kista ovarium

24
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kista Ovarium merupakan suatu pengumpulan cairan yang terjadi pada indung telur atau ovarium. Cairan yang terkumpul ini dibungkus oleh semacam selaput yang berbentuk dari lapisan terluar dari ovarium (Replubika Online, Zubairi Djoerban). Saat ini jumlah perempuan yang terkena kista semakin meningkat dari hari ke hari, sebenarnya peningkatan jumlah perempuan terkena kista saat ini lebih dikarenakan meningkatnya pengetahuan serta kesadaran mereka untuk memeriksakan diri. Sekitar 50-65 % perempuan di Indonesia ini mengidap penyakit kista ovarium. Pada dasarnya semua perempuan mempunyai kista, tetapi umumnya bersifat fisiologis lazim terjadi dan itu normal-normal saja, kista fisiologis tidak perlu penanganan yang serius. Sehingga penyakit ini di Indonesia belum diketahui dengan pasti karena pencatatan dan pelaporan penyakit kista kurang baik. Tetapi bila kista ovarium yang bersifat ganas disebut juga kanker ovarium. Kanker ovarium merupakan penyebab kematian terbanyak dari semua kanker ginekologi. Angka kematian merupakan penyebab kematian yang tinggi karena penyakit ini pada awalnya bersifat tanpa gejala dan tanpa menimbulkan keluhan apabila sudah terjadi metastasis, sehingga 60-70 % pasien sudah stadium lanjut. Untuk menghindari ke komplikasi yang lanjut. Sebaiknya dilakukan skrining dini yaitu wanita bila merasakan ada kelainan pada tubuhnya segera memeriksakan diri ke petugas kesehatan. Sebagai langkah awal penatalaksanaan yaitu dengan memeriksa USG. Dengan USG dapat dilihat besarnya kista, bentuk kista, isi dari kista dan lain sebagainya. 1.2 Tujuan 1.2.1 Tujuan Umum Diharapkan mahasiswa mampu, mengerti, memahami dan dapat melaksanakan asuhan kebidanan pada Ny “D” dengan kista ovari synistra. 1.2.2 Tujuan Khusus Mahasiswa diharapkan mampu : - Melakukan pengkajian data secara subjektif dan obyektif pada Ny “D” dengan kista ovari synistra. - Mengidentifikasi masalah atau diagnosa kebidanan pada Ny “D” dengan kista ovari synistra. - Mengantisipasi masalah potensial pada Ny “D” dengan kista ovari synistra. - Mengindetifikasi kebutuhan tindakan segera pada Ny “D” dengan kista ovari synistra. - Menyusun rencana asuhan secara menyeluruh pada Ny “D” dengan kista ovari synistra.

Upload: heni

Post on 16-Dec-2015

18 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Kista Ovarium merupakan suatu pengumpulan cairan yang terjadi pada indung telur atau ovarium. Cairan yang terkumpul ini dibungkus oleh semacam selaput yang berbentuk dari lapisan terluar dari ovarium (Replubika Online, Zubairi Djoerban).

TRANSCRIPT

BAB 1PENDAHULUAN

1.1Latar BelakangKista Ovarium merupakan suatu pengumpulan cairan yang terjadi pada indung telur atau ovarium. Cairan yang terkumpul ini dibungkus oleh semacam selaput yang berbentuk dari lapisan terluar dari ovarium (Replubika Online, Zubairi Djoerban).Saat ini jumlah perempuan yang terkena kista semakin meningkat dari hari ke hari, sebenarnya peningkatan jumlah perempuan terkena kista saat ini lebih dikarenakan meningkatnya pengetahuan serta kesadaran mereka untuk memeriksakan diri. Sekitar 50-65 % perempuan di Indonesia ini mengidap penyakit kista ovarium.Pada dasarnya semua perempuan mempunyai kista, tetapi umumnya bersifat fisiologis lazim terjadi dan itu normal-normal saja, kista fisiologis tidak perlu penanganan yang serius. Sehingga penyakit inidi Indonesia belum diketahui denganpasti karena pencatatan dan pelaporan penyakit kista kurang baik. Tetapi bila kista ovarium yang bersifat ganas disebut juga kanker ovarium. Kanker ovariummerupakan penyebab kematian terbanyak dari semua kanker ginekologi. Angka kematian merupakan penyebab kematian yang tinggi karena penyakit ini pada awalnya bersifat tanpa gejala dan tanpa menimbulkan keluhan apabila sudah terjadi metastasis, sehingga 60-70 % pasien sudah stadium lanjut.Untuk menghindari ke komplikasi yang lanjut. Sebaiknya dilakukan skrining dini yaitu wanita bila merasakan ada kelainan pada tubuhnya segera memeriksakan diri ke petugas kesehatan. Sebagai langkah awal penatalaksanaan yaitu dengan memeriksa USG. Dengan USG dapat dilihat besarnya kista, bentuk kista, isi dari kista dan lain sebagainya.

1.2Tujuan1.2.1Tujuan UmumDiharapkan mahasiswa mampu, mengerti, memahami dan dapat melaksanakan asuhan kebidanan pada Ny D dengan kista ovari synistra.1.2.2Tujuan KhususMahasiswa diharapkan mampu :-Melakukan pengkajian data secara subjektif dan obyektif pada Ny D dengan kista ovari synistra.-Mengidentifikasi masalah atau diagnosa kebidanan pada Ny D dengan kista ovari synistra.-Mengantisipasi masalah potensial pada Ny D dengan kista ovari synistra.-Mengindetifikasi kebutuhan tindakan segera pada Ny D dengan kista ovari synistra.-Menyusun rencana asuhan secara menyeluruh pada Ny D dengan kista ovari synistra.-Melaksanakan rencana asuhan secara menyeluruh pada Ny Ddengan kista ovari synistra.-Mengevaluasi asuhan yang telah diberikan pada Ny D dengan kista ovari synistra.

1.3Ruang LingkupDalam mengingat keterbatasan waktu yang disediakan dan juga keterbatasan pengetahuan dari penulis, maka asuhan ini hanya pada Ny D dengan kista ovari synistra di Poli Obsgyn RSUD Dr.R KOESMA TUBAN.

1.4Metode Penulisan1.4.1Praktek LapanganMetode yang digunakan berdasarkan studi kasus yang ditemukan pada praktek di lapangan1.4.2Teknik Pengumpulan Dataa.Wawancara adalah pembicaraan langsung dengan pasien dan keluarga untuk mendapatkan data secara langsung serta menggali masalah yang sedang dihadapib.Observasi adalah suatu pengamatan dan pencatatan yang dilakukan secara sistematis terhadap subyek masalah yang dihadapic.Pemeriksaan yaitu pemeriksaan fisik secara langsung terhadap kliend.Mempelajari dokumen pasienSumber Data :Data primer adalah data yang diperoleh oleh keluarga, petugas kesehatan, dokumentasi medis dan hasil pemeriksaan penunjang.

1.4.3Tinjauan PustakaYaitu mempelajari buku-buku sumber yang berhubungan dengan judul asuhan kebidanan ini dan masalah yang dibahas

1.5PelaksanaanPraktek lapangan ini dilaksanakan di Poli Obsgyn RSUD Dr.R KOESMA Tuban pada tanggal 26 September08 Oktober 2011.

1.6Sistematika PenulisanBab 1:PendahuluanMembahas tentang latar belakang, tujuan, ruang lingkup, metode penulisan, pelaksanaan dan sistematika penulisan.Bab 2:Tinjauan PustakaMembahas tentang konsep dasar teori dan manajemen asuhan kebidanan.Bab 3:Tinjauan KasusTerdiri dari sistematika penulisan manajemen kebidanan 7 langkah menurut varney yaitu pengkajian data, identifikasi diagnosa masalah, antisipasi diagnosa atau masalah potensial, identifikasi kebutuhan segera, intervensi, implementasi dan evaluasi dari pelaksanaan asuhan kebidanan.Bab 4:PenutupTerdiri dari kesimpulan dan saran.Daftar Pustaka

BAB 2TINJAUAN TEORI

2.1Konsep Dasar Kista Ovarium2.1.1DefinisiKista Ovarium merupakan suatu pengumpulan cairan yang terjadi pada indung telur atau ovarium. Cairan yang terkumpul ini dibungkus oleh semacam selaput yang berbentuk dari lapisan terluar dari ovarium (Republika Online, Zubain Djaerban)Kista Ovarium adalah suatu kantong abnormal berisi cairan atau setengah cairan yang tumbuh dalam indung telur (ovarium) (http://harrymenulis,blogsport. com,hariyanowinarto)Kista Ovarium adalah suatu tumor yang terbungkus selaput semacam jaringan yang terpisah dengan jaringan normal disekitarnya dan tidak dapat menyebar ke bagian tubuh lain. (Media Indonesia Online)2.1.2EtiologiPenyebab Kista Ovarium secara pasti masih belum diketahui. Tetapi ada penyebab yang mendorong tumbuhnya kista antara lain :1.Gaya hidup yang tidak sehat seperti makanan tinggi lemak, konsumsi makanan mengandung : zat-zat sintetik, merokok,2.Polusi udara,3.Stres,4.Virus,5.Faktor genetik6.Gagalnya sel telur berovulasi.2.1.3Faktor RisikoFaktor risiko wanita akan mengalami kista ovarium bahkan terjadi kanker ovarium antara lain :1.Wanita yang haid pertama lebih awal dan menopause lebih lambat2.Wanita yang tidak pernah atau sulit hamil3.Wanita dengan riwayat keluarga menderita kanker ovarium4.Wanita penderita kanker payudara dan kolon5.Wanita ber KB oral yang berfungsi menekan terjadinya ovulasi2.1.4Gejala Kista Ovarium1.Gangguan haid2.Rasa nyeri pada perut bagian bawah dan panggul3.Rasa sakit berhubungan seksual4.Perdarahan rahim yang abnormal5.Gangguan buang air besar (konstipasi) dan buang air kecil (sering BAK)2.1.5DiagnosaSebagian besar dari kanker ovarium bermula dari suatu kista maka apabila seorang wanita ditemukan suatu kista ovarium harus dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk menentukan apakah kista tersebut bersifat jinak atau ganas (kanker ovarium) kista menjadi ganas biasanya dalam keadaan :1.Kista cepat membesar2.Kista pada usia remaja atau pasca menopause3.Kista dengan dinding yang tebal dan tidak berurutan4.Kista dengan bagian padat5.Tumor pada ovariumBila ditemukan sifat kista seperti tersebut diatas maka upaya yang dilakukan dengan pemeriksaan secara berkala yang meliputi :1.Pemeriksaan klinis ginekologik untuk mendeteksi adanya kista atau pembesaran ovarium lainnya2.Pemeriksaan ultrasonografi (USG) bila perlu dengan alat Doppler untuk mendeteksi aliran darah3.Pemeriksaan pertanda tumor (tumor marker)4.Pemeriksaan CT-Scan/ MRI bila dianggap perlu2.1.6Jenis-jenis Kista Ovariuma.Kista Nonneoplastik1.Kista FolikelKista berasal dari Folikel De Graaf yang tidak sampai berovulasi, namun tumbuh terus menjadi kista folikel, atau dari beberapa folikel primer yang setelah bertumbuh dibawah pengaruh estrogen tidak mengalami proses atresia, melainkan membesar menjadi kista. Bagian dalam dinding kista yang tipis terdiri atas beberapa lapisan sel granulosa, akan tetapi karena tekanan didalam kista, terjadi artrofi pada lapisan ini, cairan dalam kista jernih dan sering mengandung estrogen. Oleh karena itu kadang-kadang dapat menyebabkan gangguan haid. Kista folikel lambat laun mengecil dan dapat menghilang spontan. Umumnya diameter kista tidak lebih dari 5 cm.2.Kista Korpus LuteumKorpus luteum lambat laun mengecil dan menjadi korpus albican kista terbentuk karena terjadi perdarahan didalamnya. Kista iniberisi cairan yang berwarna merah coklat. Dinding kista terdiri atas lapisan kuning, terdiri atas sel-sel luteum yang berasal dari sel-sel teka. Gejalanya kista korpus luteum antara lain gangguan haid (Amenorhea) diikuti perdarahan tidak teratur, rasa berat dibagian perut bawah.3.Kista Teka LuteinPada mola hidatidosa, koriokarsinoma dan kadang-kadang tanpa adanya kelainan tersebut, ovarium dapat membesar dan menjadi kistik. Kista biasanya bilateral dan bisa menjadi sebesar tinju. Tumbuhnya kista ini ialah akibat pengaruh hormon koriogonadotropin yang berlebihan dan dengan hilangnya mola atau koriokarsinoma ovarium mengecil spontan.4.Kista Inklusi GerminalKista ini terjadi karena invaginasi dan isolasi bagian-bagian kecil dari epitel germinativum pada permukaan ovarium, diameter kista jarang melebihi diameter 1 cm. Kista terletak dibawah permukaan ovarium, dindingnya terdiri atas satu lapisan epitel kubik atau torak rendah, dan isinya cairan jernih dan serus.5.Kista Stein-LaventalKista Stein Lavental disebabkan oleh gangguan keseimbangan hormonal umumnya pada penderita terdapat gangguan ovulasi, oleh karena endometrium hanya dipengaruhi oleh estrogen, hiperplasma endometri sering ditemukanb.Kista Neoplastik1.Kistoma Ovarii SimpleksKista ini mempunyai permukaan rata dan halus, bertangkai, bilateral dan dapat menjadi besar. Dinding kista tipis dan cairan didalam kista jernih, serus dan berwarna kuning. Pada dinding kista tampak lapisan epitel kubik. Terapi terdiri atas pengangkatan kista dengan reseksi ovarium akan tetapi jaringan yang dikeluarkan harus segera diperiksa secara histologik untuk mengetahui apakah ada keganasan.2.Kistadenoma Ovarii MusinosumKista menerima darahnya melalui suatu tangkai kadang-kadang dapat terjadi torsi yang menggambarkan gangguan sirkulasi. Gangguan ini dapat menyebabkan perdarahan dalam kista dan perubahan degeneratif yang memudahkan timbulnya perlekatan kista dengan omentum, usus-usus dan peritoneum pariatele. Dinding kista agak tebal dan berwarna putih keabu-abuan, pada pembukaan terdapat cairan lendir yang khas, kental seperti gelatih, melekat dan berwarna kuning sampai coklat tergantung pencampurannya dengan darahDinding kista dilapisi oleh epitel torak tinggi dengan inti pada dasar sel. Terdapat diantaranya sel-sel yangmembundar karena terisi lendir (globet cells). Sel-sel epitel yang terdapat dalam satu lapisan mempunyai potensi untuk tumbuh seperti struktur kelenjar. Kelenjar-kelenjar tersebut menjadi kista-kista baru yang menyebabkan kista menjadi multikoler.Penanganan terdiri atas pengangkatan tumor, bila cukup besar biasanya dilakukan pengangkatan ovarium beserta tuba (salpingo-ooforektomi) tidak dipungsi dahulu untuk mencegah timbulnya psedomiksomaperitonei karena tercemanyaisi kista. Setelah kista diangkat dilakukan pemeriksaan histologik ditempat-tempat yang dicurigai keganasan dan tidak lupa ovarium yang lain diperiksa pula.3.Kistadenoma Ovarii SerosumKista berbentuk multikoler meski lazimnya berongga satu. Warna kista putih keabu-abuan ciri khas kista ini adalah potensi pertumbuhan papiler kedalam rongga kista sebesar 50% dan keluar pada permukaan kista sebesar 5% isi kista cair, kuning dan kadang-kadang coklat karena campur darah. Tetapi pada umumnya sama seperti pada kistadenoma musinosum dan bila perlu diperiksa sediaan yang dibekukan (frozen section) pada saat operasi untuk menentukan tindakan selanjutnya pada waktu operasi4.Kista EndometroidKista biasanya unilateral dengan permukaan licin, pada dinding dalam terdapat satu lapisan sel-sel yang menyerupai lapisan endometrium5.Kista DermoidKista dermoid ialah satu teratoma kistik yang jinak dimana struktur-struktur ektodermoidnya dengan diferensiasi sempurna seperti epitel kulit, rambut, gigi dan produk glandula sebesar berwarna putih kuning menyerupai lemak tampak lebih menonjol dari pada elemen-elemen entoderm dan mesoderm. Dinding kista berwarna putih keabu-abuan dan agak tipis.Elemen-elem ektodermal, mesodermal dan entrodermal, dapat ditemukan kulit, rambut, kelenjar sebasea, gigi (ekstodermal), tulang rawan, serat otot, jaringan ikat (mesodermal) dan mukora traktus gastrointestinalis, epitel saluran pernafasan dan jaringan tiroid (entodermal) terapi pada kista dermoid terdiri atas pengangkatan biasanya dengan seluruh ovarium.

2.1.7Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan USG sangat berperan dalam menentukan langkah penatalaksanaan kista ovarium. Dengan USG dapat dilihat besarnya kista, bentuk kista, isi dari kista dan lain sebagainya. Bila dilakukan pengangkatan kista dengan cara operasi kemudian tumor, jaringan atau bagian yang diambil atau diangkat, selalu diperiksa dilaboratorium patologi anatomi. Pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui golongan tumor tersebut jinak atau ganas dan berperan dalam menentukan stadiumnya yang berguna untuk menentukan terapi selanjutnya.Dilakukan juga pemeriksaan petanda tumor (tumor markers) biasanya pemeriksaan merupakan pemeriksaan darah untuk mengetahui misalnya kadar tumor marker CA 125 (yang merupakan pemeriksaan rutin untuk memperkirakan derajat keganasannya). Lalu juga merupakan pemeriksaan untukfollow upefek terapi pada kista ovarium. Bila perlu pemeriksaan CT-Scan/ MRS.2.1.8PenangananKista dengan diameter dari 5 cm kemungkinan besar kista tersebut adalah kista nonneoplastik (kista folikel atau kista korpus luteum). Tidak jarang kista-kista tersebut mengalami pengecilan secara spontan dan menghilang. Sikap yang hendak diambil menunggu 2 sampai 3 bulan untuk dilakukan pemeriksaan ginekologik berulang. Bila terjadi peningkatan dalam pertumbuhan kista tersebut, kemungkinan besar kista bersifat neoplastik dan dapat dipertimbangkan satu pengobatan operatif. Tindakan operasi pada kista ovarium neoplastik yang tidak ganas ialah pengangkatan kista dengan mengadakan reseksi pada bagian ovarium yang mengandung kista.Kista dengan diameter lebih dari 5 cm atau ada komplikasi, perlu dilakukan pengangkatan ovarium biasanya disertai dengan pengangkatan tuba (salpingo-ooforektomi). Pada saat operasi kedua ovarium harus di periksa untuk mengetahui apakah kista ditemukan pada satu atau pada dua ovarium. Pada operasi kista ovarium yang diangkat harus segera dibuka, untuk mengetahui apakah ada keganasan atau tidak. Jika keadaan meragukan, perlu pada waktu operasi dilakukan pemeriksaan sediaan yang dibekukan (frozen section) oleh seorang ahli patologi anatomik untuk mendapat kepastian pakah kista ganas atau tidak.Jika terdapat keganasan, operasi yang tepat ialah histerektomi dan salpingo-ooforektomibilateral. Akan tetapi, pada wanita muda yang masih ingin mendapat keturunan dan dengan tingkat keganasan kista yang rendah dapat dipertanggung jawabkan untuk mengambil risiko dengan melakukan operasi yang tidak seberapa radikal.Tindakan bedah (operasi) yang dilakukan dapat bervariasi mulai dari ooforektomi uniteral (dextra atau sinistra) saja sampai pada tindakan histerektomi totalis, salpingo-ooforektomi bilateral dan omentektomi. Beberapa pertimbangan untuk melakukan pembedahan konservatif pada kista ganas ovarium antara lain :1.Usia muda dan fungsi reproduksi masih diperlukan2.Stadium 14 tidak ada asites, tidak ada pelekatan, tidak pecah, unilateral, tidak ada pertumbuhan papiler pada permukaan kista3.Penilaian patologi yang memadai/ adekuatBila fungsi reproduksi telah terpenuhi/ terlampaui, dianjurkan untuk dilanjutkan dengan histerektomi dan mengangkat sisa ovarium pada kasus-kasus yang telah dilakukan pembedahan konservatif.

2.2Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Menurut Helen VarneyManajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah, penemuan-penemuan ketrampilan rangkaian tahapan logis untuk pengambilan keputusan yang berfokus pada pasien (Varney, 1997)Proses manajemen asuhan kebidanan menurut varney terdiri dari 7 langkah dimana setiap langkah ini disempurnakan secara periodik, ketujuh langkah manajemen kebutuhan varney adalah sebagai berikut :2.2.1PengkajianAdalah pengumpulan data yang lengkap untuk mengevaluasi pasien dan data ini mencakup biodata pasien, riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu. Riwayat penyakit diderita, riwayat ginekologi, riwayat penyakit keluarga, riwayat sosial budaya.A.Data Subyektif1.IdentitasData diambil dari pasien yang didapat dari anamnesa antara petugas kesehatan dengan pasien antara lain :a.Nama:Untuk identifikasi pasienb.Umur:Untuk menentukan faktor risikousia > 35 tahunc.Suku/ Bangsa:Untuk mengetahui pola kehidupan pasiend.Agama:Dilanjutkan agar bila dalam keadaan darurat segera dapat diketahuie.Pendidikan:Berkenaan dengan motivasi yang diberikan petugas dapat diterima dengan sesuai tingkat pengetahuannyaf.Pekerjaan:Untuk mengetahui bagaimana kehidupan sosial dan ekonominyag.Alamat:Untuk mengetahui tempat tinggal pasien, menjaga kemungkinan bila ada pasien yang namanya sama2.Keluhan UtamaUntuk mengetahui apa yang dirasakan pasien sehingga dapat menentukan diagnosa yang sesuai kebutuhan dan masalahnyaGangguan HaidRasa nyeri pada perut bagian bawah dan panggulRasa sakit berhubungan seksualPerdarahan rahim yang abnormalGangguan buang air besar (konstipasi) dan buang air kecil (sering BAK)3.Riwayat MenstruasiUntuk mengetahui faal sistem reproduksi(gangguan haid, disminorhoe)4.Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang LaluUntuk mengetahui suami keberapa, umur kehamilan, jenis persalinan penolong, adakah kelainan, berat badan anak, jenis kelamin lama meneteki dan KB5.Riwayat Penyakit yang Pernah DideritaApakah pasien pernah menderita penyakit menular, menahun atau menurun6.Riwayat GinekologiApakah pasien pernah atau menderita penyakit kandungan tumor, kista, kanker sebelumnya7.Riwayat Penyakit KeluargaApakah keluarga mempunyai penyakit menurun, menahun dan menular, kista, tumor dan kanker

8.Riwayat Sosial BudayaAdakah kebiasaan keluarga yang merokok, berganti-ganti pasangan, kebiasaan hidup

B.Data ObyektifData ini diambil dari hasil pemeriksaan fisik beserta pemeriksaan diagnostik dan pendukung lain juga catatan medik lain, data objektifmeliputi :1.Pemeriksaan UmumKeadaan Umum:untuk menilai kesadaran kesehatan secara menyeluruhTTV:apakah TTV dalam keadaan normal2.Pemeriksaan FisikMeliputi inspeksi(terlihat benjolan),palpasi(Teraba massa), perkusi dan auskultasi dari ujung rambut sampai ujung kaki3.Pemeriksaan PenunjangMengetahui pemeriksaan laboratorium, radiology, konsultasi dari dokter spesialis atau lain sebagainya.2.2.2Interprestasi DataYaitu menentukan diagnosa/ masalah yang ditemukan dari hasil pengkajian data dan kemudian mengidentifikasi kebutuhan pasien.

2.2.3Identifikasi Diagnosa dan Masalah PotensialLangkah ini berdasarkan diagnosa atau masalah yang sudah teridentifikasi yaitu merupakan kegiatan antisipasi pencegah jika memungkinkan menunggu, waspada dan persiapan untuk segala sesuatu yang dapat terjadi.

2.2.4Identifikasi Kebutuhan SegeraLangkah ini menggambarkan proses manajemen yang tidak hanya pada pemberian pelayanan dasar pada kunjungan antenatal secara periodik. Data baru tetap diperoleh dari evaluasi beberapa data memberi indikasi adanya situasi emergensi, dimana bidan harus bertindak segera disamping menunggu tindakan dokter.

2.2.5IntervensiBerisi tenaga asuhan yang telah diberikan kepada pasien sesuai diagnosa/ masalah awal yang ada sesuai dengan protap yang ada.

2.2.6ImplementasiBerisi tentang asuhan yang telah diberikan kepada pasien berdasarkan rencana yang telah disusun sebelumnya untuk menangani masalah/ diagnosa yang telah terindentifikasi.

2.2.7EvaluasiLangkah akhir untuk menilai dari awal hingga akhir kepada pasien apakah sudah terpenuhi sesuai dengan kebutuhan pasien atau belum.MencakupS (data subyektif):Data yang diambil dari anamnesa/ wawancara dengan pasien atau keluargaO (data obyektif):Data yang diambil dari pemeriksaan fisikA (assesment):Diagnosa yang diambil dari data subyektif dan obyektifP (planning):Rencana kedepan/ selanjutnya yang akan kita berikan untuk pasien sesuai kebutuhan atau masalahnya BAB3

TINJAUAN KASUS

3.1PengkajianTanggal : 27September2011Jam :10.00 WIBOleh : Riea EndarmaA.Data Subyektif1.IdentitasNama:Ny DNama Suami:Tn GUmur:27 tahunUmur:27 tahunSuku/ Bangsa:Jawa/ IndonesiaSuku/ Bangsa:Jawa/ IndonesiaAgama:IslamAgama:IslamPendidikan:D3Pendidikan:S1Pekerjaan:PNSPekerjaan:PNSNo. Register:-Alamat:Sukolilo2.Keluhan UtamaIbu mengatakan merasakan nyeri perut sebelah kiri bawah sejak 3 hari yang lalu, disertai amenorhea 1,5 bulan, keputihan berwarna keruh dan agak berbau.3.Riwayat MenstruasiSiklus haid: 35 harimenarche: 14 tahunLama haid: 10 haridismenorhea:jarangWarna:merahHPHT:1,5 bulan yang laluBau:anyirFluor Albus:ya (sebelum dan sesudah menstruasi)4.Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas yang laluNoSuamiUKPenolPenyulBB/PBSeksH/MMenyusuiKB

1

5.Riwayat penyakit yang pernah dideritaIbu mengatakan tidak pernah atau menderita penyakit menahun, menurun dan menular seperti hipertensi, jantung, TBC, paru-paru dan penyakit kelamin.6.Riwayat GinekologiIbu mengatakan mengetahui dirinya mempunyai penyakit kista pada saat melakukan USG.7.Riwayat penyakit keluargaIbu mengatakan keluarganya tidak ada yang mempunyai penyakit kista maupun penyakit yang lainnya.8.Riwayat Sosial BudayaIbu mengatakan tidak ada masalah dengan keluarga bahkan sangatmendukung ibu untuk dilakukan operasi.

B.Data Obyektif1.Pemeriksaan umumoKeadaan umum:BaikoKesadaran:ComposmentisoTD/N/S/RR:120/80 mmHg, 80x/mnt, 36,50C, 20x/mnt2.Pemeriksaan fisika.Kepala/ rambut:rambut bersih, hitam, tidak rontokb.Muka:tidak pucat, tidak ada flek-flek hitamc.Mata:conjungtiva tidak pucat, sclera putihd.Leher:tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan venajogularise.Dada:simetrisf.Payudara:simetris,tidak ada benjolan abnormalg.Abdomen:teraba benjolankerasbagian sinistra, setinggi pusath.Genetalia:fluxus sudah tidak aktif3.Pemeriksaan dalam / ginekologisPemeriksaan penunjang:Hasil laboratoriumHb:-gr%Hasil USG (tanggal : 27 September 2011)Hepar: besar normal, intensitas acho parencym tidak meningkat, tepi tajam, permukaan rata, tidak tampak nodule / kista.Kandung Empedu: pancreas dan lien dalam normslKedua Ginjal: besar normal, intensitas echo cortex tidak meningkat, batas cortex dan sinus tajam, tidak tampak batu / kista.Buli-buli:besar normal, batu (-)Uterus:tidak membesar, massa (-), tampak masa multi cystic supra pubic diluar buli dan uterus, ukuran 80mm, cairan bebas (-)Kesimpulan: Cystoma Ovari Synistra3.2Interprestasi DataDx: Kista OvariumDs: Ibu mengatakan merasakan nyeri perut sebelah kiri bawah sejak 3 hari yang lalu, disertai amenorhea 1,5 bulan, keputihan berwarna keruh dan agak berbau.Do:-Tidak ada keluaran pervaginam-Terdapat benjolan keras dan pasien mengeluh nyeri tekan.-Pemeriksaan PenunjangHasil USG (tanggal : 27 September 2011)Uterus: tidak membesar, massa (-), tampak masa multi cystic supra pubic diluar buli dan uterus, ukuran 80mm, cairan bebas (-)Kesimpulan: Cystoma Ovari Synistra

3.3Diagnosa / Masalah PotensialKista Torsi3.4Kebutuhan Tindakan SegeraKolaborasidengan Dokter Obsgyndalam pemberian therapy :-Pro Laparotomi

3.5IntervensiTanggal : 27 September 2011Jam : 10.20 WIBDiagnose:Kista OvariTujuan: setelah diberikan asuhan kebidanan selama 20 menit diharapkan pasien kooperatif dengan tindakan atau pemberian terapi yang diberikan oleh dokter atau bidan.Kriteria:-Pasien mengerti dan memahami penjelasan dari petugas kesehatan-Pasien dapat mengambil keputusan yang tepat setelah diberikan penjelasan oleh petugas kesehatan-Pasien tidak cemas-Pasien siap untuk dilakukan tindakan medikNoIntervensiRasional

1

234

Jalin komunikasi terapeutik dengan pasienJelaskan hasil pemeriksaanBerikan informed consentKolaborasi dengan dokter Spesialis Obsgyn-Px lebih kooperatif

-Px mengetahui kondisinya-Persetujuan tindakan medic-Melakukan tindakan selanjutnya

3.6ImplementasiTanggalImplementasi

27 September 201110.35

1.Menjalin komunikasi terapeutik dengan pasien agar lebih kooperatif dengan petugas kesehatan2.Menjelaskan tentang hasil pemeriksaan-KU: baik-TD/N/S/Rr: 120/80mmhg/80x/m/36,5C/20x/m-Memberitahu ibu bahwa terdapat kista dikandungan ibu dari hasil USG tampak adanya kista ovarium.-Menjelaskan pada ibu bahwa penyakit kista tersebut dianjurkan untuk dilakukan pengangkatan kista melalui tindakan operasi dengan tujuan agar tidak mengalami komplikasi lebih lanjut.-Menjelaskan bahwa kista ovarium adalah suatu kumpulan cairan yang dibungkus kantong didalam organ reproduksi wanita-Memberi dukungan dan membantu mengurangi kecemasan ibu3.Kolaborasi dengan dokter Obsgyn untukdilakukan tindakan selanjutnya:- asam mefenamat (bila nyeri)-Pro Laparotomi4.Melakukan informed consent atas tindakan medik dari ibu untuk siap dilakukan operasi dari suami/keluarga.

3.7EvaluasiTanggal : 27 September 2011Jam : 10.45 WIBS: Ibu mengatakan sudah paham dan mengerti tentang penjelasan petugas kesehatanO: Ibu dapat mengulangi penjelasan petugas kesehatan dan bersedia dilakukan operasiA: Ny. D dengan Kista OvariumP:-Kolaborasi dengan Dokter Spesialis Obsgyn-Pro Laparotomi-Pemeriksaan USG ulang-Pemeriksaan thorax-Pemeriksaan laboratorium-Terapi oral: Asam Mefenamat3x1 (bila nyeri)-Follow up 1 bulan lagi/ jika ada keluhan

BAB 4PENUTUP

4.1KesimpulanKista ovarium adalah suatu pengumpulan cairan yang terjadi pada indung telur atau ovarium. Cairan yang terkumpul ini dibungkus oleh semacam selaput yang berbentuk dari lapisan terluar dari ovarium (Replubika Online, Zubair Djoerban). Penyebab kista ovarium belum diketahui secara pasti. Untuk memastikan adanya kista pada organ reproduksi dapat dilakukan pemeriksaan meliputi.1.Pemeriksaan kllinis ginerkologik2.Pemeriksaan ultrasonografi3.Pemeriksaan pertanda tumor (tumor marker)4.Pemeriksaan CT-Scan/ MRI bila dianggap perluPenanganan kista ovarium bila diameter kurang dari scan hanya dilakukan menunggu 2 sampai 3 bulan untuk pemeriksaan ginekologik berulang. Bila kista dengan diameter lebih dari 5 cm atau ada komplikasi perlu dilakukan pengangkatan ovarium bisanya diserta dengan pengangkatan tuba (salpingo ooforektomi). Jika terdapat keganasan operasi yang tepat adalah histerektomi dan salpingo ooforektomi bilateral.4.2Saran4.2.1Bagi MahasiswaDiharapkan dengan pembuatan Asuhan Kebidanan ini bias meningkatan pengetahuan dan juga menambah pengalaman bagi mahasiswa4.2.2Bagi Lahan PraktekDiharapkan dengan dibuatnya Asuhan Kebidanan ini agar mutu pelayanan dapat lebih maju maka perlu kiranya memfungsikan sarana dan prasarana yang tersedia di tempat pelayanan4.2.3Bagi PendidikanDiharapkan pengadaan buku-buku protap agar lebih mudah dan menambah litratur di perpustakaan.DAFTAR PUSTAKA

Achadiat, crhisdiono. 1996.Tumor-tumor Ovarium Bordeline. Klaten : Cermin Dunia Kedokteran.Djoerban, Zubairi. 2008.Kista Ovarium. Jakarta : Republika Online.Hartini. 2008.Kista, Tumor, dan Kanker Ovarium Berhubungan Erat dengan Tingkat Kesuburan yang Rendah. www.kista ovarium.com.Nasdaly. 2008.Jenis-jenis Kista Ovarium. Jakarta : Staf Medic FungsionalPrawiroharjo, Sarwono. 2005.Ilmu Kandungan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.Varney, Hellen. 2001.Buku Saku Bidan. Jakarta : EGC.Winarto, Hariyono. 2008. Bagaimana Mengetahui Kista Ovarium Jinak atau Ganas. Jakarta. htpp:///harymenulis.blogspot.com./Mochtar Rustam. 1998.Sinopsi Obstetri Jilid 1Sastrawinata Sulaeman.1984.Obstetri PatologiWiknjosastro Hanifa. 2005.Ilmu Kebidanan

PENUTUP modul Dengan usaha yang maksimal mungkin disertai dengan keinginanmu maka modul ini dapat Kamu selesaikan dengan tepat waktu dengan baik. Selamat untukmu semoga modul- modul berikutnya dapat kamu seleaikan pula dengan baik.Untuk mengingat kembali materi- materi penting yang terdapat dalam modul ini, ringkasannya sebagai berikut:

Peningkatan mutu adalah Proses yang berkelanjutan dalam membuat semua kegiatan lebih baik berdasarkan siklus penjaminan mutu yang berkelanjutan dan perencanaan peningkatan mutu di semua unit pada semua tingkatan dalam sistem.

Melalui pembelajaran berbasis modul, diharapkan akan membantu mahasiswa akan dapat belajar secara mandiri, mengukur kemampuan diri sendiri, dan menilai dirinya sendiri. Tidak terkecuali dalam memahami konsep dasar pemrograman dan implementasinya. Semoga modul ini dapat digunakan sebagai raferensi tambahan dalam proses pembelajaran pada kegiatan perkuliahan, baik teori maupun praktik. Mahasiswa lebih mendalami materi lain di samping materi yang ada di modul ini melalui berbagai sumber, jurnal, maupun internet. Semoga modul ini bermanfaat bagi mahasiswa khususnya yang mengambil Bidang Keahlian Pendidikan Teknik Elektro. Tak lupa dalam kesempatan ini, penulis mohon saran dan kritik yang membangun terhadap, demi sempurnanya penyusunan modul ini di masa-masa yang akan datang. Semoga modul ini memberikan manfaat bagi mahasiswa dan pembaca budiman lainnya.

ista tidak semua membahayakan bahkan anda mungkin tidak menyadari adanya kista pada tubuh anda dan akan menghilang dengan sendirinya tanpa dideteksi sebelumnya. Walaupun demikian, penyakit kista akan menimbulkan keluhan seperti adanya sakit di daerah perut dan perut bagian bawah. Penyakit kista dapat terjadi karena adanya benjolan yang berisi cairan-cairan .Kista yang membahayakan adalah kista tipe endometroid, polycystic-appearing ovary,cystadenoma dan dermoid.Kista merupakan penyakit turunan walaupun demikian tidak menutup kemungkinan anda yang tidak memiliki silsilah keluarga mengidap penyakit kista dapat terkena kista karena adanya pertumbuhan abnormal pada alat reproduksi dan dapat pula di picu karena pola hidup seperti sering mengkonsumsi junk food.Lantas penanganan seperti apa untuk anda yang mengalami kista ovarium ?Anda harus benar-benar memeriksakan diri kepada dokter, karena kista mungkin tumbuh secara fungsional. Kista yang berjenis fungsional tidak menyebabkan adanya gejala dan tidak memiliki sifat kanker sehingga akan hilang sendirinya. Meskipun demikian anda harus tetap meminimalisir perkembangannya yaitu dengan menerapkan pola hidup sehat, menghindari rokok dan olahraga teratur.Ketika anda mengalami perubahan siklus haid disertai dengan sakit panggul, muntah muntah dan penyusutan payudara maka segera konsultasikan kepada dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui perkembangan kista. Apabila kista berkembang dan mengarah pada perusakan organ-organ reproduksi maka akan dilakukan beberapa jenis penanganan medis untuk penyakit kista, yaitu :Operasi Kista pada Saat Hamil :Kista pada saat hamil bisa disebabkan secara alami ataupun perubahan abnormal. Meskipun kista pada saat hamil tidak membahayakan dan akan hilang sendirinya pada minggu kesepuluh hingga minggu ke enam belas. walaupun demikian,berkonsultasi dengan dokter adalah hal yang sangat tepat.Apabila perkembangan kista mengarah ke abnormal dengan ditemukannya melebihi 5 cm maka harus dilakukan pengangkatan kista. Operasi yang dilakukan pada saat hamil tidak mempengaruhi rahim dan janin karena kista terletak pada ovarium yang berada pada aliran pembuluh darah terpisah dari rahim.Adapun kondisi yang harus anda perhatikan adalah janin aman saat dokter memutuskan untuk melakukan operasi pengangkatan. Meskipun tidak mempengaruhi rahim dan janin di dalamnya karena letak kista pada ovarium yang aliran darahnya berbeda dengan rahim. Keputusan ini juga ditentukan dengan adanya ukuran dan jenis kista yang berkembang di dalam tubuh anda. Pada dasarnya operasi akan dilakukan pada usia kehamilan 4 bulan sebab pada kehamilan yang terlalu besar operasi akan sulit dilakukan. Bila kehamilan anda terlanjur melewati usia 4 bulan dan kista yang besar maka operasi akan dilakukan seusai persalinan. Kista harus segera diangkat karena akan menimbulkan rasa nyeri serta pendarahan. Kemungkinan timblnya komplikasi dan membahayakan anda. Kista yang berukuran besar akan beresiko mengganggu proses turun nya janin ke jalan lahir dan beresiko mengganggu rahim serta pertumbuhan janin .Operasi Kista :Tidak saja dilakukan penanganan pada ibu hamil, pada wanita yang akan mengalami menopause dapat dilakukan penanganan sesuai dengan ukuran kista yang telah berkembang. Berikut jenis operasi yang mungkin dilakukan, yaitu :1. Operasi laparoscopi. Operasi jenis ini yaitu dengan sayatan kecil di dekat pusar dan memasukan instrumen kecil ke dalam perut untuk menghilangkan kista.2. Laparotomy. Lebih dilakukan untuk kista yang berukuran besar. Operasi jenis ini dilakukan di bagian bawah anestesi umum dengan sayatan yang besar untuk menghilangkan kista.3. Operasi untuk menekan tumbuhnya kista. Pertumbuhan kista mungkin akan kembali tumbuh, untuk itu dilakukan cara untuk menekan kista tumbuh sehingga meminimalisir rasa sakit di bagian perut dan muntah-muntah.

KISTA OVARIUMOvarium adalah dua organ kecil yang terletak di kedua sisi rahim dalam tubuh wanita. Mereka membuat hormon, termasuk estrogen, yang memicu menstruasi. Setiap bulan, ovarium melepaskan telur kecil. Telur membuat jalan ke tuba falopi untuk secara potensial akan dibuahi. Siklus rilis telur disebut ovulasi.Apa yang menyebabkan kista ovarium?Kista adalah kantung berisi cairan yang dapat terbentuk di ovarium. Mereka sangat umum. Mereka sangat umum selama tahun melahirkan anak.Ada beberapa jenis kista ovarium. Yang paling umum adalah kista fungsional. Ini terbentuk selama ovulasi. Pembentukan itu terjadi ketika baik telur tidak dilepaskan atau kantung folikel di mana bentuk telur tidak larut setelah telur dilepaskan.Jenis lain dari kista meliputi:Polikistik ovarium. Pada sindrom ovarium polikistik (PCOS), folikel di mana telur biasanya matang gagal untuk membuka dan membentuk kista.Endometrioma. Pada wanita dengan endometriosis, jaringan dari lapisan rahim tumbuh di daerah lain dari tubuh. Ini termasuk ovarium. Hal ini dapat sangat menyakitkan dan dapat mempengaruhi kesuburan.Cystadenomas. Kista ini terbentuk dari sel-sel pada permukaan ovarium. Mereka sering berisi cairan.Kista dermoid. Jenis kista berisi jaringan mirip dengan yang di bagian lain dari tubuh. Itu termasuk kulit, rambut, dan gigi.Apa yang menyebabkan tumor ovarium?Tumor dapat terbentuk di ovarium, sama seperti mereka membentuk di bagian lain dari tubuh. Jika tumor non-kanker, mereka dikatakan jinak. Jika mereka kanker, mereka disebut ganas. Ketiga jenis tumor ovarium adalah:Tumor sel epitelmulai dari sel-sel pada permukaan ovarium. Ini adalah jenis yang paling umum dari tumor ovarium.Kuman sel tumormulai di sel-sel yang menghasilkan telur. Mereka dapat menjadi jinak atau kanker. Kebanyakan jinak.Tumor stromaberasal dari sel-sel yang memproduksi hormon wanita.Dokter tidak yakin apa yang menyebabkan kanker ovarium. Mereka telah mengidentifikasi beberapa faktor risiko, termasuk:Usia khususnya wanita yang telah mengalami menopauseMerokokKegemukanTidak memiliki anak atau tidak menyusui (Namun, menggunakan pil KB tampaknya menurunkan risiko)Mengambil obat kesuburan (seperti Clomid)Terapi penggantian hormonKeluarga atau sejarah pribadi ovarium, payudara, atau kanker kolorektal (memiliki gen BRCA dapat meningkatkan risiko)Apa saja gejala kista ovarium dan tumor?Seringkali, kista ovarium tidak menimbulkan gejala apapun. Anda mungkin tidak menyadari Anda memiliki satu sampai Anda mengunjungi penyedia layanan kesehatan Anda untuk pemeriksaan panggul rutin. Kista ovarium bisa, bagaimanapun, menyebabkan masalah jika mereka memutar, berdarah, atau pecah.Jika Anda memiliki salah satu dari gejala di bawah ini, sangat penting untuk memiliki mereka diperiksa. Itu karena mereka juga bisa menjadi gejala dari tumor ovarium. Kanker ovarium sering menyebar sebelum terdeteksi.Gejala kista ovarium dan tumor meliputi:Rasa sakit atau kembung di perutKesulitan buang air kecil, atau sering buang air kecilNyeri terus menerus di punggung bawahNyeri selama hubungan seksualNyeri haid dan pendarahan yang abnormalKenaikan Berat badanMual atau muntahHilangnya nafsu makan, merasa penuh dengan cepatBagaimana dokter mendiagnosa kista ovarium dan tumor?Para dokter kandungan / ginekolog atau dokter biasa Anda mungkin merasa benjolan saat melakukan pemeriksaan panggul rutin. Pertumbuhan ovarium Kebanyakan jinak. Tapi sejumlah kecil dapat menjadi kanker. Itulah mengapa penting untuk memeriksakan setiap pertumbuhan. Wanita menopause khususnya harus mendapatkan dirinya diperiksa. Itu karena mereka menghadapi risiko yang lebih tinggi terkena kanker ovarium.Tes yang mencari kista ovarium atau tumor meliputi:Ultrasound. Tes ini menggunakan gelombang suara untuk membuat gambar dari indung telur. Gambar membantu dokter menentukan ukuran dan lokasi kista atau tumor.Tespencitraan lainnya. Computed tomography (CT), magnetic resonance imaging (MRI), dan tomografi emisi positron (PET) scan merupakan pencitraan yang sangat rinci. Dokter dapat menggunakannya untuk menemukan tumor ovarium dan melihat apakah dan seberapa jauh mereka telah menyebar.LevelHormon. Dokter mungkin melakukan tes darah untuk memeriksa kadar beberapa hormon. Ini termasuk luteinizing hormone (LH), hormon follicle stimulating hormone (FSH), estradiol dan testosteron.Laparoskopi. Ini adalah prosedur bedah yang digunakan untuk mengobati kista ovarium. Dengan menggunakan alat yang tipis dan ringan yang dimasukkan ke dalam perut Anda. Selama operasi ini, ahli bedah dapat menemukan kista atau tumor, dan dapat menghapus sepotong kecil jaringan (biopsi) untuk menguji kemungkinan kanker.CA-125. Jika menurut dokter pertumbuhan mungkin kanker, ia mungkin mengambil tes darah untuk mencari protein yang disebutCA-125. Tingkat protein ini cenderung lebih tinggi di beberapa tetapi tidak semua wanita dengan kanker ovarium. Tes ini terutama digunakan pada wanita di atas usia 35, yang berada pada risiko sedikit lebih tinggi untuk kanker ovarium.Jika diagnosis adalah kanker ovarium, dokter akan menggunakan hasil tes diagnostik untuk menentukan apakah kanker telah menyebar di luar ovarium. Jika memiliki, dokter juga akan menggunakan hasil untuk menentukan seberapa jauh ia telah menyebar. Prosedur diagnostik disebut stadium. Hal ini membantu dokter merencanakan perawatan Anda.Bagaimana kista ovarium dan tumor diobati?Kebanyakan kista ovarium akan menghilang dengan sendirinya. Jika Anda tidak memiliki keluhan yang mengganggu, terutama jika Anda belum melewati menopause, dokter mungkin menganjurkan menunggu waspada. Dokter tidak akan memberikan perawatan kepada Anda. Tapi dokter akan memeriksa Anda setiap satu sampai tiga bulan untuk melihat apakah telah terjadi perubahan dalam kista.Pil KB dapat mengurangi rasa sakit dari kista ovarium. Mereka mencegah ovulasi, yang mengurangi kemungkinan bahwa kista baru akan terbentuk.Pembedahan merupakan pilihan jika kista tidak pergi, tumbuh, atau menyebabkan Anda sakit. Ada dua jenis operasi:Laparoskopimenggunakan sayatan yang sangat kecil dan instrument kecil dan ringan seperti teleskop. Instrumen dimasukkan ke dalam perut untuk menghilangkan kista. Teknik ini bekerja untuk kista kecil.Laparotomimelibatkan sayatan besar di perut. Dokter lebih memilih teknik ini untuk kista lebih besar dan tumor ovarium. Jika pertumbuhan tersebut adalah kanker, ahli bedah akan menghapus sebanyak tumor mungkin. Ini disebut debulking. Tergantung pada seberapa jauh kanker telah menyebar, ahli bedah juga dapat menghapus ovarium, rahim, saluran tuba, omentum jaringan lemak yang menutupi usus dan kelenjar getah bening di dekatnya.Pengobatan lain untuk tumor ovarium kanker meliputi:Kemoterapi obat yang diberikan melalui vena (IV), melalui mulut, atau langsung ke dalam perut untuk membunuh sel-sel kanker. Karena mereka membunuh sel-sel normal maupun kanker, obat kemoterapi dapat memiliki efek samping, termasuk mual dan muntah, rambut rontok, kerusakan ginjal, dan peningkatan risiko infeksi. Efek samping ini biasanya hilang setelah perawatan dilakukan.Radiasi energi tinggi sinar-X yang membunuh atau mengecilkan sel kanker. Radiasi dikirimkan baik dari luar tubuh, atau ditempatkan di dalam tubuh dekat lokasi tumor. Pengobatan ini juga dapat menyebabkan efek samping, termasuk kulit merah, mual, diare, dan kelelahan. Radiasi ini tidak sering digunakan untuk kanker ovarium.Operasi, kemoterapi, dan radiasi dapat diberikan secara individu atau bersama-sama. Terdapat kemungkinkan untuk tumor ovarium kanker untuk kembali. Jika itu terjadi, Anda akan perlu menjalani operasi lagi, kadang-kadang dikombinasikan dengan kemoterapi atau radiasi.

Sumber :Penanganan Kista Secara Medis - Bidanku.comhttp://bidanku.com/penanganan-kista-secara-medis#ixzz3Uc02EQxYhttp://kistaovarium.web.id/pengobatan-kista-ovarium-tanpa-operasi/