klasifikasi kelompok sosial

13
Klasifikasi Kelompok Sosial Klasifikasi Kelompok Sosial 1. Klasifikasi menurut cara terbentuknya a. Kelompok semu, yaitu: kelompok yang terbentuk secara spontan Ciri-ciri kelompok semu : 1). Tidak direncanakan 2). Tidak terorganisir 3). Tidak ada interaksi secara terus menerus 4). Tidak ada kesadaran berkelompok 5). Kehadirannya tidak konstan Kelompok semu dibagi menjadi : - Crowd (kerumunan) - Publik - Massa * Crowd, dibagi menjadi : 1). Formal audiency / pendengar formal Contoh: orang-orang mendengarkan khotbah, Orang-orang nonton di bioskop 2). Planned expressive group Adalah: Kerumunan yang tidak begitu mementingkan pusat perhatian tetapi mempunyai persamaan tujuan 3). Inconvenient Causal Crowds Adalah: Kerukunan yang sifatnya terlalu sementara tetapi ingin menggunakan fasilitas- fasilitas yang sama, contoh : orang antri tiket kereta api 4). Panic Causal Crowds Contoh: Kerukunan orang-orang panic akan menyelamatkan diri dari bahaya. 5). Spectator Causal Crowds Contoh: Kerukunan penonton atau orang-orang ingin melihat peristiwa tertentu. 6). Ecting Low less Crowds Adalah: Kerukunan emosional, contoh : orang demo

Upload: ahmadrisal

Post on 09-Apr-2016

80 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

sosiologi kelompok sosial

TRANSCRIPT

Page 1: Klasifikasi Kelompok Sosial

Klasifikasi Kelompok Sosial

Klasifikasi Kelompok Sosial1. Klasifikasi menurut cara terbentuknya       a. Kelompok semu, yaitu: kelompok yang terbentuk secara spontan   

Ciri-ciri kelompok semu :  1). Tidak direncanakan  2). Tidak terorganisir  3). Tidak ada interaksi secara terus menerus  4). Tidak ada kesadaran berkelompok  5). Kehadirannya tidak konstan

Kelompok semu dibagi menjadi :- Crowd (kerumunan)- Publik- Massa* Crowd, dibagi menjadi :1). Formal audiency / pendengar formal      Contoh: orang-orang mendengarkan khotbah, Orang-orang nonton di bioskop

2). Planned expressive group    Adalah: Kerumunan yang tidak begitu mementingkan pusat perhatian tetapi mempunyai persamaan tujuan

3). Inconvenient Causal Crowds    Adalah: Kerukunan yang sifatnya terlalu sementara tetapi ingin menggunakan fasilitas-      fasilitas yang sama, contoh : orang antri tiket kereta api

4). Panic Causal Crowds   Contoh: Kerukunan orang-orang panic akan menyelamatkan diri dari bahaya.

5). Spectator Causal Crowds   Contoh: Kerukunan penonton atau orang-orang ingin melihat peristiwa tertentu.

6). Ecting Low less Crowds   Adalah: Kerukunan emosional, contoh : orang demo

7). Immoral low less crowds   Adalah: orang-orang tak bermoral, contoh : minum-minuman

* Publik,

 adalah sebagai kelompok semu mempunyai ciri-ciri hampir sama dengan massa, perbedaannya publik kemungkinan terbentuknya tidak pada suatu tempat yang sama. Terbentuknya publik karena ada perhatian yang disatukan oleh alat-alat komunikasi, seperti : radio, tv dan pengeras suara.

Page 2: Klasifikasi Kelompok Sosial

* Massa

merupakan kelompok semu yang memiliki ciri-ciri hamper sama dengan kerumunan, tetapi kemungkinan terbentuknya disengaja dan direncanakan.Contoh : mendatangi gedung DPR dengan persiapan sehingga tidak bersifat spontan.

      b. Kelompok Nyata, mempunyai beberapa ciri khusus sekalipun mempunyai berbagai macam bentuk, kelompok nyata mempunyai 1 ciri yang sama, yaitu kehadirannya selalu konstan.

1). Kelompok Statistical Group        Kelompok statistic biasanya terbentuk karena dijadikan sasaran penelitian oleh ahli-ahli ststistik untuk kepentingan penelitian.

* Ciri-ciri kelompok statistik :     a. Tidak direncanakan, tetapi bukan berarti sangat mendadak melainkan sudah terbentuk

         dengan sendirinya       b. Tidak ada interaksi terus menerus     c. Tidak ada kesadaran berkelompok     d. Kehadirannya konstan     e. Tidak terorganisir

2). Societal Group / Kelompok Kemasyarakatan        Kelompok societa memiliki kesadaran akan kesamaan jenis, seperti jenis kelamin, warna kulit, kesatuan tempat tinggal, tetapi belum ada kontak dan komunikasi di antara anggota dan tidak terlihat dalam organisasi.

3). Kelompok sosial / social groups        Para pengamat sosial sering menyamakan antara kelompok sosial dengan masyarakat dalam arti khusus. Kelompok sosial terbentuk karena adanya unsur-unsur yang sama seperti tempat tinggal, pekerjaan, kedudukan, atau kegemaran yang sama. Kelompok sosial memiliki anggota-anggota yang berinteraksi dan berkomunikasi secara terus menerus. Contoh : ketetanggaan, teman sepermainan, teman seperjuangan, kenalan, dan sebagainya.

4). Kelompok asosiasi / associational group        Kelompok asosiasi adalah kelompok yang terorganisir dan memiliki struktur formal (kepengurusan).

* Ciri-ciri kelompok asosiasi :1. direncanakan2. terorganisir3. ada interaksi terus menerus4. ada kesadaran kelompok5. kehadirannya konstan

Page 3: Klasifikasi Kelompok Sosial

E. Klasifikasi Kelompok Nyata1. Klasifikasi menurut erat longgarnya ikatan antar anggotaa. Gemeinschaft / paguyuban      Merupakan kelompok sosial yang anggota-anggotanya memiliki ikatan batin yang murni, bersifat alamiah dan kekal

       * Ferdinand Thonies membagi menajdi 3 bagian :    - Gemeinschaff by blood: Paguyuban karena adanya ikatan darah       Contoh : kerabat, klien    - Gemeinschaft of place: Paguyuban karena tempat tinggal berdekatan.       Contoh : RT, RW, Pedukuhan, Pedesaan    - Gameinschaft of mind: Paguyuban karena jiwa dan pikiran yang sama.       Contoh : kelompok pengajian, kelompok mahzab (Sekte)

b. Gesselschaft / patembayan     Merupakan ikatan lahir yang bersifat kokoh untuk waktu yang pendek, strukturnya bersifat mekanis dan sebagai suatu bentuk dalam pikiran belaka.Contoh : ikatan antar pedagang, organisasi dalam sebuah pabrik.

      2. Klasifikasi Menurut Kualitas Hubungan Antar Anggota

      a. Kelompok Primer (Primary Group)      Merupakan suatu kelompok yang hubungan antar anggotanya saling kenal mengenal dan bersifat informal.Contoh : keluarga, kelompok sahabat, teman, teman sepermainanb. Kelompok Sekunder (secondary Group)       Merupakan hubungan antar anggotanya bersifat formal, impersonal dan didasarkan pada asas manfaat.Contoh : sekolah, PGRI

3. Klasifikasi Menurut Pencapaian Tujuana. Kelompok Formal      Merupakan kelompok yang memiliki peraturan-peraturan dan tugas dengan sengaja dibuat untuk mengatur hubungan antar anggotanya.Contoh : Parpol, lembaga pendidikan

b. Kelompok Informal      Merupakan kelompok sosial yang terbentuk karena pertemuan yang berulang-ulang dan memiliki kepentingan dan pengalaman yang sama.Contoh : anggota OSIS

     4. Klasifikasi menurut pendapat K. Merthon a. Membership Group        Merupakan kelompok sosial yang setiap orang secara fisik menjadi anggota         kelompok tersebut. Contoh : Anggota OSIS

Page 4: Klasifikasi Kelompok Sosial

b. Reference Group      Merupakan kelompok sosial yang menjadi acuan bagi seseorang (bukan anggota kelompok) untuk membentuk pribadi dan perilakunya sesuai dengan kelompok acuan tersebut.Contoh : Anggota ABRI

5. Klasifikasi menurut sudut pandang individu

a. In Group      Merupakan kelompok sosial tempat individu mengidentifikasikan diri.

b. Out Group      Merupakan kelompok sosial yang menjadi lawan dari in group

F.  Arti Penting Hidup Berkelompok

                  Kita sebagai makhluk sosial tidak akan bisa hidup tanpa bantuan orang lain. Salah satu bentuk kerja sama kita dengan orang lain yaitu dengan membentuk kelompok sosial. Dalam sebuah kelompok sosial dapat membantu kita untuk mempermudah menyelesaikan suatu urusan atau tugas atau tujuan dengan cara bekerja sama. Pekerjaan yang terasa sulit kita kerjakan sendiri akan menjadi lebih mudah jika dikerjakan secara berkelompok sebab dalam suatu anggota kelompok , masing-masing anggota mempunyai keahlian khusus di bidangnya masing-masing, sehinga terjadilah pembagian tugas dan spesifikasi kerja yang membuat hasil dari pekerjaan tersebut menjadi maksimal. Dari uraian tersebut dapat kita simpulkan bahwa pentingnya hidup berkelompok untuk mempermudah memenuhi kabutuhan hidup.

G. Identifikasi Kelompok Sosial yang Terdapat di Lingkungan Sekitar Tempat Tinggal Kami

1. Kelompok sosial yang teratur

      * Kelompok sosial teratur yang kami jadikan contoh yaitu karang taruna. Karang taruna merupakan salah satu kelompok sosial yang teratur dan terstruktur, sebab dalam karang taruna terdapat susunan organisasi yang jelas serta pembagian tugas yang jelas pula. Selain itu kegiatan yang dilakukan dan merupakan tujuan dari kaang taruna merupakan kegiatan yang positif. Beberapa contoh kegiatan karang taruna , yaitu : mengadakan peringatan HUT RI 17 Agustus pada setiap tahunnya. Kegiatan tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan sikap nasionalisme rakyat Indonesia melalui beberapa kegiatan, seperti lomba-lomba yang diikuti warga kampung. Selain itu contoh kegiatan lain yaitu , mengadakan bakti sosial untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.

2. Kelompok sosial yang tidak teratur

Page 5: Klasifikasi Kelompok Sosial

      * Kelompok sosial yang tidak teratur yang kami jadikan contoh yaitu paguyupan tukang becak. Paguyupan tukang becak ini tidak memiliki struktur organisasi yang jelas. Mereka berkumpul biasanya hanya untuk mebicarakan hal yang tidak penting ataupun sekedarcangkrukan.Mereka berkumpul tidak pada waktu yang ditentukan dan disepakati bersama , tetapi meraka hanya berkumpul semau mereka kapan pun meraka ingin berkumpul. Kegiatan yang dilakukan dalam paguyupan tukang becak ini kurang efisien karena hanya didasarkan pada kepentingan mereka sendiri.

Transcript of "Klasifikasi kelompok sosial menurut beberapa ahli"

1. 1. 1. DURKHEIM : SOLIDARITAS MEKANIK DAN SOLIDARTAS ORGANIK Dalam bukunya The Division of Labor in Society, ia membedakan antara kelompok yang didasarkan pada : a.Solidaritas mekanik Solidaritas mekanik adalah solidaritas yang muncul pada masyarakat yang masih sederhana dan diikat oleh kesadaran kolektif serta belujm mengenal adanya pembagian kerja diantara para anggota kelompok. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut: · Menandai masyarakat yang masih sederhana dan dinamakan segmental · Kelompok manusia tinggal tersebar dan hidup tersebar dan terpiah dari yang lainya · Masing-masing kelompok dapat memenuhi keperluan mereka tanpa memerlukan bantuan atau kerja sama dengan kelompok diluarnya · Masing-masing anggota pada umumnya dapat menjalankan peran yang di perankan oleh anggota lain · Pembanggian kerja belum berkembang · Peran anggta sama sehingga ketidakhadiran seorang anggota kelompk tidak mempengaruhi kelangsungan hidup kelmpok karena peran anggota tersebut dapat di kerjakan orang lain · Setiap kelompok hidup mandiri sehigga kelangsungn hidunya tidak tergantung pada kelompok lain · Masyarakat di ikat oleh kesadaran kolektif yaitu kesadaran bersama yang mencakup keseluruhan kepercayaan dan perasaan kelompok dan bersifat ekstern dan memaksa · Sanksi terhadap pelanggaran hukum bersifat represif yaitu barang siapa yang melanggar solidaritas social dia diknai hokum pidana Dari cirri-ciri solidaritas meknik, kita dapat menyimpulkan bahwa contoh kelompok solidaritas mekanik yaitu masyarakat pada zaman riitif atau zaman purba.

2. 2. b. Solidaritas organik Solidaritas organik adalah solidaritas yang mengikat masyarakat yang sudah kompleks dan telah mengenal pembagian kerja yang teratur sehingga disatukan oleh saling ketergantungan antaranggota. Ciri– ciri solidaritas organik adalah sebagai berikut: Masyarakat yang telah mengenal pembagian kerja yang rinci dan dipersaukan oleh kesalingtergantungan antarbagian Setiap anggota menjalankan peran yang berbeda dan diantara bagian peran yang dapat salingketergantungan laksana ketergantungan antara bagian suatu organisme biologis Ketidakhadiran pemegang peran tentu tertentu akan mengakibatkan gangguan pada kelamgsungan hidup masyarakat Hukum yang menonjl adalah hukum perdata, artiya siapa yang melanggar harus membayar ganti rugi. Contoh kelompok solidaritas rganik yaitu masyarakat yang modern yang telah mengenal adanya system kerja sama untuk memenuhi hidupnya.

3. 3. 2. TONNIES : GEMEINSCHAFT DAN GESELLSCHAFT Tonnies merupakan tokoh sosiologi klasik. Dia mengklasifikasikan kelompok soial yaitu: a.Gemeinschaft gemeinschaft adalah kelompok sosial yang anggota-anggotanya memiliki ikatan batin yang murni, bersifat alamiah, dan kekal. Gemeinscfaft memiliki ciri-ciri sebagai berikut yaitu: · Kehidupan bersama yang

Page 6: Klasifikasi Kelompok Sosial

intim · Pribadi dan ekslusif · Suatu keterikatan yang dibawah sejak lahir Gemeinschaft memiliki tiga jenis yaitu gemeinschaft by blood, gemeischaft of place dan gemeischaft by mind. Contoh dari gemeischaft adalah kelompk kekerabatan dan keluarga. b. Gesellschaft Patembayan atau gesellschaft adalah kelompok sosial yang anggota-anggotanya memiliki ikatan lahir yang pokok untuk jangka waktu yang pendek. Memiliki cirri-ciri diantaraya: · Kehidupanya semu · Sebagai kehidupan public, sebagai orang yang kebetulan hadir bersama tetapi masing-masing tetap mandiri · Bersifat sementara Contoh dari gesellschaft adalah peagang dan pembeli. Setelah mereka mereka melakukan transaksi jual beli maka mereka tidak akan bertemu. Artinya kelompok yang mereka ciptakan bersifat sementara.

4. 4. Sebutkan contoh dlm kehidupan nyata solidaritas mekanik & organik! (dewa) Menurut kalian solidaritas mana yg paling dominan pd zaman modern ini & alasan! (fida)

5. 5. 3.W.G SUMNER : IN-GROUP DAN OUT-GROUP Klasifikasi lainya dikemukakan oleh sumner, ia mengelompokan kelmpok yaitu in-group dan out-group. Menurut Sumner di kalangan anggota kelompok dalam dijumpai persahabatan, kerjasama, keteraturan dan kedamaian sedangkan hubungan antara kelompok dalam dengan kelompok luar cenderung ditandai kebencian, permusuhan, perang clan perampokan. Menurut Sumner selanjutnya, perasaan yang berkembang pada masyarakat modern ialah patriotisme. Meskipun dalam masyarakat modern batas kelompok telah diperluas dan keanggotaan yang dijadikan acuan ialah kewarganegaraan, namun dalam patriotisme kesetiaan pada kelompok dan pimpinan kelompok serta perasaan etnosentrisme tetap dipertahankan. Setiap warga negara diharapkan berkorban untuk negaranya. Dalam pandangan Sumner patriotisme ini bahkan dapat berkembang menjadi chauvinism. Contohya suku jawa merupakan kelompok dalam, kemudian suku bugis merupakan kelompok luar dari suku jawa tersebut. Pasti suku jawa menganggap sebelah mata suku bugis dan menganggap kelompoknya adalah yang terbaik. Hal seperti ini akan menyebabkan konflik etnis.

6. 6. 4. ROBERT K. MERTON : MEMBERSHIP GROUP DAN REFERENCE GROUP membership group adalah suatu kelompok sosial, di mana setiap orang secara fisik menjadi anggota kelompok tersebut. Batas-batas fisik yang dipakai untuk menentukan keanggotaan seseorang tidak dapat ditentukan secara mutlak. Hal ini disebabkan perubahan-perubahan keadaan. Situasi yang tidak tetap akan memengaruhi derajat interaksi di dalam kelompok tadi sehingga adakalanya seorang anggota tidak begitu sering berkumpul dengan kelompok tersebut walaupun secara resmi dia belum keluar dari kelompok itu.contohya seorang anggota NU bisa saja berteladan pada tokoh agama Islam Indonesia yang bukan anggota NU. Reference group adalah kelompok sosial yang menjadi acuan seseorang (bukan anggota kelompok) untuk membentuk pribadi dan perilakunya. Dengan kata lain, seseorang yang bukan anggota kelompok sosial bersangkutan mengidentifikasikan dirinya dengan kelompok tadi. Contohnya misalnya seseorang yang ingin menjadi artis tetapi dia tidak lulus tes dan orang tersebut berdandan seperti artis. 5. KELOMPOK FORMAL DAN KELOMPOK INFORMAL a. kelompok formal kelompok formal adalah kelompok yang memiliki struktur dan organisasi yang jelas yang disebut dengan birokrasi. Ciri-ciri kelompok formal adalah: · Memiliki tujuan yang hendak dicapai · Memiliki struktur organisasi dan pembagian tugas dan wewenang · Memiliki peraturan tertulis, disiplin dan loyalitas · Aktivitasnya terus menerus · Melakukan pengerahan tenaga Contoh dari kelompok formal adalah birokrasi pemerintah, partai politik dan lembaga pendidikan formal. b. kelompok informal kelompok informal adalah kelompok yang tidak memiliki struktur dan organisasi tertentu, tidak memiliki peraturan tertulis dan tidak memiliki hirarki. Kelompok non formal terbentuk karena sering bertemu. Contohnya kelompok arisan.

7. 7. 6. COOLEY: PRIMARY GROUP Primary group adalah kelompok-kelompok yang ditandai dengan ciri-ciri saling mengenal antara anggota-anggotanya serta kerja sama yang erat yang

Page 7: Klasifikasi Kelompok Sosial

bersifat pribadi. Sebagai salah satu hasil hubungan yang erat dan bersifat pribadi tadi adalah adanya peleburan individu-individu ke dalam kelompok-kelompok sehingga tujuan individu menjadi tujuan kelompok juga. Oleh karena itu hubungan sosial di dalam kelompok primer berisfat informal (tidak resmi), akrab, personal, dan total yang mencakup berbagai aspek pengalaman hidup seseorang.ciri-ciri primary group adalah : Jumlahnya kecil Memiliki solidaritas yang kuat, rasa kebersamaanya tinggi Terikat kuat dengan budayanya Antarnanggotanya saling terikat kenal , akrab dan dekat Contohnya yaitu keluarga, kekerabatan, kelompok RW/RT dan masyarakat desa Kemudian ada juga yang dikatakan secondary group. Secondary group memiliki ciri-ciri sebagai berikut. Jumlah anggotanya besar Rasa kebersamaanya kurang Masing-masing anggota kurang akrab Pola hubungannya kontekstual Contohya partai politik dan perkumpulan.

8. 8. 7. PERSON : VARIABEL POLA Menurut Parsons variabel pola merupakan seperangkat dilema universial yang dihadapi dan harus dipecahkan seorang pelaku dalam setiap situasi sosial. Variabel pola ini memungkinkan dilakukannya perbandingan antara bermacam-macam kelompok, termasuk di dalamnya yang berada dalam kebudayaan lain.Person menidentifikasikan delima yaitu : affectivity-affective neutrality mengacu pada dilema antara ada-tidaknya perasaan kasih sayang ataupun kebencian dalam suatu interaksi. Dalam hubungan antara pelaku yang terikat oleh pertalian kekerabatan ataupun ikatan pernikahan, sikap afektif dapat diharapkan; namun dalam hubungan antara atasan dan bawahan, antara guru dan murid, atau antara nasabah dan langganannya yang diharapkan ialah adanya affective neutrality-¬ketiadaan sikap afektif. Specificity-diffuseness mengacu pada dilema antara kekhususan dan kekaburan. Dalam situasi interaksi antara orang tua dan anak, misalnya, kita sering menjumpai kekaburan (diffuseness); seorang anak yang melakukan kesalahan di suatu bidang tertentu-misalnya memecahkan piring di waktu makan pagi--mungkin akan dimarahi sepanjang hari, walaupun interaksinya dengan orang tuanya tidak ada hubungannya dengan kegiatan makan. Di pihak lain, kita mengharapkan akan menjumpai kekhususan (specificity) dalam situasi sekolah.

9. 9. universalism-particularism, mengacu pada dilema antara dipakai-tidaknya ukuran universal. Universalism diharapkan akan dijumpai, misalnya, di lingkungan sekolah; setiap orang siswa diharapkan memperoleh perlakuan sama dari guru--siapa pun juga akan dipuji bila berprestasi dan dicela bila tidak berprestasi. Dalam situasi keluarga, di pihak lain, sering berlaku perlakuan khusus (particularism); seorang anak sering lebih diutamakan oleh orang tuanya daripada anak lain. Dikotomi quality-performance mengacu pada situasi yang di dalamnya orang harus memutuskan apakah yang penting faktor yang dibawa sejak lahir ataukah suatu perangkat prestasi tertentu. Kalau dalam suatu hubungan faktor yang dibawa sejak lahir seperti jenis kelamin, usia atau hubungan kekerabatan lebih penting, maka hubungan diwarnai oleh kualitas. Namun bilamana dalam suatu hubungan yang dipentingkan ialah prestasi, seperti misatnya hubungan guru atau pelatih olahraga dengan para siswa mereka, maka hubungan tersebut diwarnai oleh prestasi. Variabel pola terakhir, self-orientation dan collectivity-orientation menitikberatkan pada orientasi pelaku dalam suatu hubungan. Manakala dalam suatu hubungan seseorang berorientasi pada kepentingan diri-sendiri, seperti misalnya pada hubungan perniagaan, maka kita berbicara mengenai orientasi pada dirisendiri. Namun bilamana dalam suatu hubungan dijumpai orientasi pada kepentingan umum, yaitu dalam hal pelaku yang terlibat dalam institusi pelayanan--misalnya rohaniwan, dokter, pemadam kebakaran-maka kita berbicara mengenai orientasi pada kolektiva.

10. 10. 8. GEERTZ : PRIAYI, SANTRI DAN ABANG Suatu klasifikasi yang digali Geertz dari masyarakat Jawa (khususnya masyarakat suatu kota di Jawa Timur serta daerah pedesaan di sekitarnya) ialah pembedaan antara kaum abangan, santri dan priayi penting untuk kita ketahui karena sering digunakan para ilmuwan untuk menjelaskan berbagai peristiwa di kala itu--

Page 8: Klasifikasi Kelompok Sosial

terutama kehidupan politik kita di tahun-tahun menjelang terjadinya tragedi pada tahun 1965 berupa kudeta Gerakan Tiga Puluh September serta epilognya. a.Subtradisi abangan yang menurut Geertz diwarnai berbagai upacara selamatan, praktik pengobatan tradisional serta kepercayaan pada makhluk halus dan kekuatan gaib itu terkait pada kehidupan di pedesaan. b. Subtradisi santri yang ditandai oleh ketaatan pada ajaran agama Islam serta keterlibatan dalam berbagai organisasi sosial dan politik yang bernafaskan Islam dijumpai di kalangan pengusaha yang banyak bergerak di pasar maupun di desa selaku pemuka agama. c. Subtradisi ketiga, priayi, ditandai pengaruh mistik Hindu-Buddha prakolorrial maupun pengaruh kebudayaan Barat dan dijumpai pada kelompok elite "kerah putih" (white collar elite) yang merupakan bagian dari birokasi pemerintah. 9. MAX WEBER : ORGANISASI FORMAL Menurut weber dalam masyarakat modern kita menjumpai suatu system jabatan yang dinamakannya birokrasi. Organisasi yang disebutkan ole weber mengandung sejumlah prinsip. Prinsip tersebut hanya di jumpai pada birokrasi yang oleh weber disebut tipe ideal, yang tidak kita jumpai dalam masyarakat. Contohnya peraturan pemerintah mengenai pendidikan tinggi oleh presiden RI.

11. 11. 10. KLASIFIKASI ROBERT BIERSTEDS Robert Bierstedt mengunakan tiga kriteria untuk membedakan jenis kelompok, yaitu ada tidaknya (a) organisasi, (b) hubungan sosial di antara anggota kelompok, dan (c) kesadaran jenis. Ber¬dasarkan ketiga kriteria tersebut Bierstedt kemudian membedakan empat jenis kelompok; kelompok statistik (statistical group), kelompok kemasyarakatan (societal group), kelompok sosial (social group), dan kelompok asosiasi (associational group). Kelompok asosiasi dalam jenis kelompok ini para anggotanya mempunyai kesadaran jenis; dan menurut Bierstedt (dengan mengutip 'pandangan Maclver) pada kelompok ini dijumpai persamaan.kepentingan pribadi (like interest) maupun kepentingan bersama (common interest). Di samping itu di antara para anggota kelompok asosiasi kita jumpai adanya hubungan social ¬adanya kontak dan komunikasi. Selain itu di antara para anggota dijumpai adanya ikatan organisasi formal. Dari riwayat hidup kita dapat ditelusuri berbagai kelompok asosiasi yang di dalamnya kita menjadi anggota, seperti misalnya Negara RI, sekolah, OSIS, Gerakan Pramuka dan sebagainya. Kelompok social merupakan kelompok yang anggotanya mem¬punyai kesadaran jenis dan berhubungan satu dengan yang lain tetapi tidak terikat dalam ikatan organisasi. Contoh yang disajikan Bierstedt ialah kelompok teman, kerabat dan sebagainya.

12. 12. Kelompok kemasyarakatan, merupakan kelompok yang hanya memenuhi satu persyaratan, yaitu kesadaran akan persamaan di antara mereka. Di dalam kelompok jenis ini belum ada kontak dan komunikasi di antara anggota, dan juga belum ada organisasi. Berbeda dengan kelompok asosiasi, maka menurut Bierstedt kelompok ini dijumpai persamaan kepentingan pribadi tetapi bukan kepentingan bersama. Hasil Sensus Penduduk yang _ ditakukan Biro Pusat Statistik pada tahun 1990, misalnya, menunjukkan bahwa apabila dikelompokkan menurut jenis kelamin maka penduduk Indonesia terdiri atas 89.448.235 laki-laki dan 89.873.406 perempuan. Kelompok statistik merupakan kelompok yang tidak memenuhi ketiga kriteria tersebut di atas--kelompok yang tidak merupakan organisasi, tidak ada hubungan sosial antara anggota, dan tidak ada kesadaran jenis. Oleh Bierstedt dikemukakan bahwa kelompok statistik ini hanya ada dalam arti analitis dan merupakan hasil ciptaan para ilmuwan sosial. Contoh yang dapat kita sajikan mengenai kelompok statistik ini ialah, antara lain, pengelompokan sejumlah penduduk berdasarkan usia dengan interval lima tahun yang antara lain dilakukan oleh Biro Pusat Statistik (0-4 tahun, 5-9 tahun dan seterusnya sampai 75 tahun ke atas). Pada anak-anak yang diketompokkan dalam kategori terendah tersebut (yang kadangkala dinamakan kelompok Balita- ¬kelompok usia di bawah lima tahun) maupun dalam kelompok umur berikutnya tidak dijumpai organisasi, kesadaran mengenai keanggotaan dalam kelompok, atau pun hubungan sosial.

Page 9: Klasifikasi Kelompok Sosial

13. 13. KELOMPOK SOSIAL TIDAK TERATUR 1.Publik Public adalah orang-orang yang bukan merupakan kesatuan karena jumlahnya sangat besar dan tidak ada pusat perhatian yang tajam. Pola interaksi kepada public kadang bersifat tidak langsung melalui media massa, misalnya radio, televisi. Tingkah laku public didasarkan atas perilaku individual dan diprakarsai oleh kepentingan-kepentingan individual. Misalnya pemilihan umum dan pengajian akbar. 2. Kerumunan Kerumunan adalah sejumlah orang yang berkumpul di suatu tempat tertentu yang sifatnya sementara dan tanpa ikatan apapun. Misalnya penonton sepak bola

14. 14. Robert Bierstedt (1948) yang dikutip oleh Kamanto Sunarto (1993) mengemukakan tiga kriteria untuk menentukan apakah kumpulan orang dapat dikategorilan sebagai kelompok sosial atau sebaliknya tidak dapat dikategorikan sebagai kelompok sosial. Tiga kriteria itu adalah sebagai berikut. a. Ada atau tidaknya organisasi. b. Ada atau tidaknya hubungan sosial di antara mereka. c. Ada atau tidaknya kesadaran jenis. Tidak semua kelompok sosial memenuhi tiga syarat di atas. Berdasarkan kriteria tersebut, kelompok sosial terbagi lagi ke dalam empat jenis kelompok, yaitu asosiasi, kelompok sosial, kelompok kemasyarakatan, dan kelompok statistik.

15. 15. a. Asosiasi Kelompok yang disebut asosiasi biasanya memiliki aturan dan mekanisme keanggotaan tertentu yang sudah jelas atau terorganisir, ada hubungan sosial, dan ada kesadaran jenis. Jadi, memenuhi semua kriteria di atas. Contoh kelompok sosial yang dapat dikatakan sebagai asosiasi adalah sekolah, OSIS, PSSI, partai politik, dan sebagainya. b. Kelompok Sosial Jenis kelompok sosial model ini biasanya tidak memiliki aturan dan mekanisme keanggotaan secara formal, tetapi mempunyai hubungan sosial yang relatif tetap dan memiliki kesadaran jenis. Jadi, memenuhi dua kriteria yang disebutkan di atas. Contoh kelompok sosial ini adalah kelompok teman bermain, kerabat, dan sebagainya. c. Kelompok Kemasyarakatan Kelompok kemasyarakatan hanya memenuhi satu kriteria, yaitu mereka memiliki kesadaran jenis, tetapi tidak terorganisir dan tidak ada hubungan sosial. Contoh kelompok kemasyarakatan adalah kelompok berdasarkan jenis kelamin dari suatu hasil sensus penduduk perempuan. Contoh lainnya adalah kelompok masyarakat miskin, kelompok masyarakat elite, dan sebagainya. d. Kelompok Statistik Kelompok statistik adalah kelompok yang tidak memenuhi semua kriteria yang disebut di atas. Misalnya, pengelompokan penduduk menurut Biro Pusat Statistik berdasar usia, seperti 0–4 tahun, 5–9 tahun, 75 tahun ke atas, dan seterusnya