komparasi kinerja keuangan bank umum syariah (bus) …

148
KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) DI INDONESIA, PAKISTAN DAN BANGLADESH MELALUI PENDEKATAN INDEKS MAQASHID SYARIAH Oleh: Dede Yati NIM. 11150860000009 JURUSAN EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1440 H / 2019 M

Upload: others

Post on 15-Oct-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH

(BUS) DI INDONESIA, PAKISTAN DAN BANGLADESH

MELALUI PENDEKATAN INDEKS MAQASHID SYARIAH

Oleh:

Dede Yati

NIM. 11150860000009

JURUSAN EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1440 H / 2019 M

Page 2: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …
Page 3: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …
Page 4: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …
Page 5: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …
Page 6: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Identitas Pribadi

Nama Lengkap : Dede Yati

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat/Tanggal Lahir : Sumedang, 26 Juni 1996

Kewarganegaraan : Indonesia

Status : Belum Menikah

Tinggi/Berat Badan : 150 cm/40 kg

Alamat : Jl. Semanggi II No.40 RT/RW 02/03 Kelurahan

Cempaka Putih Kecamatan Ciputat Timur Kota

Tangerang Selatan Provinsi Banten

No. HP : 0821-1817-4274

Email : [email protected]

Pendidikan Formal

2003-2008 : MI Al-Hikmah Sumedang

2009-2011 : SMP Negeri 3 Sumedang

Page 7: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

vi

2012-2014 : MA Al-Irfan Sumedang

2015-Sekarang : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Pengalaman Organisasi

2012-2013 : Pratama Putri Kepramukaan SMPN 3 Sumedang

2013-2014 : Ketua Umum OSIS MA Al-Irfan Sumedang

2014 : Paskibraka Kota Sumedang

2015-2016 : Anggota Div. Pengembangan Ekonomi LDK FEB

2016-2017 : Koordinator Div. Pengembangan Ekonomi LDK FEB

2017-2018 : Anggota Div. Education and Research FRESH UIN

Jakarta

2017-2018 : Anggota Bina Wilayah Jakarta, Banten, Jawa Barat

MITI KM Indonesia

2018-Sekarang : Anggota Div. Pendidikan GENBI UIN Jakarta

Karya Ilmiah

1. “Optimalisasi Program INCAKAP dalam Rangka Maksimalisasi Pemanfaatan

Internet: Upaya Meningkatkan Mutu Pembelajaran Generasi Indonesia

Page 8: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

vii

Berbasis Virtual”. International Conference (International Youth Forum on

Inovation) Singapore. 2017.

2. “Professional Learning: Upaya Menyelenggarakan Green Attitude dalam

Rangka Pengembangan Character Building Anak Bangsa Menuju Indonesia

Emas 2045”. Sastrafest. 2017.

3. “Knowledge Transfer: Optimalisasi Peran Mahasiswa Indonesia sebagai

Upaya Mewujudkan Learning Society dalam Rangka Pemerataan Pendidikan

Karakter bagi Anak Buruh TKI Malaysia”. VTIC Foundation. 2017.

4. “Integrasi Pendidikan Karakter dan Nilai Luhur Budaya Bangsa: Upaya

Pencegahan Bullying dalam Rangka Membentuk Generasi Indonesia Anti

Bullying”. Myanmar Expedition. 2018.

Latar Belakang Keluarga

Ayah : Darya

Pekerjaan : Petani

Ibu : Eneh

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Alamat : Dusun Cikupa RT/RW 03/02 Desa Cijambu Kecamatan Tanjungsari

Kabupaten Sumedang Provinsi Jawa Barat

Anak ke dari : 3 dari 3 bersaudara

Page 9: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

viii

ABSTRACT

This research aims to compare the financial performance of Islamic Commercial

Banks in Indonesia, Pakistan and Bangladesh using the Sharia Maqashid Index

method based on research by Mustafa Omar Mohammed, et al. (2008). The

analytical method used is Simple Additive Weighting (SAW), which is weighting 10

ratios of the three dimensions of Maqashid Sharia namely Ta'dib al-Fard, Iqamah al-

'Adl and Jalb al-Maslahah. Then, analyzing statistical test uses different test methods

One Way ANOVA wherein the normality test first uses the Kolmogorov Smirnov

analysis and homogeneity test using Levene Statistic Test, analysis was conducted on

Annual Financial Reports of OJK and BI, State Bank of Pakistan dan State Bank of

Bangladesh. Based on the results of the Simple Additive Weighting (SAW)

calculation, Al-Arafah Islamic Bank of Bangladesh obtained the highest maqashid

syari'ah score with a score of SMI 1.82572 followed by BNI Syariah with a score of

1.53424 and BRI Syariah with a score of 1.33558. Bangladesh is the country with the

best level of Islamic performance compared to Indonesia and Pakistan because of its

consistency in allocating funds for investment in the real sector and investment with

profit sharing systems (mudharabah and musharakah). The results of ANOVA

differential test statistics, the three countries have financial performance through the

SMI method which is significantly different, where the three dimensions have a Sig 2-

value <0.05.

Keywords: Islamic Commercial Banks, Sharia Maqashid Index (SMI), Financial

Performance

Page 10: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

ix

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kinerja keuangan Bank Umum

Syariah (BUS) di Indonesia, Pakistan dan Bangladesh menggunakan metode Indeks

Maqashid Syariah berdasarkan penelitian Mustafa Omar Mohammed, dkk., (2008).

Metode analisis yang digunakan adalah Simple Additive Weighting (SAW), yakni

melakukan pembobotan 10 rasio dari tiga dimensi Maqashid Syariah yaitu Ta‟dib al-

Fard, Iqamah al-„Adl dan Jalb al-Maslahah, kemudian dilakukan analisis uji statistik

menggunakan metode uji beda One Way ANOVA dimana terlebih dahulu dilakukan

uji normalitas menggunakan analisis Kolmogorov Smirnov dan uji homogenitas

menggunakan Levene Statistic Test, analisis dilakukan atas Laporan Keuangan

Tahunan OJK dan BI, State Bank of Pakistan dan State Bank of Bangladesh.

Berdasarkan hasil perhitungan Simple Additive Weighting (SAW), Al-Arafah Islamic

Bank Bangladesh memperoleh nilai rata-rata maqashid syari‟ah tertinggi dengan skor

SMI 1.82572 diikuti oleh BNI Syariah dengan skor 1.53424 dan BRI Syariah dengan

skor 1.33558. Bangladesh menjadi negara dengan tingkat kinerja syariah paling baik

dibandingkan Indonesia dan Pakistan karena konsistensinya dalam mengalokasikan

dana untuk investasi pada sektor riil dan investasi dengan sistem bagi hasil

(mudharabah dan musharakah). Hasil perhitungan statistik uji beda ANOVA, ketiga

negara memiliki kinerja keuangan melalui metode SMI yang berbeda signifikan,

dimana ketiga dimensi memiliki nilai Sig 2-tiled < 0.05.

Kata Kunci : Bank Umum Syariah, Sharia Maqashid Index (SMI), Kinerja

Keuangan

Page 11: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

x

KATA PENGANTAR

Bismillahirramanirrahim, Maha Karim dan Rahim Allah SWT yang

senantiasa melimpahkan keindahan kasih, kemudahan dan keberkahan, sehingga

penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan sebaik-baiknya meskipun

terdapat kekurangan. Shalawat beserta salam semoga senantiasa terlimpah curah

kepada Rasulullah SAW, teladan umat sepanjang masa yang telah menebar ketulusan

dan memberi petunjuk kepada umatnya menuju kebahagiaan, keselamatan,

keberkahan, dan kemuliaan di dunia dan surga-Nya serta menuntun umatnya menuju

peradaban Islam yang mulia.

Penulisan skripsi ini tidak akan rampung tanpa adanya tangan-tangan yang

tulus memberikan bantuan, kepadanya penulis mengucapkan terimakasih dan rasa

hormat yang terdalam atas tulusnya kepeduliaan dan pemberian berbagai bentuk

bantuan berupa sapaan moril, dorongan semangat, dukungan finansial, kritik, saran,

serta sumbangan pemikiran dalam penulisan skripsi ini. Oleh sebab itu, penulis

dengan segala hormat mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Amilin, SE., Ak., M.Si., CA, QIA, BKP., CRMP selaku

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Dr. Erika Amalia, S.E., M.Si selaku Ketua Program Studi Ekonomi

Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis dan Ibu Dwi Nur’aini Ihsan, MM selaku

Sekretaris Program Studi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Dr. Muhammad Nur Rianto Al Arif, SE., M.Si selaku Dosen

Pembimbing Skripsi penulis, beliau sangat sabar dalam membimbing dan

memberi arahan terbaik bagi penulis dalam proses penyusunan sehingga

skripsi ini dapat rampung dengan baik, serta berbagai motivasi dan ilmu yang

telah diberikan sehingga penulis memperoleh pembelajaran berharga yang

Page 12: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

xi

bermanfaat bagi masa depan. Semoga Allah SWT senantiasa membalas

kebaikan dan kemurahan bapak dengan pahala yang berlipat, rezeki yang

berlimpah, kebahagiaan, keberkahan, dan kemuliaan dunia dan surga.

4. Bapak Dr. Ir. Roikhan Mochamad Aziz, MM, Hah, Slm, selaku Dosen

Penguji Ahli dan Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan

pengarahan, bimbingan dan nasihat serta waktu luangnya untuk penulis dapat

berkonsultasi.

5. Pimpinan Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, yang

menyediakan berbagai bahan dan sumber-sumber referensi serta fasilitas

untuk mengadakan studi perpustakaan.

6. Seluruh dosen dan karyawan akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah

memberikan ilmu kepada penulis selama menempuh pendidikan sebagai

mahasiswi.

7. Kedua orangtuaku terkasih, Bapak Darya dan Ibu Eneh yang tiada kenal lelah

bekerja keras dan tiada luput dari do’a yang senantiasa terpanjat demi

kebaikan dan kebahagiaan anak-anak tercinta, tulusnya kasih sayang dan

sabarnya setiap pengajaran tiada terhitung dengan bilangan angka, semoga

engkau senantiasa dalam penjagaan dan naungan Allah SWT serta

dijadikannya dua insan yang mulia tinggi derajat disisi-Nya hingga engkau

menginjak surga disertai ridho dan cinta-Nya. Selain itu, kepada kakak-

kakakku tersayang Suryana, Neni Suryati, Samsul Bakri, dan Akhmad

Zaifullah yang senantiasa tulus memberikan do’a, dukungan, dorongan

semangat, dan rela berkorban waktu dan keringat untuk membantu penulis

dalam menjalankan proses pendidikan.

8. Guru SMP dan Aliyyah tercinta, utamanya Ibu Dra. Aan Riswandy, Ibu Siti

Kurniati S.Pd dan Ibu Tuti Ismawati M.Pd atas dedikasi pendidikan, tulusnya

Page 13: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

xii

kasih sayang, sabarnya nasihat dan dorongan semangat untuk penulis tiada

kenal lelah dalam menjalankan proses pendidikan dan semangat menjemput

kesuksesan.

9. Sahabat dekatku, Arika Hayyu, Tyas Agustiawati, Indri Dwi Lestari, Rahmi

Hayyu, dan Wina Sumiati atas kasih sayang dan kesetiaan yang tulus tiada

surut, dorongan semangat serta tempat bertukar pengingat dan nasihat, atas

canda tawa dan gurauan sehingga penulis mampu menghilangkan rasa jenuh

dalam penyusunan skripsi ini, semoga persahabatan ini berujung hingga

surga-Nya.

10. Keluarga besar mahasiswa Ekonomi Syariah angkatan 2015, yang telah

menjadi sahabat dan keluarga bagi penulis, atas kebersamaan yang telah

terjalin selama masa studi dan segala bantuan, penulis mengucapkan tulus

terimakasih, semoga senantiasa dihadapkan pada masa depan terbaik serta

segala kebaikan berbuah pahala yang berlipat.

11. Keluarga besar Generasi Baru Indonesia (GenBI) UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta yang telah menjadi keluarga bagi penulis serta memberikan banyak

ilmu, inspirasi dan pengalaman, semoga GenBI mampu menjadi komunitas

terbaik dan menjadi cikal bakal lahirnya generasi muda yang mampu ikut

serta sebagai energi bagi negeri.

12. Kepada insan istimewa yang namanya telah patri termaktub di Lauhul

Mahfudz sebagai pasangan dunia dan surgaku. Tulus terimakasihku, atas

mengingatmu, gairah bagiku berupaya menghambakan diri pada Allahku kian

bergemuruh. Sabarnya penantian, kuatnya pengharapan, serta besarnya

impian, semoga Allah berkahi dan muliakan setiap langkah juangmu.

Jakarta, 25 Juli 2019

Dede Yati

Page 14: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

xiii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .......................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ............................ ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ............................................. iii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN ILMIAH ..................................... iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...................................................................... v

ABSTRACT ..................................................................................................... viii

ABSTRAK ...................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR .................................................................................... x

DAFTAR ISI ................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xvii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xix

DAFTAR GRAFIK ........................................................................................ xx

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xxi

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang Penelitian .................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................ 11

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................ 11

1. Tujuan Penelitian ........................................................................... 11

2. Manfaat Penelitian ......................................................................... 12

Page 15: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

xiv

D. Sistematika Penulisan .......................................................................... 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 15

A. Landasan Teori ..................................................................................... 15

1. Perbankan Syariah ......................................................................... 15

2. Maqashid Syariah ........................................................................... 17

B. Penelitian Terdahulu ............................................................................ 40

C. Kerangka Berfikir ................................................................................ 54

D. Hipotesis Penelitian ............................................................................. 55

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 56

A. Ruang Lingkup Penelitian .................................................................... 56

B. Populasi Penelitian ............................................................................... 56

C. Sampel Penelitian ................................................................................. 58

D. Metode Pengumpulan Data .................................................................. 61

E. Metode Analisis Data ........................................................................... 62

1. Simple Additive Weighting (SAW) ................................................ 63

2. Uji Statistik Deskriptif ................................................................... 68

3. Uji Normalitas Data ....................................................................... 69

4. Uji Homogenitas ............................................................................ 70

5. Uji Hipotesis .................................................................................. 70

Page 16: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

xv

a. Analysis of Variance (ANOVA) .............................................. 71

b. Post Hoc Test ........................................................................... 72

c. Homogeneous Subset Test ........................................................ 73

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ................................................. 74

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ..................................................... 74

1. Perkembangan BUS di Indonesia .................................................. 74

2. Perkembangan BUS di Pakistan .................................................... 78

3. Perkembangan BUS di Bangladesh ............................................... 81

B. Analisis Kinerja Menggunakan Metode SAW .................................... 84

1. Rasio BUS Indonesia, Pakistan dan Bangladesh ........................... 84

2. Indikator Kinerja BUS Indonesia, Pakistan dan Bangladesh ......... 93

3. SMI BUS Indonesia, Pakistan dan Bangladesh ............................. 98

C. Perbandingan Kinerja BUS Indonesia Pakistan dan Bangladesh ........ 101

1. Uji Normalitas ................................................................................ 101

2. Uji Homogenitas ............................................................................ 103

3. Uji Hipotesis .................................................................................. 104

a. Uji Hipotesis One Way ANOVA ............................................... 104

b. Uji Post Hoc ............................................................................. 106

Page 17: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

xvi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 109

A. Kesimpulan .......................................................................................... 109

B. Saran .................................................................................................... 111

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 112

LAMPIRAN .................................................................................................... 118

Page 18: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Proyeksi Pertumbuhan Aset Keuangan Syariah Global .................. 1

Tabel 1.2 Aset Perbankan Syariah Global 2016/2017 ..................................... 3

Tabel 2.1 Definisi dan Variable Operasional SMI ........................................... 23

Tabel 2.2 Rata-Rata Tertimbang Variabel Maqashid Indeks ........................... 24

Tabel 2.3 Konsep Maqashid Abdul Majid Najjar ............................................ 34

Tabel 3.1 Populasi Penelitian BUS di Indonesia, Pakistan dan Bangladesh ... 57

Tabel 3.2 Proses Pengambilan Sampel Penelitian ........................................... 60

Tabel 3.3 Sampel Penelitian BUS di Indonesia, Pakistan dan Bangladesh ..... 61

Tabel 4.1 Pertumbuhan Aset, DPK, dan PYD BUS Indonesia ........................ 75

Tabel 4.2 Aset, PYD dan Laba/(Rugi) BSM, BMI, BRIS dan BNIS .............. 77

Tabel 4.3 Pertumbuhan Aset, DPK, dan PYD BUS Pakistan .......................... 78

Tabel 4.4 Aset, PYD dan Laba/(Rugi) ABBPL, BIPL, DIBPL dan MIBL ..... 79

Tabel 4.5 Aset, PYD dan Laba/(Rugi) IBBL, FSIB, EXIM dan AAIBL ........ 82

Tabel 4.6 Rasio Kinerja Sharia Maqashid Index (SMI) Rata-Rata D1 ........... 85

Page 19: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

xviii

Tabel 4.7 Rasio Kinerja Sharia Maqashid Index (SMI) Rata-Rata D2 ........... 88

Tabel 4.8 Rasio Kinerja Sharia Maqashid Index (SMI) Rata-Rata D3 ........... 91

Tabel 4.9 Indikator Kinerja Sharia Maqashid Index (SMI) D1 ....................... 93

Tabel 4.10 Indikator Kinerja Sharia Maqashid Index (SMI) D2 ..................... 95

Tabel 4.11 Indikator Kinerja Sharia Maqashid Index (SMI) D3 ..................... 97

Tabel 4.12 Peringkat Sharia Maqashid Index (SMI) ....................................... 98

Tabel 4.13 Uji Normalitas Kinerja Syariah ..................................................... 102

Tabel 4.14 Uji Homogenitas Levene Statistic Kinerja Syariah ........................ 103

Tabel 4.15 Nilai Rata-Rata Ketiga Indikator Maqashid Index ........................ 104

Tabel 4.16 Uji Hipotesis One Way ANOVA ..................................................... 105

Tabel 4.17 Uji Post Hoc Test ........................................................................... 107

Tabel 4.18 Homogeneous Subset ..................................................................... 107

Page 20: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

xix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Visualisasi Maqashid Houssem Eddine Bedoui ........................... 35

Gambar 2.2 Hukum Sinus Maqashid Houssem Eddine Bedoui ...................... 36

Gambar 2.3 Kerangka Evaluasi Maqashid Mehmet Asutay ............................ 39

Gambar 2.4 Kerangka Pemikiran ..................................................................... 54

Gambar 3.1 Proses Analisis Data ..................................................................... 63

Page 21: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

xx

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1.1 Proyeksi Jumlah Penduduk Muslim Tahun 2030 ........................... 4

Grafik 4.1 Nilai Aset Bank Umum Syariah (BUS) Bangladesh ...................... 81

Page 22: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

xxi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Rasio Kinerja SMI BUS Indonesia .......................................... 118

Lampiran 2 : Rasio Kinerja SMI BUS Pakistan ............................................ 120

Lampiran 3 : Rasio Kinerja SMI BUS Bangladesh ....................................... 122

Lampiran 4 : Hasil Uji Normalitas ................................................................... 124

Lampiran 5 : Hasil Uji Homogenitas ............................................................... 124

Lampiran 6 : Hasil Uji Hipotesis One Way ANOVA ........................................ 124

Lampiran 7 : Hasil Uji Post Hoc ...................................................................... 125

Page 23: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Diskursus ekonomi Islam telah menjamur pada spektrum yang lebih

ekstensif, baik di negara Islam maupun Barat. Implementasi daripada sistem

perekonomian Islam yang paling signifikan perkembangannya adalah pada

sistem keuangan syariah yang ditandai dengan meroketnya jumlah lembaga

keuangan syariah di berbagai penjuru dunia, di antaranya perbankan syariah.

(Wasyith, 2017:2)

Tabel 1.1 Proyeksi Pertumbuhan Aset Keuangan Syariah Global (US$

Juta) 2012-2023

THN PSY ASY SUKUK PYD LAINNYA

2012 1,305 31 260 46 104

2013 1,565 36 284 54 115

2014 1,445 36 299 59 126

2015 1,604 43 342 66 136

2016 1,675 44 345 91 135

2017 1,721 46 426 110 135

2018 1,841 54 431 150 158

2019 1,975 61 468 192 177

2020 2,119 68 509 246 200

2021 2,273 77 553 315 225

2022 2,439 86 601 403 253

2023 2,441 72 783 325 188

Rata-rata 1866.9 54.5 441.8 171.4 162.7

Sumber: Thomson Reuters-IFDR (2018)

Page 24: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

2

Tabel 1.1 memperlihatkan bahwa aset keuangan syariah di berbagai

sektor terus tumbuh dan diproyeksikan akan berlanjut mengalami peningkatan

pada tahun 2023. Nilai aset keuangan syariah global secara berturut-turut

yaitu perbankan syariah (PSY) dengan rata-rata pertumbuhan setiap tahun

US$ 1.866,9 milyar, asuransi syariah (ASY) sebesar US$ 54,5 milyar, sukuk

sebesar US$ 441,8 milyar, pembiayaan syariah (PYD) sebesar US$ 171,4

milyar, dan keuangan syariah lainnya sebesar US$ 162,7 milyar. Di antara

berbagai sektor keuangan syariah tersebut, perbankan syariah adalah sektor

yang paling mendominasi dan memiliki nilai aset tertinggi dibandingkan

dengan sektor keuangan syariah lainnya, yaitu 71% distribusi nilai aset

dimiliki oleh perbankan syariah. (Reuters, 2018:14)

Masyarakat mulai menyadari keberadaan perbankan syariah karena

eksistensi ketahanannya terhadap krisis keuangan global. Hadirnya industri

perbankan syariah sebagai alternatif jasa perbankan telah memberikan nuansa

baru yang memiliki peranan penting dalam memajukan sektor perekonomian

di berbagai negara di dunia. Fenomena tersebut merupakan bukti bahwa

prinsip syariat Islam yang diaplikasikan pada perbankan syariah mampu

diterima oleh seluruh lapisan masyarakat muslim dan non muslim. Berikut

merupakan nilai aset perbankan syariah global di berbagai negara:

(Ramadhani dan Mutia, 2016:2)

Page 25: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

3

Tabel 1.2 Aset Perbankan Syariah Global 2016/2017

NEGARA ASET

IRAN 33%

SAUDI ARABIA 20.6%

MALAYSIA 9.3%

UNITED ARAB EMIRATES (UAE) 9%

KUWAIT 6.1%

QATAR 5.8%

TURKEY 2.9%

BANGLADESH 1.8%

BAHRAIN 1.7%

INDONESIA 1.6%

SUDAN 1.3%

PAKISTAN 1.1%

EGYPT 1%

JORDAN 0.7%

BRUNEI 0.5%

OMAN 0.5%

LAINNYA 3.1%

Sumber: Islamic Financial Service Board, 2017

Tabel 1.2 menjelaskan bahwa secara regional Iran memiliki jumlah

aset perbankan syariah tertinggi sebesar 33%, kemudian secara berturut-turut

diikuti oleh Saudi Arabia 20,6%, Malaysia berada pada posisi ketiga dengan

nilai aset mencapai 9,3%, dan UEA mencapai 9%. Fenomena berbeda pada

negara Indonesia yang hanya mencapai jumlah aset perbankan syariah pada

angka 1,6%, tidak jauh berbeda dengan negara Asia lainnya yaitu Pakistan

dengan nilai 1,1%, Bangladesh 1,8%, Bahrain 1,7%, Sudan 1,3%. Negara

lainnya kurang dari 1% yaitu Jordan 0,7%, Brunei (0,5%), Oman 0,5%, dan

lainnya 3,1%. (Islamic Financial Service Board, 2017:11)

Page 26: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

4

Merebaknya beberapa negara yang memiliki potensi dan kondusif

dalam melakukan pengembangan industri keuangan syariah yang dibuktikan

dengan peningkatan jumlah aset dan prestasi setiap tahunnya. Sebaliknya bagi

negara Indonesia, Pakistan dan Bangladesh yang hanya mencapai jumlah aset

pada interval 1%, padahal ketiga negara tersebut termasuk ke dalam negara

yang diproyeksikan sebagai negara dengan jumlah populasi muslim terbesar

di dunia pada tahun 2030. (Pew Research Centre, 2011:11)

Grafik 1.1 Proyeksi Jumlah Penduduk Muslim Tahun 2030

Sumber: Islamic Finance for Asia (2015)

Grafik 1.1 memaparkan hasil riset Pew Research Centre yang

kemudian dimuat kembali pada riset IFSB : Islamic Finance for Asia (2015)

bahwa Pakistan, Indonesia dan Bangladesh akan memimpin pada jumlah

populasi muslim terbesar di dunia pada tahun 2030, Pakistan menduduki

peringkat pertama dengan jumlah populasi muslim sebesar 250 juta jiwa,

256.117.000

238.833.000

236.182.000

187.506.000

116.832.000

105.065.000

89.626.000

89.127.000

50.527.000

48.350.000

PAKISTAN

INDONESIA

INDIA

BANGLADESH

NIGERIA

EGYPT

IRAN

TURKEY

AFGHANISTAN

IRAQ

Page 27: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

5

diikuti oleh Indonesia 230 juta jumlah populasi muslim dan Bangladesh

diposisi keempat sebanyak 188 juta jiwa. (Islamic Financial for Asia,

2015:20)

Proyeksi jumlah populasi muslim tersebut merupakan potensi besar

bagi ketiga negara (Indonesia, Pakistan, dan Bangladesh) untuk menyongsong

proyeksi pertumbuhan perbankan syariah pada tahun 2023, namun sampai

saat ini ketiga negara tersebut hanya mencapai taraf perkembangan aset

perbankan syariah yang cenderung rendah dibandingkan dengan negara-

negara yang tidak diproyeksikan memimpin jumlah populasi muslim tetapi

memiliki prestasi sebagai negara dengan jumlah aset perbankan syariah yang

tinggi. Oleh karena itu, penting adanya analisis lebih dalam terkait kinerja

keuangan perbankan syariah di Indonesia, Pakistan, dan Bangladesh supaya

dapat diketahui dimensi apa saja yang belum diterapkan dan dapat

menghambat bagi berkembangnya sektor perbankan syariah ketiga negara

tersebut.

Antonio dkk, (2012) menyatakan bahwa pengukuran tingkat kinerja

perbankan syariah dapat menentukan seberapa baik kinerja perbankan syariah,

sistem pemantauan dan prospek perbankan syariah di masa depan yang baik

dan berkelanjutan. Ghifari dkk, (2015) lebih jelas memaparkan bahwa

pengukuran tingkat kinerja perbankan syariah hanya terbatas pada pendekatan

yang biasa digunakan perbankan konvensional, padahal metode tersebut tidak

Page 28: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

6

bisa digunakan karena perbankan konvensional dan syariah memiliki tujuan

dan pandangan yang berbeda, di antaranya penghapusan riba pada bank

syariah dan penerapan profit and loss sharing dalam ventura, bisnis, atau

industri.

Pengukuran kinerja sebuah lembaga keuangan syariah termasuk

perbankan syariah masih menggunakan pendekatan rasio keuangan yang biasa

digunakan oleh perbankan konvensional seperti CAMELS (Capital, Asset,

Management, Earning, Liquidity, Sensitivity of Market Risk) dan RGEC (Risk,

GCG, Earning, Capital). Pendekatan tersebut memiliki beberapa kelemahan

apabila diimplementasikan sebagai indikator bagi perbankan syariah karena

perbankan syariah dan konvensional memiliki prinsip, fungsi dan operasional

yang berbeda, serta indikator yang biasa diterapkan pada perbankan

konvensional tidak mempertimbangakan aspek dan tujuan syariah, sementara

perbankan syariah memiliki karakteristik dan kinerja yang berbeda dengan

perbankan konvensional. (Antonio, 2012:13)

Ghifari dkk, (2015) menguraikan beberapa kelemahan pengukuran

kinerja perusahaan menggunakan pendekatan rasio keuangan. Pertama,

karakteristik perbankan syariah dan perbankan konvensional yang berbeda,

sebagai akibat dari perbedaan pandangan terkait keuangan Islam yang

berpengaruh terhadap fungsinya sebagai mediator, penyesuaian dengan

lingkungan dan peraturan lokal. Kedua, di antara kinerja perbankan syariah

Page 29: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

7

dan perbankan konvensional memiliki perbedaan dalam fungsi inti dan

karakteristik operasionalnya. Ketiga, tujuan dasar perbankan syariah belum

ditangani secara serius, sehingga pengukuran perbankan syariah masih

menggunakan pendekatan yang digunakan oleh perbankan konvensional yang

hanya terbatas pada memfokuskan pengukuran finansial, sementara kebutuhan

utama perbankan syariah adalah mencapai kinerja yang baik dan sesuai

dengan tujuan syariah, tidak hanya sektor finansial melainkan sektor sosial

dan pencapaian maqashid syariah.

Kelemahan indikator konvensional apabila diaplikasikan pada

pengukuran kinerja keuangan syariah yang telah dipaparkan di atas, memiliki

penekanan utama yakni peranan keuangan syariah dalam hal ini perbankan

syariah diharuskan menyeluruh dan seimbang tidak hanya mementingkan

aspek profit semata, melainkan aspek social dan kesejahteraan supaya nilai

maqashid dapat tercapai. Nilai menyeluruh tersebut telah tertuang dalam QS.

Al-Baqarah [2]: 208, yaitu:

ان يط

ىات الش

ط

بعىا خ

ت ث

ول

ة

اف

م ك

ل ىا في الس

لذين آمىىا ادخ

ها ال ي

يا أ

م عدو مبين ك

ه ل إه

“Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara

keseluruhan, dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan. Sungguh, ia

musuh yang nyata bagimu”.

Page 30: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

8

Perbankan syariah dan perbankan konvensional memiliki teori dan

praktek yang berbeda dan tidak bisa disamakan, oleh karena itu perbankan

syariah perlu melakukan pergeseran paradigma baru dalam melakukan

pengukuran tingkat kinerja dan tidak terbatas hanya pada pengukuran rasio

keuangan saja. Pengukuran kinerja perbankan syariah di berbagai negara

dalam hal ini Indonesia, Pakistan dan Bangladesh memerlukan pendekatan

yang berkesinambungan dengan tujuan syariah (Maqashid Syariah) untuk

mengukur sejauh mana pencapaian kineja perbankan syariah yang tentunya

sesuai dengan panduan syariah, dalam hal ini tujuan syariah tidak terbatas

hanya pada tujuan rasio keuangan semata. Nilai tersebut tidak hanya

diimplementasikan dalam bentuk legalitas fiqh sebuah produk tertentu, tetapi

harus mampu memiliki dampak yang luas bagi sektor ekonomi dan sosial

sebagai konsekuensi dari pencapaian Maqashid Syari‟ah. (Ramadhani dan

Mutia, 2016:2)

Upaya untuk mengembangkan evaluasi kinerja yang sejalan dengan

konsep Maqashid Syari‟ah pernah dilakukan oleh Mohammed dkk, (2008),

Mohammed dan Taib (2009), Hameed dkk, (2004) dan Shaukat (2008).

Penelitian tersebut menyebutkan bahwa praktek pengukuran kinerja dengan

pendekatan Maqashid Syari‟ah merupakan solusi terbaik atas permasalahan

mengenai pengukuran kinerja perbankan syariah dan konsep Maqashid

Syari‟ah memiliki beberapa kelebihan, di antaranya merupakan jawaban dari

Page 31: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

9

sebuah kebutuhan alat ukur perbankan syariah, mengingat konsep Maqashid

Syari‟ah menyediakan pengukuran kinerja berdasarkan nilai-nilai Islam

sebagai alat ukurnya. Kedua, hasil pengukuran kinerja keuangan perbankan

syariah dapat dilakukan sebagai metode alternatif starategis yang mampu

memberikan gambaran kinerja perbankan syariah secara universal dan dapat

diaplikasikan dalam bentuk strategi dan kebijakan guna tercapainya Maqashid

Syari‟ah. Ketiga, adanya konsep Maqashid Syari‟ah terjawablah bahwa dalam

mengukur kinerja, perbankan syariah memiliki alat ukur berbeda dengan

perbakan konvensional. (Mohammed, 2008:4)

Kelebihan yang telah dipaparkan oleh Mohammed dalam jurnalnya

tahun 2008, menegaskan nilai-nilai Islam yang terkandung dalam Indeks

Maqashid Syariah. Nilai-nilai Islam tersebut tertuang dalam QS. Al-Hajj [22]:

78 yang menjelaskan tiga nilai utama yakni Agama, Shalat dan Zakat. Selain

itu, terkandung dalam QS. Al-Imran [3]: 19 bahwa agama yang memiliki nilai

dan panduan sempurna adalah Islam, di antara ayat tersebut yaitu:

م

سل

ه الين عىد الل إن الد

“Sesungguhnya agama disisi Allah itu adalah Islam.”.

Mohammed dkk, (2008) berupaya melakukan penelitian untuk

mengukur kinerja perbankan syariah menggunakan konsep Maqashid

Syari‟ah yang dikenal dengan Sharia Maqashid Index (SMI). Penulis

Page 32: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

10

mengamati bahwa terbatasnya penelitian terkait pengukuran kinerja

perbankan syariah dari aspek keuangan yang berdasarkan tujuan syariah

(Maqashid Syari‟ah) secara bersama menjadi ruang bagi penulis untuk

melakukan penelitian menggunakan eksplorasi pada tataran pendekatan teori

yang digunakan untuk mengukur kinerja perbankan syariah tentunya berbeda

dengan indikator konvensional pada umumnya. Oleh karena itu, penelitian ini

mencoba menggunakan pendekatan Sharia Maqashid Index (SMI) sebagai

salah satu ukuran kinerja bagi perbankan syariah di Indonesia, Pakistan dan

Bangladesh supaya diperoleh hasil yang lebih lengkap. Pada bab kedua

penelitian, penulis memaparkan empat konsep Sharia Maqashid Index (SMI)

yaitu Imam al-Ghazali, Mustafa Omar Mohammed, Houssem Eddine Bedoui,

dan Mehmet Asutay, serta dari empat konsep SMI tersebut penulis memilih

konsep Sharia Maqashid Index (SMI) Mustafa Omar Mohammed dikarenakan

ketersediaan data yang memadai dari ketiga negara yang dikomparasi pada

penelitian ini.

Berlatar belakang fenomena yang telah dipaparkan di atas, maka

penulis akan melakukan penelitian berjudul, “KOMPARASI KINERJA

KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) DI INDONESIA,

PAKISTAN DAN BANGLADESH MELALUI PENDEKATAN INDEKS

MAQASHID SYARIAH”.

Page 33: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

11

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka untuk

mempermudah pembahasan, penulis merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana kinerja keuangan Bank Umum Syariah (BUS) di

Indonesia, Pakistan, dan Bangladesh diukur melalui pendekatan

Sharia Maqashid Index (SMI)?

2. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan dari hasil

perbandingan kinerja keuangan Bank Umum Syariah (BUS) di

Indonesia, Pakistan, dan Bangladesh diukur melalui pendekatan

Sharia Maqashid Index (SMI)?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari

penelitian ini adalah untuk mengumpulkan bukti empiris mengenai:

a. Tingkat kinerja keuangan Bank Umum Syariah (BUS) di

Indonesia, Pakistan, dan Bangladesh melalui pendekatan Sharia

Maqashid Index (SMI).

b. Membandingkan perbedaan tingkat kinerja keuangan Bank Umum

Syariah (BUS) di Indonesia, Pakistan dan Bangladesh melalui

pendekatan Sharia Maqahsid Index (SMI).

Page 34: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

12

2. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai

berikut:

a. Kalangan Akademisi

Sumber referensi bagi penelitian sejenis dan dapat dijadikan

sebagai perbandingan dari penelitian yang telah ada atau penelitian

yang akan dilakukan.

b. Industri Perbankan Syariah

Memberikan alternatif indikator dalam mengukur kinerja

perbankan syariah utamanya dalam pelaksanaan maqashid syariah

dan menjadi evaluasi bagi pengelola perbankan syariah untuk

mengetahui kekurangan yang dihadapi sehingga dapat diambil

kebijakan untuk meningkatkan kinerja keuangannya.

D. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan bertujuan untuk memberikan gambaran

sederhana supaya memudahkan penulisan skripsi, sistematika penulisan terdiri

dari lima bab dengan rincian sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Bab pertama menguraikan terkait latar belakang penelitian mengenai

Indonesia, Pakistan dan Bangladesh diproyeksikan memimpin populasi

Page 35: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

13

muslim terbesar pada tahun 2030, namun hingga saat ini aset perbankan

ketiga negara hanya berkisar pada angka 1%. Fenomena tersebut merupakan

urgensi dari adanya penelitian yaitu untuk melakukan analisis lebih dalam

terkait kinerja perbankan ketiga negara. Pada bab ini juga dipaparkan bahwa

menurut penelitian terdahulu Sharia Maqashid Index (SMI) adalah indikator

tepat untuk mengukur kinerja perbankan syariah. Bab ini juga memuat

permasalahan penelitian, manfaat dan tujuan penelitian.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Bab dua membahas teori-teori yang berkaitan dengan komponen yang

ada di dalam Sharia Maqashid Index (SMI), penulis memaparkan empat

konsep SMI yaitu Imam al-Ghazali, Mustafa Omar Mohammed, Houssem

Eddine Bedoui, dan Mehmet Asutay, serta dari empat konsep SMI tersebut

penulis memilih konsep Sharia Maqashid Index (SMI) Mustafa Omar

Mohammed dikarenakan ketersediaan data yang memadai dari ketiga negara

yang dikomparasi pada penelitian ini. Tujuan dari penyusunan bab tinjauan

pustaka adalah supaya pembaca dapat mengetahui teori fundamental

penelitian ini dan dapat dengan mudah memahami laporan hasil penelitiannya.

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

Setelah diuraikan latar belakang penelitian pada bab satu dan teori

dasar pada bab dua, selanjutnya pada bab tiga dijelaskan mengenai bagaimana

Page 36: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

14

penelitian dilaksanakan sesuai metode yang berlaku. Bab metodologi

penelitian meliputi teknik menentukan populasi dan sampel, sumber data,

instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik pengolalahan data.

BAB IV : ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Bab empat menguraikan perkembangan industri perbankan syariah di

Indonesia, Pakistan dan Bangladesh dan hasil pengukuran kinerja keuangan

menggunakan metode Sharia Maqashid Index (SMI) dan diolah melalui

software statistik SPSS 20 dan Microsoft Exel 2010. Tujuan bab analisis dan

pembahasan adalah untuk memperlihatkan laporan hasil penelitian yang

dilakukan.

BAB V : PENUTUP

Bab terakhir berisi kesimpulan yang menjawab rumusan masalah pada

bab pertama yaitu bagaimana kinerja keuangan Bank Umum Syariah (BUS) di

Indonesia, Pakistan dan Bangladesh, serta adakah perbedaannya. Bab penutup

juga berisi saran penulis.

Page 37: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

15

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Perbankan Syariah

Bank Syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya

berdasarkan prinsip syariah dan menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum

Syariah (BUS), Unit Usaha Syariah (UUS) dan Bank Pembiayaan Kredit

Syariah (BPRS). (Soemitra, 2016: 58)

Bank Umum Syariah (BUS) adalah bank syariah yang dalam

kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Bank Umum

Syariah (BUS) dapat berupaya sebagai bank devisa dan bank non devisa.

Bank devisa adalah bank yang dapat melaksankan transaksi keluar negeri

atau yang berhubungan dengan mata uang asing secara keseluruhan seperti

transfer ke luar negeri, inkaso ke luar negeri, pembukaan letter of credit, dan

sebagainya.

Perbankan syariah bukan sekedar bank bebas bunga, tetapi memiliki

orientasi pencapaian kesejahteraan. Secara fundamental terdapat beberapa

karakteristik bank syariah, di antaranya:

Page 38: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

16

1) Penghapusan riba.

2) Pelayanan kepada kepentingan publik dan merealisasikan sasaran

sosio-ekonomi Islam.

3) Bank syariah bersifat universal yang merupakan gabungan dari

bank komersial dan bank investasi.

4) Bank syariah akan melakukan evaluasi yang lebih berhati-hati

terhadap permohonan pembiayaan yang berorientasi kepada

penyertaan modal, karena bank komersial syariah menerapkan

profit and loss sharing dalam ventura, bisnis, atau industri.

5) Bagi hasil cenderung mempererat hubungan antara bank syariah

dan pengusaha.

6) Kerangka yang dibangun dalam membantu bank mengatasi

kesulitan likuiditasnya dengan memanfaatkan instrumen pasar

uang antar bank syariah dan instrumen bank sentral berbasis

syariah.

7) Perbankan syariah secara struktural dan sistem pengawasannya

berbeda dengan perbankan konvensional. Pengawasan perbankan

Islam mencakup dua hal, yaitu pertama pengawasan dari aspek

keuangan, kepatuhan kepada perbankan secara umum, dan prinsip

kehati-hatian bank. Kedua pengawasan prinsip syariah dalam

kegiatan operasional bank. Secara struktural kepengurusan

Page 39: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

17

perbankan syariah terdiri dari Dewan Komisaris serta Direksi dan

wajib memiliki Dewan Pengawas Syariah yang berfungsi

mengawasi kegiatan bank syariah.

Keberadaan dan operasi perbankan syariah terletak sekurang-

kurangnya didasarkan pada empat landasan pokok (premises), di

antaranya: (Sabirin, 2003:410)

1) Hubungan bank dengan nasabah pada perbankan syariah adalah

hubungan antara investor dan investor atau “mutual investment

relationship”.

2) Adanya larangan-larangan kegiatan usaha tertentu yang diharamkan.

3) Kegiatan usaha perbankan syariah lebih variatif dibandingkan dengan

kegiatan usaha perbankan konvensional.

4) Penyajian laporan keuangan perbankan syariah yang secara natural

berbeda dengan penyajian laporan keuangan perbankan konvensional.

2. Indeks Maqashid Syariah

Konsep Maqashid Syariah sebenarnya telah dimulai dari masa al-

Juwaini yang lebih dikenal dengan nama Imam Haramain dan Imam Al-

Ghazali kemudian disusun secara sistematis oleh seorang ahli ushul fikih

bermazhab Maliki dari Granada (Spayol), yaitu Imam al-Syathibi. Konsep

Maqashid Syariah ditulis dalam kitabnya yang terkenal yaitu al-Muwafaqat fi

Page 40: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

18

Ushul al-Ahkam, khususnya pada juz kedua, yang beliau namakan kitab al-

Maqashid. Menurut al-Syatibi, pada dasarnya syariat ditetapkan untuk

mewujudkan kemaslahatan hamba (mashalih al-ibad), baik di dunia maupun

di akhirat. Kemaslahatan inilah, dalam pandangan beliau, menjadi Maqashid

Syariah. (Ali dan Rama, 2018:33)

Maqashid Syariah dikalangan ulama ushul fiqh disebut sebagai asrar

al-syariah, yaitu rahasia-rahasia yang terdapat di balik hukum yang ditetapkan

oleh syara‟, berupa kemaslahatan bagi manusia, baik di dunia maupun di

akhirat. Maqashid Syariah ditinjau dari makna kata dapat diartikan sebagai

tujuan (maqashid) yang ingin dicapai dibalik hukum-hukum Allah (syariah)

yang ditetapkan untuk manusia supaya dijadikan pedoman dalam mencapai

kebahagiaan dunia dan akhirat. Dengan demikian, Maqashid Syariah berarti

kandungan nilai yang menjadi tujuan syariat hukum. Adapun secara

terminologi, pengertian Maqashid Syariah yang dikemukakan oleh beberapa

ulama terdahulu di antaranya: (Yunia dan Riyadi, 2014:41)

1) Imam al-Ghazali

“Penjagaan terhadap maksud dan tujuan syariah adalah upaya

mendasar untuk bertahan hidup, menahan faktor-faktor kerusakan

dan mendorong terjadinya kesejahteraan”.

2) Ahmad al-Raysuni

Page 41: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

19

“Maqashid Syariah merupakan tujuan-tujuan yang telah

ditetapkan oleh syariah untuk dicapai demi kemaslahatan

manusia”.

3) Abdul Wahab Khallaf

“Tujuan umum ketika Allah menetapkan hukum-hukum-Nya

adalah untuk mewujudkan kemaslahatan manusia dengan

terpenuhinya kebutuhan yang dharuriyah, hajiyah dan tahsiniyah.

Berikut penulis paparkan empat konsep Sharia Maqashid Index (SMI)

yaitu Imam al-Ghazali, Mustafa Omar Mohammed, Houssem Eddine Bedoui,

dan Mehmet Asutay, dimana keempat konsep SMI tersebut memiliki dimensi

yang berbeda dan rujukan utama yang berbeda pula, di antaranya:

a. Maqashid Syariah al-Ghazali

Imam al-Ghozali dan al-Syathibi merinci lima unsur pokok yang

menjadi tujuan syariat yaitu pemeliharaan agama (din), nyawa (nafs), akal

(„aql), keturunan (nasl), dan harta (mal). Menurut al-Gazali, tujuan utama

syariah adalah untuk melayani kepentingan manusia dan untuk menjaga

mereka dari segala sesuatu yang mengancam eksistensinya. Al-Ghazali

selanjutnya mengklasifikasikan maqashid (tujuan) ke dalam empat bagian

utama, yaitu dengan mengatakan:

Page 42: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

20

“The very objective of Shariah is to promote the well-being of the

people, which lies in safeguarding their faith (din), their self (nafs),

their intellect („aql), and their wealth (mal). Whatever ensures the

safeguard of these five serves public interest and is desirable, and

whatever hurts them is against public interest and is desirable, and

whatever hurts them is against public interest and its removal is

desirable.”

Al-Ghazali mengungkapkan bahwa tujuan utama dari syariah adalah

untuk mendorong kemaslahatan (kesejahteraan) manusia yang terletak pada

pemeliharaan agama, hidup, akal, keturunan, dan kekayaan. Kemudian segala

sesuatu yang melindungi lima unsur kepentingan publik tersebut sangat

dianjurkan dilakukan, sebaliknya segala sesuatu yang mengancamnya maka

harus dihilangkan.

Lima tujuan syariah Imam al-Ghazali tersebut, yakni pemeliharaan

agama (din), nyawa (nafs), akal („aql), keturunan (nasl), dan harta (mal), telah

terkandung pada tiga unsur utama nilai-nilai Islam sebagaimana terkandung

dalam QS. Al-Hajj [22]: 78 yaitu :

ى ووعم ىل

ىعم ال

م ف

ك

ه هى مىل

واعتصمىا بالل

اة

ك ىا الز

وآث

ة

ل قيمىا الص

أ ف

صير الى

Page 43: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

21

“…Maka laksanakanlah sholat dan tunaikanlah zakat, dan perpegang

teguhlah kepada Allah. Dialah pelindungmu; Dia sebaik-baiknya pelindung

dan sebaik-baiknya penolong”.

Tiga nilai Islam yang tertuang pada QS. Al-Hajj [22]: 78 yaitu Agama,

Shalat dan Ibadah telah terpenuhi oleh Maqashid Syariah Imam Al-Ghazali,

kecuali pada nilai sholat, di antaranya pemeliharaan agama (din) yang

terkandung dalam Rukun Islam pertama yaitu syahadat dan pemeliharaan

nyawa (nafs), akal („aql), keturunan (nasl), telah terkandung dalam Rukun

Islam yang ketiga yakni zakat, serta pada elemen shalat yang ada dalam

Rukun Islam belum terkandung dalam Maqashid Syariah Imam Al-Ghazali

dan dalam hal ini beberapa tokoh di antaranya setuju untuk menyertakan nilai

sholat dalam setiap konsep maqashid serta merupakan perhatian penting untuk

penyempurnaan tujuan syariah yakni dengan disertakannya nilai shalat. Oleh

sebabnya, penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan ketiga nilai

Islam pada QS. Al-Hajj [22]: 78 secara sempurna untuk mengukur kinerja

Bank Umum Syariah (BUS) melalui Maqashid Syariah yang di antaranya

terkandung nilai shalat, supaya konsep Indeks Maqashid Syariah tersebut

sesuai dengan nilai yang tertuang pada al-Qur’an dan Hadits. Ketiga nilai

Islam pada QS. Al-Hajj [22]: 78 yaitu Agama, Shalat dan Ibadah merupakan

harapan akan hasil syariah landasan maqashid. (Aziz, 2018:84)

Page 44: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

22

b. Indeks Maqashid Syariah Mustafa Omar Muhammed

Mustafa Omar Mohammed adalah salah satu peneliti ekonomi Islam

yang menaruh perhatian besar terhadap implementasi maqashid dalam

pengukuran kinerja perbankan syariah. Mustafa Omar Mohammed memiliki

penguasaan kitab-kitab turath dan analisis ekonomi modern, oleh karenanya

Mustafa Omar Mohammed membuat pengukuran kinerja maqashid pada

perbankan syariah dalam bentuk maqashid index.

Perspektif Maqashid Muhammad Abu Zahrah dalam kitab “Ushul al-

Fiqh” merupakan dasar daripada Sharia Maqashid Index (SMI) penelitian

Mustafa Omar Mohammed. Konsep Maqashid Index Mustafa Omar

Muhammad menekankan bahwa keberadaan Syariah Islam memiliki tiga

tujuan pokok, di antaranya Ta‟dib al-Fard (Pendidikan Individu), Iqamah al-

Adl (Penegakan Keadilan), dan al-Maslahah (Mendorong Kesejahteraan).

Ketiga tujuan syariah tersebut kemudian diturunkan menjadi parameter-

parameter pengukuran kinerja yaitu penentuan dimensi, elemen dan rasio

yang diukur dengan Metode Sekaran, penentuan bobot indeks kinerja,

penentuan peringkat dari perbankan syariah berdasarkan Indikator Kerja (IK),

dan proses akhir penentuan Maqashid Index.

Sharia Maqashid Index (SMI) diturunkan dari Maqashid al-Syariah

yaitu Pendidikan Individu (Ta‟dib al-Fard), Penegakan Keadilan (Iqamah al-

Page 45: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

23

„Adl), dan Mendorong Kesejahteraan (Jalb al-Maslahah). (Mohammed,

2008:9)

Tabel 2.1 Definisi dan Variable Operasional Pengukuran Kinerja

Perbankan Syariah Melalui Pendekatan Sharia Maqashid Index (SMI)

Konsep

(Tujuan) Dimensi Elemen Rasio Kinerja

1.Ta’dib

al-Fard

D1.Peningkatkan

Pengetahuan

E1.Hibah

Pendidikan

R1.Hibah

Pendidikan/Total

Pendapatan

E2.Riset

R2.Pengeluaran

Riset/Total

Pengeluaran

D2.Pengembangan

kemampuan baru dan

perbaikan E3.Pelatihan

R3.Pengeluaran

Pelatihan/Total

Pengeluaran

D3.Menciptakan

Kesadaran Masyarakat

akan Keberadaan Bank

Syariah E4.Publikasi

R4.Pengeluaram

Publikasi/Total

Pengeluaran

2.Iqamah

al-‘Adl

D4.Keadilan dalam

Kontrak/Transaksi

E5.Bagi Hasil

yang Adil

R5.Laba/Total

Pendapatan

D5.Produk & Layanan

Terjangkau

E6.Harga

yang

Terjangkau

R6.Piutang Tak

Tertagih/Total

Investasi

D6.Penghapusan

Ketidakadilan

E7.Produk

Bank Non

Bunga

R7.Pendapatan

Bebas

Bunga/Total

Pendapatan

3.Jalb Al-

Maslahah

D7.Profitabilitas E8.Rasio Laba

R8.Laba

Bersih/Total

Aktiva

D8.Pendistribusian

Kekayaan dan Laba

E9.Pendapatan

Personal

R9.Zakat/Laba

Bersih

D9.Investasi pada

Sektor Riil

E10.Rasio

Investasi pada

Sektor Riil

R10.Penyaluran

untuk

Investasi/Total

Penyaluran

Sumber: Mohammed, 2008

Page 46: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

24

Tabel 2.2 Rata-Rata Tertimbang Variabel Maqashid Indeks

Variabel Bobot Variabel Atribut

Bobot

Atribut

1.Pendidikan

Individu (Ta’dib

Al-Fard)

30%

E1. Hibah

Pendidikan/Donasi 24%

E2. Penelitian 27%

E3. Pelatihan 26%

E4. Publisitas 23%

Total 100%

2.Penegakan

Keadilan

(Iqomah Al-

‘Adl)

41%

E1. Pengembalian

yang Adil 30%

E2. Harga Produk

Terjangkau 32%

E3. Produk Bebas

Bunga 38%

Total 100%

3.Mendorong

Kesejahteraan

(Jalb Al-

Maslahah)

29%

E1. Rasio

Profitabilitas 33%

E2. Transfer

Pendapatan 30%

E3. Invenstasi pada

Sektor Riil 37%

Total 100%

Sumber: Mohammed, 2008

Tabel 2.1 memperlihatkan tiga tujuan pokok konsep Sharia Maqashid

Index (SMI) Mustafa Omar Mohammed yaitu Ta‟dib al-Fard (Pendidikan

Individu), Iqamah al-„Adl (Penegakan Keadilan), dan al-Maslahah

(Mendorong Kesejahteraan) yang kemudian diturunkan menjadi dimensi,

elemen dan 10 rasio. Tabel 2.2 memperlihatkan penentuan bobot indeks

kinerja masing-masing tujuan dan rasio. Berikut pemaparan lebih jelas terkait

tiga tujuan konsep Sharia Maqashid Index (SMI) Mustafa Omar Mohammed,

di antaranya:

Page 47: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

25

1) Pendidikan Individu (Ta’dib al-Fard)

Tujuan pertama dari pengembangan konsep Sharia Maqashid Index

(SMI) adalah Pendidikan Individu (Ta’dib al-Fard). Perbankan syariah

bertujuan untuk memperluas pengetahuan dan kemampuan serta menanamkan

nilai-nilai individu untuk perkembangan spiritualnya. (Adzlani dan Rini

2017:7)

Perbankan syariah memiliki tujuan untuk dapat meningkatkan

pendidikan individu baik pegawai maupun masyarakat umum. Mendidik

individu dalam tujuan pertama berarti pengembangan pengetahuan dan

keahlian mereka kepada karyawan. Perbankan juga memberikan informasi

kepada stakeholder bahwa produk yang ditawarkan sesuai dengan syariah.

Rasio dalam maqashid pertama adalah hibah pendidikan, penelitian, pelatihan,

dan publisitas (promosi). (Antonio dkk, 2012:15)

Berikut merupakan dimensi, elemen dan indikator dari tujuan

pendidikan individu dalam melakukan analisis kinerja keuangan perbankan

syariah, di antaranya:

a) Peningkatan Pengetahuan

Dimensi peningkatan pengetahuan dapat diukur dua elemen yaitu

seberapa besar perbankan syariah dalam melakukan alokasi untuk hibah

pendidikan dan biaya riset. Indikator terukur dari masing-masing elemen

Page 48: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

26

dapat diukur melalui rasio kinerja, yaitu rasio hibah pendidikan terhadap total

pendapatan dan rasio pengeluaran riset terhadap total pengeluaran. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi nilai indikator, maka semakin tinggi

perhatian perbankan syariah dalam melakukan peningkatkan pengetahuan.

b) Pengetahuan Kemampuan Baru dan Perbaikan

Perbankan syariah mempunyai kewajiban untuk mengalokasikan

sejumlah anggaran demi terciptanya perbaruan kemampuan para

karyawannya. Dimensi kedua dari tujuan pendidikan individu merupakan

sejumlah alokasi anggaran untuk mengikutsertakan pegawai dalam proses

pelatihan. Indikator terukur dari elemen ini dapat diukur melalui rasio kinerja,

yaitu rasio biaya pelatihan terhadap total pengeluaran. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa semakin tinggi nilai indikator, maka semakin tinggi

perhatian perbankan syariah dalam melakukan peningkatkan kemampuan para

pegawainya.

c) Menciptakan Kesadaran Masyarakat akan Keberadaan Bank Syariah

Di antara tugas penting perbankan syariah adalah berupaya untuk

meningkatkan kesadaran masyarakat kepada lembaga keuangan yang

menawarkan pelayanan dan produk syariah, supaya masyarakat dapat beralih

dari praktik keuangan konvensional menuju praktik keuangan syariah.

Kontribusi perbankan syariah dalam melakukan publikasi dan sosialisasi

Page 49: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

27

terkait pelayanan dan produk perbankan syariah dalam rangka menciptakan

kesadaran masyarakat akan keberadaan perbankan syariah di antaranya adalah

adanya alokasi biaya publikasi. Indikator terukur dari elemen ini dapat diukur

melalui rasio kinerja, yaitu rasio biaya publikasi terhadap total pengeluaran.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi nilai indikator, maka

semakin tinggi tinggi perbankan syariah dalam melakukan peningkatkan

kesadaran masyarakat akan keberadaan perbankan syariah. (Ali dan Rama,

2018:38)

2) Penegakan Keadilan (Iqomah Al-‘Adl)

Perbankan syariah diharuskan untuk melakukan setiap transaksi bisnis

dilakukan secara adil pada produk, harga, ketentuan, dan kondisi kontrak serta

perbankan syariah diharuskan melakukan aktifitas bisnis yang bebas dari

ketidakadilan riba, tadlis (penipuan), dan korupsi.

Antonio dkk, (2017) memaparkan bahwa bank syariah harus

memastikan kejujuran dan keadilan dalam semua transaksi dan kegiatan bisnis

yang tercakup dalam produk, harga dan ketentuan kontrak. Selain itu seluruh

kontrak (aqad) harus bebas dari unsur ketidakadilan riba, maysir (spekulasi)

dan gharar (ketidakjelasan). Perbankan syariah tidak diperkenankan memiliki

produk berdasarkan pada kontrak yang berpotensi merugikan salah satu pihak.

Page 50: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

28

Dimensi kedua yakni pembentukan keadilan, memiliki tiga indikator menurut

Mohammed dkk, (2008), di antaranya:

a) Bagi Hasil yang Adil

Perbankan syariah harus mendukung pada pengembangan keuangan

berdasarkan prinsip keadilan, karenanya tidak boleh ada salah satu pihak yang

dirugikan. Jenis transaksi dan kontrak yang diasumsikan memiliki nilai

keadilan dibandingkan dengan kontrak berbasis utang-berbunga adalah

kontrak berbasis bagi hasil, jenis kontrak tersebut adalah musyarakah dan

mudharabah. Maka dapat disimpulkan bahwa jumlah pembiayaan dalam

bentuk kontrak musyarakah dan mudharabah merupakan indikasi

keberpihakan perbankan syariah terhadap bagi hasil yang adil.

b) Produk dan Layanan Terjangkau

Perbankan syariah selain harus memiliki produk dan layanan yang

sesuai dengan prinsip syariah, harus pula memiliki produk dan layanan

dengan harga yang terjangkau oleh nasabah. Indikator terukur dari elemen ini

dapat diukur melalui rasio pembiayaan musyarakah dan mudharabah terhadap

total pembiayaan yang diberikan oleh perbankan syariah.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi nilai indikator,

maka semakin tinggi perhatian perbankan syariah dalam memberikan

pembiayaan dalam bentuk akad berbasis bagi hasil yang dapat dijangkau oleh

Page 51: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

29

nasabah. Semakin bayak jumlah permbiayaan yang diberikan kepada nasabah,

maka semakin mengimplementasikan produk dan layanan perbankan syariah

yang terjangkau oleh nasabah.

c) Penghilangan Produk dan Akad yang tidak Adil

Suku bunga (interest rate) dalam transaksi keuangan perbankan

merupakan transaksi yang tidak diperbolehkan karena termasuk praktek riba

dan tidak sesuai dengan prinsip syariah. Ali dan Rama (2018) memaparkan

bahwa praktek umum perbankan konvensional menggunakan metode

transaksi keuangan berbasis riba, hal tersebut tidak boleh dilakukan oleh

perbankan syariah, karena bertentangan dengan prinsip syariah dan sistem

riba memiliki dampak negatif bagi perekonomian suatu bangsa dan dapat

menciptakan ketidakadilan pada transaksi ekonomi. Praktek riba merupakan

sebuah sistem yang dapat memberikan peluang besar bagi pemilik modal

yakni orang kaya untuk mengeksploitasi keuntungan dari orang miskin atas

kepemilikan dana mereka yang besar. Oleh sebab itu, perbankan syariah tidak

diperkenankan melakukan segala aktifitas perbankan yang di dalamnya

terdapat sistem riba, utamanya pada proses pembiayaan dan investasi. Apabila

misi ini dapat terwujud pada sistem perbankan syariah, maka dapat dipastikan

perbankan syariah telah berkontribusi besar bagi penurunan tingkat

kesenjangan sosial melalui transaksi perbankan yang bebas bunga.

Page 52: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

30

3) Mendorong Kesejahteraan (Jalb Al-Maslahah)

Tujuan maqashid ketiga adalah perbankan syariah diharuskan

mengembangkan proyek investasi dan layanan sosial untuk masyarakat.

Dimensi ketiga Sharia Maqashid Index (SMI) memiliki tujuan mendorong

kesejahteraan publik (al-maslahah) yang memiliki konsep yaitu sesutu yang

mendatangkan kebaikan, dalam hal ini perbankan syariah diharuskan untuk

mengembangkan investasi dan pelayanan sosial untuk meningkatkan

kesejahteraan.

Adzlani dan Rini (2017) memaparkan bahwa perbankan syariah

diharuskan melaksanakan prioritas aktifitas bisnis yang paling memberikan

manfaat lebih besar bagi masyarakat terhadap aktifitas bisnis dan usaha yang

dioperasikannya, tujuan tersebut mencakup kegiatan kebutuhan dasar

masyarakat misalnya investasi sektor vital, pembiayaan proyek perumahan,

dan sebagainya. Kehadiran perbankan syariah di tengah masyarakat bertujuan

supaya perbankan syariah dapat berkontribusi bagi peningkatan kesejahteraan

masyarakat. Sudah banyak teori yang membuktikan bahwa fungsi

intermediasi yang dilakukan perbankan syariah mampu berkontribusi dalam

rangka mendorong pertumbuhan ekonomi. Fungsi intermediasi tersebut yaitu

mobilisasi dana dari masyarakat (surplus unit) yang dialokasikan pada sektor

usaha yang membutuhkan (deficit unit) dalam rangka melakukan kegiatan

produksi. Semakin banyak jumlah perbankan syariah yang beroperasi dalam

Page 53: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

31

perekonomian, maka idealnya akan semakin tinggi tingkat kesejahteraan

masyarakat.

Konsep maqashid yang dipaparkan oleh Abu Zahara (1997) dalam

Mohammed dkk, (2008, 2015) diturunkan menjadi beberapa indikator

pengukuran melalui pendekatan operasional masa sekarang. Hal tersebut

dilakukan supaya ketiga tujuan maqashid dapat secara operasional diukur dan

ditentukan nilainya. Tujuan dimensi ketiga memiliki beberapa indikator di

antaranya:

a) Profitabilitas

Profitalibilitas besar merupakan stimulus bagi peningkatan

kesejahteraan masyarakat. Profitabilitas dengan jumlah yang tinggi, maka

akan semakin tinggi tingkat pendapatan rumah tangga sebagai pemilik faktor

produksi. Begitupun pada aktifitas sektor perbankan, semakin tinggi tingkat

profitabilitas perbankan, maka semakin banyak jumlah dana yang dapat

diakses oleh masyarakat dari perbankan begitupun dengan pendapatan

stakeholder. Oleh sebab itu, menjadi sebuah tuntutan bagi perbankan syariah

untuk dapat meningkatkan profitabilitas sebagai upaya peningkatan

kesejahteraan masyarakat.

Page 54: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

32

b) Distribusi Pendapatan dan Kekayaan

Peranan utama perbankan syariah dan konvensional yaitu intermediasi

keuangan, di antaranya mobilisasi dan fungsi finansial. Fungsi intermediasi

tersebut memiliki peranan besar dalam mewujudkan distribusi dan penyebaran

kekayaan kepada elemen masyarakat secara keseluruhan. Oleh sebab itu,

perbankan syariah memiliki peranan penting dalam menciptakan distribusi

pendapatan dan kekayaan kepada seluruh lapisan masyarakat. Peranan

tersebut dapat diimplementasikan pada alokasi dana zakat yang disalurkan

perbankan syariah kepada masyarakat dari kalangan yang membutuhkan.

Alokasi dana zakat yang disalurkan secara efektif dapat dengan baik

menciptakan pemerataan dan keseimbangan ekonomi masyarakat.

c) Investasi pada Sektor Strategis Riil

Di antara distingsi perbankan syariah terhadap perbankan

konvensional yaitu keberpihakan perbankan syariah perhatiaan yang tinggi

terhadap pembiayaan pada sektor riil dan strategis. Sektor riil menjadi yang

utama dikarenakan sektor tersebut dinilai cukup efektif sebagai penggerak

perekonomian masyarakat dan terkait langsung dengan kebutuhan primer

masyarakat, contoh dari sektor riil di antaranya sektor air dan litrik, pertanian,

pertambangan, usaha amikro dan konstruksi.

Page 55: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

33

Tiga nilai Islam yang tertuang pada QS. Al-Hajj [22]: 78 yaitu Agama,

Shalat dan Zakat serta Rukun Islam pertama (Syahadat/Agama), kedua

(Shalat) dan ketiga (Zakat), serta hanya pada makna zakat yang terkandung di

dalam rasio Maqashid Syariah Mustafa Omar Mohammed, sementara makna

Agama dan Shalat belum terpenuhi. Di antaranya R1.Hibah pendidikan,

R2.Riset, R3.Pelatihan, R4.Publikasi, R5.Bagi Hasil yang Adil, R6.Harga

yang Terjangkau, R7.Produk Bank Non Bunga, R8.Rasio Laba,

R9.Pendapatan Personal dan R10.Rasio Investasi pada Sektor Riil kesepuluh

rasio tersebut belum mengandung nilai Agama dan Shalat pada Rukun Islam

dan QS. Al-Hajj [22]: 78. Penyertaan nilai agama dan shalat dalam setiap

konsep maqashid merupakan perhatian penting untuk penyempurnaan tujuan

syariah. Oleh sebabnya, penelitian selanjutnya diharapkan dapat

menggunakan ketiga nilai Islam pada QS. Al-Hajj [22]: 78 secara sempurna

untuk mengukur kinerja Bank Umum Syariah (BUS) melalui Maqashid

Syariah yang di antaranya terkandung nilai agama dan shalat, supaya konsep

Indeks Maqashid Syariah tersebut sesuai dengan nilai yang tertuang pada al-

Qur’an dan Hadits. Ketiga nilai Islam pada QS. Al-Hajj [22]: 78 yaitu Agama,

Shalat dan Ibadah merupakan harapan akan hasil syariah landasan maqashid.

(Aziz, 2018:84)

Page 56: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

34

c. Indeks Maqashid Syariah Houssem Eddine Bedoui

Houssem Eddine Bedoui berpendapat bahwa keuangan syariah

merupakan alternatif dari sistem keuangan pada masa sekarang harus mampu

menetapkan tujuan etik dan sosial sebagai salah satu keunggulan kompetitif

(competitive advantage) di tengah perubahan sosio ekonomi global.

Permintaan pasar akan pentingnya penerapan nilai-nilai etik dalam aktifitas

perekonomian semakin meningkat, karenanya Houssem Eddine Bedoui

menyusun semacam proposal untuk diadopsi sebagai metode pengukuran

kinerja lembaga keuangan syariah berbasis Maqashid Syariah, dalam rangka

menyusun artikulasi dan formula pengukuran yang lebih efektif, Houssem

Eddine Bedoui memilih konsep yang dikembangkan oleh Abdul Majid Najjar

dengan empat tujuan dan delapan konsekuensi sebagaimana digambarkan

tabel berikut: (Bedoui, 2012:8)

Tabel 2.3 Konsep Maqashid Abdul Majid Najjar

(i) Pemeliharaan Nilai Hidup

Manusia

(a) Keimanan

(b) Hak Asasi

(ii) Pemeliharaan Kemanusiaan (a) Jiwa

(b) Intelektualitas

(iii) Pemeliharaan Tatanan Sosial (a) Keturunan

(b) Entitas Sosial

Page 57: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

35

(iv) Pemeliharaan Lingkungan (a) Harta Kekayaan

(b) Ekologi

Sumber: Bedoui, 2012

Tabel 2.3 merupakan empat tujuan Maqashid Syariah Abdul Majid

Najjar yang menjadi dasar konsep Sharia Maqashid Index (SMI) Houssem

Eddine Bedoui. Houssem Eddine Bedoui berpendapat bahwa pendekatan

maqashid syariah Abdul Majid Najjar tersebut terinspirasi dari Q.S Al-

Baqarah ayat 143 yang menekankan pada prinsip keseimbangan. Houssem

Eddine Bedoui berpadangan bahwa Islam dan syariah merupakan kesatuan

menuju terciptanya moderatisme dan harmoni. Oleh karena itu, pendekatan

Maqashid Syari‟ah untuk mengukur kinerja keuangan pada dasarnya

bertujuan untuk keseimbangan itu sendiri. Secara grafis, Houssem Eddine

Bedoui menyajikan konsep maqashid Abdul Majid Najjar sebagai berikut:

Gambar 2.1 Visualisasi Delapan Sumbu Maqashid Houssem Eddine

Bedoui

Sumber: Bedoui, 2012

Page 58: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

36

Gambar 2.1 merupakan visualisasi delapan sumbu maqashid Houssem

Eddine Bedoui yang mencerminkan pencapaian tujuan Maqashid Syari‟ah

secara menyeluruh sangat penting. Houssem Eddine Bedoui menggunakan

visualisasi delapan sumbu dalam grafik laba-laba dan mengasumsikan bahwa

semua tujuan harus seimbang dan memiliki bobot yang sama. Houssem

Eddine Bedoui menerapkan “hukum sinus” dan menyatakan bahwa

pengukuran kinerja berbasis maqashid syari‟ah dapat dibuat persamaan

sebagai berikut:

Gambar 2.2 Hukum Sinus Maqashid Houssem Eddine Bedoui

Gambar 2.2 merupakan hukum sinus Maqashid Eddine Bedoui, dalam

mengembangkan penemuannya Houssem Eddine Bedoui merujuk pada

konsep Maqashid Syari‟ah Abdul Majid Najjar dan mengusulkan sebuah

geometri baru dan pendekatan matematis untuk menilai kinerja sebuah

lembaga keuangan syariah, sekaligus mengevaluasinya secara objektif.

Tabel 2.3 merupakan pemaparan dari konsep Maqashid Syariah Abdul

Majid Najjar yang memiliki empat dimensi kemudian diturunkan menjadi 8

elemen. Sebagaimana konsep Maqashid Syariah Imam Al-Ghazali, Maqashid

Syariah Abdul Majjid Najjar memiliki nilai-nilai yang telah tertuang dalam

QS. Al-Hajj [22]: 78 dan memiliki korelasi dengan nilai-nilai yang ada pada

Page 59: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

37

kelima Rukun Islam, hanya saja konsep Maqashid Syariah Abdul Majid

Najjar tidak terdapat nilai sholat baik pada QS. al-Hajj [22]: 78 atau pada

Rukun Islam. Maqashid Syariah Abdul Majid Najjar dimensi yang diturunkan

menjadi dua elemen yaitu keimanan dan hak asasi sesuai dengan nilai agama

pada QS. Al-Hajj [22]: 78 dan Rukun Islam pertama, dimensi kedua dan

ketiga yakni jiwa, intelektualitas, keturunan dan entitas social sesuai dengan

nilai zakat pada QS. Al-Hajj [22]: 78 dan Rukun Islam yang ketiga dan

dimensi keempat yakni harta kekayaan dan ekologi tertuang pada nilai zakat,

sementara nilai sholat belum terkandung dalam konsep maqashid syariah

Abdul Majid Najjar. Selain itu nilai ibadah dan keimanan pada dimensi

pertama tertuang pada QS. Az-Zariyat [51]: 56, yaitu:

ليعبدون

س إلو

جن وال

قت ال

ل وما خ

“Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka

beribadah kepadaku”.

Konsep Maqashid Syariah Abdul Majid Najjar pada dimensi kedua

yakni pemeliharaan kemanusiaan yang kemudian diturunkan menjadi dua

elemen yaitu jiwa dan intelektualitas sesuai dengan Rukun Islam ketiga yakni

zakat serta telah terkandung dalam QS. Al-Hijr [15]: 87 yang memiliki nilai

ayat Al-Qur’an, yaitu :

عظيم قرآن ال

اوي وال

ث يىاك سبعا من ال

د آث

ق

ول

Page 60: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

38

“Dan sungguh, Kami telah memberikan kepadamu tujuh (ayat) yang

(dibaca) berualang-ulang dan Al-Qur‟an yang agung”.

d. Indeks Maqashid Syariah Mehmet Asutay

Bertitik tolak dari proposal Houssem Eddine Bedoui, Mehmet Asutay

menambahkan kerangka-kerangka lain yang dibangun berdasarkan beberapa

studi empiris dalam menilai kinerja perbankan syariah, di antaranya adalah

Islamicity Disclosure Index (Hameed dkk., 2004), Ethical Identity Index

(Haniffa dan Hudaib, 2007), Maqashid Index (Mohammed dkk., 2008), dan

CAMEL Ratios Calculation (Jaffar dan Manarvi, 2011).

Tujuan dari penggunaan beberapa kerangka tersebut adalah untuk

melengkapi hasil pengukuran, karena spektrum maqashid yang luas dan

kompleks. Kedelapan konsep maqashid yang telah dikembangkan oleh

Mehmet Asutay kemudian diartikulasikan ke dalam 25 dimensi, 32 elemen,

dan 112 indikator, dalam hal ini tidak semua indikator dari kerangka referensi

diimplementasikan, hanya indikator yang relevan yang digunakan dengan

mengacu pada konsekuensinya. Sharia Maqashid Index (SMI) Mehmet

Asutay menekankan karakteristik unik perbankan syariah berdasarkan nilai

dan norma Islam yang disertakan dalam kerangka kerja, di antaranya larangan

riba, pemanfaatan kontrak Profit and Loss Sharing (PLS), pembiayaan sektor

riil, dan orientasi masyarakat. Konsep dimensi, elemen dan indikator diadopsi

Page 61: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

39

juga dari penelitian Mustafa Omar Muhammad, berikut merupakan kerangka

Sharia Maqashid Index (SMI) konsep Mehemet Asutay. (Asutay dan

Harningtyas, 2015:23)

Gambar 2.3 Kerangka Evaluasi Maqashid Mehmet Asutay

Sumber: Asutay, 2015

Gambar 2.3 merupakan kerangka evaluasi maqashid yang

menggambarkan delapan konsep maqashid yang telah dikembangkan oleh

Mehmet Asutay kemudian diartikulasikan ke dalam 25 dimensi, 32 elemen,

dan 112 indikator.

Berdasarkan pemaparan empat konsep Sharia Maqashid Index (SMI)

yaitu Imam al-Ghazali, Mustafa Omar Mohammed, Houssem Eddine Bedoui,

dan Mehmet Asutay, maka dari keempat konsep SMI tersebut penulis

memilih konsep Sharia Maqashid Index (SMI) Mustafa Omar Mohammed

Page 62: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

40

dikarenakan ketersediaan data yang memadai dari ketiga negara yang

dikomparasi pada penelitian ini.

B. Penelitian Terdahulu

1 Judul The Performance Measures of Islamic Banking

Based on The Maqasid Framework

Identitas Mustafa Umar Mohammed dan Dzuljastri Abdul

Razak, Department of Economics, Kuliyyah of

Economics and Management Sciences, IIUM,

2008, hal. 1-17.

Metode Penelitian Menggunakan metode SAW (The Simple Additive

Weighting) dan Metode Sekaran.

Isi dan Kesimpulan Penelitian menghasilkan indikator pengukuran

kinerja keuangan perbankan syariah yaitu Sharia

Maqashid Index (SMI).

Sampel perbankan syariah pada penelitian adalah

Bank Muamalat Malaysia, Islamic Bank

Bangladesh, Bank Syariah Mandiri Indonesia,

Bahrain Islamic Bank, IIJB Jordan dan Sudanese

Islamic Bank, periode tahun 2000-2005.

Hasil penelitian dari enam sampel perbankan

Page 63: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

41

syariah tersebut adalah IIJB Jordan menempati

peringkat tertinggi, selanjutnya secara berturut-

turut adalah Bank Syariah Mandiri Indonesia,

Bahrain Islamic Bank, Islamic Bank Bangladesh,

Bank Muamalat Malaysia dan Sudanese Islamic

Bank menempati peringkat paling akhir.

Pembeda Perbedaan penelitian ini dengan penulis berada

pada objek penelitian. Penulis memiliki objek

penelitian pada Bank Umum Syariah (BUS) di

Indonesia, Pakistan dan Bangladesh, sedangkan

objek penelitian ini adalah Bank Muamalat

Malaysia, Islamic Bank Bangladesh, Bank Syariah

Mandiri Indonesia, Bahrain Islamic Bank, IIJB

Jordan dan Sudanese Islamic Bank.

Periode tahun penelitian ini adalah 2000-2005

sedangkan periode penelitian penulis 2013-2017.

Terdapat perbedaan pada metodologi penelitian

yang digunakan, selain menggunakan metode

SAW (The Simple Additive Weighting) untuk

melihat seberapa besar pencapaian maqashid index

yang diperoleh masing-masing BUS negara objek

Page 64: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

42

penelitian, penulis menggunakan metode analisis

uji beda yaitu Analysis of Variance (ANOVA)

untuk melakukan uji komparasi nilai rata-rata

sampel penelitian.

2 Judul Ethical Competitive Advantage for Islamic

Finance Institutions: How Should They Measure

Their Performance?

Identitas Houssem Eddine Bedoui, Islamic Finance Project,

Harvard Law School Islamic Legal Studies

Program, 2012, 1-22.

Metodologi

Penelitian

Menggunkaan metode visualisasi delapan sumbu

maqashid dan hukum sinus Houssem Eddine

Bedoui.

Isi dan Kesimpulan Houssem Eddine Bedoui menyusun metode

pengukuran kinerja lembaga keuangan syariah

berbasis Maqashid Syariah dan Houssem Eddine

Bedoui memilih konsep yang dikembangkan oleh

Abdul Majid Najjar dengan empat tujuan dan

delapan konsekuensi.

Secara grafis, Houssem Eddine Bedoui berhasil

menemukan konsep maqashid Abdul Majid Najjar

Page 65: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

43

melalui metode visualisasi delapan sumbu

maqashid dan hukum sinus Houssem Eddine

Bedoui.

Pembeda Perbedaan penelitian ini dengan penulis berada

pada kosep Sharia Maqashid Index (SMI) yang

digunakan. Penulis menggunakan Sharia

Maqashid Index (SMI) konsep Mustafa Omar

Mohammed yang memiliki tiga tujuan. Sedangkan

penelitian Houssem Eddine Bedoui menggunakan

Maqashid Syariah Abdul Majid Najjar yang

memiliki empat tujuan dan mendasari konsep

Sharia Maqashid Index (SMI) Houssem Eddine

Bedoui tersebut.

Penulis memiliki objek penelitian pada Bank

Umum Syariah (BUS) di Indonesia, Pakistan dan

Bangladesh menggunakan metode SAW (The

Simple Additive Weighting). Sedangkan penelitian

Houssem Eddine Bedoui belum

mengimplementasikan temuannya ke dalam

pengukuran lembaga keuangan.

3 Judul An Analysis of Islamic Banking Performance:

Page 66: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

44

Maqashid Index Implementation in Indonesia

and Jordania

Identitas Muhammad S. Antonio, Yulizar D.Sandrego,

Muhammad Taufik, Journal of Islamic Finance,

IIUM Institute of Islamic Banking and Finance,

2012, 1(1), hal. 12-29.

Metode Penelitian Data yang digunakan pada penelitian adalah data

sekunder yang diperoleh dari Laporan Tahunan

(Annual Report) dan Laporan Keuangan Tahunan

(Financial Report), data dipublikasikan dalam

situs resmi.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode

kuantitatif, yaitu Simple Additive Weighting

(SAW). Konsep dasar yang digunakan adalah

Multiple Attribute Decisian Making (MADM).

Isi dan Kesimpulan Hasil pengukuran dimensi pendidikan individu

bahwa Indonesia yang diwakili oleh BSM

(0,539%) dan BMI (0,505%) menunjukan kinerja

yang lebih baik daripada Jordania, yaitu JIB

(0,356%) dan IIABJ (0,452%).

Pada dimensi pembentukan keadilan menunjukan

Page 67: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

45

Indonesia memiliki kinerja yang lebih baik dari

Jordania, yaitu BMI (6,326%), BSM (4,971%),

IIABJ (0,213%) dan JIB (0,184%).

Dimensi maslahah menunjukan bahwa Indonesia

lebih baik dari Jordania, yaitu BMI (11,008%),

BSM (10,680%), IIABJ (9,63%), dan JIB

(7,612%).

Pembeda Perbedaan penelitian ini dengan penulis berada

pada objek penelitian. Penulis memiliki objek

penelitian pada Bank Umum Syariah (BUS) di

Indonesia, Pakistan dan Bangladesh, sedangkan

objek penelitian ini adalah Indonesia dan Jordania.

Periode tahun penelitian ini adalah 2008-2010

sedangkan periode penelitian penulis 2013-2017.

Terdapat perbedaan pada metodologi penelitian

yang digunakan, selain menggunakan metode

SAW (The Simple Additive Weighting) untuk

melihat seberapa besar pencapaian maqashid index

yang diperoleh masing-masing BUS negara objek

penelitian, penulis menggunakan metode analisis

uji beda yaitu Analysis of Variance (ANOVA)

Page 68: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

46

untuk melakukan uji komparasi nilai rata-rata

sampel penelitian.

4 Judul Developing Islamic Banking Performance

Measures Based on Maqashid Al-Shariah

Framework: Cases of 24 Selected Banks

Identitas Mustafa Omar Mohammed dan Fauziyah Md

Taib, The Nineth Australian Society of Heterodox

Economist Comference, University of New South

Wales, Sydney, 2010, h.1-23.

Metodologi

Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode

kuantitatif, yaitu Simple Additive Weighting

(SAW).

Isi dan Kesimpulan Pada penelitian tersebut Mustafa Omar

Mohammed dan Fauziyah Md Taib memaparkan

kelebihan-kelebihan indikator pengukuran

Maqashid Syariah apabila diimplementasikan

dalam mengukur kinerja keuangan lembaga

keuangan syariah.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa indikator

terbaik dalam pengukuran kinerja keuangan

perbankan syariah adalah berdasarkan Maqashid

Page 69: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

47

Syariah.

Pembeda Perbedaan penelitian ini dengan penulis berada

pada uji beda penelitian. penulis melakukan

metode analisis uji beda yaitu Analysis of

Variance (ANOVA) untuk melakukan uji

komparasi nilai rata-rata sampel penelitian.

Sedangkan penelitian Mustafa Omar Mohammed

dan Fauziyah Md Taib menggunakan Mann-

Whitney U Test.

5 Judul Komparasi Kinerja Perbankan Syariah di

ASIA dengan Pendekatan Maqashid Syariah

Identitas Rilanda Adzani dan Rini, Journal Akuntansi dan

Keuangan Islam, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

2017, 5(1), hal. 5-30.

Metode Penelitian Data yang digunakan pada penelitian adalah data

sekunder yang diperoleh dari Laporan Keuangan

Tahunan (Financial Report) dan Laporan Tahunan

(Annual Report) yang diterbitkan dan

dipublikasikan oleh beberapa perbankan syariah di

negara Asia.

Populasi dalam penelitian adalah perbankan

Page 70: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

48

syariah di negara Asia, dengan sampel penelitian

perbankan syariah Asia yang termasuk enam besar

dalam Islamic Finance Country Index (IFCI).

Penentuan sampel dari populasi diperoleh dengan

purposive sampling.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode

kuantitatif, yaitu Simple Additive Weighting

(SAW). Setelah melakukan perhitungan nilai

Maqashid Index, maka peneliti melakukan metode

analisis uji beda Analysis of Variance (ANOVA).

Isi dan Kesimpulan Tujuh negara Asia di antaranya Indonesia,

Malaysia, Iran, Saudi Arabia, Uni Emirat Arab,

Kuwait dan Qatar diwakili oleh tiga perbankan

syariah di masing-masing negara sebagai sampel,

hasil penelitian pada indikator kinerja melalui

pendekatan Sharia Maqashid Index (SMI) yaitu

indikator yang kedua yaitu pembentukan keadilan,

Persian Bank (Iran) secara keseluruhan lebih baik

daripada perbankan syariah lainnya. Keunggulan

Persian Bank dalam mencapai tujuan keadilan

disebabkan oleh faktor tingginya investasi dengan

Page 71: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

49

sistem bagi hasil yang disalurkan oleh Persian

Bank selama periode 2013-2015.

Pada indikator yang ketiga yaitu kepentingan

publik, Kuwait Finance House (Kuwait)

memperoleh nilai tertinggi dikarenakan tingginya

investasi Kuwait Finance House pada sektor

ekonomi riil selama periode 2013-2015.

Pembeda Perbedaan penelitian ini dengan penulis berada

pada objek penelitian. Penulis memiliki objek

penelitian pada perbankan syariah di Indonesia,

Pakistan dan Bangladesh, sedangkan objek

penelitian ini adalah perbankan syariah di negara

Asia.

Periode tahun penelitian ini adalah 2013-2015

sedangkan periode penelitian penulis 2013-2017.

Terdapat perbedaan pada kelengkapan dimensi

yang disertakan pada penelitian. Penelitian ini

mengeliminasi dimensi pertama (Ta‟dib al-Fard),

dikarenakan tidak tersedianya data pada beberapa

negara yang diteliti. Sementara penulis

menyertakan dengan lengkap ketiga dimensi

Page 72: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

50

Maqashid Syariah.

6 Judul Indeks Kinerja Perbankan Syariah di Asia

Tenggara Berdasarkan Konsep Maqashid Al-

Syariah

Identitas Herni Ali HT dan Ali Rama, Madania, UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2018, 22(1), hal. 33-48.

Metode Penelitian Sumber data yang digunakan adalah data

sekunder, yaitu laporan keuangan (Financial

Report) yang dipublikasikan pada masing-masing

website secara resmi dari tahun 2013 sampai 2015.

Objek dalam penelitian adalah perbankan syariah.

Negara yang menjadi objek penelitian hanya

enam, yaitu Singapura, Malaysia, Brunei

Darussalam, Indonesia, Thailand dan Filipina.

Metode perhitungan nilai skor indeks maqashid al-

syariah yang digunakan adalah metode indeksasi

yang langkah pertamanya mempositifkan data,

setelah basis data positif kemudian dihitunglah

indeks dari masing-masing indikator dengan

menggunakan pendekatan nilai maksimum dan

minimum. Selanjutnya menggunakan metode rata-

Page 73: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

51

rata hitung untuk menemukan nilai indikator dan

elemen.

Peneliti juga melakukan analisis korelasi untuk

melihat hubungan nilai aset perbankan syariah

dengan nilai skor indeks maqashid.

Isi dan Kesimpulan Perbankan syariah yang memiliki kinerja

maqashid al-syariah di kawasan Asia Tenggara

tertinggi adalah Indonesia. Bank di Indonesia yang

memiliki skor tertinggi dalam pengukuran kinerja

indeks maqashid al-syariah adalah Bank BRI

Syariah sebesar 75,35 poin. Perbankan syariah

lainnya di Asia Tenggara yang memiliki nilai skor

indeks maqashid al-syariah yang tinggi, di

antaranya di atas 50 poin berturut-turut Bank

Panin Syariah (62,53 poin), Muamalat Indonesia

(61,36 poin), BNI Syariah (58,99 poin), Affin

Islamic Bank Berhad (56,14 poin), Noor Islamic

Bank (51,88 poin) dan Bukopin Syariah (51,11

poin). Perbankan syariah lainnya di Asia tenggara

memiliki nilai skor indeks maqashid al-syariah di

bawah 50 poin.

Page 74: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

52

Peneliti menyimpulkan bahwa dari nilai indeks

yang dicapai perbankan syariah di Asia Tenggara

menginterpretasikan bahwa kawasan Asia

Tenggara memiliki nilai indeks maqashid al-

syariah yang rendah dan masih jauh dari harapan

untuk merealisasikan ketiga tujuan maqashid

indeks.

Hasil uji analisis korelasi bahwa tidak terdapat

korelasi kuat antara jumlah aset perbankan syariah

dengan nilai kinerja maqashid al-syariah.

Pembeda Perbedaan penelitian ini dengan penulis berada

pada objek penelitian. Penulis memiliki objek

penelitian pada perbankan syariah di Indonesia,

Pakistan dan Bangladesh, sedangkan objek

penelitian ini adalah perbankan syariah di negara

Asia Tenggara.

Periode tahun penelitian ini adalah 2013-2015

sedangkan periode penelitian penulis 2013-2017.

Terdapat perbedaan pada metodologi penelitian

yang digunakan, selain menggunakan metode

SAW (The Simple Additive Weighting) untuk

Page 75: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

53

melihat seberapa besar pencapaian maqashid index

yang diperoleh masing-masing BUS negara objek

penelitian, penulis menggunakan metode analisis

uji beda yaitu Analysis of Variance (ANOVA)

untuk melakukan uji komparasi nilai rata-rata

sampel penelitian.

Page 76: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

54

C. Kerangka Pemikiran

Gambar 2.4 Kerangka Pemikiran

Indonesia, Pakistan dan Bangladesh

diproyeksikan memimpin populasi

muslim di dunia pada 2030, namun saat

ini ketiga negara tersebut hanya

mencapai aset BUS pada interval 1%.

Penting adanya analisis lebih dalam

untuk mengukur kinerja BUS

Indonesia, Pakistan dan Bangladesh

supaya dapat diketahui dimensi yang

belum diimplementasikan.

Penelitian terdahulu menyimpulkan bahwa praktek

pengukuran kinerja dengan pendekatan Maqashid Syari‟ah

merupakan solusi terbaik.

Komparasi kinerja keuangan BUS di Indonesia, Pakistan dan

Bangladesh melalui pendeketan Sharia Maqashid Index

(SMI) berdasarkan penelitian Mustafa Omar Mohammed,

tahun 2008 menggunakan SAW.

Hasil dan Pembahasan

E1.Pendidikan E2.Penelitian E3.Pelatihan E4.Publikasi

E5.Return yang Adil

Jalb al-

Maslahah

Iqamah al-

„Adl

Ta‟dib al-

Fard

E6.Fungsi Distribusi E7.Produk Bebas Bunga E8.Rasio Laba E9.Pendapatan Personal E10.Investasi Sektor Riil

uji hipotesis ANOVA untuk

membandingkan nilai rata-rata

sampel.

Page 77: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

55

D. Hipotesis Penelitian

Kuncoro (2009) mendefinisikan hipotesis sebagai suatu penjelasan

sementara tentang perilaku, fenomena, atau keadaan tertentu yang telah terjadi

atau akan terjadi. Berdasarkan kajian teoritis, penelitian yang relevan dan

kerangka pemikiran, maka dapat ditarik hipotesis penelitian, di antaranya

sebagai berikut :

H0 : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada nilai Sharia

Maqashid Index SMI) antara Bank Umum Syariah (BUS) di Indonesia,

Pakistan dan Bangladesh.

H1 : Terdapat perbedaan yang signifikan pada nilai Sharia Maqashid

Index (SMI) antara Bank Umum Syariah (BUS) di Indonesia, Pakistan dan

Bangladesh.

Pengambilan Keputusan:

Jika Sig. atau Probabilitas > 0,05 H0 diterima

Jika Sig. atau Probabilitas < 0,05 H0 ditolak.

Page 78: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

56

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbandingan kinerja

keuangan Bank Umum Syariah (BUS) di Indonesia, Pakistan dan Bangladesh

menggunakan pendekatan Sharia Maqashid Index (SMI) konsep Mustafa Omar

Mohammed yang memiliki tiga tujuan Maqashid Syari‟ah yaitu Pendidikan

Individu, Penegakan Keadilan dan Mendorong Kesejahteraan. Analisis dilakukan

atas Laporan Keuangan (Financial Report) dan Laporan Keuangan Tahunan

(Annual Report) pada tahun 2013-2017 dipublikasikan oleh OJK atau BI, State

Bank of Pakistan, State Bank of Bangladesh atau website resmi Bank Umum

Syariah (BUS) Indonesia, Pakistan dan Bangladesh.

B. Populasi Penelitian

Populasi berasal dari bahasa Inggris yaitu population yang berarti jumlah

penduduk. Kata populasi sangat populer dipakai untuk menyebutkan

serumpun/sekelompok objek yang menjadi sasaran penelitian. (Siregar, 2013:30).

Sugiyono (2011) mendefinisikan populasi sebagai wilayah generalisasi

yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

Page 79: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

57

kesimpulannya. Populasi bukan hanya terpaku pada manusia, tetapi juga bisa

berupa objek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar

jumlah yang ada pada objek atau subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh

karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh objek atau subjek itu. Berikut

merupakan tabel yang memaparkan populasi penelitian: (Mufraini, 2013:35)

Tabel 3.1 Populasi Penelitian BUS di Indonesia, Pakistan dan Bangladesh

BUS DI INDONESIA

1 Bank Aceh Syariah

2 Bank Central Asia Syariah

3 Bank Jabar Banten Syariah

4 Bank Muamalat Indonesia

5 Bank Mega Syariah

6 Bank Negara Indonesia Syariah

7 Bank Rakyat Indonesia Syariah

8 Bank Syariah Bukopin

9 Bank Syariah Mandiri

10 Bank Victoria Syariah

11 Bank Tabungan Pensiun Nasional Syariah

12 Maybank Syariah Indonesia

13 Panin Bank Syariah

BUS DI PAKISTAN

1 Al Baraka Bank Pakistan Limited

2 Bank Islami Pakistan Limited

3 Dubai Islamic Bank Pakistan Limited

4 MCB Islamic Bank Limited

5 Meezan Bank Limited

BUS DI BANGLADESH

1 Islami Bank Bangladesh

2 ICB Islamic Bank Limited

3 Al-Arafah Islami Bank Limited

4 Social Islami Bank Limited

5 Export Import Bank of Bangladesh

6 First Security Islami Bank

Page 80: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

58

7 Shahjalal Islami Bank Limited

8 Union Bank Limited

Tabel 3.1 menjelaskan populasi pada penelitian ini yaitu seluruh Bank

Umum Syariah (BUS) yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan yaitu sebanyak

13 BUS, Full-Fledged Islamic Bank yang terdaftar di State Bank of Pakistan yaitu

sebanyak 5 BUS, dan Full-Fledged Islamic Bank yang terdaftar di State Bank of

Bangladesh yaitu sebanyak 8 BUS.

C. Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari

semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan

waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu,

sesuatu yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan

untuk populasi. Oleh karena itu, sampel yang diambil dari populasi harus betul-

betul representatif. (Mufraini, 2013:35)

Metode yang digunakan dalam menentukan sampel pada penelitian ini

adalah nonprobability sampling yaitu setiap unsur yang terdapat dalam populasi

tidak memiliki kesempatan atau peluang yang sama untuk dipilih sebagai sampel,

bahkan probalilitas anggota tertentu untuk terpilih dan tidak pada penggunaan

teori probabilitas. Berbagai jenis teknik sampling nonprobability sampling,

Page 81: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

59

peneliti menggunakan metode purposive sampling yaitu metode penetapan

responden untuk dijadikan sampel pada kriteria-kriteria tertentu. (Siregar,

2013:33)

Di antara kriteria Bank Umum Syariah yang dijadikan sampel dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bank Umum Syariah (BUS) yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

atau Bank Indonesia (BI) sebagai Bank Umum Syariah (BUS), Full-Fledged

Islamic Bank yang terdaftar di State Bank of Pakistan, dan Full-Fledged

Islamic Bank yang terdaftar di State Bank of Bangladeh selama periode

penelitian 2013-2017, tidak termasuk Bank Perkreditan Rakyat Syariah

(BPRS) dan Unit Usaha Syariah (UUS).

2. Bank Umum Syariah (BUS) yang menyajikan Laporan Keuangan (Financial

Report) dan Laporan Keuangan Tahunan (Annual Report) pada tahun 2013-

2017 dipublikasikan oleh OJK atau BI, State Bank of Pakistan, dan State Bank

of Bangladesh atau website resmi Bank Umum Syariah (BUS) Indonesia,

Pakistan, dan Bangladesh.

3. Bank Umum Syariah (BUS) Indonesia, Pakistan, dan Bangladesh yang

termasuk pada top four nilai aset tertinggi, karena top four nilai aset tertinggi

Bank Umum Syariah (BUS) dapat menginterpretasikan setengah dari aset

populasi Bank Umum Syariah (BUS) di Indonesia dan Full-Fledged Islamic

Bank di Pakistan dan Bangladesh.

Page 82: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

60

Tabel 3.2 Proses Pengambilan Sampel Penelitian

Kriteria Indonesia Pakistan Bangladesh Jumlah

Bank Umum Syariah (BUS) yang

terdaftar di Otoritas Jasa

Keuangan (OJK) atau Bank

Indonesia (BI) sebagai Bank

Umum Syariah (BUS) dan Full-

Fledged Islamic Bank yang

terdaftar di State Bank of Pakistan

selama periode penelitian 2013-

2017, tidak termasuk Bank

Perkreditan Rakyat Syariah

(BPRS) dan Unit Usaha Syariah

(UUS). 13 5 8 26

Bank Umum Syariah (BUS) yang

menyajikan Laporan Keuangan

(Financial Report) dan Laporan

Keuangan Tahunan (Annual

Report) pada tahun 2013-2017

dipublikasikan oleh OJK atau BI

dan State Bank of Pakistan atau

website resmi Bank Umum

Syariah (BUS) Indonesia, Pakistan

dan Bangladesh. 13 4 8 25

Bank Umum Syariah (BUS)

Indonesia dan Pakistan yang

termasuk pada top four nilai aset

tertinggi, karena top four nilai aset

tertinggi Bank Umum Syariah

(BUS) dapat menginterpretasikan

setengah dari aset populasi Bank

Umum Syariah (BUS) di

Indonesia dan Full-Fledged

Islamic Bank di Pakistan dan

Bangladesh. 4 4 4 12

Jumlah BUS sebagai Sampel 12

Jumlah Data Penelitian

(12x 4 x 5 Tahun) 240

Page 83: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

61

Tabel 3.2 memperlihatkan bahwa berdasarkan tiga kriteria yang sudah

ditentukan dan ditetapkan, maka terpilihlah 12 sampel penelitian yang mewakili.

Tabel 3.3 Sampel Penelitian BUS di Indonesia, Pakistan dan Bangladesh

BUS di Indonesia Kode

1 Bank Muamalat Indonesia BMI

2 Bank Negara Indonesia Syariah BNIS

3 Bank Rakyat Indonesia Syariah BRIS

4 Bank Syariah Mandiri BSM

BUS di Pakistan Kode

1 Al Baraka Bank Pakistan Limited ABBPL

2 Bank Islami Pakistan Limited BIPL

3 Dubai Islamic Bank Pakistan Limited DIBPL

4 Meezan Bank Limited MIBL

BUS di Bangladesh Kode

1 Islami Bank Bangladesh Limited IBBL

2 Al-Arafah Islami Bank Limited AAIBL

3 Export Import Bank of Bangladesh EXIM

4 First Security Islami Bank Ltd. FSIB

Tabel 3.3 memperlihatkan 12 sampel penelitian yang mewakili empat

Bank Umum Syariah (BUS) di Indonesia, empat Full-Fledged Islamic Bank di

Pakistan dan empat Full-Fledged Islamic Bank di Bangladesh.

D. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah suatu proses pengumpulan data primer dan

sekunder, dalam suatu penelitian pengumpulan data merupakan langkah yang

amat penting, karena data yang dikumpulkan akan digunakan untuk pemecahan

Page 84: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

62

masalah yang sedang diteliti untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan.

(Siregar, 2013:17)

Penelitian ini menggunakan data sekunder, di mana data sekunder tersebut

diperoleh dari Laporan Keuangan (Financial Report) dan Laporan Keuangan

Tahunan (Annual Report) yang dipublikasikan oleh OJK atau BI, State Bank of

Pakistan, dan State Bank of Bangladesh atau website resmi Bank Umum Syariah

(BUS) Indonesia, Pakistan, dan Bangladesh selama periode penelitian 2013-2017.

E. Metode Analisis Data

Merujuk pada literatur penelitian Mohammed (2008), penelitian ini

menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW) dengan melakukan

pembobotan, agregat, dan menentukan peringkat (weighting, aggregating, and

ranking processes) yang digunakan untuk menganalisis seberapa besar

pencapaian indeks maqashid pada masing-masing Bank Umum Syariah (BUS)

dengan melakukan penjumlahan masig-masing rasio yang memiliki bobot nilai

tertentu oleh pakar syariah di dunia. Setelah melakukan proses perhitungan nilai

indeks maqashid dan nilai tujuan syariah dari masing-masing Bank Umum

Syariah (BUS) Indonesia, Pakistan, dan Bangladesh telah diketahui, maka

selanjutnya peneliti menggunakan metode analisis uji statistik yaitu Analysis of

Variance (ANOVA) yang difungsikan untuk analisis komparasi atau melakukan

perbandingan nilai rata-rata sampel yang tidak berhubungan, dalam hal ini

Page 85: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

63

melakukan perbandingan rata-rata perbedaan kinerja keuangan secara keseluruhan

berdasarkan Sharia Maqashid Index (SMI) dan perbedaan tujuan syariah di

masing-masing Bank Umum Syariah (BUS) di Indonesia, Pakistan dan

Bangladesh.

Gambar 3.1 Proses Analisis Data

1. Simple Additive Weighting (SAW)

a. Menentukan Rasio Kinerja dari Masing-Masing Perbankan Syariah di

Indonesia, Pakistan dan Bangladesh, yaitu:

R1.1 = Hibah Pendidikan

Total Pengeluaran

R2.1 = Pengeluaran Riset

Total pengeluaran

Pengumpulan Data

Pengukuran Rasio Kinerja

Menggunakan Simple

Additive Weighting (SAW)

SAW Analisis Deskriptif

Uji Normalitas

Uji Homogenitas

Uji Hipotesis

Hasil Penelitian

One Way Anova

(Jika Data Normal)

Uji Kruskal Wallis H

(Jika Data Tidak

Noral

Page 86: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

64

R3.1 = Pengeluaran Pelatihan

Total Pengeluaran

R4.1 = Pengeluran Publikasi

Total Pengeluaran

R1.2 = Laba

Total Pendapatan

R2.2 = Piutang Tak Tertagih

Total Investasi

R2.3 = Pendapatan Bebas Bunga

Total Pendapatan

R3.1 = Laba Bersih

Total Aktiva

R3.1 = Zakat

Laba Bersih

R3.1= Penyaluran untuk Investasi

Total Penyaluran

b. Melakukan Pembobotan pada Masing-Masing Tujuan Syariah Sesuai Bobot

Rasio.

1) Ta‟dib al-Fard (Pendidikan Individu)

PI (01) = W1.1 x E1.1 x R1.1 x W1.1 x E2.1 x R2.1 x W1.1 x E3.1 x R.3.1 x

W1.1 x E4.1 x R4.1

atau

PI (01) = W1.1 (E1.1 x R1.1 + E.2.1 x R2.1 + E3.1 x R3.1 + E.4.1 x R4.1)

Page 87: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

65

Keterangan:

PI(01) = Indikator Kinerja Ke-1 yaitu Ta‟dib al-Fard (Pendidikan Individu)

W1.1 = Bobot (Weight) Tujuan Ke-1

E1.1 = Bobot Elemen Ke-1 dari PI(01)

E2.1 = Bobot Elemen Ke-2 dari PI(01)

E3.1 = Bobot Elemen Ke-3 dari PI(01)

E4.1 = Bobot Elemen Ke-4 dari PI(01)

R1.1 = Bobot Rasio untuk Elemen Ke-1 PI(01)

R2.1 = Bobot Rasio untuk Elemen Ke-2 PI(01)

R3.1 = Bobot Rasio untuk Elemen Ke-3 PI(01)

R4.1 = Bobot Rasio untuk Elemen Ke-4 PI(01)

Persamaan di atas dapat dibuat model sebagai berikut:

PI (01) = PI1.1 + PI2.1 + PI3.1 + PI4.1 dimana,

PI1.1 = W1.1 x E1.1 x R1.1

PI2.1 = W1.1 x E2.1 x R2.1

PI3.1 = W1.1 x E3.1 x R3.1

Page 88: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

66

PI4.1 = W.1.1 x E4.1 x R4.1

2) Iqamah al-„Adl (Penegakan Keadilan)

PI (02) = W2.2 x E1.2 x R1.2 x W2.2 x E2.2 x R2.2 x W2.2 x E3.2 x R.3.2

atau

PI (02) = W2.2 (E1.2 x R1.2 + E.2.2 x R2.2 + E3.2 x R3.2)

Keterangan :

PI(02) = Indikator Kinerja Ke-2 yaitu Iqamah al-‟Adl (Penegakan Keadilan)

W2.2 = Bobot (Weight) Tujuan Ke-2

E1.2 = Bobot Elemen Ke-1 dari PI(02)

E2.2 = Bobot Elemen Ke-2 dari PI(02)

E3.2 = Bobot Elemen Ke-3 dari PI(02)

R1.2 = Bobot Rasio untuk Elemen Ke-1 PI(02)

R2.2 = Bobot Rasio untuk Elemen Ke-2 PI(02)

R3.2 = Bobot Rasio untuk Elemen Ke-3 PI(01)

Persamaan di atas dapat dibuat model sebagai berikut:

PI (02) = PI1.2 + PI2.2 + PI3.2 dimana,

Page 89: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

67

PI1.2 = W2.2 x E1.2 x R1.2

PI2.2 = W2.2 x E2.2 x R2.2

PI3.2 = W2.2 x E3.2 x R3.2

3) Jalb al-Maslahah (Mendorong Kesejahteraan)

PI (03) = W3.3 x E1.3 x R1.3 x W3.3 x E2.3 x R2.3 x W3.3 x E3.3 x R.3.3

atau

PI (03) = W3.3 (E1.3 x R1.3 + E.2.3 x R2.3 + E3.3 x R3.3)

Keterangan :

PI(03) = Indikator Kinerja Ke-3 yaitu Mendorong Kesejahteraan

W3.3 = Bobot (Weight) Tujuan Ke-3

E1.3 = Bobot Elemen Ke-1 dari PI(03)

E2.3 = Bobot Elemen Ke-2 dari PI(03)

E3.3 = Bobot Elemen Ke-3 dari PI(03)

R1.3 = Bobot Rasio untuk Elemen Ke-1 PI(03)

R2.3 = Bobot Rasio untuk Elemen Ke-2 PI(03)

R3.3 = Bobot Rasio untuk Elemen Ke-3 PI(03)

Page 90: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

68

Persamaan di atas dapat dibuat model sebagai berikut:

PI (03) = PI1.3 + PI2.3 + PI3.3 dimana,

PI1.3 = W3.3 x E1.3 x R1.3

PI2.3 = W2.3 x E2.3 x R2.3

PI3.3 = W2.3 x E3.3 x R3.3

c. Menentukan Peringkat Perbankan Syariah dari Masing-masing Negara

Indonesia, Pakistan dan Bangladesh.

Setelah melakukan pembobotan masing-masing dimensi dan rasio

kinerja dengan bobotnya masing-masing, kemudian dijumlahkan. Sehingga

dapat terpilih nilai total terbesar kinerja di antara perbankan dari masing-

masing negara. Model matematikanya adalah sebagai berikut:

MI = PI(01) + PI(02) + PI(03)

2. Uji Statistik Deskriptif

Uji statistik bertujuan untuk menguji hipotesis (pernyataan sementara)

dari penelitian. Uji statistik deskriptif menginterpretasikan data yang salah

satunya dilihat dari nilai rata-rata (mean). Rata-rata (mean) dari masing-

masing rasio menginterpretasikan perbedaan kinerja BUS dari masing-masing

negara Indonesia, Pakistan dan Bangladesh. Namun rata-rata (mean) tersebut

Page 91: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

69

belum dapat digunakan untuk menguji hipotesis penelitian, oleh sebab itu

diperlukan uji beda lebih lanjut dengan cara menyesusaikan distribusi

datanya. Uji beda yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan Analysis

of Variance (ANOVA) karena terpenuhinya syarat dua asumsi klasik yakni

data terdistribusi normal dan homogen. (Siregar, 2015:126)

3. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah data terdistribusi

normal atau tidak. Data yang baik adalah data yang terdistribusi normal.

Asumsi yang dibangun dalam uji analisis statistik One Way ANOVA adalah

bahwa data harus terdistribusi normal, maka uji Normalitas data ini dilakukan.

Uji normalitas data dalam penelitian ini adalah uji Kolmogorof-Smirnov (K-

S). Uji Kolmogorof-Smirnov (K-S) dilakukan dengan membuat hipotesis:

H0 = Data Terdistribusi Normal

H1 = Data Tidak Terdistribusi Normal

Pengambilan Keputusan:

Jika Sig. atau Probabilitas Kolmogorof-Smirnov > 0,05 H0 diterima

Jika Sig. atau Probabilitas Kolmogorof-Smirnov < 0,05 H0 ditolak.

Page 92: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

70

4. Uji Homogenitas

Variabel dependen harus memiliki varian yang sama pada setiap

kategori variabel independen. Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui

apakah variabel memiliki varian yang sama pada setiap kategori variabel

independen. Jika angka Levene Test signifikan (Probabilitas < 0,05) maka H0

ditolak menginterpretasikan bahwa kelompok memiliki varian yang berbeda,

hal tersebut menyalahi asumsi. Sebaliknya tidak dapat menolak H0 jika angka

Levene Test tidak signifikan (probabilitas < 0,05).

Menurut Ghozali (2006) dimana asumsi ini dilanggar, yaitu hasil uji

Levene Test menunjukkan hasil probabilitas signifikan yang berarti variance

tidak sama (berbeda), maka hal ini tidak fatal untuk Anova dan analisis masih

dapat diteruskan sepanjang grup memiliki sample size yang sama (secara

proporsional). (Ghozali, 2006:66)

5. Uji Hipotesis

Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan One

Way ANOVA karena data terdistribusi dengan normal. Uji Hipotesis bertujuan

untuk menghasilkan keputusan menerima atau menolak hipotesis penelitian

sebagaimana perumusan hipotesis yang telah dipaparkan pada bab ketiga

penelitian.

Page 93: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

71

a. Analysis of Variance (ANOVA)

One Way ANOVA (analisis ragam satu-arah) biasanya digunakan untuk

menguji rata-rata atau pengaruh perlakuan dari suatu percobaan yang

menggunakan satu faktor, di mana satu faktor tersebut memiliki tiga atau

lebih kelompok. Disebut satu arah karena peneliti dalam penelitiannya hanya

berkepentingan dengan satu faktor saja atau dapat dikatakan One Way

ANOVA (analisis ragam satu-arah) mengelompok data berdasarkan satu

kriteria saja, misalnya ingin mengetahui ada perbedaan yang nyata antara rata-

rata hitung tiga kelompok data dan uji statistik yang digunakan adalah uji F.

(Siregar, 2015:164)

Metode yang digunakan untuk menguji hubungan antar satu variabel

dependen dengan satu variabel independen adalah Analysis of Variance

(ANOVA). One Way ANOVA (analisis ragam satu arah) biasanya digunakan

untuk menguji rata-rata atau pengaruh perlakuan dari suatu percobaan yang

menggunakan satu faktor yang memiliki tiga atau lebih kelompok. (Siregar,

2013:202)

One Way ANOVA merupakan hubungan satu variabel dependen

dengan satu variabel independen. Asumsi yang harus terpenuhi dalam uji One

Way ANOVA adalah:

Page 94: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

72

1) Populasi terdistribusi dengan normal

2) Seluruh sampel independen

3) Terdapat varian dari populasi

4) Sampel tidak berhubungan dengan yang lain

ANOVA digunakan untuk melakukan komparasi atau perbandingan

nilai rata-rata tiga atau lebih sampel yang tidak berhubungan pada dasarnya

menggunakan F test.

b. Uji Post Hoc Test

Supaya dapat mengetahui bank syariah mana yang memiliki perbedaan

signifikan, maka dilakukan uji Post Hoc Test. Uji Post Hoc Test merupakan

analisis yang dilakukan setelah Anova atau pasca Anova (Post Hoc Test) dan

dilakukan apabila hipotesis nol (H0) ditolak. Fungsi analisis setelah Anova

adalah untuk mencari kelompok mana yang berbeda. Hal ini ditunjukkan

dengan F hitung yang menunjukkan adanya perbedaan. Apabila F hitung

menunjukkan tidak ada perbedaan, tentu analisis setelah Anova tidak perlu

dilakukan.

Terdapat beberapa teknik analisis yang dapat digunakan untuk

melakukan analisis sesudah Anova, di antaranya Tukey‟s HSD, Bonferroni,

Sidak, Scheffe, Duncan dan lain sebaginya, serta yang popular dan sering

digunakan adalah Tukey’s HSD.

Page 95: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

73

c. Uji Homogeneous Subset

Tukey Test memberikan informasi tambahan melalui tabel subset.

Table ini memberikan informasi kategori variabel independen dan nilai rata-

ratanya (means).

Homogeneous subset bertujuan untuk menguji apakah grup kinerja

keuangan Bank Umum Syariah (BUS) di Indonesia, Pakistan dan Bangladesh

mempunyai perbedaan rata-rata yang berbeda secara signifikan yang nantinya

terkelompokkan dalam tiga subset yang berbeda. Jika terdapat perbedaan yang

signifikan maka ketiga sampel akan terkelompokkan ke dalam satu subset.

Page 96: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

74

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Perkembangan Bank Umum Syariah (BUS) di Indonesia

Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang memimpin

industri keuangan syariah di Asia Tenggara. Bukti keseriusan pemerintah

Indonesia dalam mengembangkan sektor keuangan syariah yaitu dengan

meresmikan Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) pada tahun 2017.

Latar belakang diresmikannya KNKS tersebut adalah lambatnya pertumbuhan

market share perbankan syariah Indonesia yang hanya mencapai 5% sejak

tahun 1992, yakni pada saat didirikannya Bank Muamalat Indonesia sebagai

perbankan syariah pertama di Indonesia. Fenomena tersebut merupakan

masalah utama bagi perkembangan perbankan syariah Indonesia, mengingat

Indonesia merupakan negara dengan populasi muslim terbesar di dunia dan

akan terus berkembang hingga tahun 2030 peringakat kedua populasi muslim

terbesar setelah Pakistan. (Pew Research Centre, 2011:11)

Pada tahun-tahun sebelumnya Perbankan Syariah Indonesia yang

meliputi Bank Umum Syariah (BUS), Unit Usaha Syariah (UUS), dan Bank

Pembiayaan Syariah (BPRS) umumnya hanya terkonsentrasi di Pulau Jawa,

dalam hal ini adanya konversi BPD Aceh menjadi Bank Aceh Syariah

Page 97: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

75

membawa dampak positif bagi peningkatan jumlah aset perbankan syariah di

Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Dengan demikian perbankan syariah

tidak hanya terkonsentrasi pada empat provinsi di Pulau Jawa, juga bertambah

satu provinsi di Pulau Sumatera secara regional.

Selaras dengan nilai aset yang meningkat, setelah momentum BPD

Aceh melakukan konversi menjadi Bank Aceh Syariah, Market Share

perbankan syariah mengalami peningkatan yang signifikan menjadi 5,33%

sepanjang tahun 2016 setelah pada tahun-tahun sebelumnya Market share

perbankan syariah Indonesia tidak mampu melewati angka 5%. (Laporan

Perkembangan Keuangan Syariah OJK, 2017)

Ketahanan perbankan syariah, dalam hal ini Bank Umum Syariah

relatif terjaga, dengan mencatatkan nilai aset yang mengalami pertumbuhan

cukup baik setiap tahunnya.

Tabel 4.1 Pertumbuhan Aset, DPK, dan PYD Bank Umum Syariah

(BUS) di Indonesia Tahun 2013-2017

BUS INDONESIA

Tahun Aset DPK PYD

2013 11.04% 19.09% 6.64%

2014 3.96% 2.39% 3.95%

2015 16.04% 15.27% 11.76%

2016 12.64% 14.09% 10.56%

2017 18.98% 19.97% 16.53%

Rata-rata 12.53% 14.16% 9.89%

Sumber: OJK-Statistik Perbankan Syariah 2017

Page 98: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

76

Tabel 4.1 memperlihatkan bahwa sepanjang tahun 2013-2017 Bank

Umum Syariah (BUS) di Indonesia pada aspek keadaan umum, diamati dari

perolehan jumlah aset, Dana Pihak Ketiga (DPK), dan Pembiayaan yang

Diberikan (PYD) telah berkembang cukup baik dan tercatat memperoleh rata-

rata peningkatan yang signifikan, hanya saja pada tahun 2014 mengalami

penurunan dengan interval angka yang cukup tinggi. Bank Umum Syariah

(BUS) Indonesia mencapai keseluruhan peningkatan rata-rata nilai aset

sebesar 12.53% sepanjang tahun 2013-2017. Rata-rata dana pihak ketiga

(DPK) sebesar 14.16% dan perkembangan dana yang dialokasikan oleh BUS

Indonesia untuk pembiayaan sebesar 9.89%. (Laporan Tahunan OJK, 2013-

2017)

Bank Syariah Mandiri (BSM), Bank Muamalat Indonesia (BMI), Bank

Rakyat Indonesia Syariah (BRIS) dan Bank Negara Indonesia Syariah (BNIS)

merupakan empat BUS yang menjadi sampel penelitian. Nilai rata-rata aset

yang tinggi juga disertai jumlah Pembiayaan yang Diberikan (PYD) dan

perkembangan laba/(rugi) yang cukup mengalami pertumbuhan signifikan

selama periode 2013-2017. Berikut merupakan tabel perkembangan Aset,

PYD dan Laba/(Rugi) empat BUS Indonesia yang merupakan sampel

penelitian.

Page 99: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

77

Tabel 4.2 Aset, PYD dan Laba/(Rugi) BSM, BMI, BRIS dan BNIS di

Indonesia Tahun 2013-2017 (Trilyun)

ASET

THN BSM BMI BRIS BNIS

2013 63,965 54,694 17,400 14,708

2014 66,955 62,442 20,341 19,492

2015 70,369 57,140 24,230 23,017

2016 78,831 55,786 27,687 28,314

2017 87,939 61,696 31,543 34,822

Rata-rata 73,612 58,352 24,240 24,070

PYD

THN BSM BMI BRIS BNIS

2013 28,819 28,533 10,259 10,259

2014 28,080 32,881 14,229 14,229

2015 30,390 32,058 15,282 15,282

2016 49,495 16,902 10,506 10,506

2017 34,739 19,383 10,461 10,461

Rata-rata 34,305 25,951 12,147 12,147

LABA/(RUGI)

THN BSM BMI BRIS BNIS

2013 906 653 183 5,560

2014 (22) 99 10 7,583

2015 383 74 169 8,624

2016 336 80 729 18,910

2017 377 1,194 682 21,492

Rata-rata 396 420 354 12,434

Sumber: Laporan Tahunan BSM, BMI, BRIS, BNIS 2013-2017

Tabel 4.2 memperlihatkan bahwa keempat sampel penelitian memiliki

nilai pertumbuhan aset, jumlah dana yang dialokasikan untuk pembiayaan dan

perkembangan laba/(rugi) terus mengalami peningkatan yang signifikan

Page 100: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

78

sepanjang periode 2013-2017. Bank Syariah Mandiri (BSM) adalah BUS

yang mencapai nilai aset tertinggi yaitu sebesar Rp 73.612 trilyun dan tercatat

sebagai BUS yang paling banyak dalam mengalokasikan dananya untuk

pembiayaan sebesar Rp 396 trilyun, sedangkan rata-rata pertumbuhan

laba/(rugi) tertinggi dari tiga bank lainnya yang menjadi sampel penelitian

adalah BNI Syariah sebesar Rp 12.434 trilyun.

2. Perkembangan Bank Umum Syariah (BUS) di Pakistan

Ketahanan perbankan syariah, dalam hal ini Bank Umum Syariah di

Pakistan relatif terjaga, dengan mencatatkan pertumbuhan nilai aset yang

mengalami pertumbuhan cukup baik setiap tahunnya. Berikut merupakan

grafik perkembangan Aset, Dana Pihak Ketiga (DPK), dan Pembiayaan yang

Diberikan (PYD) BUS Pakistan sepanjang tahun 2013-2017.

Tabel 4.3 Pertumbuhan Aset, DPK, dan PYD Bank Umum Syariah

(BUS) di Pakistan Tahun 2013-2017

BUS PAKISTAN

Tahun Aset DPK PYD

2013 17.46% 17.24% -16.34%

2014 19.46% 20.44% 17.11%

2015 21.80% 21.82% 11.76%

2016 13.11% 12.18% 10.56%

2017 18.40% 18.23% 16.53%

Rata-rata 18.05% 17.98% 7.92%

Sumber: Islamic Banking Bulletin-State Bank of Pakistan

Page 101: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

79

Tabel 4.3 memperlihatkan bahwa sepanjang tahun 2013-2017 Bank

Umum Syariah (BUS) di Pakistan pada aspek keadaan umum, diamati dari

perolehan jumlah aset, Dana Pihak Ketiga (DPK), dan Pembiayaan yang

Diberikan (PYD) telah berkembang cukup baik. Bank Umum Syariah (BUS)

Pakistan mencapai keseluruhan peningkatan rata-rata nilai aset sebesar

18.05% sepanjang tahun 2013-2017. Rata-rata dana pihak ketiga (DPK)

sebesar 17.98% dan perkembangan dana yang dialokasikan oleh BUS

Indonesia untuk pembiayaan sebesar 7.92%.

Al Baraka Bank (Pakistan) Limited (ABBPL), Bank Islami Pakistan

Limited (BIPL), Dubai Islamic Bank Pakistan Limited (DIBPL) dan Meezan

Islamic Bank (MIBL) merupakan empat BUS yang menjadi sampel

penelitian. Nilai rata-rata aset yang tinggi juga disertai jumlah Pembiayaan

yang Diberikan (PYD) dan perkembangan laba/(rugi) yang cukup mengalami

pertumbuhan signifikan selama periode 2013-2017. Berikut merupakan tabel

perkembangan Aset, PYD dan Laba/(Rugi) empat BUS Pakistan yang

merupakan sampel penelitian.

Tabel 4.4 Aset, PYD dan Laba/(Rugi) ABBPL, BIPL, DIBPL dan MIBL

di Pakistan Tahun 2013-2017 (Juta)

ASET

THN ABBPL BIPL DIBPL MIBL

2013 1,631 86 80 329

2014 1,835 101 101 43

2015 1,854 174 157 53

Page 102: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

80

2016 2,385 180 152 663

2017 2,296 216 182 785

Rata-rata 2,000 152 134 375

PYD

THN ABBPL BIPL DIBPL MIBL

2013 206 38 36 133

2014 346 41 60 183

2015 426 68 106 215

2016 617 78 95 319

2017 611 120 121 428

Rata-rata 441 69 84 256

LABA/(RUGI)

THN ABBPL BIPL DIBPL MIBL

2013 22 0.3 0.1 15

2014 23 0.5 0.6 18

2015 32 (0.3) 0.4 20

2016 43 0.8 1 19

2017 33 0.2 2 25

Rata-rata 30 0.3 1 19

Sumber: Annual Report ABBPL, BIPL, DIBPL, MIBL 2013-

2017

Tabel 4.4 memperlihatkan bahwa keempat sampel penelitian memiliki

nilai pertumbuhan aset, jumlah dana yang dialokasikan untuk pembiayaan dan

perkembangan laba/(rugi) terus mengalami pertumbuhan yang cukup baik

sepanjang periode 2013-2017. Al Baraka Bank (Pakistan) Limited (ABBPL)

adalah BUS yang mencapai nilai aset tertinggi yaitu sebesar 2.000 Juta Rupee

dan tercatat sebagai BUS yang paling banyak dalam mengalokasikan dananya

untuk pembiayaan sebesar 441 Juta Rupee serta mencapai rata-rata

pertumbuhan laba/(rugi) tertinggi dari tiga bank lainnya yang menjadi sampel

Page 103: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

81

penelitian sebesar 30 Juta Rupee. (Annual Report Al-Baraka Islamic Bank,

2013-2017)

3. Perkembangan Bank Umum Syariah (BUS) di Bangladesh

Ketahanan perbankan syariah, dalam hal ini Bank Umum Syariah di

Bangladesh relatif terjaga, dengan mencatatkan pertumbuhan nilai aset yang

signifikan pada tahun 2017. Berikut merupakan grafik nilai aset Bank Umum

Syariah (BUS) di Bangladesh pada 2017:

Grafik 4.1 Nilai Aset Bank Umum Syariah (BUS) Bangladesh Tahun

2017 (Juta)

Grafik 4.1 memperlihatkan bahwa Negara Bangladesh memiliki

jumlah Bank Umum Syariah atau Full-Fledged Islamic Bank yang terdaftar di

State Bank of Bangladesh yaitu sebanyak 8 BUS. Secara berturut-turut aset

Bank Umum Syariah di Bangladesh pada tahun 2017 adalah Islami Bank

Bangladesh Limited memiliki jumlah aset tertinggi yaitu sebesar Tk 899.599

899,599

11,785

319,255

276,348

333,892

344,486

207,886

131,677

ISLAMI BANK BANGLADESH LIMITED

ICB ISLAMIC BANK LIMITED

AL-ARAFAH ISLAMI BANK LIMITED

SOCIAL ISLAMI BANK LIMITED

EXPORT IMPORT BANK OF BANGLADESH

FIRST SECURITY ISLAMI BANK Ltd.

SHAHJALAL ISLAMI BANK LIMITED

UNION BANK LIMITED

NILAI ASET BANK UMUM SYARIAH BANGLADESH TAHUN 2017

Page 104: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

82

Juta, First Security Islami Bank Ltd. memperoleh nilai aset Tk 344.486 Juta

sebagai posisi kedua besar. Posisi ketiga berjumlah Tk 333.892 yaitu Export

Impot Bank of Bangladesh, kemudian Al-Arafah memiliki nilai aset sebesar

Tk 319.255 Juta yang merupakan nilai aset keempat terbesar. Keempat bank

tersebutlah yang menjadi objek penelitian karena memiliki nilai aset tertinggi

di antara Bank Umum Syariah lainnya di Bangladesh.

Islami Bank Bangladesh (IBBL), First Security Islami Bank (FSIB),

Export Import Bank of Bangladesh (EXIM) dan Al-Arafah Islami Bank

Limited merupakan empat BUS yang menjadi sampel penelitian. Nilai rata-

rata aset yang tinggi juga disertai jumlah Pembiayaan yang Diberikan (PYD)

dan perkembangan laba/(rugi) yang cukup mengalami pertumbuhan signifikan

selama periode 2013-2017. Berikut merupakan tabel perkembangan Aset,

PYD dan Laba/(Rugi) empat BUS Pakistan yang merupakan sampel

penelitian.

Tabel 4.5 Aset, PYD dan Laba/(Rugi) IBBL, FSIB, EXIM dan AAIBL di

Bangladesh Tahun 2013-2017 (Juta)

ASET

THN IBBL FSIB EXIM AAIBL

2013 549,979 162,033 195,542 173,161

2014 651,579 204,876 232,833 210,439

2015 725,768 256,604 265,148 229,106

2016 797,926 301,669 291,133 272,900

2017 899,599 344,486 333,892 319,255

Rata-rata 724,970 253,934 263,710 240,972

Page 105: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

83

PYD

THN IBBL FSIB EXIM AAIBL

2013 406,804 113,936 143,847 121,900

2014 436,094 152,490 177,936 151,922

2015 493,789 187,325 196,311 161,506

2016 578,072 225,520 222,155 181,885

2017 668,731 272,938 253,803 222,716

Rata-rata 516,698 190,442 198,810 167,986

LABA/(RUGI)

THN IBBL FSIB EXIM AAIBL

2013 14,281 2,043 4,952 4,948

2014 15,367 2,272 6,135 6,333

2015 14,565 2,551 6,386 6,360

2016 14,304 3,728 5,949 7,511

2017 17,182 4,887 5,957 6,955

Rata-rata 15,140 3,096 5,876 6,421

Sumber: Annual Report IBBL, FSIB, EXIM, AAIBL 2013-2017

Tabel 4.5 memperlihatkan bahwa keempat sampel penelitian memiliki

nilai pertumbuhan aset, jumlah dana yang dialokasikan untuk pembiayaan dan

perkembangan laba/(rugi) terus mengalami peningkatan yang signifikan

sepanjang periode 2013-2017. Islami Bank Bangladesh (IBBL) adalah BUS

yang mencapai nilai aset tertinggi yaitu sebesar Tk 724.970 Juta, tercatat

sebagai BUS yang paling banyak dalam mengalokasikan dananya untuk

pembiayaan sebesar Tk 516.698 Juta dan mencapai rata-rata pertumbuhan

laba/(rugi) tertinggi dari tiga bank lainnya yang menjadi sampel penelitian

sebesar Tk 15.140 Juta. (Auditor‟s Report and Financial Statement Islami

Bank, 2013-2017)

Page 106: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

84

B. Analisis Kinerja Syariah dengan Menggunakan Metode Simple Additive

Weighting (SAW)

Pengukuran kinerja keuangan Bank Umum Syariah (BUS) melalui metode

Sharia Maqashid Index (SMI) dilakukan dengan tiga tahapan. Langkah pertama

adalah menghitung rasio kinerja dari seluruh Bank Umum Syariah yang menjadi

sampel penelitian, kemudian menghitung indikator kinerja berdasarkan hasil

perhitungan rasio kinerja yang sebelumnya sudah dilakukan, langkah ketiga

adalah menentukan peringkat (ranking) berdasarkan Sharia Maqashid Index

(SMI) yang merupakan total dari semua indikator kinerja. Ketiga langkah tersebut

terbagi ke dalam tiga tujuan Maqashid Syariah yaitu Mendidik Individu (Ta‟dib

Al-Fard), Penegakan Keadilan (Iqamah Al-„Adl) dan Mendorong Kesejahteraan

(Jalb Al-Maslahah).

1. Rasio kinerja Sharia Maqashid Index (SMI) Bank Umum Syariah di

Indonesia, Pakistan dan Bangladesh Periode 2013-2017

a. Tujuan Pertama : Ta‟dib al-Fard (Mendidik Individu)

Dimensi pertama yakni Mendidik Individu (Ta‟dib al-Fard) yang terdiri

dari empat elemen dan diukur dengan tujuan untuk mengetahui seberapa tingkat

kepedulian perbankan syariah untuk memajukan pendidikan dan ilmu

pengetahuan bagi para stakeholder. Keempat elemen tersebut adalah R1.1 hibah

pendidikan (education grant), R2.1 pengeluaran untuk penelitian (research

Page 107: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

85

expense), R3.1 pengeluaran untuk pelatihan (training expense), dan R4.1

pengeluaran untuk publikasi (publicity expense). Berikut merupakan nilai rasio

tujuan pertama Sharia Maqashid Index (SMI) perbankan syariah Indonesia,

Pakistan dan Bangladesh:

Tabel 4.6 Rasio Kinerja Sharia Maqashid Index (SMI) Rata-Rata Tujuan

Pertama Bank Umum Syariah (BUS) di Indonesia, Pakistan dan Bangladesh

Periode 2013-2017

BANK Rasio Kinerja Tujuan Ke-1

R1.1 R2.1 R3.1 R4.1

IND

ON

ESIA

BMI 0.00183 0.00174 0.04081 0.06652

BNIS 0.00244 0.00838 0.03592 0.12419

BRIS 0.00093 0.00000 0.03680 0.10227

BSM 0.00261 0.00000 0.10881 0.23378

RATA-RATA 0.00195 0.00253 0.05558 0.13169

PA

KIS

TAN

ABBPL 0.00044 0.00000 0.00057 0.00171

BIPL 0.00391 0.00000 0.00000 0.09380

DIBPL 0.00022 0.00000 0.00000 0.03850

MBL 0.00722 0.00000 0.00000 0.07481

RATA-RATA 0.00295 0.00000 0.00014 0.05220

BA

NG

LAD

ESH

IBBL 0.00000 0.00310 0.00823 0.05838

AAIBL 0.00000 0.00140 0.01171 0.14283

EXIM 0.00000 0.00000 0.00842 0.19670

FSIB 0.00000 0.00233 0.01548 0.12400

RATA-RATA 0.00000 0.00171 0.01096 0.13048

Sumber : Output Microsoft Exel 2010

Tabel 4.6 memperlihatkan bahwa pada rasio pertama yaitu hibah

pendidikan (Education Grant) Meezan Islamic Bank Limited (MIBL) Pakistan

memiliki rasio tertinggi dibanding BUS di Indonesia dan Bangladesh atau tiga

BUS lainnya di Pakistan yang menjadi sampel penelitian, yaitu sebesar 0,00722

Page 108: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

86

atau 0,72%, artinya 0,72% dari total pendapatannya dialokasikan untuk donasi

pendidikan.

Rasio kedua yaitu pengeluaran untuk penelitian (Research Expense), dari

tiga objek negara yang diteliti Bank Negara Indonesia Syariah (BNIS),

mengalokasikan dana terbesar untuk kegiatan riset dan pengembangan selama

periode 2013-2017 yaitu sebesar 0,00838 atau 0,84%, artinya 0,84% dari total

pengeluarannya dialokasikan untuk riset dan pengembangan. Riset dan

pengembangan sangat dibutuhkan oleh perbankan dalam mendukung kemajuan

dan keberlangsungan perusahaan dalam menghadapi persaingan.

Rasio ketiga yaitu pengeluaran untuk pelatihan (Training Expense) Bank

Syariah Mandiri (BSM) memperoleh rasio tertinggi dibanding BUS di Pakistan

dan Bangladesh yaitu 0,10881 atau 10,88%, artinya 10,88% total beban yang

dikeluarkan Bank Syariah Mandiri (BSM) digunakan untuk pelatihan karyawan.

Bank Syariah Mandiri (BSM) menyadari bahwa investasi untuk meningkatkan

kompetensi dan profesionalitas sumber daya insani yang dimiliki merupakan

kunci kesuksesan sebuah perusahaan.

Rasio keempat yaitu pengeluaran untuk publikasi (Publicity Expense),

Bank Syariah Mandiri (BSM) kembali memperoleh rasio tertinggi di antara

negara lainnya yang menjadi objek penelitian selama periode 2013-2017, yaitu

sebesar 0,23378 atau 23,38%, artinya sebesar 23,38% dari total pengeluaran Bank

Page 109: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

87

Syariah Mandiri (BSM) dialokasikan untuk kegiatan promosi atau publikasi.

Kegiatan promosi ini sangat penting dilakukan oleh perbankan syariah, selain

untuk mensosialisasikan dan mengenalkan produk-produk perbankan syariah juga

untuk mengenalkan sistem operasional perbankan syariah maupun sistem

ekonomi syariah kepada masyarakat. Perbankan syariah melakukan publikasi dan

promosi yang gencar diharapkan kesadaran masyarakat akan eksistensi perbankan

syariah semakin meningkat.

Tabel 4.6 memperlihatkan jumlah rata-rata rasio tertinggi pada dimensi

pertama yaitu Ta‟dib Al-Fard (Pendidikan Individu) di antara ketiga negara yang

dikomparasi yaitu Indonesia, Pakistan dan Bangladesh, yaitu pada R1.Rasio

Pendidikan sebesar 0.29% dicapai oleh Negara Pakistan, R2.Riset (0.25%),

R3.Pelatihan (5.56%) dan R4.Publikasi (13.17%) terbesar dicapai oleh Negara

Indonesia.

b. Tujuan Kedua : Iqamah Al-„Adl (Penegakan Keadilan)

Dimensi kedua yakni Menegakkan Keadilan (Iqamah al-„Adl) yang terdiri

dari tiga elemen dan diukur dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana

komitmen perbankan syariah dalam penegakan keadilan ekonomi guna tercipta

hubungan yang saling menguntungkan antara pihak perbankan dan masyarakat

umum. Ketiga elemen tersebut adalah R1.2 tingkat pengembalian yang adil (fair

return), R2.2 harga yang terjangkau (functional distribution), dan R3.2

Page 110: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

88

pendapatan bebas bunga (interest free income). Berikut merupakan nilai rasio

tujuan kedua Sharia Maqashid Index (SMI) perbankan syariah Indonesia,

Pakistan dan Bangladesh:

Tabel 4.7 Rasio Kinerja Sharia Maqashid Index (SMI) Rata-Rata Tujuan

Kedua Bank Umum Syariah (BUS) di Indonesia, Pakistan dan Bangladesh

Periode 2013-2017

BANK Rasio Kinerja Tujuan Ke-2

R1.2 R2.2 R3.2

IND

ON

ESIA

BMI 0.00000 1.18217 4.99993

BNIS 0.00000 2.25234 4.99962

BRIS 0.00000 1.75734 4.99979

BSM 0.00000 0.84069 4.99962

RATA-RATA 0.00000 1.50813 4.99974

PA

KIS

TAN

ABBPL 0.01841 2.40688 4.99774

BIPL 0.00000 0.39740 4.99994

DIBPL 0.00000 0.25975 5.00000

MBL 0.00000 0.44768 4.99860

RATA-RATA 0.00460 0.87793 4.99907

BA

NG

LAD

ESH

IBBL 0.00000 0.02995 5.00000

AAIBL 0.00000 0.04847 5.00000

EXIM 0.00000 0.17491 5.00000

FSIB 0.00000 4.25715 5.00000

RATA-RATA 0.00000 1.12762 5.00000

Sumber : Output Microsoft Exel 2010

Tabel 4.7 memperlihatkan bahwa pada elemen pertama yaitu (fair return)

yang dapat diukur dari jumlah Profit Equalization Ratio (PER) tidak terdapat

Bank Umum Syariah (BUS) di Indonesia dan Bangladesh yang melaporkan

alokasi dana untuk PER pada laporan keuangannya. Ketika bank syariah

menetapkan sebagian pendapatannya untuk PER maka bank tersebut dianggap

Page 111: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

89

memungkiri hak deposan atas keuntungannya, hal ini merupakan bentuk

ketidakadilan bank syariah. Sedangkan jika rasio PER lebih dari satu atau tidak

ada cadangan PER tersebut, maka bank syariah tersebut berkomitmen untuk

penegakan keadilan. Oleh karena itu rasio untuk PER adalah (1-PER/Net Income

or Investment Income). Sistem perbankan syariah di Indonesia dan Bangladesh

tidak menggunakan indikator PER, sehingga nilai rasio pada seluruh perbankan

sebesar 0. Sedangkan Bank Umum Syariah (BUS) di Pakistan, dari empat BUS

yang menjadi sampel penelitian, hanya Al-Baraka Bank (Pakistan) Limited

(ABBPL) yang melaporkan alokasi dana untuk Profit Equalization Ratio (PER)

sebesar 0.01841 atau 1.84%.

Elemen kedua yaitu functional distribution yang dijelaskan oleh rasio

pembiayaan dengan skim bagi hasil (mudharabah dan musyarakah) terhadap

skim lainnya. Pada elemen kedua ini Al-Arafah Islami Bank Limited (AAIBL),

Bangladesh memperoleh rasio tertinggi di antara BUS lainnnya di Indonesia dan

Pakistan yaitu sejumlah 4,25715 atau 425,72%, artinya sebesar 425,72% dari total

pembiayaan Al-Arafah Islami Bank Limited (AAIBL) menggunakan skim bagi

hasil yaitu mudharabah dan musyarakah. Pembiayaan dengan skim bagi hasil

dianggap lebih mencerminkan keadilan dikarenakan bank turut merasakan kondisi

di sektor riil apakah untung atau rugi. Skim bagi hasil juga mencerminkan

hubungan kemitraan jangka panjang yang mengandalkan kepercayaan.

Page 112: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

90

Elemen ketiga yaitu interest free income yang dapat diukur melalui rasio

pendapatan bebas bunga dengan total pendapatan. Pada rasio ketiga ini dapat

dilihat bahwa pendapatan bank syariah di Indonesia, Pakistan dan Bangladesh

secara garis besar bukan berasal dari kegiatan membungakan uang yang terlarang,

walaupun masih terdapat pendapatan bunga dari penempatan dana maupun giro di

bank konvensional.

Tabel 4.7 memperlihatkan jumlah total rasio tertinggi pada dimensi kedua

yaitu Iqamah Al-„Adl (Penegakkan Keadilan) di antara ketiga negara yang

dikomparasi yaitu Indonesia, Pakistan dan Bangladesh, yaitu pada R1.Bagi Hasil

yang Adil sebesar 0.46% dicapai oleh Negara Pakistan, R2.Harga yang

terjangkau sebesar 150.81% dicapai oleh Negara Indonesia dan R3.Produk Bank

Non Bunga terbesar dicapai oleh Negara Bangladesh.

c. Tujuan Ketiga : Mendorong Kesejahteraan (Jalb Al-Maslahah)

Dimensi ketiga yakni Mendorong Kesejahteraan (Jalb Al-Maslahah) yang

terdiri dari tiga elemen dan diukur dengan tujuan untuk mengukur sejauh mana

komitmen perbankan syariah dalam mendorong kesejahteraan. Ketiga elemen

tersebut adalah R1.3 rasio keuntungan (profit ratio), R2.3 pendapatan personal

(personal income), dan R3.3 rasio investasi pada sektor riil (investment in real

rector). Berikut merupakan nilai rasio tujuan ketiga Sharia Maqashid Index

(SMI) perbankan syariah Indonesia, Pakistan dan Bangladesh:

Page 113: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

91

Tabel 4.8 Rasio Kinerja Sharia Maqashid Index (SMI) Rata-Rata Tujuan

Ketiga Bank Umum Syariah (BUS) di Indonesia, Pakistan dan Bangladesh

Periode 2013-2017

BANK Rasio Kinerja Tujuan Ke-3

R1.3 R2.3 R3.3

IND

ON

ESIA

BMI 0.02785 0.05974 3.00618

BNIS 0.03565 0.47743 3.75227

BRIS 0.06603 0.74462 3.73502

BSM 0.11178 0.10442 2.67846

RATA-RATA 0.06033 0.34655 3.29299

PA

KIS

TAN

ABBPL 0.07636 0.00000 1.82612

BIPL 0.01198 0.00000 1.88707

DIBPL 0.03344 0.00000 3.11510

MBL 0.91351 0.00000 2.34361

RATA-RATA 0.25882 0.00000 2.29298

BA

NG

LAD

ESH

IBBL 0.06020 0.07445 4.34474

AAIBL 0.06020 0.07445 4.34474

EXIM 0.11404 0.14512 4.41136

FSIB 0.13575 0.00000 4.33590

RATA-RATA 0.09255 0.07351 4.35919

Sumber : Output Microsoft Exel 2010

Tabel 4.8 memperlihatkan bahwa Meezan Islamic Bank (MIBL), Pakistan

memperoleh rasio tertinggi pada elemen pertama yaitu profit ratio, sebesar

0,91351 atau 91,35%. Kemampuan sebuah bank syariah untuk mengelola

kekayaannya secara optimal dan bijaksana untuk memperoleh laba yang tinggi

merupakan sebuah bentuk dari hifzhul maal (penjagaan terhadap harta). Laba

yang tinggi memungkinkan bank syariah berkontribusi lebih terhadap pajak untuk

pembangunan negara dan memungkinkan kontribusi yang lebih tinggi untuk

kemaslahatan masyarakat.

Page 114: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

92

Elemen kedua adalah personal income yang dicerminkan oleh rasio zakat

yang dikeluarkan oleh bank syariah terhadap aset bersihnya. Rasio tertinggi diraih

oleh Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRIS) yaitu sebesar 0,74462 atau 74,47%

dari aset bersihnya.

Elemen ketiga adalah investment in real sector yang dicerminkan oleh

rasio investasi perbankan syariah pada sektor riil dibandingkan dengan

keseluruhan investasi bank syariah. Pada tabel 4.3 diketahui bahwa 4,41136 atau

41,1% dari investasi yang dilakukan oleh Export Import Bank of Bangladesh

(EXIM), Bangladesh disalurkan di sektor riil sisanya disalurkan di sektor

keuangan, dan merupakan yang tertinggi di antara bank syariah lain yang menjadi

objek penelitian, yaitu BUS di Indonesia dan Bangladesh. Aktifitas investasi di

sektor riil diyakini memberikan dampak langsung yang positif kepada

perekonomian masyarakat dibandingkan dengan aktifitas investasi di sektor

keuangan.

Tabel 4.8 memperlihatkan jumlah total rasio tertinggi pada dimensi ketiga

yaitu Jalb Al-Maslahah (Mendorong Kesejahteraan) di antara ketiga negara yang

dikomparasi yaitu Indonesia, Pakistan dan Bangladesh, yaitu pada R1.Rasio Laba

sebesar 25.88% dicapai oleh Negara Pakistan, R2.Pendapatan Personal sebesar

34.66% dicapai oleh Negara Indonesia dan R3.Rasio Investasi pada Sektor Riil

terbesar dicapai oleh Negara Bangladesh sebesar 435.92%.

Page 115: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

93

2. Indikator Kinerja Bank Umum Syariah (BUS) di Indonesia, Pakistan,

dan Bangladesh Periode 2013-2017

Setelah menghitung rasio kinerja masing-masing indikator Sharia

Maqashid Index (SMI) pada Bank Umum Syariah Indonesia, Pakistan dan

Bangladesh, maka tahap selanjutnya adalah menentukan peringkat kinerja dari

setiap sampel Bank Umum Syariah yang diteliti. Proses penentuan peringkat

kinerja tersebut dilakukan melalui perhitungan Indikator Kinerja (IK) setiap

sampel Bank Umum Syariah. Untuk mengetahui nilai IK digunakan metode

Simple Additive Weighting (SAW) dengan cara pembobotan, agregat dan proses

menentukan peringkat yang dilakukan dengan mengidentifikasi setiap nilai

atribut.

Berikut merupakan hasil perhitungan Indikator Kinerja (IK) Sharia

Maqashid Index (SMI) Bank Umum Syariah di Indonesia, Pakistan dan

Bangladesh periode 2013-2017:

Tabel 4.9 Indikator Kinerja Sharia Maqashid Index (SMI) Tujuan Pertama

Bank Umum Syariah (BUS) di Indonesia, Pakistan dan Bangladesh Periode

2013-2017

BANK Indikator Kinerja Tujuan Ke-1

IK1.1 IK2.1 IK3.1 IK4.1 Total

IND

ON

ESIA

BMI 0.00013 0.00014 0.00318 0.00459 0.00805

BNIS 0.00018 0.00068 0.00280 0.00857 0.01223

BRIS 0.00007 0.00000 0.00287 0.00706 0.00999

BSM 0.00019 0.00000 0.00849 0.01613 0.02481

Page 116: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

94

PA

KIS

TAN

ABBPL 0.00003 0.00000 0.00004 0.00012 0.00019

BIPL 0.00028 0.00000 0.00000 0.00647 0.00675

DIBPL 0.00002 0.00000 0.00000 0.00266 0.00267

MIBL 0.00052 0.00000 0.00000 0.00516 0.00568

BA

NG

LAD

ESH

IBBL 0.00000 0.00025 0.00064 0.00403 0.00492

AAIBL 0.00000 0.00011 0.00091 0.00986 0.01088

EXIM 0.00000 0.00000 0.00066 0.01357 0.01423

FSIB 0.00000 0.00019 0.00121 0.00856 0.00995

Sumber : Output Microsoft Exel 2010

Tabel 4.9 memperlihatkan bahwa pada tujuan pertama yaitu mendidik

individu (Ta‟dib Al-Fard), Meezan Islamic Bank Limited (MIBL) Pakistan

memiliki indikator kinerja tertinggi dalam menyalurkan donasi untuk tujuan

pendidikan masyarakat. Bank Negara Indonesia Syariah (BNIS) merupakan Bank

Umum Syariah (BUS) yang memiliki alokasi dana untuk riset dan pengembangan

paling tinggi di antara Bank Umum Syariah (BUS) yang lain di Indonesia atau di

Negara Pakistan dan Bangladesh yang menjadi objek penelitian.

Pada bidang pelatihan dan pengembangan kemampuan (skill) untuk

karyawan, Bank Syariah Mandiri (BSM) memperoleh indikator kinerja yang

paling tinggi, selain itu Bank Syariah Mandiri (BSM) juga merupakan Bank

Umum Syariah (BUS) yang memiliki alokasi dana untuk promosi dan publikasi

yang tertinggi di antara Bank Umum Syariah (BUS) yang lain di Indonesia atau di

Negara Pakistan dan Bangladesh yang menjadi objek penelitian, serta secara

keseluruhan Bank Syariah Mandiri (BSM) memperoleh nilai tertinggi dalam

mencapai tujuan pertama yakni pendidikan individu (Ta‟dib Al-Fard)

Page 117: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

95

dibandingkan dengan Bank Umum Syariah (BUS) lainnya di Bangladesh dan

Pakistan.

Hasil perhitungan pada Indikator Kinerja tujuan pertama (Pendidikan

Individu) yang menempatkan Bank Syariah Mandiri (BSM) sebagai BUS Negara

Indonesia dengan perolehan nilai rata-rata tertinggi, sejalan dengan penelitian

yang dilakukan oleh Antonio, dkk (2012) yang menyimpulkan bahwa BSM

sebagai BUS Negara Indonesia memiliki Indikator Kinerja lebih baik dari negara

lainnya yang dikomparasi pada indikator pertama (Ta‟dib al-Fard).

Tabel 4.10 Indikator Kinerja Sharia Maqashid Index (SMI) Tujuan Kedua

Bank Umum Syariah (BUS) di Indonesia, Pakistan dan Bangladesh Periode

2013-2017

BANK Indikator Kinerja Tujuan Ke-2

IK1.2 IK2.2 IK3.2 Total

IND

ON

ESIA

BMI 0.00000 0.15510 0.77899 0.93409

BNIS 0.00000 0.29551 0.77894 1.07445

BRIS 0.00000 0.23056 0.62317 0.85373

BSM 0.00000 0.11030 0.77894 0.88924

PA

KIS

TAN

ABBPL 0.00226 0.31578 0.77865 1.09669

BIPL 0.00000 0.05214 0.77899 0.83113

DIBPL 0.00000 0.03408 0.77900 0.81308

MIBL 0.00000 0.05874 0.77878 0.83752

BA

NG

LAD

ESH

IBBL 0.00000 0.00393 0.77900 0.78293

FSIB 0.00000 0.00636 0.77900 0.78536

EXIM 0.00000 0.02295 0.77900 0.80195

AAIBL 0.00000 0.55854 0.77900 1.33754

Sumber : Output Microsoft Exel 2010

Page 118: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

96

Tabel 4.10 memperkihatkan bahwa pada tujuan kedua yaitu penegakan

keadilan (Iqamah Al-„Adl), Al-Arafah Islami Bank Limited (AAIBL), Bangladesh

memperoleh nilai Indikator Kinerja tertinggi alam melaksanakan tujuan kedua

yaitu penegakan keadialan. Keunggulan Al-Arafah Islami Bank Limited (AAIBL)

disebabkan oleh tingginya skim pembiayaan berbasis bagi hasil yang disalurkan

oleh Al-Arafah Islami Bank Limited (AAIBL) selama periode 2013-2017.

Hasil perhitungan pada Indikator Kinerja tujuan kedua (Penegakkan

Keadilan) yang menempatkan Al-Arafah Islami Bank Limited (AAIBL) sebagai

BUS Negara Bangladesh dengan perolehan nilai rata-rata tertinggi, tidak sejalan

dengan penelitian yang dilakukan oleh Mustafa Omar Mohammed, dkk (2008)

yang menyimpulkan bahwa BSM sebagai BUS Negara Indonesia memiliki

Indikator Kinerja lebih baik dari Negara Bangladesh pada indikator kedua

(Iqamah al-„Adl). Hal tersebut disebabkan karena BUS Negara Bangladesh

konsisten dalam mengalokasikan dana untuk investasi dengan sistem bagi hasil

(mudharabah dan musharakah), sehingga mengalami peningkatan yang

signifikan sepanjang periode 2013-2017.

Page 119: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

97

Tabel 4.11 Indikator Kinerja Sharia Maqashid Index (SMI) Tujuan Ketiga

Bank Umum Syariah (BUS) di Indonesia, Pakistan dan Bangladesh Periode

2013-2017

Sumber : Output Microsoft Exel 2010

Tabel 4.11 memperlihatkan bahwa pada tujuan ketiga yaitu mendorong

kesejahteraan (Jalb Al-Maslahah), Meezan Islamic Bank (MIBL), Pakistan

memperoleh nilai tertinggi pada Indeks Kinerja (IK) terkait profitabilitas,

sementara itu Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRIS), memperoleh indeks kinerja

zakat tertinggi. Export Import Bank of Bangladesh (EXIM), mencapai indeks

kinerja yang paling tinggi dalam melakukan penyalurkan pembiayaan pada sektor

riil, dan Export Import Bank of Bangladesh (EXIM) juga memperoleh nilai

tertinggi secara keseluruhan dalam mencapai tujuan ketiga yaitu mendorong

kesejahteraan (Jalb Al-Maslahah).

BANK Indikator Kinerja Tujuan Ke-3

IK1.3 IK2.3 IK3.3 Total IN

DO

NES

IA

BMI 0.00266 0.00520 0.32256 0.33043

BNIS 0.00341 0.04154 0.40262 0.44757

BRIS 0.00632 0.06478 0.40077 0.47187

BSM 0.01070 0.00908 0.28740 0.30718

PA

KIS

TAN

ABBPL 0.00731 0.00000 0.19594 0.20325

BIPL 0.00115 0.00000 0.20248 0.20363

DIBPL 0.00320 0.00000 0.33425 0.33745

MIBL 0.08742 0.00000 0.25147 0.33889

BA

NG

LAD

ESH

IBBL 0.01021 0.01292 0.42905 0.45217

FSIB 0.00576 0.00648 0.46619 0.47843

EXIM 0.01091 0.01263 0.47334 0.49688

AAIBL 0.01299 0.00000 0.46524 0.47823

Page 120: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

98

Hasil perhitungan pada Indikator Kinerja tujuan ketiga (Penegakan

Keadilan) yang menempatkan Export Import Bank of Bangladesh (EXIM)

sebagai BUS Negara Bangladesh dengan perolehan nilai rata-rata tertinggi, tidak

sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Mustafa Omar Mohammed, dkk

(2008) yang menyimpulkan bahwa BSM sebagai BUS Negara Indonesia memiliki

Indikator Kinerja lebih baik dari Negara Bangladesh. Hal tersebut disebabkan

karena BUS Negara Bangladesh dalam mengalokasikan dana untuk investasi pada

sektor riil mengalami peningkatan yang signifikan sepanjang periode 2013-2017.

3. Sharia Maqashid Index (SMI) Bank Umum Syariah (BUS) di Indonesia,

Pakistan, dan Bangladesh Periode 2013-2017

Sharia Maqashid Index (SMI) merupakan total penjumlahan dari setiap

Indikator Kinerja (IK) ketiga tujuan maqashid syari‟ah.

Tabel 4.12 Sharia Maqashid Index (SMI) Bank Umum Syariah (BUS) di

Indonesia, Pakistan dan Bangladesh Periode 2013-2017

BANK Sharia Maqashid Index (SMI)

D1 D2 D3 SMI RANK

IND

ON

ESIA

BMI 0.00805 0.93409 0.33043 1.27256 7

BNIS 0.01223 1.07445 0.44757 1.53424 2

BRIS 0.00999 1.00953 0.47187 1.49139 3

BSM 0.02481 0.88924 0.30718 1.22123 9

PA

KIS

TAN

ABBPL 0.00019 1.09669 0.20325 1.30014 5

BIPL 0.00675 0.83113 0.20363 1.04151 12

DIBPL 0.00267 0.81308 0.33745 1.15320 11

MIBL 0.00568 0.83752 0.33889 1.18209 10

Page 121: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

99

BA

NG

LAD

ESH

IBBL 0.00492 0.78293 0.45217 1.24002 8

FSIB 0.01088 0.78536 0.47843 1.27467 6

EXIM 0.01423 0.80195 0.49688 1.31306 4

AAIBL 0.00995 1.33754 0.47823 1.82572 1

Sumber : Output Microsoft Exel 2010

Tabel 4.12 memperlihatkan bahwa pada dimensi pertama yakni

pendidikan individu (Ta‟dib Al-Fard), Bank Syariah Mandiri (BSM) memperoleh

nilai tertinggi Sharia Maqashid Index (SMI), sementara dimensi kedua yaitu

penegakan keadilan (Iqamah Al-„Adl), perbankan syariah yang mendapat

perolehan nilai tertinggi adalah Al-Arafah Islami Bank Limited (AAIBL),

Bangladesh.

Dimensi ketiga yaitu mendorong kesejahteraan (Jalb Al-Maslahah),

Export Import Bank of Bangladesh (EXIM) merupakan Bank Umum Syariah

(BUS) di Bangladesh yang memperoleh nilai Sharia Maqashid Index (SMI)

tertinggi. Sedangkan secara rata-rata keseluruhan yang memperoleh peringkat

pertama nilai Sharia Maqashid Index (SMI) tertinggi di antara Bank Umum

Syariah (BUS) di Bangladesh, Indonesia dan Pakistan yang menjadi objek negara

penelitian adalah Al-Arafah Islami Bank Limited (AAIBL), Bangladesh. Nilai

rata-rata tertinggi kedua adalah Bank Negara Indonesia Syariah (BNIS)

selanjutnya Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRIS).

Hasil perhitungan peringkat Sharia Maqashid Index (SMI) dari ketiga

tujuan (Pendidikan Individu, Penegakan Keadilan dan Mendorong Kesejahteraan)

Page 122: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

100

yang menempatkan Bank Umum Syariah BUS Negara Bangladesh dan Negara

Indonesia memiliki perolehan peringkat tertinggi, sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Ali dan Rama (2008) yang menyimpulkan bahwa BUS Negara

Indonesia memperoleh skor rata-rata maqashid syariah paling baik, lebih jelasnya

sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Antonio, dkk (2012) yang

menyimpulkan bahwa BSM sebagai BUS Negara Indonesia memiliki Indikator

Kinerja lebih baik dari negara lainnya yang dikomparasi pada indikator pertama

(Ta‟dib al-Fard). Sejalan juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Adzani dan

Rini (2017) bahwa BUS Negara Bangladesh memperoleh peringkat tertinggi dari

negara lainnya yang dikomparasi pada penelitian karena konsistensinya dalam

mengalokasikan dana untuk investasi pada sektor riil dan investasi dengan sistem

bagi hasil (mudharabah dan musharakah), sehingga mengalami peningkatan yang

signifikan sepanjang periode 2013-2017, karena dua alasan tersebut merupakan

indikator penting pada dimensi penegakan keadilan dan mendorong kesejahteraan

dalam pencapaian maqashid syariah.

Sejalan dengan penelitian Ali dan Rama (2018) yang menyimpulkan

bahwa Bank Umum Syariah (BUS) yang memperoleh nilai aset tertinggi di antara

negara yang dikomparasi sebagai objek penelitian, namun ketika dilakukan

perhitungan rasio Indeks Maqashid Syariah menghasilkan angka yang sebaliknya

yakni menjadi BUS yang memperoleh skor Indeks Maqashid paling kecil, sebagai

contoh pada penelitian ini adalah BNI Syariah merupakan sampel BUS Indonesia

Page 123: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

101

yang memiliki kepemilikian aset paling rendah di Antara empat BUS Indonesia

yang dijadikan sampel, namun BNI Syariah berada pada peringkat tertinggi kedua

skor Indeks Maqashid tertinggi setelah Al-Arafah Islami Bank Limited (AAIBL),

Bangladesh.

C. Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah di Indonesia,

Pakistan dan Bangladesh

1. Uji Normalitas

Melakukan uji normalitas data bertujuan untuk mengetahui apakah

variabel yang digunakan mempunyai distribusi normal atau tidak. Uji normalitas

data dalam penelitian ini menggunakan data nilai residual yang diuji dengan

Kolmogorov Smirnov Test (K-S) melalui pengukuran α = 5%. Jika nilai Asymp

Sig. (2-tailed) lebih besar dari 0,05 maka data yang diuji dapat dikatakan normal.

Hasil olah data menunjukkan bahwa semua indikator dalam penelitian, di

antaranya pendidikan individu (Ta‟dib Al-Fard), penegakan keadilan (Iqamah Al-

„Adl), mendorong kesejahteraan (Jalb Al-Maslahah) menunjukkan data

terdistribusi normal. Diketahui nilai dari semua indikator adalah α > 0,05, hal

tersebut menginterpretasikan bahwa hipotesis nol tidak ditolak atau data

terdistribusi secara normal.

Page 124: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

102

Tabel 4.13 Uji Normalitas Kinerja Syariah One-Sample Kolmogorov-Smirnov

Test

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Pendidikan Keadilan Maslahah Maqashid

Index

N 12 12 12 12

Normal Parametersa,b

Mean .0091433 .9198092 .3788317 1.3077833

Std.

Deviation .00634879

.1683973

7

.1065167

0 .20119492

Most Extreme Differences

Absolute .149 .239 .241 .278

Positive .149 .239 .146 .278

Negative -.079 -.208 -.241 -.138

Kolmogorov-Smirnov Z .516 .827 .834 .964

Asymp. Sig. (2-tailed) .953 .501 .491 .310

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber : Output SPSS 20

Tabel 4.13 memperlihatkan bahwa nilai Asymp Sig. (2-tiled) dimensi

pertama Sharia Maqashid Index (SMI) yaitu pendidikan individu (Ta‟dib Al-

Fard) dengan probabilitas signifikasi sebesar 0,953 dan nilai α > 0,05, hal ini

berarti hipotesis nol ditolak atau indikator pendidikan individu terdistribusi secara

normal. Begitupun dimensi kedua yaitu penegakan keadilan (Iqamah Al-„Adl)

memperoleh nilai probabilitas signifikansi sebesar 0,501 dan nilai α > 0,05, hal

ini berarti hipotesis nol ditolak atau dimensi penegakan keadilan terdistribusi

secara normal. Dimensi ketiga yaitu mendorong kesejahteraan (Jalb Al-

Maslahah) memperoleh nilai probabilitas signifikansi sebesar 0,5491 dan nilai α

> 0,05, hal ini berarti hipotesis nol ditolak atau dimensi mendorong kesejahteraan

(jalb al-maslahah) terdistribusi secara normal.

Page 125: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

103

2. Uji Homogenitas

Supaya dapat menggunakan uji statistik ANOVA, maka harus dipenuhi

asumsi Homogeneity of Variance. Levene‟s test of variance diolah oleh SPSS

untuk menguji asumsi ANOVA banwa Bank Umum Syariah (BUS) di Indonesia,

Pakistan dan Bangladesh memiliki varians yang sama.

Uji homogenitas merupakan uji variabel dependen yang bertujuan untuk

mengetahui apakah variabel memiliki varian yang sama dalam setiap kategori

variabel indepeneden.

Tabel 4.14 Uji Homogenitas Levene Statistic Kinerja Syariah

Sumber : Output SPSS 20

Tabel 4.14 memperlihatkan bahwa hasil uji test of homogeneity of

variance menunjukkan bahwa ketiga indikator yaitu pendidikan individu (Ta‟dib

Al-Fard), penegakan keadilan (Iqamah Al-„Adl), dan mendorong kesejahteraan

(Jalb Al-Maslahah) nilai Levene Statistic adalah sebesar 5.599 dan ketiganya

signifikan pada 0,08 (probabilitas > 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis

nol tidak dapat ditolak yang menyatakan bahwa varians sama atau data

berdistribusi homogen.

Test of Homogeneity of Variances

Maqashi Index

Levene Statistic df1 df2 Sig.

5.599 2 33 .008

Page 126: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

104

3. Uji Hipotesis

a. Uji Hipotesis One Way ANOVA

Setelah melakukan uji normalitas melalui Kolmogorov Smirnov Test

dan diperoleh bahwa data yang diuji terdistribusi normal, maka asumsi klasik

One Way ANOVA terpenuhi. Selaras dengan uji normalitas, pada uji

homogenitas Levene‟s Test diperoleh hasil bahwa data memiliki varian yang

sama (homogen). Dari kedua hasil uji tersebut diperoleh kesimpulan bahwa

dua asumsi yang disyaratkan dalam uji beda menggunakan One Way ANOVA

yaitu data harus normal dan berdistribusi homogen terpenuhi, sehingga

menjadi penguat bahwa uji beda pada penelitian kali ini dapat dilakukan

dengan pendekatan uji statistik menggunakan One Way ANOVA.

Tabel 4.15 Nilai Rata-Rata Ketiga Indikator Maqashid Index

Descriptives

Maqashid Index

N Mean Std.

Deviation

Std.

Error

95% Confidence

Interval for Mean

Minimu

m

Maximu

m

Lower

Bound

Upper

Bound

Pendidikan 12 .0091433 .0063487

9

.0018

3274 .0051095 .0131772 .00019 .02474

Keadilan 12 .9198092 .1683973

7

.0486

1213 .8128146 1.0268038 .78293 1.33754

Maslahah 12 .3788317 .1065167

0

.0307

4872 .3111542 .4465091 .20325 .49688

Page 127: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

105

Sumber : Output SPSS 20

Tabel 4.15 memperlihatkan bahwa pada kolom mean

menginterpretasikan bahwa dimensi kedua Maqashid Index yakni penegakan

keadilan (Iqamah Al-„Adl), memperoleh nilai rata-rata tertinggi yakni sebesar

0,9198092 dari masing-masing BUS di Indonesia, Pakistan dan Bangladesh

yang menjadi sampel penelitian. Nilai rata-rata tertinggi kedua diperoleh oleh

dimensi ketiga yakni mendorong kesejahteraan (Jalb Al-Maslahah) sebesar

0,3788317 dan dimensi pertama pendidikan individu (Tahdzib Al-Fard)

memperoleh nilai rata-rata paling rendah yaitu sebesar 0,0091433.

Tabel 4.15 Uji Hipotesis One Way ANOVA

ANOVA

Maqashid Index

Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

Between Groups 159.557 2 79.779 124.116 .000

Within Groups 21.212 33 .643

Total 180.769 35

Sumber : Output SPSS 20

Tabel 4.15 memperlihatkan bahwa nilai F hitung dari ketiga indikator

yaitu pendidikan individu (Ta‟dib Al-Fard), penegakan keadilan (Iqamah Al-

„Adl), dan mendorong kesejahteraan (Jalb Al-Maslahah) sebesar 124.116

dengan probabilitas 0,00 pada kolom Sig. yang berarti α < 0,05 maka ketiga

negara yakni Indonesia, Pakistan dan Bangladesh mempunyai rata-rata nilai

Total 36 .4359281 .3953925

8

.0658

9876 .3021465 .5697097 .00019 1.33754

Page 128: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

106

pendidikan, keadilan dan maslahah yang berbeda, dengan demikian pada taraf

nyata = 0,05 menolak hipotesis nol (H0). Maka, dapat diperoleh kesimpulan

bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara Bank Umum Syariah (BUS)

di Indonesia, Pakistan dan Bangladesh dari ketiga indikator Sharia Maqashid

Index (SMI) yaitu pendidikan individu (Ta‟dib Al-Fard), penegakan keadilan

(Iqamah Al-„Adl), dan mendorong kesejahteraan (Jalb Al-Maslahah).

Uji One Way ANOVA menginterpretasikan bahwa H0 ditolak yakni ada

perbedaan dari masing-masing dimensi maqashid syari‟ah dari ketiga negara

objek penelitian, maka diperlukan uji lanjutan pasca Anova untuk mencari

kelompok mana yang berbeda, yakni uji Post Hoc Test.

Hasil uji beda One Way ANOVA yang mengahasilkan kesimpulan H0

ditolak, artinya ada perbedaan dari masing-masing dimensi maqashid syari‟ah

dari ketiga negara objek penelitian, tidak sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Adzani dan Rini (2017) yang menyimpulkan H0 diterima,

artinya tidak ada perbedaan pada masing-masing dimensi maqashid syari‟ah

dari negara objek penelitian.

b. Uji Post Hoc Test

Supaya dapat mengetahui bank syariah mana yang memiliki perbedaan

signifikan, maka dilakukan uji Post Hoc Test. Uji Post Hoc Test merupakan

Page 129: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

107

analisis yang dilakukan setelah Anova atau pasca Anova (Post Hoc Test) dan

dilakukan apabila hipotesis nol (H0) ditolak.

Fungsi analisis setelah Anova adalah untuk mencari kelompok mana

yang berbeda. Hal ini ditunjukkan dengan F hitung yang menunjukkan adanya

perbedaan. Apabila F hitung menunjukkan tidak ada perbedaan, tentu analisis

setelah Anova tidak perlu dilakukan.

Tabel 4.17 Uji Post Hoc Test

Multiple Comparisons

Dependent Variable: Maqashid Index

Tukey HSD

(I) Dimensi (J) Dimensi Mean

Difference (I-

J)

Std. Error Sig. 95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

Pendidikan Keadilan -.90833000

* .04701610 .000 -1.0236978 -.7929622

Maslahah -.36735250* .04701610 .000 -.4827203 -.2519847

Keadilan Pendidikan .90833000

* .04701610 .000 .7929622 1.0236978

Maslahah .54097750* .04701610 .000 .4256097 .6563453

Maslahah Pendidikan .36735250

* .04701610 .000 .2519847 .4827203

Keadilan -.54097750* .04701610 .000 -.6563453 -.4256097

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

Tabel 4.18 Homogeneous Subset

Maqashid Index

Tukey HSD

Dimensi N Subset for alpha = 0.05

1 2 3

Page 130: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

108

Pendidikan 12 .0114792

Maslahah 12 .3788317

Keadilan 12 .9198092

Sig. 1.000 1.000 1.000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 12.000.

Sumber : Output SPSS 20

Tabel 4.18 memperlihatkan perbedaan rata-rata kelompok pada

masing-masing dimensi dari tabel Homogeneous Subset. Output di atas

menginterpretasikan bahwa rata-rata dari masing-masing dimensi terbagi tiga

kelompok, kelompok pertama terdiri dari dimensi pertama yaitu pendidikan

individu (Ta‟dib Al-Fard), kelompok kedua terdiri dari dimensi ketiga yaitu

mendorong kesejahteraan (Jalb Al-Maslahah), dan kelompok ketiga terdiri

dari dimensi kedua yaitu penegakan keadilan (Iqamah Al-„Adl). Melihat

ketiga kelompok tersebut maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata ketiga

dimensi maqashid syariah memiliki nilai berbeda. Rata-rata paling tinggi

diperoleh dimensi kedua yaitu penegakan keadilan (Iqamah Al-„Adl) sebesar -

0.9198092, sedangkan dimensi ketiga yaitu mendorong kesejahteraan (Jalb

Al-Maslahah) memperoleh rata-rata tertinggi kedua. Dan dimensi yang

memperoleh rata-rata terendah adalah pendidikan individu (Tahdzib Al-Fard)

sebesar 0,0114792.

Page 131: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

109

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pemaparan hasil penelitian, diperoleh beberapa

kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan perhitungan kinerja keuangan Bank Umum Syariah dengan

menggunakan metode Sharia Maqashid Index (SMI), penulis

menyimpulkan bahwa Bank Umum Syariah di Indonesia, Pakistan dan

Bangladesh belum secara sempurna patuh terhadap norma dan nilai syariat

dalam operasional keuangannya. Al-Arafah Islamic Bank Bangladesh

menjadi BUS yang memiliki nilai rata-rata maqashid syari‟ah tertinggi

dan menjadikannya BUS dengan kinerja keuangan paling baik di antara

BUS di Indonesia dan Pakistan. Diikuti oleh BNI Syariah dan BRI Syariah

di mana keduanya merupakan BUS Negara Indonesia. Pada dimensi

pertama (Pendidikan Individu) BUS Indonesia memperoleh nilai tertinggi

karena optimalnya alokasi dana yang dikeluarkan untuk publikasi, riset

dan pelatiahan, BUS Indonesia menyadari bahwa investasi untuk

meningkatkan kompetensi dan profesionalitas sumber daya insani yang

dimiliki merupakan kunci kesuksesan sebuah perusahaan. Bangladesh

menjadi negara dengan bank syariah yang memperoleh nilai tertinggi pada

Page 132: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

110

dimensi kedua dan ketiga (Penegakan Keadilan dan Mendorong

Kesejahteraan) karena konsistensinya dalam mengalokasikan dana untuk

investasi pada sektor riil dan investasi dengan sistem bagi hasil

(mudharabah dan musharakah), karena hal tersebut merupakan indikator

penting dalam pencapaian maqashid syariah. Adapun BUS Pakistan

menjadi negara dengan tingkat kinerja syariah paling buruk, karena BUS

Pakistan tidak memiliki alokasi dana untuk penelitian/riset, sedangkan

riset dan pengembangan sangat dibutuhkan bagi perbankan untuk

mendukung kemajuan dan keberlangsungan perusahaan dalam

menghadapi persaingan.

2. Analisis statistik yang bertujuan untuk mengetahui perbedaaan yang

signifikan pada rata-rata nilai Sharia Maqashid Index (SMI) yang meliputi

tiga indikator yaitu pendidikan individu (Ta‟dzib Al-Fard), penegakan

keadilan (Iqamah Al-„Adl), dan mendorong kesejahteraan (Jalb Al-

Maslahah) menghasilkan kesimpulan bahwa ketiga indikator signifikan

pada 0.00 (α < 0.05) yang berarti hipotesis H0 ditolak. Hal tersebut

menunjukkan bahwa seluruh rata-rata nilai kinerja keungan dan syariah

Bank Umum Syariah pada masing-masing negara di Indonesia, Pakistan

dan Bangladesh periode 2013-2017 memiliki perbedaan yang signifikan

secara statistik antara satu negara dengan yang lainnya.

Page 133: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

111

B. Saran

Setelah melakukan penelitian ini, penulis memberikan beberapa saran

sebagai sebagai berikut:

1. Penelitian selanjutnya supaya menambah sampel penelitian agar lebih

baik dalam memberikan gambaran kinerja keuangan perbankan

syariah melalui metode Sharia Maqashid Index (SMI).

2. Industri perbankan syariah diharapkan lebih mengupayakan perbaikan

dalam pencapaian tujuan maqashid syariah. Hal tersebut dikarenakan

beberapa elemen penting pada Sharia Maqashid Index (SMI) belum

diterapkan dengan optimal. Elemen yang perlu diperbaiki di antaranya

kegiatan penelitian (R2), kegiatan pelatihan (R3), bagi hasil yang adil

(R5) dan alokasi dana untuk pengeluaran zakat (R9).

Page 134: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

112

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Aziz, Roikhan Mochamad. Islam dan Ilmu Pengetahuan. Jakarta Selatan: Salemba

Diniyah, 2018.

Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang:

Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2006.

Mufraini, Arief. Metodologi Penelitian Bidang Ekonomi Islam. Tangerang Selatan:

UIN Jakarta Press, 2013.

Sabirin, Syahril. Perjuangan Keluar dari Krisis : Percikan Pemikiran. Yogyakarta:

BPFE, 2003.

Siregar, Syofian. Statistika Terapan untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Kencana

Prenadamedia Group, 2015.

Soemitra, Andri. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta: Kencana

Prenadamedia Group, 2016.

Sutrisno. Perbankan Syariah: Distorsi Implementasi dan Solusi. Yogyakarta:

Ekonisia, 2016.

Page 135: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

113

Jurnal

Adzani dan Rini. “Komparasi Kinerja Perbankan Syariah di ASIA dengan

Pendekatan Maqashid Syariah”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Islam.

Volume 5(1). 2017.

Ali dan Rama. “Indeks Kinerja Perbankan Syariah di ASIA Tenggara Berdasarkan

Konsep Maqashid Al-Syariah”. Jurnal Madania. Volume 22(1). 2018.

Antonio, dkk. “An Analysis of Islamic Banking Performance: Maqashid Index

Implementation in Indonesia and Jordania”. Journal of Islamic Finance.

Volume 1(1). 2012.

Asutay dan Harningtyas. “Developing Maqashid al-Shari’ah Index to Evaluate Social

Performance of Islamic Banks: A Conceptual and Empirical Attempt”.

International Journal of Islamic Economics and Finance Studies.

Volume 1(1). 2015.

Aziz, Roikhan Mochamad. “New Paradigm in On Sinlammim Kaffah in Islamic

Economics”. Jurnal Signifikan. Volume 9(2). 2010.

Bedoui, Houssem Eddine. “Ethical Competitive Adventage for Islamic Finance”. The

Tenth Harvard University Forum on Islamic Finance Project, Harvard

Law School, 24-25 Maret 2012, Amerika.

Page 136: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

114

Ghifari, dkk. “Analisis Kinerja Perbankan Syariah di Indonesia dan Malaysia dengan

Pendekatan Maqashid Index”. Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah.

Volume 3(2). 2015.

Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang:

Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2006.

Hammed, dkk. “Alternative Disclosure & Performance Measures For Syariah

Banks”. 2nd

International Conference on Administrative Science, King

Fahd University of Petroleum and Minerals, 19-21 April 2004. King

Saudi Arabia.

Mohammed and Taib, “Developing Islamic Banking Performance Measures Based on

Maqashid Al Shariah Framework: Cases of 24 Selected Banks”. The

Nineth Australian Society of Heterodox, Economic Conference,

University of New South Wales, Sydney, 6-7 Desember 2010, Australia.

Mohammed, dkk. “The Performance Measures of Islamic Banking Based on the

Maqashid Framework”. 1st IIUM International Accounting Conference

(INTAC IV), Putra Jaya Marroit, 25 Juni 2008. Malaysia.

Ramadhani dan Mutia. “Analisis Perbandingan Kinerja Syariah di Indonesia dan

Malaysia”. Simposium Nasional Akuntasi XIX, Lampung. 2016.

Page 137: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

115

Wasyith, “Beyond Banking: Revitalisasi Maqashid dalam Perbankan Syariah”. Jurnal

Ekonomi Islam. Volume 8(1). 2017.

Website Resmi

Al Arafah Islami Bank, Annual Report, Al Arafah Islami Bank, 2013-2017. Dokumen

diakses pada 25 Mei 2019 dari https://www.al-

arafahbank.com/Financial-Statement.php

Al-Baraka Islamic Bank, Annual Report, Al-Baraka, 2013-2017. Dokumen diakses

pada 4 Februari 2019 dari https://www.albaraka.com.pk/investor-

relations/financial-statement/

Bank BNI Syariah, Laporan Tahunan, PT. Bank BNI Syariah Indonesia, 2013-2017.

Dokumen diakses pada 27 Februari 2018 dari

https://www.bnisyariah.co.id/id-

id/perusahaan/hubunganinvestor/laporanpresentasi/laporantahunan

Bank BRISyariah, Laporan Tahunan, PT. Bank BRISyariah Indonesia, 2013-2017.

Dokumen diakses pada 27 April 2018 dari

https://www.bri.syariah.co.id/tentang_hubInvestor.php?f=anual

Bank Islami, Annual Report, Bank Islami, 2013-2017. Dokumen diakses pada 4

Februari 2019 dari https://bankisalmi.com.pk/investor-relations3

Page 138: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

116

Bank Muamalat, Laporan Tahunan, PT. Bank Muamalat Indonesia, 2013-2017.

Dokumen diakses pada 27 April 2018 dari

https://www.bankmuamalat.co.id/hubungan-investor/laporan-tahunan

Dubai Islamic Bank Pakistan, Financial Statement, Dubai Islamic Bank Pakistan,

2013-2017. Dokumen diakses pada 8 Mei 2019 dari

https://www.dibpak.com/index.php/financials/

EXIM Bank, Annual Report, EXIM Bank, 2013-2017. Dokumen diakses pada 25 Mei

2019 dari https://www.eximbankbd.com/report/Annual_Report

First Security Islami Bank, Independent Auditor‟s Report and Audited Financial

Statement, First Security Islami Bank, 2013-2017. Dokumen diakses

pada 25 Mei 2019 dari https://www.fsibbd.com/category/annual-report/

IFSB, “Islamic Finance for Asia : Development, Prospects, and Inclusive Growth”,

2015. Dokumen diakses pada 11 Januari 2019 dari https://www.adb.org

Islamic Financial Service Board (IFSB), “ Islamic Financial Services Industry :

Stability Report”, 2017. Dokumen diakses pada 28 September 2018 dari

https://www.ifsb.org

Mandiri Syariah, Laporan Tahunan, PT. Bank Syariah Mandiri, 2013-2017.

Dokumen diakses pada 27 April 2018 dari

https://www.syariahmandiri.co.id/tentang-kami/company-

report/laporan-keuangan/laporan-bulanan

Page 139: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

117

Meezan Bank, Annual Report, Meezan Bank, 2013-2017. Dokumen diakses pada 4

Februari 2019 dari https://www.meezanbank.com/fianncial-information/

Otoritas Jasa Keuangan, Annual Report, 2013-2017. Dokumen diakses pada 4 Juli

2019 dari https://www.ojk.go.id/id/data-dan-statistik/laporan-

tahunan/Default.aspx

Otoritas Jasa Keuangan, Statistik Perbankan Syariah, Laporan Triwulan 2013-2017.

Dokumen diakses pada 2 Juli 2019 dari https://www.ojk.go.id/id/data-

dan-statistik/laporan-triwulan/Default.aspx

Pew Research Centre, “The Future of The Global Muslim Population : Projection for

2010-2030”, 2011. Dokumen diakses pada 12 Januari 2019 dari

https://www.pewforum.org

Thomson Reuters, “Islamic Finance Development Report (IFDR) Building

Momentum”, 2018. Dokumen diakses pada 28 September 2018 dari

https://repository.salaamgateway.com

Page 140: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

118

LAMPIRAN

Lampiran 1 : Rasio Kinerja Sharia Maqashid Index (SMI) Bank Umum Syariah

(BUS) Indonesia Periode 2013-2017

BSM 2013 2014 2015 2016 2017

Education Grant/Total Income 0.00142 0.00019 0.00011 0.00009 0.00001

Research Expense/Total Expense 0.00055 0.00059 0.00045 0.00009 0.00006

Training Expense/Total Expense 0.01174 0.00681 0.01202 0.00359 0.00666

Publicity Expense/Total Expense 0.02222 0.01362 0.01373 0.00767 0.00928

Profit/Total Income 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000

Bad Debt/Total Investment 0.22205 0.21901 0.26261 0.22286 0.25563

Interest Free Income/Total Income 1.00000 1.00000 1.00000 0.99994 0.99999

Net Profit/Total Asset 0.01417 -0.00034 0.00545 0.00427 0.00429

Zakah/Net Income 0.02500 -0.12313 0.02500 0.06764 0.06523

Investment Deposit/Total Deposit 0.55246 0.54819 0.51460 0.70480 0.68613

BMI 2013 2014 2015 2016 2017

Education Grant/Total Income 0.00012 0.00098 0.00088 0.00015 0.00030

Research Expense/Total Expense 0.00146 0.00170 0.00179 0.00298 0.00045

Training Expense/Total Expense 0.02286 0.00703 0.00179 0.00344 0.00080

Publicity Expense/Total Expense 0.03817 0.03424 0.04170 0.00440 0.00568

Profit/Total Income 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000

Bad Debt/Total Investment 0.48049 0.50991 0.43306 0.43673 0.39215

Interest Free Income/Total Income 1.00000 1.00000 1.00000 0.99978 0.99984

Net Profit/Total Asset 0.01195 0.00159 0.00130 0.00144 0.01936

Zakah/Net Income 0.01489 0.12011 0.16825 0.16150 0.01268

Investment Deposit/Total Deposit 0.65357 0.68216 0.85213 0.78959 0.77481

Page 141: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

119

BRIS 2013 2014 2015 2016 2017

Education Grant/Total Income 0.00016 0.00012 0.00010 0.00019 0.00036

Research Expense/Total Expense 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000

Training Expense/Total Expense 0.01699 0.01040 0.00409 0.00258 0.00274

Publicity Expense/Total Expense 0.02965 0.02572 0.02923 0.00923 0.00843

Profit/Total Income 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000

Bad Debt/Total Investment 0.28442 0.31715 0.37345 0.33149 0.45083

Interest Free Income/Total Income 1.00000 1.00000 1.00000 0.99996 0.99983

Net Profit/Total Asset 0.01057 0.00051 0.00698 0.02633 0.02164

Zakah/Net Income 0.03012 0.66814 0.02366 0.00960 0.01309

Investment Deposit/Total Deposit 0.71191 0.86982 0.81310 0.65403 0.68617

BNIS 2013 2014 2015 2016 2017

Education Grant/Total Income 0.00005 0.00057 0.00071 0.00085 0.00043

Research Expense/Total Expense 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000

Training Expense/Total Expense 0.03390 0.02443 0.02140 0.01281 0.01626

Publicity Expense/Total Expense 0.05342 0.05331 0.06400 0.03311 0.02993

Profit/Total Income 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000

Bad Debt/Total Investment 0.16300 0.16434 0.19415 0.15455 0.16464

Interest Free Income/Total Income 1.00000 1.00000 1.00000 0.99999 0.99963

Net Profit/Total Asset 0.01221 0.01129 0.01337 0.03570 0.03921

Zakah/Net Income 0.02527 0.02509 0.02502 0.01557 0.01346

Investment Deposit/Total Deposit 0.42004 0.44808 0.42984 0.71475 0.66575

Page 142: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

120

Lampiran 2 : Rasio Kinerja Sharia Maqashid Index (SMI) Bank Umum Syariah

(BUS) Pakistan Periode 2013-2017

ABBPL 2013 2014 2015 2016 2017

Education Grant/Total Income 0.00028 0.00006 0.00004 0.00002 0.00004

Research Expense/Total Expense 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000

Training Expense/Total Expense 0.00045 0.00002 0.00003 0.00003 0.00004

Publicity Expense/Total Expense 0.00019 0.00048 0.00025 0.00028 0.00051

Profit/Total Income 0.00425 0.00403 0.00362 0.00339 0.00312

Bad Debt/Total Investment 0.08612 0.10992 0.13843 0.21937 1.85305

Interest Free Income/Total Income 0.99774 1.00000 1.00000 1.00000 1.00000

Net Profit/Total Asset 0.01367 0.01261 0.01758 0.01806 0.01444

Zakah/Net Income 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000

Investment Deposit/Total Deposit 0.23950 0.31907 0.38286 0.43121 0.45347

BIPL 2013 2014 2015 2016 2017

Education Grant/Total Income 0.00234 0.00063 0.00026 0.00014 0.00054

Research Expense/Total Expense 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000

Training Expense/Total Expense 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000

Publicity Expense/Total Expense 0.02140 0.01630 0.01866 0.02303 0.01441

Profit/Total Income 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000

Bad Debt/Total Investment 0.06862 0.06098 0.06115 0.04703 0.15961

Interest Free Income/Total Income 1.00000 1.00000 1.00000 0.99998 0.99996

Net Profit/Total Asset 0.00355 0.00461 -0.00156 0.00467 0.00073

Zakah/Net Income 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000

Investment Deposit/Total Deposit 0.34234 0.32622 0.35083 0.37004 0.49764

Page 143: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

121

DIBPL 2013 2014 2015 2016 2017

Education Grant/Total Income 0.00000 0.00006 0.00002 0.00007 0.00006

Research Expense/Total Expense 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000

Training Expense/Total Expense 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000

Publicity Expense/Total Expense 0.00521 0.00727 0.00797 0.00870 0.00935

Profit/Total Income 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000

Bad Debt/Total Investment 0.01756 0.03690 0.08089 0.09160 0.03281

Interest Free Income/Total Income 1.00000 1.00000 1.00000 1.00000 1.00000

Net Profit/Total Asset 0.00171 0.00591 0.00274 0.00901 0.01406

Zakah/Net Income 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000

Investment Deposit/Total Deposit 0.47457 0.61422 0.69594 0.64580 0.68457

MIBL 2013 2014 2015 2016 2017

Education Grant/Total Income 0.00283 0.00189 0.00119 0.00078 0.00054

Research Expense/Total Expense 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000

Training Expense/Total Expense 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000

Publicity Expense/Total Expense 0.01307 0.02327 0.01684 0.01260 0.00902

Profit/Total Income 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000

Bad Debt/Total Investment 0.02550 0.05583 0.08300 0.10958 0.17377

Interest Free Income/Total Income 0.99873 0.99994 0.99996 0.99998 1.00000

Net Profit/Total Asset 0.04613 0.42468 0.38066 0.03014 0.03191

Zakah/Net Income 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000

Investment Deposit/Total Deposit 0.41866 0.44081 0.42324 0.49665 0.56426

Page 144: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

122

Lampiran 3 : Rasio Kinerja Sharia Maqashid Index (SMI) Bank Umum Syariah

(BUS) Bangladesh Periode 2013-2017

IBBL 2013 2014 2015 2016 2017

Education Grant/Total Income 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000

Research Expense/Total Expense 0.00090 0.00082 0.00077 0.00029 0.00032

Training Expense/Total Expense 0.00307 0.00001 0.00000 0.00310 0.00205

Publicity Expense/Total Expense 0.01628 0.01359 0.01185 0.01082 0.00584

Profit/Total Income 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000

Bad Debt/Total Investment 0.00088 0.00595 0.00827 0.00792 0.00694

Interest Free Income/Total Income 1.00000 1.00000 1.00000 1.00000 1.00000

Net Profit/Total Asset 0.02597 0.02359 0.02007 0.01793 0.01910

Zakah/Net Income 0.02701 0.02772 0.02893 0.03460 0.03024

Investment Deposit/Total Deposit 0.83807 0.74460 0.75718 0.81676 0.84195

FSIB 2013 2014 2015 2016 2017

Education Grant/Total Income 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000

Research Expense/Total Expense 0.00026 0.00019 0.00016 0.00017 0.00062

Training Expense/Total Expense 0.00234 0.00292 0.00212 0.00215 0.00217

Publicity Expense/Total Expense 0.02266 0.02979 0.03458 0.02962 0.02617

Profit/Total Income 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000

Bad Debt/Total Investment 0.00177 0.01341 0.00872 0.00540 0.01917

Interest Free Income/Total Income 1.00000 1.00000 1.00000 1.00000 1.00000

Net Profit/Total Asset 0.01261 0.01109 0.00994 0.01236 0.01419

Zakah/Net Income 0.01374 0.01606 0.01653 0.01348 0.01465

Investment Deposit/Total Deposit 0.83791 0.85840 0.86796 0.88174 0.89872

Page 145: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

123

EXIM 2013 2014 2015 2016 2017

Education Grant/Total Income 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000

Research Expense/Total Expense 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000

Training Expense/Total Expense 0.00191 0.00181 0.00152 0.00161 0.00158

Publicity Expense/Total Expense 0.04499 0.04153 0.03911 0.03781 0.03327

Profit/Total Income 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000

Bad Debt/Total Investment 0.03237 0.03161 0.03056 0.03296 0.04742

Interest Free Income/Total Income 1.00000 1.00000 1.00000 1.00000 1.00000

Net Profit/Total Asset 0.02533 0.02635 0.02409 0.02043 0.01784

Zakah/Net Income 0.02644 0.02348 0.01370 0.04611 0.03540

Investment Deposit/Total Deposit 0.85424 0.89713 0.84986 0.91296 0.89718

AAIBL 2013 2014 2015 2016 2017

Education Grant/Total Income 0.00000 0.00000 0.000000001 0.000000001 0.000000001

Research Expense/Total Expense 0.00036 0.00047 0.00051 0.00052 0.00047

Training Expense/Total Expense 0.00187 0.00397 0.00338 0.00312 0.00314

Publicity Expense/Total Expense 0.02491 0.02583 0.02655 0.02311 0.02361

Profit/Total Income 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000

Bad Debt/Total Investment 0.88588 0.88414 0.85096 0.81169 0.82449

Interest Free Income/Total Income 1.00000 1.00000 1.00000 1.00000 1.00000

Net Profit/Total Asset 0.02858 0.03010 0.02776 0.02752 0.02179

Zakah/Net Income 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000

Investment Deposit/Total Deposit 0.85393 0.89457 0.90305 0.83380 0.85055

Page 146: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

124

Lampiran 4 : Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Pendidika

n

Keadilan Maslahah Maqashid

Index

N 12 12 12 12

Normal Parametersa,b

Mean .0091433 .9198092 .3788317 1.3077833

Std.

Deviation .00634879

.1683973

7

.1065167

0 .20119492

Most Extreme

Differences

Absolute .149 .239 .241 .278

Positive .149 .239 .146 .278

Negative -.079 -.208 -.241 -.138

Kolmogorov-Smirnov Z .516 .827 .834 .964

Asymp. Sig. (2-tailed) .953 .501 .491 .310

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Lampiran 5 : Hasil Uji Homogenitas

Lampiran 6 : Hasil Uji Hipotesis One Way ANOVA

Test of Homogeneity of Variances

Maqashi Index

Levene Statistic df1 df2 Sig.

5.599 2 33 .008

Descriptives

Maqashid Index

N Mean Std.

Deviation

Std.

Error

95% Confidence Interval

for Mean

Minimu

m

Maximu

m

Lower

Bound

Upper

Bound

Page 147: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

125

ANOVA

Maqashid Index

Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

Between Groups 159.557 2 79.779 124.116 .000

Within Groups 21.212 33 .643

Total 180.769 35

Lampiran 7 : Hasil Uji Post Hoc

Multiple Comparisons

Dependent Variable: Maqashid Index

Tukey HSD

(I) Dimensi (J) Dimensi Mean

Difference (I-

J)

Std. Error Sig. 95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

Pendidikan Keadilan -.90833000

* .04701610 .000 -1.0236978 -.7929622

Maslahah -.36735250* .04701610 .000 -.4827203 -.2519847

Keadilan Pendidikan .90833000

* .04701610 .000 .7929622 1.0236978

Maslahah .54097750* .04701610 .000 .4256097 .6563453

Maslahah Pendidikan .36735250

* .04701610 .000 .2519847 .4827203

Keadilan -.54097750* .04701610 .000 -.6563453 -.4256097

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

Pendidik

an 12

.009143

3 .00634879

.0018327

4 .0051095 .0131772 .00019 .02474

Keadilan 12 .919809

2 .16839737

.0486121

3 .8128146 1.0268038 .78293 1.33754

Maslaha

h 12

.378831

7 .10651670

.0307487

2 .3111542 .4465091 .20325 .49688

Total 36 .435928

1 .39539258

.0658987

6 .3021465 .5697097 .00019 1.33754

Page 148: KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) …

126

Maqashid Index

Tukey HSD

Dimensi N Subset for alpha = 0.05

1 2 3

Pendidikan 12 .0114792

Maslahah 12 .3788317

Keadilan 12 .9198092

Sig. 1.000 1.000 1.000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 12.000.