komite farmasi terapi
DESCRIPTION
FARMASI KLINIKTRANSCRIPT
-
ANALISISFAKTORFAKTORYANGMEMPENGARUHI
KETIDAKPATUHANDOKTERDALAMPENULISAN
RESEP
SESUAIDENGANFORMULARIUMRUMAHSAKITUMUM
R.A.KARTINIJEPARA
TAHUN2006
TESIS
ProgramStudiMagisterIlmuKesehatanMasyarakat
KonsentrasiAdministrasiRumahSakit
Oleh
JONETJEWAMBRAUWNIM:E4A002024
PROGRAMPASCASARJANAUNIVERSITASDIPONEGORO
SEMARANG2006
1
-
BABIPENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Sejalandenganmeningkatnyakemajuandibidangilmupengetahuan
danteknologi,tuntutandankebutuhanmasyarakatakanpelayanankesehatan
yang bermutu serta pemerataan pelayanan kesehatan yang mencakup
tenaga, sarana dan prasarana semakin meningkat. Pelayanan kesehatan
yangbermutubukanhanyamerupakanharapansajabagimasyarakat,tetapi
sudahmenjadisuatukebutuhandansekaligus menjaditujuanDepartemen
Kesehatan yang harus diwujudkan dengan berbagai upaya, antara lain
dengan memperluas dan mendekatkan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat yangbersifat menyeluruh, terpadu, merata dan dapat diterima
denganmutuyangbaikdanbiayayangterjangkau.
Upaya pelayanan kesehatan yang komprehensif atau menyeluruh
meliputiupayakesehatanpromotif,preventif,kuratifdanrehabilitatif.
Rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan tidak hanya melaksanakan upaya
kesehatan kuratif dan rehabilitatif, tetapi seiring dengan perkembangan
teknologi dan ilmu pengetahuan serta sosial budaya diperlukan juga
pelayananpreventif danpromotif. Pelayananrumahsakit diharapkan lebih
efisien dan efektif dalam pengelolaan dan mutu pelayanannya dengan
memperhatikanfungsisosialnya.
Olehkarenaitupelayanandirumahsakitperludiatursedemikianrupa
sehinggadapatmemanfaatkansumbersumberyangadaagarlebihberdaya
2
-
guna dan berhasil guna. Rumah Sakit diharapkan dapat memberikan
pelayanankesehatansecaraoptimaldenganbiayayangseringanmungkin.
Salahsatufaktoryangmempengaruhifungsipelayananyangdiberikanoleh
rumahsakitadalahkelancaranperencanaan,pengadaan,penyimpanan,dan
penyaluranperbekalanfarmasiyangsangatdibutuhkanolehUnitPelaksana
Fungsional / Instalasi. PelaksanaanmanajemenRumahSakit disesuaikan
dengan terjadinya perubahan mendasar yang berkaitan dengan konsep
sebagailembagausahayangnonprofit.
Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS) menurut S.K. Menteri
Kesehatan Nomor : 553/Menkes/S.K./1994 merupakan salah satu bagian
rumahsakityangberadadibawahpengawasandankoordinasiwakildirektur
penunjangmedik. Sebagai fasilisator instalasi farmasi berfungsi melakukan
kegiatan peracikan, penyimpanan, dan penyaluran barang farmasi berupa
obatobatan,bahankimia, alatkedokteran,alatperawatan,alatkesehatan,
dan gas medis. Dimana instalasi merupakan salah satu unit dari pusat
pendapatan(centerofrevenue).
Obatmerupakansalahsatuunsurpentingpadapelayanankesehatan
dansekaligussebagaikomponenhargadalampenentuantarif rumahsakit.
Namun fungsi obat sebagai komponenhargadalampenentuan tarif yang
dapatterjangkauolehmasyarakattidaksesuaidenganfungsiinstalasifarmasi
Rumah Sakit sebagai center of revenue. Oleh karena itu perlu diciptakan
suatuperaturandibidangpemakaianobatsehinggadapatdiupayakanuntuk
memenuhipersyaratanefektif,aman,rasional,danmurah.Walaupunbanyak
faktor yang berpengaruh pada proses penyembuhan suatu penyakit,
3
-
pemilihan jenis obat yang tepat dan efektif sangat mempengaruhi proses
penyembuhanpenderita.
Dilaporkanbahwa jumlahobat yangberedardi Indonesiasebanyak
6.230 item (2). Denganbanyaknya itemtersebut mengakibatkanpersaingan
perusahaanobatuntukmempengaruhidokterdalampenulisanresepsemakin
tidak rasional sehingga mengakibatkan harga obat, terutama yang
menggunakan nama dagang di Indonesia termasuk yang tertinggi bila
dibandingkan dengan harga obat dibeberapa negara berkembang lainnya.
Bahkanuntukbeberapaproduk,harganyalebihmahaldaripadahargaobatdi
Amerika Serikat. Padahal pada saat nilai tukar rupiah $1 = 2.500. Gross
Domestic Product (GDP) perkapita di Indonesia sekitar 1/10 AS. Dengan
adanyakrisismoneteryangmengakibatkannilaitukarrupiahterhadapdolar
menjadiRp8.500berartihargaobatsaatinimeningkatlebihdari2,53,0kali
lipat3).
Keadaaninimemperparahdayabelimasyarakatterhadappembelian
obatyangpadagilirannyatentumenghambatprosespenyembuhan.Bahkan
menurut Yenis. 1999, telah dilaporkan terjadi kematian akibat ketidak
mampuan untuk memperoleh obat yang diperlukan. Keadaan tersebut
menunjukkanobat mempunyai hargayangmahal dandapat memperburuk
kesehatan.
Untuk itu rumah sakit perlu mengelola obat dengan baik. Sebagai
langkahawal dalampengelolaanyangbaik, saat ini telahdibentukPanitia
FarmasidanTerapiyangsalahsatutugasnyaadalahmembuatformularium
obatdirumahsakit.FormulariumRumahSakit(FRS)adalahsuatudaftarobat
baku beserta peraturannya yang digunakan sebagai pedoman dalam
4
-
pemakaian obat di suatu rumah sakit yang dipilih secara rasional,
berdasarkaninformasiobatyangsahdankebutuhanpasiendirumahsakit.
DaftarFormulariumobatrumahsakit(FRS)adalahbukuyangberisi
namaobatobatanyangdisediakandi rumahsakit untukpasienrawat inap
dan pasien rawat jalan. Diharapkan dengan tersedianya buku panduan
formulariumakanmemudahkandokterdalammenulisresep.Namundalam
pelaksanaannya, justru menimbulkan permasalahan bagi dokter karena
keharusan penulisan resep sesuai dengan formularium dirasakan sebagai
pembatasdalammemilihobatyangtepatuntukpasien.
Isidaribukuformulariumtersebutkurangmemberikaninformasiketerangan
yangpentingsepertipedomandosis,efeksamping,interaksiobat.
FRS dapat digunakan sebagai informasi obat dasar yang dapat
dimanfaatkanseharihariuntukpelayananpengobatan.
DasarutamapenyusunanFRSadalahDaftarObatEsensialNasional
1983, sebagaimanaditetapkan dalamSurat Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia nomor : 477/Men.Kes/SK/XI/1983 tanggal 4 November
1983. Di sisi lain dengan adanya Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia nomor : 085/MENKES/PER/I/1989 tentangkewajibanmenuliskan
resep menggunakan obat generik di fasilitas pelayanan kesehatan
pemerintah,makaterlihatbahwasetiappetugaskesehatankhususnyadokter
dalammelaksanakan tugasharus berpatokankepada kedua aturan diatas
yang mempengaruhinya dalam penulisan resep bagi penderita yang
ditanganinya padasuatu rumahsakit. Bila dibandingkan dengan penulisan
resep bebas mutlak, maka adanya FRS bagi manajemen rumah sakit
mempunyaimanfaat:
5
-
1. Pemakaiandanauntukobatobatanakanlebihefektifdanefisien.
2. Obatyangdisediakanakan terpakai karena tidak terjadi perubahan
pemakaianobatuntukkelasterapiyangsama.
RSU RA. Kartini dalam kurun waktu 3 tahun terakhir mengalami
kenaikan pendapatanmeskipunkecil, akan tetapi kenaikan tersebut belum
dapat mencapai target yang diharapkan. Adapun indikator pelayanan
kesehatandiRSURA.Kartinidaritahun2002sampaitahun2004terlampir
padaTabelsebagaiberikut
Tabel 1.1. Indikator Pelayanan Rawat InapRSUR.A. Kartini JeparaTahun2002Sampaidengan2004.
NoTahun
JumlahTT
BOR(%)
ALOS(Hari)
JumlahKunjunganIRJA
JumlahKunjungan
IRNA1 2002 195 70,49 4,6 41.003 9.8032 2003 200 80,9 4,89 48,792 10.6973 2004 217 74,86 4,21 44.736 11.895
Sumber:CatatanmedikRSURA.KartiniJepara,2004
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa indikator BORdari tahun
2002sampaitahun2003mengalamipeningkatandansudahmencapaitarget
yaitu80%.SedangkanuntukLOSjugamengalamipeningkatanyaitu4,89
padatahun2003dimanatelahmencapaitargetyangdiharapkan,haltersebut
dikarenakanadanyapenambahantempattidur.Denganadanyapenambahan
tersebutBORpadatahun2004mengalamipenurunan.
Jumlahdokteryangadapadasaat ini 32orang, sedangkanjumlah
itemobatyangtersediadiInstalasiFarmasiselamatahun2004sebanyak605
item obat. Pembuatan buku formularium tersebut telah disepakati oleh
beberapa dokter umum dan spesialis rumah sakit yang mewakili dalam
6
-
beberapa kali pertemuan. Tetapi pada kenyataannya masih ada beberapa
dokter (10 %) yang menulis resep menyimpang dari buku formularium
tersebut.
Adapunjumlahdokterdi R.A.Kartini JeparaTahun 2002Sampai
dengan2004mengalamiperkembanganyangcukupbaiksepertipadaTabel
1.2.dibawahini.
Tabel 1.2. Jumlah Dokter di RSU R.A. Kartini Jepara Tahun 2002Sampaidengan2004.
NO
Tahun
Dokterumum Dokterspesialis DokterGigi Jumlah
1 2002 8 15 2 252 2003 11 15 2 283 2004 16 16 2 34
Sumber:CatatanmedikRSURA.KartiniJepara,2004
DariTabel1.2tersebutdiatasperkembangandokterdaritahun2002
2004 mengalami kenaikan dikarenakan bertambahnya jumlah pasien yang
adadiRumahSakit.
SeleksiobatdirumahsakitdilakukanolehKomiteFarmasidanTerapi
(KFT) dalam buku formularium rumah sakit, dan Pedoman Pengobatan
(Depkes, 1989). Sistempembuatan formulariumdi rumahsakit merupakan
prosesyangberlangsungterusmenerus,dimanastafmedisyangbertugasdi
KFTmengevaluasidanmemilihobatyangpalingbermanfaatuntukperawatan
pasiendari berbagai obat yangadadi pasaran. Menurut Quick (11) adanya
formularium atau minimal adanya daftar obat di rumah sakit akan
memudahkandalampemilihanobatyangharusdirencanakan. Formularium
merupakansaranayangkuat untukmeningkatkankualitasdanmengawasi
biayaobatyangdigunakanuntukpengobatandirumahsakit.AdapunJumlah
7
-
resepyang dapat dilayani oleh Instalasi Farmasi RSUR.A. Kartini seperti
padatabel1.3.dibawahini.
Tabel1.3.ResepyangterlayanidiIFRSDariTahun20022004
Sumber:IFRSRA.KartiniJepara2004
Dari tabel1.3 datatersebutdiatasdapatdilihatbahwapendapatan
rumah sakit yang berasal dari instalasi farmasi cukup baik, akan tetapi
penggunaananggaranbelanjadipakaiuntukpelayananfarmasiyangmeliputi
pembelianobatdanalatkesehatan.Olehkarenaitudapatdipahamibahwa
InstalasiFarmasiRumahSakit(IFRS)harusdikeloladenganbaikagardapat
berfungsisecaraefektifdanefisiendenganbantuanformularium.Datajumlah
obatyangtersediaselama3tahundiIFRSmemperlihatkankecenderungan
peningkatan(tabel1.3).
BerdasarkanangketsederhanadaripanitiaTimMutuRSURA.Kartini
Jepara,yangtelahdilakukanpadatahun2003,terhadap100pasienumumdi
RSURA.Kartini Jepara.Didapatkandatakeluhanpasiensebagaiberikut :
Pelayanan administrasi 14,7%; pelayanan dokter 10%; pelayanan perawat
14,4%;pelayananobatobatan18,2%;pelayanansaranafisik15,7%;biaya
pelayanan13%danpelayananpenunjangmedik12%.
8
Resep 2002 (%) 2003 (%) 2004 (%)TelahterelayaniRatarata
81.000/th225/hr
0,643,4
93.600/th260/hr
0,646,3
117.000/th325/hr
0,557,8
-
Pelayanan yang paling dikeluhkan pasien adalah pelayanan obat
obatan.Hasilprasurveimelaluiwawancaramendalamdengansalahseorang
pengelolaapotik di RSURA.Kartini Jeparasekitar bulanDesember2003,
menunjukkan bahwa banyak faktor yang dikeluhkan pasien sehubungan
denganpelayananobatobatanyaitubanyaknyaobatyangdiresepkandokter
tidaktersediaseluruhnyadiApotikRSURA.KartiniJepara,sehinggaterkesan
obatdiapotiktidaklengkap.Banyakhalyangmenjadikanketidaksesuaian
antararesepdenganketersediaanobatdiapotiksesuaidenganformularium,
sebagaimanaSuratPernyataan(SP)DirekturRSNo.024/INS/SP/Dir/IX/97.
Hasil laporandiinstalasifarmasidanapotikRSURA.KartiniJepara
menunjukkanselamaperiodebulanPebruarisampaidenganbulanApril2004
darisampel300buahkopiresepyangdiamatidalamprasurveiolehpeneliti
padabulan05Mei2005,ternyatamasihterdapatpenulisanresepyangtidak
sesuai dengan formulariummeliputi golonganobat antibiotik, analgetik dan
antipiretiksepertiyangterlihatdalamtabel1.4berikutini:
Tabel 1.4JumlahKetidak SesuaianPenulisanResepDenganFormulariumdiRSURA.KartiniJeparaSelamaPeriodePebruariApril2004.
NO Bulan SampelR/ Antibiotika Analgetik Antipiretik
1
2
3
Pebruari2004
Maret2004
April2004
100
100
100
10
5
5
1
4
5
1
3
2
9
-
Jumlah 300 20 10 6
Sumber:DataPrimeryangdiolah
Setelah mengadakan observasi terhadap resep yang masuk di
Instalasi Farmasi pada tanggal 05 Mei 2005 sebanyak 300 lembar resep,
ternyataditemukansebanyak13%lembarresepdiluarformularium.Halini
sesuai denganSNI2002 tentang ketidakpatuhandokterdalampenulisan
resepyangmelebihi10%.
Perilaku menyimpang seorang dokter dalam menuliskan resep
disebabkanolehbeberapafaktoryaitu:
1. Pengetahuan
Pengetahuan dokter pada formulariumRumahsakit diperoleh dari
buku maupun dari orang lain. Tindakan ini akan berpengaruh
terhadapkeputusanseorangdokterdalammenuliskanresep.
2. Pendidikan
Pendidikan seseorang dokter yang diperoleh pada tingkat tertentu
akan mempengaruhi Tindakan yang berdasar pada kemampuan
intelektual.
3. Keyakinan
Keyakinan seorangdokter terhadap obat yangdiperoleh dari orang
yang dapat dipercaya, hal ini merupakan bagian yang sulit untuk
dirubah.
4. Sikap
Sikap seorang dokter yang menggambarkan suka atau tidak suka
terhadapformulariumrumahsakit.Sikapinidiperolehdaripengalaman
sendirimaupunpengalamandokterlain.
10
-
Kepatuhan dokter menulis resep dipengaruhi oleh perilaku, dimana
faktorfaktoryangberhubungandenganperilakuadalahindividuataufaktor
internal,danfaktorlingkunganataufaktoreksternal(4)
Kepatuhandalampenulisanreseptidakberdasarkanpadaformularium
yangadaakanberdampak:
1. Mempengaruhi persediaanobat, disatusisi akan terjadi kekurangan
ataukekosonganobat,disisilainadanyastock obatyangberlebihan.
Disampingituperluinvestasiyanglebihbesaruntukmelengkapijenis
obatyanglebihbanyakdaristandar.
2. Mempengaruhi mutu pelayanan, karena obat sering kosong, waktu
pelayananmenjadilama,adanyapergantianobat,adanyaresepyang
ditolak, harga obat menjadi mahal, obat tidak bisa dibeli,
kesinambungan pengobatan terganggu serta pembiayaan total
pengobatanmenjaditinggi.
3. Mutu pengobatan akan menjadi rendah, berupa over prescribing,
multiple prescribing, under prescribing, incorret prescribing dan
extravagantprescribing.Disampingmutuhakinijugaakanberakibat
terjadinyaresikoefeksampingyanglebihbesar.(5)
Kesemuahaltersebutdiataspadaakhirnyaakanmempengaruhimutu
pelayanan kesehatan di RSU RA. Kartini Jepara, akibatnya citra pelayan
kesehatandiRSURA.Kartinimenjadirendah,danpasienengganberobatdi
RSURA.Kartini,yangakanmempengaruhijumlahkunjunganpasienrawat
jalan,atauBORpadarawatinap.
11
-
Upaya Pengelolaan manajerial mencakup perbaikan sistem suplai
yaknidalamprosesseleksiobat,misalnyapembuatandaftarobatessensial
formularium/daftarobatrumahsakitsertaprosespengadaanobat,misalnya
seleksi terhadap pemasok, cara pembelian / pembayaran. Adanya
formulariumdaftarobatdirumahsakityangtelahdisetujuiolehparadokter
berarti InstalasiFarmasiakandapatmenyediakanobatobatansecaralebih
efisien. Dalam upaya memperbaiki proses perencanaan, pengadaan
distribusi,danpenggunaanobatdirumahsakit,perluuntukdilakukananalisis
faktorfaktoryangmempengaruhipenulisanresepdokterdiluarformularium.
AdapunperbekalanfarmasipadaRSUR.A Kartini seperti tercantumpada
Tabel1.5.
Tabel 1.5. Perbekalan Farmasi yang disediakan di FRSdengan BukuFormulariumDariTahun20022004
PembekalanInformasi
2002 2003 2004IFRS Form. (%) IFRS Form. (%) IFR
SForm. (%)
ObatKeras(Resep)
ObatKeras
AlatKesehatan
390
68
60
380
75,28
13,12
11,58
418
74
70
402
74,37
13,16
12,45
418
74
70
605
74,37
13,16
12,45
TotalPersediaan
518 380 99,98 562 402 99,98 562 605 99,98
Sumber:IFRSRA.KartiniJepara2004
Dari Tabel1.5.dapat disimpulkanbahwaInstalasi FarmasiRSR.A.
Kartinibelummemadaidalampengadaanobat,khususnyaobatbebasdan
alat kesehatanyang termasukdalam formularium, yangseharusnya tidak
diperlukan.
12
-
Meskipun demikian menghadapi era globalisasi banyak tantangan
yangharuspertamadihadapi rumahsakit khususnyaRumahSakit Umum.
Tantangan yang ada adalah bagaimana mengubah paradigma yang
berorientasipemberipelayanan(Provideroriented)menjadiberorientasipada
pelanggan (Customer Oriented). Tantangan berikutnya adalah persaingan
antar rumahsakit baik lokal, regional maupun nasional. Dengan demikian
untuk dapat bersaing maka RSU RA. Kartini Jepara harus mampu
memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu lebih baik, harga lebih
murah,mudahterjangkaudanmemenuhikebutuhan,tuntutandankepuasan
pelanggan.
Seperti telah diuraikan di atas bahwa obat merupakan komponen
terbesar biaya rumah sakit, maka untuk menghadapi tantangan di atas,
pelayananobatharusditingkatkan,dalamartidapatmemberikanpelayanan
obatyangbermutudenganhargayangterjangkau.
B. PERUMUSANMASALAH
Dari uraian latar belakang masalah tersebut diatas perumusan
masalahdapatdirumuskansebagaiberikut:
1. BerdasarkanangketsederhanadariTIMMutuRSURA.KartiniJepara,
yangtelahdilakukanpadatahun2003,terhadap100pasienumumdiRSU
RA. Kartini Jepara, didapatkan data keluhan pasien terbesar adalah
Pelayananobatobatan18,2%karenatidakbisamenebusobatdisebabkan
olehtidaktersediadanpelayanandokter10%.
13
-
2. MeskipunsudahditetapkanformulariumberdasarkanSPDirekturRSU
No. 024 sejak tahun 1997 namundokter masih ada yang menulis
resep tidak sesuai dengan formularium, hal ini kalau dilihat dari
formularium 8 tahun lamanya (1997 2005) baru formularium
direvisi.
Darihasilobservasiterhadap300sampelresepselamabulanPebruari
2004sampaidenganApril2004,masihterdapat20buahresepuntuk
golongan obat antibiotik, 10 buah golongan analgetik dan 6 buah
golongan antipiretik yang penulisannya tidak sesuai dengan
formularium.
Berdasarkanbeberapagejala diatasmakarumusanmasalahdalam
penelitianiniadalahFaktorfaktorapasajakahyangmempengaruhi
ketidakpatuhan dokter dalam penulisan resep sesuai dengan
formulariumdiRSURA.KartiniJepara?
C. TUJUANPENELITIAN
1. TujuanUmum
Mengetahui faktor faktor yang berpengaruh terhadap ketidakpatuhan
dokterdalampenulisanresepsesuaidenganFormulariumRumahSakit
UmumRA.KartiniJepara.
2. TujuanKhusus
1. Mengetahui gambaran variabel pendidikan, pengetahuan,
sikap,keyakinan,ketersediaanobatRSURA.KartiniJepara.
14
-
2. Mengetahuigambaranketidakpatuhandokterdalampenulisan
resepsesuaidenganformulariumRSURA.KartiniJepara.
3. Mengetahui hubunganpengetahuan terhadapketidakpatuhan
dokterdalampenulisanresepsesuaiformulariumRSURA.Kartini
Jepara.
4. Mengetahui hubungan sikap terhadap ketidakpatuhan dokter
dalam penulisan resep sesuai formularium RSU RA. Kartini
Jepara.
5. Mengetahui hubungan keyakinan terhadap ketidakpatuhan
dokterdalampenulisanresepsesuaiformulariumRSURA.Kartini
Jepara.
6. Mengetahui hubungan ketersediaan obat terhadap
ketidakpatuhan dokter dalam penulisan resep sesuai formularium
RSURA.KartiniJepara.
7. Mengetahui pengaruh secara bersamasama pengetahuan,
sikap,keyakinan,ketersediaanobatterhadapketidakpatuhandokter
dalampenulisanresepsesuaiformulariumRSURA.KartiniJepara.
D. RUANGLINGKUPPENELITIAN
1. LingkupSasaran.
Penelitianiniditujukankepadaseluruhdokterumumdandokter
spesialisyangbertugasdiRSURA.KartiniJepara.
2. LingkupMasalah.
15
-
Masalah dibatasi pada faktorfaktor yang mempengaruhi
ketidakpatuhan dokter dalam penulisan resep sesuai dengan
FormulariumRSURA.KartiniJepara.
3. LingkupKeilmuan.
Penelitian ini termasuk dalam Ilmu Manajemen Pelayanan
RumahSakit.
4. LingkupMetode.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei
denganpendekatancrosssectional.
5.LingkupLokasi.
LokasipenelitianinidilaksanakandiRSURA.KartiniJepara.
6.LingkupWaktu.
Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2005 sampai
denganbulanJuni2006
E. MANFAATPENELITIAN
1. BagiManajemenRSURA.KartiniJepara:
Secarakeseluruhandiharapkanhasil penelitian ini dapat memberikan
masukanbagiDirekturRSURA.KartiniJepara,komisimedik,panitia
farmasidanterapidaninstalasifarmasiuntukmelakukanintervensibila
diperlukanbaikberupaperubahansistemataupunkebijakanperaturan.
2. BagiPeneliti:
16
-
Sebagai pengalaman belajar dan penerapan ilmu manajemen rumah
sakityangdiperolehpenelitiselamamengikutipendidikandikonsentrasi
administrasirumahsakitdanmenerapkannyaditempatkerja.
3. BagiProgramPascaSarjanaIlmuKesehatanMasyarakat:
Merupakan sumbangan bagi pengembangan ilmu administrasi rumah
sakit tentang faktorfaktor yang mempengaruhi ketidakpatuhan dokter
dalam penulisan resep sesuai dengan obat yang tercantum dalam
formulariumrumahsakit.
F. KEASLIANPENELITIAN
Penelitian tentang faktorfaktor yang mempengaruhi ketidakpatuhan
dokter dalam penulisan resep sesuai formularium RSU RA. Kartini
Jeparaselamainibelumpernahdilakukan.Beberapapenelitianyangmirip
dengantopikpenelirtianiniantaralain:
1. Analisis faktorfaktor yang mempengaruhi penggunaan formularium
rumahsakitdiUnitRawatJalanRSHusadaJakarta,olehLuwiharsih,
tahun1989.(7)
17
-
Hasilnya : Berdasarkanhasil penelitian ini bahwapengetahuandan
sikap dokter yang paling mempengaruhi penggunaan
Formularium Rumah Sakit maka untuk meningkatkan
penggunaanFormulariumRumahSakit pengetahuandan
sikapdokterperluditingkatkan.
2. Analisis faktorfaktor perilaku dokter yang berhubungan dengan
penulisanresepobatdengannamagenerikpadapasienrawatjalan
RSUFatmawatiJakarta,olehDebbyDaniel,tahun2001.(8)
Hasilnya:Padaanalisismultivariatregresilogistikfaktorfaktorperilaku
dokter yang berhubungan secara bermakna dengan
penulisan resep obat dengan nama generik adalah sikap
terhadap program obat generik dan lama kerja di RSUP
Fatmawati.
3. Analisiskepatuhandoktermenulisresepberdasarkanformulariumdi
RumahSakitDokterMohammadHoesinPalembang,olehMasnirAlwi,
tahun2002.(9)
Hasilnya:Berdasarkanhasilpenelitianinimakavariabelyangpaling
dominan yang mempengaruhi dokter menuliskan resep
berdasarkanFormulariumadalahvariabelsikap.
18
-
19