komposisi glass ionomer cement
DESCRIPTION
komposisiTRANSCRIPT
1. KOMPOSISI GLASS IONOMER CEMENT
1.1 Powder (Bubuk)
Pada dasarnya bubuk ini adalah asam larut glass aluminosilikat yang mengandung
fluoride. Itu dibentuk dengan menggabungkan silika ditambah dengan alumina dan kalsium
fluorit, oksida logam dan fosfat logam pada suhu 1100oC - 15000C dan kemudian
menuangkan cairan ke sebuah pelat logam / ke dalam air. Glass yang terbentuk dihancurkan,
digiling dan ditumbuk menjadi bubuk dengan ukuran 20 – 50, tergantung pada
kegunaannnya. Bubuk tersebut bisa terurai oleh asam karena adanya ion Al +3 yang dapat
dengan mudah masuk ke jaringan silika. Ini adalah properti yang ada dalam pembentukan
semen (Mahesh et al, 2011).
A. Fungsi dari komponen (Mahesh et al, 2011) :
Alumina (Al2 O3)
- Meningkatkan opacity
Silica (SiO2)
- Meningkatkan translucen
Fluoride: memiliki 5 fungsi yaitu
- Penurunan fusi tO
- Anticariogenetis
- Meningkatkan translusen
- Meningkatkan waktu kerja
- Meningkatkan kekuatan
Kalsium fluorida (Ca F2)
- Meningkatkan opacity
- Bertindak sebagai fluks
Fosfat Aluminium
- Penurunan leleh untuk
- Meningkatkan translusen
Cryolite (Na3 Al F6)
- Meningkatkan tembus
- Bertindak sebagai fluks
Na+, K +, Ca+2, Sr+3
- Melibatkan reaktivitas tinggi pada GIC dengan polyacid.
Al2 O3: rasio SiO2 sangat penting dan seharusnya ≥ 1:2 untuk pembentukan semen.
Pembentukan semen akan terjadi hanya ketika ada pergantian yang cukup dari Si oleh Al ke
jaringan rentan terhadap asam.
GIC dapat dimodifikasi oleh beberapa cara untuk meningkatkan sifat fisik semen yaitu
1. Ca dapat digantikan oleh Sr, Ba atau La untuk memberikan R / O kaca
2. Mencuci GIC dengan asam organik untuk menghilangkan konsentrasi permukaan Ca yang
akan
membantu memperpanjang wktu kerja.
3. Corundum, Rutile, Baddelyte bisa dijadikan fase penyebaran yang dapat ditambahkan
untuk meningkatkan kekuatan elastis.
4. Logam, resin, fiber ditambahkan untuk meningkatkan kekuatan.
1.2 Liquid (cairan)
Pada awalnya, cairan untuk GIC adalah larutan PAA yang konsentrasinya sekitar
50%. PAA ini cukup kental dan cenderung gel dari waktu ke waktu . Dengan demikian, PAA
itu dikopolimerisasikan dengan asam lainnya seperti asam itaconic, maleic dan trikarboksilat.
Cairan polyelectrolytic pada GIC ini, juga disebut sebagai asam polyalkenoic . Baru-baru ini
polivinil asam fosfat juga telah diperkenalkan dengan sistem ini. Tipe dari cairan GIC
mengandung 40-55 % berbanding 2:1 antara poliakrilat : asam itaconic co - polimer dan air
((Mahesh et al, 2011).
A Fungsi dasar dari co – polimer ini meliputi:
- Asam co - polimer lebih tidak teratur daripada homo polimer . Asam co –polimer ini
mengurangi ikatan -H antara molekul asam dan tingkat gelling
- Menurunkan viskositas
- Mengurangi kecenderungan untuk gelasi , karenanya, meningkatkan penyimpanan.
- Meningkatkan reaktivitas cairan
Sisanya terdiri cair air , yang merupakan konstituen penting dari GIC, sekarangmedia
reaksi dan membantu dalam hidrasi matriks .
Bahan Aditif :
1 . Tartaric Acid
- Meningkatkan WT
- Meningkatkan translusen
- Meningkatkan manipubality
- Meningkatkan kekuatan
Ditambahkan 5-15 % dari isomer optik aktif dari TA.
2 . Polifosfat : memperpanjang waktu Kerja .
3 . Oksida logam : mempercepat setting time.
Reaktivitas polyacid tergantung pada :
- Bahan = asam malec adalah asam yang lebih reaktif daripada PAA
- . Mol waktu kerja dan konsentrasi = menambah reaktivitas
Sumber :
Mahesh, Suresh, Sandhyarani. 2011. Glass ionomer Cement (GIC) in Dentistry : A review.
Vol.1 Issue 1. ISSN 2231-4490. Pp. 26-27.
2. Keuntungan Glass Ionomer Cement
Menurut Mahesa et al (2011), keuntungan GIC adalah
1. Biokompatibilitas
2. Antikariogenik
3. Estetiknya (sewarna dengan gigi)
4. Sifat fisik yang stabil;
5. Mudah dimanipulasi
6. Translusen
7. Melekat secara kimia dengan struktur gigi
3. Kerugian Glass Ionomer Cement
1. Kekuatannya rendah
2. Resistensi terhadap abrasi rendah
3. Bersifat porus dan sulit dipoles
FIT AKU CUMA NYARI INI AJA DAN SUMBERNYA CUMA DARI JURNAL, AKU
NEMU SIH YANG MANIPULASI TAPI DARI SKRIPSI ITU KAN GAK BOLEHH
TRUS AKU JUGA BELUM DAPAT JURNAL LAGII , MAAFFIINN