bab i budaya pol di ind 2

59

Upload: siti-nur-khotimah

Post on 20-Aug-2015

1.460 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab i budaya pol di ind 2
Page 2: Bab i budaya pol di ind 2

Waktu : 6 x 45 MenitWaktu : 6 x 45 Menit(Keseluruhan KD)(Keseluruhan KD)

Standar Standar KompetensKompetens

i :i :1. 1.

MenganalisiMenganalisis budaya s budaya politik di politik di Indonesia Indonesia

Kompetensi Dasar :Kompetensi Dasar :1.1. 1.1. Mendeskripsikan Mendeskripsikan pengertian budaya pengertian budaya politik.politik.1.2. Menganalisis tipe-tipe budaya politik 1.2. Menganalisis tipe-tipe budaya politik

yang berkembang dalam masyarakat yang berkembang dalam masyarakat Indonesia. Indonesia.

1.3. Mendeskripsikan pentingnya 1.3. Mendeskripsikan pentingnya sosialisasi pengembangan budaya sosialisasi pengembangan budaya politik.politik.

1.4. Menampilkan peran serta budaya 1.4. Menampilkan peran serta budaya politik partisipanpolitik partisipan

Page 3: Bab i budaya pol di ind 2

Waktu : 2 x 45 MenitWaktu : 2 x 45 Menit

Standar Standar Kompetensi :Kompetensi :

Menganalisis Budaya Politik Di Menganalisis Budaya Politik Di IndonesiaIndonesia

Kompetensi Dasar :Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan Mendeskripsikan pengertian budaya pengertian budaya politik.politik.

Page 4: Bab i budaya pol di ind 2

(Indikator)(Indikator)Hasil Yang Diharapkan :Hasil Yang Diharapkan :

Menguraikan pengertian budaya Menguraikan pengertian budaya politik secara umum dan menurut politik secara umum dan menurut para ahli.para ahli.

Menyimpulkan definisi budaya politik Menyimpulkan definisi budaya politik menurut pendapat para ahlimenurut pendapat para ahli

Mendeskripsikan komponen-Mendeskripsikan komponen-komponen budaya politikkomponen budaya politik

Page 5: Bab i budaya pol di ind 2

Variabel sistem politikVariabel sistem politik

1. kekuasaan yaitu cara mencapai hal 1. kekuasaan yaitu cara mencapai hal yang diinginkanyang diinginkan

2. kepentingan yaitu tujuan-tujuan yang 2. kepentingan yaitu tujuan-tujuan yang dikejar oleh pelaku/kelompok politikdikejar oleh pelaku/kelompok politik

3. kebijaksanaan yaitu hasil dari interaksi 3. kebijaksanaan yaitu hasil dari interaksi anrata kekuasaan dan kepentingan (dalam anrata kekuasaan dan kepentingan (dalam bentuk perundang-undangan)bentuk perundang-undangan)

4. budaya politik yaitu orientasi subyektif 4. budaya politik yaitu orientasi subyektif dari individu terhadap sistem politikdari individu terhadap sistem politik

Page 6: Bab i budaya pol di ind 2

Istilah sistem politik=negaraIstilah sistem politik=negara

• Struktur-struktur politik:Struktur-struktur politik:• A. suprastruktur politikA. suprastruktur politik

– EksekutifEksekutif– LegislatifLegislatif– yudikatif yudikatif

B. Infrastruktur politikB. Infrastruktur politik- LSMLSM - media massa- media massa- ParpolParpol

- tokoh politik- tokoh politik

- Kelompok kepentingan/kelompok penekan- Kelompok kepentingan/kelompok penekan

Page 7: Bab i budaya pol di ind 2

A. Pengertian Budaya A. Pengertian Budaya PolitikPolitik

1. 1. Secara umumSecara umum

Yaitu landasan sistem politik yang memberi jiwa Yaitu landasan sistem politik yang memberi jiwa atau warna pada sistem politik atau yang atau warna pada sistem politik atau yang memberi arah pada peran-peran politik yang memberi arah pada peran-peran politik yang dilakukan oleh struktur politikdilakukan oleh struktur politik

2. Menurut tokoh2. Menurut tokoh

a. Rusadi Sumintapuraa. Rusadi Sumintapura

Yaitu: pola tingkah laku individu dan Yaitu: pola tingkah laku individu dan orientasinya orientasinya terhadap kehidupan politik yang terhadap kehidupan politik yang dihayati oleh anggota dihayati oleh anggota dalam suatu sistem dalam suatu sistem politikpolitik

Page 8: Bab i budaya pol di ind 2

b. Gabriel A. Almond dan Sidney Verbab. Gabriel A. Almond dan Sidney VerbaYaitu Sikap orientasi warga negara Yaitu Sikap orientasi warga negara terhadap sistem politik dan aneka ragam terhadap sistem politik dan aneka ragam bagiannya, dan sikap terhadap peranan bagiannya, dan sikap terhadap peranan warga negara di dalam sistem itu.warga negara di dalam sistem itu.

c. Marbunc. MarbunYaitu Pandangan politik yang Yaitu Pandangan politik yang mempengaruhi sikap, orientasi, dan mempengaruhi sikap, orientasi, dan pilihanpolitik seseorangpilihanpolitik seseorang

d. Larry Diamondd. Larry Diamondyaitu keyakinan, sikap, nilai, ide-ide, yaitu keyakinan, sikap, nilai, ide-ide, sentimen, dan evaluasi suatu masyarakat sentimen, dan evaluasi suatu masyarakat tentang sistem politik negeri mereka dan tentang sistem politik negeri mereka dan peran masing-masing individu dalam peran masing-masing individu dalam sistem itusistem itu

Page 9: Bab i budaya pol di ind 2

e. Mochtar Masoed dan Colin e. Mochtar Masoed dan Colin MacAndrewsMacAndrews

Yaitu Sikap dan orentasi warga suatu Yaitu Sikap dan orentasi warga suatu negara terhadap kehidupan negara terhadap kehidupan pemerintahan negara dan politiknyapemerintahan negara dan politiknya

f. Almond dan Powellf. Almond dan Powell

Yaitu Suatu konsep yang terdiri dari sikap, Yaitu Suatu konsep yang terdiri dari sikap, keyakinan, nilai-nilai, dan keterampilan keyakinan, nilai-nilai, dan keterampilan yang sedang berlaku bagi seluruh anggota yang sedang berlaku bagi seluruh anggota masyarakat, termasuk pola masyarakat, termasuk pola kecenderungan-kecenderungan khusus kecenderungan-kecenderungan khusus serta pola-pola kebiasaan yang terdapat serta pola-pola kebiasaan yang terdapat pada kelompok-kelompok dalam pada kelompok-kelompok dalam masyarakat masyarakat

Page 10: Bab i budaya pol di ind 2

B. Komponen-komponen Orientasi Individu terhadap Sistem Politik

1. Orientasi Kognitifyaitu pengetahuan dan keyakinan tentang sistem politikcontoh: pengetahuan tentang jalannya sistem politik, simbol dan kebijakan yang mereka ambil.

2. Orientasi Afektifyaitu aspek perasaan atau ikatan emosional seorang individu terhadap sistem politik

Page 11: Bab i budaya pol di ind 2

3. Orientasi Evaluatifyaitu penilaian moral seseorang terhadap sistem politik (keputusan dan pendapat keputusan dan pendapat tentang obyek-obyek politik yang secara tentang obyek-obyek politik yang secara tipikal melibatkan standar nilai dan tipikal melibatkan standar nilai dan kriteria dengan informasi dan perasaankriteria dengan informasi dan perasaan))

Page 12: Bab i budaya pol di ind 2

C. Obyek Orientasi PolitikC. Obyek Orientasi Politik

1.1. Keterlibatan seseorang terhadap sistem Keterlibatan seseorang terhadap sistem politik secara keseluruhanpolitik secara keseluruhanmeliputi: intensitas pengetahuan, ungkapan meliputi: intensitas pengetahuan, ungkapan perasaan yang ditandai oleh apresiasi terhadap perasaan yang ditandai oleh apresiasi terhadap sejarah,kekuasaan,karakteristik konstitusi,atau sejarah,kekuasaan,karakteristik konstitusi,atau sistem politiknyasistem politiknya

2.2. Keterlibatan seseorang terhadap proses Keterlibatan seseorang terhadap proses inputinputmeliputi: meliputi: a.a. Intensitas pengetahuan dan perbuatan Intensitas pengetahuan dan perbuatan tentang proses tentang proses penyaluran segala tuntutan penyaluran segala tuntutan yang diajukan oleh yang diajukan oleh masyarakatmasyarakatb. pemrakarsa untuk mengkonversikan tuntutan-b. pemrakarsa untuk mengkonversikan tuntutan-

Page 13: Bab i budaya pol di ind 2

tuntutan sehingga menjadi kebijakan yang otoritatiftuntutan sehingga menjadi kebijakan yang otoritatif

c.c. pengamatan atas parpol, kelompok kepentingan, pengamatan atas parpol, kelompok kepentingan, media media massa sebagai sarana penampung berbagai massa sebagai sarana penampung berbagai tuntutantuntutan

3. 3. Keterlibatan seseorang terhadap proses outputKeterlibatan seseorang terhadap proses output

meliputi: intensitas pengetahuan dan perbuatan tentang meliputi: intensitas pengetahuan dan perbuatan tentang proses aktivitas pemerintah yang berkenaan dengan proses aktivitas pemerintah yang berkenaan dengan penerapan atau pemaksaan keputusan-keputusan otoritatifpenerapan atau pemaksaan keputusan-keputusan otoritatif

4. 4. Keterlibatan seseorang terhadap dirinya sendiriKeterlibatan seseorang terhadap dirinya sendiri

meliputi: meliputi:

a.a. Intensitas pengetahuan dan frekuensi perbuatan Intensitas pengetahuan dan frekuensi perbuatan seseorang dalam mengambil peranan di dalam seseorang dalam mengambil peranan di dalam negara negara dengan mempersoalkan apa yang menjadi dengan mempersoalkan apa yang menjadi hak, hak, kekuasaan dan kewajibannyakekuasaan dan kewajibannya

b.b. Apakah seseorang tersebut dapat memasuki Apakah seseorang tersebut dapat memasuki lingkungan lingkungan orang atau kelompok yang memiliki pengaruh orang atau kelompok yang memiliki pengaruh (penguasa)(penguasa)

c.c. Cara untuk meningkatkan pengaruhnya sendiriCara untuk meningkatkan pengaruhnya sendiri

Page 14: Bab i budaya pol di ind 2

D. Ciri-ciri Khas Budaya PolitikD. Ciri-ciri Khas Budaya Politik

1.1. Budaya politik menyangkut masalah legitimasiBudaya politik menyangkut masalah legitimasi

2.2. Pengaturan kekuasaanPengaturan kekuasaan

3.3. Proses pembuatan kebijakan pemerintahProses pembuatan kebijakan pemerintah

4.4. Kegiatan parpolKegiatan parpol

5.5. Perilaku aparat negaraPerilaku aparat negara

6.6. Gejolak masyarakat terhadap kekuasaan yang Gejolak masyarakat terhadap kekuasaan yang memerintahmemerintah

7.7. Kegiatan politik, sosial, ekonomi, keagamaanKegiatan politik, sosial, ekonomi, keagamaan

8.8. Pengalokasian sumber-sumber kepada Pengalokasian sumber-sumber kepada masyarakatmasyarakat

Page 15: Bab i budaya pol di ind 2

Dua manfaat jika dapat memahamiDua manfaat jika dapat memahamipengertian budaya politik :pengertian budaya politik : Adanya sikap warga negara terhadap sistem Adanya sikap warga negara terhadap sistem

politik yang mempengaruhi tuntutan-tuntutan, politik yang mempengaruhi tuntutan-tuntutan, tanggapan, dukungan serta orientasinya tanggapan, dukungan serta orientasinya terhadap sistem politik yang ada;terhadap sistem politik yang ada;

Dapat mengerti dan memahami hubungan Dapat mengerti dan memahami hubungan antara budaya politik dengan sistem politik antara budaya politik dengan sistem politik atau faktor-faktor apa yang menyebabkan atau faktor-faktor apa yang menyebabkan terjadinya pergeseran politik.terjadinya pergeseran politik.

Page 16: Bab i budaya pol di ind 2

TUGAS KELOMPOKTUGAS KELOMPOK

1. Bentuk kelompok yang masing-masing kelompok terdiri dari 6 atau 7 orang

2. Bacalah dan pahami kembali pengertian budaya politik menurut para tokoh

3. Carilah persamaan dan perbedaan mengenai konsep budaya politik yang di kemukakan para tokoh tersebut

4. Presentasikan di depan kelas di pandu oleh guru

Page 17: Bab i budaya pol di ind 2

Tugas Mandiri Tugas Mandiri

1.1. Jelaskan pengertian budaya politik menurut Rusadi Jelaskan pengertian budaya politik menurut Rusadi Sumintapura!Sumintapura!

2.2. Sebut dan jelaskan 3 orientasi individu terhadap Sebut dan jelaskan 3 orientasi individu terhadap sistem politik!sistem politik!

3.3. Jelaskan alasan pentingnya warga negara memahami Jelaskan alasan pentingnya warga negara memahami budaya politik dalam kehidupan berbangsa dan budaya politik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara!bernegara!

4.4. Sebut dan jelaskan 3 objek orientasi politik seseorang!Sebut dan jelaskan 3 objek orientasi politik seseorang!

5.5. Sebutkan ciri-ciri budaya politikSebutkan ciri-ciri budaya politik

Page 18: Bab i budaya pol di ind 2

Waktu: 2 X 45 menitWaktu: 2 X 45 menit

Standar Kompetensi:Standar Kompetensi:

Menganalisis Budaya Politik Di Menganalisis Budaya Politik Di IndonesiaIndonesia

Kompetensi dasar :Kompetensi dasar :

Menganalisis tipe-tipe budaya Menganalisis tipe-tipe budaya politik yang berkembang di politik yang berkembang di IndonesiaIndonesia

Page 19: Bab i budaya pol di ind 2

Indikator Indikator (Hasil yang diharapkan):(Hasil yang diharapkan):

1.1. Menyebutkan berbagai tipe budaya Menyebutkan berbagai tipe budaya politikpolitik

2.2. Menguraikan pengertian tipe-tipe Menguraikan pengertian tipe-tipe budaya politikbudaya politik

3.3. Menyebutkan ciri-ciri budaya politik Menyebutkan ciri-ciri budaya politik yang mewarnai kehidupan politik yang mewarnai kehidupan politik IndonesiaIndonesia

Page 20: Bab i budaya pol di ind 2

1. Tipe-tipe Budaya Politik1. Tipe-tipe Budaya Politik

1. Berdasarkan sikap yang ditunjukkan

2. Berdasarkan sikap terhadap tradisi dan perubahan

3. Berdasarkan Orientasi Politiknya

Page 21: Bab i budaya pol di ind 2

A. A. BERDASARKAN BERDASARKAN

SIKAP YANG SIKAP YANG DITUNJUKKANDITUNJUKKAN

a.a. Militan (usaha jahat & menentang)Militan (usaha jahat & menentang)

b.b. Toleransi (berpusat pd masalah)Toleransi (berpusat pd masalah)

Page 22: Bab i budaya pol di ind 2

B. BERDASARKAN SIKAP TERHADAP

TRADISI DAN PERUBAHAN

Budaya Politik yang memiliki Sikap mental absolut

Budaya politik yang memilikiSikap mental akomodatif

Page 23: Bab i budaya pol di ind 2

C. C. BERDASARKABERDASARKAN ORIENTASI N ORIENTASI POLITIKNYAPOLITIKNYA

ParokialParokial (partisipasi (partisipasi sangat rendah)sangat rendah)

Subjek/KaulaSubjek/Kaula (relatif (relatif maju tp masih pasif)maju tp masih pasif)

ParisipanParisipan (kesadaran (kesadaran sudah tinggi)sudah tinggi)

Sangat ideal Sangat ideal untuk tumbuh untuk tumbuh

suburnya suburnya demokrasidemokrasi

Page 24: Bab i budaya pol di ind 2

MODEL MODEL KEBUDAYAAKEBUDAYAA

N POLITIKN POLITIK

3. 3. Demokratik Demokratik IndustrialIndustrial

2. Sistem 2. Sistem OtoriterOtoriter

1. 1. DemokratisDemokratis

Pra- Pra- IndustrialIndustrial

Menurut Menurut AlmondAlmond dan dan VerbaVerba, ,

terdapat terdapat variasi dlm 3 variasi dlm 3

bentuk bentuk budaya politik :budaya politik : Partisipan-Subyek-Partisipan-Subyek-

Parokial,Parokial, Subyek-partisipan-Subyek-partisipan-

parokial,parokial, Parokial-partisipan-Parokial-partisipan-

subyek.subyek.

Page 25: Bab i budaya pol di ind 2

2. Budaya Politik Indonesia

Pandangan tokoh mengenaiBudaya politik Indonesia

a. Sub budaya politik Indonesia- Herbert Feith

- Clifford Geertz

b. Budaya politik IndonesiaNazarudin Sjamsuddin

c. Ciri dominan budaya politik IndonesiaAfan Gaffar

Page 26: Bab i budaya pol di ind 2

TUGAS KELOMPOKTUGAS KELOMPOK

1. Bentuklah kelompok yang terdiri dari 5-6 orang

2. Bacalah materi tentang tipe budaya politik yang didasarkan pada orientasi politik (sikap, nilai, informasi, dan kecakapan yang dimiliki warga negara) dan budaya politik di Indonesia

3. Carilah ciri-ciri dari budaya politik partisipan, budaya politik subjek, dan budaya politik kaula (buku hal 5-7)

4. Klasifikasikan ciri-ciri budaya politik yang ada di Indonesia menurut pendapat masing-masing tokoh (buku halaman 6-11)

5. Kerjakan dibuku tugasmu dan presentasikan hasil diskusimu di depan kelas

OK

Page 27: Bab i budaya pol di ind 2

Tugas mandiri

1. Kerjakan soal berikut ini ke dalam bentuk ringkasan!2. Berilah judul “ Pentingnya Sosialisasi Politik dalam

Pengembangan Budaya Politik”3. Kerjakan dibuku tugasmu4. Cermati dan kerjakan soal berikut ini sesuai petunjuk

diatas;a. Jelaskan pengertian sosialisasi Politik secara umum!b. Sebut dan jelaskan dua metode penyampaian pesan dalam sosialisasi politik!c. Sebutkan arti pentingnya sosialisasi politik menurut Gabriel A. Almond!d. Sebut dan jelaskan secara singkat enam macam sarana atau agen sosialisasi politik!

SEMANGATYEESSS….

Page 28: Bab i budaya pol di ind 2

TUGAS MANDIRI TAK TUGAS MANDIRI TAK TERSTRUKTURTERSTRUKTUR

1.1. Buatlah artikel tentang contoh negara atau daerah yang Buatlah artikel tentang contoh negara atau daerah yang memiliki karakteristik sesuai dengan tipe-tipe budaya memiliki karakteristik sesuai dengan tipe-tipe budaya politik yang telah kalian pelajaripolitik yang telah kalian pelajari

2.2. Identifikasikan daerah/ negara yang kamu pilih dan Identifikasikan daerah/ negara yang kamu pilih dan deskripsikan mengenai kehidupan masyarakatnya sesuai deskripsikan mengenai kehidupan masyarakatnya sesuai dengan materi budaya politik.dengan materi budaya politik.

Nama daerah/ negara:Nama daerah/ negara:

jumlah penduduk:jumlah penduduk:

tipe budaya:tipe budaya:

deskripsi kehidupan masyarakatnya:deskripsi kehidupan masyarakatnya:

3. 3. Tugas wajib dikumpulkan 2 minggu setelah pertemuan ini Tugas wajib dikumpulkan 2 minggu setelah pertemuan ini

OK..LAH.. KLO BEGITU…

Page 29: Bab i budaya pol di ind 2

Waktu : 2 x 45 MenitWaktu : 2 x 45 Menit

Standar Standar Kompetensi :Kompetensi :

Menganalisis Budaya Politik Di Menganalisis Budaya Politik Di IndonesiaIndonesia

Kompetensi Dasar :Kompetensi Dasar :1.3. Mendeskripsikan pentingnya 1.3. Mendeskripsikan pentingnya

sosialisasi pengembangan budaya sosialisasi pengembangan budaya politik.politik.

1.4. Menampilkan peran serta budaya 1.4. Menampilkan peran serta budaya politik partisipan.politik partisipan.

Page 30: Bab i budaya pol di ind 2

(Indikator)(Indikator)Hasil Yang Diharapkan :Hasil Yang Diharapkan :

• Menguraikan pengertian sosialisai politik Menguraikan pengertian sosialisai politik secara umum dan menurut para ahli.secara umum dan menurut para ahli.

• Menganalisis proses sosialisasiMenganalisis proses sosialisasi politik politik• Menganalisis sosialisasi politik dalam Menganalisis sosialisasi politik dalam

masyarakat berkembang dan komunitas masyarakat berkembang dan komunitas politik.politik.

• Mendeskripsikan pengertian dan konsep Mendeskripsikan pengertian dan konsep partisipasi politik.partisipasi politik.

• Menampilkan praktik dan tingkatan Menampilkan praktik dan tingkatan partisipasi politik.partisipasi politik.

Page 31: Bab i budaya pol di ind 2

PengertianPengertian

UmumUmum

Pendapat AhliPendapat Ahli1.1. G.A. AlmondG.A. Almond2.2. Irvin L. ChildIrvin L. Child3.3. Denis K., dllDenis K., dll

Peran Serta Dalam Peran Serta Dalam Budaya Politik Budaya Politik

PartisipanPartisipan

Praktik Partisipasi Praktik Partisipasi PolitikPolitik

Pengertian & KonsepPengertian & Konsep

PENGEM-PENGEM-BANGAN BANGAN BUDAYA BUDAYA POLITIKPOLITIK

Proses Sosialisasi PolitikProses Sosialisasi Politik

Sosialisasi Politik Dlm Masyarakat BerkembangSosialisasi Politik Dlm Masyarakat Berkembang

Sosialisasi Politik Dan Komunikasi PolitikSosialisasi Politik Dan Komunikasi Politik

Tingkatan Partisipasi Tingkatan Partisipasi PolitikPolitik

Page 32: Bab i budaya pol di ind 2

1.1. Sosialisasi PolitikSosialisasi Politik

a.a.PengertiaPengertiannSosialisasi Sosialisasi

politik adalah politik adalah proses dengan proses dengan mana individu-mana individu-individu dapat individu dapat memperoleh memperoleh

pengetahuan, pengetahuan, nilai-nilai, dan nilai-nilai, dan

sikap-sikap sikap-sikap terhadap terhadap

sistem politik sistem politik masyarakatnymasyarakatny

a.a.

Melalui sosialisasi, suatu Melalui sosialisasi, suatu kebudayaankebudayaan

dapat diwariskan kpd generasi dapat diwariskan kpd generasi berikut-berikut-

nya. Ada 3 sifat dasar mengapa nya. Ada 3 sifat dasar mengapa sosiali-sosiali-

sasi perlu :sasi perlu :

a.a. Manusia tidak akan bisa hidup Manusia tidak akan bisa hidup tanpa bantuan orang lain.tanpa bantuan orang lain.

b.b. ””Secara ekstrim” manusia tidak Secara ekstrim” manusia tidak punya naluri sehingga sebagian punya naluri sehingga sebagian besar perilaku untuk besar perilaku untuk kelangsungan hidupnya harus kelangsungan hidupnya harus dipelajari.dipelajari.

c.c. Manusia harus belajar Manusia harus belajar mengendali-kan hubungan dgn mengendali-kan hubungan dgn sesamanya, yaitu hidup menurut sesamanya, yaitu hidup menurut nilai-nilai dan membi-na peranan nilai-nilai dan membi-na peranan bersama. bersama.

Page 33: Bab i budaya pol di ind 2

a.a.Gabriel A. AlmondGabriel A. Almond, Sosialisasi politik , Sosialisasi politik menunjukkan pada proses dimana sikap-menunjukkan pada proses dimana sikap-sikap politik dan pola-pola tingkah laku sikap politik dan pola-pola tingkah laku politik diperoleh atau dibentuk, dan juga politik diperoleh atau dibentuk, dan juga merupakan sarana bagi suatu generasi merupakan sarana bagi suatu generasi untuk menyampaikan patokan-patokan untuk menyampaikan patokan-patokan politik dan keyakinan-keyakinan politik politik dan keyakinan-keyakinan politik kepada generasi berikutnya.kepada generasi berikutnya.

b.b.Irvin L. ChildIrvin L. Child, Sosialisasi politik adalah , Sosialisasi politik adalah segenap proses dengan mana individu, segenap proses dengan mana individu, yang dilahirkan dengan banyak sekali yang dilahirkan dengan banyak sekali jajaran potensi tingkah laku, dituntut jajaran potensi tingkah laku, dituntut untuk mengembangkan tingkah laku untuk mengembangkan tingkah laku aktualnya yang dibatasi di dalam satu aktualnya yang dibatasi di dalam satu jajaran yang menjadi kebiasaannya dan jajaran yang menjadi kebiasaannya dan bisa diterima olehnya sesuai dengan bisa diterima olehnya sesuai dengan standar-standar dari kelompoknya.standar-standar dari kelompoknya.

Lanjutan ……………….Lanjutan ………………. b.b.Menurut Para Menurut Para AhliAhli

Page 34: Bab i budaya pol di ind 2

Lanjutan ……………….Lanjutan ……………….

c.c. Richard E. Dawson dkk.,Richard E. Dawson dkk., Sosialisasi politik Sosialisasi politik dapat dipandang sebagai suatu pewarisan dapat dipandang sebagai suatu pewarisan pengetahuan, nilai-nilai dan pandangan-pengetahuan, nilai-nilai dan pandangan-pandangan politik dari orang tua, guru, dan pandangan politik dari orang tua, guru, dan sarana-sarana sosialisasi yang lainnya kepada sarana-sarana sosialisasi yang lainnya kepada warga negara baru dan mereka yang menginjak warga negara baru dan mereka yang menginjak dewasa.dewasa.

d.d. Denis KavanaghDenis Kavanagh, Sosialisasi politik merupakan , Sosialisasi politik merupakan suatu proses dimana seseorang mempelajari suatu proses dimana seseorang mempelajari dan menumbuhkan pandangannya tentang dan menumbuhkan pandangannya tentang politik.politik.

Page 35: Bab i budaya pol di ind 2

Beberapa segi penting sosialisasi politik Beberapa segi penting sosialisasi politik : :

Secara fundamental merupakan proses hasil Secara fundamental merupakan proses hasil belajar, belajar dari pengalaman/ pola-pola aksi.belajar, belajar dari pengalaman/ pola-pola aksi.

Memberikan indikasi umum hasil belajar tingkah Memberikan indikasi umum hasil belajar tingkah laku individu dan kelompok dalam batas-batas laku individu dan kelompok dalam batas-batas yang luas, dan lebih khusus lagi, berkenaan yang luas, dan lebih khusus lagi, berkenaan pengetahuan atau informasi, motif-motif (nilai-pengetahuan atau informasi, motif-motif (nilai-nilai) dan sikap-sikap.nilai) dan sikap-sikap.

Tidak terbatas pada usia anak-anak dan remaja Tidak terbatas pada usia anak-anak dan remaja saja (walaupun periode ini paling penting), tetapi saja (walaupun periode ini paling penting), tetapi berlangsung sepanjang hidup.berlangsung sepanjang hidup.

Mrp prakondisi yang diperlukan bagi aktivitas Mrp prakondisi yang diperlukan bagi aktivitas sosial, baik secara implisit maupun eksplisit sosial, baik secara implisit maupun eksplisit memberikan penjelasan mengenai tingkah laku memberikan penjelasan mengenai tingkah laku sosial.sosial.

Lanjutan ……………….Lanjutan ……………….

Page 36: Bab i budaya pol di ind 2

c.c. Proses Proses SosialisasiSosialisasi

Sosialisasi politikSosialisasi politik adalah istilah yang digunakan untuk adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan proses dengan jalan mana orang belajar menggambarkan proses dengan jalan mana orang belajar tentang politik dan mengembangkan orientasi pada politiktentang politik dan mengembangkan orientasi pada politik..

Dalam Proses Sosialisasi

Politik, metode yang kerap

digunakan adl : Pendidikan Politik dan

Indoktrinasi Politik.

Sarana Sarana dalam dalam

sosialisasi sosialisasi politikpolitik

KeluargaKeluarga

SekolahSekolah

Partai Partai PolitikPolitik

Page 37: Bab i budaya pol di ind 2

d.d.Sosialisasi Politik Dalam Masyarakat Sosialisasi Politik Dalam Masyarakat BerkembangBerkembang

Robert Le Vine, berpendapat bahwa sosialisasi politik di negara-negara berkembang cenderung mempunyai relasi lebih dekat pd sistem- sistem lokal, kesukuan, etnis, dan regional daripada dengan sistem-sistem politik nasional.

Masalah terberat yang dihadapi, yaitu adanya berbagai macam kelompok dan tradisi di negara itu.

3 (tiga) 3 (tiga) faktor faktor

masalah masalah penting penting

Pertumbuhan penduduk Pertumbuhan penduduk

Pendidikan dan nilai-nilai Pendidikan dan nilai-nilai tradisionaltradisional

Pengaruh urbanisasiPengaruh urbanisasi

Page 38: Bab i budaya pol di ind 2

e.e.Sosialisasi Politik Dan Komunikasi Sosialisasi Politik Dan Komunikasi PolitikPolitik

Dalam proses sosialisasi politik kaitannya Dalam proses sosialisasi politik kaitannya dengan fungsi komunikasi politik, dengan fungsi komunikasi politik, berhubungan dengan struktur-struktur berhubungan dengan struktur-struktur yang terlibat dalam sosialisasi serta gaya yang terlibat dalam sosialisasi serta gaya sosialisasi itu sendiri. sosialisasi itu sendiri.

Pada sistem politik masyarakat Pada sistem politik masyarakat modern, institusi seperti modern, institusi seperti

kelompok sebaya, komuniti, kelompok sebaya, komuniti, sekolah, kelompok kerja, sekolah, kelompok kerja,

perkumpulan-perkumpulan perkumpulan-perkumpulan sukarela, sukarela, media komunikasimedia komunikasi, ,

partai-partai politik dan institusi partai-partai politik dan institusi pemerintah semuanya dapat pemerintah semuanya dapat

berperan dalam sosialisasi berperan dalam sosialisasi politik.politik.

Page 39: Bab i budaya pol di ind 2

Negara maju seperti Amerika, Inggris, Jerman Negara maju seperti Amerika, Inggris, Jerman dan sebagainya arus informasi yg dimiliki dan sebagainya arus informasi yg dimiliki

relatif homogen. relatif homogen.

Para elite politik pemerintahan mempunyai Para elite politik pemerintahan mempunyai sumber-sumber informasi khusus melalui sumber-sumber informasi khusus melalui surat kabar tertentu yang ditujukan pada surat kabar tertentu yang ditujukan pada

kelompok kelas/politik tertentu.kelompok kelas/politik tertentu.

Masyarakat mempunyai akses ke suatu arus Masyarakat mempunyai akses ke suatu arus informasi dan media massa sehingga informasi dan media massa sehingga

hambatan-hambatan bahasa atau orientasi hambatan-hambatan bahasa atau orientasi kultural sangat minim. kultural sangat minim.

Lanjutan ……………….Lanjutan ……………….

Masyarakat dapat melakukan kontrol Masyarakat dapat melakukan kontrol terhadap para elite politik dan sebaliknya terhadap para elite politik dan sebaliknya kaum elite-pun dapat segera mengetahui kaum elite-pun dapat segera mengetahui

tuntutan masyarakat dan konsekuensi dari tuntutan masyarakat dan konsekuensi dari segala macam tindakan pemerintah.segala macam tindakan pemerintah.

Page 40: Bab i budaya pol di ind 2

Penugasan Praktik Penugasan Praktik KewarganegaraanKewarganegaraan

3

Setelah mempelajari materi-materi tentang : Setelah mempelajari materi-materi tentang : Sosialisasi Sosialisasi

Pengembangan Politik, lakukan Strategi Pembelajaran Pengembangan Politik, lakukan Strategi Pembelajaran dgn dgn

Penugasan Penugasan Cooperative Integrated Reading and Cooperative Integrated Reading and CompositionComposition

(CIRC) atau Kooperatif Terpadu Membaca dan Menulis.(CIRC) atau Kooperatif Terpadu Membaca dan Menulis.

Langkah-langkah :Langkah-langkah :

1.1. Bentuk kelompok dengan anggotanya antara 4 – 5 Bentuk kelompok dengan anggotanya antara 4 – 5 orang.orang.

2.2. Diberikan “wacana” atau kliping sesuai topik Diberikan “wacana” atau kliping sesuai topik bahasan.bahasan.

3.3. Setiap kelompok bekerja sama saling membacakan Setiap kelompok bekerja sama saling membacakan dan menemukan ide pokok serta memberi dan menemukan ide pokok serta memberi tanggapan terhadap wacana/kliping, dan ditulis tanggapan terhadap wacana/kliping, dan ditulis pada lembar kertas.pada lembar kertas.

4.4. Mempresentasikan atau membacakan hasil Mempresentasikan atau membacakan hasil kelompok.kelompok.

5.5. Buatlah kesimpulan bersama.Buatlah kesimpulan bersama.

6.6. Penutup.Penutup.

Page 41: Bab i budaya pol di ind 2

2.2. Peran Serta Dlm Budaya Politik PartisipanPeran Serta Dlm Budaya Politik Partisipan

a.a.Partisipasi Partisipasi PolitikPolitik

Partisipasi Politik Partisipasi Politik adalah kegiatan adalah kegiatan seseorang atau seseorang atau

sekelompok sekelompok orang untuk ikut orang untuk ikut serta secara aktif serta secara aktif dalam kehidupan dalam kehidupan

politik, seperti politik, seperti memilih memilih

pimpinan negara pimpinan negara atau upaya-atau upaya-

upaya upaya mempengaruhi mempengaruhi

kebijakan kebijakan pemerintah. pemerintah.

Menurut Menurut Myron WeinerMyron Weiner, , terdapat 5 penyebab terdapat 5 penyebab timbulnya gerakan ke timbulnya gerakan ke arah partisipasi politik : arah partisipasi politik :

Modernisasi dalam segala Modernisasi dalam segala bidang kehidupan.bidang kehidupan.

Perubahan-perubahan Perubahan-perubahan struktur kelas sosial. struktur kelas sosial.

Pengaruh kaum intelektual Pengaruh kaum intelektual dan kemunikasi masa dan kemunikasi masa modern. modern.

Konflik antar kelompok Konflik antar kelompok pemimpin politik. pemimpin politik.

Keterlibatan pemerintah yg Keterlibatan pemerintah yg meluas. meluas.

Page 42: Bab i budaya pol di ind 2

b.b.Konsep Partisipasi Konsep Partisipasi PolitikPolitik

Dalam ilmu politik, dikenal adanya konsep partisipasi politik untuk Dalam ilmu politik, dikenal adanya konsep partisipasi politik untuk memberi gambaran apa dan bagaimana tentang partisipasi politik. memberi gambaran apa dan bagaimana tentang partisipasi politik.

Sarjana Konsep Indikator

Kevin R. Hardwick

Partisipasi politik memberi perhatian pada cara-cara warga negara berin-teraksi dengan pemerintah, menyampaikan kepentingannya thd pejabat publik agar mampu mewujudkan kepentingan-kepentingan tsb.

Terdapat interaksi antara warga negara dengan pemerintah

Mempengaruhi pejabat publik.

Miriam Budiardjo

Partisipasi politik mrp kegiatan sese-orang/sekelompok orang untuk ikut serta secara aktif dalam kehidupan politik, dng jalan memilih pimpinan negara, dan secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi kebijakan pemerintah.

Berupa kegiatan individu atau kelompok

Bertujuan ikut aktif dalam kehidupan politik publik.

Page 43: Bab i budaya pol di ind 2

Ramlan Surbakti

Partisipasi politik ialah keikutser-taan warga negara biasa dalam menentukan segala keputusan menyangkut atau mempengaruhi hidupnya.

Partisipasi politik berarti keikut-sertaan warga negara biasa (yang tidak mempunyai kewenangan) dalam mempengaruhi proses pembuatan dan pelaksanaan keputusan politik.

Keikutsertaan warga negara dalam pembuatan dan pelaksanaan kebijakan publik

Dilakukan oleh warga negara biasa

Michael Rush dan Philip Althoft

Partisipasi politik adalah keterli-batan individu sampai pada bermacam-macam tingkatan di dalam sistem politik.

Berwujud keterlibatan individu dalam sistem politik

Memiliki tingkatan-tingkatan partisipasi

Lanjutan ……………….Lanjutan ……………….

Page 44: Bab i budaya pol di ind 2

Lanjutan ……………….Lanjutan ……………….

Menurut Menurut Ramlan SurbaktiRamlan Surbakti, rambu-rambu konsep partisipasi , rambu-rambu konsep partisipasi politik :politik :

• Berupa kegiatan atau perilaku luar individu warga negara biasa Berupa kegiatan atau perilaku luar individu warga negara biasa yang dapat diamati (bukan berupa sikap dan orientasi).yang dapat diamati (bukan berupa sikap dan orientasi).

• Diarahkan untuk mempengaruhi pemerintah selaku pembuat Diarahkan untuk mempengaruhi pemerintah selaku pembuat dan pelaksana keputusan politik. dan pelaksana keputusan politik.

• Kegiatan yang berhasil (efektif) maupun yang gagal mempenga-Kegiatan yang berhasil (efektif) maupun yang gagal mempenga-ruhi pemerintah termasuk dalam konsep partisipasi politik.ruhi pemerintah termasuk dalam konsep partisipasi politik.

• Untuk mempengaruhi pemerintah yang bisa dilakukan secara Untuk mempengaruhi pemerintah yang bisa dilakukan secara langsung ataupun secara tidak langsung.langsung ataupun secara tidak langsung.

• Kegiatan mempengaruh pemerintah bisa dilakukan melalui Kegiatan mempengaruh pemerintah bisa dilakukan melalui prosedur wajar prosedur wajar (konvensional), non(konvensional), non kekerasan kekerasan (nonviolence), (nonviolence), seperti seperti ikut memilih dalam pemilu dan mengajukan petisi, ikut memilih dalam pemilu dan mengajukan petisi, maupun dengan cara-cara diluar prosedur (maupun dengan cara-cara diluar prosedur (tak konvensionaltak konvensional), ), dan kekerasan (dan kekerasan (violenceviolence), seperti demonstrasi, pembangkangan ), seperti demonstrasi, pembangkangan halus, huru-hara, dan gerakan politik seperti kudeta & revolusi.halus, huru-hara, dan gerakan politik seperti kudeta & revolusi.

Page 45: Bab i budaya pol di ind 2

Penugasan Praktik Penugasan Praktik KewarganegaraanKewarganegaraan

4

Carilah sumber informasi lain baik dari buku, koran, majalah, Carilah sumber informasi lain baik dari buku, koran, majalah, internet, buletin dan sebagainya, kemudian lakukan hal-hal internet, buletin dan sebagainya, kemudian lakukan hal-hal berikut :berikut :1.1. Rumuskan kembali bagaimana suatu bangsa secara Rumuskan kembali bagaimana suatu bangsa secara

sosiologis maupun politis dapat terbentuk !sosiologis maupun politis dapat terbentuk !

2.2. Berikan penjelasan hubungan antara adanya manusia dgn Berikan penjelasan hubungan antara adanya manusia dgn terbentuknya bangsa di dalam suatu negara tertentu !terbentuknya bangsa di dalam suatu negara tertentu !

3.3. Berikan penjelasan kembali mengapa unsur konstitutif, Berikan penjelasan kembali mengapa unsur konstitutif, merupakan unsur mutlak dalam berdirinya suatu negara !merupakan unsur mutlak dalam berdirinya suatu negara !

4.4. Berikan sekurang-kurangnya 2 (dua) contoh persamaan dan Berikan sekurang-kurangnya 2 (dua) contoh persamaan dan berbedaan antara warga negara dengan bukan warga negara berbedaan antara warga negara dengan bukan warga negara berdasarkan hak dan kewajibannya !berdasarkan hak dan kewajibannya !

5.5. Identifikasikan kembali dalam bentuk apa sajakah batas Identifikasikan kembali dalam bentuk apa sajakah batas suatu negara dengan negara lain !suatu negara dengan negara lain !

Page 46: Bab i budaya pol di ind 2

c.c. Praktik Partisipasi Praktik Partisipasi PolitikPolitik

Huntington dan Nelson menemukan 5 bentuk kegiatan

utama yang dipraktikan dalam partisipasi politik :

Praktik Praktik Partisipasi Partisipasi

PolitikPolitikPemilihanPemilihan

LobbyingLobbying

OrganisasiOrganisasi

Mencari KoneksiMencari Koneksi Tindakan KekerasanTindakan Kekerasan

Page 47: Bab i budaya pol di ind 2

Milbrarth M.L. GoelMilbrarth M.L. Goel mengidentifikasi tujuh bentuk partisipasi mengidentifikasi tujuh bentuk partisipasi politik individual :politik individual :

Lanjutan ……………….Lanjutan ……………….

No

Bentuk Partisipasi

Keterangan

1. Aphatetic Inactuves

Tidak beraktifitas yang partisipatif, tidak pernah memilih.

2. Passive Supporters

Memilih secara reguler/teratur, menghadiri parade patriatik, membayar seluruh pajak, “mencintai negara”.

3. Contact Specialist

Pejabat penghubung lokal (daerah), propinsi dan nasional dalam masalah-masalah tertentu.

4. Communicators Mengikuti informasi politik, dan mengirim pesan-pesan dukungan dan protes terhadap pemimpin politik.

5. Party and campign workers

Bekerja untuk partai politik atau kandidat, bergabung dan mendukung parpol, dan dipilih jadi kandidat partai politik.

6. Community activitis

Bekerja dengan orang lain berkaitan dengan masalahlokal, melakukan kontak kpd pejabat berkenan dgn isu-isu sosial.

7. Protesters Bergabung dengan demonstrasi di jalanan, melakukan protes, menolak mematuhi aturan-aturan.

Page 48: Bab i budaya pol di ind 2

d.d.Tingkatan Partisipasi Tingkatan Partisipasi PolitikPolitik

PejabatPejabatPartai sepenuhPartai sepenuh

Waktu. Waktu. Pemimpin Pemimpin

partai/kelompok partai/kelompok kepentingan kepentingan

Petugas kampanye.Petugas kampanye.Anggota aktif dari Anggota aktif dari

partai/kelompok kepentingan partai/kelompok kepentingan dalam proyek-proyek sosial dalam proyek-proyek sosial

Menghadiri rapat umum anggota partai/Menghadiri rapat umum anggota partai/kelompok kepentingan, membicarakan kelompok kepentingan, membicarakan

masalah politik, mengikuti perkembangan masalah politik, mengikuti perkembangan politik melalui media massa, memberikan politik melalui media massa, memberikan

suara dalam pemilusuara dalam pemilu

AktivisAktivis

PartisipanPartisipan

Orang-orang yang Orang-orang yang apolitisapolitis

Page 49: Bab i budaya pol di ind 2

Lanjutan ……………….Lanjutan ……………….

Kriteria tingkatan partisipasi politik menurut Huntington dan Nelson

No

Tingkatan Partisipas

iKeterangan

1. Kategori Pengamat

Praktik Partisipasi, antara lain : menghadiri rapat umum, memberikan suara dalam pemilu, dan usaha meyakinkan orang lain.

Intensitas Partisipasi, tingkat hubungan rendah.

2. Kategori Aktivis

Praktik Partisipasi, jumlahnya terbatas dan hanya bagi se-jumlah kecil orang (terutama elite politik). Kegiatan yang dilakukan, tidak terbatas cara-cara formal-prosedural, akan tetapi dapat juga dengan tindakan kekerasan.

Intensitas Partisipasi, memiliki tingkat yang tinggi dan pe-nuh waktu. Mereka memiliki akses yang cukup kuat untuk melakukan hubungan “pribadi” dengan pejabat-pejabat pemerintah, sehingga upaya-upaya untuk mempengaruhi pembuatan kebijakan pemerintah menjadi efektif.

Page 50: Bab i budaya pol di ind 2

Lanjutan ……………….Lanjutan ……………….

Tingkatan partisipasi politik menurut Huntington dan Nelson, Tingkatan partisipasi politik menurut Huntington dan Nelson, Rush dan Althoff .Rush dan Althoff .

a.a. Menduduki jabatan politik atau administratifMenduduki jabatan politik atau administratif

b.b. Mencari jabatan politik atau administratif Mencari jabatan politik atau administratif

c.c. Keanggotaan aktif suatu organisasi politikKeanggotaan aktif suatu organisasi politik

d.d. Keanggotaan pasif suatu organisasi politikKeanggotaan pasif suatu organisasi politik

e.e. Keanggotaan aktif suatu organisasi semu politik Keanggotaan aktif suatu organisasi semu politik ((quasi-politicalquasi-political))

f.f. Keanggotaan pasif suatu organisasi semu politik Keanggotaan pasif suatu organisasi semu politik ((quasi-politicalquasi-political))

g.g. Partisipasi dalam rapat umum, demonstrasi, dan Partisipasi dalam rapat umum, demonstrasi, dan sebagainyasebagainya

h.h. Partisipasi dalam diskusi politik informal minat Partisipasi dalam diskusi politik informal minat umum dalam bidang politikumum dalam bidang politik

i.i. Voting (pemberian suara)Voting (pemberian suara)

Page 51: Bab i budaya pol di ind 2

Lanjutan ……………….Lanjutan ……………….

Tingkatan partisipasi politik, mencerminkan kapasistas partisipan dalam berpartisipasi politik.

Semakin tinggi tingkatan yang ditempati, maka semakin tinggi pula tingkatan partisipasi

politiknya. Dalam lingkup partisipasi politiknya, jika semakin tinggi maka semakin sedikit

(semakin mengerucut pada jumlah tertentu).Voting Voting mrp tingkatan partisipasi politik mrp tingkatan partisipasi politik terendah, yang membedakan satu tingkat di terendah, yang membedakan satu tingkat di atas orang yang apatis total, sementara di atas orang yang apatis total, sementara di atasnya terdapat orang atau sekelompok atasnya terdapat orang atau sekelompok orang yang sering terlibat dalam diskusi-orang yang sering terlibat dalam diskusi-diskusi politik informal, yang proporsinya diskusi politik informal, yang proporsinya lebih rendah, namun intensitasnya lebih lebih rendah, namun intensitasnya lebih tinggi.tinggi.

Page 52: Bab i budaya pol di ind 2

Penugasan Praktik Penugasan Praktik KewarganegaraanKewarganegaraan

5

1.1. Berikan ulasan pengertian kembali tentang “Politik Partisipan” sesuai Berikan ulasan pengertian kembali tentang “Politik Partisipan” sesuai pendapat anda secara umum !pendapat anda secara umum ! Bagaimana pendapat anda tentang budaya politik partisipan ? …………………………………………………….

Setelah mempelajari materi-materi tentang : Peran Serta Budaya Politik Partisipan, dilanjutkan Penugasan dengan menjawab pertanyaan

2.2. Milbarth M.L. Goel mengidentifikasi ada sebanyak 7 (tujuh) bentuk Milbarth M.L. Goel mengidentifikasi ada sebanyak 7 (tujuh) bentuk partisipasi politik individual, diantaranya adalah partisipasi politik individual, diantaranya adalah aphatetic inactuves, aphatetic inactuves, passive supporters, community activitispassive supporters, community activitis, dan lain-lain. Beri penjelasan , dan lain-lain. Beri penjelasan singkat pada kolom di bawah ini!singkat pada kolom di bawah ini!

Passive SupportersPassive Supporters Community ActivitisCommunity Activitis

………………………………… .………….………………………..

Page 53: Bab i budaya pol di ind 2

Lanjutan ……………….Lanjutan ……………….

3.3. Berikan tanggapan penjelasan, mengapa sebagai warga negara Berikan tanggapan penjelasan, mengapa sebagai warga negara dirasakan penting untuk memahami “partisipasi politik” dalam dirasakan penting untuk memahami “partisipasi politik” dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara! ...............................................................................................bernegara! .............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

4.4. Tuliskan perbedaan dan persamaan mendasar antara tingkatan Tuliskan perbedaan dan persamaan mendasar antara tingkatan partisipasi “aktivis” dengan “pengamat” berkaitan dengan partisipasi “aktivis” dengan “pengamat” berkaitan dengan aktivitas partisipasi politik di masyarakat di bawah ini !aktivitas partisipasi politik di masyarakat di bawah ini !

Persamaan Persamaan PerbedaanPerbedaan

…………………………………………………………………...

.………….………………………..

………………………………….

Page 54: Bab i budaya pol di ind 2

SOAL ESSAY/URAIANSOAL ESSAY/URAIANJawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan singkat dan jelas !Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan singkat dan jelas !

1.1. Berikan tanggapan penjelasan yang dimaksud budaya politik dan Berikan tanggapan penjelasan yang dimaksud budaya politik dan mengapa budaya politik antara suatu negara dengan negara lain mengapa budaya politik antara suatu negara dengan negara lain memiliki perbedaan !memiliki perbedaan !

2.2. Tuliskan, apa sajakah unsur-unsur budaya politik yang menonjol Tuliskan, apa sajakah unsur-unsur budaya politik yang menonjol dalam sistem politik di Indonesia !dalam sistem politik di Indonesia !

3.3. Jelaskan, bagaimana pengaruh birokrasi terhadap suatu budaya Jelaskan, bagaimana pengaruh birokrasi terhadap suatu budaya politik di Indonesia !politik di Indonesia !

4.4. Jelaskan 4 (empat) tahapan dalam sosialisai politik yang dilakukan Jelaskan 4 (empat) tahapan dalam sosialisai politik yang dilakukan seorang anak menurut Easton dan Dennis !seorang anak menurut Easton dan Dennis !

5.5. Jelaskan perbedaan budaya politik partisipan dengan budaya politik Jelaskan perbedaan budaya politik partisipan dengan budaya politik toleransi, berikan contoh dari perbedaan tersebut !toleransi, berikan contoh dari perbedaan tersebut !

Page 55: Bab i budaya pol di ind 2

6. Jelaskan dengan memberi alasan bagaimana metode yang kerap diterapkan dalam sosialisasi politik di negara-negara berkembang pada umumnya !

7. Jelaskan bagaimanakah penggolongan budaya politik ditinjau dari sikap, nilai-nilai, informasi, dan orientasi-orientasi warga negara terhadap kehidupan politik dan pemerintahannya !

8. Menurut Anda bagaimanakah hubungan sistem politik dengan Budaya Politik di suatu negara, khususnya di Indonesia ?

9. Jelaskan bagaimana pandangan Hyman tentang hubungan antara sosialisasi politik dengan komunikasi politik !

10.Jelaskan dengan memberi alasan, mengapa jika pernyataan umum dari salah satu pimpinan partai politik/tokoh masyarakat yang bernada militan, dapat men ciptakan ketegangan dan menumbuhkan konflik dalam suatu masyarakat luas !

Lanjutan ……………….Lanjutan ……………….

Page 56: Bab i budaya pol di ind 2

STUDI KASUSSTUDI KASUS

Sentimen PrimordialSentimen Primordial

Salah satu masalah yang seringkali muncul dalam proses pemilihan kepala daerah adalah menguatnya sentimen primordial yang lebih terikat pada persamaan etnis, aliran, ikatan darah dan berbagai bentuk sifat kedaerahan lainnya. Munculnya masalah ini lebih disebabkan karena karakter masyarakat yang ada di daerah juga berbeda-beda, yang ternyata dapat mempengaruhi preferensi (pilihan) politik masyarakat untuk menentukan kepemimpinan daerah. Beberapa variabel seperti latar belakang etnis, status sosial ekonomi, dan agama, dapat menciptakan suatu polarisasi pilihan politik rakyat menjadi apakah itu sifatnya rasional ataukah emosional.

Sumber : Sumber : Andi Haris ; Dosen Sosiologi Politik Unhas Andi Haris ; Dosen Sosiologi Politik Unhashttp://www.fajar.co.id/news.php?newsid=2103

Page 57: Bab i budaya pol di ind 2

Tagihan Tugas :Tagihan Tugas :

1.1. Setelah disimak dan baca baik-baik, jelaskan kembali apa yang Setelah disimak dan baca baik-baik, jelaskan kembali apa yang telah ditulis sesuai dengan persepsi yang ada dibenak anda !telah ditulis sesuai dengan persepsi yang ada dibenak anda !

2.2. Berikan beberapa penjelasan indikasi tentang munculnya Berikan beberapa penjelasan indikasi tentang munculnya “sentimen primordial” dalam banyak pemilihan kepala daerah !“sentimen primordial” dalam banyak pemilihan kepala daerah !

3.3. Jelaskan dengan memberi alasan, mengapa sentimen primordial Jelaskan dengan memberi alasan, mengapa sentimen primordial dapat berpengaruh kuat terhadap preferensi (pilihan) politik rakyat !dapat berpengaruh kuat terhadap preferensi (pilihan) politik rakyat !

4.4. Tentukan langkah-langkah nyata dalam upaya mengurangi Tentukan langkah-langkah nyata dalam upaya mengurangi sentimen primordial guna membangun sistem politik yang sehat di sentimen primordial guna membangun sistem politik yang sehat di Indonesia !Indonesia !

5.5. Berikan usulan konkrit, apa yang harus anda lakukan guna Berikan usulan konkrit, apa yang harus anda lakukan guna meningkatkan partisipasi politik warga masyarakat :meningkatkan partisipasi politik warga masyarakat :

a.a. Sebagai ketua organisasi pemuda !Sebagai ketua organisasi pemuda !b.b. Sebagai ketua suatu partai politik !Sebagai ketua suatu partai politik !c.c. Sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah !Sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah !

Page 58: Bab i budaya pol di ind 2

Carilah referensi dari berbagai sumber untuk mengkaji ulang tentang rumusan dan penerapan sistem politik demokrasi Pancasila (berikut gambar-gambar pendukungnya) yang berkaitan dengan tata cara pengambilan keputusan !

1. Pahami kembali tentang rumusan “Sosialisasi Politik”, dan buatlah skenario (simulasi atau role play) wujud implementasinya di sekolah dan masyarakat !

2. Carilah topik-topik dari berbagai sumber (mass media cetak atau elektronik) sekitar pelaksanaan sosialisasi politik (teknis pelaksanaan),

3. Kemudian lakukan demonstrasi dalam bentuk simulasi atau role play di dalam kelas !

INQUIRIINQUIRI

Page 59: Bab i budaya pol di ind 2