kisah nabi nuh as

3
Nabi Nuh AlaihisSalam Rasul Pertama Rabu, 11 Oktober 2006 - Pukul: 09:10 WIB Sekian lamanya kaum Nuh 'Alaihis Salam menyembah berhala, mereka menjadi-kannya sebagai sesembahan yang diharapkan darinya kebaikan dan memohon perlindungan kepadanya dari segala kejahatan, menyerahkan segala urusan dalam kehidupan ini kepadanya. Mereka berdo’a kepada berhala tersebut dengan sebutan Wadd, Suwa’ dan Yaghuts, dan pada kesempatan lain dengan sebutan Ya’uq dan Nasr sesuai dengan apa yang diilhamkan oleh kebodohan dan hawa nafsu mereka. Oleh karena itu Allah mengutus Nabi Nuh 'Alaihis Salam , seorang yang jelas ucapan-nya, cerdas dan lembut, Allah telah memberikan kekuatan kepadanya untuk berdebat dan kemampuan mengemuka-kan argumentasi untuk mematahkan semua alasan yang disampaikan oleh kaumnya. Nabi Nuh 'Alaihis Salam menyeru kaumnya agar beribadah kepada Allah saja, namun mereka berpaling. Ia juga memberikan peringatan dengan siksa yang pedih, serta memberikan kabar gembira dengan ganjaran yang besar namun mereka tetap buta dan tidak mau mendengar, lagi menyombongkan diri. Demikianlah Nabi Nuh 'Alaihis Salam menyeru, memaparkan argumentasi dan bukti-bukti akan kebenaran risalah yang diembannya sehingga berimanlah ke-padanya sebagian kecil dari kaumnya. Kesabaran Nabi Nuh 'Alaihis Salam Atas Ejekan Kaumnya Di antara kaum Nabi Nuh 'Alaihis Salam berkata: “Kamu tiada lain adalah manusia seperti kami, dan salah satu di antara kami, kalau Allah menghendaki untuk mengutus seorang rasul, maka pastilah Dia akan mengutus seorang malaikat, dan niscaya kami akan mendengarkan seruannya, memenuhi panggilannya, dan orang-orang yang telah mengikuti kamu tiada lain adalah orang hina, rendahan, dan lemah akalnya tidak dapat membedakan mana yang baik dan tidak matang pikirannya, kalau apa yang engkau bawa adalah baik, pastilah kami telah mendahului mereka, dan apabila yang engkau katakan adalah benar, niscaya kami akan lebih dahulu beriman dan mengikuti petunjukmu!” Mereka terus-menerus menentang dan tak henti-hentinya mengejek dengan berbagai macam cara dan kata. Dengan penuh kesabaran dan keteguhan hati Nabi Nuh 'Alaihis Salam menjawab: “Apa pendapat kalian, jika aku benar- benar dalam kebenaran dan telah tampak bukti yang nyata tentang kebenaran apa yang aku bawa, dan Allah telah memberikan rahmat dan keutamaan kepada kami dari-Nya, kemudian hati kalian buta dan tertutup, dan kalian berusaha menghalangi matahari dengan telapak tangan kalian, atau menghancurkan bintang-bintang dengan tangan kalian, apakah saya akan mampu menekan kalian supaya beriman, ataukah saya mempunyai kekuatan untuk memaksa kalian agar menjadi orang beriman?” Akan tetapi mereka hanya mau beriman jika Nabi Nuh 'Alaihis Salam mau mening-galkan kaumnya yang mereka anggap sebagai orang rendahan dan derajat budak, inipun sebenarnya hanya alasan yang dibuat-buat karena hati mereka memang ingkar. Permintaan itu ditolak mentah-mentah oleh Nabi Nuh 'Alaihis Salam dan dijawab bahwa sesungguhnya da’wah yang ia bawa adalah da’wah yang menyeluruh untuk semua, sama kedudukan orang yang ternama dengan yang tidak, orang yang kaya dan faqir, pimpinan dan orang yang dipimpin. Selain itu merekalah yang selama ini membantunya berdakwah dan menolong ketika orang-orang memusuhi. Ketika perdebatan telah memun-cak dan mereka telah bosan serta hati mereka telah merasa sesak, mereka berkata: “Hai Nuh, sesungguhnya kamu telah berbantah dengan kami, dan kamu telah memperpanjang bantahanmu terhadap kami, maka datangkanlah kepada kami adzab yang kamu ancam-kan kepada kami, jika kamu termasuk orang- orang yang benar”. (QS. 11:32) Menjawab tantangan kaumnya, Nabi Nuh 'Alaihis Salam bisa mengatakan bahwa dirinya hanyalah manusia biasa yang tidak bisa mendatangkan adzab. Beliau menga-takan: “Wahai kaumku, ketahuilah bahwa tempat kembali segala sesuatu hanyalah kepada Allah, jika Dia menghendaki maka Dia akan mem-berikan petunjuk kepada kalian dan jika Dia menghendaki Dia segera mendatangkan adzab dan menyiksa kalian, dan jika Dia menghendaki maka Dia akan menangguhkan kalian agar nantinya kalian mendapatkan siksaan yang sangat pedih dan sangat dahsyat.” Lalu Nabi Nuh 'Alaihis Salam mengadukan segala kesedihan dan kepedihan yang ia hadapi kepada Allah dan memohon pertolongan dan petunjuk-Nya sehingga Allah mewahyukan kepada-Nya: “Bahwasanya sekali-kali tidak akan beriman diantara kaummu, kecuali orang yang telah beriman (saja), karena itu janganlah kamu bersedih hati tentang apa yang selalu mereka kerjakan”. (QS. 11: 36) Wahyu Untuk Membuat Perahu Ketika Nabi Nuh 'Alaihis Salam mengetahui dari Allah bahwa Dia telah menetapkan tidak ada yang akan beriman lagi kepadanya dan bahwa Allah telah menutup hati mereka sehingga mereka tidak akan tunduk kepada bukti apapun dan tidak akan beriman, maka habislah kesabaran Nabi Nuh 'Alaihis Salam , dan ia pun berdo’a memohon kepada Allah agar membinasakan orang-orang kafir dari kaumnya dan mengampuni kesalahannya, kedua orang tuanya dan orang-orang yang bersamanya (QS. 71: 26-28). Lalu Allah mengabulkan do’a Nabi Nuh dan mewahyukan kepadanya: “Buatlah bahtera itu dengan Sejarah | Berita | Siroh & Kisah | KisahIslam.COM http://kisahislam.com Powered by JeMInfo! Generated: 29 December, 2006, 03:52

Upload: handriansyah-doel

Post on 07-Nov-2015

235 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

reference

TRANSCRIPT

  • Nabi Nuh AlaihisSalam Rasul PertamaRabu, 11 Oktober 2006 - Pukul: 09:10 WIB

    Sekian lamanya kaum Nuh 'Alaihis Salam menyembah berhala, mereka menjadi-kannya sebagai sesembahan yangdiharapkan darinya kebaikan dan memohon perlindungan kepadanya dari segala kejahatan, menyerahkan segalaurusan dalam kehidupan ini kepadanya. Mereka berdoa kepada berhala tersebut dengan sebutan Wadd,Suwa dan Yaghuts, dan pada kesempatan lain dengan sebutan Yauq dan Nasr sesuai dengan apa yangdiilhamkan oleh kebodohan dan hawa nafsu mereka. Oleh karena itu Allah mengutus Nabi Nuh 'Alaihis Salam , seorangyang jelas ucapan-nya, cerdas dan lembut, Allah telah memberikan kekuatan kepadanya untuk berdebat dankemampuan mengemuka-kan argumentasi untuk mematahkan semua alasan yang disampaikan oleh kaumnya.Nabi Nuh 'Alaihis Salam menyeru kaumnya agar beribadah kepada Allah saja, namun mereka berpaling. Ia jugamemberikan peringatan dengan siksa yang pedih, serta memberikan kabar gembira dengan ganjaran yang besar namunmereka tetap buta dan tidak mau mendengar, lagi menyombongkan diri.

    Demikianlah Nabi Nuh 'Alaihis Salam menyeru, memaparkan argumentasi dan bukti-bukti akan kebenaran risalah yangdiembannya sehingga berimanlah ke-padanya sebagian kecil dari kaumnya.

    Kesabaran Nabi Nuh 'Alaihis Salam Atas Ejekan KaumnyaDi antara kaum Nabi Nuh 'Alaihis Salam berkata: Kamu tiada lain adalah manusia seperti kami, dan salah satu diantara kami, kalau Allah menghendaki untuk mengutus seorang rasul, maka pastilah Dia akan mengutus seorangmalaikat, dan niscaya kami akan mendengarkan seruannya, memenuhi panggilannya, dan orang-orang yang telahmengikuti kamu tiada lain adalah orang hina, rendahan, dan lemah akalnya tidak dapat membedakan mana yang baikdan tidak matang pikirannya, kalau apa yang engkau bawa adalah baik, pastilah kami telah mendahului mereka, danapabila yang engkau katakan adalah benar, niscaya kami akan lebih dahulu beriman dan mengikuti petunjukmu!Mereka terus-menerus menentang dan tak henti-hentinya mengejek dengan berbagai macam cara dan kata. Denganpenuh kesabaran dan keteguhan hati Nabi Nuh 'Alaihis Salam menjawab: Apa pendapat kalian, jika aku benar-benar dalam kebenaran dan telah tampak bukti yang nyata tentang kebenaran apa yang aku bawa, dan Allah telahmemberikan rahmat dan keutamaan kepada kami dari-Nya, kemudian hati kalian buta dan tertutup, dan kalian berusahamenghalangi matahari dengan telapak tangan kalian, atau menghancurkan bintang-bintang dengan tangan kalian,apakah saya akan mampu menekan kalian supaya beriman, ataukah saya mempunyai kekuatan untuk memaksa kalianagar menjadi orang beriman? Akan tetapi mereka hanya mau beriman jika Nabi Nuh 'Alaihis Salam mau mening-galkan kaumnya yang mereka anggapsebagai orang rendahan dan derajat budak, inipun sebenarnya hanya alasan yang dibuat-buat karena hati merekamemang ingkar. Permintaan itu ditolak mentah-mentah oleh Nabi Nuh 'Alaihis Salam dan dijawab bahwa sesungguhnyadawah yang ia bawa adalah dawah yang menyeluruh untuk semua, sama kedudukan orang yangternama dengan yang tidak, orang yang kaya dan faqir, pimpinan dan orang yang dipimpin. Selain itu merekalah yangselama ini membantunya berdakwah dan menolong ketika orang-orang memusuhi.

    Ketika perdebatan telah memun-cak dan mereka telah bosan serta hati mereka telah merasa sesak, mereka berkata:Hai Nuh, sesungguhnya kamu telah berbantah dengan kami, dan kamu telah memperpanjang bantahanmuterhadap kami, maka datangkanlah kepada kami adzab yang kamu ancam-kan kepada kami, jika kamu termasuk orang-orang yang benar. (QS. 11:32)Menjawab tantangan kaumnya, Nabi Nuh 'Alaihis Salam bisa mengatakan bahwa dirinya hanyalah manusia biasa yangtidak bisa mendatangkan adzab. Beliau menga-takan: Wahai kaumku, ketahuilah bahwa tempat kembali segalasesuatu hanyalah kepada Allah, jika Dia menghendaki maka Dia akan mem-berikan petunjuk kepada kalian dan jika Diamenghendaki Dia segera mendatangkan adzab dan menyiksa kalian, dan jika Dia menghendaki maka Dia akanmenangguhkan kalian agar nantinya kalian mendapatkan siksaan yang sangat pedih dan sangat dahsyat.

    Lalu Nabi Nuh 'Alaihis Salam mengadukan segala kesedihan dan kepedihan yang ia hadapi kepada Allah dan memohonpertolongan dan petunjuk-Nya sehingga Allah mewahyukan kepada-Nya: Bahwasanya sekali-kali tidak akanberiman diantara kaummu, kecuali orang yang telah beriman (saja), karena itu janganlah kamu bersedih hati tentang apayang selalu mereka kerjakan. (QS. 11: 36)Wahyu Untuk Membuat Perahu

    Ketika Nabi Nuh 'Alaihis Salam mengetahui dari Allah bahwa Dia telah menetapkan tidak ada yang akan beriman lagikepadanya dan bahwa Allah telah menutup hati mereka sehingga mereka tidak akan tunduk kepada bukti apapun dantidak akan beriman, maka habislah kesabaran Nabi Nuh 'Alaihis Salam , dan ia pun berdoa memohon kepadaAllah agar membinasakan orang-orang kafir dari kaumnya dan mengampuni kesalahannya, kedua orang tuanya danorang-orang yang bersamanya (QS. 71: 26-28). Lalu Allah mengabulkan doa Nabi Nuh dan mewahyukan kepadanya: Buatlah bahtera itu dengan

    Sejarah | Berita | Siroh & Kisah | KisahIslam.COM

    http://kisahislam.com Powered by JeMInfo! Generated: 29 December, 2006, 03:52

  • pengawasan dan petunjuk wahyu Kami, dan janganlah kamu bicarakan dengan Aku tentang orang-orang yang zhalimitu; sesungguhnya mereka itu akan ditenggelamkan. (QS. 11:37)Maka Nabi Nuh 'Alaihis Salam mengambil tempat yang jauh dari kota, dan mulai membuat perahu, akan tetapi dia tidakluput dari olokan dan ejekan kaumnya. Sebagian mereka berkata: Wahai Nuh, sebelum ini engkau mengaku bahwa dirimu adalah seorang rasul, lalubagaimana bisa sekarang engkau menjadi tukang kayu, apakah engkau sudah tidak menjadi nabi atau engkau hendakberalih pekerjaan menjadi tukang kayu? Sebagian lain berkata: Kenapa engkau membuat kapal jauh dari laut dan sungai?Apakah engkau telahmenyiapkan sapi untuk menariknya ataukah engkau akan menyuruh angin untuk membawanya?

    Akan tetapi Nabi Nuh berpaling dari ejekan mereka, dan berkata: Jika kamu mengejek kami, makasesungguhnya kami (pun) akan mengejekmu sebagai-mana kalian telah mengejek (kami). Kelak kamu akan mengetahuisiapa yang akan ditimpa adzab yang menghinakan dan yang akan ditimpa azab yang kekal. (QS. 11: 38-39)Dia menuju kapal yang sedang dia buat, memperbaiki dan menyambung satu dengan yang lainnya sehingga menjadibahtera yang kokoh, dan menunggu apa yang telah dijanjikan oleh Allah, maka Allah mewahyukan kepadanya:Apabila perintah Kami datang dan dapur telah memancarkan air, Kami berfirman: Muatkanlah ke dalambahtera itu dari masing-masing binatang sepasang (jantan dan betina), dan keluargamu kecuali orang yang telahterdahulu ketetapan terhadapnya dan (muatkan pula) orang-orang yang beriman. (QS. 11:40)Adzab Dari Allah Yang DijanjikanBenarlah apa yang diancamkan oleh Allah, seketika saja angkasa dipenuhi awan tebal, lalu langit menurunkan hujandan bumi mengeluarkan air yang banyak, maka terjadilah banjir besar yang tidak pernah dikira, dan Nabi Nuh 'AlaihisSalam telah berada di bahtera bersama mereka yang telah beriman serta sepasang dari setiap binatang sertamengucapkan: Bismillahi majreha wa mursaha, terkadang bahteranya dibawa oleh angin yang lembut terkadang denganangin yang kencang. Sementara itu orang-orang yang kafir terus bergelut dengan air bah, mereka berusahamengalahkan kematian namun kematian mengalahkan mereka, mereka berusaha membanting ombak namun ombaklahyang membanting mereka hingga akhirnya mereka hilang ditelan air dan lenyap dari pandangan, menghilangsebagaimana rahasia yang selalu tersimpan dalam hati. Ombak telah menjadi kuburan bagi mereka sedangkan buihmenjadi kain kafannya.Putra Nabi Nuh 'Alaihis Salam

    Dari atas kapal Nabi Nuh melihat putranya Kanan yang tidak beriman kepadanya sedang berjuang kerasmelawan ombak dan berusaha untuk berlindung di sebuah gunung, lalu beliau memanggilnya dan mengajak-nya untukbergabung kepadanya dengan beriman terhadap apa yang dibawanya, beliau berkata: Hai anakku, naiklah (kekapal) bersama kami dan janganlah kamu bersama orang-orang yang kafir. (QS. 11:42)Akan tetapi seruan dan ajakan tersebut sama sekali tidak mendapat-kan tempat di hati Kanan dan diamenyangka bahwa dia akan selamat dari apa yang dihadapinya dan berkata: Menjauhlah engkau dariku karenaaku akan mencari perlindungan ke gunung yang dapat memeliharaku dari air bah!

    Lalu Nabi Nuh berkata kepadanya sedangkan dia telah dirundung kesedihan dan diliputi oleh kepedihan: Wahaianakku! Tidak ada yang me-lindungi hari ini dari adzab Allah selain Allah (saja) Yang Maha Penyayang. Namun Kanan tetap keras kepala, nasehat sang ayah yang mencintainya tak digubris, lalu tiba-tiba saja ombakbesar menimpa Kanan dan memisahkan keduanya. Nabi Nuh tidak dapat melihatnya lagi, maka bersedihlah dialalu menghadap kepada Allah tempat kembali orang yang dirundung duka dan Penolong orang yang kesusahan, diaberkata: Ya Allah sesungguhnya anakku adalah bagian dari keluargaku, dan Engkau telah berjanji danjanji-Mu adalah benar bahwa Engkau akan menyelamatkanku dan orang-orang yang beriman dari keluargakudan Engkau adalah seadil-adilnya yang memberi hukuman.

    Maka Allah mewahyukan kepada Nabi Nuh: Hai Nuh, sesungguhnya dia bukanlah termasuk keluargamu (yangdijanjikan akan diselamatkan), sesungguhnya (perbuatan)nya adalah perbuatan yang tidak baik. Sebab itu janganlahkamu memohon kepada-Ku sesuatu yang kamu tidak mengetahui (hakekat)nya. Sesungguhnya Aku memperingatkankepadamu supaya kamu jangan termasuk orang-orang yang tidak berpengetahuan. (QS. 11: 46)Pada saat itulah Nabi Nuh menyadari bahwa rasa kasih sayangnya dan perasaannya telah memalingkannya darikebenaran, maka dia pun mohon ampun kepada Allah dan perlindungan dari kemurkaan-Nya.

    Akhirnya bahtera Nabi Nuh pun berlabuh di atas gunung Judiy, dan dikatakan kepada Nuh: Hai Nuh, turunlah

    Sejarah | Berita | Siroh & Kisah | KisahIslam.COM

    http://kisahislam.com Powered by JeMInfo! Generated: 29 December, 2006, 03:52

  • dengan selamat sejahtera dan penuh keberkatan dari Kami atasmu dan atas umat-umat (yang mumin) dariorang-orang yang bersamamu. . (QS. 11:48).

    Sejarah | Berita | Siroh & Kisah | KisahIslam.COM

    http://kisahislam.com Powered by JeMInfo! Generated: 29 December, 2006, 03:52