bab iv pesan komunitas vespa kasoos dalam …€¦ · bab iv pesan komunitas vespa kasoos dalam...

24
17 BAB IV PESAN KOMUNITAS VESPA KASOOS DALAM KEGIATAN BAKTI SOSIAL 4.1 Gambaran Umum Komunitas Vespa Kasoos Komunitas Vespa Kasoos merupakan pecahan dari komunitas Vespa Pavesa (Paguyuban Vespa Salatiga). 1 Perpecahan terjadi karena adanya perbedaan pandangan tentang modifikasi dalam komunitas tersebut. Pavesa tidak mengijinkan para anggotanya untuk memodifikasi vespanya secara ektrim hingga memotong beberapa bagian rangka dan mengubah bentuk aslinya. Setelah terjadinya perpecahan tersebut beberapa bekas anggota tersebut sering berkumpul di kampoeng steak yang berada di jalan Monginsidi Salatiga. “Waktu itu Pavesa bisa pecah dan lahir Kasoos karena adanya perbedaan pandangan. Karena waktu itu trend vespa adalah extreme dengan memotong beberapa bagian body vespa agar ramping. Tapi dalam komunitas pavesa sendiri kita tidak diijinkan sehingga memutuskan untuk keluar dari komunitas tersebut” Kasoos merupakan singkatan dari Kampoenk Scooter Owner Salatiga nama tersebut diambil dari tempat mereka awal berkumpul, Kampoeng Steak yang berada di jalan Monginsidi Salatiga. Kasoos yang rutin berkumpul setiap hari jumat jam 21.00 WIB di Alun-alun kota Salatiga, berdiri pada tanggal 30 September 2004. Pertama kali berdiri Kasoos di ketuai oleh Alm. Harry, karena beliau terserang penyakit dengan masa jabatan yang belum tuntas, kemudian ketua Kasoos digantikan oleh Rubin B.G Widodo pada tahun 2005. 1 Wawancara dengan mantan ketua Kasoos Rubin Bambang Gatot Widodo, 26 Juni 2018 pukul 17.23 di rumah mas Rubin di jalan Seruni

Upload: others

Post on 19-Oct-2020

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 17

    BAB IV

    PESAN KOMUNITAS VESPA KASOOS DALAM KEGIATAN BAKTI

    SOSIAL

    4.1 Gambaran Umum Komunitas Vespa Kasoos

    Komunitas Vespa Kasoos merupakan pecahan dari komunitas Vespa

    Pavesa (Paguyuban Vespa Salatiga). 1Perpecahan terjadi karena adanya perbedaan

    pandangan tentang modifikasi dalam komunitas tersebut. Pavesa tidak

    mengijinkan para anggotanya untuk memodifikasi vespanya secara ektrim hingga

    memotong beberapa bagian rangka dan mengubah bentuk aslinya. Setelah

    terjadinya perpecahan tersebut beberapa bekas anggota tersebut sering berkumpul

    di kampoeng steak yang berada di jalan Monginsidi Salatiga.

    “Waktu itu Pavesa bisa pecah dan lahir Kasoos karena

    adanya perbedaan pandangan. Karena waktu itu trend

    vespa adalah extreme dengan memotong beberapa bagian

    body vespa agar ramping. Tapi dalam komunitas pavesa

    sendiri kita tidak diijinkan sehingga memutuskan untuk

    keluar dari komunitas tersebut”

    Kasoos merupakan singkatan dari Kampoenk Scooter Owner Salatiga

    nama tersebut diambil dari tempat mereka awal berkumpul, Kampoeng Steak

    yang berada di jalan Monginsidi Salatiga. Kasoos yang rutin berkumpul setiap

    hari jumat jam 21.00 WIB di Alun-alun kota Salatiga, berdiri pada tanggal 30

    September 2004. Pertama kali berdiri Kasoos di ketuai oleh Alm. Harry, karena

    beliau terserang penyakit dengan masa jabatan yang belum tuntas, kemudian

    ketua Kasoos digantikan oleh Rubin B.G Widodo pada tahun 2005.

    1 Wawancara dengan mantan ketua Kasoos Rubin Bambang Gatot Widodo, 26 Juni 2018 pukul 17.23 di rumah mas Rubin di jalan Seruni

  • 18

    Dalam komunitas ini pergantian ketua dilakukan setiap 2 tahun sekali,

    hingga saat ini Kasoos sudah memiliki 48 anggota yang masih aktif dan berada di

    kota Salatiga. Sekretariat komunitas Kasoos terletak di jalan Iman Bonjol yaitu

    bengkel Heinz Scooter.

    Kasoos sendiri merupakan sebuah komunitas independent, komunitas ini

    hanya tergabung dalam FKPM Salatiga (Forum komunikasi Pengendara Motor).

    2Kasoos memilih hal tersebut karena dalam vespa sendiri terdapat 2 induk

    organisasi besar yang tidak akur dan memiliki cara pandang yang berlawanan,

    sehingga kami memilih forum lokal yang membuat kami lebih luas dalam

    membangun jejaring, independen, dan bebas. Dalam komunitas lokal Salatiga

    Kasoos merupakan salah satu komunitas vespa dengan anggota terbanyak setelah

    Pavesa (Paguyuban Vespa Salatiga).

    “Kalau Kasoos memang memilih independent. Karena

    sudah jadi rahasia umum anak-anak vespa kalau SOG

    (Scooter Owner Group) dan IVI (Ikatan Vespa Indonesia)

    itu tidak akur. Dari pada kami tidak bisa bebas datang

    acara ulang tahun komunitas vespa, mendingan kami

    memilih untuk independent saja.”

    2 Wawancara dengan Sondy Herdian, mantan ketua vespa Kasoos, di warung om so’bo pada tanggal 23 Maret 2018 pukul 15.3

  • 19

    4.2 Logo

    Gambar 4.1 Logo Kasoos

    Sumber : Komunitas vespa Kasoos

    Arti lambang:

    1. Warna hijau, putih, dan merah menunjukan warna bendera negara italia

    yang bermaksud untuk menunjukan vespa dari negara italia.

    2. Stang vespa menunjukan bahwa komunitas ini adalah komunitas motor

    vespa.

    3. Tulisan Kasoos menunjukan nama komunitas tersebu

    4.3 Visi Dan Misi

    Adapun visi dan misi yang di emban oleh komunitas vespa Kasoos,

    adalah:

    VISI

    Mempererat solidaritas antar sesama anggota komunitas vespa Kasoos

    MISI

    Melakukan bakti sosial di lingkungan sekitar dan nasional

  • 20

    4.3 Struktur Organisasi

    Bagan 4.2 Struktur Organisasi Komunitas Kasoos

    Struktur organisasi merupakan salah satu faktor penting dalam organisasi

    atau komunitas. Menurut Hasibuan (1996), struktur organisasi adalah suatu

    gambar yang menggambarkan tipe sebuah organisasi, pangkat dan jenis

    wewenang pejabat, bidang dan hubungan pekerjaan, garis perintah dan tanggung

    jawab, rentan dan kendali dan sistem pimpinan organisasi. Struktur organisasi

    komunitas Kasoos berganti setiap 2 tahun sekali, Komunitas ini sudah mengalami

    4 kali pergantian pengurus dari sejak awal berdiri. Berdasarkan hasil wawancara,

    Gambar 2.4 menunjukan struktur pengurusan komunitas Kasoos terbaru yang

    disahkan pada bulan Oktober 2017.

    Ketua

    Haryo Saputro

    Wakil Ketua

    Kamsar

    Bendahara

    Jati

    Humas

    1. Eko

    2. Ari

  • 21

    4.4 Bakti Sosial Komunitas Vespa Kasoos

    Bakti sosial merupakan agenda wajib komunitas Kasoos. Dalam hal ini

    Kasoos sendiri melakukan bakti sosial setiap enam bulan sekali. Namun

    seiring berjalanya waktu bakti sosial yang di lakukan oleh komunitas Kasoos

    tidak terjadwal. Seperti yang terjadi pada hari minggu tanggal 13 mei 2018

    dalam memperingati Mayday yang jatuh pada tanggal 1 Mei. Komunitas

    Kasoos menyelenggarakan acara bertajuk Salatiga Mayday Riding for charity

    2018. Di acara tersebut komunitas Kasoos menggandeng seluruh komunitas

    vespa di Salatiga.

    Gambar 4.3 Acara Salatiga Mayday, Riding For Charity

    Sumber : Dokumentasi Pribadi

    Dalam acara tersebut komunitas Kasoos mengajak para scooterist

    Salatiga untuk memperingati hari buruh. Tidak hanya bertujuan untuk

    merayakan dalam bentuk Riding bersama namun juga bakti sosial. Terdapat 2

    panti asuhan yang di gandeng di acara tersebut yaitu Panti Asuhan Al-Ittihad

    dan Panti Asuhan Sumber Kasih. Acara tersebut dimulai dengan Riding

    menggunakan dresscode batik bersama dengan anak-anak panti asuhan dari

    Selasar Kartini menuju lokasi acara di Salib putih dengan berkeliling kota

    terlebih dahulu. Tujuan dilakukannya riding ini untuk mengajak anak panti

    mengenal komunitas vespa Kasoos serta mengajar anak panti agar tidak takut

    dengan para scooterist Kasoos.

  • 22

    Sesampainya di lokasi acara anak-anak panti diajak untuk melakukan

    permainan bersama para scooterist Kasoos dan scooterist Salatiga. Tujuan

    diadakan permainan ini untuk mendekati anak-anak dari panti asuhan agar

    tidak takut dengan para scooterist Kasoos. Diadakan beberapa permainan

    dengan berkelompok dengan anak panti. Semua peserta yang merupakan anak

    panti mendapat doorprize berupa tas dalam permainan tersebut. Berikutnya

    ketua dari komunitas vespa Kasoos memberikan sumbangan berupa uang

    tunai kepada kepala panti asuhan al-ittihad dan sumber kasih agar

    dimanfaatkan untuk keperluan kedua panti tersebut.

    4.5 Komunikasi Kelompok Dalam Komunitas Vespa Kasoos

    Komunikasi adalah dasar semua interaksi manusia dan semua fungsi

    kelompok kehidupan kita sehari-hari diisi dengan komunikasi dan dilanjutkan

    dengan kegiatan lain-nya (David, 2012:135). Sebagai komunitas yang

    berjalan dengan asas kekeluargaan yang dibangun lama, membuat komunitas

    Kasoos memiliki pola komunikasi yang tidak sama dengan komunitas lain-

    nya yang kebanyakan terstruktur. Komunikasi kelompok dalam komunitas

    Kasoos lebih terbuka antar anggota tanpa adanya sekat, namun tetap tidak

    mengesampingkan struktur dalam komunitas tersebut. Dalam komunitas

    Kasoos sendiri anggaran dasar dan anggaran rumah tangga dibagi menjadi

    dua bagian yaitu kas wajib mingguan serta kolektif dari para anggota ketika

    akan melakukan bakti sosial.

    Dari observasi yang di lakukan peneliti saat mengikuti kegiatan

    komunitas Kasoos, saat kopdar (kopi darat). Komunikasi kelompok yang

    terbentuk dalam komunitas ini, dalam menjalin komunikasi secara terbuka

    dalam berhubungan dengan antar anggota (Syaiful, 2009:87). 3Dalam

    3 Wawancara dengan Sondy Herdian, ketua Komunitas vespa Kasoos, di taman tingkir salatiga pada tanggal 13 Agustus 2018, pukul 16.07

  • 23

    komunikasi kelompok komunitas Kasoos ini yang membuat pembicaraan dan

    obrolan menjadi terbuka dengan media minuman keras berjenis “Ciu”.

    “Kasoos sendiri terbentuk karena hobi yang sama yaitu

    mengendarai vespa dan juga minum “Ciu”, Ciu adalah miras

    tradisional asal solo, kenapa kami memilih ciu karena harga yang

    murah. Selain itu, tujuan kami meminum ciu saat berkumpul agar

    obrolan kami lebih terbuka dan leluasa. Namun untuk bergabung

    dengan Kasoos kami tidak mewajibkan dan memaksa untuk

    meminum ciu.”

    Komunikasi yang terjadi antar anggota dan pengurus sangat akrab

    selama observasi berlangsung. Komunikasi antar anggota dan pengurus

    layaknya sebuah keluarga atau saudara. Hal tersebut dilakukan oleh

    komunitas Kasoos untuk membuat rasa nyaman bagi para anggota serta

    pengurusnya.

    Dalam komunitas vespa Kasoos para anggota maupun pengurus benar-

    benar menaruh perhatian pada keadaan intra-pribadi, dimana saat berkumpul

    atau kopdar (kopi darat) di buat senyaman mungkin karena keadaan tersebut

    mempengaruhi pola hubungan dalam komunitas tersebut.

    Gambar 4.4 Kopi Darat

    Sumber : Dokumentasi pribadi

  • 24

    Seperti yang telah dipaparkan dalam bab dua bahwa kohesivitas

    kelompok sangat penting. Sebagai kekuatan yang saling tarik-menarik dalam

    kelompok. Dalam observasi peneliti selama penelitian berlangsung perilaku

    normatif yang ditunjukan oleh para anggota dan pengurus sehingga antar

    anggota merasa diidentifikasikan sebagai keluarga atau sedulur dalam

    komunitas Kasoos. Dan menjadi kebanggaan tersendiri bagi anggota karena

    bisa menjadi keluarga dalam komunitas Kasoos.

    4.6 Analisis Triadik Peirce

    Charles S. Peirce di kenal dengan metode triadik dan konsep

    trikotonominya yang terdiri atas Representamen (tanda), Interpretant

    (interpretan), dan Objek. Dalam penelitian ini tanda (Representamen) menjadi

    fungsi utamanya. Proses pemaknaan tanda yang mengikuti skema ini disebut

    proses semiosis. Berdasarkan konsep dari Peirce, sebuah tanda berlaku secara

    pribadi, sosial, atau tergantung pada konteks tertentu. Tanda tidak dapat

    mengungkapkan sesuatu, tanda hanya menunjukan, pemikiran pribadi lah

    yang memaknai berdasarkan pengalaman.

    Kegiatan Salatiga riding for charity yang di selenggarakan oleh

    komunitas vespa Kasoos merupakan salah satu gambaran dari definisi

    tersebut. Komunitas vespa Kasoos berkomunikasi dengan masyarakat melalui

    bakti sosial dengan maksud tertentu. Secara tidak langsung komunitas vespa

    Kasoos memiliki pesan dengan tujuan tertentu melalui barang yang di berikan

    kepada masyarakat. Bila digambarkan antara tanda, interpretan, dan objek

    dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

  • 25

    Bagan 4.6

    Hubungan tanda, objek, dan interpretan dalam acara Riding for charity

    Salatiga 2018

    TANDA

    Simbol komunitas

    vespa kasoos dalam

    bakti sosial di acara

    Salatiga mayday,Riding

    for charity

    OBJEK

    Simbol yang

    digunakan oleh

    komunitas vespa

    kasoos

    INTERPRETAN

    Hasil interpretasi

    peneliti dalam

    melihat hubungan

    keseluruhan simbol

  • 26

    Analisis triadik Peirce dalam acara Salatiga “ Mayday, Riding for charity”

    yang dibuat komunitas vespa Kasoos dapat dilihat dari tabel berikut ini.

    Tabel 4.6

    Analisis Triadik

    No Interpretan Objek Tanda

    1 Vespa alat transpotasi roda dua

    yang memiliki bentuk yang

    unik

    Vespa dalam acara

    Salatiga “mayday,

    riding for charity”

    Vespa

    2 Kemeja Batik sebagai tanda

    peserta yang ikut dalam acara

    Kemeja Batik yang

    digunakan oleh

    peserta Salatiga

    “mayday riding for

    charity”

    Kemeja batik

    3 Banner penanda peserta riding

    for charity yang dipasang pada

    bagian depan vespa

    Vespa yang terdapat

    banner bertuliskan

    Salatiga “mayday,

    riding for charity”

    Banner

    4 Uang yang diberikan kepada

    dua yayasan panti asuhan

    Surat dari yayasan

    panti asuhan yang

    diberikan kepada

    perwakilan dari

    komunitas Vespa

    Kasoos

    Bukti pemberian

    uang

    5

    Riding

    Saat riding bersama

    anak panti dalam

    acara Salatiga

    “mayday, riding for

    charity”

    Dokumentasi

    riding

    6 Tas sekolah

    Anak panti mendapat

    kenangan berupa tas

    sekolah

    Tas sekolah

  • 27

    4.7 Makna Tanda Dalam Bakti Sosial Komunitas Kasoos dalam Acara

    Riding for charity

    4.7.1 Vespa

    Gambar 1. vespa

    Sumber : Dokumentasi Kasoos

    Vespa dalam acara ini merupakan komponen penting. Selain sebagai

    identitas, vespa juga merupakan alat transportasi wajib bagi anggota komunitas

    Kasoos. Pada level firstness, tanda tersebut hanya berupa kendaraan vespa. Level

    secondness, tanda tersebut adalah sebuah model transportasi baru yang fungsional

    dan inovatif ( https://www.vespa.com/id_ID/Heritage.html , 27 Februari 2019 ).

    Pada level thirdness memiliki makna vespa sebagai kendaraan dan alat

    transportasi yang identik dengan fashion dan keceriaan. Uraian dari tanda vespa

    adalah sebagai berikut.

    1. Berdasarkan sifat representamen

    Berdasarkan sifat representamenya, tanda tersebut termasuk qualisign,

    sinsign dan legsign. Qualisign dari tanda tersebut adalah vespa. Sinsign tanda

    tersebut vespa yang merupakan kendaraan bermotor roda dua yang berasal dari

    italia dengan bentuk yang khas. Dan legsign dari vespa sendiri yang merupakan

    kendaraan roda dua yang mengarah ke fashion karena bentuk yang berbeda

    dengan kendaraan pada umumnya dan keceriaan.

    https://www.vespa.com/id_ID/Heritage.html

  • 28

    2. Berdasarkan hubungan representamen dan objek

    Dalam kategori tanda kedua, tanda merupakan ikon, indeks, dan simbol.

    Tanda tersebut merupakan ikon dari produk vespa. Indeks dalam tanda tersebut

    adalah hubungan antara vespa dengan fashion dalam acara bakti sosial tersebut.

    simbol dalam tanda tersebut adalah vespa sebagai kendaraan roda dua yang

    merupakan alat transportasi namun mengarah sebagai fashion pengendaranya.

    3. Berdasarkan hubungan representamen dengan interpretan

    Dalam kaitan representamen dengan interpretan, tanda tersebut masuk

    dalam rheme, dicent, dan argument. Rheme dalam tanda tersebut adalah vespa

    menjadi kendaraan roda dua yang tak hanya digunakan sebagai alat transportasi

    namun juga sebagai fashion oleh penggunanya. Dicent dalam tanda tersebut

    adalah vespa sebagai kendaraan yang tak hanya sebagai alat transportasi namun

    juga sebagai gaya penggunanya. Seakan ketika seseorang mengendari

    kendaraan tersebut terlihat menjadi terlihat elegan. Dan sebagai sebuah

    argument tanda tersebut merupakan kendaraan yang disegani, karena ikatan

    sejarah vespa dengan pasukan garuda tiga yang di kirim ke Congo untuk misi

    perdamaian. Dan pada jaman dulu di Indonesia hanya orang yang memiliki

    harta lebih yang mampu membeli vespa karena harganya yang setara dengan

    rumah pada saat itu.

    Ikon vespa dalam acara ini sangat berpengaruh penting karena citra vespa

    yang dikenal masyarakat adalah kendaraan dinas yang digunakan oleh orang-

    orang penting pada masanya. Bahkan hingga sekarang istilah “hormat vespa”

    masih begitu kuat dikalangan anak-anak dan remaja. Sehingga pemilihan vespa

    sebagai kendaraan merupakan upaya membangun citra diri para penggunanya

    untuk memperoleh citra positif dikalangan masyarakat.

  • 29

    4.7.2 Batik

    Gambar 2. Batik yang digunakan oleh peserta

    Sumber : Dokumentasi Kasoos

    Gambar 2 merupakan kemeja batik, yang digunakan semua peserta dalam

    acara tersebut sebagai identitas peserta. Pada level firstness, tanda tersebut

    memiliki makna orang yang menggunakan kemeja batik. Pada level secondness,

    batik adalah kain yang dilukis menggunakan canting dan cairan lilin malam

    sehingga membentuk lukisan – lukisan bernilai seni tinggi diatas kain mori (

    https://www.pemoeda.co.id/blog/batik , 27 Februari 2019 ). Pada level

    secondness, tanda tersebut memiliki arti semua peserta dalam acara Salatiga

    riding for charity menggunakan batik sebagai tanda peserta acara serta wujud

    melestarikan budaya Indonesia dalam wujud kemeja batik. Uraian kategori tanda

    dalam gambar adalah:

    1. Berdasarkan sifat representamen

    Gambar diatas termasuk dalam qualisign, sinsign, dan legsign. Quialisign

    dalam tanda tersebut adalah kemeja batik yang digunakan oleh peserta salatiga

    ride for charity. Sinsign tanda tersebut adalah kemeja batik yang digunakan

    merupakan seragam bagi para peserta dalam acara tersebut. Legsign dari kemeja

    batik adalah merupakan tanda peserta dalam acara tersebut dan sebagai wujud

    melestarikan budaya Indonesia yang juga merupakan warisan dunia. Batik telah

    https://www.pemoeda.co.id/blog/batik

  • 30

    disepakati sebagai warisan dunia oleh UNESCO. Dan ketika melihat batik hal

    tersebut merupakan wujud budaya Indonesia.

    2. Berdasarkan hubungan representamen dan objek

    Dalam kategori tanda kedua, tanda tersebut merupakan ikon, indeks, dan

    simbol. Tanda tersebut merupakan ikon dari batik. Indeks dalam tanda tersebut

    adalah hubungan batik dan wujud melestarikan budaya. Dan simbol dalam tanda

    tersebut adalah batik adalah gambaran budaya Indonesia dalam wujud kemeja

    yang bisa digunakan untuk acara formal maupun non-formal.

    3. Berdasarkan hubungan representamen dan interpretan

    Dalam hubungan representamen dengan interpretan, tanda tersebut

    termasuk dalam rheme, dicent, dan argument. Rheme tanda tersebut adalah batik

    sebagai wujud budaya Indonesia yang telah diwariskan para leluhur. Dicent tanda

    tersebut adalah produk budaya indonesia yang wariskan leluhur yang dimodifikasi

    dari sekedar kain menjadi kemeja yang bisaginukan sehari-hari. Dan sebagai

    argument tanda tersebut merupakan budaya Indonesia dalam bentuk kain yang

    dilukis secara khas dan dimodifikasi menjadi kemeja yang sekarang ini mulai

    menjamur dipasaran. Batik merupakan warisan budaya yang dalam pelestariannya

    mendapat nilai positif karena pada era sekarang ini batik tetap bertahan dengan

    ke-khasanya.

    Ikon batik dalam acara Salatiga mayday, riding for charity sangat erat

    kaitan dengan pelestarian budaya. Pemilihan kemeja batik sebagai dresscode pun

    tidak sembarangan karena batik identik dengan budaya Indonesia dengan bentuk

    pakain dan disepekati menjadi warisan budaya dunia yang berasal dari negara

    Indonesia. Batik juga di kenal sebagai identitas orang jawa, melalui batik mereka

    menyelipkan pesan bahwa mereka adalah orang jawa yang tidak lupa akan adat

    dan budayanya. Batik sendiri direpresentasikan sebagai adat orang jawa yang

  • 31

    penuh dengan kharisma ketika menggunakannya, dan batik sendiri merupakan

    lambang strata dengan motif dan corak dalam desainnya.

    4.7.3 BANNER

    Gambar 3. Banner bertuliskan Salatiga mayday riding for charity

    Sumber : dokumentasi pribadi

    Gambar 3 merupakan sebuah vespa yang dipasang banner pada bagian

    depan vespa. Pada level firstness, tanda tersebut memiliki arti vespa yang

    dipasang banner logo acara Salatiga mayday riding for charity. Pada level

    secondness, banner adalah identitas sebuah komunitas, blog, dan website yang

    berfungsi sebagai media iklan, promosi, publikasi, menjalin persahabatan dan

    berbagai jenis kepentingan lainnya ( https://www.dosenpendidikan.com/banner-

    pengertian-tujuan-jenis-ukuran-pembuatan-fungsi/ 27 Februari 2019 ) . Kemudian

    pada level thirdness, vespa yang di pasang banner adalah peserta dalam acara

    Salatiga mayday riding for charity yang diselenggarakan komunitas vespa kasoos

    untuk bakti sosial. Uraian kategori tanda dalam vespa ber-banner adalah sebagai

    berikut:

    https://www.dosenpendidikan.com/banner-pengertian-tujuan-jenis-ukuran-pembuatan-fungsi/https://www.dosenpendidikan.com/banner-pengertian-tujuan-jenis-ukuran-pembuatan-fungsi/

  • 32

    1. Berdasarkan sifat representamen

    Berdasarkan sifat representamen, tanda tersebut termasuk

    qualisign, sinsign, dan legsign. Qualisign dalam tanda tersebut adalah

    body depan vespa yang dipasang banner. Sinsign tanda tersebut adalah

    banner yang terpasang pada body vespa bertuliskan salatiga mayday

    riding for charity. Dan legsign tanda tersebut adalah logo acara salatiga

    mayday riding for charity yang telah dicetak pada banner dan dipasang

    pada bagian depan vespa sebagai tanda peserta acara tersebut. selain itu

    logo pada banner juga cetak pada gantungan kunci yang di berikan kepada

    seluruh peserta yang mengikuti acara tersebut.

    2. Berdasarkan sifat representamen dan objek

    Dalam kategori tanda kedua, tanda tersebut merupakan ikon,

    indeks, dan simbol. Tanda tersebut merupakan ikon dari acara Salatiga

    mayday riding for charity. Indeks dalam tanda tersebut adalah hubungan

    antara banner logo acara dan komunitas vespa Kasoos. Simbol dalam

    tanda tersebut adalah logo acara tersebut yang dicetak di banner dan

    dipasangkan pada bagian depan vespa, untuk menunjukan bahwa mereka

    adalah peserta dalam acara bakti sosial tersebut.

    3. Berdasarkan sifat representamen dan interpretan

    Dalam kaitan representamen dan interpretan, tanda tersebut

    termasuk dalam rheme, dicent, dan argument. Rheme dalam tanda tersebut

    adalah banner dalam acara tersebut yang terpasang pada bagian depan

    vespa menunjukan identitas bahwa mereka adalah peserta acara yang akan

    melakukan bakti sosial. Dicent dalam tanda tersebut adalah banner yang

    terpasang pada dibagian depan vespa menunjukan bahwa mereka orang-

    orang yang berhati mulia dengan mengadakan bakti sosial untuk

    membantu panti asuhan. Dan argument tanda tersebut ikon dalam banner

    tersebut menunjukan tema acara tersebut, dan sebagai pemberitahuan

    kepada khalayak bahwa acara tersebut sedang berlangsung.

  • 33

    Ikon tersebut hanya menunjukan para peserta yang ikut

    berpartisipasi dalam acara tersebut. Banner dalam acara tersebut

    merupakan tradisi dalam setiap komunitas dan acara yang di

    selenggarakan komunitas vespa. Hal itu untuk memperkenalkan acara dan

    promosi komunitas tersebut.

    4.7.4 UANG

    Gambar 4. Uang yang telah diserahkan dan diberikan bukti

    Sumber : Dokumentasi komunitas vespa Kasoos

    Gambar 4 merupakan gambar nota bukti telah diterimanya uang

    yang diberikan oleh komunitas vespa Kasoos dalam acara bakti sosial

    bertajuk Salatiga mayday, riding for charity. Pada level firstness, tanda

    tersebut memiliki makna surat dari panti asuhan. Pada level secondness,

    tanda tersebut memiliki makna ucapan terima kasih dari panti asuhan.

    Pada level thirdness, tanda tersebut memiliki makna sebuah surat ucapan

    terima kasih dari panti asuhan atas sumbangan di berikan komunitas vespa

    Kasoos, melalui acara Salatiga mayday, riding for charity. Uraian kategori

    tanda dalam surat tersebut adalah sebagai berikut:

    1. Berdasarkan sifat representamen

  • 34

    Berdasarkan sifat representamennya, tanda tersebut termasuk

    qualisign, sinsign, dan legsign. Qualisign tanda tersebut adalah surat tanda

    terima kasih. Sinsign tanda tersebut adalah surat ucapan terima kasih dari

    yayasan panti asuhan. Dan legsign tanda tersebut adalah surat ucapan

    terima kasih dari yayasan panti asuhan yang diberikan kepada komunitas

    Kasoos atas bantuan uang tunai sebesar dua juta rupiah, yang di berikan

    pada saat acara Salatiga mayday, riding for charity.

    2. Berdasarkan sifat representamen dan objek

    Dalam kategori tanda kedua, tanda tersebut merupakan ikon,

    indeks, dan simbol. Tanda tersebut merupakan surat ucpan terima kasih

    dari yayasan panti asuhan. Indeks dalam tanda tersebut adalah hubungan

    antara ucapan terima kasih dan acara Salatiga mayday, riding for chariy.

    Simbol dalam tanda tersebut adalah kop surat yang menuliskan nama

    yayasan, dan ucapan terima kasih dari yayasan panti asuhan tersebut yang

    telah menerima bantuan.

    3. Berdasakan sifat representamen dan interpretan

    Rheme tanda tersebut adalah sebuah surat yang umum diberikan

    sebagai bentuk ucapan terima kasih dan bukti uang telah diterima. Dicent

    dari tanda tersebut adalah ucapan terima kasih yang ditulis dalam surat

    sebagai wujud terima kasih yayasan kepada komunitas vespa Kasoos yang

    akan digunakan sebaik-baiknya. Dan argument dalam tanda tersebut

    adalah bukti komunitas vespa Kasoos telah memberikan bantuan dan di

    terima oleh yayasan, dengan tujuan untuk memperlihatkan betapa

    besarnya kekuatan Kasoos vespa dalam melakukan bakti sosial, di

    samping kondisi ekonomi para anggotanya yang berada pada menengah

    kebawah, namun tetap bisa melakukan bakti sosial. Di samping itu

    kepercayaan komunitas lain terhadap Kasoos vespa, menunjukan Kasoos

    vespa masih memiliki kekuatan yang besar dalam komunitas vespa

    Salatiga.

  • 35

    4.7.5 RIDING

    Gambar 5. Riding bersama anak panti asuhan

    Sumber : Dokumentasi Pribadi

    Riding atau berkendara merupakan agenda dalam acara tersebut.

    Dalam riding tersebut komunitas vespa Kasoos mengajak serta anak-anak

    panti untuk berkeliling kota dengan pengawalan pihak kepolisian. Pada

    level firstness, tanda tersebut hanyalah anak kecil yang ikut berkendara

    dengan vespa. Pada level secondness, tanda tersebut memiliki makna anak

    dari panti asuhan yang ikut berkendara naik vespa. Pada level thirdness,

    memiliki makna anak-anak panti yang ikut berkendara dengan para

    anggota komunitas vespa Kasoos untuk mengikuti acara bakti sosial.

    Uraian dari tanda tersebut adalah :

    1. Berdasarkan sifat representamen

    Berdasarkan sifat representamennya, tanda tersebut termasuk

    dalam qualisign, sinsign dan legsign. Qualisign dari tanda tersebut adalah

    anak yang ikut membonceng vespa. Dan sinsign dari tanda tersebut adalah

    anak panti asuhan yang membonceng vespa dari para anggota komunitas

    vespa Kasoos. Dan pada level legsign anak-anak dari panti asuhan

    diperkenalkan dengan komunitas vespa Kasoos untuk diajak berkeliling

    kota Salatiga.

  • 36

    2. Berdasarkan hubungan representamen dan objek

    Dalam kategori tanda kedua, tanda merupakan ikon, indeks, dan

    simbol. Tanda tersebut merupakan ikon dari riding. Indeks dalam tanda

    tersebut adalah hubungan antara riding dengan anak-anak panti asuhan

    dan acara bakti sosial. Dan simbol dalam tanda tersebut adalah komunitas

    vespa Kasoos mengajak anak-anak panti untuk riding bersama untuk

    mengajak berkeliling kota menuju tempat acara bakti sosial.

    3. Berdasarkan hubungan representamen dengan interpretan

    Dalam kaitkan representamen dengan interpretan, tanda tersebut

    masuk dalam rheme, dicent, dan argument. Rheme dalam tanda tersebut

    adalah riding menjadi agenda untuk menunjukan kepedulian komunitas

    vespa Kasoos terhadap masyarakat terkhusus anak-anak dari panti asuhan.

    Dicent dalam tanda tersebut adalah riding yang biasanya dilakukan untuk

    menunjukan eksistensi sebuah komunitas kendaraan bermotor, juga

    menjadi ajang unjuk kekuatan dari komunitas tersebut. Dan sebagai

    argument tanda tersebut adalah riding yang merupakan budaya komunitas

    kendaraan bermotor juga merupakan ajang show off atau memamerkan

    kekuatan dalam komunitas tersebut. Dengan menggandeng beberapa

    komunitas vespa Salatiga, Kasoos vespa ingin menunjukan eksistensi dari

    komunitas tersebut lewat bakti sosial kepada anak-anak panti asuhan

    dengan melakukan riding atau berkendara bersama berkeliling kota

    Salatiga, serta menunjukan betapa besar kepedulian komunitas tersebut

    terhadap masyarakat, di lingkup kota Salatiga.

    Dalam agenda riding tersebut, tujuan awal komunitas vespa

    Kasoos hanya untuk mengajak anak panti untuk berkeliling kota bersama.

    Namun pada saat yang bersamaan juga dengan atribut yang sama

    digunakan oleh semua anggota komunitas tersebut, mereka ingin

    menunjukan kekuatan dan eksistensi komunitas tersebut lewat agenda

    riding tersebut. Serta menunjukan bahwa komunitas vespa Kasoos yang

  • 37

    selama ini dipandang sebelah mata, juga mampu memberikan kontribusi

    positif bagi masyarakat Salatiga khususnya warga panti asuhan yang ikut

    dalam acara bakti sosial tersebut.

    4.7.6 TAS

    Gambar 6. Pemberian tas kepada anak yatim

    Sumber : Dokumentasi Pribadi

    Gambar 6 merupakan dokumentasi penyerahan tas sekolah yang

    diberikan oleh komunitas vespa Kasoos ke semua anak-anak panti asuhan.

    Pada level firstness tanda tersebut merupakan pemberian hadiah. Pada

    level secondness tanda tersebut adalah pemberian hadiah kenang-kenangan

    kepada anak-anak panti asuhan secara simbolis. Pada level thirdness tanda

    tersebut adalah pemberian hadiah berupa tas sekolah, kepada anak-anak

    panti asuhan secara simbolik. Uraian kategori tanda tersebut adalah

    sebagai berikut:

    1. Berdasarkan sifat representamen

    Berdasarkan sifat representamennya tanda tersebut merupakan

    qualisign, sinsign, dan legsign. Qualisign dari tanda tersebut pemberian

    bantuan kepada anak panti asuhan. Sinsign dari tanda tersebut pemberian

    secara simbolis bantuan berupa tas kepada anak panti asuhan. Dan legsign

    dari tanda tersebut adalah pemberian tas sekaligus bantuan kepada anak-

  • 38

    anak panti asuhan berupa tas sekolah dari perwakilan komunitas vespa

    Kasoos dalam acara bakti sosial tersebut.

    2. Berdasarkan sifat representamen dan objek

    Dalam kategori tanda kedua, tanda tersebut adalah ikon, indeks,

    dan simbol. Ikon tanda tersebut adalah tas yang terbungkus kertas kado.

    Indeks dari tanda tersebut adalah hubungan antara tas dengan anak-anak

    panti asuhan. Dan simbol dari tanda tersebut adalah tas sekolah yang

    terbungkus rapi yang diberikan oleh komunitas vespa Kasoos kepada anak

    panti asuhan.

    3. Berdasarkan sifat representamen dan objek

    Rheme dalam tanda tersebut adalah sebuah bantuan berupa tas

    sekolah. Dicent dari tanda tersebut adalah bantuan dari komunitas vespa

    Kasoos berupa tas sekolah yang berikan kepada anak-anak panti asuhan.

    Dan argument dalam tanda tersebut adalah pemberian bantuan berupa tas

    sekolah yang dilakukan komunitas vespa Kasoos kepada anak-anak panti

    asuhan. Hal tersebut menunjukan konsentrasi bakti sosial komunitas vespa

    Kasoos tidak hanya dari segi keuangan, namun juga dalam segi

    pendidikan. Serta menunjukan kemampuan komunitas tersebut dalam segi

    keuangan dalam memberi bantuan ke anak-anak panti asuhan.

    Kepedulian komunitas vespa Kasoos dalam melakukan bakti sosial

    tidak hanya merujuk pada bantuan keuangan, namun juga dalam bidang

    pendidikan. Hal tersebut dilakukan oleh komunitas vespa Kasoos untuk

    menunjukan financial dari komunitas tersebut, bahwa komunitas tersebut

    memiliki keuatan yang besar dalam menggandeng donatur dalam acara

    tersebut.

  • 39

    Berdasarkan analisis trikotomi Peirce di atas peneliti menemukan pesan

    yang ada dalam bakti sosial yang dilakukan oleh komunitas vespa Kasoos.

    4.8 PESAN DALAM SIMBOL BAKTI SOSIAL KASOOS

    Pesan dalam simbol yang digunakan dalam bakti sosial, perlu penelaahan

    lebih dalam untuk memperoleh maksud dan tujuan lain dari pesan tersebut. Dalam

    acara tersebut melalui media vespa, batik, banner, tas, riding dan uang.

    Komunitas Kasoos memberikan inti pesan yang ada, lewat media tersebut.

    1. Vespa

    Pemaknaan pesan dari ikon vespa adalah komunitas Kasoos ingin

    menunjukan kesuperioritasannya dalam lingkup komunitas vespa di

    Salatiga. Dengan para anggota yang memiliki nama, jabatan, dan “taring”

    yang kuat di lingkup masyarakat Salatiga dan sekitarnya.

    2. Batik

    Pesan tersebunyi dari kemeja batik yang digunakan oleh peserta

    saat acara adalah bahwa kemeja batik merupakan budaya jawa dengan

    motif dan corak yang berbeda. Dalam ikon batik tersebut mereka ingin

    menunjukan strata mereka sebagai orang jawa yang menjunjung teguh

    budaya jawa di dalam budaya populer yang merebak dimana-mana.

    3. Banner

    Ikon Banner dalam acara ini yang digunakan setiap peserta

    merupakan upaya menunjukan tradisi dalam komunitas vespa bahwasanya

    banner merupakan atribut wajib vespa, saat terdapat acara yang

    berhubungan dengan vespa. Serta mengangkat nama komunitas tersebut

    dan disegani masyarakat.

  • 40

    4. Uang

    Pesan dalam ikon uang adalah komunitas vespa Kasoos mencoba

    untuk menunjukan kekuatan ekonomi dalam komunitas tersebut. Uang

    menjadi pilihan karena uang dapat menunjukan tingkatan ekonomi baik

    komunitas maupun para anggota dari komunitas tersebut.

    5. Riding

    Pesan dari agenda riding tersebut adalah komunitas vespa Kasoos

    ingin menunjukan eksistensinya di kancah komunitas otomotif khususnya

    di kota Salatiga. Bahwa mereka masih memperhatikan keadaan sosial di

    masyarakat. Serta ingin mendapat pengakuan bahwa komunitas vespa

    Kasoos adalah komunitas vespa yang besar, yang patut diperhitungkan,

    dan patut untuk di segani.

    6. Tas

    Pesan dari pemberian tas tersebut komunitas vespa Kasoos

    memiliki pesan yaitu. Kepedulian komunitas vespa Kasoos terhadap

    pendidikan di mata masyarakat Salatiga, dan menunjukan financial dalam

    komunitas tersebut yang kuat dengan memberikan tas sekolah kepada

    seluruh anak panti asuhan.