kewenangan pengadilan tata usaha negara jambi …repository.uinjambi.ac.id/3216/1/agumi resta...
TRANSCRIPT
KEWENANGAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAMBI
DALAM MEMUTUSKAN PEMBATALAN CALON TETAP DPRD
KABUPATEN MERANGIN, JAMBI
SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1)
Dalam Hukum Tata Negara
Oleh :
AGUMI RESTA PRAMUDITHA
NIM : SPI. 162528
PEMBIMBING :
Dr. Sayuti Una, S.Ag., M.H
Yudi Armanysah, M.Hum
PROGRAM STUDI HUKUM TATA NEGARA
FAKULTAS SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTAN THAHA SAIFUDIN
JAMBI
1441 H / 2020 M
Pembimbing I : Dr. Sayuti Una, S.Ag., M.H
Pembimbing II : Yudi Armansyah, M.Hum
Alamat : Fakultas Syariah UIN Sulthan Thaha Saifudin Jambi
Jl. Jambi- Muaro Bulian KM, 16 Simp.Sungai Duren Kab Muaro
Jambi 31346 Telp. (0741) 582021
Jambi, Mei 2020
Kepada Yth,
Dekan Fakultas Syariah
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Di -
Tempat
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Assalamu’alaikum, Wr. Wb
Setelah membaca dan mengadakan perbaikan sepenuhnya, maka kami berpendapat
bahwa skripsi saudari Agumi Resta Pramuditha, Nim : Spi 162528 yang berjudul :
“KEWENANGAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAMBI DALAM
MEMUTUSKAN PEMBATALAN CALON TETAP DPRD KABUPATEN
MERANGIN, JAMBI”. Telah disetujui dan dapat diajukan untuk di munaqasahkan guna
melengkapi syarat-syarat memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S.1) dalam jurusan Hukum
Tata Negara pada fakultas Syaiah UIN Sulthan Thaha Saifudin Jambi
Demikian Surat keterangan ini kami samapikan, atas perhatiannya kami ucapkan
terimakasih
Wassalamu’alaikum, Wr. Wb
MOTTO
يأمركم أن تؤدوا المانات إلى أهلها وإذا حكمتم بين الناس أن تحكموا بالعدل إن الل
كان سميعا بصيرا ا يعظكم به إن الل نعم إن الل
Artinya : “ Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak
menerimanya dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum diantara manusia supaya
kamu menetpkan dengan adil. Senguh Allah sebaik-baiknya yang memberi pengajaran
kepadamu. Sesungguhnya, Allah Maha Mendengarlagi Maha Melihat.” (Q.S An- Nisa’ (4) :
58) 1
1 Al-Qur’an dan Terjemahan ( Q.S An-Nis’ (4) : 58)
v
PERSEMBAHAN
Bismillahirohmanirrahim...
Dengan rahmat Allah yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang,
Karya Tulis Ilmiah yang berbentuk Skripsi ini Penulis persembahkan khusus kepada yang
terhormat :
Ayahanda (ROMI EKA IRETNA PUTRA) dan ibunda tercinta ( INDAH PUSPITA)
Dengan tiada terkira baik moril maupun materilyang selalu mencurahkan rasa kasih
sayangya dan selalu sabar, tulus, dalam membesarkan, membimbing, mendidik hingga
dewasa, selalu mendoakan penulis setiap akhir do’a sehingga penulis dapat meraih cita-cita
hingga seperti sekarang ini.
Penulis juga tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada:
Adik-adikku ( Arda Surya Reyda.S dan Arga Dipta Kesatria. S) serta aku berterimakasih
kepada teman-teman seperjuangan Hukum Tata Negara (Abdullah,Clara ,Erwin,Lia dan
Rebi) dan (Keluarga Besarku) tercinta.
Selanjutnya ucapan terimakasih kepada akademisi, dan seluruh sahabat-sahabat dalam
lingkup UIN STS Jambi maupun diluar lingkup kampus.
Tiada kata yang terindah selain do’a, maka dari itu penulis tidak bisa membalas apa-apa
selain mendoakan semoga amal baik yangdiberikan senantiasa mendapat balasan dari Allah
SWt, semoga Allah Selalu menunjukkan jalan yang lurus kepada kita semua Amin.
vi
ABSTRAK
Skripsi yang berjudul Kewenangan Pengadilan Tata Usaha Negara Jambi Dalam
Memutuskan Pembatalan Calon Tetap DPRD Kabupaten Merangin, Jambi ini bertujuan
untuk mengetahui kewenangan Pengadilan Tata Usaha Negara dalam memutuskan
pembatalan calon tetap DPRD Kabupaten Merangin. Pada Undang-Undang Nomor 7 Tahun
2017 tentang Pemilian Umum, Metode Penelitian yang digunakan adalah Yuridis Empiris,
jenis penelitian yang digunakan Kualitatif, sifat dari penelitian ini deskriptif-komperatif
dengan menggunakan sumber data yaitu Data Primer dan Data Sekunder, sedangkan
pengumpulan data yang digunakan adalah pustaka dan riset lapangan. Adapun
hasil/kesimpulannya adalah pertama, Pengadilan Tata Usaha Negara memiliki hak dalam
menyelesaikan Sengketa Pemilu sesuai dengan Pasal 471 ayat 2 Undang-Undang Nomor 7
Tahun 2017 Tentang Pemilihan Umum. Kedua, Pengadilan Tata Usaha Negara memberikan
Putusan bahwa tergugat mengandung cacat Yuridis karena sudah bertentangan dengan
ketentuan Pasal 255 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 Tentang Pemilihan Umum, Pasal
28 Peraturan KPU tentang pencalonan DPRD, Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009
tentang tergugat di hukum untuk membayar seluruh biaya perkara dan mengembalikan
penggugat menjadi Daftar Calon Tetap DPRD Kabupaten Merangin Tahun 2019
Kata Kunci : DPRD, PTUN, KPU, Pemilu
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah menciptakan
manusia dengan sempurna, serta dengan taufik dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga
dapat menyelesaikan skripsi ini.
Kemudian sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada nabi besar
Muhammad SAW dan semoga dilimpahkan pula kepada seluruh keluarga dan para
sahabatnya.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar sarjana Strata Satu
(S.1) pada Prodi Hukum Tata Negara pada Fakultas Syari’ah UIN Shulthan Thaha Jambi.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bantuan,
arahan, bimbingan, dan dorongan dari berbagai pihak. Maka dari itu penulis mengucapkan
terimakasih dan penghargaan kepada :
1. Bapak Prof Dr. H. Su’aidi Asy’ari, MA, Ph .D, selaku Rektor UIN STS Jambi.
2. Bapak Dr. Sayuti Una, S. Ag., M.H, selaku Dekan Fakultas Syari’ah UIN STS Jambi
serta selaku Pembimbing I
3. Bapak Abdul Razak, S.HI.,M.IS dan Ibu Tri Endah Karya Lestiyani, M.IP Ketua dan
Sekertaris Jurusan Hukum Tata Negara Fakultas Syari’ah UIN STS Jambi.
4. Yudi Armansyah. M.Hum, Selaku Pembimbing II dalam menyelesaikan Skripsi ini.
5. Bapak dan ibu dosen, asisten dosen, dan seluruh karyawan/karyawati Fakultas
Syari’ah UIN STS Jambi.
viii
6. Ibu Fitriamina S.H., M.H selaku Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Jambi Yang
telah memberikan kemudahan penulis dalam memperoleh data dilapangan.
7. Kepada teman-teman seperjuangan yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu,
semoga kesuksesan selalu mengiringi langkah kita semua.
Tiada yang dapat penulis berikan kepada mereka untuk saat ini, kecuali do’a kepada
Allah SWT, semoga jasa baiknya dan pengorbanan mereka mendapat balasan dari Allah
SWT. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang tidak dapat
disebutkan satu-persatu. Penulis juga berharap semoga skripsi ini dapat berguna sebagai
bahan masukan bagi pembaca dan pihak-pihak lain yang membutuhkannya.
Jambi, Mei 2020
Penulis
Agumi Resta Pramuditha
SPI.162528
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................................. i
LEMBARAN PERNYATAAN............................................................................................. ii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................................... iii
PENGESAHAN ................................................................................................................... iv
MOTTO ................................................................................................................................. v
PERSEMBAHAN ................................................................................................................. vi
ABSTRAK ............................................................................................................................ vii
KATA PENGANTAR ......................................................................................................... viii
DAFTAR ISI ........................................................................................................................ x
DAFTAR SINGKATAN ..................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ................................................................................................................ xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................................. 9
C. Batasan Masalah ................................................................................................ 10
D. Tujuan Penelitian ............................................................................................... 10
E. Kegunaan Penelitian .......................................................................................... 11
F. Kerangka Teori .................................................................................................. 11
G. Tinjauan Pusataka .............................................................................................. 15
BAB II METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................................. 18
B. Sumber penelitian dan Sumber Data ................................................................. 18
C. Sifat Penelitian .................................................................................................. 20
D. Pendekatan Penelitian ....................................................................................... 20
E. Instrumen Pengumpulan Data ........................................................................... 21
F. Teknik Analisis Data ......................................................................................... 22
G. Sistematika Penulisan ........................................................................................ 25
H. Jadwal Penelitian ............................................................................................... 26
x
BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Sejarah Pengadilan Tata Usaha Negara Jambi .................................................. 29
B. Sekilas Tentang PTUN ...................................................................................... 31
C. Visi dan Misi PTUN Jambi ................................................................................ 32
D. Tugas Wewenang dan Fungsi PTUN Jambi ...................................................... 32
E. Struktur Organisasi ............................................................................................ 34
BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Kewenangan Pengadilan Tata Usaha Negara Jambi Dalam Menyelesaikan
Sengketa Pemilu Terkait Calon Tetap Anggota DPRD Kabupaten Merangin ... 39
B. Pertimbangan Hukum Dalam Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Terkait
Pembatalan KPU Kabupaten Merangin Tentang Calon Tetap DPRD Kabupaten
Merangin ........................................................................................................... 44
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................................ 49
B. Saran .................................................................................................................. 49
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 51
LAMPIRAN ........................................................................................................... 55
CURRICULUM VITAE ....................................................................................... 62
xi
DAFTAR SINGKATAN
PTUN : Pengadilan Tata Usaha Negara
DPD : Dewan Perwakilan Daerah
DPR : Dewan Perwakilan Rakyat
DPRD : Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
KPU : Komisi Pemilihan Umum
BAWASLU : Badan Pengwasan Pemilu
KTUN : Keputusan Tata Usaha Negara
A QUO : Perkara
UU : Undang-Undang
UUD : Undang-Undang Dasar
PEMILU : Pemilihan Umum
TUN : Tata Usaha Negara
PT.TUN : Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara
CAKIM : Calon Hakim
PP : Partai Politik
SEMA : Surat Edar Mahkamah Agung
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1: Jadwal Penelitian .................................................................................................. 27
Tabel 2 : Suhu Kelembaban Udara ..................................................................................... 30
Tabel 3 : Curah Hujan ......................................................................................................... 31
Tabel 4 : Struktur Organisasi PTUN .................................................................................. 34
Tabel 5 : Persidangan Putusan PTUN ................................................................................ 36
Tabel 6 : Struktur Staf dan Pegawai ................................................................................... 37
xiii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan salah satu negara yang menganut prinsip demokrasi.
Dengan adanya prinsip demokrasi adalah kedaulatan berada di tangan rakyat,
dilaksanakan untuk dan atas nama rakyat. Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia tahun 1945 (UUD 1945) yang menjadi salah satu dasar
hukum tertulis menjamin pelaksanaan demokrasi di Indonesia. Dalam Pasal 1
ayat (2) UUD 1945 disebutkan bahwa “Kedaulatan berada di tangan rakyat dan
dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar.”
Kewenangan absolut dari pengadilan di lingkungan Peradilan Tata Usaha
Negara terdapat dalam Pasal 47 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 yang
menentukan bahwa Pengadilan bertugas dan berwenang memeriksa, memutus
dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara. Pengertian “Sengketa Tata
Usaha Negara” ditentukan dalam Pasal 1 angka 4 Undang-Undang Nomor 5
Tahun 1986 (Pasal 1 Angka 10 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 jo.
Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009) 1 . Sengketa Tata Usaha Negara adalah
sengketa yang timbul dalam bidang Tata Usaha Negara antara orang atau badan
hukum perdata dengan Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara, baik di pusat
maupun di Daerah, sebagai akibat dikeluarkannya Keputusan Tata Usaha
Negara, termasuk sengketa kepegawaian berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
1 UU Nomor. 51 Tahun 2009
2
Berdasarkan ketentuan tersebut dapat diketahui bahwa yang dimaksud
dengan sengketa Tata Usaha Negara terdiri dari beberapa unsur, yaitu:
1. Sengketa yang timbul dalam bidang Tata Usaha Negara
2. Sengketa tersebut antara orang atau badan hukum perdata dengan Badan
atau Pejabat Tata Usaha Negara
3. Sengketa yang dimaksud sebagai akibat dikeluarkannya Keputusan Tata
Usaha Negara.
Tiap-tiap proses sengketa Tata Usaha Negara selalu dimulai dengan
diajukannya surat gugatan oleh penggugat atau oleh kuasanya dalam daerah
hukum pengadilan di mana tergugat bertempat kedudukan. Dalam proses
sengketa itu terdapat dua subjek sengketa atau para pihak yang bersengketa di
bidang Hukum Administrasi Negara serta lazimnya disebut sebagai penggugat
dan tergugat2.
Sengketa Tata Usaha Negara di Indonesia masih memiliki jumlah
permasalah yang tidak terlalu banyak, salah satu contoh Peradilan Tata Usaha
Negara di Indonesia yang masih minim akan kasus sengketa adalah Kota Jambi
yang berada di pulau Sumatra, sengketa tata usaha negara di Kota Jambi masih
terlalu sedikit jumlah kasus yang berkaitan dengan sengketa Tata Usaha Negara,
salah satu contoh kasus yang terbaru pada tahun 2019 ini yang berkaitan
dengan sengketa Tata Usaha Negara adalah Tentang Daftar Calon Tetap
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Merangin pemilihan
umum legislatif tahun 2019, yang ditetapkan di bangko, pada tanggal 13 maret
2 Mr. MartimanProdjohamidjojo, Hukum Acara Pengadilan Tata Usaha Negara Dan UU
PTUN 2004,Ghalia Indonesia, Bogor, 2005, hlm. 16.
3
2019 terdapat dalamPutusan Pengadilan Tata Usaha Negara Jambi Nomor :
6/G/Sppu/2019/Ptun.Jbi 3. Para pihak dalam perkara tersebut adalah Fauzi Yusuf
sebagai penggugat, melawan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Merangin
sebagai tergugat, sedangkan yang menjadi Objek Gugatan dalam perkara
tersebut yaitu Surat Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Merangin
Nomor:18/Hk.03.1 Kpt/1502/Kpu-Kab/Iii/2019 Tanggal 8 April 2019 4. Putusan
hakim seharusnya dapat dipertanggung jawabkan, baik secara yuridis normatif
maupun secara yuridis akademis (doctrinal). Dalam praktik terdapat beberapa
putusan hakim yang menimbulkan persoalan yuridis, salah satunya yakni dalam
Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Nomor 6/G/Sppu/2019/Ptun.Jbi
Sehingga putusan didalam pertimbangan hukum tersebut perlu diteliti dan
ditelaah lebih lanjut, untuk kemudian dapat dijadikan suatu
pembelajaran.Terhadap Sengketa Tata Usaha Negara mengenai Daftar Calon
Tetap Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Merangin yang
dikeluarkan oleh Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Merangin
Nomor:18/Hk.03.1 Kpt/1502/Kpu-Kab/Iii/2019 dinyatakan batal atau tidak sah
karena tidak memenuhi aturan tentang pemilihan umum yang diatur dalam
ketentuan Pasal 471 ayat (2) Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 Tentang
Pemilihan Umum telah disebutkan : Pengajuan gugatan atas sengketa tata usaha
negara Pemilu sebagaimana dimaksud ayat (1) dilakukan paling lama 5 (lima)
sebagaimana yang dimaksud ayat (1) dilakukan paling lama 5 (lima) kerja
setelah dibacakan putusan Bawaslu.
3 Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Jambi, Nomor 6, Tahun 2019
4 Putusan Komisi Pemilihan Umum , Nomor 18, Tahun 2019
4
Alasan-alasan gugatan, Penggugat merupakan salah satu anggota Dewan
Pemimpin cabang Partai Demokrat Kabupaten Merangin, dan selanjutnya
mencalonkan diri sebagaian anggota Dewan Perwakilan Daerah kabupaten
Merangin Pemilihan Umum Legislatif Tahun 2019 daerah partai Demokrat.
Bahwa terkait proses administrasi pecalegan Fauzi Yusuf telah sesuai
dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor 31
Tahun 2018. Keputusan pemberhentian belum diterima calon yang menerbitkan
keputusan pemberhentian dimaksud karena berada diluar kemampuan calon
Ayat (7) Surat pernyataan sebagaimana dimaksud dalam ayat (6) dilampiri
dengan: a. Bukti pernyataan pengunduran dari yang bersangkutan; dan b. Tanda
terima penyampaian surat pengunduran diri dari instansi yang terkait. Ayat (8)
Calon anggota DPR, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota yang tidak
menyampaikan keputusan atau surat pernyataan sebagaimana dimaksud ayat (1)
samapai dengan ayat (7), dinyatakan tidak memenuhi syarat,dengan dipenuhinya
syarat pencalonan dan Penggugat maka KPU Kabupaten Merangin
mengeluarkan Daftar Calon Tetap Anggota Dewan Perwakilan Daerah
Kabupaten Merangin Pemilihan Umum Legislatif Tahun 2019. Kemudian pada
tanggal 14 Febuari 2019, Penggugat telah melengkapi berkas sesuai dengan surat
Putusan Bawaslu Provinsi Jambi Nomor : 03/Adm/Bwsl/Pemilu/Prov/I/2019 5,
dan telah diterima oleh KPU Kabupaten Merangin yang ditandatangani oleh
Kasubbag Teknis dan Humas KPU Kabupaten Merangin. Disamping itu juga
Surat keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupatn, Merangin Nomor :
5 Surat Putusan BAWASLU, Nomor 01 Tahun 2018 tentang peratuan KPU
5
18/Hk.03.1 –Kpt/1502/Kpu-Kab/Iii/2019, tentang Perubahan Kedua Atas
Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Merangin Nomor : 52/Hk.03.1
– Kbt/1502/Kpu-Kab/Ix/2018 Tentang Daftar Calon Tetap Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah Kabupaten Merangin Pemilihan Umum Legislatif Tahun 2019
bertentangan dengan putusan BAWASLU Kabupaten Merangin Nomor :
01/Lp/Pl/Adm/Kab/05.06/Xii/2018, tertanggal 14 Januari 2019 pada amarnya
menyatakan “Terlapor tidak terbukti secara sah dan menyakinkan melakukan
perbuatan melanggar tata cara, prosedur, atau mekanisme pada tahapan pemilu
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan”. Bahwa dengan telah
ditetapkannya Penggugat Fauzi Yusuf Dalam Daftar Calon Tetap Anggota
Dewan Perwakilan Daerah Kabupaten Merangin Pemilihan Umum Legislatif
Tahun 2019, maka permasalahan daftarCalon Tetap sudah selesai atau final dan
berkekuatan hukumtetap dan Calon Anggota Dewan Perwakilan Daerah tesebut
meninggal dunia atau tersandung masalah pidana yang sudah ada putusan
tetapnya hal tersebut bersesuaian dengan Keputusan Komisi Pemilihan Umum
Republik Indonesia Nomor : 961/PL.01.4-Kpt/06/KPU/VII/2018 6. Tentang
petunjuk teknis Perbaikan, Penyusunan dan Penetapan Daftar Calon Sementara
serta Penyusanan dan Penetapan Daftar Calon Tetap Anggota Dewan Perwakilan
Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi dan Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah Kabupaten/Kota.
6 Putusan Komisi Pemilihan Umum, Nomor 961 Tahun 208
6
Bahwa dengan adanya Putusan mencoret nama Fauzi Yusuf dari daftar
calon legislatif Partai Demokrat Daerah Pemilihan Merangin 2 (dua), Nomor
Urut 4 (empat) oleh Tergugat, jelas merugikan Permohonan dalam hal tidak
dapat menjadi peserta pemilu Legislatif tahun 2019. Bahwa dengan sudah
ditetapkannya Daftar Calon Tetap maka tahapan pendaftaran calon anggota
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Merangin pada pemilu Legislatif
tahun 2019 telah selesai, artinya dengan adanya daftar Calon Tetap atas nama
Fauzi Yusuf maka Daftar Calon Tetap sudah final, terkecuali dan apabila orang
yang suda ditetapkan namanya masuk kedalam Daftar Calon Tetap tersebut
meninggal dunia dan atau tersandung perkara pidana yang sudah berkekuatan
hukum tetap maka dapat dicoret dari Daftar Calon Tetap Anggota Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Merangin pada Pemilu Legislatif tahun
2019 sebagaimana kami sadarkan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2018 tentang Pencalonan Anggota Dewan
Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat Derah Provinsi, dan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota 7. Bahwa isi dari surat Keputusan
Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Merangin Nomor : 18/Hk.03.1-
Kpt/1502/Kpu-Kab/Iii/2019, tentang Perubahan Kedua Atas Keputusan Komisi
Pemilihan Umum Kabupaten Merangin Nomor : 52/Hk.03.1 – Kpt/1502/Kpu-
Kab/Ix/2018 Tentang Daftar Calon Tetap Anggota Dean Perwakilan Rakyat
Daerah Kabupaten Merangin Pemilihan Umum Legislatif Tahun 2019, yang
ditetapkan di Bangko, pada tanggal 13 Maret 2019, bertentangan dengan
7 Peraturan Komisi Pemilihan Umum RI No. 20 Tahun 2018
7
Keputusan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor : 961/Pl.01.4-
Kpt/06/Kpu/Vii/2018.
Lembaga Pengadilan Tata Usaha Negara Nomor 51 Tahun 1986 tentang
Peradilan Tata Usaha Negara) yang pada perinsipnya menyebutkan perihal sifat
dan akibat hukum dari suatu keputusan Badan/Pejabat Tata Usaha Negara yang
digugat di Pengadilan Tata Usaha negara 8. Dalam setiap kasus baik itu kasus
sengketa pemilu atau yang lain pasti memiliki beberapa dampak negatif dan
dampak positifnya, salah satu dampak positif dari kasus ini adalah supaya jadi
pembelajaraan terhadap KPU untuk lebih teliti lagi dalam memeriksa berkas
seorang calon peserta pemilu agar supaya tidak terjadi lagi hal serupa untuk
masa pemilu selanjutnya.
Dalam kasus sengketa pemilu ini terlebih banyak dampak negatifnya yaitu
, karena kasus ini penggugat yang bernama H. Fauzi Yusuf gagal untuk maju
dan melanjutkan ke pencalonan dikarenakan dikeluarkannya putusan KPU untuk
membatalkannya menjadi Calon Tetap Anggota Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah Provinsi Merangin. Sehingga penggugat harus menghadiri bahkan
melalui beberapa tahap untuk membuktikan bahwa putusan KPU itu mengalami
kekeliruan dan kesalahan. Tahapan-tahapan dalam sengketa pemilu yang harus
penggugat lalui diantara lain yaitu, kebawaslu untuk melakukan tahapan-tahapan
dan pemeriksaan surat-surat dan bukti yang terakit, meskipun di Bawaslu
mengalami pemberitaan yang tidak baik yaitu putusannya dibatalkan maka
penggugat mealnjutkan ke tahapan Pengadilan Tata Usaha Negara untuk
8 UU No. 51 Tahun 1986 Tentang Peradiloan Tata Usaha Negara
8
mendapatkan keadilan serta untuk mendapatkan penggemablaian nama baik
sebagai calon tetap anggota DPRD. Banyak hal yang harus dilalui bahkan
dihabiskan dalam kasus ini contohnya waktu, tenaga, pikiran dan tentunya biaya,
tahapan yang dilalui membutuhkan waktu dan aturan-aturan sendiri dalam
memeriksa dan memutuskan suatu perkara.
Sebelum melalui tahapan ke Pengadilan Tata Usaha Negara
untukmendapatkan keadilan dan hak untuk kembali menjadi calon tetap anggota
DPRD, penggugat harus ke Bawaslu karena, Bawaslu memiliki kewenangan
dalam menangani sengketa pemilu, putusan Bawaslu adalah putusan yang
berasal dari sengketa pemilu contohnya : meloloskan diri dari beberapa partai
politik yang tidak lolos dari verifikasi pemilu dikarenakan atas kesalah KPU,
seharusnya KPU sebagai salah satu lembaga negara yang memiliki tugas dan
wewenang atas pemilu sehausnya dapat memperbaiki tatacara dan prosedur
untuk menerima dokumen pendaftaran sesuai ketentuan Pasal 176 dan 177 UU
Pemilu Nomor 7 Tahun 2017 9.
Secara Konkrit, Individual dan Final untuk menentukan keabsahan suatu
keputusan Tata Usaha Negara,Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Merangin
seharusnya mempertimbangkan aspek, yakni Aspek Prosedur, Aspek Substansi,
Aspek Wewenang serta Asas-asas Umum Pemerintahan yang baik, sehingga
putusan yang dihasilkan dapat mengungkapkan kebenaran materi serta dapat
dipertanggung jawabkan secara hukum. Dampak negatif yang ditimbulkan dari
sengketa pemilihan umum kabupaten merangin dan Fauzi Yusuf menjadi
9 Pasal 176 dan 177 UU Pemilu Nomor 7 Tahun 2017 tentang Undang-Undang Pemilihan Umum
9
kehilangan statusnya sebagai Daftar Calon Tetap Anggota Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah Kabupaten Merangin Pemilihan Umum Legislatif Tahun 2019,
Partai Demokrat Daerah Pemilihan Merangin 2 (dua), Nomor Urut 4 (empat).
Berdasarkan latar belakang permasan tersebut diatas, terlihat adanya personal
yuridis mengenai keabsahan suatu Keputusan Tata Usaha Negara (KTUN) dari
aspek prosedur dalam kaitannya dengan prosedur dalam kaitannya dengan
prosedur yang transparan dan partisipasif dalam sengketa Tata Usaha Negara
terhadap Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Merangin. Berangkat dari
persoalan yuridis tersebut, Penulis bermaksud melakukan penelitian yang
menitik beratkan kepada aspek yuridis normatif, dan hendak menuangkannya
dalam bentuk proposal dengan judul “Kewenangan Pengadilan Tata Usaha
Negara Jambi Dalam Memutuskan Pembatalan Calon Tetap DPRD Kabupaten
Merangin, Jambi”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkian latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana Kewenangan Pengadilan Tata Usaha Negara dalam
menyelasaikan Sengketa Pemilu terkait Calon Tetap Anggota DPRD
Kabupaten Merangin?
2. Bagaimana pertimbangan hukum dalam Putusan Pengadilan Tata Usaha
Negara terkait Pemabatalan KPU Kabupaten Merangin ?
10
C. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas agar tidak
memperluas masalah yang dibahas yang menyebabkan pembahasan menjadi
tidak konsisten dengan rumusan masalah yang telah penulis buat sebelumnya,
maka penulis memberikan batasan masalah ini mengenai kewenangan
Pengadilan Tata Usaha Negara dalam memutuskan Pembatalan Calon Tetap
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Merangin terhadap
Fauzi Yusuf.
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui bagaimana kewenangan Pengadilan Tata Usaha Negara
dalam menangani Sengketa Pemilu terkait calon tetap anggota DPRD
Kabupaten Merangin.
2. Untuk mengetahui bagaimana pertimbangan hukum dalam putusan
Pengadilan Tata Usaha Negara terkait pembatalan calon tetap DPRD
Kabupaten Merangin.
11
E. Kegunaan Penelitian
1. Sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan program studi sastra
satu (S1) dalam Jurusan Hukum Tata Negara pada Fakultas Syariah UIN
STS JAMBI
2. Untuk menjelaskan bagaimana putusan Pengadilan Tata Usaha Negara
Jambi dalam menangani sengketa pemilu terkait calon tetap anggota
DPRD Kabupaten Merangin
3. Untuk menjelaskan bagaimana perkembangan hukum dalam putusan
Pengadilan Tata Usaha Negara Jambi terkait pembatalan calon tetap
anggota DPRD Kabupaten Merangin
4. Untuk memperdalam ilmu yang telah dipelajari dalam jurusan Hukum
Tata Negara pada Fakultas Syariah UIN STS JAMBI
F. Kerangka Teori
Peradilan Tata Usaha Negara sebagai salah satu pelaku kekusaan
kehakiman, merupakan lingkungan peradilan yang berdiri sendiri, terpisah dari
Peradilan Umum, Peradilan Militer, dan Peradilan Agama, sesuai dengan
ketentuan pasal 10 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004
tentang Kekuasaan Kehakiman 10.
Kompetensi Peradilan Tata Usaha Negara menurut Undang-Undang
PTUN jauh lebih sempit dari pada pembatasan yang dibuat. Tidak semua
10 Undang-Undang Nomor 4 tentang Kekuasaan Kehakiman.
12
perkara yang pokok sengketanya dalam lapangan hukum publik (Hukum
Adminitrasi Negara) termasuk dalam kompetensin Peradilan Tata Usaha Negara.
Secara teoritis, realisasi Perbuatan Tata Usaha Negara (Perbuatan Administrasi
Negara) dapat digolongkan dalam tiga hal yaitu : mengeluarkan keputusan,
mengeluarkan peraturan, dan melakukan perbuatan materil. Adanya suatu
sengketa dalam bidang Administratif Negara (Pejabat TUN) yang terdiri dari
tiga hal tersebut. Artinya tanpa adanya perbuatan Administrasi (termasuk
didalamnya tindakan pasif), tentu saja tidak akan mungkin terjadi sengketa
Administrasi Negara tersebut mana kala dianggap merugikan rakyat pencari
keadilan, maka penyelesaian sengketa di pengadilannya masuk dalam beberapa
kompetensi peradilan. Sengketa/perkara akibat dikeluarkannya regeling
(Peraturan Perundang-undangan) diselesaikan di Mahkamah Agung untuk
peraturan Perundang-Undangan dan Mahkamah Agung untuk Sengketa yang
timbul akibat perbuatan materil diselesaikan di Pengadilan Tata Usaha Negara.
Dengan catatan tidak semua keputusan yang dibuat oleh Pejabat TUN dapat
diselesaikan di PTUN. Artinya ada pembatasan-pembatasan tersebut yang dibuat
oleh UU PTUN. Wewenang Peradilan Tata Usaha Negara adalah mengadili
Sengketa Tata Usaha Negara antara orang atau badan Hukum Perdata dengan
badan atau Pejabata Tata Usaha Negara, baik dipusat maupun di daerah sebagai
akibat dikeluarkannya Keputusan Tata Usaha Negara.
1. Kompetensi Absolut
Kompetensi Absolut Pengadilan adalah kewenangan badan
pengadilan dalam memeriksa jenis perkara tertentu dan secara mutlak
13
tidak dapat diperiksa badan pengadilan lain sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kompetensi absolut
Pengadilan Tata Usaha Negara adalah memeriksa, memutus dan
menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara. Hal tersebut sesuai
dengan ketentuan Pasal 4 UU PTUN yaitu “ Peradilan Tata Usaha
Negara adalah salah satu pelaksanaan kekuasaan kehakiman bagi
rakyat pencari keadilan terhadap Sengketa Tata Usaha Negara11.
“Sebagaimana dikemukakan diatas, bahwa Sengketa Tata Usaha
Negara memiliki ruang lingkup yang lebih sempit dan lebih khusus
bila dibandingkan dengan sengketa yang timbul dalam lapangan
Hukum Publik, karena Sengketa TUN itu sendiri hanya dapat timbul
mana kala terdapat Keputusan Tata Usaha Negara.
2. Kompetensi Relatif
Kompetensi Relatif Pengadilan adalah kewenangan mengadili
antar pengadilan dalam suatu lingkungan peradilan. Kewenangan
tersebut terletak pada pengadilan manakah yang berwenang
memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara tersebut.
Kompetensi Relatif PTUN diatur dalam Pasal 54 ayat (1) sampai ayat
(6). Pada dasarnya gugatan didaftarkan pada tempat kediaman
Tergugat (actor sequitur forum rei) dengan pengecualian-pengecualian
sebagaimana diatur dalam pasal 54, sebagai berikut: Pasal 54
11 Pasal 4 Undang-Undang Pengadilan Tata Usaha Negara
14
i. Gugatan sengketa Tata Usaha Negara diajukan kepada
Pengadilan yang berwenang yang daerah hukumnya meliputi
tempat kedudukan tergugat.
ii. Apabila tergugat lebih dari suatu Badan atau Pejabat Tata
Usaha Negara dan berkedudukan tidak dalam suatu daerah
hukum Pengadilan, gugatan diajukan kepada Pengadilan yang
daerah hukumnya meliputi tempat kedudukan salah satu Badan
atau Pejabat Tata Usaha Negara.
iii. Dalam hal tempat kedudukan tergugat tidak berada dalam
daerah hukum Pengadilan tempat kediaman penggugat untuk
selanjutnya diteruskan kepada Pengadilan yang bersangkutan.
iv. Dalam hal-hal tertentu sesuai dengan sifat sengketa Tata Usaha
Negara yang bersangkutan yang diatur dengan Peraturan
Pemerintah, gugatan dapat diajukan kepada Pengadilan yang
berwenang yang daerah hukumnya meliputi tempat kediaman
penggugat.
v. Apabila penggugat dan tergugat berkedudukan atau berada di
luar negeri, gugatan diajukan kepada Pengadilan di Jakarta.
vi. Apabila tergugat berkedudukan di dalam negeri dan penggugat
di luar negeri, gugatan diajukan di tempat kedudukan tergugat
12.
12 Pasal 54 Undang-Undang Pengadilan Tata Usaha Negara
15
G. Tinjauan Pustaka
Kewenangan Peradilan Tata Usaha Negara Dalam Sengketa Pemilihan
Kepala Daerah Yang Bersifat Administratif Oleh :Priyan Afandi. Metode yang
digunakan dalam skripsi ini adalah empiris dan normative, metode empiris
adalah metode yang digunakan dengan cara mengali informasi dan melaukan
penelitian di lapangan. Sedangkan metode normative adalah metode yang
dilakukan dengan cara mempelajari bahan-bahan yang berasal dari perpustakaan
dan perundang-undangan yang berkaitan. Temuan dari skripsi ini adalah
keputusan yang dikelurkan mempunyai akibat hukum perdata serta bersifat
individual konkrit dan final antara keputusan KPU tentang pasangan calon
sebagai peserta pemilihan, penetapan daftar pemilih tetap, pembatalan pasangan
calon, serta keputusan panitia pemilihan suara di tingkat desa yaitu PPS
Kewenangan Pengadilan Tata Usaha Negara Dalam Penyelesaian Sengketa
Pemilihan Umum Kepala Daerah Oleh : Grace. Metode peneltian yang
digunakan pada skripsi ini menggunakan metode yuridis normatif, yuridis
normatif adalah metode yang berdasarkan bahan hukum utama dengan cara
menelaah teori-teori, konsep-konsep, asas-asas serta peraturan perundang-
undangan. Temuan dari skripsi ini bahwa sengketa pemilu yang diselesaikan
dalam skripsi ini lebih menggunakan aturan tentang kewenangan Pengadilan
Tata Usaha Negara dalam menyelesaikan sengketa pemilu kepala daerah.
Kewenangan Pengadilan Tata Usaha Negara Dalam Mengadili Sengketa
Pemilukada oleh : Priyatmanto Abdoella. Metode yang digunakan pada skripsi
ini menggunakan metode empiris adalah metode yang digunakan dengan cara
16
mengali informasi dan melaukan penelitian di lapangan, penulis ini lebih
mengumpulkan data melakui lapangan dengan wawancara dan mencari bukti-
bukti terkait di lapangan.
Hal yang membedakan skripsi saya dengan skripsi sebelumnya adalah
bahwa penelitian ini dilakukan dalam menyelesaikan sengketa Pemilu dan apa
kewenangan Pengadilan Tata Usaha Negara dalam menyelesaikan sengketa
Pemilu, sedangkan persamaannya adalah membahas terkait permasalahan
Pengadilan Tata Usaha Negara yang telah berkuatan hukum. Fokus penelitian
hanya berfokus kepada kewenangan Pengadilan Tata Usaha Negara dan
sengketa Pemilu.
17
BAB II
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini penulis
menggunakan metode penelitian sosial dengan teknik analisis sosial dengan
pendekatan kulitatif yang dipaparkan dengan teknik analis eksploratif. Metode
empiris merupakan salah satu jenis penelitian sosial atau penjelasan mengenai
konsep atau pola yang digunakan dalam penelitian . Maka dari itu, ciri-ciri
metode ekspolatif adalah dengan memusatkan diri pada pemecahan masalah
yang ada, masalah-masalah yang aktual dan kemudian data yang dikumpulkan
melalui wawancara dan dokumentasi dilapangan disusun, dijelaskan dan di
analisis sehingga memperoleh sebuah kesimpulan.
Dengan pendekatan ini diharapkan temuan-temuan dapat diemperisasikan
secara lebih rinci, lebih jelas dan lebih akurat. Oleh karena itu untuk
kesempurnaan kajian ini, maka peneliti ini harus dilakukan secara utuh.
Maksudnya dalam penelitian ini harus menggunakan kata-kata yang baik dan
ilmiah berdasarkan arsip dan data dari Pengadilan Tata Usaha Negara Jambi
maupun temuan-temuan dilapangan tanpa meninggalkan rangkaian yang
dianggap penting dan benar untuk dicantumkan agar data jelas dan akurat dalam
kajian ini.
18
Dalam kajian ini, penulis berusaha mendeskripsikan mengenai
kewenangan Pengadilan Tata Usaha Negara Jambi dalam menyelesaiakan
sengketa pemilu dan sudah sesuaikan keputusan Komisi Pemilihan Umum sesuai
dengan peraturan dan asas-asas hukum.
A. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Loaksi Penlitian
Lokasi penelitian merupakan tempat penelitian dilakukan. Dengan
didtetapkan lokasi dalam penelitian akan lebihmudah untuk
mengetahui tempat diamana suatu penelitian dilakukan. Tempat
dilaksanakannya penelitian ini adalah di kantor Pengadilan Tata Usaha
Negara Jambi dan pengacara dari penggugat
2. Waktu Penelitian
Mengingat dan menimbang segala kekurangan baik dari
keterbatsan waktu, tenanga, pikiran, moral dan materi pada diri
penelitian maka waktu penelitian ini dilakukan selama kurang lebih 2
(dua) minggu yaitu mulai dari tanggal 10 Febuari 2020 sampai dengan
24 Febuari 2020
B. Jenis Penelitian dan Sumber Data
Jenis penelitian yang digunakan penulis adalah jenis penelitian
yang berbentuk kualitatif, yang dilihat dari proses pelaksaaan kewenangan
Pengadilan Tata Usaha Negara berdasarkan Undang-undang pemilu.
Kegiatan penelitian ini dilakukan sejak disahkannya judul penelitian ini
dan lokasi penelitian adalah di Pengadilan Tata Usaha Negara Kota Jambi
19
dan pengacara dari penggugat adapun jenis dan sumber data yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder.
Pernyataan ini bersifat postif dan negatif.13
a. Data Primer
Data Primer adalah data pokok yang diperlukan dalam
penelitian, yang diperoleh secara langsung dari sumbernya
ataupun dari lokasi objek penelitian, atau keseluruhuan data
hasil penelitian yang diperoleh dilapangan.14
Dalam penelitian ini, data primernya diperoleh secara
langsung melalui wawancara kepada ketua Pengadilan Tata
Usaha Negara Jambi serta pengacara dari bapak Fauzi Yusuf
sebagai data primer dalam penelitian ini.
b. Data Sekunder
Data Sekunder adalah data atau sejumlah keterangan yang
diperoleh secara tidak langsung atau melalui sumber perantara.
Data ini diperoleh dengan menguntip dari sumberlain, sehingga
tidak bersifat authentik, karena sudah diperoleh dari tangan
kedua, ketiga dan seterusnya.
Adapun yang menjadi sumber data sekunder dalam
penelitian ini adalah:
1. Media cetak yang terkait denganm penelitian ini
13 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jakarta : Raja Grafindo Persabda 2018), hlm
115 14 Sayuti Una, Pedoman Penulisan Skripsi (edisi revisi), cet ke 2 (Jambi: Syariah dan Fakultas
Syariah UIN STS Jambi,2014), hlm 34
20
2. Foto yang terkait dengan penelitian ini.
3. Internet yang berkaitan dengan penelitian ini.
C. Sifat Penelitian
Penulisan hukum ini bersifat eksploratif. Penelitian empiris adalah
penelitian yang memberikan sedikit definisi atau penjelasanmengenai
konsep atau pola yang digunakan dalam penelitian. Sifat penelitian
ekspolatif adalah kreatif, fleksibel, terbuka, dan semua sumber dianggap
penting sebagai sumber informasi. Sedangkan penelitilian komparatif
adalah penilitian yang bersifat membandingkan. Penelitian ini dilakukan
untuk membandingkan persamanaan dan perbedaaan dua atau lebih fakta-
fakta dan sifat-sifat objek yang diteliti berdasarkan kerangka pemikiran
tertentu15.
D. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini berbentuk penelitian tentang riset yang bersifat
eksploratif dan cenderung menggunakan analisa serta semua sumber
dianggap penting sebagai sumber informasi. Landasan teori dimanfaatkan
sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan.
Adapun pendekatan yang digunakan dalam pengumpulan data ini
menggunakan pendekatan yuridis empiris.
15 Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitan Hukum, (Jakarta : UI Press), Hal 51-52
21
Pendekatan yuridis empiris adalah bahwa dalam menganalisis
permasalahan dilakukan dengan cara memadukan bahan-bahan hukum
(yang merupakan data sekunder) dengan data primer yang diperoleh di
lapangan.
E. Instrumen Penggumpulan Data
Instrumen yang digunakan untuk menjaga akurasi penelitian dan
hasilnya pada penelitian ini adalah sebagai berikut
1. Riset Pustaka
Riset pustaka ini penulis lakukan dengan analisis dari
beberapa sumber literature-literature yang berakitan dengan
yang diteliti ini baik berupa buku, koran, majalah, jurnal
maupun tulisan-tulisan lain yang dianggap penting dalam
mendukung penelitian ini.
2. Riset Lapangan
a. Wawancara
Instrument ini digunakan untuk mendapatkan data mentah
dari informan, sehingga dapat ditemukan data baru yang tidak
terdapat dalam dokumen. Yang dapat diwawancari atau yang
menajadi responden dalam penelitian ini yaitu :
Oleh karena itu dalam melaksanakan wawancara perlu
diajukan hubungan yang baik antara penulis dengan informan
22
agar diperoleh data dan informasi yang akurat dan untuk
mendapatkan data yang tepat dan terperinci, maka pertanyaan
dalam wawancara dibuat secara terstruktur16.
b. Dokumentasi
Dokumentasi dalam penelitian ini adalah sejumlah
dokumen-dokumen berupa tulisan, gambar, atau karya-karya
monumental seseorang yang telah dikeluarkan oleh orang lain
ataupun badan legislatif pemerintah, kebijakan-kebijakan
pemerintah, catatan hasil musyawarah, dan tulisan-tulisan yang
sesuai dengan penelitian.
F. Teknik Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan menegogaisasikan data,
menjelaskan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyuun kedalam
pola, memilih mana yang penting dan akan dipelajari dan membuat
keimpulan yang dapat diceritakan kepada orang lain. Menurut Bogdan
sebagaimana di kutip oleh Sugioyono analisis data adalah prose mencari
dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari wawancara,
catatan lapangan dan bahan-bahan lain17. Sehingga mudah dipahami dan
temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain.
16 Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi, (Jambi : Syariah Press, 2014), Hlm. 38 17 Suharsimi, Metode Penelitian Kualitatif, dan R&D,(Bandung : Alfabeta 2009), hlm. 240
23
Analisis data dilakukan dengan menguji kesesuaian antara data
yang satu dengan data yang lain. Fakta atau informasi tersebut kemudian
diseleksi dan dikembangkan menjadi pertanyaan-pertanyaan yang penuh
makna. Analisis data merupakan langkah yang terpentingdlam suatu
penelitian. Data yang telah diperoleh akan dianlisis pada tahap ini
sehingga dapat ditarik kesimpulan. Aktivitas analisis data kualitatif
dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai
tuntas, sehingga datanya sudah jelas.
Teknik analisi dalam penelitian ini dilaksanakan dengan cara
mengantur data-data tersebut secara sitemaris. Teknik analisis data
merupakan salah satu prosedur akhir untuk mendapatkan hasil yang tepat
dari perseolan yang diteliti. Dalam penelitian ini teknik yang digunakan
adalah data-data dari sumber kedua ini akan disaring, kemudian
dikategorikan untuk memudahkan mendapatkan informasi yang sesuai
dengan penelitian.
Dalam pendekataan lain, analisis data kualitatif dapat dilakukan
dengan cara data reduction (reduksi data), data display (penyajian data),
serta making conclusion (penarikan kesimpulan).
1. Reduksi Data
Mereduksi data berati merangkum, memilih hal-hal
pokok, dan memfokuskan pada hal-hal yang penting.
Sebelum melakukan reduksi data, dilakukan tahap
pengumpulan data. Pengumpulan data melalui data
24
wawancara dilakukan terhadap jawaban yang
diwawancarai sehingga diperoleh data yang kredibel.
Proses pengumpulan data dan analisis data dilakukan
secara interaktif sehingga diperoleh data yang jelas.
Dokumentasi yang berhubungan dengan proses
pembelajaraan dikumpulkan sebagai data perlengkap.
Data yang telah dikumpulkan dari wawancara dan
dokumentas difokuskan pada hal-hal penting yang ingin
dicari. Data yang telah direduksi akan memberikan
gambaran yang lebih jelas dan memudahkan penelitian
untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya dan
mencarinya bila diperlukan
2. Penyajian Data
Setelah melakukan reduksi data langkah selajutnya
adalah Penyajian data sebagai sekumpulan
data/informasi tersusun yang memberi kemungkinan
adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan
tindakan. Sajian data merupakan upaya penelitian untuk
mendapatkan gambaran dari data yang telah diperoleh
serta hubungannya dengan fokus penelitian yang
dilaksanakan, untuk itu sajian data dapat dibuat dalam
bentuk matriks, grafik, tabel dan lain sebagainya.
25
Penyajian data mengenai data dari Pengadilan Tata
Usaha Negara Jambi dan pengacara dari bapak Fauzi
Yusuf
3. Penarik Kesimpulan
Penarik kesimpulan sebagian dan suatu kegiataan
dan konfigurasi yang utuh. Kesimpulan-kesimpulan
juga diverifikasi selama penelitian dalam pikiran
menganalisis dengan menulis suatu tinjauan ulang pada
catatan. Menarik kesimpulan penelitian, baik
kesimpulan sementara dapat dibuat terhadap setiap data
dibuat terhadap setiap data yang ditemukan pada saat
penelitian sedang berlangsung dan kesimpulan akhir
dapat dibuat setelah seluruh data dianalisis. Hasil
penyajian data bisa diambil kesimpulan tentang temuan
lapangan dan menyesuaikan dengan teori yang telah
disusun sebelum penelitian dilakukan.
G. Sistematika Penulisan
Sistematik penulisan ini terdiri dari lima bab yang masing-masing
berisikan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN Berisi tentang latar belakang, rumusan
masalah, batasan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, kerangka teori,
tinjauan pustakan, metode penelitian, dan sistematika penulisan.
26
BAB II METODE PENELITIAN yang terdiri dari sub bab
sebagai berikut : Jenis Penelitian, Sifat Penelitian, Pendekatan Penelitian,
Metode Pengumpulan Data, Wawancara, Dokumentasi, Teknik Analisis
Data, Sitematika Penulisan Dan Jadwal Penelitian
BAB III GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN
yang terdiridari sub bab sebagai berikut : Sejarah Pengadilan Tata Usaha
Negara Jambi, Sekilas Tentang Pengadilan Tata Usaha Negara Jambi, Visi
dan Misi Pengadilan Tata Usaha Negara Jambi, Tugas, Wewenang dan
Fungsi serta Struktur Staf Pengadilan Tata Usaha Negara Jambi
BAB IV PEMBAHASAAN DAN HASIL PENELITIAN yang
terdiri dari sub bab sebagai berikut: kewenenangan Pengadilan Tata Usaha
Negara dalam menyelesaikan Sengketa Pemilu terakiat Calon Tetap
DPRD Kabupaten Merangin , dan Perkembangan Hukum dalam keputusan
Pengadilan Tata Usaha Negara terkait pembatalan KPU Kabupaten
Merangin tentang pembatalan calon tetap DPRD Kabupaten Merangin
BAB V PENUTUP Yang terdiri dari sub bab sebagai berikut :
kesimpuln dan Saran
.
H. Jadwal Penelitian
Untuk memuahkan penelitian dalam melakukan penelitian
dilapangan maka penulis menyusun agenda secara sitematis yang terlihat
pada tabel jadwal penelitian sebagai berikut:
27
Tabel 1.1
JADWAL PENELITIAN
No
Jenis
Kegiatan
Tahun 2019-2020
Desember Januari Febuari Maret April Mei
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.
Pengajuan
Judul
x
2.
Pembuatan
Proposal
x
3.
Perbaikan
proposal dan
seminar
x
4.
Surat izin
riset
x
5.
Pengumpulan
data
X
6. Pengelolahan
analisis data
x
7.
Pembuatan
laporan
X
8. Bimbingan x
28
dan
perbaikan
9.
Agenda dan
ujian skripsi
x
10. Perbaikan
dan
penjilidan
x
29
BAB III
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Sejarah Pengadilan Tata Usaha Negara Jambi
Kota Jambi adalah sebuah kota di Indonesia sekaligus merupakan Ibu
Kota Provinsi Jambi, Indonesia. Kota Jambi dibelah oleh sungai yang
bernama Batanghari, kedua kawasan tersebut terhubung oleh jembatan yang
bernama jembatan Aur Duri.). Lambang Kota Jambi berbentuk perisai dengan
bagian yang meruncing di bawah dikelilingi tiga garis dengan warna bagian luar
putih, tengah berwarna hijau, dan bagian luar berwarna putih. Garis hijau yang
mengelilingi lambang pada bagian atas lebih lebar dan di dalamnya tercantum
tulisan “Kota Jambi” yang melambangkan nama daerah dan diapit oleh dua
bintang bersudut lima berwarna putih. Itu melambangkan kondisi kehidupan
sosial masyarakat Jambi yang terdiri atas berbagai suku dan agama, memiliki
keimanan kepada Tuhan yang Maha Esa.
Semboyan kota jambi adalah Tanah Pilih Pesako Betuah secara filosofi
mengandung pengertian bahwa Kota Jambi sebagai pusat pemerintahan kota
sekaligus sebagai pusat sosial, ekonomi, kebudayaan, mencerminkan jiwa
masyarakatnya sebagai duta kesatuan baik individu, keluarga, dan kelompok
maupun secara institusional yang lebih luas ; berpegang teguh dan terikat pada
nilai – nilai adat istiadat dan hukum adat serta peraturan perundang – undangan
yang berlaku. Kota Jambi berdiri pada tanggal 28 Mei 1401 dan dibentuk
30
sebagai pemerintah daerah otonom kotamadya berdasarkan ketetapan Gubernur
Sumatera nomor 103/1946, tanggal 17 Mei 1946.
Tabel 2.1
SUHU KELEMBABAN UDARA
DI KOTA JAMBI
Suhu / Kelembaban
Tahun
2019
Tahun
2020
Suhu Udara 22,1-23,3 °C 30,8-32,6 °C,
Kelembaban udara (%) 82-87% 82-87%
Curah hujan disuatu tempat dipengaruhi oleh keadaan iklim, geografi dan
perputaran/ pertemuan arus udara. Sedangkan faktor kecepatan angin
dipengrahui oleh perbedaan tekanan udara. Rata-rata curah hujan dan kecepatan
angin yang terjadi di Kota Jambi dilihat pada tabel berikut ini.18
18 Data Profil Kota Jambi
31
Tabel 2.2
CURAH HUJAN DAN KECEPATAN ANGIN
DI KOTA JAMBI TAHUN 2019/2020
Curah Hujan/ Kecapatan
Angin
Tahun
2019
Tahun
2020
Curah Hujan (mm) 191,34-2.296,1 191,34-2.296,1
Kecepatan Angin (knot) 16 16-17
B. Sekilas Tentang Pengadilan Tata Usaha Negara Jambi
Pengadilan Tata Usaha Negara Jambi dibentuk dengan Keputusan
Presiden Nomor 2 Tahun 1997 tanggal 29 Januari 1997 dan diresmikan
pemakaiannya oleh Menteri Kehakiman bapak Muladi pada tanggal 30 Oktober
1998. Secara Fisik (gedung kantor) Pengadilan Tata Usaha Negara Jambi yang
dibangun berdasarkan DIP Pusat/APBN Tahun Anggaran 1995/1996 Nomor :
091/XIII/3/-/1995 tanggal 28 Maret 1995 terletak di Jalan Kol.M.Kukuh No.1
Kotabaru, Jambi. Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kepaniteraan Pengadilan
Tata Usaha Negara Jambi ditetapkan dengan Keputusan Ketua Mahkamah
Agung RI Nomor : KMA/SK/III/1993 tanggal 5 Maret 1993, sedangkan susunan
Organisasi dan Tata Kerja Kesekretariatan Pengadilan Tata Usaha Negara Jambi
ditetapkan dengan Keputusan Menteri Kehakiman RI Nomor : M.02-PR.07.02
Tahun 1991 tanggal 14 Februari 1991.19
19 http://www.ptun-jambi.go.id/index.php/tentang-pengadilan/profile-pengadilan/2015-05-30-06-
25-03
32
C. Visi dan Misi Pengadialan Tata Usaha Negara Jambi
1. Visi :
Terwujudnya pengadilan tata usaha negara jambi yang agung
2. Misi
a. Menjaga kemandirian badan peradilan
b. Memberikan pelayanan hukum yang berkeadilan kepada pencari
keadilan
c. Meningkatkan kualitas kepemimpinan badan peradilan
d. Meningkatkan kredibilitas dan transparansi badan peradilan.20
D. Tugas Wewenang dan Fungsi Pengadilan Tata Usaha Negara Jambi
1. Tugas dan Wewenang
a. Menerima, Memeriksa, Memutus dan Menyelesaikan Sengketa Tata
Usaha Negara (TUN) Pada Pengadilan Tata Usaha Negara Jambi (PTUN
Jambi), Dengan Berpedoman Pada Undang-Undang Nomor : 5 Tahun
1986 jo. Undang-Undang Nomor : 9 Tahun 2004 jo. Undang-Undang
Nomor : 51 Tahun 2009 dan Ketentuan dan Ketenuan Peraturan
Perundang-undangan Lain yang Bersangkutan, Serta Petunjuk-Petunjuk
Dari Mahkamah Agung Republik Indonesia (Buku Simplemen Buku I,
Buku II, SEMA, PERMA, dll)
20 http://www.ptun-jambi.go.id/index.php/tentang-pengadilan/visimisi
33
b. Meneruskan Sengketa-Sengketa Tata Usaha Negara (TUN) Ke
Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) dan Pengadilan Tinggi Tata
Usaha Negara (PT.TUN) yang Berwenang
c. Peningkatan Kualitas dan Profesionalisme Hakim Pada Pengadilan Tata
Usaha Negara Jambi (PTUN Jambi), Seiring Peningkatan Integritas Moral
dan Karakter Sesuai Kode Etik dan Tri Prasetya Hakim Indonesia, Guna
Tercipta dan Dilahirkannya Putusan-Putusan yang Dapat Dipertanggung
jawabkan Menurut Hukum dan Keadilan, Serta Memenuhi Harapan Para
Pencari Keadilan (Justiciabelen)
d. Meningkatkan Kepercayaan Masyarakat Terhadap Lembaga Peradilan
Guna Meningkatan dan Memantapkan Martabat dan Wibawa Aparatur
dan Lembaga Peradilan, Sebagai Benteng Terakhir Tegaknya Hukum dan
Keadilan, Sesuai Tuntutan Undang-Undang Dasar 1945
e. Memantapkan Pemahaman dan Pelaksanaan Tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara Jambi, Sesuai
Keputusan Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor :
KMA/012/SK/III/1993, tanggal 5 Maret 1993 Tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) dan
Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PT.TUN)
f. Membina Calon Hakim Dengan Memberikan Bekal Pengetahuan Di
Bidang Hukum dan Administrasi Peradilan Tata Usaha Negara (PTUN)
Agar Menjadi Hakim yang Profesional.
34
2. Fungsi
a. Melakukan Pembinaan Pejabat Struktural dan Fungsional Serta Pegawai
Lainnya, Baik Menyangkut Administrasi, Teknis, Yustisial Maupun
Administrasi Umum
b. Melakukan Pengawasan atas Pelaksanaan Tugas dan Tingkah Laku
Hakim dan Pegawai Lainnya.
c. Menyelenggarakan Sebagian Kekuasaan Negara Dibidang Kehakiman.21
E. Struktur Organisasi
Adapun susunan struktur organisasi Pengadilan Tata Usaha Negara Jambi
dan struktur persidangan putusan 6/G/SPPU/PTUN.JBI sebagai berikut:
Tabel 2.3
STRUKTUR ORGANISASI PROFIL
PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAMBI
1. Profil Struktur organisasi Pengadailan Tata Usaha Negara Jambi.22
21 http://www.ptun-jambi.go.id/index.php/tentang-pengadilan/2015-06-22-15-58-25 22 Buku profilo Pengadilan Tata Usaha Negara Jambi
35
2. Profil persidangan putusan penggadilan Tata Usaha Negara Jambi
6/G/SPPU/PTUN.JBI
36
Tabel 2.4
PERSIDANGAN PUTUSAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA
JAMBI
6/G/SPPU/PTUN.JBI
HAKIM KETUA MAJELIS
FITRI AMINA., SH M.H
HAKIM ANGGOTA I
FADHOLY HERNANTO. H.M.H
HAKIM ANGGOTA II
DEVYANI YULI KUSNANDI, SH
PANITERA
CUNCUN DARMAJAYA, SH M.H
PENGGUGAT
Drs. H. FAUZI YUSUF
TERGUGAT
KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN
MERANGIN
KUASA HUKUM
TONI IRAWAN JAYA, S.H
FAJAR GHOZALI MUSLIM, S.H
KUASA HUKUM
MUHAMMAD SYAHLAN SAMOSIR.,
SH.,M.H
DAVID RULLER SIBAGARIANG., S.H
37
Tabel 2.3
STRUKTUR STAF DAN PEGAWAI
PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAMBI
3. Profil Staf dan Pegawai Pengadilan Tata Usaha Negara Jambi
No. Nama
Jabatan di
Pengadila Tata Usaha Jambi
1. Fitri Amina, S.H., M.H Ketua
2. Edi Firmansyah, S.H., M.H Wakil Ketua
3. Fadholy Hernanto, S.H
Hakim
4. Ade Mirza Kurniawan, S.H
5. Devyani Yuli Kusandi, S.H
6. A. Taufiq Kurniawan, S.H., M.H
7. Aslamia,S.H
8. Ichsan Eko Wibowo, S.H
9. Lasmiati, S.H Sekretaris
10. Miskini, S.H., M.H Panitera
11. Iin Rahmayanti, S.H., M.H Panitera Pengganti
12. Yoshita Mage, S.H., M.H
13. Toto Subrato, S.H Jurusita Pengganti
14. Rizki Arianto,S.H Kepala Sub. Perencanaan TI
38
Dan Pelaporan
15 Fransisca Hutagalung, S.E Kepala Sub. Kepegawaian
16. Maya Sari, S.E., M.H
Kepala Sub. Umum dan
keuangan
17. Laksono Staf
18. Endri, S.H Cakim
19. Cici Amelia Sari, S.E Cpns
20. Aripin Zuardi
Tenaga Honor
21. Eka Hernani
22. Sispadina, S.E
23. Winarto
24 Alexander S., S.E
39
BAB IV
PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Kewenangan Pengadilan Tata Usaha Negara Dalam Menyelesaikan
Sengketa Pemilu Terkait Calon Tetap Anggota DPRD Kabupaten
Merangin
Kewenangan adalah hak untuk melakukan sesuatu atau
memerintah orang lain untuk melakukan sesuatu agar tercapai tujuan tertentu,
kewenangan biasanya dihubungkan dengan kekuasaan23. Setiap masyarakat
memiliki hak politik dan itu termasuk dari HAM ( Hak Asasi Manusia) dan
sikap tersebut dari simbol negara Indonesia yaitu Pancasila 1945. Hak politik
sebagai bagian dari hak asasi manusia, hak yang memberikan suara atau sebagai
orang yang dipilih dan setiap orang berhak melaporkan atau bahkan melanjutkan
tindakan kecurangan dalam proses memberikan suara atau bahkan menjadi orang
yang dipilih oleh masyarakat. Pengadilan yang bisa mengembalikan hak
berpolitik setiap masyarakat dan individu adalah Pengadilan Tata Usaha Negara.
Pengadilan Tata Usaha Negara adalah lingkungan peradilan
dibawah Mahkamah Agung yang melaksanakan kekuasaan kehakiman bagi
rakyat yang mencari keadilan terhadap sengketa Tata Usaha Negara24. Sengketa
Tata Usaha Negara adalah sengketa yang timbul dalam bidang Tata Usaha
Negara antara orang atau badan hukum perdata dengan Badan atau Pejabat Tata
23 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Republik Indonesia 24 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986
40
Usaha Negara, baik di pusat maupun didaerah, sebagai akibat dikeluarkannya
keputusan Tata Usaha Negara berdasrkan undang-undang yang berlaku.
Pengadilan Tata Usaha Negara ada di seluruh wilayah Indonesia salah satu
pengadilan yang ada di Indonesia berada di pulau Sumatera yang dikenal dengan
Kota Jambi. Sengket yang ada di Pengadilan Tata Usaha Negara salah satu
sengketa di Pengadilan Tata Usaha Negara adalah Sengketa Pemilu.
Sengketa Pemilu adalah sengketa yang terjadi antar-peserta pemilu dan
sengketa pemilu dengan penyelenggra pemilu sebagai akibat dikeluarkannya
surat Keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Sengketa ini memiliki
lembaga yang berwenang untuk menerima, memeriksa, dan memutuskan
penyelesaian sengketa yaitu, Pengadilan Tata Usaha Negara setalah melakukan
upaya administrasi di Bawaslu.
Pengadilan Tata Usaha Negara juga memiliki jumlah sengketa
yang cukup banyak dan beragam, salah satu sengketa yang ada di Pengadilan
yang saya teliti adalah Sengketa yang mengenai Sengketa Pemilu. Sengketa
pemilu adalah sengketa yang terjadi antar-peserta pemilu dan sengketa pemilu
dengan penyelenggra pemilu sebagai akibat dikeluarkannya surat Keputusan
Komisi Pemilihan Umum (KPU). Sengketa ini memiliki lembaga yang
berwenangn untuk menerima, memeriksa, dan memutuskan penyelesaian
sengketa yaitu, Pengadilan Tata Usaha Negara setalah melakukan upaya
administrasi di Bawaslu.
Menurut pasal 1 ayat 1 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang
Pemilihan Umum (“UU Pemilu”) adalah sarana kedaularan rakyat untuk
41
memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwaiklan
Daerah, Presiden dan Wakil Presiden, dan untuk memilih anggota Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah, yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas,
rahasia, jujur dan adil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia bersdasrkan
Pancsila dan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia
Tahun 1945. Kewenangan Pengadilan Tata Usaha Negara dalam proses sengketa
pemilu harus melalui bawaslu terlebih dahulu untuk bisa melanjutkan ke tahap
Pengadilan Tata Usaha Negara, karena Bawaslu adalah lembaga
penyelenggaraan pemilu diseluruh wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia25.
Adapun tata cara penyelesaian sengketa proses pemilu melalui Pengadilan
Tata Usaha Negara lebih lanjut dalam diatur dalam pasal 471 Undang-Undang
Pemilu pengajuan gugatan atas sengketa proses pemilu ke Pengadilan Tata
Usaha Negara dilakukan setelah upaya administrasi di Bawaslu telah digunakan.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Ketua Pengadilan Tata usaha Negara
Jambi dalam sengketa Pemilu ada di dalam Pasal 471 ayat2 Undang-Undang
Nomor 7 Tahun 2017 tentang pemilhan umum.
Berdasarkan hasil wawancara bersama Ketua Pengadilan Tata Usaha
Negara Jambi bahwa “ Kewenangan Pengadilan Tata Usaha Negara Jambi
dalam sengketa pemilu ada di dalam pasal 471 ayat 2 Nomor 7 Tahun 2017
tentang Pemilihan Umum. Dalam Undang-Undang Pemilu Pasl 471 ayat 2
Nomor 7 Tahun 2017 tentang sengketa pemilu memiliki kewenangan untuk
25 Pasal 1 angka 17 UU Pemilu
42
menyelesaikan sengketa setelah membayar administratif di bawaslu dan
memiliki beberapa tahap yaitu, Melakukan administratif di Bawaslu terlebih
dahulu, Dilakukan paling lama 5 (lima) hari kerja setelah dibacakan putusan
Bawaslu, Memperbaiki dan melengkapigugatan paling lama 3 (tiga) hari kerja
sejak diterimanya gugatan oleh Pengadilan Tata Usaha Negara, Jika dalam 5
(lima) hari setelah dibacakan putusan Bawaslu penggugat belum
menyempurnakan gugatan, maka hakim memberikan putusan bahwa gugatan
tidak diterima, Jika belum memperbaiki bahkan menyempurnakan gugatan maka
tidak dapat dilakukan upaya hukum, Pengadilan Tata Usaha Negara memeriksa
dan memutuskan gugatan sebagimana melakukan administratif di Bawaslu
paling lama 21 (dua puluh satu) hari kerja sejak gugatan dinyatakan lengkap,
Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara bersifat final dan mengikat serta tidak
dapat dilakukan upaya hukukm lain, KPU wajib menindak lajuti putusan
Pengadilan Tata Usaha Negara ketika gugatan dinyatakan lengkap paling lama 3
(tiga) hari kerja. 26
Berdasarkan hasil wawancara dari pengacara bapak Fauzi Yusuf yang
bernama Toni Irawan Jaya, sengketa pemilu yang ditimbulkan merugikan
Penggugat karena membuat Penggugat merasa rugi dalam beberapa segi waktu,
sosial, bahkan material. Surat keputusan yang dikeluarkan oleh KPU membuat
Penggugat dicoret dari Daftar Calon Tetap Anggota DPRD Kabupaten Merangin
Tahun 2019, kami sebagai pengacara berusaha melalui beberapa tahapan dalam
menindak lanjuti keputusan KPU dalam membatalkan Penggugat, usaha kami
26 Pasal 471 ayat 2 UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilan Umum
43
selaku pengacara dimulai dari mengajukan putusan KPU ke Bawaslu namun,
setelah melakukan beberapa tahapan dan proses kami kembali mendapatkan
penolakan dan terjadila surat keputusan dari Bawaslu bahwa Bawaslu
membatalkan pengajuan dari Penggugat dan membenarkan surat keputusan dari
KPU, bukan hanya itu saja kami tidak berhenti disitu saja kami melanjutkan ke
Pengadilan Tata Usaha Negara Jambi untuk kembali mengajukan Putusan KPU
yang memabatlkan Penggugat sebagai Daftar Calon Tetap Anggota DPRD
Kabupaten Merangin Tahun 2019, karena PTUN memiliki kewenangan dalam
menyelesaikan sengketa pemilu yang sudah di atur dalam UU Pemilu Pasal 471
ayat 2 Nomor 7 Tahun 2017, setelah melalui perjalanan yang panjang dengan
durasi waktu yang cukup lama, Penggugat memenangkan dan mendapatkan
kembali sebagai Daftar Calon Tetap Anggota DPRD Kabupaten Merangin
Tahun 2019. Menurut analisa penulis bahwa UU Pemilu Pasal 471 ayat 2 Nomor
7 Tahun 2017 telah memuat kewenangan dimana dalam Pasal tersebut bertugas
menyelesaikan sengketa dan memiliki kewenangan untuk memutuskan sengketa
pemilu. Jika penggugat dapat mengajukan Bukti yang akurat dan jelas
kebenaranya. Dalam kasus ini yang paling merugi antara pengguat dan tergugat
adalah penggugat karena penggugat dibatalkan menjadi calon tetap anggota
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kabupaten Merangin karena
keputusan KPU penggugat harus membuang waktu dan enrgi ke pengadilan
untuk mengurus hak berpolitiknya untuk maju ketahap selanjutnya. Dan
dikarenakan kasusnya penggugat tidak bisa melanjutkan waktu untuk
berkampanye terhadap masayarakat.
44
B. Pertimbangan Hukum Dalam Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara
Terkait Pembatalan KPU Kabupaten Merangin Tentang Calon Tetap
DPRD Kabupaten Merangin
Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara bersifat Final dengan objek
sengketa telah bersifat final karena sudah tidak memerlukan persetujuan dari
instansi lainnya, sehingga bersifat definitif dan sudah menimbulkan akibat
hukum. Dimana akibat dikeluarkannya objek sengketa penggugat menjadi
kehilangan statusnya sebagai Daftar Calon tetap anggota Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah Kabupaten Merangin.
Berdasarkan ketentuan pasal 53 ayat (1) Undnag-Undang Nomor 8 Tahun
2004 tentang Pengadilan Tata Usaha Negara disebutkan bahwa “ Orang atau
badan hukum perdata yang merasa kepentingannya dirugikan oleh suatu
keputusan Tata Usaha Negara dapat mengajukan gugatan tertulis kepada
Pengadilan yang berwenang yang berisi tuntutan agar keputusan Tata Usaha
Negara yang disengkettakan batal atau tidak sah dengan atau tanpa disertai
tuntutan ganti rugi dan atau rehabilitas” 27. Tertanggal 14 Januari 2019
menyatakan bahwa terlapor tidak terbukti secara sah dan meyakinkan
melakukan perbuatan melanggar tata cara, prosedur atau mekanisme pada
tahapan pemilu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Maka permasalahan daftar calon tetap dan calon anggota Dewan Perwakilan
27 UU Nomor 8 Tahun 2004 Tentang Pengadilan Tata Usaha Negara Pasal 51 ayat (1)
45
Rakyat Daerah baru bisa dicoret dari Daftar Calon Tetap ketika ketika calon
anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah tersebut meninggal dunia atau
tersandung masalah pidana yang sudah ada putusan tetapnya hal tersebut
sesuai dengan Keputusan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia
Nomor : 961/PL.01.4-Kpt/06/KPU/VII/2018, tentang penunjukan teknis
perbaikan, penyusunan, dan penetepan daftar calon sementara serta
penyusunan dan penetapan daftar calon tetap Anggota Dewan Perwakilan
Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota 28. Keterkaitan
antara kentingan penggugat dengan gugatan yang diajukan merupakan sebuah
kontruksi hukum dalam menentukan kerugian yang timbul oleh keputusan
tergugat terbitkan/ keluarkan. Bahwa patut dinilai bahwa apa yang
dilaksanakan oleh tergugat merupakan keputusan PTUN Jambi Nomor
40/G/2018/PTUN.JBI sebagai anggota DPRD Kabupaten Merangin29.
Penggugat mengatakan bahwa kepentingan penggugat dirugikan karena
adanya hak untuk dipilih yang dirugikan akibat dikeluarkannya keputusan
tergugat, perlu pula tergugat uraikan bahwa hak konstitusional warga untuk
dipilih dan memilih. Untuk menguatkan dalil-dalil gugatannya, Penggugat
telah menyerahkan bukti-bukti tertulis berupa fotokopi surat yang telah
dilegalisir dan dibebanin materi cukup, serta telah diperiksa dan dicocokkan
dengan aslinya atau fotokopi pembandingannya oleh Majelis Hakim di
28 Keputusan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia
29 Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Jambi
46
persidangan, mengenai kepentingan atau legal standing30 dalam mengajukan
gugatan sengketa proses Pemilu ini, Majelis Hakim mengacu pada ketentuan
yang terdapat di dalam pasal 466 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017
tentang Pemilihan Umum Yaitu “Sengketa proses Pemilu meliputi sengketa
yang terjadi antar-Peserta Pemilu dan sengketa Peserta Pemilu dengan
Penyelenggara Pemilu sebagai akibat dikeluarkannya keputusan KPU,
keputusan KPU Provinsi, dan keputusan KPU Kabupaten/Kota”31. Penggugat
telah melakukan upaya administratif permohonan penyelesaian sengketa
proses Pemilu kepada Bawaslu Kabupaten Merangin, dan terhadap
permohonan tersebut telah ditindak lanjuti oleh Bawaslu kemudian oleh
karena Penggugat keberatan terhadap Putusan Bawaslu tersebut, maka
Penggugat mengajukan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara Jambi,
Majelis Hakim berkesimpulan bahwa Penggugat bahwa memiliki kedudukan
dan memiliki kepentingan untuk mengajukan guggatan sengketa proses
Pemilu ke Pengadilan Tata Usaha Negara, berdasarkan keseluruhann uraian
pertimbangan, Majelis Hakim berpendapat bahwa Penggugat telah memenuhi
persayaratan sebagai calon anggota DPRD Kabupaten Merangin pada Pemilu
2019, sehingga namanya ditetapkan/dimasukkan dalam daftar calon tetap
(DCT) anggota DPRD Kabupaten Merangin pada Pemilu Tahun 2019.
30 Legal Standing adalah suatu keadaan ketika suatu pihak dianggap memenuhi syarat untuk
mengajukan permohonan penyelesaian sengketa di pengadilan 31 Pasal 466 UU No. 7 Tahun 2017 Pemilihan Umum
47
Berdasarkan seluruh pertimbangan dengan membaca, mencermati dan
mempertimbangkan fakta-fakta hukum, Tergugat telah mengandung cacat
yuridis karena bertentangan dengam peraturan perundang-undangan yang
berlaku, maka sesuai dengan ketentuan yang termuat dalam Pasal 4 ayat
(1) Peraturan Mahkamah Agung Nomor 5 Tahun 2017 tentang Tata Cara
Penyelesaian Sengketa Proses Pemilihan Umum di Pengadilan Tata Usaha
Negara, Majelis Hakim berkeyakinan bahwa objek sengketa serta
menerbitkan keputusan baru tentang penetapan Penggugat sebagai calon
tetap anggota DPRD Kabupaten Merangin pada Pemilu 2019 32, sehingga
terhadap gugatan Penggugat harus dinyatakan beralasan hukum dan
terhadap tuntutanya harusla dikabulkan, bahwa dari uraian diatas, Majelis
Hakim berpendapat bahwa Penggugat sudah memenuhi persyaratan
sebagai calon anggota DPRD Kabupaten Merangin Pemilu 2019, dan oleh
karena ditetapkan/dimasukkan dalam daftar calon tetap (DCT) anggota
DPRD Kabupaten Merangin pada Pemilu Tahun 2019, dengan demikian
terhadap tindakan Tergugat yang menerbitkan objek sengketa telah
mengandung cacat yuridis karena bertentangan dengan ketentuan Pasal
255 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum33,
Pasal 27 ayat (8) dan Pasal 28 Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor
20 Tahun 2018 Tentang Pencalonan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat,
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, dan Dewan Perwakilan
32 Pasal 4 ayat (1) Peraturan Mahkamah Agung Nomor 5 Tahun 2017 Tata Cara Penyelesaian
Sengketa Proses Pemilihan Umum
33 255 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 Pemilihan Umum
48
Rakyat Daerah Kabupaten/Kota 34. Karena Penggugat dikabulkan
seluruhnya, maka berdasarkan ketentuan Undang-Undang Nomor 51
Tahun 2009 kepada Tergugat dihukum untuk membayar seluruh biaya
perkara yang jumlahnya akan ditentukan dalam amar putusan35. Dalam
pokok sengketa, mengabulkan gugatan seluruhnya, menyatakan batal
Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Merangin Nomor :
18/HK.03.1-/Kpt/1502/KPU-Kab/III/2019, tentang Perubahan Kedua atas
Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Merangin Nomor :
52/HK.03.1-Kpt/1502/KPU-Kab/IX/2018 tentang Daftar Calon Tetap
Anggota Dewan Perwakiloan Rakyat Daerah Kabupaten Merangin
Pemilihan Umum Legislatif Tahun 201936, yang ditetapkan di Bangko,
pada tanggal 13 Maret 2019. Memerintahkan Tergugat mencabut
keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Merangin, memerintahkan
Terguga tuntuk menerbitkan Keputusan tentang Penetapan Penggugat
sebagai Calon Tetap Anggota DPRD Kabupaten merangin pada Pemilu
Tahun 2019, menghukum tergugat untuk membayar seluruh biaya perkara
sebesar Rp.1.351.000 ( satu juta tiga ratuslima puluh satu ribu rupiah) 37.
34 Pasal 27 ayat (8) dan Pasal 28 Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 20 Tahun 2018
Tentang Pencalonan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat,Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, dan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota. 35 UU No 51 Tahun 2009 tentang Membayar seluruh biaya perkara
36 Keputusan Komisi Pemilihan Umum
37 Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara
49
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan mengemukakan, menguraikan dan membahas beberapa
permasalahan dari bab awal hingga bab akhir, maka bab terakhir dapat penulis
simpulkan bahwa yang menjadi kesimpulan antara lain :
1. Pengadilan Tata Usaha Negara memiliki hak dalam menyelesaikan
Sengketa Pemilu sesuai dengan Pasal 471 ayat 2 Undang-Undang
Nomor 7 Tahun 2017 Tentang Pemilihan Umum.
2. Pengadilan Tata Usaha Negara memberikan Putusan bahwa tergugat
mengandung cacat Yuridis karena sudah bertentangan dengan
ketentuan Pasal 255 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 Tentang
Pemilihan Umum, Pasal 28 Peraturan KPU tentang pencalonan DPRD,
Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang tergugat di hukum
untuk membayar seluruh biaya perkara dan mengembalikan penggugat
menjadi Daftar Calon Tetap DPRD Kabupaten Merangin Tahun 2019.
B. Saran - saran
Setelah sekian jauh perjalana dengan mencurahkan segenap kemampuan
dan energi yang ada untuk menunjukan makna yang terkandung dari skripsi ini
pada akhirnya semoga bermanfaat bagi pembaca. Sesuai dengan tujuan dan
manfaat penelitian, maka ada beberapa saran yang dapat menjadi masukan
50
terhadap pihak yang berkenan dengan pembahasan yang penulis paparkan. Maka
ada beberapa saran yang penulis kemukakan anatara lain yaitu :
1. Diharapakan Pengadilan Tata Usaha Negara menjadi pengadilan yang bisa
memberikan keadilan untuk semua masyarakat yang memiliki bukti yang jelas
kebenarannya, dan semoga kewenangan pengadilan atas sengketa pemilu bisa
lebih tegas dan jelas lagi dalam menimbang dan memutuskan suatu perkara
2. Diharapkan kepada KPU untuk lebih teliti lagi dalam memeriksa dan meneliti
daftar calon anggota untuk pemilu apapun itu supaya kedepannya tidak terjadi
hal-hal yang merugikan sesorang
3. Bagi calon anggota pemilu yang dirugikan oleh lembaga negara jangan pernah
menyerah dan jangan pernah takut jika ketika ingin mencalon dibatalkan oleh
beberapa pihak lembaga, dan jika anda merasa benar dan memiliki bukti yang
kuat perjuangkan karena semua orang memiliki hak untuk mendapatkan
keadilan
Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca, besar harapan
penulis untuk kritik dan saran pada penulis untuk kebaikan penulisan dimasa
yang akan datang.
51
DAFTAR PUSTAKA
A. Literature
Al-Qur’an dan Hadits
Arianto Adi, Metode Penelitian Sosial dan Hukum, (Jakarta: Granit, 2004).
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jakarta : Raja Grafindo Persabda 2018)
C.S.T. Kansil, Hukum Tata Negara Republik Indonesia, Bina Aksara, Jakarta, 1986
Koirudin, Kebijakan Desentralisasi di Indonesia: Format Masa Depan Otonomi
Menuju Kemandirian Daerah, Averoes, Malang: 2005,
M. Nata Saputra, 1998 Hukum Administrasi Negara, Rajawali, Jakrta
Mr. MartimanProdjohamidjojo, Hukum Acara Pengadilan Tata Usaha Negara
Dan UU PTUN 2004, Ghalia Indonesia, Bogor, 2005.
Philipus M. Hudjon, dkk, Pengantar Hukum Administrasi Indonesia, Gajah
Mada University Press, Yogyakarta, 2002
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Republik Indonesia
R. Wiyono, Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara,Edisi Ketiga, Sinar
Grafika, Jakarta, 2013
Ridwan H.R, 2003, Hukum Administrasi Negara, UII Pres. Yogyakarta,
Yogyakarta
52
Rusmandi Murad “ Penyelesaian Sengketa Hukum Atas Tanah “ Bandung, 1999
Sayuti Una, Pedoman Penulisan Skripsi (edisi revisi), cet ke 2 (Jambi: Syariah
dan Fakultas Syariah UIN STS Jambi,2014),
Soegeng Prijodarminto, Pengadilan Tata Usaha Negara, Tahun 1993
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitan Hukum, (Jakarta : UI Press)
Sumarto,”Penaganan dan penyelesaian konflik pertanahandengan Prinsip Win-
win Solution oleh Badan Pertanahan Nasional RI “ disampaikan pada diklat
Direktorat Konflik Pertanahan Kemendagri RI tanggal 19 September, 2012
Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi, (Jambi : Syariah Press, 2014)
W. Riawan Tjandra, Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara, Edisi Revisi,
Penerbitan Universitas Atma Jaya Yogyakarta, 2005
B. Undang –Undang
Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor 1502 Tahun 2019 Tentang
Pembatalan Calon Tetap Anggota DPRD Kabupaten Merangin Tahun 2019
Peraturan Komisi Pemilihan Umum RI Nomor 20 Tahun 2018 Tentang
Pencalonan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah Provinsi,dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota
53
Peraturan Mahkamah Agung Nomor 5 Tahun 2017 Tata Cara Penyelesaian
Sengketa Proses Pemilihan Umum
Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Nomor 6 Tahun 2019 Tentang
Keputusan Surat Komisi Pemilihan Umum Terhadap Bapak Fauzi Yusuf
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 Pemilihan Umum
UU No 51 Tahun 2009 tentang Membayar seluruh biaya perkara
UU Nomor 4 Tentang Kekuasaan Kehakiman
UU Nomor 7 Tahun 2017 Tentang Pemilihan Umum
UU Nomor 8 Tahun 2004 Tentang Pengadilan Tata Usaha Negara Pasal 51 ayat
(1)
C. Jurnal
Grace, ”Kewenangan Pengadilan Tata Usaha Negara Dalam Penyelesaian
Sengketa Pemilihan Umum” dalam Jurnal Ilmu Hukum Fakultas Hukum
Universitas Sriwijaya, Vol.30 Maret 2019.
Priyan Afandi Bulan “Kewenangan Pengadilan Tata Usaha Negara Dalam
Sengketa Pemilihan Kepala Daerah yang bersifat Administrartif” dalam Jurnal
Sengketa Pemilihan Kepala Desa , Vol.17 April 2019.
54
Priyanto Abdoella, SH., M.H “Kewenangan Pengadilan Tata usaha Negara
Dalam Mengadili Sengketa Pemilukada” dalam Jurnal Sengketa Pemilu, Vol.21
April 2019.
D. Internet
http://www.ptun-jambi.go.id/index.php/tentang-pengadilan/2015-06-22-15-58-
25
http://www.ptun-jambi.go.id/index.php/tentang-pengadilan/profile-
pengadilan/2015-05-30-06-25-03
http://www.ptun-jambi.go.id/index.php/tentang-pengadilan/visimisi
55
LAMPIRAN
Gambar 1.1
Menunjukan bukti-bukti
Gambar 1.2
Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Jambi
56
Gambar 2.1
Jadwal Sidang
57
Gambar 2.2
Riwayat Perkara
58
Gambar 2.3
Perkara
59
Gambar 2.4
Putusan
60
Gambar 2.5
Riwayat Perkara
Gambar 2.6
Biaya Perkara
61
Gambar 3.1
Wawancara di Pengadilan Tata Usaha Negara
62
CURRICULUM VITAE
A. Identitas Diri
B. Riwayat Pendidikan
Nama : Agumi Resta Pramuditha
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat/ tgl lahir : Jambi, 23 Mei 1999
NIM : SPI 162528
Alamat : Perum. Pinang Merah Blok F3 No.09
RT 32 Kel.Bagan Pete Kec. Alam Barajo
Kota Jambi
No HP : 082371046447
Nama Ayah : Romi Eka Iretna Putra. Ir
Nama Ibu : Indah Puspitah
No HP : 082371046447
1. Pendidikan Formal
a. SD/MI, tahun lulus : SDN 151 Kota Jambi 2010
b. SMP/MTs, tahun lulus : MTs N Kenali Besar Kota Jambi 2013
c. SMA/MA, tahun lulus : SMA Ferdy Ferry Putra 2016
d. Perguruan Tinggi : UIN STS Jambi 2020
2. Pendidikan Non-Formal (Pelatihan, Kursus, dll)
a. Koordinator Bidang Sosial dan Budaya HMJ Hukum Tata Negara 2017-2018
b. Sekretaris Badan Musyawarah Pemuda Bagan Pete (BMPBP) 2018-2019
c. Gadis Bagan Pete Kota Jambi 2019
d. Koordinator Bidang Humas Kecamatan Alam Barajo Kota Jambi 2020
Muaro Jambi, Mei 2020
Penulis,
Agumi Resta Pramuditha
SPI.162528