metropolitan pos 101 email.indd

16
HOTLINE PASANG IKLAN DAN PENGADUAN & REDAKSI 021-3190 2301 - 0813 1533 8511 nEDISI 101 n THN V n SENIN 29 JUNI - 12 JULI 2015 Pendiri BERLIN SIAHAAN Pemimpin Redaksi JENRI, SH nHARGA: @Rp 3.500,- Luar Jawa + Ongkos Kirim Informasi Aspirasi Rakyat E-mail: [email protected] Surat Kabar Umum METROPOLITAN POS, JAKARTA, Kabareskrim Komjen Budi Waseso me- nyatakan jika pihaknya menemukan alat bukti jika mantan Dirut PLN Dahlan Iskan adalah ini- siator dalam dua kasus yang melibatkannya dan sedang digarap Bareskrim Polri. Yaitu dalam kasus pengadaan high speed diesel untuk PLN dimana Dahlan sudah sempat diperiksa sebagai saksi dan kasus cetak sawah fiktif. “Dugaan kita dari alat bukti surat hasil pe- nyitaan kemarin, memang (perannya inisiator). Tapi kan kita gak bisa percaya begitu. Kita ha- rus mintai keterangan beliau dan hubungan- nya dengan surat itu,” kata jenderal yang akrab disapa Buwas itu di Mabes Polri Jumat (26/6). Buwas melanjutkan bahwa meski surat yang ditandatangani Dahlan itu menyebutkan jika dia adalah yang menyuruh tindakan terse- but tapi polisi harus membuktikan sejauh mana METROPOLITAN POS, Jakarta Kasus dugaan tindak pidana korupsi pem- buatan paspor secara elektronik atau payment gateway di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia 2014 terus didalami penyidik Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Bareskrim Polri. Wa- likota Bogor, Bima Arya, pun turut diperiksa se- bagai saksi atas kasus tersebut. Usai diperiksa selama kurang lebih 2 jam, Bima Arya mengaku dicecar 18 pertanyaan oleh penyidik. Ia memberikan keterangan terkait dengan video sosialisasi payment gateway. “Saya memberikan keterangan terkait den- gan video sosialisasi sistem payment gateway,” kata Bima Arya saat dihubungi di Jakarta, Jumat (26/6). Ia menjelaskan, pada 2014 lalu bersama Dino Pati Jalal, Hikmahanto Juwana, dan Bam- bang Harimurti, dirinya ikut berperan menjadi model dalam video sosialisasi tersebut. “Saya diminta untuk menjadi model dalam video sosialisasi program tersebut yang mem- Korupsi Payment Gateway Polisi Cecar Bima Arya 18 Pertanyaan Bersambung Hal 15........ Korupsi Payment Gaterway Bersambung Hal 15.......Kasus Korupsi Dahlan Kasus Korupsi Dahlan Iskan Buwas: Dia Inisiatornya METROPOLITAN POS, JAKARTA Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menetapkan Bupati Pulau Morotai, Rusli Sibua (RS) sebagai tersangka dalam tindak pidana korupsi terkait dugaan suap sengketa Pilkada Kabupaten Pulau Moro- tai, Maluku Utara di Mahkamah Konstitusi (MK) tahun 2011. Menurut Plt Wakil Ketua KPK, Johan Budi SP, pihaknya sudah menemukan dua alat bukti untuk menetapkan Rusli sebagai tersangka. “Menetapkan RS sebagai tersangka ter- kait dugaan memberi atau menjanjikan ses- uatu kepada hakim dengan maksud mem- pengaruhi putusan perkara yang diadili,” kata Johan dalam keterangan pers di Ge- dung KPK, Jakarta, Jumat (26/6). Bersambung Hal 15........ KPK Tetapkan Bupati Nilai Suap Diberikan Rusli Kepada Hakim MK Sebesar Rp 2,989 miliar. KPK Tetapkan Bupati Pulau Morotai Tersangka Suap Sengketa Pilkada Pemerintah Tolak Dana Aspirasi PKS Ngotot Minta Disahkan METROPOLITAN POS, Jakarta Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah kecewa den- gan pemerintah atas penolakan realisasi usulan program pembangunan daerah pemilihan (UP- 2DP) atau dana aspirasi. Fahri mengaku telah menghubungi Kepala Badan Perencanaan Pem- bangunan Nasional (Bappenas) Andrinof Cha- niago untuk mengutarakan kekecewaannya itu. “Saya tegur Kepala Bappenas. ‘Bung, anda ti- dak menghargai kami dan tidak mendengarkan rakyat. Masa mendengar rakyat saja tidak boleh?” ucap Fahri di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (26/6). Politisi Partai Keadilan Sejahtera itu tidak mengerti apa yang ditakuti lembaga eksekutif bila dana aspirasi direalisasikan dan dianggar- kan di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun depan. Soal aspek pengawasan, ujar Fahri, tidak lagi perlu dipertanyakan, mengingat dana aspirasi kelak menyatu dengan APBN yang pengawasannya akan dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. Sebelumnya, Kepala Bappenas Andrinof Chaniago menilai dana aspirasi tidak sesuai dengan undang-undang. Menurutnya, dana aspirasi tidak sejalan dengan Undang-undang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor 25 Tahun 2004. Andrinof menyebut, sistem perencanaan pembangunan nasional juga kebijakan pemban- gunan berasal dari visi dan misi presiden sebagai kepala pemerintah. Artinya, arah pembangunan satu periode pemerintahan berasal dari visi dan misi tersebut, sebelum kemudian dituangkan Bersambung Hal 15........ PKS Ngotot METROPOLITAN POS, JAKARTA, Tim Intelijen Kejaksaan Agung (Kejagung) bersama dengan Tim Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Timur dan Kejati Nusa Tenggara Timur (NTT) berhasil menangkap seorang tersangka dari daftar pencarian orang (DPO). Buronan tersebut diduga melakukan tindak pidana ko- rupsi pembangunan infrastruktur dermaga di pulau terpencil Kabupaten Alor. “Tersangka bernama Sugiarto Prayitno. Yang bersangkutan diduga melakukan tindak pidana korupsi pembangunan atau pengem- bangan infrastruktur transportasi laut atau der- maga di daerah pulau terpencil dan terluar Ka- bupaten Alor provinsi NTT,” kata Kapuspenkum Kejagung, Tony Spontana di kantornya, Jakarta Selatan, Jumat (26/6). Tony menyebutkan jika dalam kasus yang terjadi pada satker pengembangan daerah khu- sus Kementrian Pembangunan Daerah Terting- gal tahun anggaran 2014 ini, kerugian negara yang ditimbulkan mencapai Rp 11 miliar dari total nilai proyek Rp 45 miliar. “Jumlah kerugian negara sebesar Rp 11 miliar dari total nilai proyek Rp 45 miliar,” ujar Tony. Diketahui, kasus DPO yang ditangani ber- dasarkan surat perintah penyidikan Kajati NTT No: Print-239/P.3/Fd.1/05/2015 tanggal 25 Mei 2015 merupakan buronan ke-56 yang ber- hasil ditangkap tim intelijen Kejagung sepan- jang 2015 ini. m Jenri Rugikan Negara Rp 11 miliar Total Nilai Proyek Rp 45 miliar Intel Kejagung Tangkap Buron Kasus Korupsi di Surabaya Komjen Budi Waseso Fahri Hamzah Presiden Joko Widodo Johan Budi

Upload: jenri-sitanggang

Post on 16-Dec-2015

106 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

ini merupakan Koran metropolitan Pos edisi 101

TRANSCRIPT

  • 1nEDISI 101 n THN V n SENIN 29 JUNI - 12 JULI 2015

    HOTLINE PASANG IKLAN DAN PENGADUAN & REDAKSI 021-3190 2301 - 0813 1533 8511nEDISI 101 n THN V n SENIN 29 JUNI - 12 JULI 2015

    PendiriBERLIN SIAHAAN

    Pemimpin RedaksiJENRI, SH

    nHARGA: @Rp 3.500,-Luar Jawa + Ongkos Kirim

    Informasi Aspirasi Rakyat E-mail: [email protected]

    Surat Kabar Umum

    METROPOLITAN POS, JAKARTA,Kabareskrim Komjen Budi Waseso me-nyatakan jika pihaknya menemukan alat bukti jika mantan Dirut PLN Dahlan Iskan adalah ini-siator dalam dua kasus yang melibatkannya dan sedang digarap Bareskrim Polri. Yaitu dalam kasus pengadaan high speed diesel untuk PLN dimana Dahlan sudah sempat diperiksa sebagai saksi dan kasus cetak sawah fiktif.Dugaan kita dari alat bukti surat hasil pe-nyitaan kemarin, memang (perannya inisiator). Tapi kan kita gak bisa percaya begitu. Kita ha-rus mintai keterangan beliau dan hubungan-nya dengan surat itu, kata jenderal yang akrab disapa Buwas itu di Mabes Polri Jumat (26/6).Buwas melanjutkan bahwa meski surat yang ditandatangani Dahlan itu menyebutkan jika dia adalah yang menyuruh tindakan terse-but tapi polisi harus membuktikan sejauh mana

    METROPOLITAN POS, JakartaKasus dugaan tindak pidana korupsi pem-buatan paspor secara elektronik atau payment gateway di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia 2014 terus didalami penyidik Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Bareskrim Polri. Wa-likota Bogor, Bima Arya, pun turut diperiksa se-bagai saksi atas kasus tersebut.

    Usai diperiksa selama kurang lebih 2 jam, Bima Arya mengaku dicecar 18 pertanyaan oleh penyidik. Ia memberikan keterangan terkait dengan video sosialisasi payment gateway.Saya memberikan keterangan terkait den-gan video sosialisasi sistem payment gateway, kata Bima Arya saat dihubungi di Jakarta, Jumat (26/6).

    Ia menjelaskan, pada 2014 lalu bersama Dino Pati Jalal, Hikmahanto Juwana, dan Bam-bang Harimurti, dirinya ikut berperan menjadi model dalam video sosialisasi tersebut.Saya diminta untuk menjadi model dalam video sosialisasi program tersebut yang mem-

    Korupsi Payment Gateway

    Polisi Cecar Bima Arya 18 Pertanyaan

    Bersambung Hal 15........ Korupsi Payment Gaterway

    Bersambung Hal 15.......Kasus Korupsi Dahlan

    Kasus Korupsi Dahlan Iskan Buwas: Dia Inisiatornya

    METROPOLITAN POS, JAKARTAKomisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menetapkan Bupati Pulau Morotai, Rusli Sibua (RS) sebagai tersangka dalam tindak pidana korupsi terkait dugaan suap sengketa Pilkada Kabupaten Pulau Moro-tai, Maluku Utara di Mahkamah Konstitusi (MK) tahun 2011.Menurut Plt Wakil Ketua KPK, Johan Budi SP, pihaknya sudah menemukan dua

    alat bukti untuk menetapkan Rusli sebagai tersangka.Menetapkan RS sebagai tersangka ter-kait dugaan memberi atau menjanjikan ses-uatu kepada hakim dengan maksud mem-pengaruhi putusan perkara yang diadili, kata Johan dalam keterangan pers di Ge-dung KPK, Jakarta, Jumat (26/6).Bersambung Hal 15........ KPK Tetapkan Bupati

    Nilai Suap Diberikan Rusli Kepada Hakim MK Sebesar Rp 2,989 miliar.

    KPK Tetapkan Bupati Pulau Morotai Tersangka Suap Sengketa Pilkada

    Pemerintah Tolak Dana Aspirasi

    PKS Ngotot Minta DisahkanMETROPOLITAN POS, JakartaWakil Ketua DPR Fahri Hamzah kecewa den-gan pemerintah atas penolakan realisasi usulan program pembangunan daerah pemilihan (UP-2DP) atau dana aspirasi. Fahri mengaku telah menghubungi Kepala Badan Perencanaan Pem-bangunan Nasional (Bappenas) Andrinof Cha-niago untuk mengutarakan kekecewaannya itu.Saya tegur Kepala Bappenas. Bung, anda ti-dak menghargai kami dan tidak mendengarkan rakyat. Masa mendengar rakyat saja tidak boleh? ucap Fahri di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (26/6).

    Politisi Partai Keadilan Sejahtera itu tidak mengerti apa yang ditakuti lembaga eksekutif bila dana aspirasi direalisasikan dan dianggar-kan di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun depan.Soal aspek pengawasan, ujar Fahri, tidak lagi perlu dipertanyakan, mengingat dana aspirasi kelak menyatu dengan APBN yang pengawasannya akan dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.

    Sebelumnya, Kepala Bappenas Andrinof

    Chaniago menilai dana aspirasi tidak sesuai dengan undang-undang. Menurutnya, dana aspirasi tidak sejalan dengan Undang-undang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor 25 Tahun 2004.Andrinof menyebut, sistem perencanaan pembangunan nasional juga kebijakan pemban-gunan berasal dari visi dan misi presiden sebagai kepala pemerintah. Artinya, arah pembangunan satu periode pemerintahan berasal dari visi dan misi tersebut, sebelum kemudian dituangkan

    Bersambung Hal 15........ PKS Ngotot

    METROPOLITAN POS, JAKARTA,Tim Intelijen Kejaksaan Agung (Kejagung) bersama dengan Tim Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Timur dan Kejati Nusa Tenggara Timur (NTT) berhasil menangkap seorang tersangka dari daftar pencarian orang (DPO). Buronan tersebut diduga melakukan tindak pidana ko-rupsi pembangunan infrastruktur dermaga di pulau terpencil Kabupaten Alor.Tersangka bernama Sugiarto Prayitno. Yang bersangkutan diduga melakukan tindak pidana korupsi pembangunan atau pengem-bangan infrastruktur transportasi laut atau der-maga di daerah pulau terpencil dan terluar Ka-bupaten Alor provinsi NTT, kata Kapuspenkum Kejagung, Tony Spontana di kantornya, Jakarta Selatan, Jumat (26/6).Tony menyebutkan jika dalam kasus yang terjadi pada satker pengembangan daerah khu-sus Kementrian Pembangunan Daerah Terting-gal tahun anggaran 2014 ini, kerugian negara yang ditimbulkan mencapai Rp 11 miliar dari total nilai proyek Rp 45 miliar.Jumlah kerugian negara sebesar Rp 11 miliar dari total nilai proyek Rp 45 miliar, ujar Tony.

    Diketahui, kasus DPO yang ditangani ber-dasarkan surat perintah penyidikan Kajati NTT No: Print-239/P.3/Fd.1/05/2015 tanggal 25 Mei 2015 merupakan buronan ke-56 yang ber-hasil ditangkap tim intelijen Kejagung sepan-jang 2015 ini. m Jenri

    Rugikan Negara Rp 11 miliar Total Nilai Proyek Rp 45 miliar

    Intel Kejagung Tangkap Buron Kasus Korupsi di Surabaya

    Komjen Budi Waseso

    Fahri Hamzah Presiden Joko Widodo

    Johan Budi

  • 2 EDISI 101 THN V SENIN 29 JUNI - 12 JULI 2015 OPINI

    PENDIRI: Jenri, Berlin Siahaan, Robert NPEMIMPIN UMUM/USAHA: Berlin SiahaanPEMIMPIN REDAKSI: Jenri, SHREDAKTUR PELAKSANA: Firdaus PanjaitanREDAKTUR: Benny Manullang, Jamadin, Laris NaibahoMANAJER PEMASARAN: Hasudungan SiregarSEKRETARIS REDAKSI: Mula TuaBAGIAN KEUANGAN: Yessie M. SaniSTAF REDAKSI: Jonni Sitanggang, Adetya Restu FebrianDEWAN REDAKSI:Jenri, SH, Peris, Parel N, Laris Naibaho, SH, Posman Sijabat

    REPORTER:Dep. Pertanian & Kehutanan: Renny Elvi Nita S, EvanvinPolda Metro Jaya: Mulyawan (Koord.)Mabes Polri: Mangampu S, A. HasiholanPengadilan Jakarta Pusat: Lambok Gurning, SHBIRO:Jakarta Pusat: Mulyawan, Ujung Situmorang, Wawan SetiawanJakarta Selatan: Oslen SinuratJakarta Utara: Peris (Kabiro), Marpan SJakarta Timur: Marisi Tua MalauKab. Tangerang: Tangerang: Banten: Sihol MH Sitanggang (Kabiro)Bandung: Bandung Barat: Tasik Malaya: Asep Darman SSamosir: KH Situmorang (Kabiro)Karimun: Rahotan SiahaanOgan Komering Ilir: Nusa Tenggara Timur: PERWAKILAN:Bekasi: Gibson Sibarani, Nikson Sibuea, Asnawi Bin Kaman, Jasmin ManikKerawang: Marisi Anggiat (Kabiro)Jawa Timur: Ariyanto (Kepala), Aswin, LudfiyantoBiro Karasidenen/Kediri: Andi Suryana (Kabiro)Sumut: Nelson Malau, Amd (Kepala)SIRKULASI: Mulatua, Rinaldi, JosuaBAGIAN IKLAN: LITBANG:Onasis, Robert N, Marlon N, SE, Tony N, SE, Parel Naibaho, Hotman PardedeSTAF AHLI:Edison Sitanggang, William Satar, SH (Budaya, Pariwisata dan HAKI)DEWAN PENASIHAT:Andar Situmorang, SH, ML, Jack Monang Napitupulu, Perdi Sitanggang, Kol. (Purn.) Drs. Lauasa M. Hutagalung, H. Sitanggang, Drs. Rudolf Naibaho, Uba A. Sitanggang,Hakim Siahaan, Bindu Marbun, Drs. Lasander Sitanggang, MM

    PENASIHAT HUKUM:Drs. Jatenangan Manalu, SE, MM, H.Hum, Hotman Sitorus, SH, MH, Paulus Subandi,SH, MH, Poltak Siringoringo, SH, MH, Sabar Siahaan, SH, Ferdinan Montorori SH, MH,F. Matondang, SH.

    ALAMAT REDAKSI:Jl. Kramat Raya No. 1, Blok BGedung Paseban, Jakarta Pusat 10450Telp. : 021-51393635, 31902301Faks. : 021-31902301Email : [email protected]

    PENERBIT:PT. Sukses Parna SejahteraSK MENHUM & HAM RINo. AHU-0016178.AH.01.09. Tahun 2011SIUP No. 03821-05/PM/1.824.271PERCETAKAN: CV. BINA KREASIDA

    Rekening Bank:BCA Rek. No. 0948118320BRI Rek. No. 086201003057507a/n. Jenri Sitanggang

    Daftar Harga Iklan: Kuping Ukuran Standar Rp 500.000 Warna Ukuran 3R Photo Rp 1.000.000 Warna Ukuran 4R Photo Rp 2.000.000 Kolom Ukuran Standar Rp 50.000 1 Halaman Warna Rp 12.000.000 1/2 Halaman Warna Rp 6.000.000 1/4 Halaman Warna Rp 3.000.000 1/8 Halaman Warna Rp 1.500.000

    SUSUNAN REDAKSI

    DALAM beberapa pekan belakangan ini publik disuguhi sepak terjang Kejaksaan dan Kepolisian RI (Polri) dalam hal pemberantasan korupsi. Dua insti-tusi penegak hukum itu sepertinya tak mau kalah dengan saudara muda mereka, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Polri dan Ke-jaksaan kini tanpa basa-basi mengungkap kasus-kasus korupsi kelas kakap yang meli-batkan pejabat, elite politik, maupun mantan pejabat.

    Langkah Kejaksaan dan Polri itu pat-ut mendapatkan dukungan dan apresiasi yang besar dari masyarakat. Pengungkapan kasus-kasus korupsi kelas kakap itu dapat mengembalikan kepercayaan publik ter-hadap Kejaksaan dan Polri. Selama ini, citra positif pemberantasan korupsi didominasi oleh KPK.

    Akhir pekan lalu, Kejaksaan Tinggi (Ke-jati) DKI Jakarta menetapkan mantan direk-tur utama PT PLN yang juga mantan Menteri Badan Usaha Miliki Negara (BUMN) Dahlan Iskan sebagai tersangka. Dahlan dijadikan tersangka setelah diperiksa selama berjam-jam terkait kasus dugaan korupsi pengadaan gardu induk yang merupakan proyek PLN di Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara pada 2011.

    Kepala Kejati DKI Jakarta Adi Toegaris-man mengatakan, penetapan tersangka ter-hadap Dahlan dilakukan setelah pihaknya memeriksa saksi-saksi dan 15 tersangka lain dalam kasus tersebut. Kejati menyebutkan, pihaknya memiliki dua alat bukti untuk men-jadikan Dahlan sebagai tersangka.

    Sebelum Kejaksaan menetapkan Dahlan Iskan sebagai tersangka, Polri sudah tancap gas dalam mengungkap kasus korupsi ke-las kakap. Awal Mei lalu, Direktorat Tindak Pidana Khusus (Tipidsus) Polri menetapkan tersangka kasus megkorupsi yang melibat-kan PT Trans Paciic Petrochemical Indota-ma (TPPI) dengan SKK Migas. Dalam kasus ini, negara diperkirakan menderita kerugian sedikitnya Rp 2 triliun. Sebuah angka yang fantastis.

    Hingga kini, sudah ada tiga tersangka dalam kasus PT TPPI ini, yaitu Honggo Wendratmo, bekas pemilik PT TPPI, Deputi Pemasaran di BP Migas (sekarang SKK Mi-gas) Djoko Harsono (DH), dan mantan bos BP Migas Raden Priyono (RP).

    PT TTPI yang memiliki sebuah kilang petrokimia di Tuban, Jawa Timur dan didiri-kan pada 1995 tersangkut tindak pidana pada 2009 saat SKK Migas menunjuk lang-sung perusahaan itu dalam pembelian

    Berharap kepada Jaksa dan Polrikondesat bagian negara. Proses ini menyalahi ketentuan aturan keputusan BP Migas Nomor KPTS-20/BP00000/2003-50 tentang Pedo-man Tata Kerja Penunjukan Penjual Minyak Mentah/Kondesat Bagian Negara. Proses itu juga diduga menyalahi keputusan BP Migas Nomor KTPS-24/BP00000/2003-S0 tentang Pembentukan Tim Penunjukan Penjualan Minyak Mentah Bagian Negara.

    Polri pun menjerat pihak-pihak terkait dengan tuduhan melanggar ketentuan Pasal 2 dan/atau Pasal 3 UU 31/1999 tentang Tin-dak Pidana Korupsi (Tipikor) sebagaimana diubah UU 20/2001 tentang Perubahan atas UU Tahun 31/1999 tentang Pemberantasan Tipikor dan/atau Pasal 3 dan Pasal 6 UU 15/2002 tentang TPPU sebagaimana diubah dengan UU Nomor 25 Tahun 2003.

    Meski telah menyeret beberapa orang penting, rupanya Polri belum berhenti. Mer-eka sepertinya terus mencari dalang uama kasus itu. Buktinya, pada Senin (8/6), Direk-torat Tipidsus memeriksa mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani sebagai saksi dalam kasus ini. Sri Mulyani diperiksa karena diang-gap mengetahui tentang proses pembelian kondesat.

    Polri juga semakin menunjukkan kega-rangannnya dalam kasus korupsi tanpa pan-dang bulu. Masih pada awal Mei lalu, Polri memeriksa Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana (Lulung) terkait pen-gadaan alat UPS di sejumlah sekolah di DKI Jakarta pada tahun anggaran 2014. Pemerik-saan Lulung itu atas laporan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

    Sebenarnya, upaya Polri dan Kejaksaan dalam mengungkap kasus-kasus korupsi sudah lama dilakukan, baik di tingkat pusat maupun di daerah. Namun, lanngkah itu ter-tutupi oleh citra dua lembaga institusi itu yang masih dinilai negatif oleh masyarakat. Pengungkapan kasus-kasus korupsi yang diungkap Polri dan Kejaksaan masih dalam skala yang kecil sehingga tertutupi oleh sepak terjang KPK yang banyak menetapkan politisi, elite politik, dan pejabat negara seb-agai tersangka.

    Jaksa Agung M Prasetyo pernah mengung-kapkan, pihaknya telah menangani sebanyak 2.388 kasus tindak pidana korupsi sepanjang 2014. Dari jumlah perkara tersebut, 1.365 di antaranya sedang dalam tahap penyidikan. Sedangkan, sisanya yaitu 1.023 perkara telah masuk dalam tahap penuntutan.

    Prasetyo juga mengatakan, Korps Ad-hyaksa juga tengah melakukan penyelidikan

    atas 1.538 perkara korupsi lainnya. Menurut-nya, Kejati Jawa Timur menempati peringkat terbanyak dalam penanganan kasus korupsi dengan jumlah tahap penyidikan sebanyak 124 perkara. Kemudian, disusul Kejati Suma-tera Utara dan Jawa Barat yang masing-ma-sing menyidik 93 perkara. Sedangkan, Kejati Yogyakarta menempati peringkat terendah penanganan kasus korupsi dengan jumlah kasus yang masuk dalam tahap penyidikan sebanyak 12 perkara.

    Kinerja Kejaksaan dan Polri yang sema-kin bagus dalam pemberantasan korupsi itu patut diapresiasi. Dengan pengungkapan ka-sus-kasus korupsi kelas kakap, citra Polri dan Kejaksaan akan semakin baik di masyarakat. Sebenarnya, ekspektasi masyarakat sangat besar terhadap Kejaksaan dan Polri dalam bidang pemberantasan korupsi.

    Harapan publik yang besar itu harus dijawab dengan peningkatan integritas ke-pribadian, disiplin individu, dan sikap pro-fesional dari aparat penegak hukum. Jika syarat-syarat itu telah dipenuhi jajaran aparat Polri dan Kejaksaan, niscaya mereka akan mampu mewujudkan kinerja pember-antasan korupsi secara optimal, bermarta-bat, dan tentunya berhati nurani.

    Dukungan masyarakat dan institusi pen-egak hukum lainnya sangat diperlukan, uta-manya dari KPK. Komisi yang telah berusia lebih dari 12 tahun itu harus terus membantu Polri dan Kejaksaan dalam memberikan su-pervisi dan pengawasan dalam setiap kasus-kasus korupsi yang tengah ditangani saudara tuanya. Dengan profesionalisme yang tinggi dan tanpa pandang bulu dalam pemberan-tasan korupsi, publik akan semakin per-caya terhadap Polri dan Kejaksaan. Dengan demikian, tudingan bahwa polisi dan jaksa mempermainkan kasus, baik untuk kepentin-gan politik atau ekonomi, akan sirna dengan sendirinya. ***

    OPINI SUARAPEMBARUANSumber Beritasatu.com

    ABU VULKANIK SINABUNG: Pengendara melintas saat hujan abu vulkanik erupsi Gunung Sinabung, di Brastagi, Karo, Sumatera Utara, Jumat (26/6). Erupsi tersebut sempat menyebabkan tertutupnya kawasan Brastagi (12 km dari Sinabung).

    Kapolda Metro Jaya diminta Tanggap turunkan personil

    Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur Banyak Calo tilang,

    hingga badan jalan jadi lahan parkir dan menimbulkan

    kemacetan.

  • 3EDISI 101 THN V SENIN 29 JUNI - 12 JULI 2015METROPOLITAN

    METROPOLITAN POS, JAKARTA,Bulan Suci Ramadhan merupakan bulan yang sangat dinantikan

    kaum Muslimin untuk lebih dekat lagi dengan sang Khalik Allah S.W.T, dimana pada Bulan Ramadhan tersebut segala amal ibadah akan dil-ipat gandakan, baik sholat, puasa, maupun beribadah lainnya terma-suk memberikan sedekah, infaq, dan zakat yang sering dilaksanakan pada bulan penuh Rahmat itu.

    Dengan dilipat gandakannya amal ibadah seseorang, seringkali dimanfaatkan oleh orang-orang yang malas untuk menipu-nipu ma-syarakat dengan berlagak seperti pengemis dan gelandangan (PMKS), dengan harapan akan mendapatkan limpahan rezeki dari orang yang memberikan sedekahnya kepada mereka, padahal isik dan tenaganya masih mampu untuk bekerja apa saja serabutan atau apapun, yang dapat menghasilkan uang bagi nakah keluarganya.

    Pada Bulan Ramadhan ini, diperkirakan akan masuk para penge-mis dadakan dari dari pinggiran Kota Jakarta untuk mengais rezeki ditengah kota Jakarta, sehingga menimbulkan kerawanan dan kes-emrawutan wajah Ibukota Jakarta, disebabkan mereka mengemis tidak merasa malu, baik dilampu merah, restoran bahkan dari pintu kepintu, padahal banyak mereka dikampungnya merupakan petani, bukan pengemis dan penghasilan dari mengemis di Ibukota Jakarta dirasakan lebih banyak dan menggiurkan mereka untuk terjun ke Ja-karta, meskipun mereka urunan menyewa mobil carteran dan tidur di penampungan atau kontrakan pinggiran Kota Jakarta.

    Sudinj Sosial Jakarta Barat yang dipimpin oleh Kasudin Ika Yuli Rahayu membuat strategi dan kiat-kiat untuk meminimalisir ban-yaknya PMKS yang menyerbu wilayahnya, yakni dengan mengada-kan penjagaan langsung masuknya PMKS yang berbatasan dengan wilayahnya, misalnya di sekitar Kalideres, Daan Mogot, Roxy perba-tasan Jakarta Pusat dan Barat, Slipi serta Palmerah yang bisa dilaku-kan oleh anggota Satgas P3S nya.

    Selain itu, operasi melingkar pun akan dilakukan pihaknya secara intensif pada beberapa wilayah rawan PMKS.

    Karena sepanjang bulan Puasa akan ada ekspansi besar-besaran PMKS yang berasal dari wilayah penyangga Ibu Kota. Jumlahnya naik sekitar 15 persen dari bulan biasanya atau sebanyak 250 orang, jelasnya.

    Para PMKS tersebut diungkapkannya sengaja datang ke Ibu Kota untuk mengais rezeki dengan menjadi pengemis. Mengenai modus-nya, dikatakannya beragam, mulai dari berpura-pura sakit, para pend-erita kusta dari Tangerang yang banhyak berkeliaran, serta menggen-dong anak, disabilitas hingga menjadi manusia gerobak.

    Mereka memang sengaja datang untuk mengais rezeki yang dikum-pulkan untuk bekal lebaran, lanjut wanita yang senang berhijab ini.

    Ika menambahkan, dapat diketahui juga adanya beberapa PMKS yang berspekulasi dengan menyewa gerobak guna meyakinkan ma-syarakat, gerobak-kerobak tersebut disewa dari beberapa pemulung atau pedagang sekira seharga satu juta rupiah untuk digunakan berkel-iling selama satu bulan, maka ada istilah manusia gerobak yang mem-bawa keluarga mereka berkeliling dengan gerobaknya terkadang mere-ka mengetem mengharapkan belas kasihan orang lain yang melihatnya.

    Kami juga sudah berkordinasi dengan Satpol PP untuk men-ertibkan manusia gerobak itu. Saya yakinkan kalau mereka (PMKS-red) tertangkap, mereka nggak akan bisa lebaran dengan keluarga karena akan menjalani pembinaan selama tiga bulan, tegasnyaIka juga mengatakan, dengan berkurangnya angka PMKS di wilayah kami lantaran gencarnya razia serta sesekali mengadakan sidang tin-dak pidana ringan (Tipiring) kepada mereka, setidaknya hal itu mem-buat mereka kapok dan kembali pulang ke kampung halamannya.

    Sepanjang tahun ini kami gencar melakukan razia serta langsung menindaknya dengan sidang Tipiring. kemungkinan itu jadi pertim-bangan para PMKS dan kembali ke kampung halamannya. Ya disamp-ing itu juga kami lakukan sosialisasi kepada pengguna jalan agar tak memberi kepada mereka, ungkapnya.

    Apalagi kata Ika, dalam beberapa bulan terakhir pihaknya gen-car melakukan razia bekerjasama dengan Satpol PP, pihak Kepolisian serta TNI. Ika mengakui dengan adanya pihak Kepolisian dan TNI ter-libat para PMKS ini jadi takut, karena dianggap akan dimasukkan ke penjara.

    Pastinya ada rasa takut juga dari para PMKS karena ada pihak berwajib sehingga tak berani melawan. Kalau hanya pihak Satpol PP saja para PMKS ini sekarang sudah berani melawan,dan dengan tenaga P3S yang dimilikinya sekitar 50 orang masih dianggap kurang dan kedepannya kami akan merekrut remaja-remaja Wilayah Jakarta Barat untuk bergabung di P3S kurang lebih 20 orang lagi, sehingga kami akan sedikit terbantu dengan penambahan petugas tersebut, pungkasnya.

    Mulyawan

    METROPOLITAN POS, JAKARTA,Bulan Ramadhan merupakan bulan

    penuh keberkahan, dan pada bulan terse-but segala amal ibadah akan dilipat ganda-kan, sehingga umat Muslimin menjalankan Ibadah pada bulan Ramadhan semakin dit-ingkatkan baik ibadah sholat, puasa, mau-pun mengeluarkan rezekinya bagi orang yang tidak mampu atau duafa.

    Begitu pula yang dilakukan Bazis Kota Administrasi Jakarta Selatan yang tidak mau ketinggalan mengeluarkan rezekinya kepada kaum duafa dengan mengambil tema Bazis Jakarta Selatan Peduli Ramad-han, yang diadakan setahun sekali dengan menyalurkan bantuan dan mengumpulkan dana dari para pejabat, pegawai dan mu-zakki yang ingin mengeluarkan rezekinya disalurkan melalui Bazis Jakarta Selatan.

    Acara Peduli Ramadhan dihadiri oleh Walikota Jakarta Selatan, Syamsudin Noor, Kepala Bazis DKI Jakarta H. Djubaidi Adih, Kepala Bazis Jakarta Selatan Sutriana Lela, serta para pejabat dilingkungan Walikota Administrasi Jakarta Selatan, perwakilan Hotel Amos Ghozi, dan PT Indomarco seb-agai pendukung, para camat dan Lurah Se Jakarta Selatan, bertempat di Halaman Kan-tor Walikota Jakarta Selatan, Rabu, (24/6).

    Dalam sambutannya Kepala Bazis Ja-karta Selatan Sutriana Lela menyampai-kan, adapun penerima santunan sebanyak 358 dhuafa, 361 anak yatim, 145 guru TPA/TKA, 149 guru mengaji, 133 guru honorer madrasah, 154 marbut, 300 beasiswa ma-drasah dan 100 beasiswa santri, katanya.

    Lebih lanjut Sutriana menambahkan, bahwa dalam peduli Ramadhan kali ini

    disalurkan santunan kepada 1.300 orang mustahiq. Dengan total anggaran sebesar Rp 800.031.000,-. Adapun rincian yang mendapatkan bantuan terdiri dari antara lain anak yatim dan dhuafa sejumlah 719 orang, sedangkan lainnya adalah berjumlah 581 orang terdiri dari guru Tempat Pen-itipan Anak (TPA), guru Madrasah, guru mengaji, dan Marbot. Santunan ini selain bisa membantu saudara kita, juga sebagai penghargaan terhadap mereka yang sudah memberikan ilmu serta tenaga untuk ke-baikan. Pembagian yang diberikan untuk setiap mustahiq untuk yatim sebesar Rp. 500.000,-/orang, dan bagi kaum dhuafa sebesar Rp. 600.000,-/orang. Sedangkan untuk guru TPA, guru Madrasah, guru men-gaji dan Marbot masing-masing mendapat-kan sebesar Rp 750.000,-/orang, dan dana yang disalurkan, dan juga ada bedah rumah kepada salah satu penerima dari 65 kelura-

    han, selain pemberian santunan, kata Lela, juga akan digelar pasar sembako murah. Sembako harga Rp 40 ribu akan dijual Rp 20 ribu. Sebanyak 300 paket sembako ini khu-sus dijual untuk warga Kelurahan Petogo-gan, Kebayoran Baru. lanjutnya.

    Sementara itu Walikota Administrasi Jakarta Selatan Syamsudin Noor, menyam-paikan Dengan adanya santunan kepada warga yang membutuhkan, bisa menjalin silaturahmi. Dengan bersedekah pula kita bisa menjalin silaturahmi dengan sesama. Kegiatan ini perlu ditingkatkan untuk kedepannya, karena tahun ini wilayah Ja-karta Selatan sudah tiga kali berturut-turut mendapat peringkat pertama dalam peng-umpulan zakat se-Provinsi DKI Jakarta, bagi di tingkat Kota, Kecamatan maupun Kelura-han, dan diharapkan tahun ini menjadi uru-tan pertama lagi, sambutnya.

    Mulyawan

    METROPOLITAN POS, Jakarta,Pejabat di duga korupsi ang-

    garan pemeliharaan gedung kan-tor Walikota Jakut, pasalnya Kantor Walikota Jakut lantai 6 rusak tidak di perbaiki. Anggaran Pemeliharaan Gedung Kantor Walikota Jakarta Utara habis di raup pejabat. Rus-tam Effendi, Walikota Jakarta Utara membiarkan Kantor Walikota Jakut Lantai 6 rusak parah.

    Kantor Walikota Jakarta Utara menjadi pembicaraan dikalangan masyarakat yang datang berkunjung dalam mengurus segala sesuatu hal. Pasalnya ruangan Kantor Walikota Jakarta Utara sudah banyak yang berlobang-lobang tanpa adanya per-baikan yang dilakukan pihak Wa-likota Jakarta Utara.

    Menurut salah satu staf, di ruan-gan lantai 6, menjelaskan bahwa l-apon ruangan kantur roboh dan un-tung tidak ada korban atas insiden

    tersebut, cetus sumber. Begitu juga diruangan kantor yang lain banyak juga yang sudah rongsok atau rusak berat, pada berlobang lobang lafon-nya, serta dinding yang terkelupas dibiarkan tanpa adanya perawatan.

    Dari investigasi Metropolitan Pos, keadaan kondisi ruangan yang pada berlobang itu sudah bertahun tahun tanpa diperbaiki dan dari ta-hun ketahun tidak ada perawatan. Walikota Jakarta Utara yang dikonir-masi Metropolitan Pos, Rabu, (27/5), melalui SMS belum bisa memberikan jawaban terkait ruangan kantor yang berlobang begitu juga pintu LIF rusak tidak bisa berfungsi.

    Di kantor Walikota Jakarta Utara 13 gerobak sampah anggaran tahun 2013 sengaja dibiarkan terbengkelai di atas lantai 9 parkir mobil, Waliko-ta Jakarta Utara tidak perduli asset Pemda Jakarta Utara rusak.

    Marpan

    Pejabat Diduga Korupsi Anggaran Pemeliharaan Gedung Walikota Jakut

    Kantor Walikota Jakut Lantai 6 Rusak Tidak Diperbaiki

    Bazis Jaksel Adakan Peduli Ramadhan 1436 H

    Kasudin Sosial Jakbar Ika Yuli Rahayu Antisipasi Serbuan Pengemis Diwilayahnya

    Kepala Pertanahan Jakbar, Drs.Sumanto, SH, MsiLayanan Informasi Tanpa Batas, Layani Masyarakat Lebih TransparanMETROPOLITAN POS, JAKARTA,

    Pelayanan yang baik dan cepat kepada para konsumen maupun nasabah atau masyarakat yang akan membuat surat baik perizinan, keterangan maupun pelayanan lainnya sangat didambakan semua orang, sehingga instansi maupun perusahaan yang melayani dengan baik akan selalu dikenang dan diberikan pujian kepuasan kepada pelanggannya, dan ini akan memberikan efek yang positif (Customer Satisfaction) bagi perusahaan atau instansi tersebut di mata masyara-kat.

    Begitu pula dengan pelayanan yang diberikan Kantor Pertanahan Kota Administrasi Jakarta Barat yang menerapkan preogram dengan meluncurkan LINTAS (Layanan Informasi Tanpa Batas) yakni me-layani para pembuat surat-surat pertanahan dengan menggunakan Teknologi Informasi (IT) dengan memanfaatkan pelayanan ini den-gan menggunakan Telepon Genggam (HP) bertipe android atau Per-sonal Computer (PC) yang ada fotonya (kamera) yang bisa melihat lewat camera tersebut.

    Seperti dikatakan Kepala Pertanahan Jakarta Barat, Drs. Sumanto, SH, Msi mengatakan dengan layanan LINTAS masyarakat dapat tatap

    muka dengan petugas pelayanan BPN baik mengenai berkas-berkas yang masuk, dan sudah sampai dimana berkas tersebut, dengan cara masyarakat mengakses web sitenya BPN Jakarta Barat, dengan LIN-TAS ini dan disitu masyarakat mengisi yang ada dilayar komputer/an-droidnya, dengan mencantumkan nomor hp dan namanya dan sudah online langsung dan ada operator yang melayani penerimaan infor-masi yang masuk dari masyarakat dan menampung sudah disediakan 3 line yang tersedia,katanya kepada media dikantornya.

    Lanjutnya, masyarakat selain juga dapat menanyakan berkas juga dapat konsultasi mengenai cara-cara ahli waris, bagi waris dan lainnya yang menyangkut pertanahan baik membuat perizinan per-tanahan dan lainnya, maka petugas kami siap melayani masyarakat dengan cepat dan langsung berhadapan, daripada masyarakat datang memerlukan ongkos dan buang waktu, jadi dengan layanan LINTAS ini akan mempercepat akses bagi masyarakat tentang semua pertan-yaan masalah seputar tanah, lanjutnya.

    Kalau masyarakat belum puas juga, dan meminta jawaban dari bagian pengukuran, maka akan disambungkan dengan bagian pengu-kuran, atau Kasie-kasie yang lainnya, kalau masih kurang puas juga

    dapat menghubungi Kepala Kantor yang siap melayani masyarakat akan kebutuhan informasi pertanahan, saya dan jajaran di Jakarta Barat sudah mempunyai HP yang bisa diakses secara langsung se-hingga dapat eisien dan efektif tepat guna, dan Layanan LINTAS ini juga melayani masyarakat dari seluruh wilayah manapun, yang ter-penting yang ditanyakan secara umum, misalnya persyaratan mem-buat sertiikat yang secara nasional sama, artinya disini memang bet-ul-betul multi dan LINTAS merupakan Layanan Tanpa Batas (LINTAS) dimanapun dapat diakses dan mudah untuk didengar dan dilihat ma-syarakat dengan tatap langsung ke petugas Kantor Pertanahan Kota Administrasi Jakarta Barat, tambahnya.

    Sumanto menambahkan, harapan saya agar masyarakat sadar dan mau memsertiikatkan tanahnya sehingga mempunyai nilai jual yang tinggi, dan masyarakat juga akan melihat batas-batas tanah miliknya, dan dengan menyegerakan tanahnya mengurus seritiikat, dan kedepannya tenologi ini dapat digunakan untuk sosialisasi bagi masyarakat memanfaatkan informasi dengan menggunakan Layanan LINTAS ini, pungkasnya.

    Mulyawan

    Walikota Jakarta Selatan, Syamsudin Noor, Kepala Bazis DKI Jakarta H. Djubaidi Adih, Kepala Bazis Jakarta Selatan Sutriana Lela.

  • 4 EDISI 101 THN V SENIN 29 JUNI - 12 JULI 2015 METROPOLITAN

    Buka Puasa Bersama Gubernur Provinsi DKI Jakarta Dengan Para PegawaiPemerintah Kota Administrasi Jakarta Pusat

    METROPOLITAN POS, Jakarta. Walikota Jakarta Pusat Mangara Pard-

    ede dan seluruh jajaran pegawai pemerin-tah kota administrasi Jakarta Pusat pantas berbangga hati, di bulan puasa yang penuh berkah ini para pegawai berkumpul un-tuk buka puasa bersama dengan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Basuki Tjahaja Pur-nama (Ahok) yang dilaksanakan selasa (23/06) bertempat di gedung serba guna Lt. 2 yang diikuti 300 orang pejabat kota ad-ministrasi Jakarta pusat.

    Dalam kunjungannya pada buka puasa bersama ini, Gubernur Provinsi DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengajak seluruh pegawai pemerintah untuk lebih saling menjaga tali silaturahim agar ter-bentuknya kerjasama yang baik dan saling

    METROPOLITAN POS, JAKARTA,Tiga puluh orang calo pengambilan SIM dan STNK

    diamankan oleh Polsek Pasar Minggu, saat menjalankan aksinya di Jalan Ampera Raya, Pasar Minggu, Jakarta Se-latan, Jumat (26/6).

    Kepala Polisi Sektor Pasar Minggu, Komisaris Polisi Doddy mengatakan pihaknya mengamankan 30 orang calo tersebut setelah mendapat laporan dari masyarakat. Banyak masyarakat mengeluhkan aksi calo yang menye-babkan kemacetan parah di Jalan Ampera Raya, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

    Hari ini kebetulan ada sidang tilang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Kami mendapatkan informasi dari masyarakat. Kalau terjadi kemacetan yang cukup parah karena ada aksi calo tilang di sepanjang jalan Ampera Raya, kata Kompol Doddy di Kantor Polsek Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (26/6).

    Menurutnya, aksi para calo ini sering dijumpai di Jalan Ampera Raya setiap hari Jumat. Sambil melambaikan tan-gan, mereka juga menyodorkan surat tilang.

    Mereka pakai cara kasih kertas merah simbol tilang untuk tanda memakai jasa mereka, tapi sebagian ada yang menunggu saja, tapi banyak yang melambaikan tan-gan, terang dia.

    Lanjut dia, para calo-calo tersebut didata dan hanya diberikan pembinaan oleh pihak Polsek Pasar Minggu. Mereka diminta membuat surat perjanjian untuk tidak mengulanginya perbuatannya. Setelah itu mereka diper-silakan untuk pulang.

    Mereka hanya kita data. Sudah buat pernyataan dan kita berikan Pembinaan, pungkas dia. Sany / Benny

    METROPOLITAN POS, Jakarta,Banyaknya jalan-jalan berlubang di wilayah DKI Jakarta

    sudah sangat banyak, menurut data yang diperoleh Bina Marga DKI Jakarta, ditemukan sebanyak 1.283 titik lubang yang harus diperbaiki oleh Dinas Bina Marga DKI Jakarta, begitu pula dengan Sudin Bina Marga se DKI Jakarta, yang masing-masing wilayahnya berbeda titik lubangnya.

    Menurut Kepala Bidang Pemeliharaan Dinas Bina Marga DKI Jakarta, suko Wibowo mengatakan, dari totyal 3.556 titik jalan rusak hingga Juni 2015 ini, 2.273 titik atau 63,92 persen diantaranya sudah selesai diperbaiki. Sisanya 1.283 titik masih terus diperbaiki secara berta-hap, katanya

    Lanjutnya, jumlah kerusakan jalan di wilayah Jakarta Barat awalnya ada 1.230 titik dan sudah selesai diperbai-ki 768 titik atau masih tersisa sebanyak 462 titik, semen-tara di Wilayah Jakarta Timur jalan berlubang ditemukan berjumlah sebanyak 732 titik dan telah selesai diperbaiki sebanyak 385 titik atau masih tersisa 347 titik, lanjutnya.

    Sementara itu di Wilayah Jakarta Selatan jalan rusak yang telah selesai kita perbaiki 353 titik dari sebanyak 620 titik, jadi masih ada sisa 267 titik lagi yang belum di-perbaiki, tambah Suko.

    Untuk Wilayah Jakarta Pusat jumlah kerusakan jalan pada awalnya sebanyak 498 titik dan telah diperbaiki 356 titik atau masih menyisakan 142 titik, dan di wilayah Ja-karta Utara sebanyak 411 dari jumlah 476 titik jalan rusak, dan sudah diperbaiki dan masih tersisa 65 titik, tegasnya.

    Suko menjelaskan penyebab kerusakan jalan masih didominasi genangan dan sering dilintasi kendaraan ber-tonase besar yang melebihi batas, sedangkan jalan rusak yang paling banyak ditemukan di wilayah Jakarta Barat, secara geograis wilayah tersebut paling rendah tanahn-ya, pungkasnya Mulyawan

    Bikin Macet Jalan, Calo Pengambilan SIM dan STNK Ditangkap Polisi

    Jalan Rusak di DKI JakartaSebanyak 1.283 Titik Lubang

    Ahok Segera Stafkan Ir. Deddy Widaryaman

    Kasudin Penataan Kota Jakpus Tidak Sanggup Jalankan Tupoksinya

    METROPOLITAN POS, Jakarta.Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja

    Purnama (Ahok) segera Stakan Ir. Deddy Widaryaman Kasudin Penataan Kota Jakarta Pusat, yang dengan sengaja membiarkan bangunan bermasalah menjamur di sejumlah wilayah yang dipimpinnya, sehingga siapa pun yang ingin membangun baik rehab atau bangunan baru tidak perlu sungkan untuk dibongkar atau pun dikenakan sanksi denda.

    Investigasi Metropolitan Pos di beberapa

    lokasi Jakarta Pusat terdapat puluhan bangu-nan bermasalah, dengan berbagai keunikan mulai dari bangunan baru tidak memiliki izin, begitu juga dengan puluhan rehab bangunan yang tidak sesuai izin, hingga bangunan yang memiliki izin tetapi disegel dan tetap diker-jakan.

    Kasudin Penataan Kota Jakarta Pusat Ir. Deddy Widaryaman berulangkali dikonir-masi selalu tidak pernah ada di tempat didu-ga takut ditanyai Wartawan terkait Puluhan

    bangunan bermasalah di wilayahnya , dan beberapa kali ditemui di Sudin Penataan Kota hanya staf yang mengatakan anggaran belum ada, lambatnya kinerja Penataan Kota ini menggambar tidak sanggupnya menjalankan tupoksinya, banyaknya bangunan berma-salah dan terus dibiarkan marak di sejum-lah wilayah juga jadi pertanyaan besar, bagi oknum terkait yang diduga pungli dan harus dijadikan tersangka.

    Benny Manullang

    SEJUMLAH bangunan bermasalah di Jakarta Pusat yang dibiarkan.

    menghargai sesama baik pemerintah dan ,ma-syarakat.

    Antusias juga dirasakan hampir seluruh pegawai yang menghadiri acara berbuka puasa bersama dengan Gubernur Provinsi DKI Jakarta tersebut, terlihat jelas dari banyaknya senyum

    kebahagiaan tersendiri di raut wajah pegawai - pegawai yang hadir begitu juga dengan hala-man kantor Walikota Jakarta Pusat yang sangat indah dipenuhi dengan pepohonan yang terta-ta rapi dan bersih hingga suasana pun semakin terasa lebih segar. Sany/ Benny Manullang

    FOTO bersama Ahok , Mangara Pardede dan Finalis Abang None Jakarta Pusat.

  • 5EDISI 101 THN V SENIN 29 JUNI - 12 JULI 2015METROPOLITAN

    METROPOLITAN POS, JakartaGubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama

    atau Ahok, ingin semua guru punya kepedulian tinggi ter-hadap muridnya. Mereka harus tahu kondisi setiap murid.

    Jadi guru tahu persis mana anak yang lebih sanggup. Mampu enggak mampu kelihatan kok. Dari dia jajannya apa, penampilannya, kata Ahok di Balaikota, Jakarta, Ju-mat (26/6),

    Ahok mencontohkan saat dia masih menjadi bupati di Belitung Timur. Setiap 2 pekan sekali dia mendatangi para guru agar bisa mengetahui setiap kondisi murid di sana, yang dibutuhkan hanya laporan kebutuhan murid dari guru.

    Kita cuma butuh guru laporan. Dulu jadi bupati saya minta laporan murid butuh kacamata atau alat pendenga-ran laporan ke saya, saya belikan. Saya khawatir guru kita hanya bisa narik uang les saja, lanjut dia.

    Ahok sudah meminta Kepala Dinas Pendidikan DKI Ja-karta, Arie Budiman, untuk menyeleksi guru. Kalau tidak baik langsung dipecat saja.

    Saya lebih baik belajar sama monyet, ketahuan liar. Kalau saya liar, kelihatan kok memang guru saya monyet, dibanding belajar sama guru yang gayanya agamais tapi ngajarin mark up naik kelas nyogok, tegas Ahok.

    Sany/ Benny Manullang

    Gubernur DKI Jakarta, Ahok

    Lebih Baik Dididik Monyet Ketimbang Guru Ajari Sogok

    METROPOLITAN POS, JAKARTA, Ketua Panitia Pesta Rakyat Jakarta (PRJ)

    Senayan 2015 membantah adanya pungutan biaya bagi pelaku UKM yang berminat mengi-kuti kegiatan menyambut perayaan HUT DKI ke-488 itu.

    Pembebasan bea dianggap mampu men-

    gakomodir kegiatan ekonomi UKM.PRJ Senayan dimaksudkan untuk mem-

    fasilitasi masyarakat menengah ke bawah agar bisa menikmati hiburan yang berkuali-tas.

    Kami juga tidak memungut biaya kepada pelaku UKM yang membuka stand di sini,

    Panitia Penyelanggara Menarik Pungutan Rp2-8 Juta Per Kios

    PRJ Senayan Klaim Gratis UKM, Ternyata Peserta Ditarik Bayaran

    ungkap Grace RR Mangundap saat mengu-capkan kata sambutannya kepada seluruh masyarakat yang hadir, termasuk di hadapan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hi-dayat, sore ini di lokasi PRJ Senayan, Lapan-gan Parkir Timur, Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Sabtu 30 Mei 2015.

    Ahok MarahGubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Pur-

    nama alias Ahok marah karena pelaksanaan Pesta Rakyat Jakarta (PRJ) Senayan yang ber-langsung sejak Sabtu pekan lalu kacau balau.

    Menurutnya, PRJ Senayan 2015 ini ban-yak pihak-pihak yang memanfaatkan pelaku Usaha Kecil Menengah dan juga Pemprov DKI Jakarta.

    Memang berantakan ini, karena dari awal tidak ada koordinasi dengan saya, hanya me-lalui Wagub, kata Ahok di Balai Kota, Senin 1 Juni 2015.

    PRJ Senayan 2015 dihelat sebagai bentuk perayaan dalam rangka menyambut HUT DKI Jakarta yang ke-488.

    PRJ Senayan awalnya menjanjikan para pelaku UKM untuk mendapatkan lahan se-cara gratis tanpa biaya pungutan apa pun.

    Tapi pada kenyataannya, panitia peny-elanggara masih menarik pungutan Rp2-8 juta. Sany/ Benny Manullang/Jenri

    METROPOLITAN POS, JAKARTA,Dalam rangka memperingati ulang ta-

    hun Jakarta yang ke-488, hari ini Senin 22 Juni 2015, Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, DPRD DKI Jakarta beserta selu-ruh jajarannya menghadiri upacara bendera yang bertempat di Lapangan Silang Monas Selatan, Jakarta Pusat.

    Lengkap dengan busana tradisional Be-tawi, Gubernur Basuki Tjahaja Purnama dan Wagub Djarot Saiful Hidayat hadir beserta pasangan masing-masing dan duduk men-gapit Ketua DPRD DKI, Prasetyo Edi Marsudi sambil berbincang-bincang.

    Tak hanya itu, Kapolda Metro Jaya, Ins-pektur Jenderal Muhammad Tito Karnavian dan juga Pangdam Jaya, Mayor Jenderal TNI Agus Sutomo juga hadir dalam acara terse-but.

    Upacara dibuka dengan pembacaan seja-rah Kota Jakarta mulai dari zaman penjajah-an Portugis hingga kini merdeka pada usian-ya yang ke-488. Sany/ Benny Manullang

    HUT Jakarta ke-488Kota Jakarta Mulai Dari Zaman Penjajahan Portugis

    METROPOLITAN POS, Jakarta. Kelurahan Kemayoran gelar sembako murah

    yang terdiri dari, beras , kacang tanah, gula pasir, minyak goreng yang hanya dipromosikan untuk masyarakat kelurahan kemayoran khususnya bagi warga yang kurang mampu yang sedang menunai-kan bulan suci Ramadhan. Sani Pangaribuan

    Kelurahan Kemayoran Gelar Sembako Murah

    METROPOLITAN POS, JakataFerry Abdillah Kadir Lurah Gelora membersihkan ling-

    kungannya dan ajak warga untuk saling menjaga kebersi-han terlebih di bulan puasa ini agar wilayah kita lebih asri lagi, begitu juga dengan barang - barang bekas yang tidak terpakai kita juga siapkan Bank sampah di Kelurahan , di Bulan suci Ramadhan yang penuh berkah ini mari kita ber-sihkan hati dan juga mengisi hari - hari lebih bermakna karena bekerja juga sebahagian dari ibadah dan itu sangat penting baik buat kita, orang lain juga keluarga dll (Sani Pangaribuan)

    Ferry Abdillah Kadir, Lurah Gelora Bersihkan Wilayah Sambut Bulan Suci Ramadhan

    Lurah Gelora keliling bersihkan wilayah (Foto kiri), Bank Sampah kel. Gelora (Foto kanan).

  • 6 EDISI 101 THN V SENIN 29 JUNI - 12 JULI 2015 POLITIK

    METROPOLITAN POS, JAKARTA,DPR akhirnya mencapai kesepakatan soal

    pembahasan revisi UU No 30/2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korup-si (KPK). Meski banyak mendapat penolakan dari masyarakat, revisi UU KPK disepakati masuk ke dalam Prolegnas prioritas 2015.

    Namun, rencana revisi UU KPK atas inisi-atif DPR itu tak jelas. Hingga kini belum ada Naskah Akademik (NA) pasal-pasal mana saja yang akan direvisi sehingga banyak kalangan mempertanyakan rencana DPR tersebut.

    Kalau mau merubah UU maka harus ada inisiatif bersama. Perlu saling pengertian antara DPR dan Pemerintah untuk merevisi suatu UU. Kalau DPR mau merevisi UU KPK dimana naskah akademiknya? ujar pakar hu-kum tata Negara dari Universitas Parahiyan-gan Bandung, Asep Warlan Yusuf di Jakarta, Jumat (26/6).

    Karena belum ada NA, kata Asep, sangat wajar masyarakat menolak revisi UU KPK. Sebab, bila pemerintah setuju revisi UU KPK namun tak jelas batasan yang mau direvisi hal itu akan sangat membahayakan institusi KPK.

    Sebab, bisa saja kewenangan KPK bukan-nya diperkuat tetapi semakin dilemahkan. Ini yang menjadi cacatan penting, katanya.

    Dikatakan, tujuan NA revisi suatu UU un-tuk mengetahui latar belakang perubahan dan untuk apa urgensi dan harmonisasi. Se-lanjutnya dalam NA akan terlihat pasal-pasal

    mana saja yang akan diubah.Kemudian apa dampak perubahan dan

    konsekuensinya bagi penegakan hukum. Se-lanjutnya melakukan study banding seperti apa sebaiknya UU itu dibuat.

    DPR bisa menugaskan salah satu pergu-ruan tinggi untuk membuat naskah akademik revisi UU KPK itu. Setelah itu disosialisaikan ke masyarakat dan selanjutnya dibahas di DPR. Bukan malah melempar isu revisi namun tak jelas urgensinya. Kalau DPR mau melemahkan KPK ya sekalian saja dibubarkan, katanya.

    Asep menyatakan, revisi suatu UU bukan merupakan sesuatu yang tabu. Ia juga setuju UU perlu dirubah namun harus ada subtansi. Baginya, alangkah baiknya revisi UU itu me-miliki kajian dan analisa agar saat pemba-hasan jelas batasannya.

    Kalau revisi untuk menguatkan KPK saya kira rakyat pasti senang. Seperti adanya pen-gaturan hak imunitas KPK dan bisa merekrut penyidik sendiri saya kira itu penting dan didukung masyarakat, katanya.

    Asep meminta DPR tidak bermain-main dengan UU KPK karena tanpa naskah yang jelas masyarakat akan semakin meragukan DPR. DPR sebaiknya focus membahas revisi UU KUHAP, KUHP dan UU lainnya sehingga terjadi harmonisasi karena berhubungan dengan penuntutan di pegadilan.

    Asep sepakat kewenangan KPK jangan dikebiri melalui revisi. Namun, ada bebera-

    pa poin yang perlu mendapatkan perhatian misalnya pemenuhan kebutuhan penyidik KPK, potensi penyelewengan kekuasaan oleh oknum pimpinan, kemungkinan KPK salah menyidik padahal ada ketentuan tidak boleh keluarkan SP3.

    Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR RI Marsiaman Saragih menyatakan, hingga saat ini belum ada draft atau naskah akademik ter-kait rencana revisi UU KPK. Dengan belum ad-anya draft UU tersebut maka tak layak revisi itu diperdebatkan di publik.

    Hingga saat ini kami belum dapat draft UU KPK yang akan direvisi. Apa yang akan dibicarakan. Kita juga heran kenapa ada isu revisi UU KPK sementara drafnya saja belum ada, ujar Marsiaman.

    Politisi PDI-Perjuangan itu menjelaskan, awalnya revisi UU KPK tidak masuk dalam pro-legnas tahun 2015. Namun karena ada revisi Perppu pelaksana tugas pimpinan KPK akh-irnya dimasukkan pembahasannya tahun ini.

    Dia menjelaskan, Perppu No 1 Tahun 2015 tentang pengangkatan 3 plt pimpinan KPK su-dah disetujui untuk diundangkan. Setelah itu ada rencana percepatan pembahasan rencana revisi UU KPK menjadi tahun 2015.

    Anggota Komisi III DPR itu menegas-kan, KPK akan terus diperkuat dan bukan dilemahkan. Sehingga semua pihak tak perlu mempersoalkan revisi UU KPK karena draf-nya hingga kini belum ada. Jenri

    Substansi Revisi UU KPK Belum Jelas

    METROPOLITAN POS, JAKARTA,Pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak tahap pertama 9 De-

    sember mendatang bakal semakin menguatkan demokrasi Indonesia. Sebuah demokrasi yang mempunyai kekhasan tersendiri.

    Demikian dikemukakan, Koordinator Nasional (Kornas) Jarin-gan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Masykurudin Haidz dalam diskusi yang digelar JPPR bertema: Pilkada dan Kearifan Lokal; Meneguhkan Demokrasi KeIndonesiaan, di Wisma Persekutan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), Jakarta, Jumat (26/6).

    Pilkada ini kelebihan demokrasi Indonesia. Bisa menjadi pintu masuk kedigdayaan kita dalam demokrasi, katanya.

    Seperti diketahui, pilkada serentak bakal berlangsung di 269 dae-rah. Adapun jumlah pemilih mencapai 186 juta orang.

    186 juta pemilih, dengan ribuan pulau, melaksanakan Pilkada di waktu yang sama. Bisa memahami pilihan masing-masing. Ini sesung-guhnya jadi modal besar untuk promosi ke luar negeri, ucapnya.

    Kalau kita lihat di negara lain, Malaysia misalnya, memilih boleh, dipilih masih jadi persoalan. Thailand malah enggak karu-karuan. Ke-mudian, tidak ada negara yang basis agamanya kuat, demokrasinya bagus seperti di Mesir, Iran dan lain-lain. Tapi di kita, demokrasi justru jadi penguat, imbuhnya.

    Menurutnya, terdapat sejumlah hal yang menjadikan demokrasi Indonesia berlangsung damai. Organisasi massa kita banyak. Katakan NU (Nahdlatul Ulama) punya 70 juta anggota, belum lagi Muhammadi-yah. Ternyata ada jangkar di tengah yang punya peran penting, memo-tivasi anggotanya agar berdemokrasi penuh toleran, ujarnya.

    Ciri khas lain ialah lembaga penyelenggara pemilu yang banyak, ada KPU, Bawaslu, dan DKPP. Bawaslu tidak ada di negara lain. Negara lain pengawasannya internal atau bagian dari KPU, pungkasnya.

    Konlik RentanKonlik dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak kerap

    terjadi pascapemungutan suara. Calon kepala daerah yang kalah ban-yak yang mencari-cari alasan melakukan protes.

    Demikian dikemukakan anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU)

    Juri Ardiantoro dalam diskusi yang digelar Jaringan Pendidikan Pe-milih untuk Rakyat (JPPR) bertema: Pilkada dan Kearifan Lokal; Meneguhkan Demokrasi KeIndonesiaan, di Wisma Persekutan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), Jakarta, Jumat (26/6).

    Memang sebagian besar, konlik Pilkada yang melibatkan massa, lebih banyak muncul saat hasil pilkada diketahui. Konlik makin me-ningkat intensitasnya saat Pilkada kelihatan hasilnya, kata Juri.

    Tadinya adem ayem, begitu Pilkada mulai kelihatan hasilnya, mu-lai diinventarisir pihak yang kalah, imbuhnya.

    Dia menyatakan, KPU terus berusaha untuk meminimalisir konlik. Dengan demikian, kontestasi Pilkada tidak menimbulkan keramaian yang destruktif. Tentu ada usaha mengurangi itu (konlik). Salah satu upaya mengurangi konlik itu, bagaimana Pilkada sejak awal dibuat transparan. Sehingga orang bisa memahami, katanya.

    Tapi memang ada kekhawatiran di Pilkada serentak ini. Dulu Pilka-da yang dilakukan sendiri-sendiri masalahnya kompleks. Bagaimana Pilkada di 269 daerah ini? Jauh lebih kompleks, pungkasnya. Red

    Pilkada Serentak Mantapkan Demokrasi Indonesia

    Dana Parpol Naik 10 Kali Lipat, Ketua Komisi II: Masih Terlalu KecilMETROPOLITAN POS, JAKARTA,

    Ketua Komisi II DPR, Rambe Kamarul Zaman sepakat dengan usulan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo untuk menaikkan dana partai 10 kali lipat. Bah-kan, menurut Rambe kenaikan 10 kali lipat, terlalu kecil.

    Komisi II setuju, sudah kita sepakati 10 kali lipat. Bila perlu jangan sepuluh kali lipat saja. Harusnya tidak hanya seribu tetapi 10.000, kata Rambe di Gedung DPR, Senay-an, Jakarta, Jumat (26/6).

    Rambe menilai partai politik memiliki peran besar yang dijamin UUD 1945 sehingga layak mendapat kenai-kan anggaran. Parpol, katanya merupakan wadah untuk mengusung calon presiden dan calon legislatif. Selain itu, parpol melaksanakan tugas-tugas di legislatif, perpanjan-gan tangan parpol yang lakukan pengawasan

    Parpol harus memiliki uang yang banyak dan untuk mengumpulkan dana, Parpol tidak bisa melakukannya send-iri sehingga harus dibantu oleh negara juga, tandasnya.

    Lebih lanjut, Rambe menilai parpol juga berfungsi harus bisa menampung aspirasi masyarakat. Karena itu, dalam rangka menjaga demokrasi, maka pemerintah juga harus membantu parpol dalam anggaran.

    Parpol harus punya dana yang juga harus dibantu oleh pemerintah, enggak boleh kayak layang-layang pu-tus, jelas Rambe.

    Dia juga menegaskan kenaikan sepuluh kali lipat tidak membebankan keuangan negara. Dan kenaikan tersebut masih bisa berubah karena baru pembahasan pendahuluan.

    Terkait transparansi keuangan parpol, dia berpendapat hal itu memang perlu diatur lagi di UU Parpol.

    Bisa kita atur di UU parpol. Parpol di samping dana dari pemerintah, punya badan usaha apa salahnya sih? ujarnya.

    Saat ini, setiap parpol mendapat bantuan dana dari pemerintah sebesar Rp 108/jumlah suara tiap tahun. Jika biaya itu ditingkatkan hingga 10 kali lipat, berdasar-kan hitung-hitungan perolehan suara Pemilu 2014, untuk 10 parpol yang ada di parlemen, negara nantinya harus merogoh APBN sebesar Rp 131,6 miliar. Tim

    Minta Dana Aspirasi Dicabut, Relawan Gelar Demo di DPRMETROPOLITAN POS, JAKARTA,

    Ratusan relawan dari Barisan Relawan Jokowi Pres-iden (BaraJP) berunjuk rasa di DPR Jumat (26/6) sore. Mereka meminta DPR agar mencabut putusan paripurna yang mensahkan Dana Aspirasi.

    Mereka membawa kotak sumbangan bertulis Dana Aspirasi untuk Dewan Perampok Rakyat, mengenakan to-peng Ketua DPR dan semua Wakil Ketua DPR.

    Dengan aneka spanduk dan poster yang mempertan-yakan nurani para anggota Dewan, mereka bergantian berorasi. Kotak sumbangan bertuliskan Dewan Penipu Rakyat diedarkan, namun hadirin mengisinya dengan sampah.

    Jika DPR tidak segera mencabutnya, masyarakat di-imbau agar jangan memilih partai pendukung Dana As-pirasi DPR. Dalam Pileg 2019 dan Pilkada 2015, jangan pilih calon mereka, kata Immanuel Hutapea, Ketua BaraJP Bengkulu.

    Kucing dalam karung sudah jelas. Saatnya rakyat ber-sikap, jangan pilih mereka dalam pemilihan apa pun, te-gas Sarmianus Senky, Ketua BaraJP Kalimantan Barat.

    Senky mengatakan, dana aspirasi sebesar Rp 20 miliar per anggota DPR per tahun (atau Rp 100 miliar per lima tahun), jelas-jelas perampokan uang rakyat. Ini akan me-nambah kesenjangan, karena 62 persen pemilih ada di Pu-lau Jawa, tambahnya. Jenri

  • 7EDISI 101 THN V SENIN 29 JUNI - 12 JULI 2015HUKUM & KRIMINAL

    Pimpinan KPK Dukung Polri Soal Penyadapan

    METROPOLITAN POS, JAKARTA,Plt Wakil Ketua Komisi Pemberantasan

    Korupsi (KPK), Indriyanto Seno Adji men-dukung Polri untuk mengajukan aturan yang memperbolehkan Korps Bhayangkara untuk melakukan penyadapan. Menurutnya hal itu sebagai bentuk kerjasama antar penegak hu-kum dalam pemberantasan korupsi.

    Saya juga mendukung sikap Kapolri untuk soal sadap, ini sebagai komitmen Joint Law Of-icial for Eradication Corruption bagi penyela-matan keuangan negara, kata Indriyanto saat dikonirmasi, Jakarta, Jumat (26/6).

    Menurut dia, masih banyak pihak yang be-lum memahami UU Tindak Pidana Korupsi (Tipikor). Sejak UU Tipikor dibuat dan diber-lakukan, setiap lembaga penegak hukum me-miliki kewenangan yang sama dalam melaku-kan penyadapan.

    Banyak yang kurang mendalami UU Tipikor, karena sejak tahun 1999, sejak UU Tipikor diperlakukan dan juga saya tim peru-mus, Pasal 26 Penjelasan UU Tipikor, penyi-

    dik, termasuk pentelikon/penuntut umum, memiliki kewenangan sadap (wiretapping), jadi memang tidak ada perbedaan dalam we-wenang penyadapan di antara penegak hu-kum, jelasnya.

    Meski demikian, Indriyanto mengakui ka-lau KPK memiliki kewenangan penyadapan yang lebih dari lembaga hukum lainnya. Pas-alnya, KPK dianggap sebagai power based on legally sehingga KPK tidak perlu izin pengadi-lan alias court order.

    Oleh karenanya, menurut Indriyanto, jika pihak kepolisian ingin memiliki kewenangan yang sama dalam penyadapan. Sebaiknya, Korps Bhayangkara mengajukan pengaturan kewenangan penyadapan dalam rancangan UU Polri.

    Soal izin, kan administratif dan bisa dia-jukan pada Rancangan UU Polri inisiatif DPR. Izin pengadilan ada eksepsionalitasnya kare-na sadap itu urgen dan mendesak, jadi bukan izin, tapi sekadar lapor saja ke pengadilan. Jadi tidak ada perbedaan secara substansial,

    tandasnya.Sebelumnya, Kapolri Jenderal Badrodin

    Haiti mengatakan model penyadapan yang ada di KPK sudah sangat baik sehingga tidak perlu diubah. Badrodin pun meminta agar in-stitusinya diberikan kewenangan yang sama.

    Kami minta malah penyadapan kayak KPK, kalau boleh. Kan beda kewenangannya, sama-sama penyadapan tapi beda antara KPK dan Polri. Kalau kita dikasih seperti itu, sangat bersyukur sekali, ujar Badrodin di Jakarta, Rabu 24 Juni.

    Badrodin menambahkan, jika Polri diberi kewenangan seperti KPK, proses pengungka-pan perkara bisa lebih maju. Sebab, saat ini penyidik Polri harus meminta izin pengadilan terlebih dahulu untuk menyadap seseorang.

    Badrodin meyakini Polri juga akan lebih bisa operasi tangkap tangan jika memiliki kewenangan penyadapan seperti lembaga antikorupsi. Pasalnya, kata dia, polisi tak bisa tangkap tangan lantaran hasil sadap tidak bisa dijadikan sebagai alat bukti. Jenri

    METROPOLITAN POS, JAKARTA,Kejaksaan Agung akan memberikan masukan pada

    pemerintah jika nantinya terlihat adanya penyalahgunaan gagasan dalam penerapan pengampunan pajak atau tax am-nesty kepada pelaku korupsi.

    Jaksa Agung HM Prasetyo mengungkapkan, jika pihaknya akan melihat rancangan pemerintah terlebih dahulu dalam merancang penerapan pengampunan pajak itu.

    Kami akan lihat dulu seperti apa. Lebih baik jangan ber-prasangka buruk dulu, karena yang dirancang oleh pemer-intah atau parlemen pasti bertujuan baik untuk masyarakat. Jadi, kami akan lihat dulu seperti apa isi dari rancangannya, kata Prasetyo saat dikonirmasi, Jumat (26/6).

    Prasetyo kemudian menegaskan, jika pihaknya akan men-gambil sikap tegas untuk memberikan masukan jika ke de-pan terlihat adanya penyalahgunaan dalam penerapan pen-gampunan pajak itu.

    Jika memang ada indikasi untuk disalahgunakan, tentu akan kami beri masukan. Tapi, sebaiknya dilihat dulu dan dipantau bersama saja prosesnya. Ini kan masih rancangan yang akan dibahas, pungkas Prasetyo.

    Diketahui, wacana penerapan pengampunan pajak yang sempat digulirkan Direktorat Jenderal Pajak merupakan upa-ya untuk menggenjot penerimaan pajak negara yang pada kuartal I/2015 baru mencapai Rp 198,226 triliun atau hanya 15,32 dari target Rp 1.294,158 triliun pada tahun 2015 ini.

    Jenri

    Jaksa Agung Bakal Pantau Penerapan PengampunanPajak Buat Koruptor

    Jaksa Agung Bakal Pantau Penerapan Pengampunan Pajak Buat Koruptor

    METROPOLITAN POS, JAKARTA,Mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (Kadis PU) Bina Marga

    Pemprov Sumatera Selatan Rizal Abdullah akan mengungkap keterli-batan Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin dalam kasus dugaan korupsi pembangunan Wisma Atlet SEA Games Palembang dan Ge-dung Serbaguna Pemprov Sumatera Selatan tahun 2010-2011.

    Rizal yang telah menjadi tersangka kasus ini mengaku akan mem-beberkan keterlibatan Alex Noerdin dalam persidangan nanti.

    Itu (keterlibatan Alex Noerdin) nanti di sidang saja ya, kata Rizal usai menjalani pemeriksaan, Jumat (26/6).

    Persidangan Rizal Abdullah akan dilangsungkan dalam waktu dekat. Hal itu lantaran berkas perkara Rizal dinyatakan lengkap atau P21. Namun, Rizal mengaku belum mengetahui waktu dan Pengadilan Tipikor yang akan menggelar persidangannya.

    Iya sudah (P21), tapi belum tahu disidang di mana, katanya.Keterkaitan Alex Noerdin dalam kasus dugaan korupsi pembangu-

    nan Wisma Atlet SEA Games dan Gedung Serbaguna Pemprov Sumsel ini mengemuka saat persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korup-si Jakarta, 11 Agustus 2011 lalu.

    Saat itu, Rizal Abdullah sebagai Ketua Komite Pembangunan Wis-ma Atlet mengaku menerima uang sebesar Rp 400 juta dari Mohamad El Idris, Manajer Pemasaran PT Duta Graha Indah (DGI), perusahaan milik bekas Bendahara Umum Partai Demokrat M. Nazaruddin. Uang itu disebut ditujukan untuk Alex Noerdin.

    Rizal juga sempat mengungkapkan adanya fee 2,5 persen untuk Alex dari nilai uang muka proyek sebesar Rp 33 miliar yang didapat Duta Graha.

    Arief Ramdhan, kuasa hukum Rizal, tak membantah adanya jan-ji fee sebesar 2,5 persen dari total nilai proyek PT DGI dalam proyek Wisma Atlet untuk Alex Noerdin.

    Menurutnya, fee kepada Alex merupakan bentuk terima kasih pi-hak PT DGI menyangkut proyek pembangunan wisma atlet. Hal itu dis-ampaikan langsung oleh mantan Direktur Pemasaran PT DGI, El Idris.

    Klien kami bilang di situ dikatakan bahwa untuk pembangunan wisma atlet, awalnya Idris bilang hanya terima kasih saya kepada Bapak Rizal, kata Arief.

    Pada akhir September lalu, KPK menetapkan mantan Kepala Di-

    nas PU Sumatera Selatan Rizal Abdullah yang juga menjabat sebagai ketua Komite Pembangunan Wisma Atlet sebagai tersangka dalam ka-sus dugaan korupsi pembangunan wisma atlet dan gedung serba guna Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan tahun anggaran 2010-2011.

    Rizal disangkakan melanggar Pasal 2 Ayat (1) atau Pasal 3 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana korupsi jo Pasal 55 Ayat (1) kesatu KUHP. Jenri

    Mantan Anak Buah Akan Ungkap Peran Alex Noerdin di Kasus Wisma Atlet

    METROPOLITAN POS, JAKARTA,Komisi Yudisial (KY) harus membuka penyelidikan baru ka-

    sus dugaan bisnis keluarga hakim agung dengan seorang penga-cara Saitri Hariyani Saptogino (SHS) dengan menggandeng Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mengusut kasus ini yang ter-indikasi adanya praktek maia peradilan.

    Menurut aktiis Anti Corruption Comitte (ACC) Sulawesi, Wiwin Suwandi, penyelidikan harus segera dibuka kembali karena dalam penilaiannya pelanggaran kasus ini sudah sangat nyata.

    Jika KY beralasan kurang bukti, maka bisa mengecek langsung ke tempat dugaan kerja sama bisnis, yaitu rumah sakit,

    Mereka bisa mengecek siapa pemegang saham di RS itu, bisa di cek di akta pendiriannya, pasti ketemu, kata Wiwin, Sabtu (27/6).

    Ia menyayangkan KY kurang sigap menyikapi kasus ini, meng-ingat mereka adalah lembang pengawas dan penegak kehormatan hakim. Ia curiga KY ditekan oleh sejumlah pihak-pihak yang berke-pentingan dan berkaitan di kasus ini, hingga berdalih kurang bukti.

    Makanya saya mendorong KPK untuk masuk mengusut kasus ini. Ini peluang membongkar praktek maia peradilan, langsung ke hulu-nya yaitu Mahkamah Agung (MA), tekan Wiwin.

    Dugaan kedekatan seorang pengacara dengan sejumlah hakim agung terungkap. Pengacara itu dan keluarga hakim agung terse-but dikabarkan kerja sama mengelola bisnis rumah sakit di Cikam-pek, Jawa Barat. Red

    KY Harus Usut Bisnis Anak Hakim Agung yang Terindikasi Mafia Peradilan

    METROPOLITAN POS, JAKARTA,Kabareskrim Komjen Budi Waseso memastikan, pi-

    haknya akan kembali memeriksa Ketua Komisi Pemberan-tasan Korupsi (KPK) nonaktif, Abraham Samad, karena pe-nyidikan jalan terus. Menurutnya, pemeriksaan Samad, yang telah ditetapkan sebagai tersangka kasus Rumah Kaca sejak Februari, dan walau telah diperiksa selama delapan jam di Bareskrim, Rabu (24/6) belum cukup.

    Pemeriksaan kemarin belum lengkap. Nanti akan di-periksa lagi. Nanti kalau sudah cukup, berkasnya akan dikir-im ke Kejaksaan, kata jenderal yang akrab disapa Buwas itu di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (26/6).

    Pada Rabu kemarin pemeriksaan dilakukan untuk meng-klariikasi Samad dengan hasil pemeriksaan saksi-saksi yang telah diperiksa lebih dulu. Buwas juga menjelaskan, sekali-pun Samad telah dinyatakan melanggar kode etik oleh inter-nal KPK, namun itu tidak pernah menggugurkan pidananya.

    Jangan dibalik-balik. Jangan lagi ada UU yang dibalik, ya. Etik itu sifatnya internal, ke dalam, jadi silakan. Kalau (hanya dikenai sanksi internal) nanti saya bikin UU untuk menyela-matkan anggota saya yang salah, kan nggak boleh begitu, sambungnya.

    Samad sebelumnya mengatakan, sudah ada surat dari pimpinan KPK yang ditandatangani Tauiequrrahman Ruki, yang meminta kasusnya dihentikan karena ranahnya lebih kepada masalah etika. Seperti diberitakan sebelumnya, ka-sus ini adalah laporan sebuah lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang mengatasnamakan dirinya KPK Watch Indone-sia. Pangkal masalahnya adalah pertemuan Samad, terkait pihak yang berperkara di KPK.

    Samad dikenakan Pasal 36 Ayat (1) junto Pasal 66 UU 30 / 2002 tentang KPK, yaitu larangan mengadakan hubungan langsung atau tidak langsung dengan tersangka atau pihak lain yang berkaitan dengan tindak pidana korupsi.

    Pertemuan itu, yang selalu dibantah Samad, belakangan muncul ditulisan blog Kompasiana berjudul Rumah Kaca Abraham Samad. Isi pertemuan itu, menurut blog tersebut, Samad pernah beberapa kali bertemu dengan petinggi PDIP.

    Tim

    Kabareskrim Pastikan Penyidikan Kasus Abraham Samad Jalan Terus

  • 8 EDISI 101 THN V SENIN 29 JUNI - 12 JULI 2015 PENDIDIKAN & IPTEK

    Jakarta, Metropolitan PosMenteri Riset Teknologi dan Pendidikan

    Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir membentuk satuan tugas (satgas) ijazah palsu yang terdiri dari Kemristekdikti, Kepoli-sian, Kempan RB dan Kejagung.

    Kami sudah bicara dengan Kejagung, Kempan RB dan Polisi, semua setuju mem-bentuk satgas ijazah palsu, ujar Nasir usai pembukaan pameran foto SM3T di Jakarta, Jumat (26/6).

    Tugas satgas tersebut melakukan verii-kasi ijazah dari PNS, DPR hingga DPRD.

    Langkah selanjutnya jika terbukti palsu ada di Kemenpan RB, sementara untuk DPR ada di majelis kehormatan. Sanksi yang di-berikan, diserahkan pada instansi yang ber-wenang.

    Nasir mengatakan pihaknya dengan tegas akan memberantas keberadaan ijazah palsu. Ijazah palsu berkaitan dengan perilaku ko-rupsi.

    Kami berkomitmen untuk memberantas keberadaan ijazah palsu, agar apa yang di-impikan Bapak Jokowi yakni Indonesia baru bisa terwujud, cetus dia.

    Hingga saat ini, belasan PTS dibekukan oleh Kemristekdikti karena berbagai alasan, seperti tenaga dosen tidak memadai, ijazah palsu, hingga sarana dan prasarana kampus yang tidak memadai.

    Beberapa waktu lalu, kami juga mem-bekukan PTS di Surabaya. Kami juga melirik Jakarta, karena ada yang dalam satu lokasi

    tapi ada lima kampus berbeda, tukas dia.Jumlah PTS Terindikasi Ijazah Palsu Ber-

    tambahMenteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan

    Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir men-gatakan, kasus ijazah palsu semakin bertam-bah jumlahnya yang terindiikasi sehingga tim yang ditugaskan terus bekerja meneliti setiap laporan yang diterima.

    Menteri Nasir menyebutkan, penambahan jumlah perguruan tinggi swasta (PTS) yang terkait dengan ijazah palsu masih dalam ta-hap diselidiki dan kasusnya belum dilimpah-kan kepada pihak berwajib. Pihaknya masih terus menjalin kerja sama dengan menggan-deng kepolisian, kejaksaan, dan satgas untuk menuntaskan kasus tersebut.

    Sampai saat ini, telah terindiiksi sema-kin banyak jumlah PTS yang terlibat ijazah palsu, kata Nasir, Rabu (24/6) malam.

    Dikatakan, pihaknya selalu menerima laporan terkait ijazah palsu, seperti dari Sura-baya dan Malang, namun semuanya masih ditinjau kebenarannya.

    Mantan rektor univeritas Diponegoro (Undip) ini menyebutkan, untuk kasus yang telah dilimpahkan ke kepolisian baru Uni-versitas Berkley. Sedangkan untuk STIE Adhy Niaga dan PGRI Kupang masih dalam tahap pembekuan, untuk tidak menyelenggarkaan wisuda, menerima mahasiswa pindahan, dan penerimaan mahasiswa baru.

    Dia mengungkapkan, bagi lulusan PGRI yang memiliki ijazah dengan tanda tangan

    yang dibubuhkan oleh rektor Samuel Han-ing, ijazah tetap dinyatakan tidak sah secara undang-undang Dikti, akan segera diganti.

    Nasir mengharapkan, agar calon maha-siswa yang ingin kuliah di PTS tertentu, harus melihat pada korlap.dikti.co.id atau kepang-kalan database pendidikan tinggi sebelum memutuskan untuk mendaftar.

    Tolong, cek terlebih dahulu, apakah PTS yang dituju aktif atau non aktif, agar kedepan-nya tidak bermasalah, ujarnya.

    Sementara, terkait kuliah jarak jauh, Men-teri Nasir mengungkapkan, yang diperkenan-kan melaksanakan kuliah jarak jauh dan ter-daftar pada data Dikti hanya satu univeristas yaitu Univeristas Terbuka (UT), sedangkan yang lain belum ada yang resmi atau diper-kenankan menjalani kuliah jarak jauh. Tim

    Menristekdikti Bentuk Satgas Ijazah Palsu

    Mendikbud: Urusan Guru Tanggung Jawab Lintas KementerianMETROPOLITAN POS, JAKARTA,

    Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Anies Baswedan, mengatakan, persoalan tata kelola guru tidak hanya menjadi tanggung jawab Kementerian Pendi-dikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) saja.

    Menurut Anies, Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB), Kemen-terian Dalam Negeri (Kemdagri), Kementerian Keuangan (Kemkeu) ,dan Kementerian Agama (Kemag), harus mau bekerja sama dalam menangani masalah guru.

    Mantan Rektor Universitas Paramadina ini mengung-kapkan pihaknya akan membentuk komite nasional guru. Tujuannya, untuk menangani masalah guru lintas kemen-terian. Komite tersebut bakal berada di bawah Direktorat Guru dan Tenaga kependidikan.

    Ke depannya, ada persoalan pensiunan. Tentunya, dalam urusan formasi, kita mesti bekerja sama dengan Kemenpan. Termasuk dengan pemerintah daerah untuk menentukan dimana saja lokasinya, ujar Anies usai acara pelepasan siswa Program BBM, di gedung Kemdikbud, Ja-karta, Kamis, (25/6)

    Menurut Anies, guru yang akan ditempatkan harus me-miliki kompetensi yang baik, mulai dari hasil pendidikan profesi guru (PPG). Tujuannya, untuk mempermudah pen-gawasan.

    Sebab, jika pengawasan terhadap guru-guru yang di-rekrut tersebut longgar, maka pembinaan dan pengawasan sangat sulit dilakukan. Dulu, yang banyak terjadi, rekrut-men longgar, akhirnya repot di pengelolaan. Nah, kita tidak mau kondisi seperti itu terulang lagi, tegas Anies. Red

    PGRI: Kenaikan Harga Bahan Pokok Ganggu PendidikanMETROPOLITAN POS, JAKARTA,

    Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Sulistiyo mengatakan, kenaikan har-ga beberapa bahan pangan telah berdampak buruk pada siswa dari keluarga miskin dan guru, khususnya yang bu-kan pegawai negeri sipil (PNS).

    Siswa dari keluarga miskin sudah mulai kesulitan memperoleh biaya transportasi dan biaya hidup. Beberapa siswa bahkan sudah mulai bekerja membantu orangtua dalam menopang kehidupan rumah tangga, kata Sulistiyo melalui siaran pers diterima di Jakarta, Selasa (16/6), sep-erti dikutip Antara.

    Ketua Majelis Pertimbangan Organisasi Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) itu mengatakan, hal itu berdampak serius pada sebagian siswa untuk menikmati pendidikan. Bahkan, sudah ada anak yang sedang mem-pertimbangkan untuk berhenti sekolah sementara karena harus membantu orangtua.

    Alhamdulillah, guru-guru bergotong royong memban-tu mereka, sehingga sampai kini masih tetap bersekolah, tuturnya.

    Kenaikan harga kebutuhan pokok juga sangat dira-sakan pengaruhnya bagi guru non-PNS, yaitu guru honorer maupun guru di sekolah swasta kecil. Menurut Sulistiyo, penghasilan mereka yang minim membuat mereka tidak berdaya dengan kenaikan harga.

    Harga-harga tidak naik saja, mereka sudah kesulitan sehingga harus mencari tambahan pekerjaan secara sera-butan. Apalagi dengan penghasilan yang tidak naik, harga-harga naik semua. Hal itu sangat mengganggu kinerja mer-eka, katanya.

    Sulistiyo mengatakan, para guru honorer dan tidak tetap di sekolah swasta kecil, banyak yang menerima peng-hasilan hanya sekitar Rp 250.000 perbulan. Bahkan, tahun ini banyak honor yang akan berkurang nilainya karena Kementerian Pendidikan menurunkan anggaran bantuan operasional sekolah (BOS) yang biasa digunakan untuk mendukung pemberian penghargaan kepada guru.

    Sekarang maksimal hanya 15 persen saja. Padahal tahun lalu minimal 20 persen. Kementerian Pendidikan perlu memperoleh pemahaman yang baik tentang kondisi riil sekolah, ujarnya.

    Bila itu dibiarkan, Sulistiyo khawatir mutu pendidi-kan yang tidak beranjak naik akan semakin terperosok, terseok dan terjerembab. Karena itu, ia meminta pemer-intah segera menstabilkan harga bahan pangan yang ter-jangkau oleh masyarakat bawah dan miskin. Pemerintah disebutnya harus serius melakukan upaya-upaya kongkrit untuk mengatasi kenaikan harga.

    METROPOLITAN POS, JAKARTA,Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Pur-

    nama mengatakan, dinas yang paling banyak melakukan markup anggaran setelah diber-lakukannya e-budgeting, adalah Dinas Pendi-dikan DKI Jakarta.

    Dalam satuan harga yang disusun Dinas Pendidikan, ditemukan markup anggaran. Setelah disisir, Pemprov DKI berhasil meng-hemat 18 persen anggaran.

    Dinas Pendidikan dalam satuan harga juga masih markup. Setelah kami sisir, berha-sil memotong 18 persen anggaran. Dari harga satuan saja kami bisa hemat 18 persen, kata Basuki di Balai Kota DKI, Jakarta, Rabu (24/6).

    Selain terjadi markup anggaran dalam satuan harga di Dinas Pendidikan, mantan Bupati Belitung Timur ini juga menduga ada kecurangan lain yang dilakukan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) lainnya. Antara lain, markup anggaran pembangunan gedung.

    Misalnya, kami bangun sekolah, mungkin cukup dengan konstruksi baja untuk 3-4 lan-tai. Tidak perlu masif ada beton, terus dicor segala macam. Itu jadi mahal. Kenapa dia mau mahal? Supaya dia komisinya besar, ujarnya.

    Melihat masih banyak markup anggaran dan penyalahgunaan penggunaan anggaran dalam APBD DKI 2015, maka Basuki akan

    melakukan penyisiran satuan harga angga-ran. Bila dilihat tidak masuk akal, maka akan dipotong atau dihapus.

    Kami mau bertahap memotong yang sep-erti itu, tegas Basuki.

    Benarkan Ada Mark-UpSementara itu Kepala Dinas Pendidikan

    DKI Arie Budhiman tak membantah per-nyataan Gubernur DKI Jakarta Basuki Ahok Tjahaja Purnama bahwa instansinya masih melakukan upaya penggelembungan (mark up) anggaran hingga 18 persen.

    Iya, itu benar. Justru kami yang inistiatif untuk melakukan penyisiran. Pak Gubernur berpesan agar sejumlah program yang belum dilelang untuk disisir kembali, kata Arie, saat ditemui pada Safari Ramadhan Gubernur ke Kelurahan Wijaya Kusuma, Jakarta Barat, Ka-mis (26/6/2015).

    Anggaran berlebih itu sedianya dialoka-sikan untuk kegiatan rehabilitasi total 39 ge-dung sekolah. Pihaknya melakukan penyisir-an dibantu dengan tim konsultan dari Badan Usaha Milik Daaerah.

    Untuk program lainnya, Arie mengatakan telah menyesuaikan anggaran dan program sesuai dengan e-budgeting.

    Yang sekarang dapat dilakukan, adalah

    bagaimana kami mengawasi proses pelaksa-naannya. Jangan sampai anggarannya sudah dieisiensi ternyata dikurangi kembali. Hal itu akan merubah kualitas tentunya, kata man-tan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI itu.

    Sebelumnya, Basuki mengatakan bakal mengatur waktu untuk kembali menyisir APBD 2015. Ia akan memangkas program-program yang tidak perlu. Salah satu peny-isiran yang sudah dilakukan pada Dinas Pen-didikan.

    Setelah dilakukan penyisiran, anggaran pendidikan hemat hingga 18 persen. Ke de-pannya untuk meminimalisir mark up ang-garan, Basuki bakal menerapkan sistem ele-ktronik musyawarah rencana pembangunan (e-musrenbang).

    Tidak apa-apa sekarang kami lolosin dulu anggarannya, tapi minimal penyusunan anggaran yang tahun depan, kami sudah pu-nya pengalaman lagi. Kesalahan kan, angga-ran 2014 kami enggak masukin e-budgeting, baru di ujung kami masukin dan kelemahan anggaran 2015 adalah kami tidak mulai den-gan e-musrenbang. Jadi nanti penyusunan anggaran 2016 mudah-mudahan sudah dari e-musrenbang, kata Basuki.

    Jenri

    Basuki Klaim Dinas Pendidikan Paling Banyak Markup Anggaran

  • 9EDISI 101 THN V SENIN 29 JUNI - 12 JULI 2015EKONOMI

    Kemendag Dan Artha Graha Peduli Gelar Operasi PasarMETROPOLITAN POS, JAKARTA,

    Kementerian Perdagangan dan Artha Gra-ha Peduli menggelar operasi pasar daging dan beras serentak di kelurahan-kecamatan dan pasar di seluruh wilayah DKI Jakarta. Kick off operasi pasar tersebut dilakukan oleh Men-teri Perdagangan Rachmat Gobel di halaman Kementerian Perdagangan, Jakarta, Minggu. Hadir pada acara tersebut Ketua Harian Ar-tha Graha Peduli Indra S Budianto, pimpinan Artha Graha Network Artha Graha Peduli, pejabat dari Kementerian Perdagangan, dan warga masyarakat.

    Operasi pasar yang berlangsung sampai 16 Juli 2015 ini bertujuan untuk menjaga ke-stabilan harga kebutuhan pokok menjelang bulan Ramadhan hingga Hari Raya Idul Fitri 1436 Hijriyah.

    Sedikitnya 15 truk daging dan beras se-cara simbolik dilepas oleh Menteri Perda-gangan dan bergerak ke wilayah kota di DKI Jakarta. Artha Graha Peduli sendiri sebelum-nya sudah menggelar operasi pasar di 60 titik lokasi Pasar Jaya sejak 16 Juni 2015.

    Ketua Pelaksana Operasi Pasar Artha Graha Peduli Kusmanto Harapan mengatakan operasi pasar daging merupakan ketiga kalin-ya dilakukan Artha Graha Peduli bekerjasama dengan Kementerian Perdagangan, setelah yang pertama dan kedua dilakukan dalam bulan Ramadhan tahun 2009 dan 2013 saat harga daging sapi juga melonjak tajam.

    Titik-titik penjualan daging tersebar di wilayah Jabodetabek yang jauh dari pasar umum, sehingga diharapkan tidak meng-ganggu pasar para pedagang daging. Harga daging dijual Rp. 70.000/kg.

    Menurut Kusmanto, pemilihan harga Rp. 70.000,- per kilogram adalah agar tidak menekan para peternak sapi.

    Kami berusaha menstimulasi tingkat harga yang terjangkau bagi masyarakat na-mun tidak menekan peternak sapi lokal, ha-

    rus win-win, katanya.Ia mengharapkan harga daging dapat di-

    jangkau oleh masyarakat, sementara disisi lain para peternak sapi serta pedagang dag-ing tetap mendapatkan margin penjualan yang memadai.

    Ditanya mengenai apa yang sebenarnya melatarbelakangi langkah ini, Kusmanto secara lugas dan tegas mengatakan bahwa kepedu-lian untuk berbagi ini sesuai dengan komitmen pendiri Artha Graha Peduli Tomy Winata.

    Selaku pengusaha yang lahir dan dibe-sarkan di Bumi Pertiwi Indonesia, mencari nakah dan berkarya di Bumi Pertiwi Indone-sia bersama dengan mitra-mitra Artha Graha di seluruh Indonesia, Tomy Winata senantiasa terpanggil untuk selalu berbagi untuk negeri.

    Pada saat Bumi Pertiwi sedang diha-dapkan pada beberapa kondisi yang perlu bersama-sama diatasi, maka otomatis jaja-ran Artha Graha, diminta atau tanpa diminta

    Pemerintah, wajib untuk turut membantu.Ini adalah salah satu cara membayar

    kembali kepada Bumi Pertiwi Indonesia. Spirit ini menjadi jati diri seluruh jajaran Artha Graha Network, demikian Kusmanto mengutip falsafah pendiri Artha Graha Peduli Tomy Winata.

    Selain daging, Artha Graha Peduli juga melakukan operasi pasar beras. Setiap truk masing-masing bermuatan 8 ton beras untuk dijual kepada masyarakat secara langsung atau melalui pengecer.

    Beras kualitas medium itu dikemas dalam paket 50 kg dan 10 kg dijual dengan harga Rp. 9000/kg. Kusmanto mengatakan Artha Graha Peduli terlibat dalam operasi pasar ini untuk membantu ketersediaan daging dan beras untuk menjaga stabilitas harga.

    Kami selalu terpanggil untuk membantu pemerintah dan berbagi dengan masyarakat, katanya. Mulyawan

    Kepedulian Tommy Winata Kepada Bangsa Dan Negara Patut Kita ApresiasiJakarta, Metropolitan Pos

    Hampir setiap tahun pada bulan Suci Ra-madhan menjelang Hari Raya Iedul Fitri har-ga-harga pasti mengalami kenaikan, sehingga dirasakan masyarakat sangat berat dengan lonjakan harga yang tinggi, terutama sembi-lan bahan pokok, beras apalagi daging yang banyak permintaan di masyarakat, sehingga harga daging dipasaran hampir tembus Rp. 100,000,- perkilonya. Hal ini membuat Se-buah Perusahaan Nasional yang peduli den-gan masalah yang menimpa masyarakat pada umumnya, sebut saja Atrha Graha Peduli (AGP) yang rutin setiap Jumat melakukan pengabdian menjual beras murah kepada karyawannya, dan sekarang pada bulan Suci Ramadhan AGP menjual daging dan beras murah dengan menggandeng Kementerian Perdagangan RI menggelar Pasar Murah di 60 titik Wilayah Jabodetabek yang dimulai pada 16 Juni 2015 lalu.

    Menteri Perdagangan Rahmat Gobel men-gaku salut dan memberikan apresiasi yang setinggi-tinggi dengan pimpinan Artha Graha Bapak Tommy Winata yang peduli kepada bangsa dan negara terutama terhadap ke-butuhan bahan pokok pada masa puasa dan jelang Ramadhan.

    Komitmen Pak Tommy harus kita apr-esiasi, beliau mempunyai perhatian, diminta atau tidak diminta selalu siap membantu, dan saya memberikan penghargaan yang seting-gi-tingginya kepada Pak Tommy Winata yang telah peduli kepada bangsa Indonesia, dan Operasi pasar bahan pokok beras dan daging ini benar-benar dirasakan oleh masyarakat, kata Menteri dalam sambutan peresmian Operasi Pasar Beras dan Daging murah di Ke-mendag RI, Minggu (21/6).

    Lanjutnya, Pemerintah belum lama ini telah melepas Tirai Maritim pelepasan 9 ba-han pokok ke wilayah Indonesia Timur un-tuk bisa menjaga dan mengurangi diskontek harga stok kebutuhan bahan pokokdi Indo-nesia wilayah Timur pada masa puasa ini su-dah cukupdan harga-harga boleh dikatakan sudah stabil, dan stok relatif stabil, kalau ada kenaikan masih relatif stabil, lanjutnya.Rahmat menambahkan ditambah den-ganmkepedulian ini dapat membantu kebu-tuhan masyarakat di DKI, dan lain daerah, se-hingga masyarakat saya himbau untuk tidak perlu khawatir akan stok supply bahan pokok

    tersebut, dalam waktu dekat naik bawang dan cabe sangat tersupply pada bulan Juni dan Juli, dan Pemerintah akan consern ke-pada bahan pokok selama bulan puasa dan lebaran, dan kami ucapkan terima kasih ke-pada Artha Graha dan patut kita hormati, dan semoga pahalanya akan bertambah besar dan kita juga melihat keihlasan beliau (Tommy Winata-red) dalam melakukan kegiatan ini, bukan sekedar mencari popularitas, dan saya mengenal beliau sejak lama dan semoga usa-hanya lancar,dan dimudahkan rezekinya lebih banyak, pungkasnya

    Mulyawan

    Menteri Perdagangan RI, Rahmat Gobel

    METROPOLITAN POS, KARIMUN,Harga beberapa jenis sayuran di pasar tradisional Tan-

    jung Balai Karimun, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepu-lauan Riau, mulai mengalami kenaikan, di bulan puasa. Pagi ini,(24/06) harga beberapa jenis sayuran mengalami kenaikan, yakni cabai, tomat dan wortel, kata pedagang sayuran Ajo di Pasar Puan Maimun, Tanjung Balai Karimun.Ajo menjelaskan, harga tomat yang sebelumnya Rp12.000 per kilogram kini menjadi Rp20.000/kg, wortel naik dari Rp14.000 menjadi Rp20.000/kg, cabai merah naik dari Rp34.000 menjadi Rp48.000/kg dan cabai hijau juga naik dari Rp30.000 menjadi R40.000/kg. Kenaikan ter-jadi dari tingkat distributor. Kami pun tidak bisa berbuat apa-apa selain menyesuaikan harga jual, kata dia. Be-berapa jenis sayuran yang harganya mengalami kenai-kan merupakan komoditas yang dipasok dari Jawa dan Sumatera. Ia memperkirakan kenaikan tersebut bagian dari hukum pasar, harga naik jika permintaan meningkat seiring datangnya Bulan Ramadhan 1436 Hijriyah. Bi-sa-bisa terus naik sampai Bulan Puasa, kata Iin istri ajo.Pedagang lain, mengatakan, untuk harga lain, seperti bawang merah, bawang putih, kentang dan lainnya relatif normal. ucapnya. Menurut dia, harga sayuran yang dipasok dari luar Karimun, pada umumnya mengalami kenaikan se-tiap menjelang Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri. Kami hanya pedagang biasa, masalah harga ditentukan distributor yang juga bergantung pada pasokan dari luar, tuturnya. Nilam seorang warga yang berbelanja mengaku terkejut dengan kenaikan harga beberapa jenis sayuran. Padahal pekan lalu masih murah, sekarang sudah naik, terutama cabai merah yang naik cukup tinggi, kata nilam.Ia berharap pemerintah mengontrol harga kebutu-han pokok, termasuk sayuran agar tidak memberat-kan warga yang menyambut Bulan Puasa dan Lebaran.Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Disperindagkop UKM) Karimun Muhammad Hasbi ketika meninjau pasar pe-kan lalu mengatakan kenaikan harga sudah menjadi rutini-tas setiap datang Bulan Puasa, sesuai hukum pasar, hanya saja ia mengingatkan pedagang atau distributor tidak me-naikkan harga secara sepihak untuk mengambil keuntun-gan besar. Kenaikan harga masih dalam batas wajar. Kami akan pantau terus pergerakan harga di pasar, ucapnya.Ia mengimbau masyarakat tidak panik dengan membo-rong kebutuhan pokok karena khawatir terjadi kelangkaan. Persediaan sembako cukup, bahkan sampai Lebaran, teru-tama beras, gula dan minyak goreng. Jadi, tidak usah kha-watir, kepanikan hanya memicu kenaikan harga, terang Hasb. Berdasarkan pantauan, harga ikan segar juga men-galami kenaikan meski tidak signiikan, begitu juga dengan ayam potong yang naik sejak pekan lalu dari Rp27.000 men-jadi Rp38.000/kg. harga sayur segar, seperti bayam dari Rp:7000,- menjadi Rp:16.000, dan sawi dari Rp:16.000,- menjadi Rp:21.000,-. (Rahotan).

    Dibulan Puasa Harga Sembako Tinggi

    METROPOLITAN POS, KARIMUN, Spanduk itu, menurut salah seorang warga yang ber-

    domisili tidak jauh dari spanduk berdiri mengatakan,sudah lama terpasang. Upaya itu tentu merupakan ungkapan keke-salan pemilik lahan, terhadap orang yang sering mem-buang sampah di tempat itu.. Kemungkinan Kekesalan pe-milik lahan terhadap pembuang sampah itu, memunculkan ide untuk memasang spanduk peringatan. Saya sebagai warga disini mengharapkan kepada pihak pemkab karimun agar memperhatiakan hal inilah.sediakan tempat pembuan-gan sampah(TPS),agar mesyarakat idak buang sampah sembarangan,harap warga. Rahotan

    Spanduk Sadis Buang Sampah

    isi tulisan spanduk yang terpasang di lahan tidur di Kelurahan Baran II Karimun.

  • 10 EDISI 101 THN V SENIN 29 JUNI - 12 JULI 2015 NUSANTARA

    METROPOLITAN POS,MOJOKERTO, Resepsi hari jadi Kota Mojokerto ke-97

    tahun 2015 digelar Sabtu (20/6) malam. Bertempat di GOR Seni Mojopahit Kota Mo-jokerto, acara ini dihadiri Walikota Masud Yunus, Sekretaris Daerah Mas Agoes Nirbito, segenap forpimda, staf ahli, kepala SKPD dan pejabat di lingkungan Pemkot Mojokerto me-makai pakaian khas rakyat Kota Mojokerto. Masyarakat yang terdiri Ketua RW dan Ketua RT pun hadir dalam acara ini memakai pak-aian batik motif rengkik buatan perajin batik Kota Mojokerto.

    Acara hiburan ditampilkan tari-tarian dari pelajar Kota Mojokerto dan penampilan al banjari dari grup sholawat Al Mahabah. Dalam acara seremonial, Yunus Suprayitno, Ketua DPRD Kota Mojokerto memberikan sambutan mewakili masyarakat. Tema hari jadi tahun ini adalah, 97 tahun Mojokerto service city, cinta kotaku, cinta produkku, sejahtera rakyatku, maju bangsaku. Ini di-kandung maksud bahwa peringatan hari jadi merupakan milik dan kewajiban seluruh ma-syarakat Kota Mojokerto, kata Yunus Supray-itno.

    Ia menambahkan bahwa sebagai warga masyarakat Kota Mojokerto kita patut ber-syukur karena masih dapat menikmati ling-kungan yang aman, tentram dan damai. Ter-wujudnya Kota Mojokerto sebagai service city yang maju, sehat, cerdas, sejahtera dan bermoral, yang merupakan visi Kota Mo-jokerto selama lima tahun kedepan dapat dilihat dalam bentuk implementasi semangat masyarakat merayakan hari jadi Kota Mo-jokerto ke-97 ini. Untuk mewujudkan tema hari jadi tersebut, perlu kita harapkan peran serta dari masyarakat agar selalu berupaya untuk menggali kreatiitas, inovasi dan edu-kasi khususnya pelaku usaha agar mampu bersaing menghadapi masyarakat ekonomi asean, tuturnya.

    Sementara itu, Walikota Masud Yunus mengawali sambutan mengatakan bahwa semoga suasana keakraban, kebersamaan

    dan kekeluargaan ini, dapat terus terjalin dengan baik dan semakin meningkat di masa-masa yang akan datang. Walikota menerang-kan bahwa acara resepsi hari jadi ini bukan sekedar acara silaturohim, makan bersama dan menyaksikan pentas hiburan. Namun terdapat makna yang lebih mendalam guna memperingati hari yang bersejarah bagi war-ga masyarakat Kota Mojokerto.

    Melalui acara resepsi hari jadi, diharap-kan tumbuh kesadaran sejarah bahwa Kota Mojokerto yang sekarang ini adalah sebuah proses perjalanan sejarah panjang. Sehingga prestasi yang dicapai dalam membangun Kota Mojokerto saat ini adalah prestasi dari banyak pihak yang patut disyukuri. Warga Kota Mojokerto perlu mewarisi nilai-nilai ke-juangan dan kebaikan dari para pendahulu untuk diri pribadi dan generasi mendatang sehingga tanggung jawab itu menjadi tugas dan amanat bagi generasi sekarang, jelas Walikota.

    Walikota juga menerangkan bahwa tema

    hari jadi diangkat dengan tujuan agar ma-syarakat Kota Mojokerto cinta dan bangga terhadap Kota Mojokerto serta produk Kota Mojokerto. Selain itu, agar masyarakat Kota Mojokerto siap menuju masyarakat ekonomi asean di akhir tahun 2015 ini, lanjut Waliko-ta. Walikota percaya bahwa Kota Mojokerto memiliki sumber daya manusia yang mum-puni, yang berdedikasi, dan memiliki komit-men untuk ikut mewujudkan kesejahteraan bersama. Untuk itu dalam sambutannya, Walikota mohon bantuan dan dukungan dari seluruh komponen masyarakat, dari para se-sepuh, para alim ulama, tokoh masyarakat, ketua RT dan RW, para anggota organisasi sosial kemasyarakatan, dan keagamaan, dan juga para generasi muda, untuk dapat meng-galang kebersamaan serta rasa memiliki atas program dan kebijakan pemerintah Kota Mo-jokerto. Program pembangunan yang kita canangkan, tidak akan menuai hasil yang op-timal tanpa adanya peran serta masyarakat, harap Walikota. Ariyanto

    Resepsi Hari Jadi, Walikota Ajak Masyarakat Cinta Kotanya

    METROPOLITAN POS, SIDOARJO,Menjelang Bulan Ramadhan dan untuk menekan harga

    kebutuhan pokok, Bupati Sidoarjo H. Saiful Ilah, SH, M. Hum bersama Wakil Bupati Sidoarjo H. MG. Hadi Sutjipto, SH, MM melakukan operasi pasar di pasar Larangan Sidoarjo.

    Dengan didampingi Kepala Dinas Koperasi, UKM, Per-industrian, Perdagangan dan ESDM (Diskoperindag dan ESDM) Kabupaten Sidoarjo Dr. Fenny Apridawati dan Ke-pala Dinas Pasar Kabupaten Sidoarjo Ir. Dian Wahyuningsih, M.Sc, bupati Sidoarjo memantau langsung harga sembako, seperti harga gula, beras dan minyak goreng. Bupati Sidoar-jo H. Saiful Ilah dalam kesempatan tersebut juga membantu melayani pembeli yang sedang antri di mobil sembako op-erasi pasar milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

    Setelah memantau perkembangan operasi pasar Pemprop Jatim yang ada dihalaman parkir pasar La-rangan, H. Saiful Ilah kemudian menuju ke dalam pasar menemui para pedagang sembako, daging dan telur. Bupati menghimbau kepada para pedagang untuk ti-dak menaikkan harga sembako tinggi. Tidak ada ke-naikan harga yang tinggi, kalaupun ada kenaikan hargamasih dalam batas normal, seperti harga telor ayam perkilo Rp. 20 ribu sebelumnya harga telur ayam kisaran Rp. 17 ribu perkilonya, sudah saya himbau tadi peda-gang, ujar Bupati Sidoarjo H. Saiful Ilah, SH, M.Hum.

    Bupati akan memantau terus perkembangan harga kebutuhan pokok hingga memasuki idhul itri, hal ini di-lakukan agar harga sembako tetap stabil. Kita akan pan-tau terus perkembangan harga sembako yang ada di pasar Sidoarjo ini, jangan sampai ada pedagang yang menaikkan harga tinggi melampaui batas wajar, pemerintah kabu-paten akan terus memantau hingga menjelang idhul itri nanti, jelas H. Saiful Ilah. Untuk beras dan minyak goreng mendapat subsidi masing-masing Rp 1.250/kg, gula pasir

    dan tepung terigu mendapat subsidi masing-masing Rp 500/kg. Harga empat komoditas dalam operasi pasar lebih murah dibanding yang ada di pasaran. Meski begitu, dalam operasi pasar nanti pembelian akan dibatasi.

    Harga dalam operasi pasar pasti lebih murah dibanding harga di pasaran, tapi jumlah pembelian juga akan dibatasi. Seperti pembelian beras maksimal 5 kg, gula pasir dan tepung terigu masing-masing 2 kg dan minyak goreng dua botol ke-masan 900 ml atau kemasan botol 1 liter. Ludiyanto

    METROPOLITAN POS, BANGKALAN, Guna menjaga keamanan dan ketertiban selama Bu-

    lan Ramadhan, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) bekerja sama dengan aparat kepolisian Polres Bangkalan menggelar Razia Anjal dan Petasan. Namun razia yang dilaksanakan menjelang buka puasa itu, tidak menemu-kan anak jalanan di ruas jalan protokol kota Bangkalan dan petasan yang membahayakan masyarakat. Alham-dulilllah, razia rutin yang kita lakukan, bisa mengurangi kegiatan anjal yang sering meresahkan masyarakat yang biasa nongkrong di ruas jalan protokol dan perempa-tan traigh light, kata Kasi Trantib Satpol PP Bangkalan, Hamzah Suryanto, di sela-sela melakukan razia di perem-patan jalan Akses Suramadu, Selasa (23/06/2015).

    Menurutnya, razia anjal di bulan Ramadhan ini, untuk mengurangi aktiitas anjal dan gepeng yang biasa mang-kal di perempatan traigh light. Baik itu di Kota Bangka-lan maupun di Jalan Akses Suramadu. Biasanya di bulan puasa banyak anjal dan gepeng yang mangka