web viewmakalah ini telah kami susun dengan maksimal dari berbagai ... kesehatan mental kita juga...
TRANSCRIPT
MAKALAH
PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Komunikasi Pendidikan
Disusun Oleh :
Kelompok II
Siska Mustika 20140830034
Rakhmah Riani D.P 20140830048
Putri Bintang Pratiwi 20140830059
Rizky Permana 20140830060
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG
FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2016
KATA PENGANTARDengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah mata kuliah Kyoiku Shinrigaku tentang Komunikasi Pendidikan.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dari berbagai referensi, seperti
buku, jurnal, web, dan pendapat umum. Terlepas dari semua itu, kami menyadari
sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata
bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan
kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah mata kuliah Kyoiku Shinrigaku
tentang. Komunikasi Pendidikan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi
terhadap pembaca.
Yogyakarta, 30 September 2106
Penulis
DAFTAR ISIKATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I TEORI KOMUNIKASI..................................................................................................1
A. Pendahuluan....................................................................................................................1
B. Pengertian Komunikasi...................................................................................................2
C. Definisi Komunikasi.......................................................................................................3
D. Karakteristik Komunikasi...............................................................................................4
E. Fungsi Komunikasi.........................................................................................................4
F. Unsur-unsur Komunikasi................................................................................................4
G. Model Komunikasi..........................................................................................................6
BAB II TEORI PENDIDIKAN.................................................................................................8
A. Pendahuluan....................................................................................................................8
B. Definisi Pendidikan.........................................................................................................8
C. Fungsi Pendidikan...........................................................................................................9
D. Macam-macam Pendidikan...........................................................................................10
BAB III PERKEMBANGAN KONSEP KOMUNIKASI DALAM PENDIDIKAN..............14
A. Komunikasi dalam Pendidikan.....................................................................................14
B. Pengertian Komunikasi Pendidikan..............................................................................14
C. Proses Komunikasi Pendidikan.....................................................................................15
D. Signifikansi Komunikasi Pendidikan............................................................................16
E. Fungsi Komunikasi Pendidikan....................................................................................17
F. Unsur-unsur Komunikasi Pendidikan...........................................................................18
G. Bentuk-bentuk Komunikasi..........................................................................................19
H. Perkembangan Komunikasi dalam Pendidikan.............................................................20
I. Kajian Komunikasi untuk Pembelajaran.......................................................................20
BAB III SIMPULAN...............................................................................................................24
A. Simpulan.......................................................................................................................24
B. Penutup..........................................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................26
Lampiran 1.1 Pembagian Kerja...............................................................................................27
BAB I
TEORI KOMUNIKASIA. Pendahuluan
Komunikasi pada hakekatnya adalah suatu proses social, yaitu sesuatu yang
berlangsung atau berjalan antar manusia. Dalam kehidupan sehari-hari, kita
menggunakan istilah komunikasi dalam arti : berhubungan dengan orang lain,
menyampaikan pernyataan pikiran atau perasaan kepada orang lain, dengan atau tanpa
media. Dalam komunikasi inilah terjadinya interaksi individu dengan lingkungannya.
Yang akhirnya menyebabkan terjadinya proses perubahan perilaku dari yang tidak
tahu menjadi tahu, dari tidak paham menjadi paham dan dari yang sebelumnya tidak
mengacuhkan situasi masa depan menjadi berantusias akan harapan-harapan positif
pada masa yang akan dating.
Komunikasi merupakan sebuah keterampilan yang sangat penting dalam
kehidupan manusia, dimana dapat kita lihat disetiap gerak langkah manusia itu
terdapat komunikasi. Manusia adalah makhluk social yang tegantung satu sama lain
dan mandiri serta saling terkait dengan orang lain dilingkungannya. Satu-satunya alat
untuk berhubungan dengan orang lain dilingkungannya adalah komunikasi, baik
secara verbal maupun non verbal (bahasa tubuh dan isyarat yang banyak dimengerti
oleh suku bangsa).
Komunikasi juga adalah sebuah keniscayaan. Hal ini dapat dicermati, mulai dari
aktivitas setelah bangun tidur sampai menjelang tidur kita pasti telah dan melakukan
komunikasi. Ada aksioma(sebuah pernyataan dimana pernyataan yang kita terima
sebagai suatu kebenaran dan bersifat umum, seta tanpa perlu adanya pembuktian dari kita.
Bisa juga dikatakan adalah sebuah ketentuan yang pasti atau mutlak kebenarannya)
komunikasi yang penting kita ketahui, yaitu:
No Aksioma Komponen
1. Aksioma satu Anda tidak dapat tidak berkomunikasi
2. Aksioma duaSetiap interaksi memiliki dimensi isi dan
hubungan
3. Aksioma tigaSetiap interaksi diartikan oleh bagaimana para
pelaku interaksi menjelaskan kejadian
4. Aksioma empat Pesan itu bersifat digital dan analog
5. Aksioma limaPertukaran komunikasi bersifat simetrik dan
komplementer
Komunikasi atarpribadi sangat penting kebahagiaan hidup kita. Johnson (1981)
menunjukkan beberapa peranan yang disumbangkan oleh komunikasi antarpribadi
dalam rangka menciptakan kebahagiaan hidup manusia.
1. Komunikasi antarpribadi membatu perkembangan intelektual dan social kita
2. Identitas atau jati diri kita terbentuk dalam dan lewat komunikasi dengan orang
lain
3. Pembanding social (social comparision)
4. Kesehatan mental kita juga sebagian besar ditentukan oleh kwalitas komunikasi
atau hubungan kita dengan orang lain.
Agar merasa bahagia, kita membutuhkan konfirmasi dari oaring lain, yakni
pengakuan berupa tanggapan dari orang lain yang menunjukkan bahwa diri kita
normal, sehat dan berharga. Lawan dari konfirmasi adalah diskonfirmasi, yakni
penolakan dari orang lain berupa tanggapan yang menunjukkan bahwa diri kita
abnormal, tidak sehat dan tidak berharga. Semua itu hanya bisa kita peroleh dengan
komunikasi antarpribadi atau dengan orang lain.
B. Pengertian Komunikasi
Istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin, communication, yang bersumber
dari kata communis yang berarti sama. Yang dimaksud dengan sama disini adalah
sama makna atau pengertian. Sehingga orang-orang dikatakan berkomunikasi
(misalnya, bercakap-cakap) apabila didalamnya terdapat kesamaan makna atau
pengertian mengenai apa yang mereka bicarakan.
Dahulu komunikasi dikatakan orang sebagai ‘Plogiston-nya’ masyarakat.
Plogiston berasal dari kata “Phlogiston” yang dapat dipandang sebagai zat yang
mudah terbakar, terdapat di mana-mana seperti kayu, kertas, plastic, besi, arang dan
sebagainya. Keadaaan zat-zat tersebut dianalogikan sama dengan oksigen (setelah
oksigen ditemukan oleh Lavoiser di kemudian hari). Hal ini terjadi karena sifatnya
terdapat di mana-mana maka ia dipakai orang karena salah tafsir saja, untuk
menjelaskan penyeba-penyebab yang sifatnya imajiner artinya penyebab-penyebab
yang tidak dimengerti asal-usulnya. Begitulah anggapan masyarakat yang kurang
memahami makna komunikasi.
Fenomena komunikasi ini berada di mana-mana dan dapat timbul kapan saja
(selama ada interaksi antar manusia) maka segala permasalahan social yang timbul
mungkin saja dipandang sebagai akibat, sedikit-banyak, oleh factor kesalahan atau
kekuarangan komunikasi ini.
Hanya saja kita harus selalu ingat kepada apa yang pernah dikemukakan
Aristoteles dalam bukunya ORGANON bahwa kesuksesan seseorang dalam
masyarakat banyak ditentukan oleh kefasihan orang itu berbicara. Jalaludin rahmat
(1994) mengemukakan bahwa kualitas hidup kita hubungan kita dengan sesame
manusia, dapat ditingkatkan dengan memahami dan memperbaiki komunikasi yang
kita lakukan.
C. Definisi Komunikasi
Ada berbagai definisi tentang komunikasi semuanya tidak ada yang salah,
semuanya mengandung unsur-unsur yang esensial bagi komunikasi. Karena
komunikasi berada dan terjadi di mana-mana maka berbagai definisi menyentuh
semua yang mampu dicapai oleh hakikat komunikasi itu.
Sebuah definisi yang dibuat oleh kelompok sarjana komunikasi yang
mengkhususkan diri pada studi komunikasi antar manusia (human communication)
menjelaskan bahwa : “komunikasi adalah suatu transaksi, proses simbolik yang
menghendaki orang-orang mengatur lingkungannya dengan (1) membangun
hubungan antar sesama manusia; (2) melalui pertukaran informasi; (3) untuk
menguatkan sikap dan tingkah laku orang lain; serta (4) berusaha mengubah sikap dan
tingkah laku itu (Cangara, 2008)”.
Edwin Newman (1948) menjelaskan bahwa komunikasi adalah suatu proses
ketika sejumlah orang diubah menjadi kelompok yang berfungsi. Batasan ini
meninjau unsur integrator di bidang social. Ilmu social dan dunia social tersentuh oleh
prosesnya komunikasi sebagaimana yang dikenal dengan istilah ‘Komunikasi Sosial’.
Menurut Waltzlawick, Beavin, dan Jackson komunikasi adalah “You cannot not
communicate” yang artinya anda tidak dapat tidak berkomunikasi, secara jelas
Waltzlawick, Beavin, dan Jackson mengatakan bahwa komunikasi merupakan sebuah
kebutuhan dalam kehidupan manusia.
D. Karakteristik Komunikasi
Karakteristik komunikasi adalah :
1. Komunikasi adalah suatu proses, komunikasi merupakan serangkaian tindakan
atau peristiwa yang terjadi secara berurutan.
2. Komunikasi adalah upaya yang disengaja dan mempunyai tujuan (dilakukan
dalam keadaan sadar).
3. Komunikasi menuntut adanya partisipasi dan kerjasama dari para pelaku yang
terlibat.
4. Komunikasi bersifat simbolis, komunikasi pada dasarnya merupakan tindakan
yang dilakukan dengan menggunakan lambing-lambang.
5. Komunikasi bersifat transaksional, komunikasi pada dasarnya menuntut dua
tindakan yaitu memberi dan menerima.
6. Komunikasi menembus factor ruang dan waktu. Maksudnya bahwa para pelaku
komunikasi tidak harus hadir pada waktu serta tempat yang sama.
E. Fungsi Komunikasi
Fungsi komunikasi dalam kehidupan sehari-hari adalah :
1. Dapat menyampaikan pikiran atau perasaan.
2. Tidak terasing dan terisolasi dari lingkungan.
3. Dapat mengajarkan atau memberitahukan sesuatu.
4. Dapat mengetahui atau mempelajari dari peristiwa dilingkungan.
5. Dapat mengenal diri sendiri.
6. Dapat memperoleh hiburan atau menghibur orang lain.
7. Dapat mengurangi atau menghilangkan perasaan tegang.
8. Dapat mengisi waktu luang.
9. Dapat menambah pengetahuan dan merubah sikap serta perilaku kebiasaan.
10. Dapat membujuk atau memaksa orang lain agar berpendapat, bersikap atau
berperilaku sebagaimana diharapkan.
F. Unsur-unsur Komunikasi
Komunikasi yang efektif adalah salah satu perbuatan yang paling sukar dan
kompleks yang pernah kita lakukan. Adapun unsur-unsur yang terdapat dalam
komunikasi yaitu :
a. Sumber pesan (komunikator) merupakan orang yang menyampaikan pesan,
(message) kepada orang lain.
b. Pesan (message) merupakan informasi, isi atau materi yang ingin disampaikan.
Dalam pendidikan biasanya materi pelajaran.
c. Perantara (channel) yang digunakan dalam menyampaikan pesan, biasanya dalam
proses pembelajaran perantara dapat berupa papan tulis, OHP dan media-media
pendidikan lainnya.
d. Penerima pesan (komunikan) merupakan orang yang menerima pesan yang
disampaikan oleh komunikator.
e. Umpan bali (feedback) merupakan bagian atu unsur integral dalam komunikasi
yang memungkinkan pembicara atau sumber memonitor proses dan menilai
sukses usaha yang telah dilaksanakan dalam rangka mencapai respon yang
diharapkan dari pihak penerima.
Gambar 1.1 Proses Komunikasi (baganya dibikin ppt ya)
Balikan
Penerima PesanPengirim Pesan
Simbol / IsyaratMengartikan Kode / Pesan
Media (Saluran)
gangguan gangguan
G. Model Komunikasi
1. Pengertian Model
Model adalah representasi simbolik dari suatu benda, proses, system atau
suatu gagagsan. Model dapat berbentuk gambar-gambar grafis, verbal atau
matemaikal. Perbedaan pokok atara teori dengan model adalah teori merupakan
penjelasan, sementara model hanya merupakan representasi. Yang dimaksud
dengan model komunikasi adalah gambaran yang sederhana dari proses
komunikasiyang memperlihatkan kaitan antara satu komponen komunikasi
dengan komponen lainnya.
Secara umum model komunikasi dapat dibagi menjadi lima kelompok, yaitu :
a. Kelompok pertama merupakan model-model dasar
b. Kelompok kedua menyengkut pengaruh personal, penyebaran dan dampak
komunikasi massa terhadap perorangan
c. Kelompok ketiga meliputi model-model tentang efek komunikasi massa
terhadap kebudayaan dan masyarakat
d. Kelompok keempat berisikan model-model yang memusatkan perhatian
terhadap khalayak
e. Kelompok kelima mencakup model-model komunikasi tentang sistem,
produksi, seleksi serta alur media massa.
2. Fungsi Model
Fungsi model ada tiga, yaitu :
a. Melukiskan proses komunikasi
b. Menunjukkan hubungan visual
c. Membantu dalam menemukan dan memperbaiki kemacetan komunikasi.
BAB II
TEORI PENDIDIKANA. Pendahuluan
Pendidikan biasanya berawal saat seorang bayi itu dilahirkan dan berlangsung
seumur hidup. Pendidikan bisa saja berawal dari sebelum bayi lahir seperti yang
dilakukan oleh banyak orang dengan memainkan musik dan membaca kepada bayi
dalam kandungan dengan harapan ia bisa mengajar bayi mereka sebelum kelahiran.
Bagi sebagian orang, pengalaman kehidupan sehari-hari lebih berarti daripada
pendidikan formal. Seperti kata Mark Twain, "Saya tidak pernah membiarkan sekolah
mengganggu pendidikan saya." Anggota keluarga mempunyai peran pengajaran yang
amat mendalam, sering kali lebih mendalam dari yang disadari mereka, walaupun
pengajaran anggota keluarga berjalan secara tidak resmi.
Pada Negara-negara yang sudah berkembang ataupun yang sudah mengalami
stabilitas politik dan agama, pendidikan menjadi perhatian penting bagi masyarakat.
Bahkan pada sekitar waktu peluncuran pesawat dunia tidak lagi hanya
memperhatikan, melainkan menjadi demam memikirkan pendidikan. Masyarakat
mulai ramai memperdebatkan fungsi dan tujuan pendidikan. Beberapa Negara
termasuk Indonesia sudah mulai menekankan pendidikan formal sebagai tempat
latihan serta persiapan tenaga kerja untuk memenuhi kebutuhan lapangan akan tenaga
kerja. Dalam ke-20 ini terjadi perubahan besar mengenai konsepsi pendidikan dan
pengajaran. Perubahan tersebut membawa perubahan pula dalam cara mengajar-
belajar di sekolah.
B. Definisi Pendidikan
Pendidikan sebagai ilmu pengetahuan ilmiah (science) mengalami
perkembangan terus-menerus sebagaimana halnya dengan science. Demikian pula
dengan definisi Pendidikan juga mengalami perkembangan terus-menerus. Sesuai
perkembangannya terdapat tiga definisi pendidikan, yaitu :
a. Definisi Tradisional
Pendidikan dinyatakan sebagai usaha kaum dewasa untuk mendewasakan anak
yang belum dewasa. Dikatakan sebagai definisi tradisional karena telah berjalan
bertahun-tahun bahkan mungkin berabad-abad. Kehidupan dan kedewasaan anak
ditentukan dan diarahkan oleh orang tua bahkan pasangan hidup pun ditentukan
oleh orang tua. Anak dipresepsikan sebagai objek bukan sebagai subjek, maka
pendidikan yang dilakukan baik oleh orang tua maupun institusi pendidikan pada
hakikatnya merupakan usaha orang dewasa untuk mendewasakan anak yang
belum dewasa.
b. Definisi Transisi
Pendidikan dinyatakan bantuan yang diberikan oleh orang dewasa kepada anak
yang belum dewasa dalam rangka mencapai kedewasaannya. Dikatakan sebagai
definisi transisi karena mulai disadari oleh orang tua maupun para guru atau
pendidik bahwa anak seharusnya diberi kebebasan untuk menentukkan dan
mengarahkan dirinya sendiri tentang tujuan hidupnya.
c. Definisi Modern
Pendidikan dinyatakan proses penyadaran yang terjadi karena interaksi berbagai
factor yang menyangkut manusia dan potensinya serta alam lingkungan dan
kemungkinan-kemungkinan di dalamnya. Didalam proses penyadaran tersebut
anak menemukan dirinya dengan kemampuan dan kkelemahannya dan
menemukan alam lingkungannya dengan kemungkinan dan keterbatasan yang
ada. Dikatakan sebagai definisi modern karena setelah melalui penelaahan dan
penelitian yang mendalam ternyata anak mempunyai potensi-potensi yang dapat
dikembangkan menjadi kemampuan-kemampuan yang berguna untuk menghadapi
tantangan dan masalah-masalah dalam hidupnya.
C. Fungsi Pendidikan
Menurut Horton dan Hunt, lembaga pendidikan berkaitan dengan fungsi yang
nyata (manifes) berikut:
Mempersiapkan anggota masyarakat untuk mencari nafkah.
Mengembangkan bakat perseorangan demi kepuasan pribadi dan bagi
kepentingan masyarakat.
Melestarikan kebudayaan.
Menanamkan keterampilan yang perlu bagi partisipasi dalam demokrasi.
Fungsi lain dari lembaga pendidikan adalah sebagai berikut.
Mengurangi pengendalian orang tua. Melalui pendidikan, sekolah orang tua
melimpahkan tugas dan wewenangnya dalam mendidik anak kepada sekolah.
Menyediakan sarana untuk pembangkangan. Sekolah memiliki potensi untuk
menanamkan nilai pembangkangan di masyarakat. Hal ini tercermin dengan
adanya perbedaan pandangan antara sekolah dan masyarakat tentang sesuatu
hal, misalnya pendidikan seks dan sikap terbuka.
Mempertahankan sistem kelas sosial. Pendidikan sekolah diharapkan dapat
mensosialisasikan kepada para anak didiknya untuk menerima perbedaan
prestise, privilese, dan status yang ada dalam masyarakat. Sekolah juga
diharapkan menjadi saluran mobilitas siswa ke status sosial yang lebih tinggi
atau paling tidak sesuai dengan status orang tuanya.
Memperpanjang masa remaja. Pendidikan sekolah dapat pula memperlambat
masa dewasa seseorang karena siswa masih tergantung secara ekonomi pada
orang tuanya.
Menurut David Popenoe, ada empat macam fungsi pendidikan yakni sebagai berikut:
Transmisi (pemindahan) kebudayaan.
Memilih dan mengajarkan peranan sosial.
Menjamin integrasi sosial.
Sekolah mengajarkan corak kepribadian.
Sumber inovasi sosial.
D. Macam-macam Pendidikan
1. Pendidikan Formal
Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang
terdiri atas pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah,
dan pendidikan tinggi. Pendidikan formal terdiri dari pendidikan formal berstatus
negeri dan pendidikan formal berstatus swasta.
Satuan pendidikan penyelenggara
Taman Kanak-kanak (TK)
Raudatul Athfal (RA)
Sekolah Dasar (SD)
Madrasah Ibtidaiyah (MI)
Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Madrasah Tsanawiyah (MTs)
Sekolah Menengah Atas (SMA)
Madrasah Aliyah (MA)
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK)
Perguruan tinggi
Akademi
Politeknik
Sekolah Tinggi
Institut
Universitas
2. Pendidikan Nonformal
Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang
dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Hasil pendidikan nonformal
dapat dihargai setara dengan hasil program pendidikan formal setelah melalui
proses penilaian penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk oleh Pemerintah atau
Pemerintah Daerah dengan mengacu pada standar nasional pendidikan.
Sasaran
Pendidikan nonformal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang
memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti,
penambah, dan/atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka
mendukung pendidikan sepanjang hayat.
Fungsi
Pendidikan nonformal berfungsi mengembangkan potensi peserta didik
dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan
fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian profesional.
Jenis
Pendidikan nonformal meliputi pendidikan kecakapan hidup,
pendidikan anak usia dini, pendidikan kepemudaan, pendidikan
pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan,
pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja. Pendidikan kesetaraan
meliputi Paket A, Paket B dan Paket C, serta pendidikan lain yang
ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik seperti: Pusat
Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), lembagakursus, lembaga pelatihan,
kelompok belajar, majelis taklim, sanggar, dan lain sebagainya,
serta pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan
peserta didik.
Satuan pendidikan penyelenggara
Kelompok bermain (KB)
Taman penitipan anak (TPA)
Lembaga kursus
Sanggar
Lembaga pelatihan
Kelompok belajar
Pusat kegiatan belajar masyarakat
Majelis taklim
Kursus dan pelatihan diselenggarakan bagi masyarakat yang memerlukan
bekal pengetahuan, keterampilan, kecakapan hidup, dan sikap untuk
mengembangkan diri, mengembangkan profesi, bekerja, usaha mandiri,
dan/atau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
3. Pendidikan Informal
Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan yang
berbentuk kegiatan belajar secara mandiri. Hasil pendidikan informal diakui sama
dengan pendidikan formal dan nonformal setelah peserta didik lulus ujian sesuai
dengan standar nasional pendidikan.
Contoh
Agama
Budi pekerti
Etika
Sopan santun
Moral
Sosialisasi
Penyelenggara
Keluarga
Lingkungan
BAB III
PERKEMBANGAN KONSEP
KOMUNIKASI DALAM PENDIDIKANA. Komunikasi dalam Pendidikan
Secara umum cakupan dari pendidikan formal meliputi tiga hal, yaitu :
managemen pendidikan, kurikulum, dan bimbingan. Ketiga unsur tersebut harus
berjalan secara selaras agar proses pendidikan dapat berlangsung secara maksimal dan
mencapai tujuan-tujuan yang dimaksud.
Manajemen pendidikan berkenaan dengan pengelolaan berbagai sumber daya
pendidikan yang ada, yang meliputi orang, kurikulum, sarana-prasarana, keuangan,
dan lain sebagainya yang terarah pada pencapaian tujuan-tujuan pendidikan. Untuk
menacapai tujuan-tujuan pendidikan tersebut, maka kordinasi atar orang-orang yang
menangani berbagai bagian dari organisasi pendidikan (misalnya, kepala sekolah,
wakil kepala, bendahara, para pembantu kepala sekolah, wali kelas, guru, konselor,
dan yang lainnya) perlu terjalin dengan rapi.
Peranan interpersonal meliputi tiga, yaitu : (1) peranan tokoh (figurehead), (2)
peranan pemimpin (leader role), dan (3) peranan penghubung (liaison role). Menurut
Lingren dalam Effendy (2005:17), “effective leadership means effective
communication” yang artinya kepemimpinan yang efektif berarti komunikasi yang
efektif.
Pelaksanaan komunikasi dalam proses pendidikan salah satunya yaitu dengan
bimbingan. Pelaksanaan komunikasi dalam proses bimbingan ini biasanya tatap
muka, lisan dan langsung secara interaktif. Namun dengan perkembangan teknologi
komunikasi saat ini, pelaksanaan bimbingan tidak hanya bisa berlangsung secara tatap
muka langsung dan lisan melainkan juga dengan perantaraan media komunikasi dan
bahkan melalui bahasa tulis secara interaktif.
A.
B. Pengertian Komunikasi Pendidikan
Menurut UU RI Nomor 20 Th 2003 tentang sikdiknas, pasal 1 ayat (1) yaitu
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan sepiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa, dan Negara.
Istilah Komunikasi Pendidikan masih belum familiar baik di kalangan peminat
kajian komunikasi, civitas akademia maupun khalayak umum di tanah air ini. Bidang
ini tak sementereng komunikasi politik, komunikasi bisnis, komunikasi pemasaran,
komunikasi organisasi, komunikasi antarbudaya dan lain-lain. Komunikasi
pendidikan merupakan sebuah proses dan kegiatan komunikasi yang dirancang secara
khusus untuk tujuan meningkatkan nilai tambah bagi pihak sasaran, yang sebenarnya
dalam banyak hal adalah untuk meningkatkan literasi pada banyak bidang yang
bernuansa teknologi, komunikasi, dan informasi. Komunikasi pendidikan yang
dimaksud adalah komunikasi yang sudah merambah atau menyentuh dunia
pendidikan dengan segala aspeknya.
Komunikasi pendidikan akan menunjukan arah proses komunikasi sosial atas
realitas pendidikan. Sebagaimana dikatakan teoretis sosiologi pengetahuan Peter L.
Berger dan Thomas Luckman dalam Social Construction Of Reality. Realitas itu
dikonstruksi oleh makna-makna yang dipertukarkan dalam tindakan dan interaksi
individu-induvidu.
Sesungguhnya komunikasi pendidikan memiliki posisi penting baik dalam
konteks kajian di ranah keilmuan komunikasi dan keilmuan pendidikan maupun
sebagai skill praktis yang dapat menunjang proses pendidikan itu sendiri.
Makna komunikasi pendidikan secara sederhana adalah komunikasi yang terjadi
dalam suasana pendidikan. Disini komunikasi tidak lagi bebas tetapi dikendalikan dan
dikondisikan untuk tujuan-tujuan pendidikan.
Berdasarkan uraian diatas, maka komunikasi pendidikan adalah suatu tindakan
yang memberikan kontribusi yang sangat penting dalam pemahaman dan praktik
interaksi serta tindakan seluruh individu yang terlibat dalam dunia pendidikan.
C. Proses Komunikasi Pendidikan
Proses pembelajaran pada hakikatnya adalah proses komunikasi, penyampaian
pesan dari pengantar kepenerima. Pesan yang disampaikan berupa isi atau ajaran yang
ditujukan kedalam symbol-simbol komunikasi, baik verbal (kata-kata dan tulisan)
maupun non verbal. Proses ini dinamakan encoding. Penafsiran symbol-simbol
komunikasi tersebut oleh siswa dinamakan decoding.
1. Komunikasi Verbal
Komunikasi verbal (verbal communication). Merupakan salah satu bentuk
komunikasi yang disampaikan kepada pihak lain melalui tulisan (written) dan
lisan (oral). Mengirimkan sesuatu kepada seseorang, atau menelepon orang tua,
teman pacar; berbincang-bincang atau mengobrol dengan teman, membaca puisi
di depan kelas, mempresentasikan makalah dalam suatu acara seminar, membaca
surat kabar, majalah, jurnal, mendengarkan radio, menonton televise dan
sejenisnya, merupakan contoh bentuk-bentuk komunikasi verbal.1
2. Komunikasi Nonverbal
Sebelum manusia menggunakan kata-kata, manusia telah menggunakan gerakan-
gerakan tubuh, atau lebih dikenal dengan bahasa isyarat (body langguage) sebagai
alat untuk berkomunikasi dengan orang lain. Seperti menggigit gigi untuk
menunjukkan kemarahan (dalam bahasa jawa disebut getem-getem). Tersenyum
dan berjabat tangan dengan orang lain untuk mewujudkan rasa senang, simpati
dan penghormatan. Membuang muka untuk menunjukkan sikap tidak senang
terhadap orang lain. Menggelengkan kepala untuk menunjukkan sikap menolak.
Itu semua adalah bentuk contoh komunikasi nonverbal.
Dalam komunikasi nonverbal orang dapat mengambil suatu kesimpulan tentang
berbagai macam perasaan orang. Baik rasa senang, benci, cinta, rindu dan
berbagai macam perasaan lainya. Komunikasi nonverbal memiliki sifat yang
kurang terstruktur sehingga sulit di pelajari
D. Signifikansi Komunikasi Pendidikan
Menurut yusuf signifikansi komunikasi pendidikan terjadi pada proses sebagai
berikut :
a. Kegagalan komunikasi pendidikan atau komunikasi intruksional yang sering
terjadi dilapangan, tampaknya lebih banyak disebabkan oleh salah satu unsure
dalam komponen terjadinya proses pendidikan dan instruksional, yang dalam
pandangan psikologi kognitif disebut sebagai struktur kognitif seseorang, baik
dalam kedudukannya sebagai komunikator.
1
b. Para guru dan praktisi kominikasi instruksional dilapangan sering tidak
memahami beragam pendekatan dalam pelaksanaan instruksionalnya.
c. Aspek-aspek psikologi, seperti kemampuan dan kapasitas kecerdasan yang
dimiliki oleh manusia, minat, bakat, motifasi, perhatian, sensasi, persepsi, ingatan,
retensi, factor lupa, kemampuan mentransfer dan berfikir kognitif, sering tidak
dapat perhatian dalam kegiatan komunikasi pendidikan terutama oleh
komunikator instruksional.
d. Model komunikasi terbuka tampanya lebih cocok untuk ditetapkan dalam kegiatan
pendidikan, termasuk didalmnya kegiatan instruksional karena sifatnya yang lebih
dapat memberi peluang untuk saling mengontrol kesalahan-kesalahan yang
mungkin ada, baik bagi komunikator sendiri maupun bagi komunikan belajar
(sasaran).
e. Dalam pandangan psikologi belajar kognitif, proses komunikasi dapat berjalan
dengan lancar dan mempunyai arti yang jelas jika antara informasi yang satu dan
informasi yang lain terdapat kaitan atau rangkaian yang terkeit dalam struktur
kognitif seseorang.
f. Komunikator pendidikan jika ingin menjalankan fungsinya dengan sebaik-
baiknya, diisyaratkan menggunakan dengan logika berfikir yang sama dengan
logika berfikir yang dimiliki oleh pihak komunikan belajar (sasaran).
g. Para komunikator praktissi lapangan sering tidak memanfaatkan sumber-sumber
belajar yang tersedia dipusat sumber belajar bersama yang dikelola oleh
perpustakaan.
h. Memanfaatkan media instructional. Para komunikator pendidikan belum banyak
memanfaatkan multimedia untuk tujuan instruksional.
E. Fungsi Komunikasi Pendidikan
Dalam suatu organisasi komunikasi mempunyai beberapa fungsi. Hal ini
sebagaimana menurut Efendi bahwa fungsi komunikasi adalah :
Fungsi Informatif
Maksudnya,komunikasi berfungsi memberi keterangan, memberi data atau fakta
yang berguna bagi segala aspek kehidupan manusia. Dengan melalui
komunikasi maka apa yang ingin disampaikan oleh guru kepada muridnya dapat
diberikan dalam bentuk lisan ataupun tertulis.
Fungsi Edukatif
Maksudnya,komunikasi berfungsi mendidik masyarakat, mendidik setiap orang
dalam menuju pencapaian kedewasaan bermandiri. Seseorang bisa banyak tahu
karena banyak mendengar, banyak membaca dan banyak berkomunikasi.
Fungsi Persuasif
Maksudnya ialah bahwa komunikasi sanggup “membujuk” orang untuk
berperilaku sesuai dengan kehendak yang diinginkan oleh komunikator.
Membangkitkan pengertian dan kesadaran komunikan, baik bersifat motivasi
maupun bimbingan, bahwa apa yang kita sampaikan akan memberikan
perubahan sikap, tetapi berubahnya adalah atas kehendak sendiri(bukan
dipaksakan). Perubahan tersebut diterima atas kesadaran sendiri.
Fungsi Rekreatif
Dapat menghibur orang pada saat yang memungkinkan. Seperti, mendengarkan
dongen dan membaca bacaan ringan.
F. Unsur-unsur Komunikasi Pendidikan
Adapun unsur-unsur komunikasi dalam pendidikan yaitu :
1. Subjek yang dibimbing (peserta didik) yang dimana dalam proses komunikasi
berperan sebagai komunikan yang dimana menerima pesan yang disampaikan
oleh komunikator (pendidik).
2. Orang yang membimbing (pendidik) yang dimana dalam proses komunikasi
berperan sebagai komunikator yang menyampaikan pesan/ informasi yang
biasanya berupa materi pelajaran.
3. Interaksi antara peserta didik (komunikan) dengan pendidik (komunikator).
4. Ke arah mana bimbingan di tujukan (tujuan pendidikan). Tujuan pendidika juga
sangat di pengaruhi oleh apakah komunikasinya berjalan efektif atau tidak.
5. Pengaruh yang diberikan dalam bimbingan (materi pendidikan).
6. Cara yang digunakan dalam bimbingan (alat dan metode) merupakan proses
komunikasi berlangsung dalam artian bagaimana merode pengajaran yang
dilakukan. Peserta didik akan dapat menangkap materi pelajaran jika komunikasi
berjalan dengan efektif.
7. Tempat di mana peristiwa berlangsung (lingkungan pendidikan).
G. Bentuk-bentuk Komunikasi
Proses pembelajaran kadang terjadi hanya dengan melalui penjelasan guru dan
siswa mendengar, interaksi semacam ini kurang optimal jika dikaitkan dengan peran
komponen-komponen komunikasi, khususnya komponen komunikan atau audiens
dalam hal ini siswa.
Ada dua bentuk komunikasi yang bisa dijadikan dasar dalam mengembangkan
interaksi pembelajaran oleh pendidik, yaitu Casual Dynamic Communication dan
Formal Dynamic Interaction.
1. Casual Dynamic Communication
Label bentuk ini dipakai untuk interaksi di antara dua orang yang dilakukan
secara santai. Bentuk komunikasi ini memiliki kemungkinan empat jenis interaksi
yang mungkin akan terwujud sebagai akibat generalisasi yang terjadi. Pertama,
kerangka ini menunjukkan bahwa begitu banyak interaksi-interaksi yang merupakan
sebuah hasil dari pola pada satu kehidupan yang terus-menerus. Interaksi ini terjadi
dalam berbagai alasan dan keadaan.
Kedua, interaksi ini mungkin menjadi interaksi social yang merupakan hasil dari
dekatnya letak geografis para pelakunya. Ketiga, bisa juga didefinisikan seperti yang
termasuk dalam interaksi santai atau nonformal. Keempat, bisa juga didefinisikan
seperti yang termasuk ke dalam transaksi nonformal.
Ilustrasi dalam bentuk komunikasi ini setidaknya dapat menjadi landasan
bertindak juga, ketika seorang pendidik atau guru akan menjelaskan pengetahuan
tertentu. Dengan menunjukkan media atau alat peraga tertentu, maka komunikasi
dengan bentuk ini interaksi akan menjadi aktif, khususnya akan terjadi pemikiran-
pemikiran yang menunjukkan upaya pengolahan dan pemahaman pesan oleh audiens
terhadap pesan yang tersimpan dalam benda yang dijadikan alat oleh guru untuk
menjelaskan pengetahuan yang dimaksud.
2. Formal Dynamic Interaction
Bentuk komunikasi ini berguna untuk melakukan diagnostic informasi lemah,
yaitu menelaah dan melihat kesulitan-kesulitan yang dialami oleh siswa mengenai
suatu materi pembelajaran yang dilakukan saat guru melakukan tanya jawab. Metode
tanya jawab dalam pendekatan pendidikan biasanya disebut dengan kemampuan
bertanya diagnostic, maka jika dikaitkan dengan bentuk komunikasi secara formal
dynamic, hasilnya akan lebih sempurna dan kaya akan informasi yang menjadi
ganjalan siswa.
H. Perkembangan Komunikasi dalam Pendidikan
Komunikasi dalam pendidikan prosesnya berlangsung secara primer, yaitu
proses penyampaian pikiran dan/atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan
menggunakan lambang seperti bahasa, kias, isyarat, gambar, warna, dan lain
sebagainya secara langsung mampu menerjemahkan pikiran dan/atau perasaan
komunikator kepada komunikan.
Komunikasi sekunder skalanya masih lebih kecil daripada proses komunikasi
primer. Contoh komunikasi sekunder yang berlangsung di sekolah adalah
pengumuman tertulis, melaksanakan tugas membaca buku teks/artikel, pembuatan
surat-surat, dan lain sebagainya.
Dengan kemajuan teknologi komunikasi guru-guru menjadi sangat diutungkan.
Selain memudahkan mereka dalam memepersiapkan materi ajar, mereka juga
memiliki banyak alternatif untuk kegiatan pembelajaran serta mampu menghemat
baik itu tenaga, biaya, maupun waktu dalam pelaksanaan pembelajaran.
Di era informasi yang mana informasi melimpah ruang dari segala penjuru dunia
yang dapat diakses melalui internet, para guru pun dapat memanfaatkannya baik itu
untuk pengembangan profesinya maupun untuk pembelajaran siswa. Sekalipun
demikian, guru-guru pun harus hati-hati dalam menggunakan teknologi canggih ini
karena tidak semua informasi yang tersedia dalam dunia maya tersebut itu baik bagi
anak didik. Terdapat banyak sekali informasi sampah yang manfaatnya sangat sedikit,
atau bisa dikatakan tidak ada manfaatnya atau bahkan merusak.
I. Kajian Komunikasi untuk Pembelajaran
1. Kajian Retorika dalam Pembelajaran
Harlord D. Laswell dalam Efendi (1986, h.13) mengatakan bahwa cara yang
terbaik untuk menjelaskan kegiatan komunikasi ialah dengan menjawab
pertanyaan: “who say what in which channel to whom with what effect”. Dari
pernyataan ini maka terihat bahwa komponen yang membentuk proses
komunikasi atar manusia cenderung terdiri dari komponen Komunikator, Pesan,
Komunikan, Media, dan dampak dalam bentuk tingkah laku. Maka dapat
digambarkan proyeksi dari komponen komunikasi tersebut sebagai berikut:
(bagannya dibikin ppt ya)
Dari gambar di atas maka definisi-definisi komunikasi yang dikemukakan oleh
para ahli menunjukkan bahwa komunikasi juga berfungsi sebagai:
a. Social integrator (pemersatu)
b. Motivator
c. Social control (pengendali)
d. Togetherness / sharedness (Berbagi)
e. Differentiator (pembeda)
Akibat yang muncul dari implementasi fungsi-fungsi tersebut tidak
menutup kemungkinan terjadinya pertentangan antara etika dan aliran pragmatis
(yang sering mengabaikan aspek-aspek etika), misalnya dalam iklan-iklan dan
proses pendidikan. Inilah alasannya mengapa pembinaan karakter menjadi factor
inti bagi kredibilitas seorang komunikator.
Dalam dunia pendidikan, Aristoteles sering mengemukakan perlunya
penyesuaian diri seorang komunikator kepada situasi para pendengarnya, dalam
arti seorang pendidik harus pandai dalam menentukan pilihan strategi
pembelajaran. Dalam komunikasi seorang guru harus menguasai teknik Retorika,
atau dengan kata lain “menjelaskan, menerangkan” dan istilah lainnya yang
dibutuhkan guru dalam rangka mengajar siswa untuk memahami isi pesan
pembelajaran
Komunikator Pesan Komunikasi
Media ChannelDampak dalam bentuk pikiran
Berikut adalah aturan retorika yang terbagi ke dalam lima unsur dasar,
yaitu:
a. Invensi
Invensi yaitu urutan argumentasi, yang merupakan pedoman pokok dalam
melakukan proses komunikasi. Argumentasi yang disampaikan oleh sumber
pesan (komunikator) harus mengikuti sistematika keumuman yang bisa
dipahami oleh penerima informasi. Invensi ini keadaannya tidak menetap
tetapi disesuaikan dengan situasi dan kondisi di mana komunikator berada.
b. Disposisi
Hubungan dengan retorika ini disposisi membawa pemahaman kita pada aspek
pengorganisasian atau pengaturan ide. Selama proses retorika berlangsung
maka komunikator perlu mengontrol sistematika pengelolaan ide-ide yang
disampaikan agar selalu mendukung tujuan utama dari retorika tersebut.
c. Elokusi
Yaitu gaya bahasa dalam hal pemilihan kata. Retorika akan menarik perhatian
si pendengar dan mampu menggugah pikirannya untuk memahami isi pesan
yang dibicarakan kalau hal ini disampaikan dengan gaya bahasa dengan kata-
kata yang tepat.
d. Ingatan atau Memori
Factor yang harus diperhatikan dalam melakukan pembicaraan, penyampaian
ide, gagasan melalui kalimat dan kata-kata tertentu tentunya selalu
diperhatikan oleh memori atau ingatan. Ingatan yang kuat akan berpengaruh
pada pengembangan ide dengan kalimat dan kata serta urutan argument yang
teratur hingga orang yang diajak bicara mampu menangkap isi pembicaraan.
e. Cara Mengucapkan
Cara pengucapan ini berhubungan dengan teknis, sarana, media yang dapat
dimanfaatkan selama retorika dilakukan. Sifat dan ciri pribadi yang menonjol
dari seorang pembicara memengaruhi cara pengucapan menjadi lebih baik
atau malah menjadi sulit dipahami.
2. Kajian Bidang Ilmu Lain dalam Mengembangkan Pembelajaran
Relevansinya dengan dunia pendidikan khususnya dalam program
pendidikan kelima unsur ini akan berhubungan dengan apa yang disebut what to
teach, who to teach, in what sequence, when to teach, and to whom.
Perkembangan komunikasi selanjutnya dipengaruhi oleh bidang-bidang ilmu lain.
(bagannya dibikin ppt ya)
Psikologi dan
Sosiologi (Psikologi
Sosial)
Studi Komunikasi Bahasa/Budaya
Matematika
BAB III
SIMPULANA. Simpulan
Komunikasi merupakan sebuah keterampilan yang sangat penting dalam
kehidupan manusia, dimana dapat kita lihat disetiap gerak langkah manusia itu
terdapat komunikasi. Komunikasi berhubungan dengan perilaku manusia dan
kepuasan terpenuhinya kebutuhan berinteraksi dengan manusia-manusia lainnya.
Setiap orang membutuhkan hubungan social dengan orang-orang lainnya dan
kebutuhan ini terpenuhi melalui pertukaran pesan yang befungsi sebagai jembatan
untuk mempersatukan manusia yang satu dengan manusia lainnya, yang tanpa
komunikasi akan terisolasi.
Komunikasi pendidikan adalah suatu tindakan yang memberikan kontribusi
yang sangat penting dalam pemahaman dan praktik interaksi serta tindakan seluruh
individu yang terlibat dalam dunia pendidikan. Pelaksanaan komunikasi dalam proses
pendidikan salah satunya yaitu dengan bimbingan.
Sebagai seorang guru tentunya harus memiliki kemapuan yang baik dalam
berkomunikasi. Dikarenakan seorang guru memiliki tugas penting yaitu mencetak
generasi bangsa yang selamat dan bahagia di akhirat dan dunia.
B. Penutup
Mewujudkan diri sebagai agen perubahan bisa dilakukan oleh siapa saja. Tuhan
tidak pernah menciptakan diskriminasi bagi hamba-Nya untuk tampil sebagai agen
perubahan positif. Oleh sebab itu, salah satunya dengan kita memperbaiki komunikasi
kita dengan orang lain dengan cara mempelajari ilmu-ilmu yang berkaitan dengan
komunikasi. Terlebih lagi seorang guru penting baginya untuk dapat memahami dan
mempelajari ilmu-ilmu komunikasi terutama ilmu komunikasi pendidikan.
Semoga anda semua yang telah membaca makalah ini, entah sedikit atau
banyak, bisa mengambil manfaat dari buku ini. Kami menyadari bahwasannya
makalah ini masih memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu, dengan senang hati
kami mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca. Dan tidak lupa kami
mengucapkan banyak terimakasih kepada anda semua yang telah membaca makalah
ini. Makalah ini dibuat semata-mata untuk memeberikan sedikit wawasan kepada para
pembaca mengenai pentingnya komunikasi terutama komunikasi pendidikan
khusunya untuk para guru dan calon guru ditanah air.
DAFTAR PUSTAKA
1. Dr. Seto Mulyadi, M. d. (2016). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.
2. Drs. Wasty Soemanto, M. (2012). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
3. Prof. Dr. Ishak Abdulhak, M. d. (2013). Teknologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya Offset.
4. Diakses dari (http://shallaarif02.blogspot.co.id/) pada Minggu, 02 Oktober 2016 jam
16.35 WIB
5. Diakses dari (http://fitriacholipah.blogspot.co.id/2013/12/macam-macam-
pendidikan.html) pada Minggu, 02 Oktober 2016 jam 14.55 WIB
Lampiran 1.1 Pembagian KerjaBerikut ini adalah pembagian kerja dalam tugas ini:
Nama dan NIM Tugas
Siska Mustika
20140830034
1. Membuat makalah
2. Mencari referensi
3. Editor makalah
4. Presentasi
5. Penjawab pertanyaan
Rakhmah Riani D.P
20140830048
1. Mencari referensi
2. Presentasi
3. Moderator
4. Penjawab pertanyaan
Putri Bintang Pratiwi
20140830059
1. Mencari referensi
2. Presentasi
3. Penulis pertanyaan
4. Penjawab pertanyaan
Rizky Permana
20140830060
1. Editor
2. Membuat Power Point
3. Operator
4. Presentasi
5. Penjawab pertanyaan