keuntungan

14
Silahkan download e-book ini di halaman download pada situs PROFIT ( KEUNTUNGAN ) Oleh:Dodi Okri Handoko Profit atau keuntungan, akan dapat memuaskan jikalau objeknya sesuai dengan yang di harapkan. Seperti hasil produksi sebuah pertanian akan baik tergantung oleh keadaan tanah dan pengelolaan, begitu juga gaji seorang pegawai akan semaikin naik dan bertambah jikalau kerja dan didikasinya bagus, dan keuntungan yang memuaskan didapat dari spekulasi, inovasi dan penyimpanan. Sedangkan keuntungan yang di peroleh dengan cara menimbun atau menyimpan barang dan mengambil untung dari cara seperti ini di larang, selain dari pada itu cara seperti ini bisa mematikan harga di pasaran karna ia mampu menaik turunkan harga suatu barang karena stok atau persediaan yang banyak sangat mampu untuk mempengaruhi harga. Sedangkan ibtikar atau di sebut juga dengan menciptakan produksi lebih baik dan lebih unggul, yang lebih di kenal dengan sebutan inovasi tiada henti, suatu penciptaan yang terus menerus sesuai dengan permintaan pasar, karna ia selalu mengalami perubahan maka dapat kita simpulkan keuntungan yang di peroleh dengan cara seperti ini adalah sipatnya sementara, di mana harga

Upload: wwwridlinecom

Post on 08-Jun-2015

364 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: keuntungan

Silahkan download e-book ini di halaman download pada situs

www.tinyurl.com/syariah

PROFIT ( KEUNTUNGAN )

Oleh:Dodi Okri Handoko

Profit atau keuntungan, akan dapat memuaskan jikalau objeknya sesuai dengan

yang di harapkan.

Seperti hasil produksi sebuah pertanian akan baik tergantung oleh keadaan tanah dan

pengelolaan, begitu juga gaji seorang pegawai akan semaikin naik dan bertambah

jikalau kerja dan didikasinya bagus, dan keuntungan yang memuaskan didapat dari

spekulasi, inovasi dan penyimpanan.

Sedangkan keuntungan yang di peroleh dengan cara menimbun atau menyimpan

barang dan mengambil untung dari cara seperti ini di larang, selain dari pada itu cara

seperti ini bisa mematikan harga di pasaran karna ia mampu menaik turunkan harga

suatu barang karena stok atau persediaan yang banyak sangat mampu untuk

mempengaruhi harga.

Sedangkan ibtikar atau di sebut juga dengan menciptakan produksi lebih baik dan

lebih unggul, yang lebih di kenal dengan sebutan inovasi tiada henti, suatu penciptaan

yang terus menerus sesuai dengan permintaan pasar, karna ia selalu mengalami

perubahan maka dapat kita simpulkan keuntungan yang di peroleh dengan cara

seperti ini adalah sipatnya sementara, di mana harga suatu produksi bisa naik turun

dengan perjalanan waktu dan kebutuhan.

Contoh: Barang-barang elektronik seperti tip recorder, cd player, Tv

Lokomotif dll

Lain dari pada itu ibtikar merupakan salah satu bentuk spekulasi , karna mengambil

keuntungan dari sebuah barang yang tidak tetap, karna ia bisa rugi dan bisa juga

sangat untung, perlu di ketahui terlebih dahulu pengertian mukhotaroh (spekulasi)

memiliki arti yang beragam yang saling menguatkan ada yang berarti “ petualang

yang menantang bahaya ada juga yang bermakana pertaruhan tetapi secara kasarnya

ia memiliki arti untung-untungan,”

Page 2: keuntungan

Tetapi walaupun demikian hal ini dapat di cegah dengan berbagai paktor produksi

yang bagus dan rapi di antaranya: pengaturan, menejemen dan produksi, dari sini

dapat kita simpulkan sebuah keuntungan di dapatkan dari spekulasi. Dari manapun

juga penyebabnya

Secara prkatek laba bersih atau keuntungan, di peroleh setelah di keluarkan semua

beaya oprasional dan kewajiban seperti gaji pegawai, menejer atau biaya kontrak

sebuah lahan, jikalau pada akad muzaro’ah.

Berarti keuntungan itu secara ekonomi mempunyai depenisi suatu tambahan atau

kelebihan yang di sebabkan oleh spekulasi, bukan dari sebab yang lain.

Sedangkan menurut Antonio syapi’I, keuntungan adalah kenaikan bersih dari asset

bersih sebagai akibat dari memegang asset yang mengalami peningkatan nilai selama

periode yang di pilih oleh pernyataan pendapatan. Masih menurut pak Antonio syapi’I

keuntungan juga bisa di peroleh dari pemindahan saling bergantung insidental yang

sah dan yang tidak saling bergantung, kecuali transfer yang saling tidak bergantung

dengan pemegang saham atau pemegang rekening investasi tak terbatas dan setara

dengannya

Karna sebuah profit di peroleh melalui beberapa factor yang menunjang produksi

bukan oleh salah satu paktor saja, karna adanya keuntungan tidak lepas dari andil

para pekerja, sehingga mereka berhak atas bagian dari keuntungan tersebut begitu

juga para investor berhak atas keuntungan seperti pada akad Mudorobah, dan menurut

Rofik Yunus sarana produksi juga mendapatkan bagian dari keuntungan.

Khususnya pada pelaku akad mudorobah sang mustasmir bertindak sebagai

menejer dan sekaligus sebagai pencipta dan dia berhak atas bagian tertentu dari

keuntungan, sedangkan para pemilik modal, tidak boleh meminjamkan modalnya

dengan sistim bunga tetapi dia dapat memberikan modal sebagai pinjaman dengan

memperoleh keuntungan tertentu dengan uang tersebut, para pukoha’ sepakat atas

kebolehannya

Sebuah pertanyaan bolehkah sarana produksi ikut serta di dalam pembagian laba?

Para pukoha sepakat modal dan kerja mendapatkan bagian tertentu dalam keuntungan

sebagaimana di sepakati pula kalu modal tersebut harus berbentuk mata uang,

sedangkan mengikutkan sarana ke dalam bagian keuntungan tidak di perbolehkan

oleh para Jumhur, tetapi menyewakan sarana tersebut dengan bayaran tertentu hal ini

seperti ini diperbolehkan.

Page 3: keuntungan

Tetapi pak Ropik Yunus mempunyai pendapat lain yang lebih akurat di mana

sarana produksi boleh di ikut sertakan dalam bagian keuntungan karna beliau melihat

sarana tersebut boleh di jadikan sebagai alat comerciel seperti menyewakan dengan

bayaran tertentu.

Maka sarana tersebut boleh juga di masukan sebagai pembagian dari keuntungan

hal ini lebih tepat kenapa? Karna mengikut sertakan sarana atas bagian sebuah profit

atau keuntungan sebagai jalan tengah karna tidak pantas dan tidak masuk akal, di

mana salah seorang mendapatkan keuntungan yang maksimal sedangkan yang lain

rugi karna spekulasi tetapi kedua belah pihak harus seimbang dalam kerugian dan

keuntungan dan antara sedih dan bahagia karena sebuah serikat merupakan kerja tim.

Seperti halnya tanah sebagai lahan untuk bercocok tanam pasti mendapatkan bagian

tertentu dari sebuah keuntungan hal ini di perkuat oleh sebuah kisah yang di

riwayatkan oleh Ruwaypah bin Tsabit berkata ( Adalah ketika zaman Rosulullah saw

sebagian dari kami megambil bagian yang lebih dari saudaranya dan yang lain

mendapat bagian khonimah separoh dari bagian mereka, karena mereka menyediakan

sarana perang ….

Hal ini menunjukan ada bagian untuk menutupi sarana yang telah di kenakan untuk

berperang, berarti boleh mengikut sertakan sarana atau alat produksi di dalam

pembagian laba atau profit Ulama yang mebolehkan di antaranya Hanabila, Si’ah

Azaidiyah, dan al Hanafiyah.

Berbicara berkisar sebesar mana peran spekulasi dalam sebuah pendapatan dan

produksi, tetapi sebelum membahas masalah ini pak Ropik lebih cendrung untuk

menjadikan spekulasi sebagai kajian khusus dan independen, berangakat dari kritikan

beliau terhadap pak Muhammad Bakar Asodri di dalam bukunya yang berjudul

( Iktisoduna) yang mempunyai asumsi bahwasanya spekulasi tidak berpengaruh

sedikit pun di dalam ekonomi Islam.

Masih menurut Pak Ropik Yunus bahwasanya kita tidak mengatakan spekulasi

itu merupakan paktor satu-satunya yang dapat mempengaruhi sebuah produksi tetapi

ia merupakan akibat susulan belaka karena spekulasi sangat erat hubungannya dengan

modal dan kerja, sehingga menyebabkan nilai suatu barang bertambah,

Di sebabkan oleh hal itu spekulasi hanya sebuah akibat susulan sebuah

pendapatan bukan akibat satu-satunya.

Page 4: keuntungan

Ada beberapa hujjjah yang di jadikan oleh pak Rofik Yunus untuk memperkuat

hujjah-hujjah nya

1. Seseorang pemilik modal pada sebuah akad mudorobah berhak atas sebuah

keuntungan dan menangung spekulasi dari modalnya karna modal dan

jaminannya adalah merupakan tangung jawabnya.

Berkata Ibnu Kholdun “ Pemindahan sebuah barang yang berjarak jauh dan

sangat memungkin kan terjadinya bahaya yang akan di alami di tengah

perjalanan, membuat harga barang tersebut menjadi tinggi dan melambung ,

karna barang yang di datangkan tersebut termasuk barang langka karna di

datang kan dari jarak yang jauh dengan menempuh spekulasi yang panjang.

Jikalau barang tersebut langka otomatis harganya pun mahal.

2. Adalah paman nabi Abbas apabila ia ingin memberikan modal pada sebuah

akad mudorobah lalu ia mensyaratkan pada akad tersebut agar barang tidak di

angkut melalui laut dan lembah-lembah, maka barulah ia memberikan modal

kepada Rosulullah Saw, Rosulullah sepakat akan hal itu di riwayatkan oleh al

Baihaqi

Dari riwayat di atas tadi bahwasanya Abbas ingin meminimalisir spekulasi di

dalam usaha mudorobah di bidang perdagangan sehingga barang yang di

perdagangkan pun murah dan dapat di jangkau oleh pasar karna pengambilan

keuntungannya sedikit, ini menunjukan bahwasanya spekulasi adalah masru’

dan benar-benar ada serta di akui oleh Rosulullah saw

RUGI

Berbicara masalah kerugian berbeda dengan masalah keuntungan, dimana

sebuang keuntungan di bagi sesuai dengan kesepakatan baik berdasarkan modal

maupun atas dasar yang lain, karena keuntungan merupakan hasil dari sebuah

perhatian terhadap pekerjaan yang di kelola oleh orang-orang yang berserikat atas

sebuah tambahan atas modal awal.

Sedangkan kerugian, perusahaan akan membagi sesuai modal masing-masing

yang tidak di tangung oleh para karyawan tetapi mereka rugi tenaga dan waktu saja

yang telah mereka berikan terhadap perusahaan tersebut.

HASIL PRODUKSI

Page 5: keuntungan

Hasil produksi secara praktek berbeda dengan meraup sebuah keuntungan, sebagai

contoh perusahaan yang bergerak di bidang bercocok tanam, maka yang menjadi

permaslahan didalamnya adalah hasil produksi bukan keuntungan. Karena baiknya

hasil produksi serta memuaskan maka di situlah letak keuntungannya.

BENTUK YANG KETIGA DARI DISTRIBUSI

( DISTRIBUSI ULANG)

Kita telah menyingung distribusi harta benda atas azas kemaslahatan dan juga

telah di singgung tentang distribusi pasar, selanjutnya pada tema yang ketiga ini kita

akan membahas distribusi berdasarkan atas nilai-nilai agama dan social masyarakat

yang berdasarkan atas kebutuhan dan kasih sayang yang lebih dikenal dengan sebutan

(Problem Solving)

Dilihat dari kacamata islam, distribusi ulang adalah sebuah hasil yang di kelola

oleh badan keuangan dan masyarakat yang telah menjadi sebuah ketetapan negara

atau hasil yang di perolah oleh sumbangan-sumbangan sukarela, ungkapan lain

menyebutkan distribusi yang di peroleh atas dasar kewajiban seperti ( zakat, nafkah

keluarga, warisan, kifarat) atau yang sipatnya sunnah atau sukarela seperti ( wasiat,

hadiah, sadakoh nafilah) Distribusi seperti ini di kelolah langsung oleh negara dengan

mewajibkan masyarakat untuk meninfakkan sebagian harta mereka kelembaga zakat

atau lembaga kemaslahatan umum. Dana yang terkumpul tersebut di gunakan untuk

membayar gaji pegawai-pegawai negara , membangun sarana umum dan lain sebagai

nya.

Distribusi ulang itu bukan berdasarkan atas kadar kebutuhan saja tetapi lebih dari

itu adalah atas dasar hubungan dan kasih sayang, seperti hadiah dan sejenisnya, tetapi

di dalam praktek nya kita harus bisa memilah mana yang lebih banyak maslahatnya di

antara orang-orang yang membutuhkan tersebut.

Pembahasan berkisar distribusi ulang sering dan acapkali di jadikan topik-topik

pembahasan oleh para fukoha’ massa kini dalam tema yang beragam seperti: Keadilan

social masyarakat, Solidaritas masyarakat, Jaminan social, bantuan fakir miskin dan

lain lain.

Distribusi ulang terbagi menjadi dua:

a. Ddistribusi ulang yang memaksa( wajib)

Page 6: keuntungan

Pembahasan ini mencakup nafkah keluarga, zakat fitri, pemberian modal atau

bantuan, pinjaman wajib umum, harta rampasan, pajak, gaji, denda, nazr dan

mawaris.

Kita akan kaji permasalahan ini secara rinci:

1. Nafkah keluarga

Ada tiga sebab kewajiban menafkahi keluarga yaitu kepemilikan ( budak,

ternak , tanam-tanaman, ) lalu nasb dan yang terakhir adalah hubungan

pernikahan .

Defenisi nafkah secara syar’a yaitu segala sesuatu yang di berikan yang dapat

menguatkan seseorang untuk beramal baik itu berupa gizi, pakaian, obat-

obatan tempat tinggal yang layak secara garis besar adalah segala kebutuhan

yang sipatnya asasi yang tidak berlebih lebihan.

Tetapi bisa bertambah dan berkurang sesuai dengan sikon

Tanggung jawab menafkahi keluarga adalah tanggung jawab untuk

melindungi dan menjamin kehidupannya seperti seorang ayah yang miskin

yang bertangung jawab atas kehidupannya adalah anaknya yang berkecukupan

begitu juga sebaliknya, dan dari keluarga yang berkecukupan kepada keluarga

yang sulit, tetapi kesulitan tersebut bukan syarat wajib memberikan nafkah

seperti terhadap istri.

Dalil nash qur’an dan Asunnah banyak sekali menyingung maslah ini.

Seperti firman Allah surat albaqoroh 233 dan hadist rosulullah yang berbunyi

Mulailah dari siapa yang menjadi tangunganmu yaitu ibumu, ayahmu,

saudarimu, saudaramu, kemudian setelahnya kemudian stelahnya.

2. Zakat

Secara umum Zakat adalah hak fakir miskin yang terdapat pada harta orang-

orang kaya sebagai mana hadist mu’az ketika di utus rosulullha Saw ke

Yaman ( Ajarkanlah kepada mereka bahwasanya Allah mewajibkan zakat

yang di ambil dari orang-orang kaya lalu di bayarkan kepada orang-orang

fakir…..) (mutafak alaihi)

Yang mengingkari kewajiban zakat maka ia akan mendapatkan murka Allah

dan rosul nya dan kedudukannya sama dengan orang murtad, sedangkan yang

enggan maka dia dipaksa.

Page 7: keuntungan

3. Zakat fitri

Kewajiban yang di bayarkan ketika iedul fitri menjelang fajr menyingsing

sebelum sholat, gunanya adalah untuk membersihkan orang-orang berpuasa

dari perbuatan keji dan dosa lain dari pada itu zakat fitri untuk memberi

konsumsi kepada orang-orang fakir.

pokok di negara tersebut.

Hukumnya: wajib bagi setiap muslim besar kecil tua dan muda lelaki dan

perempuan yang mempunyai kelebihan rizki ketika hari iedul fitri itu.

4. Pemberian modal (Tauzipul mal)

Orang pertama kali yang berbicara tentang tauzipul mali adalah Imam

Aljuwaini

Pemberian modal mempunyai arti sebuah modal yang di berikan oleh

orang-orang kaya yang mempunyai kelebihan harta untuk mencukupi

kebutuhan fakir miskin dan utnuk kepentingan para tentara.

Berkata Ibnu Hazm: “ Jikalau anggaran negara mulai menipis dan income

semakin sempit maka orang-orang kaya di setiap negri mempunyai

kewajiban untuk mengurusi orang-orang fakir, atau apabila perlu para

penguasa memaksa mereka untk melakukan hal itu jikalau mereka

membangkang.

5. Pinjaman wajib umum

Pinjaman didalam islam merupakan akad atas dasar kasih sayang dan

kelembutan hati bukan berdasarkan bunga,.Pinjaman wajib umum adalah

sebuah pinjaman yang di berikan negara dari persedian negara berdasarkan

kewajiban.

6. Gaji (Ato’)

Menurut pak Ropik Yunus sampai saat ini belum ada yang dapat

mendefenisikan Al Ato’ secara rinci, sebagian ada yang mengatakan gaji,

upah atau pemberian dari negara.

7. Anzr

Page 8: keuntungan

firman allah di dlam surat al hajj 29

“ hendak lah mereka menyempurnakan nazr-nazr mereka.”

b. Distribusi ulang yang bersipat sukarela ( sunnah)

Di antara nya : Sadakoh sunnah, sadakoh jariyah ( wakap), wasiat, pemberian,

hadiah, pinjman lunak, modal dan lain-lain.

MEMBAGI DENGAN CARA MENGUNDI

Hal ini di lakukan apabila terjadi kesamaan hak dari berbagai aspek maka jalan

tengahnya adalah dengan cara mengundi

Qur’ah atau undian tersebut masru’ sebagai mana sabda Rosulullahi Saw “ Apabila

manusia mengetahui kebaikan di balik azan dan sof pertama maka mereka tidak akan

meraihnya kecuali dengan cara mengundi maka akan mereka lakukan juga .

MANFAAT DISTRIBUSI ULANG

Distribusi ulang tidak kalah penting dengan sebuah produksi dan konsumsi

Sesuai dengan hadist Rosulullah Saw” satu dirham lebih ungul dari seribu dirham,

berkata para sahabat kenapa demikian wahai Rosulullah Saw Lalu Rosulullah berkata

: Seseorang yang memiliki harta yang banyak kemudian ia ambil sebagian kecil dari

hartanya seribu dirham lalu ia menginfakkannya dan seseorang yang tidak memiliki

harta sama sekali kecuali hanya dua dirham saja lalu ia ambil satu dirham kemudian

menginfakkannya, maka ia telah menginfakkan separoh hartanya)

Di nukil oleh Alizzi bin Abdussalam dari sebuah perkataan Syapi’I ,” bahwasanya

harta yang banyak itu tidak mempunyai ukuran standar khusus karena nilai sebuah

harta itu bermacam-macam sesuai dengan tingkatan kesukaran manusia terkadang

sekeping uang dinar itu sudah di angap besar bagi orang fakir dan bagi orang kaya

ratusan bahkan ribuan belumlah di anggap besar.

Kajian ini di tutup dengan sebuah tema yang berdasarkan kalam Ilahi

منكم االغنياء بين لة دو اليكون كي

Page 9: keuntungan

Landasan ini sangat di perhatikan semassa Rosulullha Saw berlanjut massa-massa

khulafaurosidin dan zaman kholifah Umar bin Abdul Aziz, landasan ini berperan

untuk membatasai perbedaan kekayaan yang begitu menyolok di antara manusia,

yang dapat menyebabkan kecemburuan social dan tarap hidup yang berlebih-lebihan .

WALLAHU A’LAM BISOWAB