komplikasi muskulo revisi

3
Karena pasien dengan fraktur patologis sering tua dan memiliki beberapa masalah medis yang terkait, kemungkinan komplikasi perioperatif meningkat. Dengan menurunnya fungsi biologis sel dan organ, maka daya adaptasi fungsi-fungsi tubuh untuk mengatasi gangguan fisik dan mental juga menurun. Dengan pertambahan usia yang ditandai gejala berkurangnya kemampuan fisik dan mental seseorang, maka beberapa keadaan patologis dapat timbul akibat proses penuaan. Penurunan densitas tulang akibat osteoporosis dapat menyebabkan fraktur patologis. Berbagai komplikasi serius dapat timbul akibat adanya perubahan pada beberapa sistem organ dan fungsi metabolik yang disebabkan oleh imobilisasi akibat fraktur yang dialami sebagai akibat dari osteoporosis itu sendiri. Dekubitus, konstipasi, kelemahan dan perubahan psikologik merupakan beberapa komplikasi akibat imobilisasi. (Kahn, 1998) Tetapi beberapa komplikasi lebih mungkin pada pasien dengan kanker ganas. Dua masalah yang paling memprihatinkan adalah perkembangan tumor dengan kegagalan perangkat keras yang dihasilkan dan kompromi cardiopulmonary. Metastase tulang yang tidak responsif terhadap kemoterapi dan radiasi akan terus merusak tulang sehingga perangkat keras atau prostesis yang ada beban daripada beban-sharing. Menggunakan prinsip-prinsip pengobatan bedah diuraikan dalam bab ini akan meminimalkan risiko kegagalan perangkat keras, tapi pasti beberapa konstruksi masih akan gagal. Penyelamatan dari rekonstruksi yang gagal harus individual, tapi endoprostase modular sering digunakan untuk menyelamatkan gagal fiksasi intramedulla Risiko- risiko utama lainnya yang berhubungan dengan operasi termasuk infeksi, kekambuhan dari kanker, dan luka pada jaringan- jaringan yang mengelilinginya. Dalam rangka untuk mengakat seluruh kanker dan mengurangi risiko kekambuhan, beberapa

Upload: raden-akbar

Post on 09-Jul-2016

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: komplikasi muskulo revisi

Karena pasien dengan fraktur patologis sering tua dan memiliki beberapa masalah medis yang terkait, kemungkinan komplikasi perioperatif meningkat. Dengan menurunnya fungsi biologis sel dan organ, maka daya adaptasi fungsi-fungsi tubuh untuk mengatasi gangguan fisik dan mental juga menurun. Dengan pertambahan usia yang ditandai gejala berkurangnya kemampuan fisik dan mental seseorang, maka beberapa keadaan patologis dapat timbul akibat proses penuaan. Penurunan densitas tulang akibat osteoporosis dapat menyebabkan fraktur patologis. Berbagai komplikasi serius dapat timbul akibat adanya perubahan pada beberapa sistem organ dan fungsi metabolik yang disebabkan oleh imobilisasi akibat fraktur yang dialami sebagai akibat dari osteoporosis itu sendiri. Dekubitus, konstipasi, kelemahan dan perubahan psikologik merupakan beberapa komplikasi akibat imobilisasi. (Kahn, 1998)

Tetapi beberapa komplikasi lebih mungkin pada pasien dengan kanker ganas. Dua masalah yang paling memprihatinkan adalah perkembangan tumor dengan kegagalan perangkat keras yang dihasilkan dan kompromi cardiopulmonary.

Metastase tulang yang tidak responsif terhadap kemoterapi dan radiasi akan terus merusak tulang sehingga perangkat keras atau prostesis yang ada beban daripada beban-sharing. Menggunakan prinsip-prinsip pengobatan bedah diuraikan dalam bab ini akan meminimalkan risiko kegagalan perangkat keras, tapi pasti beberapa konstruksi masih akan gagal. Penyelamatan dari rekonstruksi yang gagal harus individual, tapi endoprostase modular sering digunakan untuk menyelamatkan gagal fiksasi intramedulla

Risiko- risiko utama lainnya yang berhubungan dengan operasi termasuk infeksi, kekambuhan dari kanker, dan luka pada jaringan- jaringan yang mengelilinginya. Dalam rangka untuk mengakat seluruh kanker dan mengurangi risiko kekambuhan, beberapa jaringan normal yang mengelilinginya harus juga diangkat. Tergantung pada lokasi dari kanker, ini mungkin memerlukan pengangkatan dari porsi-porsi dari tulang otot, syaraf- syaraf, atau pembuluh- pembuluh darah. Ini dapat menyebabkan kelemahan, kehilangan sensasi , dan risiko dari patah tulang atau patah tulang dari tulang yang tersisa.

Efek proses kemoterapiKemoterapi menggunakan obat-obat yang sangat kuat untuk mencoba membunuh sel-sel kanker. Tetapi sebagai akibatnya beberapa sel-sel normal juga terbunuh dalam prosesnya. Obat- obat dirancang untuk membunuh sel-sel yang membelah atau tumbuh secara cepat. Sel-sel normal yang terpengaruh seringkali termasuk rambut, sel-sel sampingan termasuk mual dan muntah, kehilangan rambut, infeksi, dan kelelahan. Untungnya efek-efek sampingan ini biasanya hilang setelah kemoterapi selesai. Nutrisi yang baik adalah penting untuk tubuh untuk melawan kanker. Mungkin dirujuk pada ahli nutrisi untuk membantu dengan ini, terutama jika mengalami mual dan kehilangan nafsu makan.

Page 2: komplikasi muskulo revisi

Efek-efek sampingan utama dari terapi radiasi termasuk kelelehan, kehilangan nafsu makan, dan kerusakan pada kulit dan jaringan-jaringan lunak sekelilingnya. Terapi operasi pada area yang sama

KecacatanApabila dilakukan proses pengangkatan kanker melalui penghilangan organ, maka kecacatan pasien tidak akan bisa dihindari. Kanker tulang bisanya juga dapat menimbulkan patah tulang yang disebut fraktur patologis.

KematianFakta yang penyebab kematiaan akibat kanker:

1. Kesulitan diagnosis oleh dokter patologi tulang, minimnya peralatan diagnosis yag tersedia dan sulitnya mendeteksi sel-sel kanker yang diderita pasien apakah tergoong jinak atau ganas

2. Umumnya pasien datang ketika penyakit sudah berada pada stadium akhir. Pengobatanya akan menjadi sulit, dan angka harapan hidup semakin kecil.

3. Masalah sosial ekonomi. Penyakit kanker memang tergolong masih sulit diobati, belum lagi biaya pengobatan sangat mahal. Masalahnya biaya sering menjadi alasan pasien untuk tidak berobat. Bahkan, banyak pasien yang menolak diopersi karena tidak memiliki biaya.

4. Pengobatan dengan kemoterapi memiliki efek samping yang menyakitkan, sehingga membuat pasien menyerah dan menghentikan terapi

5. Kurangnya pengetahuan tentang kanker dan pengobatanya, membuat banyak orang memutuskan untuk memilih pengobatan alternatif yang biayanya relatif lebih murah, meskipun kenyataaanya mahal membahayakan kehidupan pasien ( Saferi Wijaya, Meriza Putri 2013).

Wijaya Andra Saferi, Putri Yessie Mariza, 2013. Keperawatan Medikal Bedah 2 (Keperawatan Dewasa). Yokyakarta: Nuha Medika

Brunner and suddart. (1988). Textbook of Medical Surgical Nursing. Sixth Edition. J.B. Lippincott Campany. Philadelpia. Hal. 1293 – 1328.