kimia lingkungan : pencemaran pestisida terhadap das
TRANSCRIPT
PENCEMARAN PESTISIDA TERHADAP DAS
KELOMPOK 91. Susantri2. Muhammad Aqil Ash Shiddieqy3. Muhammad Rizky Firdiansyah4. Wanto Faathir
PESTISIDA
Pestisida merupakan racun yang mempunyai nilai ekonomis terutama bagi petani. Pestisida memiliki kemampuan membasmi organisme selektif (target organisme), tetatpi pada praktiknya pemakian pestisida dapat menimbulkan bahaya pada organisme non target. Dampak negatif terhadap organisme non target meliputi dampak terhadap lingkungan berupa pencemaran dan menimbulkan keracunan bahkan dapat menimbulkan kematian bagi manusia.
JENIS-JENIS PESTISIDA
1. Insektisida Insektisida merupakan pestisida untuk
memberantas serangga, seperti nyamuk, kecoak, kutu busuk, rayap, semut, belalang, wereng, ulat, dan sebagainya.
Contoh insektisida antara lain diazinon, tiodan, basmion, basudin,
propoksur, diklorovinil dimetil fosfat, timbel
arsenat, dan magnesium fluorosilikat.
2. HerbisidaHerbisida merupakan pestisida untuk
mencegah dan mematikan gulma atau tumbuhan pengganggu, seperti eceng gondok, rumput teki, dan alang-alang. Alang-alang dapat dikatakan sebagai hama tanaman karena alang-alang menyerap semua zat makanan yang ada dalam tanah.
3. NematisidaNematisida adalah pestisida untuk
memberantas hama cacing. Hama ini sering merusak akar atau umbi tanaman. Contoh nematisida adalah oksamil dan natrium metam.
4. FungisidaFungisida adalah pestisida
untuk memberantas jamur (fungi). Contoh fungisida adalah timbel (I) oksida, carbendazim, tembaga oksiklorida, dan natrium dikromat.
5. RodentisidaRodentisida adalah pestisida
untuk memberantas binatang pengerat, misalnya tikus. Contoh rodentisida adalah warangan (senyawa arsen) dan thalium sulfat.
Pestisida Berdasarkan Pengaruh Fisiologis
1. Senyawa OrganoklorinSecara kimia tergolong insektisida yang
toksisitas relatif rendah akan tetapi mampu bertahan lama dalam lingkungan. Racun ini bersifat mengganggu susunan syaraf dan larut dalam lemak.
2. Senyawa Organofosfat Insektisida organofosfat adalah ester asam
fosfat atau asam tiofosfat yang sifatnya menghambat asetilkolinesterase (AchE) sehingga terjadi akumulasi acetilkolin (Ach) yang berkorelasi dengan tingkat penghambat cholinesterase dalam darah.
Contoh Pestisida Lainnya
No Jenis Efek
1. Antifouling Membunuh Organisme yang menempel di badan kapal penangkap ikan
2. Defoliant Merontokkan daun
3. Dessicant Mengeringkan jaringan tumbuhan
4. Disinfektan Membunuh atau menonaktifkan organisme penyebab penyakit
5. Ovisida Membunuh telur serangga
6. Repellent Menolak atau mencegah kehadiran serangga
Pestisida merupakan bahan kimia yang digunakan untuk memberantas hama sehingga dapat meningkatkan hasil tanam petani. Penggunaan pestisida oleh petani semakin hari kian meningkat, namun tidak diimbangi dengan peningkatan pemahaman petani dalam menggunakan pestisida. Berdasarkan literatur dari Pedoman Penggunaan Pestisida dari tahun ke tahun penggunaan pestisida di Indonesia kian meningkat.
PHL
Herbisid
a
Insektisid
a
Fungis
ida
Rodentisid
a
Akaris
ida
Bakter
isida
ZPT
Perata
Penga
wet
Repele
n
Moluskisid
a
Nemati
sida
0
100
200
300
400
500
600
700
800
900
1000
200820092010
DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)
Daerah Aliran Sungai (DAS) secara umum didefinisikan sebagai suatu hamparan wilayah/kawasan yang dibatasi oleh pembatas topografi (punggung bukit) yang menerima, mengumpulkan air hujan, sedimen dan unsur hara serta mengalirkannya melalui anak-anak sungai dan keluar pada sungai utama ke laut atau danau.
CONTOH KASUScontoh kasus yang diambil adalah
pencemaran DAS akibat penggunaan pestisida. Contoh kasus yang diambil memfokuskan pada DAS Bengawan Solo. Air Bengawan Solo mengandung logam berat paling tinggi terjadi di daerah Sragen. Sragen merupakan wilayah yang mengalami pencemaran paling parah jika di bandingkan beberapa daerah di sekitar sungai Bengawan Solo.
Pencemaran pestisida yang diaplikasikan di sawah beririgasi sebahagian besar menyebar di dalam air pengairan, dan terus ke sungai dan akhirnya ke laut. Memang di dalam air terjadi pengenceran, sebahagian ada yang terurai dan sebahagian lagi tetap persisten.
proses penguraian bahan buangan organik melalui proses oksidasi oleh mikroorganisme atau oleh bakteri aerobik adalah : CnHaObNc + O2 → CO2 + H2O + NH3
Bahan Organik oksigen Bakteri Aerob
Tingkat pengetahuan petani tentang penggunaan pestisida dan bahayanya juga masih kurang. Dari beberapa penelitian sebelumnya bahwa, 61,1% menyatakan penggunaan pestisida boleh dicampur tanpa memperhatikan komposisi serta jenis; 40,7% Tidak perlu membaca label pada kemasan; 64,8% Petani mencampur pestisida berdasarkan petunjuk teman (sesama Petani).79,6% Petani melakuan pencampuran di dekat sumber air. Penyemprotan pestisida sesuai dengan kebiasaan tanpa melihat arah angin 85,2%. Setelah melakukan penyemprotan 83,3% Petani tidak membersihan alat semprot dengan alasan masih digunakan untuk menyemprot (Grafik 2).
Grafik Tingkat Pengetahuan Petani tentang Penggunaan Pestisida
Grafik Tingkat Pengetahuan Petani Tentang Penggunaan Pestisida
Petani Mencampuran Pestisida Tanpa Mem-perhatikan Komposisi dan JenisPetani Tidak Perlu Membaca Label Pada KemasanPetani Mencampur Pestisida Berdasarkan Petunjuk TemanPetani Mencampurkan Pestisida di dekat Sumber AirPenyemprotan Pestisida Tanpa Melihat Arah AnginPetani Tidak Membersihkan Alat semprot sete-lah dipakai