ketua tim gnpsda kementerian lingkungan hidup dan ... · 1. hasil analisis melalui overlay data...
TRANSCRIPT
Oleh :
Ketua Tim GNPSDA
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Disampaikan pada acara :
Rapat Monitoring dan Evaluasi Gerakan Nasional Penyelamatan Sumber Daya Alam
Gorontalo, 10 Juni 2015
Data dan Informasi Kawasan Hutan
NO PROVINSI NOMOR SK TANGGALHUTAN
KONSERVASI (HA)
HUTAN LINDUNG
(HA)
HUTAN PRODUKSI
(HA)TOTAL PROSENTASE *
1Sulawesi
Barat862/Menhut-
II/201429/09/2014 215.190 452.030 425.156 1.092.376 64,77
2Sulawesi
Utara734/Menhut-
II/201402/09/2014 245.165 161.784 287.990 694.939 48,06
3 Gorontalo325/Menhut-
II/201025/05/2010 196.653 204.608 423.407 824.668 68,73
4MalukuUtara
302/Menhut-II/2013
01/05/2013 218.499 584.058 1.712.663 2.515.220 79,95
* Sumber luas daratan Peta Rupa Bumi Indonesia Skala 1 : 50.000, Per Tahun 2013
A. KAWASAN HUTAN (daratan)
62,30%
I. Realisasi Percepatan Penetapan =
61.434.612,94 ha (50,86%), terdiri dari:• Surat Keputusan 810 buah.• Peta Lampiran 12.795 lembar.
II. Realisasi Penetapan sebelum 2009 =
13.819.510,12 ha (11,44%), terdiri dari:• Surat Keputusan 830 buah.• Peta Lampiran 830 lembar.
III. Total Penetapan =
75.254.123,06 ha (62,30%), terdiri dari:• Surat Keputusan 1.640 buah.• Peta Lampiran 13.625 lembar.
KORSUP MINERBA
DASAR HUKUM
A. UU No 41 tahun 1999 jo UU No 19 tahun 2004 tentang Kehutanan antaralain mengatur:
• Penggunaan kawasan hutan untuk kepentingan pembangunan diluarkegiatan kehutanan hanya dapat dilakukan di dalam kawasan HutanProduksi dan Hutan lindung
• Pada kawasan Hutan Lindung dilarang melakukan penambangandengan pola penambangan terbuka
• Penggunaan Kawasan Hutan untuk kepentingan pertambangandilakukan melalui pemberian Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutanoleh Menteri dengan mempertimbangankan batasan luas danjangka waktu tertentu serta kelestarian lingkungan
B. Pertambangan dengan pola penambangan terbuka di kawasan hutanlindung hanya diperkenankan kepada 13 izin/perjanjian di bidangpertambangan sebagaimana diatur dengan keputusan presiden nomor41 tahun 2004 tentang perizinan/perjanjian di bidang pertambangan yangberada dikawasan hutan 6
Daftar 13 Perusahaan Pertambangan yang diperkenankan beroperasional di Kawasan HutanLindung sampai berakhirnya perizinan atau perjanjiannya (Lampiran Keppres No. 41 tahun2004 tanggal 12 Mei 2004 tentang Perizinan atau Perjanjian di Bidang Pertambangan yangBerada pada Kawasan Hutan) :
1.Freeport Indonesia Comp – Mimika (Papua)
2.Karimun Granit – Karimun (Kepri)
3.Inco Tbk – Luwu Utara, Kolaka, Kendari, Morowali (Sulsel, Sulteng, dan Sultra)
4.Indominco Mandiri – Kutai Timur, Kota Bontang (Kaltim)
5.Aneka Tambang Tbk – Halmahera Tengah (Malut)
6.Natarang Mining – Lampung Selatan, Tanggamus, Lampung Barat (Lampung)
7.Nusa Halmahera Minerals – Halmahera Utara, Halmahera Barat (Malut)
8.Pelsart Tambang Kencana – Kotabaru, Banjar, Tanah Laut (Kalsel)
9.Interex Sacra Raya – Pasir, Tabalong (Kaltim dan Kalsel)
10.Weda Bay Nikel – Halmahera Tengah (Malut)
11.Gag Nikel – Sorong (Papua)
12.Sorikmas Mining – Mandailing Natal (Sumut)
13.Aneka Tambang Tbk (B) – Kendari (Sultra)
REKAPITULASI IZIN BIDANG PERTAMBANGAN YANG TERINDIKASI BERADA PADA HUTAN KONSERVASI
8
NO PROVINSIJENIS IZIN
OPERASI PRODUKSI SURVEY/EKSPLORASI GRAND TOTAL
Unit Luas (Ha) Unit Luas (Ha) Unit Luas (Ha)
1SULAWESI UTARA
IUP - - 6 849,71 6 849,71
KK 1 855,23 2 1.217,14 3 2.072,38
2 GORONTALOIUP - - 9 9.850,92 9 9.850,92
KK - - 2 7.196,85 2 7.196,85
3SULAWESI BARAT
IUP 1 11,19 18 49.963,80 19 49.974,99
4 MALUKU UTARA IUP 4 995,10 14 7.060,70 18 8.055,79
REKAPITULASI IZIN BIDANG PERTAMBANGAN YANG TERINDIKASI BERADA PADA HUTAN LINDUNG
9
NO PROVINSIJENIS IZIN
OPERASI PRODUKSI SURVEY/EKSPLORASI GRAND TOTAL
Unit Luas (Ha) Unit Luas (Ha) Unit Luas (Ha)
1SULAWESI UTARA
IUP 7 115,05 39 22.623,30 46 22.738,35
KK 3 3.713,40 2 13.801,97 5 17.515,37
2 GORONTALO
IUP - - 17 31.167,94 17 31.167,94
KK - - 2 6.731,28 2 6.731,28
3SULAWESI BARAT
IUP 4 1.855,34 31 124.794,80 35 126.650,14
4MALUKU UTARA
IUP 16 30.485,17 80 66.749,84 96 97.235,01
KK 2 23.259,65 1 7.940,15 3 31.199,81
TINDAK LANJUT HASIL ANALISIS SPASIAL IZIN BIDANG PERTAMBANGAN DENGAN KAWASAN HUTAN
Kementerian Kehutanan telah mengirim surat kepada Gubernur, Bupati dan Walikotadi seluruh Indonesia (kecuali Bali, DKI. Jakarta dan Kalimantan Utara) menyampaikansebagai berikut:
1. Hasil analisis melalui overlay data Izin di Bidang Pertambangan denganPenunjukan Kawasan Hutan per Provinsi
2. Berdasarkan pasal 38 ayat (1) UU No 41 Tahun 1999 jo. UU No 19 Tahun 2004,Penggunaan Kawasan Hutan untuk kepentingan pembangunan diluar kehutananhanya dapat dilakukan di dalam kawasan Hutan Produksi dan HutanLindung. Selanjutnya pada kawasan hutan lindung dilarang melakukanpenambangan dengan pola penambangan terbuka
3. Penambangan dengan pola penambangan terbuka pada kawasan Hutan Lindung(HL) hanya dikecualikan bagi 13 Izin di Bidang Pertambangan sesuai KeputusanPresiden No 41 Tahun 2004 tanggal 12 Mei 2004
4. Berdasarkan data dan ketentuan tersebut, dimohon kiranyaGubernur/Bupati/Walikota dapat mencermati kembali dan melakukan langkah-langkah sesuai kewenangannya untuk menghindari terjadinya planggaran hukum
10
NOMORKEPADA GUBERNUR DAN BUPATI/WALIKOTA SE-
NOMOR SURAT TANGGAL
1 Sulawesi Utara S.714/VII-PKH/2014 10 Juli 2014
2 Gorontalo S.713/VII-PKH/2014 10 Juli 2014
3 Sulawesi Barat S.715/VII-PKH/2014 10 Juli 2014
4 Maluku Utara S.551/VII-PKH/2014 9 Juni 2014
11
DAFTAR SURAT DITJEN PLANOLOGI KEHUTANAN KEPADA GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA
SEBAGAI TINDAK LANJUT HASIL ANALISIS SPASIAL WIUP DAN KAWASAN HUTAN
RESPON GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTAATAS SURAT DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN
NO PENGIRIMNOMOR/TGL
SURATKEPADA RINGKASAN SURAT
1Pemerintah KabupatenMamuju
522/796/IX/2014Direktorat JenderalPlanologi Kehutanan
1. Izin pertambangan yang terindikasiberada dalam kawasan hutankonservasi dan hutan lindung belummelakukan aktifitas fisik dilapangan
2. Untuk izin pertambangan yang terindikasi berada pada kawasan hutankonservasi akan dilakukan penyesuaianseperlunya
3. untuk para pemegang izinpertambangan yang berada dalamakawasan hutan dihimbau untukmelengkapi perizinan pinjam pakaikawasan hutan sesuai peraturan yang berlaku 12
RESPON GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTAATAS SURAT DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN
13
NO PENGIRIMNOMOR SURAT
KEPADA RINGKASAN SURAT
2Bupati Bone Bolango
522/DHT/BB/283/IX/2014
Direktorat Jenderal PlanologiKehutanan
1. Bahwa munculnya beberapa IUP di kawasan hutan konservasi merupakan akibat dari perubahan penunjukan kawasan hutan di provinsi Gorontalo2 Terhadap IUP-IUP yang terindikasi berada dikawasan hutan konservasi atau lindungdihimbau untuk mengajukan revisi areal
3
Dinas Kehutanandan Perkebunan KabupatenBolaangMongondow
522/D11/Hutbun/316/X/2014
Bupati Bolaang Mongondow1. Menyampaikan analisis tentang WIUP yang berada di Kabupaten Bolaang Mongondow
2. Meminta perkenan bupati agar dapatmenugaskan Dinas Kehutanan danPerkebunan Kabupaten Bolaang Mongondowuntuk melakukan analisis dan kajian status areal sebelum IUP diterbitkan
Peranan Kementerian LHK dalam GNPSDAKementerian LHK1. Menyiapkan data dan informasi yang
mendukung terlaksananya kegiatan 2. Melaksanakan rencana aksi dan pelaporan
Kementerian LHK3. Melakukan monitoring dan evaluasi
terhadap pelaksanaan rencana aksipemerintah provinsi dan kabupaten/kotadan tindak lanjutnya.
4. Melakukan monitoring, evaluasi, dan tindaklanjut atas hasil kewajiban pelaku usahasesuai dengan kewenangan pemberian izin
Pemerintah Provinsi1. Menyiapkan data dan informasi yang
mendukung terlaksananya kegiatan 2. Melaksanakan rencana aksi dan pelaporan
pemerintah provinsi 3. Melakukan koordinasi pelaporan terhadap
rencana aksi pemerintah kabupaten/kota4. Melakukan monitoring dan evaluasi
pelaksanaan rencana aksi kabupaten/kota. 5. Melakukan monitoring, evaluasi, dan
tindak lanjut atas hasil kewajiban pelaku usaha sesuai dengan kewenangan pemberian izin
Rencana Aksi Pemerintah Daerah Sektor Kehutanan
I. Penyelesaian Pengukuhan Kawasan Hutan, Penataan Ruang dan Wilayah Administratif
No. Renaksi
I.11 Membentuk Tim IP4T dengan daerah dan mengumpulkan informasipenguasaan tanah dalam kawasan hutan (termasuk petapenggunaan lahan, peta masy. Adat)
I.15 Melakukan evaluasi hak-hak atas tanah masyarakat dalam kawasanhutan
I.28 Melakukan pengumpulan data dan informasi penggunaan kawasanhutan untuk kepentingan non kehutanan dan pemenuhankewajibaannya
I.29 Melakukan penertiban dan penegakan hukum terhadap penggunaankawasan hutan yang tidak sesuai prosedur dan tidak memenuhikewajiban
II. Penataan Perizinan Kehutanan dan Perkebunan
No. Renaksi
II.30 Melakukan pengumpulan data dan informasi pelaksanaan semuakewajiban keuangan dan kewajiban lainya dari pemegang izin
II.31 Melakukan rekonsiliasi data perizinan: 1) produksi, 2) wilayahkonsesi, 3) kepemilikan saham, 4) kewajiban keuangan (PNBP danPajak), 5) perlindungan lingkungan hidup.
II.36 Melakukan pengumpulan data dan informasi pelaksanaan semuakewajiban keuangan dan kewajiban lainya dari pemegang izin usahaperkebunan
II.37 Melakukan rekonsiliasi dan evaluasi usaha perkebunan: 1) produksitiap komoditas, 2) areal usaha dan hak atas tanah, 3) kepemilikansaham, 4) kewajiban keuangan (PNBP dan Pajak), 5) perlindunganlingkungan hidup.
III. Perluasan Wilayah Kelola Masyarakat
No. Renaksi
III.42 Melakukan pengumpulan informasi dan evaluasi terhadappengelolaan hutan tingkat tapak oleh masyarakat (KPH, usulanpencadangan HKm, HD, dan HTR)
III.47 Melakukan pengajuan izin HKm, HD, dan HTR
IV. Penyelesaian Konflik Kawasan Hutan
No. Renaksi
IV.52 Menyediakan desk penyelesaian dan membangun basis data informasi tentang konflik sumber daya alam (termasuk melibatkanKPH)
IV.53 Menyusun regulasi mengenai mekanisme penanganan konflik SDA
VI. Membangun Sistem Pengendalian Anti Korupsi
No. Renaksi
VI.61 Inventarisasi data dan informasi daerah yang diperlukan dalam sistem informasi untuk perencanaan, pengelolaan, dan pengawasan di sektor kehutanan
VI.62 Melakukan pemutakhiran terhadap Neraca Sumber Daya Hutanberdasarkan data dan informasi inventarisasi hutan, perizinan, penatausahaan hasil hutan, peredaran kayu, dan pembayaran kewajiban keuangan
VI.73 Menyediakan informasi SDH dan Perkebunan bagi publik sesuaidengan UU KIP
MEKANISME PELAPORAN
Mekanisme dan Jadwal Pelaporan
K/L Pusat
• 10 Juni
• 10 Desember
PemerintahDaerah
• 10 Maret
• 10 Juni
• 10 Desember
CSO
• 10 Juni
• 10 Desember
PemdaKPK
(Tembusan ke Kemen LHK)
TERIMA KASIH
Banyak pohon, banyak rejeki
22