komponen sistem refrigerasi pada freeze dryer

21
Komponen Sistem Refrigerasi pada Freeze Dryer 3.1 Komponen Sistem Refrigerasi Komponen-komponen sistem refrigerasi kompresi uap dapat digolongkan menjadi komponen utama dan komponen pendukung/tambahan (komponen kontrol dan kelistrikan). 3.1.1 Komponen Utama Secara umum komponen utama sistem refrigerasi kompresi uap meliputi kompresor, kondenser, alat ekspansi dan evaporator. Namun pada Freeze Dryer terdapat komponen-komponen utama lainnya yang dialiri refrigeran sekunder berupa silicone oil. Komponen-komponen tersebut berupa pompa sirkulasi, heater dan Heat Exchanger. a. Kompresor Kompresor dalam sistem refrigerasi merupakan komponen utama yang mengkompresikan refrigeran. Kompresor menghisap refrigeran dari suction line sehingga tekanan di evaporator menjadi rendah. Setelah itu, refrigeran dikompresikan menuju discharge line sehingga tekanan di kondenser menjadi tinggi. Refrigeran akan bersirkulasi ke seluruh bagian sistem refrigerasi karena adanya perbedaan tekanan antara sisi tekanan tinggi dan sisi tekanan rendah. Menurut Arismunandar dan Saito (2005: 127) kompresor dapat dibagi dalam dua jenis utama, yaitu kompresor positif, dimana gas dihisap masuk ke dalam silinder dan dikompresikan; dan jenis kompresor non-

Upload: syaiful-rahman

Post on 24-Jun-2015

3.035 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Komponen sistem refrigerasi pada freeze dryer

Komponen Sistem Refrigerasi pada Freeze Dryer

3.1 Komponen Sistem Refrigerasi

Komponen-komponen sistem refrigerasi kompresi uap dapat digolongkan menjadi

komponen utama dan komponen pendukung/tambahan (komponen kontrol dan

kelistrikan).

3.1.1 Komponen Utama

Secara umum komponen utama sistem refrigerasi kompresi uap meliputi

kompresor, kondenser, alat ekspansi dan evaporator. Namun pada Freeze Dryer

terdapat komponen-komponen utama lainnya yang dialiri refrigeran sekunder

berupa silicone oil. Komponen-komponen tersebut berupa pompa sirkulasi, heater

dan Heat Exchanger.

a. Kompresor

Kompresor dalam sistem refrigerasi merupakan komponen utama yang

mengkompresikan refrigeran. Kompresor menghisap refrigeran dari suction line

sehingga tekanan di evaporator menjadi rendah. Setelah itu, refrigeran

dikompresikan menuju discharge line sehingga tekanan di kondenser menjadi

tinggi. Refrigeran akan bersirkulasi ke seluruh bagian sistem refrigerasi karena

adanya perbedaan tekanan antara sisi tekanan tinggi dan sisi tekanan rendah.

Menurut Arismunandar dan Saito (2005: 127) kompresor dapat dibagi

dalam dua jenis utama, yaitu kompresor positif, dimana gas dihisap masuk ke

dalam silinder dan dikompresikan; dan jenis kompresor non-positif, dimana gas

yang dihisap masuk dipercepat alirannya oleh sebuah impeller yang kemudian

mengubah energi kinetik untuk menaikkan tekanan.

Selanjutnya Arismunandar dan Saito (2005: 128) mengelompokkan

kompresor menjadi beberapa macam berdasarkan bentuknya, metode

kompresinya, kecepatan putar, gas refrigeran dan konstruksinya.

1. Kompresor menurut bentuknya

Jenis vertikal

Jenis horizontal

Jenis silinder banyak (jenis V, W dan VV)

2. Kompresor menurut metode kompresinya

Page 2: Komponen sistem refrigerasi pada freeze dryer

Metode kompresi positif

Kompresor torak (kerja tunggal atau ganda)

Kompresor torak tingkat ganda

Kompresor putar

Kompresor sekrup

Metode kompresor sentrifugal

Kompresor sentrifugal satu tingkat

Kompresor sentrifugal tingkat ganda

3. Kompresor menurut kecepatan putar

Jenis kecepatan rendah

Jenis kecepatan tinggi

4. Kompresor menurut gas yang dikompresi

Kompresor Ammonia

Kompresor refrigeran

Kompresor CO2

5. Kompresor menurut konstruksinya

Kompresor open type (terbuka)

Kompresor hermetic

Kompresor semi hermetic

Sistem refrigerasi untuk temperatur rendah dengan perbandingan kompresi

yang tinggi dan memerlukan range temperatur yang luas, maka lebih baik dan

ekonomis jika menggunakan kompresor multi stage reciprocating atau

centrifugal/screw (United Nations Environment Programme, 2006: 14).

Sistem refrigerasi multi stage menggunakan dua buah kompresor atau lebih yang

dipasang secara seri. Kompresor tahap pertama biasa disebut sebagai low-stage

compressor. Kompresor tahap kedua disebut high-stage compressor.

Kedua kompresor bertingkat ini digerakkan oleh motor yang sama.

Kompresor yang digunakan pada Freeze Dryer model Lyofast 40 yaitu

kompresor screw 2 stage berjenis semi hermetic. Kompresor ini menggunakan

sepasang rotor yang berbentuk ulir. Rotor itu terdiri dari male rotor dan female

rotor yang dilengkapi oleh oil injection. Male rotor mempunyai ulir yang

permukaannya cembung. Female rotor mempunyai ulir yang permukaannya

Page 3: Komponen sistem refrigerasi pada freeze dryer

cekung. Pasangan rotor ini berputar dalam arah saling berlawanan, seperti

sepasang roda gigi. Male rotor digerakkan oleh motor listrik, sedangkan female

rotor digerakkan oleh male rotor. Poros motor listrik dihubungkan dengan poros

male rotor secara langsung. Oli akan melumasi rotor dan bearing serta

mendinginkan refrigeran terkompresi.

Gambar 3.1 Potongan Kompresor Screw: (A) male rotor. (B) female rotor.(C) dinding silinder

Sumber: (Althouse, Turnquist dan Bracciano, 2006: 163)

Mekanisme kompresor screw melakukan gerak tiga langkah yaitu proses

penghisapan, kompresi, dan pengeluaran. Saat rotor berputar maka ruang yang

terbentuk antara lekukan (lobe) rotor dan dinding silinder akan bergerak ke arah

aksial sehingga refrigeran dimampatkan. Gambar 3. menunjukkan bahwa proses

penghisapan, kompresi dan pengeluaran dilakukan secara berurutan oleh rotor

sekrup. Rotor yang seimbang dan berputar murni tanpa ada bagian yang bergerak

bolak-balik membuat aliran refrigeran yang dikompresi menjadi berkelanjutan

(continuous) sehingga menghasilkan vibrasi yang kecil. Fluktuasi aliran maupun

momen puntir poros menjadi sangat kecil. Oleh karena itu, kompresor screw

cocok untuk beroperasi pada putaran tinggi. Ukurannya menjadi lebih kecil

dibandingkan kompresor torak untuk daya yang sama pada putaran tinggi.

Usia pemakaian pun relatif lebih panjang dibandingkan kompresor reciprocating.

Page 4: Komponen sistem refrigerasi pada freeze dryer

Gambar 3.2 Mekanisme Kompresor Screw: (A) refrigeran dihisap masuk melalui suction inlet kompresor. (B) refrigeran mulai dikompresi. (C) kompresi refrigeran

(D) refrigeran terkompresi mulai dikeluarkan (E) pengeluaran refrigeran terkompresi tahap akhir.

Sumber: (Althouse, Turnquist dan Bracciano, 2006: 163)

Gambar 3.3 Konstruksi Kompresor Screw Sumber: (Althouse, Turnquist dan Bracciano, 2006: 164)

b. Condenser

Condenser adalah komponen untuk mengkondensasikan (mengembunkan)

refrigeran. Condenser akan melepas kalor laten dari uap refrigeran bertekanan

tinggi sehingga fasenya berubah menjadi cairan. Pelepasan kalor di condenser

dibantu oleh media udara, air atau gabungan udara dan air. Media untuk pelepasan

kalor akan menentukan jenis condenser yang cocok digunakan pada sistem

refrigerasi. Jenis-jenis condenser tersebut yaitu air cooled condenser (condenser

Page 5: Komponen sistem refrigerasi pada freeze dryer

berpendingin udara), water cooled condenser (condenser berpendingin air) dan

evaporative condenser (condenser berpendingin udara dan air).

Condenser yang digunakan pada Freeze Dryer model Lyofast 40 yaitu

jenis water cooled condenser. Berdasarkan konstruksinya, condenser ini adalah

jenis shell and tube. Condenser jenis ini terdiri dari tabung shell baja, di bagian

dalamnya terdapat beberapa pipa lurus yang tersusun secara paralel. Ujung dan

pangkal pipa-pipa tersebut dibatasi oleh pelat (tube sheet).

Air pendingin (condensing water) mengalir di dalam pipa-pipa, sedangkan

refrigeran mengalir di luar pipa (di dalam shell). Air pendingin disirkulasikan oleh

pompa dari cooling tower menuju condenser. Pengaturan tekanan masuk (water

in) dan keluar (water out) dilakukan secara manual memakai gate valve. Pipa-pipa

air memiliki temperatur yang lebih rendah dibandingkan shell refrigeran, sehingga

terjadi perpindahan kalor dari refrigeran kepada air. Selanjutnya air yang keluar

dari condenser didinginkan oleh cooling tower.

Gambar 3.4 Konstruksi Water Cooled Condenser Jenis Shell and Tube Sumber: http://bitzer.de/eng/productservice/p3/754

c. Katup Ekspansi Termostatik (Thermostatic Expansion Valve)

Menurut Arismunandar dan Saito (2005: 165) katup ekspansi

dipergunakan untuk mengekspansikan secara adiabatik cairan refrigeran yang

bertekanan dan bertemperatur tinggi sampai mencapai tingkat keadaan tekanan

dan temperatur rendah. Selain itu, katup ekspansi mengatur pemasukan refrigeran

sesuai dengan beban pendinginan yang harus dilayani oleh evaporator. Katup

ekspansi mengatur supaya evaporator dapat selalu bekerja sehingga diperoleh

efisiensi siklus refrigerasi yang maksimal.

Page 6: Komponen sistem refrigerasi pada freeze dryer

Katup ekspansi yang digunakan pada Freeze Dryer model Lyofast 40 yaitu

jenis Thermostatic Expansion Valve atau biasa disingkat TXV dengan external

equalizer. Menurut Handoko K. (1987: 22) katup ekspansi termostatik dapat

mengatur jumlah refrigeran yang mengalir ke evaporator sesuai dengan beban

evaporator dan mempertahankan efisiensi evaporator yang maksimum pada setiap

keadaan beban evaporator yang berubah-ubah. Katup ekspansi termostatik dapat

mempertahankan gas superheat yang konstan pada setiap perubahan beban di

evaporator. Besarnya superheat dapat diatur dengan memutar baut (adjusting

screw) pada katup ekspansi termostatik.

Gambar 3.5 Konstruksi Thermostatic Expansion Valve Sumber:

http://tom75wang.en.made-in-china.com/product/UzmxEHQGxnhk/China-Expansion-Valve.html

Perubahan diameter yang cukup besar antara inlet dan outlet TXV

membuat tekanan refrigeran mengalami penurunan yang cukup tajam, tetapi laju

alirannya meningkat. Refrigeran akan di-spray (disemprotkan) sehingga wujudnya

menjadi campuran antara cair dan uap. Menurut Hasan dan Widodo (2008: 120)

akibatnya akan terjadi ekspansi panas. Hasil ekspansi panas ini berupa penurunan

temperatur liquid refrigeran yang keluar dari katup ekspansi. Selanjutnya liquid

refrigeran yang bertemperatur dan bertekanan rendah tersebut disalurkan ke

evaporator.

Kerugian tekanan (pressure drop) pada pipa menyebabkan tekanan inlet

dan outlet evaporator tidak sama. Jika rugi tekanan cukup besar, maka dapat

Page 7: Komponen sistem refrigerasi pada freeze dryer

berakibat pada setting superheat yang terlalu besar. Pemasangan TXV dengan

external equalizer dapat mengatasi hal tersebut.

Gambar 3.6 Potongan Thermostatic Expansion Valve Sumber: http://hvactutorial.wordpress.com/sectioned-components/expansion-

valves/txv-with-external-equalizer/

Sensing bulb di bagian atas diafragma TXV ditempelkan dengan outlet

evaporator sehingga dapat mendeteksi atau merespon langsung perubahan

temperatur. Equalizer port (sambungan external equalizer) dihubungkan dengan

outlet evaporator pada posisi setelah sensing bulb. Hal ini menjadikan tekanan

outlet evaporator yang terdeteksi oleh TXV dapat mengimbangi tekanan fluida di

dalam sensing bulb dan aliran refrigeran pun dapat diatur. Tekanan outlet

evaporator dan tekanan pegas pengatur superheat akan menekan diafragma ke

atas dan menutup lubang (orifice) TXV. Tekanan fluida di dalam sensing bulb

akan menekan diafragma ke bawah dan membuka lubang (orifice) TXV. Besarnya

bukaan lubang (orifice) TXV tergantung dari besarnya tekanan outlet evaporator,

tekanan pegas pengatur superheat dan tekanan fluida sensing bulb. Perubahan

beban di evaporator direspon dengan perubahan besarnya tekanan outlet

Page 8: Komponen sistem refrigerasi pada freeze dryer

evaporator, tekanan pegas pengatur superheat dan tekanan fluida sensing bulb

sehingga terjadi penyesuaian aliran refrigeran secara otomatis.

d. Evaporator

Evaporator adalah komponen untuk menguapkan refrigeran yang mengalir

di dalamnya. Refrigeran tersebut keluar dari alat ekspansi kemudian saat berada di

evaporator akan menyerap kalor dari produk yang akan didinginkan. Perpindahan

kalor dari produk menuju dinding-dinding evaporator yang bertemperatur lebih

rendah menyebabkan refrigeran menguap. Evaporasi (penguapan) refrigeran

terjadi pada tekanan rendah di sepanjang pipa evaporator. Saat berada di outlet

evaporator diharapkan refrigeran sudah berwujud uap jenuh karena akan

dikompresi. Pemberian panas lanjut (superheat) pun sering dilakukan untuk

menjamin supaya kompresor tidak menghisap cairan refrigeran.

Evaporator yang digunakan pada Freeze Dryer model Lyofast 40 yaitu

jenis dry or direct expansion dengan konstruksi berupa finned tube evaporator

dan flooded evaporator dengan konstruksi berupa plate surface evaporator.

Finned tube evaporator ditempatkan di ruangan pengembunan (condenser),

sedangkan plate surface evaporator terdapat di ruangan pengering (drying

chamber).

Plate surface evaporator ini biasa disebut sebagai shelf cooling coil karena

disusun membentuk rak (shelf) untuk menyimpan botol/vial vaksin. Shelf cooling

coil dialiri silicone oil yang selalu berwujud cairan/liquid. Jika terjadi kebocoran

pada shelf cooling coil, maka silicone oil cair tidak akan menyebar ke seluruh

bagian dalam ruangan pengering (drying chamber) sehingga tidak akan

mengkontaminasi seluruh botol vaksin.

Proses pendinginan uap air yang terkandung di dalam vaksin sampai

membeku berlangsung dengan cepat (fast freezing). Temperatur shelf cooling coil

pada proses ini dipertahankan sebesar -45 OC. Sebelum proses freezing selesai,

pompa vakum bekerja kemudian main valve (katup yang membatasi drying

chamber dan ruangan pengembunan) membuka. Pompa vakum menghisap udara

dan uap air dari dalam drying chamber dan condenser sehingga tekanannya

menjadi sangat rendah. Heater bekerja sesaat sehingga terjadi proses sublimasi

uap air.

Page 9: Komponen sistem refrigerasi pada freeze dryer

Evaporator di ruangan pengembunan berfungsi untuk mengembunkan uap

air yang telah tersublimasi di ruangan pengering (drying chamber). Hal ini dapat

meminimalisasi uap air yang terhisap oleh pompa vakum. Evaporator di ruangan

pengembunan dialiri R-404A. Saat proses pembekuan uap air di ruangan

pengering (drying chamber), R-404A dikondisikan pada temperatur kamar.

Saat proses drying, R-404A dikondisikan pada temperatur -75 OC.

e. Heat Exchanger

Heat Exchanger adalah komponen yang menukar kalor dari suatu fluida

dengan kalor dari fluida lain. Masing-masing fluida memiliki temperatur yang

berbeda, sehingga kalor dapat berpindah dari fluida bertemperatur tinggi menuju

fluida bertemperatur rendah. Heat Exchanger yang digunakan pada Freeze Dryer

adalah tipe Brazed Plate Heat Exchanger (BPHE). Heat Exchanger tersebut

dibedakan menjadi:

1. Shelf Cooling Heat Exchanger

Heat Exchanger ini berguna untuk menukar kalor antara silicone oil

dengan R-404A. Temperatur silicone oil cair akan mengalami penurunan karena

kalor sensibelnya diambil oleh R-404A. Kalor sensibel silicone oil akan

menguapkan (mengevaporasikan) R-404A.

2. Oil Cooling Heat Exchanger

Heat Exchanger ini berguna untuk menukar kalor antara oli kompresor

dengan air. Oli kompresor didinginkan oleh air yang disirkulasikan dari cooling

tower. Aliran air yang memasuki Oil Cooling Heat Exchanger diatur secara

termostatik oleh Water Regulating Valve.

3. Interstage Heat Exchanger

Heat Exchanger ini berguna sebagai subcooler untuk R-404A yang memasuki

saluran interstage.

Page 10: Komponen sistem refrigerasi pada freeze dryer

Gambar 3.7 Konstruksi Brazed Plate Heat Exchanger Sumber: http://www.monstermarketplace.com/heating-supplies/trinity-braze-

plate-heat-exchanger-la-1430-82011

f. Pompa Sirkulasi Silicone Oil

Pompa sirkulasi pada Freeze Dryer model Lyofast 40 digunakan untuk

mensirkulasikan silicone oil cair dari shelf cooling coil menuju heater,

Heat Exchanger dan kembali ke shelf cooling coil. Silicone oil merupakan

refrigeran sekunder yang selalu berwujud cairan/liquid dan menyerap kalor dari

vaksin. Silicone oil disirkulasikan oleh dua buah pompa yang dipasang secara

paralel. Kedua pompa bekerja secara bergantian (saling mem-back up), misalnya

pompa 1 bekerja saat proses freezing, pompa 2 bekerja saat proses drying, dan

seterusnya.

g. Heater

Heater digunakan untuk memanaskan silicone oil cair yang bersirkulasi.

Pemanasan silicone oil diperlukan saat proses drying (pengeringan uap air yang

terkandung di dalam vaksin). Pemanasan berlangsung sebelum pengambilan kalor

silicone oil oleh R-404A di dalam Heat Exchanger. Heater akan segera

meningkatkan temperatur silicone oil saat proses drying dimulai dan berhenti

bekerja setelah temperatur shelf cooling coil tercapai. Setiap kali temperatur shelf

cooling coil lebih rendah daripada deviasi yang ditentukan, maka heater otomatis

bekerja. Kerja heater sangat tergantung pada sensor temperatur shelf cooling coil.

3.1.2 Komponen Pendukung

Komponen pendukung/tambahan diperlukan untuk mengoptimalkan kerja

sistem refrigerasi sehingga performansinya dapat lebih baik. Komponen

pendukung ini meliputi alat-alat kontrol dan komponen-komponen perpipaan.

Page 11: Komponen sistem refrigerasi pada freeze dryer

Komponen-komponen pendukung yang digunakan pada Freeze Dryer model

Lyofast 40 diantaranya sebagai berikut.

a. Filter Drier

Gambar 3.8 Konstruksi Filter Drier Sumber: http://www.ecvv.com/product/3016342.html

Komponen ini berfungsi untuk menyaring kotoran dan menyerap uap air

yang masih bersirkulasi di dalam sistem refrigerasi. Filter drier dipasang pada

liquid line, setelah kondenser dan sebelum katup ekspansi. Drier (pengering)

berbentuk silinder dengan diameter dan panjang berbeda-beda sesuai keperluan.

Bahan pengering atau yang biasa disebut sebagai desiccant dibuat dari senyawa

kimia, seperti Silica gel, Aluminium Oksida dan Kalsium Klorida. Penggantian

desiccant dilakukan saat uap air tidak dapat diserap lagi oleh desiccant yang telah

jenuh.

b. Accumulator

Accumulator adalah komponen yang memisahkan refrigeran cair sehingga

tidak masuk ke kompresor. Refrigeran yang masih berwujud cair akan terpisah

dari uap refrigeran. Accumulator mengumpulkan refrigeran cair pada bagian

bawah, sedangkan uap refrigeran berada di bagian atasnya sehingga dapat

mengalir menuju kompresor. Accumulator dipasang pada suction line atau di

antara evaporator dan kompresor.

c. Oil Filter

Oil filter berfungsi sebagai penyaring kotoran yang mengalir bersama oli

kompresor. Oil filter terdiri dari screen, cartridge, handle dan retainer/seal.

Page 12: Komponen sistem refrigerasi pada freeze dryer

Head/penutup oil filter dapat dibongkar-pasang sehingga komponen-komponen di

dalamnya mudah dikeluarkan dan dibersihkan. Oil filter memiliki saluran/pipa

yang terhubung pada pompa oli dan oil cooling heat exchanger. Inlet dan outlet

oil filter dihubungkan dengan oil pressure switch sebagai pengaman.

d. Sight Glass

Gambar 3.9 Konstruksi Sight GlassSumber: (Althouse, Turnquist dan Bracciano, 2004: 597)

Sight glass adalah komponen untuk melihat aliran refrigeran pada liquid

line atau oli pada kompresor. Sight glass dipasang setelah filter drier dan sebelum

katup ekspansi. Sight glass memiliki indikator uap air yang terbuat dari bahan

kimia. Indikator ini akan berubah warna jika refrigeran yang mengalir di dalam

sistem refrigerasi bercampur dengan uap air.

e. Check Valve

Check valve adalah katup yang mengalirkan refrigeran ke satu arah dan

mencegah aliran balik. Saat refrigeran mengalir dengan arah yang benar maka

katup akan membuka penuh dan saat alirannya terbalik maka katup akan menutup.

Arah aliran refrigeran yang benar ditunjukkan oleh anak panah pada badan katup.

Sistem refrigerasi multi evaporator yang temperaturnya berlainan harus memakai

check valve pada outlet evaporator bertemperatur rendah. Hal ini dapat mencegah

aliran refrigeran ke evaporator yang tekanannya lebih rendah saat kompresor

sedang berhenti.

Page 13: Komponen sistem refrigerasi pada freeze dryer

Gambar 3.10 Konstruksi Check ValveSumber: http://www.johnstonesupply.com/storefront/product-view.ep?pID=B12-

406

f. Solenoid Valve

Solenoid valve adalah katup yang bekerja atas pengaruh aliran arus listrik

pada kumparan di bagian dalamnya. Solenoid valve umumnya berada pada

keadaan normal tertutup (Normally Closed). Solenoid valve hanya memiliki dua

keadaan, yaitu membuka penuh atau menutup rapat. Jika arus listrik mengalir

pada kumparan, maka lubang katup akan membuka penuh, sedangkan jika tidak

ada arus listrik yang mengalir, maka lubang katup akan menutup rapat. Solenoid

valve yang dipasang pada saluran liquid berguna untuk mencegah refrigeran cair

mengalir ke TXV dan evaporator saat kompresor berhenti atau saat evaporator

tidak bekerja mengambil kalor.

Gambar 3.11 Konstruksi Solenoid ValveSumber: http://www. alcowork.en.ec21.com

g. Water Regulating Valve

Water regulating valve adalah katup pengatur aliran air untuk

mendinginkan komponen-komponen lain, seperti water cooled condenser dan

Heat Exchanger. Water regulating valve dibedakan menjadi dua jenis yaitu yang

bekerja atas pengaruh tekanan (pressure operated water regulating valve) dan

Page 14: Komponen sistem refrigerasi pada freeze dryer

pengaruh temperatur (termostatic water regulating valve). Jika tekanan atau

temperatur kondensasi bertambah tinggi maka lubang katup membuka dan

mengalirkan air lebih banyak ke condenser. Pengaturan aliran air secara otomatis

ini dimaksudkan untuk mempertahankan tekanan atau temperatur kondensasi

sesuai dengan kondisi beban yang berubah-ubah.

Kedua jenis water regulating valve digunakan pada Freeze Dryer BOC

Edwards model Lyofast 40. Termostatic water regulating valve digunakan pada

water inlet Oil Cooling Heat Exchanger. Katup ini memiliki sensing bulb yang

ditempelkan dengan water outlet Heat Exchanger sehingga dapat mendeteksi atau

merespon langsung perubahan temperatur. Pressure operated water regulating

valve digunakan pada inlet water cooled condenser. Katup ini memiliki pipa

kapiler sensor di bagian atas bellow yang dihubungkan dengan relief valve

condenser sehingga dapat mendeteksi atau merespon langsung perubahan tekanan.

Gambar 3.12 Konstruksi Termostatic Water Regulating Valve Sumber: http://www.danfoss.com/BusinessAreas/IndustrialAutomation/

NewsArchive/2008/Temperature-control-system-issues---Contact-Danfoss/45C08BF4-06F4-4064-B91A-37EE8353BA02.html

h. Alat Kontrol Kelistrikan

Alat kontrol kelistrikan pada Freeze Dryer BOC Edwards model

Lyofast 40 terdiri dari High Low Pressure Switch, Oil Pressure Switch,

Flow Switch dan alat kontrol lain. High Low Pressure Switch akan memutuskan

arus listrik ke kompresor jika tekanan discharge lebih tinggi dari ketentuan atau

tekanan suction lebih rendah dari ketentuan. Oil Pressure Switch akan

memutuskan arus listrik ke kompresor jika tekanan oli lebih rendah dari

ketentuan. Oil Pressure Switch pun akan memutuskan arus listrik jika tekanan oli

Page 15: Komponen sistem refrigerasi pada freeze dryer

tidak dapat naik sampai batas yang aman saat kompresor mulai dijalankan.

Flow Switch dikontrol oleh laju aliran air yang masuk ke water cooled condenser

dan Oil Cooling Heat Exchanger. Flow Switch mempunyai sensor seperti lidah

yang dimasukkan ke dalam pipa untuk mengukur besar laju aliran air. Flow

Switch akan memutuskan arus listrik ke kompresor jika laju aliran air lebih rendah

dari ketentuan. Alat-alat kelistrikan dikontrol secara otomatis oleh PLC

(Programmable Logic Control) dan inverter.

Referensi

Althouse, Andrew D., Carl H. Turnquist dan Alfred F. Bracciano. (2004). Modern Refrigeration and Air Conditioning. Illinois: The Goodheart-Willcox Company, Inc.

Arismunandar, Wiranto dan Saito, Heizo. (2005). Penyegaran Udara Cetakan Ketujuh. Jakarta: Pradnya Paramita.

K., Handoko. (1987). Alat Kontrol Mesin Pendingin. Jakarta: PT. Ichtiar Baru.

United Nations Environment Programme. (2006). Energy Efficiency Guide for Industry in Asia. Electrical Energy Equipment: Refrigeration and Air Conditioning. [Online]. Tersedia: http://www.energyefficiencyasia.org [2009].