keynote speech sosialisasi dak 2014

7
Keynote Speech DIREKTUR JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN PADA ACARA SOSIALISASI KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS TAHUN 2014 Bandung, 6 November s/d 7 November 2013 ----------------------------------------------------------- -------------------------------------- Yth. Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Yth. Para Pejabat Pemerintah Provinsi, Kabupaten dan Kota Penerima Alokasi DAK TA 2014, Yth. Para Pembicara, hadirin peserta sosialisasi Kebijakan DAK 2014, serta tamu undangan yang saya hormati. Assalamu’alaikum Wr. Wb., Selamat pagi, dan salam sejahtera. Pertama-tama, marilah kita panjatkan rasa syukur kita ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas kuasaNyalah pada hari ini kita dapat berkumpul di forum ini untuk menyelenggarakan sebagian tugas-tugas kenegaraan di bidang keuangan, terutama yang berkaitan dengan pelaksanaan kebijakan transfer ke daerah. Selanjutnya, kami mengucapkan terima kasih atas kehadiran para peserta dan tamu undangan, serta para pembicara, baik dari Kementerian Keuangan, Kementerian Dalam Negeri, dan Kementerian Teknis yang akan memaparkan kebijakan DAK TA 2014, mulai dari kebijakan penganggaran dan alokasi, sampai dengan arah kebijakan dan ruang lingkup kegiatan DAK masing-masing bidang, serta pengelolaan DAK di APBD. Tidak lupa pula kami sampaikan ucapan terimakasih dan penghargaan yang 1

Upload: herman-bagindo

Post on 04-Sep-2015

217 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

mo

TRANSCRIPT

Dalam perhitungan alokasi DAU di Indonesia kebijakan hold harmless mempunyai pengertian bahwa tidak ada daerah mendapatkan DAU lebih kecil daripada DAU yang diterimanya pada tahun sebelumnya

Keynote Speech DIREKTUR JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGANPADA ACARA SOSIALISASI KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS TAHUN 2014Bandung, 6 November s/d 7 November 2013-------------------------------------------------------------------------------------------------Yth. Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat,Yth. Para Pejabat Pemerintah Provinsi, Kabupaten dan Kota Penerima Alokasi DAK TA 2014, Yth. Para Pembicara, hadirin peserta sosialisasi Kebijakan DAK 2014, serta tamu undangan yang saya hormati.Assalamualaikum Wr. Wb., Selamat pagi, dan salam sejahtera.

Pertama-tama, marilah kita panjatkan rasa syukur kita ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas kuasaNyalah pada hari ini kita dapat berkumpul di forum ini untuk menyelenggarakan sebagian tugas-tugas kenegaraan di bidang keuangan, terutama yang berkaitan dengan pelaksanaan kebijakan transfer ke daerah. Selanjutnya, kami mengucapkan terima kasih atas kehadiran para peserta dan tamu undangan, serta para pembicara, baik dari Kementerian Keuangan, Kementerian Dalam Negeri, dan Kementerian Teknis yang akan memaparkan kebijakan DAK TA 2014, mulai dari kebijakan penganggaran dan alokasi, sampai dengan arah kebijakan dan ruang lingkup kegiatan DAK masing-masing bidang, serta pengelolaan DAK di APBD. Tidak lupa pula kami sampaikan ucapan terimakasih dan penghargaan yang tinggi atas kesediaan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat untuk membuka acara pada hari ini.Hadirin sekalian yang berbahagia,

Dengan memperhatikan hasil pembahasan antara Pemerintah dan DPR-RI dalam rangka Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tahun 2014, telah disepakati arah kebijakan transfer ke daerah tahun 2014 sebagai berikut:

1. meningkatkan kapasitas fiskal daerah serta mengurangi kesenjangan fiskal antara pusat dan daerah, serta antar daerah,

2. meningkatkan transparansi, akuntabilitas, dan ketepatan waktu pengalokasian dan penyaluran anggaran transfer ke daerah,3. meningkatkan kualitas pelayanan publik di daerah dan mengurangi kesenjangan pelayanan publik antar daerah,

4. mendukung kesinambungan fiskal nasional,5. meningkatkan sinkronisasi antara rencana pembangunan nasional dengan pembangunan daerah, 6. meningkatkan perhatian terhadap pembangunan di daerah tertinggal, terluar, dan terdepan, dan7. meningkatkan pelaksanaan pemantauan dan evaluasi terhadap jenis dana transfer tertentu guna meningkatkan kualitas belanja daerah.

Selanjutnya, guna mendukung arah kebijakan transfer ke daerah tersebut, dalam APBN tahun 2014 anggaran transfer ke daerah dialokasikan sebesar sebesar Rp592,55 triliun. Jumlah tersebut terdiri dari Dana Perimbangan sebesar Rp487,93 triliun dan Dana Otonomi Khusus dan Penyesuaian sebesar Rp104,62 triliun.Hadirin sekalian yang berbahagia,

Dana Perimbangan merupakan komponen terbesar dalam alokasi transfer ke daerah, sehingga mempunyai peranan yang sangat penting dalam mendukung pelaksanaan desentralisasi fiskal dan otonomi daerah. Dana Perimbangan merupakan transfer dana yang bersumber dari APBN ke daerah, berupa DBH, DAU, dan DAK, yang ditujukan untuk untuk mengurangi ketimpangan sumber pendanaan antara pusat dan daerah, serta mengurangi kesenjangan pendanaan pemerintahan antar daerah. Dalam APBN tahun 2014, alokasi dana perimbangan direncanakan sebesar Rp487,931 triliun, yang terdiri dari alokasi DBH sebesar Rp113,71 triliun (23,3 persen), alokasi DAU sebesar Rp341,22 triliun (69,9 persen) dan alokasi DAK sebesar Rp33 triliun (6,8 persen). Walaupun proporsi DAK terhadap total Dana Perimbangan hanya 6,8persen, DAK tetap mempunyai peran yang strategis terutama untuk tetap menjaga prioritas nasional di daerah. Untuk itulah, maka kebijakan umum DAK tahun 2014 diarahkan untuk:

1. membantu daerah dalam penyediaan sarana dan prasarana fisik pelayanan dasar masyarakat untuk mendorong pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM),2. membantu daerah dalam membiayai kegiatan tertentu dalam rangka pencapaian sasaran prioritas nasional,3. menyempurnakan penyusunan kebijakan DAK yang berbasis output sesuai dengan RPJMN,4. meningkatkan koordinasi penyusunan Juknis agar lebih tepat sasaran dan tepat waktu,5. meningkatkan sinkronisasi dan sinergitas pelaksanaan DAK baik di pusat maupun di daerah, 6. meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan DAK melalui koordinasi perencanaan dan pengelolaan DAK di berbagai tingkatan pemerintahan (mulai dari Musrenbangda),7. mendukung upaya percepatan pelaksanaan kegiatan di daerah dalam rangka mewujudkan output dan outcome yang diharapkan,8. menggunakan kinerja pelaporan pelaksanaan DAK dari daerah sebagai salah satu pertimbangan dalam pengalokasian DAK, dan9. meningkatkan koordinasi dan kualitas pemantauan dan evaluasi pelaksanaan DAK.

Guna mendukung arah kebijakan DAK dimaksud, dalam tahun 2014 dialokasikan DAK sebesar Rp33 triliun, atau mengalami peningkatan sebesar Rp1,30 triliun (4,11 persen) apabila dibandingkan dengan alokasi DAK tahun 2013 sebesar Rp31,70 triliun. Alokasi DAK sebesar Rp33 triliun tersebut diantaranya juga dialokasikan sebagai DAK tambahan sebesar Rp2,80 triliun dalam rangka affirmative policy kepada daerah tertinggal dan untuk mendanai kegiatan di 4 (empat) bidang DAK, yaitu (1)Infrastruktur Jalan sebesar Rp1,69 triliun; (2)Infrastruktur Irigasi sebesar Rp0,634 triliun; (3)Infrastruktur Air Minum sebesar Rp0,245 triliun ; dan (4)Infrastruktur Sanitasi sebesar Rp0,230 triliun. DAK tambahan tersebut dialokasikan kepada 183 daerah yang termasuk daerah tertinggal sebagaimana ditetapkan dalam Perpres Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2010 2014. Sesuai dengan hasil pembahasan RAPBN TA 2014 antara Pemerintah dengan DPR-RI disepakati bahwa kewajiban untuk penyediaan dana pendamping DAK tambahan ditetapkan dalam range 0 persen s.d. 3 persen berdasarkan kemampuan keuangan daerah.

Hadirin yang saya hormati,

Sebagai salah satu komponen dari dana transfer, Dana Perimbangan harus kita lihat sebagai satu kesatuan yang utuh dan tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya. Hal ini sesuai dengan salah satu tujuan desentralisasi fiskal itu sendiri yaitu mengurangi kesenjangan fiskal antara pusat dan daerah, dan kesenjangan fiskal antar daerah. Selanjutnya, sebagai salah satu komponen dari Dana Perimbangan, DAK dialokasikan kepada daerah tertentu dan ditujukan untuk membantu daerah-daerah dengan kemampuan keuangan di bawah rata-rata nasional, dalam rangka mendanai kegiatan penyediaan sarana dan prasarana fisik pelayanan dasar masyarakat yang telah menjadi urusan daerah dan sesuai dengan prioritas nasional. Dalam hal ini, penggunaan DAK masih ditetapkan oleh pemerintah pusat terutama untuk menjaga prioritas nasional di daerah. Hal ini sesuai dengan sifatnya yang specific, dimana kegiatan khusus yang didanai dari DAK harus sesuai dengan petunjuk teknis penggunaan DAK yang ditetapkan oleh Kementerian/Lembaga Teknis terkait. Guna mendukung arah kebijakan tersebut, telah dirumuskan strategi pengelolaan anggaran transfer ke daerah yang ditempuh melalui tiga hal penting yaitu:

1. penajaman perumusan kebijakan dimasing-masing komponen anggaran transfer ke daerah;2. perumusan kebijakan yang ditujukan untuk mendorong peningkatan kualitas pengelolaan keuangan daerah; dan3. reorganisasi institusi sejalan dengan reformasi birokrasi. Dalam kaitannya dengan strategi penajaman perumusan dimasing-masing komponen anggaran transfer ke daerah, telah dilakukan berbagai upaya seperti koordinasi dalam mendapatkan data yang berkualitas, pelaksanaan rekonsiliasi secara transparan dan akuntabel, serta meningkatkan kecermatan dalam penentuan lokasi dan alokasi baik untuk dana bagi hasil, dana alokasi umum, dana alokasi khusus maupun dana penyesuaian.

Sebagai pejabat yang memegang kekuasaan pengelola keuangan negara atau selaku Chief Financial Officer (CFO), kami tentunya sangat concern dan mempunyai kepentingan untuk memperhatikan bagaimana dana yang ditransfer dari Pusat dimanfaatkan oleh daerah. Kualitas belanja dalam APBD di masing-masing daerah harus mendapat perhatian ke depan.

Dalam konteks ini, kami masih melihat bahwa belanja daerah masih sangat didominasi oleh belanja aparatur khususnya untuk daerah kabupaten/kota. Pada tahun 2012, anggaran untuk belanja pegawai daerah provinsi/kabupaten/kota mencapai 44,7% dan pada tahun 2013 mengalami sedikit penurunan menjadi 42,78%, sementara belanja modal pada tahun 2012 hanya sekitar 23,4% dan mengalami sedikit kenaikan menjadi 24,81% di tahun 2013.Hadirin sekalian yang saya hormati,

Dalam 11 tahun pelaksanaannya, alokasi DAK mengalami peningkatan yang cukup signifikan, baik dari besaran dana yang dialokasikan maupun dari sisi cakupan bidang dan kegiatan yang didanai dari DAK. Jika pada tahun 2003 DAK dialokasikan sebesar Rp2,3 triliun untuk mendanai kegiatan di 4 bidang, maka pada tahun 2014 dialokasikan sebesar Rp33 triliun untuk mendanai kegiatan di 19 bidang. Alokasi DAK dalam tahun 2014 mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Untuk itulah, kami berharap bahwa kenaikan alokasi tersebut dapat disikapi dengan mengoptimalkan penggunaan anggaran yang berorientasi pada terciptanya pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di daerah melalui pengelolaan keuangan daerah yang baik dengan kualitas belanja yang semakin baik.Hadirin sekalian yang saya hormati, Akhirnya kami berharap bahwa sosialisasi yang diselenggarakan pada hari ini betul-betul dapat dimanfaatkan secara optimal dan dapat disosialisasikan kembali kepada SKPD pengelola DAK di daerah masing-masing terutama untuk menyamakan persepsi dalam pengelolaan DAK pada tahun 2014. Selanjutnya pemikiran dan sumbang saran yang datang dari Saudara-Saudara yang mewakili Kabupaten/Kota, Provinsi, dan Kementerian/Lembaga akan menjadi bahan kajian yang sangat bermanfaat untuk mewujudkan maksud kita untuk pengelolaan DAK yang lebih sederhana namun lebih lancar dan akuntabel.Wassalamualaikum Wr. Wb.

Bandung, 6 November 2014

Direktur Jenderal

Perimbangan Keuangan,

Marwanto Harjowiryono NIP 195906061983121001PAGE 2