komputasi_awan_-_tonyseno_-_icf_v04
DESCRIPTION
Komputasi AwanTRANSCRIPT
Komputasi Awan dan Aspek-Aspeknya
Tony Seno Hartono, [email protected] National Technology Officer, PT. Microsoft Indonesia
Pendahuluan
Komputasi awan adalah pemberian layanan komputasi melalui internet sebagai alternatif untuk server
atau data center milik sendiri. Keuntungan utama dari komputasi awan adalah kita bisa menyewa
kemampuan komputasi tersebut sesuai dengan kebutuhan. Tidak ada kebutuhan bagi kita untuk
membeli dan memasang komputer/server sendiri.
Komputasi awan bukanlah teknologi baru, tetapi merupakan satu tahapan evolusi komputasi yang
natural melalui beberapa era berikut ini :
Mainframe (70-80)
Client Server (90), diawali dari jaman PC di rumah
Internet (90-2000)
Virtualisasi
IT sebagai Layanan -> Cloud Computing
Komputasi awan merupakan perwujudan dari demokratisasi teknologi, di mana teknologi sekarang
terjangkau untuk siapapun, karena layanan komputasi awan tersedia mulai dari yang gratis sampai
berbayar.
Banyak orang mendefinisikan komputasi awan menurut versi sendiri-sendiri, namun kita bisa mengambil
patokan dari NIST (National Institute of Standards and Technology) :
On-demand self-service – setiap orang bisa mendaftarkan dirinya sendiri tanpa bantuan
siapapun, dan menikmati layanan sesuai kebutuhan
Broad network access – layanan komputasi awan bisa diakses dari manapun, dengan perangkat
apapun
Resource pooling – semua sumber komputasi dikumpulkan dan dipergunakan bersama-sama
Rapid elasticity – setiap kebutuhan bisa dilayani secara elastik tergantung kebutuhan saat itu
Measured service – semua layanan bisa diukur (dan ditagih biayanya) sesuai dengan
penggunaan aktual
Komputasi awan bukanlah solusi untuk semua masalah TI, tetapi merupakan satu komponen dari satu
solusi TI yang lengkap, yang biasanya merupakan gabungan dari layanan awan ditambah dengan aplikasi
yang terpasang di server milik sendiri.
Kalau kita berlangganan komputasi awan ibaratnya seperti kita berlangganan air bersih dari PAM
(Perusahaan Air Minum), di mana kita tidak perlu menggali sumur sendiri, memiliki dan merawat pompa
air sendiri, dan membayar listriknya. Kita tinggal mengambil air bersih sesuai dengan kebutuhan dan
membayar iuran bulanan ke PAM.
Beberapa jenis Komputasi Awan
Ada beberapa jenis komputasi awan yang bisa digunakan sesuai kebutuhan :
1. Komputasi awan gratis untuk konsumer – misalnya layanan seperti email, chating, jejaring sosial,
dsb yang banyak tersedia di internet
2. Komputasi awan berbayar untuk publik – misalnya layanan seperti Office 365 yang berbayar
sesuai dengan kebutuhan
3. Komputasi awan privat –misalnya layanan intranet di dalam satu perusahaan induk besar untuk
melayani anak-anak perusahaan
Memanfaatkan keunggulan Komputasi Awan
Layanan komputasi awan bukanlah solusi untuk semua masalah TIK (Teknologi Informasi dan
Komunikasi). Hal terbaik untuk memanfaatkan keunggulan komputasi awan adalah dengan
menggabungkannya dengan aplikasi di sisi klien dan juga server milik sendiri (jika ada). Dengan demikian
kita akan mendapatkan banyak keuntungan dari semua fasilitas yang tersedia. Misalnya, kemampuan
sisi klien untuk melakukan proses lokal sangat diperlukan pada saat sambungan internet terputus. Dan
kemampuan server milik sendiri juga menjadi sangat penting jika terjadi masalah bottleneck pada
jaringan internet. Dengan menggabungkan semua solusi yang ada, kita bisa selalu terhubung pada
fasilitas komputasi meski kita sedang berada di tengah laut, ataupun di dalam pesawat tanpa
sambungan internet. Dan begitu kita terhubung melalui internet, maka kemampuan client juga
diperlukan untuk segera melakukan sinkronisasi dengan layanan komputasi awan.
Di bawah ini adalah beberapa keunggulan utama dari Komputasi Awan :
1. Mendayagunakan perangkat komputasi lama menjadi sumber komputasi awan. Server yang
dibuat setelah tahun 2000 sudah mendukung teknologi yang diperlukan untuk membuat awan.
Tidak perlu lagi kita menggunakan perangkat model terbaru jika ingin membuat layanan awan.
Namun, perangkat model terbaru memang biasanya lebih hemat daya dibandingkan dengan
perangkat lama
2. Mendorong kinerja departemen TI – Kinerja departemen TI akan mampu memenuhi setiap
kebutuhan TI di dalam organisasi dengan cepat sekali. Tidak ada lagi layanan baru yang tertunda
karena kendala proses pembelian dan instalasi perangkat baru yang lama. Semua layanan di
dalam awan dapat segera diaktivasi dalam hitungan menit
3. Mengikuti perkembangan jaman dengan mudah – Layanan awan akan membawa organisasi
mengikuti perkembangan jaman dengan biaya yang sangat rendah. Tidak ada lagi pembelian-
pembelian perangkat keras/lunak yang mahal dalam rangka mengikuti trend. Layanan awan
akan memberikan semua fasilitas terbaru secara otomatis yang dikontrol secara terpusat oleh
penyedia layanan awan
4. Meningkatkan kemampuan komunikasi dan kolaborasi – Layanan awan akan memberikan
kemampuan berkomunikasi dan kolaborasi online kepada semua penggunanya
5. Terhubung ke siapapun melalui jaringan Internet – layanan awan akan memberikan akses ke
setiap orang yang terhubung melalui Internet dengan sangat mudah dan aman
6. Memudahkan pengaturan biaya dan dukungan teknis (personil IT) – layanan awan memberikan
pilihan model biaya yang berbeda dibanding dengan server milik sendiri sehingga perusahaan
bisa mengatur biaya dan dukungan teknis secara lebih leluasa
Layanan Standar Komputasi Awan
Banyak sekali perusahaan penyedia jasa yang menjual layanan awan, namun pada dasarnya hanya ada
tiga jenis layanan standar :
1. IaaS (Infrastructure as a Service) – merupakan penyedia layanan sewa perangkat keras di suatu
data center. Perangkat yang disewakan berupa server, storage (hard disk), atau switch/router.
IaaS merupakan pilihan yang menarik daripada perusahaan harus melakukan pemekaran data
center milik sendiri
2. PaaS (Platform as a Service) – merupakan penyedia layanan platform pemrograman. Layanan ini
bisa dimanfaatkan untuk testing, pilot, atau pembuatan prototype suatu layanan lain
3. SaaS (Software as a Service) – merupakan penyedia layanan aplikasi jadi yang bisa diakses
melalui Internet
Layanan mana yang paling tepat untuk suatu organisasi tergantung pada kebutuhan masing-masing.
Pertimbangan Implementasi Komputasi Awan
Sebelum kita memutuskan untuk menggunakan layanan komputasi awan, kita harus melakukan
mempelajari kinerja penyedia layanan komputasi awan yang ada. Beberapa hal yang harus kita pelajari
adalah :
1. Profil Perusahaan – pelajari visi/misi, kultur, komitmen, lokasi pelayanan, jenis layanan, dan
sebagainya
2. Sumber daya, fasilitas, dan aturan – pastikan bahwa penyedia layanan memenuhi kriteria kita
terhadap kinerja, keamanan, keselamatan, dan ketaatan terhadap hukum (misalnya lokasi
penyimpanan data, dan standar apa saja yang diadopsi)
3. Paket-paket layanan – bagaimana paket layanan dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan
kita, jenis platform apa yang digunakan, dan tingkat kesulitan bagi kita untuk berpindah dari
satu penyedia ke penyedia lainnya
4. Platform aplikasi – bagaimana aplikasi dikembangkan, dan kemungkinan aplikasi tersebut juga
dijalankan di server/data center milik kita sendiri
5. Layanan tambahan – apakah layanan semacam backup, recovery, archiving, dukungan teknisi,
dan help desk sudah termasuk, atau membutuhkan biaya tambahan ?
6. Administrasi – seberapa mudah kita melakukan aktivasi layanan sendiri tanpa bantuan orang
lain ?
7. Kemampuan integrasi – seberapa mudah aplikasi awan ini diintegrasikan dengan layanan atau
sistem lain ? Misalnya integrasi dengan server milik sendiri, atau bahkan integrasi dengan
layanan awan yang lain. Perhatikan standar apa saja yang diterapkan, dan siapa yang bisa
mengatur masalah ini
8. Komitmen terhadap SLA (kontrak tingkat layanan) – SLA apa saja yang dijanjikan, dan bagaimana
hukumannya jika SLA ini tidak terpenuhi
Aspek Keamanan dan Privasi Komputasi Awan
Sebelum suatu perusahaan/organisasi mendapatkan keuntungan dari komputasi awan, ada beberapa
aspek yang berkaitan dengan Keamanan dan Privasi di bawah ini yang harus diperhatikan :
1. Manajemen Resiko dan Ketaatan – organisasi yang mulai mengadopsi awan tetap harus
bertanggung jawab untuk aspek manajemen keamanan, resiko, dan ketaatan terhadap aturan
yang berlaku di industri terkait. Manajemen resiko dan ketaatan ini membutuhkan tim internal
yang kuat dan transparansi proses dari penyedia jasa awan. Rekomendasi : penyedia jasa awan
harus menggunakan beberapa framework atau best practice seperti MOF, atau ITIL, dan
memiliki sertifikasi seperti ISO/IEC 27001:2005, dan mempublikasikan laporan audit ke SAS 70
type II. Selain itu juga, disesuaikan dengan ketentuan suatu negara, mungkin juga harus taat
terhadap PCI atau FISMA.
2. Manajemen Akses dan Identitas – Identitas bisa didapat melalui beberapa penyedia jasa awan,
dan harus bersifat interoperabel antar organisasi yang berbeda, penyedia awan yang berbeda,
dan berlandaskan proses yang kuat. Rekomendasi : Autentikasi yang disarankan adalah
menggunakan beberapa faktor sekaligus, seperti biometric, one time password token (seperti
token BCA), kartu ID dengan chip, dan password.
3. Integritas Layanan – Layanan berbasis awan harus dibangun dengan landasan keamanan yang
kuat, dan proses-proses operasionalnya juga harus diintegrasikan dengan manajemen
keamanan di organisasi tersebut. Penyedia layanan awan harus mengikuti proses yang bisa
dibuktikan, terdefinisi, dan jelas dalam mengintegrasikan keamanan dan privasi ke dalam
layanannya mulai dari titik paling awal, di setiap titik di dalam siklus, sampai paling
penghabisan. Selain itu manajemen keamanan dan auditing harus selaras antara penyedia
awan dan pelanggan. Rekomendasi : Gunakan sertifikasi semacam EAL4+ (untuk evaluasi
keamanan), SDL (untuk pengembangan aplikasi), ISO/IEC 18044 (untuk incident response)
4. Integritas Klien – Layanan awan yang digunakan di sisi klien harus memperhatikan aspek
keamanan, ketaatan, dan integritas di sisi klien. Integritas klien bisa ditingkatkan dengan
menggunakan paduan praktek terbaik. Rekomendasi : Perkuat sistem desktop, pastikan
kesehatan sistem desktop, terapkan IT policy yang tepat, federasi identitas, Network Access
Protection dan sebagainya.
5. Proteksi Informasi – Layanan awan membutuhkan proses yang andal untuk melindungi
informasi sebelum, selama, dan setelah transaksi. Manfaatkan Klasifikasi Data untuk
meningkatkan kontrol terhadap data yang siap dilepas ke awan. Rekomendasi : Gunakan
teknologi enkripsi dan manajemen hak informasi (IRM) sebelum data dilepas ke awan.
Tips
Jika suatu perusahaan tertarik untuk menerapkan layanan awan, berikut ini ada beberapa tips :
1. Mulailah dari hal-hal yang kecil dahulu, misalnya memanfaatkan layanan awan seperti di bawah
ini : Email , Calendars , Contact, Messenger, Storage, Document/Productivity, Photo, Group,
News/Sport/Wheather, Devices Synchronization (live mesh), Family Safety, Mobile, Map
2. Petakan kebutuhan bisnis ke layanan awan, jangan lakukan yang sebaliknya
3. Belum tentu layanan awan lebih murah, hitung biaya keseluruhan jika sistem dipakai secara
penuh. Bandingkan dengan sistem lokal (on premise), dan juga pelajari kemungkinan
menggabungkan layanan awan dengan sistem lokal
4. Lakukan proses sosialisasi dan pembelajaran tentang layanan awan kepada seluruh pegawai di
dalam perusahaan
5. Pelajari kemungkinan masalah teknis seperti interoperabilitas, arsitektur, dan integrasi. Pastikan
bahwa format file yang dibuat melalui layanan awan juga sama persis dengan aplikasi lokal di
sisi klien
Contoh Penerapan Solusi Komputasi Awan dalam kehidupan sehari-hari
Komputasi awan sudah meresap sedemikian dalam ke kehidupan kita sehari-hari. Di bawah ini kisah satu
keluarga yang mengadopsi layanan awan (nama-nama adalah fiktif) :
Pak Dwi adalah seorang pengusaha kecil yang memiliki istri bernama Bu Nur, dan dua anak bernama
Dewi dan Tri.
Pak Dwi menggunakan perangkat smart phone dengan sistem operasi Windows Phone 7 series. Dengan
perangkat ini Pak Dwi secara transparan langsung terhubung ke layanan awan Microsoft Live
(http://www.live.com) , dan juga ke seluruh jejaring sosial (seperti Facebook), layanan email gratis
(seperti Hotmail), dan sebagainya.
Untuk mempromosikan usahanya Pak Dwi kerap mengambil gambar produk-produk yang dijualnya
menggunakan Windows Phone 7, dan langsung mengunggahnya ke jejaring sosial Facebook, dan
melakukan tagging ke relasi bisnisnya. Semua ini dilakukan tanpa menggunakan aplikasi klien apapun,
karena Windows Phone 7 sudah menyediakan kemampuan ini tanpa tambahan apapun.
Pak Dwi juga kerap bepergian ke luar kota untuk mengunjungi pelanggan, dan Pak Dwi selalu
memanfaatkan layanan peta berbasis awan Bing Map yang juga sudah terdapat di Windows Phone 7 ini.
Setelah tiba di lokasi, Pak Dwi akan menandai lokasi tersebut juga di dalam peta tersebut supaya
keluarga dan teman-temannya langsung mengetahui posisi Pak Dwi secara real time.
Pada suatu hari smartphone Pak Dwi hilang dicuri, namun Pak Dwi tidak panik karena semua data di
dalam smartphone Windows Phone 7 tadi aman tersandi, dan Pak Dwi bisa menghapus semua data
tersebut melalui layanan Mobile yang ada di dalam awan Windows Live. Pak Dwi cukup membeli
smartphone baru berbasis Windows Phone 7, dan Pak Dwi cukup mendaftarkan smartphone baru ini ke
layanan awan Microsoft Live, kemudian semua data (kontak, email, foto, dsb) langsung kembali
disinkronisasikan dari berbagai sumber melalui layanan awan Microsoft Live.
Layanan awan Microsoft Live ini sangat berguna tidak hanya untuk Pak Dwi, tetapi juga bagi seluruh
anggota keluarga Pak Dwi. Terutama sekali bagi kedua anak Pak Dwi yang bernama Dewi dan Tri.
Bagusnya lagi adalah layanan awan Microsoft Live ini, meski sangat canggih, sama sekali tidak
membebani anggaran rumah tangga, karena layanan Windows Live ini gratis.
Dewi masih duduk di bangku SMP, sementara Tri sudah kuliah semester I di sebuah universitas negeri di
Jawa Barat.
Dewi sangat bangga dengan sekolahnya, karena meski masih SMP, sekolah ini sudah memiliki sistem
pembelajaran E-Education yang sangat canggih. Setiap siswa, guru, orang tua murid, bahkan alumni
memiliki email id sendiri, yang mereka bisa gunakan di manapun. Dengan email id ini setiap siswa dan
guru bisa berkolaborasi dengan lebih baik, dan juga setiap langkah kemajuan siswa akan tercatat dan
bisa dilihat oleh orang tuanya. Bahkan alumni sekolah juga bisa tetap berhubungan dengan setiap
alumni yang lain, ataupun guru dan siswa yang masih aktif.
SMP ini tidak mengeluarkan biaya apapun untuk mendapatkan layanan canggih ini, karena SMP ini
menggunakan layanan awan Microsoft Live@Edu. Layanan ini gratis bagi sekolah yang terdaftar di
bawah Kementerian Pendidikan Nasional.
Salah satu fasilitas yang sangat berguna dari Microsoft Live@Edu adalah fasilitas akses terhadap Office
Web Apps yang merupakan Microsoft Office di dalam awan, dan bisa diakses oleh siapapun melalui
browser internet standar (seperti Microsoft Internet Explorer). Sehingga bagi keluarga Pak Dwi, tidak
ada keharusan untuk membeli paket aplikasi Microsoft Office bagi anak-anaknya, karena semua sudah
tersedia secara langsung (dan gratis pula).
Sekolah juga akan diuntungkan, karena dengan layanan awan Live@Edu, profil dan kinerja sekolah juga
akan diangkat, dan lebih membanggakan orang tua, terutama siswa dan alumni, karena mereka telah
dipersiapkan dari usia yang sangat dini untuk menyerap ilmu TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi).
Tri yang sekarang duduk di Semester I juga merasa sangat senang kuliah di tempatnya sekarang, karena
Tri juga menikmati layanan Live@Edu yang bahkan lebih canggih lagi, karena di universitas ini sudah
menerapkan Live@Edu sebagai landasan untuk sistem E-Education di tingkat Universitas. Tri bisa
mengambil mata kuliah pilihan apapun termasuk dosen mana yang dia inginkan, meski mata kuliah
pilihan atau dosen tersebut hanya ada di universitas lain. Sistem ini juga berbasis awan, dan universitas
malah bisa mendapat penghasilan tambahan dari hasil menjual kredit kuliah ke universitas lain.
Ibu Nur lain lagi ceritanya. Ibu Nur juga merupakan orang kepercayaan Pak Dwi dalam menjalankan
bisnisnya, dan ibu Nur memanfaatkan layanan awan Microsoft Office 365
(http://microsoft.com/office365 ). Layanan ini berbayar sesuai dengan penggunaan, dan memberikan
banyak sekali keuntungan untuk bisnis Pak Dwi dan ibu Nur ini. Berbeda dengan layanan gratis, layanan
ini memiliki jaminan kualitas dan dukungan teknis yang sangat penting untuk kelancaran bisnis. Layanan
ini memberikan kemampuan email, messaging (termasuk video conference), produktivitas office,
sharing, antivirus, antispam, dan pembuatan situs yang cantik.
Solusi Komputasi awan untuk Perusahaan Besar
Tidak hanya bermanfaat untuk pengusaha kecil seperti yang kita lihat dari keluarga Pak Dwi, solusi
komputasi awan juga berguna sekali untuk skala perusahaan besar yang memiliki Data Center sendiri.
Perusahaan besar dapat memanfaatkan teknologi komputasi awan, sehingga bisa memiliki awan sendiri
dengan memanfaatkan sistem operasi seperti Microsoft Windows Server 2008 R2 yang memiliki
kemampuan virtualisasi Hyper-V tanpa biaya tambahan lagi.
Alternatif lain adalah perusahaan dapat membeli layanan awan melalui Microsoft Windows Azure yang
menawarkan layanan PaaS (Platform as a Service), Office 365, ataupun SQL Azure sebagai solusi SaaS
(Software as a Service).
Keuntungan lain bagi perusahaan besar, solusi awan Microsoft bisa digabungkan dengan solusi di data
center lokal, dan kemampuan ini disebut sebagai Hybrid, dan ini merupakan kemampuan yang sangat
bermanfaat bagi perusahaan di Indonesia, terutama untuk mengatasi kendala-kendala lapangan seperti
sambungan internet yang kurang andal. Atau bagi perusahaan yang ingin melakukan desain keamanan
yang lebih tinggi, dengan cara meletakkan data yang sensitif di dalam data center lokal, dan data yang
publik di layanan awan publik.
Referensi
Informasi umum tentang awan Microsoft Cloud : http://www.microsoft.com/indonesia/cloud http://www.microsoft.com/indonesia/privatecloud http://www.microsoft.com/cloud
Layanan platform awan Microsoft Windows Azure http://www.microsoft.com/windowsazure
Layanan kolaborasi awan Microsoft Office 365 http://www.microsoft.com/office365
Layanan awan gratis Microsoft Live Services http://live.com
Jika ada pertanyaan, silahkan hubungi penulis : Tony Seno Hartono melalui email