makalah klasifikasi kelompok alga

27
ALGA (PROTISTA MIRIP TUMBUHAN) Alga biasanya berupa fitoplankton yang hidup melayang di dalam air. Akan tetapi ada pula alga yang hidup di dasar perairan. Ilmu yang mempelajari alga disebut fikologi. 1. Klasifikasi Alga Alga yang hidup melayang-layang di permukaan air disebut neuston, sedangkan yang hidup di dasar perairan disebut bersifat bentik. Alga yang bersifat bentik digolongkan menjadi : a. epilitik (hidup di atas batu) b. epipalik (melekat pada lumpur atau pasir) c. epipitik (melekat pada tanaman) d. epizoik (melekat pada hewan). Berdasarkan habitatnva di perairan, alga dibedakan atas : a. alga subaerial, yaitu alga yang hidup di daerah permukaan b. alga intertidal, yaitu alga yang secara periodik muncul di permukaan karena naik turunnya air akibat pasang surut c. alga sublitoral, yaitu alga yang hidup di bawah permukaan air 1

Upload: rainy-rai

Post on 27-Oct-2015

280 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

ALGA (PROTISTA MIRIP TUMBUHAN)Alga biasanya berupa fitoplankton yang hidup melayang di dalam air. Akan tetapi ada pula alga yang hidup di dasar perairan. Ilmu yang mempelajari alga disebut fikologi.1. Klasifikasi AlgaAlga yang hidup melayang-layang di permukaan air disebut neuston, sedangkan yang hidup di dasar perairan disebut bersifat bentik. Alga yang bersifat bentik digolongkan menjadi :a. epilitik (hidup di atas batu) b. epipalik (melekat pada lumpur atau pasir)c. epipitik (melekat pada tanaman) d. epizoik (melekat pada hewan).Berdasarkan habitatnva di perairan, alga dibedakan atas :a. alga subaerial, yaitu alga yang hidup di daerah permukaan b. alga intertidal, yaitu alga yang secara periodik muncul di permukaan karena naik turunnya air akibat pasang surut c. alga sublitoral, yaitu alga yang hidup di bawah permukaan air d. alga edafik, yaitu alga yang hidup di dalam tanah.Beberapa jenis alga dapat bersimbiosis dengan organisme lainnya. Misalnya, Chlorella sp. hidup bersama Paramecium, Hydra, atau Mollusca; alga Platymonas sp. hidup bersama cacing pipih Convoluta roscoffensis.Alga ada yang bersel tunggal (uniseluler), membentuk koloni berupa filamen (kumpulan sel berbentuk benang) atau koloni yang tidak membentuk filamen. Alga uniseluler ada yang dapat bergerak atas kekuatan sendiri (motil) dan ada yang tidak dapat bergerak (nonmotil). Alga uniseluler yang mikroskopis tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Sebaliknya, ada alga yang membentuk koloni berupa. filamen berukuran cukup besar sehingga dapat dilihat dengan mata telanjang. Sel yang terletak paling bawah pada filamen membentuk alat khusus untuk menempel pada batu, batang pohon, pasir, atau lumpur. Alat tersebut dinamakan pelekap. Koloni alga yang tidak membentuk filamen umumnya berbentuk bola atau pipih tanpa pelekap.2. Reproduksi Alga Alga bereproduksi melalui dua cara yaitu seksual dan aseksual. Reproduksi secara aseksual terjadi melalui pembelahan sel, fragmentasi, dan pembentukan zoospora. Reproduksi secara seksual terjadi melalui isogami dan oogami.a. Reproduksi AseksualReproduksi aseksual terjadi melalui pembelahan sel menghasilkan dua sel anak yang masing-masing akan menjadi individu baru. Reproduksi dengan cara pembelahan sel umumnya terjadi pada alga bersel tunggal. Alga berbentuk koloni tanpa filamen atau yang berbentuk filamen umumnya bereproduksi melalui fragmentasi. Fragmentasi adalah terpecah-pecahnya koloni menjadi beberapa bagian.Selain melalui pembelahan sel dan fragmentasi, alga juga dapat bereproduksi melalui pembentukan zoospora. Zoospora merupakan sel tunggal yang diselubungi oleh selaput dan dapat bergerak atau berenang bebas dengan menggunakan satu atau lebih flagela. Setiap zoospora merupakan calon individu baru.b. Reproduksi SeksualReproduksi seksual melibatkan peleburan dua gamet untuk membentuk zigot dan tumbuh menjadi individu baru. Terdapat dua tipe reproduksi seksual, yaitu isogami dan oogami.Pada tipe isogami, gamet jantan dan gamet betina berukuran sama besar dan umumnya dapat bergerak. Jika zigot hasil peleburan gamet betina dengan jantan mengalami dormansi, maka disebut zigospora.Pada tipe oogami, ukuran gamet jantan berbeda dengan ukuran gamet betina. Gamet betina atau telur berukuran besar dan tidak bergerak, sedangkan gamet jantan berukuran kecil dan dapat bergerak. Jika zigot yang terbentuk tidak berkecambah tetapi mengalami dormansi, maka disebut oospora (Raven et al. 2005; Solomon et al. 2005).3. Kelompok-Kelompok Alga Alga memiliki pigmen hijau daun yang disebut klorofil sehingga dapat melakukan fotosintesis. Selain itu, alga juga memiliki pigmen lain yang dominan. Berdasarkan dominansi pigmennya, alga dapat dibedakan menjadi alga cokelat, alga merah, alga keemasan, diatom, dan alga hijau.a. Alga Cokelat (Phaeophyta)Warna alga cokelat ditimbulkan oleh adanya pigmen cokelat (fukosantin) yang secara dominan menyelubungi warna hijau dari klor

TRANSCRIPT

Page 1: makalah klasifikasi kelompok alga

ALGA (PROTISTA MIRIP TUMBUHAN)

Alga biasanya berupa fitoplankton yang hidup melayang di dalam air.

Akan tetapi ada pula alga yang hidup di dasar perairan. Ilmu yang mempelajari

alga disebut fikologi.

1. Klasifikasi Alga

Alga yang hidup melayang-layang di permukaan air disebut neuston,

sedangkan yang hidup di dasar perairan disebut bersifat bentik. Alga yang

bersifat bentik digolongkan menjadi :

a. epilitik (hidup di atas batu)

b. epipalik (melekat pada lumpur atau pasir)

c. epipitik (melekat pada tanaman)

d. epizoik (melekat pada hewan).

Berdasarkan habitatnva di perairan, alga dibedakan atas :

a. alga subaerial, yaitu alga yang hidup di daerah permukaan

b. alga intertidal, yaitu alga yang secara periodik muncul di permukaan

karena naik turunnya air akibat pasang surut

c. alga sublitoral, yaitu alga yang hidup di bawah permukaan air

d. alga edafik, yaitu alga yang hidup di dalam tanah.

Beberapa jenis alga dapat bersimbiosis dengan organisme lainnya.

Misalnya, Chlorella sp. hidup bersama Paramecium, Hydra, atau Mollusca;

alga Platymonas sp. hidup bersama cacing pipih Convoluta roscoffensis.

Alga ada yang bersel tunggal (uniseluler), membentuk koloni berupa

filamen (kumpulan sel berbentuk benang) atau koloni yang tidak membentuk

filamen. Alga uniseluler ada yang dapat bergerak atas kekuatan sendiri (motil)

dan ada yang tidak dapat bergerak (nonmotil). Alga uniseluler yang

mikroskopis tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Sebaliknya, ada alga

1

Page 2: makalah klasifikasi kelompok alga

yang membentuk koloni berupa. filamen berukuran cukup besar sehingga

dapat dilihat dengan mata telanjang. Sel yang terletak paling bawah pada

filamen membentuk alat khusus untuk menempel pada batu, batang pohon,

pasir, atau lumpur. Alat tersebut dinamakan pelekap. Koloni alga yang tidak

membentuk filamen umumnya berbentuk bola atau pipih tanpa pelekap.

2. Reproduksi Alga

Alga bereproduksi melalui dua cara yaitu seksual dan aseksual.

Reproduksi secara aseksual terjadi melalui pembelahan sel, fragmentasi, dan

pembentukan zoospora. Reproduksi secara seksual terjadi melalui isogami dan

oogami.

a. Reproduksi Aseksual

Reproduksi aseksual terjadi melalui pembelahan sel menghasilkan

dua sel anak yang masing-masing akan menjadi individu baru. Reproduksi

dengan cara pembelahan sel umumnya terjadi pada alga bersel tunggal.

Alga berbentuk koloni tanpa filamen atau yang berbentuk filamen

umumnya bereproduksi melalui fragmentasi. Fragmentasi adalah terpecah-

pecahnya koloni menjadi beberapa bagian.

Selain melalui pembelahan sel dan fragmentasi, alga juga dapat

bereproduksi melalui pembentukan zoospora. Zoospora merupakan sel

tunggal yang diselubungi oleh selaput dan dapat bergerak atau berenang

bebas dengan menggunakan satu atau lebih flagela. Setiap zoospora

merupakan calon individu baru.

b. Reproduksi Seksual

Reproduksi seksual melibatkan peleburan dua gamet untuk

membentuk zigot dan tumbuh menjadi individu baru. Terdapat dua tipe

reproduksi seksual, yaitu isogami dan oogami.

2

Page 3: makalah klasifikasi kelompok alga

Pada tipe isogami, gamet jantan dan gamet betina berukuran sama

besar dan umumnya dapat bergerak. Jika zigot hasil peleburan gamet

betina dengan jantan mengalami dormansi, maka disebut zigospora.

Pada tipe oogami, ukuran gamet jantan berbeda dengan ukuran

gamet betina. Gamet betina atau telur berukuran besar dan tidak bergerak,

sedangkan gamet jantan berukuran kecil dan dapat bergerak. Jika zigot

yang terbentuk tidak berkecambah tetapi mengalami dormansi, maka

disebut oospora (Raven et al. 2005; Solomon et al. 2005).

3. Kelompok-Kelompok Alga

Alga memiliki pigmen hijau daun yang disebut klorofil sehingga dapat

melakukan fotosintesis. Selain itu, alga juga memiliki pigmen lain yang

dominan. Berdasarkan dominansi pigmennya, alga dapat dibedakan menjadi

alga cokelat, alga merah, alga keemasan, diatom, dan alga hijau.

a. Alga Cokelat (Phaeophyta)

Warna alga cokelat ditimbulkan oleh adanya pigmen cokelat

(fukosantin) yang secara dominan menyelubungi warna hijau dari klorofil

pada jaringan. Selain fukosantin, alga cokelat juga mengandung pigmen

lain seperti klorofil a, klorofil c, violasantin, beta-karoten, dan

diadinosantin.

Alga cokelat merupakan alga yang memiliki talus terbesar

dibandingkan jenis alga lainnya. Pada kondisi yang sesuai, Macrocystis sp.

atau alga cokelat raksasa dapat mencapai panjang 100 meter dan kecepatan

tumbuh mencapai 15 cm per hari. Alga cokelat yang sering ditemukan di

tepi pantai sedang mengalami fase diploid dari siklus hidupnya.

1) Ciri-ciri alga cokelat

Ciri-ciri alga cokelat adalah sebagai berikut.

a) Ukuran talus mulai dari mikroskopis sampai makroskopis.

Berbentuk tegak, bercabang, atau filamen tidak bercabang.

3

Page 4: makalah klasifikasi kelompok alga

b) Memiliki kloroplas tunggal. Ada kloroplas yang berbentuk

lempengan diskoid (cakram) dan ada pula yang berbentuk benang.

c) Memiliki pirenoid yang terdapat di dalam kloroplas. Pirenoid

merupakan tempat menyimpan cadangan makanan. Cadangan

makanan yang terdapat pada alga ini berupa laminarin.

d) Bagian dalam dinding sel tersusun dari lapisan selulosa, sedangkan

bagian luar tersusun dari gumi. Pada dinding sel dan ruang antarsel

terdapat asam alginat (algin).

e) Mempunyai jaringan transportasi air dan zat makanan yang analog

dengan jaringan transportasi pada tumbuhan darat.

2) Habitat

Alga cokelat umumnya hidup di air laut, terutama laut yang bersuhu

agak dingin dan sedang. Hanya ada beberapa jenis alga cokelat yang

hidup di air tawar.

Di daerah subtropis, alga cokelat hidup di daerah intertidal, yaitu

daerah literal sampai sublitoral. Di daerah tropis, alga cokelat biasanya

hidup di kedalaman 220 meter pada air yang jernih.

3) Cara hidup

Alga cokelat bersifat autotrof. Foto-sintesis terjadi di helaian yang

menyerupai daun. Gula yang dihasilkan ditransportasikan ke tangkai

yang menyerupai batang.

4) Peranan alga cokelat dalam kehidupan

Alga cokelat bermanfaat bagi industri makanan dan farmasi. Algin

(asam alginat) yang merupakan bagian koloid dari alga cokelat

digunakan dalam pembuatan es krim, pil, tablet, salep, obat pembersih

gigi, losion, dan krem sehabis bercukur. Selain itu, alga cokelat

digunakan untuk makanan ternak dan sebagai pupuk karena kandungan

nitrogen dan kaliumnya cukup tinggi sedangkan fosfornya rendah.

4

Page 5: makalah klasifikasi kelompok alga

5) Reproduksi

Reproduksi pada alga cokelat terjadi secara aseksual dan seksual.

Reproduksi aseksual dengan pembentukan zoospora berflagela dan

fragmentasi, sedangkan reproduksi seksual terjadi secara oogami atau

isogami. Reproduksi seksual alga cokelat hampir serupa dengan

pembiakan generatif tumbuhan tingkat tinggi. Contohnya adalah

reproduksi pada Fucus vesiculosus. Selain berkembang biak secara

aseksual dengan fragmentasi, Fucus vesiculosus juga berkembang biak

dengan cara seksual dengan oogami.

Proses oogami adalah sebagai berikut. Ujung lembaran talus yang

fertil membentuk reseptakel, yaitu badan yang mengandung alat pembiak.

Di dalam reseptakel terdapat konseptakel yang mengandung anteridium

yang menghasilkan sel kelamin jantan (spermatozoid) dan oogonium yang

menghasilkan sel telur dan benang-benang mandul (parafisis).

Anteridium berupa sel-sel berbentuk jorong yang terletak rapat

satu sama lain pada filamen pendek bercabang-cabang yang muncul dari

dasar dan tepi konseptakel. Tiap anteridium menghasilkan 64

spermatozoid.

Oogonium berupa badan yang duduk di atas tangkai. Oogonium

jumlahnya sangat banyak dan tiap oogonium mengandung 8 sel telur.

Akan tetapi, hanya 40% dari sel telur yang dapat dibuahi dan hanya 1 atau

2 dari setiap 100.000 spermatozoid dapat membuahi sel telur. Zigot lalu

membentuk dinding selulosa dan pektin, kemudian melekat pada suatu

substrat dan tumbuh menjadi individu baru yang diploid.

Contoh alga cokelat, antara lain:

a) Fucus serratus

b) Macrocystis pyrifera

c) Sargassum vulgare

d) Turbinaria decurrens

5

Page 6: makalah klasifikasi kelompok alga

Poin kunci

Phaeophyta memiliki pigmen dominan fukosantin, bertalus terbesar di

antara alga yang ada, dan memilliki pirenoid untuk menyimpan laminari di

ruang antarsel.

Berikut ini akan kita bahas salah satu jenis alga cokelat, yaitu

Sargassum. Sargassum merupakan genus dengan anggota lebih dari 150

spesies. Alga ini banyak terdapat di perairan tropis dan subtropis, misalnya

lautan Atlantik sebelah barat, yaitu laut Sargasso.

Sargassum muticum adalah salah satu contoh gulma laut yang

berasal dari Jepang. Saat ini, alga tersebut sudah tersebar di pantai barat

Amerika Utara dan Inggris.

Ciri-ciri Sargassum :

a) bentuk talus seperti pohon

b) batang utama pipih, mempunyai bagian seperti daun di sisi samping

c) kantong udara berbentuk bulat

d) reseptakel mempunyai modifikasi cabang yang berbentuk bulat

Sargassum

e) konseptakel terdapat di ujung cabang-cabang

f) hidup di daerah literal dan sublitoral

g) hidup melayang di air atau melekat pada substrat.

Sargassum yang hidup melayang tidak dapat bereproduksi secara seksual

tetapi dapat melakukan fragmentasi (Solomon et al. 2005).

6

Page 7: makalah klasifikasi kelompok alga

b. Alga Merah (Rhodophyta)

Alga merah berwarna merah sampai ungu, tetapi ada juga yang

lembayung atau kemerah-merahan. Kromatofora berbentuk cakram atau

lembaran dan mengandung klorofil a, klorofil b, serta karotenoid. Akan

tetapi, warna lain tertutup oleh warna merah fikoeritrin sebagai pigmen

utama yang mengadakan fluoresensi. Jenis Rhodophyta tertentu memiliki

fikosianin yang memberi warna biru.

1) Ciri-ciri alga merah

a) Talus berupa helaian atau berbentuk seperti pohon. Banyak alga

merah yang tubuhnya dilapisi kalsium karbonat.

b) Tidak memiliki flagela.

c) Dinding sel terdiri dari komponen yang berlapis-lapis. Dinding sel

sebelah dalam tersusun dari mikrofibril, sedangkan sisi luar

tersusun dari lendir. Komponen kimia mikroribril terutama adalah

xilan, sedangkan komponen kimia dinding mikrofibril luarnya

adalah manan. Dinding sel alga merah mengandung polisakarida

tebal dan lengket yang bernilai komersial.

Alga merah Laurencia sp.

d) Memiliki pigmen fotosintetik fikobilin dan memiliki pirenoid yang

terletak di dalam kloroplas. Pirenoid berfungsi untuk menyimpan

cadangan makanan atau hasil asimilasi. Hasil asimilasinya adalah

sejenis karbohidrat yang disimpan dalam bentuk tepung fluorid,

7

Page 8: makalah klasifikasi kelompok alga

fluoridosid (senyawa gliserin dan galaktosa), dan tetes minyak.

Tepung fluorid jika ditambah lodium menunjukkan warna

kemerah-merahan.

2) Cara hidup

Alga merah umumnya bersifat autotrof. Akan tetapi ada pula yang

heterotrof, yaitu yang tidak memiliki kromatofora dan biasanya

bersifat parasit pada alga lain.

3) Habitat

Alga merah umumnya hidup di laut yang dalam, lebih dalam daripada

tempat hidup alga cokelat. Sepertiga dari 2500 spesies yang telah

diketahui, hidup di perairan tawar dan ada juga yang hidup di tanah.

Biasanya organisme ini merupakan penyusun terumbu karang laut

dalam.

Alga merah berperan penting dalam pembentukan endapan berkapur,

baik di lautan maupun di perairan tawar.

4) Reproduksi

Alga merah dapat bereproduksi secara seksual dan aseksual.

Reproduksi seksual terjadi melalui pembentukan dua anteridium pada

ujung-ujung cabang talus. Anteridium menghasilkan gamet jantan

yang disebut spermatium. Gametangium betina disebut karpogonium

yang terdapat pada ujung cabang lain.

Karpogonium terdiri dari satu sel panjang. Bagian karpogonium bawah

membesar seperti botol, sedangkan bagian atasnya membentuk gada

atau benang dan dinamakan trikogen. Inti sel telur terdapat di bagian

bawah yang membesar seperti botol.

Spermatium mencapai trikogen karena terbawa air (pergerakan secara

pasif). Spermatium kemudian melekat pada trikogen. Setelah dinding

perlekatan terlarut, seluruh protoplasma spermatium masuk dalam

8

Page 9: makalah klasifikasi kelompok alga

karpogonium. Setelah terjadi pembuahan, terbentuklah sumbat di

bagian bawah. karpogonium. Sumbat itu memisahkan karpogonium

dan trikogen. Zigot hasil pembuahan akan membentuk benang-benang

sporogen. Dalam sel-sel di ujung benang sporogen itu, terbentuk spora

yang masing-masing memiliki satu inti dan satu plastida; spora

tersebut dinamakan karpospora. Karpospora akhirnya keluar dari sel-

sel ujung benang sporogen sebagai protoplasma telanjang berbulu

cambuk. Karpospora ini mula-mula berkecambah menjadi protalium

yang akhirnya tumbuh menjadi individu baru lengkap dengan alat-alat

generatifnya.

Reproduksi aseksual terjadi dengan membentuk tetraspora. Tetraspora

akan menjadi gametangium jantan dan gametangium betina.

Gametangium jantan dan betina akan bersatu membentuk

karposporofit. Karposporofit kemudian menghasilkan tetraspora,

Contoh anggota-anggota Rhodophyta antara lain: Corrallina,

Palmaira, Batrachospermum moniliforme, Gelidium, Gracilaria,

Eucheuma, dan Scicania furcellata.

5) Peranan alga merah dalam kehidupan

Alga merah jenis tertentu dapat menghasilkan agar yang dimanfaatkan

antara lain sebagai bahan makanan dan kosmetik, misalnya Eucheuma

spinosum. Di beberapa negara, misalnya Jepang, alga merah ditanam

sebagai sumber makanan. Selain itu juga dipakai dalam industri agar,

yaitu sebagai bahan yang dipakai untuk mengeraskan/memadatkan

media pertumbuhan bakteri. Beberapa alga merah yang dikenal dengan

sebutan alga koral menghasilkan kalsium karbonat di dinding selnya.

Kalsium karbonat ini sangat kuat dalam mengatasi terjangan ombak.

Kelebihan ini menjadikan alga kural memiliki peran penting dalam

pembentukan terumbu karang (Campbell et al. 2003; Solomon et al.

2005).

9

Page 10: makalah klasifikasi kelompok alga

Poin kunci

Rhodophyta berpigmen dominan fikoeritrin, mempunyai pirenoid

untuk menyimpan tepung fluorid dan fluoridosid. Alga merah tidak

menghasilkan sel yang motil.

c. Alga Keemasan (Chrysophyta)

Chrysophyta diambil dari kata Yunani chrysos yang berarti emas.

Kelompok alga keemasan memiliki keragaman komposisi pigmen, dinding

sel, dan tipe flagela sel. Alga keemasan mengandung klorofil a dan c,

karoten, dan santofil.

1) Ciri-ciri alga keemasan

Ciri-ciri alga keemasan adalah sebagai berikut :

a) Bentuk talus ada yang berupa batang atau telapak tangan.

b) Alga keemasan yang bersel satu ada yang memiliki 2 flagela

heterodinamik, yaitu sebagai berikut.

(1) Satu flagela mempunyai tonjolan seperti rambut yang disebut

mastigonema. Flagela seperti ini disebut pleuronematik.

Flagela pleuronematik mengarah ke anterior.

(2) Satu flagela lagi tidak mempunyai tonjolan seperti rambut

disebut akronematik, mengarah ke posterior.

Anggota Chrysophyta dengan berbagai tipe flagela, yaitu: (a) Synura, (b) Ochromonas, (c) Chromulina, (d) Isochrysis, (e) Chrysochromulina,

(f) Prymnesium.

10

Page 11: makalah klasifikasi kelompok alga

Kedua flagela heterodinamik ini ada yang hampir sama panjangnya

(contohnya pada synura) ada pula yang sedikit berbeda panjangnya

(contohnya pada Ochromonas). Tidak semua alga. keemasan

memiliki flagela heterodinamik, ada pula yang hanya mempunyai

satu flagela atau dua flagela yang sama bentuknya.

c) Pada kloropas alga keemasan jenis tertentu, ditemukan pirenoid

yang merupakan tempat persediaan makanan. Persediaan makanan

berupa krisolaminarin (dahulu disebut leukosin). Selain itu di dalam

vakuola terdapat tetes-tetes minyak.

2) Habitat

Habitatnya di air tawar atau air laut, serta tempat-tempat yang basah.

3) Cara hidup

Alga keemasan hidup secara autotrof. Artinya dapat mensintesis

makanan sendiri karena memiliki klorofil untuk berfoto-sintesis.

Klorofil yang dimilikinya antara lain klorofil a, klorofil c, dan

karotenoid, termasuk juga fukbsantin.

4) Reproduksi

Reproduksi pada alga keemasan dapat terjadi secara aseksual dan

seksual. Reproduksi aseksual dengan cara membelah diri

menghasilkan spora motil berflagela, yang disebut zoospora.

Reproduksi seksual dengan cara membentuk sel khusus yang disebut

auksospora. Auksospora adalah zigot yang dilindungi oleh suatu

dinding sel yang berbeda dengan dinding sel pada umumnya.

5) Peranan alga keemasan dalam kehidupan

Alga keemasan merupakan penyusun utama plankton yang berperan

penting sebagai produsen di lingkungan perairan laut (Raven et al.

2005; Solomon e( al. 2005).

11

Page 12: makalah klasifikasi kelompok alga

d. Diatom (Bacillariophyta)

Inti sel dan kloropas diatom berwarna cokelat keemasan, tetapi ada

juga yang berwarna hijau kekuningan atau cokelat tua. Sebagian besar

diatom bersifat uni-seluler, walaupun ada juga yang berkoloni.

1) Ciri-ciri umum diatom

a) Talus bersel satu. Struktur talus terdiri dari dua bagian, yaitu wadah

(kotak) disebut hipoteka dan tutupnya disebut epiteka. Epiteka

berukuran lebih besar daripada hipoteka. Di antara dua kotak dan

tutup terdapat rafe atau celah, dindingnya mengandung zat kersik

(silika).

b) Inti sel berada di pusat sitoplasma,

c) Kloroplasnya mempunyai bentuk yang bervariasi, yaitu seperti

cakram, seperti huruf H, periferal, dan pipih.

2) Habitat

Hidup di air tawar, laut, dan daratan yang lembab sebagai plankton

atau bentos.

3) Cara hidup

Diatom termasuk organisme autotrof karena memiliki pigmen-pigmen

fotosintesis. Pigmen fotosintensisnya adalah klorofil a, klorofil c,

karoten, fukosantin, diatoksantin, dan diadi-noksantin.

12

Page 13: makalah klasifikasi kelompok alga

Siklus reproduksi aseksual dan seksual pada diatom

4) Reproduksi

Reproduksi diatom terjadi secara seksual dan aseksual. Pada saat

diatom bereproduksi secara aseksual melalui mitosis, hipoteka dan

epiteka memisah. Setiap bagian akan membentuk bagian baru di dalam

bagian yang lama. Artinya, hipoteka sel lama menjadi epiteka sel baru

dan epiteka sel lama tetap menjadi epiteka sel baru. Jadi, salah satu sel

anakan berukuran tetap, sedangkan satu sel anakan lainnya berukuran

lebih kecil daripada sel induknya. Pembelahan mitosis terus

berlangsung sampai terbentuk sel anakan yang berukuran sekitar 30%

dari besar sel aslinya. Setelah mencapai ukuran minimum tersebut,

diatom kemudian bereproduksi secara seksual. Sel diatom

menghasilkan sperma dan telur. Sperma kemudian bergabung dengan

telur membentuk zigot. Zigot akan tumbuh dan berkembang menjadi

berukuran normal seperti aslinya. Setelah diatom mencapai ukuran

normal, diatom akan kembali melakukan reproduksi aseksual melalui

pembelahan mitosis.

13

Page 14: makalah klasifikasi kelompok alga

5) Peran diatom dalam kehidupan

Diatom yang mati di lautan akan mengendap di dasar laut menjadi

tanah diatom. Tanah diatom berguna sebagai bahan penggosok, bahan

pembuat isolasi, penyekat, dinamit, pembuat saringan, bahan penyadap

suara, bahan pembuat cat, pernis dan piringan hitam (Mader 2004;

Solomon et al. 2005).

e. Alga Hijau (Chlorophyta)

Alga hijau memiliki pigmen, hasil metabolisme, dan struktur

dinding sel yang mirip dengan tumbuhan darat. Berdasarkan data

molekuler saat ini, banyak ilmuwan yang memasukkan kelompok ini

dalam kingdom Plantae.

1) Ciri-ciri alga hijau

Ciri-ciri Chlorophyta adalah sebagai berikut :

a) Ada yang bersel satu, ada yang membentuk koloni.

b) Bentuk tubuhnya ada yang bulat, filamen, lembaran, dan ada yang

menyerupai tumbuhan tinggi.

c) Bentuk dan ukuran kloroplas beraneka ragam, ada yang seperti

mangkok, busa, jala, atau bintang. Di dalam kloroplas terdapat

ribosom dan DNA. Selain itu terdapat pirenoid sebagai tempat

penyimpanan hasil asimilasi yang berupa tepung dan lemak.

Organel lainnya adalah badan Golgi, mitokondria, dan retikulum

endo-plasma.

d) Pada sel reproduktif yang motil terdapat pigmen yang disebut

stigma (bintik mata merah).

e) Di dalam sitoplasma sel yang dapat bergerak terdapat vakuola

kontraktil, Vakuola kontraktil berfungsi sebagai alat osmoregulasi.

f) Inti sel alga hijau memiliki dinding, sehingga bentuknya tetap. Inti

yang demikian disebut eukarion.

14

Page 15: makalah klasifikasi kelompok alga

g) Pada alga hijau yang motil terdapat dua flagela yang sama panjang.

2) Habitat

Habitat alga ini di air tawar, air laut, dan tanah-tanah yang basah. Ada

pula yang hidup di tempat yang kering.

3) Cara hidup

Alga hijau hidup secara autotrof. Alga ini berwarna hijau karena

adanya klorofil a, b, beta-karoten, dan santofil. Ada pula yang

bersimbiosis dengan jamur membentuk lumut kerak.

4) Reproduksi

Reproduksi aseksual terjadi dengan pembentukan zoospora, yaitu

spora yang dapat bergerak atau berpindah tempat. Zoospora berbentuk

seperti buah pir yang memiliki dua sampai empat bulu cambuk,

vakuola kontraktil, dan satu bintik mata berwarna merah (stigma).

Reproduksi seksual berlangsung dengan konjugasi, yaitu bersatunya

zigospora. Zigospora tidak mempunyai alat gerak.

5) Peranan alga hijau dalam kehidupan

Sifat alga hijau yang autotrof menjadikannya sebagai produsen

penting, di manapun habitatnya.

Contoh beberapa jenis alga hijau antara lain Spirogyra, Volvox,

Chlamydomonas, Ulva, dan Stigeoclonium. Berikut ini akan kita bahas

tentang Spirogyra, Ulva, dan Chlorella.

a) Spirogyra

Habitat Spirogyra adalah di air tawar. Alga ini mudah dikenali

karena memiliki kloroplas besar berbentuk pita melingkar di dalam

sel. Reproduksi aseksual dengan fragmentasi, sedangkan

reproduksi seksualnya secara konjugasi.

15

Page 16: makalah klasifikasi kelompok alga

Proses konjugasi berlangsung sebagai berikut. Spirogyra yang

berbeda jenis berdekatan, kemudian muncul tonjolan yang saling

mendekati hingga bersatu membentuk pembuluh. Protoplasma dari

sel Spirogyra jenis + pindah ke sel Spirogyra jenis -, sehingga

terjadi persatuan plasma (plasmogami) yang kemudian diikuti

persatuan inti (kariogami). Hasil persatuan ini berupa zigospora

yang diploid. Zigospora mengalami meiosis dan terbentuklah

empat sel baru yang diploid.

(a) Struktur tubuh Spirogyra, (b) konjugasi pada Spirogyra

Dari keempat sel ini, ada satu sel yang tumbuh menjadi benang

Spirogyra.

b) Ulva

Koloni Ulva membentuk suatu lembaran setebal dua sel, lebarnya

beberapa cm dan panjang 30 cm atau lebih. Ulva ditemukan pada

air asin dan air payau, menempel pada kayu-kayuan atau batu-batu

karang sepanjang pantai.

Reproduksi aseksualnya dengan zoospora berflagela empat.

Reproduksi seksualnya terjadi dengan bersatunya sel kelamin

jantan dan sel kelamin betina yang masing-masing berbentuk

seperti zoospora biasa. Akan tetapi, kedua jenis kelamin itu

16

Page 17: makalah klasifikasi kelompok alga

berukuran lebih kecil daripada zoospora biasa dan masing-masing

berflagela dua.

c) Chlorella

Chlorella hidup di air tawar, air laut, dan tempat yang basah.

Bentuk Chlorella seperti bola dengan kloroplas berbentuk seperti

mangkuk.

Chlorella berpotensi menjadi sumber makanan baru karena

beberapa hal berikut.

(1) Dalam lingkungan yang baik, perkembangbiakan berlangsung

cepat. Suhu ideal untuk fotosintesisnya ialah sekitar 25 °C.

(2) Jika dalam kulturnya dimasukkan zat organik sederhana, yaitu

karbon dioksida dan cahaya, alga ini akan berfotosintesis dan

menghasilkan karbohidrat, protein, serta lemak.

Ulva dan siklus hidupnya

Jika intensitas cahaya, lama penyinaran, dan mineral yang terdapat

dalam substratnya diatur dengan tepat, alga ini akan menghasilkan

karbohidrat, protein, dan lemak dengan perbandingan yang sesuai

dengan kehendak kita (Campbell et al. 2005; Solomon et al. 2001).

17

Page 18: makalah klasifikasi kelompok alga

Chlorella menjadi harapan pangan bergizi di masa depan.

Ciri-ciri dan Perbedaan Alga Cokelat, Merah, Keemasan, Hijau, dan Diatom :

Ciri-ciri Alga cokelat (Phaeophyta)

Alga merah (Rhodophyta)

Alga keemasan (Chrysophyta)

Alga hijau (Chlorophyta)

Diatom (Bacillariophyta

)Contoh Turbinaria

Fucus Sargassum

Gracilaria Gelidium Eucheuma

Navicula Pinnularia Synura

Chlorella Ulva Spirogyra

Actinastrum Desmidium Bacteriastrum

Pigmen klorot’il a dan c, fukosantin, karolen, . sanlofil

klorofil a dan b, karotenoid, fikosianin, fikoeritrin

klorofil a dan c, B-karoten, santofil

klorofil a, b, B-karoten, santofil

klorofil a dan c, karotenoid, fukosatin, diatoksantin, diadinoksantin

Habitat pantai, air laut, air tawar

air tawar dan air laut

air tawar dan air laut

90% di air tawar dan 10% di laut

air tawar dan air laut

Bentuk talus benang atau seperti tumbuhan tingkat tinggi

benang atau seperti tumbuhan tingkat tinggi

batang atau seperti telapak tangan

benang, lembaran, bola

talus terdiri dari 2 bagian, epiteka dan hipoteka

Reproduksi1. aseksual

zoospora berflagela dua dan fragmentasi

spora haploid zoospora berflagela banyak

zoospora pembelahan hipoteka dan epiteka

2. seksual Isogami/ oogami

persatuan sel spermatium dan karpogonium

persatuan sel sperma dan ovum

konjugasi persatuan sel sperma dan ovum

Dinding sel selulosa, asam alginat

manan dan xilan

kersik/silika selulosa silika (kersik)

Peranan Fitoplankton dalam ekosistem air, asam alginat untuk industri makanan, farmasi, dan pupuk

bahan agar-agar dan sup

plankton, produsen di perairan laut

fitoplankton dalam ekosistem air, bahan makanan

bahan isolasi, penyekat dinamit, penggosok

18

Page 19: makalah klasifikasi kelompok alga

MAKALAH KLASIFIKASI KELOMPOK ALGA

Nama Kelompok :

SEKOLAH

19