kn baru
DESCRIPTION
kn baruTRANSCRIPT
KATA PENGAjNTAR
Alhamdulillahi rabbil alamin atas limpahan rahmat dan hidayah Allah SWT, sehingga penulisan karya nyata ini
dapat selesai dengan baik. Penulis membuat naskah karya nyata ini dengan judul “Penerapan Metode Pembelajaran
Blended Learning pada Kursus Desain Grafis Lembaga Kursus Umboh”, yang mengacu pada tema lomba jambore/
apresiasi ptk-paudni berprestasi tingkat provinsi selawesi selatan 2015.
Penulis menyadari bahwa karya nyata ini masih jauh dari kesempurnaan sebagai wujud keterbatasan makhluk
dihadapan sang Khalik. Oleh karena itu penulis memohon masukan ide atau saran dari segenap pemerhati karya nyata ini
untuk menjadi bahan dalam upaya peningkatan kualitas karya nyata. Tak lupa penulis menghaturkan terima kasih kepada
seluruh pihak yang telah memberikan bantuan dalam penulisan karya nyata ini. Semoga segala bantuan yang telah
diberikan mendapat pahala dari Allah SWT.
Penulisan karya nyata ini bagi penulis merupakan kesempatan berharga untuk ikut andil dalam upaya pembangunan
pendidikan khususnya program lembaga kursus komputer. Semangat tersebut berangkat dari kenyataan yang penulis
temukan bahwa ternyata masih banyak permasalah peserta kursus komputer. Diantar permasalahan yang sangat urgen
yaitu fasilitas dan metode pembelajaran yang diterapkan. Peran lembaga kursus komputer ini diharapkan dapat
memberikan manfaat yang akan berdampak pada peningkatan pengetahuan terhadap desain grafis periklanan.
Kepada semua pihak yang telah banyak membantu hingga terselesaikannya Karya Nyata ini, kami ucapkan
terimakasih.
Bulukumba, Mei 2015
Penulis
KARYA NYATA LEMBAGA KURSUS UMBOHPage 1
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA NYATA
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ………………………………………………………………. 1
B. Rumusan Masalah .……………………………………………………………… 2
C. Tujuan ………………………………………………………………. 3
D. Strategi Pemecahan Masalah ………………………………………………………………. 4
BAB II PEMBAHASAN
A.
Penulis
KARYA NYATA LEMBAGA KURSUS UMBOHPage 2
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Lembaga Kursus merupakan salah satu upaya untuk mengembangkan kualitas sumber daya manusia yang pada
umumnya wajib dilaksanakn oleh setiap kabupaten. Lembaga Kursus merupakan program strategi jangka panjang yang
pada penyelenggaraanny harus mampu menjawab kebutuhan serta tantangan secara nasional. Selain itu, memasuki era
teknologi saat ini Lembaga Kursus juga harus mampu menjawab kebutuhan dunia usaha dan industry (DU/DI) dalam
masalah periklanan.
Dunia periklanan saat ini mengalami kemajuaan yang sangat pesat, hal ini ditandai dengan adanya peningkatan
billing atau dana iklan yang dialami biro–biro iklan lain. Kita mengetahui bahwa peranan periklanan sangat penting sekali
terutama untuk memasarkan serta mengenalkan barang dan jasa dari suatu perusahaan supaya dikenal oleh masyarakat
luas. Kemajuaan periklanan ini tidaklah berarti bila tidak di ikuti dengan kemampuan skiil terutama tenaga creative
(pencipta ide/ konseptor), kemampuan dalam cepatnya suatu informasi yang tidak akan terbentuk secara tiba-tiba
melainkan harus melalui suatu tahapan-tahapan tertentu.
Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin ekspansif, kebutuhan akan sumber daya manusia (SDM) di
bidang industry komunikasi semakin di butuhkan pula. Era ini menjadi informasi sebagai elemen yang penting untuk
memacu manusia agar dapat memproduksi, mengolah, mendistribusikan berbagai informasi kepada masyarakat luas.
Berbagai upaya telah dilakukan untuk mencapai tujuan akademik yaitu mengembangankan kemampuan dalam membentuk
tenaga professional yang nantinya akan bergerak sebagai praktisi periklanan yang siap menghadapi dunia kerja periklanan
secara nyata. Salah satu upaya tersebut adalah dengan diterapkannya metode Blended pada program kursus desain grafis
corel draw, yang menghadapkan peserta kursus pada metode pembelajaran Offline dan Online.
Dalam lembaga kursus ada banyak hal yang mendukung peserta kursus sehingga bisa mencapai titik kompeten.
Fasilitas merupaka salah satu Sarana untuk melancarkan pelaksanaan proses pembelajaran atau memudahkan. Banyak
peserta kursus yang tidak memiliki fasilitas IT sendiri seperti Laptop atau HP android, sehingga materi kursus yg
didapatkan tidak bisa diulangi lagi begitu pertemuan kursus telah selesai. Padahal sudah diketahui bahwa ada materi teori
dan praktek yang terkadang harus selalu diulang ulang. Bukan hanya itu metode pembelajaran atau penyampaian materi
kursus terkadang membuat peserta kursus menjadi bosan dan tak mengeti pengembangan materi sehingga kemampuan
untuk melakukan kreasi atau membuat sebuah desain grafis terhenti.
Lembaga kursus Umboh pernah menerapkan metode e-learning, namun dianggap masih tidak maksimal dalam
mengarahkan peserta kursus untuk kompeten dalam pembuatan iklan berupa desain grafis. Seringkali materi sudah banyak
dan tersedia dengan lengkap. Orang juga bisa belajar kapan saja dan di mana saja. Bisa dari kantor, rumah, hotel, maupun
di kafe asal terkoneksi lewat jaringan nirkabel. Namun tetap saja tingkat penggunaan materi-materi e-learning tersebut
tergolong rendah. Dalam analisa sederhana saya, orang butuh teman dan butuh feedback langsung. Sama seperti yang kita
rasakan dalam training konvensional di ruang kelas.
Kendala lanjutan dari e-learning adalah menciptakan kesan kesendirian sehingga seseorang tidak bisa bertahan
lama dalam belajar. Dalam setengah jam, seseorang sudah malas dan tidak terlalu termotivasi untuk melanjutkan
pembelajarannya. Bukan karena materinya tidak bagus atau sistem online dari materi yang disajikan kurang interaktif,
melainkan orang merasa sedang sendiri dan dia perlu orang lain. Meskipun buat seorang pembelajar sejati itu bukanlah
alasan. Namun fakta menunjukkan, orang tidak bisa bertahan lama belajar di depan komputer.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang sudah disusun maka permasalahan penelitian diatas sebagai berikut :
a. Bagaimana penerapan metode Blended untuk pembelajaran desain grafis pada peserta kursus ?
b. Bagaimana hasil atau dampak yang dicapai dalam melaksanakan metode blended dalam pembelajaran desain
grafis?
1.3. Tujuan
KARYA NYATA LEMBAGA KURSUS UMBOHPage 3
Berdasarkan permasalahan tersebut maka tujuan penyusunan karya nyata ini adalah sebagai berikut :
a. Dapat memberikan gambaran umum tentang penerapan metode Blended untuk pembelajaran desain grafis pada
peserta kursus
b. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan atau dampak positif dari penerapan metode blended dalam pembelajaran
desain grafis
c.
KARYA NYATA LEMBAGA KURSUS UMBOHPage 4
MODEL PEMBELAJARAN
TIDAK MENINGKAT PENINGKATAN
METODE BLENDED
TIDAK BERKOMPETEN BERKOMPETEN
KOMPETENSI PESERTA KURSUS
MONITORINEVALUASI
1.4. Strategi Pemecahan Masalah
Memahami dan menguasai Desain Grafis terkait aspek teknis maupun kepemilikan alat teknologi menjadi sebuah
kebutuhan mendasar yang harus dikuasai dan dimiliki oleh Instruktur Lembaga Kursus Umboh
Tindakan tersebut harus didasari oleh keseluruhan proses dan hasil pembinaan program yang telah mencapai
output optimal yang dapat diukur berdasarkan kinerja, indikator dan kriteria tertentu. Dalam hal ini, Lembaga Kursus
Umboh lebih dominan mengacu pada daya serap peserta kursus khususnya kemampuan mendesain iklan.
Strategi pemecahan masalah dengan menggunakan pembelajaran berbasis Blended yaitu : metode yang
menggabungkan antara system e-learning dengan metode konvensional atau tatap muka (face to face).
KARYA NYATA LEMBAGA KURSUS UMBOHPage 5
PENYEBAB PESERTA TIDAK KOMPETEN
KARYA NYATA LEMBAGA KURSUS UMBOHPage 6
BAB III
PEMBAHASAN
A. DESKRIPSI
Berdasarkan bagan 1 pada strategi pemecahan masalah diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :
Deskripsi strategi pembelajaran merupakan suatu rangkaian rencana kegiatan termasuk didalamnya penggunaan
metode dan pemanfaatan sumber daya atau kekuatan dalam suatu pembelajaran. Dalam karya nyata ini metode
pembelajaran yang dikembangkan adalah metode pembelajaran Blended yang berfokus pada pembelajaran offline dan
konvensional. Untuk memberikan gambaran umum yang lebih jelas maka, kami sajikan penjelasan sebagai berikut :
1. Kompeten
Kompeten adalah kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan atau melaksanakn pekerjaan yang dilandasi oleh
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja.
2. Pembelajaran
Pembelajaran adalah “suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material fasilitas,
perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi tercapainya tujuan pembelajaran”
Dalam istilah ”pembelajaran” lebih dipengaruhi oleh perkembangan hasil-hasil teknologi yang dapat dimanfaatkan
untuk kebutuhan belajar, siswa diposisikan sebagaisubyek belajar yang memegang peranan utama sehingga
dalam setting proses mengajar siswa dituntut beraktifitas secara penuh, bahkan secara individual mempelajari
bahan pelajaran. Dengan demikian, kalau dalam istilah “mengajar” (pengajaran) atau “teaching” menempatkan
guru sebagai “pemeran utama” memberikan informasi, maka dalam “instruction”guru lebih banyak berperan
sebagai fasilitator, memanage berbagai sumber dan fasilitas untuk dipelajari siswa.
3. Metode Blended
Metode adalah cara yang digunakan oleh instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dikelas sebagai
upaya untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Blended Learning merupakan metode pembelajaran yang mengkombinasikan metode pembelajaran tatap muka
dengan online learning.
4. Evaluasi
Evaluasi adalah mengumpulkan keterangan-keterangan secara sistematis tentang pengaruh usaha kita dianalisis
agar dapat di ketahui apakah dan hingga manakah tujuan pengajaran telah dicapai.
5. Monitoring
Proses rutin pengumpulan dan pengukuran kemajuan atas objektif program atau memantau perubahan yang focus
pada proses dan keluaran.
6. Desain grafis
Iklan dan desain merupakan dua buah yang hampir tidak dapat dipisahkan, meskipun pengertian desain sendiri
cukup luas, tidak hanya untuk periklanan saja. Graphic, atau Grafis dalam Bahasa Indonesia, berasal dari Bahasa
Yunani Graphein yang berarti menulis atau menggambar. Sementara itu, istilah Seni Grafis yaitu seni gambar
dalam dua dimensi pada umumnya mencakup beberapa bentuk kegiatan, seperti menggambar, melukis, dan
fotografi. Secara spesifik, cakupan tadi terbatas pada karya yang dicetak atau karya seni yang dibuat untuk
diperbanyak melalui proses cetak. Desain merupakan seluruh proses pemikiran dan perasaan yang akan
menciptakan sesuatu, dengan menggabungkan fakta, konstruksl, fungsi dan estetika, untuk memenuhi kebutuhan
manusia. Desain adalah suatu konsep pemecahan masalah rupa, warna, bahan, teknik, biaya, guna dan pemakaian
yang diungkapkan dalam gambar dan bentuk
B. PERENCANAAN
Lembaga kursus dikatakan berkembang dan sukses membina peserta kursus ketika seluruh peserta kursus
berkompeten pada materi kursus, setidaknya berkompeten pada satu materi kursus yang diterapkan oleh Setiap
lembaga kursus berkompeten atau tidaknya peserta kursus sangat berpengaruh terhadap perkembangan lembaga
kursus selanjutnya Instruktur kursus melaksanakan pendataan peserta kursus yang ikut pada desain grafis,
selanjutnya dari pendataan tersebut instruktur mengelompokkan atau membagi peserta kursus menjadi dua yaitu
peserta yang berkompeten dan peserta tidak berkompeten. Setelah dilakukan pengelompokan masih banyak terdapat
KARYA NYATA LEMBAGA KURSUS UMBOHPage 7
peserta kursus yang tidak kompeten dalam bidan desain grafis, sehingga instruktur Lembaga Kursus Umboh mencari
penyebab masih banyaknya peserta kursus yang tidak berkompeten. Dari beberapa penyebab penguasaan peserta
kursus dalam desain grafis yang paling berpengaruh adalah model pembelajaran yang ditetapkan Lembaga Kursus.
C. PELAKSANAAN
Lembaga Kursus Umboh berkegiatan hanya 3 hari dalam sepekan dikarenakan sumber daya manusia dan
finansisal. Meskipun terkesan berjalan minim secara kuantitas, namun hasil pembelajaran kami dengan metode Blended
yang telah berjalan sejauh ini sangat optimal dilihat dari sisi kualitas kompetensi. Pada karya nyata ini Lembaga Kursus
Umboh mengambil sampel 10 orang dari 25 orang. Seperti pada table berikut,
No Nama JENJANG
PENDIDIKAN
Nilai Kompetensi
metode pembelajaran
umum
Keterangan1
1 ARIS MUNANDAR SMP 75 Tidak Kompeten
2 ADAM ASHARI SMP 70 Tidak Kompeten
3 AMIRULLAH SMP 75 Kompeten
4 AGUSTINA SMP 70 Kompeten
5 AGUS SALIM SMA 75 Tidak Kompeten
6 FUTRI AYU SMA 75 Tidak Kompeten
7 HARRY SMA 70 Tidak Kompeten
8 HELMI, S SMA 80 Kompeten
9 ANDI IRSAN SMA 70 Tidak Kompeten
10 SUKMAWATI SMA 90 Kompeten
11 ANGGITA SMK 75 Tidak Kompeten
12 NIRWANA SMK 80 Kompeten
13 SAPPEWALI SMK 75 Tidak Kompeten
14 HARIANTO SMK 70 Tidak Kompeten
15 MUH. ASHAR SMK 80 Kompeten
Tabel.1.aKeterangan:Nilai antara 70-75 Tidak KompetenNilai antara 80-95 Kompeten
Dari data table 1.a, diatas sehingga Lembaga kursus Umboh melakukan inovasi dalam pembelajaran desain grafis
periklanan dengan merubah metode pembelajaran dengan menerapkannya metode Blended. Sesuai namanya, blended
learning adalah metode pembelajaran yang memadukan pertemuan tatap muka dengan materi online secara harmonis.
Perpaduan antara training konvensional di mana trainer dan trainee bertemu langsung dengan training online yang bisa
diakses kapan saja, di mana saja 24 jam sehari, 7 hari seminggu.
Kami memprediksi di masa depan trend belajar dengan blended learning akan semakin populer di dunia, termasuk
Indonesia. Hal ini didukung oleh berbagai faktor. Salah satunya adalah apa yang dilakukan ketika ingin mengetahui
informasi tertentu? Anda akan menghidupkan komputer dan bertanya kepada Paman Google. Atau jika Anda punya
handphone mutakhir, hanya dengan beberapa tombol dan sentuhan ringan, informasi yang dicari sudah ada dalam
genggaman. Tidak hanya itu, infrastruktur IT juga semakin baik. Kini orang bisa menonton video langsung dari sebuah
handphone tanpa terputus.
Belajar seperti ini dilakukan lewat diskusi live menggunakan audio-conferencing, interactive video conference,
real-time chatting console, dan berbagai variasinya. Materi pembelajaran bisa didownload dan dipelajari terlebih dahulu
berupa teks, audio maupun video...
Adapun bentuk lain dari blended learning adalah pertemuan virtual antara trainer dengan trainee. Mereka mungkin
saja berada di dua dunia berbeda, namun bisa saling memberi feedback, bertanya, atau menjawab. Semuanya dilakukan
KARYA NYATA LEMBAGA KURSUS UMBOHPage 8
secara real time. Sebagian menyebutnya dengan long distance instructed learning, yang lain menyebutnya virtual
instructor led training – training yang dipandu oleh instruktur betulan secara virtual karena antara peserta dan instruktur
berada di tempat yang berbeda. Apapun namanya, metode pembelajaran ini memanfaatkan teknologi IT lewat media video
conference, phone conference, atau chatting online.
D. HASIL
Dari table 1. terlihat bahwa nilai peserta kursus dengan metode pembelajaran pada umumnya yaitu face to face atau
ceramah, terdapat 60% pesesrta kursus masih terhitung tidak berkompeten dan setelah penerapan metode Blended pada
bidang desain Grafis menunjukkan peningkatan yang sangat pesat terbukti dengan nilai yang dihasilkan menunjukkan
bahwa peserta kursus berkompeten.
No Nama JENJANG
PENDIDIKAN
Nilai Kompetensi
metode
pembelajaran
umum
Nilai Kompetensi
metode
pembelajaran
blended
Keterangan1
1 ARIS MUNANDAR SMP 75 80 Kompeten
2 ADAM ASHARI SMP 70 85 Kompeten
3 AMIRULLAH SMP 80 90 Kompeten
4 AGUSTINA SMP 80 95 Kompeten
5 AGUS SALIM SMA 75 80 Kompeten
6 FUTRI AYU SMA 75 85 Kompeten
7 HARRY SMA 70 85 Kompeten
8 HELMI, S SMA 80 90 Kompeten
9 ANDI IRSAN SMA 70 85 Kompeten
10 SUKMAWATI SMA 90 95 Kompeten
11 ANGGITA SMK 75 85 Kompeten
12 NIRWANA SMK 80 85 Kompeten
13 SAPPEWALI SMK 75 85 Kompeten
14 HARIANTO SMK 70 85 Kompeten
15 MUH. ASHAR SMK 80 90 Kompeten
KARYA NYATA LEMBAGA KURSUS UMBOHPage 9
PENUTUP
Kesimpulan
Setiap lembaga kursus menerapkan metode pembelajaran untuk meningkatkan kompetensi peserta kursus. Pada lembaga
Kursus Umboh fasilitas dan model pembelajaran menjadi permasalahan dalam pembelajaran desain grafis yang
membutuhkan teori, praktek dan ketekunan untuk selalu belajar dan mengulangi materi yang telah dipelajar, karena itu
Lembaga Kursus Umboh menerapkan metode Blended pada materi desain grafis agar peserta kursus dapat mengakses teori
amaupun praktek desain grafis sehingga mampu menjadi peserta kursus yang kompeten.
Saran
Metode pembelajaran pada desain grafis pada Lembaga Kursus Umboh dapat dijadikan metode pembelajaran bagi siswa
maupun masyarakat yang menjadi peserta lembaga kursus berdasarkan proses belajar mengajar yang efektif dan efisien.
KARYA NYATA LEMBAGA KURSUS UMBOHPage 10
KARYA NYATA LEMBAGA KURSUS UMBOHPage 11