kliping fisika bangunan

61
Tanggap Iklim dengan Desain Bioklimatis Koran SI - Koran SI Senin, 16 Agustus 2010 09:35 wib Salah satu elemen penting dalam rumah berdesain bioklimatik adalah adanya taman. (Foto: Google) DESAIN bioklimatis tak hanya memberikan kenyamanan bagi penghuninya. Rumah ini juga didesain untuk menyesuaikan dengan perubahan iklim yang terjadi. Hunian yang nyaman sudah pasti menjadi dambaan setiap orang. Rumah yang nyaman akan memberikan energi positif bagi Anda dan keluarga. Sebuah hunian boleh dibilang nyaman bila rumah tersebut mampu melindungi penghuni dari cuaca apapun, baik panas dan hujan. Bila Anda ingin menerapkan desain ini pada hunian Anda, bioklimatis mungkin bisa Anda pilih. Desain yang pertama kali dipopulerkan oleh arsitek Kenneth Yeang ini mengusung desain yang dapat beradaptasi terhadap perubahan- perubahan iklim sehingga setiap orang yang berada atau lewat dan berkegiatan di bangunan ini merasakan kesan nyaman dan akrab. Mereka seperti berada di bawah rindangnya tumbuhan. Iklim pada umumnya terdiri atas beberapa bagian, di antaranya hujan, panas, lembab, dan dingin. Dari beberapa contoh iklim inilah yang kemudian coba diaplikasikan pada bangunan berdesain bioklimatis. Desain yang

Upload: horiagasta

Post on 19-Jan-2016

161 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: kliping fisika bangunan

Tanggap Iklim dengan Desain BioklimatisKoran SI - Koran SI

Senin, 16 Agustus 2010 09:35 wib

Salah satu elemen penting dalam rumah berdesain bioklimatik adalah adanya taman. (Foto: Google)

DESAIN bioklimatis tak hanya memberikan kenyamanan bagi penghuninya. Rumah ini juga didesain untuk menyesuaikan dengan perubahan iklim yang terjadi. Hunian yang nyaman sudah pasti menjadi dambaan setiap orang. Rumah yang nyaman akan memberikan energi positif bagi Anda dan keluarga. Sebuah hunian boleh dibilang nyaman bila rumah tersebut mampu melindungi penghuni dari cuaca apapun, baik panas dan hujan. Bila Anda ingin menerapkan desain ini pada hunian Anda, bioklimatis mungkin bisa Anda pilih.

Desain yang pertama kali dipopulerkan oleh arsitek Kenneth Yeang ini mengusung desain yang dapat beradaptasi terhadap perubahan-perubahan iklim sehingga setiap orang yang berada atau lewat dan berkegiatan di bangunan ini merasakan kesan nyaman dan akrab. Mereka seperti berada di bawah rindangnya tumbuhan.Iklim pada umumnya terdiri atas beberapa bagian, di antaranya hujan, panas, lembab, dan dingin. Dari beberapa contoh iklim inilah yang kemudian coba diaplikasikan pada bangunan berdesain bioklimatis. Desain yang diusung ini layaknya makhluk hidup yang bereaksi terhadap perubahan-perubahan iklim. Jadi, lebih fokus bagaimana bangunan itu berlaku seperti tumbuhan atau makhluk hidup lainnya. Misalnya, kalau dia butuh angin, tersedia tempat supaya angin itu bisa bergerak sehingga sirkulasi udaranya ada. Kalau merasa bangunan tersebut panas, antisipasi segera. Misalnya menghindari menghadap ke arah timur. Menurut arsitek Bambang Eryudhawan, desain bioklimatis adalah desain bangunan yang perilakunya mirip makhluk hidup saat beradaptasi. Lalu perilaku tersebut diterjemahkan pada bangunan untuk mengadaptasi terhadap perubahan- perubahan iklim. Nah bila Anda ingin mengaplikasikan hunian berkonsep bioklimatis ini sebaiknya rancang sejak

Page 2: kliping fisika bangunan

awal. Selain hasilnya lebih maksimal, biaya pun lebih hemat. Tanpa perencanaan yang matang, rumah nyaman ini mungkin sulit Anda wujudkan. Misalnya, ternyata bangunan yang sudah jadi terlalu panas, tidak sesuai dengan penghuninya, maka harus dibongkar lagi. Nah untuk menghindarinya, konsep itu jadi penting ketika digambar. Setelah itu, barulah arsitek mengembangkan itu semua ke dalam bentuk bangunan.

”Malah ada juga yang beralih dengan menggunakan bahan-bahan daur ulang seperti bambu. Tujuannya, supaya bangunan itu bisa menyesuaikan dengan iklim,” ujar Bambang. Hal serupa juga dikatakan arsitek Andry Hermawan. Menurut dia, definisi dari arsitektur bioklimatis pada intinya adalah integrasi antara produk arsitektur dan seluruh komponen alam yang menciptakan sinergi. Arsitektur sendiri adalah ilmu terapan, yang artinya ilmu yang tercipta dari gabungan berbagai disiplin ilmu, seperti fisika, matematika, antropologi, botani, dan lain sebagainya. Andry menambahkan, dalam merancang bangunan berkonsep bioklimatis sebaiknya mempertimbangkan banyak hal untuk menciptakan satu keseimbangan dan simbiosis mutualisme secara keseluruhan. Seperti, material, ergonomis, konsep, vegetasi, topografi, iklim, dan aplikasi teknologi dalam perkembangan ekologi. Untuk unsur material, sebaiknya dipilih bahan bangunan yang memiliki beberapa unsur, antara lain ramah lingkungan, tingkat radiasi yang rendah, dan memiliki efisiensi energi yang baik. Sedangkan ergonomis, berkaitan dengan tata ruang, hierarki, dan tingkat kenyamanan yang sesuai bagi pengguna.

Sementara konsep, biasanya konsep teknis yang dilakukan secara ilmiah. Misal, ujar Andry, perhitungan pencahayaan buatan dan alami dengan metode BCRS dan DPMB. Perhitungan kecepatan udara/air velocity untuk mencapai comfort zone area, perhitungan HVAC berdasarkan aktivitas, dan pelepasan panas dari material, run off coefficient untuk perhitungan kebutuhan drainase, perhitungan air bersih dan air kotor, rain water harvest, dan lain sebagainya. Untuk vegetasi, yang diperhatikan adalah saat pemilihan jenis vegetasi, tentu harus memberikan efek kenyamanan thermal, visual art, konservasi air. Aspek lainnya, seperti topografi, dapat dilakukan dengan metode pelaksanaan pekerjaan dari mulai land clearing, striping, cut and fill, import filling, dan metode pengolahan lahan lainnya. Selain itu, perhatikan juga iklim dan aplikasi teknologi dengan pertimbangan ekologi. “Beberapa pemikiran di atas hanya mewakili sebagian kecil pola pikir dan konsep perancangan arsitektur bioklimatis. Satu konsep yang sudah terbukti adalah konsep arsitektur vernakular, walaupun secara dominan dipengaruhi unsur sosiologi dan budaya,” jelas Andry. Menilik dari ciri-ciri arsitektur bioklimatis, secara spesifik ciri tersebut tidak dapat diketahui karena setiap daerah atau wilayah memiliki nilai “khas” masing-masing. Selain itu, seperti yang diutarakan di atas, inti dari desain bioklimatis adalah sinergi.

Kalaupun ada, ciri tersebut dapat diketahui pada proses perencanaannya. Mungkin dalam bentuk

Page 3: kliping fisika bangunan

atapnya yang tidak harus berbentuk dasar seperti atap pelana atau perisai untuk mencerminkan suatu arsitektur bioklimatis tapi bisa menggunakan model atap lain. Misalnya, sebut Andry, rumah-rumah yang berada di Afrika atau Eskimo memiliki atap datar bahkan bulat. Andry menambahkan, pada dasarnya desain arsitektur bioklimatis “Alam” adalah nilai yang ditonjolkan. Dengan demikian, bahan yang digunakan pun tidak harus alami secara harfiah, seperti atap rumah yang terbuat dari rumbia atau dilapisi rumput.

Sumber : http://lifestyle.okezone.com/read/2010/08/16/30/363274/redirect

Page 4: kliping fisika bangunan

Kesejukan Taman AtapSINDO

Selasa, 29 November 2011 09:54 wib

Taman atap (Foto: Google)

MEMBUAT taman di atap rumah memiliki banyak manfaat. Yang paling utama adalah menghadirkan udara yang lebih sejuk karena panas sinar matahari terserap lebih dulu sebelum masuk rumah, serta mampu menyaring udara yang penuh polusi.

Terbatasnya lahan, khususnya di perkotaan, bukan berarti Anda tak bisa menghadirkan nuansa hijau nan asri di tengah-tengah hunian. Anda dapat menyiasati hal tersebut dengan membuat taman atap (roof garden). Dengan menghadirkan taman pada atap, Anda bisa sekaligus membuat udara di rumah terasa lebih sejuk dan segar. Memang, pembuatan taman di atas atap tidak murah dan membutuhkan struktur serta konstruksi atap yang spesifik. Bila perlu, untuk hasil yang optimal, konstruksi atap Anda desain sejak awal sebelum rumah dibangun. Namun, investasi ini bisa kembali dalam beberapa tahun karena biaya untuk listrik pendingin udara berkurang dan nilai ekonomis bangunan akan bertambah. Sebenarnya, taman yang terletak di atap rumah sudah cukup lama dikenal di negara kita. Di DKI Jakarta saja, banyak terdapat gedung yang menerapkan konsep taman atap untuk menghijaukan bangunan tersebut. Pada negara-negara yang harga lahannya sangat tinggi, seperti Singapura, pemerintah mendorong warganya untuk memanfaatkan solusi penghijauan ini dengan memberikan hadiah uang atau penghargaan kepada warga yang menerapkan taman atap.

Page 5: kliping fisika bangunan

 “(Taman) ini benar-benar sedang meroket,“ kata Jock Gammon dari Junglefy, perusahaan berbasis di Australia yang mengkhususkan diri pada pembangunan taman atap. “Jenis utama adalah membangun taman atap untuk perpanjangan areal rumah. Mungkin menghadap ke sebuah dapur pada bagian belakang,“ lanjutnya, seperti dikutip lama G-online.

Taman atap memberikan manfaat yang besar bagi lingkungan rumah di bawahnya dan daerah sekitarnya. “Taman ini dapat menyegarkan udara, menarik satwa liar dan serangga, membersihkan dan menyaring air, serta menampung air hujan,” kata Amanda Morphett dari Green Gateway, perusahaan energi yang berbasis di Dunsborough, Western Australia. Di beberapa kota di Amerika Serikat, seperti Chicago dan San Francisco, taman atap juga tengah populer. “(Atap yang hijau) juga dapat menurunkan radiasi elektromagnetik dari bangunan lain dan dapat meningkatkan produksi panel surya Anda dengan mengurangi panas yang datang dari atap yang memantulkan sinar sehingga panel menyerap lebih baik,” tambah Morphett.

Manfaat lain taman atap adalah upaya untuk meningkatkan isolasi bangunan, memotong kebutuhan untuk pemanasan dan pendinginan ekstra. Menurut komunitas masyarakat Urban Ecology Australia, lapisan tanah yang lembap, mulsa, dan tanaman bertindak sebagai penyerap panas, menstabilkan suhu bangunan, apa pun cuacanya. Sementara itu, Junglefy memperkirakan, taman atap juga melindungi membran bawah pada atap sehingga atap akan tahan dua kali lebih lama dibandingkan yang konvensional. Ada dua jenis taman atap. Taman atap yang luas, relatif ringan, dan dangkal sekitar 10–30 sentimeter. Tanamannya pendek dan benar-benar hanya untuk dipandang mata. Taman yang lebih intensif, jenis satunya lagi, yang lebih dalam (sampai 50 sentimeter) dengan tanaman yang lebih tinggi. Taman ini dapat digunakan sebagai ruang hidup tambahan di luar ruangan, seperti teras, patio, atau halaman belakang. Taman atap dapat diisi sepenuhnya dengan tanaman atau kombinasi dari paving dan permukaan keras lain dengan garden beds atau pot tumbuhan. Skala yang besar dari taman atap dapat mencakup fitur tambahan seperti kolam air atau kolam renang. Sebagian besar taman atap dibangun di atas rumah baru atau sebagai bagian dari renovasi. Namun, taman ini dapat dipasang ke atap yang sudah jadi, bergantung pada struktur rumah dan bahan-bahan yang dipergunakan. “Langkah pertama adalah mendapatkan seorang insinyur struktur untuk memastikan apakah atap rumah cocok untuk jenis taman yang Anda inginkan,” imbuh Gammon. Dengan bahan pengencer, lapisan tanah yang ringan, taman atap yang luas jarang memerlukan dukungan struktur tambahan dari bangunan rumah. Untuk alasan ini, taman lebih mudah dibangun di atas struktur yang sudah ada daripada taman atap intensif.

Sumber : http://lifestyle.okezone.com/read/2011/11/29/30/535474/kesejukan-taman-atap

Page 6: kliping fisika bangunan

Tentang kelembaban pada dinding bangunan

Rembesan Air dari tanah dan hujanMasalah yang serius tentang kelembaban terjadi akibat rembesan air tanah ke tembok bangunan, yang dapat diakibatkan tekanan air tanah dari bawah, samping ataupun dari air hujan. Tekanan dari bawah merupakan tekanan air tanah yang normal terjadi, sebenarnya bisa diatasi dengan pondasi, sloof dan dinding bata trasraam yang baik. Bangunan lama yang dibuat orangtua kita kadang masih bisa ditemui memiliki dinding bata yang kurang baik, dalam arti tidak menggunakan sloof diatas pondasi, atau tidak menggunakan dinding trasraam yang baik. Akibatnya pada rumah-rumah tua sering kali masalah air merembes dari bawah dapat terlihat jelas pada dinding rumah.

 astudioarchitect.com Bangunan atau rumah yang sehat adalah dambaan tiap penghuninya, tidak ada seorangpun yang ingin mendapatkan masalah kesehatan akibat bangunan yang kurang baik. Salah satu masalah bisa diakibatkan oleh bangunan yang lembab. Bangunan yang lembab menyebabkan berbagai masalah seperti tumbuhnya jamur abu (Aspergillus) yang dapat menyebabkan penyakit paru dan menimbulkan gejala atsma. Dalam artikel ini dijelaskan tentang sebab-sebab bangunan lembab. 

Page 7: kliping fisika bangunan

Air tanah juga bisa merembes secara menyamping apabila kondisi samping rumah tanahnya atau pondasi bangunan sebelah lebih tinggi dari rumah kita. Akibatnya dinding rumah kita juga bisa terkena rembesan air dari samping. Selain dari tanah, air juga bisa melembabkan bagian dalam bangunan melalui rembesan air hujan. Air hujan dapat merembes melalui celah-celah bangunan atau sistem drainase dan talang yang bocor. Sama seperti rembesan air tanah, rembesan air hujan yang berlangsung terus menerus akan menyebabkan dinding kotor dan berjamur.

Air hujan secara khusus juga bisa merembes melalui sela-sela genteng dan membasahi bagian dalam atap, bila kayu atap kurang baik maka akan menyebabkan kayu lembab dan membusuk sehingga mengurangi kekuatan atap.

Material bangunan dan KelembabanBerbagai jenis material memiliki ketahanan terhadap kelembaban, dalam arti tidak mudah lembab. Terdapat jenis material yang lebih cepat menghisap air dan kapilaritasnya tinggi (kapilaritas = naik turunnya fluida cair dalam suatu bejana akibat tegangan permukaan).

BataDinding batu bata tanpa acian banyak digunakan untuk rumah atau bangunan dengan gaya etnik, atau yang menonjolkan kesan alami dari material bata. Bata memiliki berat jenis sekitar 1'500-1'900 kg/m3 dengan daya hisap per jam adalah sekitar 8.88-2.70g/cm2 [1].

Dinding bata ekspos biasanya sangat mudah lembab dan karenanya sebaiknya ditutup plaster untuk bagian dalam rumah, dengan demikian tidak memicu perkembangan jamur Aspergillus. Untuk bata yang diekspos di bagian dalam rumah (interior), maka bagian luarnya harus diaci dan akan lebih baik apabila memiliki lapisan kedap air (cat/lapisan kedap air dari bahan bitumen).

BatakoDinding batako ekspos juga memiliki tingkat penyerapan air yang cukup tinggi, lebih tinggi daripada bata ekspos, dengan berat jenis 1'600-1'850kg/m3, memiliki daya hisap per jam adalah sekitar 1.40-3.00g/cm2 [1]

Batako banyak digunakan untuk bangunan yang memiliki budget kecil, untuk penghematan biaya. Dinding batako biasanya diekspos karena memiliki karakter teratur dan dimensinya lebih besar daripada bata biasa sehingga pemasangannya cepat. Dinding batako juga cenderung dibiarkan diekspos karena untuk acian akan lebih memakan biaya daripada dinding bata acian. Untuk penyelesaian yang lebih baik, dinding batako bisa dicat untuk mengurangi kapilaritasnya.

Beton Aerasi (Beton ringan berpori)Beton aerasi memiliki berat jenis lebih ringan daripada batako yaitu 600-700kg/m3 dengan daya penghisapan air per jam yang lebih rendah hampir seperti plaster semen pasir dalam kondisi beton aerasi yang baik yaitu sekitar 0.39-0.81g/cm2 [1].Beton Aerasi merupakan material alternatif selain bata dan batako untuk membuat dinding,

Page 8: kliping fisika bangunan

dimana beton aerasi merupakan beton yang dicetak dengan memasukkan gelembung-gelembung udara dalam beton sehingga berpori. Kekuatannya lebih baik daripada bata dan batako.

Plesteran kapur-pasirPlesteran kapur dan pasir digunakan terutama pada rumah-rumah lama jaman dahulu untuk meminimalkan biaya membangun tanpa campuran semen. Plesteran ini dapat melekat pada bata namun tidak terlalu bisa melekat sebaik campuran semen. Berat jenis lapisan ini adalah 1'850-'950kg/m3 dengan daya penghisapan air sesudah 1 jam adalah 0.83-0.90g/cm2 [1].

Plesteran semen-pasirPlesteran jenis ini sangat sering kita jumpai dalam konstruksi bangunan yang konvensional seperti rumah tinggal. Jenis plasteran ini disukai karena merupakan gabungan yang baik antara estetika dan penghisapan kelembaban air yang cukup rendah. Berat jenisnya adalah 1'980-2'180kg/m3 dengan daya penghisapan air sesudah 1 jam adalah 0.21-0.27g/cm2 [1].

Plesteran ini populer juga karena dapat dicat dengan berbagai warna serta mencirikan bidang yang halus dan licin mensimbolkan higienitas. Bahan komposit ini memiliki penyerapan yang rendah, namun bukan berarti benar-benar bebas terhadap pengaruh kelembaban, karena masih sering ditemui bercak-bercak pada dinding plaster akibat penyerapan kelembaban.

Mengatasi kelembaban pada dindingDewasa ini berkembang pesat produk-produk yang dapat mengatasi dinding lembab dengan cara melapisi dinding lembab dengan lapisan/cat berbahan dasar bitumen (aspal). Cat atau lapisan ini dijual bebas dengan sebutan 'Aquaproof' atau 'waterproof' pada dasarnya adalah lapisan kedap air yang dioleskan atau disemprot ke dinding, lantai beton, dan sebagainya.

Page 9: kliping fisika bangunan

Selain cara populer dengan melapisi dengan lapisan bitumen, lapisan lain adalah lapisan PVC atau PE yang berbentuk lembaran, namun terasa kurang praktis. Cara lain yang mudah adalah diantaranya melapisi dengan keramik, yang menghambat kemungkinan rembesan air, merupakan cara yang sangat jitu terutama untuk dinding basah seperti kamar mandi.

Dinding yang sangat-sangat lembab kemungkinan besar tidak dapat dipertahankan agar bisa memperbaiki tingkat kesehatan bangunan, sebaiknya dinding diganti dengan yang baru untuk hasil terbaik. Pada rumah yang kurang penghawaan atau udara alaminya, dinding yang lembab akan memperburuk kondisi paru-paru, penyakit asma dan dapat memicu terjangkitnya penyakit paru pada anak.

Page 10: kliping fisika bangunan

Pencegahan kelembaban pada dindingSelain mengatasi, kita harus mencegah kelembaban pada dinding akibat penyerapan air sejak dari awal membangun, artinya secara konstruksi dinding harus benar cara membuatnya sehingga air tidak merembes. Konstruksi yang sangat lazim dan konvensional adalah dengan membuat pondasi, sloof dan dinding dimana sloof termasuk mencegah air untuk naik ke dinding bata.

Lapisan trasraam atau lapisan kedap air merupakan lapisan acian semen yang mencegah air naik dari pondasi ke dinding bata diatasnya. Teknologi yang tepat guna sebenarnya adalah dengan menyelipkan lapisan karet atau pelat seng dibagian bawah dinding bata pada waktu pembuatan dinding bata tersebut.

Mencegah kelembaban berlebih dengan desain atapAtap dengan berbagai desainnya memiliki pengaruh pada tingkat kelembaban pada dinding

Page 11: kliping fisika bangunan

eksterior (luar) bangunan, karena atap seharusnya bisa mencegah air hujan untuk membasahi dinding luar bangunan. Atap harus tahan terhadap air hujan, tahan cuaca dan tahan lama. Berbagai material yang digunakan berpengaruh pada tingkat penyerapan air juga. Atap yang penyerapannya tinggi sebaiknya dibuat dengan sudut kemiringan atap yang curam.

beberapa jenis atap dapat menyerap air lebih banyak, seperti atap rumbia atau ijuk, sehingga kemiringan atapnya minimal 40derajat. Atap lain seperti genteng biasa yang dibuat dari tanah liat juga sebaiknya diatas 35derajat. Genteng beton bisa lebih landai karena tidak terlalu menyerap air, minimal adalah 25derajat. Atap pelat semen dan seng bisa dipasang dengan sudut antara 10 hingga 15 derajat. Demikian pula atap polycarbonat bisa dipasang dengan sudut 3derajat.

Lapisan kedap airLapisan kedap air trasraam (merupakan istilah saduran dari Belanda) merupakan lapisan khusus

Page 12: kliping fisika bangunan

dibawah pasangan dinding bata dimana diselipkan pelat seng atau pelat lain untuk mencegah masuknya air kebagian dinding atasnya. Cara ini sudah jarang dilakukan mengingat saat ini orang beranggapan bahwa dengan sloof diatas pondasi sudah cukup menghambat kapilaritas air, dengan ditambah acian yang lebih pekat pada dinding hingga 1meter. Sebenarnya perlu diberikan tambahan berupa pelat diantara sloof dan dinding bata, paling tidak diatas sloof atau yang berhubungan dengan dinding sebaiknya diberi lapisan kedap air yang dikuaskan berbahan dasar bitumen.

Lapisan trasraam dapat berupa [1]:- lapisan bitumen (aspal) baik cair yang dikuaskan ataupun berupa lembaran. Diaplikasikan diatas sloof yang berumur minimal.- karet talang atau lembaran PE, dengan sambung menyambung dengan tumpang tindih minimum 10cm.- seng pelat/ datar, dipilih dari jenis anti karat seperti zincalum atau seng galvanisir yang tebal, dengan pemasangan yang baik disolder jarak 2cm dengan seng yang ditekuk ke bawah pada sambungannya.- plasteran emulsi

SUMBER

http://www.astudioarchitect.com/2012/03/tentang-kelembaban-pada-dinding.html

Diagnosa Kelembaban Bangunan Rumah

Page 13: kliping fisika bangunan

Layaknya tubuh manusia, bangunan rumah kita juga bisa ‘sakit’ lho. Artinya rumah kita sudah tidak memenuhi syarat sebagai rumah tinggal yang aman dan nyaman. Seperti halnya tubuh manusia juga, seringkali kita tidak menyadari bahwa ada yang salah dengan rumah kita sampai akhirnya suatu hari Anda menemukan rumah Anda hanya selangkah lagi dari mengalami kerusakan berat.

Langkah pertama dari menjaga ‘kesehatan’ rumah adalah dengan melakukan pemeriksaan berkala terhadap kondisinya. Salah satu kondisi yang paling umum ditemui adalah masalah bangunan yang lembab. Hal ini mengindikasikan adanya kebocoran atau hanya kondensasi/kelembaban pada rumah Anda. Kelembaban dapat menyebabkan jamur, lumut, atau pertumbuhan organisme lainnya. Tergantung pada kadarnya, kondisi ini dapat menyebabkan pelapukan, kerusakan struktural, kerusakan cat, dan berbagai masalah kesehatan.

Untuk mengecek apakah rumah Anda memiliki masalah kelembaban, siapkan daftar periksa

Cek Jamur.

Periksa dinding Anda untuk mendeteksi adanya jamur. Jika Anda menemukan jamur yang tumbuh pada setiap bagian dari dinding, maka dicurigai ada kebocoran berasal dari air yang merembes dan memberi kesempatan bagi jamur untuk tumbuh. Cara melihat adanya jamur adalah dengan menemukan bercakyang berwarna, dan bercak yang berwarna hitam adalah paling berbahaya. 

Cek dengan menghirup aroma udara dalam ruangan.Cara lain untuk mengetahui apakah dinding Anda mengalami kelembaban adalah dengan mencium bau/aroma udara dalam ruangan. Jika ada bau apek yang kuat Anda mungkin memiliki kebocoran. Ada bau khas yang dihasilkan dari jamur, bakteri, dan lumut yang tumbuh di dinding lembab. Semakin kuat baunya, semakin Anda perlu mencurigai terjadinya kebocoran di bagian rumah Anda. 

Page 14: kliping fisika bangunan

Mencari Efflorescence dan Memeriksa Warna Dinding.

Anda tentu sudah familiar dengan istilah efflorescence Nah, efflorescence juga bisa menjadi salah satu indikator kebocoran atau kelembaban dinding. Carilah tanda-tanda residu putih pada dinding. Atau Anda juga bisa melihat dari warna dinding yang tidak merata. Ketika ada kebocoran di dinding, air yang merembes meninggalkan noda di dinding dan menjadikan warna dinding tampak tidak rata. Noda ini biasanya besar dan berwarna kecoklatan, menyebar di seluruh dinding. 

Memeriksa Perabot Logam dan Kayu.Jika dinding Anda lembab atau bahkan mengalami kebocoran, kelembaban ini akan merusak peralatan logam dan barang-barang kayu. Dengan menghasilkan uap air berlebih di udara, barang-barang logam seperti paku akan berkarat, perabot kayu lapuk dan cat mengelupas. Jika tanda-tanda ini bisa Anda temukan di rumah Anda, maka kemungkinan rumah Anda mengalami kebocoran. 

Lokasi Kelembaban.Di mana masalah terjadi? Di bawah kamar mandi? Di langit-langit? Di sudut-sudut ruangan? Lokasi masalah dapat menunjukkan apa yang menyebabkan masalah. Jika masalah terlokalisir (sebuah tempat di dinding, langit-langit atau sudut), itu mungkin disebabkan oleh kebocoran atau rembesan air. Jika masalah tersebut berada dalam area yang luas, seperti dinding keseluruhan ruang, maka mungkin saja disebabkan oleh kondensasi uap. 

Rembesan atau KondensasiSetelah mendeteksi bahwa dinding rumah Anda memang memiliki masalah kelembaban, Anda harus mengkonfirmasi jika kelembaban tersebut disebabkan oleh kondensasi atau rembesan. Rekatkan sepotong kecil aluminium foil ke dinding Anda dan biarkan selama beberapa hari. Saat Anda melepasnya, periksa permukaan foil. Jika Anda menemukan kelembaban pada permukaan yang menyentuh dinding, maka lembab berasal dari rembesan di dinding. Namun, jika permukaan luar foil yang mengalami kelembaban, maka Anda berurusan dengan kondensasi. Mulailah memeriksa rumah Anda sebelum terlambat!

Page 15: kliping fisika bangunan

Sumber : http://www.solusibangunanmu.com/index-mod-info-opt-vwInfo-id-176.html

Page 16: kliping fisika bangunan

Mendinginkan Bangunan Secara Natural

Problematika yang sering dialami oleh bangunan di iklim tropis adalah kebutuhan untuk melakukan proses pendinginan di dalam area bangunan tersebut. Hampir 40% dari energi yang terpakai di bangunan digunakan untuk memproduksi  udara sejuk. Mengingat wilayah tropis kaya akan sinar matahari yang tentunya menghasilkan panas yang lebih tinggi dari wilayah belahan bumi di utara dan selatan. Seiring dengan meningkatnya kepedulian manusia akan perlunya penghematan energi, beberapa ilmuwan di wilayah tropis telah melakukan riset yang komprehensif terhadap kebutuhan pendinginan bangunan secara natural.

Tulisan saya kali ini adalah bagian dari oleh-oleh saat mendampingi mahasiswa Energy FoS, AIT mengunjungi  The Energy Demonstration Center, Energy Conservation Building milik Department of Alternative Energy Development and Efficiency (DEDE), Ministry of Energy Thailand, mungkin tulisan ini akan terdengar agak ilmiah bagi pembaca yang tidak mempunyai background dalam bidang energy building. Namun saya akan mencoba sebisa mungkin untuk membahasakannya secara populer, karena saya pikir informasi ini akan sangat bermanfaat bagi kita yang tinggal di daerah tropis dalam memahami bangunan tempat tinggal kita.

Home sweet home, atau rumahku istanaku, seringkali kita dengar. Ya, karena rumah atau bangunan merupakan tempat kita berteduh dari panas dan hujan, serta tempat menikmati segala aktivitas private kita dengan nyaman. Desain bangunan yang salah tidak akan menghasilkan rumah/bangunan tersebut menjadi nyaman. Bahkan kalau seperti di Indonesia, desain bangunan yang salah bisa-bisa mengakibatkan suhu udara di dalam rumah terasa lebih panas dari pada di luar. Solusinya kita terpaksa menyalakan AC (air conditioner) untuk merekayasa kondisi udara di dalam ruangan menjadi lebih dingin. Padahal, AC adalah salah satu peralatan listrik yang mengkonsumsi banyak energi listrik. Akibatnya dengan menyalakan AC terus menerus tentu akan membuat tagihan rekening listrik melonjak drastis.

DEDE Thailand berusaha membuat sebuah project energy conservation building yang bisa dicontoh oleh masyarakat umum. Contoh bangunan ini memberikan solusi kepada masyarakat bagaimana cara mendinginkan bangunan secara natural, menggunakan pencahayaan secara natural (day lighting) tanpa mendatangkan panas dan pada akhirnya juga secara overall project tersebut ingin memperlihatkan hasil penghematan energi yang digunakan oleh bangunan secara signifikan dengan cara memperlihatkan desain bangunan, lingkungan sekitarnya dan juga peralatan listrik yang digunakan.

Page 17: kliping fisika bangunan

Halaman depan Energy Conservation Building (Photo Courtesy of DEDE)

Di artikel awal ini, saya ingin menjelaskan tentang pentingnya meningkatkan keadaan sekitar rumah sebagai bagian dari upaya untuk mendinginkan bangunan rumah, teknik yang lain dalam pendinginan dan juga penghematan energi  dalam bangunan akan saya jelaskan di tulisan-tulisan saya selanjutnya. Hal awal yang terlihat sepele namun bermanfaat dalam mendinginkan bangunan kita adalah dengan cara menanam pepohonan di sekitar bangunan. Berdasarkan hasil riset di iklim tropis, dengan temperatur udara  di atmosphere sekitar 35 Celcius dan kelembaban sekitar 60%, akan dapat direduksi oleh pohon-pohon besar yang melingkupi bangunan kita menjadi sekitar 34 Celcius dan kelembaban 70%. Sedangkan bila kita menanam pohon-pohon kecil di sekitar pohon-pohon besar tersebut, akan turut mengurangi suhu udara menjadi 32 Celcius dan meningkatkan kelembaban  udara menjadi 80%.

Pengaruh pohon terhadap suhu udara di sekitarnya (Photo Courtesy of DEDE)

Selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah halaman rumah kita, akan lebih baik jika kita menanam rumput sebagai halaman dari pada melakukan pavingisasi. Rumput yang ada di halaman rumah juga berfungsi untuk mereduksi suhu udara, sedangkan paving/beton justru akan meningkatkan suhu udara. Sebagai gambaran, dari hasil pereduksian yang dilakukan oleh pohon

Page 18: kliping fisika bangunan

besar, pohon kecil, dan juga rumput, akan mengurangi suhu udara dari 35 Celcius menjadi 29 Celcius. Nah, jika kita menanam pohon besar dan kecil, namun menggunakan lantai halaman dengan paving, suhu udara hanya akan menjadi sekitar 30 Celcius. Lain halnya jika kita tidak menanam apapun, namun menggunakan paving pada halaman rumah, maka suhu udara akan naik menjadi 40 Celcius, fenomena ini secara ilmiah disebut Albedo.

Pengaruh jenis lantai halaman bangunan terhadap suhu udara di sekitarnya (Photo Courtesy of DEDE)

Pondasi rumah juga dapat membantu mendinginkan suhu udara, bentuk yang ideal adalah dengan cara membuat lantai rumah kita lebih rendah dari pada tinggi tanah disekitarnya. Hal ini akan membantu terjadinya transfer suhu dingin dari tanah ke dalam bangunan.

Pengaruh letak lantai terhadap ketinggian tanah terhadap suhu udara di dalam bangunan (Photo Courtesy of DEDE)

Yang terakhir, dan agak sulit di terapkan dalam rumah di Indonesia, adalah menggunakan sarana kolam air sebagai sarana untuk mendinginkan aliran udara di sekitar. Air yang ada di kolam akan menyerap panas dari udara yang mengalir dan secara otomatis udara yang mengalir di dalam rumah akan menjadi lebih dingin.

Pengaruh kolam air untuk mendinginkan aliran udara yang akan masuk ke dalam bangunan (Photo Courtesy of DEDE)

Page 19: kliping fisika bangunan

Apabila semua teknik tersebut dipadukan secara bersama, maka udara yang akan mengalir ke dalam ruangan berkisar 25-27 Celcius. Cukup lumayan untuk membuat udara di dalam rumah anda menjadi sejuk tanpa perlu menyalakan AC.

Sumber : http://erywijaya.wordpress.com/2010/06/28/mendinginkan-bangunan-secara-natural/

Page 20: kliping fisika bangunan

GREEN BUILDING

(REDUCE, REUSE, RECYCLE)

EFFISIENSI ENERGI

PENCAHAYAAN BUATAN

 

1.      Pengantar.

Pencahayaan buatan mengkonsumsi listrik relatif cukup besar. Pengurangan beban pencahayaan buatan akan mengurangi listrik yang digunakan dan juga mengurangi kelebihan panas dalam ruangan, yang selanjutnya dapat mengurangi beban air conditioning.

Rancangan pencahayaan buatan sebaiknya tidak dipertimbangkan hanya untuk konsumsi energi tetapi juga untuk memuaskan penghuni dan produktivitas. Selain itu penting untuk merancang sistem pencahayaan yang meminimalkan rasio kontras.

Apabila diterapkan, memadukan sumber pencahayaan alami dan buatan merupakan bahan pembicaraan dari suatu kontrol yang maju dari sistem pencahayaan buatan.

Kontrol otomatis dan menghemat energi harus dirancang untuk menghindari gangguan pada penghuni. Penghuni sebaiknya dijelaskan tentang kinerja dan fungsi dari sistem kontrol pencahayaan. Menggunakan kontrol lokal dan manual dapat memfasilitasi pengguna sistem.

2.      Lampu Effisien Energi.

Pemasangan lampu effisien energi sebaiknya menggunakan lampu effisien energi seperti lampu fluorecent “T8” dan “T5”.

Page 21: kliping fisika bangunan

Gambar 2  - Lampu fluorecent “T5”.

Tabel 2 membandingkan luminous efficacy dari jenis lampu yang dipakai secara umum.

Luminous efficacy adalah perbandingan lumen yang dipancarkan oleh lampu terhadap konsumsi daya listrik (Watt). Efficacy lampu dalam tabel 2 didasarkan pada lumen output dimana lampu masih baru dan daya listrik yang diperlukan oleh lampu, termasuk daya listrik yang dibutuhkan oleh ballast yang menyatu dengan lampu.

Tabel 2 - Perbandingan efficacy luminous dari lampu yang umum

Jenis lampu Lumen/WattUmur rata-rata.(Jam operasi)

Incandecent (pijar) 12 ~ 15 1.000Tungsten-halogen. 15 ~ 25 2.000 ~ 5.000Mercury Vapor 30 ~ 50 24.000Compact Fluorecent 40 ~ 80 8.000 ~ 12.000Tubular fluorecent 50 ~ 100 10.000 ~ 15.000Fluorecent tube “T8” 90 12.000Fluorecent tube “T5” 105 17.000High Pressure Sodium 60 ~ 110 24.000Low Pressure Sodium 70 ~ 180 18.000LED 70 40.000

Potensi penghematan :

Menggunakan lampu T5 dikombinasikan dengan balas electronic frequensi tinggi dapat menghemat energi sampai dengan 40% dibandingkan dengan sistem standar TL-D yang setara.

Page 22: kliping fisika bangunan

3       Ballast Elektronik Frekuensi Tinggi.

Pemasangan lampu fluorecent dengan ballast electronic frekuensi tinggi dapat meningkatkan effisiensi energi.

Pengoperasian lampu fluorecent pada frekuansi tinggi meningkatkan lumen watt dari output lampu seperti lampu fluorecent yang sensitif terhadap pengoperasian frekuensi.

Gambar - 3 - Ballast Electronis Frekuensi tinggi

Potensial penghematan :

Efficacy dari lampu dapat ditingkatkan kira-kira 10% jika lampu fluorecent dioperasikan pada frekuensi tinggi.

4       Sensor Penghuni.

Penggunaan sensor penghuni seperti sensor gerakan untuk mendeteksi gerakan penghuni dan lampu ruang menyala hanya jika penghuni berada di ruang yang mempunyai pola variabel dan tak terprediksi, seperti tangga, toilet, gymnasium dan lain-lain.

Energi diboroskan jika lampu dinyalakan pada ruangan tak berpenghuni untuk jangka waktu yang lama. Cahaya di dalam toilet disensor oleh sensor gerakan.

Yang perlu dicatat :

Penghematan energi mungkin tidak terealisasikan jika sensor dipasang kurang tepat atau dibuat tidak mampu oleh penghuni yang tidak puas. Penting memastikan bahwa pemasangan sensor benar-benar tepat pemilihannya, ditempatkan dan ditest. Harus mampu “melihat” jarak gerakan masuk ke dalam ruangan untuk menghindari sakelar lampu mati jika ruangan dihuni dengan aktivitas yang rendah/kecil. 

5       Penjadwalan.

Untuk ruangan dimana kebutuhan dapat diperkirakan dan dapat ditentukan, penggunaan kontrol penjadwalan secara otomatis untuk menghidupkan dan mematikan lampu akan menghemat energi.

Yang perlu dicatat :

Page 23: kliping fisika bangunan

(1)     Beberapa lokal  dengan kontrol ganda (otomatis-manual) sebaiknya disediakan untuk lokasi dimana pencahayaan dibutuhkan melewati periode yang terjadwal. Ini akan mencegah iluminasi yang tidak perlu pada seluruh daerah.

(2)     Beberapa lokal dengan kontrol ganda (otomatis-manual) (pada zona dasar) dapat disediakan melalui :

(a)     Sakelar dinding.

(b)     Panggilan ke Pusat Sistem Manajemen Bangunan (BMS).

(c)     Tanggap suara interaktif.

(3)     Peringatan lokal sebaiknya disediakan sehingga penghuni tidak “mencari pegangan pada saat gelap”.

6       Menggunakan Dimmer.

Pencahayaan disuatu daerah dapat diturunkan jika semua karyawan sedang makan siang.

Rancangan sensor yang menunjukkan tingkat pencahayaan diruangan memungkinkan dimmer untuk mengatur output pencahayaan ke tingkat pencahayaan yang dibutuhkan.

Ini akan menghemat energi dengan mengurangi pencahayaan ke tingkat lux yang dibutuhkan.

Biasanya untuk bangunan baru, lampu-lampu memberikan output pencahayaan yang tinggi pada saat start dimana tingkat lux awal normal melebihi spesifikasi rancangan.

Page 24: kliping fisika bangunan

7       Zoning.

Sirkit pengkawatan banyak (multi) sebaiknya digunakan untuk menfasilitasi beragam tingkat pencahayaan.

Gambar 7.1

Untuk mengambil keuntungan dari pencahayaan alami, pencahayaan di dalam koridor, jalur terusan dan ruangan dekat daerah jendela sebaiknya dipasang sirkit jamak.

Manfaat :

Untuk mengambil keuntungan dari pencahayaan alami, pencahayaan di dalam koridor, jalur terusan dan ruangan dekat daerah jendela sebaiknya dipasang sirkit jamak.

Ini memungkinkan pencahayaan parsial selama siang hari dan/atau setelah jam kerja di malam hari.

Gambar 7.2

Pencahayaan luar bangunan sebaiknya dikontrol oleh photocell bila mungkin.

Page 25: kliping fisika bangunan

Manfaat :

Pencahayaan luar bangunan yang konvensional bergantung pada “Timer” dan akan menjadi sulit untukmengontrol waktu selama perbedaan waktu setiap tahunnya. Penggunaan fotocell akan menghemat energi digabung pula dengan menyalakan dan menghidupkan secara manual.

Yang perlu dicatat :

(1)     Apabila perencanaan untuk kontrol pencahaan otomatis, penting untuk memastikan bahwa tempat-tempat tertentu yang potensial berbahaya, seperti tangga tidak boleh diatur sampai total gelap.

(2)     Semua ruang tertutup dan individual sebaiknya menggunakan sakelar individual. Pada sakelar sebaiknya dipasang label dengan jelas dan mudah dijangkau oleh penghuni bangunan. Hal ini membuat mudah untuk menerangi daerah yang berpenghuni.

(3)     Jika karyawan atau staf yang bekerja lebih waktu (overtime) dapat diindentifikasi dalam pada waktu awal perencanaan denah kantor, ini dapat dikelompokkan dalam daerah yang sama. Ini akan membatasi daerah pengoperasian pencahayaan di malam hari dari sistem pencahayaan.

Sumber : http://www.mediaubg.com/index.php?option=com_content&view=article&id=124:pencahayaan-buatan&catid=35:teknik-bangunan&Itemid=58

Page 26: kliping fisika bangunan

Menggunakan Cahaya Alami untuk Menambah Kenyamanan Rumah Tinggal

Written By Mahdi W on Rabu, 27 Juni 2012 | 3:52:00 AM

Unsur pencahayaan dalam design rumah merupakan salah satu faktor dalam menciptakan kenyamanan pada ruangan serta mendukung kegiatan yang berlangsung di setiap ruangan.Secara garis besar untuk mendukung/menata pola pencahayaan pada bangunan harus memperhatikan beberapa faktor sebagai berikut :

Pencahayaan Alami

1. Arah jatuhnya sinar matahari. ( terkait dengan posisi rumah terhadap arah datangnya sinar/cahaya matahari )

2. Waktu penyinaran yang terbatas ( antara pukul 06.00 – 18.00 ) ( siang hari )3. Efek penyinaran, langsung/tidak langsung terhadap kegiatan yang ada di dalam

ruangan.4. Pengaruh cuaca – cuaca yang akan timbul.

ilustrasi pencahayaan kamarPenggunaan cahaya alami terutama cahaya pagi sangat dibutuhkan di dalam ruang dikarenakan cahaya pagi bersifat menyehatkan.Untuk mengatur kualitas cahaya matahari pada pagi hari sesuai dengan yang diinginkan, dapat dilakukan dengan cara :

Page 27: kliping fisika bangunan

Memaksimalkan bukaan melalui ventilasi agar cahaya dapat masuk kedalam ruangan.tanpa menganggu kenyamanan

Menggunakan vegetasi sebagai filter cahaya matahari. Sinar matahari yang tinggi dapat mengakibatkan kesilauan baik itu secara

langsung maupun pantulan cahaya, hal ini dapat diantisipasi dengan menggunakan kanopi sebagai penghalang/peneduh.

Page 28: kliping fisika bangunan

Pencahayaan Buatan

Dalam pencahayaan pada bagian dalam ruang sangat mempengaruhi dari aktivitas kegiatan dan fungsi dari bangunan. karena dapat memberikan suasana yang berbeda di dalam ruanganPencahayaan buatan atau lampu dapat memberikan kesan yang tidak membosankan terhadap sebuah bangunan atau ruang, dan pencahayaan buatan dapat menciptakan suasana yang berbeda pada ruangan, mulai dari bentuk dan warna yang dipakai.

ilustrasi cahaya buatan

Cara ini dapat dipakai dengan menggunakan cahaya lampu baik lampu untuk dalam rumah maupun luar rumah misalnya :

1. Type lampu Up-Down Light2. Type lampu Projector3. Type lampu Ground4. Type lampu lampu Floodlight5. Type lampu Under Water6. dsb

Sumber : http://www.hdesignideas.com/2012/06/menggunakan-cahaya-alami-untuk-menambah.html

Page 29: kliping fisika bangunan

GREEN BUILDING

(REDUCE, REUSE, RECYCLE)

EFFISIENSI ENERGI

PENCAHAYAAN DAN VENTILASI ALAMI

1.           PENCAHAYAAN ALAMI.           

Apabila dimungkinkan, pencahayaan siang hari sebaiknya dipadukan ke dalam bangunan sebagai moda yang diacu dari iluminasi interior. Ia memberikan pencahayaan berkualitas tinggi dengan manfaat kesehatan yang sangat signifikan. Ia juga mengurangi beban pencahayaan dan biaya operasional. Beberapa contoh di bawah ini yang menggunakan pencahayaan siang hari.

Yang perlu dicatat :

(1)     Apabila menggunakan pencahayaan siang, sebaiknya tidak mengambil kelebihan panas matahari ke dalam ruangan. Alat peneduh matahari sebaiknya digunakan untuk meminimalisir kelebihan panas dan juga untuk mengurangi silau. Pemilihan kaca juga kritis dalam memastikan pencahayaan siang yang baik.

(2)     Apabila memadukan pencahayaan siang, penting untuk merancang sistem yang meminimalisir ratio kontras dan memadukan pencahayaan alami dan pencahayaan listrik. Rancangan pencahayaan sebaiknya tidak hanya mempertimbangkan konsumsi energi tetapi kepuasan penghuni dan produktivitas.

(3)     Untuk memperoleh kualitas pencahayaan yang baik, sensor cahaya siang sebaiknya ditempatkan dengan cara seperti bagian dari zona pencahayaan yang dikendalikan pada tingkat iluminasi yang baik dan seragam.

Page 30: kliping fisika bangunan

Gambar 1.(a).Terpadunya kaca atap pada atrium atau bukaan halaman gedung yang ditutup tembok

membawa pencahayaan siang hari masuk ke dalam interior.

 

Gambar 1.(b)Rancangan ruang kantor dengan

memberikan transmissi dari pencahayaan siang yang

tersebar pada keliling kantor. 

 Gambar 1.2.(c)

Rancangan koridor terbuka dan tangga sepanjang keliling

bangunan untuk memanfaatkan cahaya siang

Gambar 1.2.(d)Untuk menghemat energi, tempatkan sensor dimmer photocell pada lobi utama,

auditorium, keliling kantor, daerah lobi kaca langit, dan lain lain

untuk mendeteksi cahaya siang dan mengaktifkan dimmer untuk

mengurangi tingkat pencahayaan dalam merespon sejumlah

cahaya alami yang tersedia. 

2            VENTILASI ALAMI.

Ventilasi alami sebaiknya dirancang apabila memungkinkan untuk meminimalkan beban pendinginan untuk penghematan energi. Beberapa contoh di bawah ini penting sesuai untuk ventilasi alami seperti lobi, halaman gedung, parkir, dan lain-lain, dimana persyaratan tingkat kesejukan tidak terlalu mempengaruhi kepuasan penghuni dan merugikan produktivitas.

Page 31: kliping fisika bangunan

Untuk beberapa daerah dengan variasi penghuni yang besar seperti gedung serbaguna dan gelanggang olahraga, ventilasi hybrid yaitu moda kombinasi ventilasi alami dan ventilasi buatan (mekanis) dapat dipertimbangkan untuk penghematan energi.

Untuk contoh, umumnya ventilasi alami dapat digunakan untuk konservasi energi dan ventilasi mekanis dapat diaktifkan hanya jika jumlah penghuni banyak.

Gambar  2.(a) Rancangan halaman gedung terbuka untuk memungkinkan lobi memperoleh ventilasi alami.

Gambar  2.(b)Rancangan ventilasi alami untuk

jalan penghubung atau jembatan penghubung melalui

bukaan ventilasi menyilang.

Gambar  2.(c)Apabila tersedia, penggunaan

ventilasi alami atau bagian ventilasi alami untuk daerah

parkir kendaraan, 

Gambar  2.(d)Rancangan ventilasi alami atau

bagian ventilasi alami untuk ruang transisi atau ruangan dengan penggunaan waktu

singkat seperti kantin. 

Page 32: kliping fisika bangunan

Yang harus dicatat :

(1)     Untuk memastikan kesejukan penghuni, rancangan ventilasi alami sebaiknya di analisa secara berhati-hati.

(2)     Untuk kasus yang kompleks, disarankan untuk melakukan simulasi aliran udara dan energi, menggunakan angin dan data meteorologi. Pengaruh hambatan sekelilingnya seperti ruangan dan susunan tertutup sebaiknya dipertimbangkan.

Sumber : http://www.mediaubg.com/index.php?option=com_content&view=article&id=118:pencahayaan-dan-ventilasi-alami&catid=35:teknik-bangunan&Itemid=58

Page 33: kliping fisika bangunan

Efek Atap dan Cahaya Alamiah April 2, 2013 by tharzi in green arch | Permalink

diantara seng… Kalau begitu mungkin ada yang berfikir untuk menggunakan bahan kaca untuk seluruh atapnya. Bisa saja… tapi beresiko besar kalau ada hujan batu dan belum lagi paparan radiasi sinar matahari yang mengenai kaca lebih besar dibandingkan bahan lainnya.

Cahaya alamiah, tidak selalu dari sinar matahari langsung. Hasil pantulan sinar matahari ke lingkungan sekitar justru lebih nyaman terhadap mata dan kulit. Namun, lihat juga bagaimana lingkungan sekitarnya, jika ternyata di sekitarnya penuh dengan bangunan kaca (apalagi kaca reflektor) atau banyak atap seng yang berada pada sudut pantul silau sinar matahari maka justru tidak nyaman tentunya. Lingkungan yang hijau dan asri tentunya dambaan setiap orang. Hijau dan bermakna sehat, yaitu secara visual cukup lunak, secara unsur zat kaya dengan O2 yang dibutuhkan paru-paru makhluk hidup.

Dua bidang bangunan yang bisa dimanfaatkan untuk masuknya pencahayaan alamiah ke dalam ruangan adalah dinding dan atap. Dinding, lumrah diketahui sebagai bidang vertikal menjadi kedudukan jendela dan ventilasi. Pada dinding dapat diolah sedemikian rupa model jendela atau ventilasi sesuai selera pemilik bangunan. Justru yang jarang diaplikasikan orang adalah bidang atap menjadi media pencahayaan.  Padahal ada potensi yang bisa dimanfaatkan. Rumah-rumah lawas di Jawa dengan bahan atap genteng, dapat diselipkan genteng kaca dua atau tiga buah untuk mendatangkan cahaya dari atap. Di Kalimantan pun meskipun atap sirap ulin, ada juga yang kreatif menyelipkan sekeping kaca diantara sirap supaya cahaya dari atas bisa masuk ke dalam rumah. Namun yang bingung jika atap seng gelombang, mungkin sulit mencari kaca yang bergelombang untuk bisa diselipkan

Page 34: kliping fisika bangunan

Sinar matahari langsung memang menyehatkan tubuh, tetapi waktunya terbatas, sekitar pukul 06.30 s/d 08.00, selebihnya terasa terik menyengat. Jangan dikira kalau rumah menghadap Timur aman dari sengatan matahari. Sisi Timur juga perlu diwaspadai menjadi sumber panas. Bersiaplah yang terlanjur suka dengan fasade bangunan dengan dinding kaca, meskipun di sebelah timur. Faktor solar gain kaca memiliki nilai yang lebih besar dibandingkan dinding batako. Sehingga bangunan berdinding full kaca lebih panas dibandingkan dinding full batako.

Ada tren menarik dalam urusan cahaya alami. Bahan atap sejenis polycarbonate banyak beredar di pasaran. Nilai tawarnya tidak lain karena sifat transparan dan mampu melindungi dari hujan. Dengan karakter yang datar tanpa gelombang polycarbonate mudah dalam aplikasinya. Semakin digemari masyarakat. Biasanya bukan menjadi penutup bangunan utama. Untuk penutup carport, kanopi, selasar, koridor, tempat jemur pakaian, ruang sisa atau ruang antara,dll. Kenapa ga ada yang berani untuk penutup atap bangunan utama? Salah satu jawabannya adalah daya tahannya terbatas. 2 – 3 tahun sudah rusak, untuk merk tertentu diklaim penjualnya mampu bertahan 10 th.

Bagaimana nilai sehatnya? Ada nilai positifnya, mampu melindungi air hujan dan cahaya alami tetap masuk. Negatifnya, paparan radiasi mataharinya hampir sama saja dengan kaca. Terlebih lagi jika mencakup area yang luas, seperti penutup carport / garasi.

Oleh karena itu merancang bangunan harus benar-benar matang dan jeli terhadap situasi lingkungan. Situasi klimatologi mikro perlu diperhitungkan di awal merancang. Penggunaan bahan yang dapat meningkatkan radiasi matahari dihindari dan diminimalisir. Konsep arsitektur tradisional Indonesia sudah cukup menjadi bukti empiris mampu bertahan dengan kondisi tropis. Bangunan bisa nyaman tanpa kaca, bisa aman dari panas dan hujan tanpa polycarbonate. Jika sudah terlanjur dan terpaksa menggunakannya, maka perlu dicari penyeimbangnya. Kita harus cerdas. Makan kepedasan cari gula, minum kepanasan cari es. Kaca sumber panas cari penetralnya dan pendinginnya; sun screen, sun shading baik include dibangunan atau pun unit lepas, vegetasi dan pepohonan. Tidak merekomendasikan AC sebagai solusinya, karena percuma saja jika listrik padam. Selamat menghayati dan mengevaluasi lingkungan masing-masing.

Sumber : http://thzarch.wordpress.com/2013/04/02/efek-atap-dan-cahaya-alamiah/

Page 35: kliping fisika bangunan

Monday, December 10, 2012

Pendingin Atap Membuat Rumah Lebih Sejuk

Pendingin atap atau cool roofing, mungkin sebutan ini belum begitu familiar di telinga kita orang awam. Dari penjelasan tentang pendingin atap, keunggulan, hingga manfaat penggunaan pendingin atap ini akan kami bahas dan dijelaskan disini. Panas di siang hari adalah hal yang biasa, tetapi beberapa tahun terakhir ini panasnya mulai tidak masuk akal, mungkin juga karena efek pemanasan global yang semakin memburuk. Hal yang biasanya dilakukan yaitu menyalakan AC (Air Conditioner), tapi bukankah seharusnya kita mendukung green lifestyle, dimana kita harus mengurangi penggunaan AC secara terus menerus, akan makin merusak ozon bumi kita. Tentu kita tidak ingin bumi kita rusak karena ulah kita sendiri bukan. Sehingga pendingin atap adalah solusi terbaik ketika rumah ada bersuhu sangat panas, karena pendingin atap akan membuat rumah anda lebih sejuk.

Page 36: kliping fisika bangunan

Apakah yang dimaksud dengan Cool Roofing? 

Cool Roofing atau pendingin atap adalah benda yang memantulkan panas matahari dan memancarkan kembali radiasi diserap ke dalam atmosfer. Sebenarnya, atap akan tetap dingin dan mengurangi jumlah panas yang ditransfer ke bangunan bawah dengan sendirinya, menjaga bangunan suhu lebih dingin dan lebih konstan. Bayangkan jika Anda mengenakan kaos putih atau hitam di hari yang panas. Dengan mengenakan kaos putih Anda akan tetap dingin daripada jika Anda mengenakan kaos hitam karena kaos putih memantulkan sinar matahari lebih banyak dan hanya menyerap sedikit panas. Pendingin atap memiliki cara kerja yang sama seperti kaos putih, menjaga suhu di dalam ruangan/bangunan. 

Namun, pendingin atap tidak harus selalu berwarna putih. Ada banyak jenis "cool color" yang menggunakan warna lebih gelap (memiliki warna dengan pigmen yang sangat mencolok di bagian inframerah (non-visible) yang dekat dari spektrum matahari). Dengan teknologi "cool color", terdapat beberapa atap yang muncul dalam berbagai warna dan masih mempertahankan dan memantulkan sinar matahari dengan efektif. Dua karakteristik utama yang menentukan 'kesejukan' dari atap, yaitu reflektansi surya (ketahanan akan cahaya) dan daya pancar termal. Dua hal tersebut memiliki kisaran pada skala dari 0 hingga 1, di mana 1 adalah yang paling reflektif atau memancarkan. CRRC mengukur dua hal tersebut dari produk atap, baik untuk nilai awal produk dan setelah tiga tahun setelah terkena paparan cuaca. CRRC menerbitkan hasilnya pada Direktori Produk secara online. Direktori online tersedia untuk masyarakat umum tanpa biaya, dan memungkinkan Anda untuk membandingkan nilai-nilai dari berbagai jenis produk dan merek.

Page 37: kliping fisika bangunan

Apa Manfaat dari Cooling Roof? Ada banyak manfaat dalam menggunakan Cooling Roof, yaitu: 

Meningkatkan keberlanjutan ekologis, atau membuat rumah Anda "lebih hijau" dengan: 

1. Mengurangi pengeluaran tagihan Anda karena penggunaan AC. 2. Meningkatkan kenyamanan dan menghindari penggunaan

pendingin udara.3. Meningkatkan keawetan dan memperpanjang umur pendingin

udara Anda. 4. Menurunkan biaya pemeliharaan atap dan memperpanjang umur

atap, menghindari biaya pembuatan ulang atap anda dan mengurangi limbah padat.

Membantu rumah Anda dalam memenuhi etika dalam mendirikan bangunan. 

Mengurangi panas di perkotaan komunitas Anda.  Menjaga keindahan bangunan dengan atap yang terawat dan terlihat

bagus.  Menerima pengembalian pengunaan atap. (di beberapa lokasi)

Manfaat secara Tidak Langsung:Singkatnya, pendingin atap secara signifikan dapat mengurangi biaya Anda dengan meningkatkan energi dan kenyamanan Anda dengan mengurangi fluktuasi suhu di dalam rumah Anda. Energi berkisar rata-rata dari 7% -15% dari biaya total.

Ketika orang berpikir tentang membuat rumah mereka lebih "hijau" atau ramah lingkungan, pendingin atap dingin bukanlah hal pertama yang terpikirkan oleh banyak orang. Namun, program pembangunan hijau, seperti US Green Building Council LEED, memberikan kredit dan kemudahan untuk memasang pendingin atap. Jadi, jika Anda mencoba untuk menghemat energi atau membuat rumah Anda lebih ramah lingkungan, pendingin atap adalah salah satu cara untuk mewujudkan tujuan tersebut.

Apa bahan atap yang tepat untuk rumah/bangunan Anda?

Page 38: kliping fisika bangunan

Meskipun CRRC belum bisa merekomendasikan produk atap secara spesifik, di bawah ini terdapat beberapa deskripsi mengenai beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih produk atap untuk bangunan Anda, termasuk deskripsi dari bahan atap yang diesediakan oleh program kami. 

Tingkat Kemiringan

Semua atap pada dasarnya dibagi menjadi 2 kategori: tingkat kemiringan yang rendah (kurang dari 2 inci kenaikan lebih dari 12 inci) dan tingkat kemiringan yang curam (2:12 atau lebih besar). Menurut daftar kami, menunjukkan bahwa tingkat kemiringan suatu produk memiliki tujuan yang berbeda-beda. Selain itu, kami sarankan agar Anda mengecek kondisi atap dengan orang yang ahli yang ada di lingkungan sekitar anda, konsultan atap atau arsitek pun bisa menentukan jenis atap produk yang paling sesuai untuk rumah Anda.

IklimBagi sebagian besar iklim di dunia, pendingin atap dapat mengurangi beban pendinginan sebuah bangunan secara signifikan. Namun, pendingin atap juga dapat meningkatkan biaya pemanas ketika musim dingin. Peningkatan ini biasanya sebanding dengan penghematan energi pendinginan yang dicapai selama musim panas, karena matahari berada di posisi rendah dan dekat dengan langit selama musim dingin dengan cuaca yang cenderung mendung, dan salju sering meliputi atap di zona iklim paling utara di Amerika Serikat. 

Dalam memilih atap Anda, sangatlah penting untuk memahami zona iklim Anda dan energi sebenarnya yang dapat dihemat/disimpan oleh rumah Anda. Ada dua kalkulator pendingin atap yang tersedia secara online yang dapat memberikan perkiraan yang baik tentang berapa banyak energi yang akan Anda hemat. Anda dapat menemukannya di:DOE Kalkulator Best RoofEPA Kalkulator Best Roof

Jenis Produk 

Di bawah ini adalah daftar definisi jenis produk atap. 

Built-up Roofing (termasuk aspal dan lapangan batubara): Built-up Roofing (BUR) terdiri dari built-up lapisan aspal yang dilapisi dan diterapkan pada suatu tempat dan dapat ditutupi dengan lapisan

Page 39: kliping fisika bangunan

penutup(capsheet) (atau permukaan material). Produk "Cool" yang ditemukan dari direktori CRRC dalam kategori ini merujuk pada sifat lapisan penutup(capsheet) tersebut.

Sistem Atap dengan Foam: sistem Foam dapat dibagi dalam kategori field applied dan factory applied. Sistem foam pada field-applied mirip dengan pelapis pada field-applied, sebagaimana dengan penyemprotan pada bentuk cair dan mengeras saat mereka mulai mongering di atap. Factory-applied pada sistem foam dibentuk menjadi panel kaku dan dilapisi dengan lapisan reflektif/pemancar. Foam biasanya memberikan atap sifat insulasi tambahan. 

Logam: Logam pada atap dapat dibentuk agar terlihat seperti shingles, atau getar, atau sesuai lekukan yang unik, dan di samping konfigurasi "standing seam". Mereka memilki berbagai tekstur dan warna, termasuk beberapa warna gelap "cool" dengan kesan aditif yang memungkinkan warna-warna gelap untuk mencapai reflektansi secara signifikan dan memiliki versi yang lebih besar daripada versi sebelumnya dari produk yang sama. 

Modified Bitumen: Modifikasi aspal bitumen (aspal atau tar) dimodifikasi dengan plastik berlapis untuk memperkuat bahannya, kemudian dilapisi dengan bahan pelindung permukaan. Seperti burs, sifat radiasi dari modified bitumen (mod bit untuk pendek) ditentukan oleh bahan pelapis pada permukaan.

Lain-lain: Di sinilah CRRC menempatkan setiap produk yang tidak cocok di tempat lain. Sebagai contoh, kami memiliki sistem atap permukaan, membran karet, semen, atap roll dan beberapa orang lainnya.

Coatings Roof: pelapis atap dapat dibagi menjadi dua kategori: field-applied dan factory-applied. Field-applied digunakan langsung pada permukaan atap, baik pada perakitan atap yang baru atau di atas permukaan atap yang sudah ada (dan dapat diaplikasikan di atas atas apa saja, asalkan lapisan yang tepat dipilih). Factory-applied menggunakan pelapis yang diaplikasikan di pabrik sebelum produk didistribusikan. Contoh factory-applied termasuk pengguanaan pelapis diaplikasikan pada logam dan glasir yang diterapkan pada ubin.

Shingles, Slate, atau Tile: Semua jenis produk menggunakan konsep yang sama, di mana potongan yang cocok untuk membentuk atap. Aspal shingles merupakan bahan yang cukup umum untuk digunakan oleh atap perumahan, mungkin karena harga yang relatif murah dan sederhana untuk menginstal. Slate dan ubin juga merupakan produk yang memiliki berbagai warna, bentuk dan tekstur, dan, karena massa yang berat, mereka memiliki sifat termal yang dapat menghasilkan penghematan energi tambahan di luar reflektansi dan sifat daya pancar. 

Single-Ply: Single-ply pada atap adalah lembaran pra-fabrikasi dengan polimer karet. Single-ply pada atap yang digunakan dalam satu lapisan di atas atap yang memiliki tingkat kemiringan rendah atau

Page 40: kliping fisika bangunan

curam-miring. Membran pada single-ply bisa bersifat longgar dan ditindih dengan pemberat atau pavers yang mengatur mereka dari atap dan melekat dengan mechanical fasteners atau perekat. Ada dua jenis utama dari single-ply dengan bahan:

1. Single-Ply-thermoset (termasuk EPDM, Hypalon): Thermoset adalah bahan yang tidak tahan akan udara panas ketika dilas karena adanya perubahan karakteristik fisik mereka. Sebaliknya, menggunakan tape atau contact cement untuk menutup jahitan.

2. Single-Ply-Termoplastik (termasuk TPO, PVC, dll): Single-Ply-Termoplastik adalah membran lembaran yang fleksibel yang terdiri dari komponen polimer plastik. Ketika panas diaplikasikan ke permukaan, lapisan-lapisan termoplastik tunggal yang menyatu bersama-sama akan menghasilkan bahan yang halus dan efektif. Kebanyakan termoplastik diproduksi untuk memasukkan lapisan penguat (biasanya polyester atau fiberglass) untuk daya tahan ekstra dan kekuatan maksimal. Ada berbagai jenis single-ply-termoplastik seperti PVC & TPO. PVC (polyvinyl chloride) adalah polimer sintetik dibuat dari vinil klorida. Ini cenderung lebih mahal daripada TPO, tetapi terkenal karena kinerja jangka panjang dan secara alami dan tahan terhadap api. TPO (poliolefin termoplastik) adalah campuran dari polimer yang dapat berisi flame-retardants atau peredam UV. 

Jenis Produk Saat ini tidak termasuk dalam Program Penilaian CRRC:

Atap Ballasted: atap ballasted adalah atap dengan sistem yang mencakup bahan tahan air (seperti membran tunggal-ply) dengan bahan yang berat, yang disebut pemberat. Balast biasanya berbentuk semacam batu atau lapisan jalanan beton.

Atap Hijau: Atap Hijau (juga dikenal sebagai atap dengan taman atau atap bervegetasi) menggunakan tanaman sebagai penutup atap. Meskipun secara teknis tidak bisa memancarkan kembali cahaya, atap hijau dapat memberikan penghematan energi yang sama dan memberikan pendingin atap yang alami bagi wilayah perkotaan. Mereka juga menyerap air, mengurangi limpahan air hujan. Atap hijau berbeda dari atap dingin dan tidak termasuk dalam CRRC. 

Page 41: kliping fisika bangunan

Jadi tidak ada ruginya memulai sesuatu yang baik bukan? Kita yang tadinya tidak begitu mengerti bahkan tidak begitu peduli dengan lingkungan, lama-kelamaan akan mengerti dan mulai peduli jika kita memperhatikan hal-hal yang kecil seperti penggunaan cool roofing. Apa salahnya jika kita mencoba mengaplikasikan green lifestyle pada gaya hidup kita.mungkin sedikit repot mengaplikasikannya karena kita tidak terbiasa dengan green lifestyle, seiring berjalannya waktu kita pasti semakin mengerti dan pasti semakin mendapatkan efek positifnya.   sumber : http://cleanairindonesia.blogspot.com/2012/12/cool-roof-pendingin-atap-rumah-sejuk.html#.Uc4KslJS8tl

Di indonesia,rumah seharusnya dibangun dengan konsep tropis yang mementingkan sirkulasi udara.

Page 42: kliping fisika bangunan

Konsep rumah tropis, pada dasarnya adalah adaptasi bangunan terhadap iklim tropis, dimana kondisi tropis membutuhkan penanganan khusus dalam desainnya. Pengaruh terutama dari kondisi suhu tinggi dan kelembaban tinggi, dimana pengaruhnya adalah pada tingkat kenyamanan berada dalam ruangan. Tingkat kenyamanan seperti tingkat sejuk udara dalam rumah, oleh aliran udara, adalah salah satu contoh aplikasi konsep rumah tropis.

Meskipun konsep rumah tropis selalu dihubungkan dengan sebab akibat dan adaptasi bentuk (tipologi) bangunan terhadap iklim, banyak juga interpretasi konsep ini dalam tren yang berkembang dalam masyarakat; sebagai penggunaan material tertentu sebagai representasi dari kekayaan alam tropis, seperti kayu, batuan ekspos, dan material asli yang diekspos lainnya.

Udara Sejuk Dalam Rumah Dengan Ventilasi Proporsional

Pernahkah Anda merasa kegerahan meski berada di rumah yang cukup luas? Bisa jadi, itu karena desain rumah yang salah sejak awal. Seharusnya, rumah di Indonesia dibangun dengan konsep tropis yang mementingkan sirkulasi udara. Banyak orang tidak menyukai rumah yang menghadap barat. Pancaran sinar mentari yang menjelang tenggelam memang membuat gerah mereka yang berada di dalam rumah. Tetapi, itu belum seberapa. Toh, cuma beberapa jam saja terkena panas sore.

Di Indonesia, rumah yang menghadap utara justru hunian yang paling ’sial’. Betapa tidak, rumah tersebut disengat mentari sepanjang hari. Rumah yang dari pagi sampai petang terkena sinar matahari tersebut harus disiasati agar tak terlalu panas. Bagaimana triknya?

Untuk sirkulasi/pertukaran udara, ada beberapa jenis penghawaan yang bisa dipakai. Pertama, penghawaan buatan (air conditioner). Kedua, penghawaan alamiah, dan ketiga adalah penghawaan campuran.

Sirkulasi udara yang baik merupakan kunci untuk mendapatkan rumah yang tak pengap dan panas. Artinya, rumah harus memiliki bidang yang ada lubangnya. Arah bukaan hendaknya menyilang terhadap ruangan.

Dulu, orang sering menyediakan ventilasi bawah yang berjarak sekitar 20 cm dari lantai. Belakangan, cara ini mulai ditinggalkan. Padahal secara prinsip, ventilasi bawah memang efektif. Udara panas didesak ke atas hingga penghuni rumah tidak terlalu gerah.

Ditinggalkannya ventilasi bawah, didasarkan pada alasan khusus. Rumah-rumah di Indonesia kurang cocok memakai ventilasi bawah, karena secara umum sering dijumpai tikus disekitar area pemukiman. Kalau dipasang ventilasi bawah malah menjadi jalan masuk tikus. Repot jadinya...

Page 43: kliping fisika bangunan

Masih menyangkut ventilasi, luas bidang bukaan juga mempengaruhi panas tidaknya ruangan. Luas dan volume ruangan harus dipertimbangkan saat akan membuat jendela dan kisi-kisinya.

Bidang bukaan yang besar, seperti di rumah-rumah peninggalan Belanda, membuat udara di dalam ruang menjadi tidak terlampau panas. Setidaknya, hawanya nyaris sama dengan udara di luar. Jendela besar tetapi lubang ventilasinya kecil tak akan ada gunanya,

Ketidakcermatan dalam penyediaan bidang bukaan otomatis juga akan mempengaruhi kelembaban ruang. Pada gudang, contohnya. Ruang gudang yang kerap dibuat tertutup rapat membuat perabot, perkakas, atau apapun yang disimpan di dalamnya mudah berjamur. Tidak adanya lubang udara membuat udara menjadi lembab dan jamur makin mudah tumbuh.

Ventilator

Selain itu, keberadaan ventilator di atap juga diperlukan untuk mengurangi panas ruang. Ventilator bekerja untuk memperlancar sirkulasi udara di bawah atap. Alat ini dipasang di atas plafon, di bawah atap. Alat pendingin ruangan sebetulnya bisa saja dipasang untuk menghilangkan hawa panas. Tetapi, itu bukan solusi paripurna. Ventilator tetap diperlukan pada ruangan ber-AC. Jika tidak, AC akan bekerja lebih berat, karena udara yang terperangkap di atas plafon ruangan sangat panas.

Kebanyakan masyarakat beranggapan bahwa dengan penggunaan penghawaan buatan atau AC, sudah cukup untuk mendapatkan udara sehat sehari-hari. Padahal, AC terutama untuk area apartemen dan perkantoran, hanya membuat udara menjadi sejuk. Kita tetap membutuhkan pertukaran udara di dalam ruangan tersebut agar udara yang ada tetap sehat dan tidak membuat kulit menjadi kering.

Oleh karenanya, peletakan tanaman di dalam ruang juga dapat membantu penyegaran hawa dalam ruang. Oksigen yang dihasilkan dari proses fotosintesis pada tanaman dijamin membuat ruangan terasa lebih sejuk di siang hari. Tentunya, tanaman yang dipilih mestilah serasi dengan ruangan. Meski begitu, penempatan tanaman di dalam ruang juga bukan solusi. Tanaman pun tak bisa terlalu banyak dipajang di dalam rumah. Kalau terlampau banyak, ia tidak dapat tumbuh dengan baik.

Tanaman hias juga tidak disarankan untuk diletakkan di ruang yang gelap dan lembab. Untuk dapat tumbuh subur, tanaman memerlukan paparan sinar matahari dan udara. Jadi, pastikan rumah Anda memiliki jendela yang tembus cahaya dan memungkinkan udara bersirkulasi.

Page 44: kliping fisika bangunan

Rumah Yang Sehat Memiliki Sirkulasi Udara Yang Baik.

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mendapatkannya, baik secara alami, buatan, maupun kombinasi keduanya. Bagaimana mengaturnya?

Untuk sirkulasi/pertukaran udara, ada beberapa jenis penghawaan yang bisa dipakai. Pertama, penghawaan buatan (air conditioner) seperti yang telah diuraikan diatas. Kedua, penghawaan alamiah, dan ketiga adalah penghawaan campuran.

Page 45: kliping fisika bangunan

Untuk penghawaan alamiah, sistem ventilasi udara yang dibutuhkan biasanya berupa lubang udara atau lubang angin. Namun, hal ini terkadang masih dirasakan kurang karena hanya mengandalkan kekuatan angin saja. Jadi pada saat kekuatan angin tidak mencukupi, sirkulasi udara tidak terjadi sehingga pertukaran udara menjadi tidak maksimal.

Mengantisipasi permasalahan tersebut,biasanya dilakukan jenis penghawaan yang ketiga, yaitu penghawaan campuran atau kombinasi keduanya. Jenis penghawaan ini biasanya hanya menggunakan AC untuk beberapa ruang tertentu, misalnya kamar tidur.

Sementara ruangan lainnya digunakan bukaan-bukaan jendela lebar. Seperti ruang keluarga dan ruang tamu. Sedangkan untuk ruang-ruang servis, menggunakan bantuan atau tambahan exhaust fan, misalnya dapur, gudang, dan kamar mandi. Pemasangan exhaust fan sifatnya sebatas mempercepat sirkulasi udara. Untuk menghindari panas dan pengapnya ruang, prinsipnya ialah memperhatikan jalan keluar-masuknya udara. Jadi, exhaust fan saja tanpa ventilasi tak banyak membantu.

Selain itu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat sistem pertukaran udara (ventilasi) yang baik. Yaitu penggunaan prinsip-prinsip dasar jenis penghawaan.

Pertama, membuat sirkulasi udara agar terus mengalir di setiap ruangan. Untuk itu, udara harus dapat masuk dan keluar. Jangan sampai terjebak di dalam ruangan tanpa jalan keluar karena akan menjadikan ruangan tersebut menjadi lembab atau pengap.

Kedua, sirkulasi udara dua arah, yaitu dengan ventilasi silang/cross. Ventilasi udara mengalir secara horizontal dalam satu ruangan, melalui dua dinding yang saling berhadapan. Biasanya udara mengalir melalui jendela-jendela pada dinding dan kemudian mengalir melalui jalusi-jalusi di atas pintu pada dinding yang berlawanan di hadapannya. Hal ini dilakukan untuk menjaga sirkulasi atau pertukaran udara dalam satu ruangan dengan bantuan kekuatan angin.

Ketiga, sirkulasi udara secara horizontal. Prinsip utamanya adalah mengeluarkan udara panas keluar ruangan atau dialirkan ke atas (plafon). Ini khusus daerah yang tidak memiliki jendela atau tidak berbatasan langsung dengan udara luar.

Pertukaran udara (ventilasi) diperoleh dengan cara membuat lubang-lubang bukaan di area plafon,dibawah atap maupun genteng agar dapat dikeluarkan secepat mungkin. Karena udara panas biasanya naik ke bagian teratas, sehingga jika tidak dikeluarkan akan menyebabkan ruangan menjadi panas. Alternatif lain ialah menggunakan ventilator seperti yang telah diuraikan diatas.

Oleh karena itu, ruangan dengan plafon yang lebih tinggi akan terasa lebih sejuk. Demikian pula rumah yang memiliki atap curam dan jarak antara plafon dan atap yang cukup besar, akan terasa lebih sejuk di siang hari. Jadi udara panas diberi jalan keluar dan dialirkan melalui lubang angin, jalusi, atau celah-celah kecil di bawah atap yang dapat mengalirkan udara ke luar ruangan.

Di masyarakat masih terdapat pemahaman yang salah tentang cara mendapatkan ruangan yang tidak panas. Mereka pikir, tingginya langit-langit akan berpengaruh. Rumah yang tingginya

Page 46: kliping fisika bangunan

tujuh meter tetapi jendelanya ditutup tetap akan panas. Sebaliknya, rumah yang tingginya hanya tiga meter tetapi memiliki bukaan jendela di dua sisi pasti akan terasa lebih sejuk.

Keempat, sirkulasi udara secara sistem keseluruhan rumah. Di sini kita dapat membuat sirkulasi udara mengalir dengan cara membuat ruang atau area terbuka berupa taman di depan dan belakang rumah.

Dengan begitu, udara mengalir secara horizontal melalui ruangan-ruangan yang telah dibuat bukaan-bukaannya. Dari bagian depan atau taman depan ke bagian belakang rumah atau taman belakang atau sebaliknya. Kemudian akan mengalir secara vertikal melalui taman belakang rumah lewat atap yang terbuka atau memiliki celah udara ke atas. Aliran udara secara vertikal ini juga dapat dilakukan lewat area tangga maupun void yang ada di dalam rumah.

Sementara itu, pemasangan pergola di luar ruang sebenarnya tidak begitu mempengaruhi suhu di dalam ruang. Pergola hanya akan memberikan keteduhan di bawahnya, tidak lebih dari itu,

Jendela yang baik, tidak hanya menerangi ruang,

Tapi juga menjaga aliran udara. Dengan begitu ruang terasa sejuk.

Page 47: kliping fisika bangunan

Begitu mendengar kata ventilasi pasti yang terbayangkan adalah sebuah jendela. Yup, betul sekali. Jendela menjadi fungsional karena dia menjadi elemen yang baik dalam menjaga sirkulasi udara.

Ventilasi berfungsi menjalankan sistem pertukaran udara karena adanya perbedaan temperatur di dalam dan di luar. Hembusan udara akan terasa sejuk di dalam ruangan jika kecepatannya ideal, yakni 0.1-0.15 meter per detik. Jika kecepatan lebih rendah ruangan akan terasa pengap. Pun sebaliknya, hembusan akan sangat kencang jika kecepatan angin di atas angka 0.15. Penghunipun terancam masuk angin.

Jendela sebaiknya ditempatkan saling berhadapan agar udara dapat mengalir sempurna. Inilah yang disebut ventilasi silang. Aliran udara dapat tereduksi jika penempatan furnitur ataupun partisi tidak tepat. Maka dari itu, perhatikan komposisi dan peletakkan elemen ruang.

Anda juga bisa membuat  bukaan jendela angin masuk lebih kecil dibanding bukaan keluar. Ataupun bukaan masuk dari jendela di bagian atas, dan keluarnya di bagian bawah rumah.

Terakhir, pembuatan kolam di area taman, air terjun atau waterwall juga turut membantu. Hal ini memperbanyak terjadinya uap air dalam rumah di siang hari sehingga membantu menurunkan suhu ruangan dan menciptakan kesejukan di dalam rumah. Jadi, selamat berkreasi.

Sumber : http://forum.tamanroyal.com/index.php?topic=703.0