ki+gendeng+pamungkas+si+pencabut+800+nyawa

Download Ki+Gendeng+Pamungkas+Si+Pencabut+800+Nyawa

If you can't read please download the document

Upload: arief7

Post on 01-Jan-2016

38 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

1 Pertobatan Ki Gendeng Pamungkas Si Pencabut 800 Nyawa Ketika Ki Gendeng Pamungkas 'lumpuh', tiba-tiba dia bisa berjalan. Karena saat itu dia dapat rasakan ada yang memegang tangan kanannya. Bahkan putrinya berbicara bahwa ada orang yang memegang tangannya. Siapa orang yang menggandengnya, dia tidak mengenalnya. Namun, putrinya dengan agak ketakutan menyatakan, yang menggandeng dirinya adalah Tuhan Yesus. Ki Gendeng pusing dan bingung. Bahkan, tak percaya. Soalnya, enggak mungkin Tuhan yesus hadir di tempat mereka. Apalagi, latar belakang kepercayaan mereka bukan pengikut 'YESUS'. Tapi yang jelas, saat ini kakinya sudah sembuh dan Ki Gendeng sudah bisa berjalan lagi. Sebelumnya, ibunya juga meyakinkan dirinya bahwa yang menggandeng Ki Gendeng Pamungkas ketika lumpuh itu adalah Yesus. Pikir Ki Gendeng, enggak mungkin ibunya berbohong padanya. Sehingga dia menyadari Dan percaya bahwa YESUSlah yang menggandengnya ketika dia lumpuh. Siapa pun tahu nama KI GENDENG PAMUNGKAS yang lahir di Surabaya, 14 Oktober 1947 lalu itu adalah sosok populer yang juga hidup dalam dunia ramal-meramal. Namun, sejak tahun 1998 lalu, Ki Gendeng Pamungkas yang menyukai 'Jet Sky' ini menyatakan dirinya ingin mengikut Yesus Kristus meski diakuinya tidak mudah. Anak nomor tiga dari lima bersaudara ini mengaku, dia dibesarkan di tengah-tengah keluarga yang taat dan kuat tradisinya. Dia sendiri juga tidak mengetahui kenapa Ki Gendeng ini sangat senang dengan ilmu kebatinan dan ilmu hitam. Hingga suatu saat dikala dia beranjak dewasa, Ki Gendeng sudah memiliki ilmu 'magic' dan mulai mempraktekkan pada teman-temannya. Malah ketika masih di SMP, dia sudah beberapa kali menyembuhkan teman-teman sekolahnya dari sakit. Bahkan pernah guru mereka sedikit galak, dia santet jadi 'batuk-batuk'. Seiring dengan pertambahan usianya, ilmu Ki Gendeng yang bernama asli Isannmarsadi pun semakin tinggi 2 kelasnya. Sudah banyak daerah dan guru tempat dia untuk mencari 'ilmu magic' itu hingga namanya semakin terkenal dan ditakuti. Bahkan, katanya, dia juga sudah jadi perampok ulung dengan dunia keras dan gelap. Sejak tahun 1978, kiprahnya di dunia hitam mulai berjalan pesat. Banyak lawan-lawan gelap yang sudah ditaklukkan dan disantet olehnya. Bahkan mencabut nyawa mereka. "Jika dihitung-hitung, sudah 800 orang kehilangan nyawa akibat santetnya. Ki Gendeng ini juga mengakui bahwa dia juga salah seorang yang ikut terlibat dalam perusakan gereja, serta sempat menyatakan diri sebagai orang yang anti orang-orang Kristen. Dunia itulah yang menjadi tumpuan penyambung hidupnya. LUMPUH Ki Gendeng menikah dengan wanita yang berlainan suku denganya, namun menolak mmenuturkan siapa namanya dan dari mana asalnya. Namun, yang jelas dengan pernikahan itu, diakuinya dia sudah memiliki lima anak. Dua diantaranya kembar (pria dan wanita) yang kini sedang belajar di California, AS. Sementara anak yang ketiga belajar di Australia, nomor empat di Singapura, serta yangkelima masih di Indonesia. Akunya, selain santet yang dimiliki, dia juga menguasai ilmu Voodoo yang bisa mematikan. Untuk ilmu yang terakhir ini, dia harus berangkat jauh-jauh keluar negeri, Afrika. Dia juga harus rela untuk tidur bersama mayat manusia sebagai syarat mendapatkan ilmu Voodoo tersebut. Soalnya, jika dia memiliki ilmu magic yang tinggi, maka bayaran untuk dia juga tergolong tinggi. Sehingga dia bisa menikmati segala sesuatu yang mahal-mahal dan fasilitas mewah. Termasuk usaha properti dan Pom Bensin yang dirintisnya. Tahun 1998, adalah tahun pertobatan bagi Ki Gendeng. Menurutnya, di Tahun itu dia bersama istri dan anak-anak bisa pergi bersama ke Timur-Tengah Untuk menunaikan suatu tugas rohani. Di tempat yang dituju, dia mengaku kalau Dia tidak mendapat apa-apa, cuma senang-senang saja. "Di 3 sana saya tidak Dapatin apa-apa, cuma senang-senang saja melihat anak dan istri saya," tandasnya. Karena belum mendapatkan sesuatu yang berarti, Ki Gendeng kembali mengulangi perjalanan ke Timur-Tengah beberapa kali, antara lain tahun 1989,1991, dan tahun 1992. Pada tahun '92 ini, Ki Gendeng merasakan sesuatu yang aneh terjadi padanya. Di Timur-Tengah ini, tiba-tiba saja dia mengalami kelumpuhan kaki dan tak bisa berjalan. Waktu itu, ibunya berbicara, "kamu lumpuh karena dosa perbuatan kamu. Jadi kamu harus bertobat saja sekarang". SEMBUH Karena Ki Gendeng lumpuh dan tak bisa berjalan, dia dibawa kembali ke Kamar hotelnya. Di kamar tersebut dia sedang sendiri dan mengunci pintu rapat-rapat. Entah tidak tahu berapa lama, tiba-tiba anaknya yang nomor dua menggedorgedor pintu kamarnyasambil berteriak memberitahu kalau ada kebakaran. Teriakan tersebut ditanggapi dingin olehnya, yang kebetulan juga dia tidak dapat berjalansaat itu. Saat itu juga seorang room boy hotel yang kebetulan beragama Kristen menuturkan, bahwa dia melihat cahaya bersinar terang sekali di ruangan kamar hotelnya. Kembali dia mengunci pintu kamarnya. Dari ruangan yang lain ibunya menelepon supaya dia menenangkan diri dulu lalu kembali berdoa dan bertobat lagi. Untuk menanggapi perkataan ibunya dengan serius, jam tiga sorenya, Ki Gendeng pun sembahyang lagi dan minta pertobatan. Saat sembahyang secara imannya, ibu dan rombongan mereka melihat bahwa Ada orang yang menggandengnya. Namun dia tidak percaya. Ketika Ki Gendeng menanyakan siapa yang menggandengnya, mereka hanya terdiam saja. Tapi tanpa disadarinya dia sudah bisa berjalan saat itu. Dan malah sudah berjalan berkeliling kali. Yang dia dapat rasakan ketika itu adalah bahwa ada 4 yang memegang tangan kanannya. Putrinya berbicara bahwa ada orang yang memegang tangannya. Pertanyaan yang sama pun diarahkan kepada putri kesayangannya tersebut. "Siapa orang yang menggandeng saya. Dengan agak ketakutan, anak perempuan saya itu menjawab "Yesus"," kisahnya. Hal tersebut menjadi suatu pertanyaan besar baginya. Sebab, menurutnya nggak mungkin Yesus hadir di tempatmereka itu. Ki Gendeng masih tidak percaya. Apalagi, imannya saat itu bukan sebagai pengikut 'Yesus'. Hanya dipercayainya saat itu adalah kakinya sudah sembuh dan dapat berjalan kembali. Ibunya datang lagi dan berkata, "kamu tadi digandeng sama Yesus ?". Ki Gendeng pun berfikir lagi. "Enggak mungkin ibunya berbohong. Akhirnya, Dia pun menyadari hal tersebut serta mengakui dan percaya bahwa yang menggandengnya tadi adalah Yesus," katanya. BERTERIMA KASIH Lantas Ki Gendeng bertanya pada mereka, apa yang harus diperbuatnya. Kesimpulannya, dia disuruh berterima kasih pada tuhan yang mereka sembah saat itu. Namun, anaknya yang nomor dua menyarankannya supaya dia berterima kasih kepada Yesus saja. Akhirnya Ki Gendeng berterima kasih seperti yang disarankan anaknya. Tetapi, mungkin karena punya kekuatan 'magic' dan menakutkan orang, kekerasan hati masih tetap mendominasinya. Buktinya, walaupun dia sudah berterima kasih, Ki Gendeng ngggak mau kalau dia dijadikan pengikut Yesus. Sebelum kembali masuk ke kamar hotelnya,dia masih sempat-sempat berbincang-bincang serius dengan room boy hotel tadi. Maenjelang malam kemudian dia nggak bisa tidur memikirkan hal aneh yang terjadi padanya. Sebelumnya, setelah masuk kamar, jendela kamar hotel dibukanya dan dia mendongak ke langit serta bertanya, "benarkah Yesus menggandeng tangan saya ? Saat itu juga saya menantang supaya Yesus itu menampakkan wujud pada dirinya". Ketika itu memang suhu udara di kamarnya dingin sekali. Dan tidak tahu kenapa, dia juga agak susah untuk membalikkan badan. Berkali-kali dia coba tetap saja tak 5 mampu, hingga akhirnya saat dia berhasil membalikkan badan ke belakang dan menoleh, tiba-tiba saja dia melihat suatu cahaya putih yang terang sekali. Melihat cahaya terang yang ada saat itu, sempat membuatnya berfikir, "jangan-jangan ini Yesus. Tapi cahaya ini modelnya seperti yang pernah saya lihat di gambar Yesus". Lalu dia terjatuh dan tak sadarkan diri. Pukul 01 dini hari waktu setempat, Ki Gendeng dan keluarga sembahyang lagi. Di sini juga dia merasakan sesuatu yang lain yang belum pernah ditemuinya. Tiba-tiba saja dia merasakan ada kasih yang menjamahnya. Di negara itulah Ki Gendeng menemukan, mengerti dan dapat menerima 'Kasih Yesus sekaligus sebagai Tuhannya'. KEHILANGAN ILMU DAN DENGAR KHOTBAH Setelah pertemuannya dengan Yesus dan pulang di tanah air, Ki Gendeng ternyata masih menjalankan profesinya sebagai tukang santet. Dia tidak sadar kalau saat dia menerima Yesus sebenarnya dia sudah kehilangan ilmu pamungkas dan 'Voodoo'. Hingga suatu hari ada orang yang minta supaya dia menyantet seseorang dengan langsung dibuat mati atau lumpuh. Tunggu punya tunggu, orang yang disantet juga tidak mati-mati bahkan lumpuh sekali pun tidak, hingga mengecewakan langganannya. Beberapa order juga sudah sempat ditandatangani untuk melakukan penyantetan. Sama seperti yang dialami orang pertama, langgananlangganannya yang Lain pun mengajukan protes sebabilmunya sudah tidak manjur lagi. Karena Tidak mau dipermalukan, Ki Gendeng pun terpaksa mengembalikan uang, biaya para pasien yang sempat diterima dan berkata bahwa dia harus berguru lagi. Menyadari ilmu magic, khususnya Voodoo sudah luntur, maka dia pun menyimpulkan bahwa dia bukan seorang paranormal lagi. Di sisi lain, karena dia sudah menerima Yesus dihatinya, maka dia juga mulai sering mendengar khotbahkhotbah para hamba Tuhan, termasuk ketika itu adalah Pdt.Gilbert Lumoindong. 6 "Kebetulan memang saya suka dengan ceramah-ceramahnya, karena saya pikir lucu, itu pendeta Gilbert," ungkapnya sambil tertawa. Namun, tak diduga dan tak disangkanya ketika Ki Gendeng sedang berada di salah satu bandara, Jakarta untuk melakukan perjalanan, mantan paranormal tersebut bertemu dengan Gilbert, hamba Tuhan yang dianggapnya suka melucu itu. Dengan penuh keyakinan, mantan paranormal inipun menghampiri dan berbicara, "Pak pendeta saya ini penggemar anda"! Lalu dijawab Gilbert :'apa yang kamu lihat dari saya ? karena anda lucu kalau berceramah," timpal Ki Gendeng lagi. Selanjutnya terjalinlah dialog di antara mereka. BUNUH DIRI TAPI ENGGAK 'MATI-MATI' Bak gayung bersambut. Ketika itu Gilbert memang mau berkhotbah ke Surabaya, dan Ki Gendeng juga ingin pulang ke Surabaya. Karena itu, Ki Gendeng minta supaya dia diperkenakan ikut bersama. Selama di perjalanan, Ki Gendeng banyak mempergunakan kesempatan yang ada untuk bertanya seputar Yesus dan rohani Kristen, juga pertobatannya ketika berada di luar Indonesia. Akhirnya, Ki Gendeng juga minta supaya dia ditumpangi tangan dan didoakan. Sejak saat itu, Ki Gendeng mendapat nama baru "Paulus" dan minta supaya mereka terus bisa berhubungan. Tapi hubungan kontak mereka tidak dapat berjalan terus. Kecewa karena tidak dapat lagi menghubungi Gilbert, karena Paulus tidak tahu kalau nomor telepon Gilbert sudah berubah, Ki Gendeng yang sudah bernama Paulus sempat mencari-cari dan coba melakukan kekuatan santet, tetapi tidak berhasil. Menyadari kalau dia selama ini sudah banyak berbuat dosa, seringkali membuatnya sedih dan menyesal. Ki Gendeng pernah berusaha mau menghabisi nyawanya. Termasuk ketika dia mencoba bunuh diri dengan meminum obat pembasmi serangga, memegang arus listrik, tapi nggak mati-mati. Bahkan, ketika ada kerusuhan di Jakarta, Ki Gendeng juga 7 minta dirinya supaya ditembak dengan peluru tajam, namun tetap tidak bisa menghilangkan nyawanya. Secara jujur dia mengakui bahwa sebenarnya tidak mudah baginya untuk melepaskan kuasa kegelapan yang menyelimuti dirinya. Saat ini, kata Ki Gendeng, dia, istri, anak-anak, ibu, kaknya yang pertama dan adiknya yang kelima sudah menerima Yesus seperti dirinya. Paulus atau Ki Gendeng yang bermotto "berikan yang terbaik untuk diri kita sendiri dan sesama" ini, juga memohon supaya dia dan keluarganya dibantu dengan doa.