klp 11_pembagian hadist menurut kuantita sanad h.mutawatir n h.ahad

16
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hadist yang dapat dijadikan pegangan adalah hadist yang dapat diyakini kebenarannya. Untuk mendapatkan hadist tersebut tidaklah mudah karena hadist yang ada sangatlah banyak dan sumbernya pun berasal dari berbagai kalangan. Hadist ditinjau dari segi jumlah rawi atau banyak sedikitnya jumlah perawi yang menjadi sumber berita, dibagi menjadi dua macam yaitu hadist mutawattir dan hadist ahad. Adapun hadist mutawattir dan hadsit ahad dibagi lagi menjadi beberapa macam. Untuk lebih lengkapnya kami membahas pembagian dari hadist tersebut dalam BAB II makalah kami ini. B. Rumusan Masalah Adapun Rumusan masalah dari makalah ini yaitu : 1. Apa pengertian hadist mutawattir dan pembagiannya ? 2. Apa pengertian hadist ahad dan pembagiannya ? 1

Upload: indri-indahsari

Post on 06-Nov-2015

226 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

MAKALAH HADIS

TRANSCRIPT

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar BelakangHadist yang dapat dijadikan pegangan adalah hadist yang dapat diyakini kebenarannya. Untuk mendapatkan hadist tersebut tidaklah mudah karena hadist yang ada sangatlah banyak dan sumbernya pun berasal dari berbagai kalangan.

Hadist ditinjau dari segi jumlah rawi atau banyak sedikitnya jumlah perawi yang menjadi sumber berita, dibagi menjadi dua macam yaitu hadist mutawattir dan hadist ahad.

Adapun hadist mutawattir dan hadsit ahad dibagi lagi menjadi beberapa macam. Untuk lebih lengkapnya kami membahas pembagian dari hadist tersebut dalam BAB II makalah kami ini.

B. Rumusan Masalah

Adapun Rumusan masalah dari makalah ini yaitu :

1. Apa pengertian hadist mutawattir dan pembagiannya ?

2. Apa pengertian hadist ahad dan pembagiannya ?

3. Bagaimana perbedaan kedudukan hadist mutawattir dan hadist ahad ?

BAB IIPEMBAHASANA. Hadist Mutawattir1. Pengertian Hadist Mutawattir

Dari segi bahasa, mutawattir berarti sesuatu yang dating secara beriringan tanpa diselangi antara satu dengan yang lain. Adapun dari segi istilah yaitu :

Artinya :

Hadist mutawattir adalah hadist yang diriwayatkan oleh sejumlah rawi yang tidak mungkin bersepakat untuk berdusta dari sejumlah rawi yang semisal mereka dan seterusnya sampai akhir sanad. Dan sanadnya mereka pancaindra.

Suatu hadist dapat disebut hadist mutawattir apabila memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

1. Hadist yang diriwayatkan itu mengenai sesuatu dari Nabi SAW, yang dapat ditangkap oleh pancaindra. Seperti sikap dan perbuatan beliau yang dapat dilihat atau sabdanya dapat ditegur. Misalnya para sahabat mengatakan ,Kami melihat Rasulullah SAW berbuat atau Kami lihat Nabi SAW bersikap begini.2. Perawinya mencapai jumlah yang menurut kebiasaan mustahil mereka bersepakat untuk berdusta. Jumlah minimal ada yang menetapkan sepuluh orang rawi, dua puluh, empat puluh, dan bahkan ada yang menetapkan minimal tuuh puluh rawi.

3. Jumlah perawi pada setiap tingkatan tidak boleh kurang dari jumlah minimal, seperti yang diterangkan pada syarat kedua.

Para rawi mutawattir tidak harus memenuhi criteria rawi hadist sahih dan hasan, yakni adil dan dabit, melainkan yang menjadi ukuran adalah segi kuantutasnya yang secara rasional mustahil mereka bersepakat untuk dusta.2. Macam Macam Hadist Mutawattir

Hadist mutawattir dapat dibagi menjadi 3 macam, yaitu :

a. Hadist Mutawattir Lafzi

Hadist mutawattir lafzi adalah hadist mutawattir dengan susunan redaksi yang sama persis, sehingga garis besar serta perincian maknanya tentu sama pula. Hadist mjtawattir dengan susunan redaksi yang sedikit berbeda dapat pula disebut sebagai hadist mutawattir lafzi, karena sebagian digunakan kata-kata muradifnya sehingga garis besar dan perincian makna hadist tetap sama.Contoh :

Artinya :

Rasulullah SAW bersabda, Siapa yang sengaja berdusta terhadapku maka hendaklah ia menduduki tempat duduknya dalam neraka.

(HR. Bukhari dan lainnya)b. Hadist Mutawattir Maknawi

Hadist mutawattir maknawi adalah hadist mutawattir dengan makna umum yang sama walaupun berbeda redaksinya dan berbeda perincian maknanya. Walapun berbeda redaksi dan perincian maknanya, tetapi menyatu dalam makna umum yang sama.Contoh :

Artinya :

Rasulullah SAW, pada waktu berdoa tidak mengangkat kedua tangannya begitu tinggi sehingga terlihat kitiaknya yang putih kecuali pada waktu berdoa memohon hujan.(HR. Bukhari dan Muslim).c. Hadist Mutawattir Amali

Hadist mutawattir amali adalah hadist mutawattir yang menyangkut perbuatan Rasulullah SAW, yang disaksikan dan ditiru tanpa perbedaan oleh banyak orang, kemudian juga dicontoh dan diperbuat tanpa perbedaan oleh orang banyak pada generasi-generasi berikutnya.

Diantara contohnya adalah hadist-hadist yang berkenaan dengan pelaksanaan waktu shalat-shalat fardhu, jumlah rakaat sholat fardhu, shalat jenazah, shalat ied, dan kadar zakat harta.

B. Hadist Ahad1. Pengertian Hadist Ahad

Menurut bahasa, hadist ahad berarti hadist satu-satu. Pengertian hadsit ahad menurut bahasa terasa belum jelas. Menurut para ulama ahli hadist, batasan hadist ahad sebagai berikut :

Artinya :

Hadsit ahad adalah hadist yang para rawinya tidak mencpai jumlah rawi hadist mutawattir, baik rawinya itu satu, dua, tiga, empat, atau seterusnya, tetapi jumlahnya tiak memberi pengertian bahwa hadist dengan jumlah rawi tersebut masuk dalam kelompok hadist mutawattir.

2. Macam-Macam Hadist Ahad

Dilihat dari segi jumlah rawi, maka hadist ahad dibagi menjadi tiga bagian yaitu :

a. Hadist Masyhur (Hadsit Mustafid)

Masyhur menurut bahasa berarti yang sudah tersebar atau yang sudah popular. Mustafid menurut bahasa juga berarti yang sudah tersebar atau tersiar. Jadi menurut istilah ilmu hadist, hadist masyhur atau mustafid itu sama-sama berarti hadist yang sudah tersebar atau tersiar.

Dalam pengertian istilah ilmu hadist, keduanya diberi batasan yang sama sebagai berikut :

Artinya :

Hadist masyhur (mustafid) adalah hadist yang diriwayatkkan oleh tiga rawi atau lebih, dan belum mencapai derajat mutawattir.

Contoh :

Artinya :

Rasulullah SAW, bersabda, Seorang muslim adalah kaum muslimin yang tidak terganggu oleh lidah dan tangannya. (HR. Bukhari Muslim, dan Tirmizi).b. Hadist Aziz

Hadist Aziz menurut bahasa berarti hadist yang mulianatau hadist yang kuat atau hadist yang jarang, karena memang karena hadist aziz itu jarang adanya. Para ulama memberikan batasan sebagai berikut :

Artinya :

Hadist aziz adalah hadist yang diriwayatkan oleh dua orang rawi, kendati dua rawi itu pada satu tingkatan saja, dan setelah itu diriwayatkan oleh banyak rawi.Contoh :

Artinya :

Rasulullah SAW bersabda, kita adalah orang-orang yang paling akhir (di dunia) dan yang paling tedahulu di hari kiamat. (HR. Hudzaifah dan Abu Hurarirah).

c. Hadist Garib

Hadist Garib menurut bahasa berarti hadist yang terpisah atau menyendiri dari yang lain. Para ulama memberikan batasan sebagai berikut :

Artinya :

hadist garib adalah hadist yang diriwayatkan oleh satu orang rawi (sendirian) pada tingkatan maupun sanad.Contoh :

Artinya :

Dari Umar Bin Khattab, katanya, aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, Sesungguhnya amal perbuatan itu hanya (memperoleh) apa yang diniatkannya. (HR. Bukhari, Muslim dan lain-lain).

3. Kedudukan Hadist Ahad

Bila hadist mutawattir dapat dipastikan sepenuhnya berasal dari Rasulullah SAW, maka tidak demikian halnya dengan hadist ahad. Hadist ahad tidak pasti berasal dari Rasulullah SAW, tetapi diduga berasal dari beliau. Dengan ungkapan lain bahwa hadist ahad mungkin benar berasal dari beliau.

Karena hadist ahad tidak pasti, tetapi diduga berasal dari Rasulullah SAW, maka kedudukan hadist ahad, sebagai sumber atau ajaran Islam, berada di bawah kedudukan hadist mutawattir. Ini berarti bahwa bila suatu hadist yang termasuk kelompok hadist ahad bertentangan isinya dengan hadist mutawattir, maka hadist tersebut dapat ditolak, dan dipandang sebagai hadist yang tidak berasal dari Rasulullah SAW.

Bila diperinci lebih lanjut, kedudukan hadsit-hadist ahad itu berbeda-beda, sejalan dengan perbedaan taraf dugaan tau taraf kemungkinannya berasal dari Rasulullah SAW. Sebagian hadist-hadist tersebut lebih tinggi kedudukannya dari sebagian hadist yang lain, kendati semuanya sama-sama termasuk hadist ahad. Hadist ahad itu ada yang dinilai sahih, ada yang dinilai hasan, dan adpula yang dinilai daif. Kedudukan hadist sahih lebih tinggi daripada hadist hasan, dan kedudukan hadist hasan lebih tinggi daripada hadsit daif.C. Perbedaan Hadist Mutawattir dengan Hadist Ahad1. Dari segi jumlah rawi, hadist mutawattir diriwayatkan oleh para rawi yang jumlahnya sangat banyak pada setiap tingkatan sehingga menurut adat kebiasaan, mustahil mereka sepakat untuk berdusta, sedangakan hadist ahad diriwayatkan oleh para rawi dalam jumlah yang menurut adat kebiasaan masih memungkinkan mereka untuk bersepakat berdusta.2. Dari segi pengetahuan yang dihasilkan, hadist mutawattir menghasilkan ilmu qtI (pasti) atau ilmu daruri (mendesak untuk diyakini) bahwa hadist itu sungguh-sungguh dari Rasulullah SAW sehingga dapat dipastikan kebenarannya, sedangkan hadist ahad menghasilkan ilmu zanni (dugaan) bahwa hadist itu berasal dari Rasulullah SAW, sehingga kebenarannya masih berupa dugaan pula.3. Dari segi kedudukan, hadist mutawattir sebagai sumber ajaran agama Islam memiliki kedudukan yang lebih tinggi daripada hadist ahad. Sedangkan kedudukan hadsit ahad sebagai sumber ajaran Islam berada di bawah kedudukan hadist mutawattir.

4. Dari segi kebenaran keterangan matan, dapat ditegaskan bahwa keterangan matan hadsit mutawattir mustahil bertentangan dengan keterangan dalam Al Quran, sedangkan keterangan matan hadist ahad mungkin saja (tidak mustahil) bertentangan dengan keterangan ayat Al Quran. Bila dijumpai hadist-hadist dalam kelompok hadist ahad yang keterangan matannya bertentangan dengan keterangan ayat Al Quran, maka hadist-hadist tersebut tidak berasal dari Rasulullah. Mustahil Rasulullah mengajarkan ajaran yang bertentangan dengan ajaran yang terkandung dalam Al Quran.BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Pembagian hadist dari segi kuantitas sanad terbagi atas dua, yaitu hadist mutawattir dan hadist ahad.

2. Hadist Mutawattir adalah hadist yang diriwayatkan oleh sejumlah rawi yang tidak mungkin bersepakat untuk berdusta dari sejumlah rawi yang semisal mereka dan seterusnya sampai akhir sanad.3. Macam-macam hadist mutawattir yaitu :

a. Hadist mutawattir Lafzi

b. Hadist mutawattir makanawi

c. Hadist mutawattir amali.

4. Hadist ahad adalah hadsit yang para rawinya tidak mencapai jumlah rawi hadist mutawattir, baik rawinya itu satu, dua, tiga, atau empat, dan seterusnya, tetapi jumlahnya tidak member pengertian bahwa hadist dengan jumlah rawi tersebut masuk dalam kelompok hadist mutawattir.

5. Macam-macam hadist ahad yaitu :

a. Hadist masyhur (hadsit mustafid)

b. Hadist aziz

c. Hadist garib

6. Kedudukan hadist mutawattir lebih tinggi daripada hadist ahad.

B. SARAN

Saran yang dapat disampaikan adalah diharapakan kepada pembaca agar bias lebih memahami isi makalah ini dan dapat memberikan masukan maupun kritik yang dapat membangun dan memperbaiki kesalahan-kesalahan yang ada.

11