komposisi cat mobil.doc
TRANSCRIPT
Komposisi Cat Mobil
Cat dapat diartikan sebagai campuran bahan cair yang diproses secara kimia.
Pembuatan cat dengan komposisi cat yaitu , Pelarut, Binder, Extender, Pigmen, dan
Aditif.Jika diaplikasikan pada permukaan solid/bidang tertentu, cat akan mengering dan
membentuk “lapisan kulit” berwarna yang bersifat menyatu dengan benda tersebut.
Fungsi dari cat itu sendiri adalah melindungi bidang yang dicat dan memberikan unsur
keindahan atau estetika.
Fungsi Cat :
1.Fungsi Protektif adalah melindungi dari pengaruh cuaca, karat , dan korosi.
2.Fungsi Dekoratif yaitu, akan timbul pada saat kita melakukan kombinasi warna cat.
Kombinasi tersebut sangat menentukan keindahan dan keserasian hasil dari pengecatan.
Komposisi Cat
Sesuai dengan fungsinya komposisi cat dapat digolongkan dalam 5 kelompok, yaitu :
1.Binder (Bahan Pengikat ) bahan yang berbentuk cair yang berfungsi membawa bahan
bahan lain yang berbentuk padat melekat pada bidang yang dicat.
2.Pigmen (Bahan Pewarnaan) yaitu bahan padat yang memiliki warna tertentu serta memiliki
sifat tidak tembus cahaya. Fungsi dalam cat adalah untuk memberikan pilihan warna tertentu
dan menahan masuknya warna dari luar maupun dari dalam bahan yang dicat.Kriteria sifat
mutlak pigment adalah
tidak tembus cahaya untuk menjamin daya tutup
inert,untuk menjadi stabilitas dan membuat umur lapisan lebih panjang
mempunyai kemampuan untuk bercampur dengan konstituen-konstituen membentuk
lapisan penutup.
3.Extender (Bahan Pengisi) yaitu bahan padat yang berwarna putih,bersifat relatif transparan
dalam medium minyak dan tidak dapat larut.
4.Solvent dan Thinner (Bahan Pelarut dan Pengencer) yaitu bahan yang mudah
menguap,berfungsi untuk melarutkan bahan pengikat dan beberapa bahan pembantu agar
dapat dicampur satu dengan yang lainya.
5.Aditif (Bahan Tambahan) yaitu bahan yang berfungsi memberikan sifat-sifat khusus yang
dikehendaki dari cat itu sendiri.
additiv metalic mutiara akan membuat warna solid terlihat lebih modif dengan mencampur
warna mutiara tertentu ke warna solid, yang mana akan menimbulkan efek warna yang lain
apabila dilihat dari berbagai sudut yang berbeda.
Seperti contoh; apabila warna mobil atau motor dilihat langsung dari depan akan tampak
berwarna orange, mungkin akan tampak berwarna violet muda apabila dilihat dari posisi
sudut yang sedikit berbeda ( dari arah samping ).
Cat Mutiara atau pearlescent terbuat dari berbagai macam pigmen hingga menggunakan
bahan MilaceousIronOxide ( mica ) atau almunium. Partikel super kecil ini di aplikasikan
satu sisi atau dicampur ke warna solid sebelum proses clear coat atau dicampurkan ke clear
coat sebelum lapisan clear yang terakhir.
Additiv Warna mutiara pearl ini bisa menjadi pilihan warna yang anda campur ke cat yang
sejenis untuk menghasilkanspecial efek warna.
Tergantung pada warna mutiara / pearl yang digunakan, sudut pencahayaan, dan mana posisi
kita melihatnya yang akan menghasilkan refleksi kombinasi warna cat tertentu.
Dengan kemajuan produk cat mutiara saat ini, Pewarnaan mobil dengan menggunakan warna
mutiara lebih mudah digunakan untuk proses blending warna, atau spot repair yang tidak
menimbulkan perbedaan warna dari berbagai macam sudut penglihatan. Setelah aplikasi
warna mutiara ini harus menggunakan clear coat untuk memberikan warna yang jelas dan
tahan lamanya.
Warna primer menurut teori warna pigmen dari Brewster adalah warna-warna dasar. Warna-
warna lain dibentuk dari kombinasi warna-warna primer.
Pada awalnya, manusia mengira bahwa warna primer tersusun atas warna Merah, Kuning, dan
Hijau. Namun dalam penelitian lebih lanjut, dikatakan tiga warna primer adalah:
1. Merah (seperti darah)
2. Biru (seperti langit atau laut)
3. Kuning (seperti kuning telur)
Ini kemudian dikenal sebagai warna pigmen primer yang dipakai dalam dunia seni rupa.
Campuran dua warna primer menghasilkan warna sekunder. Campuran warna sekunder
dengan warna primer menghasilkan warna tertier. Akan tetapi secara
teknis, merah - kuning - biru, sebenarnya bukan warna pigmen primer. Tiga warna pigmen
primer adalah magenta, kuning dan cyan. (Oleh karena itu apabila menyebut "merah, kuning,
biru" sebagai warna pigmen primer, maka "merah" adalah cara yang kurang akurat untuk
menyebutkan "magenta" sedangkan "biru" adalah cara yang kurang akurat untuk
menyebutkan "cyan"). Biru dan hijau adalah warna sekunder dalam pigmen, tetapi merupakan
warna primer dalam cahaya, bersama dengan merah.
Pada dasarnya warna primer adalah bukan milik cahaya, tapi lebih merupakan konsep
biologis, yang didasarkan pada respon fisiologis mata manusia terhadap cahaya. Secara
fundamental,cahaya adalah spektrum berkesinambungan dari panjang gelombang, yang
berarti bahwa terdapat jumlah warna yang tak terhingga. Akan tetapi, mata manusia
normalnya hanya memiliki tiga jenis alat penerima/reseptor yang disebut dengan sel
kerucut (yang berada di retina). Ini yang merespon panjang gelombang cahaya tertentu.
Manusia serta spesies lain yang memiliki tiga macam reseptor warna disebut
makhluk trichromat.
Spesies yang dikenal sebagai tetrachromat, dengan empat reseptor warna menggunakan empat
warna primer. Manusia hanya dapat melihat sampai dengan 400 nanometer, warna violet,
sedangkan makhluk tetrachromat dapat melihat warna ultraviolet sampai dengan 300
nanometer, warna primer keempat ini kemungkinan bertempat di panjang gelombang yang
lebih rendah dan kemungkinan adalah warna magenta spektral murni lebih dari sekedar
magenta yang kita lihat sebagai campuran dari merah dan biru.
Banyak dari jenis burung dan binatang marsupial merupakan makhluk tetrachromat.
[sunting]Warna primer additif
Campuran warna additif
Alat/media yang menggabungkan pancaran cahaya untuk menciptakan sensasi warna
menggunakan sistem warna additif. Televisi adalah yang paling umum. Warna primer
additif adalah merah, hijau dan biru. Campuran warna cahaya merah dan hijau, menghasilkan
nuansa warna kuning atau orange. Campuran hijau dan biru menghasilkan nuansa cyan,
sedangkan campuran merah dan biru menhasilkan nuansa ungu dan magenta. Campuran
dengan proporsi seimbang dari warna additif primer menghasilkan nuansa warna kelabu; jika
ketiga warna ini disaturasikan penuh, maka hasilnya adalah warna putih. Ruang warna/model
warna yang dihasilkan disebut dengan RGB (red, green, blue).
[sunting]Warna primer subtraktif
Merah, Hijau, Biru / RGB (Red, Green, Blue) merupakan rangkaian sejarah dari warna primer
subtraktif. Khususnya digunakan dalam seni rupa (seni lukis). Ruang warna RGB
membentuk triad warna primer dalam sebuah lingkaran warna standar; juga warna sekunder:
violet, orange/jingga dan hijau. Triad warna tersusun dari 3 warna yang ekuidistan (berjarak
sama) dalam sebuah lingkaran warna.
Pemakaian warna merah, biru, hijau sebagai warna primer menghasilkan gamut (rentang
warna) yang relatif sempit/kecil, di mana, beberapa warna tidak bisa dicapai dengan
campuran tersebut. Karena alasan itu, percetakan warna modern menggunakan campuran
warna magenta, kuning, cyan.
Dalam industri percetakan, untuk menghasilkan warna bervariasi, diterapkan
pemakaian warna primer subtraktif: magenta, kuning dan cyan dalam ukuran yang
bermacam-macam.
Campuran warna subtraktif
Campuran kuning dan cyan menghasilkan nuansa warna hijau; campuran kuning dengan
magenta menghasilkan nuansa warna merah, sedangkan campuran magenta dengan cyan
menghasilkan nuansa biru. Dalam teori, campuran tiga pigmen ini dalam ukuran yang
seimbang akan menghasilkan nuansa warna kelabu, dan akan menjadi hitam jika ketiganya
disaturasikan secara penuh, tetapi dalam praktik hasilnya cenderung menjadi warna kotor
kecoklatan. Oleh karena itu, seringkali dipakai warna keempat, yaitu hitam, sebagai tambahan
dari cyan, magenta dan kuning. Ruang warna yang dihasilkan lantas disebut
dengan CMYK (Cyan, Magenta, Yellow, Black). Hitam disebut dengan "K" (key) dari istilah
"key plate" dalam percetakan (plat cetak yang menciptakan detail artistik pada gambar,
biasanya menggunakan warna tinta hitam).
[sunting]Lihat pula
Pigmen
Teori Brewster
Warna
Daftar warna
Warna sekunder
Warna tersier
Kategori: Warna
Warna sekunder
Warna sekunder adalah warna yang dihasilkan dari campuran dua warna primer dalam
sebuah ruang warna. Contohnya seperti di bawah ini.
[sunting]Warna Cat (RYB)
biru (●) + kuning (●) = hijau (●)
biru (●) + merah (●) = ungu (●)
kuning (●) + merah (●) = jingga/oranye (●)
[sunting]Warna Cahaya (RGB)
merah (●) + hijau (●) = kuning (●)
merah (●) + biru (●) = magenta (●)
hijau (●) + biru (●) = cyan (●)
Pada prinsipnya teori untuk pigmen seharusnya bisa diterapkan untuk warna cat juga. Tetapi
cat yang mula-mula dipakai, pencampurannya dilakukan jauh sebelum adanya ilmu
pengetahuan warna modern, dan karena pigmen yang tersedia pada masa itu juga terbatas.
Khususnya warna pigmen cyan dan magenta alami sulit didapat, oleh karena itu dipakai
warna biru dan merah. Dengan demikian sampai saat ini secara luas diajarkan bahwa merah,
kuning dan biru adalah warna primer sedangkan jingga/orange, hijau dan ungu adalah warna
sekunder.
[Pigmen
Teori Brewster
Warna
Daftar warna
Warna primer
Warna tersier
Kategori: Warna