ustek pengawasan-babulah-timbunan kan 2010

27
CV. KARYA ABDI Nusantara B A B I P E N D A H U L U A N 1.1. LATAR BELAKANG PROYEK 1. Program Pengembangan Fasilitas Bandar Udara Sultan Babullah merupakan keharusan seiring dengan kebutuhan masyarakat khususnya di Propinsi Maluku Utara akan prasarana transportasi udara 2. Kondisi geografis wilayah propinsi yang terdiri dari pulau – pulau mutlak membutuhkan layanan transportasi udara yang menghubungkan pusat-pusat kegiatan di wilayah ini dan menghubungkan wilayah ini dengan wilayah / propinsi lain dan juga pusat pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 3. Meningkatnya taraf hidup masyarakat, berkembangnya kegiatan ekonomi membutuhkan sarana angkutan yang cepat yakni transportasi udara dengan kapasitas dan prasarana yang memadai. 4. Untuk mengatasi permasalahan tersebut diatas, maka pada Tahun Anggaran 2009 ini, lewat dana APBN dilaksanakan kegiatan Penimbunan pada lokasi Glade Path untuk menunjang prasarana di Bandara Sultan Babullah Ternate. 1.2. MAKSUD DAN TUJUAN PROYEK Tujuan utama dari Pekerjaan ini adalah untuk membantu Kuasa Pengguna Anggaran untuk melaksanakan Pekerjaan Pengawasan/Supervisi dalam Kegiatan fisik berupa Penimbunan dan Pemadatan Tanah pada Lokasi Glade Path sehingga pelaksanaan kegiatan fisik sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat-Syarat. Usulan Teknis dan Administrasi Pengawasan Timbunan dan Pemadatan Tanah Pada Lokasi Glade Path 1

Upload: lutfiidris

Post on 11-Nov-2015

113 views

Category:

Documents


21 download

DESCRIPTION

USULAN TEKNIS PENGAWASAN TIMBUNAN

TRANSCRIPT

BAB VI

CV. KARYA ABDI Nusantara

B A B IP E N D A H U L U A N

1.1. LATAR BELAKANG PROYEK1. Program Pengembangan Fasilitas Bandar Udara Sultan Babullah merupakan keharusan seiring dengan kebutuhan masyarakat khususnya di Propinsi Maluku Utara akan prasarana transportasi udara

2. Kondisi geografis wilayah propinsi yang terdiri dari pulau pulau mutlak membutuhkan layanan transportasi udara yang menghubungkan pusat-pusat kegiatan di wilayah ini dan menghubungkan wilayah ini dengan wilayah / propinsi lain dan juga pusat pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

3. Meningkatnya taraf hidup masyarakat, berkembangnya kegiatan ekonomi membutuhkan sarana angkutan yang cepat yakni transportasi udara dengan kapasitas dan prasarana yang memadai.

4. Untuk mengatasi permasalahan tersebut diatas, maka pada Tahun Anggaran 2009 ini, lewat dana APBN dilaksanakan kegiatan Penimbunan pada lokasi Glade Path untuk menunjang prasarana di Bandara Sultan Babullah Ternate. 1.2. MAKSUD DAN TUJUAN PROYEK Tujuan utama dari Pekerjaan ini adalah untuk membantu Kuasa Pengguna Anggaran untuk melaksanakan Pekerjaan Pengawasan/Supervisi dalam Kegiatan fisik berupa Penimbunan dan Pemadatan Tanah pada Lokasi Glade Path sehingga pelaksanaan kegiatan fisik sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat-Syarat. Untuk mencapai sasaran dan tujuan sesuai dengan yang dimaksud, maka Konsultan Melakukan tahapan tahapan sebagai berikut :

Menyediakan Jasa Jasa untuk melaksanakan semua Pekerjaan kegiatan yang diminta dalam Kerangka Acuan Kerja .

Sebelum memulai tahapan kegiatan kerja agar mengadakan Konsultasi terlebih dahulu dengan Kuasa Pengguna Anggaran untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap.

Secara garis besar tahapan proses pelaksanaan Pekerjaan dibagi sebagai berikut :

Persiapan / Mobilisasi

Pelaksanaan Pengawasan / Supervisi Pekerjaan dan Pelaporannya (Laporan Bulanan dan Laporan Teknis (Review Design bila ada)

Demobilisasi (Laporan Akhir dirampungkan), Lebih lengkapnya akan diuraikan pada Metodologi (Bab, III)1.3. LINGKUP PEKERJAANPengawasan/Supervisi dilakukan oleh 1 (satu Team) dibawah kendali seorang Koordinator Supervisior dan dibantu oleh beberapa Tenaga ahli (Architek Engineer & Cipil Engineer) serta didukung oleh tenaga pendukung & Penunjang (Pengawas Lapangan, Typist dan Office Boy) pada ruas ruas sesuai dengan Dokumen Lelang.

Dalam melaksanakan Supervisi/Pengawasan, semua personil bekerja sesuai dengan Strukutr Organisasi Konsultan dan melaksanakan tugasnya masing masing sesuai dengan Job Discriptionnya seperti yang tertuang dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK).1.4. DATA KEGIATANKantor / Satker: Bandar Udara Sultan Babullah TernateProgram: Pembangunan Transportasi UdaraPekerjaan: Pengawasan Timbunan dan Pemadatan Tanah Pada Lokasi Glade PathSumber Dana: APBNTahun Anggaran: 2009Lokasi: Bandara Sultan Babullah Ternate Propinsi Maluku UtaraBAB IIDATA PERUSAHAN

2.1. LATAR BELAKANG PERUSAHAANCV. ESTIGUNA adalah perusahaan swasta Indonesia yang berkantor pusat di Ternate bergerak khusus di bidang jasa konsultansi. Perusahaan ini sepenuhnya memberikan pelayanan jasa Konsultan untuk pekerjaan-pekerjaan konstruksi maupun non konstruksi.

Dalam hal sumber daya manusia, sebagai motor penggerak dinamika perusahaan, CV. ESTIGUNA, perusahaan tersebut didukung tenaga tenaga yang professional. Untuk memacu peningkatan kemampuan personilnya, agar dapat memberikan nilai tambah yang positif bagi perusahaan maupun personil itu sendiri.

Secara singkat dapat disampaikan bahwa CV. ESTIGUNA siap berkompentisi secara terbuka dengan mengedepankan tanggung jawab profesi, dimana ketepatan mutu dan waktu menjadi landasan kerja demi tercapainya kepuasan pemberi kerja.

2.2. BIDANG PELAYANAN

CV. ESTIGUNA terdaftar sebagai anggota Persatuan Konsultan Indonesia (PERKINDO), dan berdasarkan penilaian Badan Sertifikasi Nasional Usaha Jasa Konsultan (BSN-UJK) dinyatakan dapat melaksanakan kegiatan usaha jasa konsultan konstruksi di seluruh wilayah Republik Indonesia dengan Kualifikasi Grade 2, untuk Klasifikasi Sub-Bidang :

1. Pekerjaan Arsitektural

2. Pekerjaan Sipil

3. Pekerjaan Tata Lingkungan

2.3 DAFTAR PENGALAMAN PERUSAHAAN

CV. ESTIGUNA sejak didirikannya telah dipercaya untuk memberikan pelayanan jasa konsultansi. Berikut disajikan Daftar Pengalaman Perusahaan yang secara formal pernah dilaksanakan oleh Perusahaan selama kurun waktu 7 tahun terakhir

BAB IIITANGGAPAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

3.1 TANGGAPAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA.Tanggapan Kerangka Acua Kerja (KAK) terhadap pekerjaan yang akan dilaksanakan yaitu Pengawasan Timbunan dan Pemadatan Tanah pada Lokasi Glade Path adalah cukup jelas dan dimengerti sepenuhnya dalam memaparkan tugas-tugas dan tanggung jawab Konsultan dan sasaran serta produk akhir yang ingin dicapai.

Namun demikian setelah kami cermati, maka beberapa hal yang perlu dipertimbangkan kembali antara lain :

Pada Rencana Anggaran Biaya tertulis Sewa Sepeda Motor (3 Unit) dengan Volume Ls, mungkin dapat berubah menjadi Volume Bulan.

Tidak tertuangnya dalam Kerangka Acuan Kerja secara Jelas Rapat Koodinasi untuk setiap bulan, pada hal rapat koordinasi bulanan tersebut dapat merupakan bahan evaluasi setiap bulanan baik visi maupunm misi dari Pimpinan/Pemimpin Bagian Proyek Fisik dan Pemimpin Proyek Pembangunan/Rehabilitasi SD/TK Kabupaten Halmahera Selatan.

3.2 SARAN SARAN1.Sehubungan dengan Kerangka Acuan Kerja, kami dapat simpulkan bahwa mekanisme kerja atau hubungan kerja dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya menganut hubungan segitiga (Task Konsep) antara Pimpinan/Pemimpin Bagian Proyek, Konsultan dan Kontraktor Pelaksanaan.

Mekanisme kerja atau Hubungan kerja segitiga ini terdapat beberapa kekurangan yang dapat membuat cedera sasaran, sehingga efektivitas konsultan supervisi tidak maksimal dan salah satu kendala untuk mencapai sasaran sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja (KAK) secara Optimal.

Untuk mengantisipasi hal tersebut dimasa akan datang, kami sarankan Mekanisme kerja atau hubungan kerja menganut sistim Garis Lurus (Ask Konsep) atau pendelegasian lebih efektif diterapkan untuk mencapai sasaran tepat waktu, tepat mutu dan tepat quantity.

2. Untuk mengeferifkan dan dapat menilai kinerja Konsultan Supervisi baik secara Team maupun Secara Personality, kami sarankan kiranya Laporan Aktivitas Konsultan dipertimbangkan untuk diadakan, sehingga semua aktivitas team maupun personality dapat terpantau sekaligus sebagai bahan evaluasi setiap bulan oleh Pemimpin Proyek sebagai pemberi tugas.

BAB IVMETODOLOGI KERJA

4.1. U M U MPada dasarnya tujuan dari pada pekerjaan Pengawasan/Supervisi Pembangunan Ruang Kelas Baru, Perpustakaan dan Rehabilitasi Sedang/Berat Sekolah Dasar yang dilaksanakan oleh konsultan Supervisi adalah untuk membantu Pemimpin Proyek / Bagian Proyek Fisik dalam hal Pengawasan pekerjaan terhadap pengendalian volume, mutu, dan waktu.

Volume Pekerjaan berpedoman kepada kontrak, CCO, atau Addendum terakhir yang telah disepakati dan disahkan sehingga harga akhir pekerjaan tidak melebihi nilai kontrak, CCO, atau Addendum terakhir.

Mutu Pekerjaan berpedoman kepada spesifikasi teknik dan dokumen kontrak yang lain, namun disesuaikan dengan situasi dan kondisi dilapangan.

Tepat Waktu Pelaksanaan sesuai kontrak.

Untuk memenuhi dan mencapai maksud tersebut, maka :

a. Pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh kontraktor secara benar, dalam pengertian memenuhi standar pelaksanaan dan mutu yang telah ditetapkan di dalam Rencana Teknis dan Dokumen Tender, dilakukan sesuai dengan jadual waktu yang telah disepakati, serta dilakukan menurut besarnya volume yang telah disepakati bersama sesuai dengan yang tertera di dalam dokumen Tender tersebut diatas. Pelaksanaan pengawasan yang baik akan menghindarkan kontraktor melakukan cara yang menyimpang, yang dapat mengakibatkan berbagai kelambatan, ketidak sesuaian mutu, waktu dan volume masing-masing pay-item pekerjaan. Dilain pihak, kontraktor akan dibayar secara benar sesuai dengan nilai pekerjaan yang telah dilaksanakan.

b. Apabila terjadi sesuatu yang berlainan baik mutu, waktu maupun volume, konsultan akan mencatatnya dengan segera dan dilakukan peneguran atau apabila dianggap perlu dilakukan peringatan kepada kontraktor untuk segera memperbaikinya. Teguran/peringatan tersebut dilakukan secara tertulis, setelah secara lisan tidak diindahkan oleh kontraktor. Tembusan surat-surat tersebut disampaikan KPA/PPK untuk dapat diamati secara terus menerus segala kegiatan yang dilakukan oleh kontraktor.

c. Apabila terjadi hal-hal yang memang masih dianggap perlu dilakukan perubahan-perubahan pekerjaan baik yang menyangkut volume maupun yang menyangkut pay item, maka konsultan akan koordinasikan dengan Pimpro / Pimbagpro untuk dicari penyelesaiannya. Dengan mengikuti sistem dan prosedur perubahan (CCO) yang ada, maka perubahan-perubahan itu dapat dilaksanakan.

d. Konsultan akan menjaga agar catatan-catatan yang diperlukan tetap dibuat, seperti hasil pengukuran kemajuan pekerjaan, berbagai jenis laporan dan lain-lain. Hal tersebut diperlukan untuk dijadikan alasan dan Back-up data pada pembayaran bulanan (Monthly Certificate) / Termijn yang diajukan kontraktor.

Di dalam melaksanakan pekerjaannya, konsultan supervisi akan berpedoman kepada hal-hal tersebut diatas, selain juga akan mengacu kepada Kerangka Acuan Kerja (KAK), Dokumen Kontrak dan pengalaman konsultan sendiri didalam menangani pekerjaan pengawasan sebelumnya.

4.2. URAIAN DETAIL PROGRAM KERJA PENGAWASANDalam melaksanakan kegiatan pengawasan, secara umum dapat dibagi kedalam 3 (tiga) hal sebagai berikut :

A. KEGIATAN / TAHAP PERSIAPAN

1. Mobilisasi Tenaga Konsultan

Setelah Konsultan supervisi ditunjuk untuk menangani pekerjaan ini, segera dilakukan mobilisasi yang meliputi mobilisasi personil inti serta peralatan yang diperlukan. Sedangkan mobilisasi personil lainnya akan dilakukan kemudian sesuai dengan kebutuhan serta jadwal yang telah disusun.

2. Program Mobilisasi Kontraktor

Untuk melakukan mobilisasi, kontraktor harus menyiapkan, menyerahkan dan mendapat persetujuan dari pemberi tugas dan Konsultan supervisi suatu program mobilisasi, yang terdiri atas :

Master list peralatan berat/bantu yang akan dipakai.

Master list peralatan laboratorium.

Lokasi calon-calon quarry beserta sample yang harus ditest dahulu baik mutu maupun deposit yang tersedia.

Pengadaan kendaraan yang akan dipakai.

Staffing Schedule.

Financial Schedule.

Barchart dan S - curve untuk jenis pekerjaan, man power, material dan equipment.

Konsultan supervisi akan memeriksa program mobilisasi kontraktor untuk meyakinkan bahwa :

Program tersebut cukup praktis.

Program tersebut cukup memungkinkan/baik.

Program tersebut cukup sesuai dengan kapasitas kontraktor sehubungan dengan peralatan, material, man power dan cash-flow yang tersedia.

Program tersebut tidak bertentangan dengan peraturan pemerintah/daerah yang ada.

Program tersebut tidak ditentang oleh sesuatu atau pihak luar manapun.

3. Persiapan Kantor Lapangan dan Fasilitasnya

a. Lokasi Base Camp, Kantor Proyek, Mess dan Aktivitas Lainnya

Konsultan supervisi akan memeriksa apakah site yang diperlukan kontraktor untuk Base Camp, Kontor Proyek, Gudang, Mess, bengkel dan pelaksanaan pekerjaan lainnya memadai dan memenuhi persyaratan yang ada didalam Spesifikasi Umum dan diperisa apakah tidak ada masalah dengan pemiliknya yang sah. Juga akan diperiksa mengenai ketersediaan air bersih dan instalasi yang tersedia.

Usulan lay-out ini harus disediakan secepatnya, sebelum Konsultan supervisi melakukan pemeriksaan.

b. Kantor Kontraktor dan Fasilitasnya

Semua bangunan dan fasilitas di Base Camp kebutuhannya akan dilaksanakan oleh konsultan supervisi dan pemberi tugas.

Pada tahap mobilisasi konsultan supervisi akan memeriksa kelengkapan laboratorium, peralatan serta kwalifikasi personil yang akan dilibatkan dalam pekerjaan pengujian ini. Jikalau meragukan, peralatan yang akan dipakai harus diadakan kalibrasi terlebih dahulu.

c. Quarry dan Material yang Akan Dipakai

Didalam Gambar Rencana terdapat gambar lokasi Quarry untuk masing-masing jenis material. Pada tahap mobilisasi, Quarry ini akan diperiksa oleh konsultan supervisi bersama-sama dengan pihak kontraktor dan diadakan sampling untuk ditest kualitasnya masing-masing.

4. Rencana Kerja Kontraktor

Pada dasarnya kelancaran dan mutu serta pencapaian volume pekerjaan merupakan tanggung jawab kontraktor, namun kepentingan pemberi tugas juga tergantung padanya, mengingat keberhasilan pekerjaan ini berkaitan erat dengan hal tersebut. Untuk mengamankan kepentingan pemberi tugas itulah konsultan supervisi harus memeriksa, mengomentari dan memberikan saran-saran/jalan keluarnya terhadap rencana kerja kontraktor yang disesuaikan dengan kondisi yang ada pada pihak kontraktor.

Dalam hal ini konsultan supervisi akan ikut berperan aktif didalam proses planning ini dan memberikan berbagai alternatif untuk memperbaiki planning yang sedang disusun tersebut.B. KEGIATAN RUTIN / HARIAN

1. Sistem dan Prosedur / Request Sheet

Untuk menjaga kelancaran, cara, mutu, kuantitas dan waktu pelaksanaan pekerjaan yang baik dan benar, maka diperlukan suatu sistem dan prosedur yang mengatur agar semua kegiatan yang dilaksanakan oleh kontraktor dapat dikendalikan dan dapat dipertanggung jawabkan dengan baik dan benar pula sesuai dengan hakekat quality assurance yang diminta konsultan supervisi.

Setiap akan memulai suatu jenis pekerjaan, kontraktor harus mengajukan Request yang dilengkapi dengan berbagai data penunjang. Semua ini akan diperiksa untuk disetujui apabila telah dinyatakan benar oleh konsultan supervisi, barulah kemudian pekerjaan tersebut dapat dilaksanakan. Didalam pelaksanaannya tidak terlepas dari pemeriksaan dan pengujian- pengujian, sampai akhirnya pekerjaan tersebut dapat dinyatakan diterima dengan baik dan pembayarannyapun dapat diajukan.

2. Pemeriksaan Lapangan

Koordinator Supervision/ Site Engineer, akan melakukan kunjungan dan pemeriksaan lokasi pekerjaan. Pemeriksaan tersebut antara lain, meliputi :

Kesesuaian kondisi lapangan dengan gambar dan Rencana Teknis yang ada.

Identifikasi atas lokasi-lokasi yang memerlukan data dan perencanaan detail tambahan.

Identifikasi atas masalah-masalah yang diperkirakan akan dihadapi dalam pelaksanaan pekerjaan selanjutnya.

Hasil pemeriksaan lapangan ini akan dilaporkan dibahas dengan pihak pemberi tugas.

Hasil pemeriksaan lapangan ini diharapkan sudah selesai sebelum kontraktor melaksanakan mobilisasi agar berdasarkan temuan-temuan yang ada pihak kontraktor dapat menyesuaikan program mobilisasi yang disiapkannya.3. Survey dan Pengukuran

Konsultan supervisi akan melaksanakan pengawasan pekerjaan survey dan pengukuran (measurement) yang meliputi pengecekan terhadap :

Pengukuran pra-konstruksi

Pengukuran pekerjaan yang sedang berjalan

Pengukuran pekerjaan yang telah selesai dan di-terima dengan baik oleh konsultan supervisi.

a. Pengukuran Pra Konstruksi

Pada beberapa Pay-Item pekerjaan, pembayaran dilakukan berdasarkan kuantitas dari pekerjaan yang telah dinyatakan selesai. Untuk itu diperlukan sejumlah pengukuran awal yang dapat dijadikan acuan perhitungan kuantitasnya dibandingkan dengan pengukuran setelah pekerjaan dapat dinyatakan selesai.

Untuk mempermudah pekerjaan, pengukuran dan pemberian notasi-notasi Stationing perlu dilakukan dengan mempergunakan cat atau tanda- tanda lainnya yang tidak mudah hilang atau terhapus.b. Pengukuran Pekerjaan yang Sedang Berjalan

Pengukuran yang sedang berjalan dilakukan dengan tujuan :

Tersedianya data yang lengkap tentang kemajuan pekerjaan.

Tersedianya data bila ternyata ada tidak kesesuaian pekerjaan.

c. Pengukuran Pekerjaan Yang Telah Selesai dan Diterima Dengan Baik oleh Konsultan Supervisi

Pengukuran ini akan dijadikan acuan kedua bagi perhitungan kuantitas pekerjaan yang telah dinyatakan diterima dengan baik oleh konsultan supervisi. Selisih antara pengukuran prakonstruksi dan pengukuran akhir ini akan dijadikan Back-up data dalam pembayaran terhadap kontraktor (Back-up Monthly Certificate).

4. Pemeriksaan Pekerjaan/Inspection

Pemeriksaan terhadap cara dan pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan kontraktor akan menjadi tolok ukur keberhasilan kontrol kuantitas dan kualitas konsultan supervisi.

5. Konsultasi dan Rapat Koordinasi

Mengingat banyak pihak yang terlibat dalam penanganan pekerjaan ini, suatu sistem komunikasi dan koordinasi yang efektif harus tetap terjaga. Fleksibilitas dan kemampuan untuk menghadapi berbagai macam permasalahan - permasalahan membutuhkan sejumlah kontak-kontak baik formal maupun informal, khususnya diantara anggota konsultan supervisi sendiri, antara konsultan supervisi dengan pemberi tugas, serta antara konsultan supervisi dengan pemberi tugas dan kontraktor.

Suatu pertemuan/rapat berkala yang terencana dengan agenda serta catatan resmi mengenai keputusan rapat (minute of meeting) merupakan suatu keharusan dan bersifat mengikat satu sama lain.

\6. Dokumentasi

Perencanaan yang baik digunakan untuk keperluan :

Menunjang sistem pelaporan

Dijadikan dasar perhitungan kuantitas dan kualitas.

Dijadikan dasar penyelesaian dalam hal adanya ketidak-sesuaian.

Dijadikan dasar perhitungan pembayaran.

7. Pembayaran / Sertifikasi Pekerjaan

Untuk dapat menerima pembayaran atas setiap pay-tem yang telah dinyatakan diterima baik oleh Konsultan supervisi, kontraktor harus mengajukan Request Monthly Certificate yang dilampiri dengan semua Back-up data yang diperlukan. Koordinator Supervision dan Stafnya akan membantu Pimpro/Pimbagpro didalam proses pemeriksaan kebenaran datanya yang ada pada MC beserta Back-up Data selengkapnya. Jika hasil pemeriksaan itu telah dinyatakan benar dan Pimpro/Pimbagpro menilai bahwa permohonan kontraktor tersebut dapat diterima, maka draft diperiksa lebih lanjut dan proses selanjutnya adalah pelaksanaan pembayaran oleh Pimpro/Pimbagpro.C. KEGIATAN KHUSUS

1. Review Design

Hasil dari Review Design berupa Estimasi Volume dan Harga Akhir pekerjaan yang telah disesuaikan kondisi mutakhir sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil kebijaksanaan target pelaksanaan yang akan ditetapkan oleh Bina Marga.2. Pre Construction Meeting

Tahapan awal tindakan pengendalian terhadap pelaksanaan pekerjaan di lapangan akan tercermin dari penyelenggaraan rapat persiapan pelaksanaan (Pre Construction Meeting) yang hasilnya tertuang dalam notulen rapat.

Hal tersebut dapat diartikan bahwa PCM tidak hanya sekedar pemenuhan prosedur administrasi, dan kegagalan pencapaian hasil rapat adalah merupakan awal dari permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan yang dapat berakibat kegagalan dalam pelaksanaan.

Tujuan diadakan PCM, antara lain memberikan pengarahan-pengarahan dan mengurangi perselisihan pendapat (dispute) serta kesalah pahaman yang kemungkinan terjadi selama pelaksanaan pekerjaan, sehingga tercapai kesepakatan, penyesuaian pandangan, dan pengertian bersama.Materi yang perlu dibahas dan dikembangkan, sebagai berikut :i)Mendapatkan kesamaan pengertian dan cara aplikasi dari pasal-pasal di dalam dokumen kontrak, antara lain :

pekerjaan tambah kurang

termination atau forfeiture (pemutusan kontrak)

mobilisasi

maintenance and protection of traffic

sub kontrak

asuransi

dan lain-lain yang dianggap perlu

ii) Mendapatkan kesepakatan tentang tata cara dan prosedur administrasi penyelenggaraan pekerjaan, antara lain :

request dan approval dalam rangka examination of works

perpanjangan waktu pelaksanaan

pembuatan shop drawing dan segala sesuatu yang berkaitan dengan drawing

provisional hand over dan final hand over

pengajuan MC dan data pendukung

pembuatan addendum kontrak

dan lain-lain yang dianggap perlu

Dasar hukum perlunya diadakan PCM, adalah :1)Kep.Men.PU No.411/KPTS/1992 tanggal 2 Mei 1992 tentang Petunjuk Praktis Pengendalian Pelaksanaan Proyek di Bidang PU untuk Pemimpin Proyek / Bagian Proyek

2) Surat Dirjen Bina Marga No. UM.02.05-Db/514 tanggal 19 Maret 1990, tentang Rapat Pra Pelaksanaan.3. Show Cause Meeting

Keterlambatan pelaksanaan pekerjaan perlu mendapat pengendalian secara ketat mulai dari tingkat proyek sampai tingkat Direktorat Jenderal. Pengendalian dimaksud dilakukan melalui rapat pembuktian (Show Cause Meeting) oleh Tim Rapat Pembuktian.

Dasar hukum adanya SCM, adalah :

1) Kepmen PU No.411/KPTS/1992, tanggal 1 Mei 1992

Perihal : Petunjuk Praktis Pengendalian Pelaksanaan Proyek di Bidang PU untuk Pemimpin Proyek / Pemimpin Bagian Proyek

2) Kep.Dirjen Bina Marga No.82/KPTS/Db/1994, tanggal 14 Desember 1994

Perihal : Pembentukan Tim Rapat Pembuktian (Tim Show Cause Meeting) Direktur Jenderal Bina Marga

Dalam pelaksanaan Show Cause Meeting yang bertujuan untuk menguji kemampuan Kontraktor dalam menyelesaikan pekerjaan, maka perlu disiapkan oleh Kontrator sebagai berikut :

Rencana kemajuan fisik selama masa Test Case, sehingga terlihat pada akhir masa Test Case, apakah progress negatif (-) atau positif (+)

Merencanakan penggunaan alat dan jadwal perbaikan

Merencanakan penggunaan bahan-bahan

Merencanakan penggunaan tenaga kerja

Dari yang direncanakan Kontraktor, dan telah mendapat persetujuan Tim Pembuktian, peranan Konsultan adalah untuk memonitor pelaksanaannya tiap hari sehingga terlihat sesuai atau tidak rencana dengan realisasi.

Hal-hal yang perlu dimonitor adalah sebagai berikut :

Memonitor hasil pekerjaan tiap hari

Memonitor alat-alat yang dipergunakan dilapangan tiap hari

Memonitor tenaga kerja dilapangan tiap hari

Memonitor bahan/material tiap hari

Memonitor kerusakan dan perbaikan alat tiap hari

Mengevaluasi hasil pekerjaan dalam satu minggu

Bersama Tim Pembuktian mengevaluasi hasil Test Case

4. Provisional Hand Over

Bila pihak kontraktor mengganggap bahwa pekerjaan yang menjadi kewajibannya telah dapat diselesaikan secara menyeluruh, maka kontraktor dapat mengajukan permohonan tertulis untuk proses Provisional Hand Over (PHO). Didalam Spesifikasi Umum terdapat prosedur yang mengatur akan hal tersebut. Konsultan Supervisi akan membantu Pemberi Tugas dalam pemeriksaan dokumen-dokumen proses PHO ini.

Kontraktor berkewajiban memperbaiki kerusakan - kerusakan ataupun semua pekerjaan yang masih dinyata- kan belum dapat diterima. Setelah pekerjaan perbaikan dan semua permasalahannya dapat dinyatakan selesai, maka konsultan supervisi akan membantu proses Final Hand Over (FHO) atas dasar surat permohonan dari kontraktor dan menyatakan hal tersebut selesai dengan menerbitkan Surat Berita Acara Penyerahan Akhir (FHO).

BAB VPELAPORAN

Konsultan akan menyiapkan dan mengirim kepada Proyek Pembangunan/Rehabilitasi SD/TK Kabupaten Halmahera Selatan laporan-laporan sebagai berikut :

1. Laporan Pendahuluan, sebanyak 10 exemplar2. Laporan Bulanan , sebanyak 10 exemplar3. Laporan Akhir, sebanyak 10 exemplar

5.1. LAPORAN PENDAHULUAN

Berupa laporan awal menyangkut persiapan kegiatan fisik, personil konsultan yang ditugaskan dll

5.2. LAPORAN BULANANBerupa laporan singkat, dibuat dengan menggunakan bentuk standar yang menunjukkan kemajuan fisik lapangan.

5.3. LAPORAN AKHIR

Laporan Akhir disiapkan pada saat berakhirnya layanan Konsultan pada masing-masing Paket Kontrak, hal ini adalah segera setelah pelaksanaan PHO, Konsultan akan mengirim kepada pemimpim Proyek, yang berisi ringkasan konstruksi yang telah dilaksanakan, rekomendasi untuk pemeliharaan yang akan datang, segala permasalahan teknis yang muncul selama pelaksanaan, persoalan yang mungkin akan timbul (bila ada) dan berbagai macam perbaikan yang diperlukan dimasa datang.

Sebelum disetujui, konsep laporan akhir akan diserahkan terlebih dahulu kepada Proyek Pembangunan/Rehabilitasi SD/TK Kabupaten Halmahera Selatan, sebagai berikut :1. Penjelasan Umum berisi data umum Paket Proyek

2. Laporan Quantity

3. Laporan Quality

4. Laporan As built Drawing (Dibuat oleh Kontraktor & diperiksa oleh Konsultan) serta diserhkan 1 Examplar sebagi Laporan.

BAB VIORGANISASI PROYEK

6.1. U M U M

Pada dasarnya Organisasi Proyek yang dibentuk untuk Team Konsultan Supervisi ini dengan tujuan : Memperjelas fungsi dan tugas masing-masing personil yang ditempatkan dan untuk memudahkan koordinasi dan komunikasi antara Konsultan Supervisi, Pemberi Tugas dan Kontraktor.

Membentuk koordinasi dan komunikasi yang baik antara semua personil Konsultan Supervisi yang terlibat dalam penanganan pekerjaan ini untuk menjamin tercapainya semua persyaratan yang diminta dalam Kerangka Acuan (TOR).

6.2. BAGAN ORGANISASI

Adapun bagan organisasi untuk pekerjaan ini dapat dilihat pada lampiran

6.3. URAIAN TUGAS PERSONIL

Dalam menangani pekerjaan Pengawasan ini, tenaga Konsultan pengawasan terdiri dari :

Professional Staff

: Site Engineer, 1 orang

Sub Professional Staff: Material technician, 1 orang

Adapun tugas dan tanggung jawab masing-masing personil khususnya Professional Staff dan Sub Proffesional Staff, sebagai berikut :

1. Site EngineerSite Engineer yang akan kami tempatkan adalah seorang Sarjana Teknik Sipil yang telah berpengalaman dibidang pengawasan penimbunan sehingga kami tidak meragukan lagi kemampuannya dalam melaksanakan pekerjaan ini.

Dia akan bertanggung jawab langsung kepada KPA/PPK dalam pelaksanaan tugas di Paket kontrak yang menjadi tanggung jawabnya. Tugas dari Site Engineer mencakup pada hal-hal sebagai berikut :

a.Mengikuti petunjuk-petunjuk dan persyaratan yang telah ditentukan, terutama sehubungan dengan :

Inspeksi secara teratur ke paket pekerjaan untuk melakukan monitoring kondisi pekerjaan dan melakukan perbaikan-perbaikan agar pekerjaan dapat direalisasikan sesuai dengan ketentuan dan persyaratan yang telah ditentukan.

Pengertian yang benar tentang spesifikasi.

Metode pelaksanaan untuk setiap jenis pekerjaan yang disesuaikan dengan kondisi lapangan.

Metode pengukuran volume pekerjaan yang benar sesuai dengan pasal-pasal dalam dokumen kontrak tentang cara-cara pengukuran dan pembayaran.

Rincian teknis sehubungan dengan "Change Order" yang diperlukan.

b.Membuat Pernyataan penerimaan (Acceptance) atau penolakan (Rejection) atas material dan produk pekerjaan.

c.Melakukan pemantauan dengan ketat atas prestasi kontraktor. Segera melaporkan kepada KPA/PPK apabila kemajuan pekerjaan ternyata mengalami kelambatan lebih dari 10% dari rencana. Membuat saran-saran penanggulangan serta perbaikan.

d.Melakukan pengecekan secara cermat semua pengukuran pekerjaan dan secara khusus harus ikut serta dalam proses pengukuran akhir pekerjaan.

e.Menyusun laporan bulanan tentang kemajuan fisik dan financial, serta menyerahkan kepada KPA/PPK.

f.Menyusun justifikasi teknis, termasuk gambar dan perhitungan, sehubungan dengan usulan perubahan kontrak.

g.Mengecek dan menandatangani dokumen pembayaran bulanan (monthly Certificate).ataupun termijnh.Mengecek dan menandatangani dokumen tentang pengendalian mutu dan volume pekerjaan.

2. Material TechnicianMaterial Technician yang akan kami tempatkan adalah seorang lulusan SMK yang telah berpengalaman dibidang pengawasan dan pengujian dalam kegiatan ini.

Dia akan bertanggung jawab langsung kepada Site Engineer dalam pelaksanaan tugas di Paket kontrak yang menjadi tanggung jawabnya. Tugas dari Material Technician mencakup pada hal-hal sebagai berikut :

a.Mengikuti petunjuk-petunjuk Site Engineer dalam melaksanakan kegiatan pengawasan fisik dan pengawasan pengujian.

b.Melaksanakan pengawasan di lapangan secara kontinyu dan melaporkan ke Site Engineer

c.Mengecek kegiatan pengujian dan pengendalian mutu dan kuantitasBAB VIIDAFTAR RIWAYAT HIDUP

Sesuai dengan dasar pendekatan Konsultan pada Kerangka Acuan Kerja dalam pemelihan tenaga Ahli yang akan ditugaskan pada pekerjaan Pengawasan/Supervisi Pembangunan Ruang Kelas Baru, Perpustakaan dan Rehabilitasi Sedang/Berat Sekolah Dasar yaitu keahlian, pengalaman pekerjaan sejenis dan kondisi fisik dan memperhatikan persyaratan kualifikasi tenaga ahli.

Konsultan mengajukan usulan tenaga ahli dan asisten yang akan ditugaskan adalah sebagai berikut:

No.N A M APOSISI YANG DIUSULKAN

1.Budi Ruswanti, STSite Engineer

2.Abdul Gani A. HasanMaterial Technician

Untuk mempertegas bahwa tenaga yang diusulkan Konsultan bersedia untuk dimobilisasi bila perusahan CV. ESTIGUNA dipercayakan untuk melalukan Pengawasan pada proyek tersebut yang berlokasi di Halmahera Selatan, adalah sebagai berikut, maka Personil yang diusulkan membuat surat pernyataan seperti terlampir.

KEGIATAN PENGAWASAN

Kegiatan Khusus

Kegiatan Rutin / Harian

Tahap Persiapan

PAGE 20Usulan Teknis dan AdministrasiPengawasan Timbunan dan Pemadatan Tanah Pada Lokasi Glade Path