keti kan
TRANSCRIPT
Obat Anti hipertensi Untuk Ibu Hamil
1. Hydralazine (vasodilator)
Hydralazine adalah obta antihipertensi yang bekerja langsung pada otot polos arteri
melalui mekanisme pelepasan NO dari endothelium arteriolar. Hydralazine diberikan
secara inravena pada tekanan darah sistolik ≥ 160, diastolic ≥105. Hydralazine ini efektif
dalam mencegah hemoragi cerebral. Efek samping yang dapat terjadi dari penggunaan
hydralazine antara lain sakit kepala, tremor, dan muntah, hipotensi yang berat, takikardi,
retensi natrium, syndrome lupus like (untuk pemakaian jangka panjang, beberapa bulan).
Factor resiko kehamilan C.
2. Methyldopa
Methyldopa merupaka obat pilihan untuk hipertensi pada kehamilan, dengan fsktor resiko
kehamilan adalah factor C. dosis yang biasa digunakan adalah 0,5-4 g sehari, yaitu 200
mg 2-3x sehari. Dosis ditingkatkan tiap 2 hari, jika diperlukan maksimal 3g.hari. dosis
lazim adalah 250-1000 mg/hari terbagi dalam 2 dosis.
3. Beta Receptor Anatagonis
Golongan beta receptor antagonis yang biasa digunakan adalah atenolol dan metprolol.
Ada beberapa keuntungan dari menggunakan obat golongan ini, yaitu mengurangi
hipotensi postural, tekanan darah turun hingga normal, dan tidak mencapai hipotensi.
Non selective beta blocker propanolol dan pindolol menginduksi kontraksi uterine,
bronchospasme, dan meningkatkan sensitivitas terhadap insuin daripada selective beta
blocker. Dosis dari penggunaan atenolol adalah 50-200 mg/hari, sedangkan untuk
metoprolol adalah 50-200 mg/hari.
4. Labetolol
Labetolol merupakan obat yang banyak digunakan. Labetolol dapat menurunkan tahanan
perifer tanpa mengubah cardiac output atau menyebabkan takikardi. Dosis yang
digunakan adalah 200mg-2g sehari. Adapun factor resiko kehamilan adalah factor C dan
D (trimester 2 dan 3).
5. Nifedipin
Nifedipin digunakan sebagai relaksan otot uterine. Obat ini digunakan secara oral dan
sublingual untuk krisis hipertensi. Dosis nifedipin adalah 3x10 mg/hari atau 30 mg sehari
untuk sustained release. Dosis maksimal yang boleh digunakan adalah 120-180 mg/hari.
Factor resiko kehamilan yaitu factor C.
6. Prazozin
Dosis dari penggunaan prazozin adalah 0,5-3 mg perhari. Dosis awalnya adalah 1 mg 2-
3x sehari, maintenance dosis 3-15 mg/hari dalam dosis terbagi 2-4x sehari, dosis
maksimal sehari 20 mg. Efek prazozin pada penggunaan dosis awal dapat menyebabkan
penurunan tekanan darah ibu sehingga dapat menyebabkan fetal hypoxia. Factor resiko
kehamilan adalah factor C.
Obat Antihipertensi yang Harus Dihindari Pada Masa Kehamilan
1. Angiotensin-Converting Enzyme Inhibitor
Obat golongan ini dapat menyebakan komplikasi pada fetus maupun neonates, seperti
hipotensi, growth retardation, oliguria, renal failure, dan neonatal death. Efek ini
dilaporkan terjadi pada trimester kedua dan ketiga, tetapi tidak terjadi jika digunakan
pada trimester pertama.
2. Diuretik
Obat golongan ini dapat menurunkan volme sirkulasi efektif yang secara teoritis
merugikan wanita dengan hipertensi pada kehamilan (preeclampsia terjadi penurunan
plasma volume). Diuretic digunakan jika ada edema paru, payah jantung congestive,
udema anasarka. Obat golongan diuretic tidak direkomendasikan sebagai first agent.
Kontraindikasi pada penurunan perfusi utero-placental dan intrauterine growth
retardation.
Baiduri Yasintiani H1A 009 047
Yunika Sary, 2009. Panduan Obat Aman Untuk Kehamilan. C.V ANDI OFFSET. Yogyakarta