komkes

7
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan sehingga terjadi saling mempengaruhi diantara keduanya. Komunikasi bertujuan agar pesan yang disampaikan oleh komunikator dimengerti oleh komunikan. Dalam bidang kesehatan masyarakat dapat dikatakan bahwa komunikasi merupakan salah satu hal yang paling penting. Karena komunikasi yang baik antara provider kesehatan dengan masyarakat akan memudahkan penyampaian pesan kesehatan dan meningkatkan efisiensi dari intervensi kesehatan yang dilakukan. Teori komunikasi mempunyai beberapa prinsip. Apabila diuraikan, di dalam komunikasi terdapat setidaknya dua belas prinsip. Berikut merupakan pengaplikasian prinsip komunikasi dalam bidang kesehatan masyarakat. a. Prinsip 1: Komunikasi adalah Proses Simbolik Lambang atau simbol adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menunjuk sesuatu yang lain, meliputi kata-kata, perilaku, dan objek yang maknanya disepakati bersama. Dalam bidang kesehatan simbol-simbol komunikasi baik verbal maupun non verbal harus dipahami oleh tenaga kesehatan. Simbol-simbol tersebut berbeda dari satu daerah dengan daerah yang lain. Oleh karena itu, sebelum melakukan tindakan promotif-preventif kesehatan, tenaga kesehatan harus memahami terlebih dahulu simbol yang digunakan dalam suatu kelompok masyarakat. Misalnya saja penampilan. Penampilan yang baik menggambarkan simbol yang baik pula, atau penggunaan bahasa harus menggunakan bahasa yang halus dan baik agar dapat diterima oleh masyarakat.

Upload: hikmatu-maulana-fatiya

Post on 27-Dec-2015

13 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

komunikasi kesehatan

TRANSCRIPT

Page 1: komkes

Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan dari komunikator kepada

komunikan sehingga terjadi saling mempengaruhi diantara keduanya. Komunikasi bertujuan agar

pesan yang disampaikan oleh komunikator dimengerti oleh komunikan. Dalam bidang kesehatan

masyarakat dapat dikatakan bahwa komunikasi merupakan salah satu hal yang paling penting.

Karena komunikasi yang baik antara provider kesehatan dengan masyarakat akan memudahkan

penyampaian pesan kesehatan dan meningkatkan efisiensi dari intervensi kesehatan yang

dilakukan.

Teori komunikasi mempunyai beberapa prinsip. Apabila diuraikan, di dalam komunikasi

terdapat setidaknya dua belas prinsip. Berikut merupakan pengaplikasian prinsip komunikasi

dalam bidang kesehatan masyarakat.

a.      Prinsip 1: Komunikasi adalah Proses Simbolik

Lambang atau simbol adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menunjuk sesuatu yang lain,

meliputi kata-kata, perilaku, dan objek yang maknanya disepakati bersama. Dalam bidang

kesehatan simbol-simbol komunikasi baik verbal maupun non verbal harus dipahami oleh tenaga

kesehatan. Simbol-simbol tersebut berbeda dari satu daerah dengan daerah yang lain. Oleh

karena itu, sebelum melakukan tindakan promotif-preventif kesehatan, tenaga kesehatan harus

memahami terlebih dahulu simbol yang digunakan dalam suatu kelompok masyarakat. Misalnya

saja penampilan. Penampilan yang baik menggambarkan simbol yang baik pula, atau

penggunaan bahasa harus menggunakan bahasa yang halus dan baik agar dapat diterima oleh

masyarakat.

b.      Prinsip 2: Setiap Perilaku Mempunyai Potensi Komunikasi

Teori mengatakan bahwa kita tidak bisa untuk tidak berkomunikasi (we cannot not

communicate). Semua bentuk aktifitas kita berpotensi dapat dinilai berkomunikasi oleh orang

lain, walaupun sebenarnya kita tidak bermaksud untuk berkomunikasi. Hal yang demikian sering

membuat kesalahan komunikasi (miss communication) Dalam hal ini, provider kesehatan harus

berhati-hati untuk bertindak dan berperilaku. Provider kesehatan harus dapat dijadikan

masyarakat sebagai role model atau panutan dalam gaya hidup sehat. Seorang provider kesehatan

harus mempunyai good attitude agar dapat diterima dengan baik oleh masyarakat dalam

menjalankan tugas promotif-preventif kesehatan.

Page 2: komkes

c.       Prinsip 3: Komunikasi Punya Dimensi Isi dan Hubungan

Dimensi isi mengacu pada isi pesan yang disampaikan. Sedangkan dimensi hubungan mengacu

pada cara penyampaian pesan. Agar pesan kesehatan yang di sampaikan dapat diterima dengan

baik oleh masyarakat, seorang provider kesehatan harus pintar-pintar memilih kata yang baik dan

menyampaikannya dengan baik pula. Misalnya penyampaian pesan kesehatan kepada orang yang

lebih tua hendaknya menggunakan bahasa yang sopan dan diungkapkan dengan halus.

d.      Prinsip 4: Komunikasi Berlangsung dalam Berbagai Tingkat Kesenjangan

Sebuah komunikasi dapat berlangsung secara tidak sengaja maupun disengaja. Meskipun kita

tidak bermaksud untuk berkomunikasi, bisa jadi orang lain menafsirkan demikian dan kita tidak

bisa mengatur orang lain untuk menafsirkan atau tidak menafsirkan perilaku kita. Seorang tenaga

kesehatan harus mampu untuk menempatkan diri di berbagai situasi. Seperti cara berpakaian

yang sopan agar memperoleh simpati dari masyarakat.

e.       Prinsip 5: Komunikasi Terjadi dalam Konteks Ruang dan Waktu

Sebuah komunikasi sangat bergantung pada ruang dan waktu. Arti pesan yang disampaikan

dapat berbeda bila ruang dan waktu juga berubah. Dalam hal ini, seorang provider kesehatan

harus mampu mengatur bagaimana pesan yang disampaikan dapat dengan baik, misalnya

pemilihan ruangan untuk sosialisasi dan penyuluhan. Ruangan yang dipilih sebaiknya

mempunyai pencahayaan yang baik. Pemilihan waktu yang tepat untuk sosialisasi dan tempat

sosialisasi yang sebaiknya mudah dijangkau.

f.       Prinsip 6: Komunikasi Melibatkan Prediksi Peserta Komunikasi

Dalam aktifitas komunikasi seorang komunikan akan meramalkan atau memprediksi efek

komunikasi yang akan terjadi pada dirinya. Demikian juga dengan komunikator. Komunikator

akan memprediksi efek yang akan diterimanya dari komunikasi yang berlangsung. Seorang

tenaga kesehatan dalam menjalankan tugas promotif-preventif harus mampu untuk

memprediksikan efek yang akan didapatkan oleh masyarakat sasaran. Misalnya, penggunaan

bahasa. Bahasa yang digunakan oleh masyarakat satu dengan masyarakat lain berbeda. Setiap

Page 3: komkes

bahasa yang digunakan akan ditanggapi berbeda oleh masyarakat. Tenaga kesehatan harus

mampu memilih bahasa yang dianggap baik oleh masyarakat sasaran.

g.      Prinsip 7: Komunikasi Bersifat Sistemik

Komunikasi melibatkan sistem internal (kerangka tujuan, bidang pengalaman, struktur kognitif,

pola pikir, keadaan internal, sikap) dan sistem eksternal (lingkungan, kata-kata, isyarat,

pencahayaan). Dalam prinsip ini, provider kesehatan harus mampu menilai sistem komunikasi

internal dan sistem komunikasi eksternal masyarakat sasaran. Misalnya pada anak TK, proses

sosialisasi akan berbeda dengan dengan orang dewasa yang mempunyai pengalaman dan pola

pikir yang berbeda. Selain itu sistem eksternal pada anak TK juga berbeda dengan orang dewasa

(anak TK lebih senang bermain, sehingga pemilihan tempat sosialisasi di luar ruangan agar anak-

anak dapat bermain denga leluasa; pada orang dewasa dipilih tempat di dalam ruangan yang

lebih kondusif, tenang, dan sebagainya).

h.      Prinsip 8: Semakin Mirip Latar Belakang Sosial Budaya, Semakin Efektiflah Komunikasi

Dalam hal ini, tenaga kesehatan harus menyadari kecenderungan tertentu yang menyangkut

kesamaan sosial-budaya dalam komunikasi. Untuk memperlancar suatu komunikasi, tenaga

kesehatan dapat menggunakan bahasa-bahasa yang sesuai daerah sasaran atau setidaknya

mengetahui bagaimana suatu masyarakat menggunakan simbol-simbol tertentu untuk

mempermudah proses komunikasi.

i.        Prinsp 9: Komunikasi Bersifat Nonsekuensial.

Pada dasarnya komunikasi bersifat dua arah atau timbal balik. Pada saat kita berbicara kepada

seseorang sebenarnya orang tersebut juga memberikan pesan kepada kita secara nonverbal. Pada

prinsip ini seorang provider kesehatan harus mampu untuk memperhatikan pesan-pesan yang

disampaikan oleh komunikan. Apakah dia merasa nyaman, atau dia mengerti dengan pesan yang

disampaikan atau tidak. Apabila provider kesehatan dapat memahami pesan yang disampaikan

oleh seorang komunikan maka komunikasi akan berjalan lebih lancar.

j.        Prinsip 10: Komunikasi Bersifat Prosesual, Dinamis, dan Transaksional

Bersifat prosesual maksudnya komunikasi selalu berkesinambungan, dinamis maksudnya

komunikasi selalu berkembang dan transaksional artinya komuniksi merupakan kegiatan untuk

Page 4: komkes

saling bertukar pesan. Dalam prinsip, seorang tenaga kesehatan harus mampu untuk membuat

komunikasi yang dilakukan berjalan secara continous walaupun tenaga kesehatan tersebut tidak

lagi memberikan pesan kepada sasaran. Misalnya pesan-pesan kesehatan yang disampaikan oleh

seorang provider kesehatan akan terus dimengerti dan dilakukan oleh masyarakat walaupun

kegiatan penyampaian pesan telah selesai.

k.      Prinsip 11: Komunikasi Bersifat Irreversibel

Proses komunikasi yang berlangsung tidak dapat kembali seperti semula. Kita tidak dapat

menarik kembali pesan dan efek yang ditimbulkan komunikasi dari seorang komunikan. Oleh

karena itu, seorang provider kesehatan harus berhati-hati saat memberikan suatu sosialisasi pada

masyarakat sasaran. Pesan yang baik akan diterima dengan baik dan pesan tersebut akan terus

dijalankan oleh masyarakat.

l.        Prinsip 12: Komunikasi Bukan Panasea untuk Menyelesaikan Berbagai Masalah

Meskipun kita telah melakukan komunikasi yang paling baik sekalipun, komunikasi tersebut

tidak akan berpengaruh secara optimal bila kita tidak melakukan tindakan. Dalam bidang

kesehatan masyarakat suatu pesan kesehatan harus diikuti dengan perilaku sehat juga. Sehingga

sebuah komunikasi kesehatan tidak hanya akan berhenti begitu saja, namun juga dapat

diaplikasikan dalam perilaku.

Seorang tenaga kesehatan masyarakat yang baik adalah mereka yang mampu untuk

mengerti prinsip-prinsip komunikasi dan mengimplementasikan prinsip-prinsip tersebut dalam

kegiatan promotif-preventif kesehatan. Komunikasi kesehatan yang baik akan membuat

penyampaian pesan kesehatan berlangsung dengan mudah sehingga taraf kesehatan masyarakat

dapat meningkat.

Materi kuliah promotif-preventif kesehatan