kista ovarium

22
BAB PENDAHULUAN Latar Belakang Ovarium mempunyai fungsi yang sangat krusial pada reproduksi dan menstruasi. Gangguan pada ovarium dapat menyebabkan terhambatnya pertumbuhan, perkembangan dan kematangan sel telur. Gangguan yang paling sering terjadi adalah kista ovarium, sindrom ovarium polikistik, dan kanker ovarium. 1 Kista ovarium merupakan salah satu bentuk penyakit reproduksi yang banyak menyerang wanita. Kista atau tumor merupakan bentuk gangguan yang bisa dikatakan adanya pertumbuhan sel-sel otot polos pada ovarium yang jinak. Walaupun demikian tidak menutup kemungkinan untuk menjadi tumor ganas atau kanker. 2 Perjalanan penyakit yang secara diam-diam menyebabkan banyak wanita tidak menyadari bahwa dirinya sudah terserang kista ovarium dan hanya mengetahui pada saat kista sudah dapat teraba dari luar atau membesar. Kista ovarium biasanya berukuran kecil (<5 cm), berkapsul dengan isi cairan. Beberapa kista ovarium ini tidak menimbulkan gejala, dan dapat mengalami resolusi spontan, tetapi ada yang menyebabkan nyeri dan perasaan tidak menyenangkan. Ada beberapa yang menjadi ganas, dengan risiko terjadinya karsinoma terutama pada wanita wanita yang mulai menopause. 1

Upload: yanuar-aditya

Post on 09-Aug-2015

75 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

hahahaha

TRANSCRIPT

Page 1: Kista Ovarium

BAB

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Ovarium mempunyai fungsi yang sangat krusial pada reproduksi dan

menstruasi. Gangguan pada ovarium dapat menyebabkan terhambatnya pertumbuhan,

perkembangan dan kematangan sel telur. Gangguan yang paling sering terjadi adalah

kista ovarium, sindrom ovarium polikistik, dan kanker ovarium.1 Kista ovarium

merupakan salah satu bentuk penyakit reproduksi yang banyak menyerang wanita. Kista

atau tumor merupakan bentuk gangguan yang bisa dikatakan adanya pertumbuhan sel-

sel otot polos pada ovarium yang jinak. Walaupun demikian tidak menutup

kemungkinan untuk menjadi tumor ganas atau kanker. 2

Perjalanan penyakit yang secara diam-diam menyebabkan banyak wanita tidak

menyadari bahwa dirinya sudah terserang kista ovarium dan hanya mengetahui pada

saat kista sudah dapat teraba dari luar atau membesar. Kista ovarium biasanya

berukuran kecil (<5 cm), berkapsul dengan isi cairan. Beberapa kista ovarium ini tidak

menimbulkan gejala, dan dapat mengalami resolusi spontan, tetapi ada yang

menyebabkan nyeri dan perasaan tidak menyenangkan. Ada beberapa yang menjadi

ganas, dengan risiko terjadinya karsinoma terutama pada wanita wanita yang mulai

menopause. 1

Keganasan ovarium merupakan 6 kasus kanker terbanyak dan merupakan

penyebab kematian oleh karena keganasan ginekologi. Terdapat variasi yang luas

insidensi keganasan ovarium, rerata tertinggi terdapat di Negara Skandinavia (14,5-15,3

per 100.000 populasi).3 Di Amerika insidensi keganasan ovarium semua ras adalah 12,5

kasus per 100.000 populasi pada tahun 1988 sampai 1991. 4

Penanganan terhadap kista ovarium didasarkan pada jenis kista tersebut. Jadi

tidak semua kista ovarium dioperasi, apalagi ternyata kista tersebut dapat resolusi

spontan. Tindakan operatif selain sangat invasif, dapat berdampak terhadap fertilitas

seseorang. Sehingga untuk menentukan apakah kista tersebut harus diangkat atau tidak,

diagnosisnya harus benar-benar jelas. 1

Page 2: Kista Ovarium

BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

3.1 Definisi

Definisi kista adalah pertumbuhan abnormal berupa kantung (pocket,

pouch) yang tumbuh abnormal dibagian tubuh tertentu. Kista ada yang berisi

udara, cairan, nanah, atau bahan-bahan lain. Sedangkan Kista Ovarium adalah

suatu kantung yang berisi cairan atau materi semisolid yang tumbuh pada atau

sekitar ovarium.5

3.2 Epidemiologi

Keganasan ovarium merupakan 6 kasus kanker terbanyak dan merupakan

penyebab kematian oleh karena keganasan ginekologi. Terdapat variasi yang

luas insidensi keganasan ovarium, rata-rata tertinggi terdapat di Negara

Skandinavia (14,5-15,3 per 100.000 populasi).Di Amerika insidensi keganasan

ovarium semua ras adalah 12,5 kasus per 100.000 populasi pada tahun 1988

sampai 1991. Sebagian besar kista adalah kista fungsional dan jinak. Di

Amerika, karsinoma ovarium didiagnosa pada kira-kira 22.000 wanita, kematian

sebanyak 16.000 orang.

3.3 Etiologi

Penyebab terjadinya kista ovarium yaitu terjadinya gangguan

pembentukan hormon pada hipotalamus, hipofise, atau indung telur itu sendiri.

Kista indung telur timbul dari folikel yang tidak berfungsi selama siklus

menstruasi.Kista folikuler secara tipikal kecil dan timbul dari folikel yang tidak

sampai saat menopause, sekresinya akan terlalu banyak mengandung estrogen

sebagai respon terhadap hipersekresi folikel stimulation hormon (FSH)

dan luteinizing hormon (LH) normalnya ditemui saat menopause berdiameter 1 -

10 cm (folikel normal berukuran maximum 2,5 cm); berasal dari folikel ovarium

yang gagal mengalami involusi atau gagal meresorpsi cairan. Dapat multipel dan

bilateral. Biasanya asimtomatik.Kista granulosa lutein yang terjadi di dalam

korpus luteum indung telur yang fungsional dan membesar bukan karena tumor,

disebabkan oleh penimbunan darah yang berlebihan saat fase pendarahan dari

Page 3: Kista Ovarium

siklus menstruasi.Kista theka-lutein biasanya bersifat bilateral dan berisi cairan

bening, berwarna seperti jerami; biasanya berhubungan dengan tipe lain dari

tumor indung telur, serta terapi hormon.Faktor resiko terjadinya kista

ovariumRiwayat kista ovarium sebelumnyaSiklus menstruasi yang tidak

teraturMeningkatnya distribusi lemak tubuh bagian atasMenstruasi dini (usia 11

tahun atau lebih muda)Tingkat kesuburanHipotiroid atau hormon yang tidak

seimbangTerapi tamosifen pada kanker mamma

3.4 Klasifikasi

Klasifikasi tumor ovarii sampai sekarang belum ada yang benar-benar

memuaskan, baik pembagian secara klinis maupun secara patologis anatomis.

Tumor kistik merupakan jenis yang paling sering terjadi terutama yang bersifat

non-neoplastik, seperti kista retensi yang berasal dari corpus luteum. Tetapi di

samping itu ditemukan pula jenis yang betul merupakan neoplasma. Oleh karena

itu tumor kistik dari ovarium yang jinak dibagi dalam golongan non-neoplastik

(fungsionil) dan golongan neoplastik.

1. Kista ovarium non-neoplastik (fungsionil)

a. Kista Follikel

Kista folikuler merupakan jenis tumor ovarium jinak yang paling

banyak dijumpai. Ukuran bervariasi antara 3-8 cm. Kista ini disebabkan

oleh karenan kegagalan ovulasi oleh karena gangguan pelepasan

gonadotropin hipofise. Bila dilihat secara histologi, kista folikuler

dilapisi oleh lapisan dalam berupa sel-sel granulosa dan dilapisan luar

berupa sel-sel teka interna. Cairan yang terdapat di dalam folikel yang

tidak seluruhnya terbentuk tidak dapat diresorbsi sehingga menyebabkan

pembeesaran dari kista folikuler. Biasanya jenis kista ini tidak

menimbulkan gejala, meskipun ketidakteraturan haid, perdarahan di luar

haid bahkan torsi bisa terjadi. Bila ukuran kista telah membesar maka

dapat menyebabkan nyeri panggul, dyspereunia. Ukuran kista<6cm

dilakukan observasi selama 3 siklus haida tanpa pengobatan untuk

melihat regresi dari kista tersebut. Bila setelah observasi tidak didapati

Page 4: Kista Ovarium

adanya regresi kista atau ukuran kista semakin membesar maka

dilakukan tindakan operatif.7,8

Kista folikel

b. Kista Lutein

Kista ini dapat terjadi pada kehamilan, lebih jarang di luar

kehamilan. Kista lutein yang sesungguhnya, umumnya berasal dari

corpus luteum haematoma. Perdarahan ke dalam ruang corpus selalu

terjadi pada masa vaskularisasi. Bila perdarahan ini sangat banyak

jumlahnya, terjadilah corpus luteum haematoma, yang berdinding tipis

dan berwarna kekuning-kuningan. Secara perlahan-lahan terjadi resorpsi

dari unsur-unsur darah, sehingga akhirnya tinggallah cairan yang jernih,

atau sedikit bercampur darah. Pada saat yang sama dibentuklah jaringan

fibroblast pada bagian dalam lapisan lutein sehingga pada kista corpus

lutein yang tua, sel-sel lutein terbenam dalam jaringan-jaringan perut.9

Gejala-gejala Kista Lutein

Pada beberapa kasus sering menyerupai kehamilan ektopik. Haid

kadang-kadang terlambat, diikuti dengan perdarahan sedikit yang terus

menerus, disertai rasa sakit pada bagian perut bawah. Pada pemeriksaan

klinis ditemukan benjolan yang sakit. Ada yang menganggap kista ini

sebagai korpus luteum persistens, dimana oleh sesuatu sebab tidak terjadi

regresi. Suatu jenis yang jarang dari kista lutein ialah yang ditemukan

pada mola hydatidosa atau chorio epithelioma. Dalam beberapa kasus

dari jenis ini, dindingnya dibentuk oleh sel granulose yang mengalami

Page 5: Kista Ovarium

luteinisasi, tetapi pada umumnya kista dibntuk oleh sel theca lutein dan

jaringan ikat.9

c. Stein Levental ovary

Biasanya kedua ovarium membesar dan bersifat polykistik,

permukaan rata, berwarna keabu-abuan dan berdinding tebal. Pada

pemeriksaan mikroskopis akan tampak tunica yang tebal dan fibrotik.

Dibawahnya tampak follikel dalam bermacam-macam stadium, tetapi

tidak ditemukan corpus luteum. Secara klinis memberikan gejala yang

disebut Stein-Leventhal Syndrom, yaitu yang terdiri dari hirsutisme,

sterilitas, obesitas dan oligomenorrhoe. Kecenderungan virilisasi

mungkin disebabkan hyperplasi dari tunica interna yang menghasilkan

zat androgenic. Kelainan ini merupakan penyakit herediter yang

autosomal dominan.9

d. Germinal inclusion cyst

Terjadi oleh karena invaginasi dari epitel germinal dari ovarium.

Biasanya terjadi pada wanita tua. Tidak pernah memberi gejala-gejala

yang berarti.

e. Kista endometrial

2. Kista ovarium yang neoplastik atau proliferatif

a. Kistoma ovarii simpleks

Kista ini mempunyai permukaan rata dan halus, biasanya

bertangkai, seringkali bilateral, dan dapat menjadi besar. Dinding kista

tipis dan cairan di dalam kista jernih, serus, dan berwarna kuning. Pada

dinding kista tampak lapisan epitel kubik. Berhubung dengan adanya

tangkai, dapat terjadi torsi (putaran tangkai) dengan gejala-gejala

mendadak. Diduga bahwa kista ini suatu jenis kistadenoma serosum

yang kehilangan epitel kelenjarnya berhubung dengan tekanan cairan

dalam kista. Terapi terdiri atas pengangkatan kista dengan reseksi

ovarium, akan tetapi jaringan yang dikeluarkan harus segera diperiksa

secara histologik untuk mengetahui apakah ada keganasan.9

b. Kistadenoma Ovarii Musinosum

Page 6: Kista Ovarium

 Asal tumor ini belum diketahui dengan pasti. Menurut Meyer, ia

mungkin berasal dari suatu teratoma di mana dalam pertumbuhannya

satu elemen mengalahkan elemen-elemen lain. Ada penulis yang

berpendapat bahwa tumor berasal dari lapisan germinativum, sedang

penulis lain menduga tumor ini mempunyai asal yang sama dengan

tumor Brenner.

Gambaran Klinik Kistadenoma Ovarii Musinosum

Tumor lazimnya berbentuk multilokuler; oleh karena itu,

permukaan berbagala (lobulated). Kira-kira 10% dapat mencapai ukuran

yang amat besar, lebih-lebih pada penderita yang datang dari pedesaan.

Pada tumor yang besar tidak lagi dapat ditemukan jaringan ovarium yang

normal. Tumor biasanya unilateral, akan tetapi dapat juga ditemui yang

bilateral. Kista menerima darahnya melalui suatu tangkai; kadang-

kadang dapat terjadi torsi yang mengakibatkan gangguan sirkulasi.

Gangguan ini dapat menyebabkan perdarahan dalam kista dan perubahan

degeneratif, yang memudahkan timbulnya perlekatan kista dengan

omentum, usus-usus dan peritoneum parietale.9

Dinding kista agak tebal dan berwarna putih keabu-abuan; yang

terakhir ini khususnya bila terjadi perdarahan atau perubahan degeneratif

di dalam kista. Pada pembukaan terdapat cairan lendir yang khas, kental

seperti gelatin, melekat dan berwarna kuning sampai coklat tergantung

dari percampurannya dengan darah.

Penanganan Kistadenoma Ovarii Musinosum

Penanganan terdiri atas pengangkatan tumor. Jika pada operasi

tumor sudah cukup besar sehingga tidak tampak banyak sisa ovarium

yang normal, biasanya dilakukan pengangkatan ovarium beserta tuba

(salpingo-ooforektomi). Pada waktu mengangkat kista sedapat-dapatnya

diusahakan mengangkatnya in toto tanpa mengadakan pungsi dahulu,

untuk mencegah timbulnya pseudomiksoma peritonei karena tercecernya

isi kista. Jika berhubung dengan besarnya kista perlu dilakukan pungsi

untuk mengecilkan tumor, lubang pungsi harus ditutup dengan rapi

sebelum mengeluarkan tumor dari rongga perut. Setelah kista diangkat,

Page 7: Kista Ovarium

harus dilakukan pemeriksaan histologik di tempat-tempat yang

mencurigakan terhadap kemungkinan keganasan. Waktu operasi,

ovarium yang lain perlu diperiksa pula.9

c. Kistadenoma Ovarii Serosum

Pada umumnya para penulis berpendapat bahwa kita ini berasal

dari epitel permukaan ovarium (germinal epithelium).

Gambaran Klinik Kistadenoma Ovarii Serosum

Pada umumnya kista jenis ini tak mencapai ukuran yang amat

besar dibandingkan dengan kistadenoma musinosum. Permukaan tumor

biasanya licin, akan tetapi dapat pula berrbagala karena kista serosum

pun dapat berbentuk multilokuler, meskipun lazimnya berongga satu.

Warna kista putih keabu-abuan. Ciri khas kista ini adalah potensi

pertumbuhan papiler ke dalam rongga kista sebesar 50%, dan keluar

pada permukaan kista sebesar 5%. Isi kista cair, kuning, dan kadang-

kadang coklat karena campuran darah. Tidak jarang kistanya sendiri

kecil, tetapi permukaannya penuh dengan pertumbuhan papiler (solid

papilloma).9

Pada umumnya dapat dikatakan bahwa tidak mungkin

membedakan gambaran makroskopik kistadenoma serosum papiliferum

yang ganas dari yang jinak, bahkan pemeriksaan mikroskopik pun tidak

selalu memberi kepastian. Pada pemeriksaan mikroskopik terdapat

dinding kista yang dilapisi oleh epitel kubik atau epitel torak yang

rendah, dengan sitoplasma eosinofil dan inti sel yang besar dan gelap

warnanya. Karena tumor ini barasal dari epitel permukaan ovarium

(germinal ephithelium), maka bentuk epitel pada papil dapat beraneka

ragam tetapi sebagian besar epitelnya terdiri atas epitel bulu getar, seperti

epitel tuba.9

Pada jaringan papiler dapat ditemukan pengendapan kalsium

dalam stromanya yang dinamakan psamoma. Adanya psamoma biasanya

menunjukkan bahwa kista adalah kistadenoma ovarii serosum

papilliferum, tetapi tidak bahwa tumor itu ganas.

Perubahan Ganas Kistadenoma Ovarii Serosum

Page 8: Kista Ovarium

Apabila ditemukan pertumbuhan papilifer, proliferasi dan

stratifikasi epitel, serta anaplasia dan mitosis pada sel-sel, kistadenoma

serosum secara mikroskopik digolongkan kedalam kelompok tumor

ganas. Akan tetapi, garis pemisah antara kistadenoma ovarii papiliferum

yang jelas ganas kadang-kadang sukar ditentukan. Oleh karena itu,

tidaklah mengherankan bahwa potensi keganasan yang dilaporkan sangat

berbeda-beda. Walaupun demikian, dapat dikatakan bahwa 30% - 35%

dari kistadenoma serosum mengalami perubahan keganasan. Bila pada

suatu kasus terdapat implantasi pada peritoneum disertai dengan asites,

maka prognosis penyakit itu kurang baik, meskipun diagnosis

histopatologis pertumbuhan itu mungkin jinak (histopatologically

benign). Klinis kasus tersebut menurut pengalaman harus dianggap

sebagai neoplasma ovarium yang ganas (clinically malignant).9

Terapi Kistadenoma Ovarii Serosum

Terapi pada umumnya sama seperti pada kistadenoma

musinosum. Hanya, berhubung dengan lebih besarnya kemungkinan

keganasan, perlu dilakukan pemeriksaan yang teliti terhadap tumor yang

dikeluarkan. Bahkan kadang-kadang perlu diperiksa sediaan yang

dibekukan (frozen section) pada saat operasi, untuk menentukan tindakan

selanjutnya pada waktu operasi.9

d. Kista Endometrioid

Kista ini biasanya unilateral dengan permukaan licin; pada

dinding dalam terdapat satu lapisan sel-sel, yang menyerupai lapisan

epitel endometrium. Kista ini, yang ditemukan oleh Sartesson dalam

tahun 1969, tidak ada hubungannya dengan endometriosis ovarii.

Gambar Kista Endometrioid

Page 9: Kista Ovarium

e. Kista Dermoid

Sebenarnya kista dermoid ialah satu teratoma kistik yang jinak

dimana struktur-struktur ektodermal dengan diferensiasi sempurna,

seperti epitel kulit, rambut, gigi dan produk glandula sebasea berwarna

putih kuning menyerupai lemak nampak lebih menonjol daripada

elemen-elemen entoderm dan mesoderm. Tentang histogenesis kista

dermoid, teori yang paling banyak dianut ialah bahwa tumor berasal dari

sel telur melalui proses partenogenesis.9

Gambaran Klinik kista dermoid

Tidak ada ciri-ciri yang khas pada kista dermoid. Dinding kista

kelihatan putih, keabu-abuan, dan agak tipis. Konsistensi tumor sebagian

kistik kenyal, di bagian lain padat. Sepintas lalu kelihatan seperti kista

berongga satu, akan tetapi bila dibelah, biasanya nampak satu kista besar

dengan ruangan kecil-kecil dalam dindingnya. Pada umumnya terdapat

satu daerah pada dinding bagian dalam yang menonjol dan padat.

Tumor mengandung elemen-elemen ektodermal, mesodermal dan

entodermal. Maka dapat ditemukan kulit, rambut, kelenjar sebasea, gigi

(ektodermal), tulang rawan, serat otot jaringan ikat (mesodermal), dan

mukosa traktus gastrointestinalis, epitel saluran pernapasan, dan jaringan

tiroid (entodermal). Bahan yang terdapat dalam rongga kista ialah

produk dari kelenjar sebasea berupa massa lembek seperti lemak,

bercampur dengan rambut. Rambut ini terdapat beberapa serat saja,

tetapi dapat pula merupakan gelondongan seperti konde.

Kista dermoid

Page 10: Kista Ovarium

Pada kista dermoid dapat terjadi torsi tangkai dengan gejala nyeri

mendadak di perut bagian bawah. Ada kemungkinan pula terjadinya

sobekan dinding kista dengan akibat pengeluaran isi kista dalam rongga

peritoneum. Perubahan keganasan agak jarang, kira-kira dalam 1,5% dari

semua kista dermoid, dan biasanya pada wanita lewat menopause. Yang

tersering adalah karsinoma epidermoid yang tumbuh dari salah satu

elemen ektodermal. Ada kemungkina pula bahwa satu elemen tumbuh

lebih cepat dan menyebabkan terjadinya tumor yang khas.9

Termasuk di sini:

1. Struma ovarium

Tumor ini terutama terdiri atas jaringan tiroid, dan kadang-

kadang dapat menyebabkan hipertiroidi. Antara 1960 dan 1964 di RS.

Dr. Soetomo Surabaya pernah ditemukan 5 kasus struma ovarium,

semuanay tak berfungsi dan tidak ganas. Hariadi selam 5 tahun (1963-

1968) menemukan 3 kasus struma ovarium (= 0,5%), Djaswadi selam 10

tahun (1965-1974) hanya mencatat satu kasus (= 0,5%); sedangkan

Gunawan selama 3 tahun (1974-1977) melaporkan satu kasus (= 0,2%).

2. Kistadenoma ovarii musinosum dan kistadenoma ovarii serosum

Kista-kista dapat dianggap sebagai adenoma yang bertasal dari

satu elemen dari epitelium germinativum.

3. Koriokarsinoma

Tumor ganas ini jarang ditemukan dan untuk diagosis harus

dibuktikan adanya hormon koriogonadotropin.9

3.5 Manifestasi Klinik

Kebanyakan wanita dengan tumor ovarium tidak menimbulkan gejala dalam

waktu yang lama. Gejala umumnya sangat bervariasi dan tidak spesifik.

Sebagian gejala dan tanda adalah akibat dari pertumbuhan, aktivitas endokrin,

atau komplikasi tumor tersebut. Pada stadium awal dapat berupa gangguan haid.

Jika tumor sudah menekan rektum atau kandung kemih mungkin terjadi

konstipasi atau sering berkemih. Dapat juga terjadi peregangan atau penekanan

Page 11: Kista Ovarium

daerah panggul yang menyebabkan nyeri spontan atau nyeri pada saat

bersenggama. 10

Pada stadium lanjut gejala yang terjadi berhubungan dengan adanya

asites (penimbunan cairan dalam rongga perut), penyebaran ke omentum (lemak

perut), dan organ-organ di dalam rongga perut lainnya seperti usus-usus dan

hati. Perut membuncit, kembung, mual, gangguan nafsu makan, gangguan buang

air besar dan buang air kecil. Penumpukan cairan bisa juga terjadi pada rongga

dada akibat penyebaran penyakit ke rongga dada yang mengakibatkan penderita

sangat merasa sesak napas. 10

3.6 Diagnosa

Pemeriksaan Penunjang

Tidak jarang tentang penegakkan diagnosis tidak dapat diperoleh

kepastian sebelum dilakukan operasi, akan tetapi pemeriksaan yang cermat dan

analisis yang tajam dari gejala-gejala yang ditemukan dapat membantu dalam

pembuatan differensial diagnosis. 10,12

Beberapa cara yang dapat digunakan untuk membantu menegakkan diagnosis

adalah :

1. Laparaskopi

Pemeriksaan ini sangat berguna untuk mengetahui apakah sebuah

tumor berasal dari ovarium atau tidak, serta untuk menentukan sifat-

sifat tumor itu.

2. Ultrasonografi

Dengan pemeriksaan ini dapat ditentukan letak dan batas tumor,

apakah tumor berasal dari uterus, ovarium, atau kandung kencing,

apakah tumor kistik atau solid, dan dapat pula dibedakan antara

cairan dalam rongga perut yang bebas dan yang tidak.

3. Foto Rontgen

Pemeriksaan ini berguna untuk menentukan adanya hidrotoraks.

Selanjutnya, pada kista dermoid kadang-kadang dapat dilihat adanya

gigi dalam tumor.

4. Parasintesis

Pungsi ascites berguna untuk menentukan sebab ascites. Perlu

Page 12: Kista Ovarium

diperhatikan bahwa tindakan tersebut dapat mencemarkan kavum

peritonei.

5. Pemeriksaan USG masih menjadi pilihan utama untuk mendeteksi

adanya kista. Selain itu, MRI dan CT Scan bisa dipertimbangkan

tetapi tidak sering dilakukan karena pertimbangan biaya.

3.7 Komplikasi

Beberapa ahli mencurigai kista ovarium bertanggung jawab atas

terjadinya kanker ovarium pada wanita diatas 40 tahun. Mekanisme terjadinya

kanker masih belum jelas namun dianjurkan pada wanita yang berusia diatas 40

tahun untuk melakukan skrining atau deteksi dini terhadap kemungkinan

terjadinya kanker ovarium.

Faktor resiko lain yang dicurigai adalah penggunaan kontrasepsi oral

terutama yang berfungsi menekan terjadinya ovulasi. Maka dari itu bila seorang

wanita usia subur menggunakan metode konstrasepsi ini dan kemudian

mengalami keluhan pada siklus menstruasi, lebih baik segera melakukan

pemeriksaan lengkap atas kemungkinan terjadinya kanker ovarium. 11

3.8 Penanganan

Prinsip bahwa tumor ovarium neoplastik memerlukan operasi dan tumor

nonneoplastik tidak, jika menghadapi tumor ovarium yang tidak memberikan

gejala/keluhan pada penderita dan yang besarnya tidak melebihi 5 cm

diameternya, kemungkinan besar tumor tersebut adalah kista folikel atau kista

korpus luteum. Tidak jarang tumor tersebut mengalami pengecilan secara

spontan dan menghilang, sehingga perlu diambil sikap untuk menunggu selama

2-3 bulan, jika selama waktu observasi dilihat peningkatan dalam pertumbuhan

tumor tersebut, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa kemungkinan tumor

besar itu bersifat neoplastik dan dapat dipertimbangkan untuk pengobatan

operatif.10

Tindakan operasi pada tumor ovarium neoplastik yang tidak ganas ialah

pengangkatan tumor dengan mengadakan reseksi pada bagian ovarium yang

mengandung tumor, akan tetapi jika tumornya besar atau ada komplikasi perlu

dilakukan pengangkatan ovarium, biasanya disertai dengan pengangkatan tuba

Page 13: Kista Ovarium

(salphyngoooforektomi). Jika terdapat keganasan operasi yang lebih tepat ialah

histerektomi dan salphyngoooforektomi bilateral. Akan tetapi pada wanita muda

yang masih ingin mendapat keturunan dan dengan tingkat keganasan tumor yang

rendah, dapat dipertanggungjawabkan untuk mengambil resiko dengan

melakukan operasi yang tidak seberapa radikal.10,12

3.9 Prognosis

William Helm, C. 2005. Dkk mengatakan : Prognosis dari kista jinak sangat

baik. Kista jinak tersebut dapat tumbuh di jaringan sisa ovarium atau di ovarium

kontralateral.12

Kematian disebabkan karena karsinoma ovari ganas berhubungan dengan

stadium saat terdiagnosis pertama kali dan pasien dengan keganasan ini sering

ditemukan sudah dalam stadium akhir. Angka harapan hidup dalam 5 tahun rata-rata

41.6%, bervariasi antara 86.9% untuk stadium FIGO Ia dan 11.1% untuk stadium IV.12

Tumor sel granuloma memiliki angka bertahan hidup 82% sedangakan

karsinoma sel skuamosa yang berasal dari kista dermoid berkaitan dengan prognosis

yang buruk.

Sebagian besar tumor sel germinal yang terdiagnosis pada stadium awal

memiliki prognosis yang sangat baik. Disgerminoma dengan stadium lanjut berkaitan

dengan prognosis yang lebih baik dibandingkan germinal sel tumor nondisgerminoma.

Tumor yang lebih tidak agresif dengan potensi keganasan yang rendah

mempunyai sifat yang lebih jinak tetapi tetap berhubungan dengan angka kematian yang

tinggi. Secara keseluruhan angka bertahan hidup selama 5 tahun adalah 86.2%.12

DAFTAR PUSTAKA

1. Marret H. 2001. Doppler ultrasonography in the diagnosis of ovarian cyst:

indication, pertinence and diagnosis criteria. Dalam: Journal of Obstetry

Gynaecology Biology Reproduction Paris. Hal 20-33.

2. Anurogo, Ditto. 2009. Kista ovarium. http://www. Netsains.com. Diakses 9

Maret 2011.

Page 14: Kista Ovarium

3. Laurvick CL, Semmens JB. 2002. Ovarian cancer in Western Australia, 1982-

1998:a population-based review of the rends and outcomes. Proceedings

Simposium on Health Data Linkage. Diunduh dari:

http://www.publichealth.gov.au

4. Howe HL. Epidemiology of Ovarian Cancer in Illinois 1988-1991. Available at

http://www.idph.state.il.us

5. Kumala, Poppy. Kamus Saku Kedokteran Dorland, EGC, Jakarta, 1998

6. Boriboonhirunsarn D, Sermboon A. 2004. Accuracy of frozen section in the

diagnosis of malignant ovarian tumor. Dalam: Journal of Obstetry Gynaecology.

7. Hadibroto BR. 2005. Laparoskopi pada Kista Ovarium. Dalam: Majalah

Kedokteran Nusantara Vol 38 No3. Jakarta. Hal 260-263.

8. Purcell K, Wheeler JE. 2003. Benign disorders of the ovaries & oviducts.

Dalam: Current Obstetric & Gynaecologic diagnosis & treatment Ed 9. Editor:

Decherney AH, Nathan L. New York: Lange Medical Books. Hal 708-15.

9. Winknjosastro H, Saifuddin AB, Rachimhadhi T. 2008. Tumor Jinak pada Alat-

Alat Genital. Dalam: Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono

Prawirohardjo. Hal 338-344..

10. Smeltzer dan Bare. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8.

Jakarta : EGC.

11. Sjamjuhidayat dan Wim de Jong. 2005. Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi 2. Jakarta :

EGC.

12. William Helm, C. 2005. Ovarian Cysts. Dalam: American College of

Obstetricians and Gynecologists. Diakses: http://emedicine.com