keterangan sampul depan -...

78

Upload: dinhtu

Post on 02-Mar-2019

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Keterangan sampul depan - coremap.or.idcoremap.or.id/downloads/BME_Ekologi_Pangkep_2011_-_Kalmas.pdf · Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011 i RINGKASAN EKSEKUTIF
Page 2: Keterangan sampul depan - coremap.or.idcoremap.or.id/downloads/BME_Ekologi_Pangkep_2011_-_Kalmas.pdf · Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011 i RINGKASAN EKSEKUTIF

Keterangan sampul depan : Desain cover : Siti Balkis

Page 3: Keterangan sampul depan - coremap.or.idcoremap.or.id/downloads/BME_Ekologi_Pangkep_2011_-_Kalmas.pdf · Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011 i RINGKASAN EKSEKUTIF

Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011

MONITORING KESEHATAN TERUMBU KARANG KECAMATAN LIUKANG KALMAS

KABUPATEN PANGKEP

TAHUN 2011

Koordinatoor Tim Penelitian

Anna E.W. Manuputty

Disusun oleh :

Susetiono Suyarso

Yaya Ihya ulumudin

Page 4: Keterangan sampul depan - coremap.or.idcoremap.or.id/downloads/BME_Ekologi_Pangkep_2011_-_Kalmas.pdf · Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011 i RINGKASAN EKSEKUTIF

Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011

i

RINGKASAN EKSEKUTIF

A. PENDAHULUAN

Kecamatan Liukang Kalmas (Kalukuang Masalili) termasuk dalam Kabupaten Pangkajene Kepulauan (Pangkep), Provinsi Sulawesi Selatan. Kabupaten ini terletak di pesisir selatan Selat Makassar, + 50 km dari ibukota Makassar ke arah utara. Secara geografis, terletak pada 117o 56,7' BT – 119o 48,06' BT dan 5o 9,57' LS – 4o 28,856' LS. Luas wilayahnya diperkirakan 79.572,3 ha, terbagi atas daratan utama, yakni bagian dari daratan Pulau Sulawesi diperkirakan 79083,3 ha sedangkan rangkaian kepulauannya diperkirakan 489 ha. Panjang garis pantai di daratan utama 42,57 km, sedangkan panjang garis pantai rangkaian kepulauannya 63,57 km. Jumlah kecamatan di kabupaten ini seluruhnya ada sembilan kecamatan, terdiri dari enam kecamatan di pesisir daratan Sulawesi dan tiga kecamatan di perairan yang terdiri dari pulau-pulau kecil.

Ada 3 (tiga) kecamatan di kabupaten ini yang masuk dalam wilayah kerja COREMAP, yaitu Kecamatan Liukang Tupabbiring, Kecamatan Liukang Tangaya, dan Kecamatan Liukang Kalmas. Kabupaten ini lebih banyak memiliki pulau-pulau kecil yang tersebar dari utara sampai ke selatan sepanjang pesisir selatan Selat Makassar. Kegiatan Studi Baseline Ekologi Terumbu Karang telah dilakukan di beberapa lokasi di Kecamatan Liukang Tupabbiring dan Kecamatan Liukang Kalmas, terutama di pulau-pulau kecil yang berpenduduk maupun yang tidak berpenduduk, sedangkan di Kecamatan Liukang Tangaya, belum dilakukan.

Studi baseline Ekologi di Kecamatan Kalukuang Masalili, Kabupaten Pangkep, Propinsi Sulawesi Selatan, telah dilakukan pada bulan November 2007 dan dilanjutkan dengan monitoring kesehatan terumbu karang tahun 2009, 2010 dan tahun 2011. Beberapa bidang penelitian yang terlibat dalam penelitian ini adalah karang, ikan karang, megabentos, Sistem Informasi Geografis (SIG) dan statistika. Berdasarkan peta tentatif dari hasil interpretasi citra, area penelitian ditentukan beberapa stasiun penelitian pada daerah rataan terumbu karang.

Metode yang dipakai adalah metode transek garis (Line Intercept Transect), untuk karang dan biota bentik lainnya. Untuk ikan karang dengan metode sensus visual, sedangkan untuk biota megabentos (Reef Check Benthos) dengan transek sabuk (belt transect).

Tujuan dari kegiatan monitoring kesehatan terumbu karang ini ialah untuk mengetahui kondisi terumbu karang di pesisir pulau-pulau di perairan Kecamatan Liukang Kalmas, Kabupaten Pangkep, apakah mengalami perubahan yang membaik atau sebaliknya serta data ekologinya. Hasil monitoring ini dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi bagi program COREMAP berikutnya.

Page 5: Keterangan sampul depan - coremap.or.idcoremap.or.id/downloads/BME_Ekologi_Pangkep_2011_-_Kalmas.pdf · Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011 i RINGKASAN EKSEKUTIF

Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011

ii

B. HASIL

Data yang diperoleh di pulau-pulau Kecamatan Kalukuang Masalili, Kabupaten Pangkajene Kepulauan, kemudian dianalisa. Hasilnya adalah sebagai berikut :

Dari hasil pengamatan, karang batu dicatat sebanyak 71 jenis yang termasuk dalam 11 suku. Jumlah jenis dan suku ini lebih rendah di bandingkan hasil pengamatan 2010 (111 jenis yang masuk dalam 13 suku). Nilai persentase tutupan karang hidup (LC) berkisar antara 1,60% hingga 46,10%. Dengan kisaran nilai tersebut, kondisi karang masuk dalam kategori “jelek” hingga “sedang”.

Persentase tutupan karang hidup (LC) tertinggi dicatat di sebelah selatan Pulau Doang Doangan Lompo (Stasiun PKPL38) sebesar 46,10%, sedangkan terendah sebelah timur Pulau Kalu Kalukuang (Stasiun PKPL55) sebesar 1,60%. Rata-rata persentase tutupan karang hidup pada masing-masing tahun pengamatan : tahun 2007 (25,10 ± 2,32%), 2009 (34,53 ± 4,42%), 2010 (17,20 ± 2,75%) dan tahun 2011 (18,19 ± 3,52%).

Hasil uji “one way ANOVA” menunjukkan perbedaan persentase tutupan terjadi pada kategori “Live Coral”, “Non Acropora”, “Dead Coral Algae”, “Fleshsy Seaweed”, dan “Rubble”. Kategori “Live Coral” mengalami peningkatan persentase tutupan pada tahun 2009 (t1) dari tahun baseline (t0), tapi pada tahun 2010 (t2) persentase tutupan “Live Coral” lebih rendah dari kondisi studi “baseline”. Tahun 2011 (t3), persentase tutupan karang hidup sedikit meningkat. Meskipun demikian, penurunan persentase tutupan karang hidup antara t2 dan t1 merupakan perubahan yang nyata. Pola perubahan seperti ini terjadi juga pada kategori FS, mengalami peningkatan persentase tutupan pada tahun 2009 (t1), kembali ke kondisi semula pada 2010 (t2) dan bahkan kategori FS tidak ditemukan lagi pada tahun 2011 (t3).

Kelimpahan biota CMR (mushroom coral, Fungia spp.) mengalami peningkatan jumlah individu yang cukup besar dari 492 individu (tahun 2010) menjadi 604 individu pada pengamatan 2011.

Keberadaan jumlah individu biota Acanthaster planci di lokasi ini mengalami peningkatan dari 2 individu (2010) menjadi 9 individu pada pengamatan 2011.

Analisa “one way Anova”, menunjukkan bahwa perbedaan signifikan hanya diterjadi pada kategori Diadema setosum. Kategori ini relatif sedikit pada tahun 2007 (t0) dibandingkan tahun pengamatan lainnya. Jumlah individu/transek Diadema setosum meningkat terus hingga tahun 2010 (t2) dan pada tahun

Page 6: Keterangan sampul depan - coremap.or.idcoremap.or.id/downloads/BME_Ekologi_Pangkep_2011_-_Kalmas.pdf · Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011 i RINGKASAN EKSEKUTIF

Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011

iii

2011 (t3), jumlah individu kembali ke kondisi seperti pada tahun baseline. Peningkatan jumlah individu kategori bentos pada tahun 2010 (t3) telah menyebabkan penurunan tutupan karang hidup (LC), terutama kelompok Non Acropora (NA).

Hasil transek dengan menggunakan metode UVC pada 14 stasiun dicatat sebanyak 10.392 individu 18.109 individu, terdiri dari kelompok ikan major (7.946 individu), ikan target (2.033 individu) dan ikan indikator (413 individu). Nilai perbandingan antar ikan major, ikan target dan ikan indikator di daerah perairan Kalmas adalah 19 : 6 : 1. Artinya dari 24 ikan karang yang ditemukan, maka komposisinya terdiri dari 19 ikan major, 6 ikan target dan 1 Ikan indikator.

Jenis Chromis ternatensis merupakan jenis ikan karang yang memiliki kelimpahan tertinggi, yaitu sebanyak 675 individu, kemudian diikuti oleh Amblyglyphidodon curacao (515 individu) dan Dascyllus reticulatus (385 individu).

Hasil uji Tukey menunjukkan bahwa rata-rata jumlah individu ikan terus meningkat sejak tahun 2007 (t0) hingga tahun 2010 (t2). Penurunan jumlah individu ikan baru terlihat pada tahun terakhir pemantauan, t3 (2011). Peningkatan dan penurunan ini hanya merupakan variasi musiman, bukan karena adanya penambahan atau pengurangan populasi ikan (p=0,100).

Tabel 1. Data hasil pengamatan kondisi ekologi terumbu karang dari

tahun 2007 (t0) – 2011 (t4) di perairan Kecamatan Kalmas, Kabupaten Pangkajene Kepulauan.

Kelompok Indikator T0

(2007)

T1

(2009)

T2

(2010)

T3

(2011)

Karang LC 25,10% 34,53% 17,20% 18,19% Ikan Ikan indikator 104 41 42 30 (Jlh ind.) Ikan target 167 238 247 195 /350m2) Ikan major 492 745 1004 517 Benthos A. planci 0,07 0,07 0,14 0,64 (Jlh ind.) D. setosum 0,71 8,71 3,29 0,93 140m2) Drupella sp. 0,21 1,93 7,21 1,71 Kima besar 1,00 0,50 0,79 2,21 Kima kecil 2,07 0,71 0,36 0,00 Teripang besar 0,00 0,07 0,21 0,00 Teripang kecil 0,14 0,07 0,14 0,21 Lobster 0,21 0,00 0,00 0,00 Trochus sp. 1,29 0,36 0,29 0,86

DCA+ FS 35,43% 27,29% 31,31% 37,96% DC+R 15,56% 12,30% 28,75% 19,16%

Page 7: Keterangan sampul depan - coremap.or.idcoremap.or.id/downloads/BME_Ekologi_Pangkep_2011_-_Kalmas.pdf · Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011 i RINGKASAN EKSEKUTIF

Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011

iv

Abiotik 7,74% 10,96% 7,85% 14,41%

C. SARAN

Seperti dua tahun yang lalu, pengelolaan dan pemeliharaan ekosistem harus lebih diintensifkan lagi sehingga kerusakan karang yang diakibatkan oleh manusia dapat diperkecil.

Perlu dilakukan monitoring secara periodik untuk mengetahui kondisi ekosistem terumbu karang dan kesehatannya.

Daerah Perlindungan Laut dan daerah no take zone yang sudah ada harus dikelola dengan baik, dan sebaiknya lokasi ditambah, tetapi dengan memperhatikan kebutuhan masyarakat nelayan setempat, sehingga lebih menjamin terpeliharanya kondisi ekosistem terumbu karang.

Aktifitas penyadaran masyarakat masih kurang, perlu dilakukan kegiatan lain di darat, sebagai matapencaharian alternatif sehingga kegiatan pengumpulan biota yang dilindungi di terumbu karang menjadi berkurang.

Bila diharuskan untuk penelitian (monitoring) di lokasi tersebut, sebaiknya semua persiapan dari berbagai hal agar diperhatikan, mengingat jarak tempuh begitu jauh dari daratan Sulawesi.

Untuk efisiensi waktu dan kerja agar pengamatan di lokasi ini dilakukan oleh staf daerah (CRITC dibantu oleh tenaga LSM).

Perlunya peran serta pihak berwajib dalam pengamanan laut, mengingat lokasi Kecamatan Liukang Kalmas jauh dari daratan Sulawesi. Tidak tertutup kemungkinan nelayan-nelayan masih mengandalkan bom ikan dalam memenuhi kebutuhan hidup dengan nelayan sebagai mata pencahariannya.

Page 8: Keterangan sampul depan - coremap.or.idcoremap.or.id/downloads/BME_Ekologi_Pangkep_2011_-_Kalmas.pdf · Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011 i RINGKASAN EKSEKUTIF

Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan karunia berupa wilayah perairan laut Indonesia yang sangat luas dan keanekaragaman hayatinya yang dapat dimanfaatkan baik untuk kemakmuran rakyat maupun untuk objek penelitian ilmiah.

Sebagaimana diketahui, COREMAP yang telah direncanakan berlangsung selama 15 tahun yang terbagi dalam 3 Fase, kini telah memasuki Fase kedua. Pada Fase ini beberapa kegiatan telah dilaksanakan dengan penyandang dana dari ”World Bank” (WB). Salah satu kegiatan adalah monitoring kesehatan terumbu karang di lokasi-lokasi COREMAP. Kegiatan monitoring ini bertujuan untuk mengetahui kondisi karang di lokasi tersebut apakah ada perubahan ke arah lebih baik atau sebaliknya. Hasil monitoring dapat dijadikan sebagai salah satu bahan evaluasi keberhasilan program COREMAP.

Pada kesempatan ini pula kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam kegiatan penelitian lapangan dan analisa datanya, sehingga buku tentang monitoring kesehatan karang ini dapat tersusun. Kami juga mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan buku ini. Semoga buku ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Jakarta, November 2011

Direktur NPIU CRITC-COREMAP II - LIPI

Dr. Giyanto S.Si., MSc.

Page 9: Keterangan sampul depan - coremap.or.idcoremap.or.id/downloads/BME_Ekologi_Pangkep_2011_-_Kalmas.pdf · Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011 i RINGKASAN EKSEKUTIF

Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011

vi

DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF ………………………………………........... i

A. PENDAHULUAN ……………………………………........... i

B. HASIL ……………………………………………................. ii

C. SARAN ……………………………………………............... iv

KATA PENGANTAR .......................................................................... v

DAFTAR ISI ………………………………………………………........... vi

DAFTAR TABEL ……………………………………………................... viii

DAFTAR GAMBAR ……………………………………………............... ix

DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………............ xi

BAB I. PENDAHULUAN ……………………………………........... 1

I.1. LATAR BELAKANG ………………………........... 1

I.2. TUJUAN PENELITIAN ………………………....... 2

I.3. RUANG LINGKUP PENELITIAN …………......... 2

BAB II. METODE PENELITIAN ………………………………........ 3

II.1. LOKASI PENELITIAN ………………………........ 3

II.2. WAKTU PENELITIAN ………………………........ 3

II.3. PELAKSANAAN PENELITIAN ……………......... 3

II.4. METODE PENARIKAN SAMPEL DAN ANALISA DATA ..................................................

3

II.4.1. SIG (Sistem Informasi Geografis)....... 4

II.4.2. Karang ............................................... 4

II.4.3. Megabentos ....................................... 4

II.4.4. Ikan Karang ....................................... 5

BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................... 7

III.1. LINGKUNGAN FISIK PESISIR DAN PERAIRAN 7

III.2. KARANG ............................................................ 8

III.2.1. Hasil pengamatan karang .................. 9

III.2.2. Hasil analisa karang ........................... 22

III.3. MEGABENTOS .................................................. 26

III.3.1. Hasil pengamatan megabentos .......... 26

III.3.2. Hasil analisa megabentos .................. 27

III.4. IKAN KARANG ................................................... 29

III.4.1. Hasil pengamatan ikan karang ........... 29

III.4.2. Hasil analisa ikan karang ................... 33

BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN ........................................... 36

Page 10: Keterangan sampul depan - coremap.or.idcoremap.or.id/downloads/BME_Ekologi_Pangkep_2011_-_Kalmas.pdf · Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011 i RINGKASAN EKSEKUTIF

Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011

vii

IV.1. KESIMPULAN .................................................... 36

IV.2. SARAN ............................................................... 37

UCAPAN TERIMA KASIH .................................................................. 37

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................... 38

LAMPIRAN ........................................................................................ 39

Page 11: Keterangan sampul depan - coremap.or.idcoremap.or.id/downloads/BME_Ekologi_Pangkep_2011_-_Kalmas.pdf · Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011 i RINGKASAN EKSEKUTIF

Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011

viii

DAFTAR TABEL Tabel 1. Data hasil pengamatan kondisi ekologi terumbu

karang dari tahun 2007 (t0) – 2011 (t3) di perairan Kecamatan Liukang Kalmas, Kabupaten Pangkajene Kepulauan...............................................

iii

Tabel 2. Luas (ha) rataan terumbu dan mangrove di Kecamatan Liukang Kalmas, Kabupaten Pangkajene Kepulauan, 2011……...................................................

8

Tabel 3. Nilai p berdasarkan hasil uji “one-way ANOVA” terhadap persentase tutupan biota dan substrat, dari perairan Kecamatan Liukang Kalmas, Kabupaten Pangkajene Kepulauan, 2011…..................................

24

Tabel 4. Rerata jumlah individu/transek biota megabentos, hasil monitoring di wilayah Kecamatan Liukang Kalmas, Kabupaten Pangkajene Kepulauan, 2011......

28

Tabel 5. Nilai p berdasarkan hasil uji “one-way ANOVA” terhadap jumlah individu/transek biota megabentos dari perairan Kecamatan Liukang Kalmas, Kabupaten Pangkajene Kepulauan, 2011.…...............

29

Tabel 6 Kelimpahan individu ikan karang berdasarkan dominasi jenis hasil monitoring dengan metode “UVC” di perairan Kecamatan Liukang Kalmas, Kabupaten Pangkajene Kepulauan, 2011....................

30

Tabel 7. Kelimpahan ikan karang berdasarkan dominasi suku di hasil monitoring dengan metode “UVC” di perairan Kecamatan Liukang Kalmas, Kabupaten Pangkajene Kepulauan, 2011..........................................................

32

Tabel 8. Uji “one-way ANOVA” untuk jumlah individu dan jumlah jenis ikan karang hasil monitoring dengan metode “UVC” di perairan Kecamatan Liukang Kalmas, Kabupaten Pangkajene Kepulauan, 2011.

35

Page 12: Keterangan sampul depan - coremap.or.idcoremap.or.id/downloads/BME_Ekologi_Pangkep_2011_-_Kalmas.pdf · Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011 i RINGKASAN EKSEKUTIF

Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011

ix

DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Peta lokasi monitoring kesehatan terumbu karang

di perairan Kecamatan Liukang Kalmas, Kabupaten Pangkajene Kepulauan, Provinsi Sulawesi Selatan, 2011........................................

3

Gambar 2. Peta topografi Kecamatan Liukang Kalmas, Kabupaten Pangkajene Kepulauan, Provinsi Sulawesi Selatan., 2011.......................................

7

Gambar 3. Histogram persentase tutupan kategori biota dan substrat hasil studi “baseline” dengan metode “LIT”, di perairan Kecamatan Liukang Kalmas, Kabupaten Pangkajene Kepulauan, 2007………

9

Gambar 4. Histogram persentase tutupan kategori biota dan substrat hasil “monitoring” dengan metode “LIT”, di perairan Kecamatan Liukang Kalmas, Kabupaten Pangkajene Kepulauan, 2009………

10

Gambar 5. Histogram persentase tutupan kategori biota dan substrat hasil “monitoring” dengan metode “LIT”, di perairan Kecamatan Liukang Kalmas, Kabupaten Pangkajene Kepulauan, 2010…………

10

Gambar 6. Histogram persentase tutupan kategori biota dan substrat hasil studi “baseline” dan “monitoring” dengan metode “LIT”, di perairan Kecamatan Liukang Kalmas, Kabupaten Pangkajene Kepulauan, 2011……………………….....................

11

Gambar 7.

Histogram persentase tutupan karang hidup hasil studi “baseline” dan “monitoring” dengan metode “LIT”, di perairan Kecamatan Liukang Kalmas, Kabupaten Pangkajene Kepulauan, 2011.............

12

Gambar 8. Peta persentase tutupan kategori biota dan substrat hasil monitoring dengan metode “LIT” di perairan Kecamatan Liukang Kalmas, Kabupaten Pangkajene Kepulauan, 2011……………...............

12

Gambar 9. Peta persentase tutupan karang hidup hasil “monitoring” dengan metode “LIT” di perairan Kecamatan Liukang Kalmas, Kabupaten Pangkajene Kepulauan, 2011……………...............

13

Page 13: Keterangan sampul depan - coremap.or.idcoremap.or.id/downloads/BME_Ekologi_Pangkep_2011_-_Kalmas.pdf · Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011 i RINGKASAN EKSEKUTIF

Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011

x

Gambar 10. Plot interval untuk masing-masing kategori dan nilai kesalahan bakunya berdasarkan waktu pemantauan, di perairan Kecamatan Liukang Kalmas, Kabupaten Pangkajene Kepulauan, 2011

23

Gambar 11. Plot interval nilai rata-rata karang hidup pada pengamatan tahun 2007, 2009, 2010 dan 2011, di perairan Kecamatan Liukang Kalmas, Kabupaten Pangkajene Kepulauan ........................................

25

Gambar 12. Peta kelimpahan biota megabentos hasil monitoring dengan metode "reef check" di Kecamatan Liukang Kalmas, Kabupaten Pangkajene Kepulauan, 2011.................................

27

Gambar 13. Peta komposisi persentase ikan major, target dan indikator hasil monitoring dengan metode UVC di Kecamatan Liukang Kalmas, Kabupaten Pangkajene Kepulauan, 2011.................................

31

Gambar 14. Plot interval rata-rata jumlah individu ikan karang hasil monitoring dengan metode “UVC” pada pengamatan tahun 2006(t0), 2007(t1), 2009(t2) dan 2010(t3), di perairan Kecamatan Liukang Kalmas, Kabupaten Pangkajene Kepulauan.......

Kota Batam, 2009.

33

Gambar 15. Plot interval rata-rata jumlah jenis ikan karang hasil monitoring dengan metode “UVC” pada pengamatan tahun 2007(t0), 2009(t1), 2010(t2) dan 2011(t3), di perairan Kecamatan Liukang Kalmas, Kabupaten Pangkajene Kepulauan........

Kota Batam, 2009.

34

Page 14: Keterangan sampul depan - coremap.or.idcoremap.or.id/downloads/BME_Ekologi_Pangkep_2011_-_Kalmas.pdf · Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011 i RINGKASAN EKSEKUTIF

Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011

xi

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Posisi stasiun transek permanen di perairan

Kecamatan Liukang Kalmas, Kabupaten Pangkajene Kepulauan, 2011...................................

39

Lampiran 2. Sebaran jenis karang batu di lokasi transek permanen, di perairan Kecamatan Liukang Kalmas, Kabupaten Pangkajene Kepulauan, 2011…………

40

Lampiran 3. Kelimpahan biota megabentos di lokasi transek permanen di perairan Kecamatan Liukang Kalmas, Kabupaten Pangkajeje Kepulauan, 2011..................

45

Lampiran 4. Sebaran jenis ikan karang di lokasi transek permanen di perairan Kecamatan Liukang Kalmas, Kabupaten Pangkajene Kepulauan, 2011.................

46

Page 15: Keterangan sampul depan - coremap.or.idcoremap.or.id/downloads/BME_Ekologi_Pangkep_2011_-_Kalmas.pdf · Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011 i RINGKASAN EKSEKUTIF

Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011

1

BAB I. PENDAHULUAN

I.1. LATAR BELAKANG

Kabupaten Pangkep terdiri dari 9 (sembilan) kecamatan, 6 (enam) kecamatan ada di pesisir daratan Pulau Sulawesi dan 3 (tiga) kecamatan di pulau-pulau kecil di Selat Makassar. Tiga kecamatan yang disebut terakhir ini masuk dalam wilayah kerja COREMAP, yaitu Kecamatan Liukang Tupabbiring, Kecamatan Liukang Tangaya, dan Kecamatan Liukang Kalmas. Untuk Kecamatan Liukang Tangaya, belum dilakukan kegiatan penelitian di sana. Kabupaten ini lebih banyak memiliki pulau-pulau kecil yang tersebar dari utara sampai ke selatan sepanjang pesisir selatan Selat Makassar. Kegiatan studi baseline kali ini dilakukan di Kecamatan Liukang Kalmas, terutama di pulau-pulau kecil yang berpenduduk maupun yang tidak berpenduduk.

Program COREMAP telah memasuki Fase II. Telah banyak kegiatan yang dilakukan pada Fase sebelumnya (Fase I) yang sudah berakhir pada tahun 2007. Setelah dilakukan evaluasi dengan berbagai pertimbangan antara lain sejalan dengan pemekaran wilayah baik wilayah kabupaten maupun wilayah provinsi yang terjadi di Indonesia, maka dalam Fase ini ada penambahan lokasi-lokasi baru. Salah satu dari lokasi baru tersebut adalah Kecamatan Liukang Kalukuang Masalili di Kabupaten Pangkajene Kepulauan, Provinsi Sulawesi Selatan.

Kecamatan Liukang Kalukuang Masalili, Kabupaten Pangkajene Kepulauan (Pangkep) terletak di Provinsi Sulawesi Selatan, dari Ibukota Makassar ke arah utara, di pesisir Selat Makassar. Secara geografis, Kabupaten Pangkajene Kepulauan terletak pada 118o 56,7' BT – 119o 48,06' BT dan 5o 9,57' LS – 4o 28,856' LS. Luas wilayahnya diperkirakan 79572,3 ha, terbagi atas daratan utama, yakni bagian dari daratan Pulau Sulawesi diperkirakan 79083,3 ha sedangkan rangkaian kepulauannya diperkirakan 489 ha. Panjang garis pantai di daratan utama 42,57 km, sedangkan panjang garis pantai rangkaian kepulauannya 63,57 km.

Pada November 2007 telah dilakukan Studi “Baseline” Ekologi (Ecological Baseline Study) dan dilanjutkan kembali dengan kegiatan monitoring pada tahun 2009, 2010 dan tahun 2011, pada lokasi yang sama di Kecamatan Liukang Kalukuang Masalili (Kalmas) Kabupaten Pangkajene Kepulauan, Provinsi Sulawesi Selatan. Substansi yang diamati adalah karang, ikan karang, megabentos dan Sistim Informasi Geografis (SIG).

Tujuan dari kegiatan monitoring kesehatan terumbu karang ini ialah untuk mengetahui kondisi terumbu karang di pesisir pulau-pulau di perairan Kecamatan Liukang Kalukuang Masalili, Kabupaten Pangkep, apakah mengalami perubahan yang membaik atau sebaliknya serta data ekologinya. Diharapkan hasil monitoring ini dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi bagi program COREMAP selanjunya.

.

Page 16: Keterangan sampul depan - coremap.or.idcoremap.or.id/downloads/BME_Ekologi_Pangkep_2011_-_Kalmas.pdf · Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011 i RINGKASAN EKSEKUTIF

Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011

2

I.2. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan dari kegiatan pemantauan kondisi terumbu karang (reef health monitoring) di pulau-pulau di perairan Kecamatan Liukang Kalmas, Kabupaten Pangkep sebagai berikut :

Mendapatkan data ekologi kondisi terumbu karang khususnya di Pulau Doang Doangan Lompo, Pulau Doang Doangan Caddi, Pulau Butung Butungan, Pulau Bangko Bangkoang, Pulau Kalu Kalukuang, Pulau Marasende, dan Pulau Dewakang Lompo, meliputi kondisi karang, ikan karang dan biota bentik lainnya yang memiliki nilai ekonomis penting untuk dijadikan sebagai indikator kesehatan karang, pada waktu (t1) dalam hal ini dua tahun sesudah studi “baseline”.

Menganalisa hasil pengamatan dan mengetahui perubahan yang terjadi dan mencari solusi untuk mengatasi perubahan-perubahan tersebut.

I.3. RUANG LINGKUP PENELITIAN

Pengamatan ekologi terumbu karang untuk pengambilan data dasar (baseline data) di perairan Kecamatan Liukang Kalmas, Kabupaten Pangkep telah dilakukan pada tahun 2007 dan dilanjutkan pada tahun 2009 dan 2010 dengan kegiatan monitoring kesehatan terumbu karang. Monitoring Kesehatan Terumbu Karang di lokasi ini melibatkan disiplin ilmu utama yaitu ekosistem karang dan ikan karang, bidang SIG untuk penyediaan peta dasar dan peta tematik dan dibantu oleh bidang statistika untuk analisa data. Data hasil pengamatan disajikan dalam bentuk tabel, grafik maupun peta tematik. Adapun tahap-tahap kegiatan sebagai berikut :

Tahap persiapan, meliputi persiapan administrasi, koordinasi dengan anggota tim survei baik di Jakarta maupun di daerah, persiapan peta dasar oleh tim SIG, persiapan sarana dan prasarana di daerah yang akan didatangi, peralatan survei, rancangan penelitian untuk lancarnya kegiatan di lapangan.

Tahap pengumpulan data, dilakukan langsung di lapangan baik di lokasi survei maupun di instansi terkait di daerah guna pengumpulan data sekunder.

Tahap analisa data, kegiatan ini berupa entri data lapangan, verifikasi data, dan analisa statistik bagi data olahan sehingga dapat disajikan lebih informatif.

Tahap pelaporan, berupa pembuatan laporan dan penyusunan laporan sementara dan laporan akhir.

Page 17: Keterangan sampul depan - coremap.or.idcoremap.or.id/downloads/BME_Ekologi_Pangkep_2011_-_Kalmas.pdf · Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011 i RINGKASAN EKSEKUTIF

Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011

3

BAB II. METODE PENELITIAN II.1. LOKASI PENELITIAN

Lokasi penelitian meliputi perairan pesisir Kabupaten Pangkep pada pulau-pulau kecil yang tersebar dari utara ke selatan, terutama di Kecamatan Liukang Kalukuang Masalili (Liukang Kalmas) ditampilkan dalam Gambar 1.

Gambar 1. Peta lokasi monitoring kesehatan terumbu karang di

perairan Kecamatan Liukang Kalmas, Kabupaten Pangkajene Kepulauan, Provinsi Sulawesi Selatan, 2011.

II.2. WAKTU PENELITIAN

Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2011 selama 12 hari kerja.

II.3. PELAKSANA PENELITIAN

Pelaksana penelitian terdiri dari peneliti dan pembantu peneliti dari bidang studi : Ekologi Karang, Ikan Karang, Megabentos, SIG dan Statistika.

II.4. METODE PENARIKAN SAMPEL DAN ANALISA DATA

Penelitian monitoring kesehatan terumbu karang ini melibatkan beberapa kelompok penelitian yaitu: SIG, karang, ikan karang,

Page 18: Keterangan sampul depan - coremap.or.idcoremap.or.id/downloads/BME_Ekologi_Pangkep_2011_-_Kalmas.pdf · Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011 i RINGKASAN EKSEKUTIF

Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011

4

megabentos serta dibantu oleh personil untuk dokumentasi. Metode penarikan sampel dan analisa data yang digunakan oleh masing-masing kelompok penelitian tersebut diuraikan sebagai berikut :

II.4.1. Sistem Informasi Geografis

Penelitian lingkungan fisik, morfologi dan tutupan lahan Kecamatan Kalmas, Kabupaten Pangkajene Kepulauan dilakukan dengan cara menelusuri wilayah pantai baik menggunakan speed boat maupun kendaraan darat. Peralatan yang dipergunakan diantaranya GPS Garmin XL-76, kompas dan peralatan ukur. Peta dasar yang dipergunakan dalam penelitian adalah peta hasil digitasi dari citra ”Landsat ETM Path 114 row 63”, liputan tahun 2006. Pengamatan lapangan dilakukan secara visual, melalui pengukuran dan pensketan.

II.4.2. Karang

Untuk mengetahui secara umum kondisi terumbu karang seperti persentase tutupan karang, biota bentik dan substrat di terumbu karang pada setiap stasiun penelitian digunakan metode ”Line Intercept Transect” (LIT) mengikuti English et al. (1997), dengan beberapa modifikasi. Transek permanen dipasang pada beberapa stasiun penelitian di kedalaman antara 3-5 m, dan diharapkan bisa dipantau di masa mendatang. Pada lokasi transek permanen, data diambil dengan menggunakan Panjang garis transek 10 m dan diulang 3 kali. Teknis pelaksanaan di lapangannya yaitu seorang penyelam meletakkan pita berukuran panjang 70 m sejajar garis pantai dimana posisi pantai ada di sebelah kiri penyelam. Kemudian ”LIT” ditentukan pada garis transek 0-10 m, 30-40 m dan 60-70 m. Semua biota dan substrat yang berada tepat di garis tersebut dicatat dengan ketelitian hingga centimeter.

Data hasil ”LIT” tersebut bisa dihitung nilai persentase tutupan untuk masing-masing kategori biota dan substrat yang berada di bawah garis transek.

Beberapa analisis untuk mengetahui perbedaan jumlah individu biota atau kategori lainnya dalam selang waktu t0 dan t1 digunakan ”analisis ANOVA” (analisa varians) dan uji perbandingan berganda ”Tukey” (Walpole,1982).

II.4.3. Megabentos

Untuk mengetahui kelimpahan beberapa megabentos, terutama yang memiliki nilai ekonomis penting dan berperan langsung di dalam ekosistem karena dapat dijadikan indikator dari kesehatan terumbu karang, dilakukan metode “Reef Check” pada semua stasiun transek permanen. Semua biota tersebut yang berada 1 m di sebelah kiri dan kanan pita berukuran 70 m tadi dihitung jumlahnya, sehingga luas bidang yang teramati per transeknya yaitu (2 x 70) = 140 m2. Adapun biota megabentos yang dicatat jenis dan jumlah individunya sepanjang garis transek terdiri dari :

Page 19: Keterangan sampul depan - coremap.or.idcoremap.or.id/downloads/BME_Ekologi_Pangkep_2011_-_Kalmas.pdf · Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011 i RINGKASAN EKSEKUTIF

Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011

5

Lobster (udang barong)

”Banded coral shrimp” (udang karang kecil yang hidup di sela cabang karang Acropora spp, Pocillopora spp. atau Seriatopora spp.)

Acanthaster planci (bintang bulu seribu)

Diadema setosum (bulu babi hitam)

“Pencil sea urchin” (bulu babi seperti pensil)

“Large Holothurian” (teripang ukuran besar)

“Small Holothurian” (teripang ukuran kecil)

“Large Giant Clam” (kima ukuran besar)

“Small Giant Clam” (kima ukuran kecil)

Trochus niloticus , Trochus sp. (lola)

Drupella sp. ( sejenis Gastropoda / keong yang hidup di atas atau di sela-sela karang terutama karang bercabang)

“Mushroom coral” (karang jamur, Fungia spp.)

II.4.4. Ikan Karang

Pengamatan ikan karang pada setiap stasiun transek permanen dilakukan dengan metode ”Underwater Fish Visual Census” (UVC). Ikan-ikan yang berada jarak 2,5 m sebelah kiri dan kanan sepanjang 70 m garis transek dicatat jenis dan jumlahnya sehingga total luas bidang yang teramati per transek yaitu 350 m2 (5 m x 70 m).

Identifikasi jenis ikan karang mengacu kepada Matsuda, et al. (1984), Kuiter (1992), Lieske dan Myers (1994). Khusus untuk ikan kerapu (grouper) digunakan acuan dari Randall dan Heemstra (1991), Heemstra dan Randall (1993). Jenis ikan yang didata dikelompokkan ke dalam 3 kelompok utama (English, et al., 1997), yaitu : kelompok ikan target, kelompok ikan indikator dan kelompok ikan major. Selain itu juga dihitung kelimpahan jenis ikan karang dalam satuan unit individu/ha. Tiga kelompok utama ikan karang menurut English et al., 1997 yaitu :

a. Ikan-ikan target, yaitu ikan ekonomis penting dan biasa ditangkap untuk konsumsi. Biasanya mereka menjadikan terumbu karang sebagai tempat pemijahan dan sarang/daerah asuhan. Ikan-ikan target ini diwakili oleh famili Serranidae (ikan kerapu), Lutjanidae (ikan kakap), Lethrinidae (ikan lencam), Nemipteridae (ikan kurisi), Caesionidae (ikan ekor kuning), Siganidae (ikan baronang), Haemulidae (ikan bibir tebal), Scaridae (ikan kakak tua) dan Acanthuridae (ikan pakol);

b. Ikan-ikan indikator, yaitu jenis ikan karang yang khas mendiami daerah terumbu karang dan menjadi indikator kesuburan

Page 20: Keterangan sampul depan - coremap.or.idcoremap.or.id/downloads/BME_Ekologi_Pangkep_2011_-_Kalmas.pdf · Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011 i RINGKASAN EKSEKUTIF

Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011

6

ekosistem daerah tersebut. Ikan-ikan indikator diwakili oleh famili Chaetodontidae (ikan kepe-kepe);

c. Ikan-ikan major, merupakan jenis ikan berukuran kecil, umumnya 5–25 cm, dengan karakteristik pewarnaan yang beragam sehingga dikenal sebagai ikan hias. Kelompok ini umumnya ditemukan melimpah, baik dalam jumlah individu maupun jenisnya, serta cenderung bersifat teritorial. Ikan-ikan ini sepanjang hidupnya berada di terumbu karang, diwakili oleh famili Pomacentridae (ikan betok laut), Apogonidae (ikan serinding), Labridae (ikan sapu-sapu), dan Blenniidae (ikan peniru).

Selain itu untuk melihat perubahan kondisi ikan karang dilakukan analisa “one-way ANOVA” dengan uji lanjut Tukey (Walpole, 1982).

Page 21: Keterangan sampul depan - coremap.or.idcoremap.or.id/downloads/BME_Ekologi_Pangkep_2011_-_Kalmas.pdf · Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011 i RINGKASAN EKSEKUTIF

Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011

7

BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil pengamatan akan diuraikan berdasarkan metode yang dilakukan dari masing-masing substansi yang diteliti dan disajikan dalam bentuk grafik, peta tematik maupun dalam bentuk tabel atau lampiran.

III.1. LINGKUNGAN FISIK PESISIR DAN PERAIRAN

Kepulauan Kalmas yang merupakan bagian dari Kabupaten Pangkajene Kepulauan, memiliki gugusan pulau karang dengan jumlah ± 9 pulau. Topografi pulau relative datar dengan kemiringan lereng < 5o dan ketinggian maksimum 7 meter yang terletak di Pulau Doang Doangan Besar. Pulau ini juga merupakan pusat kegiatan Kecamatan Kepulauan Kalmas.

Pulau-pulau lainnya memiliki topografi yang serupa, hanya saja terdapat 4 pulau yang terletak dalam satu system terumbu yaitu Pulau Butung Butungang, Pulau Bangko Bangkoang, Pulau Doang Doangan Kecil, dang Pulau Doang Doangan Besar (Gambar 2). Sejalan dengan topografi yang datar hingga landai, mengakibatkan bentuk terumbu yang cenderung lebar dengan jenis fringing reef (terumbu tepi). Lebar terumbu bervariatif mulai dari 500-an meter hingga > 2 kilometer.

Gambar 2. Peta topografi Kecamatan Liukang Kalmas, Kabupaten Pangkajene Kepulauan, Provinsi Sulawesi Selatan, 2011.

Page 22: Keterangan sampul depan - coremap.or.idcoremap.or.id/downloads/BME_Ekologi_Pangkep_2011_-_Kalmas.pdf · Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011 i RINGKASAN EKSEKUTIF

Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011

8

Topografi dasar perairan cenderung bergelombang dengan kedalaman tidak lebih dari 100 meter di bawah permukaan laut. Kedalaman lebih dari 100 meter terdapat di sebelah utara gugusan pulau, sejauh ± 30 kilometer, sedangkan ke arah timur masih dalam kisaran 50 hingga 100 meter. Hal ini disebabkan karena sebelah timur masih berbatasan langsung dengan perairan di Kecamatan Liukang Tuppabiring.

Berdasarkan klasifikasi yang ada dan telah diverifikasi dengan data lapangan, disusunlah peta klasifikasi akhir. Dengan peta akhir ini kemudian dihitung luas masing-masing klas obyek terutama klas rataan terumbu dan mangrove. Informasi luas mangrove dan rataan terumbu ini sangat penting untuk keperluan pengelolaan wilayah pesisir setempat. Hasil penghitungan luas vegetasi mangrove di pantai timur laut dan pantai barat laut Pulau Kalu Kalukuang (10 ha.), Pulau Doang Doangan Caddi bagian utara (250 ha.), Pulau Doang Doangan Lompo (530 ha.) dan Pulau Dewakang Lompo (3 ha.). Mangrove yang tumbuh secara umum didominasi oleh jenis Rhizophora sp. Luas mangrove dan rataan terumbu di Kecamatan Liukang Kalmas, Kabupaten Pangkajene Kepulauan dan wilayah studi disajikan pada Tabel 2.

Tabel 2. Luas (ha) rataan terumbu dan mangrove di Kecamatan Liukang Kalmas, Kabupaten Pangkajene Kepulauan, 2011.

No Nama Pulau Rataan terumbu

Mangrove Pulau

1 P. Butung Butungan 1.293,615 - 63,404

2 P. Bangko Bangkoang 166,681 - 129,559

3 P. Doang Doangan Caddi

2.948,560 249,793 479,436

4 P. Doang Doangan Lompo

1.480,957 530,385 1.266,815

5 P. Kalu Kalukuang 2.067,65 10,688 858,8

6 P. Marasende 272,850 - 184,31

7 P. Dewakang Lompo 2.867,115 3,76 222,89

8 P. Dewakang Caddi 2.054,795 - 91,35

9 Di luar pulau 827,63 - -

III.2. KARANG

Pengamatan kesehatan terumbu karang telah dilakukan dengan metode LIT yang dilakukan pada masing-masing substansi yang diteliti, serta disajikan dalam bentuk grafik, peta tematik, maupun dalam bentuk tabel. Hasil selengkapnya diuraikan dibawah ini.

Page 23: Keterangan sampul depan - coremap.or.idcoremap.or.id/downloads/BME_Ekologi_Pangkep_2011_-_Kalmas.pdf · Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011 i RINGKASAN EKSEKUTIF

Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011

9

III.2.1. Hasil pengamatan karang

Transek garis (LIT) dilakukan di 14 titik lokasi yang dipilih mewakili pulau-pulau kecil di perairan Kecamatan Kalukuang Masalili, Kabupaten Pangkep diantaranya di Pulau Doang Doangan Lompo, Pulau Doang Doangan Caddi, Pulau Butung Butungan, Pulau Bangko Bangkoang, Pulau Kalu Kalukuang, Pulau Marasende, dan Pulau Dewakang Lompo. Secara rinci persentase tutupan karang kategori bentik dan kondisi abiotik diuraikan per masing-masing lokasi. Pergeseran nilai dari kelompok karang Non-Acropora maupun ”DCA” pada masing-masing stasiun di setiap tahun pengamatan sangat berperan terhadap tinggi rendahnya nila tutupan karang hidup. Gambaran umum kondisi terumbu karang dalam bentuk histogram dari tahun pengamatan ”baseline” (t0) sampai monitoring t1, t2 dan t3 di lokasi pengamatan dapat dilihat dalam Gambar 3, 4, 5 dan 6. Tinggi rendahnya nilai persentase tutupan karang hidup di masing-masing lokasi disajikan dalam Gambar 7. Distribusi setiap kategori biotik maupun abiotik dan persentase tutupan karang hidup (LC) pada masing-masing stasiun, tahun pengamatan 2011 ditampilkan dalam bentuk peta tematik dalam Gambar 8 dan Gambar 9.

Gambar 3. Histogram persentase tutupan kategori biota dan substrat hasil studi “baseline” dengan metode “LIT”, di perairan Kecamatan Liukang Kalmas, Kabupaten Pangkajene Kepulauan, 2007.

Page 24: Keterangan sampul depan - coremap.or.idcoremap.or.id/downloads/BME_Ekologi_Pangkep_2011_-_Kalmas.pdf · Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011 i RINGKASAN EKSEKUTIF

Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011

10

Gambar 4. Histogram persentase tutupan kategori biota dan substrat hasil “monitoring” dengan metode “LIT”, di perairan Kecamatan Liukang Kalmas, Kabupaten Pangkajene Kepulauan, 2009.

Gambar 5. Histogram persentase tutupan kategori biota dan substrat hasil “monitoring” dengan metode “LIT”, di perairan Kecamatan Liukang Kalmas, Kabupaten Pangkajene Kepulauan, 2010.

Page 25: Keterangan sampul depan - coremap.or.idcoremap.or.id/downloads/BME_Ekologi_Pangkep_2011_-_Kalmas.pdf · Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011 i RINGKASAN EKSEKUTIF

Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011

11

Gambar 6. Histogram persentase tutupan kategori biota dan substrat hasil “monitoring” dengan metode “LIT”, di perairan Kecamatan Liukang Kalmas, Kabupaten Pangkajene Kepulauan, 2011.

Bila dilihat dari tahun pengamatan 2010 (t2) dan 2011 (t3), hanya stasiun PKPL38, PKPL41, PKPL47, PKPL54, PKPL56, PKPL61 dan PKPL69 yang memperlihatkan adanya peningkatan perentase tutupan. Peningkatan tertinggi terdapat pada PKPL54 (Pantai timur Pulau Kalu Kalukuang) yaitu dari 3,90 pada pengamatan 2010 menjadi 27,77% (2011) atau terjadi peningkatan sebesar 23,87%. Sedangkan penurunan nilai persentase tutupan terdapat pada 7 stasiun lainnya, yaitu PKPL39, PKPL45, PKPL46, PKPL48, PKPL55, PKPL60 dan PKPL68. Penurunan nilai tertinggi terdapat di PKPL48 (Pantai timur Pulau Doang Doangang Caddi), yaitu dari 30,83% (2010) menjadi 11,33% (2011) atau telah terjadi penurunan sebesar 19,50% (Gambar 7).

Secara umum persentase tutupan karang hidup selama 4 tahun pengamatan 2007(t0) – 2011(t3) sangat fluktuatif, dengan nilai rata-rata berkisar antara 17,20% – 34,53%, yang menunjukkan bahwa kondisi karang hidup di lokasi ini berada dalam kategori ”jelek” hingga ”sedang”. Turun naiknya nilai persentase tutupan karang hidup dapat saja disebabkan oleh faktor alam (badai, naiknya suhu perairan atau salinitas yang rendah) maupun tindakan manusia yang tidak rama lingkungan (pengambilan karang, penangkapan ikan dengan menggunakan racun). Pada stasiun-stasiun yang mengalami peningkatan ataupun penurunan nilai tutupan karang hidup yang sangat mencolok perlu dilakukan pengamatan yang lebih mendalam.

Page 26: Keterangan sampul depan - coremap.or.idcoremap.or.id/downloads/BME_Ekologi_Pangkep_2011_-_Kalmas.pdf · Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011 i RINGKASAN EKSEKUTIF

Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011

12

Gambar 7. Histogram persentase tutupan karang hidup hasil studi “baseline” dan “monitoring” dengan metode “LIT”, di perairan Kecamatan Liukang Kalmas, Kabupaten Pangkajene Kepulauan.

Gambar 8. Peta persentase tutupan kategori biota dan substrat hasil

“monitoring” dengan metode “LIT”, di perairan Kecamatan Liukang Kalmas, Kabupaten Pangkajene Kepulauan, 2011.

Page 27: Keterangan sampul depan - coremap.or.idcoremap.or.id/downloads/BME_Ekologi_Pangkep_2011_-_Kalmas.pdf · Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011 i RINGKASAN EKSEKUTIF

Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011

13

Gambar 9. Peta persentase tutupan karang hidup hasil ”monitoring”

dengan metode “LIT” di Kecamatan Liukang Kalmas, Kabupaten Pangkajene Kepulauan, 2011.

Hasil pengamatan karang dengan metode ”LIT” selanjutnya diuraikan secara rinci berdasarkan masing-masing lokasi.

St. PKPL38, Pantai selatan Pulau Doang Doangang Lompo

Pengamatan dilakukan di pesisir selatan Pulau Doang Doangan Lompo. Pertumbuhan karang di rataan terumbu berupa kelompok-kelompok (patches) kecil dan dasar perairan didominasi oleh karang mati dan pecahan karang (rubble), diselingi karang massive dari jenis Favia spp. dan Goniastrea spp. Kemiringan lereng terumbu (reef slope) yaitu sekitar 15o, pada kedalaman 4 meter mulai ditemukan pertumbuhan karang. Umumnya karang memiliki bentuk pertumbuhan bercabang (branching) yang didominasi oleh Porites cylindrica dan karang api jenis Millepora platyphylla serta Millepora tenella. Bentuk pertumbuhan seperti jamur (mushroom) didominasi jenis Fungia sp., karang anakan dari jenis Porites spp. yang tumbuh di karang mati (DCA) terlihat di sepanjang garis transek. Banyak sekali ditemukan karang lunak jenis Sarcophyton sp. dan Sinularia sp. Pertumbuhan karang masih ditemukan hingga kedalaman 15 meter, selebihnya adalah pasir. Dari kelompok biotik tutupan DCA dicatat sebesar 22,80% sedangkan karang lunak (Soft Coral (SC) dan Spong (SP) masing-masing 4,13% dan 2,43%. Untuk kelompok abiotik diwakili oleh pasir (Sand) dan patahan karang mati (Rubble) masing-masing 7,43% dan 9,10%.

Page 28: Keterangan sampul depan - coremap.or.idcoremap.or.id/downloads/BME_Ekologi_Pangkep_2011_-_Kalmas.pdf · Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011 i RINGKASAN EKSEKUTIF

Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011

14

Persentase tutupan karang hidup dicatat sebesar 46,10%. Nilai ini lebih tinggi dibandingkan hasil pengamatan 2010 (35,40%), namun sedikit lebih rendah dibandingkan pengamatan 2009 (46,63%). Dari tiga tahun pengamatan, jenis-jenis karang dari kelompok Non-Acropora selalu hadir dengan nilai persentase tutupan lebih tinggi dibandingkan kelompok Acropora. Pada pengamatan 2011 kelompok Acropora dicatat sebesar 18,97% dan Non-Acropora 27,13%. Tahun 2010 kelompok Acropora adalah 11,03% dan Non-Acropora (24,37%). Pada pengamatan 2009 Acropora (11,30 %), dan Non-Acropora 24,37%. Secara umum kondisi karang hidup daerah ini dikategorikan ”sedang”

St.PKPL39, Pantai barat Pulau Doang Doangan Lompo

Pada lokasi ini pantai berupa pasir putih, diselingi oleh semak belukar dan sebagai tempat pemukiman penduduk. Rataan terumbu landai dengan lebar lebih kurang 400 meter dengan dasar karang mati, pada saat air laut surut nampak adanya rampart sepanjang tubir. Pada daerah lereng terumbu (reef slope) dengan kemiringan sekitar 20° substrat didominasi oleh pecahan karang mati. Dikedalaman 2 hingga 15 meter terlihat banyak bekas bom ikan dengan diameter yang cukup besar. Sama dengan lokasi sebelumnya, karang bercabang jenis Porites cylindrica dan Seriatopora caliendrum mendominasi daerah ini. Bentuk pertumbuhan sub-massive didominasi oleh Lobophyllia corymbosa. Bentuk pertumbuhan massive didominasi oleh Cyphastrea chalcidicum, dan Goniopora columna, di antara karang mati banyak ditumbuhi oleh karang lunak jenis Xenia sp. dan gorgonia jenis Isis sp. Lokasi ini, memiliki perairan yang sangat jernih. Pertumbuhan karang masih ditemukan hingga kedalaman 25 m.

Persentase tutupan dari komponen biotik diwakili oleh ”Soft Coral”, ”Sponge” dan ”DCA” masing-masing 30,13%, 26,47% dan 20.27%. Persentase tutupan karang hidup hasil transek dicatat sebesar 10,97%, relatif lebih rendah dibandingkan hasil monitoring tahun 2010 (11,33%) dan tahun 2009 (24,63%). Kondisi karang di lokasi ini masuk dalam kategori ”jelek”.

St.PKPL41, Pantai barat Pulau Doang Doangan Caddi

Pengamatan dilakukan di sebelah barat Pulau Doang Doangan Caddi. Panjang rataan terumbu (reef flat) cukup luas, sekitar 1 km ke arah laut. Lereng terumbu cukup landai dengan kemiringan sekitar 15o. Transek dilakukan pada kedalaman 5 meter, dengan substrat dasar perairan terdiri dari pasir dan pecahan karang mati. Pada kedalaman 1-2 m karang hidup terlihat cukup padat, sedangkan pertumbuhan karang semakin berkurang dengan bertambahnya kedalaman. Karang tumbuh hanya berupa kelompok-kelompok (patches) kecil, didominasi oleh bentuk pertumbuhan bercabang jenis Porites cylindrica, sedangkan bentuk pertumbuhan seperti bongkahan (massive) didominasi jenis Porites lutea dan Porites lichen. Koloni karang terlihat mengelompok, terpisah dengan koloni lainnya. Koloni karang jenis Goniopora columna

Page 29: Keterangan sampul depan - coremap.or.idcoremap.or.id/downloads/BME_Ekologi_Pangkep_2011_-_Kalmas.pdf · Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011 i RINGKASAN EKSEKUTIF

Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011

15

terlihat sepanjang 4 meter. Pada lereng terumbu kehadiran biota lain cukup mendominasi adalah Halimeda sp. dan Padina sp. Daerah ini juga banyak ditemukan karang mati yang sudah ditumbuhi oleh truf alga yang menjadikan lokasi ini kurang baik dalam hal keanekaragaman jenis karang. Pertumbuhan karang masih ditemukan sampai kedalaman 15 meter, didominasi oleh Echinopora horrida dan spong.

Kategori DCA memiliki nilai persentase tutupan sebesar 22,37%, lebih rendah dibandingkan tahun 2010 (31,00%). Kategori “Rubble” juga mengalami peningkatan persentase tutupan, dari 23,47% (2009) menjadi 38,70% (2010) dan kembali mengalami peningkatan pada pengamatan tahun 2011 menjadi 45,30%. Perolehan persentase tutupan karang hidup hasil transek adalah sebesar 16,50%. Nilai ini lebih tinggi dibandingkan pengamtan 2010 (13,30%) namun keduan nilai ini masih lebih rendah dibandingkan hasil pengamatan 2009 (25,00%). Pada stasiun ini, tutupan karang hidup (LC) hanya dipengaruhi oleh kehadiran jenis karang dari kelompok Non-Acropora. Secara umum kondisi karang hidup di stasiun ini dikategorikan ”jelek”.

St. PKPL45, Pantai barat Pulau Butung Butungan

Pengamatan di sebelah barat Pulau Butung Butungan. Pantai cukup landai dengan kemiringan sekitar 15°, berpasir putih diselingi tumbuhan pantai, pohon kelapa serta pemukiman penduduk. Lebar rataan terumbu lebih kurang 650 m ke arah laut. Substrat pada reef flat terdiri dari pasir dan patahan karang (Rubble). Kondisi perairan terlihat keruh dan beberapa koloni karang ditutupi oleh sedimen. Karang batu tumbuh hanya berupa bongkahan-bongkahan kecil yang mengelompok antara satu koloni dengan koloni lainnya. Bentuk pertumbuhan karang didominasi oleh pertumbuhan bercabang jenis Acropora palifera, Seriatopora caliendrum dan Stylophora pistillata yang diselingi dengan bentuk pertumbuhan massive (bongkahan) jenis Porites lichen dan Favia spp., pertumbuhan karang ditemukan hanya sampai kedalaman 20 meter setelah itu rataan pasir diselingi oleh pertumbuhan karang berupa rumpun-rumpun (spot) kecil-kecil..

Persentase tutupan kategori bentik abiotik seperti ”Rubble”, dicatat sebesar 32,27%., atau terjadi peningkatan sebesar 20.50% dibandingkan hasil pengamatan 2009 (11,77%). Sedangkan kategori ”DCA” memiliki nilai persentase tutupan sebesar 27,10%. Peningkatan nilai ini mengindikasikan bahwa karang mengalami kerusakan yang cukup besar. Hal ini diikuti dengan menurunnya nilai persentase tutupan karang hidup yang dicatat hanya sebesar 3,33%, jauh lebih rendah dibandingkan tahun 2009 (16,00%). Kondisi ini menunjukkan karang hidup berada dalam kategori ”jelek”. Biota lain seperti karang lunak, “Sponge” dan ”Fleshy Seaweed” tidak ditemukan dalam pengamatan kali ini.

St. PKPL46, Pantai timur Pulau Butung Butungan

Pengamatan dilakukan di sebelah timur Pulau Butung Butungan. Pantai berupa pasir putih dengan vegetasi pohon kelapa serta pemukiman penduduk. Rataan terumbu landai dengan lebar lebih kurang

Page 30: Keterangan sampul depan - coremap.or.idcoremap.or.id/downloads/BME_Ekologi_Pangkep_2011_-_Kalmas.pdf · Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011 i RINGKASAN EKSEKUTIF

Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011

16

750 m kearah laut. Dasar perairan terdiri dari pecahan karang mati (Rubble) dan pasir lumpuran, diselingi oleh pertumbuhan lamun jenis Thalassia hemprichii dan Siringodium sp. Mendekati tubir, ditemukan ”rampart” yang muncul ke permukaan pada saat air surut. Ke arah bawah ada lereng terumbu dengan sudut kemiringan 50°, yang didominasi oleh pertumbuhan karang bercabang jenis Porites cylindrica dan Porites nigrescens. Karang tumbuh dengan koloni yang besar, didominasi oleh pertumbuhan seperti bongkahan (massive) jenis Porites lutea dan Favia spp. Pada kedalaman 4-5 m karang tumbuh lebih bervariasi, didominasi oleh karang seperti daun (foliosa) jenis Montipora foliosa, sedangkan untuk pertumbuhan seperti bongkahan (massive) tetap didominasi oleh Porites lutea dan Favites sp. Pertumbuhan karang ditemukan sampai kedalaman 25 meter dan semakin ke bawah pertumbuhan karang semakin jarang.

Di lokasi ini, kategori ”DCA” juga memiliki nilai persentase tutupan yang lebih tinggi dibandingkan karang hidup, dimana kelompok ini dicatat sebesar 50,80%. Nilai ini lebih tinggi dibandingkan dengan yang dicatat pada pengamatan 2010 (45,30%). Dari kelompok abiotik, kategori ”Rubble” hadir dengan nilai persentase tutupan sebesar 27,37% dan di ikuti oleh ”Sand” (10,27%).

Persentase tutupan karang hidup hasil ”LIT” dicatat sebesar 8,97% lebih rendah dibandingkan hasil pegamatan 2010 (16,87%). Kedua nilai ini juga jauh lebih rendah dengan yang dicatat pada pengamatan 2009 (36,93%). Dengan demikian dapat dikatakan persentase tutupan karang hidup pada lokasi ini mengalami penurunan yang cukup besar. Penurunan nilai tutupan juga terjadi pada kelompok karang Acropora, dari 5,07% (2009) menjadi 0,57% (2010) dan turun lagi menjadi 0,13% (2011), sedangkan Non-Acropora dari 31,87% (2009) menjadi 16,30% (2010) turun lagi menjadi 8,83% (2011). Hal ini mengindikasikan bahwa kondisi karang hidup berada dalam kategori ”jelek”.

St.PKPL47, Pantai tenggara Pulau Bangko Bangkoang

Pulau Bangko Bangkoang terletak di sebelah utara Pulau Doang Doangan Caddi dan sebelah selatan Pulau Butung Butungan, keduanya dihuni oleh penduduk. Pengamatan dilakukan disisi tenggara Pulau Bangko Bangkoang, dengan rataan terumbu yang landai dan tidak lebar, lebih kurang 200 meter ke arah laut. Bergerak ke arah tubir, nampak ”rampart” yang akan muncul ke permukaan pada waktu surut. Pada daerah reef flat, dasar perairan didominasi oleh pasir lumpuran dan patahan karang mati. Di antara karang mati banyak tumbuh ”seagrass” jenis Thalassia sp. dan Siringodium sp. Mendekati tubir dengan rataan landai, pertumbuhan karang didominasi oleh bentuk meja (tabulate) jenis Acropora nasuta, Acropora tenuis dan karang api jenis Millepora platyphylla. Partumbuhan karang seperti bongkahan (massive) pada lereng terumbu didominasi oleh jenis Porites lutea, Porites lichen, Favia speciosa, dan Cyphastrea chalcidicum, diselingi oleh pertumbuhan karang lunak jenis Sinularia spp. dan Sarcophyton spp. Pertumbuhan karang masih ditemukan sampai kedalaman 15 meter, namun hanya berupa koloni (kelompok) kecil saja setelah itu rataan pasir. Biota lain

Page 31: Keterangan sampul depan - coremap.or.idcoremap.or.id/downloads/BME_Ekologi_Pangkep_2011_-_Kalmas.pdf · Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011 i RINGKASAN EKSEKUTIF

Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011

17

cukup menonjol adalah alga jenis Halimeda sp.

Nilai persentase tutupan kategori ”DCA” dicatat sebesar 47,93%, mengalami peningkatan dan lebih tinggi dibandingkan pengamatan 2009 (16,27%) dan 2010 (22,47%). Untuk komponen bentik lain seperti Spong dan ”Soft Coral” tidak ditemukan, sedangkan ”Fleshy Seaweed” hanya dicatat sebesar 0,37%. Perolehan nilai persentase tutupan karang hidup hasil ”LIT” adalah sebesar 23,10%, nilai ini lebih tinggi dibandingkan pengamatan 2010 (13,83%), namun relatif lebih rendah dibandingkan pengamatan 2009 (26,13%). Secara umum kondisi karang hidup di stasiun ini dikategorikan ”jelek”.

St. PKPL 48. Pantai timur Pulau Doang Doangan Caddi

Pengamatan di sisi sebelah timur Pulau Doang Doangan Caddi. Daerah tepi pantai ditumbuhi oleh vegetasi mangrove jenis Rhizophora sp. Rataan terumbu cukup luas dengan lebar sekitar 1,5 km ke arah laut. Lereng terumbu bagian atas landai, bergerak ke lereng terumbu bagian bawah, kemiringan bertambah menjadi 15o. Pengamatan dilakukan pada kedalaman 5 meter, dengan dasar perairan pasir dan patahan karang mati. Pada kedalaman ini banyak ditemukan lubang-lubang bekas bom ikan, yang mulai ditutupi oleh algae dari jenis Padina sp. Karang tumbuh berupa kelompok-kelompok kecil (patches), yang didominasi oleh bentuk pertumbuhan bercabang dari jenis Porites cylindrica, Pocillopora verrucosa. Sedangkan bentuk pertumbuhan seperti bongkahan (massive) didominasi oleh Porites lutea dan Goniastrea retiformis. Diantara pertumbuhan karang hidup banyak di temukan karang lunak jenis Sinularia sp. Kehadiran biota lain pada lereng terumbu diwakili oleh alga dari jenis Laurencia sp. Pada daerah ini juga banyak ditemukan karang mati yang sudah ditumbuhi oleh truf algae, menjadikan lokasi ini kurang baik dalam hal keanekaragaman jenis karangnya. Pertumbuhan karang masih ditemukan sampai kedalaman 15 meter, didominasi oleh Echinopora horida dan spong, lebih dalam lagi dilanjutkan dengan hamparan pasir.

Nilai persentase tutupan kategori ”DCA” dicatat sebesar 30,47%, untuk kategori lain seperti ”Soft Coral” dan ”Fleshy Seaweed” tidak ditemukan selama pengamatan, sedangkan Spong hanya memiliki nilai tutupan sebesar 0,80%. Kehadiran komponen abiotik hanya diwakili oleh ”Rubble’ dan ”Sand,” masing-masing 36,17% dan 15,97%. Persentase tutupan karang hidup hasil transek dicatat sebesar 11,33%, jauh lebih rendah dibandingkan hasil pengamatan 2010 (30,83%). Nilai persentase tutupan yang didapat dalam pengamatan ini menunjukkan bahwa kondisi karang hidup dikategorikan ”jelek”.

St. PKPL54, Pantai timur Pulau Kalu Kalukuang

Stasiun pengamatan terletak di sisi timur Pulau Kalukalukuang. Pantai berupa pasir putih dengan vegetasi kelapa dan sebagai pemukiman penduduk. Rataan terumbu landai dengan lebar lebih kurang

Page 32: Keterangan sampul depan - coremap.or.idcoremap.or.id/downloads/BME_Ekologi_Pangkep_2011_-_Kalmas.pdf · Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011 i RINGKASAN EKSEKUTIF

Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011

18

500 meter kearah laut. Substrat dasar perairan terdiri dari pasir lumpuran, yang didominasi oleh pertumbuhan seagrass jenis Thalassia hemprichii dan Enhalus acoroides. Mendekati tubir nampak ”rampart” muncul kepermukaan pada saat surut dan dilanjutkan dengan lereng terumbu yang tidak begitu curam dan didominasi oleh bentuk pertumbuhan karang bercabang jenis Acropora formosa, Acropora nobilis, Acropora yongei, Porites rugosa dan Seriatopora hystrix serta Millepora tenella. Biota lain yang cukup menonjol dan tumbuh di antara Acropora adalah karang lunak jenis Xenia sp. Sinularia sp., ”Hydroid” dan Tubipora musica. Pertumbuhan karang ditemukan sampai kedalaman 15-20 m, dan dilanjutkan dengan rataan pasir diselingi oleh "patches" karang mati dan gorgonia jenis Isis sp

Persentase tutupan karang hidup hasil transek dicatat sebesar 27,77% relatif lebih tinggi dari pengamatan 2010 (3,90%), namun kedua nilai tersebut jauh lebih rendah bila dibandingkan dengan hasil pengamatan 2009 yaitu sebesar 65,07%.. Kondisi karang hidup ini masuk dalam kategori ”sedang”. Penurunan nilai persentase tutupan karang hidup diikuti dengan meningkatnya persentase tutupan ”DCA” yang dicatat sebesar 50,90%. Kondisi ini menunjukkan kondisi karang hidup sedang mengalami kerusakan.

St. PKPL 55, Pantai selatan Pulau Kalu Kalukuang

Pengamatan di sisi selatan Pulau Kalukalukuang. Pantai berupa pasir putih, diselingi oleh vegetasi pohon kelapa dan pemukiman penduduk. Rataan terumbu landai dengan lebar lebih kurang 200 meter ke arah laut, dasar perairan karang mati. Mendekati tubir nampak adanya ”rampar”t yang muncul ke atas pada saat air laut surut. Pada kolom air terdapat partikel-partikel sedimen dan menutupi sebagian koloni karang, sedangkan jarak pandang sekitar 5 m. Pertumbuhan karang pada kedalaman 1-2 meter didominasi oleh karang ”massive” dari jenis Porites lutea dengan diameter koloni antara 30 cm-1 meter. Semakin ke bawah lereng terumbu masih landai dengan kemiringan sekitar 20o dengan substrat dasar terdiri dari pecahan karang mati dan pasir. Pada kedalaman 5-10 meter, karang lebih bervariasi. Pertumbuhan karang “massive” masih mendominasi, antara lain Porites lutea, Montastrea curta, Astreopora gracilis dan Symphyllia recta yang diselingi pertumbuhan alga jenis Galaxaura sp. Pertumbuhan karang dengan bentuk pertumbuhan mengerak (encrusting) didominasi oleh Montipora informis. Sedangkan pertumbuhan anakan karang (recruitment) didominasi oleh Porites spp. yang hidup menempel pada karang mati. Pertumbuhan karang hidup masih dapat ditemukan sampai kedalaman 18 m, setelah itu didominasi oleh pasir. Biota lain yang cukup menonjol adalah gorgonia jenis Juncella sp., diselingi oleh lili laut.

Pada stasiun ini, nilai persentase tutupan dari kategori ”DCA” dicatat sebesar 26,77%, nilai ini lebih rendah dibandingkan dengan yang dicatat pada pengamatan 2010 (50,17%). Atau terjadi penurunan nilai tutupan sebesar 23,40%. Sedangkan kelompok biota lain seperti ”Fleshy Seaweed”, dan Spong tidak ditemukan. Karang lunak memiliki nilai persentase < 5%. Persentase nilai tutupan dari kategori ”Sand” yang

Page 33: Keterangan sampul depan - coremap.or.idcoremap.or.id/downloads/BME_Ekologi_Pangkep_2011_-_Kalmas.pdf · Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011 i RINGKASAN EKSEKUTIF

Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011

19

dicatat pada stasiun ini adalah yang tertinggi (52,47%) dibandingkan stasiun lainnya.

Perolehan nilai persentase tutupan karang hidup hasil transek adalah 1,60%, nilai ini lebih rendah dari pengamatan tahun 2010 (13,20%). Kontribusi jenis-jenis karang dari kelompok Acropora dan Non-Acropora terhadap nilai tutupan karang hidup relatif berimbang, masing-masing memiliki nilai persentase tutupan sebesar 0,63% dan 0,97%. Kondisi karang hidup stasiun ini dikategorikan ”jelek”.

St. PKPL 56. Pantai barat Pulau Kalu Kalukuang

Pengamatan di bagian barat Pulau Kalukalukuang. Pantai berupa pasir putih, yang ditumbuhi oleh vegetasi pohon kelapa. Rataan terumbu atas landai, lebar lebih kurang 3 km ke arah laut dengan dasar perairan pasir dan karang mati. Pertumbuhan karang berupa spot-spot, antara lain dari jenis Favia spp. dan Porites spp. Kondisi perairan agak keruh dengan jarak pandang sekitar 6 meter. Sedimen terlihat menutupi sebagian koloni karang, namun karang tersebut masih ada yang bertahan hidup, khususnya bagian koloni atas yang tidak terkena sedimen. Mendekati tubir, terdapat ”rampart” yang muncul ke permukaan saat surut. Pertumbuhan karang didominasi oleh bentuk karang ”massive” dari jenis Porites lutea, Favia rotundata, Platygyra pini dan Oulophyllia crispa. Bentuk pertumbuhan karang pada lereng terumbu didominasi oleh karang bercabang (branching) antara lain Porites cylindrica, Acropora brueggemanni, Anacropora puertogalerae dan Seriatopora hystrix. Pertumbuhan karang ”massive” didominasi oleh Goniopora sp. dan Symphyllia sp. Tutupan karang hidup daerah ini tidak begitu bagus jika dibandingkan dengan sisi sebelah timurnya. Pada beberapa lokasi terlihat karang hancur sudah ditumbuhi algae. Karang hidup hanya terdiri dari koloni-koloni karang kecil. Pertumbuhan karang hidup masih dapat ditemukan sampai kedalaman 25-30 m. Biota lain yang cukup menonjol adalah alga dari jenis Dictyota sp.

Persentase tutupan karang hidup hasil transek adalah 12,40%, dimana kelompok Non-Acropora memiliki kontribusi yang sangat besar (11,47%), dibandingkan kelompok Acropora (0,93%). Nilai persentase tutupan dari kategori ”DCA” yang dicatat pada stasiun ini adalah sebesar 65,10%, dan merupakan nilai tertinggi dibandingkan stasiun lainnya. Dari nilai persentase tutupan karang hidup (LC) yang didapat, kondisi karang hidup termasuk dalam kategori ”jelek”. Bila merujuk pada hasil pengamatan 2009 (28,10%), maka dapat dikatakan bahwa dalam kurun waktu 2 tahun saja telah terjadi penurunan tutupan karang hidup sebesar 15,70%. Ini merupakan salah satu contoh kasus dari sekian banyak stasiun pengamatan yang ada, dan perlu mendapat perhatian serius.

St. PKPL 60. Pantai barat Pulau Marasende

Pulau Marasende merupakan pulau berpenduduk dengan pantai pasir putih yang ditumbuhi oleh vegetasi pohon kelapa. Pulau ini sebagai tempat persinggahan para nelayan untuk berlindung dan mengambil air tawar. Lebar rataan terumbu sekitar 200 m ke arah laut dengan dasar

Page 34: Keterangan sampul depan - coremap.or.idcoremap.or.id/downloads/BME_Ekologi_Pangkep_2011_-_Kalmas.pdf · Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011 i RINGKASAN EKSEKUTIF

Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011

20

perairan karang mati dan pasir. Pertumbuhan karang dimulai pada kedalaman 1m yang berupa spot-spot dan tidak merata, dimana pertumbuhan karang ”massive” terlihat sangat menonjol. Pada kedalaman 3 m, koloni karang tampak mengelompok dengan tutupan yang tidak begitu padat. Transek dilakukan pada kedalaman 5 m, pertumbuhan karang berupa spot-spot. Pertumbuhan dari karang bercabang didominasi oleh jenis Seriatopora hystrix, Porites cylindrica dan Porites nigrescens. Untuk pertumbuhan karang seperti lembaran (foliosa) didominasi oleh Pachyseris speciosa, pertumbuhan ”sub-massive” diwakili oleh Porites rus. Batas pertumbuhan karang hidup masih dapat ditemukan pada kedalaman 25 meter. Biota lain yang cukup banyak adalah moluska jenis Tridacna spp.

Persentase tutupan ”DCA” yang dicatat adalah sebesar 51,83%, sedangkan untuk ”Fleshy Seaweed” dan Spong < 5%. Untuk komponen abiotik diwakili oleh ”Rubble” (13,80%) dan .”Sand” (2,77%) sedangkan ”Silt” dan ”Rock” tidak ditemukan. Perolehan nilai persentase tutupan karang hidup hasil ”LIT” adalah sebesar 17,97%. Nilai ini lebih rendah dibandingkan dengan yang dicatat pada pengamatan tahun 2009 (46,47%) dan 2010 (21,33%). Kondisi ini menunjukkan bahwa telah terjadi penurunan tutupan karang hidup secara kontinyu. Dengan nilai persentase tutupan karang hidup < 25%, maka kondisi karang di stasiun ini masuk dalam kategori ”jelek”.

St. PKPL 61, Pantai timur Pulau Dewakang Lompo

Lokasi pengamatan dekat dengan perkampungan nelayan. Pantai ditutupi pasir putih yang ditumbuhi vegetasi pohon kelapa. Lebar rataan terumbu sekitar 250 m ke arah laut. Lereng terumbu bagian atas landai dengan substrat pasir dan karang mati. Pertumbuhan karang didominasi oleh bentuk ”massive” dari jenis Goniastrea retiformis, Diploastrea heliopora dan Barabattoia amicorum, dan bentuk pertumbuhan bercabang diwakili oleh Seriatopora hystrix dan Seriatopora caliendrum. Sedangkan bentuk pertumbuhan meja (tabulate) jenis Acropora hyacinthus, Acropora nasuta dan Acropora cerealis. Pertumbuhan karang pada daerah lereng terumbu (tubir) cukup beragam, antara lain Porites lutea, Goniastrea retiformis, Pocillopora verrucosa dan Montipora turgescens. Semakin bertambah kedalam kemiringan lereng terumbu semakin curam yaitu sekitar 65o. Dasar perairan didominasi oleh karang mati yang ditumbuhi turf alga dan diselingi oleh anakan karang (juvenile) dari jenis Pavona spp. dan Pocillopora spp. Pertumbuhan karang berupa spot-spot lebar, didominasi oleh karang bercabang jenis Porites cylindrica dan Millepora tenella. Diantara karang mati terdapat pertumbuhan karang lunak jenis Sinularia sp. diselingi dengan pertumbuhan ”hydroid”. Pertumbuhan karang masih dapat ditemukan sampai pada kedalaman 20 m namun berupa ”patches”, lebih dalam lagi berupa hamparan pasir.

Perolehan nilai persentase tutupan karang hidup hasil ”LIT” sebesar 28,43%, lebih tinggi dibandingkan nilai persentase tutupan yang dicatat pada pengamatan 2010 (24,43%). Tingginya nilai persentase tutupan karang hidup di stasiun ini sangat di pengaruhi oleh tingginya

Page 35: Keterangan sampul depan - coremap.or.idcoremap.or.id/downloads/BME_Ekologi_Pangkep_2011_-_Kalmas.pdf · Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011 i RINGKASAN EKSEKUTIF

Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011

21

tutupan karang Non-Acropora, yaitu 27,47%. Persentase tutupan dari kelompok biotik sangat didominasi oleh ”DCA” (50,27%), sedangkan dari komponen abiotik diwakili oleh ”Rubble” dan ”Sand” masing-masing 6,27% dan 9,77%. Kondisi karang hidup di stasiun ini masuk dalam kategori ”sedang”.

St. PKPL 68, Pantai selatan Pulau Dewakang Lompo

Pulau ini berukuran kecil dan berpenduduk, daerah pantai ditutupi oleh hamparan pasir putih yang ditumbuhi oleh tumbuhan pantai. Rataan terumbu landai dengan lebar sekitar 5,5 km ke arah laut. Saat surut ”rampat” akan muncul kepermukaan air. Substrat dasar daerah rataan terumbu didominasi oleh karang mati yang ditumbuhi oleh ”turf alga”. Tutupan karang hidup sangat rendah, karang ditemukan berupa spot-spot kecil. Untuk bentuk pertumbuhan seperti bongkahan, didominasi oleh Porites lutea dan Favia spp. Sedangkan bentuk pertumbuhan bercabang (branching) didominasi oleh Seriatopora hystrix. Pertumbuhan karang di dibagian atas lereng terumbu (tubir) cukup bervariasi jenisnya antara lain, Acropora hyacinthus, Pocillopora verrucosa, Stylophora pistillata, Cyphastrea chalcidicum, Porites lutea dan Millepora platyphylla. Sedangkan pada bagian bawah lereng terumbu, pertumbuhan karang berupa spot-spot, antara lain jenis Porites cylindrica, Porites lutea, Acropora brueggemanni, Acropora microphthalma, Goniastrea favulus dan Millepora platyphylla. Biota lain yang cukup menonjol adalah alga jenis Turbinaria sp. dan Laurencia sp. Pertumbuhan karang hidup dapat ditemukan sampai kedalaman 18 m, dan dilanjutkan dengan rataan pasir.

Persentase tutupan dari ”DCA” yang dicatat dalam pengamatan ini hanya 8,43%, dan merupakan nilai terendah dibandingkan stasiun lain. ”Fleshy Seaweed” dan Spong tidak ditemukan sedangkan ”Soft Coral” memiliki nilai tutupan yang sangat rendah (0,67%). Nilai persentase tutupan ”Rubble” yang dicatat adalah sebesar 50,80%, merupakan nilai tertinggi dibandingkan stasiun lainnya.

Persentase tutupan karang hidup hasil transek sebesar 7,43%, sedikit mengalami penurunan dibandingkan hasil pengamatan 2010 (9,17%). Kedua nilai persentase tutupan ini mengalami penurunan yang sangat menyolok yaitu 20,30% - 22,94% jika dibandingkan dengan hasil pengamatan tahun 2009 (29,47%). Kondisi karang hidup yang dicatat, masuk dalam kategori ”jelek”. Tingginya nilai persentase tutupan ”DCA”, menunjukkan bahwa kondisi karang hidup mengalami kerusakan yang cukup serius.

St. PKPL 69, Pantai selatan Pulau Marasende

Pulau Marasende merupakan pulau berpenduduk dengan pantai berpasir putih yang ditumbuhi oleh vegetasi pohon kelapa. Pulau ini juga sebagai tempat persinggahan para nelayan untuk berlindung dan mengambil air tawar. Lebar rataan terumbu sekitar 200 m ke arah laut dengan dasar perairan karang mati dan pasir lumpuran, didominasi oleh Thalassia hemprichii dan Siringodium sp. Pertumbuhan karang pada

Page 36: Keterangan sampul depan - coremap.or.idcoremap.or.id/downloads/BME_Ekologi_Pangkep_2011_-_Kalmas.pdf · Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011 i RINGKASAN EKSEKUTIF

Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011

22

kedalaman 2 m, berupa spot-spot yang tidak merata. Pertumbuhan karang ”massive” terlihat sangat dominan terutama dari jenis Porites lutea dan Favia speciosa. Pada kedalaman 3 m, koloni karang tampak mengelompok dengan tutupan tidak begitu padat. Lereng terumbu bagian bawah, memiliki kemiringan sekitar 60-70o dengan kontur yang bergelombang mulai dari kedalaman 5 - 20 meter. Substrat terdiri dari pasir dan patahan karang mati (Rubble). Pertumbuhan karang di lokasi transek (kedalam 5 m) didominasi oleh karang bercabang seperti, Seriatopora hystrix, Porites cylindrica dan Porites nigrescens. Pertumbuhan karang seperti lembaran (foliosa) didominasi oleh Pachyseris speciosa sedangkan pertumbuhan ”sub-massive” diwakili oleh Porites rus. Batas pertumbuhan karang hidup dapat ditemukan pada kedalaman 25 meter. Biota lain cukup menonjol pada daerah ini adalah moluska jenis Tridacna spp.

Persentase tutupan dari kelompok biotik diwakili oleh ”DCA” yang dicatat sebesar 52,30% dan karang lunak (0,47%). Sedangkan Spong dan ”Fleshy Seaweed” tidak ditemukan dalam pengamatan ini. Untuk kelompok abiotik hanya diwakili oleh ”Rubble” (7,60%).

Nilai persentase tutupan karang hidup di pantai selatan Pulau Marasende dicatat sebesar 38,77%, lebih tinggi 5,50% dari hasil pengamatan 2010 (33,27%). Nilai tutupan karang hidup yang dicatat hanya dipengaruhi kelompok karang Non-Acropora (38,77%). Kondisi karang hidup pada lokasi ini masuk dalam kategori ”sedang”.

Dari hasil pengamatan dengan metode ”LIT” di 14 stasiun pengamatan di wilayah perairan Kecamatan Liukang Kalukuang Masalili, Kabupaten Pangkajene Kepulauan, dicatat bahwa persentase tutupan karang hidup bervariasi dari kategori ”jelek” sampai dengan ”sedang”. Kondisi ini sama dengan yang dicatat pada pengamatan 2010. Persentase tutupan karang hidup di lokasi penelitian berkisar antara 1,60 – 46,10% dengan nilai rerata 18,19%. Kondisi karang dengan persentase tutupan tertinggi dicatat 46,10% (PKPL38) yang terletak di bagian selatan Pulau Doang Doangan Lompo. Sedangkan kondisi terjelek, ditemukan PKPL55 yang terletak di pantai selatan Pulau Kalu Kalukuang (1,60%). Nilai persentase tutupan karang hidup yang dicatat pada pengamatan ini lebih rendah dibandingkan pengamatan 2009 (7,40-65,07%), dengan nilai rata-rata 34,53%. Adanya perbedaan yang cukup besar antara 2 tahun pengamatan pada masing-masing stasiun, perlu mendapat perhatian serius untuk melihat penyebabnya.

III.2.2. Hasil analisa karang

Pengamatan yang dilakukan di wilayah kecamatan Liukang Kalmas, Kabupaten Pangkep pada tahun 2010 ini (t3), mencakup 14 stasiun permanen seperti pada penelitian baseline tahun 2007 (t0). Plot interval untuk masing-masing kategori berdasarkan waktu pengamatan dengan menggunakan interval kepercayan 95% disajikan dalam Gambar 10.

Page 37: Keterangan sampul depan - coremap.or.idcoremap.or.id/downloads/BME_Ekologi_Pangkep_2011_-_Kalmas.pdf · Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011 i RINGKASAN EKSEKUTIF

Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011

23

Gambar 10. Plot interval untuk masing-masing kategori biota dan nilai kesalahan bakunya berdasarkan waktu pemantauan, Kecamatan Liukang Kalmas, Kabupaten Pangkajene Kepulauan, 2011 .

Untuk melihat apakah ada perbedaan persentase tutupan untuk masing-masing kategori biota dan substrat antar waktu pengamatan (t0=2007, t1=2009, t2=2010 dan t3=2011) digunakan uji ”one-way ANOVA”, dimana data ditransformasi ke dalam bentuk “arcsin” akar pangkat dua dari data (y’=arcsin√y) sebelum dilakukan pengujian (Tabel 3). Kategori karang mati (DC), lumpur (SI), dan batuan (RK) tidak dilakukan pengujian karena data tidak memenuhi prasyarat uji ANOVA. Dari pengujian tersebut diperoleh nilai p, atau nilai kritis untuk menolak Ho. Bila nilai p<0,05 (Tabel 3), maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan persentase tutupan untuk kategori tersebut antar empat waktu pengamatan yang berbeda (2007, 2009, 2010 dan 2011).

Page 38: Keterangan sampul depan - coremap.or.idcoremap.or.id/downloads/BME_Ekologi_Pangkep_2011_-_Kalmas.pdf · Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011 i RINGKASAN EKSEKUTIF

Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011

24

Tabel 3. Nilai p berdasarkan hasil uji one-way ANOVA

terhadap persentase tutupan biota dan substrat (data ditransformasikan ke dalam bentuk y’ =arcsiny√y)., dari perairan Kecamatan Liukang Kalmas, Kabupaten Pangkajene Kepulauan, 2011.

Tanda *) berarti Ho ditolak

Dari Tabel 23, diketahui bahwa perbedaan persentase tutupan terjadi pada kategori “Live Coral” (LC), “Non- Acropora” (NA), “Dead Coral Algae” (DCA), “Fleshy Seaweed” (FS), dan “Rubble”. Kategori “Live Coral” mengalami peningkatan persentase tutupan pada tahun 2009 (t1) dari tahun baseline (t0), tapi pada tahun 2010 (t2) persentase tutupan “Live Coral” lebih rendah dari kondisi baseline. Tahun 2011 (t3), persentase tutupan “Live Coral” sedikit meningkat. Meskipun demikian, penurunan persentase tutupan “Live Coral” antara t2 dan t1 merupakan perubahan yang

Kategori Nilai p

Karang hidup (LC) 0,002*)

Acropora (AC) 0,083

Non Acropora (NA) 0,010*)

Karang mati (DC) Tidak diuji

Karang mati dengan alga (DCA)

0,011*)

Karang lunak (SC) 0,054

Sponge (SP) 0,070

Fleshy seaweed (FS) <<0,05*)

Biota lain (OT) 0,234

Pecahan karang (R) 0,041*)

Pasir (S) 0,410

Lumpur (SI) Tidak diuji

Batuan (RK) Tidak diuji

Page 39: Keterangan sampul depan - coremap.or.idcoremap.or.id/downloads/BME_Ekologi_Pangkep_2011_-_Kalmas.pdf · Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011 i RINGKASAN EKSEKUTIF

Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011

25

nyata. Perubahan tersebut merupakan kontribusi kategori “Non Acropora” yang mengalami perubahan yang nyata pada tahun pengamatan tersebut, meskipun kategori Acropora juga turut mengalami perubahan dengan pola yang sama tapi dengan perubahan yang tidak nyata. Pola perubahan seperti ini terjadi juga pada kategori “Fleshy Seaweed”, mengalami peningkatan persentase tutupan pada tahun 2009 (t1), kembali ke kondisi semula pada 2010 (t2) dan bahkan kategori “Fleshy Seaweed” tidak ditemukan lagi pada tahun 2011 (t5).

Sebagai konsekuensi dari adanya perubahan pada kategori “Live Coral”, kategori “DCA” dan “Rubble” memiliki pola perubahan persentase tutupan yang sebaliknya, yaitu mengalami penurunan persentasi tutupan pada tahun 2009 (t1) dari kondisi “baseline”, kemudian kembali ke kondisi semula pada tahun 2010 (t2). Antara t2 dan t3, persentase tutupan “DCA” meningkat, sedangkan persentase tutupan “Rubble” sebaliknya. Hal ini berarti sebagian kategori “Rubble” telah ditutupi oleh alga, sehingga berubah menjadi kategori “DCA”.

Semua perubahan yang terjadi pada kategori bentuk pertumbuhan bentik menunjukkan perubahan yang nyata. Penurunan tajam telah terjadi pada tutupan karang hidup (LC) antara tahun 2009 dan 2010. Pada tahun 2011, “Live Coral” sudah mengalami perbaikan, dengan ditandai peningkatan persentase tutupan karang. 141 Rata-rata persentase tutupan karang hidup (LC) masing-masing tahun 2007 (25,10 ± 2,32%), 2009 (34,53 ± 4,42%), 2010 (17,20 ± 2,75%) dan 2011 (18,19 ± 3,52%).

1 dan 07, 2010 dan 2011Kecamatan Liukang Kalmas, Kabupaten Pangkadjene Kepulauan .

Page 40: Keterangan sampul depan - coremap.or.idcoremap.or.id/downloads/BME_Ekologi_Pangkep_2011_-_Kalmas.pdf · Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011 i RINGKASAN EKSEKUTIF

Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011

26

III.3. MEGABENTOS

Pengamatan kelimpahan biota megabentos di lokasi transek permanen di perairan Kecamatan Kalmas, dilakukan dengan metode ‘Reef Check Benthic”. Hasil pengamatan disajikan dalam bentuk tabel pada Lampiran 3. Hasil selanjutnya diuraikan secara rinci.

III.3.1. Hasil Pengamatan Biota Megabentos

Pengamatan biota megabentos pada tahun 2011 ini, dilakukan bersamaan dengan transek “LIT”, dengan bidang pengamatan 2 x 70 m2, seluas 140 m2. Hasil pencacahan biota per satuan individu dan disajikan dalam Lampiran 3. Kelimpahan megabentos didominasi biota “mushroom coral”(CMR) atau karang jamur jenis Fungia spp.Kelimpahan tertinggi untuk kelompok biota ini dicatat di St. PKPL 46 (Pulau Butung Butungang bagian timur) sebanyak 155 individu, jumlah ini lebih tinggi dibandingkan hasil pengamatan tahun 2010 pada stasiun yang sama (123 individu). Sebaran CMR pada lokasi lainnya sangat bervariasi yaitu berkisar antara 2 – 121 individu. Biota Drupella cornus memiliki kelimpahan tertinggi di St. PKPL 46 (16 individu). Trochus niloticus dicatat memiliki jumlah sebanyak 12 individu dan relatif lebih tinggi dibandingkan pengamatan tahun 2009 dan 2010 (5 individu dan 4 individu) (Lampiran 3).

Pada Gambar 12, terlihat bahwa Fungia spp. Memiliki penyebaran yang lebih merata, dibandingkan jenis biota lainnya seperti Diadema setosum, Drupella cornus dan “Large Giant Clam” memiliki penyebaran yang relatif terbatas. Sedangkan kehadiran biota megabentos bernilai ekonomis seperti “Large Holothurian”, “Small Holothurian” dan Lobster tidak ditemukan disemua lokasi selama pengamatan. Kondisi seperti ini memberikan gambaran bahwa mungkin di wilayah Kecamatan Liukang Kalmas telah terjadi eksploitasi biota secara besar-besaran.

Page 41: Keterangan sampul depan - coremap.or.idcoremap.or.id/downloads/BME_Ekologi_Pangkep_2011_-_Kalmas.pdf · Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011 i RINGKASAN EKSEKUTIF

Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011

27

Gambar 12. Peta kelimpahan biota megabentos hasil monitoring dengan

metode "reef check" di Kecamatan Liukang Kalmas, Kabupaten Pangkajene Kepulauan, 2011.

III.3.2. Hasil Analisa Megabentos

Monitoring yang dilakukan di wilayah Kecamatan Liukang Kalmas, Kabupaten Pangkep, pada tahun 2011 ini (t3), berhasil dilakukan pengambilan data pada semua stasiun penelitian yang dilakukan pada penelitian tahun 2007 (t0) maupun monitoring 2009 (t1), 2010 (t2), yaitu sebanyak 14 stasiun.

Rerata jumlah individu per transek untuk setiap kategori megabentos yang dijumpai pada masing-masing waktu pengamatan disajikan pada Tabel 4.

Page 42: Keterangan sampul depan - coremap.or.idcoremap.or.id/downloads/BME_Ekologi_Pangkep_2011_-_Kalmas.pdf · Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011 i RINGKASAN EKSEKUTIF

Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011

28

Tabel 4. Rerata jumlah individu / transek biota megabentos, pada pengamatan 2007 (t0), 2009 (t1), 2010 (t2) dan 2011 (t3) di perairan Kecamatan Liukang Kalmas, Kabupaten Pangkajene Kepulauan.

Kelompok Jumlah individu / transek

2007 2009 2010 2011

Acanthaster planci 0,07 0,07 0,14 0,64

CMR 22,21 69,71 35,14 43,14

Diadema setosum 0,71 8,71 3,29 0,93

Drupella cornus 0,21 1,93 7,21 1,71

Large Giant Clam 1,00 0,50 0,79 2,21

Small Giant Clam 2,07 0,71 0,36 0,00

Large Holothurian 0,00 0,07 0,21 0,00

Small Holothurian 0,14 0,07 0,14 0,21

Lobster 0,21 0,00 0,00 0,00

Trochus niloticus 1,29 0,36 0,29 0,86

Untuk melihat apakah jumlah individu setiap kategori megabentos berbeda nyata atau tidak untuk setiap waktu pengamatan (tahun 2007, 2009, 2010 dan 2011), maka dilakukan uji menggunakan ”one-way” ANOVA. Berdasarkan data yang ada, uji tidak dapat pada kategori “Large Holothurian”, “Small Giant Clam”, Lobster dan “Pencil sea urchin”, dan Drupella sp. karena kategori ini memiliki populasi data yang variansi = 0. Hal ini tidak memenuhi prasyarat uji ANOVA. Sebelum uji dilakukan, untuk memenuhi asumsi-asumsi yang diperlukan dalam penggunaan one-way ANOVA, data ditransformasikan terlebih dahulu menggunakan transformasi ke ln ”natural logarithm” sehingga datanya menjadi y’=ln(y+1). Nilai p untuk setiap data jumlah individu / transek pada kategori megabentos yang diuji disajikan dalam Tabel 4. Bila nilai p tersebut lebih kecil dari 5% (=0,05), maka H0 ditolak, yang berarti ada perbedaan jumlah individu/transek untuk kategori megabentos tersebut antara selang empat waktu pengamatan yang berbeda (2007, 2009, 2010 dan 2011).

Page 43: Keterangan sampul depan - coremap.or.idcoremap.or.id/downloads/BME_Ekologi_Pangkep_2011_-_Kalmas.pdf · Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011 i RINGKASAN EKSEKUTIF

Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011

29

Tabel 5. Nilai p berdasarkan hasil uji ”one-way” ANOVA terhadap data jumlah individu / transek biota megabentos (data ditransformasikan ke dalam bentuk y’=ln (y+1)), dari perairan Kecamatan Liukang Kalmas, Kabupaten Pangkajene Kepulauan, 2011.

Kategori Nilai p

Acanthaster planci 0,604

CMR 0,277

Diadema setosum 0,003*)

Drupella sp. 0,118

Large Giant clam 0,524

Small Giant clam Tidak diuji

Large Holothurian Tidak diuji

Small Holothurian 0,883

Lobster Tidak diuji

Pencil sea urchin Tidak diuji

Trochus niloticus 0,301

Tanda *) berarti Ho ditolak

Dari Tabel 5, terlihat bahwa perbedaan signifikan hanya ditemukan pada kategori Diadema setosum. Kategori ini relatif sedikit pada tahun 2007 (t0) dibandingkan tahun pengamatan lainnya. Jumlah individu/transek Diadema setosum meningkat terus hingga tahun 2010 (t2). Pada tahun 2011 (t3), jumlah individu Diadema setosum sudah kembali ke kondisi seperti pada tahun baseline. Peningkatan jumlah

Page 44: Keterangan sampul depan - coremap.or.idcoremap.or.id/downloads/BME_Ekologi_Pangkep_2011_-_Kalmas.pdf · Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011 i RINGKASAN EKSEKUTIF

Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011

30

individu kategori bentos pada tahun 2010 (t3) telah menyebabkan penurunan tutupan karang hidup (LC), terutama kelompok Non Acropora (NA).

III.4. IKAN KARANG

Pengamatan kelimpahan jenis maupun kelimpahan individu ikan karang di perairan Kecamatan Liukang Kalmas, tahun pengamatan 2011 dilakukan dengan metode “Underwater Fish Visual Census (UVC). Hasil pengamatan selanjutnya diuraikan secara rinci.

III.4.1. Hasil Pengamatan Ikan Karang

Hasil pengamatan menunjukkan bahwa jumlah kelimpahan untuk setiap kelompok ikan karang di perairan Kecamatan Liukang Kalmas, Kabupaten Pangkep adalah 270 jenis yang termasuk dalam 30 suku, jumlah ini lebih rendah dibandingkan dengan hasil yang dicatat pada pengamatan 2010 (323 jenis yang termasuk dalam 36 suku). Dengan menggunakan metode “Underwater Fish Visual Census” (UVC) di 14 stasiun pengamatan dicatat sebanyak 10.392 individu ikan karang. Jumlah ini jauh lebih rendah dibandingkan hasil pengamatan 2010 (18.109 individu). Penurunan ini terjadi pada semua kelompok ikan karang, dan yang paling menonjol terjadi pada kelompok ikan major, dimana pada pengamatan 2010 dicatat sebanyak 14.061 individu sedangkan tahun 2011 hanya sebanyak 7.946 individu. Kelompok ikan target dari 3.454 individu (2010) turun menjadi 2.033 individu (2011) sedangkan ikan indikator dari 594 indivdu (2010) menjadi 413 individu (2011). Tinggi rendahnya jumlah jenis, suku maupun individu ikan karang pada ekosistem terumbu karang adalah hal yang umum, hal ini dapat disebabkan oleh perbedaan musin, waktu pencatat yang berbeda (saat pasang atau surut) serta sifat yang mobile dari jenis tersebut. Nilai perbandingan antar ikan major, ikan target dan ikan indikator di daerah perairan Kalmas adalah 19 : 5 : 1. Artinya dari 24 ikan karang yang ditemukan, maka komposisinya terdiri dari 19 ikan major, 5 ikan target dan 1 Ikan indikator. Kelimpahan individu ikan karang berdasarkan jenis disajikan pada Tabel 6 dan hasil pengamatan disajikan pada Gambar 13.

Tabel 6. Kelimpahan individu ikan karang berdasarkan dominasi jenis

hasil monitoring dengan metode “UVC” di perairan Kecamatan Liukang Kalmas, Kabupaten Pangkajene Kepulauan, 2011.

No.  Jenis Jumlah Individu 

Kategori 

1  Chromis ternatensis  675  Major 

2  Amblyglyphidodon curacao  515  Major 

3  Dascyllus reticulatus  385  Major 

Page 45: Keterangan sampul depan - coremap.or.idcoremap.or.id/downloads/BME_Ekologi_Pangkep_2011_-_Kalmas.pdf · Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011 i RINGKASAN EKSEKUTIF

Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011

31

4  Chromis margaritifer  370  Major 

5  Pomacentrus lepidogenys  309  Major 

6  Lepidozygus tapeinosoma  285  Major 

7  Pomacentrus moluccensis  257  Major 

8  Cirrhilabrus cyanopleura  250  Major 

9  Acanthochromis polyacanthus  240  Major 

10  Amblyglyphidodon leucogaster  222  Major 

11  Dascyllus aruanus  220  Major 

12  Ctenochaetus striatus  185  Target 

13  Chrysiptera cyanea  180  Major 

14  Chromis xanthura  176  Major 

Dari Tabel 6 di atas nampak bahwa jenis ikan Chromis ternatensis

ditemukan dalam jumlah individu yang tertinggi, yaitu sebanyak 675 individu, lebih rendah dibandingkan hasil pengamatan 2010 (2.675 individu), kemudian diikuti oleh Amblyglyphidodon curacao (515 individu) dan Dascyllus reticulates (385 individu). Ketiga jenis ini masuk dalam kelompok ikan major. Kehadiran jenis ini dalam jumlah individu yang berlimpah disebabkan oleh kebiasaan hidup berkelompok (schooling) dalam jumlah besar, sedangkan Chromis margaritifer yang pada pengamatan tahun 2010 (1073 individu) menempati urutan kedua, berada di urutan keempat pada pengamatan 2011 (370 individu). Perbedaan jumlah individu yang mencolok pada beberapa jenis ikan karang dalam dua tahun pengamatan merupakan hal yang sangat menarik untuk dikaji lebih mendalam.

Kelimpahan individu ikan karang berdasarkan dominasi suku yang ditemukan di perairan Kalmas, Kabupaten Pangkep didominasi oleh suku Pomacentridae 5.736 individu. Jumlah individu yang dicatat dalam pengamatan ini jauh lebih sedikit dibandingkan pengamatan 2010 (10.420 individu), tempat kedua ditempati oleh suku Labridae (1.163 individu), juga lebih rendah dibandingkan pengamatan 2010 (1.272 individu). Suku Achanturidae menempati tempat ketiga, dengan jumlah 722 individu. Sedangkan suku Malacanthidae memiliki jumlah individu yang terendah, yaitu 2 individu. Kelimpahan individu berdasarkan suku ikan karang disajikan dalam Tabel 7.

Page 46: Keterangan sampul depan - coremap.or.idcoremap.or.id/downloads/BME_Ekologi_Pangkep_2011_-_Kalmas.pdf · Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011 i RINGKASAN EKSEKUTIF

Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011

32

Gambar 13. Peta komposisi persentase ikan major, target dan indikator

hasil monitoring dengan metode ”UVC” di Kecamatan Liukang Kalmas, Kabupaten Pangkajene Kepulauan, 2011.

Tabel 7. Kelimpahan individu ikan karang berdasarkan dominasi suku di

hasil monitoring dengan metode “UVC” di perairan Kecamatan Liukang Kalmas, Kabupaten Pangkajene Kepulauan, 2011.

No.  Suku Jumlah Individu 

1  Pomacentridae  5.736 

2  Labridae  1.163 

3  Acanthuridae  722 

4  Chaetodontidae  426 

5  Caesionidae  355 

6  Serranidae  354 

7  Scaridae  303 

8  Lutjanidae  201 

9  Siganidae  196 

10  Pomacanthidae  147 

11  Apogonidae  131 

12  Scolopsidae  111 

Page 47: Keterangan sampul depan - coremap.or.idcoremap.or.id/downloads/BME_Ekologi_Pangkep_2011_-_Kalmas.pdf · Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011 i RINGKASAN EKSEKUTIF

Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011

33

13  Mullidae  104 

14  Balistidae  90 

15  Haemulidae  61 

16  Holocentridae  61 

17  Nemipteridae  55 

18  Zanclidae  54 

19  Lethrinidae  29 

20  Monacanthidae  16 

21  Tetraodontidae  13 

22  Centriscidae  12 

23  Scorpaenidae  12 

24  Microdesmidae  11 

25  Cirrhitidae  9 

26  Kypphosidae  6 

27  Carangidae  4 

28  Pinguipedidae  4 

29  Pseudochromidae  4 

30  Malacanthidae  2 

III.4.2. Hasil Analisa Ikan Karang

Pada penelitian yang dilakukan di wilayah Pangkadjene Kepulauan (Liukang dan Kalmas), pada tahun 2011 (t3) ini, berhasil dilakukan pengambilan data pada seluruh stasiun permanen yang dilakukan pada baseline tahun 2007, yaitu sebanyak 14 stasiun. Rata-rata jumlah individu / transek disajikan pada Gambar 14, sedangkan rata-rata jumlah jenis disajikan pada Gambar 15.

Page 48: Keterangan sampul depan - coremap.or.idcoremap.or.id/downloads/BME_Ekologi_Pangkep_2011_-_Kalmas.pdf · Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011 i RINGKASAN EKSEKUTIF

Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011

34

Gambar 14. Plot interval rata-rata jumlah individu ikan karang hasil monitoring dengan metode “UVC” pada pengamatan tahun 2007 (t0), 2009 (t1), 2010 (t2) dan 2011 (t3) di perairan Kecamatan Liukang Kalmas, Kabupaten Pangkajene Kepulauan, 2011.

Gambar 15. Plot interval rata-rata jumlah jenis ikan karang hasil monitoring dengan metode “UVC” pada pengamatan tahun 2007 (t0), 2009 (t1), 2010 (t2) dan 2011 (t3) di perairan Kecamatan Kalmas, Kabupaten Pangkadjene Kepulauan.

Kota Batam, 2009.

Page 49: Keterangan sampul depan - coremap.or.idcoremap.or.id/downloads/BME_Ekologi_Pangkep_2011_-_Kalmas.pdf · Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011 i RINGKASAN EKSEKUTIF

Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011

35

Untuk melihat apakah jumlah individu dan jumlah jenis berbeda untuk setiap waktu pengamatan (tahun 2007, 2009, 2010 dan 2011), maka dilakukan uji menggunakan ”one-way” ANOVA. Data perlu ditransformasi dengan Ln (logaritma natural) untuk memenuhi asumsi-asumsi yang diperlukan dalam penggunaan ”one-way” ANOVA.

Pada Gambar 14 terlihat bahwa rata-rata jumlah individu ikan terus meningkat sejak tahun 2007 (t0) hingga tahun 2010 (t2). Penurunan jumlah individu ikan baru terlihat pada tahun terakhir pemantauan, t3 (2011). Peningkatan dan penurunan ini hanya merupakan variasi musiman, bukan karena adanya penambahan atau pengurangan populasi ikan (p=0,100). Perubahan yang nyata terjadi pada pengamatan jumlah jenis ikan (Gambar 15), terutama pada tahun 2010 (t2) dan 2011 (t3), hal ini didukung dengan uji ANOVA (p=0,001) dan uji Tukey.

Tabel 8. Uji ”one-way ANOVA untuk jumlah individu dan jumlah

jenis ikan karangKecamatan Kalmas, Kabupaten Pangkajene Kepulauan .

Kategori Sumber Variasi

Jumlah Kuadrat

Derajat Kebebasan

Kuadrat rata-rata

F P

Jumlah Individu

Antara tahun 2,210 3 0,737 2,193 0,100

Dalam tahun

17,465 52 0,336

Total 19,676 55

Jumlah Jenis

Antara tahun

1,257 3 0,419 6,349 0,001

Dalam tahun

3,432 52 0,066

Total 4,690 55

Page 50: Keterangan sampul depan - coremap.or.idcoremap.or.id/downloads/BME_Ekologi_Pangkep_2011_-_Kalmas.pdf · Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011 i RINGKASAN EKSEKUTIF

Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011

36

*) Jika p < 0,05 maka berbeda nyata pada tingkat kepercayaan 5%.

BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN

IV.1. KESIMPULAN

Dari hasil studi ”baseline” dan ”monitoting” kondisi terumbu karang di perairan Kecamatan Liukang Kalukuang Masalili, Kabupaten Pangkajene Kepulauan dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

Dari hasil pengamatan, karang batu dicatat nilai persentase tutupan karang hidup (LC) berkisar antara 1.60% - 46,10. Dengan kisaran nilai tersebut, kondisi karang masuk dalam kategori “jelek” hingga “sedang”.

Persentase tutupan karang hidup (LC) tertinggi dicatat di sebelah selatan Pulau Doang Doangan Lompo (Stasiun PKPL38) sebesar 46,10%, sedangkan terendah sebelah timur Pulau Kalu Kalukuang (Stasiun PKPL55) sebesar 1,60%. Rata-rata persentase tutupan “LC” pada masing-masing tahun pengamatan

Page 51: Keterangan sampul depan - coremap.or.idcoremap.or.id/downloads/BME_Ekologi_Pangkep_2011_-_Kalmas.pdf · Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011 i RINGKASAN EKSEKUTIF

Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011

37

: tahun 2007 (25,10 ± 2,32%), 2009 (34,53 ± 4,42%), 2010 (17,20 ± 2,75%) dan 2011 (18,19 ± 3,52%).

Hasil uji ANOVA menunjukkan perbedaan persentase tutupan terjadi pada kategori “Live Coral”, “Non Acropora”, “Dead Coral Algae”, “Fleshy Seaweed”, dan “Rubble”. Kategori “LC” mengalami peningkatan persentase tutupan pada tahun 2009 (t1) dari tahun baseline (t0), tapi pada tahun 2010 (t2) persentase tutupan karang hidup (LC) lebih rendah dari kondisi baseline. Tahun 2011 (t3), persentase tutupan karang hidup (LC) sedikit meningkat. Meskipun demikian, penurunan persentase tutupan “LC” antara t2 dan t1 merupakan perubahan yang nyata. Pola perubahan seperti ini terjadi juga pada kategori “FS”, mengalami peningkatan persentase tutupan pada tahun 2009 (t1), kembali ke kondisi semula pada 2010 (t2) dan bahkan kategori “FS” tidak ditemukan lagi pada tahun 2011 (t3).

Kelimpahan biota “CMR” (mushroom coral, Fungia spp.) dalam 3 tahun pengamatan sangat fluktuatif. Pada pengamatan 2009 dicatat sebanyak 976 individu, turun menjadi 492 (2010) dan kembali meningkat menjadi 604 inidividu pada pengamatan 2011.

Analisa “one way Anova”, menunjukkan bahwa perbedaan signifikan hanya diterjadi pada kategori Diadema setosum. Kategori ini relatif sedikit pada tahun 2007 (t0) dibandingkan tahun pengamatan lainnya. Jumlah individu/transek Diadema setosum meningkat terus hingga tahun 2010 (t2) dan pada tahun 2011 (t3), jumlah individu kembali ke kondisi seperti pada tahun baseline. Peningkatan jumlah individu kategori bentos pada tahun 2010 (t3) telah menyebabkan penurunan tutupan karang hidup (LC), terutama kelompok non Acropora (NA).

Hasil uji Tukey menunjukkan bahwa rata rata jumlah individu ikan terus meningkat sejak tahun 2007 (t0) hingga tahun 2010 (t2). Penurunan jumlah individu ikan baru terlihat pada tahun terakhir pemantauan t3 (2011). Peningkatan dan penurunan ini hanya merupakan variasi musiman, bukan karena adanya penambahan atau pengurangan populasi ikan (p=0,100).

IV.2. SARAN

Seperti dua tahun yang lalu, pengelolaan dan pemeliharaan ekosistem harus lebih diintensifkan lagi sehingga kerusakan karang yang diakibatkan oleh manusia dapat diperkecil.

Perlu dilakukan monitoring secara periodik untuk mengetahui kondisi ekosistem terumbu karang dan kesehatannya.

Daerah Perlindungan Laut dan daerah “no take zone” yang sudah ada harus dikelola dengan baik, dan sebaiknya lokasi ditambah, tetapi dengan memperhatikan kebutuhan masyarakat nelayan setempat, sehingga lebih menjamin terpeliharanya

Page 52: Keterangan sampul depan - coremap.or.idcoremap.or.id/downloads/BME_Ekologi_Pangkep_2011_-_Kalmas.pdf · Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011 i RINGKASAN EKSEKUTIF

Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011

38

kondisi ekosistem terumbu karang.

Aktifitas penyadaran masyarakat masih kurang, perlu dilakukan kegiatan lain di darat, sebagai matapencaharian alternatif sehingga kegiatan pengumpulan biota yang dilindungi di terumbu karang menjadi berkurang.

Bila diharuskan untuk penelitian (monitoring) di lokasi tersebut, sebaiknya semua persiapan dari berbagai hal agar diperhatikan, mengingat jarak tempuh begitu jauh dari daratan Sulawesi.

Untuk efisiensi waktu dan kerja agar pengamatan di lokasi ini dilakukan oleh staf daerah (CRITC dibantu oleh tenaga LSM).

Perlunya peran serta pihak berwajib dalam pengamanan laut, mengingat lokasi Kecamatan Liukang Kalmas jauh dari daratan Sulawesi. Tidak tertutup kemungkinan nelayan-nelayan masih mengandalkan bom ikan dalam memenuhi kebutuhan hidup dengan nelayan sebagai mata pencahariannya.

.

UCAPAN TERIMA KASIH

Ucapan terimakasih disampaikan kepada: tim survei dari CRITIC Jakarta, Staf Puslit Oseanography - LIPI Jakarta dan Staf CRITC Pangkep.

DAFTAR PUSTAKA

English, S., C. Wilkinson and V. Baker, 1997. Survey manual for Tropical Marine Resources. 2nd edition. Australian Institute of Marine Science, 390 pp.

Heemstra, P.C. and Randall, J.E. 1993. FAO Species Catalogue. Vol. 16. Grouper of the World (Family Serranidae, Sub Family Epinephilidae).

Lieske E. & R. Myers, 1994. Reef Fishes of the World. Periplus Edition, Singapore. 400p.

Long, B.G.; G. Andrew; Y.G. Wang and Suharsono, 2004. Sampling accuracy of reef resource inventory technique. Coral Reefs: 1-17.

Kuiter, R. H., 1992. Tropical Reef-Fishes of the Western Pacific, Indonesia and Adjacent Waters. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Indonesia

Matsuda, A.K.; Amoka, C.; Uyeno, T. and Yoshiro, T., 1984. The Fishes of the Japanese Archipelago. Tokai University Press.

Page 53: Keterangan sampul depan - coremap.or.idcoremap.or.id/downloads/BME_Ekologi_Pangkep_2011_-_Kalmas.pdf · Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011 i RINGKASAN EKSEKUTIF

Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011

39

Randall, J.E and Heemstra, P.C. 1991. Indo-Pacific Fishes. Revision of Indo-Pacific Grouper (Perciformes: Serranidae: Epinepheliae), With Description of Five New Species.

Walpole, R.E., 1982. Pengantar Statistika. Ed ke-3, Sumantri B., penerjemah; Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Terjemahan dari: Introduction to Statistics 3rd edition.

Page 54: Keterangan sampul depan - coremap.or.idcoremap.or.id/downloads/BME_Ekologi_Pangkep_2011_-_Kalmas.pdf · Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011 i RINGKASAN EKSEKUTIF

Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011

40

LAMPIRAN

Lampiran 1. Posisi stasiun transek permanen di perairan Kecamatan Liukang Kalmas, Kabupaten Pangkajene Kepulauan, 2011.

NO. STASIUN LONG. LAT. LOKASI

1 PKPL38 117.9510 -5.41495 Pantai selatan P. Doangdoangan Lompo

2 PKPL 39 117.9098 -5.37553 Pantai barat P. Doangdoangan Lompo

3 PKPL 41 117.8651 -5.24748 Pantai barat P. Doangdoang Caddi

4 PKPL 46 117.9075 -5.05364 Pantai barat P. Butungbutungan

5 PKPL 47 117.9258 -5.05091 Pantai timur P. Butungbutungan

6 PKPL 50 117.8885 -5.18076 Pantai tenggara P. Bangkobangkoang

7 PKPL 51 117.9181 -5.25465 Pantai timur P. Doangdoang Caddi

8 PKPL 57 117.6821 -5.20452 Pantai timur P. Kalukalukuang

9 PKPL 58 117.6148 -5.19547 Pantai barat P. Kalukalukuang

10 PKPL 59 118.1476 -5.13405 Pantai barat daya P. Marasende

11 PKPL 64 118.4478 -5.41390 Pantai timur P. Dewakan Lompo

12 PKPL 67 118.5402 -5.51685 9 km sebelah timur P. Dewakan Caddi

13 PKPL 68 118.4139 -5.46435 5,5 km selatan P. Dewakan Lompo

14 PKPL 69 118.1600 -5.13265 Pantai timur P. Marasende

15 PKPL 70 118.1532 -5.11818 Pantai timur P. Marasende

Page 55: Keterangan sampul depan - coremap.or.idcoremap.or.id/downloads/BME_Ekologi_Pangkep_2011_-_Kalmas.pdf · Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011 i RINGKASAN EKSEKUTIF

Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011

40

Lampiran 2. Sebaran jenis karang batu di lokasi transek permanen di perairan Kecamatan Liukang Kalmas, Kabupaten Pangkajene Kepulauan, 2011.

No. Suku/Jenis PKPL

38 39 41 45 46 47 48 54 55 56 60 61 68 69

I ACROPORIDAE

1 Acropora austera + - - - - - - + - - - - - -

2 Acropora cerealis + - - - - - + - - - - + - -

3 Acropora clathrata + - - - - - - - - - - - - -

4 Acropora divaricata + + - - - - - - - - - - - -

5 Acropora formosa + - - - - - - + - - + - - -

6 Acropora grandis - - - - - - - - - - - - + -

7 Acropora humilis - - - - - - - - - - + - - -

8 Acropora hyacinthus + - - - - - - - - - - - - -

9 Acropora intermedia + - - - - - - - - - - - - -

10 Acropora loripes - - - - - - - - - - + - - -

11 Acropora millepora - - - - - - - - - - + - - -

12 Acropora nasuta + - - - - - - - - - + + - -

13 Acropora nobilis - - - - - + - + - - - - - -

14 Acropora palifera - - - + - - - - - - - - - -

Page 56: Keterangan sampul depan - coremap.or.idcoremap.or.id/downloads/BME_Ekologi_Pangkep_2011_-_Kalmas.pdf · Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011 i RINGKASAN EKSEKUTIF

Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011

41

15 Acropora sp. + + - - + + + - + - + + - -

16 Acropora tenella - - - - - - - - - - + - - -

17 Acropora tenuis + - - - - - - - - - + - - -

18 Acropora valida + - - - - + - - - - - - - -

19 Acropora yongei - - - - - - + + - - - - - -

20 Astreopora gracilis - - - - + + + - - - - + - -

21 Astreopora myriophthalma - - - - - - - - - - - + - -

22 Montipora aequituberculata + - - - - - - - - - - - - -

23 Montipora digitata - - - - - - - - - - - - - +

24 Montipora foliosa + - - - - - - - - - + - - +

25 Montipora hispida - - - - - - - - - - - + - -

26 Montipora sp. + + - - - + - - + - + + + -

27 Montipora stellata - - - - - + - - - - - - - -

II AGARICIIDAE 

28 Gardineroseris planulata - - - - - - - - - - + - - -

29 Leptoseris sp. + - - - + - - - - + - + - -

30 Pachyseris speciosa - - - - - - - - - + - - - -

31 Pavona varians - + - - + - - - - - - - - -

Page 57: Keterangan sampul depan - coremap.or.idcoremap.or.id/downloads/BME_Ekologi_Pangkep_2011_-_Kalmas.pdf · Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011 i RINGKASAN EKSEKUTIF

Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011

42

III FAVIIDAE 

32 Cyphastrea sp. - - - - + - - - - - - + - -

33 Diploastrea heliopora - - + - - - - - - + - + - -

34 Diploastrea sp. - - - - - - - - - + - - - -

35 Echinopora lamellosa - - - - - - - + - - + - - -

36 Favia matthaii - - + + - - - - - - + - - -

37 Favia pallida - - + - - - - - - - + - - -

38 Favia sp. - - - - + - - - - - - + - -

39 Favia speciosa - + - - - - - - - + - - - -

40 Favites abdita - + - - + - - - - - + - - -

41 Goniastrea aspera - - - - - - - - - - + - - -

42 Goniastrea favulus - - - - + - - - - - - - - -

43 Goniastrea pectinata - - - - - - - - - - - + - -

44 Goniastrea retiformis - - - - - + + - - - - - - +

45 Montastrea sp. - - - - - - - - - - - + - -

46 Montastrea valenciennesi - - - + - - - - - - + + - -

47 Platygyra sinensis - - - - - - - - - + - - - -

IV FUNGIIDAE

48 Fungia concinna - - - - - - - + - - - - - +

Page 58: Keterangan sampul depan - coremap.or.idcoremap.or.id/downloads/BME_Ekologi_Pangkep_2011_-_Kalmas.pdf · Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011 i RINGKASAN EKSEKUTIF

Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011

43

49 Fungia paumotensis - - - - - - - - - + - - - -

50 Fungia repanda - - - - - - - + - - - - - -

51 Fungia scutaria - - - - + - - - - - - - - -

52 Podabacea crustacea - - - - - - - - - - - - - +

V HELIOPORIDAE 

53 Heliopora coerulea + + - - - - - + - - - + - -

VI MERULINIDAE 

54 Hydnophora microconos - - - - - - - - - - - + - -

55 Hydnophora rigida - - + - - - - + - - - - - -

VII MILLEPORIDAE 

56 Millepora dichotoma - - - - - + - - - - - - - -

57 Millepora digitata - - - - - - - - - - - - - +

58 Millepora tenella + + - - - + + + - - + + + +

VIII OCULINIDAE 

59 Galaxea astreata - - - - - - - - - - - - + -

60 Galaxea fascicularis - + + - - - + + - - - - - -

Page 59: Keterangan sampul depan - coremap.or.idcoremap.or.id/downloads/BME_Ekologi_Pangkep_2011_-_Kalmas.pdf · Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011 i RINGKASAN EKSEKUTIF

Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011

44

IX POCILLOPORIDAE 

61 Pocillopora verrucosa + - - - - + + - + - - + + -

62 Pocillopora verucossa - - - - - - - - - - + - - -

63 Seriatopora caliendrum - + + - - - - - - + - - + -

64 Seriatopora hystrix + - - - - - - - - + + - - +

65 Seriatopora sp. - - - - - - - - + + - - - -

X PORITIDAE

66 Porites cylindrica + + + - - + - - - - - - - +

67 Porites lobata - - + - + + + - - + - + - -

68 Porites lutea + - + + + + + + - + - + + +

69 Porites nigrescens + - - - - - - + - - - - - -

70 Porites rus - + - - - - + - - - + + - +

XI SIDERASTREIDAE 

71 Ctenactis echinata - - - - - - - + - - - - - +

Jumlah jenis 22 12 9 4 11 13 11 14 4 12 21 21 7 12

Keterangan : + = ditemukan

- = tidak ditemukan

Page 60: Keterangan sampul depan - coremap.or.idcoremap.or.id/downloads/BME_Ekologi_Pangkep_2011_-_Kalmas.pdf · Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011 i RINGKASAN EKSEKUTIF

Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011

45

Lampiran 3. Kelimpahan biota megabentos di lokasi transek permanen di perairan Kecamatan Liukang Kalmas, Kabupaten Pangkajene Kepulauan, 2011

Megabentos PKPL 

38  39  41  45  46  47  48  54  55  56  60  61  68  69 

Acanthaster planci 0  0  0  0  0  0  0  8  0  0  0  0  0  1 

CMR  66  17  17  3  155  2  41  121  0  68  17  8  7  82 

Diadema setosum  0  0  0  1  2  1  0  0  0  0  0  0  9  0 

Drupella sp.  0  0  0  8  16  0  0  0  0  0  0  0  0  0 

Large Giant Clam  0  0  0  4  0  0  0  1  0  0  18  7  0  1 

Small Holoturian  0  0  0  0  0  0  0  0  0  0  0  2  1  0 

Trocus sp.  1  1  0  2  0  0  1  1  0  0  2  2  2  0 

Page 61: Keterangan sampul depan - coremap.or.idcoremap.or.id/downloads/BME_Ekologi_Pangkep_2011_-_Kalmas.pdf · Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011 i RINGKASAN EKSEKUTIF

Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011

46

Lampiran 4. Sebaran jenis ikan karang di lokasi transek permanen di perairan Kecamatan Liukang Kalmas, Kabupaten Pangkajene Kepulauan, 2011.

No. SUKU / Jenis PKPL

Kategori 38 39 41 45 46 47 48 54 55 56 60 61 68 69

I ACANTHURIDAE

1 Acanthurus dussumieri - - - + + - - - + - - + - - Target

2 Acanthurus grammoptilus - - - + + + - + + - + + - + Target

3 Acanthurus lineatus - - - - - - - - - - + - - + Target

4 Acanthurus mata - - - - - - - - - - + + - + Target

5 Acanthurus nigricans + - - + + + - + + + + + + + Target

6 Acanthurus nigrofuscus - - - - - - + - - - - - - - Target

7 Acanthurus nigroris - - - - - - + - - - - - - - Target

8 Acanthurus olivaceus + - - + + - - - + - - + - - Target

9 Acanthurus pyroferus + - - + + - - + - - - + + + Target

10 Ctenochaetus binotatus + + + - + - + + + - + + - + Target

11 Ctenochaetus striatus + + + + + + + + + + + + + + Target

12 Ctenochaetus strigosus + - - - + + + + + + + - - - Target

13 Ctenochaetus tominiensis - - - - + - - - + + - + - - Target

14 Naso brevirostris - + + - + - - + - - + + - - Major

15 Naso lituratus - + + + + - - + - - - + + - Major

Page 62: Keterangan sampul depan - coremap.or.idcoremap.or.id/downloads/BME_Ekologi_Pangkep_2011_-_Kalmas.pdf · Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011 i RINGKASAN EKSEKUTIF

Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011

47

16 Naso unicornis - - - - - - - - - - + + - - Major

17 Paracanthurus sp. - - - - - - - - + - - - - - Major

18 Zebrasoma scopas + + + + + + + + + + - + + + Major

19 Zebrasoma veliferum - - + - + + - + + + - + + + Major

II APOGONIDAE

20 Apogon leptacanthus - - + - - - - - - - - - - - Major

21 Apogon macrodon - - - - - - - - - - + - - - Major

22 Apogon melanopterus - + - - - - - - - - - - - - Major

23 Apogon multilineatus - - - - - - - + - + - - - - Major

24 Apogon quinquelineatus - - - - - + - - - + - - - - Major

25 Apogon sp. - - - - - - - - - - - - + - Major

III BALISTIDAE

26 Balistapus undulatus - + + + - - - - + + + + - + Major

27 Melichthys chrysopoecilus + - - + + + + - + - - + - - Major

28 Melichthys niger - - - - + - - - - - - - - - Major

29 Melichthys vidua - - - - + - - - - - - + - - Major

30 Odonus niger - - - + + - - - - - - + - - Major

31 Suflamen bursa + - + - + - + - + - - + - - Major

Page 63: Keterangan sampul depan - coremap.or.idcoremap.or.id/downloads/BME_Ekologi_Pangkep_2011_-_Kalmas.pdf · Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011 i RINGKASAN EKSEKUTIF

Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011

48

IV CAESIONIDAE

32 Caesio caerulaurea - - - - - - - - - - + - - + Target

33 Caesio cuning - - - - - - - - - + + - - - Target

34 Caesio lunaris - - - - - - - - - - + - - + Target

35 Caesio teres - - - - - - - - - + + - - - Target

36 Caesio tile - - - - - - - - - - + - - + Target

37 Pterocaesio trilineata - - - - - - - - - - + - - - Target

V CARANGIDAE

38 Caranx melampygus - - - - - - - - - - - + - + Target

39 Caranx sp. - - - - - - - + - - - - - - Target

VI CENTRISCIDAE

40 Aeoliscus strigatus - - - - - - - + - - - - - - Major

VII CHAETODONTIDAE

41 Chaetodon auriga - - + + - - - - - - + - - - Indicator

42 Chaetodon baronessa + + + - + + + + - + + + - + Indicator

43 Chaetodon guttatissimus - - - - - - - - - - - + - + Indicator

44 Chaetodon kleini + - + + + + + + + + + + + + Indicator

Page 64: Keterangan sampul depan - coremap.or.idcoremap.or.id/downloads/BME_Ekologi_Pangkep_2011_-_Kalmas.pdf · Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011 i RINGKASAN EKSEKUTIF

Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011

49

45 Chaetodon lunula - - - - - + - - - - - + - + Indicator

46 Chaetodon melannotus + + - - - - - + - + - + - + Indicator

47 Chaetodon meyeri - - - - - - - - - - - + - - Indicator

48 Chaetodon octofasciatus - - + - - - - - - - - - - - Indicator

49 Chaetodon ornatissimus - - - - - - - + - - - + - - Indicator

50 Chaetodon punctatofasciatus - - - - - - - - - - - + - - Indicator

51 Chaetodon rafflesii + - - - - - - + - + - + - + Indicator

52 Chaetodon trifascialis + + + - + - - + - - - - - + Indicator

53 Chaetodon trifasciatus + + + - + + + + + - + - - + Indicator

54 Chaetodon vagabundus - + - + + + + + + + - + + + Indicator

55 Coradion chrysozonus - - - - + - - - - - - - - + Major

56 Forcipiger longirostris - - - - - - - - - - - - - + Indicator

57 Hemitaurichthys polylepis - - - - - - - - - - - + - + Major

58 Heniochus acuminatus - - - - + - - - - - - + - + Indicator

59 Heniochus chrysostomus - - - - + - - + - + - + - + Indicator

60 Heniochus monoceros - - - + + - - - - + - - - + Indicator

61 Heniochus singularis + - - - + - - + - - - + - + Indicator

62 Heniochus varius + - - - + - - + - + + - - + Indicator

Page 65: Keterangan sampul depan - coremap.or.idcoremap.or.id/downloads/BME_Ekologi_Pangkep_2011_-_Kalmas.pdf · Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011 i RINGKASAN EKSEKUTIF

Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011

50

VIII CIRRHITIDAE

63 Cirrhitichthys sp. - - - - - - - + - - - - - - Major

64 Paracirrhites forsteri + - - - - + - + - - - - - - Major

IX HAEMULIDAE

65 Plectorhinchus chaetodonoides - - + - - - - - - - - - - - Target

66 Plectorhinchus diagramma + + + + - - - + + - - - + - Target

67 Plectorhinchus goldmanni - - + - - - - - + - - - - - Target

68 Plectorhinchus lineatus + - - + - - - - - - - - - + Target

69 Plectorhinchus orientalis + + + + - - - - + - + - + + Target

70 Plectorhinchus pictus - - - - - - - + - - + - - + Target

71 Plectorhinchus picus - - - - - - - - - - + - - - Target

X HOLOCENTRIDAE

72 Neoniphon argenteus - - - - - - - + - - - - - - Major

73 Neoniphon sammara - - - - - - - + - - - - - - Major

74 Sargocentron adustus - - - + - - - - - - - - - - Major

75 Sargocentron caudimaculatus + - - - - - + + + - - + - + Major

76 Sargocentron rubrum - - - + - - - + - - - + - + Major

77 Sargocentron sp. - - - + - - - - - - - - - + Major

Page 66: Keterangan sampul depan - coremap.or.idcoremap.or.id/downloads/BME_Ekologi_Pangkep_2011_-_Kalmas.pdf · Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011 i RINGKASAN EKSEKUTIF

Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011

51

XI KYPPHOSIDAE

78 Kyphosus vaigiensis - - - - - - - - - - - - - + Major

XII LABRIDAE

79 Anampses melanurus + - - + + - - - - - - - - + Major

80 Anampses meleagrides + + + + + + + + + + - + - + Major

81 Bodianus axillaris - - - + + - - + + + + - - + Major

82 Bodianus mesothorax - - + + + - - + + + + - + - Major

83 Bodianus sp. - - - - - - - + - - - - - - Major

84 Cheilinus chlorurus + + + + + + + + + - - + + + Target

85 Cheilinus diagrammus + + + + - + + + - + - + - + Target

86 Cheilinus fasciatus - - + - - - + + + - + + - + Target

87 Cheilinus trilobatus - - + + - - + + - - - + + - Target

88 Cheilinus undulatus + - - + - + - + - - - - - - Target

89 Cheilio inermis - - - + - - - + - - - + + - Target

90 Choerodon anchorago + - - - - + + + - - - - - - Major

91 Cirrhilabrus cyanopleura - - + - + + + - + - - - - + Major

92 Coris batuensis + - + + - + + - - - - + + - Major

93 Coris gaimard - - - + - + + - - - - + - - Major

94 Coris sp. - - - - - - - - - - - + - - Major

Page 67: Keterangan sampul depan - coremap.or.idcoremap.or.id/downloads/BME_Ekologi_Pangkep_2011_-_Kalmas.pdf · Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011 i RINGKASAN EKSEKUTIF

Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011

52

95 Diproxtaxanthus sp. - + + - - - - + - - - - - - Major

96 Epibulus insidiator - + + - - - - + - - - + - + Major

97 Gomphosus varius + + + - + + + + + - + + - + Major

98 Halichoeres argus - - + + - + - + + + + + + + Major

99 Halichoeres chrysus - - - - + - - - - + - + - + Major

100 Halichoeres hortulanus + + + + + + + - + + + + + + Major

101 Halichoeres marginatus + + - + + + - - + + - + - + Major

102 Halichoeres melanurus + - + - - - + - + + + + + + Major

103 Halichoeres ornatissimus - - - - + - - - - - - + - - Major

104 Halichoeres podostigma - - - + + - - - - - + - - - Major

105 Halichoeres prosopeion + + + + + + + - - + + + + + Major

106 Halichoeres scapularis - - - - - + - - - - - + - - Major

107 Halichoeres sp. - - - + - + - - + - - - - - Major

108 Hemigymnus fasciatus - - - - + - + + - - - - + + Major

109 Hemigymnus melapterus + + + - + + + + + + - - + + Major

110 Hologymnosus doliatus - - - - + - - - - - - + + - Major

111 Labrichthys unilineatus + - + + - - + + - - - + - + Major

112 Labroides bicolor + + + - + - + - + + + + + + Major

113 Labroides dimidiatus + + + + + + + - + + + + + + Major

114 Labroides pectoralis - + - + - + - - - + + + + + Major

Page 68: Keterangan sampul depan - coremap.or.idcoremap.or.id/downloads/BME_Ekologi_Pangkep_2011_-_Kalmas.pdf · Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011 i RINGKASAN EKSEKUTIF

Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011

53

115 Macropharyngodon ornatus - - - - - - - - - - - - + - Major

116 Macropharyngodon sp. - - + + - - - + - - - - - - Major

117 Novaculichthys taeniurus - - + + - - + + - - - + + - Major

118 Stethojulis albovittata + + + + - - - + - - - + + - Major

119 Stethojulis bandanensis - - - + - - + + - - - + - - Major

120 Stethojulis strigiventer - - - - - - - + - - - - - - Major

121 Thalassoma amblycephalus + - - + - - - + + + + + + - Major

122 Thalassoma hardwickei + + + - + + + + + + + + + + Major

123 Thalassoma janseni - - + - + + - + + + - + + - Major

124 Thalassoma lunare + + + + - + + + + + + + + + Major

125 Thalassoma lutescens + + - + - - - - - - - - - + Major

XIII LETHRINIDAE

126 Lethrinus harak - - + - - - - - - - - - - - Target

127 Lethrinus lentjan + - - - - - - - - + - - - - Target

128 Lethrinus olivaceus - - + - - - + - - + - - - + Target

129 Lethrinus ornatus + - + - - - - - - + - - - + Target

130 Monotaxis grandoculis - - - + + - - + - - - - - - Target

Page 69: Keterangan sampul depan - coremap.or.idcoremap.or.id/downloads/BME_Ekologi_Pangkep_2011_-_Kalmas.pdf · Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011 i RINGKASAN EKSEKUTIF

Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011

54

XIV LUTJANIDAE

131 Etilis sp. - - - - - - - + - - - - - - Target

132 Lutjanus biguttatus - - - - + - - + - - - - - - Target

133 Lutjanus bohar - - - - - - - - - - - - - + Target

134 Lutjanus decussatus + + + + + + + - - + + + - + Target

135 Lutjanus fulviflamma + + + - - - - + - - + + - + Target

136 Lutjanus fulvus + + - - - - - + - - + + - + Target

137 Lutjanus gibbus - - - - - - - - - - - + - - Target

138 Lutjanus lunulatus + + - - + - - + - - - - - - Target

139 Lutjanus lutjanus - - - - + - - - - - - - - - Target

140 Macolor macularis - - - + - - - + - - + + - + Target

141 Macolor niger - - - - - - - - + - - + - + Target

XV MALACANTHIDAE

142 Malacanthus sp. - - - + - + - - - - - - - - Major

XVI MICRODESMIDAE

143 Nemateleotris magnifica - - - - - - - - - - - + - - Major

144 Nemateleotris sp. - - - + + - - - - - - - - - Major

145 Ptereleotris evides - - - - - - - - - - - - + - Major

Page 70: Keterangan sampul depan - coremap.or.idcoremap.or.id/downloads/BME_Ekologi_Pangkep_2011_-_Kalmas.pdf · Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011 i RINGKASAN EKSEKUTIF

Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011

55

XVII MONACANTHIDAE

146 Amanses scopas + - - + + + - + + - - + - + Major

XVIII MULLIDAE

147 Parupeneus barberinoides - - - - + - - - - - - - - - Target

148 Parupeneus barberinus + + + + + + + + - + - - + + Target

149 Parupeneus bifasciatus + + + + + + - - - - - + + - Target

150 Parupeneus cyclostomus + - - + - - - + - - - + - + Target

151 Parupeneus indicus - - - + - - - + - - - - + + Target

152 Parupeneus multifasciatus - - + + + - + - - + - + - - Target

153 Parupeneus pleurostigma - - - - - - - - - + - - - - Target

154 Parupeneus trifasciatus - - - - - - - - - - - + - - Target

XIX NEMIPTERIDAE

155 Nemipterus sp. + - - - - + - - - - - - - - Target

156 Pentapodus caninus + + + - + + + - - + - - - - Target

XX PINGUIPEDIDAE

157 Parapercis sp. - - + + - - - - + - - - + - Major

Page 71: Keterangan sampul depan - coremap.or.idcoremap.or.id/downloads/BME_Ekologi_Pangkep_2011_-_Kalmas.pdf · Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011 i RINGKASAN EKSEKUTIF

Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011

56

XXI POMACANTHIDAE

158 Apolemichthys trimaculatus + - - + + - - - - - - + - - Major

159 Centropyge bicolor + - + + + + + - - - + + - + Major

160 Centropyge nox - - + - - - - - - - - - - - Major

161 Centropyge tibicen - - + + + + + + + + - - - + Major

162 Centropyge vroliki + - + + + + + + + + - + - + Major

163 Pomacanthus annularis - - - - - - - - - - - + - - Major

164 Pomacanthus navarchus - - - - - - - - + - - - - - Major

165 Pomacanthus xanthometopon - - - - - - - + + - - + - - Major

166 Pygoplites diacanthus - + - - - - + + - + + + - + Major

XXII POMACENTRIDAE

167 Abudefduf sexfasciatus - + + - - - - - - - - - - - Major

168 Acanthochromis polyacanthus - + + + + - - + - - + + + + Major

169 Amblyglyphidodon aureus - - - - - - - - - - + + - + Major

170 Amblyglyphidodon curacao + + + + + + + + - - + + + + Major

171 Amblyglyphidodon leucogaster + + + - + - + + - - + + + + Major

172 Amphiprion clarkii + + - + + + - + - - - + - + Major

173 Amphiprion ocellaris - + - - - - - + - - - - - + Major

174 Amphiprion perideraion - - - - - - - - - - - + - + Major

Page 72: Keterangan sampul depan - coremap.or.idcoremap.or.id/downloads/BME_Ekologi_Pangkep_2011_-_Kalmas.pdf · Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011 i RINGKASAN EKSEKUTIF

Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011

57

175 Amphiprion sandaracinos + - - - - - - - - - - + - + Major

176 Chromis alpha - - - - - - - - - + + + - - Major

177 Chromis amboinensis + - - - - - - + - - + - + - Major

178 Chromis analis - - - - - - - - - - - + - + Major

179 Chromis atripes + - - - + - + - - - + + - + Major

180 Chromis caudalis - - - - - - - - - + - - - - Major

181 Chromis lineata - - + - - - - - - - - - - - Major

182 Chromis margaritifer + + + - + + + + + + + + + + Major

183 Chromis retrofasciata + - - - - - - - - + - + - + Major

184 Chromis ternatensis + + + - + + + + + + + + + + Major

185 Chromis viridis + + - - + + - + - - - - - - Major

186 Chromis weberi + + + - + - + + + - + - - - Major

187 Chromis xanthura + - + - + - + + - + + + - + Major

188 Chrysiptera cyanea + - + + + + - - - - - + + + Major

189 Chrysiptera rex + - - + + - - + - - + + - + Major

190 Chrysiptera rollandi + + + + + + + + - + + + - + Major

191 Chrysiptera talboti + + + + + + + + - + + + - + Major

192 Dascyllus aruanus + - + + - + + + - - + - + - Major

193 Dascyllus melanurus - - - + - + - - - - + - - - Major

194 Dascyllus reticulatus + - + + - + + + - - + + + + Major

Page 73: Keterangan sampul depan - coremap.or.idcoremap.or.id/downloads/BME_Ekologi_Pangkep_2011_-_Kalmas.pdf · Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011 i RINGKASAN EKSEKUTIF

Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011

58

195 Dascyllus trimaculatus + - - + - - - + - - + + + + Major

196 Dischistodus melanotus - - - - + + - - - - - - - - Major

197 Dischistodus prosopotaenia - - - - + + - - - - - - - - Major

198 Hemiglyphidodon plagiometopon - - + - - - - - - - - - - - Major

199 Lepidozygus tapeinosoma - + + - + + - + - - - + + + Major

200 Paraglyphidodon melas + + - - + - - + - - - + - - Major

201 Paraglyphidodon nigroris + + - - + - - - - + - - + - Major

202 Plectroglyphidodon lacrymatus + + + + + + + + - - + + + + Major

203 Plectroglyphidodon melas - - - - - - - - - - - - - + Major

204 Pomacentrus alexanderae + + + + - + + + - + + + - + Major

205 Pomacentrus amboinensis + + + + - + + + + + + + + + Major

206 Pomacentrus bankanensis + + + + + + + + + + - + + - Major

207 Pomacentrus buroughii + - + + + - - + - + - - - + Major

208 Pomacentrus chrysurus - - - + - - - - - - - - - - Major

209 Pomacentrus lepidogenys + + - + + + + + + + + + + + Major

210 Pomacentrus margaritifer - - - + - - - - - - - - + + Major

211 Pomacentrus moluccensis + + + + + + + +- + + + + + + Major

212 Pomacentrus nigromanus + + + - - - + + - - + + - - Major

213 Pomacentrus tripunctatus - + - - - - - - - - - - - + Major

214 Premnas biaculeatus - - - - - - - - - - - - - + Major

Page 74: Keterangan sampul depan - coremap.or.idcoremap.or.id/downloads/BME_Ekologi_Pangkep_2011_-_Kalmas.pdf · Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011 i RINGKASAN EKSEKUTIF

Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011

59

215 Stegastes nigricans - + + - - - - + - - - - + - Major

XXIII PSEUDOCHROMIDAE

216 Labracinus cyclophthalmus - - + + - - + - - - - - - - Target

XXIV SCARIDAE

217 Scarus bicolor + - - - - - + + - - - + + + Major

218 Scarus bleckeri + + + - + + + + - - + + + - Major

219 Scarus bowersi - + - - - - - + - - - - + - Target

220 Scarus dimidiatus + - + - - + + + - - - - + + Target

221 Scarus ghoban + - + - + + + + + - - - + + Target

222 Scarus gowersi - - - - - + + - - - - - - - Target

223 Scarus microhinos + - - - - - - + - - - - - + Major

224 Scarus niger - + + - - - - - - - - + + + Target

225 Scarus prasiognathus + + + - + + + + + - - + + + Target

226 Scarus schlegeli + + + - - + + + - - - - - - Target

227 Scarus sordidus + + + - + + + + + - + + + + Target

228 Scarus tricolor - - + - - + + + - - + + + - Target

Page 75: Keterangan sampul depan - coremap.or.idcoremap.or.id/downloads/BME_Ekologi_Pangkep_2011_-_Kalmas.pdf · Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011 i RINGKASAN EKSEKUTIF

Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011

60

XXV SCOLOPSIDAE

229 Scolopsis bilineatus + + + + + + + + - + - + + + Target

230 Scolopsis lineatus + - + - - - - - - + - + - - Target

231 Scolopsis margaritifer + - + + + - + + - + - + + + Target

232 Scolopsis trilineatus - - - - + - - - - - - + + - Target

XXVI SCORPAENIDAE

233 Pterois volitans - - - - - - - - - - - + - + Major

234 Pterois zebra - - - - - - - - - - - + - + Major

XXVII SERRANIDAE

235 Aetaloperca roghaa - - - - - + - + - - - + - - Major

236 Anthias bifasciatus - - - - - - - - - - + + - - Major

237 Anthias hutchi - - - - - - - + - - + + - + Major

238 Anthias squamispinis + - - - + - - - - - + + - + Major

239 Anthias tuka - - - - - - - + - - + - - + Major

240 Anyperodon leucogrammicus - - - - + - - + - - + - - - Target

241 Cephalopholis argus + + + + + + - + - - - + - - Target

242 Cephalopholis boenak - + - - - - - - - - - + - - Target

243 Cephalopholis cyanostigma + - + + + - - + - - - + + - Target

Page 76: Keterangan sampul depan - coremap.or.idcoremap.or.id/downloads/BME_Ekologi_Pangkep_2011_-_Kalmas.pdf · Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011 i RINGKASAN EKSEKUTIF

Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011

61

244 Cephalopholis miniata + - - + - - + - - - - + - + Target

245 Cephalopholis urodeta - - - + + - + - - - - + - + Target

246 Cromileptes altivelis - - + - + - - - - - - - - - Target

247 Epinephelus coioides - - - - - - - - - - - + - - Target

248 Epinephelus fuscoguttatus - - - + - - - - - - - - - - Target

249 Epinephelus merra - - + + - - + + - - - + + - Target

250 Epinephelus microdon + - - + - - - - - - - - + - Target

251 Epinephelus ongus - - - - - - - - - - - - - + Target

252 Epinephelus tauvina - - - + - - - - - - - + - + Target

253 Gracila albomarginata - - - - - - - - - - - + - + Target

254 Plectropomus truncatus - - - - - + - - - - - - - - Target

255 Variola louti - - - + - + - - - - - + - + Target

XXVIII SIGANIDAE

256 Siganus canaliculatus - + - - - + + - - - - - - + Target

257 Siganus corallinus - - + - - - - + - - + + + + Target

258 Siganus doliatus - - - - + - - - - - - - - + Target

259 Siganus guttatus - - - - - - - - - - + - - - Target

260 Siganus javus - - - - - + - - - - - - - - Target

261 Siganus puellus - - - - + - - + - - - - - + Target

Page 77: Keterangan sampul depan - coremap.or.idcoremap.or.id/downloads/BME_Ekologi_Pangkep_2011_-_Kalmas.pdf · Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011 i RINGKASAN EKSEKUTIF

Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011

62

262 Siganus punctatus - - - - - - - + - - - - - - Target

263 Siganus spinus - + - - - + - - - - - - + + Target

264 Siganus virgatus + + + - + + + + + + + + + + Target

265 Siganus vulpinus - - - - + + - - - + + + + - Target

XXIX TETRAODONTIDAE

266 Arothron nigropunctatus - - - - + - - + + + - + + + Major

267 Canthigaster valentini - - - - - - - - - - - + - - Major

XXX ZANCLIDAE

268 Zanclus cornutus + + + + + + + + + + + + - + Major

269 Zanclus spp. - - - - - - - - - - - - + - Major

Jumlah jenis 105 76 101 97 108 84 80 126 60 70 83 146 78 137

Keterangan : + = ditemukan

- = tidak ditemukan

Page 78: Keterangan sampul depan - coremap.or.idcoremap.or.id/downloads/BME_Ekologi_Pangkep_2011_-_Kalmas.pdf · Monitoring kesehatan terumbu karang Kalmas, Pangkep 2011 i RINGKASAN EKSEKUTIF