kom pol 2

18

Click here to load reader

Upload: bagusdevil21

Post on 26-Jun-2015

218 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: KOM POL 2

TUGAS KELOMPOK PERTEMUAN-2

KOMUNIKASI POLITIK SEJARAH, DEFINISI, EFEK,PROSES, DAN FUNGSI

KOMUNIKASI POLITIK

OLEH:

BAGUS PRASTYAWAN G. NIM: 070710401

M. FAJAR SHODIQ RAMADLAN NIM: 070710019

ADE KURNIA AYU MUHADIR NIM: 070710017

BIMA FAJAR NUGRAHA NIM: 070710171

NIRMALA SARI DEWI R NIM: 070710391

DEPARTEMEN ILMU POLITIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

2009

1

Page 2: KOM POL 2

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim

Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada Allah SWT kami dapat menyelesaikan

makalah ini untuk tugas komunikasi politik

Makalah ini dapat tersusun berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Pada

kesempatan ini kami mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari bimbingan

serta kerja sama semua pihak yang telah membantu dan membimbing kami

kami menyadari bahwa Dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak

kekurangan. Maka dari itu kami mohon kritik dan saran dari semua pihak agar

tercapainya kesempurnaan. kami juga berharap semoga makalah ini berguna bagi

semua pihak.

Surabaya, 1 April 2009

Penulis

2

Page 3: KOM POL 2

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………….1

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………..2

KATA PENGANTAR………………………………………………………………….3

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………..4

BAB II PEMBAHASAN

1. Sejarah perkembangan ilmu Komunikasi dan komunikasi politik………5

2. Hubungan ilmu komunikasi dan ilmu politik dalam Komunikasi politik.5

3. Pengertian Komunikasi Politik……………………………………………..6

4. Efek Komunikasi Politik…………………………………………………….7

5. Proses Komunikasi Politik…………………………………………………..8

6. Aktor: Komunikator Politik...........................................................................8

7. Saluran Komunikasi Politik…………………………………………………9

8. Fungsi Komunikasi Politik…………………………………………………..9

BAB III KESIMPULAN……………………………………………………………..11

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………...12

3

Page 4: KOM POL 2

BAB I

PENDAHULUAN

komunikasi sebagai kegiatan politik merupakan penyampaian pesan-pesan

yang bercirikan politik oleh aktor-aktor politik kepada pihak lain. Kegiatan ini bersifat

empiris karena dilakukan secara nyata dalam kehidupan sosial. Sedangkan sebagai

kegiatan ilmiah maka komunikasi politik adalah suatu kegiatan politik dalam sistem

politik. (Harun)

Politik, seperti komunikasi , adalah proses. Dan seperti komunikasi, politik

melibatkan pembicaraan. Ini bukan pembicaraan dalam arti sempit seperti kata yang

diucapkan, melainkan pembicaraan dalam arti lebih inklusif, yang berarti segala cara

orang bertukar simbol, kata-kata yang dituliskan dan diucapkan, gambar, gerakan,

sikap tubuh, perangai, dan pakaian. Ilmuwan plitik Mark Roelofs mengatakan dengan

sederhana, ”politik adalah pembicaraan; atau lebih tepat, kegiatan berpolitik adalah

berbicara”. Ia menekankan politik hanya pembicaraan, juga tidak semua pembicaraan

adalah politikakan tetapi, ”hakikat pengalaman politik, dan bukan hanya kondisi

dasarnya, ialah bahwa ia adalah kegiatan berkomunikasi antara orangorang”.

Secara filosofi kajian komunikasi politik adalah kajian tentang hakikat

kehidupan manusia untuk mempertahankan hidup dalam lingkup berbangsa dan

bernegara. Hakikat kehidupan sebagai motif atau sebagai ”Das Wollen” (keinginan)

yang mendorong manusia untuk beriprah yang mengarah kepada terpenuhnya ”Das

Wollen” tersebut.

4

Page 5: KOM POL 2

BAB II

PEMBAHASAN

1. Sejarah perkembangan ilmu Komunikasi dan komunikasi politik .

Sejak manusia pertama menghuni planet bumi ,sejak itu komunikasi menyertai

kehidupan manusia tersebut, pada awalnya komunikasi berada dalam lingkup

sederhana dan dalam skala sempit. Perkembangan umat manusia terus melaju

mengikuti lajunya planet bumi ini, mereka tersebar dalam determinasi-determinasi

kultur ,nilai ,ruang ,dan waktu yang berbeda. Dalam kondisi ini komunikasi mulai

dihadapkan kepada problema yang bertambah kompleks dan rumit

Komplektivitas tersebut, membuat proses komunikasi tidak lagi berada dalam

tahap melukiskan perasaan yang berputar pada lingkup yang berskala kecil dan

terbatas,akan tetapi komunikasi telah membawa manusia untuk berorientasi kearah

yang lebih luas dan lebih kompleks ,bersamaan dengan itu , maka para teoritis dan

ilmuwan mulai mengarahakan perhatiannya pada bidang komunikasi sebagai kajia

yang menarik bermula di wilayah anglo saxon yang mengintroduksi komunikasi

sebagai kajian baru dalam rumpun social.

Perpaduan kajian antara ilmu komunikasi dengan ilmu social lainnya, akan

menghasilkan bentuk perkembangan baru yang mennjukkan pada karakteristik bahwa

ilmu ini dapat dipadukan,dan salah satu kajian yang menarik minat para ilmuwan

politik dan ilmu komunikasi , yaitu kajian terhadap “komunikasi politik”

2. Hubungan ilmu komunikasi dan ilmu politik dalam Komunikasi politik

Dalam komunikasi politik terapan kedua ilmu tersebut mempunyai hubungan

yang saling terakait dan mengisi , walaupun keduanya akan menampakkan

karakaterristik dan indentitas disiplin keilmuannya.

Pada hal tertentu ilmu komunikasi lebih memebri bobot pada kebijaksanaan

komunikasi sebagai produk penguasa yang dikonstruksiakan kedalam symbol-simbol

komunikasi dan ditranfomasikan dalam alur vertical maupun horizontal dengan

menggunakan ragam kegiatan dan ragam media , sedangkan dalam ilmu politik lebih

memusatkan bobot kajian komunikasi politik pada permasalahan-permasalahan

5

Page 6: KOM POL 2

bagaimana system kekuasaan terus berlanjut dengan menggunakan komunikasi

sebagai bentuk kegiatannya.

3. Pengertian Komunikasi Politik

Para Pakar ,teoritisi ilmu politik dan ilmu komunikasi berupaya untuk

memberikan suatu pengertian tentang apa itu komunikasi politik.sulit kiranya untuk

memunculkan suatu pengertian yang dapat memenuhi semua disiplin ilmu . Namun

demikian , upaya maksimal para pakar telah memberikan kontribusi yang sanagt

berharga di dalam memperkaya rujukan ilmu pengetahuan ,khususnya ilmu

komunikasi .

Format pengertian yang muncul dalam pandangan ilmu politik ,menempatkan

komunikasi politik sebagai obyek kajian ilmu politik ,karena pesan-pesan yang

disampaikan dalam proses komunikasi bercirikan politik ,yaitu berkait kekuasaan

politik Negara, pemerintahan ,dan aktifitas komunikator dalam kedudukan sebagai

pelaku politik..

Para pakar hukum melihat komunikasi politik dari sisi kegunaannya ,yaitu

untuk menghubungkan pikiran politik yang hidup dalam masyarakat baik pikiran yang

intern golongan ,instansi, asosiasi , ataupun sector kehidupan politik pemerintah

Menurut Dan Nimmo komunikasi politik menggunakan politik hanyalah untuk

mengartikan kegiatan orang secara kolektif yang mengatur perbuatan mereka didalam

kondisi konflik social ,pandangan ini dilatarbelakangi , karena konflik terjadi akibat

tidak terjcapaimya ideal komunikasi yang mampu mengintepretasikan berbagai

symbol-simbol yang disetujui dan diakui bersama , dengan dasar kehadiran

komunikasi politik adalah untuk mewujudkan kondisi harmonis ,berlanjutnya system

politik secara berkesinambungan yang dapat mengayomi seluruh individuyang berda

dalam system tersebut .

Menurut Gabriel Almond (1960): komunikasi politik adalah salah satu fungsi

yang selalu ada dalam setiap sistem politik. “All of the functions performed in the

political system, political socialization and recruitment, interest articulation, interest

aggregation, rule making, rule application, and rule adjudication,are performed by

means of communication.” Maksudnya bahwa, komunikasi politik merupakan proses

penyampaian pesan-pesan yang terjadi pada saat keenam fungsi lainnya itu

dijalankan. Hal ini berarti bahwa fungsi komunikasi politik terdapat secara inherent di

dalam setiap fungsi sistem politik, atau bisa dikatakan juga “Process by which a

6

Page 7: KOM POL 2

nation’s leadership, media, and citizenry exchange and confer meaning upon

messages that relate to the conduct of public policy”.

Menurut Miriam Budiardjo komunikasi politik merupakan salah satu fungsi

partai politik, yakni menyalurkan aneka ragam pendapat dan aspirasi masyarakat dan

mengaturnya sedemikian rupa –”penggabungan kepentingan” (interest aggregation”

dan “perumusan kepentingan” (interest articulation) untuk diperjuangkan menjadi

public policy.

Pegertian lainnya tentang komunikasi politik dari Mark Roelofs dan Barn lund

mengatakan ”politik adalah pembicaraan; atau lebih tepat, kegiatan berpolitik adalah

berbicara”. Ia menekankan politik hanya pembicaraan, juga tidak semua pembicaraan

adalah politikakan tetapi, ”hakikat pengalaman politik, dan bukan hanya kondisi

dasarnya, ialah bahwa ia adalah kegiatan berkomunikasi antara orangorang”. Dari

ungkapan kedua pakar tersebut cukup memberi isyarat bahwa komunikasi politik

lebih memusatkan kajiannya pada bobot materi dan muatan yang berisi pesan-pesan

politik ,peristiwa dan perilaku politik ,individu-individu baik sebagi penguas maupun

yang berada dalam asosiasi politik maupun kemasyarakatan .

Jadi bisa dilihat secara umum definisi komunikasi politik adalah suatu proses

dan kegiatan-kegiatan membentuk sikap dan perilaku politik yang terintegrasi

kedalam suatu sistem politik dengan menggunakan simbol-simbol yang berarti

4. Efek Komunikasi Politik

Nimmo membawa kita pada empat efek penting komunikasi politik: sosialisasi

politik, partisipasi politik, mempengarhui pemilu, dan mempengaruhi para pejabat

yang mengambil kebijakan politik. Secara konsisten, Nimmo meninjau sumber,

saluran, dan pesan dalam sosialisasi politik; proses sosialisasi isi pesan lewat

komunikasi interpersonal, komunikasi organisasional, dan komunikasi massa;

partisipasi politik dari sisi komunikator politik dan dari cara mereka memberikan

tanggapan pada komunikasi politik. Terakir, Nimmo menyebut proses mempengaruhi

pemilu sebagai komunikasi elektoral, dan proses mempengaruhi pejabat sebagai

komunikasi kebijakan.

menurut Johan Garnder dalam bukunya “A Sythesis of Expremintal Studies of

Speech Communiccation Feedback” mengenai efek komunikasi politik terdiri atas dua

7

Page 8: KOM POL 2

efek yaitu: Efek komunikasi secara langsung, menyatakan bahwa feedback dan efek

komunikasi secara langsung adalah reaksi langsung yang dilihat atau dirasakan oleh

komunikan, hal ini bersifat terikat pada waktu sebab efek langsung ini terjadi ketika

komunikasi juga dijalankan secara langsung.

5 .Proses Komunikasi Politik

Proses komunikasi politik sama dengan proses komunikasi pada umumnya

(komunikasi tatap muka dan komunikasi bermedia) dengan alur dan komponen:

1. Komunikator/Sender – Pengirim pesan- Encoding - Proses penyusunan ide

menjadi simbol/pesan

2. Message - Pesan

3. Media – Saluran

5. Komunikan/Receiver – Penerima pesan- Decoding - Proses pemecahan/

penerjemahan simbol-simbol

6. Feed Back - Umpan balik, respon.

6 .Aktor: Komunikator Politik.

Komunikator Politik pada dasarnya adalah semua orang yang berkomunikasi

tentang politik, mulai dari obrolan warung kopi hingga sidang parlemen untuk

membahas konstitusi negara. Namun, yang menjadi komunikator utama adalah para

pemimpin politik atau pejabat pemerintah karena merekalah yang aktif menciptakan

pesan politik untuk kepentingan politis mereka. Mereka adalah pols, yakni politisi

yang hidupnya dari manipulasi komunikasi, dan vols, yakni warganegara yang aktif

dalam politik secara part timer ataupun sukarela. Komunikator politik utama

memainkan peran sosial yang utama, teristimewa dalam proses opini publik. Karl

Popper mengemukakan “teori pelopor mengenai opini publik”, yakni opini publik

seluruhnya dibangun di sekitar komunikator politik. Komunikator Politik terdiri dari

tiga kategori: Politisi, Profesional, dan Aktivis;

1) Politisi adalah orang yang bercita-cita untuk dan atau memegang jabatan

pemerintah, seperti aktivis parpol, anggota parlemen, menteri, dsb.;

8

Page 9: KOM POL 2

2) Profesional adalah orang yang menjadikan komunikasi sebagai nafkah

pencahariannya, baik di dalam maupun di luar politik, yang uncul akibat

revolusi komunikasi: munculnya media massa lintas batas dan perkembangan

sporadis media khusus (majalah internal, radio siaran, dsb.) yang menciptakan

publik baru untuk menjadi konsumen informasi dan hiburan. Terdiri dari

jurnalis (wartawan, penulis) dan promotor (humas, jurubicara, jurukampanye,

dsb.).

3) Aktivis – (a) Jurubicara (spokesman) bagi kepentingan terorganisasi, tidak

memegang atau mencita-citakan jabatan pemerintahan, juga bukan profesional

dalam komunikasi. Perannya mirip jurnalis. (b) Pemuka pendapat (opinion

leader) –orang yang sering dimintai petunjuk dan informasi oleh masyarakat;

meneruskan informasi politik dari media massa kepada masyarakat. Misalnya

tokoh informal masyarakat kharismatis, atau siapa pun yang dipercaya publik.

7 .Saluran Komunikasi Politik

1. Komunikasi Massa – komunikasi ‘satu-kepada-banyak’, komunikasi melalui media

massa.

2. Komunikasi Tatap Muka –dalam rapat umum, konferensi pers, dan Komunikasi

Berperantara –ada perantara antara komunikator dan khalayak.

3. Komunikasi Interpersonal – komunikasi ‘satu-kepada-satu’. door to door visit,

temui publik, etc. atau Komunikasi Berperantara

4. Komunikasi Organisasi – gabungan komunikasi ‘satu-kepada-satu’ dan ‘satu-

kepada-banyak’: Komunikasi Tatap Muka . diskusi tatap muka dengan bawahan/staf,

8. Fungsi Komunikasi Politik

fungsi komunikasi politik dapat dibedakan kepada dua bagian. Pertama, fungsi

komunikasi politik yang berada pada struktur pemerintah (suprastruktur politik) atau

disebut pula dengan istilah the governmental political sphere, berisikan informasi

yang menyangkut kepada seluruh kebijakan yang dilaksanakan oleh pemerintah. Isi

komunikasi ditujukan kepada upaya untuk mewujudkan loyalitas dan integritas

nasional untuk mencapai tujuan negara yang lebih luas.

Kedua, fungsi yang berada pada struktur masyarakat (infrastruktur politik) yang

disebut pula dengan istilah the socio political sphere, yaitu sebagai agregasi

9

Page 10: KOM POL 2

kepentingan dan artikulasi kepentingan, dimana kedua fungsi tersebut sebagai proses

komunikasi yang berlangsung di antara kelompok asosiasi dan proses penyampaian

atau penyaluran isi komunikasi terhadap pemerintah dari hasil agregasi dan artikulasi

tersebut.

Apabila dilihat secara umum, maka fungsi komuniksi politik pada hakekatnya

sebagai jembatan penghubung antara suprastruktur dan infrastruktur yang bersifat

interdependensi dalam ruang lingkup negara. Komuniksi ini bersifat timbal balik atau

dalam pengertian lain saling merespons sehingga mencapai saling pengertian dan

diorientasikan sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat.

10

Page 11: KOM POL 2

BAB III

KESIMPULAN

1. Sejak manusia pertama menghuni planet bumi ,sejak itu komunikasi menyertai

kehidupan manusia tersebut, pada awalnya komunikasi berada dalam lingkup

sederhana dan dalam skala sempit. Perkembangan umat manusia terus melaju

mengikuti lajunya planet bumi ini, mereka tersebar dalam determinasi-

determinasi kultur ,nilai ,ruang ,dan waktu yang berbeda. Dalam kondisi ini

komunikasi mulai dihadapkan kepada problema yang bertambah kompleks

dan rumit .

2. Dalam komunikasi politik terapan kedua ilmu tersebut mempunyai hubungan

yang saling terakait dan mengisi , walaupun keduanya akan menampakkan

karakaterristik dan indentitas disiplin keilmuannya

3. secara umum definisi komunikasi politik adalah suatu proses dan kegiatan-

kegiatan membentuk sikap dan perilaku politik yang terintegrasi kedalam

suatu sistem politik dengan menggunakan simbol-simbol yang berarti

4. Dalam melakukan suatu komunikasi politik pasti terdapat pesan-pesan yang

ingin disampaikan oleh sang komunikator, di mana dalam penyampaian pesan

komunikasi tersebut tentunya membutuhkan suatu proses, proses komunikasi

politik sama dengan proses komunikasi pada umumnya . Selain prroses

komunikasi, dalam sebuah komunikasi politik, ketika seorang komunikator

politik melakukan suatu komuniksi tentunya ada fungsi dan juga efek dari

komunikasi yang dilakukan. Adapun fungsi dari komunikasi politk adalah.

Fungsi komunikasi politik secara umum adalah sebagai jembatan penghubung

antara suprastruktur dan infrastruktur yang bersifat interdependensi dalam

ruang lingkup negara. Komuniksi ini bersifat timbal balik atau dalam

pengertian lain saling merespons sehingga mencapai saling pengertian dan

diorientasikan sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat. Sedangkan efek

komunikasi politik yaitu: sosialisasi politik, partisipasi politik, mempengarhui

pemilu, dan mempengaruhi para pejabat yang mengambil kebijakan politik.

11

Page 12: KOM POL 2

DAFTAR PUSTAKA

Muhtadi, Asep Saeful. 2008. Kampanye Politi. Bandung: Humaniora.

Mulyana, Deddy. 2005. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja.

Nimmo, Dan. 2004. Komunikasi Politik Komunikator, Pesan, dan Media. Bandung: PT Remaja.

Ritonga, M Jamiluddin. 2003. Pola Komunikasi Politik yang Ideal di Indonesia. Sinar Harapan.

Setiawan, Asep. 1998. Komunikasi Politik Orde Reformasi. diskusi ilmiah Partai-partai Berbasiskan Agama: Prospek dan Tantangannya.

12