skripsi pusat biaya pada pt. semen tonasa pangkep i l h …

85
i SKRIPSI EVALUASI PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN PUSAT BIAYA PADA PT. SEMEN TONASA PANGKEP ILHAM 10573 1189 09 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR 2014

Upload: others

Post on 05-Oct-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI PUSAT BIAYA PADA PT. SEMEN TONASA PANGKEP I L H …

i

SKRIPSI

EVALUASI PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABANPUSAT BIAYA PADA PT. SEMEN TONASA PANGKEP

I L H A M10573 1189 09

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR2014

Page 2: SKRIPSI PUSAT BIAYA PADA PT. SEMEN TONASA PANGKEP I L H …

ii

SKRIPSI

EVALUASI PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABANPUSAT BIAYA PADA PT. SEMEN TONASA PANGKEP

I L H A M10573 1189 09

Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh GelarSarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR2014

Page 3: SKRIPSI PUSAT BIAYA PADA PT. SEMEN TONASA PANGKEP I L H …

iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Judul Skripsi : EVALUASI PENERAPAN AKUNTANSI

PERTANGGUNGJAWABAN PUSAT BIAYA PADA PT. SEMEN TONASA

PANGKEP

Mahasiswa yang bersangkutan :

Nama mahasiswa : Ilham

Nim : 10573 1189 09

Jurusan : Akuntansi

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Skripsi ini telah diperiksa dan diujikan oleh tim penguji pada hari sabtu

tanggal 15 Nopember 2014

Makassar, Nopember 2014

Disetujui Oleh :

Pembimbing I, Pembimbing II

Andi Arman, SE, M.Si, Ak ABD. Salam HB, SE, M.Si, Ak

Diketahui :

Dekan Fakultas Ekonomi Ketua Jurusan Akuntansi

DR. H. Mahmud Nuhung, MA Ismail Badollahi, SE, M,Si, Ak

Page 4: SKRIPSI PUSAT BIAYA PADA PT. SEMEN TONASA PANGKEP I L H …

iv

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi ini Telah Diperiksa Dan Diterima Oleh Panitia Ujian Skripsi

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar Nomor : 150

Tahun 1436 H / 2014 M Dan Telah Dipertahankan Didepan Tim Penguji Pada Hari

Sabtu Tanggal 15 Nopember 2014 Sebagai Persyaratan Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Ekonomi Pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar.

Muharram 1436 HMakassar,----------------------

Nopember 2014 M

Panitia Ujian :

Pengawas Umum : DR. Irwan Akib, M.Pd(Rektor Unismmuh Makassar) (……….……...……..)

Ketua : DR. H. Mahmud Nuhung, M.A(Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis) (…………….………..)

Sekretaris : Drs. H. Sultan Sarda, MM(PD.I Fakultas Ekonomi dan Bisnis) (…………….………..)

Penguji :

1. Drs. H. Sultan Sarda, MM (……………….……..)

2. Ismail Rasulong, SE, MM (……………….……...)

3. Ismail Badollahi, SE, M.Si, Ak (……………….……...)

4. ABD. Salam HB, SE, M.Si, Ak (…………….…...……)

Page 5: SKRIPSI PUSAT BIAYA PADA PT. SEMEN TONASA PANGKEP I L H …

v

Kehormatan diri adalah milik keluarga

Sukses hanya untuk orang tua

Bahagia hanya untuk orang tua

Jika kamu tidak dapat terbang maka berlarilah

Jika kamu tidak dapat berlari maka berjalanlah

Jika kamu tidak dapat berjalan maka merangkaklah

Apapun yang kamu lakukan saat ini adalah wujud nyata untuk mencapai

masa depan.

Sebuah pohon besar

Bermula dari sebuah biji yang kecil

Perjalanan j auh seribu mill

Dimulai dari satu langkah kecil

“Ilham”

Page 6: SKRIPSI PUSAT BIAYA PADA PT. SEMEN TONASA PANGKEP I L H …

vi

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan terhadap Tuhan Yang Maha Esa

atas berkat, rahmat, dan hidayah-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan baik yang merupakan tugas akhir guna memenuhi salah satu

syarat dalam penyelesaian studi program pendidikan strata satu (S1) dan

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Universitas Muhammadiyah Makassar. Salam

dan selawat semoga senantiasa tercurah kepada bagunda Rasulullah SAW, beserta

keluarga, sahabat, dan orang-orang yang mengikuti beliau hingga akhir zaman.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak

kekurangan dan jauh dari kesempurnaan dan mungkin masih terdapat kekeliruan

diluar pengetahuan penulis dari segi materi yang dituliskan.

Keberhasilan dari pekerjaan yang sulit dengan beberapa bantuan, dukungan

dan dorongan semangat individu yang terlibat dalam usaha tersebut, untuk itu

penulis menyampaikan banyak terima kasih dan rasa hormat yang setulus-tulusnya

kepada semua pihak yang telah membantu penulis terutama kepada kedua orang tua

saya yang tercinta ayah handa “Ondang” dan ibunda “Syamsiah” yang telah

banyak memberikan dorongan, bantuan moral dan materi serta doa yang tak henti-

hentinya dipanjatkan selama ini hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Tidak lupa pula penulis ucapakan terima kasih kepada :

Page 7: SKRIPSI PUSAT BIAYA PADA PT. SEMEN TONASA PANGKEP I L H …

vii

1. Bapak DR. Irwan Akib, M.Pd., selaku Rektor Universitas Muhammadiyah

Makassar.

2. Bapak DR. Mahmud Nuhung, MA., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Bapak Ismail Badollahi, SE, M.Si, Ak., selaku Ketua Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Bapak Andi Arman, SE, M.Si, Ak dan Abd. Salam HB, SE, M.Si, Ak.,

selaku pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan dan

pengarahan kepada penulis dalam menyusn skripsi ini.

5. Para dosen dan staf Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah

memberikan ilmu yang sangat berarti dan turut membantu dalam

penyelesaian skripsi ini.

6. Seluruh staf dan karyawan PT. Semen Tonasa Pangkep yang telah

memberikan data dan informasi serta masukan-masukan dalam penyusunan

skripsi ini.

7. Ucapan terima kasih kepada teman-teman Ak2 09 reguler dan Ak1 09 resor

atas kerja samanya slama ini.

8. Ucapan terimah kasih kepada keempat saudara saya “Syarifuddin, Taslim,

Nasruddin, dan Supardin” yang slama ini senantiasa memberikan supor

yang luar biasa kepada penulis.

9. Ucapan terima kasih kepada seluruh keluarga yang telah member masukan

dan dorongan serta doanya.

Page 8: SKRIPSI PUSAT BIAYA PADA PT. SEMEN TONASA PANGKEP I L H …

viii

10. Ucapan terima kasih kepada teman serumah penulis dimakassar “ Irfandy,

SE, Herdianto, Eka Kurniati, dan Ismawati” yang telah banyak member

bantuan kepada penulis.

11. Seluruh teman-teman kuliah terimah kasih atas informasi-informasi yang

diberikan selama perkuliahan dan dalam penyelesaian skripsi ini.

Semoga Allah Swt, membalas semua kebaikan bapak, ibu, serta saudara-

saudara dengan limpahan rahmat dan hidayah-Nya, amin.

Demikian yang dapat penulis sampaikan dengan segala kerendahan hati,

penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang

membutuhkan.

Makassar, Nopember 2014

Penulis

Page 9: SKRIPSI PUSAT BIAYA PADA PT. SEMEN TONASA PANGKEP I L H …

ix

ABSTRAK

I L H A M, 2014, Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Biaya PusatPada PT. Semen Tonasa Pangkep dibimbing oleh Andi Arman, SE, M.Si, Ak danAbd. Salam HB, SE, M.Si, Ak.

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelastentang penerapan akuntansi pertanggungjawaban, mendapatkan gambaran seberapabesar biaya yang dapat dikendalikan dan biaya yang tidak dapat dikendalikansehingga memudahkan penilaian kinerja setiap pusat pertanggungjawan biaya padaPT. Semen Tonasa Pangkep.

Metode analisis yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode analisisdeskriptif komparatif yaitu adanya suatu struktur dan bagan organisasi yangmemberikan gambaran pemberian tugas dan tanggungjawab setiap bagian/fungsisecara jelas, mengklarifikasikan biaya kedalam biaya terkendali dan biaya tidakterkendali, membandikngkan antara biaya yang telah disusun denngan realisasinya,menganalisa selisih (variance) yang terjadi antara anggaran dan realisasinya sertafactor-faktor sebab terjadinya selisih.

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitudata yang berupa angka-angka, seperti anggaran per bagian/fungsi dan realisasinya,biaya yang terjadi dalam kurun waktu tertentu data-data lain yang dibutuhkan dalampenulisan ini. Data kualitatif, yaitu data yang berupa keterangan atau penjelasandari ihak yang berwenang seperti keputusan direksi, sejarah singkat perusahaanstruktur organisasi dan pendiskripsian tugas-tugasnya dan data-data lain yangrelevan dengan objek penulisan.

Sumber data yang diperlukan dalam penulisan skripsi ini adalah datapeimer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari perusahaan denganmengadakan wawancara langsung dengan staf perusahaan yang berkompeten yangberkaitang dengan masalah penulisan ini. Data sekunder, yaitu data yang diperolehsudah merupan data olahan dari perusahaan yang bersangkutan, seperti laporan-laporan biaya dari setiap bagian. Adapaun metode pengumpulan data yangdilakukan adalah penelitian lapangan (field research) dan penelitian kepustakaan(library research).

Page 10: SKRIPSI PUSAT BIAYA PADA PT. SEMEN TONASA PANGKEP I L H …

x

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul……………………………………………….............. ii

Halaman Persetujuan Pembimbing…………………………………… iii

Halaman Pengesahan Kelulusan Ujian……………………………….. iv

Motto…………………………………………………………………… v

Kata Pengantar…………………………………………………………. vi

Abstrak ……...…………………………………………………………. ix

Daftar Isi………………………………………………………………… x

Daftar Tabel…………………………………………………………….. xiii

Daftar Gambar………………………………………………………….. xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah……………………………………. 1

B. Rumusan Masalah………………………………………….. 5

C. Tujuan Penelitian…………………………………………… 6

D. Manfaat Penelitian………………………………………….. 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Akuntansi Pertanggungjawaban……………………. 7

B. Pengendalian Biaya…………………………………………… 12

C. Pusat Pertanggungjawaban……………………………………. 16

D. Anggaran Biaya……………………………………………….. 22

E. Penilaian Kinerja Pusat Biaya………………………………… 24

F. Sistem Pelaporan Biaya Pusat Pertanggungjawaban Biaya….. 27

Page 11: SKRIPSI PUSAT BIAYA PADA PT. SEMEN TONASA PANGKEP I L H …

xi

G. Kerangka Pikir……………………………………………….. 28

H. Hipoteis………………………………………………………. 30

BAB III METODE PENELITIAN

A. Daerah Penelitian……………………………………………. 31

B. Metode Pengumpulan Data…………………………………. 31

C. Populasi dan Sampel…………………………………………. 31

D. Jenis dan Sumber Data………………………………………. 32

E. Metode Analisis……………………………………………… 33

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PERUSAHAAN

A. Sejarah Berdirinya PT. Semen Tonasa Pangkep……………. 34

1. Pabrik Semen Tonasa I…………………………………… 34

2. Pabrik Semen Tonasa II………………………………….. 35

3. Pabrik Semen Tonasa III…………………………………. 36

4. Pabrik Semen Tonasa IV…………………………………. 36

B. Proses Produksi……………………………………………….. 37

C. Kronologis Pembangunan Pabrik Semen Tonasa…………… 39

D. Pimpinan PT. Semen Tonasa………………………………… 41

E. Struktur Organisasi PT. Semen Tonasa Pangkep…………… 44

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Biaya pada Semen Tonasa

Pangkep…………………………………………………….. 48

1. Struktur Organisasi Akuntansi Pertanggungjawaban… 49

Page 12: SKRIPSI PUSAT BIAYA PADA PT. SEMEN TONASA PANGKEP I L H …

xii

2. Pemisahan Antara Biaya Terkendali dengan Biaya yang Tidak

Terkendal……………………………………………….. 50

3. Analisis Laporan Pertanggungjawaban Biaya…………. 55

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan…………………………………………………. 67

B. Saran………………………………………………………… 68

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………….. 69

Page 13: SKRIPSI PUSAT BIAYA PADA PT. SEMEN TONASA PANGKEP I L H …

xiii

DAFTRA TABEL

Tabel 5.1 Anggaran dan Realisasi Biaya Bagian Keuangan………………. 52

Tabel 5.2 Pemisahan Biaya Terkendali dengan Biaya Tidak Terkendali… 55

Tabel 5.3 Anggaran dan Realisasi Biaya Bagian Keuangan…………….. 56

Tabel 5.4 Anggaran dan Realisasi Biaya Bagian Produksi………………… 60

Tabel 5.5 Anggaran dan Realisasi Biaya Bagian Pemasaran…………….. 62

Page 14: SKRIPSI PUSAT BIAYA PADA PT. SEMEN TONASA PANGKEP I L H …

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Organisasi Fungsional…………………………………… 20

Gambara 2.2 Kerangka Pikir………………………………………….. 29

Gambar 2.3 Struktur Organisasi…………………………………….… 44

Page 15: SKRIPSI PUSAT BIAYA PADA PT. SEMEN TONASA PANGKEP I L H …

xv

Page 16: SKRIPSI PUSAT BIAYA PADA PT. SEMEN TONASA PANGKEP I L H …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ketika sebuah perusahaan semakin berkembang, menyebabkan manajemen

puncak (top management) mengalami kesulitan dalam merencanakan, melaksanakan dan

mengendalikan seluruh kegiatan perusahaan secara terpusat (sentralisai). Oleh karena

itu, diprlukan suatu sistem “desentralisasi” dalam kegiatan operasional perusahaan, antra

lain dengan menyusun organisasi perusahaan menjadi beberapa bagian atau fungsi yang

masing-masing dipimpin oleh seorang manajer. Perusahaan yang dibagi atas beberapa

bagian atau fungsi ini memerlukan sistem pengendalian pusat pertanggungjawaban

(responsibility center) untuk mengetehui prestasi kerja setiap manajer

pertanggungjawaban. Hal ini penting bagi pihak manajemen yang memang

membutuhkan berbagai informasi yang akurat dalam proses pengambilan keputusan.

Pusat pertanggungjawaban (responsibility center) merupakan bagian dalam

perusahaan yang memiliki kendali atas terjadinya biaya, pendapatan, laba dan investasi.

Pelaksanaan pertanggungjawaban atas pendapatan dan investasi tidak begitu sulit karena

dapat dengan mudah diidentifikasi dengan siapa yang bertanggungjawab terhadap pusat

pertanggungjawaban tersebut. Sedangkan untuk pusat biaya terkadang sulit untuk

diidentifikasi karena terjadinya biaya tidak selalu sebagai akibat yang diambil oleh

manajer pertanggungjawaban yang bersangkutan. Oleh krena itu, akuntansi

pertanggungjawaban lebih menekankan pada pusat pertanggungjawaban biaya dalam

rangka pengendalian sumber daya perusahaan.

Page 17: SKRIPSI PUSAT BIAYA PADA PT. SEMEN TONASA PANGKEP I L H …

2

Semakin berkembang sebuah perusahaan, semakin kompleks pula kegiatan usaha

dan masalah yang mungkin dihadapi terutama dalam hal pengendlian. Mengantisipasi

akan hal ini, sanagat diperlukan adanya pendelegasian wewenang yang jelas dan tegas,

sebab manajemen puncak tidak mungkin untuk melakukan pengawasan secara optimal.

Untuk memudahkan pengawasan, maka harus diketahui secara jelas bagian atau fungsi

mana yang bertanggungjawab terhadap kegiatan yang bersangkutan. Dalam akuntansi

manajemen, metode pendelegasian manajemen dikenal sebagai “akuntansi

pertanggungjawaban” (responsibility accounting). Dalam akuntansi

pertanggungjawaban ini, masing-masing bagian atau fungsi bertanggungjawab terhadap

segala sesuatu yang dilakukan oleh bagiannnya.

Akuntansi pertanggungjawaban merupakan sistem akauntansi yang dikaitkan

dengan berbagai pusat pengambilan keputusan dalam struktur organisasi untuk

memudahkan pengendalian biaya yang menjadi tanggungjawab dan wewenang bagian

atau fungsi yang bersangkutan. Pusat pertanggungjawaban merupakan sistem

pengendalian yang memusatkan pertanggungjawabannya kedalam unit-unit kerja

perusahaan. Masing-masing unit kerja mempertanggungjawabkan hasil kerja atau

prestasinya dalam bentuk laporan pertanggungjawaban kepada manajemen yang berada

diatasnya. Berdasarkan laporan pertanggungjawaban ini, manajer dapat menilai dan

mengukur kinerja dari masing-masing pusat pertanggungjawaban.

Metode akuntansi pertanggungjawaban sangat penting diterapkan dalam

perusahaan agar kinerja manajer dan pekerja lainnya dalam perusahaan dapat meningkat.

Metode ini menuntut setiapa manajer yang ada dalam perusahaan untuk berpartisipasi

secara aktif dalam pembuatan acuan yang dapat diapakai alat pengendalian serta

Page 18: SKRIPSI PUSAT BIAYA PADA PT. SEMEN TONASA PANGKEP I L H …

3

mengatur wewenang yang jelas sehingga setiap manajer akan bertanggungjawab pada

bagian/fungsi yang menjadi tanggungjawabnya.

Sistem akuntansi pertanggungjawaban sangat dibutuhkan utamannya bagi

perusahaan yang berskala besar karena sistem ini menghasilakan informasi

pertanggungjawaban yang dapat berupa informasi diamasa yang akan datang dan

informasi dimasa lalu. Informasi akuntansi pertanggungjawaban untuk masa yang akan

datang bermanfaat dalam penyusunan anggaran sedangkan informasi masa lalu

bermanfaat sebagai penilaian kenerja manajer pusat pertanggungjawaban sekaligus juga

sebagai pemotivasi manajer.

Setiap pusat pertanggungjawaban menyusun anggarannya dengan

memperhatikan tujuan perencanaan perusahaan secara keseluruhan. Anggaran yang telah

disusun tersebut oleh setiap pusat pertanggungjawaban digunakan sebagai alat

pengendalian dan pengukur kinerja masing-masing pusat pertanggungjawaban tersebut.

Dalam proses pengendalian biaya, penerapan metode ini sangat penting karena

mengacu pada hubungan antara manajer yang bertanggungjawab dengan perencanaan

dan relisasi biaya sehingga pengendalian biaya dapat dilakukan dengan cara memberi

tanggungjawab pada setiap manajer. Dalam menjalankan uashanya, setiap perusahaan

tidak akan mungkin dapat menghindar dari pengelolaan biaya. Untuk itu, perusahaan

membutuhkan sistem pengendalian biaya agar dapat terus meningkatkan operasional

usahanya.

Bertitik tolak dari pentingnya pengendalian biaya, perusahaan dapat mengambil

alternatif pengendalian biaya yang selama ini diterapkan, yaitu dengan menghubungkan

biaya yang terjadi dengan manajer yang bertanggungjawab. Dalam penerapannya,

perusahaan ini telah melibatkan setiap bagian yang bertanggungjawab terhadap

Page 19: SKRIPSI PUSAT BIAYA PADA PT. SEMEN TONASA PANGKEP I L H …

4

terjadinya biaya dan terutama dalam penyusunan anggaran setiap bagian diberi

tanggungjawab untuk menyusun anggarannya dan kemudian melaporkannya kepada

manajer masing-masing bagian untuk dilanjutkan kepada manajemen sehingga pada

akhirnya dapat diketahui kinerja dari setiap bagian. Jadi, laporan pertanggungjawaban

dapat diterapkan sebagai alat kontrol bagi setiap perusahaan untuk memastikan bahwa

hasil-hasil yang telah direncakan sejalan dengan hasil-hasil aktualnya.

Metode ini telah banyak memberikan manfaan bagi perusahaan, diantaranya

dapat meningkatkan tanggungjawab bawahan dalam melaksanakan pekerjaannya serta

dapat diketahui seberapa besar tanggungjawab yang telah diberikan dan pelaksanaanya

oleh masing-masing manajer disetiap pusata pertanggungjawaban.

PT. Semen Tonasa Pangkep merupakan suatu Badan Usaha Milik Negara

(BUMN) ysng bergerak dalam usaha mereparasi dan menghasilakan produk berupa

semen dengan berbagai tipe.

Pada tanggal 10 september 1985, perusahaan ini mengalami perubahan nama

menjadi PT. Semen Tonasa Pangkep yang pusat di Pangkep. Selanjut, menjadi pusat

industri semen untuk seluruh wilayah Inonesia Timur. PT. Semen Tonasa Pangkep

menjalankan usahanya dalam berbagai bidang yang meliputi kegiatan produksi,

perdagangan atau distribusi serta kegiatan usaha dan jasa lainnya sebagai sarana

pelengkap atau penunjang.

PT. Semen Tonasa Pangkep menerapkan sistem akuntansi pertanggungjawaban

sebagai alat kontrol perusahaan. Untuk meningkatkan efektivitas anggarannya, maka

PT. Semen Tonasa membuat anggaran menurut pusat pertanggungjawaban, dimana

anggaran tersebut menunjukkan rencana-rencana tersebut yang telah disusun menurut

pusat pertanggungjawaban dan bertanggungjawab untuk melaksanakannya.

Page 20: SKRIPSI PUSAT BIAYA PADA PT. SEMEN TONASA PANGKEP I L H …

5

Namun pada kenyataannya, perusahaan belum sepenuhnya menjalankan sistem

ini sebagai mana mestinya. Hal ini terjadi karena dalam usaha anggaran yang dibuat oleh

pusat pertanggungjawaban, belum memisahkan antara biaya terkendali (controllable

cost) dengan biaya tidak terkendali (uncontrollable cost) secara jelas sehingga sangat

sulit untuk mengukur kinerja setiap pusat pertanggungjawaban.

Kondisi lain adalah tidak adanya penilaian kinerja atas laporan-laporan

pertanggungjawaban yang dibuat oleh manajer pusat pertanggungjawaban. Karena

dengan adanya pendelegasian wewenang dan pembagian tugas kepda manajer setiap

pusat pertanggungjawaban bersedia untuk dinilai prestasinya khususnya berdasarkan

manajement performance.

Betitik tolak dari uraian diatas, terlihat betapa pentingnya peranan dan manfaat

yang bisa dipetik dari penerapan akuntansi pertanggungjawaban sehingga penulis

tertarik untuk meneliti dan menyusun skripsi ini dengan judul: ”Evaluasi Penerapan

Akuntansi Pertanggungjawaban Pusat Biaya Pada PT. Semen Tonasa Pangkep”.

B. Rumusan Masalah

Berdasar latar belakang yang telah dikemukakan, maka rumusan masalah dalam

penelitian adalah:

1. Apakah sistem pelaksanaan atau pengendalian dalam akuntansi

pertanggungjawaban berpengaruh pada pengendalian biaya pada PT. Semen

Tonasa Pangkep.

2. Apakah sistem pelaporan pada akuntansi pertanggungjawaban berpengaruh pada

pengendalian biaya pada PT. Semen Tonasa Pangkep.

Page 21: SKRIPSI PUSAT BIAYA PADA PT. SEMEN TONASA PANGKEP I L H …

6

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini sebagai berikut:

a. Mendapatkan anggaran yang lebih jelas tentang penggunaan sistem pengendalian

biaya dalam pengelolaan anggaran PT. Semen Tonasa pangkep.

b. Mendapatkan suatu gambaran mengenai sistem pelaporan akuntansi

pertanggungjawaban biaya yang diterapkan PT. Semen Tonasa Pangkep.

c. Melakukan analisis terhadap sistem pelaksanaan atau pengendalian biaya dalam

akuntansi pertanggungjawaban pada PT. Semen Tonasa Pangkep.

D. Manfaat Penelitian

Adapun kegunaan penelitian ini sebagai berikut:

a. Hasil penulisan ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi pihak

manajemen dalam mengambil kebijakan dimasa yang akan datang.

b. Sebagai bahan pertimbangan bagi manajemen dalam perencanaan dan

pengendalian biaya operassional perusahaan.

c. Sebagai acuan dan penambahan informasi bagi peneliti lainnya yang akan

membahas masalah serupa yang berkaitan dengan akuntansi

pertanggungjawaban.

Page 22: SKRIPSI PUSAT BIAYA PADA PT. SEMEN TONASA PANGKEP I L H …

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Akuntansi Pertanggungjawaban

1. Pengertian Akuntansi Pertanggungjawaban

Akuntansi pertanggungjawaban didasarkan pada pemikiran bahwa seorang

manajer harus dibebani tanggungjawab atas kinerjanya sendiri dan kinerja bawahannya.

Konsep akuntansi pertanggungjawaban menjadi pedoman departemen akunntansi untuk

mengumpulkan, mengukur dan melaporkan kinerja sesungguhnya, kinerja yang

dihadapkan, dan selisih yang timbul dalam setiap pertanggungjawaban.

Menurut Mulyadi ( 2001 : 218 )

Akuntansi pertanggungjawaban adalah suatau sistem akuntansi yang disusun

sedemikian rupa sehingga pengumpulan dan pelaporan biaya dan pendapan

dilakukan sesuai dengan pusat pertanggungjawaban dalam organisasi, dengan

tujuan agar dapat ditunjuk orang atau kelompok orang yang bertanggung jawab

atas penyimpangan biaya dan pendapatan yang dianggarkan.

Defenisi tersebut mengatakan bahwa akuntansi pertanggungjawaban

memngelompokkan organisasi atas pusat-pusat pertanggungjawaban, sehingga apabila

terjadi penyimpangan atas anggaran, maka pihak manajemen dapat mencari orang yang

bertanggungjawab atas penyimpangan yang terjadi.

Akuntansi pertanggungjawaban bukan hanya untuk menunjukkan terjadi

penyimpangan biaya yang diperlihatkan dalam laporan kinerja manajer, tetapi yang

terutama adalah sebagai manfaat dengan member informasi bagaimana kegiatan yang

menjadi tugas manajer pusat pertanggungjawaban dilakukan. Melalui informasi ini

Page 23: SKRIPSI PUSAT BIAYA PADA PT. SEMEN TONASA PANGKEP I L H …

8

diharapkan akan timbul motivasi bagi manajer untuk bekerja lebih efektif dan efesien

serta dapat melakukan tindakan korektif yang diperlukan agar hasil yang diperoleh

merupakan yang terbaik dengan tidak mengesampingkan tujun perusahaan.

Sementara menurut Hansen dan mowen (2001 : 818 ) “Akuntansi

Pertanggungjawaban adalah sebuah sistem yang disusun untuk mengukur hasil setiap

pusat pertanggungjawaban dan membandingkan hasil-hasil tersebut dengan hasil yang

diharapkan atau yang dianggarkan”.

Dapat disimpulkan bahwa akuntansi pertanggungjawaban merupakan suautu

sistem yang digunakan oleh perusahan untuk mengevaluasi kinerja pusat-pusat

pertanggungjawaban dan memudahkan pengendalian atas hasil dan biaya yang menjadi

tanggungjawab manajer yang bersangkutan.

Menurut Harahap (2001:169) syarat-syarat penerapan akuntansi

pertanggungjawaban yang baik adalah:

a. Memiliki struktur organisasi yang baik. Struktur organisasi yang baik artinya

memiliki batasan terhadap wewenang dan tanggungjawab yang tegas dan jelas

sehingga setiap bagian dengan bagian tidak merasa bingung.

b. Memberikan sistem reward dan punishment berdasarkan standar

pertanggungjawaban yang ditetapkan.

c. Memiliki sistem akuntansi yang sejalan dan disesuaikan dengan pusat

pertanggungjawaban.

d. Anggaran atau budget harus disusun menurut pusat-pusat pertanggungjawaban.

Anggaran harus disusun sesuai dengan tingkat manajemen dalam organisasi yang

diatur dalam sistem pertanggungjawaban.

Page 24: SKRIPSI PUSAT BIAYA PADA PT. SEMEN TONASA PANGKEP I L H …

9

e. Terdapat sistem pelaporan pendapatan dan biaya dari manajer yang sesuai

dengan tanggungjawabnya.

f. Untuk akuntansi pertanggungjawaban biaya, harus terdapat pemisahan antara

biiaya yang dapat dikendalikan (controllable) dengan yang tidak dapat dikendali

(uncontrollable) oleh manajer pusat pertanggungjawaban yang bersangkutan.

g. Harus ada akibat baik berupa penghargaan reward maupun penalties sebagai

akibat prestasinya sesuai dengan ukuran tanggungjawabnya.

Dari keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa penerpan akuntansi

pertanggunjawaban yang baik harus memiliki syarat yang telah ditentukan. Jika salah

satu syarat yang ada tersebut ada yang tidak dipenuhi maka sistem akuntansi

pertanggungjawaban tersebut tidak sempurna, sehingga harus ada perbaikan-perbaikan

untuk menyempurnakannya.

2. Manfaat Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban

Menurut Mulyadi (2001 : 174 ) “Informasi akuntansi pertanggungjawaban yang

berupa informasi masa yang akan datang bermanfaat untuk menyusun anggaran.

Sedangkan informasi akuntansi pertanggungjawaban yang berupa informasi akuntansi

pertanggungjawaban yang berupa informasi masa lalu bermanfaat sebagai penilaian

kinerja manajer pusat pertanggungjawaban dan pemotivasi manajer”.

Akuntansi pertanggungjawaban sangat diperlukan dan bermanfaat bagi

perusahaan besar yang kegiatan usahanya memerlukan pembagian tugas dan

tanggungjakawab.

Adapu manfaat akuntansi pertanggungjawaban menurut soekarno (2002 : 35)

adalah :

Page 25: SKRIPSI PUSAT BIAYA PADA PT. SEMEN TONASA PANGKEP I L H …

10

a. Mutu berbagai keputusan lebih baik, sebab dibuat oleh pimpinan yang berada

ditempat terjadinya isu-isu yang relevan.

b. Berkurangnya beban manajemen puncak sehingga bisa lebih memfokuskan pada

konsep pengendalian manajemen yang lebih strategis.

c. Bagi pimpinan pusat pertanggungjawaban, pendelegasian wewenang dapat

dimanfaatkan untuk pengembangan inovasi dan krestivitasnya.

Dari keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa manfaat informasi akuntansi

pertanggungjawaban adalah sebagai berikut (soekarno, 2002 : 38):

a. Sebagai dasar penyusunan anggaran.

Proses penyusunan anggaran pada dasarnya merupakan proses penetapan peran

(rol setting) dalam usaha pencapaian sasaran perusahaan. Dalam proses

penyusunan anggaran ditetapkan siapa yang akan berperan dalam pelaksanaan

sebagai aktivitas pencapaian sasaran perusahaan dan ditetapkan pula sumber

daya yang disediakan bagi pemegang peran tersebut untuk memungkinkannya

melaksanakan perannya. Sumber daya yang disediakan untuk memungkinkan

manajer berperan dalam usaha pencapaian sasaran perusahaan tersebut diukur

dengan satuan moneter standar yang berupa informasi akuntansi.

b. Penilai kinerja manajer pusat pertanggungjaawaban

Informasi akuntansi pertanggungjawaban merupakan informasi yang penting

dalam proses perencanaan dan pengendalian aktivitas organisasi, karena

informasi tersebut menekankan hubungan antara dengan manajer yang

bertanggungjawab terhadap perencanaan dan realisasinya. Pengendalian dapat

dilakukan dengan cara memberikan peran bagi setiap manajer untuk

Page 26: SKRIPSI PUSAT BIAYA PADA PT. SEMEN TONASA PANGKEP I L H …

11

merencankan pendapatan atau biaya yang menjadi tanggungjawabnya, dan

kemudian menyajikan informasi realisasi pendapatan dan biaya tersebut menurut

manajer yang bertanggungjawab mencerminkan skor (score) yang dibuat oleh

setiap dalam menggunakan berbagai sumber daya untuk melaksanakan peran

manajer tersebut dalam mencapai sasaran perusahaan.

c. Untuk memotivasi manajer

Motivasi adalah proses prakarsa dilakukannya suatu tindakan secara sadar dan

bertujuan. Pemotivasi adalah suatu yang digunkan untuk mendorong timbulnya

prakarsa seseorang untuk melaksanakan tindakan secara sadar dan bertujuan.

Dalam sistem pengharagaan perusahaan, informasi akuntansi merupakan bagian

yang penting, maka informasi akuntansi ini akan berdampak terhadap motivasi

manajer melalui dua jalur berikut ini:

1. Menimbulkan pengaruh langsung terhadap motivasi manajer dengan

mempengaruhi kemungkinan usaha diberi penghargaan. Struktur penghargaan

sebagian didasarkan atas informasi akuntansi, maka akan berkeyakinan bahwa

prestasinya yang diukur dengan informasi akuntansi pertanggungjawaban akan

diberi penghargaan yang sebagian besar didasarkan pada informasi akuntansi.

2. Informasi pertanggungjawaban berdampak terhadap motivasi melalui nilai

penghargaan. Informasi akuntansi pertanggungjawaban digunakan untuk

mengukur prestasi manajer. Jika struktur penghargaan sebagian besar didasarkan

pada informasi akuntasi, manajer akan memperoleh kepuasan.

Wewenang didelegasikan kepada setiap manajer bawah kemudian

mempertanggunjawabkan pelaksanaan wewenang tersebut kepada manajer atasannya.

Tanggungjawab timbul sebagai akibat adanya pendelegasian wewenang yang dilakukan

Page 27: SKRIPSI PUSAT BIAYA PADA PT. SEMEN TONASA PANGKEP I L H …

12

oleh suatu tingkat manajemen yang lebih tinggi ketingkat yang lebih rendah. Manajemen

tingkat lebih rendah berkewajiban mempertanggung jawabkan pelaksanaan tersebut

kepada manajer atasannya.

Wewenang mengalir dari tingkat manajer atas kebawah, sedangkan tanggung

jawab mengalir sebaliknya. Informasi akuntansi yang bersangkutan dengan

mempertanggung jawabkan pelaksanaan wewenang tersebut dengan informasi akuntansi

pertanggungjawaban.

B. Pengendalian Biaya

1. Pengertian Pengendalian Biaya

Pengendalian sebagai salah satu fungsi manajemen bertujuan agar kegiatan yang

dilakukan perusahaan dapat terlaksana sesuai dengan yang diharapkan. Menurut Ulber

(2002 : 47) definisi pengendalian (controlling) adalah: “proses pengukuran pelaksanan

kerja atau kinerja aktual, membandingkan hasil dengan standar organisasi dan tujuan,

dan mengambil tindakan korektif jika dibutuhkan”.

Jadi, pengendalian merupakan fungsi yang dijalankan manajer untuk menjamin

bahwa organisasi dan tindakan-tindakan anggotanya bergerak kearah tujuan yang sudah

ditetapkan. Yang utama dilakukan dalam pengendalian adalah menetapkan standar

kinerja, mengukur kinerja nyata dan membandingkannya dengan standar yang telah

ditentukan. Jika ternya terjadi penyimpangan, maka dilakukan tindakan perbaikan.

Dari pengertian diatas dapat dikatakan bahwa sistem pengendalian terdiri dari

struktur dan proses (Ray H Garrison, 2003 : 97). Struktur merupakan seperangkat

organisasi dan informasi yang memudahkan terjadinya proses pengendlian, sedangkan

proses merupakan seperangkat tindakan yang dilaksanakan oleh manajer atas dasar

informasi yang mereka terima.

Page 28: SKRIPSI PUSAT BIAYA PADA PT. SEMEN TONASA PANGKEP I L H …

13

Alat yang digunakan dalam pengendalian biaya yaitu :

a. Pengendalian dengan menggunakan biaya standar,

b. Pengendalian dengan menggunakan anggaran.

Kedua metode ini merupakan penentuan biaya yang dilakukan dimuka sebelum

suatu kegiatan dilaksanakan. Biaya standar dipakai sebagai alat untuk mengukur dan

menilai prestasi, penelitian gerak dan waktu penentuan standar kuantitas dan kualitas,

penentuan tingkat harga sehingga biaya standar dapat ditentukan dengan teliti,

terpercaya dan disepakati sebagai norma untuk mengukur pelaksanaan.

Sedangkan anggaran merupakan metode pengendalian yang lebih luas karena

tidak hanya difokuskan atas pengendalian biaya saja. Metode pengendalian ini

melahirkan konsep akuntansi pertanggungjawaban sebagai alat pengendalian, anggaran

dibandingkan dengan hasil kegiatan untuk menentukan , meneliti dan menganalisis selisi

yang ditimbulkan serta menentukan tindakan perbaikan yang diperlukan atas kegiatan

didepan.

Menurut supriono (2001 : 131) sistem pengendalian tersebut terdiri atas bidang-

bidang:

a. Pemprograman (Programming)

Pemprograman merupakan proses memilih program yang spesifik untuk

kegiatan-kegatan yang dilkukan organisasi dalam melaksanakan strateginya.

b. Pennganggaran (Budgeting)

Penganggaran merupakan rencana tindakan yang akan dilakukan, biasanya

dinyatakan dalam satuan uang dan satuan tahun.

c. Operasi dan Akuntansi ( Operating and Accounting)

Page 29: SKRIPSI PUSAT BIAYA PADA PT. SEMEN TONASA PANGKEP I L H …

14

Operasi dan akuntansi yaitu dilakukiannya pencatatan mengenai hasil aktual

yang diperoleh selama periode yang bersangkutan. Selanjutnya data mengenai

hasil aktual dilaporkan sedemikian rupa, kemudian dibandingkan dengan rencana

yang dibuat dengan anggran.

d. Laporan dan Analisis (Reporting and Analysis)

Pelaporan dan analisis merupakan penyajian informasi dari setiap manajer yang

bertanggung jawab dan berfungsi untuk mengawasi kegiatan yang telah mereka

lakukan, selanjutnya dianalisis kemudian membandingkan kerja aktual dengan

yang direncanakan, disertai penjelasan mengenai penyimpangan jika ada.

Biaya yang dapat dikendalikan dengan pimpinan bagian, belum tentu dapat

dikendalikan oleh pimpinan sub bagian yang berada dibawanya, tetapi ada juga suatu

jenis biaya yang merupakan biaya yang dapat dikendalikan oleh bagian yang setingkat.

Misalnya pada bagian pembelian bahan dan bagian produksi, seseorang jelas dapat

mempengaruhi jumlah suatu biaya jika dia memiliki wewenang dalam memperoleh dan

menggunakan jasa. Tetapi harus diperhatikan juga bahwa seluruh biaya dapat

dikendalikan dalam jangka panjang. Biaya variabel pada umumnya dapat dikendaikan

dalam jangka pendek dalam suatu periode. Beberapa biaya tetap, seperti gaji mandor,

atau sewa peralatan, dapat dikendalikan oleh manajemen dalam jangka pendek. Tetapi

penyusunan aktiva tetap, hanya dapat dikendalikan dalam jangka pendek dan jangka

panjang.

Jadi apakah suatu biaya dapat atau tidak dapat dikendalikan tergantung dari 2

(dua) hal yairtu:

a. Tingginya tingkat manajemen dari manajer yang bersangkutan,

b. Jangka waktu.

Page 30: SKRIPSI PUSAT BIAYA PADA PT. SEMEN TONASA PANGKEP I L H …

15

Jadi, sudah jelas bahwa seorang manajer yang wewenangnya cukup luas dan

dalam jangka waktu yang cukup panjang, maka semua biaya dapat dikendalikan, dan

biaya yang dapat dikendalikan pada tingkat manajemen yang lebih tinggi, seringkali

tidak dapat dikendalikan pada tingkat manajemen bawah demikian juga sebaliknya. Hal

ini penting untuk diketahui dalam menilai efesiensi seseorang manajer karena

berhubungan dengan biaya-biaya yang termasuk dibawah tanggung jawabnya.

2. Tujuan dan Tujuan Pengendalian Biaya

Adapun tujuan pengendalian yang dilakukan oleh manajemen pada dasarnnya

adalah menjamin bahwa apa yang ditentukan oleh pihak manajemen dapat dilaksanakan,

menghindari terjadinya pemborosan dan sekaligus menjaga asset perusahaan. Untuk itu

diperlukan suatu metode pengendalian yang berdaya guna menjamin tujuan tersebut

dapat terlaksana.

Menurut Garrison dan norren (2000 : 492) pengenalian dengan menggunakan

biaya standar memiliki beberapa manfaat yaitu :

a. Penggunaan biaya standar adalah elemen kunci dalam pendekatan manajemen by

excepsion. Sejauh biya tersebut tetap dalam standar, manajer dapat memusatkan

pada isu ini. Ketika biaya tersebut dibawah standar, maka manajer tersebut siaga

bahwa ada masalah yang memerlukan perhatian. Pendektan ini membantu para

manajer memutuskan pada isu yang penting.

b. Sejauh standar tersebut dipandang masuk akal bagi karyawan, mereka dapat

mempromosikan ekonomi dan efisien. Mereka menyediakan benemark yang

dapat digunakan oleh invidu untuk mengukur kinerja mereka.

Page 31: SKRIPSI PUSAT BIAYA PADA PT. SEMEN TONASA PANGKEP I L H …

16

c. Biaya standar dapat menyederhanakan pembukuan. Selain pencatatan ketiap-tiap

pekerjaan, biaya standar untuk bahan, tenaga kerja, dan overhed pabrik dapat

dibebankan kepekerjaan.

d. Biaya standar cocok dalam sistem terintegrasi akuntansi pertanggungjawaban.

Standar tersebut menekankan berapa biaya yang seharusnya, siapa yang

bertanggung jawab terhadap pertanggungjawaban dan apakah biaya

sesungguhnya terkendali.

Anggaran (budged) adalah rencana yang disusun secara terinci dan sistematis

memperlihatkan bagaimana sumber-smber daya diharapkan akan diperoleh dan dipakai.

Selama periode waktu tertentu anggaran merupakan suatu rencana keuangan yang

dipakai untuk pengelolaan sumber daya perusahaan.

Proses penyusunan anggaran menempatkan para manajer untuk menempatkan

tujuan masa depan yang realistis, sehingga membutuhkan suatu perencanaan yang

formal. Selain proses penyusunan anggaran juga akan meningkatkan koordinasi dan

komunikasi dalam semua kegiatan perusahaan, anggaran juga bermanfaat membantu

para manajer dalam melakukan evaluasi pelaksanaan dalam mencapai tujuan perusahaan

yang telah ditetapkan dengan melakukan perbandingan antara jumalah anggaran dengan

realisasi yang dicapai.

C. Pusat Pertanggungjawaban

1. Pengertian Pusat pertanggungjawaban

Menurut Hansen dan Mowen (2001 : 818) “Pusat pertanggungjawaban merupakan

sebuah segmen bisnis yang manajernya bertanggungjawab atas hasil kegiatan unit

bisnisnya”. Menurut Samryn (2001 : 259) “Pusat pertanggungjawaban merupakan suatu

bagian dalam organisasi yang memiliki kendali atas terjadinya biaya, perolehan

Page 32: SKRIPSI PUSAT BIAYA PADA PT. SEMEN TONASA PANGKEP I L H …

17

pendapatan, atau penggunaan dana investasi”. Berdasarkan defenisi-defenisi tersebut

dapat disimpulkan bahwa pusat pertanggungjawaban merupakan unit organisasi yang

bertanggungjawab atas serangkaian kegiatan tertentu yang menyebabkan terjadinya

biaya, pendapatan atau investasi.

2. Jenis –jenis pusat pertanggungjawaban

a. Pusat Biaya (Cost Center)

Pusat biaya merupakan segmen atau subdivisi dari suatu organisasi dimana

manajernya hanya bertanggungjawab terhadapa segala pengeluaran pada segmen

tersebut. Pusat biaya merupakan pusat pertanggungjawaban yang mengola masukan

(input) yang diukur dalam nilai uang namun output tidak diukur dengan cara yang sama.

Berdasarkan hubungan masukan dan keluaran, pusat biaya dapat dibagi atas pusat biaya

tehnik (engineered cost center) dan pusat biaya kebijakan (discreationery cost center).

Pusat biaya tehnik adalah pusat biaya yang sebagian besar biayanya dapat

ditentukan dengan pasti karena biaya tersebut berhubungan erat dengan volume kegiatan

pusat biaya tersebut. Salah satu contoh pusat biaya tehnik adalah departemen produksi

dan departemen pengiriman. Jika keluaran dinaikkan jumlahnya akan menyebabkan

bertambahnya jumlah masukan (biaya produksi) departemen tersebut. Prestasi manajer

pusat biaya teknik diukur berdasarkan kemampuan mempertahankan efesiensi kerja.

Pusat biaya kebijakan adalah pusat biaya yang sebagian besar biayanya tidak

mempunyai hubungan yang erat dengan volume kegiatan pusat biaya tersebut. Jumlah

biaya yang “tepat” untuk kegiatan pusat biaya kebijakan ditentukan berdasarkan

kebijakan manajemen. Salah satu contoh dari pusat biaya ini adalah departemen

akuntansi, personalia dan bagian penelitian pengembangan. Tujuan dari pusat biaya

kebijakan bukanlah untuk meminimumkan jumlah pengeluaran, tetapi untuk

Page 33: SKRIPSI PUSAT BIAYA PADA PT. SEMEN TONASA PANGKEP I L H …

18

mengusahan bagaimana menggunakan dana yang dianggarkan dengan cara yang

seefektif mungkin. Itulah sebabnya pusat biaya ini tidak dapat diukur prestasi

manajernya dari sudut efisiensi.

b. Pusat Pendapatan (Revenue Center)

Pusat pendapatan yaitu suatu pusat pertanggungjawaban dimana manajernya

hanya bertanggungjawab untuk penjualan dan perolehan pendapatan. Prestasi manajer

pusat pertanggungjawaban diukur berdasarkan jumlah penjualan atau pendapatan yang

dicapai dibandingkan dengan penjualan yang dianggarkan, dan biaya pemasaran aktual

dibandingkan dengan biaya pemasaran yang dianggarkan.

c. Pusat Laba (Profit Center)

Pusat laba adalah pusat pertanggungjawaban dalam suatu organisasi yang kinerja

manajernya dinilai atas dasar selisi pendapan dengan biaya dalam pusat

pertanggungjawaban tersebut. Adapun yang menjadi perhatian dalam pusat

pertanggungjawaban ini adala besar laba yang diperoleh, yaitu dengan membandingkan

biaya sebagai input dengan pendapatan sebagai output.

Cintoh: unit bisnis sebagai pusat laba biasanya ditetapkan pada perusahaan yang

menghasilkan lebih dari satu macam produk atau jasa. Dalam hal ini menejer divisi

bertanggungjawab untuk mengendalikan atas pengembangan produk, proses produksi,

dan strategi pemasaran. Para manajer tersebut berperan untuk mempengaruhi

pendapatan dan beban sedemikian rupa sehingga dapat dianggap bertanggungjawab atas

“laba besih”.

d. Pusat Investasi (Invesment Center)

Pusat investasi adalah suatu pusat pertanggung jawaban dalam suatu organisasi

yang kinerjanya dinilai atas dasar pendapatan, biaya dan sekaligus investasi (aktiva dan

Page 34: SKRIPSI PUSAT BIAYA PADA PT. SEMEN TONASA PANGKEP I L H …

19

modal) pada pusat pertanggungjawaban tersebut. Prestasi pusat investasi diukur dengan

menghubungkan laba yang diperoleh pusat pertanggungjawaban tersebut dengan

investasi yang bersangkutan. Adapu ukuran prestasi yang sering dipakai pada pusat

investasi ini adalah Returen On Invesment (ROI) yang dihitung dengan rumus:

=3. Hubungan Struktur Organisasi dengan Pusat Pertanggung jawaban

Dibawa ini akan ditunjukkan 2 (dua) tipe struktur organisasi yang berkaitan

dengan pusat-pusat pertanggungjawaban, yaitu tipe organisasi fungsional dan tipe

organisasi divisional (unit bisnis).

a. Organisasi Fungsional

Organisasi fungsional merupakan bentuk organisasi yang biasanya dipakai oleh

perusahaan besar yang ditandai dengan adanya jumlah karyawan yang besar, spesialisasi

kerja tinggi, wilayah kerja luas serta komando yang tidak lagi berada pada satu tangan

pimpinan saja. Dalam organisasi fungsional, sasaran struktur pembagian organisasi

didasarkan atas fungsi yaitu: fungsi produksi, fungsi penjualan (pemasaran), dan fungsi

administrasi.

1. Fungsi Produksi. Fungsi ini bertugas memproduksi barang-barang untuk dijual,

dengan demikian biaya-biaya yang diperlukan tidak musnah begitu saja, namun

berali menjadi hasil produksi. Oleh karena itu, fungsi ini disebut sebagai pusat

biaya (Coct Center).

2. Fungsi penjualan (Pemasaran). Fungsi ini hanya bertugas menjual hasil produksi

saja agar hasil produksi menjadi uang yang berpedoman pada harga dari manjer

perusahaan. Fungsi ini disebut sebagai pusat pendapatan (revenue center).

Page 35: SKRIPSI PUSAT BIAYA PADA PT. SEMEN TONASA PANGKEP I L H …

20

3. Fungsi Adminiistrasi. Fungsi ini merupakan kegiatan sekelompok yang dipimpin

secara efektif dan efesien, mmenggunakan sarana yang dibutuhkan untuk

mencapai tujuan yang diinginkan melalui manjemen. Fungsi ini disebut sebagai

pusat biaya (cost center).

Jika perusahaan berdiri sendiri (single business unit) dimana manaajer

perusahaan berwenang penuh mengambil keputusan investasi, maka manajer perusahaan

sebagai pusat investasi (investment center).

Pusat Investasi

.

Biaya Pusat

Pusat Pendapatan

Ganbar 2.1. Oraganisasi Fungsional, sumber R.A Supriyono (2001 : 16)

b. Organisasion Divisional

Dalam organisasi divisional, pembagian organisasi didasarkan pada divisi-divisi.

Dalam gambar dibawah ini, dapat dilihat bahwa manajer perusahaan bertanggungjawab

atas perusahan secara kesluruhan. Manajer perusahaan berwenang penuh mengambil

keputusan investasi.

Pengukuran hasil kerjanya adalah berdasarkan biaya masing-masing divisi.

Masing-masing divisi mempunyai segmen produk, daerah, dan jenis usaha. Pada setiap

divisi ini ditemui adanya fungsi penjualan yang mempunyai pusat pendapatan dan fungsi

pembelian, produksi, dan administrasi yang merupakan pusat biaya. Dari gambar

Direktur

Fungsi AdministrasiFungsi PemasaranFungsi Produksi

Page 36: SKRIPSI PUSAT BIAYA PADA PT. SEMEN TONASA PANGKEP I L H …

21

dibawa ini, dapat dilihat bahwa pusat pertanggungjawaban yang tersebar adalah pusat

investasi, setelah itu pusat laba, selanjutnya pusat pendapatan, dan yang terakhir adalah

pusat biaya.

4. Biaya yang Terkendal dan yang tidak Terkendali

Pemisahan biaya menjadi terkendali dan tidak terkendali bagi seseorang sejak

penetapan anggaran adalah sangat penting agar tidak terjadi tanggung jawabab ganda

terhadap biaya tertentu dan agar setiap pimpinan pusat biaya dapat mengetahui dengan

jelas batas-batas tanggung jawabnya. Biaya yang terjadi dalam suatu pusat

pertanggungjawaban dapat diklarifikasikan sebagai biaya langdung dan tidak langsung.

Mmenurut Hariadi (2002 : 280) “biaya tidak langsung adalah biaya-biaya dari pusat

pertanggungjawaban lain dank arena itu tidak dapat dikendalai”. Seluruh biaya

terkendali adalah biaya langsung, namun tidak seluruh biaya langsung merupakan biaya

terkendali. Contoh: biaya bahan baku merupakan biaya terkendali manajer produksi,

tetapi dalam situasi tertentu biya tersebut dapat diluar pengaruh manajer produksi. Jadi

menentukan biaya terkendali atau tidak, memerlukan pemeriksaan yang hati-hati untuk

memasyikannya. Selain itu, banyak manajer cenderung membantah bahwa suatu biaya

merupakan biaya terkendali bagi dirinya, sekedar untuk menghindari tanggung jawab

jika terjadi sesuatu.

Menurut Mulyadi (2001 : 169) suatu biaya yang tidak terkendali dapat dirubah

menjadi biaya yang terkenali, melalui 2 (dua) cara berikut:

a. Dengan merubah dasar pembebanan dari alokasi kepembebanan langsung. Biaya

yang dialokasikan kepada suatu pusat pertanggungjawaban dengan dasar yang

sembarangan, tidak dapat dimintakan pertanggung jawaban kepada manajer yang

bersangkutan sehingga biaya tersebut merupakan biaya yang tiak terkendali

Page 37: SKRIPSI PUSAT BIAYA PADA PT. SEMEN TONASA PANGKEP I L H …

22

baginya. Untuk mengubahnya menjadi biya yang terkendali, biaya tersebut

harus dibebankan sedemikian rupa kepada pusat pertanggungjawaban tertentu

sehingga dapat dipengaruhi secara signifikan oleh manajer yang bersangkutan.

b. Dengan mengubah letak tanggung jawab pengembalian keputusan. Yaitu dengan

mmendelegasikan wewenang untuk pengembilan keputusan dari manajemen

puncak kepada manajer pusat pertanggungjawaban sehingga manajer tersebut,

yang tadinya tidak berwenang untuk mempengaruhi biaya tertentu, kini dapat

mempengaruhi biaya tersebut secara signifikan.

D. Anggaran Biaya

a. Defenisi, Manfaat dan Jenis Anggaran

Defenisi anggaran menurut Hansen dan Mowen (2001 : 714) anggaran adalah

“bentuk kuantitaf dalam mencapai tujuan dan tindakan yang akan dilakukan oleh

pperusahaan yang dinyatakan dalam istilah fisik atau keuangan”. Kegiatan penyusunan

suatu anggaran dinamakan penganggaran, sedangkan penggunaan anggaran sebagai alat

pengendalian kegiatan suatu organisasi dinamakan budgetary control atau pengendalian

anggaran.

Menurut Soekarno (2002 : 174) manfaat anggaran adalah:

a. Manajemen dapat menetapkan antisipasi kinerja mana yang terbaik berdasarkan

berbagai alternatif perencanaan sebelum pelaksanaannya.

b. Akurasi dalam penyusunan anggaran sangat dibuutuhkan dan pengkajian sangat

bermanfaat bagi manajemen kendati anggaran bersangkutan belum dijalankan

secara sempurna.

Page 38: SKRIPSI PUSAT BIAYA PADA PT. SEMEN TONASA PANGKEP I L H …

23

c. Manajemen biasa mencermati tinggi rendahnya prestasi yang dihasilkan,

mengingat bahwa operasi yang berdasar anggaran mengacu pada standar kinerja

(standar of performance).

d. Penganggaran meminta adanya organisasi yang lebih baik sehingga manajemen

mengerti kewenangan (authority) dan tanggungjawabnya (reposibility).

Implikasinya, bila terjadi sesuatu yang tidak sesuai rencana, manajemen biasa

menunjuk (pint-point) pimpinan unit kerja mana yang harus bertanggungjawab.

Anggaran biaya teknik yang keluarannya dapat diukur, anggran ini dapat disusun

dengan menempuh cara-cara berikut:

a. Penyusunan anggaran dimulai dari penentuan besarnya keluaran yang akan

dihasilakan oleh pusat biaya teknik yang bersangkutan dalm jangka waktu dan

mutu tertentu.

b. Atas dasar volume tugas yang akan dilaksanakan, selanjutnya manjer pusat

kebijakan menyusun anggaran biaya untuk melaksanakan tugas-tugas tersebut.

Contoh anggaran biaya kebijakan adalah anggaran biaya departemen keuangan,

anggaran biaya departemen personalia, departemen pemasaran, dan departemen

administrasi dan umum.

b. Penyusunan Anggaran untuk Pusat Biaya

Untuk menyusun anggaran perusahaan dapat menggunakan berbagai metode

yang lazim digunakan. Pilihan metode ini sangat tergantung pada kondisi dan keingina

manajemen perusahaan yang bersangkutan. Proses penyusunan anggaran adalah tahap

kegiatan yang akan dilakukan dalam penyusunan anggaran sehingga tersusun dan

menjadi pegangan manajemen dalam kegiatan operasioanalanya.

Page 39: SKRIPSI PUSAT BIAYA PADA PT. SEMEN TONASA PANGKEP I L H …

24

Dalam penyusunan anggaran, sebaiknya melibatkan banyak pihak untuk

berpartisipasi sebanyak mungkin. Menurut Hariadi (2002 : 243) “Penyusunan anggaran

yang memungkinkan bawahan untuk ikut bekerja sama menentukan rencana adalah

partisipatif budgeting”. Adanya partisipasi mendorong setiap manajer untuk

meningkatkan prestasinya dan bekerja lebih keras karena mereka menanggap bahwa

target organisasi adalah merupakan target pribadinya juga. Disamping itu dengan adanya

partisipasi, penyusunan anggaran akan lebih sempurna karena seringkali bawahan lebih

mengerti kondisi yang ada dilapangan sehingga partisipasi akan dapta memperbaiki

prosses pengendalian menyeluruh.

E. Penilaian Kinerja Pusat Biaya

Pusat biaya adalah suatu pusat pertanggungjawaban dimana manajernya hanya

bertanggungjawab untuk biaya-biaya.

Kinerjanya dinilai dengan membandingkan biaya actual dengan anggaran kinerja

yang menunjukkan besarnya biaya yang diperkenankan pada volume aktivitas

aktualanya. Setiap penyimpangan (variance) antra selisih dan anggaran biaya menjadi

focus utama dalam penilaian manajemen.

Pengukuran kinerja manajemen menekankan pada penilaian seberapa baik

manjer suatu pusat pertanggungjawaban bekerja. Pada pusat biaya pengukuran prestasi

manajer pada pusat biaya teknik sangat berbeda dengan pengukuran prestasi manajer

pusat biaya kebijakan.

Efisiensi pusat biaya teknik dinilai berdasarkan perbandingan antara masukan

dan keluaran pusat pertanggungjawaban tersebut. kriteria efisiensi dalam hal ini adalah

sebagai berikut:

a. Dengan memasukkan yang sama, dihasilkan keluaran yang lebih besar.

Page 40: SKRIPSI PUSAT BIAYA PADA PT. SEMEN TONASA PANGKEP I L H …

25

b. Dengan memasukan yang lebih kecil, dihasilkan keluaran yang sama.

Pengukuran efisiensi pusat biaya teknik umumnya dilakukan dengan cara

membandingkan antara biaya standar dengan biaya yang sesungguhnya pada pusat

biaya teknik tersebut selish yang timbul dianalisis, jika biaya sesungguhnya lebih kecil

pada biaya standar maka pusat biaya teknik dinilai efidiensi. Sbaliknya jika biaya

sesungguhnya lebih besar dari pada biaya standar maka pusat biaya teknik dinilai tidak

efisien.

Pengukuran pusat biaya kebijakan berkitan dengan efektifitas dan efisiensi, Roert

N Antony (2002 : 114) mengatakan “efisiensi dan efektivitas berkaita satu sama lain,

setiap pusat pertanggung jawaban harus efektif dan efisien, dimana perusahaan harus

mencapai tujuannya dengan cara yang optimum. Biay kebijakan sulit diukur

efisiensinya, dimana semakin besar biaya yang digunakan maka keluaran yang

dihasilkan akan semakin besar, akan tetapi biaya efektivitas dapat diukur efektivitasnya,

walaupun sulit dilakukan efektivitasnya kadang-kadang dinyatakan dalam standar

kualitatif.

Penilaian kenerja dilakukan dalam suatu perusahaan mutlak harus dilakukan,

karena penilaian kinerja merupakan ukuran bagi direktur dan manjer dalam melaksankan

wewenang yang dilimpahkan kepadanya.

Penilaian kinerja dilkukan untuk menekankan prilaku karyawan yang bisa

merugikan perusahaan dan untuk memotivasi semangat kerja setiap individu, juga

menetapkan standar kerja bagi seluruh individu yang ada dalam perusahaan.

Menurut mulyadi (2001 : 415) “penilaian kinerja adalah penentuan secara

periodic efektivitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi, dan karyawannya

berdasarkan sasaran, standard an criteria yang telah diterapkan sebeumnya”.

Page 41: SKRIPSI PUSAT BIAYA PADA PT. SEMEN TONASA PANGKEP I L H …

26

Dalam akuntansi pertanggungjawaban, pengukuran kinerja hendaknya dikatkan

dengan pusat-pusat pertanggungjawaban yang ada dalam perusahaan. Pengukuran

kinerja pada bagian produksi hendaknya dikaitkan dengan pusat pertanggungjawaban

biaya megingat bagian produksi itu sendiri merupakan pusat biaya (cost center).

Samryn (2001 : 262) mengemukakan bahwa ukuran kinerja yang baik bersifat

oknfrehensif dan meliputi ukuran-ukuran financial dan non financial.

1. Ukuran-ukuran yang dimaksud disini adalah:

2. Relevan dengan sasaran/target perusahaan

3. Dapat dipengaruhi oleh tindakan para manajer.

4. Objektivitasnya dapat dipertanggungjawabkan

5. Dapat dimengerti oleh para manajer

6. Mencakup aspek penting dari kinerja tanpa menimbulkan konflik dengan pihak

lain.

7. Dapat digunakan secara regular dan berkelanjutan

8. Memperhatikan keseimbangan jangka pendek dan jangka panjang

Dalam penilaian kinerja atau prestasi suatu pusat pertanggung jawaban selalu

digunakan 2 (dua) criteria yakni efisiensi dan efektivitas. Menurut Hammer (1993 : 470)

“system pelaporan dan akuntansi pertanggunjawaban yang efektif harus memisahkan

biaya terkendali dan biaya tidak terkendali”. Laporan pada manajer yang

bertanggungjawab hendaknya memisahkan biaya berdasarkan aktivitas dan menekankan

pada biaya terkendali agar manajer dapat mengidentivikasi secara cepat aktivitas mana

yang harus diperhatikan.

Sedangkan mmenurut Horngren (1997 : 325) “Efisiensi kerja dalam system

akuntansi pertanggungjawaban terletak pada penyimpangan efisiensi (efisiensy

Page 42: SKRIPSI PUSAT BIAYA PADA PT. SEMEN TONASA PANGKEP I L H …

27

variance) yaitu harga standar bagi sumber produksi tertentu, dikaliakan dengan selisi

antara jumlah input standar yang disediakan bagi sejumlah output yang dicapai”.

Efisiensi suatu pusat biaya merupakan kemampuannya menggunakan biaya

(masukan) yang lebih kecil untuk menghasilakan keluaran dalam jumlah yang sama atau

kemampuan menggunakan biaya (masukan) yang lebih besar. Sedangkan efektivitas

suatu pusat biaya oleh besarnya konstruksi keluaran yang dihasilkan oleh pencapaian

tujuan peruasahan secara keseluruhan.

Kelemahan utama dalam pengukuran prestasi adalah penggunaan ukuran tunggal

yang menekankan hanya pada satu tujuan organisasi dan penggunaan ukuran yangtidak

mampu menngintreorestasikan atau gagal merefleksikan tujuan organisasi. Penggunaan

laba sebagai salah satu ukran terbukti banyak menimbulkan akibat yang kurang baik.

Selain itu penilaian kinerja dapat juga dilakukan dengan metode balance

scorecard, yaitu penilaian kinerja dengan melihat unit-unit bisnis strategi dengan

menggunakan penilaian (skor) yang telah ditentukan sebelumnya. Penillaian kinerja

mencakup penilaian karyawan baik kinerjanya, motivasi, atau keahliannya. Penilaian

kinerja keseluruhan perusahaan juga dapat dilakukan dengan metode-metode tertentu

dilakukan pihak manajemen yang telah disesuaikan dengan kondisi perusahaan tersebut.

F. Sistem Pelaporan Biaya Pusat Pertanggungjawan Biaya

Sebelum mendesain sistem pelaporan pertanggungjawaban, yang perlu

diperhatikan adalah pembentukan garis wewenang dan tanggungjawab yang jelas, maka

sistem pelaporan pertanggungjawaban pelaksanaan akan dapat menghasilkan suatu

laporan yang dapat dipergunakan oleh manajemen untuk menngawasi jalannya kegiatan

sekaligus mengammbil tindakan perbaikan bila terjadi penyimpangan.

Page 43: SKRIPSI PUSAT BIAYA PADA PT. SEMEN TONASA PANGKEP I L H …

28

Laporan pertanggungjawaban pusat biaya yang disusun oleh perusahaan pada

umumnya membandingkan anggaran dengan realisasinya. Cara penyajian laporan

tergantung kepada pengaruh terhadap operasi perusahan dan besar kecilnya

penyimpangan serta suatu keadaan yang sangat berpengaruh terhadap operasi

perusahaan dan jumlahnya cukup material.

Menurut Mulyadi (2002 : 195), bagian akuntannsi biaya setiap bulannya

membuata laporan pertanggungjawaban untuk tiap-tiap pusat biaya. Setiap awal bulan

dibuat rekapitulasi biaya atas dasar total biaya bulan lalu, yang tercantum dalam kartu

biaya. Atas dasar rekapitulasi biaya disajikan laporan pertanggunjawaban biaya. Isi dari

laporan pertanggungjawaban disesuaikan dengan tingkatan mmanajemen yang akan

menerimanya. Untuk tingkatan manajemen yang terendah disajikan jenis biaya,

sedangkan untuk tiap manajemen diatasnya disajikan total biaya tiap pusat biaya yang

dibawanya ditamba dengan biaya-biaya yang dikenndalikan dan terjadi dipusat biayanya

sendiri.

G. Kerangka Pikir

Alur pikir yang disusun berdasarkan sistematika, analisis dan alat analisis yang

digunakan dalam pemecahan masalah, sehingga PT. Semen Tonasa Pangkep yang

bergerak dalam bidang produksi semen dalam melaksanakan akuntansi

pertanggungjawaban yang dilakukan oleh perusahaan, maka yang menjadi masalah bagi

perusahaan adalah bagaimana aplikasi dan efektivitas akuntansi pertanggungjawaban

biaya pada PT. Semen Tonasa Pangkep.

Page 44: SKRIPSI PUSAT BIAYA PADA PT. SEMEN TONASA PANGKEP I L H …

29

Dalam kaitannya dengan uraian tersebut diatas, maka dapat disajikan kerangka

pikir dalam penelitian ini yang dapat dilihat pada gambar sebagai berikut:

Kerangka Pikir Penelitian

Gambar 2.2

Dari gambar diatas, dapat disimpulkan bahwa apabila penerapan akuntansi

pertanggungjawaban telah diterapkan dengan baik, maka pengendalian biaya akan baik

pula. Begitu juga sebaliknya, apabila penerapan akuntansi tidak berjalan dengan baik,

maka pengendalian biaya pun tidak dapat terlaksana dengan baik.

PT. Semen Tonasa

Favorable Unfavorable

Hasil

Pusat Biaya

Page 45: SKRIPSI PUSAT BIAYA PADA PT. SEMEN TONASA PANGKEP I L H …

30

H. Hipotesis

Berdasarkan sistem pelaksanaan atau pengendalian dalam akuntansi

pertanggungjawaban berpengaruh pada pengendalian biaya pada PT. Semen Tonasa

Pangkep, kemudian sistem pelaporan akuntansi pertanggungjawaban berpengaruh pada

pengendalian biaya pada PT. semen Tonasa Pangkep.

Page 46: SKRIPSI PUSAT BIAYA PADA PT. SEMEN TONASA PANGKEP I L H …

31

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Daerah Penelitian

Adapun yang menjadi lokasi penelitian untuk memperoleh data dalam penulisan

skiripsi ini adalah PT.Semen Tonasa Pankep yang berkantor dijalan galangan kapal No.

13 Pangkep.

B. Metode Pengumpulan Data

Adapun metode yang dipakai untuk mengumpulkan data adalah sebagai berikut:

a. Penelitian lapanga (field research), yaitu penelitian yang dilakukan secara

langsung, berupa opsevasi (pengamatan langsung) dan wawancara dengan

pihak-pihak yang berwenamg dalam perusahaan untuk mendapatkan data yang

diperlukan berkaitan dengan penulisan ini.

b. Penelitian kepustakaan (library research), yaitu penelitian yang dilakukan

dengan caara membaca dan mengkaji literature-literatur, berupa buku-buku dan

sumber bacaan lainnya yang berkaitan dengan masalah yang dibahas dalam

penulisan ini sehingga diperoleh dasar teoritis yang digunakan sebagai kerangka

dasar dalam penulisan.

C. Populasi dan Sampel

Menurut sugiono (2009 : 80), “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri

atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”. Populasi

dalam penelitian ini adalah seluruh satuan kerja PT. Semen Tonasa Pangkep yang

Page 47: SKRIPSI PUSAT BIAYA PADA PT. SEMEN TONASA PANGKEP I L H …

32

berjumlah 1060 orang. Sampel yang digunakan sampel yang digunaakan dalam

penelitian ini sebanyak 80 orang. Hal ini berarti tidak semua anggota populasi dijadikan

sebagai sampel. Metode pemilihan sampel menggunakan Probability Sampling karena

semua anggota sampel dapat dijadikan sampel dan secara acak tanpa memperhatikan

strata yang ada dalam populasi itu.

D. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penulisan ini sebagai berikut:

a. Data kuantitatif, yaitu data yang berupa angka-angka, seperti anggaran per

bagian atau fungsi dan realisasinya, biaya yang terjadi dalam kurun waktu

tertentu, dan data-data lain yang dibutuhkan dalam penulisan ini.

b. Data kualitatif, yaitu data yang berupa keterangan atau penjelasan dari pihak

yang berwenang seperti keputusan direksi, sejarah singkat perusahaan, struktur

organisasi dan pendeskripsian tugas-tugasnya dan data-data lain yang relevan

degan objek penulisan.

2. Sumber Data

Sedangkan sumber data yang digunakan sebagai berikut:

a. Data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari perusahaan dengan

mengadakan wawancara langsung dengan staf perusahaan yang berkompeten

berkaitan dengan maslah dalam penulisan ini.

b. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh sudah merupakan data olahan dari

perusahaan yang bersangkutan, seperti laporan-laporan biaya setiap bagian.

Page 48: SKRIPSI PUSAT BIAYA PADA PT. SEMEN TONASA PANGKEP I L H …

33

E. Metode Analisis

Metode analisis yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode analisis

deskriptif, yaitu dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Adanya suatu struktur dan bagan organisasi yang memberikan gambaran

pembagian tugas dan tanggungjawab setiap bagian atau fungsi secara jelas.

b. Mengklasifikasikan biaya kedalam biaya terkendali dan biaya tidak terkendali.

c. Membandingkan antara anggaran biaya yang telah disusun dengan realisasinya.

d. Menganalisa selisih (variance) yang terjadi antara anggaran dengan realisasinya

serta faktor-faktor terjadinya varians.

Page 49: SKRIPSI PUSAT BIAYA PADA PT. SEMEN TONASA PANGKEP I L H …

34

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah berdirinya PT. Semen Tonasa Pangkep

Awal didirikannya PT. Semen Tonasa (persero) berdasarkan surat keterangan

PMR No. 11/MPRS/1960, tentang pola proyek bidang produksi golongan A1 1953

No.54 telah tercantum rencana pendirian pabrik semen di Sulawesi Selatan.

Pendirian pabrik semen tersebut bertujuan untuk mensublai semen dikawasan

Indonesia Timur, khususnya di Sulaweai Selatan. Pada awal bulan November 1960

pendirian pabrik semen tersebut mulai dibangun, yang mana berlokasi ditingkat II

Pangkep, kecamatan balocci, kelurahan Majennang yang jaraknya 54 km sebelalah utara

kota Makassar, yang kemudian disebut pabrik semen tonasa 1.

1. Pabrik semen tonasa I

Pabrik semen tonasa I berlokasi dikelurahan majennang, kecamatan bolacci

kabupaten pangkep propisi Sulawesi selatan didirikan berdasarkan ketetapan majelis

permusyawaratan rakyat sementara RI No.II/MPRS/1960 tanggal 5 Desembar 1960.

Pada tanggal 13 Juni 1960 diadakan survey bahan baku yang dilakukan oleh tim

technoexpotr cekoslawakia dibantu oleh lembaga geologi Bandung pada tanggal 8

Agustus 1960 hingga dengan tanggal 5 Mei 1961. Sedangkan analisa bahan baku

dilakukan oleh balai penelitian kimia Makassar. Pabrik semen tonasa I didirikan diatas

tanah seluas 639,7 hektar dengan luas bangunan 55.1852 dan beoperasi dengan proses

basah dengan kapasitas terpanas 120.000 ton semen per tahun. Pembangunan pabrik ini

merupakan kerjasama pemerintah Indonesia dengan pemerintah Cekoslawakia yang

Page 50: SKRIPSI PUSAT BIAYA PADA PT. SEMEN TONASA PANGKEP I L H …

35

dimulai sejak tahun 1960-1968, yang diresmikan pengoprasiannya oleh menteri

perindustrian pada tanggal 2 November 1968.

Berdasarkan peraturan pemerintah RI No.54 tahun 1971, tanggal 8 September

1971, pabrik semen tonasa I yang berstatus proyek ditetapkan sebagai BUMN yang

berbentuk perusahaan umum (PERUM) kemudian dengan peraturan pemerintah No.1

tahun 1975 tanggal 9 Januari 1975, bentuk PERUM tersebut diubah menjadi perusahaan

perseorangan (PERSERO).

Atas pertimbangan ekonomi, berkembangnya pabrik semen tonasa I yang

beroperasi dengan proses basah dan bannyak menggunakan bahan bakar minyak

hharganya terus melonjak, maka dengan persetujuan Dekom, pabrik semen tonasa I

dihentikan pengobrasiannya mulai bulan November 1984.

2. Pabrik semen tonasa II

Dalam perkembangan selanjutnya didirikan pabrik tonasa II pada tahun 1976

berdasarkan persetujuan BAPPNAS No. 023/XC-LC/B.V/76 dan No. 2854/D>!/IX/76

tanggal 2 September 1976.

Pembangunan pabrik semen tonasa II ini merupakan hasil kerja sama pemerintah

Indonesia dengan pemerintah Kanada. Pabrik semen tonasa II ini menggunkan proses

kering dengan kasitas terpasang 510.000 ton semen per tahun, dan pada akhir tahun

1991 selesai direnovasi dengan menggunakan tenaga dan dana sendiri, sehingga

kapasitas produksinya meningkat menjadi 590.000 ton per tahun.

Pabrik ini terletak didesa biring ere, kecamatan bungoro kabupaten pangkep,

dengan jarak 23 km dari pabrik semen tonasa I. dan diresmikan penggunaannya oleh

bapak presiden Soehahrto tanggal 28 Februari 1980.

Page 51: SKRIPSI PUSAT BIAYA PADA PT. SEMEN TONASA PANGKEP I L H …

36

3. Pabrik semen tonasa III

Dengan meningkatnya kebutuhan semen maka didirikan pabrik semen tonasa III

yang lokasinya berdekatan dengan letak pabrik semen tonasa II, berdasarkan persetujuan

BPPENAS No. 32/XC-LC/B.V/1981 dan No. 2177/WK/10/1981 tanggal 30 Oktober

1981.

Pembangunan pabrik semen tonasa III dilaksanakan atas kerja sama pemerintah

Indonesia dengan pemerintah Jerman Barat, yang selesai pada akhir tahun1984, dan

diresmikan pada tanggal 3 April 1985 oleh bapak persiden Soeharto bersama-sama

dengan perdana Menteri Singapura Lee Kwan Yew. Besarnya biaya investasi untuk

pabrik ini adalah Rp 98.807.000.000,- untuk bahan bakar semen tonasa II dan III sejak

tahun 1987 sudah diganti menjadi bahan bakar batubara.

4. Pabrik semen tonasa IV

Untuk memenuhi permintaan semen yang semakin meningkat, baik dalam negeri

maupun untuk ekspor, maka dibangunlah pabrik semen tonasa IV, yang berlokasi

ditempat yang sama dengan pabrik semen tonasa II dan III.

Pabrik semen tonasa IV yang diresmikan penggunaannya oleh bapak persiden

Soeharto pada tanggal 10 September 1996 dengan kapasitas terpasang 2.300.000 semen

per tahun, selain itu pabrik semen tonasa juga dilengkapi dengan pasilitas pembuatan

semen, baik dalam mentuk curah (buik) maupun dalam bentuk kantong (zak), serta

sarana pengantongan (packing plant) yang kini tersebar dibeberapa propinsi, anra lain:

a. packing plant Makassar

b. packing plant Bitung, Sulawesi Utara

c. packing plant Celukan Bawan, Bali

d. packing plant samarinda, Kalimant Timur

Page 52: SKRIPSI PUSAT BIAYA PADA PT. SEMEN TONASA PANGKEP I L H …

37

e. packing plant Banjarmasin, Kalimantan Selatan

f. packing plant Ambon, Maluku Tengah

g. packing plant Palu, Sulawesi Tengah

5. Status perusahaan

Pada awal didirikannya pabrik semen tonasa I, dalam masa konstruksi,

perusahaan masih berstatus dibawah naungan departemen perindustrian dasar dan

pertambangan. Dengan selesainya proyek pembangunan pabrik semen tonasa I, pada

tanggal 2 November 1968, status perusahaan menjadi Status pabrik, sampai dengan

tahun 1971. Pabrik semen tonasa ditetapkan mmenjadi BUMN yang berbentuk

perusahaan umum (perum) berdasarkan PP. Nop. 54 tahun 1971 september 9171.

Pada tahun 1975, perusahan meningkat menjadi perusahaan perseroan

(persreon), berdasarkan PP. No. 1 tahun 1971 tanggal 9 Januari 1975, status persero ini

berlangsung sampai sekarang.

B. Proses Produksi

Pada dasarnya proses pembuatan semen terdiri dari proses penggilingan

campuran bahan baku batu kapur, tanah liat dan pasir silica menjadi bubuk yang disebut

Raw Milk. Kemudian Raw Milk dibakar menjadi butir-butir klinker yang selanjutnya

dicampur dengan Gypsum dan digiling sehingga menjadi semen.

Tahapan proses pembuatan semen adalah sebagai berikut:

a. Penambangan dan pemecah batu kapur

b. Penambangan dan pemecah tanah liat

c. Penggilingan campuran bahan baku

d. Pembakaran dan pendinginan

e. Penggilingan semen

Page 53: SKRIPSI PUSAT BIAYA PADA PT. SEMEN TONASA PANGKEP I L H …

38

f. Pengantongan semen

Adapun jenis-jenis semen yang diproduksi PT. Semen Tonasa Pangkep adalah

sebagai berikut:

1. Semen Portland Tipe I

Semen ini disebut juga semen Portland biasa (SPB) atau ordinary Portland

semen sulfat dan panas hidrasi, seperti bendungan dan bangunan yang bersifat

asam.

2. Semen Portland Tipe II

Semen jenis ini adalah semen dengan ketahanan terhadap sulfat lebih baik dan

panas hidrasinya lebih renda disbanding dengan tipe I.

3. Semen Portland Tipe III

Semen ini merupakan jenis semen dengan ketahanan sulfatnya lebih baik lagi

disbanding dengan tipe II, digunakan pada bangunan dilaut, rawa atau daerah

berair lainnya.

4. Super Masonry Semen

Semen jenis ini dibuat untuk bangunan biasa yang tidak bertingkat, lebih cocok

untuk bangunan rumah sederhana dan rumah sangat sederhana.

5. Fly Ash Semen

Untuk jenis ini dibuat dengan lebih rapat, lebih kuat, lebih kedap air, tanah sulfat

dan pengerutannya lebih renda, jenis ini cocok untuk bendungan atau laut.

6. Klinker

Klinker merupakan semen yang belum diproses akhir atau belum siap pakai

untuk kontruksi bangunan namun sekarang dijual oleh PT. Semen Tonasa

Page 54: SKRIPSI PUSAT BIAYA PADA PT. SEMEN TONASA PANGKEP I L H …

39

kepada perusahaan lain, yang mana klinker ini memerlukan satu proses lagi

sebelum masuk pengantongan dan dijual kepasaran umum.

C. Kronologis Pembangunan Semen Tonasa

1. Berdasarkan ketetapan MPRS No. II / MPRS / 1960

Pembangunan pabrik semen tonasa I dimulai tahun 1963 oleh kontraktor Techo

Export Chekoslowakia. Sumber dana pinjaman G to G, antara pemerintah RI

dengan pemerintah Checoslawakia. Adapun jumlah biaya Rp 34.005.704.744,-

(UL) ditambah US $ 6.500.000,- (VA). Lokasi pembangunan terletak di desa

Tonasa, kecamatn Bolacci, Kabupaten Pangkep, Propinsi Sulawesi Selatan.

2. Pembangunan pabrik semen tonasa unit II, dimulai 1977

Pelaksanaan pembangunan adalah Coutnho Caro dan Co (CCC) dan Swam

Wooster. Sumber dana pinjaman G to G antara pemerintah RI dengan

pemerintah Kanada, dengan konsultan teknik dan hokum Deyker Zementweke,

Delson, dan Gordon. Jumlah biaya Kanada $ 83.600.000,- (EDC dan CIDA) Rp

8.640.000.000,- (Bapindo dan Share Tonasa). Penandatanganan kontrak 6

Februari 1976. Peresmian oleh bapak persiden RI Soeharto pada 28 Februari

1980. Kapasitas pabrik 510.000 ton semen per tahun.

3. Pembangunan pabrik semen tonasa unit III, dimulai 1982

Pelaksanaan pemmbangunan Coutinho Caro dan Co (CCC) dengan sumber dana:

a. Pinjamman luar negeri (AKA dan KFW 85%) DM 173.400.000 dan pemerintah

RI (15%) Rp 30.600.000,-

b. Kredit perbankkan Rp 26.412.000.000,-

c. Share Tonasa Rp 2.156.000.000,-

Page 55: SKRIPSI PUSAT BIAYA PADA PT. SEMEN TONASA PANGKEP I L H …

40

Konsultan teknik Deykerhoof Zemenworke, Hukum Delson dan Gordon.

Penanda tanganan kontrak 13 Agusrus 1981, dengan system lup-sum contrak prices

(Turn-Key). Kapasitas produksi 590.000 ton semen per tahun diresmikan oleh presiden

RI Soehrto pada tanggal 5 April 1985, disaksikan oleh perdana menteri Singapura Lee

Kwan Yew.

4. Penggunaan pabrik semen tonasa unit IV, dimulai tahun 1990

Pelaksana pembangunan adalah PT. Semen Tonasa secara swakelola dengan

konsultan teknik dan engineering PT. Rekayasa Industri. Adapun sumber dana

dan baiaya industry adalah sebagai berikut:

- Kredit Ekspor Rp 267.334.000.000,-

- Kredit D.N Rp 160.000.000.000,-

- Ekuiti Pemerintah Rp 200.000.000.000,-

- Ekkuiti PT. Semen Tonasa Rp 337.079.000.000,-

Total Dana Rp 964.413.000.000,-

Biaya :

- Pabrik semen Rp 579.277.000.000,-

- PLTU BTG P.P Rp 163.301.000.000,-

- Packing Pland dan Jetty Rp 221.835.000.000,-

5. Total kapasitas terpasang PT. Semen Tonasa secara kronologis

- Tonasa I (1968) 110.000 ton

- Tonasa II (1980) 510.000 ton

- Tonasa III (1985) 590.000 ton

1.210.00 Ton

- Tonasa I dihentikan tahun 1984 110.000 ton

Page 56: SKRIPSI PUSAT BIAYA PADA PT. SEMEN TONASA PANGKEP I L H …

41

- Optimalisasi Tonasa II 1991 80.000 ton

- Tonasa IV 2.300.000 ton

Total Kapasitas 3.480.000 ton semen/ tahun

D. Pimpinan PT. Semen Tonasa Pangkep

Kepala proyek yang ditunjuk untuk pertama kali oleh pemirintah dalam hal ini

Departeman Perindustrian Dasar dan pertambangan pada tahun 1964, adalah Ir. K.

Makjik ( baca maccik).

Periode 1964-1968

1. Kepala proyek : Ir. Sudaryanto

2. Pengala pengawas teknis : Ir. Marwoto BS

3. Kepala administrasi / keuangan : Drs. Soeryadi

Periode 1968-1971

1. Kepala pabrik : Ir. Sudaryanto

2. Kepala Produksi : Ir. Marwoto BS

3. Kepala administrasi / keuangan : Drs. Soeryadi

Berdasarkan PP.RI.No 54/1971, tanggal 01 April 1971 pabrik semen tonasa

ditetapkan sebagai perusahaan umum (perum).

Periode Perum 1971-1975

1. Direktur Utaman : A.A. Rifai

2. Direktur teknis produksi : Ir. Soetowo BS

3. Direktur Finek : Drs. Abdullah Hasan

Periode PT (persero) 1975-1975

1. Direktur utama : A.A. Rifai

Page 57: SKRIPSI PUSAT BIAYA PADA PT. SEMEN TONASA PANGKEP I L H …

42

2. Direkktur panel & pengembangan : Ir. Soetowo BS

3. Direktur teknik produksi : Ir. Ngumar

4. Direktuk administrasi & keuangan : Drs. Abdullah Hasan

Periode 1983-1985

1. Direktur utama : A.A. Rifai

2. Direkktur panel & pengembangan : Ir. Ngumar

3. Direktur teknik produksi : Ir. Masri Saridam

4. Direktuk administrasi & keuangan : Drs. Abu Bakar

Periode 1986-1995

1. Direktur utama : Ir. Soebyakto

2. Direkktur panel & pengembangan : Ir. Ngumar

3. Direktur teknik produksi : Ir. Masri Saridam

4. Direktuk administrasi & keuangan : Drs. Abu Bakar

Periode 1995-1997

1. Direktur utama : Ir. E. H. Nisar Dt. Kayo

2. Direktur produksi : Ir. H. M. Jufri Nessa, MM (1993)

3. Direktur Keuangan : Drs. H. Sadaman, MBA

4. Direktur peng. & penelitian : Drs. H. Abu Bakar

Periode 1997-1998

1. Direktur utama : Ir. E. H. Nisar Dt. Kayo

2. Direktur produksi : Ir. H. M. Jufri Nessa, MM (1993)

3. Direktur Komersial : Drs. H. Sadaman, MBA

4. Direktur keuangan : Drs. H. Nasir Leba, MBA

5. Direktur peng. & penelitian : Ir. Agus M. Sagir

Page 58: SKRIPSI PUSAT BIAYA PADA PT. SEMEN TONASA PANGKEP I L H …

43

Periode 1999 sampai sekarang

1. Direktur utama : Drs. H. Sadman, MBA

2. Direktur produksi : Ir. Sukarno

3. Direktur Komersial : Drs. H. Sadaman, MBA

4. Direktur keuangan : Drs. H. Nasir Leba, MBA

5. Direktur peng. & penelitian : Ir. Agus M. Sagir

Page 59: SKRIPSI PUSAT BIAYA PADA PT. SEMEN TONASA PANGKEP I L H …

44

E. Struktur Organisasi PT. Semen Tonasa

Gambar 2.3

Direktur Utama

DirekturProduksi

DirekturKomersial

DirekturKeuangan

DepartemenInternal Audit

DepartemenBahan Baku

DepartemenProduksi

Tonasa 2/3

DepartemenProduksiTonasa 4

DepartemenProduksiTonasa 5

DepartemenCSR & Umum

SekretarisPerusahaan

DepartemenPerencanaan

Teknik

DepartemenPembangkit

Listrik

DepartemenJaminanMutu &

Lingkungan/ MR

StafDirekturUtama

DepartemenPenjualan

DepartemenDistribusi &Transportasi

DepartemenPengadaan &PengelolaanPersediaan

BiroPerencanaan

& AnalisaPasar

DepartemenAkuntansi &Keuangan

DepartemenSDM

gggaaaaaaaa

ggggggaaaa

Page 60: SKRIPSI PUSAT BIAYA PADA PT. SEMEN TONASA PANGKEP I L H …

45

Sesuai dengan sasaran dasar perusahaan PT. Semen Tonasa (persero) diurus dan

dipimpin oleh direksi yang mulai dari seoarang direktur utama dan I orang direktur

produksi, direktur keuangan, direktur komersial, direktur produksi, dan direktur litbang.

Dalam melakukan tugasnya, direksi diawasi oleh dewan komisaris. Dewan

komisaris dan direksi diangkat oleh rapat usaha pemegang saham (RUPS), yang masing-

masing untuk periode 5 tahun untuk dewan komisaris dan lima tahun bagi direksi.

Direktur ini membawahi beberapa departemen antara lain :

1. Direktur utama membawahi

a. Departemen satuan pengawasan intern

b. Staf direksi

2. Direktur keuangan membawahi

a. Departemen akuntansi

b. Departemen sumber daya manusia

c. Departemen sekertaris perusahaan

3. Direktur komersial membawahi

a. Departemen pemasaran

b. Departemen logistic

4. Direktur produksi membawahi

a. Departemen operasi

b. Departemen pemeliharaan

c. Departemen pertambangan dan energy

5. Direktur litbang membawahi

a. Departemen litbang teknis

b. Departemen litbang manajemen

Page 61: SKRIPSI PUSAT BIAYA PADA PT. SEMEN TONASA PANGKEP I L H …

46

Adapun departemen tersebut membawahi beberapa biro antara lain :

1. Departemen satuan pengawasan intern

a. Biro pengawasan keuangan dan material

b. Biro pengawasan operasional

2. Departemen akuntansi dan keuangan membawahi

a. Biro akuntansi

b. Biro keuanngan

3. Departemen sumber daya manusia membawahi

a. Biro personalia

b. Biro diklat dan PPTK

c. Biro pelayanan kesehatan

4. Departemen sekertaris perusahaan membawahi

a. Biro hubungan masyarakat

b. Biro hokum dan secretariat

c. Biro keamanan

5. Departemen pemasaran membawahi

a. Biro penjualan

b. Biro pengantongan luar Sulawesi selatan

c. Biro pengantongan biring kassi dan Makassar

d. Biro akuntan

6. Departemen logistic membawahi

a. Biro pengadaan

b. Biro gudang

7. Departemen operasi membawahi

Page 62: SKRIPSI PUSAT BIAYA PADA PT. SEMEN TONASA PANGKEP I L H …

47

a. Biro produksi 1

b. Biro produksi 2

c. Biro kendali mutu dan proses

d. Biro kesker dan BUP

8. Departemen pemeliharaan membawahi

a. Biro pemeliharaan mesin 1

b. Biro pemeliharaan mesin 2

c. Biro pemeliharaan listrik dan intru 1

d. Biro pemeliharaan listrik dan intru 2

9. Departemen pertambangan dan energy membawahi

a. Biro pertambangan personalia

b. Biro pemeliharaan alat tambang

c. Biro pelayanan teknis

10. Departemen litbang teknis membawahi

a. Biro rancang bangun

b. Biro litbang teknis

c. Biro pelayanan teknis

11. Departemen litbang manajemen membawahi

a. Biro bangsismen

b. Biro penelitian ekonomis

c. Biro bangsis inform dan kom

Dari biro ini mengawsi beberapa staf dan seksi. Dan untuk lebih jelasnya

struktur organisasi PT. Semen Tonasa (persero) dapat dilihat pada lampiran.

Page 63: SKRIPSI PUSAT BIAYA PADA PT. SEMEN TONASA PANGKEP I L H …

48

BAB V

PEMBAHASAN

A. Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Pada PT. Semen Tonasa pangkep

PT. Semen Tonasa Pangkep menyusun laporan pertanggungjawaban berdasarkan

pusat pertanggungjawaban yang terdiri dari pusat biaya, pesat pendapatan, dan pusat

laba. Sebagai pusat pertanggungjawaban, setiap manajer membuat laporan kepada

tingkat yang ada diatasnya untuk tujuan pengendalian (controlling) dan pengambilan

keputusan manajemen serta dapat menjadi alat penilaian kinerja setiap manajer.

Untuk menilai kinerja manajer pusat biaya pada PT. Semen Tonasa Pangkep,

perusahaan telah membuat membuat dan menetapakan anggaran sebagai dasar

pelaksanaan dalam hal pengendalian biaya, yaitu dengan cara menggolongkan, mencatat

dan meringkaskan biaya-biaya dalam hubungannya dengan manajer mana yang

seharusnya bertanggungjawab. Anggaran tersebut disusun secara periodik dalam suatu

dokumen RKAP (Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan).

PT. Semen Tonasa Pangkep menyusun anggaran berdasarkan tingkat manajemen

dalam organisasi dan setiap manajer telah mengetahui dengan jelas wewenang dan

tanggungjawabnya berhubungan dengan pelaksanaan anggaran tersebut. sehingga jika

terjadi penyimpangan (varians), dapat diketahui siapa yang harus bertanggungjawab.

Anggaran merupakan alat perencanaan dan pengendalian operasional operasi

dan sekaligus sebagai dasar untuk menilai kinerja setiap bagian atau fungsi dalam

organisasi. Maka dari itu, untuk menigkatkan efektivitas anggarannya, PT.Semen

Tonasa Pangkep menyusun anggaran dimana setiap pusat pertanggungjawaban

Page 64: SKRIPSI PUSAT BIAYA PADA PT. SEMEN TONASA PANGKEP I L H …

49

menunjukkan rencana-rencana yang disusun menurut masing-masing pusat

pertanggungjawaban yang bertanggungjawab untuk melaksanakannya.

Namun demikian, penerapan akuntansi pertanggungjawaban pada perusahaan

masih memiliki beberapa kelemahan. Kelemahan-kelemahan dalam sistem akuntansi

pertanggang jawaban dalam perusahaa ini adalah sebagai berikut:

a. Laporan pertanggungjawaban tidak memisahkan antara biaya yang dapat

dikendalikan dengan biaya yang tidak dapat dikendalikan sehingga sulit untuk

menilai kinerja setiap pusat pertanggungjawaban.

b. Sulit untuk menentukan penyebab terjadinya penyimpangan dan menelusuri

siapa yang harus bertanggungjawab terhadap penyimpangan tersebut.

1. Struktur Organisasi Akunntansi pertanggungjawaban

Struktur atau bagan organisasi yang terdapat dalam suatu perusahaan diperlukan

untuk pencapaian tujuan organisasi secara menyeluruh. Struktur atau bagan tersebut

bukan hanya sekedar susunan atau komposisi dari suatu jabatan tetapi menjadi pedoman

dalam pemberdayaan kemampuan masing-masing individu yang mengambil bagian

didalamnya.

Pembentukan suatu organisasi menjadi beberapa bagian atau fungsi dan

pemisahan wewenang serta tanggungjawab dari setiap bagian atau fungsi organisasi

umumnya tergambar dalam suatustruktur organisasi. Struktur organisasi yang paling

lazim adalah yang berbentuk piramida dengan bentuknya yang semakin lancip jika

semakin keatas. Hal ini menandakan bahwa semakin keatas, semakin pula indivdu-

individu yang berada dalam tingkatan tersebut. Namun, semakin keatas, semakin tinggi

pula wewenang serta semakin besar pula tanggungjawab yang diembannya. Sebaliknya,

semakin kebawah, semakin banyak pula individu-individu yang berada dalm tingkatan

Page 65: SKRIPSI PUSAT BIAYA PADA PT. SEMEN TONASA PANGKEP I L H …

50

tersebut, namun wewenang dan tanggungjawab yang diembannya pun semakin ringan.

Dalm struktur organisasi PT. Semen Tonasa Pangkep tergambar bahwa perusahaan

membaginya menjadi tiga (3) tingkatan manajemen dimana tingkatan pertama adalah

direksi utama yang bertanggungjawab secara langsung terhadap komisaris yang

merupakan wakil para pegang saham. Tingkatan kedua diisi oleh masing-masing tiga (3)

direktur, yaitu direktur keuangan, direktur produksi/teknik, dan direktur pemasaran

yang bertanggungjawab secara langsung terhadap direktur utama. Pada tingkatan ketiga,

ditempati oleh bori-biro dan unit-unit yang masing-masing dikepalai oleh kepala biro

dan kepala unit yang masing-masing bertanggungjawab terhadap baik direktur

keuangan, direktur produksi, serta direktur pemasaran. Berkaitan dengan penerapan

akuntansi pertanggungjawaban dalam hal penyusunan anggaran, baik bagian keungan,

produksi dan pemasaran akan dimintai pertanggungjaawban terhadap penyusunan

anggaran yang dibuatnya yang dihubungkan dengan realisasinya.

PT. Semen Tonasa Pangkep dalam kegiatan operasionalnya telah

mendelegasikan wewenang dan tanggungjawab dari manajemen tingkat atas kepada

manajen yang berada dibawahnya. Oleh karena itu, penulis dapat menyimpulkan bahwa

PT. Semen Tonasa Pangkep telah menerapkan struktur atau bagan organisasi yang baik

untuk memenuhi suatu bentuk pertanggungjawaban biaya terkait dengan penyusunan

anggaran baiaya.

2. Pemisahan Antar Biaya Terkendali dengan Biaya tidak Terkendali

Terjadinya biaya dalam suatu sistem pertanggungjawaban tidak selalu sebagai

akibat dari keputusan yang diambil oleh manajer pusat pertanggunjawaban yang

bersangkutan. Karena tidak semua biaya yang terjadi dalam pusat pertanggungjawaban

dapat dikendalikan oleh manajer yang bersangkuatan, maka dalam pengumpulan dan

Page 66: SKRIPSI PUSAT BIAYA PADA PT. SEMEN TONASA PANGKEP I L H …

51

pelaporan biaya setiap pusat pertanggungjawaban, harus dipisahkan antara biaya-biaya

yang terkendalikan dengan baiaya-biaya yang tidak terkendalikan. Selain untuk tujuan

penilaian prestasi atau kinerja setiap manajer dalam mengendalikan biaya, maka sangat

perlu untuk memisahkan biaya-biaya yang terkenalikan dengan biaya-biaya yang tidak

terkendalikan. Sering terjadi bahwa suatu biaya yang dikeluarkan pada bagian tertentu

tetapi sebenarnya biaya tersebut merupakan kendali atas manajer pada bagian lain.

Oleh karena itu, pemisahan diperlukan dalam akuntansi pertannggungjawaban untuk

menghindari terjadinya tanggungjawab ganda terhadap biaya tertentu dan agar setiap

pimpinan pusat biaya dapat mengetahui dengan jelas batas-batas tanggung jawabnya

Setiap manajer pusat pertanggungjawaban hanya dimintakan

pertanggungjawaban atas biaya-biaya yang terkendalikan yang disajikan dalam laporan

pertanggungjawaban karena biaya-biaya tersebut menjadi wewenangnya dalam hal

perencanaan dan pengendaliannya. Dengan demikian, setiap laporan pertnggungjawaban

biaya yang disampaikan kepada setiap manajer pusat pertanggungjawaban seolah-olah

mengatakan demikian. “Inilah realisasi dan penyimpangan-oenyimpangan dari anggaran

yang saudara susun dan yang menjadi tanggungjawab saudara”.

Berikut ini adalah salah satu laporan pertanggungjawan biaya PT. Semen Tonasa

Pankep selama periode 1 Januari s/d 31 Desember 2012.

Page 67: SKRIPSI PUSAT BIAYA PADA PT. SEMEN TONASA PANGKEP I L H …

52

Berdasarkan laporan pertanggungjawaban seperti pada yang nampak pada contoh

tersebut, maka terlihat bahwa PT. Semen Tonasa Pangkep tidak menerapkan pemisahan

biaya antara biaya yang dikendalikan dengan biaya yang tidak dapat dikendaikan. Untuk

itu, penulis menyarankan agar PT. Semen Tonasa Pangkep melakukan pemisahan biaya

terkendali dengan biaya tidak terkendali dengan mmemberikan wewenang penuh kepada

setiap bagian atau fungsinya masing-masing sehingga setiap bagian akan mengetahui

biaya-biaya yang menjadi tanggungjawabnya serta biaya-biaya yang bukan

tanggungjawabnya. Hal ini menjadi penting dan menjadi tolak ukur untuk menilai

kinerja manajer tertentu dalam organisasi.

Anggara Realisasi Varians(Rp) (Rp) (Rp)

1 2 3 4 51 Biaya gaji dan upah 5,369,561,311 4,712,058,346 657,502,9652 Tunjangan-tunjangan 1,798,123,202 3,914,134,698 (2,116,011,496)3 Biaya pegawai rupa-rupa 43,505,769 67,675,675 (24,169,906)4 Biaya kesejahtraan 693,481,181 727,002,809 (33,521,628)5 Biaya pendidikan 5,250,000 12,875,000 (7,625,000)6 Biaya konsutan 80,000,000 40,000,000 40,000,0007 Biaya transportasi 65,866,060 623,446,382 (557,580,322)8 Biaya perjalanan dinas 271,495,660 134,810,187 136,685,4739 Biaya penyusutan 339,045,621 598,503,220 (259,457,599)

10 Biaya asuransi 17,500,000 - 17,500,00011 Biaya pemeliharaan 708,500,109 223,991,279 484,508,83012 Biaya pajak 88,673,454 148,124,493 (59,451,039)13 Biaya kantor 612,726,748 1,269,117,520 (656,390,772)14 Biaya amortisasi 45,000,000 518,721,903 (473,721,903)15 Amortisasi biaya ditangguhkan 15,753,198 63,683,201 (47,930,003)16 Biaya rupa-rupa 371,760,591 1,769,939,298 (1,398,178,707)

10,526,242,904 14,824,084,011 (4,297,841,107)Sumber: PT. Semen Tonasa PangkepKet: ( ) Merugikan

Jumlah

UraianNo

Tabel 5.1

Anggaran dan Realisasi BiayaBagian Keuangan

Periode Januari s/d Desember 2012

(Dalam Ribuan Rupiah)

Page 68: SKRIPSI PUSAT BIAYA PADA PT. SEMEN TONASA PANGKEP I L H …

53

Pemisaham biaya kedalam biaya yang dapat dikendalikan ada dasarnya adalah

sulit. Untuk itu, diperlukan satu pedomman yang dapat dipakai sebagai acuan apakah

biaya tersebut dibebankan kepada seseorang atau tidak, antara lain:

a. Jika seseorang memiliki wewenang, baik dalam pemelorehan maupun

penggunaan jasa, ia harus dibebani dengan biaya dengan biaya tersebut. Manajer

pemasaran yang mempunyai wewenang memutuskan media promosi dan jumlah

biayanya yang akan bertanggungjawab penuh terhadap terjadinya biaya tersebut.

b. Jika seorang manajer dapat secara signifikan dapat mempengaruhi jumlah biaya

tertentu melalui tindakannya sendiri, ia dapat dibebani dengan biaya tersebut,

meskipun ia tidak memunyai wewenang dalam memutuskan pemerolehan barang

dan jasa, baik harga maupun jumlahnya, namun dapat secara signifikan

mempengaruhi jumlah pemakakaiannya. Harga dan jumlah bahan baku yang

dibeli ditentukan oleh manajer bagian pembelian sedangkan jumlah

pemakaiannya dipengaruhi oleh manajer bagian produksi. Dengan menggunakan

harga standar, manajer bagian pebelian bertanggungjawab terhadap harga

pemerolehan bahan baku sedangkan manajer bagian produksi dibebani

tanggungjawab terjadinya biaya bahan baku.

c. Meskupun seorang manajer tidak dapat secara signifikan mempenngaruhi jumlah

biaya tertentu melalui tindakan langsungnya sendiri, ia dapat juuga dibebani

biaya tersebut, jika manajemen puncak menghendaki agar ia menaruh perhatian,

sehingga ia dapat membantu manajer lain yang bertanggungjawab untuk

mempengaruhi biaya tersebut. Biaya reparasi dan pemeliharaan merupakan

tanggungjawab bagian bengkel, namun sebenarnya ada dua faktor yang

mempengaruhi biaya tersebut: 1). Efisiensi pemakaian tenaga kerja bengkel dan

Page 69: SKRIPSI PUSAT BIAYA PADA PT. SEMEN TONASA PANGKEP I L H …

54

2). Pemakaian mesin dan peralatan. Faktor pertama merupakan tanggungjawab

manjer bagian bengkel sedangkan banyaknya frekuensi pekerjaan reparasi dan

pemeliharaan dipengaruhi oleh pemakaian mesin dan peralatan oleh manajer

bagian produksi. Manajer bagian produksi dapat dibebani biaya reparasi dan

pemeliharaan agar ia dapat membantu manajer bagian bengkel dalam

mengendalikan biaya tersebut.

Page 70: SKRIPSI PUSAT BIAYA PADA PT. SEMEN TONASA PANGKEP I L H …

55

3. Analisis Laoran Pertannggungjawaban Biaya

Pada PT. Semmen Tonasa Pangkep telah membandingkan antara anggaran

dengan realisasinnya. Namun belum melaporkan secara mendetail penyebab terjadinya

selisih tersebut untuk tiap bagian atau fungsi yang ada.

T TD T TD T TDBiaya Admun dan Umum

1 Biaya gaji dan upah x ѵ x x x x2 Tunjangan-tunjangan x ѵ x x x x3 Biaya pegawai rupa-rupa ѵ x x x x x4 Biaya kesejahteraaan x ѵ x x x x5 Biaya pendidikan ѵ x x x x x6 Biaya konsultan ѵ x x x x x7 Biaya Transportasi ѵ x x x x x8 Biaya perjalanan dinas ѵ x x x x x9 Biaya penyusutan x ѵ x x x x10 Biaya asuransi x ѵ x x x x11 Biaya pemeliharaan ѵ x x x x x12 Biaya Pajak x ѵ x x x x13 Biaya Kantor ѵ x x x x x14 Biaya amortisasi x ѵ x x x x15 Amortisasi biaya ditangguhkan x ѵ x x x x16 Biaya rupa-rupa ѵ x x x x x

Biaya Produksi1 Biaya bahan baku x x x ѵ x x2 Biaya TKL x x ѵ x x x3 Biaya langsung lainnya x x x ѵ x x4 Biaya overhed pabrik x x ѵ x x x

Biaya Penjualan1 Biaya tender x x x x ѵ x2 Biaya Iklan x x x x ѵ x3 Biaya relasi/promosi x x x x x ѵ4 Biaya penagihan x x x x ѵ x5 Biaya salesmen x x x x ѵ x6 Biaya perjalanan dinas D/N x x x x ѵ x

keterangan:T =TerkendaliTD =Tidak TerkendaliSumber = Data Olahan

Tabel 5.2

Pemisahan Biaya Terkendali dengan Biaya Tidak Terkendali

Keuangan Produksi PemasaranNama RekeningNo

Page 71: SKRIPSI PUSAT BIAYA PADA PT. SEMEN TONASA PANGKEP I L H …

56

Berikut ini disajikan laporan ertanggungjawaban biaya setelah dilakukan

pemisahan antara biaya terkendali dengan biaya tidak terkendali dari masing-masing

bagian atau fungsi sebagai berikut:

a. Metode Penetapan Anggaran

Metode penetapan anggaran untuk setiap bagian pada PT. Semen Tonasa

Pangkep adalah realisai anggaran tahun lalu ditambahkan dengan 10 % (sepuluh persen)

dan untuk anggaran bahan baku diperlukan kalkulasi ksusus tergantung seberapa banyak

barang yang akan diproduksi untuk suatu tahun tertentu.

b. Analisis Laporan Pertanggungjawaban Biaya Bagian Keuangan

Anggaran Realisasi Varians(Rp) (Rp) (Rp)

Biaya Terkendali:1 Biaya kantor 612,726,748 1,269,117,520 (656,390,772) Unfavorable2 Biaya pendidikan 5,250,000 12,875,000 (7,625,000) Unfavorable3 Biaya pemeliharaan 708,500,109 223,991,279 484,508,830 Favorable4 Biaya pegawai rupa-rupa 43,505,769 67,675,675 (24,169,906) Unfavorable5 Biaya Transportasi 65,866,060 623,446,382 (557,580,322) Unfavorable6 Biaya perjalanan dinas 271,495,660 134,810,187 136,685,473 Favorable7 Biaya konsultan 80,000,000 40,000,000 40,000,000 Favorable

Sub Jumlah 1,787,344,346 2,371,916,043 (584,571,697) UnfavorableBiaya Tidak Terkendali:

1 Biaya gaji dan upah 5,369,561,311 4,712,058,346 657,502,965 Favorable2 Tunjangan-tunjangan 1,798,123,202 3,914,134,698 (2,116,011,496) Unfavorable3 Biaya kesejahteraan 693,481,181 727,002,809 (33,521,628) Unfavorable4 Biaya rupa-rupa 371,760,591 1,769,939,298 (1,398,178,707) Unfavorable5 Biaya pajak 88,673,454 148,124,493 (59,451,039) Unfavorable6 Biaya amortisasi 45,000,000 518,721,903 (473,721,903) Unfavorable7 Amortisasi biaya ditangguhkan 15,753,198 63,683,201 (47,930,003) Unfavorable8 Biaya penyusutan 339,045,621 598,503,220 (259,457,599) Unfavorable9 Biaya Asuransi 17,500,000 - 17,500,000 Favorable

8,738,898,558 12,452,167,968 (3,713,269,410) Unfavorable10,526,242,904 14,824,084,011 (4,297,841,107) Unfavorable

Sumber : PT. Semmen Tonasa PangkepData : Hasil OlahanKeterangan :Favorable = MenguntungkanUnfavorable = Merugikan

Tabel 5.3

Anggaran dan Realisasi Biaya Bagian KeuanganPeriode Januari s/d Desember 2012

Sub JumlahJumlah

UraianNo Keterangan

(Dalam Ribuaan Rupiah)

Page 72: SKRIPSI PUSAT BIAYA PADA PT. SEMEN TONASA PANGKEP I L H …

57

Berdasarkan data diatas maka persentase antara biaya terkendali dengan biaya

tidak terkendali dimana realisasi anggaran bagian keuangan terjadi kerugian variance

sebagai berikut: 584.571.6974.297.841.107 100= 13, 63.713.269.4104.297.841.107 100= 86,3

13,6 + 86,3 = 99,9

Berikut ini adalah analisis atas varians yang terjadi pada laporan

pertanggungjawaban bagian keuangan:

Biaya Terkendali

Biaya kantor

Biaya kantor memberikan varians yang sifatnya merugikan sebesar Rp

656.390.772,- yang disebabkan adanya penambahan aktiva serta meningkatnya

tagihan rekening listrik, air, dan telepon kantor.

Biaya pendidikan

Biaya pendidikan mempunyai varians sebesar Rp 7.625.000,- yang sifatnya

merugikan disebabkan bertambahnya kegiatan pendidikan dan latihan yang

dilakukan.

Biaya pemeliharaan

Biaya pemeliharaan mempunyai varians yang sifatnya menguntungkan sebesar

Rp 484.508.830,- yang disebabkan berkurangnya biaya-biaya yang dikeluarkan

yang terkait dengan kegiatan pemeliharaan aktiva perusahaan.

Page 73: SKRIPSI PUSAT BIAYA PADA PT. SEMEN TONASA PANGKEP I L H …

58

Biaya pegawai rupa-rupa

Biaya pegawai rupa-rupa mempunyai varians sebesar Rp 24.169906,- yang

sifatnya merugikan yang disebabkan oleh bertambahnya biaya lain-lain yang

berkaitan dengan karyawan tidak tetap.

Biaya transportasi

Biaya transportasi memberikan memberikan varians yang sifatnya merugikan

sebesar Rp 557.580.322,- yang disebabkan meningkatnya biaya-biaya

transportasi seperti biaya BBM.

Biaya perjalanan dinas

Biaya perjalanan dinas memberikan varians sebesar Rp 136.685.473,- yang

sifatnya menguntungkan yang disebabkan berkurangnya frekuensi perjalanan

dinas yang dilakukan.

Biaya konsultan

Biaya konsultan memberikan varians yang sifatnya menguntungkan sebesar Rp

40.000.000,- yang disebabkan berkurangnya pemakaian jasa konsultan.

Biaya Tidak Terkendali

Biaya gaji dan upah

Biaya gaji dan upah memberikan varians yang sifatnya menguntungkan sebesar

Rp 657.502.965,- yang disebabkan karena beberapa karyawan memasuki masa

pensiunan.

Tunjangan-tunjangan

Tunjangan-tunjangan memberikan varians sebesar Rp 2.116.011.496,- yang

sifatnya merugikan dikarenakan adanya penambahan jenis tunjangan dan

peningkatan jumlah nominalnya yang diberlkukan tahun 2012.

Page 74: SKRIPSI PUSAT BIAYA PADA PT. SEMEN TONASA PANGKEP I L H …

59

Biaya kesejahteraan

Biaya kesejahteraan mempunyai varians yang sifatnya merugikan sebesar Rp

33.521.628,- yang disebabkan meningkatnya jumlah tunjangan kesejahteraan

yang diberikan kepada karyawan.

Biaya rupa-rupa

Biaya rupa-rupa mempunyai varians sebesar Rp 1.398.178.707,- yang sifatnnya

merugikan yang disebabkan oleh bertambahnya biaya lain-lain yang berkaitan

dengan administrasi dan umum perusahaan.

Biaya pajak

Biaya pajak memberikan varians yang sifatnya merugikan sebesar Rp

59.451.039,- yang disebabkan meningkatnya jumlah barang dan bangunan serta

tanah yang kena pajak.

Biaya amortisasi

Biaya amortisasi memberikan varians yang sifatnya merugikan sebesar Rp

473.721.903,- yang disebabkan adanya penambahan aktiva perusahaan.

Amortisasi biaya ditangguhkan

Amortisasi biaya ditangguhkan memberikan varians yang sifatnya merugikan

sebasar Rp 47.930.003,- yang disebabkan oleh adanya biaya yang ditangguhkan

dari dari tahun lalu.

Biaya penyusutan

Biaya penusutan memberikan varians yang sifatnya merugikan sebesar Rp

259.457.599,- yang disebabkan penambahan biaya penyusutan mesin dan

pelatan.

Biaya asuransi

Page 75: SKRIPSI PUSAT BIAYA PADA PT. SEMEN TONASA PANGKEP I L H …

60

Biaya asuransi memberikan varians yang sifatnya mengunntungkan sebesar Rp

17.500.000,- yang disebabkan karena biaya asuransi ditangguhkan untuk

dibebankan pada tahun berikutnya.

c. Analisis Laporan Pertanggungjawaban Biaya Bagian Produksi

Berdasarkan data diatas maka persentase antara biaya terkendali dengan biaya

tidak terkendali dimana realisasi anggaran bagian produksi memberikaan variance yang

menguntungkan sebagai berikut :17.479.643.80250.530.253.514 100= 34,533.050.609.71250.530.253.514 100= 65,4

34,5 + 65,4

= 99,9

Anggaran Realisasi Varians(Rp) (Rp) (Rp)

Biaya Terkendali:1 Biaya TKL/sub kontrak 15,038,985,872 5,096,740,600 9,942,245,272 Favorable2 Biay overhed pabrik 12,652,714,005 5,115,315,475 7,537,398,530 Favorable

27,691,699,877 10,212,056,075 17,479,643,802 FavorableBiaya Tidak Terkendali:

1 Biaya bahan baku 45,334,950,072 13,298,906,887 32,036,043,185 Favorable2 Biaya langsung lainnya 5,564,591,036 4,550,024,509 1,014,566,527 Favorable

50,899,541,108 17,848,931,396 33,050,609,712 Favorable78,591,240,985 28,060,987,471 50,530,253,514 Favorable

Sumber : PT. Semen Tonasa PangkepData : Hasil OlahanKeterangan :Favorable = MenguntungkanUnvfavorable = Merugikan

Jumlah

No Uraian Keterangan

Sub Jumlah

Sub Jumlah

Tabel 5.4

Anggaran Biaya Realisasi BiayaBagian Produksi

Periode Januari s/d Desember 2012(Dalam Ribuan Ruiah)

Page 76: SKRIPSI PUSAT BIAYA PADA PT. SEMEN TONASA PANGKEP I L H …

61

Berikut ini adalah analisis atas varians yang terjadi pada laporan

pertanggungjawaban bagian produksi:

Biaya Terkendali:

Biaya TKL/Sub kontrak

Biaya TKL/Sub kontrak mempunyai varians yang sifatnya menguntungkan

sebesar Rp 9.942.245.272,- yang dissebabkan oleh minimnya order yang

diterima yang mengakibatkan biay TKL baik dari perusahaan maupun dari sub

kontrak (pihak ketiga) juga berkurang.

Biaya Overhead pabrik/BOP

Biay operhead pabrik/BOP memberikan varians yang sifatnya menguntungkan

sebesar Rp 7.537.398.530,- yang disebabkan oleh menurunnya order yang

diterima dan berdampak pada berkurangnya biaya-biaya yang termasuk dalam

kategori biaya operhead pabrik/BOP.

Biaya Tidak Terkendali

Biaya bahan baku

Biaya bahan baku atau material memberikan varians sebesar Rp32.036.043.185,-

yang sifatnya menguntungkan yang disebabkan oleh berkurangnya proyek yang

dilakukan baik bangunan baru maupun reparasi sehingga biaya materialpun

menurun.

Biaya Langsung Lainnya

Biaya langsungsung lainnya memberikan varians yang sifatnya menguntungkan

sebesar Rp 1.014.566.527,- yang disebabkan karena menurunnya biaya produksi

langsung dan berakibat pada menurunnya biaya-biaya yang merupakan biaya

produksi tidak langsung.

Page 77: SKRIPSI PUSAT BIAYA PADA PT. SEMEN TONASA PANGKEP I L H …

62

d. Analisis Laporan Pertanggungjawaban Biaya Bagian Pemasara

Berdasarkan data diatas maka persentase antara biaya terkendali dan biaya tidak

terkendali dimana realisasi anggaran bagian pemasaran terjadi variance yang

menguntungkan sebagai berikut : 623.246.4051.426.085.730 100= 43,7802.839.3251.426.085.730 100= 56,2

43,7 + 56,2 = 99,9

Anggaran Realisasi Varians(Rp) (Rp) (Rp)

Biaya Terkendali1 Biaya tender 223,317,621 2,025,100 221,292,521 Favorable2 Biaya iklan 59,648,830 4,000,000 55,648,830 Favorable3 Biaya perjalanan dinas D/N 71,582,084 18,188,669 53,393,415 Favorable4 Biaya penagihan 202,174,191 28,790,025 173,384,166 Favorable5 Biaya salesmen 242,227,687 122,700,214 119,527,473 Favorable

798,950,413 175,704,008 623,246,405 FavorableBiaya Tidak Terkendali:

1 Biaya Relasi/promosi 1,313,050,008 510,210,683 802,839,325 Favorable1,313,050,008 510,210,683 802,839,325 Favorable2,112,000,421 685,914,691 1,426,085,730

Sumber : PT. Semen Tonasa angkepData : Hasil OlahanKeterangan:Favorable = MenguntungkanUnfavorable = Merugikan

Tabel 5.5

Anggaran dan Realisasi BiayaBagian Pemasaran

Periode Januari S/d Desember 2012

(Dalam Ribuan Rupiah)

Keterangan

Sub jumlah

Sub jumlahJumlah

No Uraian

Page 78: SKRIPSI PUSAT BIAYA PADA PT. SEMEN TONASA PANGKEP I L H …

63

Berikut ini adalah analisis atas varians yang terjadi pada laporan

pertanggungjawaban bagian pemasaran:

Biaya Terkendali

Biaya tender

Biaya tender memiliki varians sebesar Rp 221.292.521,- yang sifatnya

menguntungan yang disebabkan oleh berkurangnya order yang diterima sehingga

biaya tender pun berkurang.

Biaya iklan

Biaya iklan mempunyai varians sebesar Rp 55.648.830,- yang sifatnya

menguntungkan yang dikarenakan berkurangnya kegiatan periklanan yang

dilakukan.

Biaya perjalanan dinas D/S

Biaya perjalanan dinas D/N memberikan varians yang sifatnya menguntungkan

sebesr Rp 53.393.415,- yang disebabkan oleh berkurangnya frekuensi perjalanan

dinas D/N yang dilakukan.

Biaya penagihan

Biaya penagihan memberikan varians yang sifatnya menguntungkan sebesar Rp

173.384.166,- yang disebabkan oleh berkurangnya biaya-biaya operasional

dalam menagih penjualan.

Biaya salesmen

Biaya salesmen mempunyai varians yang sifatnya menguntungkan sebesar Rp

119.527.473,- yang disebabkan oleh berkurangnya biaya-biaya operasional

bagian pemasaran.

Page 79: SKRIPSI PUSAT BIAYA PADA PT. SEMEN TONASA PANGKEP I L H …

64

Biaya Tidak Terkendali

Biaya Relasi/promosi

Biaya relasi/promosi mempunyai varians yang sifatnya menguntung sebesar Rp

802.839.325,- yang dikarenakan biaya-biaya seperti a komodasi dan jamuan

makan untuk pelanggan juga berkurang.

e. Analisis Penelitian Kinerja Setiap Bagian/Fungsi pada PT. Semen TonasaPangkep

Berikut ini adalah analisis penilaian kinerja masing-masing bagian pada PT.

Semen Tonasa Pangkep:

a. Bagian keuangan

Bagian keuanga secara umum memberikan selisih (variance) yang merugikan

atau tidak efektif dalam mengendalikan biaya sehingga dapat dinilai bahwa

kinerjanya tidak memuaskan. Bagian ini secara keseluruhan memberikan varians

yang merugikan sebesar Rp 4.297.841.107,- yang diakumulasi dari biaya

terkendali sebesar Rp 584.571.697,- dan biaya tidak terkendali sebesar Rp

3.713.269.410,-. Namun, karena hanya biaya terkendali yang dapat dijadikan

sebagai pedoman dalam penilaian kinerja bagian ini, maka bagian ini

memberikan varians yang merugikan (unfavorable) sebesar Rp 584.571.697,-

yang terinci dari biaya-biaya berikut ini :

Biaya kantor Rp 656.390.772

Biaya pendidikan 7.625.000

Biaya pegawai rupa-rupa 24.169.906

Biaya transportasi 557.580.322

Total unfavorable Rp 1.982.750.404

Page 80: SKRIPSI PUSAT BIAYA PADA PT. SEMEN TONASA PANGKEP I L H …

65

Sedangkan biaya-biaya yang memberikan varians yang menguntungkan

(favorable) adalah:

Biaya pemeliharaan Rp 484.508.830

Biaya perjalanan dinas 136.685.473

Biaya konsultan 40.000.000

Total favorable Rp 661.194.303

Maka total unfavorable – favorable = Rp 1.982.750.404 – 661.194.303 = Rp

584.571.697,-

b. Bagian produksi

Berbeda dengan bagian keuangan, bagian produksi justru memberikan selisih

(varians) yang menguntungkan atau efektif dalam mengendalikan biaya yang

terjadi sehingga disimulkan bahwa bagian ini kinerjanya memuaskan. Bagian

promosi secara keseluruhan memberikan varians yang menguntungkan sebesar

Rp 50.530.253.514,- yang terakumulasi dari biaya terkendali sebesar Rp

17.479.643.802,- dan biaya tidak terkendali sebesar Rp 33.050.609.712,-. Biaya

terkandali sebesar Rp 17.479.643.802,- meruakan varians yang sifatnya

menguntungkan (favorable) dan menandakan bagian ini mampu mengandalikan

biaya sebesar biaya terkendali tersebut diatas.

c. Bagian pemasaran

Sama halnya dengan bagian produksi, bagian pemasaran pun memberikan selisih

(varians) yang menguntungkan dan efektif dalam mengendalikan biaya sehingga

disimpulkan bahawa bagian ini pun kinerjanya memuaskan.bagian ini secara

keseluruhan memberikan varians yang menguntungkan sebesar Rp

1.426.085.730,- yang merupakan akumulasi dari biaya terkendali sebesar Rp

Page 81: SKRIPSI PUSAT BIAYA PADA PT. SEMEN TONASA PANGKEP I L H …

66

623.246.406,- dan biaya tidak terkendali sebesar Rp 802.839.325,-. Kinerja yang

cukup memuaskan ditunjukkan oleh bagian ini dengan berhasil mengendalikan

biaya sebesar Rp 623.246.405,-.

Page 82: SKRIPSI PUSAT BIAYA PADA PT. SEMEN TONASA PANGKEP I L H …

67

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan penulis yang telah dikemukakan

sebelumnya, dan dari hasil analisis penulis mengenai penerapan akuntansi

pertanggungjawaban pada PT. Semen Tonasa Pangkep, maka penulis dapat memberikan

kesimpualan sebagai berikut:

a. Struktur organosasi yang diterapkan perusahaan mengikuti metode struktur

organisasi fungsional dan telah memenuhi syarat untuk diterapkannya akuntansi

pertanggungjawan dimana telah ditentikan secara tegas dan jelas wewenang dan

tanggungjawab tiap tingkat manajemen.

b. Laporan pertanggungjawaban yang dibuat oleh masing-masing bagian atau

fungsi belum efektif karena belum dilakukan pemisahan antara biaya terkendali

(controllable cost) dengan biaya tidak terkendali ( controllable cost) sehingga

sulit untuk mengukur kinerja manajer yang bersangkutan.

c. Bentuk laporan pertanggungjawaban pada PT. Semen Tonasa Pangkep hanya

memperlihatkan anggaran dan realisasinya serta selisih (variance) tanpa

melaporkan sebab-sebab terjadinya selish (variance)

d. Berdasarkan analisis dari laporan pertanggungjawaban biaya masing-masing

bagian atau fungsi tersebut diatas, disimulkan bahwa bagian yang memberikan

selisih (variance) yang menguntungkan adalah bagian produksi sebesar Rp

17.479.643.802,- dan bagian pemasaran sebesar Rp 623.246.405,-

Page 83: SKRIPSI PUSAT BIAYA PADA PT. SEMEN TONASA PANGKEP I L H …

68

e. Sedangkan laporan pertanggungjawaban biaya yang memberikan selisih

(variance) merugikan adalah bagian keuangan dengan jumlah sebesar Rp

584.571.697,-.

B. Saran

Berikut ini beberapa saran yang diusulkan penulis sehubungan dengan eneraan

akuntansi pertanggungjawaban pada PT. Semen Tonasa Pangkep sebagai berikut:

a. Dalam penerapan akuntansi pertanggungjawaban, khususnya dalam penyusunan

anggaran biaya, sebaiknya perusahaan melakukan pemisahaan antara biaya yang

dapat dikendalikan dengan biaya yang tidak dapat dikendalikan untuk

memudahkan dilakukannya pengawasan terhadap setiap kegiatan yang dilakukan

sekaligus juga untuk tujuan penilaian prestasi setiap pusat

pertannnggungjawaban.

b. Dalam laporan pertanggungjawaban yang dibuat, disarankan tidak hanya

memuat anggaran, realisasi, dan selisihnya, tetapi juga melaporkan penyebab

terjadinya selisih baik yang menguntungkan maupun merugikan untuk menjadi

pertimbangan dalam penyusunan anggaran berikutnya.

c. Sebaiknya perusahaan mempertimbangkan untuk menerapkan “reward and

punishment”. Penghargaan (reward) diberikan kepada karyawan yang memiliki

kinerja yang baik sedangkan sanksi ( punishment) diberikan kepada karyawan

yang memiliki kinerja yang buruk. Hal ini dimaksudkan dapat memotivasi

karyawan untuk selalu bekerja secara maksimal dalam menjalankan setiap

tanggungjawab yang diberikan.

Page 84: SKRIPSI PUSAT BIAYA PADA PT. SEMEN TONASA PANGKEP I L H …

69

DAFTAR PUSTAKA

Anoragan, Pandji dan Sri Suyati. 1995. Perilaku Organisasi. Cetakan Pertama. PT.Dunia Pustaka Jaya: Jakarta.

Anthony, Robert N and Vijay Govindrajan. 2002. Manajemen Control system. TethEdition. Mc. Growth Hall Companies, Inc: New York, Terjemahan F.XKurniawan Tjakrawala, Buku I. salemba Empat: Jakarta.

Garrison, H. Ray. 1997. Akuntansi Manajemen: Konsep Perencanaan, Pengendalian,dan Pengambilan Keputusan, tarjemahan Kusnedi. Buku II. ITB: Bandung.

Garrison, H. Ray, Noreen, W. Eric. 2006. Akuntansi Manajerial. BukuI. EdisiKesebelas. Salemba Empat: Jakarta.

Hani, Handoko T. 1999. Manajemen. Edisi Pertama. BPFE UGM: Yogyakarta.

Horngren, T. Charles and George Foster. 2000. Cost Accounting: A ManajerialEmphasis. Teth Edition. Rentice-Hall, Inc: New Jersey.

Ibrhim, Adam. 1991. Perilaku Organisasi. Cetakan kesembilan. Sinar Baru: Bandung.

Kaplan, S Robert and David P. Norton. 2002. Balance Scorecared: Translating StrategyInto Action, Terjemahan Peter R. Yosi Pasla. Erlanggga: Jakarta.

Mardiasmo. 1994. Akuntansi Biaya: Penerapan Harga Pokok Produksi. Andi Offset:Yogyakarta.

Mulyadi. 1983. Akuntansi Biaya: Penentuan Harga Pokok dan Pengendalian Biaya.Edisi Ketiga. BPFE: Yogyakarta.

Mulyadi dan Johny Setiawan. 2001. System Perencanaan dan PengendalianManajemen. Edisi Pertama. Cetakan Kedua. Salemba Empat: Jakarta.

Samryn, L. M. 2001. Akuntansi ,Manajemen Suatu Pengantar. Raja Grafindo Persada:Jakarta.

Selto, H. Frank. 1999. Intruktion to Management Accaounting. Eleventh Edition.Pentice-Hall, Inc: New Jersey.

Simamora, Hendry. 2002. Akuntansi Manajemen. UPP AMP YKPN: Yogyakarta.Empat: Jakarta.

Sukarno, Edy. 2002. System Pengendalian Manajemen. PT. Gramedia Pustaka UtamaJakarta.

Supriyono, R. A. 1989. Sturuktur Pengendalian Manajemen. Edisi Pertama. STIEYKPN: Yogyakkarta.

Page 85: SKRIPSI PUSAT BIAYA PADA PT. SEMEN TONASA PANGKEP I L H …

70

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia. EdisiKetiga. Balai Pustaka: Jakarta.

Usry, F. Milton dan Adilf Matz. 1987. Akuntansi Biaya: Perencanaan danPengendalian, Jilid 1, Edisi Kedelapan. Erlangga: Jakarta

Yuwono, Sony, Edy Sukarno, dan M. ichsan. 2006. Petunjuk Praktis penyusunanBalance Scorecard. PT. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.