FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI LANSIA DIOSYANDU LANSIA HAPPY ELDERLY WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIDOREJO KECAMATAN PARE

Latar Belakang

1. Usia harapan hidup orang Indonesia semakin meningkat

a. Peningkatan jumlah lansia diiringi dengan meningkatnya perhatian khusus pada lansia.

b. Lansia dapat mengalami masalah gizi, baik gizi lebih maupun gizi kurang. Berkaitan dengan hal tersebut, untuk menciptakan sumber daya manusia yang baik tentunya banyak faktor yang mendukung. Faktor langsung yang berhubungan dengan status gizi meliputi konsumsi makanan dan penyakit infeksi. Faktor tidak langsung meliputi pengetahuan, pendidikan, status ekonomi, pendidikan dan besarnya keluarga. c. Upaya peningkatan derajat kesehatan adalah perbaikan gizi lansia, gizi yang seimbang dapat meningkatkan ketahanan tubuh, pada seseorang yang memasuki usia lansia. Dalam hal ini Lansia merupakan sasaran strategis perlunya diberi pengetahuan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi status gizi pada lansia. 2. Jumlah penduduk lansiaa. Pada tahun 2000 jumlah penduduk Lansia sebanyak 14,4 juta (7,18%), pada tahun 2020 di perkirakan menjadi dua kali lipat berjumlah 28,8 juta (11,34).b. Bersumber dari data morbiditas SKRT (2001) dan data Kor-Susenas (2001) menyatakan bahwa di Jawa Timur status gizi lansia terdapat 31,0% yang berstatus gizi kurang, terdapat status gizi normal 67,1%, sedangkan yang memiliki status gizi lebih terdapat 1,8%. c. Sedangkan di Kabupaten Kediri sampai tanggal 31 Desember 2013 lebih dari 1 juta lansia berada di 37 Puskesmas (Dinkes Kab.Kediri, 2013). Berdasarkan catatan yang ada di Puskesmas Sidorejo Kecamatan Pare terdapat 4 posyandu lansia. Berdasarkan wawancara pada saat study pendahuluan di Posyandu lansia Happy Elderly terdapat 40 peserta posyandu dan 65 diantaranya berumur 60 tahun ke atas dengan status gizi banyak yang kurang.3. Keberhasilan pembangunan antara lain ditandai dengan terjadinya peningkatan usia harapan hidup yang pada akhirnya mengakibatkan peningkatan jumlah usia lanjuta. gizi yang baik berperan dalam upaya menurunkan presentase timbulnya penyakit karena usia lanjut merupakan populasi yang rentan terhadap serangan penyakit yang merupakan konsekuensi adanya penurunan fungsi tubuhb. Kemunduran biologis dan depresi mental yang menyertai proses penuaan, seringkali menjadi hambatan bagi para usia lanjut untuk memperoleh asupan gizi yang berkualitas4. Status gizi lansia yang kurang dapat dipengaruhi beberapa faktor yang berdampak pada berbagai macam penyakit

a. Faktor pendidikan yang rendah mempengaruhi pengetahuan lansia untuk mengetahui pentingnya asupan gizi

b. Faktor status ekonomi, pendapatan lansia ynag kurang sebagai akibat dari proses penuaan menghambat terpenuhinya asupan nutrisic. Faktor asupan protein, tidak tersedianya protein disetiap makanan yang dikonsumsi berpengaruh terhadap status gizi lansia

d. Penyakit-penyakit yang menyertai proses degeneratif pada lansia sebagai dmpak dari berkurangnya status gizi pada lansia

5. Peningkatan status gizi lansia harus terpenuhi untuk meningkatkan derajad kesehataan lansia yang optimala. perbaikan gizi masyarakat, gizi yang seimbang dapat meningkatkan ketahanan tubuh, pada seseorang yang memasuki usia Lansia. Dalam hal ini Lansia merupakan sasaran strategis perlunya diberi pengetahuan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi status gizi pada Lansia.