keti kan

4
Obat Anti hipertensi Untuk Ibu Hamil 1. Hydralazine (vasodilator) Hydralazine adalah obta antihipertensi yang bekerja langsung pada otot polos arteri melalui mekanisme pelepasan NO dari endothelium arteriolar. Hydralazine diberikan secara inravena pada tekanan darah sistolik ≥ 160, diastolic ≥105. Hydralazine ini efektif dalam mencegah hemoragi cerebral. Efek samping yang dapat terjadi dari penggunaan hydralazine antara lain sakit kepala, tremor, dan muntah, hipotensi yang berat, takikardi, retensi natrium, syndrome lupus like (untuk pemakaian jangka panjang, beberapa bulan). Factor resiko kehamilan C. 2. Methyldopa Methyldopa merupaka obat pilihan untuk hipertensi pada kehamilan, dengan fsktor resiko kehamilan adalah factor C. dosis yang biasa digunakan adalah 0,5-4 g sehari, yaitu 200 mg 2-3x sehari. Dosis ditingkatkan tiap 2 hari, jika diperlukan maksimal 3g.hari. dosis lazim adalah 250-1000 mg/hari terbagi dalam 2 dosis. 3. Beta Receptor Anatagonis Golongan beta receptor antagonis yang biasa digunakan adalah atenolol dan metprolol. Ada beberapa keuntungan dari

Upload: baiduri-yasintiani

Post on 03-Aug-2015

21 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Keti Kan

Obat Anti hipertensi Untuk Ibu Hamil

1. Hydralazine (vasodilator)

Hydralazine adalah obta antihipertensi yang bekerja langsung pada otot polos arteri

melalui mekanisme pelepasan NO dari endothelium arteriolar. Hydralazine diberikan

secara inravena pada tekanan darah sistolik ≥ 160, diastolic ≥105. Hydralazine ini efektif

dalam mencegah hemoragi cerebral. Efek samping yang dapat terjadi dari penggunaan

hydralazine antara lain sakit kepala, tremor, dan muntah, hipotensi yang berat, takikardi,

retensi natrium, syndrome lupus like (untuk pemakaian jangka panjang, beberapa bulan).

Factor resiko kehamilan C.

2. Methyldopa

Methyldopa merupaka obat pilihan untuk hipertensi pada kehamilan, dengan fsktor resiko

kehamilan adalah factor C. dosis yang biasa digunakan adalah 0,5-4 g sehari, yaitu 200

mg 2-3x sehari. Dosis ditingkatkan tiap 2 hari, jika diperlukan maksimal 3g.hari. dosis

lazim adalah 250-1000 mg/hari terbagi dalam 2 dosis.

3. Beta Receptor Anatagonis

Golongan beta receptor antagonis yang biasa digunakan adalah atenolol dan metprolol.

Ada beberapa keuntungan dari menggunakan obat golongan ini, yaitu mengurangi

hipotensi postural, tekanan darah turun hingga normal, dan tidak mencapai hipotensi.

Non selective beta blocker propanolol dan pindolol menginduksi kontraksi uterine,

bronchospasme, dan meningkatkan sensitivitas terhadap insuin daripada selective beta

blocker. Dosis dari penggunaan atenolol adalah 50-200 mg/hari, sedangkan untuk

metoprolol adalah 50-200 mg/hari.

4. Labetolol

Labetolol merupakan obat yang banyak digunakan. Labetolol dapat menurunkan tahanan

perifer tanpa mengubah cardiac output atau menyebabkan takikardi. Dosis yang

Page 2: Keti Kan

digunakan adalah 200mg-2g sehari. Adapun factor resiko kehamilan adalah factor C dan

D (trimester 2 dan 3).

5. Nifedipin

Nifedipin digunakan sebagai relaksan otot uterine. Obat ini digunakan secara oral dan

sublingual untuk krisis hipertensi. Dosis nifedipin adalah 3x10 mg/hari atau 30 mg sehari

untuk sustained release. Dosis maksimal yang boleh digunakan adalah 120-180 mg/hari.

Factor resiko kehamilan yaitu factor C.

6. Prazozin

Dosis dari penggunaan prazozin adalah 0,5-3 mg perhari. Dosis awalnya adalah 1 mg 2-

3x sehari, maintenance dosis 3-15 mg/hari dalam dosis terbagi 2-4x sehari, dosis

maksimal sehari 20 mg. Efek prazozin pada penggunaan dosis awal dapat menyebabkan

penurunan tekanan darah ibu sehingga dapat menyebabkan fetal hypoxia. Factor resiko

kehamilan adalah factor C.

Obat Antihipertensi yang Harus Dihindari Pada Masa Kehamilan

1. Angiotensin-Converting Enzyme Inhibitor

Obat golongan ini dapat menyebakan komplikasi pada fetus maupun neonates, seperti

hipotensi, growth retardation, oliguria, renal failure, dan neonatal death. Efek ini

dilaporkan terjadi pada trimester kedua dan ketiga, tetapi tidak terjadi jika digunakan

pada trimester pertama.

2. Diuretik

Obat golongan ini dapat menurunkan volme sirkulasi efektif yang secara teoritis

merugikan wanita dengan hipertensi pada kehamilan (preeclampsia terjadi penurunan

plasma volume). Diuretic digunakan jika ada edema paru, payah jantung congestive,

udema anasarka. Obat golongan diuretic tidak direkomendasikan sebagai first agent.

Page 3: Keti Kan

Kontraindikasi pada penurunan perfusi utero-placental dan intrauterine growth

retardation.

Baiduri Yasintiani H1A 009 047

Yunika Sary, 2009. Panduan Obat Aman Untuk Kehamilan. C.V ANDI OFFSET. Yogyakarta