kisi-kisi latar belakang masalah

3
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI LANSIA DI POSYANDU LANSIA HAPPY ELDERLY RT 04 RW 02 DESA TERTEK WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIDOREJO KECAMATAN PARE KABUPATEN KEDIRI 1. Peningkatan jumlah lansia Diperkirakan jumlah penduduk Lansia di dunia akan mencapai puncaknya di tahun 2040 dengan angka 1,3 miliar. Jumlah ini melejit 233% dibanding pertengahan 2008 yang mencapai 506 juta jiwa (Hardywinoto, 2005). 2. Dampak peningkatan jumlah lansia Dampak terhadap peningkatan jumlah populasi lanjut usia adalah seperti tahapan-tahapan usia lainnya, dalam fase ini lansia banyak mengalami masalah gizi, baik gizi lebih maupun gizi kurang (Hardywinoto, 2005). 3. Penemuan kasus status gizi kurang pada lansia di Indonesia. Sesuai data BPS 2007 penduduk Lansia Indonesia berjumlah 18,96 juta Bersumber dari data morbiditas SKRT (2001) dan data Kor- Susenas (2001) menyatakan bahwa status gizi lansia hampir setengahnya yang berstatus gizi kurang. 4. Masalah status gizi kurang pada lansia di wilayah kerja Puskesmas Sidorejo.

Upload: aditya-pamungkas

Post on 06-Nov-2015

73 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

.

TRANSCRIPT

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI LANSIA DI POSYANDU LANSIA HAPPY ELDERLY RT 04 RW 02 DESA TERTEK WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIDOREJO KECAMATAN PARE KABUPATEN KEDIRI

1. Peningkatan jumlah lansia Diperkirakan jumlah penduduk Lansia di dunia akan mencapai puncaknya di tahun 2040 dengan angka 1,3 miliar. Jumlah ini melejit 233% dibanding pertengahan 2008 yang mencapai 506 juta jiwa (Hardywinoto, 2005).2. Dampak peningkatan jumlah lansia

Dampak terhadap peningkatan jumlah populasi lanjut usia adalah seperti tahapan-tahapan usia lainnya, dalam fase ini lansia banyak mengalami masalah gizi, baik gizi lebih maupun gizi kurang (Hardywinoto, 2005).3. Penemuan kasus status gizi kurang pada lansia di Indonesia. Sesuai data BPS 2007 penduduk Lansia Indonesia berjumlah 18,96 juta Bersumber dari data morbiditas SKRT (2001) dan data Kor-Susenas (2001) menyatakan bahwa status gizi lansia hampir setengahnya yang berstatus gizi kurang.4. Masalah status gizi kurang pada lansia di wilayah kerja Puskesmas Sidorejo.

Sampai tanggal 31 Desember 2013 dari 1 juta lansia di Puskesmas Kediri masih banyak yang mengalami status gizi kurang terutama di Wilayah kerja Puskesmas Sidorejo Kecamatan Pare.

5. Faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi lansia Pendidikan merupakan usaha dasar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar untuk mewujudkan proses pembelajaran sehingga memliki kekuatan pengendalian dan ketrampiln yang diperlukan oleh dirinya (Sisdiknas, 2003). Pendidikan dapat meningkatkan pengetahuan lansia untuk meningkatkan status gizi (Mansyur, 2010)

Status ekonomi adalah masa pensiun yang dilami lansia akan berdampak salah satunya pada keuangan keluarga, kondisi keuangan yang menurun secara tidak langsung berdampak pada menurunnnya kualitas gizi (Martono, 2010)

Asupan protein adalah jumlah asupan protein ke dalam tubuh yang merupakan zat gizi terbesar setelah air yang terkandung dalam makanan dan minuman sehari-hari (Fatmah, 2010). Menurut Nissa (2007) bahwa seorang lansia dapat meningkat status gizinya jika disertai asupan protein dalam makanan dan minuman sehari-hari yang baik.

6. Upaya memperbaiki status gizi lansia Untuk meningkatkan status gizi Lansia salah satu upaya adalah perbaikan gizi masyarakat, gizi yang seimbang dapat meningkatkan ketahanan tubuh, pada seseorang yang memasuki usia Lansia. Seluruh upaya di atas memiliki kaitan erat dengan usaha program peningkatan gizi masyarakat. Dalam hal ini Lansia merupakan sasaran strategis perlunya diberi pengetahuan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi status gizi pada Lansia (Suparisa, 2002).