latar belakang masalah

31
A. Latar Belakang Masalah Tenun merupakan kerajinan tangan asli Indonesia yang masih menjadi komoditas ekspor ke mancanegara. Bahkan, pemerintah telah merancang program Promosi Investigasi Terintegrasi: ”Remarkable Indonesia” di Washington. Hal ini diselenggarakan sebagai bentuk keseriusan pemerintah dalam mewujudkan misi Indonesia menjadi pusat tenun dunia(”RI Berambisi Jadi Pusat Tenun Dunia”, Kompas, 7 Juli 2010, Hal 19). Bahan baku kerajinan tenun di Indonesia bervariasi mulai dari tenun kain, tenun lidi, tenun jerami, tenun mendong, tenun agel, dan tenun enceng gondok. Namun dari berbagai jenis bahan baku tersebut, lidi memiliki karakteristik yang khas dengan warna yang alami, awet dan kuat. Kerajinan tenun lidi ini hampir sama dengan kerajinan tenun kain, hanya saja bahan yang digunakan adalah lidi (tulang daun pohon kelapa) yang ditenun dan dijadikan berbagai souvenir yang memiliki karakteristik khas. Bahan dasar, warna, kualitas dan coraknya memiliki daya tarik tersendiri. Tenun ini berkembang di Yogyakarta, khususmya di daerah Bantul. Tenun lidi dapat dijadikan aksesoris seperti tas, sandal, tempat tisu, tempat VCD/DVD. Dilihat dari segi harga, 1

Upload: saifuru-amari

Post on 22-Dec-2015

14 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

lkti

TRANSCRIPT

Page 1: Latar Belakang Masalah

A. Latar Belakang Masalah

Tenun merupakan kerajinan tangan asli Indonesia yang masih menjadi

komoditas ekspor ke mancanegara. Bahkan, pemerintah telah merancang

program Promosi Investigasi Terintegrasi: ”Remarkable Indonesia” di

Washington. Hal ini diselenggarakan sebagai bentuk keseriusan

pemerintah dalam mewujudkan misi Indonesia menjadi pusat tenun

dunia(”RI Berambisi Jadi Pusat Tenun Dunia”, Kompas, 7 Juli 2010, Hal 19).

Bahan baku kerajinan tenun di Indonesia bervariasi mulai dari tenun kain,

tenun lidi, tenun jerami, tenun mendong, tenun agel, dan tenun enceng

gondok. Namun dari berbagai jenis bahan baku tersebut, lidi memiliki

karakteristik yang khas dengan warna yang alami, awet dan kuat.

Kerajinan tenun lidi ini hampir sama dengan kerajinan tenun kain,

hanya saja bahan yang digunakan adalah lidi (tulang daun pohon kelapa)

yang ditenun dan dijadikan berbagai souvenir yang memiliki karakteristik

khas. Bahan dasar, warna, kualitas dan coraknya memiliki daya tarik

tersendiri. Tenun ini berkembang di Yogyakarta, khususmya di daerah

Bantul. Tenun lidi dapat dijadikan aksesoris seperti tas, sandal, tempat

tisu, tempat VCD/DVD. Dilihat dari segi harga, hasil kerajinan tenun lidi

terjangkau oleh kantong masyarakat Indonesia. Selain pemasaran di dalam

negeri tenun lidi juga telah dipasarkan ke luar negeri diantaranya ke

Australia, Meksiko, Singapura, dan Eropa (Kerajinan Lidi Tembus

Mancanegara, http://mioelgallery.multiply.com/journal/ item/11 , 2010).

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa tenun lidi memiliki

prospek cerah baik pada pemasaran di dalam maupun di luar negeri. Oleh

karena itu, Industri Kecil-Menengah Tenun Lidi dituntut untuk selalu

meningkatkan produktifitasnya baik dari segi kuantitas maupun kualitas.

Padahal, proses pembuatan tenun lidi sangat membutuhkan ketelitian dan

kesabaran. Rata-rata setiap penenun lidi hanya mampu menghasilkan

sepuluh sampai sebelas meter per hari. Kesulitan yang dihadapi adalah

ketelitian memasukkan lidi ke dalam alat tenun lidi dimana alat yang

digunakan masih manual (hasil wawancara kepada Ibu Sumiyati, salah satu

1

Page 2: Latar Belakang Masalah

penenun pada Industri Kecil dan Menengah KREA). Setelah dilakukan survei

ke Pusat Usaha Kecil Menengah Tenun Lidi KREA (Kreasi Alam) yang

berlokasi di Desa Sidomulyo, Bambanglipuro, Bantul, Yogyakarta

diketahui bahwa sampai sekarang belum ada mesin tenun lidi yang cara

kerjanya dapat mempermudah para penenun lidi pada saat memasukkan

lidi ke dalam benang tenun (hasil wawancara kepada Bapak Eko

Rudiyanto, pemilik Industri Kecil dan Menengah KREA).

Berdasarkan hal tersebut, diperlukan sebuah solusi untuk

mempermudah pekerjaan penenun khususnya ketika memasukkan lidi ke

dalam benang tenun. Salah satu solusi tersebut adalah PLERFI (Palm Leaf

Rib Fabric Instrument). Dengan menggunakan PLERFI berbantuan

mikrokontroler penenun lidi tidak perlu lagi memasukkan lidi satu per

satu dengan tangan mereka dimana proses tersebut sangat membutuhkan

ketelitian, kesabaran dan cukup memakan waktu. Harapannya mesin

tersebut tidak hanya dapat mengatasi kesulitan yang selama ini dihadapi

oleh para penenun lidi tetapi juga aman digunakan, efisien dan murah

dalam hal perawatannya.

A. Perumusan Masalah

1. Bagaimana proses perancangan PLERFI (Palm Leaf Rib Fabric

Instrument) atau mesin tenun lidi berbantuan mikrokontroler pada

industri kecil-menengah?

2. Bagaimana cara membuat PLERFI (Palm Leaf Rib Fabric Instrument)

atau mesin tenun lidi berbantuan mikrokontroler pada industri kecil-

menengah?

3. Bagaimana unjuk kerja dari PLERFI (Palm Leaf Rib Fabric Instrument)

atau mesin tenun lidi berbantuan mikrokontroler pada industri kecil-

menengah?

B. Tujuan Program

2

Page 3: Latar Belakang Masalah

1. Mampu membuat suatu rancangan mesin PLERFI (Palm Leaf Rib

Fabric Instrument) atau mesin tenun lidi berbantuan mikrokontroler

pada industri kecil-menengah.

2. Mampu melakukan pembuatan PLERFI (Palm Leaf Rib Fabric

Instrument) atau mesin tenun lidi berbantuan mikrokontroler pada

industri kecil-menengah.

3. Mengetahui unjuk kerja dari PLERFI (Palm Leaf Rib Fabric

Instrument) atau mesin tenun lidi berbantuan mikrokontroler pada

industri kecil-menengah.

C. Luaran Yang Diharapkan

Luaran yang diharapkan dari program ini adalah PLERFI (Palm Leaf

Rib Fabric Instrument) sebagai mesin tenun lidi berbantuan

mikrokontroler yang aman dan mudah dalam penggunaan, murah dan

mudah dalam perawatan, lebih efisien dalam proses produksi tenun lidi

serta mampu diterima di kalangan industri kecil-menengah di Desa

Sidomulyo, Bambanglipuro, Bantul, Yogyakarta dan dapat dipatenkan

sebagai pioner mesin tenun lidi buatan Indonesia.

D. Kegunaan Program

Dengan adanya pembuatan PLERFI (Palm Leaf Rib Fabric

Instrument) ini, diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Bagi Penenun

a. Mempermudah pekerjaan

b. Meningkatkan hasil produksi

2. Bagi Industri/Usaha Kecil Menengah

a. Mengefektifkan proses produksi

b. Mengatasi permasalahan teknologi

c. Meningkatkan hasil produksi

3. Bagi Masyarakat

a. Dapat membuka lapangan kerja baru, apabila berhasil

dikembangkan

b. Dapat meningkatkan perekonomian nasional

3

Page 4: Latar Belakang Masalah

E. Tinjauan Pustaka

1. Tenun Lidi

Tenun lidi merupakan salah satu jenis tenun yang berbahan dasar

lidi. Tenun lidi ini dibuat dengan cara ditenun. Proses pembuatan tenun

lidi hampir sama dengan proses pembuatan tenun kain, awalnya

benang dipintal menjadi gulungan besar, kemudian batang lidi kering

yang sudah dibersihkan dipintal bersama benang. Barang setengah jadi

tersebut berupa gulungan dengan panjang 11 m dan lebar 0,5 m.

Kemudian barang setengah jadi tersebut di buat berdasarkan

permintaan konsumen dengan menambahkan beberapa bahan penolong

seperti potongan kain, jenis bebatuan kecil, pita bahkan kerang-

kerangan, sehingga kelihatan menarik dan daya saing yang tinggi.

Bahan baku tenun lidi sangat mudah diperoleh dibandingkan dengan

produk lain, pemasok lidi pun juga banyak terutama dari daerah

Ciamis, Jawa Barat (KREA-Tenun Lidi, http://www.bantulbiz.com/

id/bizpage_perajin/id-272.html , 2009) .

Tenun lidi pada umumnya cenderung lebih mudah dalam hal

pemasarannya. Dibandingkan jenis tenun yang lain, tenun lidi lebih

fleksibel dijadikan berbagai hiasan yang bernilai, misalnya frame foto,

tempat tisu, tempat majalah, tempat lampu, tas, dompet, sandal, tempat

DVD, tempat VCD, dan lain-lain. Harganya pun lebih mudah

dijangkau oleh masyarakat. ( hasil wawancara kepada Bariah, salah

satu penenun pada Industri Kecil dan Menengah KREA). Di Indonesia,

satu tempat VCD dijual seharga Rp 3.000,00 dan satu tempat DVD

dijual seharga Rp 4.000,00. Apabila diekspor, satu tempat VCD dijual

seharga Rp. 9.000,00 dan satu tempat DVD dijual seharga Rp

10.000,00. Permintaan hasil kerajinan tangan tenun lidi pun semakin

meningkat baik pemesanan domestik maupun mancanegara.

Untuk proses produksi tiap bulan petani harus menyediakan 15

ribu ikat lidi, satu ikatnya seharga Rp. 1.100,00. Sedangkan untuk

memproduksi satu meter tenun lidi membutuhkan dua ikat lidi. Lidi ini

4

Page 5: Latar Belakang Masalah

mudah didapat, karena pohon kelapa mudah tumbuh dimana saja,

sehingga masih luas peluang untuk meningkatkan produksi tenun lidi.

Akan tetapi tenun lidi belum familiar di kalangan masyarakat, hanya di

daerah-daaerah tertentu yang mengenal tenun lidi.

2. Alat Tenun Lidi

Secara keseluruhan alat tenun terbuat dari kayu pohon kelapa.

Gambar 1. Alat Tenun Lidi

Rangkaian Alat Tenun Lidi adalah sebagai berikut:

a. Das bum. Berfungsi sebagai tempat benang dalam alat tenun.

b. Incing. Berfungsi sebagai pemisah benang.

c. Suri. Berfungsi sebagai penyatu benang dari incing.

d. Gir. Berfungsi sebagai alat penggulung tenun lidi.

e. Injakan. Berfungsi menaikkan dan menurunkan incing bergantian.

3. ATmega 16

Penggunaan micro controller dapat kita temui pada berbagai

peralatan. Atmel, salah satu vendor yang bergerak dibidang micro

elektronika, telah mengembangkan AVR sekitar tahun 1997. Berbeda

dengan microcontroller MCS51, AVR menggunakan arsitektur RISC

(Reduse Instruction Set Computer) yang mempunyai lebar bus data

8bit. Perbedaan ini bisa dilihat dari frekuensi kerjanya. MCS51

mempunyai frekuensi kerja 1/12 kali frekuensi osilator. Jadi dengan

a. Das bum

b. Incing c. Suri

d. Gir

e. Injakan

5

Page 6: Latar Belakang Masalah

frekuensi yang sama, Kecepatan AVR 12 kali lebih cepat dibanding

kecepatan MCS51. Secara umum AVR dibagi menjadi 4 kelas.

ATmega 16 memiliki beberapa fitur yang spesifik, yaitu :

a. Micro kontroler AVR 8 bit memiliki kemampuan tinggi,

dengan daya rendah.

b. Arsitektur RISC dengan through mencapai 16 MIPS pada

frekuensi 16 MHz

c. Memiliki kapasitas I Flash I memori 16 Kbyte, EEPROM 512

Byte dan SRAM 1 Kbyte

d. Saluran I/O 32 buah, yaitu Port A, Port B, Port C, dan Port D.

e. CPU terdiri dari 32 buah register

f. Unit Interupsi Internal dan eksternal

g. Port USART untuk komunikasi serial

h. Dengan fitur Peripheral yang dimiliki :

1) Tiga buah Timer/Counter berkemampuan sebagai berikut:

a) Dua buah Timer/Counter 8 bit dengan prescaler

terpisah dan Mode Compare

b) Satu buah Timer/Counter 16 bit dengan prescaler

terpisah dan Mode Compare, dan Mode Capture

2) Real Time Counter dengan Oscillator tersendiri.

3) 4 channel PWM

4) 8 channel, 10-bit ADC

a) Single-ended Channel

b) 7 Differential channel hanya dalam kemasan TQFP

c) 7 Differential channel dengan Programmable Gain 1x,

10x, atau 200x

5) Byte-oriented Two-wire Serial interface

6) Programmable Serial USART

7) Antarmuka SPI

8) Watchdog Timer dengan oscillator internal

9) On-chip Analog Comparator

6

Page 7: Latar Belakang Masalah

Gambar 2. IC ATMEGA16

4. Motor

Mesin listrik merupakan suatu peralatan listrik yang berfungsi

mengubah energi listrik menjadi energi mekanis (Berahim, 1991:3).

Berdasarkan input arus, motor listrik dibagi menjadi dua jenis yaitu

motor arus searah (AC) dan motor marus bolak-balik (DC). Motor

listrik dapat lagi dikategorikan menjadi berbagai jenis berdasarkan

konstruksi dan mekanisme operasi, dan pembagiannya.

5. Poros

Poros merupakan salah satu bagian yang terpenting dari setiap mesin.

Hampir semua mesin meneruskan tenaga bersama-sama dengan

putaran utama dalam transmisi (Zainun, 1999:110). Hal-hal yang

penting dalam perencanaan poros adalah kekuatan poros, kekakuan

poros, putaran kritis, korosi dan bahan poros (Sularso, 1978 : 1-2)

F. Metode Pelaksanaan

1. Tahap persiapan

a. Survei lokasi

Survei lokasi kami lakukan di dua tempat, yaitu :

1) Dusun Giren, Sidomulyo, Bambanglipuro, Bantul, Yogyakarta

2) Dusun Kirobayan, Tirtosari, Kretek, Bantul, Yogyakarta

b. Kendala kemitraan

Kendala kemitraan yang kami peroleh dari survei lokasi adalah

kesulitan penenun dalam proses produksi terutama memasukkan

lidi ke benang tenun pada alat tenun.

2. Tahap desain mesin / perancang mesin

a. Gambar teknik mesin Plerfi

7

Page 8: Latar Belakang Masalah

Gambar 3. Plerfi: Mesin tenun lidi berbantuan mikrokontroler

Pada saat tombol start di tekan maka sistem mikrokontroler akan

bekerja kemudian konveyor sebelah kanan akan bekerja untuk

menjatuhkan lidi ke pengantar lidi. Konveyor bekerja secara

bergantian antara kanan dan kiri, lidi jatuh ke pengarah, dan ke

pengantar lidi. Beberapa saat setelah lidi jatuh pengantar lidi akan

bergerak maju membawa lidi di sela-sela benang. Pendorong akan

mendorong lidi akan diterima oleh penjepit kemudian setelah

pengantar lidi kembali penjepit akan terbuka kembali. Penenun

dapat melanjutkan proses berikutnya

b. Sistem mikrokontroler/*****************************************************

This program was produced by the

CodeWizardAVR V2.04.8b Evaluation

Automatic Program Generator

© Copyright 1998-2010 Pavel Haiduc, HP InfoTech s.r.l.

http://www.hpinfotech.com

Project : mesin tenun lidi

Version : 1

Date : 19/09/2010

Author : Freeware, for evaluation and non-commercial use only

Company :

Bagian-bagian dari Mesin Penenun Lidi

8

Page 9: Latar Belakang Masalah

Comments:

Chip type : ATmega16

Program type : Application

AVR Core Clock frequency: 12,000000 MHz

Memory model : Small

External RAM size : 0

Data Stack size : 256

*****************************************************/

#include <mega16.h>

#include <delay.h>

// Declare your global variables herevoid main(void)

{

// Declare your local variables here

// Input/Output Ports initialization

// Port A initialization

// Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In Func0=In

// State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T State0=T

PORTA=0xFF;

DDRA=0x00;

// Port B initialization

// Func7=Out Func6=Out Func5=Out Func4=Out Func3=In Func2=In Func1=In Func0=In

// State7=0 State6=0 State5=0 State4=0 State3=T State2=T State1=T State0=T

PORTB=0xFF;

DDRB=0x00;

// Port C initialization

// Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In Func0=In

// State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T State0=T

PORTC=0x00;

DDRC=0xFF;

// Port D initialization

// Func7=Out Func6=Out Func5=Out Func4=Out Func3=Out Func2=Out Func1=Out Func0=Out

// State7=0 State6=0 State5=0 State4=0 State3=0 State2=0 State1=0 State0=0

PORTD=0x00;

DDRD=0xFF;

// Timer/Counter 0 initialization

// Clock source: System Clock

// Clock value: Timer 0 Stopped

// Mode: Normal top=FFh

// OC0 output: Disconnected

TCCR0=0x00;

TCNT0=0x00;

OCR0=0x00;

// Timer/Counter 1 initialization

// Clock source: System Clock

// Clock value: Timer1 Stopped

9

Page 10: Latar Belakang Masalah

// Mode: Normal top=FFFFh

// OC1A output: Discon.

// OC1B output: Discon.

// Noise Canceler: Off

// Input Capture on Falling Edge

// Timer1 Overflow Interrupt: Off

// Input Capture Interrupt: Off

// Compare A Match Interrupt: Off

// Compare B Match Interrupt: Off

TCCR1A=0x00;

TCCR1B=0x00;

TCNT1H=0x00;

TCNT1L=0x00;

ICR1H=0x00;

ICR1L=0x00;

OCR1AH=0x00;

OCR1AL=0x00;

OCR1BH=0x00;

OCR1BL=0x00;

// Timer/Counter 2 initialization

// Clock source: System Clock

// Clock value: Timer2 Stopped

// Mode: Normal top=FFh

// OC2 output: Disconnected

ASSR=0x00;

TCCR2=0x00;

TCNT2=0x00;

OCR2=0x00;

// External Interrupt(s) initialization

// INT0: Off

// INT1: Off

// INT2: Off

MCUCR=0x00;

MCUCSR=0x00;

// Timer(s)/Counter(s) Interrupt(s) initialization

TIMSK=0x00;

// Analog Comparator initialization

// Analog Comparator: Off

// Analog Comparator Input Capture by Timer/Counter 1: Off

ACSR=0x80;

SFIOR=0x00;

while (1)

// Place your code here

switch (PORTA) case 0b00000001: PORTC.1=1; break

...

Gambar 4. Sistem mikrokontroler pada Plerfi

3. Tahap pembuatan

10

Page 11: Latar Belakang Masalah

Pembuatan Program Kreativitas Mahasiswa ini dilaksanakan di

bengkel Elka Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta.

a. Poros Ф ½ ( 2 buah )

1) Bahan : Besi Karbon

2) Alat : Mesin bubut

3) Langkah kerja :

a) Siapkan alat, bahan, dan gambar prosedur

kerja

b) Potong besi sepanjang + 600 mm

c) Bubut rata Ф ½ '

d) Buat ulir sepanjang 15 mm

e) Finishing

b. Dudukan poros ( 400 x 200 x 20 )

1) Bahan : Besi Karbon

2) Alat : Mesin frais dan mesin bor

3) Langkah kerja :

a) Siapkan alat, bahan dan gambar prosedur kerja

b) Ratakan permukaan semua bidang dari

dudukan poros

c) Bor dudukan poros

d) Finishing

c. Landasan

1) Bahan : Kayu

2) Alat : Mesin Gergaji

3) Langkah kerja :

a) Siapkan alat, bahan, dan gambar prosedur

kerja

b) Haluskan dan potong sesuai ukuran

c) Finishing

d. Dudukan penggerak ( tetap )

1) Bahan : Besi Karbon

11

Page 12: Latar Belakang Masalah

2) Alat : Mesin frais dan mesin bor

3) Langkah kerja :

a) Siapkan alat, bahan, dan gambar prosedur

kerja

b) Potong besi melebihi ukuran dimensi dudukan

c) Bagian bawah dudukan dilubangi Ф 6 mm

d) Finishing

e. Dudukan penggerak ( geser )

1) Bahan : Baja Karbon

2) Alat : Mesin Frais

3) Langkah kerja :

a) Siapkan alat, bahan, dan gambar prosedur

kerja

b) Ratakan permukaan dudukan

c) Finishing

f. Media

1) Bahan : Aluminium

2) Alat : Mesin bor dan alat potong

3) Langkah kerja :

a) Siapkan alat, bahan, dan gambar prosedur

kerja

b) Potong bahan sesuai ukuran

c) Bor Ф 6 mm

d) Finishing

g. Pengikat

Menggunakan mur dan baut

4. Tahap finishing

a. Pengamplasan ( penghalusan )

Gunakan amplas kasar dan halus untuk menghaluskan bidang dari

mesin.

b. Pendempulan

12

Page 13: Latar Belakang Masalah

Untuk meratakan permukaan mesin ketika terjadi kerusakan kecil.

c. Pengecatan

Gunakann cat agar produksi menjadi lebih menarik.

5. Tahap Uji Kinerja

a. Uji fungsi

b. Penentuan waktu

c. Penentuan Jarak

d. Ketahanan alat terhadap lingkungan

G. Jadwal Kegiatan

Kegiatan

Bulan

Bulan ke-1

Bulan ke-2

Bulan ke-3

Bulan ke-4

Penyusunan Proposal

a. Awal

b.Revisi Dosen

c.Revisi Fakultas

d.Konsultasi ahli

Studi Ulang Sistem Mikrokontroler

Pencarian bahan

Analisis Sistem Kerja Plerfi

Pemodelan Plerfi

a.Desain Plerfi

b.Perakitan Plerfi

c.Unjuk cara kerja Plerfi

d.Revisi

Penarikan Kesimpulan

Penyusunan Keluaran

13

Page 14: Latar Belakang Masalah

Penyusunan LPJ

H. Rancangan Biaya

PemasukanDIKTI Rp 8.227.000,00Total Rp 8.227.000,00Pengeluaran1. Bahan Habis PakaiNo Nama Barang Spesifikasi Banyaknya Satuan Harga

1 Motor AC ¼ PK 1400 rpm 50H 3 Buah Rp 1.050.000,002 Motor DC Rp 100.000,003 Trafo 5 A ERA 1 Buah Rp 180.000,00

No Nama Barang Spesifikasi Banyaknya Satuan Harga4 Atmega 16 Atmel 4 Buah Rp 200.000,005 Switch 2A 10 Buah Rp 40.000,006 Dioda 5 A 2 Buah Rp 5.000,007 Capacitor 10000µF/50 1 Buah Rp 2.000,008 7805 2 Buah Rp 3.000,009 Aluminium bulat Φ <1-3 cm 2 Meter Rp 10.000,00

10 Aluminium kotak <1 X 2 cm 2 Meter Rp 30.000,0011 Besi siku Berlubang 2 Meter Rp 50.000,0012 Baut Φ 10 mm 20 Set Rp 40.000,0013 Baut Φ 3 mm 20 Set Rp 20.000,0014 Mur Rp 20.000,0015 Plat aluminium 2 mm 1 Meter Rp 80.000,0016 Crstal 12 Mhz 2 Buah Rp. 8.000,0017 Resistor 0,5 watt 10 Buah Rp 1.000,0018 Button Digital 4 Buah Rp 2.500,0019 Led Merah, hijau, kuning 6 Buah Rp 6.000,0020 Kawat email Φ 0,5 mm 10 Meter Rp 7.000,0021 Karpet Sintetic dan plastic 2 Meter Rp 10.000,00

22 Karet Tebal 2 mm 0,5 Meter Rp 50.000,0023 Poros besi Φ 10mm 1m 6 Rp 90.000,0024 Bearing Φ 10mm 14 Rp 420.000,0025 Besi Φ 10 mm 10 Sentimeter Rp 5.000,0026 Relay SPST & SPDT 6A 10 Buah Rp 12.000,0027 Kabel DC dan AC Φ min1mm 10 Meter Rp 10.000,0028 Transistor BD 139 10 Buah Rp 2.000,0029 Besi 30 kilogram Rp 240.000,0030 Baja Rp 100.000,0031 Cat 6 Kaleng Rp 90.000,0032 Kertas HVS A4 70 gram 1 Rim Rp 3.000,0033 Bullpoint Umum 5 Buah Rp 7.500,0034 Penghapus Cair Umum 2 Buah Rp 7.000,0035 Tinta Printer Suntik 2 Set Rp 70.000,00

TOTAL Rp 2.971.000,002. Peralatan Penunjang Pelaksanaan

14

Page 15: Latar Belakang Masalah

No Nama Barang Spesifikasi Banyaknya Satuan Harga1 Sewa Bengkel Elka FT UNY Rp 750.000,002 Install AVR Rp 200.000,002 Palu 2 Buah Rp 20.000,004 Penggaris Besi 50 cm 3 Buah Rp 24.000,005 Alat Potong 2 Buah Rp 40.000,00

TOTAL Rp 1.014.000,003. TransportasiNo Nama Barang Spesifikasi Banyaknya Satuan Harga

1 Transportasi 5 Orang Rp 914.500,002 Telekomunikasi 5 110 ribu Rp 550.000,003 Akses Internet Rental 80 Jam Rp 240.000,00

TOTAL Rp 1.704.500,004. Lain-lainNo Nama Barang Spesifikasi Banyaknya Satuan Harga

1 Penyusunan Proposal 3 x Revisi 15 Bendel Rp 90.000,003 Map Batik 20 Buah Rp 60.000,004 Penyusunan LPJ 3 x Revisi 12 Bendel Rp 60.000,005 Logbook 2 x Revisi 3 Buah Rp 30.000,006 Sewa Kamera 3 Hari Rp 90.000,007 Sewa Laptop 6 Hari Rp 150.000,008 Sewa Handy Cam 4 Hari Rp 400.000,009 Batu Baterai Alkaline 6 Buah Rp 24.000,00

10 Sertifikat Full Color 5 Lembar Rp 12.500,0011 Design Sertifikat Jasa Rp 10.000,0012 Konsumsi Nasi (40 hari) 200 Bungkus Rp 800.000,0014 Air Mineral 3 Dus Rp 51.000,0015 CD Proposal 10 Buah Rp 100.000,0017 Keselamatan Kerja 5 Orang Rp 200.000,0018 Kenang-kenangan Rp 50.000,0019 Penyusunan Keluaran Jilid Skripsi 5 Buah Rp 200.000,0020 X-Banner 50x180cm 1 Buah Rp 60.000,0021 Display Rp 100.000,0022 Seminar Makalah Rp 250,000.00

TOTAL Rp 2.737.500,00

Total Operasional Anggaran

1 Bahan Habis Pakai Rp 2.971.000,00

2 Peralatan Penunjang Rp 1.014.000,00

3 Transportasi Rp 1.704.500,00

4 Lain-lain Rp 3.737.500,00

TOTAL Rp 8.227.000,00

15

Page 16: Latar Belakang Masalah

I. Daftar Pustaka

Artikel Ilmiah, http://mioelgallery.multiply.com/journal/item/11/Kerajinan_

Lidi_Tembus_Mancanegara, diakses pada tanggal 1 September 2010.

Heryanto M. Ary. 2008. “Pemrograman Bahasa C untuk Mikrokontroler ATMEGA 8535”, Yogyakarta : Penerbit ANDI

Andrianto Heri. 2008. “Pemrograman Mikrokontroler AVR ATMEGA 16 Menggunakan Bahasa C (Code Vision AVR)”, Bandung : INFORMATIKA BANDUNG

KREA-Tenun Lidi, http://www.bantulbiz.com/id/bizpage_perajin/id-272.html , 2009

RI Berambisi Jadi Pusat Tenun Dunia”, Kompas, 7 Juli 2010, Hal 19

J. Lampiran

1. Nama dan Biodata Ketua Serta Anggota Kelompok

a. Ketua Pelaksana kegiatan

i. Nama Lengkap : Septiana Hikmawati

ii. NIM : 09301244006

iii. Fakultas/Program studi : MIPA/Pendidikan Matematika

iv. Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Yogyakarta

v. Waktu untuk kegiatan : 20 jam/ minggu

Menyetujui,

(Septiana Hikmawati)

NIM : 09301244006

b. Anggota Pelaksana

i. Nama Lengkap : Rizky Edi Juwanto

ii. NIM : 09507134004

iii. Fakultas/Program studi : Teknik/Teknik Elektronika

iv. Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Yogyakarta

16

Page 17: Latar Belakang Masalah

v. Waktu untuk kegiatan : 20 jam/ minggu

Menyetujui,

(Rizky Edi Juwanto)

NIM : 09507134004

c. Anggota Pelaksana

i. Nama Lengkap : Elfan Rosydi

ii. NIM : 07503241027

iii. Fakultas/Program studi : Teknik/P.Teknik Mesin

iv. Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Yogyakarta

v. Waktu untuk kegiatan : 20 jam/ minggu

Menyetujui,

( Elfan Rosydi )

NIM : 07503241027

d. Anggota Pelaksana

i. Nama Lengkap : Retno Astuti

ii. NIM : 09207241021

iii. Fakultas/Program studi : Bahasa dan Seni/P.Seni Kerajinan

iv. Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Yogyakarta

v. Waktu untuk kegiatan : 20 jam/ minggu

Menyetujui,

( Retno Astuti )

17

Page 18: Latar Belakang Masalah

NIM : 09207241021

e. Anggota Pelaksana

i. Nama Lengkap : Maria Wulandari

ii. NIM : 08202241031

iii. Fakultas/Program studi : Bahasa dan Seni/P.Bahasa Inggris

iv. Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Yogyakarta

v. Waktu untuk kegiatan : 20 jam/ minggu

Menyetujui,

( Maria Wulandari )

NIM : 08202241031

2. Nama dan Biodata Dosen Pendamping

a. Nama Lengkap dan Gelar : Ir. M. Khotibul Umam HS, MT

b. Golongan Pangkat dan NIP : Asisten Ahli/ III

NIP : 19650618199403 1 002c. Jabatan Fungsional : Tenaga Pengajar

d. Jabatan Struktural : Tenaga Pengajar

e. Fakultas/Program studi : Teknik/ Pendidikan Teknik Mesin

f. Perguruan Tinggi :Universitas Negeri Yogyakarta

g. Bidang Keahlian : Mekanika

h. Waktu Untuk Kegiatan : 8 jam/minggu

Menyetujui,

(M. Khotibul Umam HS, MT )

NIP. 19650618199403 1 002

3. Pembagian personalia

No Nama Jabatan Keterangan

18

Page 19: Latar Belakang Masalah

.

1 Septiana Hikmawati

Ketua Dia yang mengkoordinir dan bertanggung jawab atas jalannya program ini.

2 Rizky Edi Juwanto

Anggota Ahli dalam sistem mikrokontroler

3 Elfan Rosyidi Anggota Ahli dalam mekanika

4 Maria Wulandari

Anggota Ahli dalam penyusunan proposal

5 Retno Astuti Anggota Ahli lapangan atau kemitraan

4. Denah lokasi KREA

19

Page 20: Latar Belakang Masalah

5. Gambaran teknologi yang akan dikembangkan

PLERFI (Palm Leaf Rib Fabric Instrument): Mesin Tenun Lidi

Berbantuan Mikrokontroler pada Industri Kecil-Menengah ini

merupakan mesin pioner yang diciptakan berdasarkan kebutuhan

penenun lidi.

6. Surat perjanjian kerja sama

KREA

Giren, Sidomulyo, Bambanglipuro,

Bantul

20

Page 21: Latar Belakang Masalah

SURAT PERJANJIAN KERJA SAMA

Yang bertanda tangan di bawah ini adalah pihak yang terlibat dalam

pelaksanaan PKMT berjudul “PLERFI (Palm Leaf Rib Fabric Instrument): Mesin

Tenun Lidi Berbantuan Mirokontroler pada Industri Kecil-Menengah.

1. Nama : Septiana Hikmawati

Alamat : Pandeyan UH V/875 Yogyakarta

Pekerjaan : Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta

Jabatan : Ketua Pelaksana Tim PKMT

Selanjutnya disebut sebagai Pihak Pertama.

2. Nama : Sumiyati

Alamat : Dusun Kirobayan, Tirtosari, Kretek, Bantul,

Yogyakarta

Pekerjaan : Penenun Kerajinan Tenun Lidi

Jabatan : Penenun Home Industry KREA Bantul

Selanjutnya disebut sebagai Pihak Kedua.

Apabila proposal PKMT yang berjudul “PLERFI (Palm Leaf Rib Fabric

Instrument): Mesin Tenun Lidi Berbantuan Mirokontroler pada Industri Kecil-

Menengah” disetujui dan berhasil didanai maka pihak kedua bersedia melakukan

kerjasama dengan pihak pertama. Pihak pertama dan kedua akan melaksanakan

kegiatan sesuai dengan jadwal usulan PKMT 2010 yang disetujui.

Yogyakarta, 30 September 2010

Pihak Kedua

(Sumiyati)

Menyetujui

Pihak Pertama

TIM PKMT

(Septiana Hikmawati)

21