klasifikasi histologik tumor

11
KLASIFIKASI HISTOLOGIK TUMOR O L E H ANISA PUTRI PO. 71. 20. 1. 09. 002 Tingkat II.A KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG JURUSAN KEPERAWATAN

Upload: anisa-putri

Post on 05-Jul-2015

481 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

KLASIFIKASI HISTOLOGIK TUMOR

TRANSCRIPT

Page 1: KLASIFIKASI HISTOLOGIK TUMOR

KLASIFIKASI HISTOLOGIK TUMOR

O

L

E

H

ANISA PUTRI

PO. 71. 20. 1. 09. 002

Tingkat II.A

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG

JURUSAN KEPERAWATAN

KLASIFIKASI HISTOLOGIK TUMOR

Page 2: KLASIFIKASI HISTOLOGIK TUMOR

Jaringan asal -Simple : terdiri atas satu jenis sel neoplasmaA. EPITEL1. Epitel Permukaan Skwamosa Tumor Jinak : Papiloma Tumor Ganas : Carcinoma2. Epitel Kelenjar Tumor Jinak : Adenoma Tumor Ganas : Adenocarcinoma3. Epitel Villus Chorialis Tumor Jinak : Mola hydatidosa Tumor Ganas : Choriocarcinoma

B. MESODERM1. Jaringan Ikat (fibrolas) Tumor Jinak : Fibroma Tumor Ganas : Fibrosarcoma2. Jaringan miksomatosa Tumor Jinak : Myxoma Tumor Ganas : Myxosarcoma3. Jaringan Lemak Tumor Jinak : Lipoma Tumor Ganas : Liposarcoma4. Jaringan Rawan Tumor Jinak : Chondroma Tumor Ganas : Chondrosarcoma5. Tulang Tumor Jinak : Osteoma Tumor Ganas : osteogenic Sarcoma6. Otot Polos Tumor Jinak : Leimiyoma Tumor Ganas : Leimiyosarcoma7. Otot Seran Lintang Tumor Jinak : Rhabdomiyoma Tumor Ganas : Rhabdomiyosarcoma8. Pembuluh Darah Tumor Jinak : Hemangioma Tumor Ganas : Hemangiosarcoma9. Pembuluh limfe Tumor Jinak : Lyphangioma Tumor Ganas : Lyphangiosarcoma10. Jaringan Hemopoietik Tumor Jinak : -Sumsum Tulang (tidak dikenal)

-Jaringan Limfoid (tidak dikenal) Tumor Ganas : -Sumsum Tulang (Leukimia, Myeloma multiple)

-Jaringan Limfoid (Lyphoma malignum : Lymphosarcoma, sarcoma sel, reticulum, penyakit Hodgkin)

Page 3: KLASIFIKASI HISTOLOGIK TUMOR

C. JARINGAN SYARAFNeurologiaTumor Jinak : Glioma (jarang)Tumor Ganas : Glioma

D. PIGMENTED EPITHELIUMMelanoblasTumor Jinak : Nevus PigmentosusTumor Ganas : Melanoma MalignumCoumpound : Lebih dari satu jenis neuplasma yang berasal dari

lebih dari pada satu lapis benih

E. JARINGAN EMBRIONALSel totipotenTumor Jinak : Kista dermoid (teratoma kistik)Tumor Ganas : Treatoma sodium, teratocarcinoma, teratosarcoma

Tumor-tumor Ovarium Borderline KLASIFIKASI TUMOR OVARIUM

Berbagai kesulitan dijumpai ketika menyusun klasifikasi tumor ovarium dengan menggunakan kriteria histologik, se- hingga WHO pada tahun 1973 mengajukan klasifikasi sebagai berikut

I. Neoplasma epitel 1) Jenis serosum 2) Jenis musinosum 3) Endometrioid 4) Mesonefroid 5) Tumor Brenner (transisional) 6) Kombinasi jenis epitelial 7) Kombinasi epitelial dengan unsur lain 8) Karsinorna tak terdiferensiasi

II. Neoplasma stroma gonad 1) Tumor sel granulosa/tekofibroma 2) Tumor sel Sertoli-Leydig 3) Gonadoblastoma

III. Tumor sel hpoid IV. Neoplasma germinal

1) Disgerminoma 2) Tumor sinus endodermal 3) Karsinoma embrional 4) Khoriokarsinoma 5) Teratoma

V. Tumor jaringan lain yang tidak khas ovarium VI. Limfoma maligna

Page 4: KLASIFIKASI HISTOLOGIK TUMOR

VII. Tumor primer unclassified VIII. Tumor metastatik.

Sedangkan klasifikasi yang didasarkan pada embriologi dan fisiologi tumor ovarium, memasukkan golongan lesi-lesi non- neoplastik serta membaginya menjadi 2 bagian besar, yakni

1) Penyakit-penyakit radang pada ovarium Perlekatan-perlekatan yang diakibatkan oleh proses infeksi sub-akut dan

kronik, endometriosis dan inklusi peritoneal.

2) Kista ovarium non-neoplastik Kista granulosa dan teka lutein, ovarium pohkistik (Stein- Leventhal),

proliferasi fokal ataupun difus (misalnya tekosis, granuloma kortikal, luteoma kehamilan). Beberapa hal yang dikatakan dapat meningkatkan risiko untuk mendapatkan neoplasma ganas ovarium, antara lain1) wanita yang terpapar bahan tertentu (misalnya asbes) 2) penggunaan talkum 3) faktor genetik (riwayat neoplasma ganas dalam keluarga) 4) ovulasi yang banyak

Klasifikasi Tumor OtakTumor otak dapat di klasifikasikan:

2.1.1 Berdasarkan jenis tumora. Jinak1. Acoustic neuroma2. Meningioma Sebagian besar tumor bersifat jinak, berkapsul, dan tidak menginfiltrasi jaringan sekitarnya tetapi menekan struktur yang berada di bawahnya. Pasien usia tua sering terkena dan perempuan lebih sering terkena dari pada laki-laki. Tumor ini sering kali memiliki banyak pembuluh darah sehingga mampu menyerap isotop radioaktif saat dilakukan pemeriksaan CT scan otak.3. Pituitary adenoma4. Astrocytoma (grade I)b. Malignant1. Astrocytoma (grade 2,3,4)2. Oligodendroglioma Tumor ini dapat timbul sebagai gangguan kejang parsial yang dapat muncul hingga 10 tahun. Secara klinis bersifat agresif dan menyebabkan simptomatologi bermakna akibat peningkatan tekanan intrakranial dan merupakan keganasan pada manusia yang paling bersifat kemosensitif.3. Apendymoma Tumor ganas yang jarang terjadi dan berasal dari hubungan erat pada ependim yang menutup ventrikel. Pada fosa posterior paling sering terjadi tetapi dapat terjadi di setiap bagian fosa ventrikularis. Tumor ini lebih sering terjadi pada anak-anak daripada dewasa. Dua faktor utama yang

Page 5: KLASIFIKASI HISTOLOGIK TUMOR

mempengaruhi keberhasilan reseksi tumor dan kemampuan bertahan hidup jangka panjang adalah usia dan letak anatomi tumor. Makin muda usia pasien maka makin buruk progmosisnya.

2.1.2 Berdasarkan lokasia. Tumor supratentorialHemisfer otak, terbagi lagi :1. Glioma :i) Glioblastoma multiforme Tumor ini dapat timbul dimana saja tetapi paling sering terjadi di hemisfer otak dan sering menyebar kesisi kontra lateral melalui korpus kolosum.ii) Astroscytomaiii) Oligodendroglioma Merupakan lesi yang tumbuh lambat menyerupai astrositoma tetapi terdiri dari sel-sel oligodendroglia. Tumor relative avaskuler dan cenderung mengalami klasifikasi biasanya dijumpai pada hemisfer otak orang dewasa muda.2. Meningioma Tumor ini umumnya berbentuk bulat atau oval dengan perlekatan duramater yang lebar (broad base) berbatas tegas karena adanya psedokapsul dari membran araknoid. Pada kompartemen supratentorium tumbuh sekitar 90%, terletak dekat dengan tulang dan kadang disertai reaksi tulang berupa hiperostosis. Karena merupakan massa ekstraaksial lokasi meningioma disebut sesuai dengan tempat perlekatannya pada duramater, seperti Falk (25%), Sphenoid ridge (20%), Konveksitas (20%), Olfactory groove (10%), Tuberculum sellae (10%), Konveksitas serebellum (5%), dan Cerebello-Pontine angle. Karena tumbuh lambat defisit neurologik yang terjadi juga berkembang lambat (disebabkan oleh pendesakan struktur otak di sekitar tumor atau letak timbulnya tumor). Pada meningioma konveksitas 70% ada di regio frontalis dan asimptomatik sampai berukuran besar sekali. Sedangkan di basis kranii sekitar sella turcika (tuberkulum sellae, planum sphenoidalis, sisi medial sphenoid ridge) tumor akan segera mendesak saraf optik dan menyebabkan gangguan visus yang progresif.

b. Tumor infratentorial1. Schwanoma akustikus2. Tumor metastasisc Lesi-lesi metastasis menyebabkan sekitar 5 % – 10 % dari seluruh tumor otak dan dapat berasal dari setiap tempat primer. Tumor primer paling sering berasal dari paru-paru dan payudara. Namun neoplasma dari saluran kemih kelamin, saluran cerna, tulang dan tiroid dapat juga bermetastasis ke otak.

a. MeningiomaMeningioma merupakan tumor terpenting yang berasal dari meningen, sel-sel mesotel, dan sel-sel jaringan penyambung araknoid dan dura.

b. Hemangioblastoma

Page 6: KLASIFIKASI HISTOLOGIK TUMOR

Neoplasma yang terdiri dari unsur-unsur vaskuler embriologis yang paling sering dijumpai dalam serebelum.

KLASIFIKASI TUMOR MEDIASTINUM

Mioma uteri

KlasifikasiKlasifikasi mioma dapat berdasarkan lokasi dan lapisan uterus yang terkena.1. Lokasi

Cerivical (2,6%), umumnya tumbuh ke arah vagina menyebabkan infeksi.

Isthmica (7,2%), lebih sering menyebabkan nyeri dan gangguan traktus urinarius.

Corporal (91%), merupakan lokasi paling lazim, dan seringkali tanpa gejala.

2. Lapisan Uterus    Mioma uteri pada daerah korpus, sesuai dengan lokasinya dibagi menjadi tiga jenis yaitu :   a. Mioma Uteri Subserosa

Page 7: KLASIFIKASI HISTOLOGIK TUMOR

Lokasi tumor di subserosa korpus uteri dapat hanya sebagai tonjolan saja, dapat pula sebagai satu massa yang dihubungkan dengan uterus melalui tangkai. 

Pertumbuhan ke arah lateral dapat berada di dalam ligamentum latum dan disebut sebagai mioma intraligamenter. 

Mioma yang cukup besar akan mengisi rongga peritoneal sebagai suatu massa. Perlengketan dengan usus, omentum atau mesenterium di sekitarnya menyebabkan sistem peredaran darah diambil alih dari tangkai ke omentum. Akibatnya tangkai makin mengecil dan terputus, sehingga mioma akan terlepas dari uterus sebagai massa tumor yang bebas dalam rongga peritoneum. Mioma jenis ini dikenal sebagai jenis parasitik.

b. Mioma Uteri Submukosa Terletak di bawah endometrium. Dapat pula bertangkai maupun tidak.

Mioma bertangkai dapat menonjol melalui kanalis servikalis, dan pada keadaan ini mudah terjadi torsi atau infeksi. Tumor ini memperluas permukaan ruangan rahim.

Dari sudut klinik mioma uteri submukosa mempunyai arti yang lebih penting dibandingkan dengan jenis yang lain. Pada mioma uteri subserosa ataupun intramural walaupun ditemukan cukup besar tetapi sering kali memberikan keluhan yang tidak berarti. 

Sebaliknya pada jenis submukosa walaupun hanya kecil selalu memberikan keluhan perdarahan melalui vagina. Perdarahan sulit untuk dihentikan sehingga sebagai terapinya dilakukan histerektomi.

Klasifikasi neoplasma yang digunakan biasanya berdasarkan :

1. Klasifikasi Atas Dasar Sifat Biologik Tumor

Atas dasar sifat biologiknya tumor dapat dibedakan atas tumor yang bersifat jinak ( tumor jinak ) dan tumor yang bersifat ganas (tumor ganas) dan tumor yang terletak antara jinak dan ganas disebut “ Intermediate” .

1. Tumor Jinak ( Benigna )

Tumor jinak tumbuhnya lambat dan biasanya mempunyai kapsul. Tidak tumbuh infiltratif, tidak merusak jaringan sekitarnya dan tidak menimbulkan anak sebar pada tempat yang jauh. Tumor jinak pada umumnya disembuhkan dengan sempurna kecuali yang mensekresi hormone atau yang terletak pada tempat yang sangat penting, misalnya disumsum tulang belakang yang dapat menimbulkan paraplesia atau pada saraf otak yang menekan jaringan otak.

2. Tumor ganas ( maligna )

Page 8: KLASIFIKASI HISTOLOGIK TUMOR

Tumor ganas pada umumnya tumbuh cepat, infiltratif. Dan merusak

jaringan sekitarnya. Disamping itu dapat menyebar keseluruh tubuh melalui aliran limpe atau aliran darah dan sering menimbulkan kematian.

3. Intermediate

Diantara 2 kelompok tumor jinak dan tumor ganas terdapat segolongan kecil tumor yang mempunyai sifat invasive local tetapi kemampuan metastasisnya kecil.Tumor demikian disebut tumor agresif local tumor ganas berderajat rendah. Sebagai contoh ialah karsinoma sel basal kulit.

2. Klasifikasi atas dasar asal sel / jaringan ( histogenesis )

Tumor diklasifikasikan dan diberi nama atas dasar asal sel tumor yaitu :

1. Neoplasma berasal sel totipoten

2. Tumor sel embrional pluripoten

3. Tumor sel yang berdiferensiasi

1. Tumor epitel

Tumor jinak epitel disebut adenoma jika terbentuk dari epitel kelenjar misalnya adenoma tiroid, adenoma kolon. Jika berasal dari epitel permukaan dan mempunyai arsitektur popiler disebut papiloma. Papiloma dapat timbul dari eitel skuamosa (papiloma skuamosa), epitel permukaan duktus kelenjar ( papiloma interaduktual pada payudara ) atau sel transisional ( papiloma sel transisional ).

Tumor ganas epitel disebut karsinoma. Kata ini berasal dari kota yunani yang berarti kepiting. Jika berasal dari sel skuamosa disebut karsinoma sel skuamosa. Bila berasal dari sel transisional disebut karsinoma sel transisional. Tumor ganas epitel yang berasal dari epitel belenjar disebut adenokarsinoma.

2. Tumor jaringan mesenkin

Page 9: KLASIFIKASI HISTOLOGIK TUMOR

Tumor jinak mesenkin sering ditemukan meskipun biasanya kecil dan tidak begitu penting. Dan diberi nama asal jaringan (nama latin) dengan akhiran “oma”. Misalnya tumor jinak jaringan ikat (latin fiber) disebut “Fibroma”. Tumor jinak jaringan lemak (latin adipose) disebut lipoma.

Tumor ganas jaringan mesenkin yang ditemukan kurang dari 1 persendiberi nama asal jaringan (dalam bahasa latin atau yunani ) dengan akhiran “sarcoma” sebagai contoh tumor ganas jaringan ikat tersebut Fibrosarkoma dan berasal dari jaringan lemak diberi nama Liposarkoma.

Tumor campur (mixed Tumor)

Neoplasma yang terdiri dari lebih dari 1 jenis sel disebut tumor campur (mixed tumor). Sebagai contoh tumor campur kelenjar liur (adenoma pleomorfik kelenjar liur) yang terdiri atas epitel kelenjar, jaringan tulang rawan dan matriks berdegenerasi musin. Contoh lain ialah fibroadenoma mammae terdiri atas epitel yang membatasi lumen, atau celah dan jaringan ikat reneging matriks.

Hamartoma dan koristoma

Hamartoma ialah lesi yang menterupai tumor. Pertumbuhannya ada koordinasi dengan jaringan individu yang bersangkutan. Tidak tumbuh otonom seperti neoplasma.Hamartoma selalu jinak dan biasanya terdiri atas 2 atau lebih tipe sel matur yang pada keadaan normal terdapat pada alat tubuh dimana terdapat lesi hamartoma.

Kista

Kista ialah ruangan berisi cairan dibatasi oleh epitel. Kista belum tentu tumor / neoplasma tetapi sering menimbulkan efek local seperti yang ditimbulkan oleh tumor / neoplasma.

Beberapa yang sering kita jumpai ialah kista :

Congenital ( ialah kista bronchial dan kista ductus tiroglosusus) Neoplastik ( chystadenoma , cystadenocarcinoma ovarium )

Parasitic ( kista hidatid oleh echinococcus granulosus )

Implantasi ( kista epidermoid pada kulit setelah operasi )