komkes
DESCRIPTION
komunikasi kesehatanTRANSCRIPT
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan dari komunikator kepada
komunikan sehingga terjadi saling mempengaruhi diantara keduanya. Komunikasi bertujuan agar
pesan yang disampaikan oleh komunikator dimengerti oleh komunikan. Dalam bidang kesehatan
masyarakat dapat dikatakan bahwa komunikasi merupakan salah satu hal yang paling penting.
Karena komunikasi yang baik antara provider kesehatan dengan masyarakat akan memudahkan
penyampaian pesan kesehatan dan meningkatkan efisiensi dari intervensi kesehatan yang
dilakukan.
Teori komunikasi mempunyai beberapa prinsip. Apabila diuraikan, di dalam komunikasi
terdapat setidaknya dua belas prinsip. Berikut merupakan pengaplikasian prinsip komunikasi
dalam bidang kesehatan masyarakat.
a. Prinsip 1: Komunikasi adalah Proses Simbolik
Lambang atau simbol adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menunjuk sesuatu yang lain,
meliputi kata-kata, perilaku, dan objek yang maknanya disepakati bersama. Dalam bidang
kesehatan simbol-simbol komunikasi baik verbal maupun non verbal harus dipahami oleh tenaga
kesehatan. Simbol-simbol tersebut berbeda dari satu daerah dengan daerah yang lain. Oleh
karena itu, sebelum melakukan tindakan promotif-preventif kesehatan, tenaga kesehatan harus
memahami terlebih dahulu simbol yang digunakan dalam suatu kelompok masyarakat. Misalnya
saja penampilan. Penampilan yang baik menggambarkan simbol yang baik pula, atau
penggunaan bahasa harus menggunakan bahasa yang halus dan baik agar dapat diterima oleh
masyarakat.
b. Prinsip 2: Setiap Perilaku Mempunyai Potensi Komunikasi
Teori mengatakan bahwa kita tidak bisa untuk tidak berkomunikasi (we cannot not
communicate). Semua bentuk aktifitas kita berpotensi dapat dinilai berkomunikasi oleh orang
lain, walaupun sebenarnya kita tidak bermaksud untuk berkomunikasi. Hal yang demikian sering
membuat kesalahan komunikasi (miss communication) Dalam hal ini, provider kesehatan harus
berhati-hati untuk bertindak dan berperilaku. Provider kesehatan harus dapat dijadikan
masyarakat sebagai role model atau panutan dalam gaya hidup sehat. Seorang provider kesehatan
harus mempunyai good attitude agar dapat diterima dengan baik oleh masyarakat dalam
menjalankan tugas promotif-preventif kesehatan.
c. Prinsip 3: Komunikasi Punya Dimensi Isi dan Hubungan
Dimensi isi mengacu pada isi pesan yang disampaikan. Sedangkan dimensi hubungan mengacu
pada cara penyampaian pesan. Agar pesan kesehatan yang di sampaikan dapat diterima dengan
baik oleh masyarakat, seorang provider kesehatan harus pintar-pintar memilih kata yang baik dan
menyampaikannya dengan baik pula. Misalnya penyampaian pesan kesehatan kepada orang yang
lebih tua hendaknya menggunakan bahasa yang sopan dan diungkapkan dengan halus.
d. Prinsip 4: Komunikasi Berlangsung dalam Berbagai Tingkat Kesenjangan
Sebuah komunikasi dapat berlangsung secara tidak sengaja maupun disengaja. Meskipun kita
tidak bermaksud untuk berkomunikasi, bisa jadi orang lain menafsirkan demikian dan kita tidak
bisa mengatur orang lain untuk menafsirkan atau tidak menafsirkan perilaku kita. Seorang tenaga
kesehatan harus mampu untuk menempatkan diri di berbagai situasi. Seperti cara berpakaian
yang sopan agar memperoleh simpati dari masyarakat.
e. Prinsip 5: Komunikasi Terjadi dalam Konteks Ruang dan Waktu
Sebuah komunikasi sangat bergantung pada ruang dan waktu. Arti pesan yang disampaikan
dapat berbeda bila ruang dan waktu juga berubah. Dalam hal ini, seorang provider kesehatan
harus mampu mengatur bagaimana pesan yang disampaikan dapat dengan baik, misalnya
pemilihan ruangan untuk sosialisasi dan penyuluhan. Ruangan yang dipilih sebaiknya
mempunyai pencahayaan yang baik. Pemilihan waktu yang tepat untuk sosialisasi dan tempat
sosialisasi yang sebaiknya mudah dijangkau.
f. Prinsip 6: Komunikasi Melibatkan Prediksi Peserta Komunikasi
Dalam aktifitas komunikasi seorang komunikan akan meramalkan atau memprediksi efek
komunikasi yang akan terjadi pada dirinya. Demikian juga dengan komunikator. Komunikator
akan memprediksi efek yang akan diterimanya dari komunikasi yang berlangsung. Seorang
tenaga kesehatan dalam menjalankan tugas promotif-preventif harus mampu untuk
memprediksikan efek yang akan didapatkan oleh masyarakat sasaran. Misalnya, penggunaan
bahasa. Bahasa yang digunakan oleh masyarakat satu dengan masyarakat lain berbeda. Setiap
bahasa yang digunakan akan ditanggapi berbeda oleh masyarakat. Tenaga kesehatan harus
mampu memilih bahasa yang dianggap baik oleh masyarakat sasaran.
g. Prinsip 7: Komunikasi Bersifat Sistemik
Komunikasi melibatkan sistem internal (kerangka tujuan, bidang pengalaman, struktur kognitif,
pola pikir, keadaan internal, sikap) dan sistem eksternal (lingkungan, kata-kata, isyarat,
pencahayaan). Dalam prinsip ini, provider kesehatan harus mampu menilai sistem komunikasi
internal dan sistem komunikasi eksternal masyarakat sasaran. Misalnya pada anak TK, proses
sosialisasi akan berbeda dengan dengan orang dewasa yang mempunyai pengalaman dan pola
pikir yang berbeda. Selain itu sistem eksternal pada anak TK juga berbeda dengan orang dewasa
(anak TK lebih senang bermain, sehingga pemilihan tempat sosialisasi di luar ruangan agar anak-
anak dapat bermain denga leluasa; pada orang dewasa dipilih tempat di dalam ruangan yang
lebih kondusif, tenang, dan sebagainya).
h. Prinsip 8: Semakin Mirip Latar Belakang Sosial Budaya, Semakin Efektiflah Komunikasi
Dalam hal ini, tenaga kesehatan harus menyadari kecenderungan tertentu yang menyangkut
kesamaan sosial-budaya dalam komunikasi. Untuk memperlancar suatu komunikasi, tenaga
kesehatan dapat menggunakan bahasa-bahasa yang sesuai daerah sasaran atau setidaknya
mengetahui bagaimana suatu masyarakat menggunakan simbol-simbol tertentu untuk
mempermudah proses komunikasi.
i. Prinsp 9: Komunikasi Bersifat Nonsekuensial.
Pada dasarnya komunikasi bersifat dua arah atau timbal balik. Pada saat kita berbicara kepada
seseorang sebenarnya orang tersebut juga memberikan pesan kepada kita secara nonverbal. Pada
prinsip ini seorang provider kesehatan harus mampu untuk memperhatikan pesan-pesan yang
disampaikan oleh komunikan. Apakah dia merasa nyaman, atau dia mengerti dengan pesan yang
disampaikan atau tidak. Apabila provider kesehatan dapat memahami pesan yang disampaikan
oleh seorang komunikan maka komunikasi akan berjalan lebih lancar.
j. Prinsip 10: Komunikasi Bersifat Prosesual, Dinamis, dan Transaksional
Bersifat prosesual maksudnya komunikasi selalu berkesinambungan, dinamis maksudnya
komunikasi selalu berkembang dan transaksional artinya komuniksi merupakan kegiatan untuk
saling bertukar pesan. Dalam prinsip, seorang tenaga kesehatan harus mampu untuk membuat
komunikasi yang dilakukan berjalan secara continous walaupun tenaga kesehatan tersebut tidak
lagi memberikan pesan kepada sasaran. Misalnya pesan-pesan kesehatan yang disampaikan oleh
seorang provider kesehatan akan terus dimengerti dan dilakukan oleh masyarakat walaupun
kegiatan penyampaian pesan telah selesai.
k. Prinsip 11: Komunikasi Bersifat Irreversibel
Proses komunikasi yang berlangsung tidak dapat kembali seperti semula. Kita tidak dapat
menarik kembali pesan dan efek yang ditimbulkan komunikasi dari seorang komunikan. Oleh
karena itu, seorang provider kesehatan harus berhati-hati saat memberikan suatu sosialisasi pada
masyarakat sasaran. Pesan yang baik akan diterima dengan baik dan pesan tersebut akan terus
dijalankan oleh masyarakat.
l. Prinsip 12: Komunikasi Bukan Panasea untuk Menyelesaikan Berbagai Masalah
Meskipun kita telah melakukan komunikasi yang paling baik sekalipun, komunikasi tersebut
tidak akan berpengaruh secara optimal bila kita tidak melakukan tindakan. Dalam bidang
kesehatan masyarakat suatu pesan kesehatan harus diikuti dengan perilaku sehat juga. Sehingga
sebuah komunikasi kesehatan tidak hanya akan berhenti begitu saja, namun juga dapat
diaplikasikan dalam perilaku.
Seorang tenaga kesehatan masyarakat yang baik adalah mereka yang mampu untuk
mengerti prinsip-prinsip komunikasi dan mengimplementasikan prinsip-prinsip tersebut dalam
kegiatan promotif-preventif kesehatan. Komunikasi kesehatan yang baik akan membuat
penyampaian pesan kesehatan berlangsung dengan mudah sehingga taraf kesehatan masyarakat
dapat meningkat.
Materi kuliah promotif-preventif kesehatan