klp. 8
DESCRIPTION
mxcncjcnmxTRANSCRIPT
STANDAR DOKUMENTASI
KEPERAWATAN
Kelompok 8
1. Ni Made Ayu Rahayuni ( P07120214001 )
2. Ida Ayu Rika Kusumadewi ( P07120214002 )
3. Ni Nyoman Wita Wihayati ( P07120214006 )
4. Ni Made Ayu Lisna Pratiwi ( P07120214009 )
5. Ida Ayu Diah Nareswari Keniten ( P07120214039 )
Politeknik Kesehatan Kemenkes Denpasar
DIV Keperawatan Tingkat 1
2015
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas rahmat dan karunia-NYA penulis dapat menyelesaikan tugas ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tugas ini banyak kekurangan, baik
dari segi isi, penulisan maupun kata-kata yang digunakan. Oleh karena itu, segala
kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan tugas ini lebih lanjut,
akan penulis terima dengan senang hati. Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan tugas ini. Meskipun
dalam penyusunan tugas ini telah mencurahkan semua kemampuan, namun
penulis sangat menyadari bahwa hasil penyusunan makalah ini jauh dari sempurna
dikarenakan keterbatasan data dan refrensi maupun kemampuan penulis. Oleh
karena itu penulis sangat mengharapkan saran serta kritik yang membangun dari
berbagai pihak.
Denpasar 29 April 2015
Penulis
DAFTAR ISI
Cover........................................................................................................................
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan Penulisan
1.4. Manfaat Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pentingnya Dokumentasi Keperawatan...................................................
2.2. Standar Tanggung Jawab Individu Perawat Profesional ........................
2.3. Standar Tanggung Jawab Profesi Keperawatan......................................
2.4. Standar Disusun oleh Pelayanan Kesehatan ...........................................
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dokumentasi adalah tulisan dan pencatatan suatu kegiatan atau aktivitas
secara sah atau legal. Dokumentasi keperawatan adalah data penting dari semua
intervensi yang tepat bagi klien dalam pengkajian, diagnosa, perencanaan,
implementasi, dan evaluasi keperawatan (Taylor, 1993). Dokumentasi penting
untuk mengidentifikasi status kesehatan klien dalam rangka mencatat kebutuhan
klien, merencanakan, melaksanakan tindakan keperawatan dan mengevaluasi
tindakan. Dokumentasi asuhan keperawatan menjadikan hal yang penting sebagai
alat bukti tanggungjawab dan tanggunggugat setiap tindakan yang dilaksanakan.
Tanpa adanya dokumentasi yang jelas dan benar, kegiatan keperawatan
yang telah dilakukan oleh perawat tidak dapat dipertanggungjawabkan dalam
upaya peningkatan mutu pelayanan keperawatan dan perbaikan status klien.
Dokumentasi dapat dijadikan sarana komunikasi antara petugas kesehatan dalam
rangka pemulihan kesehatan klien. Perawat memerlukan standar dokumentasi
sebagai petunjuk dan arah terhadap petunjuk terhadap teknik pencatatan yang
sistematis dan mudah diterapka, agar tercapai catatan keperawatan yang akurat
dan informasi yang bermanfaat.
Salah satu bentuk kegiatan keperawatan adalah dokumentasi keperawatan
profesional yang akan tercapai dengan baik apabila sistem pendokumentasian
dapat dilakukan dengan benar. Kegiatan pendokumentasia meliputi ketrampilan
berkomunikasi, ketrampilan mendokumenasikan proses keperawatan sesuai
dengan standar asuhan keperawatan. Konsep solusi terhadap masalah diatas perlu
disusun standar dokumentasi keperawatan agar dapat digunakan sebagai pedoman
bagi perawat dengan harapan asuhan keperawatan yang dihasilkan mempunyai
efektifitas dan efisiensi. Untuk itu sangat diperlukan standar dokumentasi
keperawatan bagi kegiatan pendokumentasian untuk dapat membuat dokumentasi
yang baik dan benar sesuai dengan kebutuhan dan peraturan. Standar dokumentasi
ini dijadikan sebagai acuan atau tolak ukur pendokumentasian keperawatan.
Perawat memerlukan suatu standar dokumentasi sebagai suatu petunjuk dan arah
terhadap penyimpanan dan teknik pencatatan yang benar. Oleh karena itu standar
harus dipahami oleh pelaksana pendokumentasian dan penilai akreditasi. Maka
berikut akan dibahas mengenai standar dokumentasi.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa yang dimaksud dengan dokumentasi keperawatan ?
1.2.2 Apa sajakah pentingnya dari standar dokumentasi keperawatan?
1.2.3 Apa sajakah standar tanggung jawab individu perawat profesional?
1.2.4 Apa sajakah standar tanggungjawab profesi keperawatan?
1.2.5 Apa sajakah standar yang disusun oleh pelayanan kesehatan?
1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui Defini Dokumentasi Keperawatan
1.3.2 Mengetahui pentingnya dari standar dokumentasi keperawatan.
1.3.3 Mengetahui standar tanggung jawab individu perawat profesional.
1.3.4 Mengetahui standar tanggungjawab profesi keperawatan.
1.3.5 Mengetahui standar yang disusun oleh pelayanan kesehatan.
1.4 Manfaat
Standar dokumentasi keperawatan sangat penting dipahami oleh pelaksanan
pendokumentasian serta tim auditnya, untuk dapat membuat dokumentasi
keperawatan yang baik, dan benar sesuai dengan peraturan. Standar dokumentasi
keperawatan sebagai acuan pembuatan dokumentasi ke[perawatan dapat menjadi
dasar atau pondasi pelaksanan pendokumentasian dalam implementasi proses
keperawatan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 STANDAR DOKUMENTASI KEPERAWATAN
2.1.1 Definisi Dokumentasi Keperawatan
Pendokumentasian merupakan unsur pokok dalam pertanggung jawaban
kinerja profesi keperawatan setelah melakukan intervensi keperawatan langsung
ke pasien. Munculnya perkembangan dan paradigma baru rekam medis dan
asuhan keperawatan sebagai manajemen informasi di bidang kesehatan
merupakan dampak positif dari perkembangan teknologi informasi sesuai dengan
perkembangan konsep dan tata cara berkomunikasi di bidang kesehatan. Hal ini
membawa pengaruh yang besar bagi setiap tata nilai kehidupan dan pengetahuan,
termasuk dalam dunia kesehatan, khususnya dalam manajemen di bidang
kesehatan. Dalam rangka peningkatan pelayanan di rumah sakit perlu didukung
dengan sistem pengelolaan dokumen asuhan keperawatan yang baik, benar dan
aman.
Berikut ini merupakan beberapa definisi mengenai dokumentasi
keperawatan :
Dokumentasi keperawatan adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh
perawat, berkaitan dengan pencatatan dan penyimpanan informasi yang lengkap
dan benar, tentang keadaan pasien selama dirawat. Kegiatan konsep
pendokumentasian meliputi ketrampilan berkomunikasi, ketrampilan
pendokumentasian proses keperawatan, dan ketrampilan standart (Nursalam,
2001).
Dokumentasi keperawatan merupakan bukti pelayanan keperawatan yang
profesional. Karena dengan dokumentasi, semua aspek baik pengobatan dan
perawatan yang dilakukan oleh tim kesehatan tertulis dengan teratur sehingga
dapat membuatkan gambaran kondisi kesehatan
pasien secara keseluruhan (Setyowaty, 2005).
Dokumentasi keperawatan sangat penting bagi perawat dalammemberikan
asuhan keperawatan. Dokumentasi ini penting karena pelayanan keperawatan
yang diberikan pada klien membutuhkan catatan dan pelaporan yang dapat
digunakan sebagai tanggung jawab dan tanggung gugat dari berbagai
kemungkinan masalah yang dialami klien baik masalah kepuasan maupun
ketidakpuasan terhadap pelayanan yang diberikan. (Hidayat, 2001).
Dari beberapa pemeparan diatas, dapat disimpulkan bahwa dokumentasi
keperawatan dalam pelayanan keperawatan adalah bagian dari kegiatan yang
harus dikerjakan oleh perawat setelah memberi asuhan kepada pasen.
Dokumentasi merupakan suatu informasi lengkap meliputi status kesehatan
pasien, kebutuhan pasien, kegiatan asuhan keperawatan serta respons pasien
terhadap asuhan yang diterimanya. Dengan demikian dokumentasi keperawatan
mempunyai porsi yang besar dari catatan klinis pasien yang menginformasikan
faktor tertentu atau situasi yang terjadi selama asuhan dilaksanakan. Disamping
itu catatan juga dapat sebagai wahana komunikasi dan koordinasi antar profesi
(Interdisipliner) yang dapat dipergunakan untuk mengungkap suatu fakta aktual
untuk dipertanggung jawabkan. Catatan pasen merupakan suatu dokumen yang
legal, dari status sehat sakit pasen pada saat lampau, sekarang, dalam bentuk
tulisan, yang menggambarkan asuhan keperawatan/ kebidanan yang diberikan.
Umumnya catatan pasien berisi imformasi yang mengidentifikasi masalah,
diagnosa keperawatan dan medik, respons pasen terhadap asuhan
kerawatan/kebidanan yang diberikan dan respons terhadap pengobatan serta berisi
beberapa rencana untuk intervensi lebih lanjutan. Keberadaan dokumentasi baik
berbentuk catatan maupun laporan akan sangat membantu komunikasi antara
sesama perawat/ bidan maupun disiplin ilmu lain dalam rencana pengobatan.
2.1.2 Pentingnya Standar Dokumentasi
Standar diartikan sebagai ukuran atau model terhadap sesuatu yang hampir
sama. Model tersebut mencakup kualitas, karasteristik, properties dan performen
yang diharapkan dalam suatu tindakan, pelayananan seluruh komponen yang
terlibat. Jadi, standar keperawatan adalah suatu pernyataan yang menjelaskan
kualitas, karasteristik, properties dan performen yang diharapkan terhadap
beberapa aspek praktik keperawatan. Perawat memerlukan suatu standar
dokumentasi sebagai petunjuk dan arah terhadap penyimpanan dan teknik
pencatatan yang benar.Oleh karena itu standar harus dipahami oleh teman sejawat
dan tenaga kesehatan profesional lainnya termasuk tim akreditasi. Jika standar
dapat diobservasi, perawat, pekerja dan pasien akan dihargai dan dilindungi dari
kesalahan.
KARASTERISTIK STANDART (FISBACH,1991,p.31)
Karasteristik umum bagi semua
standar secara menyeluruh
Karasteristik umum terhadap
standar keperawatan
Dibentuk oleh penguasa yang
sudah diakui
Didasarkan pada definisi
keperawatan dan
proseskeperawatan yang sudah
ditentukan
Mendefinisikan suatu tingkat
kualitas atau pelaksanaan yang
sesuai terhadap tujuan yang
spesifik
Diaplikasikan terhadap semua
perawat yang praktik dalam
sistem pelayanan kesehatan
Menjelaskan keamanan minimum
sikap praktik
Petunjuk tindakan keperawatan
Dinyatakan dengan istilah yang
rasional,jelas dan mencakup
secara luas
Dapat dipertahankan dan
promosi kesehatan yang
optimal
Dipublikasikan untuk
pertimbangan terhadap hal-hal
yang perlu diperhatikan
Bahasa bermakna dan
dimengerti oleh perawat yang
melaksanakan standar tersebut
Dapat diperoleh siapa saja
yang memerlukan
Fakta tentang kemampuan perawat dalam pendokumentasian ditunjukkan
pada keterampilan menuliskan sesuai dengan standar dokumentasi yang konsisten,
pola yang efektif, lengkap dan akurat. Penggunaan Pola Standar Dokumentasi
yang Efektif meliputi :
1. Kepatuhan terhadap aturan pendokumentasian yang ditetapkan oleh profesi
atau pemerintah
2. Standar profesi keperawatan dituliskan ke dalam catatan kesehatan, Data
yang ada menjabarkan apa yang dilakukan pearawat, Perawat mempunyai
kewenangan untuk merumuskan diagnosa keperawatan dan intervensi
keperawatan terhadap respon klien terhadap masalah kesehatan klien actual
dan resiko/potensial.
3. Peraturan tentang praktik keperawatan dapat dilihat pada catatan pelayanan
kesehatan. Data yang tertulis menunjukan kegiatan perawat yang independen
dan interdependen. Diagnosa keperawatan tidak secara khusus mempunyai
ijin mendiagnosa masalah medis sebaliknya diagnosa medis tidak terdapat
pada catatan keperawatan, tetapi diagnosa keperawatan dituliskan pada
catatan, keperawatan.
4. Pedoman akreditasi harus diikuti, Penekanan yang khusus pada data tentang
kegiatan observasi dan evaluasi. Tahap pada proses keperawatan adalah
dituliskannya data setiap klien pada waktu masuk rumah sakit sampai pulang
Nursalam (2008) menyebutkan Instrumen studi dokumentasi penerapan
standar asuhan keperawatan di RS menggunakan Instrumen A dari Depkes (1995)
meliputi:
a. Standar I : Pengkajian keperawatan
b. Standar II : Diagnosa keperawatan
c. Standar III : Perencanaan keperawatan
d. Standar IV : Implementasi keperawatan
e. Standar V : Evaluasi keperawatan
f. Standar VI : Catatan asuhan keperawatan
Penjabaran masing-masing standar meliputi:
a. Standar I : Pengkajian keperawatan
1) Mencatat data yang dikaji sesuai dengan pedoman pengkajian.
2) Data dikelompokkan (bio-psiko-sosial-spiritual).
3) Data dikaji sejak pasien datang sampai pulang.
4) Masalah dirumuskan berdasarkan kesenjangan antara status kesehatan
dengan norma dan pola fungsi kehidupan.
b. Standar II : Diagnosa keperawatan
1) Diagnosa keperawatan berdasarkan masalah yang telah dirumuskan.
2) Diagnosa keperawatan mencerminkan PE/PES.
3) Merumuskan diagnosa keperawatan aktual/potensial.
c. Standar III : Perencanaan keperawatan
1) Berdasarkan diagnosa keperawatan.
2) Rumusan tujuan mengandung komponen pasien/subjek, perubahan
perilaku, kondisi pasien dan kriteria waktu.
3) Rencana tindakan mengacu pada tujuan dengan kalimat perintah,
terinci dan jelas.
4) Rencana tindakan menggambarkan keterlibatan pasien/keluarga.
d. Standar IV : Implementasi/Tindakan keperawatan
1) Tindakan dilaksanakan mengacu pada rencana keperawatan.
2) Perawat mengobservasi respon pasien terhadap tindakan keperawatan.
3) Revisi tindakan berdasar evaluasi.
4) Semua tindakan yang telah dilaksanakan dicatat dengan ringkas dan
jelas.
e. Standar V : Evaluasi keperawatan
1) Evaluasi mengacu pada tujuan
2) Hasil evaluasi dicatat.
f. Standar VI : Dokumentasi asuhan keperawatan
Sedangkan Komponen dan kriteria standar dokumentasi keperawatan yang
dirumuskan Departemen Kesehatan tahun 1995 sebagai berikut :
a. Standar pengkajian data keperawatan.
Komponen pengkajian keperawatan meliputi ;
1. Pengumpulan data dengan kriteria : Kelengkapan data sistematis,
menggunakan format, akurat, dan valid
2. Pengelompokkan data dengan kriteria : data biologis, data psikilogis, data
sosial dan data spiritual
3. Perumusan masalah dengan tingkat kriteria kesenjangan antara status
kesehatan dengan norma dan pola fungsi kehidupan.
b. Standar diagnosa keperawatan
Status kesehatan dibandingkan dengan norma untuk menentukan kesenjangan.
1. Diagnosa keperawatan dihubungkan dengan penyebab kesenjangan dan
pemenuhan kebutuhan klien.
2. Diagnosa keperawatan dibuat sesuai dengan wewenang perawat.
3. Komponen diagnosa keperawatan terdiri dari masalah, penyebab dan
gejala tanda atau terdiri dari masalah dan penyebab.
4. Diagnosa keperawatan aktual untuk perumusan status kesehatan klien yang
sudah nyata terjadi.
5. Diagnosa keperawatan potensial untuk perumusan status kesehatan klien
yang kemungkinan besar akan terjadi apabila tidak dilakukan upaya
pencegahan.
c. Standar perencanaan keperawatan
Komponen keperawatan meliputi :
1. Prioritas masalah dengan kriteria :
masalah yang mengancam kehidupan merupakan prioritas yang pertama,
masalah kesehatan prioritas yang kedua. Yang mempengaruhi perilaku
prioritas ketiga.
2. Tujuan asuhan keperawatan dengan kriteria :
Tujuan dirumuskan secara singkat dan jelas, di susun berdasarkan diagnosa
keperawatan, spesifik pada diagnosa keperawatan, dapat diukur, realistik
menggunakan komponen yang terdiri dari subyek perilaku klien, kondisi
klien, dan kriteria tujuan
3. Rencana tindakan
Disusun berdasarkan tujuan asuhan keperawatan merupakan alternatif
tindakan secara tepat, melibatkan dan melakukan tindakan keperawatan
berpedoman pada prosedur teknik yang telah ditentukan.
d. Standar Evaluasi
Kriteria :
1. Pengkajian ulang diarahkan pada tercapainya tujuan atau tidak.
2. Prioritas dan tujuan baru di tetapkan serta pendekatan keperawatan lebih
lanjut dilakukan dengan tepat dan akurat.
3. Tindakan keperawatan yang baru di tetapkan dengan cepat dan tepat.
2.1.3 Standar Tanggungjawab Individu Profesional
Pelaksanaan standar dapat dicapai pada tingkat individu. Untuk individu
perawat, berarti menunjukan adanya tanggungjawab terhadap dokumentasi
praktik keperawatan dalam kontek proses keperawatan. Dengan
mengasumsikan tanggungjawab dan mutu kerja yang baik dalam praktik
keperawatan, termasuk didalamnya dokumentasi terhadap tindakan
independen dan interdependen. Keikutsertaan dalam melaksanakan kode
(seperti kode ANA) bagian perawat menunjukkan adanya tanggungjawab.
Kode ini memberikan pedoman bagi individu praktisi sehingga
tanggungjawab terhadap individu pasien dan masyarakat dapat dipenuhi.
Standar Individual Profesional Accountability
Yaitu menggambarkan tanggungjawab perawat dalam
pendokumentasian praktik keperawatan berdasarkan proses keperawatan.
Tanggungjawab untuk bekerja yang terbaik dalam praktik keperawatan
meliputi kegiatan dokumentasi yang independen dan interdependen.
1. Sepuluh Standar Tindakan Keperawatan (dari ANA,1973), Perawat
mempunyai tanggungjawab :
1. Memberikan pelayanan dengan menghargai klien sebaga makhluk
hidup
2. Melindungi hak pasien (privacy: rahasia)
3. Mempertahankan kompetensi dalam tindakan keperawatan dan
mengenal pasien serta menerima tanggungjawab pribadi terhadap
tindakannya
4. Melindungi pasien jika tindakan dan keselamatannya diakibatkan oleh
orang lain yang tidak kompeten,tidak etis dan ilegal
5. Menggunakan kemampuan individu sebagai kriteria untuk menerima
tanggungjawab dan tugas limpah dalam tindakan keperawatan kepada
tenaga kesehatan lainnya
6. Partisipasi dalam kegiatan riset jika hak responden dilindungi
7. Partisipasi dalam kegiatan profesi keperawatan untuk meningkatkan
standar praktik/pelayanan keperawatan dan pendidikan
8. Meningkatkan dan mempertahankan kualitas keperawatan tenaga
perawat lainnya dengan partisipasi dalam kegiatan profesi
9. Mempromosikan kesehatan dengan bekerjasama terhadapmasyarakat
dan tenagakesehatan lainnya
10. Menolak untuk memberikan persetujuan untuk promosi atau menjual
produk komersial,pelayanan atau hiburan lainnya
Lingkup Kegiatan Independen
Tanggungjawab perawat yang independen dalam kegiatan dokumentasi,
meliputi:
1. Menjaga akurasi, terhadap catatan pelayanan keperawatan, bersama
dengan data hasil memonitor, observasi dan evaluasi status kesehatan
klien, supaya dokumentasi tetap konsisten dengan program dokter dan
tindakan keperawatan.
2. Mencatat semua tindakan keperawatan yang digunakan untuk
mengurangiatau mencegah resiko pasien dan mempertahankan
keselamatan pasien.
3. Mencatat semua tindakan keperawatan pasien. Perawat merespon
terhadapt situasi klinis dan menentukan rencana tindakan selanjutnya.
Respon-respon tersebut termasuk penilaian mengenai pemberian
pengobatan, tindakan keperawatan untuk memberikan istirahat yang
nyaman, rencana untuk pendidikan klien, penentuan tingkatt
perawatan diri, dan penilaian tentang hasil konsultasi dengan tim
kesehatan lainnya.
4. Mencatat semua komponen proses keperawatan sesuai dengan waktu
pelaksanaannya. Komponen-komponen ini termasuk pengkajian
ulang, diagnose keperawatan, rencana tindakan dan modifikasi tujuan
dan catatan pengajaran klien.
Lingkup Tindakan Interdependen
Kegiatan interdependen merupakan aktivitas keperawatan yang dilakukan
secara tim dengan profesi kesehatan lainnya. Pengetahuan, keterampilan dan focus
praktik keperawatan merupakan aktivitas yang interdependen. Dokumentasi dari
segmen keseluruhan rencana medis diawali oleh departemen-departemen lain
(seperti farmasi atau bank darah ) tetapi dilakukan oleh perawat.
Selama kegiatan interdependen, perawat membuat rencana keperawatan
dengan anggota tim kesehatan lain (dokter, farmasi, ahli gizi, fisiotherapy).
Catatan keperawatan perlu merefeksikan gambaran dimana suatu proses
dilaksanakan. Pada tahap ini penting untuk melakukan pendokumentasiann
alasan-alasan “penghapusan” suatu kegiatan.
Kegiatan keperawatan independen memerlukan suatu bukti yang
terdokumenter dimana tatanan atau petunjuk medis dihubungkan dengan aktivitas-
aktivitas keperawatanbyang memerlukan adanya “program medis” khusus
termasuk golongan yang diberikan, penanganan, prosedur, tes/pemeriksaan lain,
masuk rumah sakit, rujukan ataupun pemulangan pasien.
Kegiatan-kegiatan dokumentasi interdependen:
Contoh-contoh program medis atau rekomendasi tim kesehatan lainnya,
perawat harus mendokumentasikan di dalamnya meliputi : tanda-tanda vital,
penghisapan secret, perawatan tracheostomy, pengaturan posisi, informasi dari
rekaman cardiac, pacemaker, dukungan, pemberian enema, pengobatan irigasi
luka dan aktivitas interdependen lainnya. Pembuatan rencana keperawatan
menggabungkan suatu gambaran aktivitas atau prosedur yang melengkapi/tidak
respon klien. Dokumentasi pasien masuk dan rencana pemulangan dilakukan
sesuai dengan program dokter.
2.1.4 Standart Tanggung Jawab Profesi Keperawatan
Penentuan suatu standar dan petunjuk pelaksanaan dari standar dokumentasi
keperawatan merupakan fungsi utama suatu organisasi keperawatan. Suatu
profesi, jika telah menentukan suatu standar, menandakan adanya suatu komitmen
terhadap penerapan tindakan yang konsisten dalam “problem solving proses.
Perawat mempunyai suatu keahlian tertentu untuk mengidentifikasi, mengartikan,
memberikan rekomendasikan dan memvalidasi suatu standar yang bermanfaat.
Hal ini sangat sesuai bahwa profesi keperawatan dalam melakukan kolaborasi
dengan tenaga kesehatan lainnya mempunyai peran yang penting dalam
menentukan suatu standar keperawatan. Tanggungjawab profesi keperawatan
dalam pendokumentasian keperawatan meliputi:
1. Menggunakan standar untuk pencatatan dan penyimpanan
2. Memberi masukan sebagai suatu “code”
3. Menggunakan kebijaksanaan tenaga keperawatan untuk pencatatan
4. Melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan praktik keperawatan dan
multidisiplin profesi keperawatan
5. Memprioritaskan masalah dan kebutuhan klien
6. Memenuhi permintaan kelompok: tim akreditasi dan pemakai/masyarakat
2.1.5 Standart Disusun Oleh Pelayanan Kesehatan
Standar dokumentasi pada bagian depan adalah Penyimpanan pencatatan
berdasarkan Institusi Pelayanan Kesehatan Standar tersebut meliputi kebijakan
prosedur dan pelaksanaan standar serta kritiria kualifikasi pernyataan
tertulisan. Apabila kebijakan sudah tertulis kepada staff, maka semua
pendokumentasian harus mengacu pada standar tersebut. Isi kebijakan dan
prosedur meliputi pedoman umum dan khusus yang diharapkan dalam
dokumentasi. Harapan dalam pendokumentasian tersebut meliputi :
1. Isi setiap data masuk, meliputi tanggal, waktu,aspek legal, judul dan
identifikasi individu/perawat
2. Penggunaan singkatan dan simbol yang disepakati
3. Prosedur koreksi jika ada kesalahan
4. Orang yang berwenang untuk memasukan data pada pencatatan klien
5. Pencatatan untuk koreksi dok
6. Prosedur untuk pencatatan perintah verbal
7. Tanggal pencatatan
8. Akses terhadap pencatatan klien
9. Penggunaan formulir standar
10. Prosedur untuk pencatatan tindakan pengobatan
Contoh Perbedaan Standar Kebijakan dan Prosedur :
1. Standar Kebijaksanaan : “Perawat akan menuliskan tindakan pengobatan
dan akan menandatangani pada bagian tempat yang tersedia”
2. Standar Prosedur : Jika ada kesalahan harus ditandai dengan dicoret pada
kata yang salah, kemudian dituliskan kata yang benar
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Dari pemaparan diatas kami dapat menyimpulkan bahwa dokumentasi
keperawatan dalam pelayanan keperawatan adalah bagian dari kegiatan yang
harus dikerjakan oleh perawat setelah memberi asuhan kepada pasien.
Dokumentasi merupakan suatu informasi lengkap meliputi status kesehatan
pasien, kebutuhan pasien, kegiatan asuhan keperawatan serta respons pasien
terhadap asuhan yang diterimanya. Dengan demikian dokumentasi keperawatan
mempunyai porsi yang besar dari catatan klinis pasien yang menginformasikan
faktor tertentu atau situasi yang terjadi selama asuhan dilaksanakan. Dalam
melakukan suatu dokumentasi keperawatan perawat harus memiliki standar
dokumentasi keperawatan yang sangat penting. Standart Keperawatan adalah
suatu pernyataan yang menjelaskan kualitas, karasteristik, properties dan
performen yang diharapkan terhadap beberapa aspek praktik keperawatan.
Perawat memerlukan suatu standar dokumentasi sebagai petunjuk dan arah
terhadap penyimpanan dan teknik pencatatan yang benar.Oleh karena itu standar
harus dipahami oleh teman sejawat dan tenaga kesehatan profesional lainnya
termasuk tim akreditasi. Siapa saja yang membutuhkan hak terhadap dokumentasi
tersebut sesuai dengan standar yang berlaku. Jika standar dapat diobservasi,
perawat, pekerja dan pasien akan dihargai dan dilindungi dari kesalahan.
3.2 Saran
Sebagai seorang perawat kita harus mengetahui,memahami dan
mengimplementasikan standar dokumentasi keperawatan saat membuat
pendokumentasian. Hal ini disebabkan karena standar diartikan sebagai ukuran
atau model terhadap sesuatu yang hampir sama. Model tersebut mencakup
kualitas, karasteristik, properties dan performen yang diharapkan dalam suatu
tindakan, pelayananan seluruh komponen yang terlibat
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, Aziz Alimul. (2002). Dokumentasi Proses Keperawatan. Jakarta: EGC
Nursalam. 2001. Proses dan Dokumentasi Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Nursalam. 2008. Proses dan Dokumentasi Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Ratnawati, Sulis. 2013. Tugas Makalah Dokumentasi Keperawatan. (Online)
(Available: http://ciluth.blogspot.com/2013/11/dokumentasi-
keperawatan.html) 28 April 2015
Wahyu. 2012. Makalah Dokumentasi Keperawatan. (Online) (Available:
http://nswahyunc.blogspot.com/2012/06/makalah-dokumentasi-
keperawatan.html) 28 April 2015