latar belakang masalah
DESCRIPTION
lktiTRANSCRIPT
A. Latar Belakang Masalah
Tenun merupakan kerajinan tangan asli Indonesia yang masih menjadi
komoditas ekspor ke mancanegara. Bahkan, pemerintah telah merancang
program Promosi Investigasi Terintegrasi: ”Remarkable Indonesia” di
Washington. Hal ini diselenggarakan sebagai bentuk keseriusan
pemerintah dalam mewujudkan misi Indonesia menjadi pusat tenun
dunia(”RI Berambisi Jadi Pusat Tenun Dunia”, Kompas, 7 Juli 2010, Hal 19).
Bahan baku kerajinan tenun di Indonesia bervariasi mulai dari tenun kain,
tenun lidi, tenun jerami, tenun mendong, tenun agel, dan tenun enceng
gondok. Namun dari berbagai jenis bahan baku tersebut, lidi memiliki
karakteristik yang khas dengan warna yang alami, awet dan kuat.
Kerajinan tenun lidi ini hampir sama dengan kerajinan tenun kain,
hanya saja bahan yang digunakan adalah lidi (tulang daun pohon kelapa)
yang ditenun dan dijadikan berbagai souvenir yang memiliki karakteristik
khas. Bahan dasar, warna, kualitas dan coraknya memiliki daya tarik
tersendiri. Tenun ini berkembang di Yogyakarta, khususmya di daerah
Bantul. Tenun lidi dapat dijadikan aksesoris seperti tas, sandal, tempat
tisu, tempat VCD/DVD. Dilihat dari segi harga, hasil kerajinan tenun lidi
terjangkau oleh kantong masyarakat Indonesia. Selain pemasaran di dalam
negeri tenun lidi juga telah dipasarkan ke luar negeri diantaranya ke
Australia, Meksiko, Singapura, dan Eropa (Kerajinan Lidi Tembus
Mancanegara, http://mioelgallery.multiply.com/journal/ item/11 , 2010).
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa tenun lidi memiliki
prospek cerah baik pada pemasaran di dalam maupun di luar negeri. Oleh
karena itu, Industri Kecil-Menengah Tenun Lidi dituntut untuk selalu
meningkatkan produktifitasnya baik dari segi kuantitas maupun kualitas.
Padahal, proses pembuatan tenun lidi sangat membutuhkan ketelitian dan
kesabaran. Rata-rata setiap penenun lidi hanya mampu menghasilkan
sepuluh sampai sebelas meter per hari. Kesulitan yang dihadapi adalah
ketelitian memasukkan lidi ke dalam alat tenun lidi dimana alat yang
digunakan masih manual (hasil wawancara kepada Ibu Sumiyati, salah satu
1
penenun pada Industri Kecil dan Menengah KREA). Setelah dilakukan survei
ke Pusat Usaha Kecil Menengah Tenun Lidi KREA (Kreasi Alam) yang
berlokasi di Desa Sidomulyo, Bambanglipuro, Bantul, Yogyakarta
diketahui bahwa sampai sekarang belum ada mesin tenun lidi yang cara
kerjanya dapat mempermudah para penenun lidi pada saat memasukkan
lidi ke dalam benang tenun (hasil wawancara kepada Bapak Eko
Rudiyanto, pemilik Industri Kecil dan Menengah KREA).
Berdasarkan hal tersebut, diperlukan sebuah solusi untuk
mempermudah pekerjaan penenun khususnya ketika memasukkan lidi ke
dalam benang tenun. Salah satu solusi tersebut adalah PLERFI (Palm Leaf
Rib Fabric Instrument). Dengan menggunakan PLERFI berbantuan
mikrokontroler penenun lidi tidak perlu lagi memasukkan lidi satu per
satu dengan tangan mereka dimana proses tersebut sangat membutuhkan
ketelitian, kesabaran dan cukup memakan waktu. Harapannya mesin
tersebut tidak hanya dapat mengatasi kesulitan yang selama ini dihadapi
oleh para penenun lidi tetapi juga aman digunakan, efisien dan murah
dalam hal perawatannya.
A. Perumusan Masalah
1. Bagaimana proses perancangan PLERFI (Palm Leaf Rib Fabric
Instrument) atau mesin tenun lidi berbantuan mikrokontroler pada
industri kecil-menengah?
2. Bagaimana cara membuat PLERFI (Palm Leaf Rib Fabric Instrument)
atau mesin tenun lidi berbantuan mikrokontroler pada industri kecil-
menengah?
3. Bagaimana unjuk kerja dari PLERFI (Palm Leaf Rib Fabric Instrument)
atau mesin tenun lidi berbantuan mikrokontroler pada industri kecil-
menengah?
B. Tujuan Program
2
1. Mampu membuat suatu rancangan mesin PLERFI (Palm Leaf Rib
Fabric Instrument) atau mesin tenun lidi berbantuan mikrokontroler
pada industri kecil-menengah.
2. Mampu melakukan pembuatan PLERFI (Palm Leaf Rib Fabric
Instrument) atau mesin tenun lidi berbantuan mikrokontroler pada
industri kecil-menengah.
3. Mengetahui unjuk kerja dari PLERFI (Palm Leaf Rib Fabric
Instrument) atau mesin tenun lidi berbantuan mikrokontroler pada
industri kecil-menengah.
C. Luaran Yang Diharapkan
Luaran yang diharapkan dari program ini adalah PLERFI (Palm Leaf
Rib Fabric Instrument) sebagai mesin tenun lidi berbantuan
mikrokontroler yang aman dan mudah dalam penggunaan, murah dan
mudah dalam perawatan, lebih efisien dalam proses produksi tenun lidi
serta mampu diterima di kalangan industri kecil-menengah di Desa
Sidomulyo, Bambanglipuro, Bantul, Yogyakarta dan dapat dipatenkan
sebagai pioner mesin tenun lidi buatan Indonesia.
D. Kegunaan Program
Dengan adanya pembuatan PLERFI (Palm Leaf Rib Fabric
Instrument) ini, diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Bagi Penenun
a. Mempermudah pekerjaan
b. Meningkatkan hasil produksi
2. Bagi Industri/Usaha Kecil Menengah
a. Mengefektifkan proses produksi
b. Mengatasi permasalahan teknologi
c. Meningkatkan hasil produksi
3. Bagi Masyarakat
a. Dapat membuka lapangan kerja baru, apabila berhasil
dikembangkan
b. Dapat meningkatkan perekonomian nasional
3
E. Tinjauan Pustaka
1. Tenun Lidi
Tenun lidi merupakan salah satu jenis tenun yang berbahan dasar
lidi. Tenun lidi ini dibuat dengan cara ditenun. Proses pembuatan tenun
lidi hampir sama dengan proses pembuatan tenun kain, awalnya
benang dipintal menjadi gulungan besar, kemudian batang lidi kering
yang sudah dibersihkan dipintal bersama benang. Barang setengah jadi
tersebut berupa gulungan dengan panjang 11 m dan lebar 0,5 m.
Kemudian barang setengah jadi tersebut di buat berdasarkan
permintaan konsumen dengan menambahkan beberapa bahan penolong
seperti potongan kain, jenis bebatuan kecil, pita bahkan kerang-
kerangan, sehingga kelihatan menarik dan daya saing yang tinggi.
Bahan baku tenun lidi sangat mudah diperoleh dibandingkan dengan
produk lain, pemasok lidi pun juga banyak terutama dari daerah
Ciamis, Jawa Barat (KREA-Tenun Lidi, http://www.bantulbiz.com/
id/bizpage_perajin/id-272.html , 2009) .
Tenun lidi pada umumnya cenderung lebih mudah dalam hal
pemasarannya. Dibandingkan jenis tenun yang lain, tenun lidi lebih
fleksibel dijadikan berbagai hiasan yang bernilai, misalnya frame foto,
tempat tisu, tempat majalah, tempat lampu, tas, dompet, sandal, tempat
DVD, tempat VCD, dan lain-lain. Harganya pun lebih mudah
dijangkau oleh masyarakat. ( hasil wawancara kepada Bariah, salah
satu penenun pada Industri Kecil dan Menengah KREA). Di Indonesia,
satu tempat VCD dijual seharga Rp 3.000,00 dan satu tempat DVD
dijual seharga Rp 4.000,00. Apabila diekspor, satu tempat VCD dijual
seharga Rp. 9.000,00 dan satu tempat DVD dijual seharga Rp
10.000,00. Permintaan hasil kerajinan tangan tenun lidi pun semakin
meningkat baik pemesanan domestik maupun mancanegara.
Untuk proses produksi tiap bulan petani harus menyediakan 15
ribu ikat lidi, satu ikatnya seharga Rp. 1.100,00. Sedangkan untuk
memproduksi satu meter tenun lidi membutuhkan dua ikat lidi. Lidi ini
4
mudah didapat, karena pohon kelapa mudah tumbuh dimana saja,
sehingga masih luas peluang untuk meningkatkan produksi tenun lidi.
Akan tetapi tenun lidi belum familiar di kalangan masyarakat, hanya di
daerah-daaerah tertentu yang mengenal tenun lidi.
2. Alat Tenun Lidi
Secara keseluruhan alat tenun terbuat dari kayu pohon kelapa.
Gambar 1. Alat Tenun Lidi
Rangkaian Alat Tenun Lidi adalah sebagai berikut:
a. Das bum. Berfungsi sebagai tempat benang dalam alat tenun.
b. Incing. Berfungsi sebagai pemisah benang.
c. Suri. Berfungsi sebagai penyatu benang dari incing.
d. Gir. Berfungsi sebagai alat penggulung tenun lidi.
e. Injakan. Berfungsi menaikkan dan menurunkan incing bergantian.
3. ATmega 16
Penggunaan micro controller dapat kita temui pada berbagai
peralatan. Atmel, salah satu vendor yang bergerak dibidang micro
elektronika, telah mengembangkan AVR sekitar tahun 1997. Berbeda
dengan microcontroller MCS51, AVR menggunakan arsitektur RISC
(Reduse Instruction Set Computer) yang mempunyai lebar bus data
8bit. Perbedaan ini bisa dilihat dari frekuensi kerjanya. MCS51
mempunyai frekuensi kerja 1/12 kali frekuensi osilator. Jadi dengan
a. Das bum
b. Incing c. Suri
d. Gir
e. Injakan
5
frekuensi yang sama, Kecepatan AVR 12 kali lebih cepat dibanding
kecepatan MCS51. Secara umum AVR dibagi menjadi 4 kelas.
ATmega 16 memiliki beberapa fitur yang spesifik, yaitu :
a. Micro kontroler AVR 8 bit memiliki kemampuan tinggi,
dengan daya rendah.
b. Arsitektur RISC dengan through mencapai 16 MIPS pada
frekuensi 16 MHz
c. Memiliki kapasitas I Flash I memori 16 Kbyte, EEPROM 512
Byte dan SRAM 1 Kbyte
d. Saluran I/O 32 buah, yaitu Port A, Port B, Port C, dan Port D.
e. CPU terdiri dari 32 buah register
f. Unit Interupsi Internal dan eksternal
g. Port USART untuk komunikasi serial
h. Dengan fitur Peripheral yang dimiliki :
1) Tiga buah Timer/Counter berkemampuan sebagai berikut:
a) Dua buah Timer/Counter 8 bit dengan prescaler
terpisah dan Mode Compare
b) Satu buah Timer/Counter 16 bit dengan prescaler
terpisah dan Mode Compare, dan Mode Capture
2) Real Time Counter dengan Oscillator tersendiri.
3) 4 channel PWM
4) 8 channel, 10-bit ADC
a) Single-ended Channel
b) 7 Differential channel hanya dalam kemasan TQFP
c) 7 Differential channel dengan Programmable Gain 1x,
10x, atau 200x
5) Byte-oriented Two-wire Serial interface
6) Programmable Serial USART
7) Antarmuka SPI
8) Watchdog Timer dengan oscillator internal
9) On-chip Analog Comparator
6
Gambar 2. IC ATMEGA16
4. Motor
Mesin listrik merupakan suatu peralatan listrik yang berfungsi
mengubah energi listrik menjadi energi mekanis (Berahim, 1991:3).
Berdasarkan input arus, motor listrik dibagi menjadi dua jenis yaitu
motor arus searah (AC) dan motor marus bolak-balik (DC). Motor
listrik dapat lagi dikategorikan menjadi berbagai jenis berdasarkan
konstruksi dan mekanisme operasi, dan pembagiannya.
5. Poros
Poros merupakan salah satu bagian yang terpenting dari setiap mesin.
Hampir semua mesin meneruskan tenaga bersama-sama dengan
putaran utama dalam transmisi (Zainun, 1999:110). Hal-hal yang
penting dalam perencanaan poros adalah kekuatan poros, kekakuan
poros, putaran kritis, korosi dan bahan poros (Sularso, 1978 : 1-2)
F. Metode Pelaksanaan
1. Tahap persiapan
a. Survei lokasi
Survei lokasi kami lakukan di dua tempat, yaitu :
1) Dusun Giren, Sidomulyo, Bambanglipuro, Bantul, Yogyakarta
2) Dusun Kirobayan, Tirtosari, Kretek, Bantul, Yogyakarta
b. Kendala kemitraan
Kendala kemitraan yang kami peroleh dari survei lokasi adalah
kesulitan penenun dalam proses produksi terutama memasukkan
lidi ke benang tenun pada alat tenun.
2. Tahap desain mesin / perancang mesin
a. Gambar teknik mesin Plerfi
7
Gambar 3. Plerfi: Mesin tenun lidi berbantuan mikrokontroler
Pada saat tombol start di tekan maka sistem mikrokontroler akan
bekerja kemudian konveyor sebelah kanan akan bekerja untuk
menjatuhkan lidi ke pengantar lidi. Konveyor bekerja secara
bergantian antara kanan dan kiri, lidi jatuh ke pengarah, dan ke
pengantar lidi. Beberapa saat setelah lidi jatuh pengantar lidi akan
bergerak maju membawa lidi di sela-sela benang. Pendorong akan
mendorong lidi akan diterima oleh penjepit kemudian setelah
pengantar lidi kembali penjepit akan terbuka kembali. Penenun
dapat melanjutkan proses berikutnya
b. Sistem mikrokontroler/*****************************************************
This program was produced by the
CodeWizardAVR V2.04.8b Evaluation
Automatic Program Generator
© Copyright 1998-2010 Pavel Haiduc, HP InfoTech s.r.l.
http://www.hpinfotech.com
Project : mesin tenun lidi
Version : 1
Date : 19/09/2010
Author : Freeware, for evaluation and non-commercial use only
Company :
Bagian-bagian dari Mesin Penenun Lidi
8
Comments:
Chip type : ATmega16
Program type : Application
AVR Core Clock frequency: 12,000000 MHz
Memory model : Small
External RAM size : 0
Data Stack size : 256
*****************************************************/
#include <mega16.h>
#include <delay.h>
// Declare your global variables herevoid main(void)
{
// Declare your local variables here
// Input/Output Ports initialization
// Port A initialization
// Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In Func0=In
// State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T State0=T
PORTA=0xFF;
DDRA=0x00;
// Port B initialization
// Func7=Out Func6=Out Func5=Out Func4=Out Func3=In Func2=In Func1=In Func0=In
// State7=0 State6=0 State5=0 State4=0 State3=T State2=T State1=T State0=T
PORTB=0xFF;
DDRB=0x00;
// Port C initialization
// Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In Func0=In
// State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T State0=T
PORTC=0x00;
DDRC=0xFF;
// Port D initialization
// Func7=Out Func6=Out Func5=Out Func4=Out Func3=Out Func2=Out Func1=Out Func0=Out
// State7=0 State6=0 State5=0 State4=0 State3=0 State2=0 State1=0 State0=0
PORTD=0x00;
DDRD=0xFF;
// Timer/Counter 0 initialization
// Clock source: System Clock
// Clock value: Timer 0 Stopped
// Mode: Normal top=FFh
// OC0 output: Disconnected
TCCR0=0x00;
TCNT0=0x00;
OCR0=0x00;
// Timer/Counter 1 initialization
// Clock source: System Clock
// Clock value: Timer1 Stopped
9
// Mode: Normal top=FFFFh
// OC1A output: Discon.
// OC1B output: Discon.
// Noise Canceler: Off
// Input Capture on Falling Edge
// Timer1 Overflow Interrupt: Off
// Input Capture Interrupt: Off
// Compare A Match Interrupt: Off
// Compare B Match Interrupt: Off
TCCR1A=0x00;
TCCR1B=0x00;
TCNT1H=0x00;
TCNT1L=0x00;
ICR1H=0x00;
ICR1L=0x00;
OCR1AH=0x00;
OCR1AL=0x00;
OCR1BH=0x00;
OCR1BL=0x00;
// Timer/Counter 2 initialization
// Clock source: System Clock
// Clock value: Timer2 Stopped
// Mode: Normal top=FFh
// OC2 output: Disconnected
ASSR=0x00;
TCCR2=0x00;
TCNT2=0x00;
OCR2=0x00;
// External Interrupt(s) initialization
// INT0: Off
// INT1: Off
// INT2: Off
MCUCR=0x00;
MCUCSR=0x00;
// Timer(s)/Counter(s) Interrupt(s) initialization
TIMSK=0x00;
// Analog Comparator initialization
// Analog Comparator: Off
// Analog Comparator Input Capture by Timer/Counter 1: Off
ACSR=0x80;
SFIOR=0x00;
while (1)
// Place your code here
switch (PORTA) case 0b00000001: PORTC.1=1; break
...
Gambar 4. Sistem mikrokontroler pada Plerfi
3. Tahap pembuatan
10
Pembuatan Program Kreativitas Mahasiswa ini dilaksanakan di
bengkel Elka Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta.
a. Poros Ф ½ ( 2 buah )
1) Bahan : Besi Karbon
2) Alat : Mesin bubut
3) Langkah kerja :
a) Siapkan alat, bahan, dan gambar prosedur
kerja
b) Potong besi sepanjang + 600 mm
c) Bubut rata Ф ½ '
d) Buat ulir sepanjang 15 mm
e) Finishing
b. Dudukan poros ( 400 x 200 x 20 )
1) Bahan : Besi Karbon
2) Alat : Mesin frais dan mesin bor
3) Langkah kerja :
a) Siapkan alat, bahan dan gambar prosedur kerja
b) Ratakan permukaan semua bidang dari
dudukan poros
c) Bor dudukan poros
d) Finishing
c. Landasan
1) Bahan : Kayu
2) Alat : Mesin Gergaji
3) Langkah kerja :
a) Siapkan alat, bahan, dan gambar prosedur
kerja
b) Haluskan dan potong sesuai ukuran
c) Finishing
d. Dudukan penggerak ( tetap )
1) Bahan : Besi Karbon
11
2) Alat : Mesin frais dan mesin bor
3) Langkah kerja :
a) Siapkan alat, bahan, dan gambar prosedur
kerja
b) Potong besi melebihi ukuran dimensi dudukan
c) Bagian bawah dudukan dilubangi Ф 6 mm
d) Finishing
e. Dudukan penggerak ( geser )
1) Bahan : Baja Karbon
2) Alat : Mesin Frais
3) Langkah kerja :
a) Siapkan alat, bahan, dan gambar prosedur
kerja
b) Ratakan permukaan dudukan
c) Finishing
f. Media
1) Bahan : Aluminium
2) Alat : Mesin bor dan alat potong
3) Langkah kerja :
a) Siapkan alat, bahan, dan gambar prosedur
kerja
b) Potong bahan sesuai ukuran
c) Bor Ф 6 mm
d) Finishing
g. Pengikat
Menggunakan mur dan baut
4. Tahap finishing
a. Pengamplasan ( penghalusan )
Gunakan amplas kasar dan halus untuk menghaluskan bidang dari
mesin.
b. Pendempulan
12
Untuk meratakan permukaan mesin ketika terjadi kerusakan kecil.
c. Pengecatan
Gunakann cat agar produksi menjadi lebih menarik.
5. Tahap Uji Kinerja
a. Uji fungsi
b. Penentuan waktu
c. Penentuan Jarak
d. Ketahanan alat terhadap lingkungan
G. Jadwal Kegiatan
Kegiatan
Bulan
Bulan ke-1
Bulan ke-2
Bulan ke-3
Bulan ke-4
Penyusunan Proposal
a. Awal
b.Revisi Dosen
c.Revisi Fakultas
d.Konsultasi ahli
Studi Ulang Sistem Mikrokontroler
Pencarian bahan
Analisis Sistem Kerja Plerfi
Pemodelan Plerfi
a.Desain Plerfi
b.Perakitan Plerfi
c.Unjuk cara kerja Plerfi
d.Revisi
Penarikan Kesimpulan
Penyusunan Keluaran
13
Penyusunan LPJ
H. Rancangan Biaya
PemasukanDIKTI Rp 8.227.000,00Total Rp 8.227.000,00Pengeluaran1. Bahan Habis PakaiNo Nama Barang Spesifikasi Banyaknya Satuan Harga
1 Motor AC ¼ PK 1400 rpm 50H 3 Buah Rp 1.050.000,002 Motor DC Rp 100.000,003 Trafo 5 A ERA 1 Buah Rp 180.000,00
No Nama Barang Spesifikasi Banyaknya Satuan Harga4 Atmega 16 Atmel 4 Buah Rp 200.000,005 Switch 2A 10 Buah Rp 40.000,006 Dioda 5 A 2 Buah Rp 5.000,007 Capacitor 10000µF/50 1 Buah Rp 2.000,008 7805 2 Buah Rp 3.000,009 Aluminium bulat Φ <1-3 cm 2 Meter Rp 10.000,00
10 Aluminium kotak <1 X 2 cm 2 Meter Rp 30.000,0011 Besi siku Berlubang 2 Meter Rp 50.000,0012 Baut Φ 10 mm 20 Set Rp 40.000,0013 Baut Φ 3 mm 20 Set Rp 20.000,0014 Mur Rp 20.000,0015 Plat aluminium 2 mm 1 Meter Rp 80.000,0016 Crstal 12 Mhz 2 Buah Rp. 8.000,0017 Resistor 0,5 watt 10 Buah Rp 1.000,0018 Button Digital 4 Buah Rp 2.500,0019 Led Merah, hijau, kuning 6 Buah Rp 6.000,0020 Kawat email Φ 0,5 mm 10 Meter Rp 7.000,0021 Karpet Sintetic dan plastic 2 Meter Rp 10.000,00
22 Karet Tebal 2 mm 0,5 Meter Rp 50.000,0023 Poros besi Φ 10mm 1m 6 Rp 90.000,0024 Bearing Φ 10mm 14 Rp 420.000,0025 Besi Φ 10 mm 10 Sentimeter Rp 5.000,0026 Relay SPST & SPDT 6A 10 Buah Rp 12.000,0027 Kabel DC dan AC Φ min1mm 10 Meter Rp 10.000,0028 Transistor BD 139 10 Buah Rp 2.000,0029 Besi 30 kilogram Rp 240.000,0030 Baja Rp 100.000,0031 Cat 6 Kaleng Rp 90.000,0032 Kertas HVS A4 70 gram 1 Rim Rp 3.000,0033 Bullpoint Umum 5 Buah Rp 7.500,0034 Penghapus Cair Umum 2 Buah Rp 7.000,0035 Tinta Printer Suntik 2 Set Rp 70.000,00
TOTAL Rp 2.971.000,002. Peralatan Penunjang Pelaksanaan
14
No Nama Barang Spesifikasi Banyaknya Satuan Harga1 Sewa Bengkel Elka FT UNY Rp 750.000,002 Install AVR Rp 200.000,002 Palu 2 Buah Rp 20.000,004 Penggaris Besi 50 cm 3 Buah Rp 24.000,005 Alat Potong 2 Buah Rp 40.000,00
TOTAL Rp 1.014.000,003. TransportasiNo Nama Barang Spesifikasi Banyaknya Satuan Harga
1 Transportasi 5 Orang Rp 914.500,002 Telekomunikasi 5 110 ribu Rp 550.000,003 Akses Internet Rental 80 Jam Rp 240.000,00
TOTAL Rp 1.704.500,004. Lain-lainNo Nama Barang Spesifikasi Banyaknya Satuan Harga
1 Penyusunan Proposal 3 x Revisi 15 Bendel Rp 90.000,003 Map Batik 20 Buah Rp 60.000,004 Penyusunan LPJ 3 x Revisi 12 Bendel Rp 60.000,005 Logbook 2 x Revisi 3 Buah Rp 30.000,006 Sewa Kamera 3 Hari Rp 90.000,007 Sewa Laptop 6 Hari Rp 150.000,008 Sewa Handy Cam 4 Hari Rp 400.000,009 Batu Baterai Alkaline 6 Buah Rp 24.000,00
10 Sertifikat Full Color 5 Lembar Rp 12.500,0011 Design Sertifikat Jasa Rp 10.000,0012 Konsumsi Nasi (40 hari) 200 Bungkus Rp 800.000,0014 Air Mineral 3 Dus Rp 51.000,0015 CD Proposal 10 Buah Rp 100.000,0017 Keselamatan Kerja 5 Orang Rp 200.000,0018 Kenang-kenangan Rp 50.000,0019 Penyusunan Keluaran Jilid Skripsi 5 Buah Rp 200.000,0020 X-Banner 50x180cm 1 Buah Rp 60.000,0021 Display Rp 100.000,0022 Seminar Makalah Rp 250,000.00
TOTAL Rp 2.737.500,00
Total Operasional Anggaran
1 Bahan Habis Pakai Rp 2.971.000,00
2 Peralatan Penunjang Rp 1.014.000,00
3 Transportasi Rp 1.704.500,00
4 Lain-lain Rp 3.737.500,00
TOTAL Rp 8.227.000,00
15
I. Daftar Pustaka
Artikel Ilmiah, http://mioelgallery.multiply.com/journal/item/11/Kerajinan_
Lidi_Tembus_Mancanegara, diakses pada tanggal 1 September 2010.
Heryanto M. Ary. 2008. “Pemrograman Bahasa C untuk Mikrokontroler ATMEGA 8535”, Yogyakarta : Penerbit ANDI
Andrianto Heri. 2008. “Pemrograman Mikrokontroler AVR ATMEGA 16 Menggunakan Bahasa C (Code Vision AVR)”, Bandung : INFORMATIKA BANDUNG
KREA-Tenun Lidi, http://www.bantulbiz.com/id/bizpage_perajin/id-272.html , 2009
RI Berambisi Jadi Pusat Tenun Dunia”, Kompas, 7 Juli 2010, Hal 19
J. Lampiran
1. Nama dan Biodata Ketua Serta Anggota Kelompok
a. Ketua Pelaksana kegiatan
i. Nama Lengkap : Septiana Hikmawati
ii. NIM : 09301244006
iii. Fakultas/Program studi : MIPA/Pendidikan Matematika
iv. Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Yogyakarta
v. Waktu untuk kegiatan : 20 jam/ minggu
Menyetujui,
(Septiana Hikmawati)
NIM : 09301244006
b. Anggota Pelaksana
i. Nama Lengkap : Rizky Edi Juwanto
ii. NIM : 09507134004
iii. Fakultas/Program studi : Teknik/Teknik Elektronika
iv. Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Yogyakarta
16
v. Waktu untuk kegiatan : 20 jam/ minggu
Menyetujui,
(Rizky Edi Juwanto)
NIM : 09507134004
c. Anggota Pelaksana
i. Nama Lengkap : Elfan Rosydi
ii. NIM : 07503241027
iii. Fakultas/Program studi : Teknik/P.Teknik Mesin
iv. Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Yogyakarta
v. Waktu untuk kegiatan : 20 jam/ minggu
Menyetujui,
( Elfan Rosydi )
NIM : 07503241027
d. Anggota Pelaksana
i. Nama Lengkap : Retno Astuti
ii. NIM : 09207241021
iii. Fakultas/Program studi : Bahasa dan Seni/P.Seni Kerajinan
iv. Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Yogyakarta
v. Waktu untuk kegiatan : 20 jam/ minggu
Menyetujui,
( Retno Astuti )
17
NIM : 09207241021
e. Anggota Pelaksana
i. Nama Lengkap : Maria Wulandari
ii. NIM : 08202241031
iii. Fakultas/Program studi : Bahasa dan Seni/P.Bahasa Inggris
iv. Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Yogyakarta
v. Waktu untuk kegiatan : 20 jam/ minggu
Menyetujui,
( Maria Wulandari )
NIM : 08202241031
2. Nama dan Biodata Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Ir. M. Khotibul Umam HS, MT
b. Golongan Pangkat dan NIP : Asisten Ahli/ III
NIP : 19650618199403 1 002c. Jabatan Fungsional : Tenaga Pengajar
d. Jabatan Struktural : Tenaga Pengajar
e. Fakultas/Program studi : Teknik/ Pendidikan Teknik Mesin
f. Perguruan Tinggi :Universitas Negeri Yogyakarta
g. Bidang Keahlian : Mekanika
h. Waktu Untuk Kegiatan : 8 jam/minggu
Menyetujui,
(M. Khotibul Umam HS, MT )
NIP. 19650618199403 1 002
3. Pembagian personalia
No Nama Jabatan Keterangan
18
.
1 Septiana Hikmawati
Ketua Dia yang mengkoordinir dan bertanggung jawab atas jalannya program ini.
2 Rizky Edi Juwanto
Anggota Ahli dalam sistem mikrokontroler
3 Elfan Rosyidi Anggota Ahli dalam mekanika
4 Maria Wulandari
Anggota Ahli dalam penyusunan proposal
5 Retno Astuti Anggota Ahli lapangan atau kemitraan
4. Denah lokasi KREA
19
5. Gambaran teknologi yang akan dikembangkan
PLERFI (Palm Leaf Rib Fabric Instrument): Mesin Tenun Lidi
Berbantuan Mikrokontroler pada Industri Kecil-Menengah ini
merupakan mesin pioner yang diciptakan berdasarkan kebutuhan
penenun lidi.
6. Surat perjanjian kerja sama
KREA
Giren, Sidomulyo, Bambanglipuro,
Bantul
20
SURAT PERJANJIAN KERJA SAMA
Yang bertanda tangan di bawah ini adalah pihak yang terlibat dalam
pelaksanaan PKMT berjudul “PLERFI (Palm Leaf Rib Fabric Instrument): Mesin
Tenun Lidi Berbantuan Mirokontroler pada Industri Kecil-Menengah.
1. Nama : Septiana Hikmawati
Alamat : Pandeyan UH V/875 Yogyakarta
Pekerjaan : Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta
Jabatan : Ketua Pelaksana Tim PKMT
Selanjutnya disebut sebagai Pihak Pertama.
2. Nama : Sumiyati
Alamat : Dusun Kirobayan, Tirtosari, Kretek, Bantul,
Yogyakarta
Pekerjaan : Penenun Kerajinan Tenun Lidi
Jabatan : Penenun Home Industry KREA Bantul
Selanjutnya disebut sebagai Pihak Kedua.
Apabila proposal PKMT yang berjudul “PLERFI (Palm Leaf Rib Fabric
Instrument): Mesin Tenun Lidi Berbantuan Mirokontroler pada Industri Kecil-
Menengah” disetujui dan berhasil didanai maka pihak kedua bersedia melakukan
kerjasama dengan pihak pertama. Pihak pertama dan kedua akan melaksanakan
kegiatan sesuai dengan jadwal usulan PKMT 2010 yang disetujui.
Yogyakarta, 30 September 2010
Pihak Kedua
(Sumiyati)
Menyetujui
Pihak Pertama
TIM PKMT
(Septiana Hikmawati)
21