klinik metropolitan

1
KLINIK METROPOLITAN Mirzania Mahya Fathia G1A011022 Baru – baru ini berita di media Indonesia digemparkan dengan kasus Klinik Metropolis. Klinik Metropolis yang terletak di Jakarta merupakan salah satu klinik yang terkenal dengan dokter – dokter asingnya. Namun ada yang aneh dengan klinik tersebut dalam beberapa minggu terakhir. Banyak pasien merasa dirugikan karena merasa dilayani secara tidak profesional. Beberapa pasien mengatakan bahwa mereka diperas secara tidak langsung. Seorang pasien X berkata, "Awalnya kayak rumah sakit biasa saja, pendaftaran gratis, periksa usg hanya Rp 50 ribu. Kemudian kami disuruh melakukan rawat jalan dengan paket 10 hari dan dibayar di muka sebesar Rp 2.500.000. Perharinya Rp 250 ribu, langsung saya bayar," ujarnya. Bukan hanya itu, menurut beberapa pasien, dokter di klinik tersebut kerap kali over diagnosis sehingga over treatment yang tidak perlu. Sehingga kasus ini menjadi prihatin sendiri dunia kedokteran di Indonesia terutama kekhawatiran menjelang AFTA di tahun 2015, tidak dapat dipungkiri akan terjadi lebih banyak masalah etik yang ditimbulkan oleh para dokter asing.

Upload: mirzania-mahya-fathia

Post on 20-Nov-2015

2 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Ethic Medical

TRANSCRIPT

KLINIK METROPOLITANMirzania Mahya FathiaG1A011022

Baru baru ini berita di media Indonesia digemparkan dengan kasus Klinik Metropolis. Klinik Metropolis yang terletak di Jakarta merupakan salah satu klinik yang terkenal dengan dokter dokter asingnya. Namun ada yang aneh dengan klinik tersebut dalam beberapa minggu terakhir. Banyak pasien merasa dirugikan karena merasa dilayani secara tidak profesional. Beberapa pasien mengatakan bahwa mereka diperas secara tidak langsung. Seorang pasien X berkata, "Awalnya kayak rumah sakit biasa saja, pendaftaran gratis, periksa usg hanya Rp 50 ribu. Kemudian kami disuruh melakukan rawat jalan dengan paket 10 hari dan dibayar di muka sebesar Rp 2.500.000. Perharinya Rp 250 ribu, langsung saya bayar," ujarnya. Bukan hanya itu, menurut beberapa pasien, dokter di klinik tersebut kerap kali over diagnosis sehingga over treatment yang tidak perlu. Sehingga kasus ini menjadi prihatin sendiri dunia kedokteran di Indonesia terutama kekhawatiran menjelang AFTA di tahun 2015, tidak dapat dipungkiri akan terjadi lebih banyak masalah etik yang ditimbulkan oleh para dokter asing.