kimia analitik

30
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Spektrofotometri merupakan salah satu cabang analisis instrumental yang mempelajari interaksi anatara atom atau molekul dengan radiasi elektromagnetik. Interaksi antara atom atau molekul dengan radiasi elektromagnetik dapat berupa hamburan (scattering), absorpsi (absorption), emisi (emission). Interaksi antara radiasi elektromagnetik dengan atom atau molekul yang berupa absorbsi melahirkan spektrofotometri absorpsi antara lain spektrofotometri ultraviolet (UV), spektrofotometri sinar tampak (VIS), spektofotometri infra merah (IR). Spektrofotometri ultra violet yang dipakai untuk aplikasi kuantitatif menggunakan radiasi dengan panjang gelombang 200-380 nm, sedangkan spektrofotometri sinar tampak menggunakan reaksi dengan panjang gelombang 380- 780 nm. Molekul yang dapat memberikan absorbsi yang bermakna pada panjang gelombang 200-780 nm adalah molekul-molekul yang mempunyai gugus kromofor dan gugus auksokrom. Spektrofotometer UV-VIS banyak dimanfaatkan seperti dalam analisis logam berbahaya dalam sampel pangan atau

Upload: manar-nafisah

Post on 05-Nov-2015

29 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

spektrofotometri uv-visible

TRANSCRIPT

I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangSpektrofotometri merupakan salah satu cabang analisis instrumental yang mempelajari interaksi anatara atom atau molekul dengan radiasi elektromagnetik. Interaksi antara atom atau molekul dengan radiasi elektromagnetik dapat berupa hamburan (scattering), absorpsi (absorption), emisi (emission). Interaksi antara radiasi elektromagnetik dengan atom atau molekul yang berupa absorbsi melahirkan spektrofotometri absorpsi antara lain spektrofotometri ultraviolet (UV), spektrofotometri sinar tampak (VIS), spektofotometri infra merah (IR).Spektrofotometri ultra violet yang dipakai untuk aplikasi kuantitatif menggunakan radiasi dengan panjang gelombang 200-380 nm, sedangkan spektrofotometri sinar tampak menggunakan reaksi dengan panjang gelombang 380-780 nm. Molekul yang dapat memberikan absorbsi yang bermakna pada panjang gelombang 200-780 nm adalah molekul-molekul yang mempunyai gugus kromofor dan gugus auksokrom.Spektrofotometer UV-VIS banyak dimanfaatkan seperti dalam analisis logam berbahaya dalam sampel pangan atau bahan yang sering digunakan dalam kehidupan. Air merupakan salah satu kebutuhan yang luas oleh masyarakat. Beragam sumber air yang digunakan dalam keseharian. Salah satu sumbernya ialah air sumur. Kandungan dalam air sangat mempengaruhi kesehatan masyarakat yang menggunakannya.Spektrofotometer UV-Vis merupakan alat dengan teknik spektrofotometer pada daerah ultra-violet dan sinar tampak. Alat ini digunakan guna mengukur serapan sinar ultra violet atau sinar tampak oleh suatu materi dalam bentuk larutan. Konsentrasi larutan yang dianalisis sebanding dengan jumlah sinar yang diserap oleh zat yang terdapat dalam larutan tersebut.Oleh karena itu, percobaan ini dilakukan agar praktikan dapat menentukan konsentrasi suatu samel (bahan alam penghasil pigment)dengan menggunakan spektrofotometer, serta mengetahui cara kerja dari spektrofotometer.

B. TujuanMenentukan konsentrasi suatu sampel (bahan alam penghasil pigment) dengan menggunakan spektrofotometri UV-Visible.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Spektrofotometri merupakan suatu metode analisis yang didasarkan pada pengukuran serapan sinar makromatis oleh suatu lajur larutan berwarna pada panjang gelombang spesifik dengan menggunakan monokromator prisma atau kisi difraksi dengan fototube atau tabung foton hampa. Alat yang digunakan adalah spektrofotometer, yaitu suatu alat yang di gunakan untuk menentukan suatu senyawa baik secara kuantitatif maupun kualitatif dengan mengukur transmitan atau absorbansi dari suatu cuplikan sebagai fungsi dari konsentrasi. Pada titrasi spektrofotometri, sinar yang digunakan merupakan satu berkas yang panjangnya tidak berbeda banyak antara satu dengan yang lainnya, sedangkan dalam kalorimetri perbedaan panjang gelombang dapat lebih besar. Dalam hubungan ini dapat disebut juga spektrofotometri adsorbsi atomic (Hardjadi, 1990).Spektrofotometer menghasilkan sinar dan spectrum dengan panjang gelombang tertentu dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau diabsorbsi. Kebetulan spektrofotometer dibandingkan dengan fotometer adalah panjang gelombang dari sinar putih dapat lebih terseleksi dan ini diperoleh dengan alat pengurai seperti prisma, grating, atau celahoptis. Pada fotometer filter dari berbagai warna yang mempunyai spesifikasi melewatkan trayek panjang gelombang tertentu. Pada fotometer filter tidak mungkin diperoleh panjang gelombang 30-40 nm. Sedangkan pada spektrofotometer, panjang gelombang yang benar-benar terseleksi dapat diperoleh dengan bantuan alat pengurai cahaya seperti prisma. Suatu spektrofotometer tersusun dari sumber spektrum tampak yang kontinyu, monokromator, sel pengabsorbsi untuk larutan sampel blanko dan suatu alat untuk mengukur perbedaan absorbsi antara sampel dan blanko ataupun pembanding (Khopkar, 2002).Sinar yang melewati suatu larutan akan terserap oleh senyawa-senyawa dalam larutan tersebut. Intensitas sinar yang diserap tergantung pada jenis senyawa yang ada, konsentrasi dan tebal atau panjang larutan tersebut. Makin tinggi konsentrasi suatu senyawa dalam larutan, makin banyak sinar yang diserap. Macam-macam spektrofotometri dan perbedaannyaSpektrofotometri terdiri dari beberapa jenis berdasar sumber cahaya yang digunakan. Diantaranya adalah sebagai berikut:1. Spektrofotometri Vis (Visible)Pada spektrofotometri ini yang digunakan sebagai sumber sinar atau energi adalah cahaya tampak (visible). Cahaya variable termasuk spektrum elektromagnetik yang dapat ditangkap oleh mata manusia. Panjang gelombang sinar tampak adalah 380-750 nm. Sehingga semua sinar yang didapat berwarna putih, merah, biru, hijau, apapun itu, selama ia dapat dilihat oleh mata. Maka sinar tersebut termasuk dalam sinar tampak (visible). Sumber sinar tampak yang umumnya dipakai pada spektro visible adalah lampu Tungsten. Tungsten yang dikenal juga dengan nama Wolform merupakan unsur kimia dengan simbol W dan nomor atom 74. Tungsten memiliki titik didih yang tinggi (3422oC) dibanding logam lainnya. Karena sifat inilah maka ia digunakan sebagai sumber lampu. Sampel yang dapat dianalisa dengan metode ini hanya sample yang memiliki warna. Hal ini menjadi kelemahan tersendiri dari metode spektrofotometri visible. Oleh karena itu, untuk sampel yang tidak memiliki warna harus terlebih dahulu dibuat berwarna dengan menggunakan reagen spesifik yang akan menghasilkan senyawa berwarna. Reagen yang digunakan harus benar-benar spesifik hanya bereaksi dengan analat yang akan dianalisa. Selain itu juga produk senyawa berwarna yang dihasilkan harus benar-benar stabil.2. Spektrofotometer UV(Ultraviolet)Berbeda dengan spektrofotometri visible, pada spektrofotometri UVberdasarkan interaksi sampel dengan sinar UV. Sinar UV memiliki panjang gelombang 190-380 nm. Sebagai sumber sinar dapat digunakan lampu deuterium. Deuterium disebut juga heavy hidrogen. Dia merupakan isotop hidrogen yang stabil yang terdapat berlimpah dilaut dan daratan. Inti atom deuterium mempunyai satu proton dan satu neutron, sementara hidrogen hanya memiliki satu proton dan tidak memiliki neutrron. Nama deuterium diambil dari bahasa Yunani, deuteras yang berarti dua, mengacu pada intinya yang memiliki 2 partikel. Karena sinar UV tidak dapat dideteksi dengan mata kita maka senyawa yang dapat menyerap sinar ini terkadang merupakan senyawa yang tidak memiliki warna, bening dan transparan. Oleh karena itu, sampel tidak berwarna tidak perlu dibuat berwarna dengan penambahan reagen tertentu. Bahkan sampel dapat langsung dianalisa meskipun tanpa preparasi. Namun perlu diingat, sampel keruh tetap harus dibuat jernih dengan filtrasi atau sentifungi. Prinsip dasar pada spektrofotometri adalah sampel harus jernih dan larut sempurna. Tidak ada partikel koloid/ suspensi.3. Spektrofotometri UV-VisMerupakan alat dengan teknik spektrofotometer pada daerah ultra-violet dan sinar tampak. Alat ini digunakan mengukur serapan sinar ultra violet atau sinar tampak oleh suatu materi dalam bentuk larutan. Konsentrasi larutan yang dianalisis sebanding dengan jumlah sinar yang diserap oleh zat yang terdapat dalam larutan tersebut. Dalam hal ini, hukum Lamber beer dapat menyatakan hubungan antara serapan cahaya dengan konsentrasi zat dalam larutan. Dibawah ini adalah persamaan Lamber beer: A = - log T = .b.cDimana : A = Absorbans T = Transmitan = absorvitas molar (Lcm-4. mol-1) c = panjang sel (cm) b = konsentrasi zat (mol/jam)Pada spektrofotometer UV-Vis, warna yang diserap oleh suatu senyawa atau unsur adalah warna komplementer dari warna yang teramati. Hal tersebut dapat diketahui dari larutan berwarna yang memiliki serapan maksimum pada warna komplementernya. Namun apabila larutan berwarna dilewati radiasi atau cahaya putih, maka radiasi tersebut pada panjang gelombang tertentu, akan secara selektif sedangkan radiasi yang tidak diserap akan diteruskan (Day dan Underwood, 1986).4. Spektrofotometri InframerahDari namanya sudah bisa dimengerti bahwa spektrofotometri ini berdasar pada penyerapan panjang gelombang inframerah. Cahaya inframerah terbagi menjadi inframerah dekat, inframerah pertengahan dan jauh. Inframerah pada spektrofotometri adalah inframerah jauh dan pertengahan yang mempunyai panjang gelombang 25-1000 m. PenadahanPanjang GelombangFrekwensi, HzBilangan Gelombang cm-1

Satuan umumMeter

Sinar X10y 10410-12 10-81020 1016

Ultra ungu jauh10 200 nm10-2 2x10-71016 1015

Ultra ungu dekat200 400 nm2x10-7 4,0x10-71015 7,5x10-4

Sinar tampak400 750 nm4,0x10-7 7,5x10-77,5x1014 4x101425000 13000

Inframerah dekat0,75 2,5 m7,5x10-7 2,5x10-64x1014 1,2x101413000 4000

Inframerah pertengahan2,5 50 m2,5x10-6 5,0x10-51,2x1014 6x10124000 200

Inframerah jauh50 1000 m5,0x10-5 1x10-36x1012 1011200 10

Geombang mikro0,1 100 cm1x10-3 1104 10810 10-2

Gelombang radio1 1000 m1 - 103108- 105

Hasil analisa biasanya berupa signal kromatogram hubungan intensif IR, terhadap panjang gelombang. Untuk identisifikasi, signal sampel akan dibandingkan dengan signal standar. Perlu juga diketahui bahwa sampel untuk metode ini harus dalam bentuk murni. Karena bila tidak, gangguan dari gugus fungsi kontaminan akan mengganggu signal kurva yang diperoleh (Day dan Underwood, 1986).Terdapat juga satu jenis spektrofotometri IR lainnya yang berdasar pada penyerapan sinar IR pendek. Spektrofotometri disebut Near Infrared Spectrogotometry (NIR). Aplikasi NIR banyak digunakan pada industri pakan dan pangan guna menganalisa BB yang rutin dan cepat.Pada praktikum ini, dilakukan percobaan karakterisasi bahan alam, yaitu buah leunca, wortel, dan daun ketapang yang ketiganya merupakan penghasil pigmen. Karakterisasi dilakukan dengan teknik spektrofometri uv-visible.A. Buah LeuncaBuah leunca atau yang sering disebut buah ranti pada bagian buah, daun dan kulit batang ranti (Solanum nigrum Linn) mengandung saponin dan tannin, disamping itu buahnya juga mengandung alkaloid dan daunnya mengandung flavonoid (Depkes RI, 1999).Ranti juga mengandung mineral kalsium, fosfor, besi, vitamin A, vitamin C (Hernani dan Rahardjo, 2005) Buah ranti berkhasiat sebagai obat penurun tekanan darah tinggi, obat sembelit dan untuk peluruh air seni (Depkes RI, 1994). Ranti juga berguna sebagai obat penurun panas, antiradang, antiracun, peluruh dahak, pereda batuk, Universitas Sumatera Utara kanker mulut rahim, kanker payudara, lever dan lambung (Hernani dan Rahardjo, 2005).

B. WortelWortel merupakan tanaman jenis umbi-umbian yang tumbuh dengan baik di dataran tinggi beriklim dingin. Wortel menghasilkan umbi berwarna orange dan terasa agak manis. Warna orange tersebut diakibatkan oleh pigmen karotenoid yang dikandungnya. Kata karoten berasal dari bahasa Latin carrot yang berarti wortel, yaitu pigmen warna kuning dan orange pada buah dan sayur (Kumalaningsih 2006).Karotenoid merupakan pigmen alami yang berwarna kuning sampai merah, ditemukan pada tanaman, ganggang, hewan vertebrata dan mikroorganisme (Linder, 1991). Karotenoid hanya bisa disintesa oleh tanaman dan alga, sedangkan karotenoid yang terdapat di dalam tubuh hewan dan manusia berasal dari tanaman yang dikonsumsinya (Nishigaki dan Waspodo, 2007). Karena warnanya mempunyai kisaran dari kuning sampai merah, maka deteksi panjang gelombangnya diperkirakan antara 430 480 nm (Delia, 2004).C. Daun KetapangSalah satu bahan alami yang berpotensi sebagai bahan antibakteri adalah daun ketapang (Hardhiko et al., 2004). Daun ketapang biasanya dikenal berkhasiat untuk menjaga kualitas air pada kegiatan budidaya perikanan. Kulit kayu, buah, dan daun ketapang sudah digunakan sebagai obat tradisional untuk mengobati berbagai penyakit, termasuk penyakit kulit, disentri, sakit kepala dan sakit perut pada anak-anak. Zat kimia dalam ekstrak daun ketapang yang diduga bersifat antibakteri adalah tannin (Chee Mun, 2003) dan flavonoid (Tropical Aquaworld, 2006).

Komponen-komponen peralatan spektrofotometer UV-Vis dijelaskan secara garis besar sebagai berikut.1. Sumber CahayaSebagai sumber radiasi UV digunakan lampu Hidrogen (H) atau lampu Deutirium (D). Sedangkan sumber radiasi tampak yang juga menghasilkan sinar Infra Merah (IR) dekat menggunakan lampu filament tungsten yang dapat menghasilkan tenaga radiasi 350-3500 nm.2. MonokromatorRadiasi yang diperoleh dari berbagai sumber radiasi adalah sinar polikromatis (banyak panjang gelombang). Monokromator berfungsi untuk mengurai sinar tersebut menjadi monokromatis sesuai yang diinginkan. Monokromator terbuat dari bahan optic yang berbentuk prisma.3. Tempat SampelDalam bahasa sehari-hari tempat sampel (sel penyerap) dikenal dengan istilah kuvet. Kuvet ada yang berbentuk tabung (silinder) tapi ada juga yang berbentuk kotak. Syarat bahan yang dapat dijadikan kuvet adalah tidak menyerap sinar yang dilewatkan sebagai sumber radiasi dan tidak bereaksi dengan sampel dan pelarut.4. DetektorDetektor berfungsi untuk mengubah tenaga radiasi menjadi arus listrik atau peubah panas lainnya dan biasanya terintegrasi dengan pencatat (printer). Tenaga cahaya yang diubah menjadi tenaga listrik akan mencatat secara kuantitatif tenaga cahaya tersebut.(Sitorus, 2009).

III. METODE

A. Alat dan Bahan

Alat1. Spektrofotometer uv-vishible2. Kuvet3. Tabung reaksi4. Rak tabung reaksi5. Botol semprot6. Tissue7. Pipet ukur Bahan1. Daun ketapang2. Buah leunca3. Wortel4. Air

B. Prosedur KerjaI. Pengenceran Bahan

II. Penentuan Panjang Gelombang Maksimal

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

1. 4,000 A1,000/ Div0,000 A200,0 nm(50 / div)400,0 nmDaun ketapang

2. 4,000 A1,000/ Div0,000 A200,0 nm(50 / div)400,0 nmWortel

3. 4,000 A1,000/ Div0,000 A200,0 nm(50 / div)400,0 nmBuah Leunca

NoSampelPanjang Gelombang MaksimalAbsorbansi

1Buah Leunca210,700,455

2Daun Ketapang214,100,817

3Wortel213,100,097

Keterangan1) Pengenceran pada buah leunca adalah 2) Pengenceran pada daun ketapang adalah 3) Pengenceran pada wortel adalah

B. PembahasanSpektrofotometri adalah suatu metode analisa yang didasarkan pada pengukuran serapan sinar monokromatis oleh suatu lajur larutan berwarna pada panjang gelombang spesifik dengan menggunakan monokromator plasma atau kisi difraksi dengan fototube atau foton hampa. Spektrofotometer merupakan gabungan dari alat optik dan elektronik, serta sifat-sifat kimia fisiknya dimana detektor yang digunakan secara langsung dapat mengukur intensitas dari cahaya yang dipancarkan () dan secara tidak langsung cahaya yang diabsorbsikan (o), jadi tergamtung pada spektrum elektromagnetik yang diabsorbsi oleh benda.Spektrofotometrimerupakan salah satu metode dalam kimia analisis yang digunakan untuk menentukan komposisi suatu sampel baik secara kuantitatif dan kualitatif yang didasarkan pada interaksi antara materi dengan cahaya.Untuk sistem spektrofotometri, UV-Vis paling banyak tersedia dan paling populer digunakan. Spektrofotometri UV-Vis melibatkan energi elektronik yang cukup besar pada molekul yang dianalisis, sehingga spektrofotometri UV-Vis lebih banyak dipakai untuk analisis kuantitatif dibandingkan kualitatif. Keuntungan dari spektrofotometer untuk keperluan analisis kuantitatif adalah dapat digunakan secara luas, memiliki kepekaan yang tinggi, keselektifannya cukup baik, dan tingkat ketelitiannya tinggi.Spektrofotometri UV-Vis adalah anggota teknik analisis spektroskopik yang memakai sumber REM (RadiasiElektromagnetik) antara lain ultraviolet dekat (190-380 nm) hingga sinar tampak (380-780 nm) dengan memakai instrumen spektrofotometer. Sebagai sumber sinar dapatdigunakan lampu deuterium (Khopkar,2003). Sedangkan materi dapat berupa atom dan molekul namun yang lebih berperan adalah elektron valensi.

Kelebihan spektrometer dibandingkan fotometer adalah panjang gelombang dari sinar putih dapat lebih terseleksi. Pada fotometer filter berbagai filter dari berbagai warna yang mempunyai spesifikasi melewatkan trayek panjang gelombang tertentu. Pada fotometer filter tidak mungkin diperoleh panjang gelombang yang benar-benar monokromatis, melainkan suatu trayek panjang gelombang 30-40 nm. Sedangkan pada spektrometer, panjang gelombang yang benar-benar terseleksi dapat diperoleh dengan bantuan alat pengurai cahaya seperti prisma. Berdasarkan hokum Lambert Beer, bila cahaya monokromatik (Io) melalui suatu media maka sebagian cahaya tersebut diserap (Ia) sebagian dipantulkan (Ir) dan sebagian lagi dipancarkan (It).Pada percobaan ini bahan yang digunakan adalah bahan yang menghasilkan pigment seperti daun ketapang, buah leunca, dan wortel. 1. Daun ketapangPercobaan dengan menggunakan daun ketapang dimulai dengan mengencerkan ekstrak daun ketapang pada tabung reaksi. Ekstrak daun ketapang di encerkan menggunakan pelarut air hingga . Sehingga ekstrak daun ketapang yang tadinya berwarna hijau pekat berubah menjadi warna bening ke hijauan. Setelah di encerkan, sampel yang berada pada tabung reaksi diambil dan di masukan kedalam kuvet hingga batas yang terdapat pada kuvet. Namun sebelum dimasukkan larutan tersebut kedalam kuvet, kuvet harus dalam posisi telah dikalibrasi dan spektrofotometri telah dinyalakan. Selanjutnya proses scanning dilakukan pada mede photometric dari 200nm-400nm dan kurva yang terbentuk dapat difoto maupun dicetak untuk menentukan panjang gelombang maksimal. Pada percobaan dengan menggunakan daun ketapang panjang gelombang maksimal yang terbentuk adalah 210,70 nm dan absorbansi terbesar 0,455. 2. Buah leuncaPercobaan dengan menggunakan buah leunca dimulai dengan mengencerkan ekstrak buah leunca pada tabung reaksi. Ekstrak buah leunca di encerkan menggunakan pelarut air hingga . Setelah di encerkan, sampel yang berada pada tabung reaksi diambil dan di masukan kedalam kuvet hingga batas yang terdapat pada kuvet. Namun sebelum dimasukkan larutan tersebut kedalam kuvet, kuvet harus dalam posisi telah dikalibrasi dan spektrofotometri telah dinyalakan. Selanjutnya proses scanning dilakukan pada mede photometric dari 200nm-400nm dan kurva yang terbentuk dapat difoto maupun dicetak untuk menentukan panjang gelombang maksimal. Pada percobaan dengan menggunakan buah leunca panjang gelombang maksimal yang terbentuk adalah 214,10 nm dan absorbansi terbesar 0,817.

3. wortelPercobaan dengan menggunakan wortel dimulai dengan mengencerkan ekstrak wortel pada tabung reaksi. Ekstrak wortel di encerkan menggunakan pelarut air hingga . Setelah di encerkan, sampel yang berada pada tabung reaksi diambil dan di masukan kedalam kuvet hingga batas yang terdapat pada kuvet. Namun sebelum dimasukkan larutan tersebut kedalam kuvet, kuvet harus dalam posisi telah dikalibrasi dan spektrofotometri telah dinyalakan. Selanjutnya proses scanning dilakukan pada mede photometric dari 200nm-400nm dan kurva yang terbentuk dapat difoto maupun dicetak untuk menentukan panjang gelombang maksimal. Pada percobaan dengan menggunakan wortel panjang gelombang maksimal yang terbentuk adalah 213,10 nm dan absorbansi terbesar 0,097.

V. PENUTUP

A. Kesimpulan1. Spektrofotometri adalah suatu metode analisis yang berdasarkan pada pengukuran serapan sinar monokromatis oleh suatu lajur larutan berwarna pada panjang gelombang yang spesifik dengan menggunakan monokromator prisma atau kisi difraksi dan detektor vacuum phototube atau tabung foton hampa.2. Prinsip kerja spektrofotometer UV-Vis adalah interaksi yang terjadi antara energi yang berupa sinar monokromatis dari sumber sinar dengan materi yang berupa molekul.3. Spektrofotometer terdiri dari bagian-bagian yang penting, yaitu sumber cahaya, monokromator,kuvet, detektor,danamplifier.4. Semakin besar nilaiabsorbansimakasemakin besar pula konsentrasi sampel yang didapat.5. Semakin pekat larutan maka semakin besar konsentrasi zat pada larutan tersbut.

B. Saran Sebaiknya pada praktikum spektrofotometri dibagi menjadi kelompok kelompok kecil lagi agar praktikan lebih efektif dan lebih dapat mengetahui prinsip kerja serta cara penggunaan spektrofotometri dengan benar. Dan juga praktikan diberikan pertanyaan untuk mengisi pembahasan agar pembahasan menjadi lebih efektif dan lebih mendalam.

DAFTAR PUSTAKACheeMun, F. 2003. Ketapang (Cattapa) leaves-black water : Understanding black water. INBS Forum Index. Http://www.joyabetta.com/. Kunjungan :Senin, 15 Juni 2015, 3:58:28 PMDelia, Kimura M. 2004. Harvest Plus Hand book for Carotenoid Analysis 2nd edition. Washington: Harvest Plus Technical Monograph.Hardhiko, R.S., A.G. Suganda, dan E.Y. Sukandar. 2004. Aktivita santi mikroba ekstrak etanol, ekstrak air daun yang dipetik dan daun gugur pohon ketapang (Termin alia cattapaL.). Acta Pharmaceutica Indonesia. XXIX, 129-133.Hardjadi. 1990. Ilmu Kima Analitik Dasar.Jakarta: PT Gramedia.Khopkar. 2002. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta: Universitas Indonesia.Khopkar. 2003. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta: Universitas IndonesiaKumalaningsih S. 2006. Anti oksidan alami. Surabaya: TrubusAgrisana.Linder MC. 1991. Nutritional Biochemistry and Metabolism with Clinical Applications. Ed 2nd. California: Pretice-Hall International Inc. Nishigaki, Waspodo IS. 2007. Khasiat Buah Merah Sebuah Kajian di Jepang. Jakarta: Cindy Printing. Sitorus, M. 2009. Spektroskopi Elusidasi Struktur Molekul Organik Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu.Tropical Aquaworld. 2006. Termin alia cattapaL. Http://www.tropical-aquaworld.com/ terminaliae.htm. Kunjungan :Senin, 15 Juni 2015, 3:19:06 PM.Underwood, A. L dan R.A. Day. J. R. 1996. Analisis Kimia Kuantitatif edisi Kelima. Jakarta: Penerbit Erlangga.

LAMPIRAN