desain overlay perkerasan lentur jalan eksisting · 2019. 8. 5. · desain tebal overlay terdapat 3...
TRANSCRIPT
DESAIN OVERLAYPERKERASAN LENTUR
JALAN EKSISTING
PENDAHULUAN
Manual ini merupakan pelengkap pedoman desain perkerasanPd T-01-2002-B, Pd T - 05 - 2005 dan Pedoman Interim No.002/P/BM/2011.Penajaman pendekatan desain yang digunakan dalammelengkapi pedoman desain perkerasan Pd T-01-2002-B danPd T-05- 2005.
Analisis overlay menggunakan data lendutan dan lengkung lendutan dengan pendekatandesain mekanistik empiris untuk rehabilitasi jalan dengan lalu lintas berat.
Umur rencana untuk berbagai jenis penanganan ditunjukkan pada Tabel 2.1.Ketentuan lain mengenai analisis lalu lintas, penentuan nilai VDF dan lain-lain, mengacu padaBagian Struktur Perkerasan Baru
UMUR RENCANA
Kriteria bebanlalulintas
(juta ESA4)< 0,5 0,5 – < 30 ≥ 30
Umur rencanaPerkerasan
Lentur
Seluruh
penanganan:
10 tahun
• Rekonstruksi – 20 tahun
• Overlay struktural – 10 tahun
• Overlay non struktural – 10 tahun
• Penanganan sementara – sesuai
kebutuhan
KONDISI PERKERASAN EKSISTING
Struktur Perkerasan Baru menguraikan prosedur penentuan nilai CBRtanah dasar untuk penanganan tanah dasar termasuk untuk tanahekspansif dan tanah lunak. Prosedur yang sama juga berlaku untukpekerjaan rehabilitasi jalan. Akan tetapi, pada pekerjaan rehabilitasiadanya lapis perkerasan eksisting membuat penanganan lebih lanjutpada tanah dasar tidak diperlukan, kecuali untuk lokasi yangmemerlukan rekonstruksi dan heavy patching.
OVERLAY & REKON PERKERASAN EKSISTING
DESAIN TEBAL OVERLAY
Pedoman
DESAIN TEBAL OVERLAY
Terdapat 3 (tiga) Pedoman yang dapat digunakan untuk desain overlay :
*Pedoman Pd T-05-2005 telah digantikan (superseded) dengan pedoman InterimNo.002/P/BM/2011
1. Pendekatan berdasarkan lendutan yang terdapat dalam Pedoman Perencanaan LapisTambah Perkerasan Lentur dengan Metode Lendutan (Pd T-05-2005)
2. Pendekatan berdasarkan AASHTO 1993 yang diuraikan pada Pedoman PerencanaanPerkerasan Lentur (Pt T-01-2002-B)
3. Pendekatan berdasarkan lendutan (modifikasi dari Pd T-05-2005) dalam Pedoman DesainPerkerasan Lentur (Interim) No.002/P/BM/2011*
Prosedur Desain overlay
Desain jalan dengan beban lalu lintas rencana lebih kecil dari100.000 ESA4 dan perkerasan dengan HRS kinerja fatigue overlaytidak diperlukan. Desain tebal overlay cukup dengan pendekatanlendutan maksimum (D0) sesuai solusi berdasarkan Gambar 6.1.
Lalu Lintas lebih kecil atau sama dengan100.000 ESA4
Gambar 6.1. Solusi Overlay Berdasarkan Lendutan Balik Bankelman Beam Untuk WMAPT 41 °C
Prosedur Desain overlay
Pada jalan dengan lalu lintas lebih besar dari 100.000 ESA4terdapat potensi retak lelah lapisan aspal. Dengan demikian, kriteriadeformasi permanen (pendekatan lendutan maksimum D0) dankriteria retak lelah (pendekatan lengkung lendutan, D0 – D200) harusdiperhitungkan.
Gunakan grafik desain Gambar 6.1 dan Gambar 6.5. Penjelasanlebih rinci mengenai lengkung lendutan dan ilustrasi penggunaankedua grafik desain tersebut diuraikan pada butir 1.1.
10 x 106 ESA4 > Lalu Lintas > 100.000 ESA4
Prosedur Desain overlay
Untuk pekerjaan rehabilitasi dengan beban lalu lintas lebih besar daripada10x106 ESA4 atau lebih besar daripada 20x106 ESA5 harus digunakanprosedur mekanistik empiris atau metode metode Pt T-01-2002-B ataumetode AASHTO 1993.
Pada prosedur mekanistik empiris, data lendutan permukaan dan tebalperkerasan eksisting digunakan untuk perhitungan - balik (back calculation)nilai modulus lapisan perkerasan. Selanjutnya nilai modulus ini digunakanuntuk menentukan solusi desain rekonstruksi atau overlay dengan programanalisis perkerasanmulti-layer.
Lalu Lintas lebih besar 10x106 ESA4 atau 20x106 ESA5
Lendutan Permukaan (d0 & dr)
ANALISIS LENDUTAN : Menghitung ParameterMR & EP
= +
Sensor – 1 (d0)
Hitung MR
Hitung EP
Verifyr ≥ 0.7 ae
Sensorberikutnya
No
Yes
Endr ≥ 0.7
Tebal Overlay Non-Struktural
Apabila overlay didesain hanya untuk memperbaiki kerataan saja (non- struktural),gunakan tebal overlay dari Tabel 6.1 di bawah ini:
Structural Number Desain Overlay
TEBAL OVERLAY BERDASARKAN LENDUTANMAKSIMUM
Bagan desain Gambar 6.1 digunakan untuk menentukan kebutuhan overlay untukmengantisipasi deformasi permanen. Desain berdasarkan Gambar 6.1 menghasilkandesain dengan biaya lebih rendah daripada desain menggunakan Pd T-05-2005 yang telahdimodifikasi menjadi pedoman interim No.002/P/BM/2011 dan perangkat- lunaknya SDPJL.
Untuk lalu lintas dengan beban > 100.000 ESA4, desain tebal menggunakan Gambar 6.1tersebut harus digunakan bersamaan dengan Gambar 6.5.a. dan Gambar 6.5.b. untukmengantisipasi retak lelah. Dalam penggunaannya dibutuhkan justifikasi teknis, jika tidakada indikasi potensi kegagalan tanah dasar, solusi berdasarkan lengkung lendutan sudahcukup memadai.
Untuk menentukan tebal overlay berdasarkan lendutan balik maksimum (yang diukurdengan alat Benkelman Beam). Hitung dan masukkan nilai lendutan karakteristik dan bebanlalu lintas desain (ESA4) pada Gambar 6.1, serta dapatkan tebal overlay pada sumbuvertikal. Apabila pengukuran lendutan dilakukan dengan menggunakan alat Falling WeightDeflectometer (FWD), gunakan faktor penyesuaian lendutan Tabel 6.7.
Gambar 6.1. Solusi Overlay Berdasarkan Lendutan Balik Bankelman Beam Untuk WMAPT 41 °C
Gambar 6.5. Contoh Penentuan Tebal Overlay Aspal Konvensional Untuk Mencegah
Retak Akibat Lelah pada WMAPT > 35⁰ C
DESAIN MILL & INLAY
PENDAHULUAN
Pada segmen yang memerlukan tebal overlay lebih dari 50 mm, penanganan yanglebih efektif dengan tebal yang lebih tipis dapat dilakukan dengan cara memperkuattitik-titik yang lemah dengan cara pengupasan dan pelapisan ulang (milling andreinstatement atau inlay).
Jika yang memerlukan overlay tebal kurang dari 20% panjang,maka dapat ditangani dengan pengupasan dan pelapisan ulang(milled and inlay /heavy patching) dilanjutkan dengan overlay tipis.
Untuk mengidentifikasi bagian yang memerlukan penguatandiperlukan pengukuran FWD dengan frekwensi yang lebih rapatmisal setiap interval 10 m.
METODE PENENTUAN TEBAL RENCANA
Langkah Kegiatan
1Hitung ketebalan overlay untuk mencegah deformasi permanen tanpa pengupasan (OLAYdef)
berdasarkan lendutan dan beban lalu lintas seperti diuraikan dalam Bab 6.
2Jika ketebalan overlay (OLAYdef) lebih dari 50 mm, tentukan tebal yang dikehendaki setelah
pengupasan dan inlay (OLAYmill).
3
Kedalaman kupasan dan pelapisan kembali dengan campuran beraspal untuk mencegah
deformasi permanen adalah tebal aspal eksisting ditambah tebal lapis berbutir yang dikupas
yang ditentukan dari OLAYdef dan OLAYmill berdasarkan Gambar 7.1.
4Hitung ketebalan overlay untuk mencegah fatigue tanpa pengupasan (OLAYfat) berdasarkan
lengkung lendutan dan beban lalu lintas seperti diuraikan dalam Bab 6.
TotaT
METODE PENENTUAN TEBAL RENCANA
Langkah Kegiatan
5Jika ketebalan overlay (OLAYdef) lebih dari 50 mm, tentukan tebal overlay yang dikehendaki
setelah pengupasan dan inlay (OLAYmill).
6
Kedalaman kupasan dan pelapisan kembali dengan campuran beraspal untuk mencegah fatigue
adalah tebal aspal eksisting ditambah tebal lapis berbutir yang dikupas yang ditentukan dari
OLAYfat dan OLAYmill berdasarkan Gambar 7.1.
7Kedalaman kupasan dan ketebalan inlay rencana adalah yang tertebal dari desain untuk
mencegah deformasi permanen (langkah 3) dan desain untuk mencegah retek lelah (langkah 6).
Tebal total milling = tebal aspal eksisting + tebal lapisan granular eksisting(Lihat Gambar 7.1 untuk kriteria deformasi & 7.2 untuk kriteria retak lelah)
TERIMA KASIH