kewajiban perpajakan bagi bendahara desa
TRANSCRIPT
Kewajiban Perpajakan Bagi Bendahara Desa
Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan Sambas
Rincian Pendapatan Negara 2015
2
Rincian Belanja Negara 2015
3
Siklus Penerimaan dan Penggunaan Dana APBN / APBD
4
PENGERTIAN PAJAKMenurut UU No. 28 Tahun 2007
Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh Orang Pribadi atau Badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-undang dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat
5
Kewajiban Perpajakan
1• Mendaftarkan diri
2• Melakukan pemotongan dan pemungutan
3• Menyetorkan ke kas negara
4• Melaporkan ke kantor pajak terdekat
6
Identitas Wajib Pajak
Bendahara Desa Sijang, Kec. GalingNPWP : 73.525.113.0-702.000Nama Bendahara : TiaNPWP Pribadi : 45.236.448.0-702.000
7
Apa saja jenis pajak terkait pemotongan dan pemungutan oleh bendahara ?
PPh Pasal 21
PPh Pasal 22
PPh Pasal 23
PPh Pasal 4(2)
PPN
8
PPh Pasal 21
Adalah pajak atas penghasilan berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan pembayaran lain yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa, dan kegiatan
9
Atas penghasilan teratur orang pribadi non PNS
Orang pribadi yang menerima penghasilan teratur dari dana desa, pemotongan PPh 21 nya memperhatiakan batas minimal penghasilan kena pajak atau penghasilan tidak kena pajak (PTKP) sesuai dengan status perkawinannya. Contoh : Perangkat desa dan kepala dusun
10
No Status Perkawinan PTKP Setahun PTKP Sebulan
1 TK/0 36.000.000 3.000.000
2 TK/1 39.000.000 3.250.000
3 TK/2 42.000.000 3.500.000
4 TK/3 45.000.000 3.750.000
5 K/1 39.000.000 3.250.000
6 K/2 42.000.000 3.500.000
7 K/3 45.000.000 3.750.000
8 K/4 48.000.000 4.000.000
PTKP
TK = Tidak Kawin, K = Kawin. Tanggungan maksimal 3 orang.
11
Untuk wanita kawin dianggap TK/0 karena anak menjadi tanggungan suami, kecuali terdapat surat minimal dari kecamatan yang menyatakan bahwa wanita tersebut menjadi penanggung
12
Atas penghasilan yang diterima oleh PNS
Atas penghasilan yang diterima PNS maka dilakukan pemotongan dengan aturan : Golongan II = Bebas pemotonganGolongan III = 5% x PenghasilanGolongan IV = 15% x Penghasilan
13
Tarif PPh 21
30 %25 %
15 % 5 %
diatas 500 juta
Rp 250 juta – Rp 500 juta
s/d Rp 50 juta
Rp 50 juta – Rp 250 juta
Apabila tidak memiliki NPWP, tarif menjadi lebih besar 20%
14
Penghasilan tidak teratur atas usaha
Yaitu penghasilan yang diberikan kepada orang pribadi atas usaha yang ia berikan kepada desa (timbal balik). Contoh : Ketua RT, amil, petugas posyandu, tenaga ahli, petugas kebersihan, hadiah lomba dll. Maka atas penghasilan tersebut dikenakan PPh 21 : • Tarif x 50% x penghasilan• 5% x 50 % x penghasilan (NPWP)• 6% x 50 % x penghasilan (Non NPWP) 15
Penghasilan tidak teratur tanpa usaha tertentu
Yaitu penghasilan yang diberikan kepada orang pribadi tanpa ada usaha atau timbal balik yang diterima oleh desa. Contoh : Peserta kegiatan yang menerima uang saku. Maka atas penghasilan tersebut dikenakan PPh 21 : • Tarif x penghasilan• 5% x penghasilan (NPWP)• 6% x penghasilan (Non NPWP)
16
Penyetoran Pajak PPh 21
PPh pasal 21 yang telah dipotong kemudian dikumpulkan dan disetorkan ke kas negara melaui kantor pos atau bank persepsi menggunakan SSP (Surat setoran pajak) dengan kode akun : • Atas penghasilan PNS : 411121/402• Atas penghasilan non PNS : 411121/100
17
Simulasi Perhitungan Seluruh pembayaran dikukan tanggal 13 Juli 2015 :• Yudi seorang PNS golongan III diundang sebagai tenaga ahli
dan menerima honor sebesar 500.000 maka PPh 21 nya:5% x 500.000 = Rp. 25.000
• Pak Arif seorang anggota BPD memiliki NPWP menerima honor bulan Jan-Juni sebesar 3.000.000, maka PPh 21 nya :
5% x 50% x 3.000.000 = Rp. 75.000• Bu Lusi tidak berNPWP seorang anggota posyandu menerima
honor 500.000, maka PPh 21 nya :6% x 50% x 500.000 = Rp. 15.000
• Bu Anisa tidak berNPWP diundang menghadiri acara desa lalu mendapat uang saku 100.000, maka PPh 21 nya :
6% x 100.000 = Rp. 6.000 18
Penyetoran dan Pelaporan
Jumlah PPh 21 yang harus disetorkan adalah :• Akun 411121/402 (PNS) = Rp. 25.000• Akun 411121/100 (Non PNS) =
75.000 + 15.000 + 6.000 = Rp. 96.000
Batas setor PPh 21 : Tanggal 10 bulan berikutnyaBatas lapor PPh21 : Tanggal 20 bulan berikutnyaApabila batas setor atau lapor bertepatan dengan hari libur, maka batas setor atau lapor menjadi hari kerja terdekat setelah hari libur tersebut.
19
Penyetoran dan Pelaporan
Kelengkapan berkas pelaporan SPT Masa PPh 21 :SPT PPh 21 induk yang telah ditandatangan
dan dicapDaftar bukti potong 1721SSP lembar ke-3 dengan jumlah dan masa
pajak sesuai dengan SPT induknya
Nihil Wajib Lapor20
Bukan objek PPh 21
Yang bukan termasuk objek pajak PPh 21 adalah :• Bantuan sosial seperti bantuan kepada fakir miskin
dan anak yatim• Beasiswa
Atas penghasilan tersebut yang diterima orang pribadi, bendahara tidak melakukan pemotongan PPh 21
21
PPh Pasal 22 dan PPN
PPh 22 dan PPN saling terkait dalam hal kegitan pembelian barang yang bersumber dari dana desa. Kewajiban memotong PPh 22 apabila dalam satu kwitansi jumlah pembelian lebih dari 2 jutaKewajiban memungut PPN apabila dalam satu kwitansi jumlah pembelian lebih dari 1 juta. Semua barang yang dibeli oleh bendahara desa, harus terdapat unsur PPN pada harga yang tertera di kwitansi
22
Tarif PPh 22 dan PPN
Tarif PPh 22 :• 1,5 % x Nilai pembelian (jika rekanan berNPWP)• 3 % x Nilai pembelian (jika rekanan tidak berNPWP)
Tarif PPN :10 % x Nilai pembelian (tarif tunggal)
23
Penyetoran PPh 22 dan PPN
PPh pasal 22 yang telah dipotong dan PPN yang telah dipungut kemudian dikumpulkan dan disetorkan ke kas negara melaui kantor pos atau bank persepsi menggunakan SSP (Surat setoran pajak) dengan kode akun : • PPh 22 : 411122/100• PPN : 411211/900Penyetoran PPh 22 dan PPN, kolom identitas SSP menggunakan NPWP dan nama rekanan sedangkan kolom penyetor tetap ditanda tangani oleh bendahara apabila rekanan tidak memiliki NPWP maka disetor menggunakan NPWP desa 24
Simulasi Perhitungan1. Tanggal 13 Juli 2015 desa membeli material kepada pedagang bernama Rudi dengan total harga 5 jt pada 1 kwitansi. Pedagang mengatakan bahwa harga tersebut belum termasuk PPN. Apabila Rudi tidak memiliki NPWP, maka penghitungan pajaknya adalah :PPN = 10% x 5jt = 500.000PPh 22 = 3% x 5jt = 150.000Harga yang tertera pada kwitansi adalah 5.500.000 (harga + PPN), kemudian uang yang dibayarkan kepada pedagang adalah 5jt – 150.000 = 4.850.000
25
Simulasi Perhitungan2. Tanggal 14 Juli 2015 desa membeli laptop di toko Feri seharga 6.600.000. Harga tersebut sudah termasuk PPN. Apabila Feri memiliki NPWP maka penghitungan pajaknya adalah :• Kita harus mencari harga barang tanpa unsur PPN :
x 6.600.000 = 6.000.000• PPN : 10 % x 6.000.000 • PPh 22 : 1,5 % x 6.000.000 = 90.000 Harga yang tertera pada kwitansi adalah 6.600.000 (harga + PPN), kemudian uang yang dibayarkan kepada pedagang adalah 6jt – 90.000 = 5.910.000
26
Simulasi Perhitungan3. Tanggal 15 Juli 2015 desa membeli printer kepada pedagang bernama Gilang dengan harga 1,5jt. Pedagang mengatakan bahwa harga tersebut belum termasuk PPN. Apabila Gilang memiliki NPWP, maka penghitungan pajaknya adalah :PPN = 10% x 1,5jt = 150.000PPh 22 = tidak dipotong karena belum lewat 2 jutaHarga yang tertera pada kwitansi adalah 1.650.000 (harga + PPN), kemudian uang yang dibayarkan kepada pedagang tetap 1,5jt tanpa potongan. Bendahara tidak berkewajiban memotong karena belum lewat 2 juta27
Penyetoran dan Pelaporan
PPh 22 :• Rudi (non NPWP) = Rp. 150.000• Feri (NPWP) = Rp. 90.000
PPN • Rudi (non NPWP) = Rp. 500.000• Feri (NPWP) = Rp. 600.000• Gilang (NPWP) = Rp. 150.000
28
Penyetoran dan Pelaporan
Kelengkapan berkas pelaporan SPT masa 22 : SPT PPh 22 induk yang telah ditandatangan dan dicap SSP lembar ke-3 dengan jumlah dan masa pajak sesuai dengan
SPT induk
Kelengkapan berkas pelaporan SPT masa PPN : SPT 1107 PUT induk yang telah ditandatangan dan dicap Daftar pemungutan PPN 1107 PUT 1 SSP lembar ke-3 dengan jumlah dan masa pajak sesuai dengan
SPT induk Nihil wajib lapor
Nihil tidak wajib lapor
29
Batas setor dan lapor• Batas setor PPh 22 : Pada hari yang sama saat pembayaran• Batas lapor PPh 22 :Tanggal 14 bulan berikutnya
• Batas setor PPN : Tanggal 7 bulan berikutnya• Batas lapor PPN (Formulir 1107 PUT) :Tanggal 14 bulan berikutnya
30
CatatanBendahara tidak memungut PPN apabila barang yang dibeli termasuk kedalam daftar barang yang dikecualikan dari pemungutan PPN. Contoh : Sembako dan buku pelajaran .Apabila bendahara beli sembako Rp. 2.500.000 maka harga di kwitansi tetap Rp. 2.500.000 namun bendahara wajib memotong PPh 22 karena sudah di atas 2 juta
31
PPh Pasal 23
32
Objek PPh Pasal 23
DipotongPPh
Pasal 23
ImbalanModal
Jasa
Hadiah/Penghargaan Selain PPh 21
SewaSelainTanah/
BangunanTarif2%
Tarif2%
Tarif15%
Tarif15%
Jika rekanan tidak memiliki NPWP,maka tarifnya 100 % lebih tinggi 33
Pemotongan PPh pasal 23 tidak memiliki batas minimal transaksi, jadi berapapun nilai transaksinya bendahara wajib memotong PPh pasal 23 atas transaksi tersebut. Khusus jasa katering, bendahara tidak memungut PPN karena jasa katering termasuk ke dalam jasa yang dikecualikan dari pengenaan PPN
34
Penyetoran PPh 23PPh pasal 23 yang telah dipotong dikumpulkan dan disetorkan ke kas negara melaui kantor pos atau bank persepsi menggunakan SSP (Surat setoran pajak) dengan kode akun : • PPh 23 atas jasa katering : 411124/104• PPh 23 atas sewa harta : 411124/100
35
Simulasi Perhitungan1. Tanggal 2 Juli 2015 desa memesan katering untuk rapat di kantor desa kepada ibu Rini senilai Rp. 500.000, apabila ibu Rini tidak memiliki NPWP maka :PPh 23 = 4 % x 500.000 = 20.000, ibu Rini menerima pembayaran dari desa sebesar 480.000
2. Tanggal 3 Juli 2015 desa menyewa mobil untuk keperluan desa kepada bapak Dodo senilai Rp. 700.000 (harga belum PPN), apabila bapak Dodo memiliki NPWP maka :PPN = 10 % x 700.000 = 70.000PPh 23 = 2 % x 700.000 = 14.000Harga yang tertera pada kwitansi adalah 770.000 dan bapak Dodo menerima pembayaran dari desa sebesar 686.000 36
Simulasi Perhitungan3. Tanggal 6 Juli 2015 desa memesan katering untuk kegiatan di sekretariat desa kepada ibu Susi senilai Rp. 300.000, apabila ibu Susi memiliki NPWP maka :PPh 23 = 2 % x 300.000 = 6.000, ibu Susi menerima pembayaran dari desa sebesar 294.000
37
Penyetoran dan Pelaporan
PPh 23 atas jasa katering (411124/104) : Rini = 20.000 Susi = 6.000PPh 23 atas sewa harta (411124/100) Dodo = 14.000
Batas setor PPh 23 : tanggal 10 bulan berikutnyaBatas lapor PPh 23 : tanggal 20 bulan berikutnya
38
Penyetoran dan Pelaporan
Kelengkapan berkas pelaporan SPT masa 23 :SPT PPh 23 induk yang telah ditandatangan
dan dicapDaftar bukti potong PPh 23Bukti pemotongan PPh 23SSP lembar ke-3 dengan jumlah dan masa
pajak sesuai dengan SPT induk
Nihil tidak wajib lapor 39
PPh Final Pasal 4(2)
40
Objek PPh 4(2)Sewa Tanah
atau Bangunan
Tarif 10 %Kecuali Hotel /
Restoran
Termasuk biaya perawatan, pemeliharaan, keamanan, dan fasilitas lainnya
Pengalihan Tanah atau Bangunan
Tarif 5 %
Jasa Konstruksi
Pelaksana Kualifikasi Kecil : 2 %Kualifikasi Besar : 3 %Non kualifikasi : 4 %
Pengawasan dan Perencanaan
Kualifikasi Kecil : 4 %Kualifikasi Besar : 4 %Non kualifikasi : 6 %
41
Dikecualikan dari pemotongan PPh 4(2)
Orang Pribadi yang mempunyai penghasilan dibawah Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) yang melakukan pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan dengan jumlah bruto pengalihannya kurang dari Rp. 60.000.000 dan bukan merupakan jumlah yang dipecah-pecah
42
Penyetoran PPh Final 4(2)
PPh pasal 4(2) yang telah dipotong dikumpulkan dan disetorkan ke kas negara melaui kantor pos atau bank persepsi menggunakan SSP (Surat setoran pajak) dengan kode akun : • PPh 4(2) atas sewa tanah dan/atau bangunan :
411128/403• PPh 4(2) atas pembelian tanah dan/atau
bangunan : 411128/402
43
Simulasi Perhitungan
1. Tanggal 15 Juli 2015 desa menyewa gedung ruko milik bapak Tono seharga Rp. 500.000 apabila bapak Tono tidak memiliki NPWP, maka :PPN = 10 % x 500.000 = 50.000PPh 4(2) = 10 % x 500.000 = 50.000Maka harga yang tertera di kwitansi adalah 550.00 (harga + PPN), dan yang diterima oleh bapak Tono adalah 450.000
44
Simulasi Perhitungan
2. Tanggal 17 Juli 2015 desa membeli tanah di belakang kantor desa untuk keperluan perluasan kantor kepada bapak Zaki seharga Rp. 100.000.000 (NJOP = 50jt) apabila bapak Zaki memiliki NPWP, maka :PPh 4(2) = 5 % x 100.000.000 = 5.000.000BPHTB = 5 % x (harga beli-NJOPTKP)Maka harga yang tertera di kwitansi adalah 100 Jt, dan yang diterima oleh bapak Zaki 95 jt
45
Penyetoran dan Pelaporan
Atas sewa (411128/403) = Rp. 50.000Atas beli tanah (411128/402) = Rp. 5.000.000
Batas setor PPh 4(2) : Tanggal 10 bulan berikutnyaBatas lapor PPh 4(2) : Tanggal 20 bulan berikutnya
46
Penyetoran dan Pelaporan
Kelengkapan berkas pelaporan SPT masa 4(2) :SPT PPh 4(2) induk yang telah ditandatangan
dan dicapDaftar bukti potong PPh 4(2)Bukti pemotongan PPh 4(2) SSP lembar ke-3 dengan jumlah dan masa
pajak sesuai dengan SPT induk Nihil tidak wajib lapor 47
Bantuan yang diberikan kepada badan yang bergerak dalam bidang pendidikan, kesehatan, agama dan sosial
Uang perjalanan dinasPembayara rekening listrik, PDAM dan telepon
Yang Bukan Termasuk Objek Pajak
48
No Jenis Pajak Terlambat Setor Terlambat Lapor
1 PPh pasal 21 2% perbulan Rp. 100.000
2 PPh pasal 22 2% perbulan Rp. 100.000
3 PPh pasal 23 2% perbulan Rp. 100.000
4 PPh pasal 4(2) 2% perbulan Rp. 100.000
5 PPN 2% perbulan Rp. 500.000
Sanksi Administrasi
Atas keterlambatan setor maupun lapor dapat dikenakan sanksi dengan diterbitkannya Surat Tagihan Pajak (STP)
49
Syarat Permohonan NPWP
NPWP Orang Pribadi :Formulir permohonan ditanda tanganiFotokopi KTPFotokopi SK penunjukan
NPWP Desa :Formulir permohonan ditanda tangani dan dicapFotokopi KTP bendahara yang ditunjukFotokopi SK penunjukanFotokopi NPWP bendahara yang ditunjuk
50
Sekian dan Terima Kasih
Hubungi kami :KP2KP SambasJl. Panji Anom No. 16, Durian, Sambas. Telp : 0562-391016Esar : 089672015715