kinerja dinas pendidikan kota tangerang dalam …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/kinerja dinas...

292
KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM MENGATASI PERMASALAHAN ANAK PUTUS SEKOLAH SKRIPSI Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Administrasi Publik pada Konsentrasi Manajemen Publik Program Studi Administrasi Publik Oleh : Okky Bagus Panuntun 6661143176 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA SERANG, 2018

Upload: dinhphuc

Post on 30-Mar-2019

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

KINERJA DINAS PENDIDIKAN

KOTA TANGERANG DALAM MENGATASI

PERMASALAHAN ANAK PUTUS SEKOLAH

SKRIPSI

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Administrasi Publik pada Konsentrasi Manajemen Publik

Program Studi Administrasi Publik

Oleh :

Okky Bagus Panuntun

6661143176

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

SERANG, 2018

Page 2: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

ABSTRAK

Okky Bagus Panuntun. NIM. 6661143176. Skripsi. Kinerja Dinas Pendidikan

Kota Tangerang dalam Mengatasi Permasalahan Anak Putus Sekolah.

Pembimbing I: Dr. Agus Sjafari, M.Si dan Pembimbing II: Riny Handayani, M.Si

Berdasarkan data Angka Partisipasi Kasar dan Angka Partisipasi Murni SD / MI

dan SMP / MTs dari tahun 2013-2017 di Provinsi Banten, Kota Tangerang memiliki

hasil capaian yang baik. Namun pada kenyataannya di lapangan masih dihadapkan

pada ditemukannya kasus anak putus sekolah dan tidak dapat melanjutkan pendidikan

ke tingkat yang lebih tinggi. Pemerintah Kota Tangerang berupaya mengatasi

permasalahan anak putus sekolah melalui Dinas Pendidikan yang merupakan pelaksana

tugas pelayanan di bidang pendidikan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Kinerja

Dinas Pendidikan Kota Tangerang dalam Mengatasi Permasalahan Anak Putus

Sekolah. Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi publik menurut

Dwiyanto (2012:49-51). Metodelogi penelitian yang digunakan adalah metode

pendekatan kualitatif deskriptif dan teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah

melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan

bahwa Kinerja Dinas Pendidikan Kota Tangerang dalam Mengatasi Permasalahan

Anak Putus Sekolah dalam pelaksanaannya telah memiliki tindakan pencegahan dalam

mengatasi anak putus sekolah berupa intervensi subsidi biaya pendidikan dan anak

putus sekolah yang terdata dan terverifikasi oleh Satuan Tugas Wajib Belajar sudah

dimasukkan kembali ke Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat melalui Program Kejar

Paket. Untuk mengatasi permasalahan anak putus sekolah ini, maka diharapkan perlu

meningkatkan kualitas program-program bantuan biaya pendidikan yang ada dan

kontinuitas dari tugas pokok dan fungsi Satuan Tugas Wajib Belajar dalam mengatasi

anak putus sekolah di Kota Tangerang.

Kata Kunci: Anak Putus Sekolah, Dinas Pendidikan, Kinerja

Page 3: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

ABSTRACT

Okky Bagus Panuntun. NIM. 6661143176. The Performance of Education

Department of Tangerang City in Overcoming the Problem of School Dropout

Children. Department of Public Administration. Faculty of Social and Political

Sciences. University of Sultan Ageng Tirtayasa. The First Advisor: Dr. Agus Sjafari,

M.Si and The Second Advisor: Riny Handayani, M.Si

Based on the data of Gross Participation Rate and Primary Participation of SD / MI

and SMP / MTs from 2013-2017 in Banten Province, Tangerang City has a good result.

However, in reality on the field is still faced with the discovery of cases of children

dropping out and unable to continue their education to a higher level. Tangerang City

Government tries to overcome the problem of drop out children through Education

Department which is the executor of duty service in the field of education. The purpose

of this research is to know “The Performance of Education Department of Tangerang

City in Overcoming the Problem of School Dropout Children”. This study was based

on Dwiyanto’s (2012:49-51) performance indicator reference. The research

methodology used is descriptive qualitative approach method and data collection

technique is done through observation, interview, and documentation study. The results

showed that the performance of the Education Department of Tangerang City in

Overcoming the Problem of School Dropouts in its implementation has preventive

measures in overcoming the drop out of school in the form of subsidized tuition subsidy

intervention and school drop out children who are recorded and verified by the

Compulsory Education Task Force have been reentered to the Activity Center Learning

Society through Package Program. To overcome this problem, it is expected to improve

the quality of existing tuition assistance programs and the continuity of the main tasks

and functions of the Compulsory Education Task Force in overcoming the drop out of

school in Tangerang City.

Keywords: Dropout Children, Education Department, Performance

Page 4: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi
Page 5: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi
Page 6: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi
Page 7: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

Segala puji bagi Allah SWT yang senantiasa

memberikan kelancaran dan kemudahan

sampai pada tahap ini..

(1) Setiap warga negara Indonesia berhak mendapat pendidikan.

(2) Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan

pemerintah wajib membiayainya.

– UUD 1945 Pasal 31

Terima kasih atas perjuangan kedua orangtua

yang selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk anaknya

agar meraih pendidikan setinggi-tingginya.

Page 8: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

i

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb

Segala puji bagi Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat

menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Kinerja Dinas Pendidikan Kota

Tangerang dalam Mengatasi Permasalahan Anak Putus Sekolah” dengan baik. Skripsi

ini merupakan salah satu syarat, untuk memperoleh gelar Sarjana Strata 1 (satu) pada

Program Studi Ilmu Administrasi Publik. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas

Sultan Ageng Tirtayasa. Sholawat serta salam tak lupa penulis haturkan kepada junjungan

Nabi Muhammad Saw. yang telah membimbing kita dari zaman jahiliyah ke zaman

imaniyah ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan,

oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun sebagai perbaikan

dan untuk menambah wawasan di masa yang akan datang. Terimakasih paling terdalam

penulis ucapkan untuk kedua orangtua yang sudah bekerja keras demi memberikan

kehidupan yang layak dan pendidikan yang tinggi bagi anaknya dan selalu mendokan dan

memberikan motivasi tiada henti agar penulis menjadi orang sukses.

Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada pihak yang telah memberikan

pengajaran, bantuan serta dorongan dalam penyelesaian skripsi ini.

Untuk itu penulis sampaikan terimakasih kepada :

Page 9: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

ii

1. Bapak Prof. Dr. H. Sholeh Hidayat, M.Pd., Rektor Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa.

2. Bapak Dr. Agus Sjafari, M.Si., Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dan sebagai Dosen Pembimbing Skripsi I yang

telah memberikan waktu, tenaga, arahan dan motivasi dalam menyelesaikan

penelitian ini.

3. Ibu Rahmawati, S.sos., M.Si., Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

4. Bapak Iman Mukhroman, S.Sos., M.Si Wakil Dekan II Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

5. Bapak Kandung Sapto Nugroho, S.Sos., M.Si Wakil Dekan III Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

6. Ibu Listyaningsih, S.Sos,. M.Si Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Publik

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

7. Ibu Dr. Arenawati, M.Si Sekretaris Program Studi Ilmu Administrasi Publik

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

8. Ibu Rina Yulianti, M.Si sebagai Dosen Pembimbing Akademik yang telah

memberikan waktu, tenaga, arahan dan motivasi dalam proses kegiatan akademik

dari awal sampai akhir perkuliahan.

9. Ibu Riny Handayani, M.Si sebagai Dosen Pembimbing Skripsi II yang telah

memberikan waktu, tenaga, arahan dan motivasi dalam menyelesaikan penelitian

ini.

10. Kepada seluruh Dosen dan Staff Program Studi Ilmu Administrasi Publik Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

Page 10: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

iii

11. Kepada informan penelitian di Dinas Pendidikan Kota Tangerang, Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Tangerang, Komisi II DPRD Kota

Tangerang, UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Cibodas, Kelurahan Nambo Jaya,

Forum CSR Kota Tangerang, dan teman-teman yang sedang menyelesaikan

pendidikan di PKBM, terimakasih telah memberikan izin untuk melakukan

penelitian.

12. Kepada Keluarga Besar Pusat Kajian Reformasi Administrasi Lembaga

Administrasi Negara Republik Indonesia, Bapak Harris Faozan, Ibu Sarinah Dewi,

Ibu Evy Trisulo, Bapak Wisber, Bapak Trimo Santoso, Mas Naufal, Mas Syafiq,

Ibu Sri, Ibu Suprihatin, dan Bapak Abdul Haris yang telah memberikan izin

menjadi bagian dari keluarga PRAKSIS dan berbagi ilmu selama pelaksanaan

kegiatan magang.

13. Kepada Bidang Pembinaan SD/MI Dinas Pendidikan Kota Tangerang, khususnya

Bapak Dr. Nana Supiana, M.Si, Ibu Dra. Tati Sugiarti, M.Si, Bapak Edi Riadi,

M.Pd, yang telah memberikan izin dan berbagi ilmu selama pelaksanaan kegiatan

magang. Dan kepada rekan-rekan selama pelaksanaan kegiatan magang Dhika,

Naufal Farrel, Putri Ayu, Nur Indah, dan Nur Windi.

14. Kepada Ibu Hj. Ika Retna, Ibu Nurfauziah Tohir, Bapak Syaiful Anwar, dan

Bapak Wildan Fikri yang sangat baik hati membantu selama penelitian di lapangan.

15. Kepada kedua orangtua tersayang, dengan bantuan usaha dan doanya perjalanan

menimba ilmu ini menjadi mudah untuk dilalui. Semoga Allah SWT senantiasa

memberikan kesehatan dan berkah untuk ayah dan mama.

16. Abdil Naufal Nabhan, si kecil yang selalu menghibur dan memberikan semangat.

Page 11: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

iv

17. Kepada Judith Satyani dan Siti Hartini Yulianti, those who are always listening

and understanding. Kepada Abdullah Muhyiddin dan Mochamad Rian Hermawan,

because good friends are hard to find.

18. Kepada kawan-kawan Laskar Kentang dan Kelompok KKM Ciomas Citaman.

19. Kepada teman-teman seperjuangan di Program Studi Administrasi Publik

Angkatan 2014, Aris Setiadi, Alipsyah Barlin, Irfan Nawawi, Sukriyandi,

Eka Kurniawan, Nuranisa, dan teman-teman lainnya yang tidak dapat disebutkan

satu persatu.

20. Kepada semua pihak yang telah bersedia membantu dalam proses menyelesaikan

penelitian dan terlibat untuk menjadi informan penelitian ini.

Pembuatan skripsi ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai hasil

penelitian yang telah penulis lakukan. Menyadari bahwa suatu karya di bidang apapun tidak

terlepas dari kekurangan, maka dihimbau kepada pembaca untuk memberikan saran

penyempurnaan.

Ucapan terima kasih tidak lupa disampaikan kepada semua pihak yang telah

membantu, memotivasi, dan mengilhami usaha pembuatan skripsi ini. Semoga skripsi ini

bermanfaat.

Serang, Juni 2018

Penulis

Page 12: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

iii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL

ABSTRAK

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS

LEMBAR PERSETUJUAN

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR TABEL ................................................................................................. v

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ vi

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1

1.2. Identifikasi Masalah ........................................................................ 17

1.3. Batasan Masalah.............................................................................. 17

1.4. Rumusan Masalah ........................................................................... 18

1.5. Tujuan Penelitian ............................................................................ 18

1.6. Manfaat Penelitian .......................................................................... 18

1.7. Sistematika Penulisan ..................................................................... 19

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN

DAN ASUMSI DASAR PENELITIAN ............................................................. 21

2.1 Landasan Teori ................................................................................ 21

2.1.1. Konsep Kinerja ..................................................................... 22

2.1.2. Tujuan Penilaian Kinerja ...................................................... 31

2.1.3. Manfaat Penilaian Kinerja .................................................... 32

2.1.4. Definisi Organisasi Publik .................................................... 33

2.1.5. Pengertian Pendidikan .......................................................... 36

2.1.6. Pengertian Anak Putus Sekolah ............................................ 38

2.1.7. Faktor Penyebab Anak Putus Sekolah .................................. 39

2.2 Penelitian Terdahulu ....................................................................... 40

2.3 Kerangka Berpikir ........................................................................... 45

2.4 Asumsi Dasar Penelitian ................................................................. 48

Page 13: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

iv

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 49

3.1. Pendekatan dan Metode Penelitian ................................................. 49

3.2. Ruang Lingkup/Fokus Penelitian .................................................... 50

3.3. Lokasi Penelitian ............................................................................. 50

3.4. Fenomena yang diamati .................................................................. 50

3.4.1. Definisi Konsep .................................................................... 50

3.4.2. Definisi Operasional ............................................................. 51

3.5. Instrumen Penelitian........................................................................ 52

3.6. Informan Penelitian ......................................................................... 53

3.7. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 55

3.8. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ............................................ 60

3.9. Uji Keabsahan Data......................................................................... 62

3.10. Jadwal Penelitian ............................................................................. 64

BAB IV HASIL PENELITIAN .......................................................................... 65

4.1. Deskripsi Objek Penelitian .............................................................. 65

4.1.1. Deskripsi Wilayah Kota Tangerang ................................... 65

4.1.2. Gambaran Umum Dinas Pendidikan Kota Tangerang ....... 68

4.2. Deskripsi Data ................................................................................. 80

4.2.1. Deskripsi Data Penelitian ................................................... 80

4.2.2. Daftar Informan Penelitian ................................................ 82

4.3. Deskripsi Hasil Penelitian ............................................................... 85

4.3.2. Kualitas Layanan ............................................................. 102

4.3.3. Responsivitas ................................................................... 116

4.3.4. Responsibilitas ................................................................. 127

4.3.5. Akuntabilitas .................................................................... 134

4.4. Pembahasan ................................................................................... 138

BAB V PENUTUP ............................................................................................. 151

5.1. Kesimpulan ................................................................................... 151

5.2. Saran .............................................................................................. 152

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 154

LAMPIRAN ....................................................................................................... 157

Page 14: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

v

DAFTAR TABEL

Halaman

TABEL 1.1 APK/APM SD/MI Sederajat Tiap Kabupaten/Kota…………….5

TABEL 1.2 APK/APM SMP/MTs Sederajat Tiap Kabupaten/Kota…………6

TABEL 1.3 Capaian Kinerja Program Pendidikan Dasar……………………7

TABEL 1.4 Angka Partisipasi Sekolah (APS) Penduduk……………………8

TABEL 1.5 Data Siswa Putus Sekolah di Kota Tangerang Tahun 2017…….9

TABEL 1.6 Data Siswa Putus Sekolah di Kota Tangerang Tahun 2017……10

TABEL 1.7 Indikator Kemiskinan Kota Tangerang Tahun 2014-2016…….11

TABEL 1.8 Jumlah Siswa Penerima Bantuan Program Tangerang Cerdas...13

TABEL 1.9 Perbandingan Jumlah Pegawai ................................................... 15

TABEL 1.9 Data PNS Berdasarkan Golongan dan Jenis Kelamin………….16

TABEL 3.1 Informan Penelitian………………………………………….....54

TABEL 3.2 Pedoman Wawancara …………………………..……………...58

TABEL 3.3 Jadwal Penelitian……………..…………………………...........64

TABEL 4.1 Jumlah Sekolah dan Jumlah Siswa di Kota Tangerang..……...66

TABEL 4.2 Harapan Lama Sekolah di Kota Tangerang ...………………....67

TABEL 4.3 Rata-Rata Lama Sekolah di Kota Tangerang ...……………......68

TABEL 4.4 Daftar Informan..……………..…………………………...........83

TABEL 4.5 Daftar Tenaga Honorer …………...……………………...........89

TABEL 4.6 Anggaran Pendidikan di Kota Tangerang………………...........91

TABEL 4.7 Rincian Belanja Langsung ……………………..………...........92

TABEL 4.8 Data Jumlah Anak Putus Sekolah di PKBM…………..............99

TABEL 4.9 Jumlah Siswa Penerima Tangerang Cerdas ………….............113

TABEL 4.10 Rekapitulasi Temuan Lapangan ……………..………….........147

Page 15: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

vi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

GAMBAR 2.1 Bagan Kerangka Pemikiran…………………………………….47

GAMBAR 3.1 Komponen dalam Analisis Data…………………….…………60

GAMBAR 4.1 Struktur Organisasi Dinas Pendidikan……………….……...…71

GAMBAR 4.2 Dokumen Perwal Nomor 127 Tahun 2016……………...…….103

GAMBAR 4.3 Dokumen Perwal Nomor 132 Tahun 2016…………………....105

GAMBAR 4.4 Prosedur Penerimaan Tangerang Cerdas………………...……107

GAMBAR 4.5 Sosialisasi dan Verifikasi Data Penerima…………...………...108

GAMBAR 4.6 Struktur Satuan Tugas Wajib Belajar……..……………...…...119

GAMBAR 4.7 SK Daya Tampung……………...……...……………………..123

GAMBAR 4.8 Prosedur Pendataan Anak Putus Sekolah……………...……...132

GAMBAR 4.9 Pasal 25 tentang Pelaporan……...…………………………….134

GAMBAR 4.10 Penyerahan Perlengkapan Sekolah……………………………135

DIAGRAM 4.1 Anak Putus Sekolah berdasarkan Jenjang Pendidikan.……...…95

DIAGRAM 4.2 Anak Putus Sekolah berdasarkan Tahun Putus……………...…96

Page 16: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah hal yang terpenting bagi manusia. Tujuan Negara

Kesatuan Republik Indonesia salah satunya ialah mencerdaskan kehidupan bangsa.

Upaya yang dapat dilakukan yaitu melalui bidang pendidikan. Maka dari itu

pendidikan menjadi suatu modal dasar bagi pembangunan bangsa Indonesia ini.

Melalui Pendidikan seseorang akan dibekali dengan ilmu pengetahuan, baik itu

pendidikan formal maupun pendidikan non-formal. Dalam UUD 1945 pasal 31 ayat

(1) yang menyebutkan bahwa: “Setiap warga negara berhak mendapatkan

pendidikan”. Hal tersebut menunjukkan seluruh warga negara Indonesia berhak

mendapatkan pendidikan yang layak tanpa terkecuali. Sebagaimana yang

disebutkan dalam Peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan

dan Penyelenggaraan Pendidikan, pada Pasal 3 menyebutkan bahwa Pengelolaan

Pendidikan ditujukan untuk menjamin: (a) akses masyarakat atas pelayanan

pendidikan yang mencukupi, merata, dan terjangkau; (b) mutu dan daya saing

pendidikan serta relevansinya dengan kebutuhan dan/atau kondisi masyarakat; serta

(c) efektivitas, efisiensi, dan akuntabilitas pengelolaan pendidikan. Jadi pemerintah

harus mampu mengelola dan menyelenggarakan pendidikan untuk dapat memenuhi

kebutuhan masyarakat akan pendidikan.

Page 17: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

2

Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

pendidikan formal merupakan jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang,

yaitu terdiri dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, hingga pendidikan tinggi.

Pendidikan yang diwajibkan bagi seluruh warganya adalah pendidikan dasar dua

belas tahun, meliputi pendidikan dasar, menengah pertama, dan menengah atas.

Pelaksanaan wajib belajar diatur secara lebih luas dalam Peraturan Pemerintah

Nomor 47 Tahun 2008 yang terdapat pada pasal 1 ayat 1, wajib belajar adalah

program pendidikan minimal yang harus diikuti oleh Warga Negara Indonesia atas

tanggung jawab Pemerintah dan Pemerintah Daerah. Tujuan dari wajib belajar

adalah agar seluruh anak mendapatkan layanan pendidikan sampai tamat dan

mencegah dari kemungkinan putus sekolah (drop out).

Pada penyelenggaraannya, program wajib belajar ini tidak berjalan sesuai

dengan yang diharapkan karena banyak kendala yang dihadapi oleh pemerintah.

Salah satunya masih ditemukan kasus siswa yang putus sekolah dan tidak dapat

melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi. Berdasarkan data

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2015-2016 terdapat sekitar

946.013 siswa yang lulus SD yang ternyata tidak mampu melanjutkan ke tingkat

menengah (SMP). Kemudian terdapatnya sekitar 51.541 siswa yang melanjutkan

pendidikan pada jenjang SMP yang ternyata tidak lulus. (Sumber: jawapos.com,

diakses pada tanggal 18 Februari 2018 pukul 16:39 WIB). Hal tersebut menambah

daftar panjang tugas pemerintah dan pemerintah daerah selaku penanggung jawab

dalam keberhasilan program wajib belajar. Untuk itu diharapkan kerjasama dari

Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam rangka mengupayakan program ini

Page 18: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

3

dapat berjalan dengan baik. SKPD ini merupakan perangkat pemerintah daerah baik

di tingkat Provinsi maupun Kabupaten / Kota dengan berlandaskan asas otonomi.

Otonomi daerah merupakan salah satu bentuk desentralisasi pemerintahan,

yang bertujuan dalam memenuhi kepentingan bangsa secara keseluruhan untuk

dapat mewujudkan cita-cita masyarakat yang lebih baik, lebih adil dan lebih

sejahtera. Desentralisasi diartikan sebagai penyerahan urusan Pemerintah Pusat

kepada daerah otonom berdasarkan asas otonomi. UU Nomor 23 Tahun 2014

tentang Pemerintahan Daerah pada Pasal 1 Ayat (6) menyebutkan bahwa otonomi

daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan

mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat

dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hal ini berarti melegitimasi

daerah otonom untuk dapat mengurus urusan rumah tangganya sendiri.

Tata pemerintahan yang baik (Good Governence) menjadi slogan

penyelenggaraan tata kelola pemerintahan mulai dari pusat hingga daerah. Untuk

mewujudkan prinsip Good Governence ini memerlukan Pegawai Negeri Sipil

sebagai penggerak instansi pemerintah yang memiliki kecakapan kerja,

kedisiplinan, dapat bekerja sama dengan baik, memiliki daya tanggap, bertanggung

jawab serta taat kepada aturan hukum yang berlaku. Jika hal ini ditanamkan dan

dilaksanakan secara berkelanjutan pada diri setiap aparatur sipil negara maka dapat

meningkatkan kinerja instansi pemerintah dalam memberikan pelayanan-pelayanan

kepada masyarakat maupun melaksanakan setiap program-program kegiatan.

Page 19: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

4

Dunia pendidikan di Provinsi Banten pernah mendapatkan kritikan dari

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dikarenakan kecilnya anggaran

pendidikan yang dialokasikan oleh Pemerintah Provinsi Banten. Hal tersebut

kemudian berimbas terhadap rendahnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di

Provinsi Banten. Berdasarkan Neraca Pendidikan Daerah (NPD) yang disusun oleh

Kemdikbud Tahun 2015, alokasi Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) di

Provinsi Banten hanya mencapai 3,69% dari total APBD sebesar Rp.8,95 triliun.

Dari data tersebut diketahui alokasi APBD untuk pendidikan di Provinsi Banten

hanya Rp.135.600 persiswa-pertahun. Kemudian persentase jumlah anak

bersekolah tiap jenjang pendidikan atau angka partisipasi murni (APM) tahun 2015

mengalami penurunan. APM pada jenjang SD mencapai 96,0%, pada jenjang SMP

mengalami penurunan yaitu 79,9%, dan pada jenjang SMA mengalami penurunan

50,5%. Hal ini dapat diinterpretasikan bahwa angka putus sekolah di Provinsi

Banten sangat tinggi. (Sumber: tangselpos.co.id, diakses pada tanggal 18 Februari

2018 pukul 16:39 WIB).

Kota Tangerang merupakan daerah otonom hasil pemekaran dari Kabupaten

Tangerang yang berada di wilayah provinsi Banten berdasarkan Undang-Undang

Nomor 2 Tahun 1993 Tentang Pembentukan Kota Tangerang. Saat ini Kota

Tangerang terbagi menjadi 13 kecamatan dengan pusat pemerintahan berada di

Kecamatan Tangerang. Sebagai daerah yang berbatasan langsung dengan Ibukota

Jakarta, Kota Tangerang memiliki pertumbuhan yang pesat. Akibat arus mobilitas

penduduk yang tinggi etnis dan budaya penduduk di Kota Tangerang sangat

beragam. Banyak penduduk baru yang berasal dari luar, baik itu dari daerah lain di

Page 20: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

5

Pulau Jawa maupun dari luar Pulau Jawa, ataupun warga negara asing. Oleh karena

itu secara social, permasalahan yang terjadi di Kota Tangerang sama halnya dengan

permasalahan di kota besar lainnya yaitu masalah yang menyangkut kependudukan,

tata ruang, hingga kesenjangan sosial.

Dalam bidang pendidikan, Kota Tangerang memiliki capaian baik, hal

tersebut dapat dilihat berdasarkan data perkembangan Angka Partisipasi Kasar dan

Angka Partisipasi Murni SD/Mi dan SMP/MTs dibandingkan kota lain di Provinsi

Banten dari tahun 2013-2017. Data APK/APM SD/MI Sederajat Tiap

Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Tahun 2013-2017 sebagai berikut:

Tabel 1.1

Angka Partisipasi Kasar / Angka Partisispasi Murni SD/MI Sederajat

Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Tahun 2013-2017

No Kabupaten / Kota

Tahun

2013/2014

Tahun

2014/2015

Tahun

2015/2016

Tahun

2016/2017

APK APM APK APM APK APM APK APM

1. Kab. Pandeglang 110,31 95,93 108,94 97,52 108,44 97,17 107,44 93,83

2. Kab. Lebak 108,64 93,71 109,63 94,69 110,49 94,58 109,94 96,42

3. Kab. Tangerang 115,72 94,05 115,35 94,30 109,64 94,12 110,95 96,60

4. Kab. Serang 109,17 95,66 106,78 96,38 106,69 96,30 106,43 93,29

5. Kota Cilegon 114,41 95,34 106,68 95,63 107,04 95,57 109,18 95,93

6. Kota Tangerang 112,73 95,50 106,65 96,67 106,59 96,44 107,73 97,24

7. Kota Serang 110,46 94,85 101,97 99,77 101,25 99,25 102,30 89,46

8. Kota Tangerang Selatan 106,91 95,29 106,96 95,86 105,87 95,39 106,78 96,41

(Sumber: Pusat Data dan Statistik Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2017)

Berdasarkan tabel 1.1, dapat diketahui Angka Partisipasi Kasar SD/MI

Sederajat di Kota Tangerang dari tahun 2013-2017 tergolong cukup baik walaupun

sempat mengalami penurunan pada tahun 2014/2015 dari tahun sebelumnya yaitu

dari angka 112,73% menjadi 106,65%. Kemudian pada Angka Partisipasi Murni

SD/MI Sederajat di Kota Tangerang dari tahun 2013-2017 mengalami

Page 21: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

6

perkembangan yang baik. Sedangkan untuk data APK/APM SMP/MTs Sederajat

Tiap Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Tahun 2013-2017 sebagai berikut

Tabel 1.2

Angka Partisipasi Kasar / Angka Partisispasi Murni SMP/MTs Sederajat

Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Tahun 2013-2017

No Kabupaten / Kota

Tahun

2013/2014

Tahun

2014/2015

Tahun

2015/2016

Tahun

2016/2017

APK APM APK APM APK APM APK APM

1. Kab. Pandeglang 80,48 51,94 82,72 65,47 82,74 65,82 83,52 63,72

2. Kab. Lebak 88,37 71,04 104,38 80,61 103,38 80,72 103,70 78,05

3. Kab. Tangerang 92,70 75,37 105,60 84,13 104,60 84,31 105,09 78,40

4. Kab. Serang 94,05 75,78 98,76 76,99 98,84 77,07 99,12 75,66

5. Kota Cilegon 94,48 90,83 90,76 75,03 90,77 75,08 90,94 70,34

6. Kota Tangerang 95,65 89,50 102,51 87,29 102,28 87,52 103,31 77,64

7. Kota Serang 92,99 75,68 109,00 86,27 106,88 86,79 106,91 81,69

8. Kota Tangerang Selatan 94,44 79,15 97,45 82,92 97,50 83,39 98,55 74,92

(Sumber: Pusat Data dan Statistik Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2017)

Berdasrkan tabel 1.2, dapat diketahui Angka Partisipasi Kasar SMP/MTs

Sederajat di Kota Tangerang dari tahun 2013-2017 mengalami perkembangan yang

cukup baik. Sedangkan pada Angka Partisipasi Murni SMP/MTs Sederajat di Kota

Tangerang mengalami penurunan setiap tahunnya. Penurunan paling signifikan

terjadi pada tahun 2016/2017 dibandingkan tahun sebelumnya yaitu 87,52% turun

9.88% menjadi 77,64%. Data capaian kinerja program pendidikan dasar untuk

angka putus sekolah pada jenjang SD/MI dan SMP/MTs di Kota Tangerang dan

Kota Tangerang Selatan sebagai berikut:

Page 22: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

7

Tabel 1.3

Capaian Kinerja Program Pendidikan Dasar di Dinas Pendidikan Kota

Tangerang Tahun 2016

Indikator Sasaran Pokok

Pembangunan Daerah Urusan

Pendidikan Dasar

Dinas Pendidikan

Kota Tangerang

Target

(%)

Capaian

(%)

Angka Putus Sekolah SD/MI 0.2% 0.01%

Angka Putus Sekolah SMP/MTs 0.07% 0.02%

(Sumber: Dinas Pendidikan Kota Tangerang Tahun 2017)

Berdasarkan tabel 1.3, dapat dilihat capaian kinerja Dinas Pendidikan Kota

Tangerang Selatan pada indikator angka putus sekolah, dari target akhir sudah

tercapai. Sedangkan berdasarkan data Dinas Pendidikan Kota Tangerang persentase

penurunan angka putus sekolah SD/MI dari target 0,2% sudah terealisasi 0,01%.

Hal ini menunjukan bahwa target yang telah ditetapkan sudah tercapai secara

signifikan, tetapi masih terdapat sejumlah anak yang putus sekolah pada tingkat dan

jenjang SD/MI. Kemudian persentase penurunan angka putus sekolah SMP/MTs

dari target 0,07% sudah terealisasi 0,02%, hal ini menunjukan bahwa target yang

telah ditetapkan sudah tercapai secara signifikan, tetapi masih terdapat sejumlah

anak yang putus sekolah dari jumlah siswa pada tingkat dan jenjang SMP/MTs.

Untuk melihat seberapa banyak penduduk usia sekolah yang sudah

memanfaatkan fasilitas pendidikan yang ada dapat dilihat dari persentase angka

partisipasi sekolah (APS). Data Angka Partisipasi Sekolah penduduk berusia 5 – 24

tahun di Kota Tangerang tahun 2016 selengkapnya adalah sebagai berikut:

Page 23: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

8

Tabel 1.4

Angka Partisipasi Sekolah (APS) Penduduk Berusia 5 – 24 Tahun menurut

Kelompok Usia di Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan Tahun 2015

- 2016

Wilayah Kelompok Usia

5 - 6 7 - 12 13 - 15 16 - 18 19 - 24

Kota Tangerang 27,43 100,00 93,54 73,4 25,7

(Sumber: BPS, Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Tangerang Tahun 2016).

Berdasarkan tabel 1.4, dapat diketahui bahwa persentase penduduk pada

usia jenjang pendidikan 7 – 12 tahun yang sedang bersekolah sebesar 100%. Hal

ini dapat diinterpretasikan bahwa semua penduduk Kota Tangerang pada usia

jenjang pendidikan SD/MI sudah bersekolah. Sedangkan persentase penduduk usia

13 – 15 tahun yang sedang bersekolah adalah sebesar 93,54%. Begitu juga dengan

persentase penduduk usia 16 – 18 tahun yang sedang bersekolah adalah sebesar

73,4%.

Sejalan dengan tujuan otonomi daerah yang diartikan sebagai penyerahan

urusan pemerintah pusat kepada daerah, pengelolaan pendidikan pun berubah dari

sistem sentralisasi ke sistem desentralisasi. Dinas Pendidikan Kota Tangerang

memiliki tugas membantu Pemerintah Kota Tangerang dalam melaksanakan

desentralisasi pendidikan atau urusan pemerintahan di bidang pendidikan. Dengan

beberapa hasil capaian yang baik dalam pelaksanaan urusan di bidang pendidikan,

Dinas Pendidikan Kota Tangerang pada kenyataannya di lapangan masih menemui

berbagai kendala yang dihadapi dalam menyelenggarakan pendidikan yang layak

di Kota Tangerang, yaitu sebagai berikut:

Page 24: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

9

Pertama, ditemukannya anak putus sekolah di Kota Tangerang hasil temuan

lapangan Tim Satuan Tugas Wajib Belajar sebanyak 1598 anak pada tahun 2017.

Satuan Tugas Wajib Belajar ini mendata anak putus sekolah di Kota Tangerang

secara langsung ke lapangan. Tim tersebut juga dibentuk atas dasar urgenitas

meningkatnya anak putus sekolah. Sebagaimana dikutip dari media online, Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah Kota Tangerang meminta Dinas Pendidikan setempat

untuk mendata siswa putus sekolah (Sumber: lensatangerang.com, diakses pada

tanggal 14 September 2017 pukul 17:45 WIB). Hasil temuan lapangan Tim Satuan

Tugas Wajib Belajar tersajikan dalam tabel data, selengkapnya adalah sebagai

berikut:

Tabel 1.5

Data Anak Putus Sekolah di Kota Tangerang Tahun 2017

No. Kecamatan

Jenjang

SD SMP

Siswa

Sekolah

Anak

Putus

Sekolah

Siswa

Sekolah

Anak

Putus

Sekolah

1 Cibodas 17.775 28 6.254 52

2 Pinang 25.794 43 11.906 73

3 Neglasari 20.191 21 15.800 36

4 Karang Tengah 11.323 4 4.933 25

5 Karawaci 10.238 105 3.194 114

6 Benda 9.266 24 3.686 54

7 Cipondoh 15.602 42 2.398 46

8 Jatiuwung 12.847 30 4.466 15

9 Periuk 19.107 17 7.126 82

10 Tangerang 20.027 23 9.034 74

11 Ciledug 13.881 36 5.648 35

12 Larangan 17.686 18 4.670 18

13 Batu Ceper 11.517 11 4.090 29

Jumlah 205.253 402 83.205 653 (Sumber: Diolah Penulis dari data Dinas Pendidikan Kota Tangerang Tahun 2017)

Page 25: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

10

Berdasarkan tabel 1.5, data anak putus sekolah pada jenjang SD/MI

Sederajat di Kota Tangerang berjumlah 402 anak dari 205.253 siswa sekolah. Dan

data anak putus sekolah pada jenjang SMP/MTs Sederajat di Kota Tangerang

berjumlah 653 anak dari 83.205 siswa sekolah. Data anak putus sekolah pada

jenjang SMA/MA Sederajat dan total keseluruhan siswa putus sekolah akan

dijelaskan dan tersajikan pada tabel data selanjutnya, sebagai berikut ini:

Tabel 1.6

Data Siswa Putus Sekolah di Kota Tangerang Tahun 2017

No. Kecamatan

SMA Jumlah

Siswa

Sekolah

Jumlah

Anak

Putus

Sekolah Siswa

Sekolah

Anak Putus

Sekolah

1 Cibodas 7.381 99 31.410 99

2 Pinang 10.099 173 45.081 173

3 Neglasari 19.170 78 55.161 78

4 Karang Tengah 1.541 43 17.797 43

5 Karawaci 2.804 333 16.236 333

6 Benda 1.622 104 14.574 104

7 Cipondoh 2.299 211 20.299 211

8 Jatiuwung 4.224 66 21.537 66

9 Periuk 7.256 126 33.489 126

10 Tangerang 14.663 169 43.724 169

11 Ciledug 2.884 81 22.413 81

12 Larangan 3.863 60 26.219 60

13 Batu Ceper 2.841 55 18.448 55

Jumlah 80.647 534 366.388 1598 (Sumber: Diolah Penulis dari data Dinas Pendidikan Kota Tangerang Tahun 2017)

Berdasarkan tabel 1.6, dapat diketahui bahwa jumlah anak putus sekolah di

Kota Tangerang sebanyak 1598 anak dari jumlah 366.388 siswa sekolah. Jumlah

tersebut berada pada jenjang SD sampai SMA yang tersebar di 13 kecamatan di

Kota Tangerang. Siswa putus sekolah paling banyak berada pada jenjang

SMP/Sederajat sebesar 653 siswa dan Kecamatan Karawaci memiliki jumlah anak

Page 26: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

11

putus sekolah terbanyak sebesar 333 anak dibandingkan dengan kecamatan lainnya.

Hal ini tentu yang menjadi tugas berat Pemerintah Kota Tangerang, khususnya

Dinas Pendidikan Kota Tangerang dalam menangani permasalahan di bidang

pendidikan.

Salah satu faktor yang mempengaruhi pendidikan masyarakat di Kota

Tangerang adalah dari faktor ekonomi. Tingkat kemiskinan di Kota Tangerang dari

tahun 2014 sampai tahun 2016 cenderung mengalami peningkatan. Meningkatnya

penduduk miskin di Kota Tangerang dapat menjadi penghambat dalam pelaksanaan

pendidikan yang baik di Kota Tangerang. Data indikator kemiskinan di Kota

Tangerang tahun 2014 – 2016 adalah sebagai berikut:

Tabel 1.7

Indikator Kemiskinan Kota Tangerang Tahun 2014-2016

Uraian 2014 2015 2016

Garis

Kemiskinan

(Rupiah/Bulan)

421.554 455.288 496.349

Jumlah

Penduduk Miskin

(ribu orang)

98.763 102.560 102.880

Persentase

Penduduk Miskin 4,91% 5,04% 4,94%

(Sumber: BPS Kota Tangerang, Kota Tangerang Dalam Angka 2017)

Dari tabel 1.7, data indikator kemiskinan Kota Tangerang tahun 2014 - 2016

menyebutkan bahwa jumlah penduduk miskin di Kota Tangerang cenderung

mengalami peningkatan. Pada tahun 2014 jumlah penduduk miskin di Kota

Tangerang sebanyak 98.763 jiwa. Kemudian terjadi peningkatan paling tinggi pada

Page 27: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

12

tahun 2015 sebanyak 102.560 jiwa penduduk dari sebelumnya. Peningkatan jumlah

penduduk miskin ini bisa menjadi penyebab yang mempengaruhi meningkatnya

jumlah siswa putus sekolah di Kota Tangerang. Oleh karena itu diharapkan

Pemerintah Kota Tangerang melalui Dinas Pendidikan untuk membuat sebuah

kegiatan yang menyasar pada pencegahan siswa putus sekolah. Hal ini menjadi

tugas bagi Dinas Pendidikan Kota Tangerang selaku SKPD yang memiliki tugas

membantu Pemerintah Kota Tangerang dalam menangani urusan di bidang

pendidikan.

Permasalahan yang kedua yaitu belum efektifnya Program Tangerang

Cerdas yang dicanangkan untuk membantu siswa tidak mampu yang rentan putus

sekolah. Dengan ditemukannya 1589 siswa putus sekolah di Kota Tangerang pada

tahun 2017, dapat dikatakan program tersebut belum berjalan secara efektif.

Program Tangerang Cerdas merupakan upaya dari Pemerintah Kota Tangerang

melalui Dinas Pendidikan dalam meminimalisir angka putus sekolah atau

pencegahan siswa putus sekolah.

Walikota Tangerang Bapak Arief R. Wismansyah mengatakan, Program

Tangerang Cerdas yang sudah dilaksanakan sejak 2014 dengan fokus para siswa

tidak mampu yang masih bersekolah, masih memiliki kekurangan yakni terkait

adanya anak putus sekolah (Sumber: metro.tempo.co, diakses pada tanggal 14

September 2017 pukul 18:00 WIB). Program Tangerang Cerdas dirintis sejak tahun

2014 dengan fokus memberikan dana insentif setiap 3 bulan kepada siswa tidak

mampu yang masih bersekolah pada jenjang SD/MI dan SMP/MTs. Besaran biaya

personal yang diberikan adalah Rp80.000/bulan untuk siswa jenjang SD/MI dan

Page 28: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

13

Rp100.000/bulan untuk siswa jenjang SMP/MTs. Dan besaran untuk biaya SPP

yang diberikan adalah Rp40.000/bulan untuk siswa jenjang SD/MI dan

Rp75.000/bulan untuk siswa jenjang SMP/MTs.

Dengan terbitnya UU Nomor 23 Tahun 2014 yang mengganti UU Nomor

32 Tahun 2004 tentang pengelolaan SMA dan SMK yang diambil alih oleh Dinas

Pendidikan Tingkat Provinsi, maka bantuan Program Tangerang Cerdas untuk

siswa SMA/MA Sederajat dihapuskan. Data jumlah siswa penerima bantuan

Program Tangerang Cerdas berdasarkan jenjang pendidikan periode Januari –

Maret Tahun Anggaran 2017 adalah sebagai berikut:

Tabel 1.8

Jumlah Siswa Penerima Bantuan Program Tangerang Cerdas berdasarkan

Jenjang Pendidikan Periode Januari – Maret Tahun Anggaran 2017

Jenjang Pendidikan Jumlah Siswa Penerima Bantuan

Program Tangerang Cerdas

SD/MI 7800 siswa/i

SMP/MTs 1450 siswa/i

Jumlah 9250 siswa/i

(Sumber: Diolah Peneliti dari Dinas Pendidikan Kota Tangerang Tahun 2017)

Berdasarkan tabel 1.8, jumlah siswa penerima bantuan Program Tangerang

Cerdas yang tersebar di 13 kecamatan di Kota Tangerang berjumlah 9250 siswa.

Pada jenjang SD/MI sebanyak 7800 siswa dan pada jenjang SMP/MTs sebanyak

1450 siswa. Pendataan siswa penerima bantuan Program Tangerang Cerdas

dilakukan oleh Badan Pusat Statistik – Program Percepatan Perlindungan Sosial

(BPS-PPLS) dengan karakteristik masyarakat yang kurang mampu. Dengan

ditemukannya siswa putus sekolah di Kota Tangerang pada tahun 2017 sebanyak

1589 siswa, maka Program Tangerang Cerdas ini dapat dikatakan masih belum

efektif dalam mencegah siswa putus sekolah.

Page 29: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

14

Temuan 1589 siswa putus sekolah di Kota Tangerang oleh Tim Satuan

Tugas Wajib Belajar ini baru sampai pada tahap verifikasi data lapangan saja

sehingga belum ada bantuan atau program yang secara pasti diberikan kepada

mereka. Berdasarkan wawancara awal peneliti dengan salah satu pegawai di Dinas

Pendidikan Kota Tangerang mengungkapkan bahwa program bantuan pendidikan

untuk siswa putus sekolah ini masih dalam tahap penggarapan program dan telah

selesai melakukan verifikasi data kepada siswa putus sekolah di Kota Tangerang.

Tercantum dalam UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

mengamanatkan tentang pentingnya alokasi anggaran dana untuk pembiayaan dan

pembangunan pendidikan. Pasal 49 ayat (1) menyebutkan bahwa dana pendidikan

selain gaji pendidik dan biaya pendidikan kedinasan dilalokasikan minimal 20%

dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada sektor pendidikan dan

minimal 20% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Namun pada

penyelenggaraannya belum terlaksana secara maksimal dan masih ditemukan

masyarakat yang tidak dapat melanjutkan pendidikan di bangku sekolah karena

belum terdapat program atau bantuan yang diberikan secara khusus.

Permasalahan berikutnya, yaitu hasil observasi dan wawancara awal yang

penulis lakukan dengan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mengatakan

menemukan masalah kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) baik dari segi

kualitas maupun kuantitas di Dinas Pendidikan Kota Tangerang sehingga belum

mampu menunjang kegiatan-kegiatan program urusan pendidikan. Dinas

Pendidikan Kota Tangerang memiliki jumlah 84 pegawai jika dibandingkan dengan

Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan yang memliki 141 pegawai, hal tersebut

Page 30: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

15

belum mencukupi untuk melaksanakan pekerjaan di bidang pendidikan yang ruang

lingkupnya luas. Sebagai data perbandingan jumlah pegawai Dinas Pendidikan di

Tangerang Raya adalah sebagai berikut:

Tabel 1.9

Perbandingan Jumlah Pegawai di Lingkungan Organisasi Dinas Pendidikan

Se-Tangerang Raya Tahun 2017

Kabupaten/Kota Jumlah Pegawai

Laki-laki Perempuan Total

Kota Tangerang 51 32 84

Kota Tangerang Selatan 90 51 141

(Sumber: Diolah Penulis dari Bidang Umum dan Kepegawaian Dinas Pendidikan, Kota Tangerang

dan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017).

Berdasarkan tabel 1.9, dari segi sumber daya manusia, berdasarkan data dari

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan

terdapat 141 orang pegawai dalam menunjang pelaksanaan program-program

kegiatan dibidang pendidikan. Dari total 141 pegawai tersebut 86 pegawai

diantaranya merupakan Non PNS. Sedangkan Dinas Pendidikan Kota Tangerang

memiliki sebanyak 84 pegawai. Dengan jumlah pegawai demikian seharusnya

Dinas Pendidikan Kota Tangerang lebih banyak menyerap lagi SDM baik secara

kualitas maupun kuantitas yang mumpuni di bidangnya.

Hal senada juga dikatakan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang

Bapak Drs. Abduh Surahman, M.Si., beliau mengatakan bahwa Dinas Pendidikan

Kota Tangerang memiliki keterbatasan pada jumlah SDM, sehingga dalam dalam

melaksanakan tugasnya mereka memfokuskan pada satu kegiatan sampai rampung

terlebih dahulu. Kepala Dinas Kota Tangerang berasumsi bahwa jika mengerjakan

beberapa kegiatan secara bersamaan hasilnya tidak akan tercapai dengan baik

Page 31: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

16

(Sumber: indopos.com, diakses pada tanggal 14 September 2017 pukul 17:32

WIB). Tabel data pegawai berdasarkan golongan dan jenis kelamin di Dinas

Pendidikan Kota Tangerang, selengkapnya adalah sebagai berikut:

Tabel 1.10

Data Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Dinas Pendidikan Kota Tangerang

menurut Golongan dan Jenis Kelamin Tahun 2017

Golongan Laki-Laki Perempuan Jumlah

II/a 3 - 3

II/b 3 1 4

II/c 4 1 5

II/d 4 - 4

III/a 6 4 10

III/b 6 9 15

III/c 9 4 13

III/d 2 6 8

IV/a 6 5 7

IV/b 7 2 4

IV/c 1 0 1

Jumlah 51 32 84 (Sumber: Diolah Penulis dari Dinas Pendidikan Kota Tangerang Tahun 2017)

Berdasarkan tabel 1.10, jumlah Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Dinas

Pendidikan Kota Tangerang berjumlah 84 pegawai yang terbagi menjadi 51

pegawai laki-laki dan 32 pegawai perempuan. Dengan terbitnya UU Nomor 23

Tahun 2014 yang mengganti UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang pengelolaan SMA

dan SMK yang diambil alih Dinas Pendidikan Tingkat Provinsi, saat ini Dinas

Pendidikan Kota Tangerang bisa lebih berfokus pada kegiatan dijenjang pendidikan

anak usia dini dan nonformal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

Sehingga dengan demikian seharusnya kinerja Dinas Pendidikan Kota Tangerang

menjadi lebih fokus dan mencapai hasil yang baik.

Page 32: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

17

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis di dalam

pembuatan penelitian ini tertarik untuk mengetahui lebih mendalam mengenai

permasalahan yang sebenarnya tentang “Kinerja Dinas Pendidikan Kota

Tangerang dalam Mengatasi Permasalahan Anak Putus Sekolah”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan pemaparan pada latar belakang masalah di atas, maka peneliti

dapat mengidentifikasikan permasalahan-permasalahan yang ada sebagai berikut :

1. Ditemukannya anak putus sekolah di Kota Tangerang hasil temuan

lapangan Tim Satuan Tugas Wajib Belajar sebanyak 1598 anak pada tahun

2017.

2. Belum efektifnya Program Tangerang Cerdas yang dicanangkan untuk

membantu siswa tidak mampu yang rentan putus sekolah dengan

ditemukannya 1589 siswa putus sekolah di Kota Tangerang pada tahun

2017.

3. Kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) di Dinas Pendidikan Kota

Tangerang yang hanya memiliki jumlah 84 pegawai jika dibandingkan

dengan Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan yang memliki 141

pegawai.

1.3. Batasan Masalah

Dari uraian-uraian yang ada dalam latar belakang dan identifikasi masalah,

peneliti mempunyai keterbatasan kemampuan dan berpikir secara menyeluruh.

Page 33: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

18

Untuk itu peneliti mencoba membatasi penelitiannya, dimana hasil dari Kinerja

Dinas Pendidikan Kota Tangerang dalam Mengatasi Permasalahan Anak Putus

Sekolah.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, maka

dengan demikian perumusan masalahnya yaitu Bagaimana Kinerja Dinas

Pendidikan Kota Tangerang dalam Mengatasi Permasalahan Anak Putus Sekolah?

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan peneliti dalam penelitian ini ini akan mendeskripsikan kondisi

objektif mengenai Kinerja Dinas Pendidikan Kota Tangerang dalam Mengatasi

Permasalahan Anak Putus Sekolah.

1.6. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian akan menjelaskan manfaat teoritis dan praktis dari

diadakannya penelitian ini, antara lain:

1.6.1 Manfaat Teoritis

Secara teoritis penelitian ini bermanfaat bagi pengembangan

keilmuan dan pengetahuan karena akan memperkaya khasanah

ilmu pengetahuan dalam dunia akademisi khususnya Ilmu

Administrasi Publik, terutama yang berkaitan dengan kinerja

aparatur pemerintah. Selain itu, penelitian ini juga dapat

bermanfaat untuk pengembangan studi administrasi publik.

Page 34: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

19

1.6.2 Manfaat Praktis

Bagi peneliti, diharapkan penelitian ini dapat mengembangkan

kemampuan dan penguasaan ilmu-ilmu yang pernah diperoleh

peneliti selama mengikuti pendidikan di Program Studi Ilmu

Administrasi Publik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

1.7. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini berguna untuk memberikan gambaran yang jelas

dan tidak menyimpang dari pokok permasalahan, secara sistematis susunan

penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang

masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian serta

sistematika penulisan.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN

DAN ASUMSI DASAR PENELITIAN

Pada bab ini akan diuraikan deskripsi teori yang berkaitan

dengan penelitian, kerangka berpikir, serta asumsi dasar atas

penelitian yang dikerjakan oleh peneliti.

Page 35: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

20

BAB III : METODE PENELITIAN

Dalam bab ini akan diuraikan mengenai desain penelitian,

instrument penelitian, teknik pengumpulan data, informan

penelitian, teknis analisis data, uji keabsahan data, dan

jadwal penelitian.

BAB IV : HASIL PENELITIAN

Pada bagian ini akan diuraikan deskripsi lokasi penelitian,

deskripsi data, dan pembahasan atas deskripsi data.

BAB V : PENUTUP

Sebagai bab terakhir, bab ini akan menyajikan secara singkat

kesimpulan yang diperoleh dari pembahasan dan juga

memuat saran-saran bagi pihak yang berkepentingan untuk

pengembangan penelitian lebih lanjut dan untuk

memperbaiki kekurangan dalam Kinerja Dinas Pendidikan

Kota Tangerang dalam Mengatasi Permasalahan Anak Putus

Sekolah.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 36: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

21

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN

ASUMSI DASAR PENELITIAN

2.1 Landasan Teori

Menurut Kerlinger (1978) dalam Sugiyono (2012:41) Teori adalah

seperangkat konstruk, definisi, dan proposisi yang berfungsi untuk melihat

fenomena secara sistematik, melalui spesifikasi hubungan antar variable, sehingga

dapat berguna untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena Setiap penelitian

memerlukan landasan teori dalam setiap penelitiannya, karena teori sangat berguna

untuk membantu peneliti menemukan cara yang tepat dalam mengelola sumber

daya serta waktu dalam penelitian.

Pada landasan teori berikut, peneliti akan menjelaskan bebrapa teori yang

digunakan sebagai acuan dalam mengkaji penelitian. Dalam bab II ini akan

dijelaskan secara berurutan beberapa teori dan bahan pustaka berdasarkan

pengertian para ahli terkait dengan “Kinerja Dinas Pendidikan Kota Tangerang

dalam Mengatasi Permasalahan Anak Putus Sekolah”. Teori merupakan hal yang

penting dalam suatu penelitian karena berfungsi sebagai landasan untuk

mendapatkan data dalam penelitian, baik teori inti maupun teori pendukung.

Page 37: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

22

2.1.1. Konsep Kinerja

Konsep kinerja merupakan singkatan dari “kinetika energi kerja” yang

padanannya dalam bahasa inggris adalah performance. Arti kata performance

merupakan kata benda dimana salah satu artinya “thing done” (sesuatu hasil yang

telah dikerjakan). Istilah performance sering diindonesiakan sebagai perform.

Menurut The Scribner Bantam English Dictionary tahun 1979, dalam Sedarmayanti

(2010:259) kinerja berasal dari kata “to perform” yang mempunyai beberapa

pengertian:

1. To do or carry out execute, melakukan, menjalankan dan melaksanakan.

2. To discharge of fulfill as a vow, memenuhi atau menjalankan suatu

kewajiban suatu nazar.

3. To portray, as character in a play, menggambarkan suatu karakter

dalam suatu permainan.

4. To render by the voice or musical instrument, menggambarkan dengan

suatu alat music.

5. To execute or complete an undertaking, melaksanakan atau

menyempurnakan tanggung jawab.

6. To act a part in a play, melakukan suatu kegiatan dalam suatu

permainan.

7. To perform music, memainkan/pertunjukan music.

8. To do want to expected of a perform or machine, melakukan sesuatu

yang diharapkan seseorang atau mesin.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat diartikan bahwa kinerja merupakan

sesuatu hasil yang dikerjakan oleh seseorang atau kelompok dalam suatu organisasi

sesuai dengan tangggung jawab masing-masing. Secara terpisah Harbani Pasolong

dalam Irham Fahmi (2011:5), mengatakan bahwa kinerja mempunyai beberapa

elemen, yaitu:

Page 38: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

23

1. Hasil kerja secara individual atau secara institusi yang berarti kinerja

tersebut adalah hasil akhir yang diperoleh secara sendiri-sendiri atau

kelompok.

2. Dalam melaksanakan tugas, orang atau lembaga diberikan wewenang

dan tanggung jawab yang berarti orang atau lembaga diberikan hak dan

kekuasaan untuk ditindaklanjuti, sehingga pekerjaannya dapat

dilakukan dengan baik.

3. Pekerjaan haruslah dilakukan secara legal yang berarti dalam

melaksanakan

4. Tugas individu atau lembaga saja harus mengikuti aturan yang telah

ditetapkan.

5. Pekerjaan tidaklah bertentangan dengan moral atau etika, artinya selain

mengikuti aturan yang telah diteapkan tentu saja pekerjaan tersebut

haruslah sesuai moral dan etika yang berlaku umum.

Menurut Miner (1992) dalam Umam (2010:187), mengatakan bahwa

kinerja sebagai perluasan dari bertemunya individu dan harapan tentang apa yang

seharusnya dilakukan individu terkait dengan suatu peran dan kinerja tersebut

merupakan evaluasi terhadap berbagai kebiasaan dalam organisasi yang

membutuhkan standardisasi yang jelas.

Menurut Hadipranata (1996) dalam Umam (2010:187), kinerja merupakan

suatu yang lazim digunakan untuk memantau produktivitas kerja sumber daya

manusia, baik yang berorientasi pada produksi barang, jasa maupun pelayanan.

Demikian pula, perwujudan kinerja yang membanggakan juga sebagai imbalan

intrinsik. Hal ini akan terus berlanjut dalam bentuk kinerja berikutnya dan

seterusnya. Agar dicapai kinerja yang professional, hal-hal seperti kesukarelaan,

pengembangan diri pribadi, pengembangan kerja sama yang saling

menguntungkan, serta partisipasi seutuhnya perlu dikembangkan.

Sedangkan menurut Amstrong dan Baron dalam Wibowo (2011:7) kinerja

merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis

organisasi, kepuasan konsumen, dan memberikan kontribusi pada ekonomi.

Page 39: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

24

Widodo dalam Mukarom dan Laksana (2016:52) memberikan pengertian

atas definisi kinerja yaitu melakukan suatu kegiatan dan menyempurnakannya

sesuai dengan tanggung jawabnya dengan hasil seperti yang diharapkan.

Kinerja organisasi merupakan indikator tingkatan prestasi yang dapat

dicapai dan mencerminkan keberhasilan suatu organisasi, serta merupakan hasil

yang dicapai dari anggota organisasi. Kinerja bisa juga dikatakan sebagai sebuah

hasil (output) dari suatu proses tertentu yang dilakukan oleh seluruh komponen

organisasi terhadap sumber-sumber tertentu yang digunakan (input). Kinerja juga

merupakan hasil dari serangkaian proses kegiatan yang dilakukan untuk mencapai

tujuan tertentu organisasi.

Adapun standar kinerja yang baik menurut Sedarmayanti (2010:203)

diantaranya:

1. Dapat dicapai, sesuai dengan usaha yang dilakukan pada kondisi yang

diharapkan.

2. Ekonomis, biaya rendah dikaitkan dengan kegiatan yang dicakup

3. Dapat diterapkan, sesuai kondisi yang ada. Jika terjadi perubahan

kondisi, harus dibangun standar yang setiap saat dapat disesuaikan

dengan kondisi yang ada.

4. Konsisten, akan membantu keseragaman komunikasi dan operasi

keseluruhan fungsi organisasi.

5. Menyeluruh, mencakup semua aktivitas yang saling berkaitan.

6. Dapat dimengerti, diekspresikan dengan mudah, jelas untuk

menghindari kesalahan komunikasi, instruksi yang digunakan harus

spesifik dan lengkap.

7. Dapat diukur, harus dapat dikomunikasikan dengan presisi.

8. Stabil, harus memiliki jangka waktu yang cukup untuk memprediksi dan

menyediakan usaha yang akan dilakukan.

9. Dapat diadaptasi, harus didesain sehingga elemen dapat ditambah,

dirubah, dan dibuat teknik tanpa melakukan perubahan pada seluruh

struktur.

10. Legitimasi, secara resmi di setujui.

11. Seimbang, diterima sebagai dasar perbandingan dengan aktifitas yang

dilakukan.

Page 40: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

25

12. Fokus pada pelanggan, harus terarah pada hal penting yang di inginkan

pelanggan.

2.1.1.1 Indikator Kinerja

Indikator kinerja harus merupakan suatu yang akan dihitung dan diukur

serta digunakan sebagai dasar untuk menilai atau melihat tingkat kinerja baik dalam

tahap perencanaan, pelaksanaan maupun setelah kegiatan selesai dan berfungsi.

Indikator kinerja digunakan untuk menyakinkan bahwa kinerja hari demi hari

organisasi atau unit kerja yang bersangkutan menunjukan kemampuan dalam

rangka dan menuju tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan (Sedarmayati,

2010:198). Dengan demikian indicator kinerja dapat digunakan sebagai tolak ukur

dalam pencapaian tujuan organisasi.

Indikator kinerja atau performance indicators secara konseptual Lembaga

Administrasi Negara/LAN dalam Nawawi (2013:245) mengemukakan bahwa:

“Ukuran kuantitatif dan atau kualitatif yang menggambarkan tingkat

pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu

indikator kinerja harus merupakan sesuatu yang akan dihitung dan diukur

serta digunakan sebagai dasar untuk menilai atau melihat tingkat kinerja

baik dalam tahap perencanaan (ex-ante), tahap pelaksanaan (on-going),

maupun tahap setelah kegiatan selesai dan berfungsi (ex-post).”

Lohman (2003) dalam Mahsun (2006:7) mendefinisikan Indikator kinerja

merupakan suatu variabel yang digunakan untuk mengekpresikan secara kuantitatif

efektivitas dan efisiensi proses atau operasi dengan berpedoman pada target-target

dan tujuan organisasi. Sementara menurut Moegheriono (2009:74) Banyak terdapat

pengertian indicator kerja atau disebut performance indicator ada yang

mendefinisikan bahwa :

Page 41: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

26

1. Indikator kerja sebagai nilai atau karakteristik tertentu yang

dipergunakan untuk mengukur output dan outcome suatu kegiatan.

2. Sebagai alat ukur dipergunakan untuk menentukan derajat keberhasilan

suatu organisasi dalam mencapai tujuannya.

3. Sebagai ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggabarkan tingkat

pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan oleh

organisasi, serta

4. Suatu informasi operasional yang berupa indikator mengenai kinerja

atau kondisi suatu fasilitas atau kelompok fasilitas.

Dengan demikian indikator dapat dikatakan sebagai tolak ukur kinerja

berdasarkan produk (barang dan jasa) yang dihasilkan dari program atau kegiatan

sesuai dengan masukan yang digunakan dan juga sebagai tolak ukur kinerja

berdasarkan tingkat keberhasilan yang dapat dicapai berdasarkan keluaran program

atau kegiatan yang sudah dilaksanakan.

Menurut Kumorotomo (1996) dalam Dwiyanto, (2012:52) menggunakan

beberapa indikator kinerja untuk dijadikan pedoman dalam menilai kinerja

birokrasi publik antara lain :

1. Efeiensi yaitu menyangkut pertimbangan tentang keberhasilan

organsiasi pelayanan publik dalam memanfaatan faktor-faktor

prouduksi serta pertimbangan yang beraal dari rasionalitas ekonomis.

2. Efektivitas yaitu apakah tujuan yang didirikan organisasi pelayanan

publik tersebut dicapai. Hal tersebut erat kaitannya dengan rasionalitas

teknis, nilai, misi, tujuan organisasi serta fungsi agen pembangunan.

3. Keadilan yaitu mempertanyakan distribusi dan alokasi layanan yang

diselenggarakan oleh organisasi pelayanan publik. Kriteria ini erat

kaitannya dengan konsep ketercukupan atau kepantasan.

4. Daya tanggap yaitu organisasi pelayanan publik merupakan bagian dari

daya tanggap Negara atau pemerintah akan kebutuhan masyarakat yang

mendesak. Karena itu organisasi secara keseluruhan harus dapat

dipertanggung jawabkan secara transparan demi memenuhi kriteria

daya tanggap ini.

Dengan demikian kinerja birokrasi sebenarnya dapat dilihat melalui

berbagai indikator kinerja dalam menilai kinerja birokrasi publik yaitu efisiensi,

Page 42: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

27

efektivitas, keadilan dan daya tanggap. Berbagai literatur yang membahas kinerja

birokrasi pada dasarnya memiliki kesamaan substansial untuk melihat seberapa

jauh tingkat pencapaian hasil yang dilakukan oleh birokrasi dalam memberikan

pelayanan dan kinerja juga merupakan suatu konsep yang disusun dari berbagai

indikator yang sangat bervariasi sesuai dengan fokus dan konteks penggunaannya.

Menurut Zeithaml, Parasuraman, dan Berry dalam Mukarom dan Laksana

(2016:56) terdapat beberapa indikator kinerja yang terdiri dari:

1. tangibles atau ketampakan fisik, artinya penampakan fisik dari gedung,

peralatan, pegawai, dan fasilitas-fasilitas lain yang dimiliki oleh

providers.

2. reliability atau reliabilitas adalah kemampuan untuk menyelenggarakan

pelayanan yang dijanjikan secara akurat.

3. responsiveness atau responsivitas adalah kerelaan untuk menolong

masyarakat dan menyelenggarakan pelayanan secara ikhlas.

4. assurance atau kepastian adalah pengetahuan dan kesopanan para

pekerja dan kemampuan mereka dalam memberikan kepercayaan

kepada pelanggan.

5. emphathy adalah perlakuan atau perhatian pribadi yang diberikan oleh

pemerintah kepada masyarakat.

Menurut Sedarmayanti (2010:198) indikator kinerja memiliki fungsi

sebagai berikut:

a. Memperjelas tentang apa, berapa dan kapan kegiatan dilaksanakan.

b. Menciptakan konsensus yang dibangun oleh berbagai pihak terkait

untuk menghindari kesalahan interpretasi selama pelaksanaan

kebijakan/program/kegiatan dan dalam menilai kinerjanya termasuk

kinerja instansi pemerintah yang melaksanakannya.

c. Membangun dasar bagi pengukuran, analisis, dan evaluasi kinerja

organisasi/unit kerja.

Ada beberapa jenis indikator kinerja yang sering digunakan dalam

pelaksanaan pengukuran kinerja organisasi, yaitu: indikator masukan (input),

indikator proses (process), indikator keluaran (output), indikator hasil (outcome),

Page 43: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

28

indikator manfaat (benefit), dan indikator dampak (impact). Masing-masing

indikator dijelaskan sebagai berikut:

1. Indikator masukan adalah segala sesuatu yang dibutuhkan agar

pelaksanaan kegiatan dapat berjalan untuk menghasilkan keluaran.

Indikator ini dapat berupa dana, sumber daya manusia, informasi,

kebijakan/peraturan perundang-undangan, dan sebagainya.

2. Indikator proses adalah segala besaran yan menunjukan upaya yang

dilakukan dalam rangka mengolah masukan menjadi keluaran. Indikator

proses menggambarkan perkembangan atau aktivitas yang terjadi atau

dilakukan selama pelaksanaan kegiatan berlangsung, khususnya dalam

proses mengolah masukan menjadi keluaran.

3. Indikator keluaran adalah sesuatu yang diharapkan langsung dicapai

dari sesuatu kegiatan yang dapat berupa fisik dan/atau nonfisik.

4. Indikator hasil adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya

keluaran kegiatan pada jangka menengah (efek langsung)

5. Indikator manfaat adalah seuatu yang terkait dengan tujuan akhir dari

pelaksanaan kegiatan.

6. Indikator dampak adalah pengaruh yang ditimbulkan baik positif

maupun negatif pada setiap tingkatan indikator berdasarkan asumsi

yang telah ditetapkan.

Indikator pengukuran Kinerja menurut Gibson, Ivancevich, dan Donnelly

dalam Mukarom dan Laksana (2016:57) terdiri dari:

1. Kepuasan, yaitu seberapa jauh upaya pemerintah untuk memenuhi

kebutuhan masyarakat.

2. Efisiensi, yaitu perbandingan terbaik antara keluaran dan masukan

3. Produksi, yaitu ukuran yang menunjukkan kemampuan pemerintah

untuk menghasilkan keluaran yang dibutuhkan oleh lingkungan.

4. Keadaptasian adalah ukuran yang menunjukan daya tangkap pemerintah

terhadap tuntutan perubahan yang terjadi dilingkungannya.

5. Pengembangan, yaitu ukuran yang mencerminkan kemampuan dan

tanggung jawab pemerintah dalam memperbesar kapasitas dan

potensinya untuk berkembang.

Menurut Selim dan Woodward dalam Nawawi (2013:244)

memngemukakan bahwa ada lima dasar yang bisa dijadikan indikator kinerja sektor

publik antara lain:

Page 44: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

29

1. Pelayanan, yang menunjukan seberapa besar pelayanan yang diberikan.

2. Ekonomi, yang menunjukan apakah biaya yang digunakan lebih murah

dari pada yang direncanakan.

3. Efisiensi, yang menunjukan perbandingan hasil yang dicapai dengan

pengeluaran.

4. Efektifitas, yang menunjukan hasil yang seharusnya dengan hasil yang

dicapai.

5. Equity, yang menunjukan tingkat keadilan potensi dan kebijakan yang

dihasilkan.

Pendapat yang dikemukakan oleh Dwiyanto (2012:49-51) dalam bukunya

menjelaskan beberapa indikator-indikator yang digunakan untuk mengukur kinerja

organisasi publik, yaitu:

1. Produktivitas, yaitu tidak hanya mengukur tingkat efisiensi, tetapi juga

mengukur efektifitas pelayanan. Produktivitas pada umumnya dipahami

sebagai ratio antara input dengan output.

2. Kualitas Layanan, banyak pandangan negatif yang terbentuk mengenai

organisasi publik yang muncul karena ketidakpuasan publik terhadap

kualitas. Dengan demikian menurut Dwiyanto kepuasan masyarakat

terhadap layanan dapat dijadikan indikator kinerja birokrasi publik.

3. Responsivitas, yaitu kemampuan birokrasi untuk mengenali kebutuhan

masyarakat, menyusun agenda dan prioritas pelayanan, dan

mengembangkan program- program pelayanan publik sesuai dengan

kebutuhan dan aspirasi masyarakat. Responsivitas dimaksudkan sebagai

salah satu indikator kinerja karena responsivitas secara langsung

menggambarkan kemampuan birokrasi publik dalam menjalankan misi

dan tujuannya, terutama untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

4. Responsibilitas, yaitu menjelaskan apakah pelaksanaan kegiatan

birokrasi publik itu dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip administrasi

yang benar dengan kebijakan birokrasi, baik yang eksplisit maupun

implisit.

5. Akuntabilitas, yaitu menunjuk seberapa besar kebijakan dan kegiatan

birokrasi publik tunduk pada para pejabat politik yang dipilih oleh

rakyat. Kinerja pada tingkat organisasi berkaitan dengan usaha

mewujudkan visi organisasi merupakan arah yang menentukan kemana

organisasi akan dibawa dan apa yang akan dicapai oleh organisasi untuk

masa depan.

Page 45: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

30

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa konsep indikator kinerja

merupakan uraian ringkas yang menggambarkan tentang suatu kinerja yang akan

diukur dalam pelaksanaan suatu program terhadap tujuannya, dan merupakan kunci

dalam pelaksanaan pemantauan dan evaluasi kinerja.

2.1.1.2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja

Menurut Mahmudi (2010:20) faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja

yaitu :

1. Faktor personal/individu, meliputi pengetahuan, keterampilan,

kemampuan, kepercayaan diri, motivasi dan komitmen yang murni

dimiliki oleh setiap individu.

2. Faktor kepemimpinan, meliputi kualitas dalam memberikan dorongan,

semangat arahan dan dukungan yang diberikan manajer dan team leader.

3. Faktor tim, meliputi kualitas dukungan dan semangat yang diberikan

oleh rekan dalam suatu tim, kepercayaan terhadap sesama anggota tim,

kekompakan dan keeratan anggota tim.

4. Faktor sistem, meliputi sistem kerja, fasilitas kerja atau infrastruktur

yang diberikan oleh organisasi, proses organisasi, proses organisasi, dan

kultur kinerja dalam organisasi.

5. Faktor kontekstual (situasional), meliputi tekanan dan perubahan

lingkungan eksternal dan internal.

Menurut Robert L. Mathis dan John G. Jackson dalam Umam (2010:189),

faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja individu tenaga kerja, yaitu:

1. Kemampuan

2. Motivasi

3. Dukungan yang diterima

4. Keberadaan pekerjaan yang mereka lakukan

5. Hubungan mereka dengan organisasi.

Pandangan berbeda mengenai factor-faktor yang mempengaruhi kinerja

menurut Wirawan (2009:6) kinerja pegawai merupakan hasil sinergi dari sejumlah

faktor. Faktor-faktor tersebut diantaranya:

Page 46: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

31

1. Faktor internal pegawai, yaitu faktor-faktor dari dalam diri pegawai

yang merupakan faktor bawaan dari lahir dan faktor yang diperoleh

ketika ia berkembang. Faktor bawaan misalnya pengetahuan,

keterampilan, etos kerja, pengalaman kerja, dan motivasi kerja.

2. Faktor lingkungan internal organisasi, dalam melaksanakan tugasnya,

pegawai memerlukan dukungan organisasi tempat ia bekerja. Dukungan

tersebut sangat mempengaruhi tinggi randahnya kinerja pegawai, oleh

karena itu manajemen organisasi harus menciptakan lingkungan internal

organisasi yang kondusif sehingga dapat mendukung dan meningkatkan

produktivitas karyawan.

3. Faktor lingkungan eksternal organisasi, faktor-faktor lingkungan

eksternal organisasi adalah keadaan, kejadian, atau situasi yang terjadi

di lingkungan eksternal organisasi yang mempengaruhi kinerja

karyawan.

2.1.2. Tujuan Penilaian Kinerja

Menurut Kreitner dan Kinicki (2001) dalam Wibowo (2011) penilaian

kinerja dapat dipergunakan untuk :

1. Administrasi penggajian

2. Umpan balik kinerja

3. Identifikasi kekuatan dan kelemahan individu

4. Mendokumentasikan keputusan kepegawaian

5. Penghargaan terhadap kinerja individu

6. Membantu dalam mengidentifikasi tujuan

7. Menetapkan keputusan promosi

8. Pemberhentian pegawai

9. Mengevaluasi pencapaian tujuan

Pengukuran kinerja merupakan bagian penting dari proses pengendalian

manajemen, baik organisasi publik maupun swasta. Namun karena sifat dan

karakteristik organisasi sektor publik berbeda dengan sektor swasta, penekanan dan

orientasi pengukuran kinerjanya pun terdapat perbedaan. Tujuan dilakukan

penilaian kinerja di sektor publik Menurut Mahmudi (2010:14) diantara:

Page 47: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

32

1. Mengetahui tingkat ketercapaian tujuan organisasi

2. Menyediakan sarana pembelajaran pegawai

3. Memperbaiki kinerja periode berikutnya

4. Memberikan pertimbangan yang sistematik dalam pembuatan

keputusan pemberian reward dan punishment

5. Memotivasi pegawai

6. Menciptakan akuntabilitas publik

2.1.3. Manfaat Penilaian Kinerja

Menurut Bastian dalam Tangkilisan (2005:173), manfaat dari penilaian

kinerja organisasi yaitu akan mendorong pencapaian tujuan organisasi dan akan

memberikan umpan balik untuk upaya perbaikan secara terus menerus. Berikut

peranan penilaian kinerja organisasi:

1. Memastikan pemahaman para pelaksana dan ukuran yang digunakan

untuk pencapaian prestasi.

2. Memastikan tercapainya skema prestasi yang disepakati.

3. Memonitor dan mengevaluasi kinerja dengan perbandingan antara

skema kerja dan pelaksanaannya.

4. Memberikan penghargaan maupun hukuman yang objektif atas

perprestasi pelaksanaan yang telah diukur, sesuai dengan sistem

pengukuran yang telah disepakati.

5. Menjadikannya sebagai alat komunikasi antara bawahan dan pimpinan

dalam upaya memperbaiki kinerja organisasi.

6. Mengidentifikasi apakah kepuasan pelanggan sudah terpenuhi.

7. Membantu proses kegiatan organisasi.

8. Memastikan bahwa pengambilan keputusan telah dilakukan secara

objektif.

9. Menunjukan peningkatan yang perlu dilakukan.

10. Mengungkapkan permasalahan yang terjadi.

Menurut Larry D.Stout dalam Tangkilisan (2005:174), penilaian kinerja

merupakan proses mencatat dan mengukur pencapaian pelaksanaan kegiatan dalam

arah pencapaian misi melalui hasil-hasil yang ditampilkan berupa produk, jasa

ataupun suatu proses. Sedangkan menurut James B. Whitaker dalam Tangkilisan

(2005:174), bahwa penilaian kinerja adalah suatu alat manajemen untuk

Page 48: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

33

meningkatkan kualitas penegmbalian keputusan dan akuntabilitas. Menurut Ihyaul

(2009:21-22), manfaat penilaian kinerja yaitu:

1. Memberikan pemahaman mengenai ukuran yang digunakan untuk

menilai kinerja manajemen.

2. Memberikan arah untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan.

3. Untuk memonitor dan mengevaluasi pencapaian kinerja dengan

membandingkannya dengan target kinerja serta melakukan tindakan

korektif untuk memperbaiki kinerja.

4. Sebagai dasar untuk memberikan penghargaan dan hukuman secara

objektif atas pencapaian prestasti yang diukur sesuai dengan sistem

pengukuran kinerja yang telah disepakati.

5. Sebagai alat komunikasi antara bawahan dan pimpinan dalam rangka

memperbaiki kinerja organisasi.

6. Membantu mengidentifikasikan apakah kepuasan pelanggan sudah

terpenuhi.

7. Membantu memahami proses kegiatan instansi pemerintah.

8. Memastikan bahwa pengambilan keputusan dilakkan secara objektif.

Berdasarkan uraian di atas, maka manfaat penilaian kinerja yaitu

mengidentifikasi apakah kepuasan pelanggan sudah terpenuhi dengan baik, selain

itu mendorong pencapaian tujuan organisasi. Dengan adanya penilaian kinerja

diharapkan Dinas Pendidikan Kota Tangerang dapat mengidentifikasi masalah dan

hambatan dalam Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun pada

Jenjang SD/MI dan SMP/MTs di Kota Tangerang agar berjalan dengan baik.

2.1.4. Definisi Organisasi Publik

Menurut Dimock dalam Umam (2010:22), “organization is the systematic

bringing together of interdependent part to form a unified whole through which

authority, coordination and control may be exercised to achive a given purpose”.

(Organisasi adalah perpaduan secara sistematis bagian- bagian yang saling

bergantung/berkaitan untuk membentuk suatu kesatuan yang bulat melalui

Page 49: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

34

kewenangan, koordinasi dan pengawasan dalam usaha mencapai tujuan yang telah

ditentukan).

Menurut Robbins, S.P (1986) dalam Umam (2010:22), “organization is a

conciously coordinated social units, composed of two or more people, that

function on a relatively continuous basis to achieve a common goal or set

of goals”. Organisasi adalah suatu system yang terdiri dari pola aktivitas

kerja sama yang dilakukan secara teratur dan berulang-ulang oleh

sekelompok orang untuk mencapai suatu tujuan.

Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek

seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan

eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat. Organisasi yang

dianggap baik adalah organisasi yang dapat diakui keberadaannya oleh masyarakat

disekitarnya, karena memberikan kontribusi seperti pengambilan sumber daya

manusia dalam masyarakat sebagai anggota-anggotanya sehingga menekan angka

pengangguran.

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa organisasi

merupakan wadah yang didalam nya terdapat sistem kerjasama antara dua orang

atau lebih yang memiliki pembagian kerja dan menuntut adanya koordinasi antar

anggota sehingga tercapainya tujuan bersama di dalam organisasi tersebut.

Selain pengertian organisasi, penulis juga akan menjabarkan pengertian dari

publik berdasarkan para ahli. Menurut Fredericson dalam Sedarmayanti (2010:356)

yang berpendapat bahwa, publik merupakan seluruh masyarakat yang dilayani

melalui lembaga atau instansi pemerintah yang bergerak di bidang pelayanan

publik.

Page 50: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

35

Pengertian publik menurut Polak dalam Mukarom dan Laksana (2016:36)

berpendapat bahwa definisi publik adalah sejumlah orang yang mempunyai minat

sama terhadap suatu persoalan tertentu.

2.1.4.1. Prinsip-prinsip organisasi

Menurut A.M. Williams dalam bukunya “Organization of Canadian

Governtment Administration” (1965) dalam Umam (2010:24-26), yang

menyebutkan bahwa prinsip-prinsip organisasi meliputi hal berikut:

1) Organisasi harus mempunyai tujuan yang jelas

Organisasi dibentuk atas dasar adanya tujuan yang ingin dicapai, dan

tidak ada satu organisasi pun yang tidak memiliki tujuan.

2) Prinsip skala hierarki

Dalam suatu organisasi harus ada garis kewenangan yang jelas dari

pimpinan, pembantu pimpinan sampai pelaksana, sehingga

mempertegas pendelegasian wewenang dan pertanggungjawaban dan

menunjang efektivitas jalannya organisasi secara keseluruhan.

Prinsip kesatuan perintah

Dalam hal ini, seseorang hanya menerima perintah atau bertanggung

jawab kepada seorang atasan saja.

3) Prinsip pendelegasian wewenang

Seorang pemimpin mempunyai kemampuan terbatas dalam

menjalankan pekerjaannya, sehingga perlu dilakukan pendelegasian

wewenang kepada bawahannya. Pejabat yang diberi wewenang harus

dapat menjamin tercapainya hasil yang diharapkan. Dalam

pendelegasian, wewenang yang dilimpahkan meliputi wewenang dalam

pengambilan keputusan, melakukan hubungan dengan orang lain dan

mengadakan tindakan tanpa minta persetujuan lebih dahulu kepada

atasannya lagi.

4) Prinsip pertanggungjawaban

Dalam menjalankan tugasnya, setiap pegawai harus bertanggung jawab

sepenuhnya kepada atasan.

5) Prinsip pembagian pekerjaan

Suatu organisasi, untuk mencapai tujuannya melaukn berbagai aktivitas

atau kegiatan. Agar kegiatan tersebut berjalan optimal. Dilakukan

pembagian tugas/pekerjaan yang didasarkan pada kemampuan dan

keahlian masing- masing pegawai. Adanya kejelasan dalam pembagian

tugas akan memperjelas dalam pendelegasian wewenang, pertanggung

jawaban, serta menunjang efektivitas jalannya organisasi.

Page 51: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

36

6) Prinsip rentang pengendalian

Artinya bahwa jumlah bawahan atau staf yang harus dikendalikan oleh

seorang atasan perlu dibatasi secara rasional. Rentang kendali ini sesuai

dengan bentuk dan tipe organisasi. Semakin besar suatu organisasi

dengan jumlah pegawai yang cukup banyak, semakin kompleks rentang

pengendaliannya.

7) Prinsip fungsional

Seorang pegawai, dalam suatu organisasi secara fungsional, harus jelas

tugas dan wewenangnya, kegiatannya, hubungan kerja serta tanggung

jawab dari pekerjaannya.

8) Prinsip pemisahan

Beban tugas pekerjaan seseorang tidak dapat dibebankan kepada orang

lain.

9) Prinsip keseimbangan

Keseimbangan antara struktur organisasi yang efektif dengan tujuan

organisasi. Dalam hal ini, penyusunan struktur organisasi harus sesuai

dengan tujuan dari organisasi tersebut. Tujuan organisasi tersebut akan

diwujudkan melalui aktivitas/kegiatan yang akan dilakukan.

10) Prinsip fleksibilitas

Organisasi harus senantiasa melakukan pertumbuhan dan

perkembangan sesuai dengan dinamika organisasi sendiri (internal

factor) dan karena adanya pengaruh di luar organisasi (external factor),

sehingga organisasi mampu menjalankan fungsi dalam mencapai

tujuannya.

11) Prinsip kepemimpinan

Dalam organisasi apapun bentuknyadiperlukan kepemimpin, atau

dengan kata lain organisasi mampu menjalankan aktivitasnya karena

adanya proses kepemimpinan yang digerakkan oleh pemimpin

organisasi tersebut.

2.1.5. Pengertian Pendidikan

Pasal 1 UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

yang berbunyi: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

pengendaliaan diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang

diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (Departemen Pendidikan

Nasional, 2010:12).

Page 52: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

37

Dalam Dictionary of Education menyebutkan bahwa pendidikan adalah

proses dimana seseorang mengembangkan kemampuan sikapdan bentuk-bentuk

tingkah laku lainnya di dalam masyarakat dimana ia hidup, proses sosial dimana

orang dihadapkan pada pengaruh lingkungan yang terpilih dan terkontrol

(khususnya yang datang dari sekolah), sehingga dia dapat memperoleh atau

mengalami perkembangan kemampuan sosial dan kemampuan individu yang

optimum. Sedangkan menurut Ki Hajar Dewantara dalam Kongres Taman Siswa

yang pertama pada tahun 1930, pendidikan umumnya berarti daya upaya untuk

memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intelek),

dan tubuh anak. Tidak boleh dipisah-pisahkan bagian itu agar kita dapat memajukan

kesempurnaan hidup, kehidupan dan penghidupan anak-anak yang kita didik

selaras dengan dunianya (Fuad Ihsan, 2011: 4).

Pendidikan tidak hanya dipandang sebagai usaha pemberian informasi dan

pembentukan ketrampilan saja, namun diperluas sehingga mewujudkan keinginan,

kebutuhan, dan kemampuan individu, sehingga tercipta pola hidup pribadi dan

sosial yang baik. Pasal 3 UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional, menyebutkan bahwa Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan

kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam

rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi

peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan

menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Departemen

Pendidikan Nasional, 2010:17).

Page 53: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

38

2.1.6. Pengertian Anak Putus Sekolah

Pengertian mengenai anak putus sekolah menurut kamus Besar Bahasa

Indonesia, adalah siswa yang belum sampai tamat sekolahnya sudah berhenti.

Pendapat dari Ali Imron, (2004: 125) menyatakan bahwasannya yang dimaksud

siswa putus sekolah adalah siswa yang dinyatakan telah keluar dari sekolah yang

bersangkutan sebelum waktu yang telah ditentukan atau sebelum dinyatakan lulus

dan mendapat ijazah dari sekolah.

Menurut Gunawan (2011: 91) bahwa, putus sekolah merupakan predikat

yang diberikan kepada mantan peserta didik yang tidak mampu menyelesaikan

suatu jenjang pendidikan, sehingga tidak dapat melanjutkan studinya ke jenjang

pendidikan berikutnya. Hal ini berarti, putus sekolah ditujukan kepada sesorang

yang pernah bersekolah namun berhenti untuk bersekolah.

Menurut Ahmad (2011: 86) bahwa yang dimaksud dengan putus sekolah

yaitu berhentinya belajar seorang murid baik ditengah-tengah tahun ajaran atau

pada akhir tahun ajaran karena berbagai alasan tertentu yang mengharuskan atau

memaksanya untuk berhenti sekolah. Hal ini berarti putus sekolah dimaksudkan

untuk semua anak yang tidak menyelesaikan pendidikan mereka.

Berdasarkan pendapat-pendapat yang telah dikemukakan di atas dapat

disimpulkan bahwa, putus sekolah adalah tidak terselesaikannya seluruh masa

belajar pada suatu jenjang pendidikan.

Page 54: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

39

2.1.7. Faktor Penyebab Anak Putus Sekolah

Faktor penyebab anak putus sekolah terdiri dari beberapa unsur seperti

kondisi sosial ekonomi yang kurang baik, keadaan sarana dan prasarana yang

kurang mendukung, serta motivasi anak untuk bersekolah yang rendah. Selain itu,

faktor lingkungan tempat tinggal anak dan lingkungan bermain sangat berpengaruh

terhadap keberlangsungan pendidikan anak.

Menurut Nazili Shaleh Ahmad (2011: 134-135), ada beberapa faktor yang

menyebabkan anak mengalami putus sekolah yaitu: (1) adat istiadat dan ajaran-

ajaran tertentu, (2) karena kecilnya pendapatan orang tua murid, (3) jauhnya jarak

antara rumah dan sekolah (4) lemahnya kemampuan murid untuk meneruskan

belajar dari satu kelas ke kelas selanjutnya dan (5) kurang adanya perhatian dari

pihak sekolah. Berdasarkan pendapat di atas, apat diketahui bahwa terdapat dua

faktor yang menyebabkan anak mengalami putus sekolah yaitu factor eksternal

anak dan faktor internal anak. Faktor eksternal anak meliputi adat istiadat atau

budaya, faktor ekonomi, jarak yang ditempuh untuk mengakses sekolah serta

kurangnya perhatian dari orang tua dan sekolah. Sedangkan yang termasuk dalam

faktor internal anak adalah kemampuan belajar anak.

Berbagai macam faktor-faktor yang ada tersebut saling berkaitan antara satu

dengan yang lainnya. Maksudnya, faktor ekonomi dapat menyebabkan rendahnya

minat anak, fasilitas belajar dan perhatian orang tua yang kurang. Faktor minat anak

yang kurang dapat diakibatkan oleh perhatian orang tua dan fasilitas belajar yang

rendah, budaya kurang mendukung, dan jarak antara tempat tinggal anak dengan

sekolah yang jauh. Dari berbagai penjelasan tentang permasalahan yang

Page 55: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

40

menyebabkan anak mengalami putus sekolah dapat diketahui bahwa yang

menyebabkan anak mengalami putus sekolah dipengaruhi oleh berbagai sebab, baik

yang berasal dari internal anak maupun eksternal anak. Dalam penelitian ini,

penulis akan berfokus pada upaya pencegahan siswa putus sekolah dari Dinas

Pendidikan selaku pembantu Pemerintah Kota dalam melaksanakan urusan

pemerintahan di bidang pendidikan.

2.2 Penelitian Terdahulu

Untuk bahan pertimbangan dalam penelitian ini, peneliti mencantumkan

hasil penelitian terdahulu yang pernah penulis baca. Penelitian terdahulu ini

bermanfaat dalam memecahkan masalah yang timbul dalam Kinerja Dinas

Pendidikan Kota Tangerang dalam Mengatasi Permasalahan Anak Putus Sekolah.

Walaupun fokus dan lokusnya tidak sama persis tetapi sangat membantu peneliti

menemukan sumber-sumber pemecahan masalah dalam aspek Kinerja Dinas

Pendidikan Kota Tangerang dalam Mengatasi Permasalahan Anak Putus Sekolah.

Di bawah ini adalah hasil penelitian yang peneliti baca:

Penelitian yang dilakukan oleh Restu Ramadhan (2017), dengan judul

Implementasi Program Tangerang Cerdas tingkat SMPN di Kecamatan Neglasari

Kota Tangerang Tahun 2016. Tujuan penelitian tersebut adalah untuk mengetahui

seberapa besar dan bagaimana implementasi dari Program Tangerang Cerdas

tingkat SMPN di Kecamatan Neglasari tahun 2016. Teori yang digunakan dalam

penelitian tersebut adalah model implementasi kebijakan Donald Van Metter dan

Carl Van Horn.. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian tersebut

adalah metode penelitian kualitatif.

Page 56: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

41

Pada penelitian tersebut menyebutkan bahwa implementasi Program

Tangerang Cerdas tingkat SMPN di Kecamatan Neglasari Kota Tangerang pada

tahun 2016 belum berjalan optimal karena masih ditemukan hambatan dalam

tahapan implem,entasi program. Tahapan pertama pelaksanaan program dimulai

dari sosialisasi, verifikasi data dan penyaluran dana. Dalam tahapan pelaksanaan

ini masih ditemukan masalah sosialisasi yang kurang menyeluruh, artinya baru

sampai pada tahap stakeholder saja belum mengakar sampai masyarakat penerima

bantuan. Hambatan lainnya yaitu mengenai tidak adanya peraturan secara tertulis

yang mengatur untuk meminimalisir penyalahgunaan dana yang tidak sesuai

dengan tujuan program.

Persamaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah sama-sama

menggunakan metode penelitian kualitatif dan mengambil lokus yang sama, yaitu

di Dinas Pendidikan Kota Tangerang selaku pembantu Pemerintah Kota Tangerang

dalam menjalankan urusan di bidang pendidikan. Pebedaannya adalah focus yang

dipilih, pada penelitian tersebut mengambil menganai implementasi Program

Tangerang Cerdas di Kecamatan Neglasari. Sedangkan peneliti pengambil focus

kinerja Dinas Pendidikan Kota Tangerang dalam mengatasi siswa putus sekolah.

Penelitian yang dilakukan oleh Abdul Latif (2012), dengan judul Tingkat

Partisipasi Masyarakat dalam Program Wajib Belajar Sembilan Tahun di

Kecamatan Baros Kabupaten Serang. Tujuan penelitian tersebut adalah untuk

mengetahui seberapa besar tingkat partisipasi masyarakat dalam program wajib

belajar sembilan tahun di kecamatan baros kabupaten serang. Teori yang digunakan

dalam penelitian tersebut adalah teori menurut Taliziduhu Ndraha. Metode

Page 57: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

42

penelitian yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah metode penelitian

kuantitatif.

Pada penelitian tersebut menyebutkan bahwa tingkat partisipasi masyarakat

dalam Program Wajib Belajar Sembilan Tahun di Kecamatan Baros masih rendah,

yaitu dikarenakan kurangnya sosialisasi yang diberikan oleh pemerintah daerah

setempat, factor ekonomi masyarakat yang masih rendah, pola pikir orang tua yang

masih kolot, jarak dari sekolah ke rumah dari beberapa daerah masih jauh serta

kurangnya motivasi atau dorongan dari orang tua kepada anak-anak untuk

meningkatkan prestasi mereka di sekolah.

Persamaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah sama-sama

mengambil mengambil focus pada Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar

Sembilan Tahun. Perbedaannya dapat dilihat dari pengambilan subjek yang diteliti,

yaitu pada penelitian ini mengambil subjek dari orang tua siswa di Kecamatan

Baros Kabupaten Serang yang mengikuti Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar

Sembilan Tahun dengan Dinas Pendidikan Kota Tangerang selaku yang

menjalankan Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun di Kota

Tangerang.

Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Ricardo Saputra (2017), dengan

judul Peran Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru Dalam Menanggulangi Anak Putus

Sekolah Pada Tingkat Pendidikan Sekolah Dasar Tahun 2012-2015. Tujuan

penelitian tersebut adalah untuk mengetahui peran Dinas Pendidikan Kota

Pekanbaru dalam mengatasi putus sekolah pada tingkat pendidikan sekolah dasar

dari tahun 2012 sampai 2015. Teori yang digunakan dalam penelitian tersebut

Page 58: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

43

adalah teori menurut Bastian (dalam Tangkilisan, 2010:175) yang menyatakan

indikator kinerja organisasi adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang

menggambarkan tingkat pencapaian sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan

dengan memperhitungkan elemen-elemen indikator masukan, indikator keluaran,

indikator manfaat, dan indikator dampak. Metode penelitian yang digunakan dalam

penelitian tersebut adalah metode penelitian kualitatif, dimana penelitian tersebut

mencoba untuk memaparkan apa saja peran Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru

dalam menanggulangi anak putus sekolah pada tingkat pendidikan Sekolah Dasar

tahun 2012-2015, didasarkan pada pelayanan yang diberikan kepada publik

didasarkan pada indikator-indikator yang ada.

Pada peneltian tersebut menyebutkan bahwa peran Dinas Pendidikan Kota

Pekanbaru dalam mengatasi putus sekolah di tingkat pendidikan sekolah dasar

Tahun 2012-2015 yang tidak optimal kinerjanya dengan baik untuk Indikator

Dampak masih lemah pengawasan Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru terkait

pengelolaan dana BOS. sehingga ada indikasi penyalahgunaan dana BOS. Jika

pemerintah benar-benar ingin membebaskan Indonesia dari biaya pendidikan anak

sekolah / pendidikan, maka seandainya Pemerintah mensubsidi BOS pendidikan

dengan jumlah yang lebih besar, maka tidak ada sekolah yang memungut retribusi

dana dari siswa / orang tua..

Persamaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah sama-sama

mengambil Dinas Pendidikan sebagai subjek penelitian. Perbedaannya terdapat

pada metode penelitian yang digunakan, cara mengkaji dan lokasi penelitian.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif sedangkan penelitian

Page 59: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

44

tersebut menggunakan metode penelitian kualitatif dan penelitian tersebut

membahas dari segi peran Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru sedangkan peneliti ini

membahas dari segi kinerja Dinas Pendidikan Kota Tangerang.

Penelitian lainnya oleh Anjar Kurniawan (2010), dengan judul Kinerja

Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga dalam Program Wajib Belajar

Sembilan Tahun di Kabupaten Karanganyar. Tujuan dari penelitian tersebut adalah

untuk mengetahui kinerja Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten

Karanganyar dalam pelaksanaan Program Wajib Belajar Sembilan Tahun dan

mengkaji kendala-kendala yang dihadapi Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga

Kabupaten Karanganyar dalam pelaksanaan Program Wajib Belajar Sembilan

Tahun. Penelitian tersebut menggunakan indikator efektivitas, responsivitas, dan

kualitas pelayanan sebagai teori untuk pemecahan masalahnya. Penelitian tersebut

menggunakan metode penelitian kualitatif dimana peneliti sebagai instrument

kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi, analisis data bersifat

deskriptif.

Pada penelitian tersebut dijelaskan bahwa Kinerja Dinas Pendidikan,

Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karanganyar dalam pelaksanaan Program Wajib

Belajar Sembilan Tahun telah didukung secara luas oleh seluruh elemen pemerintah

Kabupaten Karanganyar dan instansi terkait serta di dukung oleh masyarakat karena

masyarakatr yang paling membutuhkan pelaksanaan program wajib relajar

sembilan tahun itu. Pemerintah Kabupaten Karanganyar melalui Dinas Pendidikan,

Pemuda dan Olah Raga telah memberi respon terhadap kebutuhan masyarakat akan

pendidikan dasar warganya, terutama yang putus sekolah dasar dan memfasilitasi

Page 60: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

45

kepada jenjang pendidikan yang lebih tinggi, melalui program wajib relajar

sembilan tahun. Kemudian kendala-kendala yang dihadapi oleh Dinas Pendidikan,

Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karanganyar dalam pelaksanaan Program Wajib

Belajar Sembilan Tahun di Kabupaten Karanganyar sudah dapat dikatakan berhasil,

namun masih terdapat kendala-kendala yuridis, yaitu belum adanya undang-undang

khusus yang mengatur tentang Wajib Belajar Sembilan Tahun. Dan upaya-upaya

yang ditempuh oleh Dinas pendidikan Kabupaten Karanganyar dalam mengatasi

kendala-kendala.dalam rangka pelaksanaan Program Wajar Sembilan Tahun yaitu

mengacu kepada peraturan penrudang-undangan yang relevan, terkait dengan

Program Wajar Sembilan Tahun.

Persamaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah sama-sama

meneliti kinerja Dinas Pendidikan pada Program Wajib Belajar Sembilan Tahun.

Perbedaannya dapat dilihat dari metode penelitian dan lokasi penelitian yaitu dari

metode penelitian kualitatif dengan metode penelitian kuantitatif dan lokasi

penelitian di Kabupaten Karanganyar dengan Kota Tangerang.

2.3 Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori

hubungan antara berbagai faktor yang telah didefinisikan sebagai masalah yang

penting. Berdasarkan judul penelitian, maka kerangka dalam penelitian ini

membahas mengenai Kinerja Dinas Pendidikan Kota Tangerang dalam Mengatasi

Permasalahan Anak Putus Sekolah. Penelitian ini diawali dengan melihat

permasalahan yang terdapat pada latar belakang masalah, yaitu: (1) Ditemukannya

anak putus sekolah di Kota Tangerang hasil temuan lapangan Tim Satuan Tugas

Page 61: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

46

Wajib Belajar sebanyak 1598 anak pada tahun 2017, (2) Belum efektifnya Program

Tangerang Cerdas yang dicanangkan untuk membantu siswa tidak mampu yang

rentan putus sekolah. dengan ditemukannya 1589 siswa putus sekolah di Kota

Tangerang pada tahun 2017, dan (3) Kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) di

Dinas Pendidikan Kota Tangerang yang hanya memiliki jumlah 84 pegawai jika

dibandingkan dengan Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan yang memliki 141

pegawai.

Untuk mengukur bagaimana Kinerja Dinas Pendidikan Kota Tangerang

dalam Mengatasi Permasalahan Anak Putus Sekolah, peneliti menggunakan teori

indikator penilaian kinerja menurut Agus Dwiyanto (2012:49-51), yaitu terbagi

menjadi 5 indikator yang terdiri dari produktivitas, kualitas layanan, responsivitas,

responsibilitas, dan akuntabilitas.

Maka untuk mempermudah memahami alur berpikir, peneliti

menggambarkan kerangka berpikirnya sebagai berikut:

Page 62: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

47

Gambar 2.1

Bagan Kerangka Berpikir Penelitian

(Sumber: Peneliti, 2018)

Identifikasi masalah:

1. Ditemukannya anak putus

sekolah di Kota Tangerang

hasil temuan lapangan Tim

Satuan Tugas Wajib Belajar

sebanyak 1598 anak pada

tahun 2017.

2. Belum efektifnya Program

Tangerang Cerdas yang

dicanangkan untuk membantu

siswa tidak mampu yang

rentan putus sekolah.

3. Kurangnya Sumber Daya

Manusia (SDM) di Dinas

Pendidikan Kota Tangerang

yang hanya memiliki jumlah

84 pegawai jika dibandingkan

dengan Dinas Pendidikan Kota

Tangerang Selatan yang

memliki 141 pegawai.

Kinerja Dinas Pendidikan Kota Tangerang dalam

Mengatasi Permasalahan Anak Putus Sekolah

Indikator Kinerja

Menurut Agus Dwiyanto

(2012:49-51) :

1. Produktivitas

2. Kualitas Layanan

3. Responsivitas

4. Responsibilitas

5. Akuntabilitas

Keluaran (Output)

Pengetahuan tentang bagaimana

kinerja Dinas Pendidikan Kota

Tangerang dalam Mengatasi

Anak Putus Sekolah.

Kinerja Dinas Pendidikan Kota Tangerang dalam Mengatasi Anak Putus Sekolah

berjalan dengan efektif dan efisien.

Page 63: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

48

2.4 Asumsi Dasar Penelitian

Berdasarkan hasil observasi awal, peneliti dapat mengemukakan asumsi

dasar bahwa Kinerja Dinas Pendidikan Kota Tangerang dalam Mengatasi

Permasalahan Anak Putus Sekolah ini dilihat masih terdapat beberapa

permasalahan dalam pelaksanaannya, yaitu ditemukannya anak putus sekolah di

Kota Tangerang hasil temuan lapangan Tim Satuan Tugas Wajib Belajar sebanyak

1598 anak pada tahun 2017, belum efektifnya Program Tangerang Cerdas yang

dicanangkan untuk membantu siswa tidak mampu yang rentan putus sekolah.

dengan ditemukannya 1589 siswa putus sekolah di Kota Tangerang pada tahun

2017, dan kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) di Dinas Pendidikan Kota

Tangerang yang hanya memiliki jumlah 84 pegawai jika dibandingkan dengan

Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan yang memliki 141 pegawai sehingga

belum mampu menunjang kegiatan-kegiatan program urusan pendidikan yang

ruang lingkupnya luas.

.

Page 64: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

49

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Pendekatan dan Metode Penelitian

Menurut Sugiyono (2012:1) metode penelitian pada dasarnya merupakan

cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yang harus diperhatikan yaitu,

cara ilmiah, tujuan, dan kegunaan. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu

didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris dan sistematis. Rasional

berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal,

sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang

dilakukan itu dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat

mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan. Sistematis artinya proses

yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang

bersifat logis.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik

deskriptif. Menurut Irawan (2006:4) penelitian deskriptif adalah penelitian yang

bertujuan untuk mendeskripsikan atau menjelaskan sesuatu hal seperti apa adanya.

Data yang dikumpulkan dalam penelitian deskriptif biasanya berupa kata-kata,

gambar, dan bukan angka-angka. Data tersebut kemungkinan berasal dari naskah

wawancara, catatan lapangan, foto, video, dokumen pribadi, catatan atau memo dan

catatan pribadi lainnya.

Page 65: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

50

3.2. Ruang Lingkup/Fokus Penelitian

Penelitian yang berjudul Kinerja Dinas Pendidikan Kota Tangerang dalam

Mengatasi Permasalahan Anak Putus Sekolah ini memiliki fokus penelitian yaitu

kinerja organisasi Dinas Pendidikan Kota Tangerang selaku SKPD yang membantu

Pemerintah Kota Tangerang dalam urusan di bidang pendidikan, khususnya dalam

mengatasi permasalahan anak putus sekolah.

3.3. Lokasi Penelitian

Penelitian ini berlokasi pada wilayah administratif Kota Tangerang, yang

secara khususnya di adakan di Kantor Dinas Pendidikan Kota Tangerang dan

instansi terkait lainnya.

3.4. Fenomena yang diamati

3.4.1. Definisi Konsep

1. Kinerja

Kinerja merupakan sesuatu hasil yang dikerjakan oleh seseorang

atau kelompok dalam suatu organisasi sesuai dengan tanggung jawab

masing-masing.

2. Mengatasi Anak Putus Sekolah

Segala upaya yang dilakukan oleh organisasi public dalam

mengatasi permasalahn anak putus sekolah yang merupakan sebutan yang

diberikan kepada siswa yang tidak mampu menyelesaikan suatu jenjang

pendidikan, sehingga tidak dapat melanjutkan studinya ke jenjang

Page 66: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

51

pendidikan berikutnya. Hal ini berarti, putus sekolah ditujukan kepada siswa

berhenti belajar baik ditengah-tengah tahun ajaran atau pada akhir tahun

ajaran karena suatu alasan tertentu yang mengharuskan atau memaksanya

untuk berhenti sekolah.

3.4.2. Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan penjabaran konsep penelitian dalam

membatasi fenomena yang akan diteliti, sehingga definisi operasional dapat

dijadikan petunjuk tentang bagaimana suatu konsep dapat dibatasi dengan

menggunakan indikator konkrit. Dengan kata lain definisi operasional

berbicara tentang bagaimana menurunkan gagasan-gagasan konsep abstrak

ke dalam indikator empiris yang sesuai dengan kondisi yang sebenarnya.

Adapun aspek-aspek kinerja organisasi public menurut Dwiyanto (2012:49-

51) yaitu:

1. Produktivitas, yaitu mengamati bagaimana produktivitas dari Dinas

Pendidikan Kota Tangerang dalam mengatsi anak putus sekolah dalam

menjalankan fungsinya sebagai pelaksana urusan pemerintah kota

dalam bidang pendidikan.

2. Kualitas Layanan, yaitu mengamati fenomena kepuasan masyarakat

untuk menilai kinerja organisasi public. Dalam penelitian ini bagaimana

kualitas layanan yang diberikan oleh Dinas Pendidikan Kota Tangerang

dalam mengatasi anak putus sekolah.

3. Responsivitas, yaitu mengamati kemampuan organisasi publik untuk

mengenali kebutuhan masyarakat, menyusun agenda dan prioritas

Page 67: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

52

pelayanan, mengembangkan program-program pelayanan public sesuai

dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat. Dalam penelitian ini

bagaimana responsivitas Dinas Pendidikan Kota Tangerang dalam

mengatasi anak putus sekolah apakah telah memberikan pelayanan yang

sudah optimal.

4. Responsibilitas, dalam penelitian ini mengamati apakah Dinas

Pendidikan Kota Tangerang telah respon dalam segala permasalahan

pendidikan khususnya anak putus sekolah dan apakah telah ditindak

lanjuti sesuai tugas pokok dan fungsinya sebagai pelaksana urusan

pemerintah kota dalam bidang pendidikan.

5. Akuntabilitas, yaitu mengamati bagaimana akuntabilitas Dinas

Pendidikan Kota Tangerang pada masyarakat khususnya pada anak

putus sekolah dalam melaksanakan tugasnya.

3.5. Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat untuk mengumpulkan data. Dalam penelitian ini yang

menjadi instrumen dalam penelitianya adalah peneliti itu sendiri. Karena dalam

penelitian kualitatif yang menjadi instrumen utama adalah peneliti itu sendiri.

Dalam hal instrumen penelitian kaulitatif, Nasution dalam Sugiyono (2012:60)

menyatakan:

”Dalam penelitian kualitatif, tidak ada pilihan lain daripada menjadikan

manusia sebagai instrumen penelitian utama. Alasannya ialah bahwa, segala

sesuatunya belum mempunyai bentuk yang pasti. Masalah, fokus penelitian,

prosedur penelitian, hipotesis yang digunakan, bahkan hasil yang

diharapkan itu semuanya tidak dapat ditentukan secara pasti dan jelas

sebelumnya. Segala sesuatu masih perlu dikembangkan sepanjang

penelitian itu. Dalam keadaan yang tidak pasti dan tidak jelas itu, tidak ada

Page 68: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

53

pilihan lain dan hanya peneliti itu sendiri sebagai alat satu-satunya yang

dapat mencapainya”.

Berdasarkan pernyataan tersebut dapat dipahami bahwa, dalam penelitian

kualitatif pada awalnya dimana permasalahan belum jelas dan pasti, maka yang

menjadi instrument adalah peneliti itu sendiri. Namun selanjutnya setelah fokus

penelitian menjadi jelas, maka kemungkinan akan dikembangkan instrumen

penelitian sederhana, yang diharapkan dapat melengkapi data dan mebandingkan

dengan data yang telah ditemukan melaluli observasi dan wawancara.

3.6. Informan Penelitian

Informan penelitian adalah subjek yang memahami informasi objek

penelitian sebagai pelaku maupun orang lain yang memahami objek penelitian.

Dalam penentuan informan ini peneliti menggunkan teknik purposive sampling

(sample bertujuan). Jadi penelitian ini, penentuan informan dibagi menjadi dua

yaitu key informan dan secondary informan. Key informan sebagai informan utama

yang lebih mengetahui situasi fokus penelitian, sedangkan secondary informan

sebagai informan penunjang dalam memberikan penambahan informasi. Berikut ini

merupakan informan dalam penelitian Kinerja Dinas Pendidikan Kota Tangerang

dalam Mengatasi Permasalahan Anak Putus Sekolah.

Page 69: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

54

Tabel 3.1

Informan Penelitian

No. Kategori Informan Keterangan

1. Instansi

a. Sekretaris Dinas Pendidikan Kota

Tangerang

b. Kepala Bidang Pembinaan PAUD dan Non

Formal

c. Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar

d. Kepala Bidang Pembinaan Sekolah

Menengah

e. PPTK Program Tangerang Cerdas

f. Badan Perencanaan dan Pembangunan

Daerah Kota Tangerang

g. Komisi II DPRD Kota Tangerang

h. Ketua Penilik dari UPTD Pendidikan

i. Kasi Kemas Kel. Nambo Jaya

Key Informan

Key Informan

Key Informan

Key Informan

Secondary Informan

Secondary Informan

Secondary Informan

Secondary Informan

Secondary Informan

2. Lembaga Swadaya Masyarakat

a. Ketua Forum CSR Kota Tangerang

Secondary Informan

3. Masyarakat

a. Ketua RT 02 Kp. Cibodas Kecil

b. Ketua RT 02 Kp. Bugel

c. Ketua RT 01 Kp. Nambo Indah

d. Anak Putus Sekolah

e. Anak Putus Sekolah

f. Orangtua Anak Putus Sekolah

Key Informan

Key Informan

Key Informan

Key Informan

Key Informan

Key Informan

(Sumber: Peneliti, 2018)

Page 70: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

55

3.7. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan sumber primer dan

sumber skunder. Sumber primer atau sumber skunder adalah data yang langsung

memberikan data kepada pengumpul data. Sumber primer dalam penelitian ini

berupa kata-kata dan tindakan orang-orang yang diamati dari hasil wawancara dan

observasi berperan serta (observation participant). Sedangkan data-data sekunder

yang didapatkan berupa dokumen tertulis, gambar dan foto-foto. Adapun alat-alat

bantu yang digunakan dalam pengumpulan data terdiri dari: panduan wawancara, alat

perekam (tape recorder atau handphone), buku catatan, dan kamera digital.

Terknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari

beberapa teknik, yaitu:

a. Studi Kepustakaan

Istilah studi kepustakaan digunakan dalam ragam istilah oleh para ahli,

diantaranya yang dikenal adalah: kajian pustaka, tinjauan pustaka, kajian

teoritis, dan tinjauan teoritis. Penggunaan istilah-istilah tersebut, pada

dasarnya merujuk pada upaya umum yang harus dilalui untuk mendapatkan

teori-teori yang relevan dengan topik penelitian. Oleh karena itu studi

kepustakaan meliputi proses umum seperti: mengidentifikasi teori secara

sistematis, penemuan pustaka, analis dokumen yang memuat informasi yang

berkaitan dengan topik penelitian. Dalam hal ini peneliti melakukan studi

kepustakaan melalui hasil penelitian sejenis yang pernah dilakukan, buku-

buku, maupun artikel atau yang memuat konsep atau teori yang dibutuhkan

Page 71: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

56

terkait dengan upaya peningkatan kinerja Dinas Pendidikan Kota Tangerang

dalam mengatsi anak putus sekolah.

b. Dokumentasi

Teknik dokumentasi ini dimaksudkan untuk membantu dalam proses

pengumpulan data. Dokumentasi adalah teknik pengembilan data yang

diperoleh melalui dokumen-dokumen, sedangkan dokumen dapat diartikan

sebagai setiap catatan tertulis yang berhubungan dengan suatu peristiwa masa

lalu, baik yang dipersiapkan maupun yang tidak dipersiapkan untuk suatu

penelitian.

c. Observasi

Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang secara umum

dikenal dengan pengamatan langsung dilapangan. Namun menurut Moleong

(2006:176) mengklasifikasikan atas pengamatan melalui cara berperanserta

dan yang tidak berperanserta. Pada pengamatan tanpa peranserta pengamat

hanya melakukan satu fungsi, yaitu mengadakan pengamatan. Pengamat

berperan serta melakukan dua peranan sekaligus, yaitu sebagai pengamat dan

sekaligus menjadi anggota resmi dari kelompok yang diamatinya. Dalam

penelitian ini, peneliti menggunakan observasi tak berperan serta yaitu hanya

melakukan pengamatan tanpa ikut berperan serta mengenai kinerja Dinas

Pendidikan Kota Tangerang dalam mengatasi permasalahan anak putus

sekolah.

Page 72: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

57

d. Wawancara

Wawancara adalah percakapan yang dilakukan oleh dua pihak yaitu

pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara yang

memberikan jawaban atas pertanyaan. Menurut Lincolin dan Guba dalam

Moleong (2006:186) menyatakan bahwa:

“Maksud mengadakan wawancara antara lain mengkontruksi

mengenai orang, kejadian, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan,

kepedulian dan lain-lain; merekontruksi kebulatan-kebulatan

demikian sebagai yang dialami masa lalu; memproyeksikan

kebulatan-kebulatan sebagai yang diharapkan untuk dialami pada

masa yang akan datang, mengubah, dan memperluas, informasi yang

diperoleh dari orang lain (triangulasi), dan memverifikasi, mengubah

dan memperluas konstruksi yang dikembangkan oleh peneliti sebagai

pengecekan anggota.”

Jadi wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang sering

digunakan dalam penelitian kualitatif karena apabila peneliti menemukan

permasalahan yang harus diteliti dan peneliti berkeinginan untuk mengetahui

hal-hal yang berhubungan dengan informan lebih mendalam.

Wawancara mendalam adalah teknik pengolahan data yang pengumpulan

data didasarkan pada percakapan secara intensif dengan suatu tujuan tertentu

untuk mencari informasi sebanyak-banyaknya. Wawancara dilakukan

dengan cara mendapat berbagai informasi manyangkut masalah yang

diajukan dalam penelitian. Wawancara dilakukan pada informan yang

dianggap menguasai penelitian. Adapun teknik wawancara yang peneliti

gunakan dalam penelitian ini adalah wawancara tersruktur yang

Page 73: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

58

pewawancaranya menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan yang akan

diajukan oleh peneliti.

Wawancara dilakukan dengan cara mempersiapkan terlebih dahulu

berbagai keperluan yang dibutuhkan yaitu sampel informan, kriteria

informaan, dan pedoman wawancara yang di susun dengan rapih dan terlebih

dahulu dipahami oleh peneliti sebagai berikut di bawah ini. Untuk

mengembangkan instrumen maka berikut ini akan dipaparkan tentang

instrumen dan kisi-kisi penelitian sebagai berikut:

Tabel 3.2

Pedoman Wawancara

Dimensi Aspek Pertanyaan

Produktivitas

Input

Apakah sumber daya manusia yang

ada dirasa telah memadai secara

kualitas dan kuantitas?

Bagaimana mengatasi permasalahan

kekurangan dari segi sumber daya

manusia?

Bagaimana alokasi anggaran untuk

pendidikan di Kota Tangerang?

Adakah alokasi anggaran untuk

anak putus sekolah?

Output

Berapa jumlah anak putus sekolah

yang ditemukan?

Bagaimana kelanjutan anak putus

sekolah yang sudah terdata?

Kualitas

Layanan

Apakah terdapat program bantuan

biaya pendidikan di Kota

Tangerang?

Page 74: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

59

Kemudahan mendapatkan

layanan

Apakah program bantuan tersebut

sudah dikenal oleh masyarakat Kota

Tangerang?

Bagaimana prosedur penerimaan

sebagai peserta bantuan biaya

pendidikan?

Kenyamanan dalam pelayanan

Apakah program biaya bantuan

pendidikan sudah mencakup seluruh

siswa kurang mampu di Kota

Tangerang?

Apakah anak putus sekolah yang

sudah terdata saat ini sebelumnya

merupakan penerima bantuan

Program Tangerang Cerdas?

Apakah sarana dan prasarana telah

memadai dalam menunjang

program kegiatan pendidikan?

Responsivitas

Pengembangan Program

Apakah terdapat tim yang dibentuk

untuk mendata siswa putus sekolah?

Bagaimana struktur tim tersebut dan

tupoksinya?

Apakah dengan masih

ditemukannya anak putus sekolah

bisa dikatakan bahwa program-

program bantuan biaya pendidikan

yang ada belum efektif?

Penyusunan agenda kegiatan

pencegahan putus sekolah

Apakah program dan agenda yang

ditempuh untuk mengurangi siswa

putus sekolah dan berjalan hingga

saat ini?

Responsibilitas

Komitmen

Bagaimana koordinasi dengan

instansi terkait lainnya dalam

menangani anak putus sekolah?

Bagaimana upaya Dinas Pendidikan

dalam menjalankan tupoksi dalam

penyelenggaraan pendidikan agar

berjalan optimal?

Kesesuaian dengan prosedur

Bagaimana prosedur dalam

menangani anak putus sekolah?

Apakah Dinas Pendidikan telah

menjalankan tupoksinya dengan

baik?

Page 75: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

60

Akuntabilitas

Tanggung jawab dalam kegiatan

sebagai pelaksana monitoring

Apakah Dinas Pendidikan ikut

mengontrol dalam penyelesaian

kegiatan hingga tuntas?

Sanksi sebagai pertanggung

jawaban dalam kegiatan

Adakah sanksi tegas yang diberikan

pada pegawai yang tidak

menjalankan tugas dan bagaimana

bentuk sanksinya?

(Sumber: Peneliti, 2018)

3.8. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan pada saat pengumpulan

data berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu.

Miles dan Hiberman (1984) dalam Sugiyono (2013: 246), mengemukakan bahwa

aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung

secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam

analisis data yang dilakukan, yaitu data reduction, data display, dan conclusion

drawing/verification. Komponen-komponen dalam analisis data ditunjukkan pada

gambar di bawah ini:

Gambar 3.1

Komponen dalam Analisis Data

Sumber: Miles dan Huberman (1984) dalam Sugiono (2012: 247)

Penyajian Data Pengumpulan

Data

Reduksi Data Verifikasi/Penarikan

Kesimpulan

Page 76: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

61

Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa pada prosesnya peneliti akan

melakukan kegiatan berulang secara terus menerus. Ketiga hal tersebut merupakan

sesuatu yang saling berkaitan dan mendukung pada saat sebelum, selama, dan

sesudah pengumpulan data. Ketiga hal itu dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Reduksi Data

Selama proses pengumpulan data dari berbagai sumber, tentunya akan

sangat banyak data yang didapatkan oleh peneliti. Semakin lama Pengumpulan

Data Penyajian Data Verifikasi/penarikan kesimpulan Reduksi Data peneliti berada

di lapangan, maka data yang didapatkan akan semakin kompleks dan rumit,

sehingga apabila tidak segera diolah akan dapat menyulitkan peneliti. Oleh karena

itu, proses analisis data pada tahap ini juga harus dilakukan untuk memperjelas data

yang didapatkan dan mempermudah peneliti dalam pengumpulan data selanjutnya,

maka dilakukan reduksi data. Reduksi data dapat diartikan sebagai proses

pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pegabstrakan, dan

transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan yang ada di lapangan.

Reduksi data berlangsung selama proses pengumpulan data masih berlangsung.

Pada tahap ini juga akan berlangsung kegiatan pengkodean, meringkas, dan

membuat partisi. Proses informasi ini berlanjut terus sampai laporan penelitian

tersusun lengkap.

b. Penyajian Data

Langkah penting selanjutnya adalah penyajian data. Secara sederhana

penyajian data dapat diartikan sebagai sekumpulan informasi yang tersusun yang

memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.

Page 77: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

62

Dalam sebuah penelitian kualitatif penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk

uraian singkat.Bagan, flowchart dan sejenisnya. Penyajian data bertujuan agar

peneliti dapat memahami apa yang terjadi dan merencanakan tindakan selanjutnya

yang akan dilakukan.

c. Verifikasi/Penarikan Kesimpulan

Tahap akhir dalam analisis interaktif adalah verifikasi data. Dari awal

pengumpulan data, peneliti mulai mencari arti hubunganhubungan, mencatat

keteraturan, pola-pola, dan menarik kesimpulan. Kesimpulan yang dikemukakan

diawal masih bersifat sementara, dan akan terus berubah selama proses

pengumpulan data masih terus berlangsung. Akan tetapi, apabila kesimpulan

tersebut didukung oleh data yang valid dan konsisten yang peneliti temukan di

lapangan, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang

kredibel.

3.9. Uji Keabsahan Data

Uji keabsahan data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah

menggunakan Triangulasi dan Member check yang kemukakan oleh Sugiyono

(2009: 121).

1) Triangulasi

Keabsahan data adalah bahwa setiap keadaan harus memenuhi : 1)

mendemonstrasikan nilai yang benar, 2) menyediakan dasar agar hal itu dapat

diterapkan, dan 3) memperbolehkan keputusan luar yang dapat dibuat tentang

konsistensi dari prosedurnya dan kenetralan dari temuan dan keputusan-

Page 78: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

63

kputusannya, serta untuk menetapkan keabsahan (truthworthiness) data diperlukan

teknik pemeriksaan. Pelaksanaan teknik pemeriksaan pada penelitian ini dilakukan

dengan teknik triangulasi. Teknik triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini

ada 2 (dua), yaitu:

a. Triangulasi Sumber

Suatu teknis pengecekan kredibilitas data yang dilakukan dengan

memeriksa data yang didapatkan melalui beberapa sumber. Triangulasi dengan

sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan atau

informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian

kualitatif.

b. Triangulasi Teknik

Suatu teknik pengecekan kredibilitas dilakukan dengan cara mengecek data

kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda yaitu melalui wawancara,

observasi dan studi dokumentasi. Adapun untuk menguji keabsahan data pada

penelitian ini dilakukan melalui teknik triangulasi sumber dan triangulasi teknik.

2) Member Check

Selain itu, peneliti juga menggunakan teknik pengujian reliabilitas data

melalui member check atau pengecekan keanggotaan. Tujuan member check adalah

untuk mengetahui seberapa jauh data yang peneliti dapatkan sesuai dengan apa

yang diberikan oleh pemberi data. Jika data yang diberikan kepada peneliti

mendapatkan kesepakatan bersama antara peneliti dengan pemberi data, maka data

tersebut dianggap valid dan semakin kredibel (dapat dipercaya).

Page 79: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

64

Bentuk kesepakatan bersama tersebut dilakukan melalui permintaan kepada

pemberi data untuk menanda tangani data yang diberikan supaya lebih autentik.

Selain itu, langkah tersebut juga dapat menjadi bukti bahwa peneliti telah

melakukan member check. (Sugiyono, 2009:143)

3.10. Jadwal Penelitian

Tabel 3.3

Jadwal Penelitian

No Kegiatan

Waktu Pelaksanaan

Tahun 2017 Tahun 2018

Jul Agt Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun

1. Pengajuan Judul

2. Observasi Awal

3. Bimbingan

BAB I-III

4. Penyusunan

BAB I-III

6. Seminar Proposal

Skripsi BAB I-III

7. Revisi Proposal

Skripsi BAB I-III

8. Penelitian di

Lapangan

9.

Analisis Data

dan Penyusunan

Hasil Penelitian

10. Sidang Skripsi

11. Revisi Skripsi

(Sumber: Peneliti, 2018)

Page 80: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

65

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1. Deskripsi Objek Penelitian

4.1.1. Deskripsi Wilayah Kota Tangerang

Wilayah Provinsi Banten telah terbagi menjadi empat wilayah kota dan

empat kabupaten, yaitu Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Kota Serang,

Kota Cilegon, dan Kabupaten Tangerang, Kabupaten Pandeglang, Kabupaten

Serang serta Kabupaten Lebak. Dahulu, Kota Tangerang merupakan bagian dari

wilayah Kabupaten Tangerang, kemudian ditingkatkan statusnya menjadi kota

administratif dan akhirnya ditetapkan sebagai kotamadya pada tanggal 28 Februari

1993. Sebutan kotamadya diganti dengan kota pada tahun 2001.

Secara administratif luas wilayah Kota Tangerang dibagi dalam 13

kecamatan, yaitu Kecamatan Ciledug, Kecamatan Larangan, Kecamatan Karang

Tengah, Kecamatan Cipondoh, Kecamatan Pinang, Kecamatan Tangerang,

Kecamatan Karawaci, Kecamatan Cibodas, Kecamatan Jatiuwung, Kecamatan

Periuk, Kecamatan Neglasari, Kecamatan Batu Ceper, dan Kecamatan Benda.

Page 81: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

66

Kota Tangerang berbatasan langsung dengan Ibukota Jakarta. Disamping

itu keberadaan Bandara Internasional Soekarno-Hatta, sebagai bandara terbesar di

Indonesia juga berada di wilayah Kota Tangerang, yang menjadikan Kota

Tangerang pintu gerbang utama bagi negara Republik Indonesia. Adapun batas

administrasi Kota Tangerang adalah sebagai berikut :

a. Sebelah Utara: Berbatasan dengan Kecamatan Teluknaga, Kecamatan

Kosambi dan Kecamatan Sepatan di Kabupaten Tangerang;

b. Sebelah Selatan: Berbatasan dengan Kecamatan Curug di Kabupaten

Tangerang, serta Kecamatan Serpong Utara dan Kecamatan Pondok

Aren di Kota Tangerang Selatan;

c. Sebelah Timur: Berbatasan dengan Jakarta Barat dan Jakarta Selatan di

DKI Jakarta;

d. Sebelah Barat: Berbatasan dengan Kecamatan Pasar Kemis dan

Kecamatan Cikupa di Kabupaten Tangerang.

Kota Tangerang memiliki penduduk sebanyak 2.047.105 jiwa pada tahun

2017. Untuk melihat data jumlah sekolah dan jumlah siswa di Kota Tangerang pada

tahujn 2016/2017 adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1

Data Jumlah Sekolah dan Jumlah Siswa di Kota Tangerang

Tahun 2016/2017

JENJANG

PENDIDIKAN

JUMLAH

SEKOLAH

JUMLAH

SISWA

SD / MI 577 204.988

SMP/ MTS 240 82.373

SMA / MA / SMK 241 79.082

TOTAL 1.058 366.443

(Sumber: Profil Dinas Pendidikan Kota Tangerang, 2018)

Page 82: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

67

Berdasarkan tabel 4.1 di atas, dapat diketahui jumlah sekolah yang ada di

Kota Tangerang sebanyak 1.058 sekolah yang terdiri dari 577 sekolah SD/MI, 240

sekolah SMP/MTs, dan 241 sekolah SMA/MA/SMK. Dengan jumlah siswa yang

masih bersekolah sebanyak 366.443 anak, yang terdiri dari 204.988 siswa SD/MI,

82.373 siswa SMP/MTs, dan 79.082 siswa SMA/MA/SMK. Untuk melihat

persentase harapan lama sekolah di Kota Tangerang sebagai berikut:

Tabel 4.2

Persentase Harapan Lama Sekolah menurut Kota di Provinsi Banten

Tahun 2013-2016

Kota / Municipality 2013 2014 2015 2016

Tangerang 12,60 12,86 12,90 13,41

Cilegon 12,67 13,07 13,10 13,11

Serang 11,92 12,34 12,36 12,63

Tangerang Selatan 13,24 13,58 13,61 14,08

(Sumber: Provinsi Banten dalam Angka Tahun 2017)

Berdasarkan tabel 4.2 di atas, dapat diketahui bahwa persentase harapan

lama sekolah di Kota Tangerang dari tahun 2013 – 2016 mengalami perkembangan

yang cukup baik. Persentase harapan lama sekolah Kota Tangerang pada tahun

2016 mencapai angka 13,41 persen. Kemudian persenatse rata-rata lama sekolah di

Kota Tangerang adalah sebagai berikut:

Page 83: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

68

Tabel 4.3

Persentase Rata-Rata Lama Sekolah menurut Kota di Provinsi Banten

Tahun 2013-2016

Kota / Municipality 2013 2014 2015 2016

Tangerang 9,82 10,20 10,20 10,28

Cilegon 9,60 9,66 9,67 9,68

Serang 8,56 8,58 8,59 8,60

Tangerang Selatan 11,48 11,56 11,57 11,58

(Sumber: Provinsi Banten dalam Angka Tahun 2017)

Berdasarkan tabel 4.3 di atas, dapat diketahui bahwa persentase rata-rata

lama sekolah di Kota Tangerang dari tahun 2013 – 2016 sudah lebih baik

dibandingkan dengan kota lain di Provinsi Banten. Persentase rata-rata lama

sekolah tertinggi di Provinsi Banten dimiliki oleh Kota Tangerang Selatan yaitu

sebesar 11,58 persen. Kota Tangerang pada tahun 2016 memiliki rata-rata lama

sekolah mencapai angka 10,28 persen.

4.1.2. Gambaran Umum Dinas Pendidikan Kota Tangerang

Komplek Pusat Pemerintahan Kota Tangerang terletak di Jalan Satria

Sudirman No. 1. Kantor Dinas Pendidikan Kota Tangerang berada di Gedung Pusat

Pemerintahan Kota Tangerang Lantai III. Berdasarkan Peraturan Walikota Kota

Tangerang Nomor 58 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Oganisasi, Tugas

dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Pendidikan Kota Tangerang merupakan unsur

pelaksana otonomi daerah dibidang pendidikan yang mempunyai tugas

melaksanakan urusan pemerintahan daerah dibidang pendidikan berdasarkan azas

otonomi serta melaksanakan tugas pembantuan yang diserahkan kepada Pemerintah

Daerah. Dinas Pendidikan Kota Tangerang memiliki visi yaitu:

Page 84: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

69

“Terwujudnya Dinas Pendidikan yang Mapan, Terkelola, Profesional dan

Mampu Menjalin Kemitraan dalam Memberikan Layanan Pendidikan Berkualitas

menuju Masyarakat yang Berakhlakul Karimah”.

Sedangkan untuk mewujudkan visi tersebut di atas, Dinas Pendidikan Kota

Tangerang menetapkan misi sebagai berikut:

1. Terwujudnya layanan Pendidikan yang berkualitas

2. Tersedianya Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang Kompeten dan

Profesional

3. Terciptanya Lulusan berkualitas yang memiliki Pengetahuan dan Ilmu

yang mampu bersaing diera globilasi

4. Terbangunnya kerjasama kemitraan (Partnership) dengan Dunia

Usaha/Dunia Industri

5. Terpenuhinya sarana prasarana kebutuhan dasar pendidikan yang

berkualitas.

Dinas Pendidikan Kota Tangerang memiliki tugas dan fungsi sebagai

berikut:

1. Perumusan kebijakan teknis pelaksanaan urusan pemerintahan daerah di

bidang pendidikan;

2. Pelaksanaan kebijakan sesuai dengan bidang pendidikan;

3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pendidikan;

4. Pelaksanaan evaluasi dan melaporkan di bidang pendidikan;

5. Pelaksanaan administrasi Dinas sesuai dengan bidang pendidikan;

6. Pengelolaan UPT; dan

7. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Walikota sesuai dengan lingkup

tugas dan fungsinya.

Susunan organisasi Dinas Pendidikan Kota Tangerang, sebagai berikut:

1. Kepala Dinas;

2. Sekretariat, membawahkan:

a) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

b) Sub Bagian Keuangan;

c) Sub Bagian Perencanaan

Page 85: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

70

3. Bidang Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Pendidikan

Non Formal, membawahkan:

a) Seksi Kurikulum dan Penilaian;

b) Seksi Kelembagaan dan sarana prasarana;

c) Seksi Peserta didik dan Pembangunan Karakter.

4. Bidang Pembinaan Sekolah Dasar (SD/MI), membawahkan:

a) Seksi Kurikulum dan Penilaian;

b) Seksi Kelembagaan dan sarana prasarana;

c) Seksi Peserta didik dan Pembangunan Karakter.

5. Bidang Pembinaan Sekolah Menengah (SMP/MTs), membawahkan:

a) Seksi Kurikulum dan Penilaian;

b) Seksi Kelembagaan dan sarana prasarana;

c) Seksi Peserta didik dan Pembangunan Karakter.

6. Bidang Pembinaan Ketenagaan, membawahkan:

a) Seksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini (PAUD)

dan Pendidikan Non Formal;

b) Seksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) Dikdas dan Tugas

Pembantuan

7. Kelompok Jabatan Fungsional.

8. UPT;

9. Satuan Pendidikan.

Page 86: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

71

Gambar 4.1

Struktur Organisasi Dinas Pendidikan Kota Tangerang

(Sumber: Dinas Pendidikan Kota Tangerang, 2018)

Tugas Pokok menurut struktur jabatan dalam susunan organisasi Dinas

Pendidikan Kota Tangerang adalah sebagai berikut:

1. Tugas pokok dan Fungsi Sekretariat adalah:

a. Koordinasi penyusunan kebijakan, rencana, program, kegiatan, dan

anggaran di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar,

pendidikan non formal, serta ketenagaan di bidang pendidikan;

b. Pengelolaan data dan informasi di bidang pendidikan anak usia dini,

pendidikan dasar, pendidikan non formal, dan ketenagaan;

c. Koordinasi dan pelaksanaan kerja sama di bidang pendidikan anak

usia dini, pendidikan dasar, pendidikan non formal, dan ketenagaan;

d. Koordinasi pengelolaan dan laporan keuangan di lingkungan dinas

pendidikan;

e. Penyusunan bahan rancangan peraturan perundang-undangan dan

fasilitasi bantuan hukum di bidang pendidikan anak usia dini,

pendidikan dasar, pendidikan non formal, dan ketenagaan;

f. Pelaksanaan urusan organisasi dan tatalaksana di lingkungan dinas

pendidikan;

g. Pengelolaan kepegawaian di lingkungan dinas pendidikan;

Page 87: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

72

h. Koordinasi dan penyusunan bahan publikasi dan hubungan

masyarakat di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar,

pendidikan non formal, dan ketenagaan;

i. Koordinasi pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan di

bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan non

formal, dan ketenagaan;

j. Pengelolaan barang milik daerah di lingkungan dinas pendidikan

dan ketenagaan; dan

k. Kelaksanaan urusan ketatausahaan dan kerumahtanggaan di

lingkungan dinas pendidikan.

1.1 Tugas dan Fungsi sub Bagian Umum dan Kepegawaian adalah:

a. Melakukan penyusunan program dan rencana kegiatan Sub Bagian

Umum dan Kepegawaian;

b. Melakukan pengelolaan urusan surat-menyurat/tata naskah Dinas;

c. Melakukan pengelolaan urusan rumah tangga, perpustakaan,

kearsipan, keprotokolan, dan kehumasan Dinas;

d. Melakukan pembinaan dan pengembangan pegawai Dinas sesuai

dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

e. Melakukan pelayanan administrasi kepegawaian Dinas sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

f. Melakukan fasilitasi dalam rangka penilaian prestasi kerja pegawai

Dinas sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang

berlaku;

g. Melakukan fasilitasi penilaian prestasi kerja pegawai Dinas sesuai

ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

h. Melakukan koordinasi pemrosesan penetapan angka kredit jabatan

fungsional di lingkungan Dinas di luar Tenaga Pendidik dan Tenaga

Kependidikan;

i. Koordinasi dan penyusunan bahan kerja sama, publikasi, dan

hubungan masyarakat di bidang pengelolaan pendidikan anak usia

dini, sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan pendidikan non

formal.

j. Penyusunan bahan pengelolaan barang milik daerah di bidang

pengelolaan pendidikan anak usia dini, sekolah dasar, sekolah

menengah pertama, pendidikan non formal;

k. Melakukan Penyusunan Rencana Kebutuhan Barang Dinas;

melakukan pengamanan dan pemeliharaan barang milik daerah yang

dalam penguasaan SKP;

l. Melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan Sub

Bagian Umum dan Kepegawaian;

m. Melakukan fasilitasi dalam pembangunan dan pengembangan e-

government; dan melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang

tugasnya.

Page 88: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

73

1.2 Tugas dan Fungsi sub Bagian Keuangan adalah:

a. Melakukan penyusunan program dan rencana kegiatan Sub Bagian

Keuangan;

b. Melakukan pembinaan penatausahaan keuangan Dinas;

c. Melakukan penatausahaan anggaran Dinas sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku;

d. Melakukan pengelolaan kas Dinas sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan yang berlaku;

e. Melakukan pelayanan lainnya di bidang keuangan Dinas sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

menyimpan bukti-bukti transaksi keuangan sebagai bahan

penyusunan laporan pertanggungjawaban keuangan Dinas;

f. Melakukan penyusunan laporan keuangan Dinas sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

g. Melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan Sub

Bagian Keuangan; dan melaksanakan tugas lain sesuai dengan

bidang tugasnya.

1.3 Tugas dan Fungsi sub Bagian Perencanaan adalah:

a. Melakukan penyusunan program dan rencana kegiatan Sub Bagian

Perencanaan;

b. Melakukan pengoordinasian penyusunan rencana program dan

kegiatan Dinas; meliputi Rencana Strategis (Renstra); Rencana

Kerja (Renja); Indikator Kinerja Utama (IKU); Rencana Kerja dan

Anggaran (RKA), dan Penetapan Kinerja (PK);

c. Melakukan pengumpulan dan pengadministrasian usulan

RKA/RKPA dari unit-unit kerja lainnya di lingkungan Dinas;

d. Melakukan penyusunan RKA/RKPA dan DPA/DPPA Dinas

berdasarkan usulan dari unit-unit kerja lainnya di lingkungan Dinas;

e. Melakukan pembinaan administrasi perencanaan di lingkungan

Dinas;

f. Melakukan kegiatan monitoring, evaluasi, dan pelaporan terhadap

realisasi atau pelaksanaan program dan kegiatan Dinas;

g. Melakukan koordinasi dengan unit-unit kerja di lingkungan Dinas

dalam rangka penyiapan bahan-bahan untuk menyusun Laporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas dan

laporan kedinasan lainnya;

h. Pengelolaan data dan informasi; penyusunan laporan Sekretariat

Dinas; dan melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugasnya.

2. Tugas pokok dan Fungsi Bidang Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini

(PAUD) dan Pendidikan Non Formal adalah:

a. Penyusunan bahan perumusan dan koordinasi pelaksanaan

kebijakan di bidang kurikulum dan penilaian, kelembagaan dan

Page 89: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

74

sarana prasarana, serta peserta didik dan pembangunan karakter

(pengertian karakter: tabiat; sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi

pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain) pendidikan

anak usia dini dan pendidikan non formal;

b. Pelaksanaan kebijakan di bidang kurikulum dan penilaian,

kelembagaan dan sarana prasarana, serta peserta didik dan

pembangunan karakter pendidikan anak usia dini dan pendidikan

non formal;

c. Penyusunan bahan penetapan kurikulum muatan lokal pendidikan

non formal;

d. Penyusunan bahan penerbitan izin pendirian, penataan, dan

penutupan satuan pendidikan anak usia dini dan pendidikan non

formal;

e. Penyusunan bahan pembinaan kurikulum dan penilaian,

kelembagaan dan saranan prasarana, serta peserta didik dan

pembangunan karakter pendidikan anak usia dini, dan pendidikan

non formal;

f. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi di bidang kurikulum dan

penilaian, kelembagaan dan sarana prasarana, serta peserta didik dan

pembangunan karakter pendidikan anak usia dini dan pendidikan

non formal; dan

g. Pelaporan di bidang kurikulum dan penilaian, kelembagaan dan

sarana prasarana, serta peserta didik dan pembangunan karakter

pendidikan anak usia dini, dan pendidikan non formal.

2.1 Tugas dan Fungsi Seksi Kurikulum dan Penilaian adalah:

a. Penyusunan bahan perumusan, koordinasi pelaksanaan kebijakan

kurikulum dan penilaian pendidikan anak usia dini dan pendidikan

non formal;

b. Penyusunan bahan penetapan kurikulum muatan lokal dan penilaian

pendidikan non formal;

c. Penyusunan bahan pembinaan pelaksanaan kurikulum dan penilaian

pendidikan anak usia dini dan pendidikan non formal;

d. Penyusunan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kurikulum

dan penilaian pendidikan anak usia dini dan pendidikan non formal;

dan

e. Pelaporan di bidang kurikulum dan penilaian pendidikan anak usia

dini dan pendidikan non formal; dan

f. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugasnya.

2.2 Tugas dan Fungsi Seksi Kelembagaan dan sarana prasarana adalah:

a. Penyusunan bahan perumusan, koordinasi pelaksanaan kebijakan

kelembagaan dan sarana prasarana pendidikan anak usia dini dan

pendidikan non formal;

b. Penyusunan bahan pembinaan ke lembagaan dan sarana prasarana

pendidikan anak usia dini dan pendidikan non formal;

Page 90: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

75

c. Penyusunan bahan penerbitan izin pendirian, penataan, dan

penutupan satuan pendidikan anak usia dini dan pendidikan non

formal;

d. Penyusunan bahan pemantauan dan evaluasi kelembagaan dan

sarana prasarana pendidikan anak usia dini dan pendidikan non

formal;

e. Pelaporan di bidang kelembagaan dan sarana prasarana pendidikan

anak usia dini dan pendidikan non formal; dan

f. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugasnya.

2.3 Tugas dan Fungsi Seksi Peserta didik dan Pembangunan Karakter

adalah:

a. Penyusunan bahan perumusan, koordinasi pelaksanaan kebijakan di

bidang pembinaan minat, bakat, prestasi, dan pembangunan karakter

peserta didik pendidikan anak usia dini dan pendidikan non formal;

b. Penyusunan bahan pembinaan minat, bakat, prestasi, dan

pembangunan karakter peserta didik pendidikan anak usia dini dan

pendidikan non formal;

c. Penyusunan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan

pembinaan minat, bakat, prestasi, dan pembangunan karakter

peserta didik pendidikan anak usia dini dan pendidikan non formal;

dan

d. Pelaporan di bidang pembinaan minat, bakat, prestasi, dan

pembangunan karakter peserta didik pendidikan anak usia dini dan

pendidikan non formal; dan

e. melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugasnya.

3. Tugas pokok dan Fungsi Bidang Pembinaan Sekolah Dasar (SD/MI)

adalah:

a. Penyusunan bahan perumusan dan koordinasi pelaksanaan

kebijakan di bidang kurikulum dan penilaian, kelembagaan dan

sarana prasarana, serta peserta didik dan pembangunan karakter

sekolah dasar;

b. Pelaksanaan kebijakan di bidang kurikulum dan penilaian,

kelembagaan dan sarana prasarana, serta peserta didik dan

pembangunan karakter sekolah dasar;

c. Penyusunan bahan penetapan kurikulum muatan lokal sekolah

dasar;

d. Penyusunan bahan penerbitan izin pendirian, penataan, dan

penutupan sekolah dasar;

e. Penyusunan bahan pembinaan kurikulum dan penilaian,

kelembagaan dan sarana prasarana, serta peserta didik dan

pembangunan karakter sekolah dasar;

Page 91: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

76

f. Penyusunan bahan pembinaan bahasa dan sastra daerah yang

penuturnya dalam daerah kabupaten/kota;

g. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi di bidang kurikulum dan

penilaian, kelembagaan dan sarana prasarana, serta peserta didik dan

pembangunan karakter sekolah dasar; dan

h. Pelaporan di bidang kurikulum dan penilaian, kelembagaan dan

sarana prasarana, serta peserta didik dan pembangunan karakter

sekolah dasar.

3.1 Tugas dan Fungsi Seksi Kurikulum dan Penilaian adalah:

a. Penyusunan bahan perumusan, koordinasi pelaksanaan kebijakan

kurikulum dan penilaian sekolah dasar;

b. Penyusunan bahan penetapan kurikulum muatan lokal dan penilaian

sekolah dasar;

c. Penyusunan bahan pembinaan pelaksanaan kurikulum dan penilaian

sekolah dasar;

d. Penyusunan bahan pembinaan bahasa dan sastra daerah yang

penuturnya dalam daerah kabupaten/ kota;

e. Penyusunan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kurikulum

dan penilaian sekolah dasar;

f. Pelaporan di bidang kurikulum dan penilaian sekolah dasar; dan

g. Melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugasnya.

3.2 Tugas dan Fungsi Seksi Kelembagaan dan sarana prasarana adalah:

a. Penyusunan bahan perumusan, koordinasi pelaksanaan kebijakan

kelembagaan, sarana, dan prasarana sekolah dasar;

b. Penyusunan bahan pembinaan kelembagaan, sarana, dan prasarana

sekolah dasar;

c. Penyusunan bahan penerbitan izin pendirian, penataan, dan

penutupan sekolah dasar;

d. Penyusunan bahan pemantauan dan evaluasi kelembagaan, sarana,

dan prasarana sekolah dasar;

e. Pelaporan di bidang kelembagaan dan sarana prasarana sekolah

dasar; dan

f. melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugasnya.

3.3 Tugas dan Fungsi Seksi Peserta didik dan Pembangunan Karakter

adalah:

a. Penyusunan bahan perumusan, koordinasi pelaksanaan kebijakan di

bidang pembinaan minat, bakat, prestasi, dan pembangunan karakter

peserta didik sekolah dasar;

b. Penyusunan bahan pembinaan minat, bakat, prestasi, dan

pembangunan karakter peserta didik sekolah dasar;

Page 92: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

77

c. Penyusunan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan

d. Pembinaan minat, bakat, prestasi, dan peserta didik sekolah dasar;

e. Pelaporan di bidang pembinaan minat, pembangunan

karakter bakat, prestasi, dan pembangunan karakter peserta didik

sekolah dasar; dan

f. Melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugasnya.

4. Tugas pokok dan Fungsi Bidang Pembinaan Sekolah Menengah

(SMP/MTs) adalah:

a. Penyusunan bahan perumusan dan koordinasi pelaksanaan

kebijakan di bidang kurikulum dan penilaian, kelembagaan

dan sarana prasarana, serta peserta menengah pertama; didik

dan pembangunan karakter sekolah

b. Pelaksanaan kebijakan di bidang kurikulum dan penilaian,

kelembagaan dan sarana prasarana, serta peserta didik dan

pembangunan karakter sekolah menengah pertama;

c. Penyusunan bahan penetapan kurikulum muatan lokal sekolah

menengah pertama;

d. Penyusunan bahan penerbitan izin pendirian, penataan, dan

penutupan sekolah menengah pertama;

e. Penyusunan bahan pembinaan pelaksanaan kurikulum dan

penilaian, kelembagaan dan sarana prasarana, serta peserta didik dan

pembangunan karakter sekolah menengah pertama;

f. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi di bidang kurikulum dan

penilaian, kelembagaan dan sarana prasarana, serta peserta didik dan

pembangunan karakter sekolah menengah pertama; dan

g. Pelaporan di bidang kurikulum dan penilaian, kelembagaan dan

sarana prasarana, serta peserta didik dan pembangunan karakter

sekolah menengah pertama.

4.1 Tugas dan Fungsi Seksi Kurikulum dan Penilaian adalah:

a. Penyusunan bahan perumusan, koordinasi pelaksanaan kebijakan

kurikulum dan penilaian sekolah menengah pertama;

b. Penyusunan bahanpenetapan kurikulum muatan lokal dan kriteria

penilaian sekolah menengah pertama;

c. Penyusunan bahan pembinaan pelaksanaan kurikulum dan penilaian

sekolah menengah pertama;

d. Penyusunan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kurikulum

dan penilaian sekolah menengah pertama;

e. Pelaporan di bidang kurikulum dan penilaian sekolah menengah

pertama; dan

f. Melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugasnya.

Page 93: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

78

4.2 Tugas dan Fungsi Seksi Kelembagaan dan sarana prasarana adalah:

a. Penyusunan bahan perumusan, koordinasi pelaksanaan kebijakan

kelembagaan dan sarana prasarana sekolah menengah pertama;

b. Penyusunan bahan pembinaan ke lembagaan dan sarana prasarana

sekolah menengah pertama;

c. Penyusunan bahan penerbitan izin pendirian, penataan, dan

penutupan satuan sekolah menengah pertama;

d. Penyusunan bahan pemantauan dan evaluasi kelembagaan dan

sarana prasarana sekolah menengah pertama;

e. Pelaporan di bidang kelembagaan dan sarana prasarana sekolah

menengah pertama; dan

f. Melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugasnya.

4.3 Tugas dan Fungsi Seksi Peserta didik dan Pembangunan Karakter

adalah:

a. Penyusunan bahan perumusan, koordinasi pelaksanaan kebijakan di

bidang pembinaan minat, bakat, prestasi, dan pembangunan karakter

peserta didik sekolah menengah pertama;

b. Penyusunan bahan pembinaan minat, bakat, prestasi, dan

pembangunan karakter peserta didik sekolah mene ngah pertama;

c. Penyusunan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan

pembinaan minat, bakat, prestasi, dan pembangunan karakter

peserta didik sekolah menengah pertama;

d. Pelaporan di bidang pembinaan minat, bakat, prestasi, dan

pembangunan karakter peserta didik sekolah menengah pertama;

dan

e. Melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugasnya.

5. Tugas pokok dan Fungsi Bidang Ketenagaan adalah:

a. Penyusunan bahan perumusan dan koordinasi pelaksanaan

kebijakan di bidang pembinaan pendidik dan tenaga

kependidikan; pendidikan anak usia dini, sekolah dasar, sekolah

menengah pertama, dan pendidikan non formal; dan

b. Penyusunan bahan kebijakan di bidang pembinaan pendidik dan

tenaga kependidikan pendidikan anak usia dini, sekolah dasar,

sekolah menengah pertama, dan pendidikan non formal.

5.1 Tugas dan Fungsi Seksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak

Usia Dini (PAUD) dan Pendidikan Non Formal adalah:

a. Penyusunan bahan perumusan, koordinasi pelaksanaan kebijakan

pembinaan pendidik dan tenaga kependidikan PAUD dan

Pendidikan Non Formal;

Page 94: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

79

b. Penyusunan bahan rencana kebutuhan, rekomendasi pemindahan

pendidik dan tenaga kependidikan PAUD dan Pendidikan Non

Formal;

c. Penyusunan usulan pembuatan karis/karsu, karpeg, taspen, uang

duka, pensiun, cuti, satya lencana/penghargaan PAUD dan

Pendidikan Non Formal;

d. Penyusunan bahan pembinaan pendidik dan tenaga kependidikan

PAUD dan Pendidikan Non Formal;

e. Penyusunan proses usulan kenaikan pangkat tenaga pendidik dan

kependidikan PAUD dan Pendidikan Non Formal;

f. Penyusunan pemberian tunjangan kesejahteraan tenaga pendidik

dan kependidikan PAUD dan Pendidikan Non Formal;

g. Penyusunan proses usulan ijin memimpin kepala sekolah PAUD dan

Pendidikan Non Formal;

h. Pelaporan dan monitoring di bidang pembinaan pendidik dan tenaga

kependidikan PAUD dan Pendidikan Non Formal;

i. Penyusunan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan

pembinaan pendidik dan tenaga kependidikan PAUD dan

Pendidikan Non Formal; dan

j. Melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugasnya.

5.2 Tugas dan Fungsi Seksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK)

Dikdas dan Tugas Pembantuan adalah:

a. Penyusunan bahan perumusan, koordinasi pelaksanaan kebijakan

pembinaan pendidik, tenaga kependidikan Dikdas;

b. Penyusunan bahan rencana kebutuhan, rekomendasi pemindahan

pendidik, tenaga kependidikan Dikdas;

c. Penyusunan usulan pembuatan karis/karsu, karpeg, taspen, uang

duka, pensiun, cuti, satya lencana/penghargaan Dikdas;

d. Penyusunan bahan pembinaan pendidik, tenaga kependidikan

Dikdas;

e. Penyusunan proses usulan kenaikan pangkat tenaga pendidik dan

kependidikan Dikdas;

f. Penyusunan pemberian tunjangan kesejahteraan tenaga pendidik

dan kependidikan Dikdas;

g. Penyusunan proses usulan ijin memimpin kepala sekolah dasar;

h. Pelaporan dan monitoring di bidang pembinaan pendidik dan tenaga

kependidikan Dikdas;

i. Penyusunan bahan pelaksanaan tugas pembantuan urusan di bidang

pendidikan yang meliputi usul kenaikan pangkat dan peningkatan

kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan serta pendataan

pendidikan menengah dan pendidikan khusus;

j. Fasilitasi pelaksanaan akreditasi pendidikan anak usia dini,

pendidikan dasar, dan pendidikan non formal, fasilitasi pelaksanaan

Page 95: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

80

kegiatan kesiswaan pendidikan mene ngah dan pendidikan khusus

dan tugas-tugas pembantuan lainnya;

k. Penyusunan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan

pembinaan pendidik dan tenaga kependidikan Dikdas; dan

l. Melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugasnya.

Dalam penelitian ini peneliti mengambil focus penelitian yaitu Kinerja

Dinas Pendidikan Kota Tangerang dalam Mengatasi Permasalahan Anak Putus

Sekolah.

4.2. Deskripsi Data

4.2.1. Deskripsi Data Penelitian

Deskripsi data penelitian merupakan penjelasan mengenai data yang telah

didapatkan dari hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti selama proses

penelitian berlangsung. Dalam penelitian mengenai Kinerja Dinas Pendidikan Kota

Tangerang dalam Mengatasi Permasalahan Anak Putus Sekolah. Peneliti

menggunakan teori Kinerja Organisasi Publik menurut Dwiyanto (2012:49-51):

1. Produktivitas

2. Kualitas Layanan

3. Responsivitas

4. Responsibilitas

5. Akuntabilitas

Mengingat bahwa jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan kualitatif, maka data yang dihasilkan dan diperoleh bersifat deskriptif

berbentuk kata dan kalimat yang berasal baik dari hasil wawancara dengan

informan penelitian, hasil observasi di lapangan, catatan lapangan penelitian atau

hasil dokumentasi lainnya yang relevan dengan fokus penelitian ini. Proses

pencarian dan pengumpulan data dilakukan peneliti secara investigasi dimana

peneliti melakukan wawancara kepada sejumlah informan yang berkaitan dengan

Page 96: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

81

masalah penelitian sehingga informasi yang didapat sesuai dengan apa yang

diharapkan. Informan yang adapun sudah ditentukan dari awal karena peneliti

menggunakan teknik purposive.

Data-data tersebut merupakan data-data yang berkaitan mengenai Kinerja

Dinas Pendidikan dalam Mengatasi Permasalahan Anak Putus Sekolah. Data yang

diperoleh dari hasil wawancara, observasi lapangan, dan kajian pustaka kemudian

dilakukan ke bentuk tertulis untuk mendapatkan polanya serta diberi kode-kode

pada aspek- aspek tertentu berdasarkan jawaban-jawaban yang sama dan berkaitan

dengan pembahasan permasalahan penelitian serta dilakukan kategorisasi. Dalam

menyusun jawaban penelitian penulis kode-kode, yaitu :

1. Kode Q untuk menunjukkan item pertanyaan,

2. Kode A untuk menunjukkan item jawaban,

3. Kode I 1, menunjukan daftar informan dari Sekretaris Dinas Pendidikan

Kota Tangerang,

4. Kode I 2, menunjukan daftar informan dari Kepala Bidang Pembinaan

Pendidikan Anak Usia Dini dan Non Formal,

5. Kode I 3-1, menunjukan daftar informan dari Kepala Bidang Pembinaan

Sekolah Menengah Pertama,

6. Kode I 3-2, menunjukan daftar informan dari Kepala Bidang Pembinaan

Sekolah Dasar,

7. Kode I 4-1, menunjukan daftar informan dari Kepala Sub Bidang Sosial

Kemsyarakatan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah,

8. Kode I 4-2, menunjukan daftar informan dari Ketua Pejabat Pelaksana

Teknis Kegiatan Tangerang Cerdas 2017,

9. Kode I 5, menunjukan daftar informan dari Sekretaris Komisi II DPRD

Kota Tangerang,

10. Kode I 6-1, menunjukan daftar informan dari Ketua Penilik UPTD

Pendidikan Dasar Kota Tangerang,

11. Kode I 6-2, menunjukan daftar informan dari Kasi Kemasyarakatan

Kelurahan Nambo Jaya,

12. Kode I 7, menunjukan daftar informan dari Ketua Forum Tanggung

Jawab Sosial Lingkungan Kota Tangerang,

13. Kode I 8-1, menunjukan daftar informan dari Ketua RT 02 Kp. Cibodas

Kecil, Kelurahan Cimone, Kecamatan Karawaci,

Page 97: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

82

14. Kode I 8-2, menunjukan daftar informan dari Ketua RT 02 Kp. Bugel,

Kelurahan Bugel, Kecamatan Karawaci,

15. Kode I 8-3, menunjukan daftar informan dari Ketua RT Kp. Nambo

Indah, Kelurahan Nambo Jaya, Kecamatan Karawaci

16. Kode I 9-1, menunjukan daftar informan dari Anak Putus Sekolah,

17. Kode I 9-2, menunjukan daftar informan dari Anak Putus Sekolah,

18. Kode I 9-3, menunjukan daftar informan dari Orangtua Anak Putus

Sekolah,

Setelah memberikan kode pada aspek tertentu yang berkaitan dengan

masalah penelitian sehingga polanya ditemukan, maka dilakukan kategorisasi

berdasarkan jawaban-jawaban yang ditemukan dari penelitian dilapangan dengan

membaca dan menelaah jawaban-jawaban tersebut. Analisa data yang akan

dilakukan dalam penelitian ini menggunakan beberapa kategori dengan beberapa

dimensi yang dianggap sesuai dengan permasalahan penelitian dan kerangka teori

yang telah diuraikan sebelumnya. Dimensi-dimensi tersebut mengacu pada Kinerja

Organisasi Publik menurut Dwiyanto (2012:49-51) dan juga melihat pada Undang-

Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003.

4.2.2. Daftar Informan Penelitian

Pada penelitian mengenai Kinerja Dinas Pendidikan Kota Tangerang dalam

Mengatasi Permasalahan Anak Putus Sekolah, peneliti menggunakan teknik

purposive. Teknik purposive merupakan metode penetapan sampel dengan

berdasarkan pada kriteria-kriteria tertentu disesuaikan dengan informasi yang

dibutuhkan. Adapun informan- infoman yang peneliti tentukan, merupakan orang-

orang yang menurut peneliti memiliki informasi yang dibutuhkan dalam penelitian

ini, karena mereka (informan) dalam kesehariannya senantiasa berurusan dengan

permasalahan yang sedang diteliti.

Page 98: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

83

Informan dalam penelitian ini adalah semua pihak baik aparatur terkait dan

pihak-pihak lain yang ikut terlibat. Aparatur terkait adalah pegawai-pegawai Dinas

Pendidikan Kota Tangerang. Untuk keabsahan data dan untuk dapat menggali

secara mendalam mengenai penelitian ini maka peneliti pun mengambil informan

dari instansi terkait yang ikut kerlibat dalam kerja sama pada pencegahan siswa

putus sekolah baik dari pihak Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota

Tangerang, Komisi II DPRD Kota Tangerang, UPTD Pendidikan Dasar, Kelurahan,

Ketua RT, serta anak putus sekolah. Adapun informan yang bersedia untuk

diwawancari adalah:

Tabel 4.4

Daftar Informan

No Informan

Penelitian

Kode

Informan

Nama

Informan

Fungsi dan

Peran Informan Keterangan

1

Sekretaris Dinas

Pendidikan Kota

Tangerang

I 1

Hari

Purwanto, SE,

M.Si

Ketua Tim

Satuan Tugas

Wajib Belajar

Key

Informan

2

Kepala Bidang

Pembinaan PAUD

dan Pendidikan

Non Formal

I 2 Drs. H. M.

Adli

Anggota Tim

Satuan Tugas

Wajib Belajar

Key

Informan

3

Kepala Seksi

Peserta Didik dan

Pengembangan

Karakter

I 3-1 Aat Gunardi,

SE, M.AB.

Perwakilan

Kepala Bidang

Pembinaan

SMP/MTs

Key

Informan

4

Kepala Seksi

Kurikulum dan

Penilaian

I 3-2 Dr. H.

Mastaro, MA

Perwakilan

Kepala Bidang

Pembinaan

SD/MI

Key

Informan

5

Kasubid Sosial

Kemasyarakatan

Badan

Perencanaan

I 4-1

Nurfauziyah

Tohir S.P.,

M.S.E

Perumus

Program

Tangerang

Cerdas

Secondary

Informan

Page 99: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

84

Pembangunan

Daerah

6

Staff Seksi Peserta

Didik dan

Pengembangan

Karakter

I 4-2

Didin

Syarifudin,

S.Kom

Ketua PPTK

(Pejabat

Pelaksana Teknis

Kegiatan)

Tangerang

Cerdas 2017

Secondary

Informan

7

Sekretaris

Komisi II DPRD

Kota Tangerang

I 5 Bapak

Amarno

Perumusan dan

Pengawasan

Kebijakan di

Bidang

Pendidikan

Secondary

Informan

8

UPT Dinas

Pendidikan Kec.

Cibodas (Ketua

Penilik)

I 6-1 Bapak Ade

Dharmo Stakeholder

Secondary

Informan

9 Kasi Kemas Kel.

Nambo Jaya I 6-2 Bapak Zubi Stakeholder

Secondary

Informan

10 Forum CSR Kota

Tangerang I 7

Bapak

Mulyanto LSM

Secondary

Informan

11 Ketua RT 02 Kp.

Cibodas Kecil I 8-1 Bapak Nana Masyarakat

Key

Informan

12 Ketua RT 02 Kp.

Bugel I 8-2 Ibu Santi Masyarakat

Key

Informan

13 Ketua RT 01 Kp.

Nambo Indah I 8-3 Ibu Eli Masyarakat

Key

Informan

14 Anak Putus

Sekolah I 9-1 Aryansyah Masyarakat

Key

Informan

15 Anak Putus

Sekolah I 9-2 Taufik Kamil Masyarakat

Key

Informan

16 Orangtua Anak

Putus Sekolah I 9-3 Ibu Rosdiana Masyarakat

Key

Informan

(Sumber: Peneliti, 2018)

Page 100: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

85

4.3. Deskripsi Hasil Penelitian

Pembahasan dan analisis dalam penelitian ini merupakan data dan fakta

yang peneliti dapatkan langsung dari lapangan serta disesuaikan dengan teori yang

peneliti gunakan. Untuk mengetahui bagaimana Kinerja Dinas Pendidikan Kota

Tangerang dalam Mengatasi Permasalahan Anak Putus Sekolah maka peneliti

menggunakan teori Kinerja Organisasi Sektor Publik menurut Dwiyanto (2012:49-

51):

1. Produktivitas

2. Kualitas Layanan

3. Responsivitas

4. Responsibilitas

5. Akuntabilitas

Adapun pembahasan yang dapat peneliti paparkan adalah sebagai berikut:

4.3.1. Produktivitas

Pada umumnya produktivitas dipahami sebagai rasio antara input dengan

output, konsep tersebut kemudian dikembangkan menjadi lebih luas dengan

memasukan seberapa besar pelayanan publik itu memiliki hasil yang diharapkan

sebagai salah satu indikator kinerja yang penting. Berdasarkan hal tersebut maka

perlu melihat sumber daya masnuasia (SDM) serta anggaran untuk pembiayaan

dalam bidang pendidikan terutama focus terhadap upaya dalam mengatasi anak

putus sekolah itu sendiri. Sebagaimana dalam wawancara yang disampaikan oleh

Bapak Hari Purwanto, SE, M.Si selaku Sekretaris Dinas Pendidikan Kota

Tangerang sebagai berikut:

“Sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk menunjang tupoksi Dinas

Pendidikan Kota Tangerang sejauh ini dari Dinas sampai ke unit paling

Page 101: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

86

bawah secara umum memadai. Namun di lihat dalam tatanan ideal tentu

belum memadai.” (Wawancara dilakukan pada Senin, 19 Maret 2018 pukul

15.00 WIB di Kantor Dinas Pendidikan Kota Tangerang)

Hal tersebut ditambahkan oleh Kepala Bidang Pembinaan SMP yang

diwakili oleh Bapak Aat Gunardi, SE, M.AB. selaku Kepala Seksi Peserta Didik

dan Pengembangan Karakter sebagai berikut:

“Sebenarnya secara umum dikatakan ideal ya belum. Karena terus terang

kami masih butuh pegawai lagi untuk menangani kegiatan yang cukup

banyak disini. Dari segi kualitas kalau saya rasa ya memang harus

ditingkatkan juga. Yang namanya pekerjaan itu dinamis makin tahun makin

bertambah dinamikanya jadi setiap tahun harus dibutuhkan sdm yang lebih

berkualitas dari segi pengaklaman, pendidikan, karena kalau di sini

beragam background pendidikannya mulai dari SMA sampai S3. Di bawah

S1 juga masih ada di sini. Tetapi secara umum berkaca kepada pengalaman

tahun-tahun sebelumnya kami masih bisa menjalankan kegiatan dengan

baik walaupun terbatas. Tetapi alangkah baiknya ada penambahan

personil sehingga dapat berjalan lebih baik lagi.” (Wawancara dilakukan

pada Senin, 6 Maret 2018 pukul 10.00 WIB di Kantor Dinas Pendidikan

Kota Tangerang)

Berdasarkan wawancara di atas dapat diketahui bahwa sumber daya

manusia (SDM) dalam hal ini adalah pegawai di lingkungan organisasi Dinas

Pendidikan Kota Tangerang yang menjalankan seluruh aktivitas maupun kegiatan

di bidang pendidikan masih dikatakan belum ideal. Dilihat dari data

kepegawaiannya, pegawai di Dinas Pendidikan Kota Tangerang memiliki latar

belakang pendidikan yang beragam mulai dari SMA sampai dengan Strata 3 (S3).

Dinas Pendidikan merupakan pembantu Walikota Tangerang dalam urusan

pendidikan yang memiliki ruang lingkup sangat besar yakni mulai dari sekolah-

sekolah baik itu PAUD, TK, SD sampai SMP yang ada di Kota Tangerang,

sekaligus mengurusi guru-guru dan muridnya. Maka dari itu masih dibutuhkan lagi

pegawai-pegawai yang mumpuni dari segi kualitas bahkan kuantitas karena ruang

Page 102: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

87

lingkup dan urusan pekerjaannya yang dinamis. Hal ini juga disampaikan oleh

Bapak Didin Syarifudin, S.Kom selaku Staff Seksi Peserta Didik dan

Pengembangan Karakter yang mengurusi Program Kegiatan Tangerang Cerdas,

sebagai berikut:

“Kalau di lingkungan Dinas, kurang memadai ya. Karena memang proses

administrasi dalam proses verifikasi, pendataan dan sebagainya itu agak

susah jadi harus ada bagian yang terfokus. Sedangkan pekerjaan di Dinas

kan macem-macem ke sana ke sini. Padahal kalau bisa sih difokuskan jadi

ada bagian yang melakukan verifikasi, ada yang melalukan pendataan ada

orang dinas yang ke sekolah atau ke rumahnya, sampling melihat kondisi

real, itu kami tidak bisa karena memang agak kurang. Tapi kalau dibilang

cukup ya kami harus mencukupi. Alhamdulillah pekerjaan tidak ada

kendala. Walaupun terkadang ada kesulitan itu semua akhirnya selesai

tepat waktu. Saling mengisi dan membantu saja.” (Wawancara dilakukan

pada Senin, 6 Maret 2018 pukul 09.00 WIB di Kantor Dinas Pendidikan

Kota Tangerang)

Berdasarkan petikan wawancara di atas, proses administrasi dalam kegiatan

yang dilakukan seperti verifikasi, pendataan dan sebagainya itu agak susah jika

tidak ada bagian yang terfokus pada satu pekerjaan. Karena selama ini semua

kegiatan tersebut dilimpahkan kepada satu orang pegawai sedangkan di Dinas

Pendidkan sendiri ada bermacam-macam pekerjaan. Hal senada juga disampaikan

oleh Kepala Bidang Pembinaan SD yang diwakili oleh Bapak Dr. H. Mastaro, MA

selaku Kepala Seksi Kurikulum dan Penilaian mengatakan sebagai berikut:

“Kalau untuk SDM secara kualitas saya yakin memadai dan mumpuni.

Artinya semua permasalahan yang berdasarkan kewajiban mereka bisa

terlaksanakan dengan baik. Tapi kalau dari segi kuantitas kami akui masih

jauh arrtinya kekurangan keterbatas dari anggaran untuk PNS maupun

THL itu sendiri ketika kami ingin merekrut kesulitan.” (Wawancara

dilakukan pada hari Jumat, 6 April 2018 pukul 15.00 WIB di Kantor Dinas

Pendidikan Kota Tangerang)

Berdasarkan wawancara di atas secara kualitas pegawai di Dinas Pendidikan

dapat dikatakan sudah baik. Keterbatasan jumlah pegawai yang dimiliki namun

Page 103: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

88

berkaca dari pengalam yang ada semua permasalahan dan pekerjaan di Dinas

Pendidikan dapat terlaksana dengan baik. Selain itu dengan adanya keterbatasan

jumlah pegawai tersebut, Dinas Pendidikan Kota Tangerang sudah mencoba

mengatasinya dengan merekrut Tenaga Harian Lepas. Seperti yang juga

disampaikan oleh Bapak Aat Gunardi, SE, M.AB. selaku Kepala Seksi Peserta

Didik dan Pengembangan Karakter sebagai berikut:

“THL ada sekitar 9 orang. Ada yang bertugas membantu di administrasi.

Karena untuk mendapatkan personil tambahan kami tidak mudah apalagi

kalau kami butuhnya PNS, itu kami perlu koordinasi dengan instansi

pengelola kepegawaian. Kemudian kalau kami merekrut THL atau honorer

itu pun sudah dibatasi dan tidak boleh merekrut lagi karena terkait dengan

penganggaran insentifnya untuk tunjangan. Tetapi secara umum berkaca

kepada pengalaman tahun-tahun sebelumnya kami masih bisa menjalankan

kegiatan dengan baik walaupun terbatas. Tetapi alangkah baiknya ada

penambahan personil sehingga dapat berjalan lebih baoik lagi.”

(Wawancara dilakukan pada hari Senin, 6 Maret 2018 pukul 10.00 WIB di

Kantor Dinas Pendidikan Kota Tangerang)

Berdasarkan petikan wawancara di atas Tenaga Harian Lepas yang ada saat

ini berjumlah 9 orang. Sehingga dengan jumlah Pegawai Negeri Sipil dilingkungan

Dinas Pendidikan Kota Tangerang yang saat ini berjumlah 84 pegawai ditambah

dengan 9 orang tenaga honorer yang ditugaskan untuk membantu dalam proses

administrasi. Daftar tenaga haraian lepas di Dinas Pendidikan Kota Tangerang

dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:

Page 104: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

89

Tabel 4.5

Daftar Tenaga Harian Lepas di Dinas Pendidikan Kota Tangerang

Tahun 2018

No. Nama Pangkat / Golongan Jabatan

1. Euis Siti Syafa’ah - THL

2. Kamalia Tri Utami, S.Kom - THL

3. Hadiri - THL

4. Akbar Indrawan - THL

5. Ftrianita - THL

6. Nur Fitri Elia - THL

7. Eka Rachman Hartawan - THL

8. Irpan Rifa’i - THL

9. Wildan Fikri - THL

(Sumber: Dinas Pendidikan Kota Tangerang, 2018)

Berdasarkan tabel 4.5 di atas, dapat diketahui bahwa jumlah tenaga honorer

di Dinas Pendidikan Kota Tangerang berjumlah 9 orang. Namun jumlah Tenaga

Harian Lepas yang direkrut pun berdasarkan peraturan ada batasannya sehingga

tidak boleh mengambil lebih banyak tenaga lagi karena akan berkaitan dengan

penganggaran nantinya. Selain itu disamping sudah merekrut tenaga honorer, dalam

melaksanakan kegiatannya Dinas Pendidikan Kota Tangerang juga memiliki Unit

Pelaksana Teknis di setiap kecamatan, yakni tersebar di 13 kecamatan di Kota

Tangerang. Seperti yang disampaikan oleh Bapak Hari Purwanto, SE, M.Si

Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Tangerang sebagai berikut:

“Sebenarnya kami ada unit di pendidikan dasar kecamatan atau UPT

Pendidikan Dasar, mereka ini adalah yang paling depan terkait pelayanan

terhadap sekolah yang ada di wilayah masing-masing.” (Wawancara

dilakukan pada Senin, 19 Maret 2018 pukul 15.00 WIB di Kantor Dinas

Pendidikan Kota Tangerang)

Page 105: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

90

Berdasarkan petikan wawancara di atas, UPTD Pendidikan Dasar adalah

pegawai-pegawai yang masih berada di bawah organisasi Dinas Pendidikan yang

ditempatkan di wilayah perkecamatan di Kota Tangerang. UPTD Pendidikan Dasar

merupakan unit paling terdepan dan paling dekat dengan masyarakat terkait

pelayanannya terhadap sekolah maupun guru dan siswanya yang ada di lapangan.

Dengan keterbatasan jumlah pegawai yang ada, Dinas Pendidikan telah

mensiasatinya dengan merekrut tenaga honorer yang meskipun dalam peraturan

jumlahnya harus dibatasi. Selain itu dengan ruang lingkup pekerjaan Dinas yang

sangat besar dapat terbantu dengan unit dari UPTD Pendidikan Dasar di wilayah

masing-masing perkecamatan.

Selain itu dari segi anggaran, Dinas Pendidikan memiliki anggaran yang

memadai untuk menunjang pelaksanaan pendidikan maupun pekerjaannya. Seperti

yang disampaikan oleh Ibu Nurfauziyah Tohir S.P., M.S.E selaku Kepala Sub

Bidang Sosial Kemasyarakatan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah:

“Berkaca dari pelaporan, angaran untuk pendidikan di Kota Tangerang

baik. Selain itu pembangunan-pembangunan ruang kelas baru juga sudah

dilakukan sehingga daya tamping meningkat.” (Wawancara dilakukan pada

hari Selasa, 6 Maret 2018 pukul 10.00 WIB di Kantor Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah Kota Tangerang)

Berdasarkan petikan wawancara di atas, Badan Perencanaan Pembangunan

Daerah Kota Tangerang selaku mitra Dinas Pendidika dalam bidang pendidikan

menyampaikan bahwa dari laporan anggaran pendidikan yang ada dapat dikatakan

dalam hal ini anggaran pendidikan di Kota Tangerang dapat dikatakan sudah baik.

Hak senada juga disampaikan oleh Bapak Amarno selaku Komisi II DPRD Kota

Tangerang sebagai berikut:

Page 106: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

91

“Anggaran kami sudah lebih baik dari nasional. Ketentuan nasional

anggaran pendidikan itu 20% dari APBD, kalau kami sudah 29% dan cukup

baik.” (Wawancara dilakukan pada hari Rabu, 7 Maret 2018 pukul 14.00

WIB di Kantor Komisi II DPRD Kota Tangerang).

Berdasarkan petikan wawancara di atas, Kota Tangerang persentasenya

sudah mengamanatkan anggaran pendidikan yang harus setidaknya 20% dari

Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD). Hal tersebut penulis coba untuk

melakukan verifikasi di Dinas Pendidikan Kota Tangerang, dan didapatkan data

sebagai berikut:

Tabel 4.6

Anggaran Pendidikan di Kota Tangerang Tahun 2014-2015

No. Tahun

Anggaran APBD KOTA

BELANJA BIDANG

PENDIDIKAN

%

1. Tahun 2014 3,51 Triliun 1,07 Triliun 30,5

2. Tahun 2015 3,83 Triliun 1,08 Triliun 28,19

3. Tahun 2016 3,69 Triliun 1,10 Triliun 29,65

4. Tahun 2017* 4,49 Triliun 1,09 Triliun 24,28

(Sumber: Dinas Pendidikan Kota Tangerang, 2018)

Berdasarkan tabel 4.6 di atas, Kota Tangerang sejak tahun 2014 – 2017

alokasi anggaran di bidang pendidikan lebih dari 20%. Hal tersebut dapat dikatakan

telah memenuhi amanat dari UU Nomor 20 Tahun 2003 pasal 49 ayat 1. Kota

Tangerang pada tahun 2017 memiliki APBD sebesar Rp 4,49 Triliun, dan Rp 1,09

Triliun dianggarkan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan masyarakat Kota

Tangerang. Anggaran pendidikan tersebut diantaranya dialokasikan untuk

mendukung kebutuhan pendidikan diantaranya satgas wajib belajar 9 tahun,

program 1000 ruang kelas baru, dan pemberian subsidi pendidikan bagi anak-anak

Page 107: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

92

kurang mampu di Kota Tangerang. Anggaran tersebut dilihat secara lebih rinci dari

rekapitulasi belanja langsung program dan kegiatan pendidikan di Dinas

Pendidikan Kota Tangerang tahun 2017 sebagai berikut:

Tabel 4.7

Belanja Langsung Program dan Kegiatan Pendidikan di Dinas Pendidikan

Kota Tangerang Tahun 2017

No. Uraian Anggaran

1. Program Pendidikan Anak Usia Dini 606 Juta

2. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar

Sembilan Tahun 254 Milyar

3. Program Pendidikan Non Formal 1,03 Milyar

4. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan

Tenaga Kependidikan 167 Milyar

Total 423 Milyar

(Sumber: Dinas Pendidikan Kota Tangerang, 2018)

Berdasarkan tabel 4.7 di atas, dapat diketahui rincian anggaran belanja

langsung program dan kegiatan di bidang pendidikan Dinas Pendidikan Kota

Tangerang sebesar 423 Milyar yang dialokasikan untuk jenjang pendidikan mulai

dari Pendidikan Anak Usia Dini, Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun,

Pendidikan Non Formal, hingga Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga

Pendidik. Kemudian terkait alokasi anggarannya untuk anak putus sekolah, Bapak

Hari Purwanto, SE, M.Si selaku Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Tangerang dan

Ketua Satuan Tugas Wajib Belajar mengatakan sebagai berikut:

“Sejauh ini untuk anak putus sekolah ini anggarannya belum ada dari

APBD. Jadi kemarin itu kita bekerja sama dengan Pengelola CSR tingkat

Kota. Kami mintakan bantuan dari sana, terutamanya untuk biaya ujian

kesetaraan, biayanya sekitar Rp400.000,- sampai Rp600.000,- per siswa.

Page 108: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

93

Jadi dibayarkan dan dimintakan dari sana.” (Wawancara dilakukan pada

hari Senin, 19 Maret 2018 pukul 15.00 WIB di Kantor Dinas Pendidikan

Kota Tangerang)

Hal ini ditambahkan oleh Bapak Drs. H. M. Adli selaku Kepala Bidang

Pembinaan PAUD dan Pendidikan Non Formal dan Anggota Satuan Tugas Wajib

Belajar sebagai berikut:

“Kita memang belum menganggarkan untuk anak putus sekolah. Saat ini

sedang dianggarkan. Tetapi kita sudah komunikasikan dengan Forum CSR

atau Forum Tanggung Jawab Sosial Lingkungan dan memintakan bantuan

dana dari mereka. Setiap perusahaan baik BUMD, BUMN maupun swasta

dan sebagainya, mereka ada kewajiban mengeluarkan dana CSR itu 2,5%

uang keuntungan perusahaan yang diperuntukkan untuk kegiatan social di

lingkungan.” (Wawancara dilakukan pada hari Senin, 19 Maret 2018 pukul

14.00 WIB di Kantor Dinas Pendidikan Kota Tangerang)

Berdasarkan wawancara di atas, alokasi yang secara khusus dianggarkan

dari APBD untuk anak putus sekolah belum ada dan sedang dianggarkan untuk

tahun berikutnya. Anggaran yang ada saat ini lebih difokuskan kepada tindakan-

tindakan preventif atau pencegahan melalui bantuan biaya pendidikan agar

meminimalisir anak putus sekolah. Kemudian untuk anak putus sekolah, Dinas

Pendidikan bekerja sama dengan Forum CSR Kota Tangerang. Hal dibenarkan oleh

oleh Bapak Mulyanto selaku Ketua Forum CSR Kota Tangerang, beliau

memaparkan sebagai berikut:

“Betul dinas pendidikan meminta bantuan dari kami. Kami crosscheck

kebenarannya kami koordinasi ke beberapa perusahaan yang dana CSRnya

diperuntukkan untuk dana CSR. Untuk baiaya tutor / pengajar dan biaya

ujian nasional kesetaraan paket yang berstandar computer. Pendidikan jadi

prioritas juga buat kami selain kesehatan. Sekitar 3M dana yang diusulkan

untuk computer dan biaya operasional. Jadi kami mungkin akan melibatkan

beberapa perusahan.” (Wawancara dilakukan pada hari Kamis, 22 Maret

2018 pukul 15.00 di Kantor Forum CSR Kota Tangerang)

Page 109: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

94

Berdasarkan petikan wawancara di atas, Ketua Forum CSR Kota Tangerang

mengkonfirmasi bahwa benar Dinas Pendidikan meminta bantuan untuk anak-anak

putus sekolah dalam hal ini terkait untuk biaya pengajar dan ujian kesetaraan paket.

Forum CSR Kota Tangerang merupakan forum yang mewadahi dana-dana

tanggung jawab social lingkungan dari beberapa perussahaan yang ada untuk

menanggulangi upaya-upaya lain yang tidak bisa dibiayai oleh APBD.

Kemudian untuk mengukur produktivitas dapat juga dilihat dari aspek

output atau hasil pelaksanaan pekerjaan karena aspek tersebut saling berhubungan.

Dengan melihat aspek input seperti sumber daya manusia dan anggaran yang

dimiliki Dinas Pendidikan Kota Tangerang dalam pelaksanaan kegiatan di bidang

pendidikan, maka kita juga perlu menegtahui berapa jumlah anak-anak putus

sekolah yang sudah ditangani dan bagaimana kelanjutannya. Berdasarkan

wawancara dengan Bapak Hari Purwanto, SE, M.Si selaku Sekretaris Dinas

Pendidikan Kota Tangerang dan Ketua Satuan Tugas Wajib Belajar sebagai berikut:

“Kami sudah mendata dan didapat jumlah anak yang putus sekolah sekitar

1800an saat pendataan. Jadi mereka itu anak putus sekolah yang sudah

beberapa lama tidak sekolah dan yang nantinya akan disekolahkan di

PKBM.” (Wawancara dilakukan pada hari Senin, 19 Maret 2018 pukul

15.00 WIB di Kantor Dinas Pendidikan Kota Tangerang)

Hal ini juga ditambahkan oleh Bapak Drs. H. M. Adli selaku Kepala Bidang

Pembinaan PAUD dan Pendidikan Non Formal sebagai berikut:

“Data awal ada 1800, setelah diverifikasi menjadi 1725. Paling banyak

pada usia SMP dan SMA. Kalau SD persentasenya kecil. Mungkin

diperkirakan sekitar Usia SD 10%, SMP 40%, dan SMA 50%”.

(Wawancara dilakukan pada hari Senin, 19 Maret 2018 pukul 14.00 WIB di

Kantor Dinas Pendidikan Kota Tangerang)

Page 110: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

95

Berdasarkan wawancara di atas, dapat diketahui bahwa jumlah anak-anak

putus sekolah yang sudah berhasil terdata dan setelah diverifikasi sebanyak 1725

anak. Anak putus sekolah yang ditemukan ini sudah putus sekolah beberapa lama

sehingga sudah ada yang bekerja untuk membantu biaya orangtuanya. Presentase

anak putus sekolah di Kota Tangerang berdasarkan jenjang pendidikan terakhirnya

dapat dilihat pada diagram di bawah ini:

Diagram 4.1

Persentase Anak Putus Sekolah Hasil Pendataan dan Verifikasi

Berdasarkan Jenjang Pendidikan Terakhir di Kota Tangerang Tahun 2017

(Sumber: Diolah Penulis dari Dinas Pendidikan Kota Tangerang, 2018)

Berdasarkan diagram 4.1 di atas, dapat diketahui bahwa persentase anak

putus sekolah hasil pendataan dan verifikasi sebanyak 1725 anak di Kota Tangerang

berdasarkan jenjang pendidikan terakhirnya, yang putus sekolah terbanayak pada

jenjang SMP sebesar 43%. Kemudian putus sekolah pada jenjang SD sebesar 27%,

dan putus sekolah pada jenjang SMA sebesar 30%. Selain itu disampaikan juga oleh

Bapak Amarno selaku Sekretaris Komisi II DPRD Kota Tangerang sebagai berikut:

SMA30%

SMP43%

SD27%

Page 111: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

96

“Jadi anak putus sekolah yang ditemukan ini rata-rata putusnya sudah

lama. Ada yang tidak mampu ingin melanjutkan, akhirnya dia bekerja

membantu orangtuannya.” (Wawancara dilakukan pada hari Rabu, 7 Maret

2018 pukul 14.00 WIB di Kantor Komisi II DPRD Kota Tangerang).

Berdasarkan petikan wawancara di atas, dapat diketahui bahwa anak-anak

yang terdata tersebut sudah putus sekolah beberapa lama dan memilih bekerja untuk

membantu orantuanya untuk kebutuhan biaya hidup. Untuk melihat persentase anak

putus sekolah di Kota Tangerang berdasarkan tahun putus dapat di lihat pada

diagram di bawah ini:

Diagram 4.2

Anak Putus Sekolah Hasil Pendataan dan Verifikasi

Berdasarkan Tahun Putus di Kota Tangerang Tahun 2017

(Sumber: Diolah Penulis dari Dinas Pendidikan Kota Tangerang, 2018)

Berdasarkan diagram 4.1 di atas, dapat diketahui bahwa persentase anak

putus sekolah hasil pendataan dan verifikasi sebanyak 1725 anak di Kota Tangerang

berdasarkan tahun putus di Kota Tangerang terbanyak putus sekolah pada tahun

2015 anak. Anak-anak putus sekolah ini ada yang tidak mampu melanjutkan karena

tidak memiliki biaya untuk pendidikan atau karena factor lingkungan sosial.

0

20

40

60

80

100

120

140

160

2017 2016 2015 2014 2013 2012 2011 2010 2009 2008 2007 2006 2005

Page 112: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

97

Sehingga semenjak putus sekolah, ia bekerja demi membantu orangtuanya mencari

nafkah. Hal tersebut peneliti coba lakukan penelitian di lapangan pada wilayah

Kecamatan Karawaci yang berdasarkan data memiliki jumlah anak putus sekolah

terbanyak, yaitu 333 anak putus sekolah. Observasi dan wawancara dilakukan di 3

kelurahan di Kecamatan Karawaci, yaitu Kelurahan Nambo Jaya, Kelurahan

Cimone, dan Kelurahan Bugel. Kondisi Kelurahan Nambo Jaya sendiri merupakan

lingkungan permukiman warga yang dekat dengan Kawasan Berikat atau pabrik

industri dan salah satu pusat perbelanjaan di Kota Tangerang. Wawancara dengan

Bapak Zubi selaku Kasi Kemasyarakatan Kelurahan Nambo Jaya, beliau

memaparkan sebagai beikut:

“Saya banyak ngobrol dengan warga kemarin ini. Ada Nana Rukmana

bapaknya Wawan Kemaljaya putus tahun 2017, kan dia tinggal dengan

orangtua di kontrakan. Dia sudah berhenti sekitar 6 bulan.” (Wawancara

dilakukan pada hari Jumat, 23 Maret 2018 pukul 14.00 WIB di Kantor

Kelurahan Nambo Jaya)

Hal ini juga ditambahkan oleh Bapak RT 01 Kp. Cibodas Kecil Kelurahan

Cimone sebagai berikut:

“Ada yang berhenti pas SD juga. Ada yang udah mau ujian SMP ya dia

berhenti.” (Wawancara dilakukan pada hari Rabu, 21 Maret 2018 pukul

14.00 WIB di Kp. Cibodas Kecil Kel. Cimone Kec. Karawaci)

Berdasarkan petikan wawancara di atas, dapat dilihat bahwa ada anak yang

putus tahun 2017 lalu dan ada pula yang sejak SD bahakan saat SMP sudah putus

Kemudian terkait bagaimana kelanjutan dari anak-anak putus sekolah ini setelah di

data, Bapak Drs. H. M. Adli selaku Kepala Bidang Pembinaan PAUD dan

Pendidikan Non Formal dan Anggota Satuan Tugas Wajib Belajar mengatakan

sebagai berikut:

Page 113: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

98

“Anak-anak yang putus sekolah kami arahkan untuk mengambil program

kejar paket yang sesuai dengan jenjang pendidikannya. Karena beberapa

dari mereka sudah ada yang bekerja.” (Wawancara dilakukan pada hari

Senin, 19 Maret 2018 pukul 14.00 WIB di Kantor Dinas Pendidikan Kota

Tangerang)

Hal ini juga ditambahkan oleh Bapak Ade Dharmo selaku Ketua Penilik dari

UPTD Pendidikan Dasar yang mendata anak-anak putus sekolah di Kota Tangerang

sebagai berikut:

“Saat ini anak-anak sudah ada yang bekerja sehinga diarahkan ke non

formal. Ada yang kerja, jaga warnet, di pabrik..” (Wawancara dilakukan

pada hari Kamis, 22 Maret 2018 pukul 09.00 WIB di Kantor UPTD

Pendidikan Dasar).

Berdasarkan wawancara di atas, setelah dilakukan pendataan dan

diverifikasi, anak-anak tersebut sudah diarahkan masuk sekolah Non Formal di

Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat di masing-masing wilayah. Hal tersebut

dilakukan terkait kondisi anak-anak putus sekolah yang sudah tidak sekolah

beberapa tahun sehingga untuk dimasukkan ke sekolah formal ada batasan usianya.

Selain itu berkaca dari anak-anak yang saat ini sudah ada yang bekerja membantu

orangtuanya akan lebih mudah dari segi waktu karena sekolah Non Formal terlihat

lebih fleksibel belajarnya yaitu seminggu sekali. Berikut data jumlah anak putus

sekolah yang sudah disalurkan ke Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat di Kecamatan

Karawaci sebagai berikut:

Page 114: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

99

Tabel 4.8

Data Jumlah Anak Putus Sekolah yang ada di Pusat Kegiatan Belajar

Masyarakat Kecamatan Karawaci Tahun 2017

No. Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Jumlah Anak

1 PKBM Surya Harapan 71

2 PKBM Assalam 69

3 PKBM Citra Nusantara 110

4 PKBM Mutiara Pabuaran 83

Total 333

(Sumber: Diolah Penulis dari Dinas Pendidikan Kota Tangerang, 2018)

Berdasarkan tebel 4.8 di atas, dapat diketahui anak putus sekolah di

Kecamatan karawaci yang berjumlah 333 anak sudah dimasukkan ke Pusat

Kegiatan Belajar Masyarakat yang ada di lingkungan terdekat tempat tinggalnya.

PKBM Citra Nusantara menampung anak putu sekolah terbanyak yaitu 110 anak

yang berasal dari Kelurahan Nambo Jaya, Cimone, dan Bugel. Setelah diarahkan

masuk sekolah Non Formal, saat ini kegiatan belajar mengajar sudah mulai

berlangsung. Seperti yang disampaikan oleh Ibu RT 01 Kp. Nambo Jaya sebagai

berikut:

“Udah pada sekolah lagi alhamdulillah pada giat anak-anaknya. Kompak,

berangkat bareng-bareng. Sekarang kan cari pekerjaan susah minimal

harus tamat SLTA. Dengan adanya kejar paket ini mereka bisa

melanjutklan sekolah yang sempat terhenti. Kesempatan bagus soalnya

ini.” (Wawancara dilakukan pada hari Rabu, 21 Maret 2018 pukul 16.00

WIB di Kp. Nambo Jaya Kel. Nambo Jaya Kec. Karawaci)

Hal ini juga ditambahkan oleh Taufik Kamil, yang merupakan anak putus

sekolah semenjak lulus dari SMP. Orangtuanya bekerja sebagai tukang ojek.

Page 115: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

100

Karena pada saat ingin melanjutkan ke jenjang SMA tidak ada biaya, akhirnya

Taufik Kamil terpaksa putus sekolah dan bekerja untuk membantu kedua

orangtuanya. Dalam mencari pekerjaan pun ia beberapa kali dikeluarkan karena

persyaratan tamatan belajranya yang dibawah kualifikasi. Wawancara yang

dilakukan dengan Taufik Kamil mengatakan sebagai berikut:

“Sudah ada 3 bulan berjalan mulai belajar lagi di PKBM Citra Nusantara.

Belajar tiap hari minggu, dari jam 11 sampai jam 2 siang. kita juga kompak

untuk belajarnya. Banyak guru-gurunya tiap pelajaran. Fasilitasnya di

sana juga sudah bagus. Rame yang pada mau belajar. Asik seru, guru-

gurunya juga ngerti murid-murid kayak kami. Dipisahin juga kelasnya tiap

paket. Satu kelas ada 40 lebih.” (Wawancara dilakukan pada hari Rabu, 21

Maret 2018 pukul 16.00 WIB di Kp. Nambo Indah Kel. Nambo Jaya Kec.

Karawaci).

Berdasarkan wawancara di atas, dapat diketahui bahwa anak-anak putus

sekolah yang berhasil didata dan diverifikasi oleh Dinas Pendidikan sudah mulai

mengikuti kegiatan belajar mengajar di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat di dekat

rumahnya masing-masing. Dimana waktu belajarnya yaitu pada hari Minggu pukul

11.00 sampai 14.00 WIB. Dengan dilakukan pendataan kepada anak-anak putus

sekolah dan saat ini telah disalurkan, anak-anak putus sekolah ini bisa kembali

belajar untuk menyelesaikan pendidikannya. Sehingga dengan demikian amanat

Walikota Tangerang dapat terwujudkan jangan sampai ada warganya yang putus

sekolah dan minimal menamatkan Wajib Belajar 12 Tahun. Analisis aspek

Produktivitas di Dinas Pendidikan dapat dilihat selengkapnya pada bagan berikut

ini:

Page 116: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

101

Bagan Analisis Aspek Produktivitas

di Dinas Pendidikan Kota Tangerang Tahun 2017

(Sumber: Penulis, 2018)

Berdasarkan analisis di atas, dapat diketahui bahwa input pekerjaan dari

Dinas Pendidikan memiliki sumber daya manusia sebanyak 84 pegawai di

lingkungan organisasinya. Untuk menunjang ruang lingkup pekerjaannya yang luas

dibantu oleh 8 orang tenaga honorer. Guna mengatasi permasalahan anak putus

sekolah, Dinas Pendidikan berkoordinasi dengan UPTD Pendidikan Dasar di setiap

kecamatan untuk mendata dan memverifikasi anak putus sekolah. Data awal

berjumlah 1800 anak putus sekolah di Kota Tangerang. Setelah dilakukan verifikasi

terdapat 1725 anak putus sekolah dan mereka sudah disalurkan ke Pusat Kegiatan

Belajar Masyarakat di lingkungannya untuk mengikuti Program Kejar Paket. Jadi

dapat disimpulkan berdasarkan aspek produktivitas yang melihat dari rasio antara

input dan output, di Dinas Pendidikan Kota Tangerang sudah berjalan baik.

Input :

1. SDM berjumlah 84

pegawai

2. Tenaga Harian

Lepas berjumlah 8

pegawai.

3. UPTD Pendidikan

Dasar di 13

Kecamatan.

4. Anggaran

Pendidikan 24% dari

APBD

APBD = 4,49 T

Pendidikan = 1,09 T

Proses :

Mengatasi

Permasalahan Anak

Putus Sekolah di Kota

Tangerang

Output :

1. Data awal terdapat

1800 anak putus

sekolah di Kota

Tangerang.

2. Setelah diverifikasi

sekitar 1725 anak

putus sekolah.

3. 1725 anak putus

sekolah disalurkan

ke PKBM untuk

Program Kejar

Paket.

Page 117: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

102

4.3.2. Kualitas Layanan

Dilihat dari indikator Kualitas Layanan, jika berkaca dari factor banyaknya

anak-anak putus sekolah karena ekonomi, maka dalam hal ini terkait dengan

program-program bantuan pendidikan apa saja yang diberikan oleh Dinas

Pendidikan Kota Tangerang untuk kemudahan akan mendapatkan pelayanan

pendidikan oleh anak-anak sehingga dapat meminimalisir anak putus sekolah dan

sejauh mana masyarakat mengetahui program-program bantuan pendidikan yang

ada. Wawancara dengan Bapak Aat Gunardi, SE, M.AB. selaku Kepala Seksi

Peserta Didik dan Pengembangan Karakter sebagai berikut:

“Ada. Program Tangerang Cerdas yang dirintis sejak tahun 2014 dan BOP

Sekolah Formal dan Non Formal. BOP itu pendamping BOS yang dari

pusat. BOP tujuannya meringankan biaya pendidikan masyarakat secara

tidak langsung jangka panjangnya bagaimana siswa di kota Tangerang

dapat bersekolah secara murah bahkan gratis.” (Wawancara dilakukan

pada hari Selasa, 6 Maret 2018 pukul 10.00 WIB di Kantor Dinas

Pendidikan Kota Tangerang)

Hal tersebut ditambahkan pula oleh Bapak Hari Purwanto, SE, M.Si selaku

Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Tangerang sebagai berikut:

“Jadi BOP itu membebaskan atau menggratiskan biaya SPP. Kalau untuk

SD Rp50.000,- untuk SMP Rp105.000,-“ (Wawancara dilakukan pada hari

Selasa, 19 Maret 2018 pukul 15.00 WIB di Kantor Dinas Pendidikan Kota

Tangerang)

Berdasarkan wawancara di atas, dapat diketahui bahwa Pemerintah Kota

Tangerang melalui Dinas Pendidikan memberikan sebuah program Bantuan

Operasional Pendidikan yang selanjutnya disingkat BOP ini sebagai pendamping

program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dari pemerintah pusat.

Page 118: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

103

Gambar 4.2

Dokumen Peraturan Walikota Tangerang Nomor 127 Tahun 2016

(Sumber: Dinas Pendidikan Kota Tangerang, 2018)

Berdasarkan Peraturan Walikota Tangerang Nomor 127 Tahun 2016

tentang Petunjuk Teknis Biaya Operasional Pendidikan pada Satuan Pendidikan

Dasar Tahun 2017, salah satu tujuan khususnya adalah membebaskan biaya

seluruh siswa satuan pendidikan dasar dari iuran rutin. Sasaran penerima program

ini yaitu SD/MI Negeri, SMP/MTs Negeri dan SD/MI dan SMP/MTs Swasta

untuk bantuan iuran sekolah siswa yang berdomisili di Kota Tangerang dibuktikan

KTP dan KK orangtua siswa. Biaya yang diberikan yaitu sebesar Rp50.000,00

untuk SD/MI dan Rp105.000,00 untuk SMP/MTs. Jadi dengan adanya program

BOP ini dapat dikatakan bahwa seluruh sekolah SD sampai SMP negeri di Kota

Tangerang sudah gratis. Sedangkan untuk SD dan SMP swasta baru beberapa saja

yang menerima bantuan ini karena sekolah swasta memiliki otoritas tersendiri.

Page 119: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

104

Seperti yang disampaikan oleh Bapak Aat Gunardi, SE, M.AB. selaku Kepala Seksi

Peserta Didik dan Pengembangan Karakter sebagai berikut:

“Jumlahnya 99 sekolah swasta yang datang dari yang diundang sekitar

200an. Kami inginnya semua sekolah swasta, namun tidak semua setuju

karena ketentuannya yang kami buat gratis itu untuk swasta berupa subsidi

SPP itu sebesarRp105.000,- nah kalau sekolah swasta yang sudah menarik

SPP lebih besar dari itu, mereka tidak mau karena MoUnya ketika sekolah

swasta itu sudah menerima banuan dari kami mereka tidak boleh lagi narik

ke siswa.” (Wawancara dilakukan pada hari Selasa, 6 Maret 2018 pukul

10.00 WIB di Kantor Dinas Pendidikan Kota Tangerang)

Berdasarkan wawancara di atas dapat diketahui bahwa pemerintah Kota

Tangerang hanya mensubsidi biaya iuran rutin untuk SMP sebesar Rp 105.000,-.

Ketika sekolah-sekolah swasta sudah ada yang manarik iuran ke siswanya lebih

besar dari itu kemungkinan mereka tidak akan menerima bantuan Biaya

Operasional Pendidikan tersebut. Karena berdasarkan ketentuan dan perjanjian

yang sudah dibuat, ketika sekolah menerima Bantuan Oprasional Pendidikan

tersebut, maka tidak diperbolehkan lagi menarik iuran rutin kepada siswanya.

Disamping Program Bantuan Operasional Pendidikan, Pemerintah Kota

Tangerang melalui Dinas Pendidikan memiliki program bantuan biaya pendidikan

lain yang bertujuan untuk memberikan biaya personal kepada siswa/i yang masih

bersekolah untuk keperluan peralatan sekolah maupun transportasi. Bapak Drs. H.

M. Adli selaku Kepala Bidang Pembinaan PAUD dan Pendidikan Non Formal

mengatakan sebagai berikut:

“Ada program Tangerang Cerdas yang sasaran penerimanya itu adalah

siswa kurang mampu jenjang SD sampai SMP.” (Wawancara dilakukan

pada hari Selasa, 19 Maret 2018 pukul 14.00 WIB di Kantor Dinas

Pendidikan Kota Tangerang)

Page 120: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

105

Hal ini juga ditambahkan oleh Bapak Didin Syarifudin, S.Kom selaku Ketua

Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan Tangerang Cerdas sebagai berikut:

“Namanya Program Tangerang Cerdas. Untuk siswa sekolah ditingkat SD

sampai SMP dengan besaran biaya personal yang diberikan yaitu

100.000,-/bulan untuk siswa SMP dan 80.000,-/bulan untuk siswa SD

diberikan pertriwulan melalui rekening bank. Jadi si penerima diberikan

atm bank.” (Wawancara dilakukan pada hari Selasa, 6 Maret 2018 pukul

09.00 WIB di Kantor Dinas Pendidikan Kota Tangerang)

Berdasarkan wawancara di atas, dapat diketahui Program Tangerang Cerdas

merupakan program bantuan pendidikan berupa biaya personal kepada siswa/i

kurang mampu yang masih bersekolah di Kota Tangerang.

Gambar 4.3

Dokumen Peraturan Walikota Tangerang Nomor 132 Tahun 2016

(Sumber: Dinas Pendidikan Kota Tangerang, 2018)

Page 121: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

106

Berdasarkan Peraturan Walikota Tangerang Nomor 132 Tahun 2016 yang

berisi ketentuan-ketentuan terkait Program Tangerang Cerdas, salah satu poin

dalam tujuannya adalah meberikan bantuan biaya pendidikan untuk mengurangi

angka putus sekolah dan memfasilitasi anak usia sekolah untuk bersekolah

kembali. Besaran biaya yang diberikan adalah 100.000,-/bulan untuk siswa

SMP/MTs dan 80.000,-/bulan untuk siswa SD/MI.

Dalam peraturan disebutkan pula bahwa kriteria peserta didik yang berhak

menerima bantuan yaitu warga Kota Tangerang kategori miskin dan rentan miskin

yang tercantum dalam data BPS-PPLS yang telah diverifikasi oleh Pemerintah Kota

Tangerang untuk kepentingan pendidikan dan terdaftar sebagai peserta didik pada

satuan pendidikan di Kota Tangerang. Terkait prosedur penerimaan program ini,

Ibu Nurfauziyah Tohir S.P., M.S.E selaku Kepala Sub Bidang Sosial

Kemasyarakatan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan sebagai Perumus

Program Tangerang Cerdas mengatakan sebagai berikut:

“Ada data terkait Program Perlindungan Lingkungan Sosial (PPLS), dari

data itu berisi masyarakat yang rentan dalam bidang sosial. Data PPLS

berisi data-data kependudukan yang khusus untuk bantuan-bantuan

dibidang sosial. Dan kami mau bantu siswa-siswa yang ada di data itu Jadi

dalam proses penerimaan bantuannya kami berdasarkan data itu. Jadi ada

data itu, kemudian diolah untuk kebutuhan Dinas yang ada di Kota

Tangerang, termasuk Dinas Pendidikan.” (Wawancara dilakukan pada hari

Selasa, 6 Maret 2018 pukul 10.00 WIB di Kantor Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah Kota Tangerang)

Hal ini juga ditambahkan oleh Bapak Didin Syarifudin, S.Kom selaku Ketua

Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan Tangerang Cerdas sebagai sebagai berikut:

“Setelah diserahkan oleh Bappeda kepada kami lalu kami berikan kepada

sekolah-sekolah, kemudian data itu diolah oleh sekolah, untuk dicari

apakah betul ada siswanya yang masuk dalam data itu, ketika betul ada,

Page 122: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

107

maka diusulkan ke Dinas untuk dapat bantuan. Jadi jika berdasarkan data

BPS tadi setelah diverifikasi oleh sekolah ternyata benar ada siswanya,

maka diusulkan ke kami untuk dapat bantuan yang nantinya melalui

rekening bank.” (Wawancara dilakukan pada hari Selasa, 6 Maret 2018

pukul 09.00 WIB di Kantor Dinas Pendidikan Kota Tangerang)

Gambar 4.4

Alur Prosedur Penerimaan Program Tangerang Cerdas

(Sumber: Dinas Pendidikan Kota Tangerang, 2018)

Berdasarkan wawancara dan bagan di atas, dapat diketahui prosedur

penerimaan Program Tangerang Cerdas ini bersumber dari data BPS-PPLS yang

berisi daftar masyarakat yang rentan dalam bidang social. Data-data tersebut

kemudian diolah oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah yang selanjutnya

disingkat Bappeda untuk kebutuhan Dinas yang ada di Kota Tangerang, termasuk

Dinas Pendidikan. Setelah Bappeda mengolah dan memberikan data tersebut, Dinas

Pendidikan memverifikasinya melalui sekolah-sekolah terkait keabsahan data

siswanya yang masuk dalam daftar calon penerima Tangerang Cerdas. Nantinya

Page 123: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

108

sekolah memverifikasi lebih lanjut apakah nama yang terdaftar dalam data tersebut

merupakan benar siswanya atau bukan. Akhirnya setelah dilakukan verifikasi dan

diusulkan kembali oleh sekolah ke Dinas Pendidikan barulah bantuan tersebut dapat

diberikan ke siswanya melalui rekening bank.

Kemudian melihat dari sisi masyarakat dalam mengetahui program-

program bantuan tersebut, Dinas Pendidikan Kota Tangerang berasumsi bahwa

sosialiasi tekah sering dilakukan sehingga dapat dipastikan masyarakat sudah

mengetahuinya. Seperti yang disampaikan oleh Bapak oleh Bapak Aat Gunardi, SE,

M.AB. selaku Kepala Seksi Peserta Didik dan Pengembangan Karakter sebagai

berikut:

“Alhamdulillah sudah. Program itu sudah sejak 2014 sudah banyak orang

yang tahu. Tiap tahun tetap mensosialisasikan kepada msyarakat terkait

program-program bantuan pendidikan.” (Wawancara dilakukan pada hari

Selasa, 6 Maret 2018 pukul 10.00 WIB di Kantor Dinas Pendidikan Kota

Tangerang)

Gambar 4.5

Sosialisasi dan Verifikasi Data Penerima Tangerang Cerdas

(Sumber: Dinas Pendidikan Kota Tangerang, 2018)

Page 124: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

109

Hal tersebut senada dengan apa yang dikatakan oleh Ibu Nurfauziyah Tohir

S.P., M.S.E selaku Kepala Sub Bidang Sosial Kemasyarakatan Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah dan sebagai Perumus Program Tangerang Cerdas

mengatakan sebagai berikut:

“Saya pikir sudah cukup banyak yang tahu dan programnya pun sudah

dievaluasi dari tahun ke tahun dan dari dinas pendidikan sudah mencoba

untuk memasukkan sasaran yang benar-benar yang tidak mampu karena

program ini juga bertujuan untuk penanggulangan kemsikinan. Anak-anak

kurang mampu yang bersekolah dan berdomisili di Kota Tanggerang.”

(Wawancara dilakukan pada hari Selasa, 6 Maret 2018 pukul 10.00 WIB di

Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Tangerang)

Berdasarkan petikan wawancara di atas, Program Tangerang cerdas yang

dirintis sejak tahun 2014 sudah beberapa kali dilakukan evaluasi untuk memastikan

sasaran yang benar-benar adalah mereka yang tidak mampu karena program

bertujuan untuk penanggulangan kemsikinan dan juga sosialiasi dilakukan tiap

tahunnya. Observasi dan wawancara juga dilakukan oleh peneliti untuk

membuktikan. Bapak Zubi selaku Kepala Seksi Kemasyarakatan Kelurahan Nambo

Jaya mengatakan sebagai berikut:

“Banyak warga sudah mengetahuinya ya.” (Wawancara dilakukan pada

hari Jumat, 23 Maret 2018 pukul 14.00 WIB di Kelurahan Nambo Jaya).

Hal ini senada dengan apa yang dikatakan oleh Ibu RT 01 Kp. Nambo Indah

sebagai berikut:

“Iya tau ada Tangerang Cerdas, bantuan biaya yang pertigabulan

sekali.”(Wawancara dilakukan pada hari Rabu, 21 Maret 2018 pukul 16.00

WIB di Kp. Nambo Indah Kel. Nambo Jaya Kec. Karawaci).

Berdasarkan petikan wawancara di atas, dapat diketahui bahwa hampir

sebagian besar masyarakat telah mengetahui program-program bantuan biaya

pendidikan di Kota Tangerang.

Page 125: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

110

Selain kemudahan dalam memberikan layanan, kenyamanan dalam

pelayanan juga perlu untuk mengetahui sejauh mana kualitas layanan yang

diberikan oleh Dinas Pendidikan dengan melihat apakah program-program tersebut

sudah tepat sasaran yakni siswa kurang mampu di Kota Tangerang telah

mendapatkan bantuan biaya tersebut. Bapak oleh Bapak Aat Gunardi, SE, M.AB.

selaku Kepala Seksi Peserta Didik dan Pengembangan Karakter sebagai berikut:

“Sebagaian besar mungkin sudah, indikatornya dari laporan hasil. Tetapi

mungkin juga tidak karena mungkin ada yang terlewat saat pendataan. BPS

itu 5 tahun sekali pada saat disurvey mungkin si anak ini masih tergolong

orang mampu tetapi 5 tahun kesini bisa berubah dengan berbagai

kemungkinan yang terjadi pada orangtuanya sehingga tergolong keluarga

tidak mampu. Karena surveinya itu 5 tahunan bisa jadi saat pendataan

belum tercover. Kendalanya seperti itu. Ada masyarakat yang merasa

kurang mampu tetapi belum terdata sebagai peseta program bantyua

karena mekanisme datanya dari BPS tidak bisa update data secara periodik

sendiri, kami menungu updating data dari pusat. Jadi basis data Program

Tangerang Cerdas itu dari BPS, kami tidak boleh mendata sendiri karena

BPS itu instutusi resmi dari pusat, data-data kemiskinan itu adanya di

sana.” (Wawancara dilakukan pada hari Selasa, 6 Maret 2018 pukul 10.00

WIB di Kantor Dinas Pendidikan Kota Tangerang)

Hal tersebut senada dengan apa yang dikatakan oleh Ibu Nurfauziyah Tohir

S.P., M.S.E selaku Kepala Sub Bidang Sosial Kemasyarakatan Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah dan sebagai Perumus Program Tangerang Cerdas

mengatakan sebagai berikut:

“Seharusnya iya, karena kami tahu data rumah tangga sasaran kemiskinan

itu tidak stabil, mobilitasnya tinggi, kadang-kadang si miskin itu di tahun

yang lalu dia masih miskin tahun berikutnya tidak miskin. Atau data-data

yang disampaikan itu pada saat pendataan, karena kami pakai data BPS

PPLS atau data BDT itu pendataannya tahun 2015 terakhir itu harus

diupdate terus oleh dinas pendidikan makanya kalau dibilang seluruh

masyarakat miskin tercover harapan kami iya. Walaupun kadang

dimasyarakat mungkin masih ada yang belum ya itu nanti diverifikasi dan

itu ada semacam update dari data awal.” (Wawancara dilakukan pada hari

Page 126: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

111

Selasa, 6 Maret 2018 pukul 10.00 WIB di Kantor Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah Kota Tangerang)

Berdasarkan wawancara di atas, dapat diketahui bahwa jika berkaca pada

data dari BPS-PPLS yang merupakan data resmi yang dikeluarkan oleh instansi

pusat dan dijadikan pedoman dalam sasaran penerima Tangerang Cerdas, dapat

dikatakan sudah tepat sasaran. Namun tidak dipungkiri bahwa masih terdapat siswa

kurang mampu di Kota Tangerang yang belum menerima bantuan biaya pendidikan

tersebut karena update dalam data tersebut dilakukan 5 tahun sekali. Sedangkan

kondisi ekonomi msyarakat sangat dinamis sehinggia tidak heran jika dilapangan

masih ditemukan siswa tidak mampu yang belum menerima. Terkait dengan

pedoman data sasaran penerima ini, Bapak Amarno selaku Skeretaris Komisi II

DPRD Kota Tangerang mengatakan sebagai berkut:

“Karena saran dari BPK ketika peraturannya sudah harus berdasarkan

data BPS ya harus pakai data itu sja. Karena kasus tahun 2014 sempat

banyak usulan dari mana saja masuk untuk calon penerima, tidak murni

data dari BPS, akhirnya menjadi temuan di data BPK. Memang realitanya

seharusnya mereka dapat, tapi kalau memang tidak ada dalam data BPS

maka tidak boleh. Yang berhak untuk menentukan seseorang tidak mampu

itu BPS, karena memang mereka memiliki hitungan tersendiri dalam

mengklasifikasinya. Selain dari itu dikhawatirkan memiliki kepentingan

subjektif dalam mengkategorikan sebagai tidak mampu.” (Wawancara

dilakukan pada hari Rabu, 7 Maret 2018 pukul 14.00 WIB di Kantor Komisi

II DPRD Kota Tangerang)

Berdasarkan wawancara di atas, dapat diketahui bahwa Dinas Pendidkan

sempat mencoba cara usulan dari sekolah bagi siswanya yang kurang mampu tetapi

tidak ada dalam data BPS untuk dimasukkan sebagai peneriman bantuan Tangerang

Cerdas. Namun hal tersebut menjadi kasus temuan oleh Badan Pemeriksa

Keuangan karena timbul pembeasran anggaran yang tidak wajar. Sehingga BPK

menyarankan untuk mentaati peraturan yang telah dituangkan dalam Peraturan

Page 127: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

112

Walikota Nomor 132 Tahun 2016 di mana kategori peneriman bantuan Tangerang

Cerdas hanya berdasarkan data BPS-PPLS. karena jika diluar dari data tersebut

dikhawatirkan timbul kepentingan dan subjektifitas dalam mengklasifikasikan

siswa tersebut kurang mampu. Terkait solusi untuk mengatasi permasalahan data

Bapak Didin Syarifudin, S.Kom selaku Ketua Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan

Tangerang Cerdas sebagai sebagai berikut:

“Sebenarnya kami kemarin ngga sengaja ketemu dengan BPS, bisa saja

diubah dengan diusulkan. Terkait hal itu di Bappeda selaku pengelola data,

mereka selalu updating data, nah sekarang mereka memiliki data terbaru

namanya BDT (Basis Data Terpadu). Tapi kami masih belum menggunakan

itu karena dalam perwal masih harus menggunakan data BPS tadi.

Sekarang bappeda punya basis data terpadu itu, mudah-mudah data itu

update sesuai kondisi lapangan saat ini. Data BDT sebenanya sumbernya

sama dari data BPS tetapi memang karena Bappeda itu selaku pengelola

untuk bantuan-bantuan social maka lebih update. Dan ada penerima-

penerima baru. Bappeda mengelola data itu untuk dinas lainnya seperti

Dinsos. Rencanaya tahun ini antara data BPS dan BDT dari Bappeda tadi

akan disandingkan. Jadi gabungan dua data tersebut. Karena ada kasus di

data BPS ada tetapi di data BDT ada, jadi jika dipakai dua-duanya jadi

bisa saling melengkapi.” (Wawancara dilakukan pada hari Selasa, 6 Maret

2018 pukul 09.00 WIB di Kantor Dinas Pendidikan Kota Tangerang)

Berdasarkan petikan wawancara di atas, dapat diketahui bahwa saat ini

solusi dari Dinas Pendidikan terkait permasalahan data sasaran sudah ditemukan.

Dinas Pendidikan mencoba untuk menjadikan data BPS-PPLS dengan Basis Data

Terpadu (BDT) yang dimiliki dan dikelola oleh Badan Perencanaan Pembangunan

Daerah Kota Tangerang sebagai pedoman data sasaran penerima bantuan

Tangerang Cerdas. Basis Data Terpadu ini diyakini lebih update terkait data sasaran

rumah tangga social lingkungan. Namun Basis Data Terpadu tersebut masih dalam

proses perencanaan sehingga sampai saat ini Dinas Pendidikan masih berpedoman

pada data BPS-PPLS. Jika nantinya sudah dituangkan dalam revisi peraturan yang

Page 128: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

113

baru, data BPS-PPLS dan BDT akan menjadi data sasaran penerima bantuan

Tangerang Cerdas. Berikut data jumlah siswa penerima Tangerang Cerdas

Triwulan 3 dan 4 Tahun 2017 sebagai berikut:

Tabel 4.9

Jumlah Siswa Penerima Tangerang Cerdas Triwulan 3 dan 4 Tahun 2017

No. Jenjang Pendidikan

Jumlah Penerima

Triwulan 1 dan 2 Triwulan 3 dan 4

1 SD/MI 7800 siswa/i 10285 siswa/i

2 SMP/MTs 1450 siswa/i 2598 siswa

Total 9250 siswa/i 12.883 siswa

(Sumber: Dinas Pendidikan Kota Tangerang, 2018)

Berdasarkan tabel 4.9 di atas, dapat diketahui bahwa siswa penerima

Tangerang Cerdas pada triwulan 1 dan 2 tahun 2017 berjumlah 9250 siswa/i.

Jumlah tersebut terjadi kenaikan pada triwulan 3 dan 4, menjadi 12.883 siswa/i.

Diantaranya untuk SD sebanyak 9800 siswa, MI sebanyak 485 siswa, SMP

sebanyak 2076 siswa, dan MTS sebanyak 522 siswa.

Dari dua program bantuan biaya pendidikan yaitu Bantuan Operasional

Pendidikan dan Tangerang Cerdas, peneliti mencoba memverifikasi melalui Dinas

Pendidikan apakah sebelumnya anak-anak putus sekolah yang sudah terdata adalah

penerima bantuan Tangerang Cerdas. Bapak Hari Purwanto, SE, M.Si selaku

Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Tangerang mengatakan sebagai berikut:

“Nah ini bisa jadi yang berasal dari warga yang sudah terdata dulu dan

juga pernah ada di sekolah formal, lalu mereka tidak sekolah lagi. Itu

termasuk yang terjaring di sini juga sebagian. Atau bisa juga dulu mereka

tidak tercakup oleh data BPS PPLS yang diolah BPS. Sedangkan kami

Page 129: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

114

beranjak dari data BPS itu sendiri.” (Wawancara dilakukan pada hari

Senin, 19 Maret 2018 pukul 15.00 WIB di Kantor Dinas Pendidikan Kota

Tangerang).

Hal ini juga ditambahkan oleh Ibu Nurfauziyah Tohir S.P., M.S.E selaku

Kepala Sub Bidang Sosial Kemasyarakatan Badan Perencanaan Pembangunan

Daerah dan sebagai Perumus Program Tangerang Cerdas mengatakan sebagai

berikut:

“Tapi harus dilihat lagi apakah mereka benar-benar masyarakat Kota

Tangerang, atau dia baru datang ke sini dan putus sekolah kita harus tahu

bahwa Kota Tangerang itu adalah kota yang dekat dengan Ibukota dan itu

menarik banyak orang untuk datang. Kami tidak ada kebijakan untuk

menutup orang-orang untuk datang ke sini. Hal seperti itu yang akhirnya

membuat kami berharap tidak ada lagi masalah-masalah social tiba-tiba

dilapangan ditemukan ada anak putus sekolah.” (Wawancara dilakukan

pada hari Selasa, 6 Maret 2018 pukul 10.00 WIB di Kantor Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Tangerang)

Berdasarkan wawancara di atas, dapat diketahui bahwa Dinas Pendidikan

berasumsi bahwa anak-anak putus sekolah itu merupakan siswa yang sudah terdata

dan sewaktu masih bersekolah merupakan penerima bantuan Tangerang Cerdas

atau bisa jadi mereka ini adalah siswa tidak mampu yang tidak termasuk dalam data

BPS PPLS yang menajdi pedoman sasaran bantuan Tangerang Cerdas. Selain itu

perlu juga melihat apakah siswa tersebut merupakan benar warga yang sudah lama

berdomisili di Kota Tangerang atau warga pendatang. Karena secara geografis,

Kota Tangerang dekat dengan Ibukota Jakarta sehingga arus urbanisasi tidak bisa

dihindarkan sehingga masalah-masalah social semakin berkembang. Seperti yang

disampaikan oleh Bapak RT 01 Kp. Cibodas Kecil sebagai berikut:

“Soal bantuan Tangerang Cerdas itu ada anak putus sekolah yang dia tidak

tinggal di sini awalnya. Dia asli sini tapi dia pindah ke Kabupaten

Tangerang, kemudian baru belakangan ini dia pindah lagi ke sini jadi baru

ini nih dia pindah di sini. Jadi makanya dia tanya kenapa orang-orang

Page 130: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

115

dapat bantuan dia tidak, yak an kamu tidak tingal di sini tadinya tapi di

Kabupaten Tangerang. Jadi kalau ada apa-apa kamu tidak terdata. Kamu

belum lama tinggal di sininya. Nah kalau memang domisilinya di sini kalau

ada program apa dan layak dibantu pasti menerima bantuan.” (Wawancara

dilakukan pada hari Rabu, 21 Maret 2018 pukul 14.00 di Kp. Cibodas Kecil

Kel. Cimone Kec. Karawaci)

Berdasarkan petikan wawancara di atas, dapat diketahui bahwa terdapat

warga pendatang yang baru pindah dari luar Kota Tangerang. Sehingga warga

tersebut tidak termasuk dalam sasaran penerima bantuan tangerang Cerdas. Jadi

dapat disimpulkan bahwa anak-anak putus sekolah yang terdata di Kota Tangerang

bisa jadi merupakan penerima bantaun tangerang Cerdas ketika ia masih

bersekolah. Atau kemungkinan anak-anak putus sekolah ini adalah mereka yang

tidak termasuk dalam data sasaran Tangerang Cerdas sehingga belum menerima

bantuan tersebut.

Kemudian melihat dari sarana dan prasarana yang dimiliki dalam

menunjang proses kegiatan di lingkungan Dinas Pendidikan Kota Tangerang.

Sarana dan prasaran merupakan hal penting dalam menunjang proses kegiatan

pekerjaan hingga selesai. Bapak Bapak Aat Gunardi, SE, M.AB. selaku Kepala

Seksi Peserta Didik dan Pengembangan Karakter sebagai berikut:

“Seperti dari halnya segi sumber daya, kalau kami bilang ideal juga belum

untuk sarana dan prasarana. Karena jumlahnya besar dan yang

ditanganinya besar, jumlah kegiatan banyak, anggaran besar,

masyarakatnya ada dari sekolah, guru. Seharusnya idealnya memiliki

gedung sendiri untuk memudahkan pelayanan. Karena masih ada bidang

yang terpisah dari sini. Tapi selama ini masih bisa dilaksanakan dengan

baik, dengan segala kekurangan seluruh program kegiatan dapat

terselenggara dengan baik.” (Wawancara dilakukan pada hari Selasa, 6

Maret 2018 pukul 10.00 WIB di Kantor Dinas Pendidikan Kota Tangerang)

Page 131: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

116

Berdasarkan wawancara di atas, Dinas Pendidikan Kota Tangerang masih

memiliki kendala terkait gedung perkantorannya. Akibatnya terdapat bidang yang

terpisah dari ruangan kantor Dinas Pendidikan saat ini. Sehingga menjadi

menyulitkan ketika dalam proses pekerjaan. Namun dari segala keterbatasan yang

ada, Dinas Pendidikan masih dapat menyelenggarakan program kegiatan dengan

baik. Seperti yang disampaikan oleh Bapak Hari Purwanto, SE, M.Si selaku

Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Tangerang mengatakan sebagai berikut:

“Sejauh ini untuk menyasar program-program yang ada, dengan sebaran

unit kami yang ada di wilayah juga, menurut saya cukup memadai.”

(Wawancara dilakukan pada hari Selasa, 6 Maret 2018 pukul 10.00 WIB di

Kantor Dinas Pendidikan Kota Tangerang)

Hal ini juga ditambahkan oleh Bapak Didin Syarifudin, S.Kom selaku Ketua

Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan Tangerang Cerdas sebagai berikut:

“Kalau sarana dan prasarana untuk menunjang kegiatan program-

program sudah memadai ya.” (Wawancara dilakukan pada hari Selasa, 6

Maret 2018 pukul 09.00 WIB di Kantor Dinas Pendidikan Kota Tangerang)

Berdasarkan petetikan wawancara di atas, dapat disimpulkan bahwa sarana

dan prasarana dalam menunjang segala aktivitas maupun kegiatan program di

lingkungan Dinas Pendidikan sudah cukup memadai. Selain itu terkait urusan di

lapangan, Dinas Pendidikan memiliki unit di UPT Pendidikan di 13 kecamatan di

Kota Tangerang.

4.3.3. Responsivitas

Responsivitas kerja dapat dilihat pada kemapuan organisasi sector public

dalam menerima aspirasi dari masyarakat, pengembangan program yang telah di

buat, selain itu juga pada penyusunan agenda kegitan menurut Dwiyanto (2012:49-

Page 132: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

117

51). Oleh sebab itu peneliti melihat pada responsivitas Dinas Pendidikan dalam

melihat kondisi di lapangan masih terdapat anak-anak yang putus sekolah dan

kaitannya dengan kecepatannya dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Bapak

Hari Purwanto, SE, M.Si selaku Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Tangerang dan

Ketua Tim Satuan Tugas Wajib Belajar mengatakan sebaga berikut:

“Bahwa selama ini intervensi pemerintah kota yang sudah dilakukan tidak

serta merta menjamin warga kita itu tidak ada yang putus sekolah, faktanya

ada. Oleh karen itu Dinas menginisiasi untuk dibentuk Tim yang melakukan

pendataan anak putus sekolah tadi masuk ke Satuan Tugas Wajib Belajar.

Saya sebagai Ketua Tim Satuan Tugas Wajib Belajar.” (Wawancara

dilakukan pada hari Senin, 19 Maret 2018 pukul 15.00 WIB di Kantor Dinas

Pendidikan Kota Tangerang).

Berdasarkan wawancara di atas, dapat diketahui bahwa Dinas Pendidikan

menyadari bahwa intervensi yang dilakukan Pemerintah Kota Tangerang dalam hal

ini mensubsidi biaya pendidikan memjadikan tidak ada lagi anak putus sekolah.

Sehingga setelah melihat kondisi di lapangan masih ditemukan anak putus sekolah,

Dinas Pendidikan atas arahan Walikota Tangerang membentu Satuan Tugas Wajib

Belajar yang bertujuan untuk melakukan pendataan anak putus sekolah di Kota

Tangerang.

Hal ini juga ditambahkan oleh Bapak Didin Syarifudin, S.Kom selaku Ketua

Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan Tangerang Cerdas sebagai berikut:

“Ada dari Dinas Pendidikan Kota Tangerang. Mulai tahun 2017 ada

satgas, itu sebenarnya menindak lanjuti Program Tangerang Cerdas,

karena program itu hanya berlaku untuk anak-anak Kota Tangerang yang

bersekolah di usia sekolah, sementara ditemukan di lapangan masih ada

anak-anak usia sekolah yang tidak bersekolah. Anak yang tidak

menuntaskan sekolahnya, kemudian dihimpun dan kami buat program

lagi.” (Wawancara dilakukan pada hari Selasa, 6 Maret 2018 pukul 09.00

WIB di Kantor Dinas Pendidikan Kota Tangerang)

Page 133: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

118

Berdasarkan wawancara di atas, dapat diketahui bahwa Satuan Tugas Wajib

Belajar dibentuk pada awal tahun 2017 yang merupakan tindak lanjut dari Program

Tangerang Cerdas. Karena program Tangerang Cerdas adalah bantuan biaya

pendidikan untuk siswa kurang mampu yang masih bersekolah, maka Satuan Tugas

tersebut akan mendata anak-anak putus sekolah dan akan disekolahkan lagi dengan

bantuan program kejar paket.

Kemudian untuk mengetahui bagaimana struktur dan tugas pokok dari Tim

Satuan Tugas Wajib Belajar, Bapak Hari Purwanto, SE, M.Si selaku Sekretaris

Dinas Pendidikan Kota Tangerang dan Ketua Tim Satuan Tugas Wajib Belajar

mengatakan sebagai berikut:

“Struktur timnya dari Dinas Pendidikan dan UPT Pendidikan yang ada di

wilayah kecamatan. Kalau pegawai dinas yang ada di kantor ini kan tidak

tahu kondisi lapangan, untuk tahu kondisi lapangan kami butuh orang-

orang yang ada di wilayah. Orang wilayah kalau yang ada di organisasi

kami yaitu UPT yang ada di kecamatan. Lalu pegawai yang di wilayah yang

pasti tahu keadaan warganya yaitu kecamatan dan kelurahan.”

(Wawancara dilakukan pada hari Senin, 19 Maret 2018 pukul 15.00 WIB di

Kantor Dinas Pendidikan Kota Tangerang).

Hal tersebut juga ditambahkan oleh Bapak Drs. H. M. Adli selaku Kepala

Bidang Pembinaan PAUD dan Pendidikan Non Formal dan Anggota Tim Satuan

Tugas Wajib Belajar sebagai berikut:

“Jadi yang mendata itu yang kemarin itu para penilik dan pengawas dari

UPT Pendidikan Dasar di tiap kecamatan. Itu juga termasuk tim. Mereka

koordinasinya dengan pihak kecamatan dan kelurahan untuk pendataan.

Jadi dinas pendidikan membuat tim termasuk anggotanya dari UPT, nanti

UPT berkoordinasi dengan camat dan lurah. Nanti mereka mendata itu

dibantu oleh RT dan RW atau PKK.”(Wawancara dilakukan pada hari

Senin, 19 Maret 2018 pukul 14.00 WIB di Kantor Dinas Pendidikan Kota

Tangerang).

Page 134: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

119

Gambar 4.6

Struktur Satuan Tugas Wajib Belajar

(Sumber: Diolah Penulis berdasarkan wawancara dengan Dinas Pendidikan Kota Tangerang)

Berdasarkan wawancara yang dilakukan dan bagan di atas, dapat diketahui

bahwa untuk membentuk Satuan Tugas Wajib Belajar, Dinas Pendidikan Kota

Tangerang mengandalkan pegawai-pegawai yang ada di lapangan, yaitu penilik

yang ada di UPTD Pendidikan Dasar di Kecamatan. Mereka yang kemudian

berkoordinasi dengan Kecamatan dan Kelurahan. Kemudian untuk melakukan

pendataannya dibantu oleh RT dan RW yang mana mereka adalah organisasi public

yang paling dekat dengan masyarakat. Hal tersebut dikarenakan pegawai-pegawai

di sanalah yang lebih mengetahui kondisi nyata di lapangan seperti apa. Bapak Ade

Dharmo selaku Ketua Penilik UPTD Pendidikan dasar yang ditugaskan untuk

berkoordinasi dengan Kecamatan dan Kelurahan mengatakan sebagai berikut:

“Kami dari penilik setiap kecamatan. Kami sebagai pelaksana. Untuk

menangani masalah aps, meyebar angket, berdasarkan angket tsb bisa

dilihat bagaimana kondisi aps. Ada surat perintahnya langsung dari atas.

Saya dibantu dan koordinasi dengan Kecamatan dan Kasi Kemas

Page 135: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

120

Kelurahan.” (Wawancara dilakukan pada hari Kamis, 22 Maret 2018 pukul

09:00 WIB di Kantor UPTD Pendidikan Dasar).

Hal tersebut senada dengan Bapak Zubi selaku Kepala Seksi

Kemsyarakatan Kelurahan Nambo Jaya yang ditugaskan untuk melakukan

pendataan mengatakan sebagi berikut:

“Dapat surat perintah untuk mendata aps yang mau belajar lagi,

sekolahnya sudah putus ditengah jkalan karena biayanya atau factor lain.

Itu program dari Pemerintah Kota Tangerang, setiap Kelurahan harus

mendata warganya yang putus sekolah yang mau bersekolah lagi.

Kemudian kami sebarkan ke setiap RT/RW nantinya mensurvei warganya

yang mau sekolah lagi, jadi itu uisulan dari RT/RW yang menyampaikan ke

warganya. Kami nanti meneruskan ke ke kecamatan. Dari kecamatan

turun.” (Wawancara dilakukan pada hari Jumat, 23 Maret 2018 pukul 14.00

WIB di Kantor Kelurahan Nambo Jaya).

Berdasarkan wawancara di atas, dapat diketahui bahwa untuk menangani

masalah anak putus sekolah, penilik di setiap kecamatan mendapat surat perintah

tugas dari Dinas Pendidikan untuk melakukan pendatan bagi anak-anak yang putus

sekolah di Kota Tangerang. Penilik kemudian berkoordinasi dengan Kecamatan

dan Kelurahan agar menggerakkan RT dan RW untuk mendata warganya yang

putus sekolah. Kemudian dari Kelurahan menyampaikan ke setiap RT dan RW

untuk melakukan pendataan. Ibu RT 02 Kp. Bugel mengatakan sebagai berikut:

“Ada dari Kasi Kemas di Kelurahan yang datang ke sini. Memberitahu

kalau ada bantuan buat anak-anak yang putus sekolah mau dikasih kejar

paket gratis.” (Wawancara dilakukan pada hari Rabu, 21 Maret 2018 pukul

15.00 WIB di Kp. Bugel Kel. Cimone Kec. Karawaci).

Hal ini juga ditambahkan oleh Ibu RT 01 Kp. Nambo Indah sebagi berikut:

“Arahan dari kelurahan untuk mendata anak-anak yang putus sekolah.

Karena akan disekolahkan lagi, gratis.” (Wawancara dilakukan pada hari

Rabu, 21 Maret 2018 pukul 16.00 WIB di Kp. Nambo Indah Kel. Nambo

Jaya Kec. Karawaci).

Page 136: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

121

Berdasarkan wawancara di atas, dapat diketahu bahwa benar pihak

Kelurahan melalui Kepala Seksi Kemasyarakatannya menggerakkan RT dan RW

untuk melakukan pendataan anak-anak putus sekolah di lingkungan rumahnya. Jadi

dapat disimpulkan bahwa struktur Satuan Tugas Wajib Belajar dimulai dari Dinas

Pendidikan Kota Tangerang yang memberi tugas kepada Penilik di setiap

kecamatan untuk berkoordinasi dengan Kecamatan dan Kelurahan untuk

melakukan pendataan anak putus sekolah. Setelah itu Kecamatan melalui Kepala

Seksi Kemasyarakatan di Kelurahan yang menggerakkan RT dan RW untuk

mendata anak putus sekolah di lingkungannya untuk dimasukkan ke sekolah

kembali.

Kemudian untuk melihat responsivitas dari pengembangan program yang

ada, peneliti memfokuskan pada program bantuan biaya pendidikan yang dimiliki

Pemerintah Kota Tangerang yaitu Bantuan Operasional Sekolah dan Tangerang

Cerdas. Kedua program tersebut memberikan bantuan berupa biaya kepada sekolah

untuk menggratiskan iuran SPP dan memberikan biaya personal kepada siswa

kurang mampu yang masih bersekolah. Dengan kata lain masyarakat Kota

Tangerang saat ini dapat menikmati pendidikan 9 tahun secara gratis. Selain itu juga

bagi warga yang kurang mampu diberikan biaya personal perbulan. Dengan

kenyataan seperti itu seharusnya minimal tidak ada lagi ditemukan di lapangan

anak-anak yang putus sekolah. Terkait hal tersebut Bapak Bapak Hari Purwanto,

SE, M.Si selaku Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Tangerang dan Ketua Tim

Satuan Tugas Wajib Belajar mengatakan sebagai berikut:

Page 137: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

122

“Intervensi pemerintah kota sudah berusaha maksimal bagaimana warga

Kota Tangerang agar bersekolah semua ya melalui program-program

pendidikan tadi. Putus sekolah ada dua sebab yaitu ekonomi dan sikap /

perilaku. Kalau factor sikap dan perilaku yang menajdi penyebabnya itu

tidak berpengaruh pada efektivitas program. Tetapi biasanya kalau dari

factor ekonomi mereka serius bahkan orangtuanya juga. Memang namanya

program tidak bisa ideal pasti ada kelemahan. Namun pemahaman

orangtua yang masih kurang dan sikap perilaku si anak ini yang saya kira

masih perlu pembenahan terutama control.” (Wawancara dilakukan pada

hari Senin, 19 Maret 2018 pukul 15.00 WIB di Kantor Dinas Pendidikan

Kota Tangerang).

Hal ini juga ditambahkan oleh Ibu Nurfauziyah Tohir S.P., M.S.E selaku

Kepala Sub Bidang Sosial Kemasyarakatan Badan Perencanaan Pembangunan

Daerah dan Perumus Program Tangerang Cerdas sebagai berikut:

“Penyebab dia putus apa, bisa jadi dia tidak mampu, atau bandel karena

tidak mau sekolah kebanyakan sih itu. Kalau masalah daya tampung tidak

mungkin atau tidak melanjutkan karena tidak diterima di sekolah manapun

karena daya tampung karena kami sudah lumayan dari segi daya tampung,

kalaupun ada kecil kemungkinan.” (Wawancara dilakukan pada hari Selasa,

6 Maret 2018 pukul 10.00 WIB di Kantor Badan Perencanan Pembangunan

Daerah Kota Tangerang).

Berdasarkan wawancara di atas, dapat diketahui bahwa Pemerintah Kota

Tangerang sudah berusaha maksimal agar warganya dapat bersekolah program-

program pendidikan yang sudah ada. Dinas Pendidikan menyadari bahwa suatu

program pasti memiliki kelemahan. Sedangkan jika dilihat dari daya tampung

satuan pendidikan, berdasarkan observasi di Dinas Pendidikan, Kota Tangerang

sudah berusaha untuk menambah kapasitas daya tamping rombongan belajar

dengan menerbitkan Surat Keputusan Kepala Dinas Kota Tangerang

Nomor:420/Kep.0117-Dispendik/2017.

Page 138: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

123

Gambar 4.7

Surat Keputusan Daya Tampung Satuan Pendidikan Dasar

(Sumber: Dinas Pendidikan Kota Tangerang, 2018)

Surat Keputusan tersebut mengacu kepada Surat Edaran Menteri

Pendidikan Nomor 3 Tahun 2017, sehingga saat ini di Kota Tangerang daya

tampung untuk SD yang sebelumnya 28 siswa setiap kelas menjadi 32 siswa setiap

kelas. Sedangkan untuk SMP yang sebelumnya 32 siswa setiap kelas menjadi 36

siswa setiap kelas. Kemudian jika melihat dari factor penyebab, putus sekolah

memiliki beberapa factor, yaitu ekonomi dan sikap / perilaku termasuk juga

lingkungan. Bapak Dr. H. Mastaro, MA selaku Kepala Seksi Kurikulum dan

Penilaian mengatakan sebagai berikut:

“Kalau kami tidak tahu persis apa latar belakang mereka, kalau kami

hanya mengetahui dari segi jumlah saja. Yang paling bisa memferifikasi

anak putus sekolah itu dari kelurahan. Melalui RT/RW kalau lewat sekolah

tidak bisa, karena ada siswa yang keluar saja paling itu nanti dianggap

putus sekolah. Padahal tidak karena bisa jadi dia keluar karena pindah ke

tempat lain. Datanya kurang valid.” (Wawancara dilakukan pada hari

Jumat, 6 April 2018 pukul 15.00 WIB di Kantor Dinas Pendidikan Kota

Tangerang).

Page 139: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

124

Berdasarkan petikan wawancara di atas, disimpulkan bahwa melalui RT dan

RW yang dapat mengatahui dan meverifikasi latar belakang anak putus sekolah.

Karena melalui RT dan RW inilah yang paling mengetahi kondisi nyata di

lingkungannya. Untuk mengkonformasinya, peneliti melakukan observasi dan

wawancara di Kelurahan Nambo Jaya, di mana yang memiliki karakteristik

lingkungan padat penduduk dekat dengan pabrik indutri dan salah satu pusat

perbelanjaan di Kota Tangerang. Bapak Zubi selaku Kepala Seksi Kemasyarakatan

mengatakan sebagai berikut:

”Program dari pemerintah sudah efektif, banyak warga yang merespon

untuk melanjutkan sekolah sampai jenjang SLTA. Saya banyak ngobrol

dengan masyarakat, mereka memang sudah berhenti rata-rata yang sudah

lebih dari setahun putus sekolahnya. Karena ekonomi juga orangtua tidak

mampu. Akhirnya si anak memilih bekerja untuk membantu orangtua.”

(Wawancara dilakukan pada hari Jumat, 23 Maret 2018 pukul 14.00 WIB

di Kantor Kelurahan Nambo Jaya).

Hal ini ditambahkan oleh Ibu RT 01 Kp. Nambo Indah sebagai berikut:

“Memang di sini banyak warganya yang kurang mampu, istilahnya. Ada

yang ngojek sampai tukang becak orangtuanya. Ada yang putus dari SD

juga. Si Nanang emang bapaknya tukang becak, anaknya banyak banget

ngga ada yang sekolah. Di sini rata-rata ekonomi. Ada yang kerja

bangunan, kan biayanya kadang ada kadang ngga. Putuslah akhirnya

sampai SMP aja.” (Wawancara dilakukan pada hari Rabu, 21 Maret 2018

pukul 16.00 WIB di Kp. Nambo Indah Kel. Nambo Jaya Kec. Karawaci).

Berdasarkan wawancara di atas, dapat ditarik diketahui bahwa ekonomi

memang menjadi salah satu factor yang mempengaruhi anak putus sekolah. Biaya

hidup yang semakin tinggi membuat keluarga semakin terhimpit oleh tekanan

ekonomi sehingga anak-anak yang seharusnya bersekolah kemudian membantu

orangtuanya mencari nafkah. Selain itu Ibu RT 02 Kp. Bugel mengatakan sebagai

berikut:

Page 140: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

125

“Kalau di sini factor ekonomi kayanya ngga ada ya, sudah mampu semua.

Karena mungkin dari orangtua itu pengawasannya kurang. Anak ngga

sekolah itu didiamkan saja. Jadi kadang-kadang anak-anak keenakan

disuruh sekolah tidak mau. Udah keenakan di rumah ngga mau lagi

sekolah. Tadinya sekolah di sekolah formal mereka ada yang udah lulus

ada yang berhenti tengah jalan. Ada si Arya, udah mau ujian dua hari lagi

sekolah di MTs waktu itu, dia malah berhenti. Saya udah ngomong langsung

sama orangtuanya, Situ punya anak masih kecil-kecil, sebagai orangtua

harusnya mengarahkan anaknya biar mau belajar jangan sampai putus

sekolah. Dia jawabnya ketawa-ketawa aja. Saya bingung. Kayaknya

didiemin aja. Saya capek ngomong sama orangtunya.” (Wawancara

dilakukan pada hari Rabu, 21 Maret 2018 pukul 15.00 WIB di Kp. Bugel

Kel. Bugel Kec. Karawaci).

Hal tersebut ditambahkan pula oleh Ibu Rosdiana salah satu Orangtua Anak

Putus Sekolah, mengatakan sebagai berikut:

“Memang anaknya ngga mau sekolah, mungkin emang ergaulan, waktu

sekolahnya sering pulang amlem. Ayahnya udah sering marahin tetapi

anaknya tetep ngga mau sekolah. Soal ekonomi saya masih mampu, jualan

sedikit-sedikit demi anak, tapi anaknya yang ngga mau. Sekarang saya

biarkan aja, biar nanti nyesel sendiri. Dia udah keenakan cari duit.”

(Wawancara dilakukan pada hari Jumat, 25 Mei 2018 pukul 14.00 WIB di

Kp. Nambo Indah Kel. Nambo Jaya Kec. Karawaci).

Berdasarkan wawancara di atas, pola asuh orangtua yang baik juga

dibutuhkan. Sebagai ketua RT, pemerintahan terkecil yang paling dekat dengan

warganya sudah berusaha melakukan pendekatan kepada warganya yang memiliki

masalah-masalah social. Oleh karenanya orangtua harus bisa memberikan

pengertian yang baik dan tepat bagi anak. Karena dengan kondisi yang masih belum

dewasa, si anak masih bisa terbawa oleh lingkungan. Sehingga peran orangtua juga

mempengaruhi latar belakang anak putus sekolah.

Selain itu untuk mengukur responsivitas dapat dilihat dari penyusunan

program dan agenda yang ditempuh oleh Dinas Pendidikan dalam upaya mengatasi

anak putus sekolah sehingga tidak ada lagi anak putus sekolah di Kota Tangerang.

Page 141: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

126

Bapak Drs. H. M. Adli selaku Kepala Bidang Pembinaan PAUD dan Pendidikan

Non Formal dan Anggota Tim Satuan Tugas Wajib Belajar mengatakan sebagai

berikut:

“Langkah pertama Kota Tangerang yaitu dengan bantuan-bantuan

program pendidikan. Program Tangerang Cerdas, itu merupakan program

unggulan agar warga Kota Tangerang tidak putus sekolah. Dari situ

mereka diringankan biayanya. Konsep dasarnya ya itu. Artinya biaya

sekolah mereka dibantu oleh pemerintah. Sekarang biaya SPP SD negeri

dan swasta hingga SMP negeri dan beberapa swasta sudah dibantu juga.”

(Wawancara dilakukan pada hari Senin, 19 Maret 2018 pukul 14.00 WIB di

Kantor Dinas Pendidikan Kota Tangerang)

Hal ini ditambahkan oleh Bapak Aat Gunardi, SE, M.AB. selaku Kepala

Seksi Peserta Didik dan Pengembangan Karakter sebagai berikut:

“Tangerang Cerdas dan BOP, terrtama BOP itu bagaimana memberikan

bantuan kepada msayarakat agar mendapatkan pendidikan lebih

terjangkau. BOP untuk negeri sudah lama, jadi gratis. Kalau

mengandalkan BOS belum bisa mendukung sekolah gratis jadi kami bantu

BOP ke sekolah negeri jadi bisa gratis. Sekolah tidak perlu lagi untuk

menarik dari orangtua. Dengan murahnya biaya pendidikan partisipasi

masyarakat dalam menyekolahkan anaknya meningkat. Secara tidak

langsung akan mencegah anak-anak dari putus sekolah.” (Wawancara

dilakukan pada hari Senin, 6 Maret 2018 pukul 09.00 WIB di Kantor Dinas

Pendidikan Kota Tangerang)

Berdasarkan wawancara di atas, agenda yang ditempuh Dinas Pendidikan

dalam upayanya mengatasi anak putus sekolah dari factor ekonomi adalah dengan

memberikan bantuan-bantuan berupa biaya pendidikan. Seperti yang diketahui

bahwa Kota Tangerang memiliki Bantuan Operasional Pendidikan yang sudah

menggratiskan iuran bagi seluruh sekolah SD sampai SMP negeri dan beberapa

swasta. Selain itu juga terdapat Tangerang Cerdas yang memberikan bantuan

berupa biaya personal pendidikan bagi siswa kurang mampu yang masih bersekolah

di Kota Tangerang. Intervensi yang dilakukan Pemerintah Kota Tangerang dengan

Page 142: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

127

mensubsidi biaya pendidikan harapannya secara tidak langsung akan meningkatkan

partisipasi warganya untuk melanjutkan pendidikan sehingga meminimalisir anak-

anak dari putus sekolah. Sementara Dinas Pendidikan Kota Tangerang belum

melakukan pendekatan untuk factor anak putus sekolah karena lingkungan. Oleh

karena itu Dinas Pendidikan perlu mencari pendekatan-pendekatan dalam

mencegah dan mengatasi anak putus sekolah karena factor selain ekonomi.

4.3.4. Responsibilitas

Responsibilitas pelayanan publik adalah suatu ukuran yang menunjukan

seberapa besar tingkat kesesuaian penyelenggaraan pelayanan yang berkembang

pada masyarakat yang meliputi prinsip keadilan, hak asasi manusia, dan orientasi

pelayanan yang diberikan kepada pengguna jasa menurut Dwiyanto (2012: 49-51).

Berdasarkan pemahaman tersebut maka untuk mengetahui responsibilitas Dinas

Pendidikan Kota Tangerang, peneliti memfokuskan untuk mengetahui bagaimana

Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan menjalankan tugas dan fungsinya

sebagai pembantu pekerjaan Walikota Tangerang dalam bidang pendidikan, dengan

melihat pada tugas pokok dan fungsinya dalam penyelenggaraan pendidikan,

penanganan terhadap anak-anak putus sekolah, dengan melihat kerjasama yang

terjalin antara Dinas Pendidikan Kota Tangerang dengan instansi lainnya.

Koordinasi terkait dengan program-program pendidikan yang salah satu tujuannya

adalah mengurangi anak putus sekolah, Dinas Pendidikan bekerjasama dengan

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Tangerang. Seperti yang

disampaikan oleh Ibu Nurfauziyah Tohir S.P., M.S.E selaku Kepala Sub Bidang

Page 143: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

128

Sosial Kemasyarakatan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Tangerang

dan Perumus Program Tangerang Cerdas sebagai berikut:

“Kami merumuskan program, mereka membuat rancangan renja kami

melihat kedalamannya kami evaluasi dulu capaian di tahun sebelumnya,

ketika capaiannya bagus ada dua analisis, programnya berjalan baik jadi

harus dipertahankan, atau program ini dianggap cukup tidak perlu lagi

tahun depan karena dianggap cukup, jadi ada dua kemungkianan. Kedua

ketika ada target yang tidak tercapat ada indikator tertentu berarti tahun

depan programnya harus di push karena itu adalah target yang ada di

dokumen kota, adalah janji-janji walikota, kami yang mengawal itu,

hubungan dengan dinas pendidikan adalah mitra, ketika mereka

menyimpang kami yang meluruskan.” (Wawancara dilakukan pada hari

Senin, 6 Maret 2018 pukul 10.00 WIB di Kantor Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah Kota Tangerang)

Berdasarkan petikan wawancara di atas, dapat diketahu bahwa Dinas

Pendidikan dan Bappeda sebagai mitra dalam merumuskan program-program

dibidang pendidikan agar tepat sasaran. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Kota Tangerang dalam hal ini Sub Bidang Sosial kemasyarakatan mempunyai

peran sebagai analisis dan evaluator terhadap program-program pendidikan yang

akan dicanangkan oleh Dinas Pendidikan. Selain itu terkait peraturan kebijakan

dibidang pendidikan, Bapak Amarno selaku Komisi II DPRD Kota Tangerang

menyampaikan sebagai berikut:

“Merumuskan kebijakan dibidang pendidikan, kami aktif mencari solusi

supaya warga Kota Tangerang dapat bersekolah secara gratis. Kami hanya

support saja eksekutornya ada di dinas pendidikan. Kami hanya di bidang

kebijakan dan peraturan sama angaran dan pengawasan. Sudah dibuat

peraturan dinas melaksanakannya, kami mengontrol. Tidak dapat

dipisahkan. Saling komunikasi dan ada pelaporan. Kebijakan itu kita

control, pada saat sudah kami buat peraturan, dinas pendidikkan

melaksanaknnya, mereka buat program, lalu mengajukan anggaran,

anggaran kami setujua, mereka jalankan, lalu kami awasi.” (Wawancara

dilakukan pada hari Rabu, 7 Maret 2018 pukul 14.00 WIB di Kantor Komisi

II DPRD Kota Tangerang).

Page 144: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

129

Berdasarkan wawancara di atas dapat diketahui bahwa Komisi II DPRD

Kota Tangerang secara aktif mencari solusi mengenai kebijakan dibidang

pendidikan yang terkendala oleh pertauran. Selain itu Komisi II DPRD Kota

Tangerang berperan sebagai controlling yaiatu dalam pengawasan dan evaluasi

anggaran pendidikan yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Tangerang melalui

Dinas Pendidikan.

Seperti yang sudah diketahui sebelumnya, anak-anak putus sekolah yang

didata dan diverifikasi oleh Satuan Tugas Wajib Belajar, merupakan anak-anak

yang sudah tidak sekolah beberapa waktu dengan latar belakang masalah ekonomi

maupun sikap / perilaku, serta lingkungan keluarga. Pemerintah Kota Tangerang

melalui Dinas Pendidikan berupaya agar semua warganya dapat menikmati

pendidikan dengan layak hingga tuntas. Janji kampanye Walikota ditunaikan

dengan dibentuknya satuan tugas tersebut yang berhasil mengantarkan anak-anak

putus sekolah kembali mengenyam pendidikan. Satuan Tugas Wajib Belajar

memiliki struktur anggota mulai dari pegawai di Dinas Pendidikan, UPT

Pendidikan di Kecamatan, Kecamatan, Kelurahan, hingga RT dan RW. Agar anak-

anak putus sekolah dapat terpenuhi hak-haknya maka koordinasi yang dilakukan

Dinas Pendidikan dengan instansi terkait tersebut perlu dilakukan secara

berkesinambungan begitupun programnya agar terus berlanjut. Bapak Hari

Purwanto, SE, M.Si selaku Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Tangerang dan

Ketua Tim Satuan Tugas Wajib Belajar mengatakan sebagai berikut:

“Koordinasi salah satunya terkait pendataan melibatkan UPT Pendidikan

yang nantinya bekerjasama dengan kecamatan, kelurahan, dan validasi

Page 145: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

130

untuk keabsahan data warga.” (Wawancara dilakukan pada hari Senin, 19

Maret 2018 pukul 15.00 WIB di Kantor Dinas Pendidikan Kota Tangerang)

Berdasarkan wawancara di atas, dapat diketahui bahwa penanganan anak

putus sekolah yang dilakukan Dinas Pendidikan dengan pihak Kecamatan dan

Kelurahan koordinasinya melalui UPTD Pendidikan Dasar di Kecamatan. Seperti

yang disampaikan oleh Bapak Ade Dharmo selaku Ketua Penilik UPTD Pendidikan

Dasar yang menjadi anggota Satuan Tugas Wajib Belajar sebagai berikut:

“Kami koordinasinya kalau ada keperluan atau butuh sesuatu ya kami ada

komunikasi. Kami melaporkan seperti pertemuan-pertemuan rutin untuk

pelaporan dengan pihak PKBM lalu kami sampikan ke Dinas Pendidikan.”

(Wawancara dilakukan pada hari Kamis, 22 Maret 2018 pukul 09.00 WIB

di Kantor UPTD Pendidikan Dasar).

Berdasarkan wawancara di atas, dapat diketahu bahwa UPTD Pendidikan

Dasar yang ada di Kecamatan bertugas sebagai penjembatan koordinasi antara

instansi di wilayah yakni Kecamatan dan Kelurahan dengan Dinas Pendidikan

sebagai pucuk pimpinan organisasi. Hal ini senada dengan yang dikatakan oleh

Bapak Zubi selaku Kepala Seksi Kemsyarakatan yang menangani anak putus

sekolah oleh Satuan Tugas Wajib Belajar sebagai berikut:

“Kami korrdinasi sesuai prosedur dari atas ke bawah dan sebaliknya. Dari

kelurahan ke Kecamatan, nanti dari Kecamatan ke UPTD Pendidikan nanti

mereka yang koordinasi langsung dengan Dinas Pendidikan.” (Wawancara

dilakukan pada hari Jumat, 23 Maret 2018 pukul 14.00 WIB di Kantor

Kelurahan Nambo Jaya).

Berdasarkan petikan wawancara di atas, dapat disimpulkan bahwa

koordinasi terkait penanganan dan pendataan anak putus sekolah yang dilakukan

sesuai dengan prosedur dari atas ke bawah, yakni dari Dinas Pendidikan melalui

UPTD Pendidikan Dasar yang nantinya berkoordinasi dengan Kecamatan dan

Kelurahan. Kelurahan nantinya menggerakkan RT dan RW untuk kemudian

Page 146: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

131

melaporkan kembali kepada Kelurahan dan seterusnya. Selanjutnya prosedur dalam

menangani anak putus sekolah, Bapak Drs. H. M. Adli selaku Kepala Bidang

Pembinaan PAUD dan Pendidikan Non Formal dan Anggota Tim Satuan Tugas

Wajib Belajar mengatakan sebagai berikut:

“Yang dikhususkan yaitu warga kota tangerang dibuktikan dengan KTP. Itu

berkas-berkas yang dilihat. KK dan KTP orangtua bukti keabsahan sebagai

warga Kota Tangerang. Langkah pertama pendataan, selanjutnya adalah

disekolahkan di non formal. Jadi setelah data ditemukan ya kami sebar di

masing-masing PKBM di wilayahnya, yang jelas kami polanya pendekatan

yaitu disebar ke tiap PKBM yang ada di kecamatan begitu.” (Wawancara

dilakukan pada hari Senin, 19 Maret 2018 pukul 14.00 WIB di Kantor Dinas

Pendidikan Kota Tangerang).

Hal tersebut ditambahkan oleh Bapak Ade Dharmo selaku Ketua Penilik

UPTD Pendidikan Dasar yang menjadi anggota Satuan Tugas Wajib Belajar

sebagai berikut:

Pertama kami cari dan kami data anak yang sudah putus sekolah dan

berdomisili di Kota Tangerang. Pertama KK dan KTP orangtua dan ijazah

terakhir untuk melihat dimana nantinya mereka akan diarahkan ke program

kejar paket. (Wawancara dilakukan pada hari Kamis, 22 Maret 2018 pukul

09.00 WIB di Kantor UPTD Pendidikan Dasar).

Page 147: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

132

Gambar 4.8

Prosedur Pendataan Anak Putus Sekolah untuk Program Kejar Paket

(Sumber: Peneliti, 2018)

Berdasarkan wawancara yang dilakukan dan bagan di atas, prosedur dalam

menangani anak putus sekolah adalah dilihat dari keabsahan data bahwa anak itu

adalah warga Kota Tangerang dibuktikan dengan KTP orangtua dan Kartu

Keluarga. Kemudian untuk mengetahui pendidikan terakhirnya pada jenjang di

mana si anak putus dengan melihat pada ijazah yang dimiliknya. Setalah pendataan

dan verifikasi dilakukan, oleh RT dan RW, maka hasil pendataan tersebut

dilaporkan kembali sesuai koordinasi ke atasan. Setelah data diverifikasi oleh

Penilik di setiap UPTD Pendidikan Dasar, kemudian anak-anak putus sekolah

dihantarkan kembali belajar di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat yang ada

dilingkungannya masing-masing. Untuk itu perlu melihat apakah Dinas Pendidikan

telah menjalankan tugas pokok dan fungsinya sebagai pelaksana tugas dibidang

Page 148: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

133

pendidikan dengan baik dari sisi masnyarakat. Bapak Mulyanto selaku Ketua

Forum CSR Kota Tangerang mengatakan sebagai berikut:

“Jarang sekali ada program pemerintah yang seperti ini. Anak-anak yang

putus sekolah dibantu sekolahkan lagi oleh pemerintah tanpa

biaya.”(Wawancara dilakukan pada hari Kamis, 22 Maret 2018 pukul 15.00

WIB di Kantor Forum CSR Kota Tangerang).

Hal tersebut ditambahkan pula oleh Ibu RT 01 Kp. Nambo Indah

mengatakan sebagai berikut:

“Semenjak ada pendataan anak putus sekolah itu alhamdulillah anak-anak

sini bisa pada bersekolah lagi. Baru kemarin setelah pendataan anak putus

sekolah banyak dari bapak-bapak dan ibu-ibu yang mau ikutan juga. Saya

pikir Namanya sudah ibu-ibu tidak mau lagi. Tadinya usia jadi maslaah,

kalau sudah lanjut tidak bisa, ternyata ada perubahan semua usia boleh.

Tadinya 25 tahun ke atas tidak bisa, setelah konfirmasi lagi bisa. Mungkin

nanti kalau ada lagi pendataan seperti ini, dia saya masukkan kalau dianya

mau juga. Makanya kalau ada lagi ibu-ibu bapak-bapak juga antusias mau

ikutan.” (Wawancara dilakukan pada hari Rabu, 21 Maret 2018 pukul 16.00

WIB di Kp. Nambo Indah Kel. Nambo Jaya Kec. Karawaci).

Berdasarkan petikan wawancara di atas, dapat diketahui bahwa masyarakat

Kota Tangerang mengapresiasi tindakan yang dilakukan oleh Pemerintah Kota

Tangerang melalui Dinas Pendidikan ini. Di mana anak-anak yang sudah putus

sekolah dibantu untuk disekolahkan lagi secara gratis sebagai perwujudan janji

kampanye Walikota Tangerang sekaligus amanat Undang-Undang Dasar 1945

pasal 31 yang mengatakan bahwa setiap warga Negara berhak mendapat dan

mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya. Ini adalah

tanggung jawab pemerintah ataupun Negara demi kemajuan bangsa. Selain itu

berdasarkan penuturan di atas sebelumnya terdapat Batasan usia dalam melakukan

pendataan yakin anak putus sekolah dibawah 25 tahun. Namun dengan

dilakukannya pendataan anak putus sekolah yang akan disekolahkan kembali ke

Page 149: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

134

program kejar paket, terlihat antusiasme dari warga 25 tahun keatas. Hal tersebut

yang membuat batasa usia minimal bantuan program kejar paket ini mengalami

perubahan. Serta masyarakat mengharapkan program ini terus berjalan sehingga

cita-cita Kota Tangerang untuk mencerdasakan seluruh warganya pendidikan

minimal 12 tahun dapat tercapai.

4.3.5. Akuntabilitas

Akuntabilitas kinerja dapat dilihat pada pertanggungjawaban dalam setiap

tindakan, keputusan bahkan kebijakan organisasi publik, dalam indikator kinerja ini

peneliti melihat pada Dinas Pendidikan Kota Tangerang dalam

mempertanggungjawabkan kinerjanya dalam memonitor pelaksanaan kegiatan

hingga membuat laporan pertanggungjawaban sesuai dengan ketentuan yang

terdapat dalam Peraturan Walikota Tangerang Nomor 58 Tahun 2016 Pasal 25

tentang Pelaporan.

Gambar 4.9

Pasal 25 tentang Pelaporan

(Sumber: Peraturan Walikota Tangerang Nomor 58 Tahun 2016)

Page 150: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

135

Terkait pertanggungjawaban kinerjanya dalam memonitor pelaksanaan

kegiatan penangan anak putus sekolah yang sudah disalurkan mengikuti program

kejar paket di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat hingga selesai, Bapak Hari

Purwanto, SE, M.Si selaku Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Tangerang dan Ketua

Tim Satuan Tugas Wajib Belajar memaparkan sebagai berikut:

“Sudah pasti kami yang berkepentingan program ini terlaksana dengan

baik tentu kami akan mnegontrol yaitu dengan cara monitoring dan

evaluasi. Masih satu semsester lagi nanti berakhir bulan juni ajaran. Nanti

hasilnya bagaimana mereka tetap sekolah atau tidak yang sudah

tersalurkan.” (Wawancara dilakukan pada hari Senin, 19 Maret 2018 pukul

15.00 WIB di Kantor Dinas Pendidikan Kota Tangerang).

Hal senada juga disampaikan oleh Bapak Bapak Ade Dharmo selaku Ketua

Penilik UPTD Pendidikan Dasar sebagai berikut:

“Ini kan sudah jalan, memang ada kekhawatiran itu akan ada lagi alasan

ekonomi akhirnya tidak sekolah lagi dan kondisi-kondisi seperti itu yang

sedang dimonitor oleh kami, cuma belum dapat hasilnya saja. Bagaimana

keberlangsungan mereka itu setelah diarahkan bersekolah lagi itu masih

tetap seperti itu atau tidak. Ini sedang berlangsung dimonitoring.”

(Wawancara dilakukan pada hari Kamis, 22 Maret 2018 pukul 09.00 WIB

di Kantor UPTD Pendidikan Dasar).

Gambar 4.10

Upacara Simbolis Penyerahan Perlengkapan Sekolah untuk Anak Putus

Sekolah Hasil Pendataan dan Verifikasi Satuan Tugas Wajib Belajar

(Sumber: Ketua Penilik UPTD Pendidikan Dasar, 2018)

Page 151: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

136

Berdasarkan wawancara di atas Dinas Pendidikan masih terus mengontrol

kegiatan yang mulai berjalan ini, melihat sejauh mana anak putus sekolah yang

sudah tersalurkan ke Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat dan saat ini sudah mulai

mengikuti kegiatan belajar mengajar. Kemudian masih ada kekhawatiran anak-anak

yang masih tidak mau sekolah hal tersebut yang selalu dilakukan monitoring dan

menjadi bahan evaluasi jika ternyata masih ditemukan kasus seperti itu. Hal

tersebut senada dengan apa yang dikatakan oleh Bapak Zubi selaku Kepala Seksi

Kemasyarakatan Kelurahan Nambo Jaya sebagai berikut:

“Iya kami dari Kelurahan masih terus koordinasi dengan Kecamatan dan

SKPD yang di atas yaitu Dinas Pendidikan Kota Tangerang.” (Wawancara

dilakukan pada hari Jumat, 23 Maret 2018 pukul 14.00 WIB di Kantor

Kelurahan Nambo Jaya).

Kemudian terkait kontrol yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan melalui

Kelurahan, Ibu RT 02 Kp. Bugel mengatakan sebagai berikut:

“Dari kelurahan masih suka komunikasi terkait anak-anak putus sekolah

yang didata dan sudah sekolah gimana kelanjutannya. Ada anak yang

sudah masuk di paket itu males lagi, dikasih surat dari PKBM ke

orangtuanya. Bentar lagi mau ujian, si gurunya juga tanggung jawab sama

muridnya itu. Selalu tanya-tanya sama murid lainnya.” (Wawancara

dilakukan pada hari Rabu, 21 Maret 2018 pukul 15.00 WIB di Kp. Bugel

Kel. Cimone Kec. Karawaci).

Berdasarkan wawancara di atas dapat diketahui bahwa pihak Kelurahan

masih melakukan komunikasi dengan RT dan RW terkait perkembangan anak-anak

yang saat ini sedang belajar di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat. Selain itu ketika

terjadi kasus ada anak yang malas masuk sekolah, dari pihak pengajar memberikan

surat kepada orangtuanya.. Selain itu Taufik Kamil anak putus sekolah yang saat

ini sedang belajar di PKBM Citra Mandiri mengatakan sebagai berikut:

Page 152: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

137

“Pernah ada dari Dinas, ngomongin tentang untuk terus semangat belajar

seperti itu.” (Wawancara dilakukan pada hari Rabu, 21 Maret 2018 pukul

16.00 WIB di Kp. Nambo Indah Kel. Nambo Jaya Kec. Karawaci).

Berdasarkan petikan wawancara di atas, dapat diketahui bahwa Dinas

Pendidikan pernah mengontrol langsung ke lapangan terkait proses kegiatan belajar

mengajar di Pusat Kegiatan belajar Masyarakat. Jadi dapat disimpulkan bahwa baik

dari Dinas Pendidikan, Kelurahan, RT dan RW, sampai pengajar di Pusat Kegiatan

belajar Masyarakat sangat mengawasi dengan baik perkembangan anak-anak

tersebut.

Dinas Pendidikan juga harus menerapkan sanksi yang tegas kepada setiap

pegawainya apabila lalai dalam melaksanakan pekerjaannya sehingga pelayanan

dalam bidang pendidikan dapat berjalan dengan baik. Hal tersebut disampaikan

oleh Bapak Hari Purwanto, SE, M.Si selaku Sekretaris Dinas Pendidikan Kota

Tangerang dan Ketua Tim Satuan Tugas Wajib Belajar sebagai berikut:

“Secara umum diberikan sanksi, ya ketika diberikan tugas tapi tidak

dikerjakan itukan lalai namanaya. Itu akan dilakukan tindakan disiplin

pegawai sesuai mekanisme yang ada yang dilakukan oleh Dinas. Bisa

teguran lisan atu tertulis bisa lebih berat lagi tergatung pimpinan sebagai

Pembina kepegawaian. Kalau di Dinas, Kepala Dinas melalui Sekdis.

Sejauh ini tidak ada kejadian yang terlalu berat.” (Wawancara dilakukan

pada hari Senin, 19 Maret 2018 pukul 15.00 WIB di Kantor Dinas

Pendidikan Kota Tangerang).

Hal ini juga ditambahkan oleh Bapak Dr. H. Mastaro, MA selaku Kepala

Seksi Kurikulum dan Penilaian sebagai berikut:

“Berbentuk surat peringatan, SP1 pangginaln nasihat, SP2 SP3. Sampai

pemecatan. Kitak tidak ada perbahan. Wajib itu. Disini absen ketat,

indikatornya kan bisa dari situ kalau terlihat malas ya tegur, saya Kasi

negur bawahan, saya ditegur atasan, atasan ditegur Sekdis, Sekdis ditegur

Kadis, Kadis berurusan dengan Inspektorat yg kaitannya dengan Walikota.

Kita selama ini belum ada sanksi berat.” (Wawancara dilakukan pada hari

Page 153: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

138

Jumat, 6 April 2018 pukul 15.00 WIB di Kantor Dinas Pendidikan Kota

Tangerang).

Berdasarkan wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa dalam

melaksanakan pekerjaan di lingkungan organisasi Dinas Pendidikan Kota

Tangerang memiliki sanksi bagi siapa saja yang lalai dalam menjalankan tugasnya.

Namun berkaca pada pengalaman, sejauh ini belum ada pegawai dari Dinas

Pendidikan Kota Tangerang melakukan pelanggaran berat dalam melaksanakan

pekerjaannya sehingga belum pernah ada yang dijatuhkan sanksi berat hanya

sekedar teguran lisan saja ketika ada kinerja pegawainya yang kurang baik.

4.4. Pembahasan

Pada pembahasan ini peneliti akan membahas mengenai Kinerja Dinas

Pendidikan Kota Tangerang dalam Mengatasi Siswa Putus Sekolah, dengan focus

penelitian berdasarkan indikator-indikator kinerja birokrasi public menurut

Dwiyanto (2012:49-51). Untuk mengetahui kinerja birokrasi public maka peneliti

mengukurnya dengan indikator-indikator kinerja, antara lain yaitu: Produktivitas,

Kualitas Layanan, Responsivitas, Responsibilitas, dan Akuntabilitas. Berdasarkan

hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti mengenai Kinerja Dinas Pendidikan

Kota Tangerang Dalam Mengatasi Siswa Putus Sekolah adalah sebagai berikut:

1. Produktivitas

Aspek Produktivitas dapat dilihat pada rasio antara input pekerjaan dengan

output pekerjaan, yaitu sebarapa besar Dinas Pendidikan Kota Tangerang memiliki

hasil yang diharapkan oleh karena itu konsep input ini peneliti melihat pada sumber

daya manusia dan anggaran yang dimiliki dalam pelayanan dibidang pendidikan

Page 154: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

139

serta alokasi anggarannya untuk anak putus sekolah. Berdasarkan dari hasil

wawancara yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa sumber daya manusia dalam

hal ini kaitannya dengan pegawai di lingkungan Dinas Pendidikan sudah memadai.

Namun jika dilihat dalam tatanan ideal tentu masih memiliki keterbatasan karena

ruang lingkup pekerjaan di Dinas Pendidikan yang sangat luas. Dinas Pendidikan

mengurusi satuan pendidikan yang ada di Kota Tangerang termasuk tenaga

pengajar dan siswanya. Oleh karena itu Dinas Pendidikan mengatasi keterbatasan

tersebut dengan merekrut 9 orang tenaga honorer atau disebut Tenaga Harian

Lepas. Berdasarkan peraturan yang ada, Dinas tiak boleh mengambil tenaga

honorer melebihi batas. Selain itu untuk membantu pekerjaannya di lapangan,

Dinas Pendidikan memiliki uni-unit yang tersebar di 13 kecamatan yang ada di

Kota Tangerang. Unit-unit tersebut adalah mereka yang paling terdepan dan

terdekat dalam melayani masyarakat dalam pelayanan dibidang pendidikan.

Anggaran pendidikan yang dimiliki oleh Kota Tangerang melalui Dinas

Pendidikan dapat dikatakan sudah baik. Dimana alokasi anggaran untuk memenuhi

kebutuhan pendidikan masyarakat Kota Tangerang sebesar Rp 1,1 Triliun pada

tahun 2017 dari APBD sebesar Rp 3,56 Triliun. Hal tersebut dapat dikatakan sudah

memenuhi Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 pasal 49 ayat 1 yang

mengamanatkan anggaran pendidikan itu harus setidaknya 20% dari Anggaran

Pendapatan Belanja Daerah (APBD). Sedangkan untuk anak putus sekolah, Dinas

Pendidikan belum mengalokasikan anggarannya, sehingga upaya yang dilakukan

adalah bekerjasama dengan Forum CSR Kota Tangerang untuk mencari alternative

anggaran untuk anak putus sekolah. Forum CSR Kota Tangerang adalah Lembaga

Page 155: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

140

yang menjembatani dana-dana Tanggung Jawab Sosial Lingkungan beberapa

perusahaan untuk kegiatan sosial.

Berdasarkan kedua aspek input di atas kita dapat melihat aspek output atau

hasil dari pelaksanaan upaya-upaya Dinas Pendidikan dalam mengatasi anak putus

sekolah. Berdasarkan keterangan dari Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Tangerang

yanag mana selaku Ketua Tim Satuan Tugas Wajib Belajar, terdapat sekitar 1725

anak putus sekolah hasil verifikasi di lapangan. Anak putus sekolah yang ditemukan

ini rata-rata sudah beberapa tahun putus sekolah. Sehingga dalam penanganannya

mereka akan disalurkan ke Program Kejar Paket di Pusat Kegiatan Belajar

Masyarakat di wilayah masing-masing. Terkait bagaimana kelanjutannya setalah di

data anak putus sekolah, peneliti telah melakukan observasi dan wawancarake

lapangan. Berdasarkan hasil temuan lapangan dan wawancara, diketahui bahwa

anak-anak saat ini sudah dimasukkan ke dalam PKBM masing-masing lingkungan

rumahnya dan mulai mengikuti proses kegiatan belajar mengajar. Selain itu

menurut penuturan anak dan Ketua RT setempat, anak-anak ini tidak dipungut

biaya untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolahnya. Jadi dapat

disimpulkan bahwa Dinas Pendidikan sudah memenuhi amanat Walikota

Tangerang yang mengharapkan dapat terwujudnya masyarakat yang cerdas dan

jangan sampai ada yang putus sekolah dan minimal menamatkan Wajib Belajar 12

Tahun.

Page 156: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

141

2. Kualitas Layanan

Kemudahan dalam mendapatkan pelayanan serta kenyamanan dalam

pelayanan dapat menjadi tolak ukur dalam mengetahui sejauh mana kualitas

layanan dari birokrasi public. Kemudahan dalam mendapatkan pelayanan dapat

dilihat dengan sejauh mana masyarakat mengetahui program-program bantuan

pendidikan yang dimiliki oleh Dinas Pendidikan sebagai pelaksana Satuan Kerja

Perangkat Daerah dibidang pendidikan. Perlu diketahui bahwa saat ini Dinas

Pendidikan memiliki dua program unggulan dalam membantu meningkatkan

partisipasi masyarakat untuk sekolah sehingga meminimalisir anak putus sekolah,

yaitu Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) dan Tangerang Cerdas. Program

tersebut memberikan bantuan berupa dana subsisi pendidikan. Program BOP

tertuang dalam Peraturan Walikota Tangerang Nomor 127 Tahun 2017 di mana

sasaran penerima program ini yaitu SD/MI Negeri, SMP/MTs Negeri dan SD/MI

dan SMP/MTs Swasta di Kota Tangerang dibuktikan dengan KTP dan KK

orangtua siswa. Biaya yang diberikan yaitu sebesar Rp50.000,00 untuk SD/MI dan

Rp105.000,00 untuk SMP/MTs. Sedangkan Tangerang Cerdas tercantum dalam

Peraturan Walikota Tangerang Nomor 132 Tahun 2016 di mana besaran biaya yang

diberikan adalah 100.000,-/bulan untuk siswa SMP/MTs dan 80.000,-/bulan untuk

siswa SD/MI warga Kota Tangerang kategori miskin dan rentan miskin yang

tercantum dalam data BPS-PPLS. Kemudian melihat dari sisi masyarakat dalam

mengetahui program-program bantuan tersebut, peneliti telah melakukan observasi

dan wawancara di lapangan. Hampir sebagian besar masyarakat telah mengetahui

program-program bantuan biaya pendidikan yang ada di Kota Tangerang.

Page 157: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

142

Sedangkan dilihat berdasarkan sejauh mana program-program bantuan

biaya pendidikan tersebut telah tepat sasaran yaitu siswa kurang mampu di Kota

Tangerang, Dinas Pendidikan memaparkan bahwa dalam menentukan sasaran

penerima Tangerang Cerdas, mereka berpedoman pada data yang dikeluarkan

melalui BPS-PPLS. Data BPS-PPLS yang berisi daftar masyarakat yang rentan

dalam bidang social. Sehingga jika terdapat siswa yang secara realita kurang

mampu tetapi tidak ada dalam data tersebut, maka dia tidak berhak menerima

bantuan Tangerang Cerdas. Data yang menjadi pedoman dalam menentukan

sasaran tersebut dikatahui melakukan update data tersebut dalam 5 tahun sekali.

Sedangkan kondisi ekonomi msyarakat sangat dinamis sehinggia tidak heran jika

dilapangan masih ditemukan siswa tidak mampu yang belum menerima.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang peneliti lakukan, anak-anak putus

sekolah yang sudah terdata oleh Dinas Pendidikan sebelumnya ada yang sudah

menajdi penerima dan ada yang bukan penerima. Hal tersebut contoh dari kasus

warga tidak mampu yang tidak tercantum dalam data sasaran penerima Tangerang

Cerdas.

3. Responsivitas

Dinas Pendidikan Kota Tangerang dalam menjalankan tugas dan fungsinya

dapat melibatkan peran serta masyarakat baik perorangan, kelompok, maupun

organisasi social kemasyarakatan untuk bersama-sama berperan aktif dalam

mencegah dan mengatasi anak putus sekolah di lingkungan sekitarnya, maka perlu

adanya pengembangan program serta penyusunan agenda kegiatan dalam

mencegah dan mengurangi anak putus sekolah, atas dasar itu maka dibentuklah

Page 158: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

143

Satuan Tugas Wajib Belajar yang bertujuan untuk mendata dan memverifikasi

anak-anak putus sekolah di Kota Tangerang. Satuan tugas tersebut memiliki

struktur dari Dinas Pendidikan dan UPT Pendidikan Dasar perkecamatan, serta

menggerakan Kecamatan dan Kelurahan sampai Rukun Warga dan Rukun

Tetangga di lingkungan masyarakat sekitar. Satuan Tugas Wajib Belajar ini aktif

dalam mendata da meverifikas anak-anak putus sekolah di Kota Tangerang untuk

disekolahkan kembali melalui Program Kejar Paket. Berdasarkan hasil observasi

dan wawancara yang dilakukan peneliti, dapat diketahui bahwa RT dan RW

setempat diminta oleh Dinas Pendidikan melalui Kecamatan dan Kelurah untuk

mendata warganya yang putus sekolah.

Selain itu agenda kegiatan yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan dalam

mencegah dan mengurangi anak putus sekolah melalui intervensi dalam mensubsidi

biaya pendidikan. Dinas Pendidikan berharap dengan diberikannya bantuan

pendidikan seperti Bantuan Operasional Pendidikan dan Tangerang Cerdas dapat

meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mengikuti pendidikan minimal 12

tahun. Namun intervensi Pemerintah Kota yang berusaha agar warga Kota

Tangerang dapat menikamati pendidikan dengan layak melalui program-program

pendidikan tersebut, tidak serta merta membuat tidak ada lagi anak putus sekolah.

Pada kenyataannya di lapangan masih ditemukan anak-anak putus sekolah. Hal ini

dapat disimpulkan bahwa agenda untuk mencegah dan mengurangi anak putus

sekolah hanya berbentuk bantuan biaya. Sementara hasil observasi dan wawancara

yang dilakukan peneliti, menemukan bahwa anak-anak putus sekolah di Kota

Tangerang tidak hanya factor ekonomi tetapi juga karena factor sikap / perilaku

Page 159: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

144

serta keluarga dan lingkungannya. Oleh karena itu Dinas Pendidikan perlu mencari

pendekatan-pendekatan dalam mencegah dan mengatasi anak putus sekolah karena

factor selain ekonomi.

4. Responsibilitas

Salah satu fungsi Dinas Pendidikan Kota Tangerang sebagai koordinator

dan fasilitator dalam menangani anak putus sekolah, maka perlu melihat bagaimana

koordinasi yang terjalin antar instansi terkait yang ikut bertanggung jawab dalam

mencegah dan mengatasi anak putus sekolah, agar seluruh anak-anak putus sekolah

mendapatkan pelayanan pendidikan yang layak sehingga terpenuhi hak-haknya

serta terwujudnya prinsip keadilan. Untuk itu perlu diketahui bagaimana koordinasi

yang terjalin antara Dinas Pendidikan Kota Tangerang dengan isntansi lainnya.

Berdasarkan pemaparan dari Sekretaris Dinas Pendidikan selaku Ketua Tim Satuan

Tugas Wajib Belajar, dapat diketahui bahwa penanganan anak putus sekolah yang

dilakukan Dinas Pendidikan dengan pihak Kecamatan dan Kelurahan

koordinasinya melalui UPT Pendidikan di Kecamatan. UPT Pendidikan yang ada

di Kecamatan bertugas sebagai penjembatan koordinasi antara instansi di wilayah

yakni Kecamatan dan Kelurahan dengan Dinas Pendidikan sebagai pucuk pimpinan

organisasi. Jadi dapat disimpulkan bahwa koordinasi terkait penanganan dan

pendataan anak putus sekolah yang dilakukan sesuai dengan prosedur dari atas ke

bawah, yakni dari Dinas Pendidikan melalui UPT Pendidikan yang nantinya

berkoordinasi dengan Kecamatan dan Kelurahan. Kelurahan nantinya

menggerakkan RT dan RW untuk kemudian melaporkan kembali kepada Kelurahan

Page 160: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

145

dan seterusnya. Koordinasi yang terjanlin saat ini dinilai sudah baik dalam

menangansi anak putus sekolah.

Selanjutnya prosedur dalam penangan anak putus sekolah berdasarkan hasil

wawancara dapat diketahui bahwa prosedur dalam menangani anak putus sekolah

adalah dilihat dari keabsahan data bahwa anak itu adalah warga Kota Tangerang

dibuktikan dengan Kartu Tanda Penduduk orangtua dan Kartu Keluarga. Kemudian

untuk mengetahui pendidikan terakhirnya pada jenjang di mana si anak putus

dengan melihat pada ijazah yang dimiliknya. Setalah pendataan dan verifikasi

dilakukan, kemudian anak-anak putus sekolah dihantarkan kembali belajar di Pusat

Kegiatan Belajar Masyarakat yang ada dilingkungannya masing-masing.

5. Akuntabilitas

Pertanggung jawaban yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kota

Tangerang dalam memonitor pelaksanaan penanganan anak-anak putus sekolah

dengan instansi terkait lainnya masih berjalan saat ini. Berdasarkan hasil

wawancara dapat diketahui bahwa Dinas Pendidikan masih terus mengontrol sejauh

mana anak putus sekolah yang sudah tersalurkan ke Pusat Kegiatan Belajar

Masyarakat dan saat ini sudah mulai mengikuti kegiatan belajar mengajar. Selain

itu pihak Kelurahan memaparkan, masih melakukan komunikasi dengan RT dan

RW terkait perkembangan anak-anak yang saat ini sedang belajar di Pusat Kegiatan

Belajar Masyarakat. Selain itu ketika terjadi kasus ada anak yang malas masuk

sekolah, dari pihak pengajar memberikan surat kepada orangtuanya.

Page 161: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

146

Sedangkan bentuk pertanggungjawaban pada pegawainya yang lalai dalam

melaksanakan pekerjaan Dinas Pendidikan Kota Tangerang telah memiliki sanksi

yang tegas yaitu berbentuk teguran lisan, Surat Peringatan 1 dan Surat Peringatan

2 yang akan dikenakan bagi pegawainya yang kinerjanya buruk. Namun sejauh ini

berdasarkan hasil wawancara, belum ada pegawainya yang terkena sanksi tegas

hanya baru teguran secara lisan saja yang diberikan kepada pegawainya yang lalai.

Keberadaan Dinas Pendidikan Kota Tangerang berdasarkan Peraturan

Walikota Tangerang Nomor 58 Tahun 2016, memiliki tugas membantu Walikota

melaksanakan urusan pemerintahan di bidang pendidikan. Selain itu Dinas

Pendidikan mempunyai beberapa fungsi diantaranya adalah melaksanakan

kebijakan sesuai dengan bidang pendidikan, pembinaan dan pelaksanaan tugas di

bidang pendidikan, serta pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pendidikan.

Sehingga diharapkan mampu memberikan pelayanan di bidang pendidikan bagi

masyarakat Kota Tangerang sehingga hah-haknya sebagai warga mendapatkan

pendidikan yang layak dapat terpenuhi.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan peneliti dalam hal ini melihat bahwa

pada Kinerja Dinas Pendidikan Kota Tangerang dalam Mengatasi Permasalahan

Anak Putus Sekolah, telah memiliki dua program unggukan yang mengintervensi

melalui bantuan subsidi biaya pendidikan sehungga diharapkan dapat mencegah

dan menguangi anak putus sekolah. Kemudian ketika di lapangan masih ditemukan

anak-anak yang putus sekolah, sebagai bentuk responsivitas Dinas Pendidikan

membantuk Satuan Tugas Wajib Belajar yang memiliki tugas untuk mendata dan

memverifikasi anak-anak putus sekolah untuk disekolahkan kembali melalui

Page 162: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

147

Program Kejar Paket. Namun Dinas Pendidikan masih memiliki kendala-kendala

seperti keterbatasan jumlah pegawai, belum adanya alokasi anggaran untuk anak

putus sekolah, dan program bantuan Tangerang Cerdas yang memiliki aturan

pedoman sasaran penerima sehingga di lapangan masih terdapat warga tidak

mampu yang belum menerima bantuan. Dari berbagai kendala-kendala yang telah

dijelaskan di atas Dinas Pendidikan telah memberikan pelayanan pendidikan

dengan baik, sehingga seluruh warga Kota Tangerang dapat menikmati pendidikan

yang layak.

Tabel 4.10

Rekapitulasi Temuan Lapangan

Aspek Hasil Penelitian

Produktivitas

a. Sumber daya manusia

b. Hasil Kerja

1. Dinas Pendidikan Kota Tangerang memiliki

jumlah 84 pegawai jika dibandingkan dengan

Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan

yang memliki 141 pegawai, hal tersebut belum

mencukupi untuk melaksanakan pekerjaan di

bidang pendidikan yang ruang lingkupnya

luas.

2. Pada tahun 2017 Kota Tangerang memiliki

APBD sebesar Rp 4,49 Triliun dan Rp 1,09

Triliun dianggarkan belanja biaya pendidikan.

Hal tersebut sesuai dengan UU Nomor 20

Tahun 2003 yang mengamanatkan alokasi

anggaran pendidikan minimal lebih besar 20%

dari APBD.

3. Sekitar 1725 anak putus sekolah yang terdata

dan sudah terverifikasi di Kota Tangerang

sudah disalurkan ke Pusat Kegiatan Belajar

Masyarakat di lingkungannya untuk mengikuti

program kejar paket.

Page 163: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

148

Kualitas Layanan

a. Kemudahan

mendapatkan layanan

b. Kenyamanan dalam

pelayanan

1. Dinas Pendidikan memiliki program bantuan

biaya pendidikan unggulan yaitu Program

Bantuan Operasional Pendidikan dan Program

Tangerang Cerdas yang diberikan untuk siswa

tidak mampu yang masih bersekolah dan

meminimalisir angka putus sekolah.

2. Berdasarkan observasi dan wawancara yang

dilakukan, sebagian besar masyarakat sudah

mengtahui akan adanya Program Bantuan

Operasional Pendidikan dan Program

Tangerang Cerdas.

3. Program Tangerang Cerdas memiliki sasaran

penerima yang hanya berpedoman pada data

BPS-PPLS yang update 5 tahunan. Data

sasaran penerima program bantuan kurang

update, sehingga belum mencakup seluruh

siswa kurang mampu di Kota Tangerang.

Responsivitas

a. Pengembangan program

b. Penyusunan agenda

kegiatan pencegahan

anak putus sekolah

1. Sebagai bentuk responsivitas terkait adanya

anak putus sekolah, Dinas Pendidikan Kota

Tangerang membentuk Satuan Tugas Wajib

Belajar sebagai lanjutan dari Program

Tangerang Cerdas untuk mendata dan

meverifikasi anak putus sekolah.

2. Satuan Tugas Wajib Belajar memiliki tugas

pokok dan fungsi utnuk melakukan

pendataan dan verifikasi di lapangan terkait

adanya anak putus sekolah di Kota

Tangerang.

3. Program Bantuan Operasional Pendidikan

dan Program Tangerang Cerdas merupakan

sebagai salah satu tindakan preventif dalam

mencegah anak putus sekolah dari factor

ekonomi dengan melakukan intervensi

subsidi bantuan biaya pendidikan untuk

meningkatkan angka partisipasi sekolah dan

meminimalisir angka putus sekolah.

Page 164: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

149

Responsibilitas

a. Komitmen

b. Kesesuaian dengan

prosedur

1. Dinas Pendidikan Kota Tangerang

berkoordinasi dengan UPT Pendidikan Dasar

untuk melakukan pendataan anak putus

sekolah.

2. Penilik dari UPT Pendidikan Dasar

berkoordinasi melalui Kecamatan untuk

menugaskan Kelurahan mendata warganya

yang putus sekolah.

3. Kelurahan melalui Kepala Seksi

Kemasyrakatan menggerakkan RT dan RW

setempat untuk mendata dan meverifikasi

anak putus sekolah.

4. Dinas Pendidikan Kota Tangerang

berkoordinasi dengan Bappeda Kota

Tangerang dalam merumuskan sasaran

program di bidang pendidikan, khususnya

terkait data sasaran penerima Program

Tangerang Cerdas.

5. Dinas Pendidikan Kota Tangerang

berkoordinasi dengan Komisi II DPRD Kota

Tangerang dalam melaksanakan kebijakan di

bidang pendidikan.

6. Dalam menangani anak putus sekolah, Dinas

Pendidikan melakukan koordinasi dengan

UPT Pendidikan Dasar, Kecamatan,

Kelurahan, dan RT/RW, karena lebih

mengetahui secara pasti kondisi nyata di

lapangan sehingga dapat berjalan sesuai

dengan yang diharapkan.

Akuntabilitas

a. Tanggung jawab

dalam kegiatan sebagai

pelaksana monitoring

1. Dalam menangani anak putus sekolah, Dinas

Pendidikan ikut mengontrol dalam

penyelesaian kegiatan hingga tuntas, hal

tersebut dilakukan melalui koordinasi yang

terjalin dengan UPT Pendidikan Dasar dan

Pusat Kegiata Belajar Masayarakat setempat.

Page 165: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

150

b. Sanksi sebagai

pertanggung jawaban

dalam kegiatan

2. Sekitar 1725 anak putus sekolah yang telah

didata dan terverifkasi sebagai warga Kota

Tangerang sudah mulai mengikuti program

kejar paket di Pusat Kegiatan Belajar

Masyarakat setempat dan

keberlangsungannya masih dilakukan

pengawasan oleh UPT Pendidikan Dasar dan

pihak Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat.

3. Dinas Pendidikan Kota Tangerang memiliki

sanksi tegas berupa teguran dan surat

peringatan yang diberikan kepada setiap

pegawainya apabila lalai dalam menjalankan

tugas.

(Sumber: Peneliti, 2018)

Page 166: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

151

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Pada penelitian mengenai Kinerja Dinas Pendidikan Kota Tangerang dalam

Mengatasi Permasalahan Anak Putus Sekolah, maka dapat disimpulkan bahwa

Dinas Pendidikan Kota Tangerang sudah menunjukkan kinerja yang mengarah pada

mengatasi permasalahan anak putus sekolah.

Adapun buktinya adalah berdasarkan hasil penelitian yang menggunakan

teori kinerja birokrasi publik dari Dwiyanto (2012:49-51) sebagai pisau analisis dan

temuan-temuan di lapangan sebagai berikut : (1) Sebanyak 1725 anak putus sekolah

yang terdata pada tahun 2017, sudah diverifikasi sebagai warga Kota Tangerang

dan disalurkan ke Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat setempat untuk melanjutkan

pendidikan melalui program kejar paket. (2) Dinas Pendidikan Kota Tangerang

melakukan intervensi dalam mensubsidi biaya pendidikan melalui Program

Bantuan Operasional Pendidikan dan Program Tangerang Cerdas untuk

meningkatkan angka partisipasi sekolah dan meminimalisir angka putus sekolah.

(3) Dinas Pendidikan Kota Tangerang membentuk Satuan Tugas Wajib Belajar

sebagai lanjutan dari Program Tangerang Cerdas untuk melakukan pendataan dan

verifikasi lapangan terkait adanya anak putus sekolah. (4) Untuk lebih mengetahui

secara pasti kondisi nyata di lapangan, Satuan Tugas dibentuk dari koordinasi yang

dilakukan Dinas Pendidikan dengan Penilik UPTD Pendidikan Dasar, Kecamatan,

Page 167: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

152

Kelurahan, dan RT/RW. (5) Sebagai bentuk pertanggungjawaban, Dinas

Pendidikan melakukan evaluasi dan monitoring melalui koordinasi Satuan Tugas

Wajib Belajar, untuk melihat sejauh mana anak putus sekolah yang sudah

tersalurkan ke Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat dalam mengikuti kegiatan belajar

mengajar.

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian di atas, maka

peneliti memberikan beberapa saran yang dapat dijadikan sebagai masukan bagi

Dinas Pendidikan dalam Mengatasi Permasalahan Anak Putus Sekolah adalah

sebagai berikut, yaitu:

a. Pada aspek Produktivitas, diharapkan melakukan recruitment pegawai yang

berkompetensi dan sesuai dengan bidangnya untuk membantu ruang

lingkup pekerjaan Dinas Pendidikan yang sangat luas.

b. Pada aspek Kualitas Layanan, diharapkan dapat menggunakan data sasaran

penerima untuk Program Tangerang Cerdas yang lebih tepat dan

pembaharuannya cepat sehingga dapat mencakup seluruh siswa kurang

mampu di Kota Tangerang.

c. Pada aspek Responsivitas, diharapkan dapat meningkatkan kinerja Satuan

Tugas Wajib Belajar dengan membuat payung hukum agar anggota satgas

memiliki kejelasan dan informasi yang menyeluruh terkait tugas pokok dan

fungsinya. Serta mengagendakan langkah-langkah preventif dalam

Page 168: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

153

mengatasi anak putus sekolah dari factor sikap / perilaku dan lingkungan

keluarga.

d. Pada aspek Responsibilitas, diharapkan dapat menjaga dan meningkatkan

koordinasi yang sudah terjalin dengan baik antara instansi terkait sehingga

ketika di lapangan masih ditemukan anak putus sekolah, agar segera

mendapatkan pelayanan lebih lanjut untuk didata dan disekolahkan.

e. Pada aspek Akuntabilitas, diharapkan untuk terus dilakukan controlling

terhadap keberlangsungan proses kegiatan belajar mengajar anak-anak di

Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat, sehingga mereka tetap mendapatkan

hak-haknya untuk menikmati pendidikan yang layak.

Page 169: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Ahmad. 2011. Pendidikan Dasar Pada Anak. Jakarta. Trans Info Media.

Dwiyanto, Agus. 2012. Reformasi Birokrasi Publik di Indonesia. Yogyakarta:

UGM Press.

Fahmi, Irham. 2011. Manajemen Kinerja Teori dan Aplikasi. Bandung: Alfabeta.

Gunawan. 2011. Remaja dan Permasalahannya. Yogyakarta. Hanggar Kreator

Ihsan, Fuad. 2011. Dasar-dasar Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Imron, Ali. 2004. Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah. Malang:

Departemen Pendidikan Nasional.

Irawan, Prasetya. 2006. Metodologi Penelitian Administrasi. Jakarta: Universitas

Terbuka.

Mahmudi. 2010. Manajemen Kinerja Sektor Publik. Edisi Kedua. Yogyakarta: UPP

Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.

Mahsun, Mohamad. 2006. Pengukuran Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta: BPFE

Universitas Gajah Mada.

Moeheriono. 2009. Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi. Bogor: Ghalia

Moeleong, L.K. 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Mukarom, Zaenal dan Laksana Muhibun. 2016. Membangun Kinerja Pelayanan

Publik. Bandung: CV Pustaka Setia.

Nawawi, Ismail. 2013. Budaya Organisasi Kepemimpinan dan Kinerja. Jakarta:

Kencana.

Nazili Ahmad Shaleh. 2011. Pendidikan Dan Masyarakat. Yogyakarta. Sabda

Media

Sedarmayanti. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Refika

Aditama.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R&D. Bandung: CV

Alfabeta.

Tangkilisan, Hessel Nogi. 2005. Manajemen Publik. Jakarta: PT.Gramedia

Widiasarana Indonesia

Ulum, Ihyaul. 2009. Audit Sektor Publik. Jakarta: Bumi Aksara

Page 170: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

Umam, Khaerul. 2010. Perilaku Organisasi. Bandung; CV. Pustaka Setia

Wibowo. 2011. Manajemen Kinerja. Edisi Ketiga. Jakarta: PT. Rajagrafindo

Persada.

Wirawan. 2009. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Jakarta: Salemba Empat.

Jurnal Penelitian Terdahulu :

Latif, Abdul. 2012. Tingkat Partisipasi Masyarakat dalam Program Wajib Belajar

Sembilan Tahun di Kecamatan Baros Kabupaten Serang. Universitas Sultan

Ageng Tirtayasa.

Kurniawan, Anjar. 2010. Kinerja Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga dalam

Program Wajib Belajar Sembilan Tahun di Kabupaten Karanganyar.

Universitas Sebelas Maret.

Ramadhan, Restu. 2017. Implementasi Program Tangerang Cerdas tingkat SMPN

di Kecamatan Neglasari Kota Tangerang Tahun 2016. Universitas Sultan

Ageng Tirtayasa.

Saputra, Ricardo. 2017. Peran Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru dalam

Menanggulangi Anak Putus Sekolah pada Tingkat Pendidikan Sekolah

Dasar Tahun 2012-2015. Universitas Riau.

Utami, Tri Sugih. 2014. Kinerja Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan

Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMPPKB) Kota Tangerang

Selatan dalam Mengatasi Permasalahan Kekerasan Dalam Rumah

Tangga (KDRT). Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

Dokumen :

BPS Kota Tangerang

BPS Provinsi Banten

Dinas Pendidikan Kota Tangerang

Peraturan Walikota Tangerang Nomor 58 Tahun 2016 Tentang Kedudukan,

Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Pendidikan.

Peraturan Walikota Tangerang Nomor 127 Tahun 2017 tentang Petunjuk Teknis

Biaya Operasional Pendidikan pada Satuan Pendidikan Dasar Tahun 2017

Peraturan Walikota Tangerang Nomor 132 Tahun 2016 Tentang Bantuan Biaya

Pendidikan Melalui Program Tangerang Cerdas.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2003 Tentang Sistem

Pendidikan Nasional.

Page 171: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

Sumber Lainnya :

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. 2018. Buku Panduan dan Pedoman Skripsi.

Serang: Universitas Sultan AGgeng Tirtayasa.

Pusat Bahasa Depdiknas. 2016. Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi Kelima).

Jakarta: Balai Pustaka.

http://lensatangerang.com/2017/05/10/dprd-minta-dindik-kota-tangerang-data-

siswa-putus-sekolah/ (Diakses pada 14 September 2017)

http://megapolitan.indopos.com.co.id/read/2017/03/23/92189/1870-Anak-Anak-

Putus-Sekolah-di-Kota-Tangerang (Diakses pada 14 September 2017)

http://metro.tempo.co/read/853877/kota-tangerang-percepat-pendataan-anak-

putus-sekolah (Diakses pada 14 September 2017)

http://www.jawapos.com/read/2016/10/17/58205/angka-putus-sekolah-di-

indonesia-masih-tingi (Oleh Imam Solehudin, diakses pada 18 Februari

2018)

http://www.penamerdeka.com/amp/12156/satgas-wajib-belajar-tangerang-

temukan-1000-anak-putus-sekolah (Oleh Deden, diakses pada 14

September 2017)

http://tangselpos.co.id/2016/06/29/kemendikbud-soroti-dunia-pendidikan-banten

(Diakses pada 18 Februari 2018)

Page 172: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

LAMPIRAN

Page 173: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

DOKUMENTASI LAPANGAN

Wawancara dengan Ketua Pejabat Pelaksana

Teknis Kegiatan Tangerang Cerdas

Wawancara dengan Kepala Seksi Peserta Didik

dan Pengembangan Karakter

Wawancara dengan Kasubid Sosial

Kemasyarakatan Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah

Wawancara dengan Sekretaris Komisi II

DPRD Kota Tangerang

Wawancara dengan Anggota Tim Satuan

Tugas Wajib Belajar Wawancara dengan Ketua Tim Satuan Tugas

Wajib Belajar

Page 174: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

Wawancara dengan Ketua RT Wawancara dengan Anak Putus Sekolah

Wawancara dengan Ketua RT

Wawancara dengan Ketua RT

Wawancara dengan Ketua Penilik UPTD

Pendidikan Dasar Wawancara dengan Ketua Forum CSR Kota

Tangerang

Wawancara dengan Kepala Seksi

Kemasyarakatan Kel. Nambo Jaya

Contoh Kartu Penerima

Program Tangerang Cerdas

Page 175: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

Kegiatan Sosialisasi Program bantuan biaya

pendidikan di Kota Tangerang (1)

Kegiatan Sosialisasi Program bantuan biaya

pendidikan di Kota Tangerang (2)

Kegiatan Sosialisasi Program bantuan biaya

pendidikan di Kota Tangerang (3)

Kegiatan Sosialisasi Program bantuan biaya

pendidikan di Kota Tangerang (4)

Kegiatan Sosialisasi kepada Anak Putus

Sekolah pleh Satuan Tugas Wajib Belajar (1)

Laporan Kegiatan Satuan Tugas Wajib Belajar

di Kecamatan Karawaci

Page 176: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

Observasi di Kp. Nambo Indah Kel. Nambo

Jaya Kec. Karawaci

Observasi di Kp. Bugel Kel. Bugel Kec.

Karawaci

Observasi di Kp. Cibodas Kecil Kel. Cimone

Kec. Karawaci

Wawancara dengan Orangtua Anak Putus

Sekolah

Page 177: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

CATATAN LAPANGAN

No Tanggal Waktu Tempat Hasil Informan

1

21 Agustus -

22 September

2017

09.00

WIB

Dinas

Pendidikan

Kota

Tangerang

Observasi

awal -

10.00

WIB

Dinas

Pendidikan

Kota

Tangerang Observasi

awal dan

wawancara

Bagian

Perencanaan

Dinas

Pendidikan

Kota Tangerang

14.00

WIB

Dinas

Pendidikan

Kota

Tangerang

Bagian Umum

dan

Kepegawaian

Dinas

Pendidikan Kota

Tangerang

2 Senin, 19

Februari 2018

14.10

WIB

Kesbangpol

Provinsi

Banten

Pembuatan

Surat

Keterangan

Penelitian

-

3 Selasa, 27

Februari 2018

08.00

WIB UNTIRTA

Acc

Lapangan -

4 Rabu, 28

Februari 2018

14.00

WIB

Kesbangpol

Kota

Tangerang

Pembuatan

Surat

Keterangan

Penelitian

-

14.30

WIB

Dinas

Pendidikan

Kota

Tangerang

-

15.00

WIB

Bappeda

Kota

Tangerang

-

!5.30

WIB

Komisi II

DPRD Kota

Tangerang

-

5 Selasa, 6

Maret 2018

08.00

WIB

Kantor Dinas

Pendidikan

Kota

Tangerang

Wawancara

Staff Seksi

Kelembagaan

dan Sarana

Prasarana

Kepala Seksi

Peserta Didik

Page 178: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

dan

Pengembangan

Karakter

10.00

WIB

Kantor

Bappeda

Kota

Tangerang

Wawancara

Kasubid Sosial

Kemasyarakatan

Badan

Perencanan

Pembangunan

Daerah

6 Rabu, 7 Maret

2018

14.00

WIB

Kantor

Komisi II

DPRD Kota

Tangerang

Wawancara

Sekretaris

Komisi II DPRD

Kota Tangerang

7 Senin, 19

Maret 2018

14.00

WIB Kantor Dinas

Pendidikan

Kota

Tangerang

Wawancara

Kepala Bidang

Pembinaan

PAUD & Non

Formal

15.00

WIB

Sekretaris Dinas

Pendidikan

Kota Tangerang

8 Rabu, 21

Maret 2018

14.00

WIB

Kp. Cibodas

Kecil

Observasi

dan

Wawancara

Ketua RT Kp.

Cibodas Kecil

15.00

WIB Kp. Bugel

Ketua RT Kp.

Bugel

Anak Putus

Sekolah

16.00

WIB

Kp. Nambo

Indah

Ketua RT Kp.

Nambo Jaya

Anak Putus

Sekolah

9 Kamis, 22

Maret 2018

09.00

WIB

UPT

Pendidikan

Dasar Kec.

Cibodas Wawancara

Ketua Penilik

Dinas

Pendidikan Kota

Tangerang

15.00

WIB

Kantor

Forum CSR

Kota

Tangerang

Ketua Forum

CSR Kota

Tangerang

10 Jumat, 23

Maret 2018

14.00

WIB

Kantor

Kelurahan

Nambo Jaya

Wawancara

Kasi

Kemasyarakatan

Kelurahan

Nambo Jaya

Page 179: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

11 Jumat, 6 April

2018

15.00

WIB

Kantor Dinas

Pendidikan

Kota

Tangerang

Wawancara

Kepala Seksi

Kurikulum dan

Penilaian

12 Rabu, 11 April

2018

14.00

WIB

Kelurahan

Nambo Jaya

Observasi

dan

Wawancara

Masyarakat

13 Jumat, 20

April 2018

10.00

WIB

Kp. Cibodas

Kecil Observasi -

14 Rabu, 25 Mei

2018

15.00

WIB Kp. Bugel Observasi -

15 Kamis, 24 Mei

2018

10.00

WIB

Kantor Dinas

Pendidikan

Kota

Tangerang

Observasi -

16 Jumat, 25 Mei

2018

14.00

WIB

Kp. Nambo

Indah

Observasi

dan

Wawancara

Orangtua Anak

Putus Sekolah

Page 180: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

PEDOMAN WAWANCARA

Dimensi Aspek Pertanyaan Informan

Produktivitas

Input

Apakah sumber daya

manusia yang ada dirasa

telah memadai secara

kualitas dan kuantitas?

I 1, I 2, I 3-1, I 3-2, I 4-

2, I 5, I 6-1

Bagaimana mengatasi

permasalahan kekurangan

dari segi sumber daya

manusia?

I 1, I 2, I 3-1, I 3-2, I

4-2, I 6-1

Bagaimana alokasi

anggaran untuk pendidikan

di Kota Tangerang?

I 1, I 2, I 3-1, I 3-2, I 4-

1, I 4-2, I 5

Adakah alokasi anggaran

untuk anak putus sekolah?

I 1, I 2, I 3-1, I 3-2, I

4-1, I 5, I 6-1, I 7

Output

Berapa jumlah anak putus

sekolah yang ditemukan?

I 1, I 2, I 5, I 6-1, I 6-2,

I 8-1, I 8-2, I 8-3

Bagaimana kelanjutan

anak putus sekolah yang

sudah terdata?

I 1, I 2, I 3-1, I 3-2, I 5,

I 6-1, I 6-2, I 8-1, I 8-2,

I 8-3, I 9-1, I 9-2, I 9-3

Apakah anggaran yang ada

terealisasi secara efektif

dan efisien?

I 1, I 2, I 3-1, I 3-2, I 4-

1, I 4-2, I 5

Kualitas

Layanan

Kemudahan

mendapatkan layanan

Apakah terdapat program

bantuan biaya pendidikan

di Kota Tangerang?

I 1, I 2, I 3-1, I 3-2, I

4-1, I 4-2, I 5, I 6-1, I 6-

2, I 7

Apakah program bantuan

tersebut sudah dikenal oleh

masyarakat Kota

Tangerang?

I 1, I 2, I 3-1, I 3-2, I

4-1, I 4-2, I 5, I 6-1, I 6-

2, I 7, I 8-1, I 8-2, I 8-3,

I 9-1, I 9-2, I 9-3

Bagaimana prosedur

penerimaan sebagai

peserta bantuan biaya

pendidikan?

I 1, I 4-1, I 4-2, I 9-2

Kenyamanan dalam

pelayanan

Apakah program biaya

bantuan pendidikan sudah

mencakup seluruh siswa

I 1, I 3-1, I 3-2, I 4-1, I

4-2, I 5, I 8-1, I 8-2, I 8-

3

Page 181: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

kurang mampu di Kota

Tangerang?

Apakah anak putus sekolah

yang sudah terdata saat ini

sebelumnya merupakan

penerima bantuan Program

Tangerang Cerdas?

I 1, I 2, I 4-1, I 4-2, I 5,

I 6-1, I 6-2, I 8-1, I 8-2,

I 8-3, I 9-1, I 9-2, I 9-3

Apakah sarana dan

prasarana telah memadai

dalam menunjang program

kegiatan pendidikan?

I 1, I 2, I 3-1, I 3-2, I

4-1, I 4-2, I 5, I 6-1

Responsivitas

Pengembangan

Program

Apakah terdapat tim

yang dibentuk untuk

mendata siswa putus

sekolah?

I 1, I 2, I 3-1, I 3-2,

I 4-1, I 5, I 6-1, I 6-2

Bagaimana struktur tim

tersebut dan

tupoksinya?

I 1, I 2, I 5, I 6-1, I

6-2, I 8-1, I 8-2, I 8-3

Apakah dengan masih

ditemukannya anak

putus sekolah bisa

dikatakan bahwa

program-program

bantuan biaya

pendidikan yang ada

belum efektif?

I 1, I 2, I 3-1, I 3-2,

I 4-1, I 4-2, I 5, I 6-

1, I 6-2, I 7, I 8-1, I

8-2, I 8-3, I 9-2

Penyusunan agenda

kegiatan pencegahan

putus sekolah

Apakah program dan

agenda yang ditempuh

untuk mengurangi siswa

putus sekolah dan

berjalan hingga saat ini?

I 1, I 2, I 3-1, I 3-2,

I 4-1, I 4-2, I 5

Responsibilitas Komitmen

Bagaimana koordinasi

dengan instansi terkait

lainnya dalam

menangani anak putus

sekolah?

I 1, I 2, I 3-1, I 3-2,

I 4-1, I 4-2, I 5, I 6-

1, I 6-2, I 7

Bagaimana upaya Dinas

Pendidikan dalam

I 1, I 2, I 3-1, I 3-2,

I 4-2

Page 182: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

menjalankan tupoksi

dalam penyelenggaraan

pendidikan agar berjalan

optimal?

Kesesuaian dengan

prosedur

Bagaimana prosedur

dalam menangani anak

putus sekolah?

I 1, I 2, I 5, I 6-1, I

6-2, I 8-1, I 8-2, I 8-3

Apakah Dinas

Pendidikan telah

menjalankan tupoksinya

dengan baik?

I 4-1, I 5, I 6-2, I 7,

I 8-1, I 8-2, I 8-3, I

9-1, I 9-2, I 9-3

Akuntabilitas

Tanggung jawab dalam

kegiatan sebagai

pelaksana monitoring

Apakah Dinas

Pendidikan ikut

mengontrol dalam

penyelesaian kegiatan

hingga tuntas?

I 1, I 2, I 3-1, I 3-2, I

4-1, I 4-2, I 5, I 6-1, I

6-2, I 8-1, I 8-2, I 8-

3, I 9-2

Sanksi sebagai

pertanggung jawaban

dalam kegiatan

Adakah sanksi tegas

yang diberikan pada

pegawai yang tidak

menjalankan tugas dan

bagaimana bentuk

sanksinya?

I 1, I 2, I 3-1, I 3-2,

I 4-2, I 5, I 6-1

Page 183: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

PETUNJUK UMUM WAWANCARA PENELITIAN KINERJA DINAS

PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM MENGATASI

PERMASALAHAN ANAK PUTUS SEKOLAH

Penelitian ini dilakukan dalam rangka penyusunan skripsi dan sebagai salah

satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Ilmu Sosial Program Studi Ilmu

Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa. Untuk memperoleh data yang berkaitan dengan masalah penelitian, maka

disusunlah pedoman wawancara seperti di bawah ini:

Informan

- Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Tangerang

(Ketua Tim Satuan Tugas Wajib Belajar)

Pertanyaan

A. Produktivitas

1. Apakah sumber daya manusia yang ada dirasa telah memadai secara

kualitas dan kuantitas?

2. Bagaimana mengatasi permasalahan kekurangan dari segi sumber daya

manusia?

3. Bagaimana alokasi anggaran untuk pendidikan di Kota Tangerang?

4. Adakah alokasi anggaran untuk anak putus sekolah?

5. Berapa jumlah anak putus sekolah yang ditemukan?

6. Bagaimana kelanjutan anak putus sekolah yang sudah terdata?

7. Apakah anggaran yang ada terealisasi secara efektif dan efisien?

Page 184: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

B. Kualitas Layanan

1. Apakah terdapat program bantuan biaya pendidikan di Kota Tangerang?

2. Apakah program bantuan tersebut sudah dikenal oleh masyarakat Kota

Tangerang?

3. Bagaimana prosedur penerimaan sebagai peserta bantuan biaya

pendidikan?

4. Apakah program biaya bantuan pendidikan sudah mencakup seluruh siswa

kurang mampu di Kota Tangerang?

5. Apakah anak putus sekolah yang sudah terdata saat ini sebelumnya

merupakan penerima bantuan Program Tangerang Cerdas?

6. Apakah sarana dan prasarana telah memadai dalam menunjang program

kegiatan pendidikan?

C. Responsivitas

1. Apakah terdapat tim yang dibentuk untuk mendata siswa putus sekolah?

2. Bagaimana struktur tim tersebut dan tupoksinya?

3. Apakah dengan masih ditemukannya anak putus sekolah bisa dikatakan

bahwa program-program bantuan biaya pendidikan yang ada belum efektif?

4. Apakah program dan agenda yang ditempuh untuk mengurangi siswa putus

sekolah dan berjalan hingga saat ini?

D. Responsibilitas

1. Bagaimana koordinasi dengan instansi terkait lainnya dalam menangani

anak putus sekolah?

2. Bagaimana upaya Dinas Pendidikan dalam menjalankan tupoksi dalam

penyelenggaraan pendidikan agar berjalan optimal?

3. Bagaimana prosedur dalam menangani anak putus sekolah?

Page 185: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

E. Akuntabilitas

1. Apakah Dinas Pendidikan ikut mengontrol dalam penyelesaian kegiatan

hingga tuntas?

2. Adakah sanksi tegas yang diberikan pada pegawai yang tidak menjalankan

tugas dan bagaimana bentuk sanksinya?

Page 186: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

PETUNJUK UMUM WAWANCARA PENELITIAN KINERJA DINAS

PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM MENGATASI

PERMASALAHAN ANAK PUTUS SEKOLAH

Penelitian ini dilakukan dalam rangka penyusunan skripsi dan sebagai salah

satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Ilmu Sosial Program Studi Ilmu

Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa. Untuk memperoleh data yang berkaitan dengan masalah penelitian, maka

disusunlah pedoman wawancara seperti di bawah ini:

Informan

- Kepala Seksi Peserta Didik dan Pengembangan Karakter

(Perwakilan Kepala Bidang Pembinaan SMP/MTs)

Pertanyaan

A. Produktivitas

1. Apakah sumber daya manusia yang ada dirasa telah memadai secara

kualitas dan kuantitas?

2. Bagaimana mengatasi permasalahan kekurangan dari segi sumber daya

manusia?

3. Bagaimana alokasi anggaran untuk pendidikan di Kota Tangerang?

4. Adakah alokasi anggaran untuk anak putus sekolah?

5. Apakah anggaran yang ada terealisasi secara efektif dan efisien?

Page 187: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

B. Kualitas Layanan

1. Apakah terdapat program bantuan biaya pendidikan di Kota Tangerang?

2. Apakah program bantuan tersebut sudah dikenal oleh masyarakat Kota

Tangerang?

3. Bagaimana prosedur penerimaan sebagai peserta bantuan biaya

pendidikan?

4. Apakah program biaya bantuan pendidikan sudah mencakup seluruh siswa

kurang mampu di Kota Tangerang?

5. Apakah anak putus sekolah yang sudah terdata saat ini sebelumnya

merupakan penerima bantuan Program Tangerang Cerdas?

6. Apakah sarana dan prasarana telah memadai dalam menunjang program

kegiatan pendidikan?

C. Responsivitas

1. Apakah dengan masih ditemukannya anak putus sekolah bisa dikatakan

bahwa program-program bantuan biaya pendidikan yang ada belum efektif?

2. Apakah program dan agenda yang ditempuh untuk mengurangi siswa putus

sekolah dan berjalan hingga saat ini?

D. Responsibilitas

1. Bagaimana upaya Dinas Pendidikan dalam menjalankan tupoksi dalam

penyelenggaraan pendidikan agar berjalan optimal?

E. Akuntabilitas

1. Apakah Dinas Pendidikan ikut mengontrol dalam penyelesaian kegiatan

hingga tuntas?

2. Adakah sanksi tegas yang diberikan pada pegawai yang tidak menjalankan

tugas dan bagaimana bentuk sanksinya?

Page 188: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

PETUNJUK UMUM WAWANCARA PENELITIAN KINERJA DINAS

PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM MENGATASI

PERMASALAHAN ANAK PUTUS SEKOLAH

Penelitian ini dilakukan dalam rangka penyusunan skripsi dan sebagai salah

satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Ilmu Sosial Program Studi Ilmu

Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa. Untuk memperoleh data yang berkaitan dengan masalah penelitian, maka

disusunlah pedoman wawancara seperti di bawah ini:

Informan

- Kepala Seksi Kurikulum dan Penilaian

(Perwakilan Kepala Bidang Pembinaan SD/MI)

Pertanyaan

A. Produktivitas

1. Apakah sumber daya manusia yang ada dirasa telah memadai secara

kualitas dan kuantitas?

2. Bagaimana mengatasi permasalahan kekurangan dari segi sumber daya

manusia?

3. Bagaimana alokasi anggaran untuk pendidikan di Kota Tangerang?

4. Adakah alokasi anggaran untuk anak putus sekolah?

5. Apakah anggaran yang ada terealisasi secara efektif dan efisien?

Page 189: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

B. Kualitas Layanan

1. Apakah terdapat program bantuan biaya pendidikan di Kota Tangerang?

2. Apakah program bantuan tersebut sudah dikenal oleh masyarakat Kota

Tangerang?

3. Bagaimana prosedur penerimaan sebagai peserta bantuan biaya

pendidikan?

4. Apakah program biaya bantuan pendidikan sudah mencakup seluruh siswa

kurang mampu di Kota Tangerang?

5. Apakah anak putus sekolah yang sudah terdata saat ini sebelumnya

merupakan penerima bantuan Program Tangerang Cerdas?

6. Apakah sarana dan prasarana telah memadai dalam menunjang program

kegiatan pendidikan?

C. Responsivitas

1. Apakah dengan masih ditemukannya anak putus sekolah bisa dikatakan

bahwa program-program bantuan biaya pendidikan yang ada belum efektif?

2. Apakah program dan agenda yang ditempuh untuk mengurangi siswa putus

sekolah dan berjalan hingga saat ini?

D. Responsibilitas

1. Bagaimana upaya Dinas Pendidikan dalam menjalankan tupoksi dalam

penyelenggaraan pendidikan agar berjalan optimal?

E. Akuntabilitas

1. Apakah Dinas Pendidikan ikut mengontrol dalam penyelesaian kegiatan

hingga tuntas?

2. Adakah sanksi tegas yang diberikan pada pegawai yang tidak menjalankan

tugas dan bagaimana bentuk sanksinya?

Page 190: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

PETUNJUK UMUM WAWANCARA PENELITIAN KINERJA DINAS

PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM MENGATASI

PERMASALAHAN ANAK PUTUS SEKOLAH

Penelitian ini dilakukan dalam rangka penyusunan skripsi dan sebagai salah

satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Ilmu Sosial Program Studi Ilmu

Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa. Untuk memperoleh data yang berkaitan dengan masalah penelitian, maka

disusunlah pedoman wawancara seperti di bawah ini:

Informan

- Kepala Bidang Pembinaan PAUD dan Pendidikan Non Formal

(Anggota Tim Satuan Tugas Wajib Belajar)

Pertanyaan

A. Produktivitas

1. Apakah sumber daya manusia yang ada dirasa telah memadai secara

kualitas dan kuantitas?

2. Bagaimana mengatasi permasalahan kekurangan dari segi sumber daya

manusia?

3. Bagaimana alokasi anggaran untuk pendidikan di Kota Tangerang?

4. Adakah alokasi anggaran untuk anak putus sekolah?

5. Berapa jumlah anak putus sekolah yang ditemukan?

6. Bagaimana kelanjutan anak putus sekolah yang sudah terdata?

7. Apakah anggaran yang ada terealisasi secara efektif dan efisien?

Page 191: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

B. Kualitas Layanan

1. Apakah anak putus sekolah yang sudah terdata saat ini sebelumnya

merupakan penerima bantuan Program Tangerang Cerdas?

2. Apakah sarana dan prasarana telah memadai dalam menunjang program

kegiatan pendidikan?

C. Responsivitas

1. Apakah terdapat tim yang dibentuk untuk mendata siswa putus sekolah?

2. Bagaimana struktur tim tersebut dan tupoksinya?

3. Apakah dengan masih ditemukannya anak putus sekolah bisa dikatakan

bahwa program-program bantuan biaya pendidikan yang ada belum efektif?

4. Apakah program dan agenda yang ditempuh untuk mengurangi siswa putus

sekolah dan berjalan hingga saat ini?

D. Responsibilitas

1. Bagaimana koordinasi dengan instansi terkait lainnya dalam menangani

anak putus sekolah?

2. Bagaimana upaya Dinas Pendidikan dalam menjalankan tupoksi dalam

penyelenggaraan pendidikan agar berjalan optimal?

3. Bagaimana prosedur dalam menangani anak putus sekolah?

E. Akuntabilitas

1. Apakah Dinas Pendidikan ikut mengontrol dalam penyelesaian kegiatan

hingga tuntas?

2. Adakah sanksi tegas yang diberikan pada pegawai yang tidak

menjalankan tugas dan bagaimana bentuk sanksinya?

Page 192: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

PETUNJUK UMUM WAWANCARA PENELITIAN KINERJA DINAS

PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM MENGATASI

PERMASALAHAN ANAK PUTUS SEKOLAH

Penelitian ini dilakukan dalam rangka penyusunan skripsi dan sebagai salah

satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Ilmu Sosial Program Studi Ilmu

Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa. Untuk memperoleh data yang berkaitan dengan masalah penelitian, maka

disusunlah pedoman wawancara seperti di bawah ini:

Informan

- Staff Seksi Kelembagaan dan Sarana Prasarana

(Ketua Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan Tangerang Cerdas)

Pertanyaan

A. Produktivitas

1. Apakah sumber daya manusia yang ada dirasa telah memadai secara

kualitas dan kuantitas?

2. Bagaimana mengatasi permasalahan kekurangan dari segi sumber daya

manusia?

3. Apakah anggaran yang ada terealisasi secara efektif dan efisien?

B. Kualitas Layanan

1. Apakah terdapat program bantuan biaya pendidikan di Kota Tangerang?

2. Apakah program bantuan tersebut sudah dikenal oleh masyarakat Kota

Tangerang?

3. Bagaimana prosedur penerimaan sebagai peserta bantuan biaya

pendidikan?

Page 193: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

4. Apakah program biaya bantuan pendidikan sudah mencakup seluruh siswa

kurang mampu di Kota Tangerang?

5. Apakah anak putus sekolah yang sudah terdata saat ini sebelumnya

merupakan penerima bantuan Program Tangerang Cerdas?

6. Apakah sarana dan prasarana telah memadai dalam menunjang program

kegiatan pendidikan?

C. Responsivitas

1. Apakah dengan masih ditemukannya anak putus sekolah bisa dikatakan

bahwa program-program bantuan biaya pendidikan yang ada belum efektif?

2. Apakah program dan agenda yang ditempuh untuk mengurangi siswa putus

sekolah dan berjalan hingga saat ini?

D. Responsibilitas

1. Bagaimana upaya Dinas Pendidikan dalam menjalankan tupoksi dalam

penyelenggaraan pendidikan agar berjalan optimal?

E. Akuntabilitas

1. Apakah Dinas Pendidikan ikut mengontrol dalam penyelesaian kegiatan

hingga tuntas?

2. Adakah sanksi tegas yang diberikan pada pegawai yang tidak menjalankan

tugas dan bagaimana bentuk sanksinya?

Page 194: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

PETUNJUK UMUM WAWANCARA PENELITIAN KINERJA DINAS

PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM MENGATASI

PERMASALAHAN ANAK PUTUS SEKOLAH

Penelitian ini dilakukan dalam rangka penyusunan skripsi dan sebagai salah

satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Ilmu Sosial Program Studi Ilmu

Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa. Untuk memperoleh data yang berkaitan dengan masalah penelitian, maka

disusunlah pedoman wawancara seperti di bawah ini:

Informan

- Komisi II DPRD Kota Tangerang

Pertanyaan

A. Produktivitas

1. Apakah sumber daya manusia yang ada di Dinas Pendidikan dirasa telah

memadai secara kualitas dan kuantitas?

2. Bagaimana alokasi anggaran untuk pendidikan di Kota Tangerang?

3. Adakah alokasi anggaran untuk anak putus sekolah?

4. Berapa jumlah anak putus sekolah yang ditemukan?

5. Bagaimana kelanjutan anak putus sekolah yang sudah terdata?

6. Apakah anggaran pendidikan yang dikelola oleh Dinas Pendidikan

terealisasi secara efektif dan efisien?

Page 195: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

B. Kualitas Layanan

1. Apakah terdapat program bantuan biaya pendidikan di Kota Tangerang?

2. Apakah program bantuan tersebut sudah dikenal oleh masyarakat Kota

Tangerang?

3. Apakah program biaya bantuan pendidikan sudah mencakup seluruh siswa

kurang mampu di Kota Tangerang?

C. Responsivitas

1. Apakah terdapat tim yang dibentuk untuk mendata siswa putus sekolah?

2. Bagaimana struktur tim tersebut dan tupoksinya?

3. Apakah program dan agenda yang ditempuh Dinas Pendidikan untuk

mengurangi siswa putus sekolah dan berjalan hingga saat ini?

D. Responsibilitas

1. Bagaimana koordinasi dengan Dinas Pendidikan dalam menangani anak

putus sekolah?

2. Bagaimana prosedur dalam menangani anak putus sekolah?

3. Apakah Dinas Pendidikan telah menjalankan tupoksinya dengan baik?

E. Akuntabilitas

1. Apakah Dinas Pendidikan ikut mengontrol dalam penyelesaian kegiatan

hingga tuntas?

Page 196: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

PETUNJUK UMUM WAWANCARA PENELITIAN KINERJA DINAS

PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM MENGATASI

PERMASALAHAN ANAK PUTUS SEKOLAH

Penelitian ini dilakukan dalam rangka penyusunan skripsi dan sebagai salah

satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Ilmu Sosial Program Studi Ilmu

Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa. Untuk memperoleh data yang berkaitan dengan masalah penelitian, maka

disusunlah pedoman wawancara seperti di bawah ini:

Informan

- Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kota Tangerang

Pertanyaan

A. Produktivitas

1. Bagaimana alokasi anggaran untuk pendidikan di Kota Tangerang?

2. Adakah alokasi anggaran untuk anak putus sekolah?

3. Apakah anggaran pendidikan yang dikelola oleh Dinas Pendidikan

terealisasi secara efektif dan efisien?

B. Kualitas Layanan

1. Apakah terdapat program bantuan biaya pendidikan di Kota Tangerang?

2. Apakah program bantuan tersebut sudah dikenal oleh masyarakat Kota

Tangerang?

3. Apakah program biaya bantuan pendidikan sudah mencakup seluruh siswa

kurang mampu di Kota Tangerang?

Page 197: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

C. Responsivitas

1. Apakah program dan agenda yang ditempuh Dinas Pendidikan untuk

mengurangi siswa putus sekolah dan berjalan hingga saat ini?

D. Responsibilitas

1. Bagaimana koordinasi yang dilakukan dengan Dinas Pendidikan dalam

menangani anak putus sekolah?

2. Apakah Dinas Pendidikan telah menjalankan tupoksinya dengan baik?

Page 198: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

PETUNJUK UMUM WAWANCARA PENELITIAN KINERJA DINAS

PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM MENGATASI

PERMASALAHAN ANAK PUTUS SEKOLAH

Penelitian ini dilakukan dalam rangka penyusunan skripsi dan sebagai salah

satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Ilmu Sosial Program Studi Ilmu

Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa. Untuk memperoleh data yang berkaitan dengan masalah penelitian, maka

disusunlah pedoman wawancara seperti di bawah ini:

Informan

- Forum CSR Kota Tangerang

Pertanyaan

A. Produktivitas

1. Bagaimana alokasi anggaran untuk pendidikan di Kota Tangerang?

2. Bagaimana alokasi anggaran untuk anak putus sekolah?

B. Kualitas Layanan

1. Apakah terdapat program bantuan biaya pendidikan di Kota Tangerang?

2. Apakah program bantuan tersebut sudah dikenal oleh masyarakat Kota

Tangerang?

C. Responsivitas

1. Apakah dengan masih ditemukannya anak putus sekolah bisa dikatakan

bahwa program-program bantuan biaya pendidikan yang ada belum efektif?

Page 199: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

2. Apakah program dan agenda yang ditempuh untuk mengurangi siswa putus

sekolah dan berjalan hingga saat ini?

D. Responsibilitas

1. Bagaimana koordinasi dengan Dinas Pendidikan dalam menangani anak

putus sekolah?

2. Apakah Dinas Pendidikan telah menjalankan tupoksinya dengan baik?

E. Akuntabilitas

1. Apakah Dinas Pendidikan ikut mengontrol dalam penyelesaian kegiatan

hingga tuntas?

Page 200: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

PETUNJUK UMUM WAWANCARA PENELITIAN KINERJA DINAS

PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM MENGATASI

PERMASALAHAN ANAK PUTUS SEKOLAH

Penelitian ini dilakukan dalam rangka penyusunan skripsi dan sebagai salah

satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Ilmu Sosial Program Studi Ilmu

Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa. Untuk memperoleh data yang berkaitan dengan masalah penelitian, maka

disusunlah pedoman wawancara seperti di bawah ini:

Informan

- UPTD Pendidikan Dasar

(Ketua Penilik)

Pertanyaan

A. Produktivitas

1. Apakah sumber daya manusia yang ada di Dinas Pendidikan dirasa telah

memadai secara kualitas dan kuantitas?

2. Berapa jumlah anak putus sekolah yang ditemukan?

3. Bagaimana kelanjutan anak putus sekolah yang sudah terdata?

B. Kualitas Layanan

1. Apakah terdapat program bantuan biaya pendidikan di Kota Tangerang?

2. Apakah program bantuan tersebut sudah dikenal oleh masyarakat Kota

Tangerang?

3. Apakah program biaya bantuan pendidikan sudah mencakup seluruh siswa

kurang mampu di Kota Tangerang?

Page 201: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

C. Responsivitas

1. Apakah terdapat tim yang dibentuk untuk mendata siswa putus sekolah?

2. Bagaimana struktur tim tersebut dan tupoksinya?

3. Apakah program dan agenda yang ditempuh Dinas Pendidikan untuk

mengurangi siswa putus sekolah dan berjalan hingga saat ini?

D. Responsibilitas

1. Bagaimana koordinasi dengan Dinas Pendidikan dalam menangani anak

putus sekolah?

2. Bagaimana upaya Dinas Pendidikan dalam menjalankan tupoksi dalam

penyelenggaraan pendidikan agar berjalan optimal?

3. Bagaimana prosedur dalam menangani anak putus sekolah?

E. Akuntabilitas

1. Apakah Dinas Pendidikan ikut mengontrol dalam penyelesaian kegiatan

hingga tuntas?

Page 202: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

PETUNJUK UMUM WAWANCARA PENELITIAN KINERJA DINAS

PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM MENGATASI

PERMASALAHAN ANAK PUTUS SEKOLAH

Penelitian ini dilakukan dalam rangka penyusunan skripsi dan sebagai salah

satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Ilmu Sosial Program Studi Ilmu

Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa. Untuk memperoleh data yang berkaitan dengan masalah penelitian, maka

disusunlah pedoman wawancara seperti di bawah ini:

Informan

- Kepala Seksi Kemasyarakatan

(Kelurahan)

Pertanyaan

A. Produktivitas

1. Berapa jumlah anak putus sekolah yang ditemukan?

2. Bagaimana kelanjutan anak putus sekolah yang sudah terdata?

B. Kualitas Layanan

1. Apakah saudara mengetahui program bantuan biaya pendidikan di Kota

Tangerang?

2. Apakah program biaya bantuan pendidikan sudah mencakup seluruh siswa

kurang mampu di Kota Tangerang?

Page 203: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

C. Responsivitas

1. Apakah saudara mengetahui tim yang dibentuk untuk mendata siswa putus

sekolah?

2. Bagaimana struktur tim tersebut dan tupoksinya?

D. Responsibilitas

1. Bagaimana koordinasi dengan Dinas Pendidikan dalam menangani anak

putus sekolah?

2. Bagaimana prosedur dalam menangani anak putus sekolah?

3. Apakah Dinas Pendidikan telah menjalankan tupoksinya dengan baik?

E. Akuntabilitas

1. Apakah Dinas Pendidikan ikut mengontrol dalam penyelesaian kegiatan

hingga tuntas?

Page 204: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

PETUNJUK UMUM WAWANCARA PENELITIAN KINERJA DINAS

PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM MENGATASI

PERMASALAHAN ANAK PUTUS SEKOLAH

Penelitian ini dilakukan dalam rangka penyusunan skripsi dan sebagai salah

satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Ilmu Sosial Program Studi Ilmu

Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa. Untuk memperoleh data yang berkaitan dengan masalah penelitian, maka

disusunlah pedoman wawancara seperti di bawah ini:

Informan

- Ketua RT

Pertanyaan

A. Produktivitas

1. Berapa jumlah anak putus sekolah yang ditemukan?

2. Bagaimana kelanjutan anak putus sekolah yang sudah terdata?

B. Kualitas Layanan

1. Apakah saudara mengtahui program bantuan biaya pendidikan di Kota

Tangerang?

2. Apakah program biaya bantuan pendidikan sudah mencakup seluruh siswa

kurang mampu di Kota Tangerang?

Page 205: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

C. Responsivitas

1. Apakah saudara mengetahui tim yang dibentuk untuk mendata siswa putus

sekolah?

2. Bagaimana struktur tim tersebut dan tupoksinya?

D. Responsibilitas

1. Bagaimana koordinasi dengan Dinas Pendidikan dalam menangani anak

putus sekolah?

2. Bagaimana prosedur dalam menangani anak putus sekolah?

3. Apakah Dinas Pendidikan telah menjalankan tupoksinya dengan baik?

E. Akuntabilitas

1. Apakah Dinas Pendidikan ikut mengontrol dalam penyelesaian kegiatan

hingga tuntas?

Page 206: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

PETUNJUK UMUM WAWANCARA PENELITIAN KINERJA DINAS

PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM MENGATASI

PERMASALAHAN ANAK PUTUS SEKOLAH

Penelitian ini dilakukan dalam rangka penyusunan skripsi dan sebagai salah

satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Ilmu Sosial Program Studi Ilmu

Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa. Untuk memperoleh data yang berkaitan dengan masalah penelitian, maka

disusunlah pedoman wawancara seperti di bawah ini:

Informan

- Anak Putus Sekolah

Pertanyaan

A. Produktivitas

1. Bagaimana kelanjutannya setelah saudara didata oleh Satgas Wajib

Belajar?

B. Kualitas Layanan

1. Apakah saudara mengtahui program bantuan biaya pendidikan di Kota

Tangerang?

2. Apakah saudara sebelumnya merupakan penerima program bantuan biaya

pendidikan di Kota Tangerang?

Page 207: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

C. Responsivitas

1. Apakah anda pernah didata oleh tim Satgas Wajib Belajar?

D. Responsibilitas

1. Bagaimana prosedur yang dilakukan Dinas Pendidikan?

2. Apakah Dinas Pendidikan telah menjalankan tupoksinya dengan baik?

E. Akuntabilitas

1. Apakah Dinas Pendidikan ikut mengontrol dalam penyelesaian kegiatan

hingga tuntas?

Page 208: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

PETUNJUK UMUM WAWANCARA PENELITIAN KINERJA DINAS

PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM MENGATASI

PERMASALAHAN ANAK PUTUS SEKOLAH

Penelitian ini dilakukan dalam rangka penyusunan skripsi dan sebagai salah

satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Ilmu Sosial Program Studi Ilmu

Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa. Untuk memperoleh data yang berkaitan dengan masalah penelitian, maka

disusunlah pedoman wawancara seperti di bawah ini:

Informan

- Orangtua Anak Putus Sekolah

Pertanyaan

A. Produktivitas

1. Bagaimana kelanjutannya setelah didata oleh Satgas Wajib Belajar?

B. Kualitas Layanan

1. Apakah saudara mengtahui program bantuan biaya pendidikan di Kota

Tangerang?

2. Apakah sebelumnya merupakan penerima program bantuan biaya pendidikan

di Kota Tangerang?

C. Responsivitas

1. Apakah pernah didata oleh tim Satgas Wajib Belajar?

Page 209: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

D. Responsibilitas

1. Bagaimana prosedur yang dilakukan Dinas Pendidikan?

2. Apakah Dinas Pendidikan telah menjalankan tupoksinya dengan baik?

Page 210: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

Tabel Wawancara

A. Input

Q

I

Apakah sumber daya manusia yang ada dirasa telah memadai secara

kualitas dan kuantitas?

I 1

Sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk menunjang tupoksi Dinas

Pendidikan Kota Tangerang sejauh ini dari Dinas sampai ke unit paling

bawah secara umum memadai. Namun di lihat dalam tatanan ideal tentu

belum memadai.

I 2

Kalau dari segi sumber daya manusia, kita rasakan cukup memadai.

Artinya yang ditugaskan oleh pimpinan itu sesuai dengan pilihan maupun

yang ditunjuk oleh pimpinan. dan pastinya harus sesuai dengan

kompetensi yang dimiliki.

I 3-1

Sebenarnya secara umum dikatakan ideal ya belum. Karena terus terang

kami masih butuh pegawai lagi untuk menangani kegiatan yang cukup

banyak disini. Dari segi kualitas kalau saya rasa ya memang harus

ditingkatkan juga. Yang namanya pekerjaan itu dinamis makin tahun

makin bertambah dinamikanya jadi setiap tahun harus dibutuhkan sdm

yang leboih berkualitas dari segi pengaklaman, pendidikan, karena kalau

di sini beragam background pendidikannya mulai dari SMA sampai S3.

I 3-2

Kalau untuk SDM secara kualitas saya yakin memadai dan mumpuni.

Artinya semua permasalahan yang berdasarkan kewajiban mereka bisa

terlaksanakan dengan baik. Tapi kalau dari segi kuantitas kami akui

masih jauh arrtinya kekurangan keterbatas dari anggaran untuk PNS

maupun THL itu sendiri ketika kami ingin merekrut kesulitan

I 4-2

Kalau di lingkungan Dinas, kurang memadai ya. Karena memang proses

administrasi dalam proses verifikasi, pendataan dan sebagainya itu agak

susah jadi harus ada bagian yang terfokus. Sedangkan pekerjaan di

Dinas kan macem-macem ke sana ke sini. Padahal kalau bisa sih

difokuskan jadi ada bagian yang melakukan verifikasi, ada yang

melalukan pendataan ada orang dinas yang ke sekolah atau ke

rumahnya, sampling melihat kondisi real, itu kami tidak bisa karena

memang agak kurang. Tapi kalau dibilang cukup ya kami harus

mencukupi.

I 5 Secara kuantitas dan kualitas masih kurang, masih ada di dinas yang

basisnya tidak sesuai kompetensinya. Dan ini terjadi diberbagai dinas.

I 6-1

Penelik itu ada 3 bagian, saya sendiri sebentulnya penilik di bidang

kursus. Untuk anak putus sekolah peniliknya ada sendiri sebenarnya.

Kurang memang orangnya di sini

Page 211: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

Q

I

Bagaimana mengatasi permasalahan kekurangan dari segi sumber

daya manusia?

I 1

Sebenarnya kami ada unit di pendidikan dasar kecamatan atau UPT

Pendidikan Dasar, mereka ini adalah yang paling depan terkait

pelayanan terhadap sekolah yang ada di wilayah masing-masing.

I 2

Selama ini kami berusaha menyelesaikan pekerjaan sebaik mungkin.

Oleh karena itu juga kami selalu berkomunikasi dengan orang-orang

kami yang ada di lapangan.

I 3-1

THL ada sekitar 9 orang. Ada yang bertugas membantu di administrasi.

Karena untuk mendapatkan personil tambahan kami tidak mudah

apalagi kalau kami butuhnya PNS, itu kami perlu koordinasi dengan

instansi pengelola kepegawaian. Kemudian kalau kami merekrut THL

atau honorer itu pun sudah dibatasi dan tidak boleh merekrut lagi karena

terkait dengan penganggaran insentifnya untuk tunjangan. Tetapi secara

umum berkaca kepada pengalaman tahun-tahun sebelumnya kami masih

bisa menjalankan kegiatan dengan baik walaupun terbatas. Tetapi

alangkah baiknya ada penambahan personil sehingga dapat berjalan

lebih baoik lagi.

I 3-2

Alhamdulillah pekerjaan tidak ada kendala. Walaupun terkadang ada

kesulitan itu semua akhirnya selesai tepat waktu. Saling mengisi dan

membantu saja.

I 4-2 Tapi selama ini dengan keterbatasan tersebut tetap kami jalani dengan

baik sampai akhirnya tuntas pekerjaannya.

I 6-1

Karena memang sudah setiap tahun seperti itu, yasudah dijalani. Untuk

pekerjaannya sendiri ini bukan pekerjaan saya. Untuk pendataan itu

sudah program pemerintah untuk penuntasan pendidikan, jadi kami

harus siap melaksnakannya. Pasnya penilik PKBM itu mereka sudah

pasti disitu.

Q

I Bagaimana alokasi anggaran untuk pendidikan di Kota Tangerang?

I 1 Aggaran untuk pendidikan di Kota Tangerang ini sangat baik ya.

I 2

Konsep Kota Tangerang dari arahan Pak Walikota itu jangan sampai ada

warga kota Tangerang yang tidak sekolah. Jadi anggaran untuk

pendidikan di Kota Tangerang ini sangat baik.

I 3-1 Angaran tidak ada masalah.

I 3-2 Anggaran dari tahun ke tahun untuk pendidikan memadai. Dimana ada

skala prioritas mana yang harus didahulukan.

I 4-1

Berkaca dari pelaporan, angaran untuk pendidikan di Kota Tangerang

baik. Selain itu pembangunan-pembangunan ruang kelas baru juga

sudah dilakukan sehingga daya tamping meningkat.

I 4-2 Kalau anggaran memang Pemerintah Kota saat ini berapapun

anggarannya, sebenarnya pemerintah menyediakan itu.

I 5

Anggaran kami sudah lebih baik dari nasional. Ketentuan nasional

anggaran pendidikan itu 20% dari APBD, kalau kami sudah 29% dan

cukup baik.

Page 212: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

Q

I Adakah alokasi anggaran untuk anak putus sekolah?

I 1

Sejauh ini untuk anak putus sekolah ini anggarannya belum ada dari

APBD. Jadi kemarin itu kita bekerja sama dengan Pengelola CSR tingkat

Kota. Kami mintakan bantuan dari sana, terutamanya untuk biaya ujian

kesetaraan, biayanya sekitar Rp400.000,- sampai Rp600.000,- per siswa.

Jadi dibayarkan dan dimintakan dari sana.

I 2

Kita memang belum menganggarkan untuk anak putus sekolah. Tetapi

kita sudah komunikasikan dengan Forum CSR atau Forum Tanggung

Jawab Sosial Lingkungan dan memintakan bantuan dana dari mereka.

Setiap perusahaan baik BUMD, BUMN maupun swasta dan sebagainya,

mereka ada kewajiban mengeluarkan dana CSR itu 2,5% uang

keuntungan perusahaan yang diperuntukkan untuk kegiatan social di

lingkungan

I 3-1 Anggaran secara pasti dalam bentuk pencegahan preventif melalui

program-program bantuan biaya pendidikan.

I 3-2 Anggaran untuk secara khusus dialokasikan untuk anak putus sekolah

belum ada ya.

I 4-1

Untuk putus sekolah sebenarnya kalau dari sisi pemerintah kota

harapannya agar tidak ada lagi, namun seringkali secara factual di

lapangan ditemukan anak-anak yang putus sekolah. Kami sudah

memprogramkan yang bertujuan untuk meminimalisir angka putus

sekolah dan harapannya tidak ada lagi yang putus sekolah dan tidak

bersekolah di Kota Tangerang. Telah dianggarkan pada tahun 2017

melalui Program Pendidikan Non Formal.

I 5

Untuk anggaran belum ada, tapi kami biayai dari kerjasama dengan

Forum CSR Kota Tangerang. Jadi mereka ada sebuah forum yang

mewadahi dana-dana TJSL dari berbagai perusahaan.

I 6-1

Anggaran dari Dinas Pendidikan dimintakan dari CSR perusahaan-

perusahaan. Dinas pendidikan kendalanya ada 35 PKBM yang tidak bisa

dibiayai. Kami minta database 35 PKBM itu dimana saja. Jika rata-rata

PKBM ada 10 jadi total sudah 350. Berarti satu PKBM perlu 1 buah

computer berarti 35 komputer kalau 10 perkelompkk berarti 350 unit

computer.

I 7

Betul dinas pendidikan meminta bantuan dari kami. Kami crosscheck

kebenarannya kami koordinasi ke bebrapa perusahaan yang dana

CSRnya diperuntukkan untuk dana CSR. Untuk baiaya tutor / pengajar

dan biaya ujian nasional kesetaraan paket yang berstandar computer.

Pendidikan jadi prioritas juga buat kami selain kesehatan. Sekitar 3M

dana yang diusulkan untuk computer dan biaya operasional. Jadi kami

mungkin akan melibatkan beberapa perusahan.

Page 213: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

B. Output

Q

I Berapa jumlah anak putus sekolah yang ditemukan?

I 1

Kami sudah mendata dan didapat jumlah anak yang putus sekolah sekitar

1800an saat pendataan. Jadi mereka itu anak putus sekolah yang sudah

beberapa lama tidak sekolah dan yang nantinya akan disekolahkan di

PKBM.

I 2

Data awal ada 1800, setelah diverifikasi menjadi 1725. Paling banyak

pada usia SMP dan SMA. Kalau SD persentasenya kecil. Mungkin

diperkirakan sekitar Usia SD 10%, SMp 40%, dan SMA 50%.

I 5 Terakhir saya koordinasi dengan Dinas Pendidikan itu ada sekitar

1700an anak atau bahkan bisa lebih saat ini.

I 6-1 Berdasarkan hasil data dan verifikasi untuk Kecamatan Karawaci ada

sekitar 300an anak putus sekolah

I 6-2 Di Kelurahan sini ada sekitar 33 anak putus sekolah yang didata.

I 8-1 Ada sekitar 47 anak, itu ada juga yang usia 15 tahun ke atas di sini. Ada

yang berhenti pas SD juga. Ada yang udah mau ujian SMP dia berhenti.

I 8-2 Kalau di RT sini ada 10 anak kemarin yang saya data.

I 8-3 Iya betul ada pendataan kemarin dari Dinas untuk mencari anak yang

putus sekolah. Ada 23 anak yang saya data.

Q

I Bagaimana kelanjutan anak putus sekolah yang sudah terdata?

I 1

Setelah didata dan coba dilakukan pendekatan serta diarahkan untuk

sekolah lagi. Sekolah itu tidak harus seperti di sekolah formal karena

ketika setelah mereka dibujuk untuk sekolah lagi, mereka tidak mau di

sekolah formal mungkin karena malu. Maka dari itu mereka diarahkan

ikut di PKBM atau program kejar paket.

I 2

Anak-anak yang putus sekolah kami arahkan untuk mengambil program

kejar paket yang sesuai dengan jenjang pendidikannya. Karena beberapa

dari mereka sudah ada yang bekerja.

I 3-1 Kalau ada anak putus sekolah biasanya diarahkan ke kejar paket. Karena

sekolah non formal itu lebih fleksibel tidak seperti di sekolah formal.

I 3-2

Semua mereka digiring ke kejar paket. Karena mereka sedang bekerja

untuk membantu orangtuanya juga. Jadi nanti mereka bersekolah sambil

bekerja atau bekerja sambil sekolah. Karena program kejar paket tidak

ada batasan usia.

I 5

Jadi anak putus sekolah yang ditemukan ini rata-rata putusnya sudah

lama. Ada yang tidak mampu ingin melanjutkan, akhirnya dia bekerja

membantu orangtuannya. Agar tidak menyita waktu, mereka di arahkan

ke non formal karena belajarnya hari minggu saja tidak mengganggu

waktu kerjanya, jadi mereka tetap bekerja dan belajar hari minggu tidak

membebani. Sekarang minimalkan 12 tahun belajar selesai. Yang belum

selesai pendidikannya untuk diselesaikan.

I 6-1 Saat ini anak-anak sudah ada yang bekerja sehinga diarahkan ke non

formal. Ada yang kerja, jaga warnet, di pabrik.

Page 214: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

I 6-2

Saya banyak ngobrol dengan warga kemarin ini. Ada Nana Rukmana

bapaknya Wawan Kemaljaya putus tahun 2017, kan dia tinggal dengan

orangtua di kontrakan. Dia sudah berhenti sekitar 6 bulan. Sekarang di

Paket B.

I 8-1

Iya sudah dimasukkan ke sekolah PKBM. Seminggu sekali aja

sekolahnya. Semuanya gratis, buku tas alat tulis seperti itu dikasih. Kan

saya datang waktu diundang di Kelurahan ada Pak Walikota sambil

bawa anak-anak yang putus sekolah kami antar sebagai RTnya.

I 8-2

Sudah mulai belajar dan bentar lagi ujian. Yang penting sekolah aja

semuanya sudah gratis. Tapi ada satu anak yang susah banget memang

disuruh sekolahnya. Dia sering bekerja menyupir gitu angkot. Jadi dia

ikut-ikutan supir sudah keenakan cari duit. Sebetulnya di usia segitu pun

belum boleh nyupir kan dia belum 17 tahun.

I 8-3

Udah pada sekolah lagi alhamdulillah pada giat anak-anaknya. Kompak,

berangkat bareng-bareng. Sekarang kan cari pekerjaan susah minimal

harus tamat SLTA. Dengan adanya kejar paket ini mereka bisa

melanjutklan sekolah yang sempat terhenti. Kesempatan bagus soalnya

ini.

I 9-1

Saya bekerja sebagai supir bantu-bantu orangtua tidak ada biaya jadi

sambil cari duit juga. Mau gimana saya cari duit bekerja jadi supir jadi

ngga ada waktu lagi buat ikut sekolah juga.

I 9-2

Sudah ada 3 bulan berjalan mulai belajar lagi di PKBM Citra Nusantara.

Belajar tiap hari minggu, dari jam 11 sampai jam 2 siang.kita juga

kompak untuk belajarnya. Banyak guru-gurunya tiap pelajaran.

Fasilitasnya di sana juga sudah bagus. Rame yang pada mau belajar.

Asik seru, guru-gurunya juga ngerti murid-murid kayak kami. Dipisahin

juga kelasnya tiap paket. Satu kelas ada 40 lebih.

I 9-3

Anak saya sempet masuk beberapa kali sampai diantar dan ditungguin

sama Ayahnya. Tetapi setelah itu ngga mau masuk lagi dia. Mungkin

udah keenakan jadi supir angkot merasa punya uang sendiri.

Q

I Apakah anggaran yang ada terealisasi secara efektif dan efisien?

I 1

Sejauh ini kami menilai sudah efektif karena sudah tepat sasaran.

Sedangkan dari sisi efisiensi, sejauh ini kami bilang efisien karena dari

yang kita anggarkan itu optimal dan sampai pada penerima yang berhak.

I 2

Jadi kalau kita bicara efisien menyangkut besaran itu relative tergantung

kemampuan keuangan daerah bagaimana mengintervensi kondisi

tertentu dengan program kegiatannya.

I 3-1

Terkait dengan anggaran dilihat dari program-program bantuan yang

kami berikan terealisasi secara efektif dan efisien. Tiap tahun kami

usahakan kita naikkan anggarannya supaya lebih banyak lagi bantuan-

bantuan yan bisa kami berikan ke masyarakat tujuannya nnati dengan

lebih banyak angaran yang kami berikan bisa mencegah drop put dan

siswa itu belajar dengan tenang orangtua tidak terbebani biaya.

I 3-2

Dari tahun ke tahun kami memiliki skala prioritas, dan terealisasi.

Bahkan dinatara anggaran yang terbesar itu dinas pendidikan.

Disbanding dengan skpd lain.

Page 215: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

I 4-1 Kalau anggaran yang ada, dilihat dari efektif dan efisien nilainya itu kan

relative ya.

I 4-2

Dilihat dari efektif efisien kalau berkaca dalam contoh kasus pemberian

program biaya bantuan pendidikan ya efektif, artinya uang itu langsung

ditransfer ke siswa, dan digunakan sebesar-besarnya untuk kebutuhan

personal siswa. Efisien juga memang anggaran yang ada di Dinas

terserap semua, karena basisnya data. Ketika di data ada 2000 maka

dianggarkan 2000. Maka terserap 2000. Walaupun memang ada

beberapa hal jadi tersisa karena memang ada beberapa siswa yang

pindah atau meningal yang harus dicoret dari daftar penerima misalnya,

sehingga nantinya ada sisa berapa orang. Tetapi sisanya masih bisa

dihitung ya dari 2000 sisanya ada 10 lah. Ya efektif dan efisien.

I 5

Akan tetapi 29% yang kami anggarkan tahun 2016 banyak yang tidak

terserap akibat aturan baru dari Provinsi yang mengambil alih

pengelolaan SMA dan SMK. Maka alokasinya kami alihkan untuk

menggratiskan sekolah SD dan SMP negeri dan beberapa sekolah

swasta.

C. Kemudahan mendapatkan layanan

Q

I

Apakah terdapat program bantuan biaya pendidikan di Kota

Tangerang?

I 1

Ada. Program Tangerang Cerdas untuk biaya personal siswa dan BOP

untuk bantuan SPP di sekolah SD dan SMP negeri dan beberapa sekolah

swasta. Jadi BOP itu membebaskan atau menggratiskan biaya SPP.

Kalau untuk SD Rp50.000,- untuk SMP Rp105.000,-.

I 2 Ada. Yaitu Program Tangerang Cerdas yang sasaran penerimanya itu

adalah siswa kurang mampu jenjang SD sampai SMP.

I 3-1

Ada. Program Tangerang Cerdas yang dirintis sejak tahun 2014 dan

BOP Sekolah Formal dan Non Formall. BOP itu pendamping BOS yang

dari pusat. BOP tujuannya meringankan biaya pendidikan masyarakat

secara tidak langsung jangka panjangnya bagaimana siswa di kota

Tangerang dapat bersekolah secara murah bahkan gratis.

I 3-2

Ada. Tangerang cerdas itu untuk anak yang tidak mampu itu dibiayai

perbulan. Kuantitas persekolahnya tidak sama. Dan bantuan ke sekolah

semua kami gratiskan melalui BOP. Dijamin oleh pemerintah.

I 4-1

Ada. Program Tangerang Cerdas. Program ini memberikan pembebasan

untuk anak kurang mampu, mulai 3 tahun kemudian memberikan biaya

personal kepada siswa.

I 4-2

Namanya Program Tangerang Cerdas. Untuk siswa sekolah ditingkat SD

sampai SMP dengan besaran biaya personal yang diberikan yaitu

100.000,-/bulan untuk siswa SMP dan 80.000,-/bulan untuk siswa SD

diberikan pertriwulan melalui rekening bank. Jadi si penerima diberikan

atm bank.

I 5 Ada.

I 6-1 Ada. Kalau untuk anak-anak putus sekolah ya mereka kami salurkan

kembali ke PKBM untuk belajar.

Page 216: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

I 6-2

Program Tangerang Cerdas itu dikhususkan untuk seluruh warga Kota

Tangerang dari SD sampai SMP. Salah satu tujuan untuk warganya

dapat menyelesaikan pendidikan di Kota Tangerang minimal 12 tahun.

I 7 Kalau masuk sekolah pasti digratiskan untuk SD dan SMP. Selain itu

untuk yang tidak mampu kan ada lagi bantuan lainnya.

Q

I

Apakah program bantuan tersebut sudah dikenal oleh masyarakat

Kota Tangerang?

I 1

Sejauh ini sudah dikenal oleh masyarakat khususnya masyarakat yang

dalam artian mereka yang berhak untuk menerima sebagai target

sasaran.

I 2 Sudah pasti.

I 3-1

Alhamdulillah sudah. Program itu sudah sejak 2014 sudah banyak orang

yang tahu. Tiap tahun tetap mensosialisasikan kepada msyarakat terkait

program-program bantuan pendidikan.

I 3-2 Sudah dikenal tetapi masyarakat tertentu yang artinya mereka yang

mendapatkan bantuan tersebut.

I 4-1

Saya pikir sudah cukup banyak yang tahu dan programnya pun sudah

dievaluasi dari tahun ke trahun dan dari dinas pendidikan sudah

mencoba untuk memasukkan sasaran yang benar-benar yang tidak

mampu karena program ini juga bertujuan untuk penanggulangan

kemsikinan. Anak-anak kurang mampu yang bersekolah dan berdomisili

di Kota Tanggerang.

I 4-2 Di sekitar lingkungan sekolah sudah pasti tahu tentang program bantuan

ini. Namun diluar dari situ kemungkinan belum ada yang tahu.

I 5 Sudah popular.

I 6-1 Sudah banyak yang mengetahui program tersebut merupakan janji

kampanye Pak Walikota.

I 6-2 Banyak warga sudah mengetahuinya ya.

I 7 Sudah dikenal.

I 8-1 Udah tau ada Program Tangerang Cerdas. Udah lama jadi udah pada

tau.

I 8-2 Iya sudah tau ada Program Tangerang Cerdas.

I 8-3 Iya bantuan biaya buat anak-anak sekolah.

I 9-1 Iya.

I 9-2 Iya tau ada Tangerang Cerdas, bantuan biaya yang pertigabulan sekali.

I 9-3 Kurang tau, anak saya mungkin tau dia yang sekolah.

Q

I

Bagaimana prosedur penerimaan sebagai peserta bantuan biaya

pendidikan?

I 1 Untuk penerima bantuan Program Tangerang Cerdas itu kami

membasiskan data dari BPS PPLS.

I 4-1

Ada data terkait Program Perlindungan Lingkungan Sosial (PPLS), dari

data itu berisi masyarakat yang rentan dalam bidang sosial. Data PPLS

berisi data-data kependudukan yang khusus untuk bantuan-bantuan

dibidang sosial. Dan kami mau bantu siswa-siswa yang ada di data itu

Jadi dalam proses penerimaan bantuannya kami berdasarkan data itu.

Page 217: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

Jadi ada data itu, kemudian diolah untuk kebutuhan Dinas yang ada di

Kota Tangerang, termasuk Dinas Pendidikan,

I 4-2

Setelah diserahkan oleh Bappeda kepada kami lalu kami berikan kepada

sekolah-sekolah, kemudian data itu diolah oleh sekolah, untuk dicari

apakah betul ada siswanya yang masuk dalam data itu, ketika betul ada,

maka diusulkan ke Dinas untuk dapat bantuan. Jadi jika berdasarkan

data BPS tadi setelah diverifikasi oleh sekolah ternyata benar ada

siswanya, maka diusulkan ke kami untuk dapat bantuan yang nantinya

melalui rekening bank.

I 9-2 Waktu itu didata dari sekolah sih diusulkan.

D. Kenyamanan dalam pelayanan

Q

I

Apakah program biaya bantuan pendidikan sudah mencakup

seluruh siswa kurang mampu di Kota Tangerang?

I 1 Sejauh yang kami yakini berdasarkan validasi tadi penajaman data BPS

tadi, itu sudah seluruh siswa yang berhak sesuai kriteria.

I 3-1

Sebagaian besar mungkin sudah, indikatornya dari laporan hasil. Tetapi

mungkin juga tidak karena mungkin ada yang terlewat saat pendataan.

BPS itu 5 tahun sekali pada saat disurvey mungkin si anak ni masih

tergolong orang mampu tetapi 5 tahun kesini bisa berubah dengan

berbagai kemungkinan yang terjadi pada orangtuanya sehingga

tergolong keluarga tidak mampu. Karena surveinya itu 5 tahunan bisa

jadi saat pendataan belum tercover. Kendalanya seperti itu. Ada

masyarakat yang merasa kurang mampu tetapi belum terdata sebagai

peseta program bantyua karena mekanisme datanya dari BPS tidak bisa

update data secara periodik sendiri, kami menungu updating data dari

pusat. Jadi basis data Program Tangerang Cerdas itu dari BPS, kami

tidak boleh mendata sendiri karena BPS itu instutusi resmi dari pusat,

data-data kemiskinan itu adanya di sana.

I 3-2

Kayanya hampir sebagian besar sudah. Kalau dibilang sudah, ya sudah.

Karena panduan kami adalah data BPS. Ketika realitanya masih ada

yang belum dapat sedangkan dia tergolong kurang mampu, ya berarti

belum memcakup seluruh siswa kurang mampu. Kalau hitungannya

100% mencakup ya belum, tapi 90% sinya 10% masih ada yang belum

tercover. Karena panduan kami tetap pada data BPS.

I 4-1

Seharusnya iya, karena kami tahu data rumah tangga sasaran kemiskinan

itu tidak stabil, mobilitasnya tinggi, kadang-kadang si miskin itu di tahun

yang lalu dia masih miskin tahun berikutnya tidak miskin. Atau data-data

yang disampaikan itu pada saat pendataan, karena kami pakai data BPS

PPLS atau data BDT itu pendataannya tahun 2015 terakhir itu harus

diupdate terus oleh dinas pendidikan makanya kalau dibilang seluruh

masyarakat miskin tercover harapan kami iya. Walaupun kadang

dimasyarakat mungkin masih ada yang belum ya itu nanti diverifikasi dan

itu ada semacam update dari data awal.

Page 218: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

I 4-2

Sebenarnya kami kemarin ngga sengaja ketemu dengan BPS, bisa saja

diubah dengan diusulkan. Terkait hal itu di Bappeda sekalu pengelola

data, mereka selalu updating data, nah sekarang mereka memiliki data

terbaru namanya BDT (Basis Data Terpadu). Tapi kami masih belum

menggunaka itu karena dalam perwal masih harus menggunakan data

BPS tadi. Sekarang bappeda punya basis data terpadu itu, mudah-mudah

data itu update sesuai kondisi lapangan saat ini.Data BDT sebenanya

sumbernya sama dari data BPS tetapi memang karena Bappeda itu selaku

pengelola untuk bantuan-bantuan social maka lebih update. Dan ada

penerima-penerima baru. Bappeda mengelola data itu untuk dinas

lainnya seperti Dinsos. Rencanaya tahun ini antara data BPS dan BDT

dari Bappeda tadi akan disandingkan. Jadi gabungan dua data tersebut.

Karena ada kasus di data BPS ada tetapi di data BDT ada, jadi jika

dipakai dua-duanya jadi bisa saling melengkapi.

I 5

Karena saran dari BPK ketika peraturannya sudah harus berdasarkan

data BPS ya harus pakai data itu sja. Karena kasus tahun 2014 sempat

banyak usulan dari mana saja masuk untuk calon penerima, tidak murni

data dari BPS, akhirnya menjadi temuan di data BPK. Memang

realitanya seharusnya mereka dapat, tapi kalau memang tidak ada dalam

data BPS maka tidak boleh. Yang berhak untuk menentukan seseorang

tidak mampu itu BPS, karena memamng mereka memiliki hitungan

tersedniri dalam mengklasifikasinya. Selain dari itu dikhawatirkan

memiliki kepentingan subjektif dalam mengkategorikan sebagai tidak

mampu.

I 8-1

Sekarang mah pemerintah udah banyak ngasih bantuan supaya anak-

anak kita ini jangan sampai putus sekolah ya. Tinggal kita sebagai

orangtua yang berusaha dan harus mengantarkan anak-anak kita supaya

rajin dan giat.

I 8-2

Kita kan ngga tahu istilahnya keluarga masing-masing kalau masalah

ekonomi saya sih ya dari sekarang mah pemerintah udah banyak bantu

juga.

I 8-3

Ya dibilang belum juga namanya pemerintahkan mengurusinya banyak

wilayahnya banyak. Tapi alhamdulillah sih sekarang ada bantuan

sekolah paket ini jadinya bisa lanjutin semua anak-anak yang putus

sekolah. Ahamdulillah kalau di negeri memang semua gratis.

Q

I

Apakah anak putus sekolah yang sudah terdata saat ini sebelumnya

merupakan penerima bantuan Program Tangerang Cerdas?

I 1

Nah ini bisa jadi yang berasal dari warga yang sudah terdata dulu dan

juga pernah ada di sekolah formal, lalu mereka tidak sekolah lagi. Itu

termasuk yang terjaring di sini juga sebagian. Atau bisa juga dulu mereka

tidak tercakup oleh data BPS PPLS yang diolah BPS. Sedangkan kami

beranjak dari data BPS itu sendiri.

I 2

Rata-rata belum dan bukan termasuk penerima Program Tangerang

Cerdas. Pasti mereka tidak terjaring. Sebetulnya pun ketika mereka tidak

terjaring oleh data BPS, kalau mereka sekolah di sekolah negeri, ya

sudah pasti gratis kok, lantas mengapa mereka tidak mau sekolah. Bisa

jadi ya karena anaknya tidak minat sekolah atau pola asuh orangtua.

Page 219: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

Yang seperti itulah yang sedang kami pikirkan pendekatannya seperti

apa. Karena setelah di data oleh Satuan Tugas Wajib Belajar ini ada juga

loh yang tetap tidak mau sekolah.

I 4-1

Tapi harus dilihat lagi apakah mereka benar-benar masyarakat Kota

Tangerang, atau dia baru datang ke sini dan putus sekolah kita harus

tahu bahwa Kota Tangerang itu adalah kota yang dekat dengan Ibukota

dan itu menarik banyak orang untuk dating. Kami tidak ada kebijakan

untuk menutup orang-orang untuk datang ke sini. Hal seperti itu yang

akhirnya membuat kami berharap tidak ada lagi masalah-masalah social

tiba-tiba dilapangan ditemukan ada anak putus sekolah.

I 4-2

Saya ngga tahu apa mereka itu termasuk penerima atau bukan. Yang

pasti kalau dalam proses pencegahan agar siswa jangan sampai putus

sekolah dengan Program Tangerang Cerdas ini. Kami berpedoman dari

data BPS, jika memang nama siswanya benar ada di situ, 90% kami

meyakini itu memang siswa tidak mampu. Tinggal nanti Dinas

mengkonfirmasi ke sekolah kalau memang data ini kurang valid silahkan

diverifikasi di sekolah, misal ada calon penerima tetapi dia bawa mobil

itu jangan sampai masuk dalam usulan. Tetapi sebagian besar datanya

memang benar bahwa siswa tersebut kurang mampu.

I 5 Bisa jadi sudah terima lalu putus.

I 6-1 Kurang tau ya.

I 6-2 Bisa jadi. Itu kan untuk yang masih bersekolah ya. Mungkin setelah putus

ya bantuannya berhenti juga.

I 8-1 Ada yang bukan penerima Tangerang Cerdas sebelumnya.

I 8-2 Sebelumnya bukan penerima bantuan Tangerang Cerdas mereka.

I 8-3 Ada yang terima juga sih itu bantuan Tangerang Cerdas dikasihnya buka

perbulan tapi pertigabulan itu ya.

I 9-1 Belum terima bantuan itu.

I 9-2 Iya saya penerima waktu itu.

I 9-3 Ngga terima.

Q

I

Apakah sarana dan prasarana telah memadai dalam menunjang

program kegiatan pendidikan?

I 1 Sejauh ini untuk menyasar program-program yang ada, dengan sebaran

unit kami yang ada di wilayah juga, menurut saya cukup memadai.

I 2 Cukup memadai.

I 3-1

Seperti dari segi sumber daya, kalau kami bilang ideal juga belum untuk

sarana dan prasarana. . Karena jumlahnya besar dan yang ditanganinya

besar, jumlah kegiatan banyak, anggaran besar, masyarakatnya ada dari

sekolah, guru. Seharusnya idelanya memiliki gedung sendiri untuk

memudahklan pelayanan. Karnea masih sda bidang yang terpisah dari

sini. Tapi selama ini masih bisa dilaksanakan dengan baik, dengan segaa

kekurangan seluruh program kegiatan dapat terselenggara dengan baik.

I 3-2 Kalau Kota Tangerang dari segi tenaga pendidikan atau PTK tidak ada

masalah.

I 4-1 Iya sudah. Menurut saya sudah cukup, untuk memudahkan proses

pelaksanaan program.

Page 220: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

I 4-2

Kalau sarana dan prasarana kami sudah diberi fasilitasi untuk proses

administrasi seperti rapat-rapat, pembuatan kartunya, surat-

menyuratnya, semua sudah di fasilitasi sama pemerintah kota.

I 5 Sudah cukup bagus.

I 6-1 Kalau sarana dan prasarana untuk menunjang kegiatan program-

program sudah memadai ya.

E. Pengembangan Program

Q

I

Apakah terdapat tim yang dibentuk untuk mendata siswa putus

sekolah?

I 1

Bahwa selama ini intervensi pemerintah kota yang sudah dilakukan tidak

serta merta menjamin warga kita itu tidak ada yang putus sekolah,

faktanya ada. Oleh karen itu Dinas menginisiasi untuk dibentuk Tim yang

melakukan pendataan anak putus sekolah tadi masuk ke Satuan Tugas

Wajib Belajar. Saya sebagai Ketua Tim Satuan Tugas Wajib Belajar.

I 2 Iya ada namanya Satuan Tugas Wajib Belajar.

I 3-1

Ada namanya Satgas Wajib Belajar dilaksanakn oleh lintas SKPD seperti

kecamatan kelurahan dan dari dinas pendidikan.

I 3-2 Ada.

I 4-1

Ada dari Dinas Pendidikan Kota Tangerang. Mulai tahun 2017 ada

satgas, itu sebenarnya menindak lanjuti Program Tangerang Cerdas,

karena program itu hanya berlaku untuk anak-anak Kota Tangerang

yang bersekolah di usia sekolah, sementara ditemukan di lapangan masih

ada anak-anak usia sekolah yang tidak bersekolah. Anak yang tidak

menuntaskan sekolahnya, kemudian dihimpun dan kami buat program

lagi.

I 5 Ada itu satuan tugasnya namanya Wajib Belajar.

I 6-1 Iya kami ada surat perintah tugasnya dari Dinas Pendidikan.

I 6-2 Iya dari Dinas Pendidikan melalui kecamatan baru kemudian

disampaikan ke kelurahan.

Q

I Bagaimana struktur tim tersebut dan tupoksinya?

I 1

Struktur timnya dari Dinas Pendidikan dan UPT Pendidikan yang ada di

wilayah kecamatan. Kalau pegawai dinas yang ada di kantor ini kan tidak

tahu kondisi lapangan, untuk tahu kondisi lapangan kami butuh orang-

orang yang ada di wilayah. Orang wilayah kalau yang ada di organisasi

kami yaitu UPT yang ada di kecamatan. Lalu pegawai yang di wilayah

yang pasti tahu keadaan warganya yaitu kecamatan dan kelurahan.

I 2

Jadi yang mendata itu yang kemarin itu para penilik dan pengawas dari

UPT Pendidikan Dasar di tiap kecamatan. Itu juga termasuk tim. Mereka

koordinasinya dengan pihak kecamatan dan kelurahan untuk pendataan.

Jadi dinas pendidikan membuat tim termasuk anggotanya dari UPT,

nanti UPT berkoordinasi dengan camat dan lurah. Nanti mereka mendata

itu dibantu oleh RT dan RW atau PKK.

Page 221: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

I 5 Itu Dinas Pendidikan berkoordinasi dengan SKPD di wilayah Kecamatan

dan Kelurahan.

I 6-1

Kami dari penilik setiap kecamatan. Kami sebagai pelaksana. Untuk

menangani masalah aps, meyebar angket, berdasarkan angket tsb bisa

dilihat bagaimana kondisi aps. Ada surat perintahnya langsung dari atas.

Saya dibantu dan koordinasi dengan Kecamatan dan Kasi Kemas

Kelurahan.

I 6-2

Dapat surat perintah untuk mendata aps yang mau belajar lagi,

sekolahnya sudah putus ditengah jkalan karena biayanya atau factor lain.

Itu program dari Pemerintah Kota Tangerang, setiap Kelurahan harus

mendata warganya yang putus sekolah yang mau bersekolah lagi.

Kemudian kami sebarkan ke setiap RT/RW nantinya mensurvei warganya

yang mau sekolah lagi, jadi itu uisulan dari RT/RW yang menyampaikan

ke warganya. Kami nanti meneruskan ke ke kecamatan. Dari kecamatan

turun.

I 8-1 Iya ada pemberitahuan untuk mendata anak-anak putus sekolah di sini.

I 8-2

Ada dari Kasi Kemas di Kelurahan yang datang ke sini. Memberitahu

kalau ada bantuan buat anak-anak yang putus sekolah mau dikasih kejar

paket gratis.

I 8-3 Arahan dari kelurahan untuk mendata anak-anak yang putus sekolah.

Karena akan disekolahkan lagi, gratis.

Q

I

Apakah dengan masih ditemukannya anak putus sekolah bisa

dikatakan bahwa program-program bantuan biaya pendidikan yang

ada belum efektif?

I 1

Intervensi pemerintah kota sudah berusaha maksimal bagaimana warga

Kota Tangerang agar bersekolah semua ya melalui program-program

pendidikan tadi. Putus sekolah ada dua sebab yaitu ekonomi dan sikap /

perilaku. Kalau factor sikap dan perilaku yang menajdi penyebabnya itu

tidak berpengaruh pada efektivitas program. Tetapi biasanya kalau dari

factor ekonomi mereka serius bahkan orangtuanya juga. Memang

namanya program tidak bisa ideal pasti ada kelemahan. Namun

pemahaman orangtua yang masih kurang dan sikap perilaku si anak ini

yang saya kira masih perlu pembenahan terutama kontrol

I 2

Memang dilihat dari ekonomi atau biaya tidak menjadi masalah yang

besar. Alasan mereka ekonomi, padahal tidak juga. Tetapi rasanya ini

ada kesalahan di pola asuh. Pertama, kadang-kadang ada orangtua yang

kurang peduli dengan pendidikan, mungkin karena latar belakang

sewaktu kecil orantuanya juga kurang peduli jadi berimbas pada

anaknya saat ini. Kedua kurang adanya kontrol orangtua pada

pendidikan anaknya. Contohnya anaknya disekolahkan iya, tapi kaitan

dengan bagaimana belajaranya tidak diperhatikan. Jadi lebih kepada

pola asuhnya. Juga dari teman bergaul atau lingkungan disekitarnya.

I 3-1

Ada fenomena semenjak ada bantuan-bantuan dari pemerintah, anak

yang putus sekolah di Kota Tangerang itu factor utamanya bukan

masalah angaran biaya atau ekonomi, tetapi masalah sosial. Beberapa

kali saya menangani seperti itu masalah keluarga seperti perceraian,

kenakalan, orangtua tidak bisa membimbing anaknya dengan baik. Biaya

Page 222: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

ada karena sebagaian besar ditanggung oleh pemerintah, jadi

masalahnya itu. Kalau di Kota Tangerang putus sekolah itu banyaknya

dari factor non ekonomi. Secara ekonom kami sudah membackup.

I 3-2

Kalau kami tidak tahu persis apa latar belakang mereka, kalau kami

hanya mengetahui dari segi jumlah saja. Yang paling bisa memferifikasi

anak putus sekolah itu dari kelurahan. Melalui RT/RW kalau lewat

sekolah tidak bisa, karena ada siswa yang keluar saja paling itu nanti

dianggap putus sekolah. Padahal tidak karena bisa jadi dia keluar karena

pindah ke tempat lain. Datanya kurang valid.

I 4-1

Penyebab dia putus apa, bisa jadi dia tidak mampu, atau bandel karena

tidak mau sekolah kebanyakan sih itu. Kalau masalah daya tampung

tidak mungkin atau tidak melanjutkan karena tidak diterima di sekolah

manapun karena daya tampung karena kami sudah lumayan dari segi

daya tampung, kalaupun ada kecil kemungkinan.

I 4-2

Hanya memang kesulitan program ini terbatas, maksud terbatas disini

yaitu orang-orang yang ada di data BPS saja. Kalau tidak ada dalam

daftar tersebut, walaupun dia semiskin apapun sebutuh apapun, kalau

tidak ada dalam data BPS mohon maaf tidak bisa karena peraturan

Walikota sudah seperti itu. Terkait pengunaan itu jadi bahan buat kami,

gimana caranya nanti apakah memang perlu dimasukkan dalam perwal

terkait penggunaan itu. Tetapi memang kami menggariskannya biaya

personal yang memang untuk dia dan untuk kebutuhan dia. Dalam kasus

nanti penggunaannya belum tepat paling nanti kami jadikan bahan

apakah perlu disosialisasikan sebenarnya penggunannya untuk apa.

I 5

Hanya Program Tangerang Cerdas itu langsung ke anaknya kadamg-

kadang disalahgunakan bukan untuk keprluan pendidikan seperti beli

pulsa, sebenarnya ada peraturannya untuk beli keperluan pendidikan, di

perwal ada, cuma kalau uang sudah diterima kontrolnya kan susah.

Kelemahnya mendasarnya ada pada kontrolnya dari dinas ga bisa susah.

Sedang ada evaluasi apa yang harus dilakukan.

I 6-1

Sebenarnya kalau mereka sekolah di negeri itu sudah pasti gratis. Kan di

sekolah negeri itu terutama SMP kan menggunakan NEM atau di tes

kalau si anak tidak memenuhi standar, akhirnya ke sekolah swasta,

swasta kan bayar, baru sekarang ini saja diringankan untuk SPPnya

dibeberapa sekolah swasta. Tetapi biaya lainnya tetap ada.

I 6-2

Program dari pemerintah sudah efektif, banyak warga yang merespon

untuk melanjutkan sekolah sampai jenjang SLTA. Saya banyak ngorol

dengan masyarakat, mereka memang sudah berhenti rata-rata yang

sudah lebih dari setahun putus sekolahnya. Karena ekonomi juga

orangtua tidak mampu. Akhirnya si anak memilih bekerja untuk

membantu orangtua.

I 7

Mungkin saja lingkungan, ekonomi juga iya. Apalagi di perkotaan, biaya

hidup tinggi. Selain ekonomi, factor lingkungan juga banyak

mempengaruhi sih saat ini.

I 8-1

Soal bantuan Tangerang Cerdas itu ada anak dia tidak tinggal di sini

awalnya. Dia asli sini tapi dia pindah ke Kabupaten Tangerang,

kemudian baru belakangan ini dia pindah lagi ke sin jadi baru ini nih dia

pindah di sini. Jadi makanya dia tanya kenapa orang-orang dapat

bantuan dia tidak, yak an kamu tidak tingal di sini tadinya tapi di

Page 223: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

Kabupaten Tangerang. Jadi kalau ada apa-apa kamu tidak terdata.

Kamu belum lama tinggal di sininya. Nah kalau memang domisilinya di

sini kalau ada program apa dan layak dibantu masih menerima bantuan.

I 8-2

Mereka itu udah lama rata-rata putusnya ya. Karena mungkin dari

orangtua itu pengawasannya kurang. Anak ngga sekolah itu didamkan

saja. Jadi kadang-kadang anak-anak keenakan disuruh sekolah tidak

mau. Udah keenakan di rumah ngga mau lagi sekolah. Tadinya sekolah

di sekolah formal mereka ada yang udah lulus ada yang berhenti tengah

jalan. Ada si Arya, udah mau ujian dua hari lagi sekolah di MTs waktu

itu. Saya udah ngomong langsung sama orangtuanya, Situ punya anak

masih kecil-kecil, sebagai orangtua harusnya mengarahkan anaknya biar

mau belajar jangan sampai putus sekolah. Dia jawabnya ketawa-ketawa

aja. Saya bingung. Kayaknya didiemin aja. Saya capek ngomong sama

orangtunya

I 8-3

Memang di sini banyak warganya yang kurang mampu, istilahnya. Ada

yang ngojek sampai tukang becak orangtuanya. Ada yang putus dari SD

juga. Si Nanang emang bapaknya tukang becak, anaknya banyak banget

ngga ada yang sekolah. Di sini rata-rata ekonomi. Ada yang kerja

bangunan, kan biayanya kadang ada kadang ngga. Putuslah akhirnya

sampai SMP aja.

I 9-2 Dikasihnya pertigabulan sekali. Cuma memang itu untuk biaya personal

aja, belum terlalu cukup sih untuk yang lain.

I 9-3

Memang anaknya ngga mau sekolah, mungkin emang ergaulan, waktu

sekolahnya sering pulang amlem. Ayahnya udah sering marahin tetapi

anaknya tetep ngga mau sekolah. Soal ekonomi saya masih mampu,

jualan sedikit-sedikit demi anak, tapi anaknya yang ngga mau. Sekarang

saya biarkan aja, biar nanti nyesel sendiri. Dia udah keenakan cari duit

F. Penyusunan agenda kegiatan pencegahan anak putus sekolah

Q

I

Apakah program dan agenda yang ditempuh untuk mengurangi

anak putus sekolah dan berjalan hingga saat ini?

I 1

Peran Dinas Pendidikan dalam hal ini Kota Tangerang, agar tidak

terjadi adanya putus sekolah utamanya karena factor biaya, itu kami

sudah memberikan intervensi dalam bentuk pembiayaan atau

operasional sekolah dan biaya personal pendidikan. Tujuannya agar

tidak ada lagi anak putus sekolah karena alasan ekonomi.

I 2

Langkah pertama Kota Tangerang yaitu dengan bantuan-bantuan

program pendidikan. Program Tangerang Cerdas, itu merupakan

program unggulan agar warga Kota Tangerang tidak putus sekolah.

Dari situ mereka diringankan biayanya. Konsep dasarnya ya itu. Artinya

biaya sekolah mereka dibantu oleh pemerintah. Sekarang biaya SPP SD

negeri dan swasta hingga SMP negeri dan beberapa swasta sudah

dibantu juga.

I 3-1

Tangerang Cerdas dan BOP, terrtama BOP itu bagaimana memberikan

bantuan kepada msayarakat agar mendapatkan pendidikan lebih

terjangkau. BOP untuk negeri sudah lama, jadi gratis. Kalau

mengandalkan BOS belum bisa mendukung sekolah gratis jadi kami

Page 224: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

bantu BOP ke sekolah negeri jadi bisa gratis. Sekolah tidak perlu lagi

untuk menarik dari orangtua. Dengan murahnya biaya pendidikan

partisipasi masyarakat dalam menyekolahkan anaknya meningkat.

Secara tidak langsung akan mencegah anak-anak dari putus sekolah.

I 3-2

Selalu dikampanyekan oleh Pak Walikota bahwa di Kota Tangerang tidak

boleh ada anak putus sekolah padahal dia masih usia sekolah. Minimal

warganya harus tamat SMA. Pendidikan Gratis bagi siapapun. Sekolah

negeri dan beberapa swasta. Tetapi kalau swasta tidak bisa mewajibjakn

gratis keseluruhan jadi kita bantu saja mengurangi beban dari SPPnya.

Swasta tujuannya untuk. Alhamdulillha tercapai untuk seleruh negeri

gratis seleuruhnya. Kecuali swasta, dengan ada BOP ini lebih ringan

karena swasta punya otoritas sendiri. Kemudian ketika ada siswa miskin

ada lagi bantuan Tangerang Cerdas lagi, untuk biaya personal.

I 4-1

Kami memprogramkan di luar tangerang cerdas. Tangerang cerdas

bertujuan untuk memotivasi masyarakat agar bisa terlayani

pendidikannya karena mereka tidak perlu berbayar, pembangunan 1000

ruang belajar, itu membuat daya tamping meningkat, itu kan salah satu

bentuk pencegahan juga. Pembanguanan sekolah-sekolah baru jadi akses

ketika masyrakat yang dipinggiran kota mereka juga bisa mengakses

tempat dia bersekolah sehimggga tidak perlu jauh-jauh itu kan berhemat

dari segi transportasi. Itu sarana prasarananya. Kemudian dari segi

kebijakan tadi ada program-program kejar paket. Keaksaraan

fungsional, jadi program kejar paket itu dinas pendidikan kerja sama

dengan Lembaga pendidikan mereka diberi semacam subsidi kami bayar

mentornya kemudian termasuk buku paket dan sebagainya jadi

masyarakat yang putus sekolah yang dari tidak mampu mereka tidak

perlu bayar.

I 4-2 Siswa penerima Program Tangerang Cerdas ini rentan putus sekolah,

jadi kami cegah supaya tidak putus malalui bantuan ini.

I 5

Ada program tangerang cerdas, sekolah gratis. Itu merupakan salah satu

upaya kami agar masyarakat Kota Tangerang tidak ada lagi yang putus

sekolah karena alasan biaya atau ekonomi.

G. Komitmen

Q

I

Bagaimana koordinasi dengan instansi terkait lainnya dalam

menangani anak putus sekolah?

I 1 Koordinasi salah satunya terkait pendataan melibatkan instansi lain,

kecamatan, kelurahan, dan validasi keabsahan data warga

I 2 Koordinasi dengan Disdukcapil, kecamatan dan kelurahan terkait

pendataan dan validasi anak putus sekolah..

I 3-1

Dari tahun 2016, kami dari bidang SMP belum terlibat langsung, lebih

dilibatkan itu dari PAUD dan Non formal.

I 3-2

Jadi dinas pendidikan bekerjasama dengan kecamatan dan kelurahan,

karena merka kan ada di masyarakat, kalau dinas pendidikan lebih ke

sekolah, mereka turunnya ke sekolah, kecamatan dan kelurahan kan ada

Page 225: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

di wilayah, mereka yang tau kondisi masyarakat, kemudian dinas

pendidikan di setiap kecamatan juga ada UPT

I 4-1

Kalau dengan Bappeda itu kan perumus program kami merumuskan

program, mereka membuat rancangan renja kami melihat kedalamannya

kami evaluasi dulu capaian di tahun sebelumnya, ketika capaiannya

bagus ada dua analisis, programnya berjalan baik jadi harus

dipertahankan, atau program ini dianggap cukup tidak perlu lagi tahun

depan karena dianggap cukup, jadi ada dua kemungkianan. Kedua ketika

ada target yang tidak tercapat ada indikator tertentu berarti tahun depan

programnya harus di push karena itu adalah target yang ada di dokumen

kota, adalah janji-janji walikota, kami yang mengawal itu, hubungan

dengan dinas pendidikan adalah mitra, ketika mereka menyimpang kami

yang meluruskan.

I 4-2 Terkait program Tangerang Cerdas kami tentunya koordinasi dengan

Bappeda.

I 5

Merumuskan kebijakan dibidang pendidikan, kami aktif mencari solusi

supaya kota tangerang dapat bersekolah secara gratis. Kami hanya

support saja eksekutornya ada di dinas pendidikan. Kami hanya di

bidang kebijakan dan peraturan sama angaranm dan pengawasan. Sudah

dibuat peraturan dinas melaksanakannya, kami mengontrol. Tidak dapat

dipisahkan. Saling komunikasi dan ada pelaporan. Kebijakan itu kita

control, pada saat sudah kami buat peraturan, dinas pendidikkan

melaksanaknnya, mereka buat program, lalu mengajukan anggaran,

anggaran kami setujua, mereka jalankan, lalu kami awasi.

I 6-1

Kami koordinasinya kalau ada keperluan atau butuh sesuatu ya kami ada

komunikasi. Setiap bulan kontrol juga ngga sih. Karena saya bukan

bagian itu. Ada bgaian-bagian peniliknya. Saya ngga ada penilik PKBM.

Kami melaporkan seperti pertemuan-pertemuan rutin untuk pelaporan

dengan pihak PKBM lalukami sampaikan ke Dinas Pendidikan.

I 6-2

Kami korrdinasi sesuai prosedur dari atas ke bawah dan sebaliknya. Dari

kelurahan ke Kecamatan, nanti dari Kecamatan ke UPTD Pendidikan

nanti mereka yang koordinasi langsung dengan Dinas Pendidikan.

I 7

Kami koordinasinya saat ini dalam artian kalau ada database yang

sekiranya ada perbahan atau updating data mereka melaporkan.

Mungkin bisa nambah atau kurang. Jangan sampai data yang

disampaikan tidak valid. Mungkin seputar itu saja.

Q

I Bagaimana prosedur dalam menangani anak putus sekolah?

I 1

Kebijakannya kita mau menuntaskan anak tidak sekolah. Kemudian

membentuk tim satgas, kemudian melibatkan orang-orang wilayah,

kecamatan dan kelurahan untuk mendata. Kemudian dari pendaatn itu

harus dipertajam melalui validasi. Pendataan itu tidak satu kali dua kali

awalnya mungkin terdata 2000 setelah dipertagas kembali mungkin

ternyata 1900, seperti itu contohnya. Yang terakhir adalah penangannya

atau eksekusinya kami lakukan pendektan untuk masuk sekolah lagi.

Setelah terimplementasi setelah mere sekolah sekarng kami monitoring

dan evaluasi. Seperti itu prosedur bakunya.

Page 226: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

I 2

Yang dikhususkan yaitu warga kota tangerang dibuktikan dengan KTP.

Itu berkas-berkas yang dilihat. KK dan KTP orangtua bukti keabsahan

sebagai warga Kota Tangerang. Langkah pertama pendataan,

selanjutnya adalah disekolahkan di non formal. Jadi setelah data

ditemukan ya kami sebar di masing-masing PKBM di wilayahnya, yang

jelas kami polanya pendekatan yaitu disebar ke tiap PKBM yang ada di

kecamatan begitu.

I 5 Setelah didata, biasanya mereka-mereka ini nantinya dimasukkan ke

sekolah non formal atau PKBM di wilayah masing-masing.

I 6-1

Pertama kami cari dan kami data anak yang sudah putus sekolah dan

berdomisili di Kota Tangerang. Pertama KK dan KTP orangtua dan

ijazah terakhir untuk melihat dimana nantinya mereka akan diarahkan ke

program kejar paket.

I 6-2

Jadi waktu tim dari UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Karawaci itu

sudah ke Kelurahan Nambo untuk mendata pendidikan terakhirnyanya.

Dan nantinya dibagi-bagi berdasarkan PKBM di wilayahnya masing-

masing.

I 8-1

Dari kelurahan menggerakkan ke RT/RW suruh cari anak yang udah

pada putus sekolahnya. Dilihat juga itu dari KTP dan Kartu Keluarganya

harus Kota Tangerang.

I 8-2

Dari Kelurahan ke RW baru ke RT jadi bertahap gitu. Untuk segera di

data ada berapa aja yang putus sekolah. Jadi sebagai RT saya kan tau,

gimana kondisi warganya. Yasduah saya catat yang putus sekolah berapa

orang.

I 8-3

Itu program kejar paket. Pendataan dari saya. Udah lama rencara untuk

memasukkan anak-anak putus sekolah di sini agar masuk sekolah paket

itu baru sekarang mulai berjalannya. Setelah dapat arahan dari

Kelurahan ya saya data dan cari ke rumah-rumah, mereka pada mau.

Udah gitu saya laporkan ke kelurahan. Dari Kelurahan disampaikan ke

Kecamatan.

I 9-1 Dari RT sini.

I 9-2

Dari Ketua RT, diajak ikut program kejar paket, didata minta Kartu

Keluarga sama KTP orangtua. Setelah itu diberi perlengkapan sekolah

juga.

I 9-3 Iya Ketua RTnya yang datang minta warga-warganya yang putus sekolah

buat didata masuk ke sekolah paket.

Q

I

Bagaimana upaya Dinas Pendidikan dalam menjalankan tupoksi

dalam penyelenggaraan pendidikan agar berjalan optimal?

I 1

Salah satunya melakukan tupoksi dari sisi pencegahan sudah

melaksanakan program bantuan pendidikan. Untuk penanggulangannya

yaitu dengan membentuk satga wajars tadi. Jadi intinya pemahaman

kami mengenai tupoksi maunya adalah semua warga kota Tangerang

anak usia sekolah sudah duduk di bangku sekolah semua, tapi nyatanya

tadi kan di lapangan ada anak yang putus sekolah.

I 2

Namun tidak pelak dari semua program itu, ketika kami inventarisir itu

ternyata ada anak yang putus sekolah atau anak yang tidak sekolah.

Kalau selama ini kami dalam pengertian anak putus sekolah itu kami

Page 227: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

lebih mengidentifikasikan semata-mata karena masalah ekonomi atau

hambatan ekonomi. Sedangkan anak tidak sekolah itu menurut saya jauh

lebih luas. Anak tidak sekolah itu oleh sebab apapun. Bisa jadi anak itu

memang tidak mau sekolah, kesalahan pola asuh orangtua, termasuk

juga pengaruh lingkungan.

I 3-1

Tupoksi yang ada dijabarkan lagi ke dalam SOP per-program dan

kegiatan. Melalui SOP ini diharapkan seluruh pekerjaan dapat

dikerjakan dengan baik.

I 3-2

Mengentaskan kemisikinan intelektual tugas dinas pendidikan.

Pemerintah Kota sudah mengintervensi melalui Program Tangerang

Cerdas dengan klasifikasi persyaratan siswa tidak mampu yang masih

bersekolah pada jenjang SD/MI dan SMP/MTs negeri dan swasta di Kota

Tangerang. Itu untuk biaya-biaya pribadi siswa, seperti transportasi, beli

buku, tas, sepatu, sepeda dan sebagainya. Itu upaya optimal dari

Pemerintah Kota Tangerang yang sudah dilakukan dari sisi pembiayaan.

I 4-2

Kalau Dinas dalam tupoksinya ada menyediakan sarana dan prasarana

dalam proses belajar mengajar siswa, tupoksinya itu. Umumnya

termasuk kebutuhan personal dia, kebutuhan pendukung agar dia tetap

bisa belajar. Tupoksinya istilahnya hanya menjamin sarana dan

prasarana siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar.

Q

I

Apakah Dinas Pendidikan telah menjalankan tupoksinya dengan

baik?

I 4-1

Melihat tupoksi itu sebenarnya dari intansi yang lebih berwenang kalau

kami bappeda sebatas pada melihat capaian atas indikator mereka,

terkait angka putus sekolah, di program indikator angka putus sekolah

itu tercapai tidak, jika dilihat cukup berhasil dalam pencegahannya

terhadap putus sekolah karena dalam data kami itu capaian indikatornya

di atas 100%.

I 5

Bagus. Sudah. Cuma itu tadi kelemahannya setelah ditemukan

dilapangan masih terdapat anak yang putus sekolah. Dan bagi anak

putus sekolah yang saat ini tidak sekolah dan didata mereka sudah kami

salurkan ke program kejar paket.

I 6-2

Bagus ya. Anak-anak putus sekolah kemarin sekarang ditanggung oleh

Pemerintah. Jadi mereka tidak ada biaya lagi. Yang penting anaknya

sekolah setiap hari minggu jam sekian. Masalah lainnya sudah

ditanggung dalam program.

I 7 Jarang sekali ada program pemerintah yang seperti ini. Anak-anak yang

putus sekolah dibantu sekolahkan lagi oleh pemerintah tanpa biaya.

I 8-1 Pemerintah sekarang sudah memberikan banyak bantuan.

I 8-2

Emang sih pemerintah ngga semuanya dapet ya bantuan. Sekarang mah

makanya sayang kalau ngga ikutan program kejar paket ini kan gratis.

Di sini alhamdulillah ada anak masih berlanjut ikut paket. Dia kelas 6 itu

ngga dilanjut karena biaya atau apa padahal sekarang mah pemerintah

sudah banyak bantuannya. Kata saya kenapa atuh ngga mau sekolah,

katanya biayanya. Kata saya ambil paket aja ya, akhirnya dia mau, saya

Page 228: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

tanya gimana sekolahnya alhamdulillah udah mulai belajar bentar lagi

mau ujian.

I 8-3

Semenjak ada pendataan anak putus sekolah itu alhamdulillah anak-anak

sini bisa pada bersekolah lagi. Baru kemarin setelah pendataan anak

putus sekolah banyak dari bapak-bapak dan ibu-ibu yang mau ikutan

juga. Saya pikir Namanya sudah ibu-ibu tidak mau lagi. Tadinya usia jadi

maslaah, kalau sudah lanjut tidak bisa, ternyata ada perubahan semua

usia boleh. Tadinya 25 tahun ke atas tidak bisa, setelah konfirmasi lagi

bisa. Mungkin nanti kalau ada lagi pendataan seperti ini, dia saya

masukkan kalau dianya mau juga. Makanya kalau ada lagi ibu-ibu

bapak-bapak juga antusias mau ikutan.

I 9-1 Sudah.

I 9-2 Iya alhamdulillah bisa sekolah lagi. Semoga lanjut terus.

I 9-3

Iya bagus, ada program seperti ini bisa bantu masyarakat yang tertinggal

sekolah jadi kejar paket. Cuma anak-anak saya ngga pada mau, saya

udah capek ngasih taunya juga.

I. Tanggung jawab dalam kegiatan sebagai pelaksana monitoring

Q

I

Apakah Dinas Pendidikan ikut mengontrol dalam penyelesaian

kegiatan hingga tuntas?

I 1

Ya sudah pasti kami yang berkelpentingan program ini terklaksana

dengan baik tentu kami akan mnegontrol yaitu dengn cara monev tadi.

Masih satu semsester lagi nanti berakhir bulan juni ajaran. Nanti

hasilnya bagaimana mereka tetap sekolah atau tidak yang sudah

tersalurkan.

I 2

Sebagai salah satu program yang dirintis oleh kami, dari mulai

perencanaan pendataan, pelaknsaaan , pertanggungjawaban sampai

pelaporan termasuk ketika terjadi permasalahan di lapangan itu ada

timnya dari kami untuk pelaporan.

I 3-1

Setiap tahapan pekerjaan selalu ada SOP. Urutannya dari mulai

perencanaan, pelaksanaan, sampai pertanggungjawaban.

I 3-2

Kontrol penggunanan belum ada. Kami berukan melalui rekening bank.

Sudah sampai disitu saja, hanya da panduan untuk digunakan sebgai

baiayan personal untuk pendidikan. Tiap tahun kami berikan pembinaan

pada msyarakat kalau bantuan diberikan untuk siswa jadi agar

digunakan sebagai mestinya

I 4-1

Harusnya iya. Saya kebetulan kalau bappeda itu perencanaan, pada

pelaporannya ketika mereka melaporkan hasilnya ada target dan

capaian, kalau capaian sudah 100% kami anggap bagus kalau itu

diangap control ya dinas pendidikan melakukan control melalui

penyusunan laporan.

I 4-2

Artinya dari tahap perencanaan, verifikasi, dari sekolah samapi nanti

pengunannnya bahkan kami ikut mengontrol lewat tim monitoring ada

proses kontrol dari kita.

I 5 Ada, tetapi kurang maksimal, rasanya perlu ditingkatkan.

Page 229: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

I 6-1

Ini kan sudah jalan, memang ada kekhawatiran itu akan ada lagi alasan

ekonomi akhirnya tidak sekolah lagi dan kondisi-kondisi seperti itu yang

sedang dimonitor oleh kami, cuma belum dapat hasilnya saja.

Bagaimana keberlangsungan mereka itu setelah diarahkan bersekolah

lagi itu masih tetap seperti itu atau tidak. Ini sedang berlangsung

dimonitoring.

I 6-2 Iya kami dari Kelurahan masih terus koordinasi dengan Kecamatan dan

SKPD yang di atas yaitu Dinas Pendidikan Kota Tangerang.

I 8-1

Sekarang kan sudah berjalan jadi sekarang pihak Kelurahan maupun ke

atasnya cuma mantau aja. Tanya sama RT/RW gimana perkembanagan

anak-anak yang kejar paket.

I 8-2

Dari kelurahan masih suka komunikasi terkait anak-anak putus sekolah

yang didata dan sudah sekolah gimana kelanjutannya. Ada anak yang

sudah masuk di paket itu males lagi, dikasih surat dari PKBM ke

orangtuanya. Bentar lagi mau ujian, si gurunya juga tanggung jawab

sama muridnya itu. Selalu tanya-tanya sama murid lainnya.

I 8-3

Dari Kelurahan paling tanya soal perkembangan anak-anak masih giat

sekolah atau ada yang males. Ya alhamdulillah di sini anaknya giat

semua. Saya juga kan mantau uterus tiap minggu sudah pada berangkat

sekolah atau belum. Kalau ada yang malas saya marahin itu anaknya.

Pokoknya tiap minggu jam 10 sudah saya samperin anak-anaknya buat

siap-siap berangkat ke sekolah. Jangan sampai malu-maluin saya sudah

data tapi males. Mudah-mudah berlanjut terus program ini supaya anak-

anak yang saat ini di paket A bisa lnjut ke paket berikutnya sampai selesai

dengan gratis.

I 9-2 Pernah ada dari Dinas, ngomongin tentang untuk terus semangat belajar

seperti itu.

J. Sanksi sebagai pertanggung jawaban dalam kegiatan

Q

I

Adakah sanksi tegas yang diberikan pada pegawai yang tidak

menjalankan tugas dan fungsinya?

I 1 Tentunya ada sanksi kalau itu menyangkut pns atau pegawai dinas

I 2 Pasti ada dan diberlakukan.

I 3-1 Pasti ada. Sanksi pasti ada.

I 3-2 Ada.

I 4-2 Ada.

I 5 Ada.

I 6-1 Ada.

Q

I Bentuk sanksi yang diberikan?

I 1

Secara umum diberikan sanksi, ya ketika diberikan tugas tapi tidak

dikerjakan itukan lalai namanaya. Itu akan dilakukan tindakan disiplin

pegawai sesuai mekanisme yang ada yang dilakukan oleh Dinas. Bisa

teguran lisan atu tertulis bisa lebih berat lagi tergatung pimpinan sebagai

Page 230: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

Pembina kepegawaian. Kalau di Dinas, Kepala Dinas melalui Sekdis.

Sejauh ini tidak ada kejadian yang terlalu berat.

I 2

I 3-1

Diberikan oleh atasan langsung perjenjang sudah ada aturan paying

hukumnya. Dari yang rinagn SP1 SP2 SP3, teguran.

I 3-2

Berbentuk surat peringatan, SP1 pangginaln nasihat, SP2 SP3. Sampai

pemecatan. Kitak tidak ada perbahan. Wajib itu. Disini absen ketat,

indikatornya kan bisa dari situ kalau terlihat malas ya tegur, saya kasi

negur bawahan, saya ditegur atasan, atasan ditegur sekdis, sekdis ditegur

kadis, kadis berurusan dengan inspektorat yg kaitannya dengan

walikota. Kita selama ini belum ada sanksi berat.

I 4-2

Prosedural, maksudnya sanksinya itu kalau tidak melaksnakn tugas ya

ada sanksi sesuai ketentuan yang belalu. Kalau snaksinya dalam hal ini

petugas verifokasi di sekolah, mereka memasukkan data yang ngga bnar,

dia harus bertanggungjawab mengembalikan dana it uke las daerah.

I 5

Kalau ada yang menyimpang dari ketentuan yang seharusnya ia

jalankan, paling ringan dimutasi. Ada bebrapa kasus mutase tidak

diusulkan naik pangkat. Tidak begitu berat paling hanya sanksi

administrative paling banyak. Kalau pelangaran pidana belum ada.

I 6-1 Seperti teguran dan bertahap sanksinya.

Page 231: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi
Page 232: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

Member Check

Nama Informan : Bapak Hari Purwanto, SE, M.Si

Jabatan : Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Tangerang

Tampat : Kantor Dinas Pendidikan Kota Tangerang

Waktu : Senin, 19 Maret 2018 Pukul 15.00 WIB

A. Produktivitas

1. Apakah sumber daya manusia yang ada dirasa telah memadai secara kualitas dan

kuantitas?

Sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk menunjang tupoksi Dinas

Pendidikan Kota Tangerang sejauh ini dari Dinas sampai ke unit paling bawah

secara umum memadai. Namun di lihat dalam tatanan ideal tentu belum memadai.

2. Bagaimana mengatasi permasalahan kekurangan dari segi sumber daya manusia?

Sebenarnya kami ada unit di pendidikan dasar kecamatan atau UPT Pendidikan

Dasar, mereka ini adalah yang paling depan terkait pelayanan terhadap sekolah

yang ada di wilayah masing-masing.

3. Bagaimana alokasi anggaran untuk pendidikan di Kota Tangerang?

Anggaran untuk pendidikan di Kota Tangerang ini sangat baik ya.

4. Adakah alokasi anggaran untuk anak putus sekolah?

Sejauh ini untuk anak putus sekolah ini anggarannya belum ada dari APBD. Jadi

kemarin itu kita bekerja sama dengan Pengelola CSR tingkat Kota. Kami mintakan

bantuan dari sana, terutamanya untuk biaya ujian kesetaraan, biayanya sekitar

Rp400.000,- sampai Rp600.000,- per siswa. Jadi dibayarkan dan dimintakan dari

sana.

Page 233: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

5. Berapa jumlah anak putus sekolah yang ditemukan?

Kami sudah mendata dan didapat jumlah anak yang putus sekolah sekitar 1800an

saat pendataan. Jadi mereka itu anak putus sekolah yang sudah beberapa lama

tidak sekolah dan yang nantinya akan disekolahkan di PKBM.

6. Bagaimana kelanjutan anak putus sekolah yang sudah terdata?

Setelah didata dan coba dilakukan pendekatan serta diarahkan untuk sekolah lagi.

Sekolah itu tidak harus seperti di sekolah formal karena ketika setelah mereka

dibujuk untuk sekolah lagi, mereka tidak mau di sekolah formal mungkin karena

malu. Maka dari itu mereka diarahkan ikut di PKBM atau program kejar paket.

7. Apakah anggaran yang ada terealisasi secara efektif dan efisien?

Sejauh ini kami menilai sudah efektif karena sudah tepat sasaran. Sedangkan dari

sisi efisiensi, sejauh ini kami bilang efisien karena dari yang kita anggarkan itu

optimal dan sampai pada penerima yang berhak.

B. Kualitas Layanan

7. Apakah terdapat program bantuan biaya pendidikan di Kota Tangerang?

Ada. Program Tangerang Cerdas untuk biaya personal siswa dan BOP untuk

bantuan SPP di sekolah SD dan SMP negeri dan beberapa sekolah swasta. Jadi

BOP itu membebaskan atau menggratiskan biaya SPP. Kalau untuk SD Rp50.000,-

untuk SMP Rp105.000,-.

8. Apakah program bantuan tersebut sudah dikenal oleh masyarakat Kota Tangerang?

Sejauh ini sudah dikenal oleh masyarakat khususnya masyarakat yang dalam

artian mereka yang berhak untuk menerima sebagai target sasaran.

9. Bagaimana prosedur penerimaan sebagai peserta bantuan biaya pendidikan?

Untuk penerima bantuan Program Tangerang Cerdas itu kami membasiskan data

dari BPS PPLS.

10. Apakah program biaya bantuan pendidikan sudah mencakup seluruh siswa kurang

mampu di Kota Tangerang?

Sejauh yang kami yakini berdasarkan validasi tadi penajaman data BPS tadi, itu

sudah seluruh siswa yang berhak sesuai kriteria.

Page 234: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

11. Apakah anak putus sekolah yang sudah terdata saat ini sebelumnya merupakan

penerima bantuan Program Tangerang Cerdas?

Nah ini bisa jadi yang berasal dari warga yang sudah terdata dulu dan juga pernah

ada di sekolah formal, lalu mereka tidak sekolah lagi. Itu termasuk yang terjaring

di sini juga sebagian. Atau bisa juga dulu mereka tidak tercakup oleh data BPS

PPLS yang diolah BPS. Sedangkan kami beranjak dari data BPS itu sendiri.

12. Apakah sarana dan prasarana telah memadai dalam menunjang program kegiatan

pendidikan?

Sejauh ini untuk menyasar program-program yang ada, dengan sebaran unit kami

yang ada di wilayah juga, menurut saya cukup memadai.

C. Responsivitas

5. Apakah terdapat tim yang dibentuk untuk mendata siswa putus sekolah?

Bahwa selama ini intervensi pemerintah kota yang sudah dilakukan tidak serta

merta menjamin warga kita itu tidak ada yang putus sekolah, faktanya ada. Oleh

karen itu Dinas menginisiasi untuk dibentuk Tim yang melakukan pendataan anak

putus sekolah tadi masuk ke Satuan Tugas Wajib Belajar. Saya sebagai Ketua Tim

Satuan Tugas Wajib Belajar.

6. Bagaimana struktur tim tersebut dan tupoksinya?

Struktur timnya dari Dinas Pendidikan dan UPT Pendidikan yang ada di wilayah

kecamatan. Kalau pegawai dinas yang ada di kantor ini kan tidak tahu kondisi

lapangan, untuk tahu kondisi lapangan kami butuh orang-orang yang ada di

wilayah. Orang wilayah kalau yang ada di organisasi kami yaitu UPT yang ada di

kecamatan. Lalu pegawai yang di wilayah yang pasti tahu keadaan warganya yaitu

kecamatan dan kelurahan.

7. Apakah dengan masih ditemukannya anak putus sekolah bisa dikatakan bahwa

program-program bantuan biaya pendidikan yang ada belum efektif?

Intervensi pemerintah kota sudah berusaha maksimal bagaimana warga Kota

Tangerang agar bersekolah semua ya melalui program-program pendidikan tadi.

Putus sekolah ada dua sebab yaitu ekonomi dan sikap / perilaku. Kalau factor sikap

dan perilaku yang menajdi penyebabnya itu tidak berpengaruh pada efektivitas

program. Tetapi biasanya kalau dari factor ekonomi mereka serius bahkan

orangtuanya juga. Memang namanya program tidak bisa ideal pasti ada

Page 235: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

kelemahan. Namun pemahaman orangtua yang masih kurang dan sikap perilaku

si anak ini yang saya kira masih perlu pembenahan terutama control.

8. Apakah program dan agenda yang ditempuh untuk mengurangi siswa putus sekolah

dan berjalan hingga saat ini?

Peran Dinas Pendidikan dalam hal ini Kota Tangerang, agar tidak terjadi adanya

putus sekolah utamanya karena factor biaya, itu kami sudah memberikan intervensi

dalam bentuk pembiayaan atau operasional sekolah dan biaya personal

pendidikan. Tujuannya agar tidak ada lagi anak putus sekolah karena alasan

ekonomi.

D. Responsibilitas

4. Bagaimana koordinasi dengan instansi terkait lainnya dalam menangani anak putus

sekolah?

Koordinasi salah satunya terkait pendataan melibatkan instansi lain, kecamatan,

kelurahan, dan validasi keabsahan data warga.

5. Bagaimana upaya Dinas Pendidikan dalam menjalankan tupoksi dalam

penyelenggaraan pendidikan agar berjalan optimal?

Salah satunya melakukan tupoksi dari sisi pencegahan sudah melaksanakan

program bantuan pendidikan. Untuk penanggulangannya yaitu dengan membentuk

satga wajars tadi. Jadi intinya pemahaman kami mengenai tupoksi maunya adalah

semua warga kota Tangerang anak usia sekolah sudah duduk di bangku sekolah

semua, tapi nyatanya tadi kan di lapangan ada anak yang putus sekolah.

6. Bagaimana prosedur dalam menangani anak putus sekolah?

Kebijakannya kita mau menuntaskan anak tidak sekolah. Kemudian membentuk tim

satgas, kemudian melibatkan orang-orang wilayah, kecamatan dan kelurahan

untuk mendata. Kemudian dari pendaatn itu harus dipertajam melalui validasi.

Pendataan itu tidak satu kali dua kali awalnya mungkin terdata 2000 setelah

dipertagas kembali mungkin ternyata 1900, seperti itu contohnya. Yang terakhir

adalah penangannya atau eksekusinya kami lakukan pendektan untuk masuk

sekolah lagi. Setelah terimplementasi setelah mere sekolah sekarng kami

monitoring dan evaluasi. Seperti itu prosedur bakunya.

Page 236: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

E. Akuntabilitas

3. Apakah Dinas Pendidikan ikut mengontrol dalam penyelesaian kegiatan hingga

tuntas?

Ya sudah pasti kami yang berkelpentingan program ini terklaksana dengan baik

tentu kami akan mnegontrol yaitu dengn cara monev tadi. Masih satu semsester

lagi nanti berakhir bulan juni ajaran. Nanti hasilnya bagaimana mereka tetap

sekolah atau tidak yang sudah tersalurkan.

4. Adakah sanksi tegas yang diberikan pada pegawai yang tidak menjalankan tugas

dan bagaimana bentuk sanksinya?

Tentunya ada sanksi kalau itu menyangkut pns atau pegawai dinas. Secara umum

diberikan sanksi, ya ketika diberikan tugas tapi tidak dikerjakan itukan lalai

namanaya. Itu akan dilakukan tindakan disiplin pegawai sesuai mekanisme yang

ada yang dilakukan oleh Dinas. Bisa teguran lisan atu tertulis bisa lebih berat lagi

tergatung pimpinan sebagai Pembina kepegawaian. Kalau di Dinas, Kepala Dinas

melalui Sekdis. Sejauh ini tidak ada kejadian yang terlalu berat.

Page 237: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi
Page 238: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

Member Check

Nama Informan : Bapak Aat Gunardi, SE, M.AB.

Jabatan : Kepala Seksi Peserta Didik dan Pengembangan Karakter

Tampat : Kantor Dinas Pendidikan Kota Tangerang

Waktu : Selasa, 6 Maret 2018 Pukul 09.00 WIB

A. Produktivitas

6. Apakah sumber daya manusia yang ada dirasa telah memadai secara kualitas dan

kuantitas?

Sebenarnya secara umum dikatakan ideal ya belum. Karena terus terang kami

masih butuh pegawai lagi untuk menangani kegiatan yang cukup banyak disini.

Dari segi kualitas kalau saya rasa ya memang harus ditingkatkan juga. Yang

namanya pekerjaan itu dinamis makin tahun makin bertambah dinamikanya jadi

setiap tahun harus dibutuhkan sdm yang leboih berkualitas dari segi pengaklaman,

pendidikan, karena kalau di sini beragam background pendidikannya mulai dari

SMA sampai S3.

7. Bagaimana mengatasi permasalahan kekurangan dari segi sumber daya manusia?

THL ada sekitar 9 orang. Ada yang bertugas membantu di administrasi. Karena

untuk mendapatkan personil tambahan kami tidak mudah apalagi kalau kami

butuhnya PNS, itu kami perlu koordinasi dengan instansi pengelola kepegawaian.

Kemudian kalau kami merekrut THL atau honorer itu pun sudah dibatasi dan tidak

boleh merekrut lagi karena terkait dengan penganggaran insentifnya untuk

tunjangan. Tetapi secara umum berkaca kepada pengalaman tahun-tahun

sebelumnya kami masih bisa menjalankan kegiatan dengan baik walaupun

terbatas. Tetapi alangkah baiknya ada penambahan personil sehingga dapat

berjalan lebih baoik lagi.

8. Bagaimana alokasi anggaran untuk pendidikan di Kota Tangerang?

Angaran tidak ada masalah.

9. Adakah alokasi anggaran untuk anak putus sekolah?

Anggaran secara pasti dalam bentuk pencegahan preventif melalui program-

program bantuan biaya pendidikan.

Page 239: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

10. Apakah anggaran yang ada terealisasi secara efektif dan efisien?

Terkait dengan anggaran dilihat dari program-program bantuan yang kami

berikan terealisasi secara efektif dan efisien. Tiap tahun kami usahakan kita

naikkan anggarannya supaya lebih banyak lagi bantuan-bantuan yan bisa kami

berikan ke masyarakat tujuannya nnati dengan lebih banyak angaran yang kami

berikan bisa mencegah drop put dan siswa itu belajar dengan tenang orangtua

tidak terbebani biaya.

B. Kualitas Layanan

7. Apakah terdapat program bantuan biaya pendidikan di Kota Tangerang?

Ada. Program Tangerang Cerdas yang dirintis sejak tahun 2014 dan BOP Sekolah

Formal dan Non Formal. BOP itu pendamping BOS yang dari pusat. BOP

tujuannya meringankan biaya pendidikan masyarakat secara tidak langsung

jangka panjangnya bagaimana siswa di kota Tangerang dapat bersekolah secara

murah bahkan gratis.

8. Apakah program bantuan tersebut sudah dikenal oleh masyarakat Kota Tangerang?

Alhamdulillah sudah. Program itu sudah sejak 2014 sudah banyak orang yang

tahu. Tiap tahun tetap mensosialisasikan kepada msyarakat terkait program-

program bantuan pendidikan.

9. Apakah program biaya bantuan pendidikan sudah mencakup seluruh siswa kurang

mampu di Kota Tangerang?

Sebagaian besar mungkin sudah, indikatornya dari laporan hasil. Tetapi mungkin

juga ada yang terlewat saat pendataan. BPS itu 5 tahun sekali pada saat disurvey

mungkin si anak ni masih tergolong orang mampu tetapi 5 tahun kesini bisa

berubah dengan berbagai kemungkinan yang terjadi pada orangtuanya sehingga

tergolong keluarga tidak mampu. Karena surveinya itu 5 tahunan bisa jadi saat

pendataan belum tercover. Kendalanya seperti itu. Ada masyarakat yang merasa

kurang mampu tetapi belum terdata sebagai peseta program bantyua karena

mekanisme datanya dari BPS tidak bisa update data secara periodik sendiri, kami

menungu updating data dari pusat. Jadi basis data Program Tangerang Cerdas itu

dari BPS, kami tidak boleh mendata sendiri karena BPS itu instutusi resmi dari

pusat, data-data kemiskinan itu adanya di sana.

Page 240: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

10. Apakah sarana dan prasarana telah memadai dalam menunjang program kegiatan

pendidikan?

Kalau kami bilang ideal juga belum untuk sarana dan prasarana. . Karena jumlah

kegiatan banyak, anggaran besar. Seharusnya idelanya memiliki gedung sendiri

untuk memudahklan pelayanan. Karnea masih sda bidang yang terpisah dari sini.

Tapi selama ini masih bisa dilaksanakan dengan baik, dengan segaa kekurangan

seluruh program kegiatan dapat terselenggara dengan baik.

C. Responsivitas

3. Apakah dengan masih ditemukannya anak putus sekolah bisa dikatakan bahwa

program-program bantuan biaya pendidikan yang ada belum efektif?

Ada fenomena semenjak ada bantuan-bantuan dari pemerintah, anak yang putus

sekolah di Kota Tangerang itu factor utamanya bukan masalah angaran biaya

atau ekonomi, tetapi masalah sosial. Beberapa kali saya menangani seperti itu

masalah keluarga seperti perceraian, kenakalan, orangtua tidak bisa membimbing

anaknya dengan baik. Biaya ada karena sebagaian besar ditanggung oleh

pemerintah, jadi masalahnya itu. Kalau di Kota Tangerang putus sekolah itu

banyaknya dari factor non ekonomi. Secara ekonom kami sudah membackup.

4. Apakah program dan agenda yang ditempuh untuk mengurangi siswa putus sekolah

dan berjalan hingga saat ini?

Tangerang Cerdas dan BOP, terrtama BOP itu bagaimana memberikan bantuan

kepada msayarakat agar mendapatkan pendidikan lebih terjangkau. BOP untuk

negeri sudah lama, jadi gratis. Kalau mengandalkan BOS belum bisa mendukung

sekolah gratis jadi kami bantu BOP ke sekolah negeri jadi bisa gratis. Sekolah

tidak perlu lagi untuk menarik dari orangtua. Dengan murahnya biaya pendidikan

partisipasi masyarakat dalam menyekolahkan anaknya meningkat. Secara tidak

langsung akan mencegah anak-anak dari putus sekolah.

D. Responsibilitas

2. Bagaimana upaya Dinas Pendidikan dalam menjalankan tupoksi dalam

penyelenggaraan pendidikan agar berjalan optimal?

Tupoksi yang ada dijabarkan lagi ke dalam SOP per-program dan kegiatan.

Melalui SOP ini diharapkan seluruh pekerjaan dapat dikerjakan dengan baik.

Page 241: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

E. Akuntabilitas

3. Apakah Dinas Pendidikan ikut mengontrol dalam penyelesaian kegiatan hingga

tuntas?

Setiap tahapan pekerjaan selalu ada SOP. Urutannya dari mulai perencanaan,

pelaksanaan, sampai pertanggungjawaban.

4. Adakah sanksi tegas yang diberikan pada pegawai yang tidak menjalankan tugas

dan bagaimana bentuk sanksinya?

Sanksi pasti ada. Diberikan oleh atasan langsung perjenjang sudah ada aturan

paying hukumnya. Dari yang rinagn SP1 SP2 SP3, teguran.

Page 242: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi
Page 243: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

Member Check

Nama Informan : Bapak Dr. H. Mastaro, MA

Jabatan : Kepala Seksi Kurikulum dan Penilaian

Tampat : Kantor Dinas Pendidikan Kota Tangerang

Waktu : Jumat, 6 April 2018 Pukul 15.00 WIB

A. Produktivitas

6. Apakah sumber daya manusia yang ada dirasa telah memadai secara kualitas dan

kuantitas?

Kalau untuk SDM secara kualitas saya yakin memadai dan mumpuni. Artinya

semua permasalahan yang berdasarkan kewajiban mereka bisa terlaksanakan

dengan baik. Tapi kalau dari segi kuantitas kami akui masih jauh arrtinya

kekurangan keterbatas dari anggaran untuk PNS maupun THL itu sendiri ketika

kami ingin merekrut kesulitan

7. Bagaimana mengatasi permasalahan kekurangan dari segi sumber daya manusia?

Alhamdulillah pekerjaan tidak ada kendala. Walaupun terkadang ada kesulitan itu

semua akhirnya selesai tepat waktu. Saling mengisi dan membantu saja.

8. Bagaimana alokasi anggaran untuk pendidikan di Kota Tangerang?

Anggaran dari tahun ke tahun untuk pendidikan memadai. Dimana ada skala

prioritas mana yang harus didahulukan.

9. Adakah alokasi anggaran untuk anak putus sekolah?

Anggaran untuk secara khusus dialokasikan untuk anak putus sekolah belum ada

ya.

10. Apakah anggaran yang ada terealisasi secara efektif dan efisien?

Dari tahun ke tahun kami memiliki skala prioritas, dan terealisasi. Bahkan

dinatara anggaran yang terbesar itu dinas pendidikan. Disbanding dengan skpd

lain.

Page 244: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

B. Kualitas Layanan

7. Apakah terdapat program bantuan biaya pendidikan di Kota Tangerang?

Ada. Tangerang cerdas itu untuk anak yang tidak mampu itu dibiayai perbulan.

Kuantitas persekolahnya tidak sama. Dan bantuan ke sekolah semua kami

gratiskan melalui BOP. Dijamin oleh pemerintah.

8. Apakah program bantuan tersebut sudah dikenal oleh masyarakat Kota Tangerang?

Sudah dikenal tetapi masyarakat tertentu yang artinya mereka yang mendapatkan

bantuan tersebut.

9. Apakah program biaya bantuan pendidikan sudah mencakup seluruh siswa kurang

mampu di Kota Tangerang?

Kayanya hampir sebagian besar sudah. Kalau dibilang sudah, ya sudah. Karena

panduan kami adalah data BPS. Ketika realitanya masih ada yang belum dapat

sedangkan dia tergolong kurang mampu, ya berarti belum memcakup seluruh

siswa kurang mampu. Kalau hitungannya 100% mencakup ya belum, tapi 90%

sinya 10% masih ada yang belum tercover. Karena panduan kami tetap pada data

BPS.

10. Apakah anak putus sekolah yang sudah terdata saat ini sebelumnya merupakan

penerima bantuan Program Tangerang Cerdas?

Kayanya hampir sebagian besar sudah. Kalau dibilang sudah, ya sudah. Karena

panduan kami adalah data BPS. Ketika realitanya masih ada yang belum dapat

sedangkan dia tergolong kurang mampu, ya berarti belum memcakup seluruh

siswa kurang mampu. Kalau hitungannya 100% mencakup ya belum, tapi 90%

sinya 10% masih ada yang belum tercover. Karena panduan kami tetap pada data

BPS.

11. Apakah sarana dan prasarana telah memadai dalam menunjang program kegiatan

pendidikan?

Kalau Kota Tangerang dari segi tenaga pendidikan atau PTK tidak ada masalah.

Page 245: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

C. Responsivitas

3. Apakah dengan masih ditemukannya anak putus sekolah bisa dikatakan bahwa

program-program bantuan biaya pendidikan yang ada belum efektif?

Kalau kami tidak tahu persis apa latar belakang mereka, kalau kami hanya

mengetahui dari segi jumlah saja. Yang paling bisa memferifikasi anak putus

sekolah itu dari kelurahan. Melalui RT/RW kalau lewat sekolah tidak bisa, karena

ada siswa yang keluar saja paling itu nanti dianggap putus sekolah. Padahal tidak

karena bisa jadi dia keluar karena pindah ke tempat lain. Datanya kurang valid.

4. Apakah program dan agenda yang ditempuh untuk mengurangi siswa putus sekolah

dan berjalan hingga saat ini?

Selalu dikampanyekan oleh Pak Walikota bahwa di Kota Tangerang tidak boleh

ada anak putus sekolah padahal dia masih usia sekolah. Minimal warganya harus

tamat SMA. Pendidikan Gratis bagi siapapun. Sekolah negeri dan beberapa

swasta. Tetapi kalau swasta tidak bisa mewajibjakn gratis keseluruhan jadi kita

bantu saja mengurangi beban dari SPPnya.

D. Responsibilitas

2. Bagaimana upaya Dinas Pendidikan dalam menjalankan tupoksi dalam

penyelenggaraan pendidikan agar berjalan optimal?

Mengentaskan kemisikinan intelektual tugas dinas pendidikan. Pemerintah Kota

sudah mengintervensi melalui Program Tangerang Cerdas dengan klasifikasi

persyaratan siswa tidak mampu yang masih bersekolah pada jenjang SD/MI dan

SMP/MTs negeri dan swasta di Kota Tangerang. Itu untuk biaya-biaya pribadi

siswa, seperti transportasi, beli buku, tas, sepatu, sepeda dan sebagainya. Itu

upaya optimal dari Pemerintah Kota Tangerang yang sudah dilakukan dari sisi

pembiayaan

E. Akuntabilitas

3. Apakah Dinas Pendidikan ikut mengontrol dalam penyelesaian kegiatan hingga

tuntas?

Kontrol penggunanan belum ada. Kami berukan melalui rekening bank. Sudah

sampai disitu saja, hanya da panduan untuk digunakan sebgai baiayan personal

untuk pendidikan. Tiap tahun kami berikan pembinaan pada msyarakat kalau

bantuan diberikan untuk siswa jadi agar digunakan sebagai mestinya

Page 246: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

4. Adakah sanksi tegas yang diberikan pada pegawai yang tidak menjalankan tugas

dan bagaimana bentuk sanksinya?

Ada. Berbentuk surat peringatan, SP1 pangginaln nasihat, SP2 SP3. Sampai

pemecatan. Kitak tidak ada perbahan. Wajib itu. Disini absen ketat, indikatornya

kan bisa dari situ kalau terlihat malas ya tegur, saya kasi negur bawahan, saya

ditegur atasan, atasan ditegur sekdis, sekdis ditegur kadis, kadis berurusan dengan

inspektorat yg kaitannya dengan walikota. Kita selama ini belum ada sanksi berat.

Page 247: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi
Page 248: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

Member Check

Nama Informan : Bapak Drs. H. M. Adli

Jabatan : Kepala Bidang Pembinaan PAUD dan Pendidikan Non Formal

Tampat : Kantor Dinas Pendidikan Kota Tangerang

Waktu & Tanggal : Senin, 19 Maret 2018 Pukul 14.00 WIB

A. Produktivitas

8. Apakah sumber daya manusia yang ada dirasa telah memadai secara kualitas dan

kuantitas?

Kalau dari segi sumber daya manusia, kita rasakan cukup memadai. Artinya yang

ditugaskan oleh pimpinan itu sesuai dengan pilihan maupun yang ditunjuk oleh

pimpinan. dan pastinya harus sesuai dengan kompetensi yang dimiliki.

9. Bagaimana mengatasi permasalahan kekurangan dari segi sumber daya manusia?

Selama ini kami berusaha menyelesaikan pekerjaan sebaik mungkin. Oleh karena

itu juga kami selalu berkomunikasi dengan orang-orang kami yang ada di

lapangan.

10. Bagaimana alokasi anggaran untuk pendidikan di Kota Tangerang?

Konsep Kota Tangerang dari arahan Pak Walikota itu jangan sampai ada warga

kota Tangerang yang tidak sekolah. Jadi anggaran untuk pendidikan di Kota

Tangerang ini sangat baik.

11. Adakah alokasi anggaran untuk anak putus sekolah?

Kita memang belum menganggarkan untuk anak putus sekolah. Tetapi kita sudah

komunikasikan dengan Forum CSR atau Forum Tanggung Jawab Sosial

Lingkungan dan memintakan bantuan dana dari mereka. Setiap perusahaan baik

BUMD, BUMN maupun swasta dan sebagainya, mereka ada kewajiban

mengeluarkan dana CSR itu 2,5% uang keuntungan perusahaan yang

diperuntukkan untuk kegiatan social di lingkungan.

Page 249: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

12. Berapa jumlah anak putus sekolah yang ditemukan?

Data awal ada 1800, setelah diverifikasi menjadi 1725. Paling banyak pada usia

SMP dan SMA. Kalau SD persentasenya kecil. Mungkin diperkirakan sekitar Usia

SD 10%, SMp 40%, dan SMA 50%.

13. Bagaimana kelanjutan anak putus sekolah yang sudah terdata?

Anak-anak yang putus sekolah kami arahkan untuk mengambil program kejar

paket yang sesuai dengan jenjang pendidikannya. Karena beberapa dari mereka

sudah ada yang bekerja.

14. Apakah anggaran yang ada terealisasi secara efektif dan efisien?

Jadi kalau kita bicara efisien menyangkut besaran itu relative tergantung

kemampuan keuangan daerah bagaimana mengintervensi kondisi tertentu dengan

program kegiatannya.

B. Kualitas Layanan

3. Apakah anak putus sekolah yang sudah terdata saat ini sebelumnya merupakan

penerima bantuan Program Tangerang Cerdas?

Rata-rata belum dan bukan termasuk penerima Program Tangerang Cerdas. Pasti

mereka tidak terjaring. Sebetulnya pun ketika mereka tidak terjaring oleh data

BPS, kalau mereka sekolah di sekolah negeri, ya sudah pasti gratis kok, lantas

mengapa mereka tidak mau sekolah. Bisa jadi ya karena anaknya tidak minat

sekolah atau pola asuh orangtua. Yang seperti itulah yang sedang kami pikirkan

pendekatannya seperti apa. Karena setelah di data oleh Satuan Tugas Wajib

Belajar ini ada juga loh yang tetap tidak mau sekolah.

4. Apakah sarana dan prasarana telah memadai dalam menunjang program kegiatan

pendidikan?

Cukup memadai.

C. Responsivitas

5. Apakah terdapat tim yang dibentuk untuk mendata siswa putus sekolah?

Iya ada namanya Satuan Tugas Wajib Belajar.

6. Bagaimana struktur tim tersebut dan tupoksinya?

Jadi yang mendata itu yang kemarin itu para penilik dan pengawas dari UPT

Pendidikan Dasar di tiap kecamatan. Itu juga termasuk tim. Mereka koordinasinya

Page 250: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

dengan pihak kecamatan dan kelurahan untuk pendataan. Jadi dinas pendidikan

membuat tim termasuk anggotanya dari UPT, nanti UPT berkoordinasi dengan

camat dan lurah. Nanti mereka mendata itu dibantu oleh RT dan RW atau PKK.

7. Apakah dengan masih ditemukannya anak putus sekolah bisa dikatakan bahwa

program-program bantuan biaya pendidikan yang ada belum efektif?

Memang dilihat dari ekonomi atau biaya tidak menjadi masalah yang besar.

Alasan mereka ekonomi, padahal tidak juga. Tetapi rasanya ini ada kesalahan di

pola asuh. Pertama, kadang-kadang ada orangtua yang kurang peduli dengan

pendidikan, mungkin karena latar belakang sewaktu kecil orantuanya juga kurang

peduli jadi berimbas pada anaknya saat ini. Kedua kurang adanya kontrol

orangtua pada pendidikan anaknya. Contohnya anaknya disekolahkan iya, tapi

kaitan dengan bagaimana belajaranya tidak diperhatikan. Jadi lebih kepada pola

asuhnya. Juga dari teman bergaul atau lingkungan disekitarnya.

8. Apakah program dan agenda yang ditempuh untuk mengurangi siswa putus sekolah

dan berjalan hingga saat ini?

Langkah pertama Kota Tangerang yaitu dengan bantuan-bantuan program

pendidikan. Program Tangerang Cerdas, itu merupakan program unggulan agar

warga Kota Tangerang tidak putus sekolah. Dari situ mereka diringankan

biayanya. Konsep dasarnya ya itu. Artinya biaya sekolah mereka dibantu oleh

pemerintah. Sekarang biaya SPP SD negeri dan swasta hingga SMP negeri dan

beberapa swasta sudah dibantu juga.

D. Responsibilitas

4. Bagaimana koordinasi dengan instansi terkait lainnya dalam menangani anak putus

sekolah?

Koordinasi dengan Disdukcapil, kecamatan dan kelurahan terkait pendataan dan

validasi anak putus sekolah.

5. Bagaimana upaya Dinas Pendidikan dalam menjalankan tupoksi dalam

penyelenggaraan pendidikan agar berjalan optimal?

Namun tidak pelak dari semua program itu, ketika kami inventarisir itu ternyata

ada anak yang putus sekolah atau anak yang tidak sekolah. Kalau selama ini kami

dalam pengertian anak putus sekolah itu kami lebih mengidentifikasikan semata-

mata karena masalah ekonomi atau hambatan ekonomi. Sedangkan anak tidak

sekolah itu menurut saya jauh lebih luas. Anak tidak sekolah itu oleh sebab apapun.

Page 251: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

Bisa jadi anak itu memang tidak mau sekolah, kesalahan pola asuh orangtua,

termasuk juga pengaruh lingkungan.

6. Bagaimana prosedur dalam menangani anak putus sekolah?

Yang dikhususkan yaitu warga kota tangerang dibuktikan dengan KTP. Itu berkas-

berkas yang dilihat. KK dan KTP orangtua bukti keabsahan sebagai warga Kota

Tangerang. Langkah pertama pendataan, selanjutnya adalah disekolahkan di non

formal. Jadi setelah data ditemukan ya kami sebar di masing-masing PKBM di

wilayahnya, yang jelas kami polanya pendekatan yaitu disebar ke tiap PKBM yang

ada di kecamatan begitu.

E. Akuntabilitas

3. Apakah Dinas Pendidikan ikut mengontrol dalam penyelesaian kegiatan hingga

tuntas?

Sebagai salah satu program yang dirintis oleh kami, dari mulai perencanaan

pendataan, pelaknsaaan , pertanggungjawaban sampai pelaporan termasuk ketika

terjadi permasalahan di lapangan itu ada timnya dari kami untuk pelaporan.

4. Adakah sanksi tegas yang diberikan pada pegawai yang tidak menjalankan tugas

dan bagaimana bentuk sanksinya?

Pasti ada dan diberlakukan. Umpama tugas yang diberikan tidak dikerjakan tanpa

alasan itu nanti ada teguran kalau tidak ada perubahan dikenakan sanksi

pernyataan hingga pemecatan. Sampai saat ini belum pernah terjadi kasus seperti

itu. Ketika kesalahan itu terdapat dari orang-orang dikecamatan, Pembina

kepegawainya itu kan camat atau lurah, kami kan lakukan informasi kesana. Ya

kami sadar kami membutuhkan bantuan mereka di lapangan, ketika mereka tidak

perform barangkali ya kita minta camatnya jgan pegawi yg itu lagi yang

dimasukkan dalam tim sambal kami memberikan masukan pada camatnya bahwa

si S masuk satgas tapi tidak perform istilahnya idak melaksanakan tugas dan

fungsimnya dengan baik.

Page 252: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi
Page 253: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

Member Check

Nama Informan : Bapak Didin Syarifudin, S.Kom

Jabatan : Staff Seksi Kelembagaan dan Sarana Prasarana

Tampat : Kantor Dinas Pendidikan Kota Tangerang

Waktu & Tanggal : Selasa, 6 Maret 2018 Pukul 08.00 WIB

A. Produktivitas

4. Apakah sumber daya manusia yang ada dirasa telah memadai secara kualitas

dan kuantitas?

Kalau di lingkungan Dinas, kurang memadai ya. Karena memang proses

administrasi dalam proses verifikasi, pendataan dan sebagainya itu agak susah

jadi harus ada bagian yang terfokus. Sedangkan pekerjaan di Dinas kan

macem-macem ke sana ke sini. Padahal kalau bisa sih difokuskan jadi ada

bagian yang melakukan verifikasi, ada yang melalukan pendataan ada orang

dinas yang ke sekolah atau ke rumahnya, sampling melihat kondisi real, itu

kami tidak bisa karena memang agak kurang. Tapi kalau dibilang cukup ya

kami harus mencukupi.

5. Bagaimana mengatasi permasalahan kekurangan dari segi sumber daya

manusia?

Tapi selama ini dengan keterbatasan tersebut tetap kami jalani dengan baik

sampai akhirnya tuntas pekerjaannya.

6. Apakah anggaran yang ada terealisasi secara efektif dan efisien?

Dilihat dari efektif efisien kalau berkaca dalam contoh kasus pemberian

program biaya bantuan pendidikan ya efektif, artinya uang itu langsung

ditransfer ke siswa, dan digunakan sebesar-besarnya untuk kebutuhan personal

siswa. Efisien juga memang anggaran yang ada di Dinas terserap semua,

karena basisnya data. Ketika di data ada 2000 maka dianggarkan 2000. Maka

terserap 2000. Walaupun memang ada beberapa hal jadi tersisa karena

memang ada beberapa siswa yang pindah atau meningal yang harus dicoret

dari daftar penerima misalnya, sehingga nantinya ada sisa berapa orang.

Tetapi sisanya masih bisa dihitung ya dari 2000 sisanya ada 10 lah. Ya efektif

dan efisien.

Page 254: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

B. Kualitas Layanan

7. Apakah terdapat program bantuan biaya pendidikan di Kota Tangerang?

Namanya Program Tangerang Cerdas. Untuk siswa sekolah ditingkat SD

sampai SMP dengan besaran biaya personal yang diberikan yaitu 100.000,-

/bulan untuk siswa SMP dan 80.000,-/bulan untuk siswa SD diberikan

pertriwulan melalui rekening bank. Jadi si penerima diberikan atm bank.

8. Apakah program bantuan tersebut sudah dikenal oleh masyarakat Kota

Tangerang?

Di sekitar lingkungan sekolah sudah pasti tahu tentang program bantuan ini.

Namun diluar dari situ kemungkinan belum ada yang tahu.

9. Bagaimana prosedur penerimaan sebagai peserta bantuan biaya pendidikan?

Setelah diserahkan oleh Bappeda kepada kami lalu kami berikan kepada

sekolah-sekolah, kemudian data itu diolah oleh sekolah, untuk dicari apakah

betul ada siswanya yang masuk dalam data itu, ketika betul ada, maka

diusulkan ke Dinas untuk dapat bantuan. Jadi jika berdasarkan data BPS tadi

setelah diverifikasi oleh sekolah ternyata benar ada siswanya, maka diusulkan

ke kami untuk dapat bantuan yang nantinya melalui rekening bank.

10. Apakah program biaya bantuan pendidikan sudah mencakup seluruh siswa

kurang mampu di Kota Tangerang?

Sebenarnya kami kemarin ngga sengaja ketemu dengan BPS, bisa saja diubah

dengan diusulkan. Terkait hal itu di Bappeda sekalu pengelola data, mereka

selalu updating data, nah sekarang mereka memiliki data terbaru namanya

BDT (Basis Data Terpadu). Tapi kami masih belum menggunaka itu karena

dalam perwal masih harus menggunakan data BPS tadi. Sekarang bappeda

punya basis data terpadu itu, mudah-mudah data itu update sesuai kondisi

lapangan saat ini.Data BDT sebenanya sumbernya sama dari data BPS tetapi

memang karena Bappeda itu selaku pengelola untuk bantuan-bantuan social

maka lebih update. Dan ada penerima-penerima baru. Bappeda mengelola data

itu untuk dinas lainnya seperti Dinsos. Rencanaya tahun ini antara data BPS

dan BDT dari Bappeda tadi akan disandingkan. Jadi gabungan dua data

tersebut. Karena ada kasus di data BPS ada tetapi di data BDT ada, jadi jika

dipakai dua-duanya jadi bisa saling melengkapi.

11. Apakah anak putus sekolah yang sudah terdata saat ini sebelumnya merupakan

penerima bantuan Program Tangerang Cerdas?

Saya ngga tahu apa mereka itu termasuk penerima atau bukan. Yang pasti

kalau dalam proses pencegahan agar siswa jangan sampai putus sekolah

dengan Program Tangerang Cerdas ini. Kami berpedoman dari data BPS, jika

Page 255: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

memang nama siswanya benar ada di situ, 90% kami meyakini itu memang

siswa tidak mampu. Tinggal nanti Dinas mengkonfirmasi ke sekolah kalau

memang data ini kurang valid silahkan diverifikasi di sekolah, misal ada calon

penerima tetapi dia bawa mobil itu jangan sampai masuk dalam usulan. Tetapi

sebagian besar datanya memang benar bahwa siswa tersebut kurang mampu.

12. Apakah sarana dan prasarana telah memadai dalam menunjang program

kegiatan pendidikan?

Kalau sarana dan prasarana kami sudah diberi fasilitasi untuk proses

administrasi seperti rapat-rapat, pembuatan kartunya, surat-menyuratnya,

semua sudah di fasilitasi sama pemerintah kota.

C. Responsivitas

3. Apakah dengan masih ditemukannya anak putus sekolah bisa dikatakan bahwa

program-program bantuan biaya pendidikan yang ada belum efektif?

Hanya memang kesulitan program ini terbatas, maksud terbatas disini yaitu

orang-orang yang ada di data BPS saja. Kalau tidak ada dalam daftar tersebut,

walaupun dia semiskin apapun sebutuh apapun, kalau tidak ada dalam data

BPS mohon maaf tidak bisa karena peraturan Walikota sudah seperti itu.

Terkait pengunaan itu jadi bahan buat kami, gimana caranya nanti apakah

memang perlu dimasukkan dalam perwal terkait penggunaan itu. Tetapi

memang kami menggariskannya biaya personal yang memang untuk dia dan

untuk kebutuhan dia. Dalam kasus nanti penggunaannya belum tepat paling

nanti kami jadikan bahan apakah perlu disosialisasikan sebenarnya

penggunannya untuk apa.

4. Apakah program dan agenda yang ditempuh untuk mengurangi siswa putus

sekolah dan berjalan hingga saat ini?

Siswa penerima Program Tangerang Cerdas ini rentan putus sekolah, jadi kami

cegah supaya tidak putus malalui bantuan ini.

D. Responsibilitas

2. Bagaimana upaya Dinas Pendidikan dalam menjalankan tupoksi dalam

penyelenggaraan pendidikan agar berjalan optimal?

Kalau Dinas dalam tupoksinya ada menyediakan sarana dan prasarana dalam

proses belajar mengajar siswa, tupoksinya itu. Umumnya termasuk kebutuhan

personal dia, kebutuhan pendukung agar dia tetap bisa belajar. Tupoksinya

istilahnya hanya menjamin sarana dan prasarana siswa dalam mengikuti

kegiatan belajar mengajar.

Page 256: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

E. Akuntabilitas

3. Apakah Dinas Pendidikan ikut mengontrol dalam penyelesaian kegiatan hingga

tuntas?

Artinya dari tahap perencanaan, verifikasi, dari sekolah samapi nanti

pengunannnya bahkan kami ikut mengontrol lewat tim monitoring ada proses

kontrol dari kita.

4. Adakah sanksi tegas yang diberikan pada pegawai yang tidak menjalankan

tugas dan bagaimana bentuk sanksinya?

Ada. Prosedural, maksudnya sanksinya itu kalau tidak melaksnakn tugas ya ada

sanksi sesuai ketentuan yang belalu. Kalau snaksinya dalam hal ini petugas

verifokasi di sekolah, mereka memasukkan data yang ngga bnar, dia harus

bertanggungjawab mengembalikan dana itu ke kas daerah.

Page 257: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi
Page 258: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

Member Check

Nama Informan : Bapak Amarno

Jabatan : Sekretaris Komisi II DPRD Kota Tangerang

Tampat : Kantor Komisi II DPRD Kota Tangerang

Waktu & Tanggal : Rabu, 7 Maret 2018 Pukul 14.00 WIB

A. Produktivitas

7. Apakah sumber daya manusia yang ada di Dinas Pendidikan dirasa telah

memadai secara kualitas dan kuantitas?

Secara kuantitas dan kualitas masih kurang, masih ada di dinas yang basisnya

tidak sesuai kompetensinya. Dan ini terjadi diberbagai dinas.

8. Bagaimana alokasi anggaran untuk pendidikan di Kota Tangerang?

Anggaran kami sudah lebih baik dari nasional. Ketentuan nasional anggaran

pendidikan itu 20% dari APBD, kalau kami sudah 29% dan cukup baik.

9. Adakah alokasi anggaran untuk anak putus sekolah?

Untuk anggaran belum ada, tapi kami biayai dari kerjasama dengan Forum

CSR Kota Tangerang. Jadi mereka ada sebuah forum yang mewadahi dana-

dana TJSL dari berbagai perusahaan.

10. Berapa jumlah anak putus sekolah yang ditemukan?

Terakhir saya koordinasi dengan Dinas Pendidikan itu ada sekitar 1700an

anak atau bahkan bisa lebih saat ini.

11. Bagaimana kelanjutan anak putus sekolah yang sudah terdata?

Jadi anak putus sekolah yang ditemukan ini rata-rata putusnya sudah lama.

Ada yang tidak mampu ingin melanjutkan, akhirnya dia bekerja membantu

orangtuannya. Agar tidak menyita waktu, mereka di arahkan ke non formal

karena belajarnya hari minggu saja tidak mengganggu waktu kerjanya, jadi

mereka tetap bekerja dan belajar hari minggu tidak membebani. Sekarang

minimalkan 12 tahun belajar selesai. Yang belum selesai pendidikannya untuk

diselesaikan.

Page 259: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

12. Apakah anggaran pendidikan yang dikelola oleh Dinas Pendidikan terealisasi

secara efektif dan efisien?

Akan tetapi 29% yang kami anggarkan tahun 2016 banyak yang tidak terserap

akibat aturan baru dari Provinsi yang mengambil alih pengelolaan SMA dan

SMK. Maka alokasinya kami alihkan untuk menggratiskan sekolah SD dan SMP

negeri dan beberapa sekolah swasta.

B. Kualitas Layanan

4. Apakah terdapat program bantuan biaya pendidikan di Kota Tangerang?

Ada.

5. Apakah program bantuan tersebut sudah dikenal oleh masyarakat Kota

Tangerang?

Sudah popular.

6. Apakah program biaya bantuan pendidikan sudah mencakup seluruh siswa

kurang mampu di Kota Tangerang?

Karena saran dari BPK ketika peraturannya sudah harus berdasarkan data

BPS ya harus pakai data itu sja. Karena kasus tahun 2014 sempat banyak

usulan dari mana saja masuk untuk calon penerima, tidak murni data dari BPS,

akhirnya menjadi temuan di data BPK. Memang realitanya seharusnya mereka

dapat, tapi kalau memang tidak ada dalam data BPS maka tidak boleh. Yang

berhak untuk menentukan seseorang tidak mampu itu BPS, karena memamng

mereka memiliki hitungan tersedniri dalam mengklasifikasinya. Selain dari itu

dikhawatirkan memiliki kepentingan subjektif dalam mengkategorikan sebagai

tidak mampu.

C. Responsivitas

4. Apakah terdapat tim yang dibentuk untuk mendata siswa putus sekolah?

Ada itu satuan tugasnya namanya Wajib Belajar.

5. Bagaimana struktur tim tersebut dan tupoksinya?

Itu Dinas Pendidikan berkoordinasi dengan SKPD di wilayah Kecamatan dan

Kelurahan.

6. Apakah program dan agenda yang ditempuh Dinas Pendidikan untuk

mengurangi siswa putus sekolah dan berjalan hingga saat ini?

Page 260: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

Ada program tangerang cerdas, sekolah gratis. Itu merupakan salah satu upaya

kami agar masyarakat Kota Tangerang tidak ada lagi yang putus sekolah

karena alasan biaya atau ekonomi.

D. Responsibilitas

4. Bagaimana koordinasi dengan Dinas Pendidikan dalam menangani anak putus

sekolah?

Merumuskan kebijakan dibidang pendidikan, kami aktif mencari solusi supaya

kota tangerang dapat bersekolah secara gratis. Kami hanya support saja

eksekutornya ada di dinas pendidikan. Kami hanya di bidang kebijakan dan

peraturan sama angaranm dan pengawasan. Sudah dibuat peraturan dinas

melaksanakannya, kami mengontrol. Tidak dapat dipisahkan. Saling

komunikasi dan ada pelaporan. Kebijakan itu kita control, pada saat sudah

kami buat peraturan, dinas pendidikkan melaksanaknnya, mereka buat

program, lalu mengajukan anggaran, anggaran kami setujua, mereka jalankan,

lalu kami awasi.

5. Bagaimana prosedur dalam menangani anak putus sekolah?

Setelah didata, biasanya mereka-mereka ini nantinya dimasukkan ke sekolah

non formal atau PKBM di wilayah masing-masing.

6. Apakah Dinas Pendidikan telah menjalankan tupoksinya dengan baik?

Bagus. Sudah. Cuma itu tadi kelemahannya setelah ditemukan dilapangan

masih terdapat anak yang putus sekolah. Dan bagi anak putus sekolah yang

saat ini tidak sekolah dan didata mereka sudah kami salurkan ke program kejar

paket.

E. Akuntabilitas

2. Apakah Dinas Pendidikan ikut mengontrol dalam penyelesaian kegiatan hingga

tuntas?

Ada, tetapi kurang maksimal, rasanya perlu ditingkatkan.

Page 261: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi
Page 262: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

Member Check

Nama Informan : Ibu Nurfauziyah Tohir S.P., M.S.E

Jabatan : Kasubid Sosial Kemasyarakatan Bappeda Kota Tangerang

Tampat : Kantor Bappeda Kota Tangerang

Waktu & Tanggal : Selasa, 6 Maret 2018 Pukul 10.00 WIB

A. Produktivitas

4. Bagaimana alokasi anggaran untuk pendidikan di Kota Tangerang?

Berkaca dari pelaporan, angaran untuk pendidikan di Kota Tangerang baik. Selain

itu pembangunan-pembangunan ruang kelas baru juga sudah dilakukan sehingga

daya tamping meningkat.

5. Adakah alokasi anggaran untuk anak putus sekolah?

Untuk putus sekolah sebenarnya kalau dari sisi pemerintah kota harapannya agar

tidak ada lagi, namun seringkali secara factual di lapangan ditemukan anak-anak

yang putus sekolah. Kami sudah memprogramkan yang bertujuan untuk

meminimalisir angka putus sekolah dan harapannya tidak ada lagi yang putus

sekolah dan tidak bersekolah di Kota Tangerang. Telah dianggarkan melalui

Program Pendidikan Non Formal pada Tahun 2017.

6. Apakah anggaran pendidikan yang dikelola oleh Dinas Pendidikan terealisasi

secara efektif dan efisien?

Kalau anggaran yang ada, dilihat dari efektif dan efisien nilainya itu kan relative

ya.

B. Kualitas Layanan

4. Apakah terdapat program bantuan biaya pendidikan di Kota Tangerang?

Ada. Program Tangerang Cerdas. Program ini memberikan pembebasan untuk

anak kurang mampu, mulai 3 tahun kemudian memberikan biaya personal kepada

siswa.

5. Apakah program bantuan tersebut sudah dikenal oleh masyarakat Kota Tangerang?

Page 263: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

Saya pikir sudah cukup banyak yang tahu dan programnya pun sudah dievaluasi

dari tahun ke trahun dan dari dinas pendidikan sudah mencoba untuk memasukkan

sasaran yang benar-benar yang tidak mampu karena program ini juga bertujuan

untuk penanggulangan kemsikinan. Anak-anak kurang mampu yang bersekolah

dan berdomisili di Kota Tanggerang.

6. Bagaimana prosedur penerimaan sebagai peserta bantuan biaya pendidikan?

Ada data terkait Program Perlindungan Lingkungan Sosial (PPLS), dari data itu

berisi masyarakat yang rentan dalam bidang sosial. Data PPLS berisi data-data

kependudukan yang khusus untuk bantuan-bantuan dibidang sosial. Dan kami mau

bantu siswa-siswa yang ada di data itu Jadi dalam proses penerimaan bantuannya

kami berdasarkan data itu. Jadi ada data itu, kemudian diolah untuk kebutuhan

Dinas yang ada di Kota Tangerang, termasuk Dinas Pendidikan.

7. Apakah program biaya bantuan pendidikan sudah mencakup seluruh siswa kurang

mampu di Kota Tangerang?

Seharusnya iya, karena kami tahu data rumah tangga sasaran kemiskinan itu tidak

stabil, mobilitasnya tinggi, kadang-kadang si miskin itu di tahun yang lalu dia

masih miskin tahun berikutnya tidak miskin. Atau data-data yang disampaikan itu

pada saat pendataan, karena kami pakai data BPS PPLS atau data BDT itu

pendataannya tahun 2015 terakhir itu harus diupdate terus oleh dinas pendidikan

makanya kalau dibilang seluruh masyarakat miskin tercover harapan kami iya.

Walaupun kadang dimasyarakat mungkin masih ada yang belum ya itu nanti

diverifikasi dan itu ada semacam update dari data awal.

C. Responsivitas

2. Apakah program dan agenda yang ditempuh Dinas Pendidikan untuk mengurangi

siswa putus sekolah dan berjalan hingga saat ini?

Kami memprogramkan di luar tangerang cerdas. Tangerang cerdas bertujuan

untuk memotivasi masyarakat agar bisa terlayani pendidikannya karena mereka

tidak perlu berbayar, pembangunan 1000 ruang belajar, itu membuat daya

tamping meningkat, itu kan salah satu bentuk pencegahan juga. Pembanguanan

sekolah-sekolah baru jadi akses ketika masyrakat yang dipinggiran kota mereka

juga bisa mengakses tempat dia bersekolah sehimggga tidak perlu jauh-jauh itu

kan berhemat dari segi transportasi. Itu sarana prasarananya. Kemudian dari segi

kebijakan tadi ada program-program kejar paket. Keaksaraan fungsional, jadi

program kejar paket itu dinas pendidikan kerja sama dengan Lembaga pendidikan

mereka diberi semacam subsidi kami bayar mentornya kemudian termasuk buku

Page 264: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

paket dan sebagainya jadi masyarakat yang putus sekolah yang dari tidak mampu

mereka tidak perlu bayar.

D. Responsibilitas

3. Bagaimana koordinasi yang dilakukan dengan Dinas Pendidikan dalam menangani

anak putus sekolah?

Kalau dengan Bappeda itu kan perumus program kami merumuskan program,

mereka membuat rancangan renja kami melihat kedalamannya kami evaluasi dulu

capaian di tahun sebelumnya, ketika capaiannya bagus ada dua analisis,

programnya berjalan baik jadi harus dipertahankan, atau program ini dianggap

cukup tidak perlu lagi tahun depan karena dianggap cukup, jadi ada dua

kemungkianan. Kedua ketika ada target yang tidak tercapat ada indikator tertentu

berarti tahun depan programnya harus di push karena itu adalah target yang ada

di dokumen kota, adalah janji-janji walikota, kami yang mengawal itu, hubungan

dengan dinas pendidikan adalah mitra, ketika mereka menyimpang kami yang

meluruskan.

4. Apakah Dinas Pendidikan telah menjalankan tupoksinya dengan baik?

Melihat tupoksi itu sebenarnya dari intansi yang lebih berwenang kalau kami

bappeda sebatas pada melihat capaian atas indikator mereka, terkait angka putus

sekolah, di program indikator angka putus sekolah itu tercapai tidak, jika dilihat

cukup berhasil dalam pencegahannya terhadap putus sekolah karena dalam data

kami itu capaian indikatornya di atas 100%.

Page 265: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi
Page 266: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

Member Check

Nama Informan : Bapak Mulyanto

Jabatan : Ketua Forum CSR Kota Tangerang

Tampat : Kantor Forum CSR Kota Tangerang

Waktu & Tanggal : Kamis, 22 Maret 2018 Pukul 15.00 WIB

A. Produktivitas

3. Apakah Dinas Pendidikan di Kota Tangerang meminta bantuan dana CSR untuk

Anak Putus Sekolah di Kota Tangerang?

Betul dinas pendidikan meminta bantuan dari kami. Kami crosscheck

kebenarannya kami koordinasi ke bebrapa perusahaan yang dana CSRnya

diperuntukkan untuk dana CSR. Untuk baiaya tutor / pengajar dan biaya ujian

nasional kesetaraan paket yang berstandar computer. Pendidikan jadi prioritas

juga buat kami selain kesehatan. Sekitar 3M dana yang diusulkan untuk computer

dan biaya operasional. Jadi kami mungkin akan melibatkan beberapa perusahan.

B. Kualitas Layanan

3. Apakah terdapat program bantuan biaya pendidikan di Kota Tangerang?

Kalau masuk sekolah pasti digratiskan untuk SD dan SMP. Selain itu untuk yang

tidak mampu kan ada lagi bantuan lainnya.

4. Apakah program bantuan tersebut sudah dikenal oleh masyarakat Kota Tangerang?

Sudah dikenal.

C. Responsivitas

3. Apakah dengan masih ditemukannya anak putus sekolah bisa dikatakan bahwa

program-program bantuan biaya pendidikan yang ada belum efektif?

Mungkin saja lingkungan, ekonomi juga iya. Apalagi di perkotaan, biaya hidup

tinggi. Selain ekonomi, factor lingkungan juga banyak mempengaruhi sih saat ini.

Page 267: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

D. Responsibilitas

3. Bagaimana koordinasi dengan Dinas Pendidikan dalam menangani anak putus

sekolah?

Kami koordinasinya saat ini dalam artian kalau ada database yang sekiranya ada

perbahan atau updating data mereka melaporkan. Mungkin bisa nambah atau

kurang. Jangan sampai data yang disampaikan tidak valid. Mungkin seputar itu

saja.

4. Apakah Dinas Pendidikan telah menjalankan tupoksinya dengan baik?

Jarang sekali ada program pemerintah yang seperti ini. Anak-anak yang putus

sekolah dibantu sekolahkan lagi oleh pemerintah tanpa biaya

.

Page 268: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi
Page 269: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

Member Check

Nama Informan : Bapak Ade Dharmo

Jabatan : Ketua Penilik Dinas Pendidikan

Tampat : Kantor UPT Pendidikan Dasar Kec. Cibodas

Waktu & Tanggal : Kamis, 22 Maret 2018 Pukul 09.00 WIB

A. Produktivitas

4. Apakah sumber daya manusia yang ada di Dinas Pendidikan dirasa telah memadai

secara kualitas dan kuantitas?

Penilik itu ada 3 bagian, saya sendiri sebentulnya penilik di bidang kursus. Untuk

anak putus sekolah peniliknya ada sendiri sebenarnya. Kurang memang orangnya

di sini. Karena memang sudah setiap tahun seperti itu, yasudah dijalani. Untuk

pekerjaannya sendiri ini bukan pekerjaan saya. Untuk pendataan itu sudah

program pemerintah untuk penuntasan pendidikan, jadi kami harus siap

melaksnakannya. Pasnya penilik PKBM itu mereka sudah pasti disitu.

5. Berapa jumlah anak putus sekolah yang ditemukan?

Berdasarkan hasil data dan verifikasi untuk Kecamatan Karawaci ada sekitar

300an anak putus sekolah.

6. Bagaimana kelanjutan anak putus sekolah yang sudah terdata?

Saat ini anak-anak sudah ada yang bekerja sehinga diarahkan ke non formal. Ada

yang kerja, jaga warnet, di pabrik.

B. Kualitas Layanan

4. Apakah terdapat program bantuan biaya pendidikan di Kota Tangerang?

Ada. Kalau untuk anak-anak putus sekolah ya mereka kami salurkan kembali ke

PKBM untuk belajar.

5. Apakah program bantuan tersebut sudah dikenal oleh masyarakat Kota Tangerang?

Sudah banyak yang mengetahui program tersebut merupakan janji kampanye Pak

Walikota.

Page 270: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

6. Apakah program biaya bantuan pendidikan sudah mencakup seluruh siswa kurang

mampu di Kota Tangerang?

Kurang tau ya.

C. Responsivitas

4. Apakah terdapat tim yang dibentuk untuk mendata siswa putus sekolah?

Iya kami ada surat perintah tugasnya dari Dinas Pendidikan.

5. Bagaimana struktur tim tersebut dan tupoksinya?

Kami dari penilik setiap kecamatan. Kami sebagai pelaksana. Untuk menangani

masalah aps, meyebar angket, berdasarkan angket tsb bisa dilihat bagaimana

kondisi aps. Ada surat perintahnya langsung dari atas. Saya dibantu dan

koordinasi dengan Kecamatan dan Kasi Kemas Kelurahan.

6. Apakah program dan agenda yang ditempuh Dinas Pendidikan untuk mengurangi

siswa putus sekolah dan berjalan hingga saat ini?

Sebenarnya kalau mereka sekolah di negeri itu sudah pasti gratis. Kan di sekolah

negeri itu terutama SMP kan menggunakan NEM atau di tes kalau si anak tidak

memenuhi standar, akhirnya ke sekolah swasta, swasta kan bayar, baru sekarang

ini saja diringankan untuk SPPnya dibeberapa sekolah swasta. Tetapi biaya

lainnya tetap ada.

D. Responsibilitas

4. Bagaimana koordinasi dengan Dinas Pendidikan dalam menangani anak putus

sekolah?

Kami koordinasinya kalau ada keperluan atau butuh sesuatu ya kami ada

komunikasi. Setiap bulan kontrol juga ngga sih. Karena saya bukan bagian itu.

Ada bgaian-bagian peniliknya. Saya ngga ada penilik PKBM. Kami melaporkan

seperti pertemuan-pertemuan rutin untuk pelaporan dengan pihak PKBM lalukami

sampaikan ke Dinas Pendidikan.

5. Bagaimana prosedur dalam menangani anak putus sekolah?

Pertama kami cari dan kami data anak yang sudah putus sekolah dan berdomisili

di Kota Tangerang. Pertama KK dan KTP orangtua dan ijazah terakhir untuk

melihat dimana nantinya mereka akan diarahkan ke program kejar paket.

Page 271: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

E. Akuntabilitas

2. Apakah Dinas Pendidikan ikut mengontrol dalam penyelesaian kegiatan hingga

tuntas?

Ini kan sudah jalan, memang ada kekhawatiran itu akan ada lagi alasan ekonomi

akhirnya tidak sekolah lagi dan kondisi-kondisi seperti itu yang sedang dimonitor

oleh kami, cuma belum dapat hasilnya saja. Bagaimana keberlangsungan mereka

itu setelah diarahkan bersekolah lagi itu masih tetap seperti itu atau tidak. Ini

sedang berlangsung dimonitoring.

Page 272: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi
Page 273: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

Member Check

Nama Informan : Bapak Zubi

Jabatan : Kepala Seksi Kemasyarakatan Kelurahan Nambo Jaya

Tampat : Kantor Kelurahan Nambo Jaya

Waktu & Tanggal : Jumat, 23 Maret 2018 Pukul 14.00 WIB

A. Produktivitas

3. Berapa jumlah anak putus sekolah yang ditemukan?

Di Kelurahan sini ada sekitar 33 anak putus sekolah yang didata.

4. Bagaimana kelanjutan anak putus sekolah yang sudah terdata?

Sudah mulai belajar di PKBM. Saya banyak ngobrol dengan warga kemarin ini.

Ada Nana Rukmana bapaknya Wawan Kemaljaya putus tahun 2017, kan dia

tinggal dengan orangtua di kontrakan. Dia sudah berhenti sekitar 6 bulan.

Sekarang di Paket B.

B. Kualitas Layanan

3. Apakah saudara mengetahui program bantuan biaya pendidikan di Kota

Tangerang?

Program Tangerang Cerdas itu dikhususkan untuk seluruh warga Kota Tangerang

dari SD sampai SMP. Salah satu tujuan untuk warganya dapat menyelesaikan

pendidikan di Kota Tangerang minimal 12 tahun.

4. Apakah program biaya bantuan pendidikan sudah mencakup seluruh siswa kurang

mampu di Kota Tangerang?

Banyak warga sudah mengetahuinya ya.

C. Responsivitas

3. Apakah saudara mengetahui tim yang dibentuk untuk mendata siswa putus

sekolah?

Page 274: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

Iya dari Dinas Pendidikan melalui kecamatan baru kemudian disampaikan ke

kelurahan.

4. Bagaimana struktur tim tersebut dan tupoksinya?

Dapat surat perintah untuk mendata aps yang mau belajar lagi, sekolahnya sudah

putus ditengah jkalan karena biayanya atau factor lain. Itu program dari

Pemerintah Kota Tangerang, setiap Kelurahan harus mendata warganya yang

putus sekolah yang mau bersekolah lagi. Kemudian kami sebarkan ke setiap

RT/RW nantinya mensurvei warganya yang mau sekolah lagi, jadi itu uisulan dari

RT/RW yang menyampaikan ke warganya. Kami nanti meneruskan ke ke

kecamatan. Dari kecamatan turun.

5. Apakah dengan masih ditemukannya anak putus sekolah bisa dikatakan bahwa

program-program bantuan biaya pendidikan yang ada belum efektif?

Program dari pemerintah sudah efektif, banyak warga yang merespon untuk

melanjutkan sekolah sampai jenjang SLTA. Saya juga banyak ngorol dengan

masyarakat, mereka memang sudah berhenti rata-rata yang sudah lebih dari

setahun putus sekolahnya. Karena ekonomi juga orangtua tidak mampu. Akhirnya

si anak memilih bekerja untuk membantu orangtua.

D. Responsibilitas

4. Bagaimana koordinasi dengan Dinas Pendidikan dalam menangani anak putus

sekolah?

Kami korrdinasi sesuai prosedur dari atas ke bawah dan sebaliknya. Dari

kelurahan ke Kecamatan, nanti dari Kecamatan ke UPTD Pendidikan nanti mereka

yang koordinasi langsung dengan Dinas Pendidikan.

5. Bagaimana prosedur dalam menangani anak putus sekolah?

Jadi waktu tim dari UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Karawaci itu sudah ke

Kelurahan Nambo untuk mendata pendidikan terakhirnyanya. Berdasarkan data

dari RT/RW anak yang putus sekolah dilaporkan ke kelurahan. Dan nantinya

dibagi-bagi berdasarkan PKBM di wilayahnya masing-masing.

6. Apakah Dinas Pendidikan telah menjalankan tupoksinya dengan baik?

Bagus ya. Anak-anak putus sekolah kemarin sekarang ditanggung oleh

Pemerintah. Jadi mereka tidak ada biaya lagi. Yang penting anaknya sekolah

setiap hari minggu jam sekian. Masalah lainnya sudah ditanggung dalam program.

Page 275: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

E. Akuntabilitas

2. Apakah Dinas Pendidikan ikut mengontrol dalam penyelesaian kegiatan hingga

tuntas?

Iya kami dari Kelurahan masih terus koordinasi dengan Kecamatan dan SKPD

yang di atas yaitu Dinas Pendidikan Kota Tangerang.

Page 276: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi
Page 277: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

Member Check

Nama Informan : Bapak Nana

Jabatan : Ketua RT Kp. Cibodas Kecil

Tampat : Kp. Cibodas Kecil Kel. Cimone Kec. Karawaci

Waktu & Tanggal : Rabu, 21 Maret 2018 Pukul 16.00 WIB

A. Produktivitas

3. Apakah ada pendataan untuk anak putus sekolah? Berapa jumlah anak putus

sekolah yang ditemukan?

Iya. Ada sekitar 47 anak, itu ada juga yang usia 15 tahun ke atas di sini. Ada yang

berhenti pas SD juga. Ada yang udah mau ujian SMP dia berhenti.

4. Bagaimana kelanjutan anak putus sekolah yang sudah terdata?

Iya sudah dimasukkan ke sekolah PKBM. Seminggu sekali aja sekolahnya.

Semuanya gratis, buku tas alat tulis seperti itu dikasih. Kan saya datang waktu

diundang di Kelurahan ada Pak Walikota sambil bawa anak-anak yang putus

sekolah kami antar sebagai RTnya.

B. Kualitas Layanan

3. Apakah saudara mengtahui program bantuan biaya pendidikan di Kota Tangerang?

Iya udah tau ada Program Tangerang Cerdas. Udah lama jadi udah pada tau.

4. Apakah program biaya bantuan pendidikan sudah mencakup seluruh siswa kurang

mampu di Kota Tangerang?

Sekarang mah pemerintah udah banyak ngasih bantuan supaya anak-anak kita ini

jangan sampai putus sekolah ya. Tinggal kita sebagai orangtua yang berusaha dan

harus mengantarkan anak-anak kita supaya rajin dan giat.

C. Responsivitas

3. Apakah saudara mengetahui tim yang dibentuk untuk mendata siswa putus

sekolah?

Page 278: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

Iya ada pemberitahuan untuk mendata anak-anak putus sekolah di sini.

D. Responsibilitas

4. Bagaimana prosedur dalam menangani anak putus sekolah?

Dari kelurahan menggerakkan ke RT/RW suruh cari anak yang udah pada putus

sekolahnya. Dilihat juga itu dari KTP dan Kartu Keluarganya harus Kota

Tangerang.

5. Apakah Dinas Pendidikan telah menjalankan tupoksinya dengan baik?

Pemerintah sekarang sudah memberikan banyak bantuan.

E. Akuntabilitas

2. Apakah Dinas Pendidikan ikut mengontrol dalam penyelesaian kegiatan hingga

tuntas?

Sekarang kan sudah berjalan jadi sekarang pihak Kelurahan maupun ke atasnya

cuma mantau aja. Tanya sama RT/RW gimana perkembanagan anak-anak yang

kejar paket.

Page 279: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi
Page 280: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

Member Check

Nama Informan : Ibu Santi

Jabatan : Ketua RT Kp. Bugel

Tampat : Kp. Bugel Kel. Bugel Kec. Karawaci

Waktu & Tanggal : Rabu, 21 Maret 2018 Pukul 16.00 WIB

A. Produktivitas

1. Apakah ada pendataan untuk anak putus sekolah? Berapa jumlah anak putus

sekolah yang ditemukan?

Kalau di RT sini ada 10 anak kemarin yang saya data.

2. Bagaimana kelanjutan anak putus sekolah yang sudah terdata?

Sudah mulai belajar dan bentar lagi ujian. Yang penting sekolah aja semuanya

sudah gratis. Tapi ada satu anak yang susah banget memang disuruh sekolahnya.

Dia sering bekerja menyupir gitu angkot. Jadi dia ikut-ikutan supir sudah keenakan

cari duit. Sebetulnya di usia segitu pun belum boleh nyupir kan dia belum 17 tahun.

B. Kualitas Layanan

1. Apakah saudara mengtahui program bantuan biaya pendidikan di Kota Tangerang?

Iya sudah tau ada Program Tangerang Cerdas.

2. Apakah program biaya bantuan pendidikan sudah mencakup seluruh siswa kurang

mampu di Kota Tangerang?

Kita kan ngga tahu istilahnya keluarga masing-masing kalau masalah ekonomi

saya sih ya dari sekarang mah pemerintah udah banyak bantu juga.

C. Responsivitas

1. Apakah saudara mengetahui tim yang dibentuk untuk mendata siswa putus

sekolah?

Page 281: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

Ada dari Kasi Kemas di Kelurahan yang datang ke sini. Memberitahu kalau ada

bantuan buat anak-anak yang putus sekolah mau dikasih kejar paket gratis.

D. Responsibilitas

1. Bagaimana prosedur dalam menangani anak putus sekolah?

Dari Kelurahan ke RW baru ke RT jadi bertahap gitu. Untuk segera di data ada

berapa aja yang putus sekolah. Jadi sebagai RT saya kan tau, gimana kondisi

warganya. Yasduah saya catat yang putus sekolah berapa orang.

2. Apakah Dinas Pendidikan telah menjalankan tupoksinya dengan baik?

Emang sih pemerintah ngga semuanya dapet ya bantuan. Sekarang mah makanya

sayang kalau ngga ikutan program kejar paket ini kan gratis. Di sini alhamdulillah

ada anak masih berlanjut ikut paket. Dia kelas 6 itu ngga dilanjut karena biaya

atau apa padahal sekarang mah pemerintah sudah banyak bantuannya. Kata saya

kenapa atuh ngga mau sekolah, katanya biayanya. Kata saya ambil paket aja ya,

akhirnya dia mau, saya tanya gimana sekolahnya alhamdulillah udah mulai

belajar bentar lagi mau ujian.

E. Akuntabilitas

1. Apakah Dinas Pendidikan ikut mengontrol dalam penyelesaian kegiatan hingga

tuntas?

Dari kelurahan masih suka komunikasi terkait anak-anak putus sekolah yang

didata dan sudah sekolah gimana kelanjutannya. Ada anak yang sudah masuk di

paket itu males lagi, dikasih surat dari PKBM ke orangtuanya. Bentar lagi mau

ujian, si gurunya juga tanggung jawab sama muridnya itu. Selalu tanya-tanya

sama murid lainnya

.

Page 282: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi
Page 283: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

Member Check

Nama Informan : Ibu Elly

Jabatan : Ketua RT Kp. Nambo Indah

Tampat : Kp. Nambo Indah Kel. Nambo Jaya Kec. Karawaci

Waktu & Tanggal : Rabu, 21 Maret 2018 Pukul 16.00 WIB

A. Produktivitas

2. Apakah ada pendataan untuk anak putus sekolah? Berapa jumlah anak putus

sekolah yang ditemukan?

Iya betul ada pendataan kemarin dari Dinas untuk mencari anak yang putus

sekolah. Ada 23 anak yang saya data.

3. Bagaimana kelanjutan anak putus sekolah yang sudah terdata?

Udah pada sekolah lagi alhamdulillah pada giat anak-anaknya. Kompak,

berangkat bareng-bareng. Sekarang kan cari pekerjaan susah minimal harus tamat

SLTA. Dengan adanya kejar paket ini mereka bisa melanjutklan sekolah yang

sempat terhenti. Kesempatan bagus soalnya ini.

B. Kualitas Layanan

4. Apakah saudara mengtahui program bantuan biaya pendidikan di Kota Tangerang?

Iya bantuan biaya buat anak-anak sekolah.

5. Apakah program biaya bantuan pendidikan sudah mencakup seluruh siswa kurang

mampu di Kota Tangerang?

Ya dibilang belum juga namanya pemerintahkan mengurusinya banyak wilayahnya

banyak. Tapi alhamdulillah sih sekarang ada bantuan sekolah paket ini jadinya

bisa lanjutin semua anak-anak yang putus sekolah. Ahamdulillah kalau di negeri

memang semua gratis.

Page 284: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

C. Responsivitas

4. Apakah saudara mengetahui tim yang dibentuk untuk mendata siswa putus

sekolah?

Arahan dari kelurahan untuk mendata anak-anak yang putus sekolah. Karena akan

disekolahkan lagi, gratis. Memang di sini banyak warganya yang kurang mampu,

istilahnya. Ada yang ngojek sampai tukang becak orangtuanya. Ada yang putus

dari SD juga. Si Nanang emang bapaknya tukang becak, anaknya banyak banget

ngga ada yang sekolah. Di sini rata-rata ekonomi. Ada yang kerja bangunan, kan

biayanya kadang ada kadang ngga. Putuslah akhirnya sampai SMP aja.

D. Responsibilitas

6. Bagaimana prosedur dalam menangani anak putus sekolah?

Itu program kejar paket. Pendataan dari saya. Udah lama rencara untuk

memasukkan anak-anak putus sekolah di sini agar masuk sekolah paket itu baru

sekarang mulai berjalannya. Setelah dapat arahan dari Kelurahan ya saya data

dan cari ke rumah-rumah, mereka pada mau. Udah gitu saya laporkan ke

kelurahan. Dari Kelurahan disampaikan ke Kecamatan.

7. Apakah Dinas Pendidikan telah menjalankan tupoksinya dengan baik?

Semenjak ada pendataan anak putus sekolah itu alhamdulillah anak-anak sini bisa

pada bersekolah lagi. Baru kemarin setelah pendataan anak putus sekolah banyak

dari bapak-bapak dan ibu-ibu yang mau ikutan juga. Saya pikir Namanya sudah

ibu-ibu tidak mau lagi. Tadinya usia jadi maslaah, kalau sudah lanjut tidak bisa,

ternyata ada perubahan semua usia boleh. Tadinya 25 tahun ke atas tidak bisa,

setelah konfirmasi lagi bisa. Mungkin nanti kalau ada lagi pendataan seperti ini,

dia saya masukkan kalau dianya mau juga. Makanya kalau ada lagi ibu-ibu bapak-

bapak juga antusias mau ikutan.

E. Akuntabilitas

8. Apakah Dinas Pendidikan ikut mengontrol dalam penyelesaian kegiatan hingga

tuntas?

Dari Kelurahan paling tanya soal perkembangan anak-anak masih giat sekolah

atau ada yang males. Ya alhamdulillah di sini anaknya giat semua. Saya juga kan

mantau uterus tiap minggu sudah pada berangkat sekolah atau belum. Kalau ada

yang malas saya marahin itu anaknya. Pokoknya tiap minggu jam 10 sudah saya

samperin anak-anaknya buat siap-siap berangkat ke sekolah. Jangan sampai malu-

Page 285: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

maluin saya sudah data tapi males. Mudah-mudah berlanjut terus program ini

supaya anak-anak yang saat ini di paket A bisa lnjut ke paket berikutnya sampai

selesai dengan gratis

.

Page 286: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi
Page 287: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

Member Check

Nama Informan : Aryansyah

Tampat : Kp. Nambo Indah Kel. Nambo Jaya Kec. Karawaci

Waktu & Tanggal : Rabu, 21 Maret 2018 Pukul 16.00 WIB

A. Produktivitas

2. Bagaimana kelanjutannya setelah saudara didata oleh Satgas Wajib Belajar?

Saya bekerja sebagai supir bantu-bantu orangtua tidak ada biaya jadi sambil cari

duit juga. Mau gimana saya cari duit bekerja jadi supir jadi ngga ada waktu lagi

buat ikut sekolah juga.

B. Kualitas Layanan

3. Apakah saudara mengtahui program bantuan biaya pendidikan di Kota Tangerang?

Iya

4. Apakah saudara sebelumnya merupakan penerima program bantuan biaya

pendidikan di Kota Tangerang?

Belum terima bantuan itu.

C. Responsivitas

2. Apakah anda pernah didata oleh tim Satgas Wajib Belajar?

Dari RT sini

D. Responsibilitas

3. Bagaimana prosedur yang dilakukan Dinas Pendidikan?

Masuk Sekolah Paket.

4. Apakah Dinas Pendidikan telah menjalankan tupoksinya dengan baik?

Sudah

Page 288: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi
Page 289: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

Member Check

Nama Informan : A. Taufik Kamil

Tampat : Kp. Nambo Indah Kel. Nambo Jaya Kec. Karawaci

Waktu & Tanggal : Rabu, 21 Maret 2018 Pukul 16.00 WIB

A. Produktivitas

3. Bagaimana kelanjutannya setelah saudara didata oleh Satgas Wajib Belajar?

Sudah ada 3 bulan berjalan mulai belajar lagi di PKBM Citra Nusantara. Belajar

tiap hari minggu, dari jam 11 sampai jam 2 siang.kita juga kompak untuk

belajarnya. Banyak guru-gurunya tiap pelajaran. Fasilitasnya di sana juga sudah

bagus. Rame yang pada mau belajar. Asik seru, guru-gurunya juga ngerti murid-

murid kayak kami. Dipisahin juga kelasnya tiap paket. Satu kelas ada 40 lebih.

B. Kualitas Layanan

5. Apakah saudara mengtahui program bantuan biaya pendidikan di Kota Tangerang?

Iya tau ada Tangerang Cerdas, bantuan biaya yang pertigabulan sekali. Waktu itu

didata dari sekolah sih diusulkan.

6. Apakah saudara sebelumnya merupakan penerima program bantuan biaya

pendidikan di Kota Tangerang?

Iya saya penerima waktu itu.

C. Responsivitas

3. Apakah anda pernah didata oleh tim Satgas Wajib Belajar?

Iya dari RT.

D. Responsibilitas

5. Bagaimana prosedur yang dilakukan Dinas Pendidikan?

Setelah di data sama RT, kemudian sekarang sudah mulai belajar di PKBM.

Page 290: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

6. Apakah Dinas Pendidikan telah menjalankan tupoksinya dengan baik?

Iya alhamdulillah bisa sekolah lagi. Semoga lanjut terus.

E. Akuntabilitas

2. Apakah Dinas Pendidikan ikut mengontrol dalam penyelesaian kegiatan hingga

tuntas?

Pernah ada dari Dinas, ngomongin tentang untuk terus semangat belajar seperti

itu

Page 291: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi
Page 292: KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/1020/1/KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA... · Penelitian ini mengacu pada indikator kinerja birokrasi

Member Check

Nama Informan : Rosdiana

Tampat : Kp. Nambo Indah Kel. Nambo Jaya Kec. Karawaci

Waktu & Tanggal : Jumat, 25 Mei 2018 Pukul 14.00 WIB

A. Produktivitas

1. Bagaimana kelanjutannya setelah saudara didata oleh Satgas Wajib Belajar?

Anak saya sempet masuk beberapa kali sampai diantar dan ditungguin sama Ayahnya.

Tetapi setelah itu ngga mau masuk lagi dia. Mungkin udah keenakan jadi supir angkot

merasa punya uang sendiri.

B. Kualitas Layanan

1. Apakah saudara mengtahui program bantuan biaya pendidikan di Kota Tangerang?

Kurang tau, anak saya mungkin tau dia yang sekolah.

2. Apakah saudara sebelumnya merupakan penerima program bantuan biaya pendidikan

di Kota Tangerang?

Ngga terima

C. Responsivitas

1. Apakah anda pernah didata oleh tim Satgas Wajib Belajar?

Iya pernah.

D. Responsibilitas

1. Bagaimana prosedur yang dilakukan Dinas Pendidikan?

Iya Ketua RTnya yang datang minta warga-warganya yang putus sekolah buat didata

masuk ke sekolah paket. Memang anaknya ngga mau sekolah, mungkin emang

ergaulan, waktu sekolahnya sering pulang amlem. Ayahnya udah sering marahin tetapi

anaknya tetep ngga mau sekolah. Soal ekonomi saya masih mampu, jualan sedikit-

sedikit demi anak, tapi anaknya yang ngga mau. Sekarang saya biarkan aja, biar nanti

nyesel sendiri. Dia udah keenakan cari duit.

2. Apakah Dinas Pendidikan telah menjalankan tupoksinya dengan baik?

Iya bagus, ada program seperti ini bisa bantu masyarakat yang tertinggal sekolah jadi

kejar paket. Cuma anak-anak saya ngga pada mau, saya udah capek ngasih taunya

juga.