laporan semen tonasa
TRANSCRIPT
LAPORAN KERJA PRAKTEK
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sampai saat ini Indonesia masih merupakan negara pembangun.
Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian Badan Pembangunan
Nasional bahwa masih banyak daratan dan daerah-daerah yang
merupakan lahan bagi pembangunan untuk mewujudkan Indonesia
menjadi negara yang terus berkembang untuk mencapai tujuan
nasional dalam mencapai kesejahteraan masyarakat. Dengan adanya
kemajuan dalam bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang
merupakan faktor penggerak utama, ditandai dengan semakin
banyaknya kemajuan diberbagai bidang, salah satunya dalam bidang
industri. Berbagai industri telah dibangun untuk menunjang
kemakmuran rakyat karena selain dapat menyediakan lapangan kerja
dengan menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar.
1
LAPORAN KERJA PRAKTEK
Dengan semakin berkembangnya kemajuan Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi, maka harus diimbangi juga dengan kualitas sumber
daya manuasia yang handal. Jika tidak, maka kita akan tergilas
dengan pesatnya kemajuan serta ketatnya persaingan. Didalam upaya
peningkatan sumber daya manusia, Indonesia melakukan beberapa
kerja sama guna mempercepat pengalihan teknologi. Beberapa
teknologi tersebut adalah upaya pengolahan batu kapur dan tanah liat
untuk diolah menjadi semen sehingga memiliki nilai jual yang tinggi.
Sampai saat ini semen memegang peranan penting dalam tiap
pembangunan. Fluktuasi kebutuhan semen adalah diidentik dengan
aktivitas pembangunan, semakin banyak kegiatan pembangunan
maka semakin banyak juga kebutuhan semen yang diperlukan.
Di Sulawesi Selatan terdapat industri semen yang bernama
PT.Semen Tonasa yang memproduksi semen yang sangat diperlukan
untuk meningkatkan pembangunan, sehingga semen yang digunakan
dapat dimanfaatkan dalam pembuatan bangunan rumah, jembatan,
2
LAPORAN KERJA PRAKTEK
pertokoan maupun perkantoran dimana dibutuhkan produk semen
yang baik dan berkualitas.
1.2 Tujuan Praktek Kerja Lapangan
Praktek kerja lapangan yang dilaksanakan pada berbagai Instansi,
Lembaga ataupun Perusahaan, selama kurang lebih 1 (satu) bulan
dengan tujuan yaitu sebagai berikut :
a. Mahasiswa dapat menerapkan teori-teori dan praktek yang diperoleh
selama menjalani pendidikan di perguruan tinggi serta melihat
keterkaitan antara teori dan praktek.
b. Mahasiswa dapat mengembangkan pola pikir dan kreatifitas
penerapan teori dalam melakukan analisis terhadap mutu produksi.
c. Mahasiswa dapat memperoleh gambaran mengenai situasi kerja pada
Instansi, Lembaga atau Perusahaan tempat melakukan praktek.
d. Meningkatkan, memperluas dan memantapkan proses penyerapan
teknologi baru dari lapangan kerja yang sebenarnya.
3
LAPORAN KERJA PRAKTEK
e. Memperoleh masukan dan umpan balik guna memperbaiki dan
mengembangkan serta menyesuaikan dengan pendidikan dan
kejuruan.
1.3
1.4 Tujunan Laporan Praktek Kerja Lapangan
Setelah melakukan praktek kerja lapangan, maka diwajibkan
untuk membuat laporan praktek kerja lapangan. Hal ini merupakan
salah satu syarat yang harus dipenuhi. Adapun tujuan pembuatan
laporan praktek kerja lapangan adalah sebagai berikut :
a. Mahasiswa dapat mengembangkan kemampuannya dan menyusun
materi laporan yang bersumber dari buku-buku ataupun dari
konsultasi langsung dangan pembimbing.
b. Menambah kemampuan mengunakan bahasa tulisan sehingga dapat
dimengerti oleh pembaca.
c. Mahasiswa dapat mengembangkan kemampuan berpikir terutama
dalam mengevaluasi data yang membahas hasil analisa tersebut.
4
LAPORAN KERJA PRAKTEK
d. Sebagai pertanggungjawaban atas praktek kerja lapangan yang telah
dilakukan.
e. Sebagai bahan perpustakaan yang kelak dapat berguna bagi pembaca
pada umumnya dan khususnya lagi bagi mahasisiwa jurusan Teknik
elektro.
1.5 Batasan Masalah
Berhubung karena dari perguruan kami tidak menuntut suatu
judul tertentu dalam praktek kerja lapangan ini, maka penyusun akan
membahas segala aktifitas produksi yang dilakukan pada PT.Semen
Tonasa IV.
5
LAPORAN KERJA PRAKTEK
BAB II
TINJAUAN UMUM PT. SEMEN
TONASA
2.1 Sejarah Singkat PT. Semen Tonasa
PT Semen Tonasa adalah produsen semen terbesar di
Kawasan Timur Indonesia yang menempati lahan seluas 715 hektar
di desa Biringere Kecamatan Bungoro Kabupaten Pangkajene
Kepulauan. 68 kilometer dari kota Makassar. PT Semen Tonasa yang
memiliki kapasitas terpasang 3.480.000 metrik ton semen pertahun
mempunyai 3 (tiga) unit Pabrik yaitu Tonasa Unit II,III dan IV.
Perkembangan PT. Semen Tonasa
Tonasa unit 1 didirikan berdasarkan Tap MPRS RI No
11/MPRS/1960 tanggal 6 Desember 1960 tentang pola
pembangunan Nasional Semesta Berencana Tahapan 1961-1969.
6
LAPORAN KERJA PRAKTEK
Tonasa unit I mulai berproduksi semen pada tahun 1968
dengan kapasitas 120.000 metrik ton semen per tahun dengan
proses basah ( Proses ini umpan balik kiln berupa luluhan/slurry
dengan kadar air 25 – 40 %). Pabrik yang berlokasi di Desa
Tonasa Kecamatan Balocci Kabupaten Pangkajene Kepulauan
ini Sejak tahun 1984 dihentikan operasinya atas pertimbangan
ekonomis.
Pabrik Semen Tonasa Unit II
Tonasa Unit II yang berlokasi di Biringere Kecamatan
Bungoro Kabupaten Pangkajene Kepulauan Propinsi
Sulawesi Selatan sekitar 23 kilometer dari lokasi Tonasa Unit
I didirikan berdasarkan kepada persetujuan BAPENAS :
No. 023XC-LC/B.V.76
No. 285/D.I/IX/76
7
LAPORAN KERJA PRAKTEK
Tonasa II yang menggunakan proses kering (Proses ini
umpan kiln berupa tepung kering dengan kadar air 0,5 – 1 %)
mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1980 dengan
kapasitas terpasang 510.000 metrik ton semen pertahun
Program optimalisasi Tonasa unit II dirampungkan pada
tahun 1991 secara swakelola dan berhasil meningkatkan
kapasitas terpasang menjadi 590.000 metrik ton pertahun.
Pabrik Semen Tonasa Unit III
Tonasa Unit III yang berlokasi ditempat yang sama
dengan Pabrik Semen Tonasa Unit II dibangun berdasarkan
persetujuan BAPENAS :
No. 32/XC-LC/B.V/1981
No. 2177/WK/10/1981
8
LAPORAN KERJA PRAKTEK
Tonasa Unit III yang menggunakan proses kering
mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1985 dengan
kapasitas terpasang 590.000 metrik ton semen pertahun.
Pabrik Semen Tonasa Unit IV
Tonasa Unit IV didirikan berdasarkan SK Menteri
Perindusrian No. 182/MPP.IX/1990 tanggal 02 Oktober 1990
dan SK Menteri Keuangan RI No. 154/MK.013/1990 tanggal 29
Nopember 1990
Tonasa Unit IV dengan kapasitas terpasang 2.300.000
metrik ton pertahun dioperasikan secara komersial pada tanggal
01 Nopember 1996. Pabrik yang menggunakan proses kering ini
terletak di lokasi yang sama dengan Tonasa Unit II dan Unit III.
9
LAPORAN KERJA PRAKTEK
2.2 Pengantongan Semen dan BTG Power Plant
PT Semen Tonasa memeiliki 7 unit pengantongan semen
yang berlokasi di Makassar, Bitung, Samarinda, Banjarmasin, Bali
dan Ambon dengan kapasitas masing-masing 300.000 metrik ton
semen pertahun kecuali Makassar dan Bali yang berkapasitas
600.000 metrik semen per tahun dan Palu yang berkapasitas 175.000
ton metrik semen pertahun. PT Semen Tonasa juga memiliki
pembangkit Listrik Tenaga Uap yaitu Boiler Turbin Generator
(BTG) Power Plant dengan kapasitas 2 x 25 MW yang berlokasi di
Biringkassi Kabupaten Pangkajene.
Kepulauan sekitar 17 kilo meter dari lokasi Pabrik Tonasa II,
III dan IV.
10
LAPORAN KERJA PRAKTEK
2.3 Pelabuhan Khusus Biringkassi
Pelabuhan Biringkassi yang berjarak 17 km dari lokasi pabrik
dibangun sendiri oleh PT Semen Tonasa. Pelabuhan ini berfungsi
sebagai jaringan distribusi
antar pulau maupun ekspor dan dapat disandari kapal dengan
muatan di atas 17.500 ton.
Pelabuhan ini juga digunakan untuk bongkar muat barang-
barang kebutuhan pabrik, seperti : batu bara, gypsum, slag, kertas
kraft, suku cadang dan lain-lain. Untuk kelancaran operasi,
pelabuhan ini dilengkapi dengan rambu-rambu laut dan
mouringbuoy.
Pelabuhan Biringkassi dilengkapi 5 unit packer dengan
kapasitas masing-masing 100 ton per jam serta 7 unit ship loader, 4
unit digunakan untuk pengisian semen sak dengan kapasitas masing-
masing 100 – 120 ton per jam, atau sekitar 4.000 ton per hari, 3 unit
11
LAPORAN KERJA PRAKTEK
lainnya digunakan untuk pengisian semen curah dengan kapasitas
masing-masing 500 ton per jam atau 6.000 ton per hari.
Panjang dermaga pelabuhan sekitar 2 kilometer diukur dari
garis pantai ke laut, sedangkan panjang dermaga untuk stándar kapal
adalah :
Dermaga I :
Sébelah utara 429 meter dengan kedalaman 10,5 meter
(LWL).
Sebelah selatan 445,50 meter dengan kedalaman 7,5 meter
(LWL)
Dermaga II
Panjang dermaga adalah 65 meter dengan kedalaman 5 meter
(LWL).
12
LAPORAN KERJA PRAKTEK
2.4 Pemasaran
Sesuai kesepakatan Asosiasi Semen Indonesia (ASI) dalam
hal pengadaan semen dalam negeri di bawah koordinasi Departemen
Perindustrian dan Perdagangan, maka Semen Tonasa mendapatkan
alokasi wilayah pemasaran semen di Kawasan Indonesia Timur
(KIT) yang meliputi 13 provinsi, yaitu seluruh Kalimantan, Sulawesi,
Nusatenggara Barat, Bali, Maluku, Timor Timur, Irian Jaya. Secara
insidentil, semen Tonasa juga menyuplai Jawa Tengah, Jawa Timur,
DKI Jakarta, Sumatera Selatan dan batam.
Obsesi semen Tonasa ”ingin berada di belahan mana pun di
dunia ini secara kompetitif” mulai terwujud justru di tahun krisis
ekonomi dunia di tahun 1998. secara bertahap tetapi pasti obsesi ini
mulai diwujudkan di awal tahun 1998. sampai dengan bulan
September 1998 ekspor semen Tonasa telah mencapai 300.000 ton
dari total ekspor sebesar 600.000 ton yang direncanakan pada tahun
1998 dan telah menembus negara-negara Asia, yang meliputi
13
LAPORAN KERJA PRAKTEK
Singapura, Malaysia, Bangladesh, Sri Langka dan Myanmar, Palao
di Samudra Pasifik, Madagaskar di Afrika, Yaman di Asia dan Chili
di Amerika Latin.
Hal lain yang menunjang pelaksanaan ekspor adalah semen
Tonasa sanggup memproduksi sesuai standar yang diberlakukan di
negara tujuan dimana pun, seperti British Standard, American
Standard, Australian Standard, dll. Semua ini ditopang oleh
pengakuan Manajemen Mutu ISO 9002 yang di peroleh semen
Tonasa sejak tahun 1996.
Yang tidak kalah pentingnya adalah bahwa Semen Tonasa
mampu memberikan dan meningkatkan devisa bagi negara serta
sangat mendukung program Pemerintah Daerah Tingkat I Sulawesi
Selatan yang terkenal dengan Grateks-2.
Semen Tonasa sanggup memproduksi berbagai tipe semen,
seperti Type I (low alkali), Type II (low alkali), Type V, Fly Ash
Cement dan Prima Mixed Cement, dengan tetap menjaga kualitas 14
LAPORAN KERJA PRAKTEK
serta memenuhi persyaratan dari para pembeli.Ini merupakan
kekuatan tersendiri dan menambah daya saing dalam menghadapi
pasar bebas di masa kini maupun di masa datang. Permintaan semen
tipe khusus dalam jumlah memadai dapat dilayani setiap saat.
Untuk meningkatkan penjualan di dalam negeri, Semen
Tonasa telah memasarkan klinker ke berbagai pabrik semen antara
lain ke PT. Semen Gresik di Jawa Timur, PT. Semen Kupang di
Nusatenggara Timur, PT. Semen Cibinong di Jawa Barat, PT. Semen
Bosowa di Sulawesi Selatan; sedangkan semen curah dipasarkan ke
PT. Semen Tiga Roda di Jawa Barat, PT. Indocement Tunggal
Prakarsa di Jawa Barat, PT. Semen Baturaja di Sumatera Selatan dan
PT. Semen Gresik di Jawa Timur.
Pada tahun 1999 Semen Tonasa merencanakan produksi dan
penjualan sebesar kapasitas terpasang yaitu 3.480.000 ton, dimana
1.500.000 ton untuk konsumsi ekspor dan 1.980.000 ton akan
dipasarkan di dalam negeri.
15
LAPORAN KERJA PRAKTEK
2.5 Struktur Organisasi dan Manajemen Perusahaan PT Semen
Tonasa
PT Semen Tonasa adalah sebuah badan usaha milik negara
yang mempunyai visi menjadi perusahaan semen terkemuka di Asia
yang berkelas dunia. Sedangkan misinya adalah memproduksi semen
untuk memenuhi kebutuhan konsumen dalam dan luar negeri dengan
kualitas dan harga yang bersaing, selain itu memenuhi keinginan
stakeholders sesuai dengan kemampuan perusahaan.
Struktur organisasi di PT Semen Tonasa berbentuk garis dan
staf. Kedudukan tertinggi berada pada pemegang saham yaitu
pemerintah yang membawahi dewan komisaris dengan Menteri
Keuangan bertindak sebagai ketuanya.
Masing-masing direksi membawahi beberapa departemen dan
masing-masing departemen membawahi beberapa biro sebagai
berikut :
I. Direktur Utama, membawahi 2 departemen yaitu:
16
LAPORAN KERJA PRAKTEK
a) Departemen SKAI yang terdiri dari 2 biro yaitu biro Audit
Operasional dan biro Audit SMST.
b) Departemen Sekretaris Perusahaan.
II. Direktur Keuangan, membawahi 3 departemen yaitu :
a) Departemen Treasury
Biro Pengendalian dan Pajak
Biro Pengendalian Hutang-Piutang dan Aset
b) Departemen Akuntansi
Biro Akuntansi Umum
Biro Akuntansi Manajemen
c) Departemen Sumber Daya Manusia
Biro Pelayanan SDM
Biro Pembelajaran
Biro Pelayanan Kesehatan
17
LAPORAN KERJA PRAKTEK
III. Direktur Pemasaran, membawahi 2 departemen :
a) Departemen Pemasaran
Biro APP
Biro Pemasaran I
Biro Pemasaran II
Biro Pemasaran III
b) Departemen Distribusi
Biro Distribusi I
Biro Distribusi II
Biro Perencanaan dan Pengendalian Semen dan Kantong
Biro Pengantongan
IV. Direktur Produksi, membawahi 4 departemen :
a) Departemen Produksi Bahan Baku
Biro Tambang
Biro Pemel Alat Berat
Biro Produksi A
18
LAPORAN KERJA PRAKTEK
b) Departemen Produksi Terak
Biro Produksi B1
Biro Produksi B2
Biro Pemeliharaan Mesin B1
Biro Pemeliharaan Mesin B2
Biro Pemeliharaan Listrik dan Instrumen B
c) Departemen Produksi Semen
Biro Produksi C
Biro Pemeliharaan Mesin C
Biro Pemeliharaan Listrik dan Instrumen C
d) Depatemen Teknik & Utilitas
Biro Perencanaan Teknik Pabrik
Biro Bengkel dan Pekerjaan Umum
Biro K3P
Biro Energi
19
LAPORAN KERJA PRAKTEK
Biru Pengendalian Proses dan Mutu
V. Direktur Litbang, membawahi 2 departemen :
a) Departemen Litbang Manajemen
Biro Pengadaan Sistem Manajemen
Biro Penelitian Ekonomis
Biro Pengembangan Sistem Informasi dan Komunikasi
b) Departemen Litbang Teknis
Biro Rancangan Bangun
Biro Pelayanan Teknik
Biro Penelitian Teknis dan Quality Assurance (Penjamin
Mutu)
20
LAPORAN KERJA PRAKTEK
Berdasarkan waktu kerja ada dua macam karyawan yang
bertugas di PT. Semen Tonasa, yaitu:
1. Karyawan harian (sistem 6 hari kerja)
Senin – Kamis : pukul 07.30 – 16.30 WITA
Jumat : pukul 07.30 – 17.00 WITA
2. Karyawan shift
Shift I : pukul 07.30 – 15.30
WITA
Shift II : pukul 15.30 – 22.30
WITA
Shift III : pukul 22.30 – 07.30
WITA
Khusus karyawan yang bertugas di bagian pengepakan
dibagi menjadi dua shift yaitu:
I. Shift I : pukul 15.30 – 19.30 WITA
21
LAPORAN KERJA PRAKTEK
II. Shift II : pukul 19.30 – 07.30 WITA
II.7 Sistem Manajemen
Dalam upaya menuju visi dan misi perusahaan,
perseroan menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001,
sistem manajemen lingkungan ISO 14001 dan sistem
manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang disebut
dengan sistem manajemen semen Tonasa.
a. Sistem Manajemen Mutu
Memberikan jaminan mutu dan kepuasan kepada
pelanggan merupakan komitmen manajemen dalam
memasuki era persaingan global.Upaya yang dilakukan untuk
memenuhi komitmen tersebut adalah dengan memberikan
22
LAPORAN KERJA PRAKTEK
mutu pruduk sesuai permintaan pelanggan, penyerahan
produk yang tepat waktu dan harga yang bersaing.
Upaya tersebut diwujudkan dengan penerapan Sistem
Manajemen Mutu ISO 9002 sejak tahun 1996 dan selanjutnya
di upgrade dengan Sistem Manajemen Mutu baru ISO
9001:2000 pada tahun 2002.
b. Sistem Manajemen Lingkungan
Perlindungan lingkungan merupakan kebijakan
manajemen dalam upaya menjamin pembangunan yang
berkelanjutan.Pengelolahan dan pemantauan lingkungan
secara terus-menerus dilaksanakan baik oleh intern maupun
kerjasama dengan institusi yang terkait. Kesadaran akan
pentingnya pengelolahan lingkungan telah dimulai sejak
berdirinya pabrik PT. Semen Tonasa dan senantiasa
dikembangkan dan disempurnakan. Salah satu upaya
pengembangan dana penyempurnaan pengelolahan
23
LAPORAN KERJA PRAKTEK
lingkungan adalah dengan penerapan Sistem Manajemen
Lingkungan ISO 14001 yang telah disertifikasi oleh Badan
Sertifikasi Internasional sejak tahun 2000.
Komitmen manajemen PT. Semen Tonasa adalah
“Menjadi produsen semen yang ramah lingkungan” yang
diwujudkan melalui pemenuhan persyaratan peraturan yang
berlaku meminimalisasi dampak negatif dari proses dan
produk yang dihasilkan. Pelaksanaan program efisiensi
pemakaian sumber daya alam dan energi melaksanakan
kegiatan konversi lahan bekas tambang serta membina
hubungan harmonis dengan masyarakat sekitar dan
pemerintahan daerah.
c. Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
PT. semen Tonasa menyadari bahwa tenaga kerja
merupakan bagian dari stakeholder yang tidak dapat
dipisahkan keberadaannya dalam suatu 24
LAPORAN KERJA PRAKTEK
perusahaan.Mengingat pentingnya peran tenaga kerja dalam
kelangsungan usaha, maka kondisi keselamatan karyawan
harus dijamin. Hal ini sudah menjadi komitmen manajemen
PT. Semen Tonasa untuk menciptakan lingkungan yang
aman, sehat dan sejahtera, bebas dari kecelakaan dan
pencemaran lingkungan serta penyakit akibat kerja.
Untuk mewujudkan komitmen tersebut, sejak tahun 2000 PT.
Semen Tonasa telah menerapkan Sistem Manajemen
Keselamatan Kerja (SMK3). Penerapan sistem manajemen ini
merupakan bagian dari penerapanan Sistem Manajemen PT.
Semen Tonasa secara keseluruhan. Keberhasilan penerapan
ini diwujudkan melalui pemberian sertifikat audit dari
kementerian tenaga kerja Republik Indonesia dengan predikat
tertinggi “bendera emas” sejak bulan januari 2004
(Anonim,2004).
25
LAPORAN KERJA PRAKTEK
Komitmen manajemen perseroan adalah “menjadi produsen
yang ramah lingkungan” yang diwujudkan melalui
pemenuhan persyaratan peraturan yang berlaku yaitu
meminimalkan dampak negatif dari proses dan produk yang
dihasilkan, pelaksanaan program efisiensi pemakaian sumber
daya alam dan energi, melaksanakan kegiatan konservasi
lahan bekas tambang, serta membina hubungan harmonis
dengan masyarakat sekitar dan pemerintah daerah.
Keberhasilan ini dibuktikan dengan diperolehnya
penghargaan dari pemerintah pada program “PROPER”
dengan predikat “BIRU”.
II.8 Rencana penambahan asset
Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahun 2009
maka diputuskan mulai tahun 2009 PT. semen tonasa telah
memulai pembangunan pabrik Tonasa V meliputi pabrik dan
fasilitasnya sebagai berikut :
26
LAPORAN KERJA PRAKTEK
Pabrik baru Tonasa V
Pabrik baru Tonasa V berlokasi di desa Bontoa kec.
Biring Ere kabupaten pangkep tepatnya di samping lokasi
Pabrik Semen Tonasa IV dengan kapasitas 2.500.000 ton,
nilai investasi untuk pembangunan pabrik baru ini mencapai
USD 315 juta dan direncanakan akan beroperasi pada tahun
2012.
Power plant
Sebagai penyuplai daya dibangun power plant BTG 2
X 35 W untuk mendukung kegiatan oprasional pabrik.
Packing plant
Berdasarkan hasil penelitian maka direncanakan akan
dibangun beberapa packing plant di Papua dan Kalimantan
untuk membantu suplai distribusi semen dari Tonasa V.
27
LAPORAN KERJA PRAKTEK
II.9 Clean Development Mechanism dan Alternative
Fuel dan Raw Material (AFR)
Masalah yang ditimbulkan dari adanya industri semen
yaitu emisi karbon dioksida.Sesungguhnya, gas karbon dioksida
bukanlah suatu masalah.Gas karbon dioksida adalah salah satu
yang menunjang kehidupan di atas bumi. Tanpa gas karbon
dioksida di dalam atmosfer, bumi tidak bisa mendukung
kehidupan sebab temperatur bumi akan terlalu dingin dan semua
air akan membeku.
Gas karbon dioksida adalah suatu peredam kuat sinar
inframerah, dan juga akan menyerap panas yang dipancarkan
bumi dan dipantulkan kembali. Ini adalah sebagai efek rumah
kaca. Proses tersebut merupakan suatu proses alami yang sangat
penting bagi terbentuknya kehidupan di bumi.
28
LAPORAN KERJA PRAKTEK
Bagaimanapun ketika ada terlalu banyak gas karbon dioksida
didalam atmosfer, efek rumah kaca diintensifkan, hal tersebut
akan menyebabkan suatu masalah bagi lingkungan. Sebelum
masa revolusi industri, konsentrasi gas karbon dioksida di dalam
atmosfer adalah 280 ppm. Sejak tahun 1880, akibat dari
peningkatan pembakaran bahan bakar fosil sebagai suatu sumber
energi, konsentrasi CO2 telah dengan mantap bangkit sebanyak
kira-kira 1,5 ppm/tahun sehingga kandungan gas karbon
dioksida dalam atmosfer pada saat ini mencapai 365 ppm.
Konsentrasi gas karbon dioksida akan terus meningkat
kecuali jika emisi/pancaran dari bahan bakar fosil dibatasi atau
dihentikan bersama-sama. Sedangkan emisi karbon dioksida
umumnya berasal dari minyak bumi, terutama dari gas alam,
minyak bumi dan batubara, dari tahun ke tahun sebagai
penyumbang terbanyak emisi gas CO2 dimuka bumi
ini.Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC)
29
LAPORAN KERJA PRAKTEK
memperkirakan konsentrasi gas karbon dioksida di dalam
atmosfir akan naik menjadi sekitar 540 - 940 ppm pada tahun
2100. Kenaikan rata-rata konsentrasi gas CO2akan
mengakibatkan kenaikan suhu rata-rata di bumi, hal tersebut
mengakibatkan efek pemanasan global, yang akan
mempengaruhi perubahan iklim setempat di bumi, pada akhirnya
tentu akan mempengaruhi kehidupan di bumi.
Kenaikan suhu bumi rata-rata secara global akan
mempengaruhi cuaca dan iklim setempat di bumi yang
mengakibatkan kenaikan suhu ekstrim di wilayah tertentu,
dampaknya tentu terhadap kehidupan di wilayah tersebut. Emisi
gas CO2 ke atmosfir dapat dihasilkan oleh bermacam kegiatan
(Anonim, 2007), diantaranya yaitu adanya proses produksi
semen.
Proses kegiatan industri semen yang menghasilkan emisi gas
CO2 adalah :
30
LAPORAN KERJA PRAKTEK
a) Kalsinasi CaCO3 menghasilkan emisi 540 kg gas CO2/ ton
semen OPC,
b) Pembakaran batubara menghasilkan emisi 340 kg gas
CO2/ton semen OPC,
c) Pembangkit listrik pabrik semen menghasilkan emisi 90 kg
gas CO2/ ton semen OPC,
d) Total 970 kg gas CO2/ton semen OPC.
Berdasarkan uraian di atas maka untuk mengurangi emisi
CO2 dari pabrik semen, yaitu melalui produksi semen jenis baru yaitu
blended hydraulic cement jenis Portland Composite Cement – PCC
(semen portland komposit). Semen komposit mulai diluncurkan
tahun 2005, sejalan dengan mulai dilaksanakannya proyek CDM
(Clean Development Mechanism – Mekanisme Pembangunan
Bersih) oleh PT. Semen Tonasa (Persero) yang disebut sebagai
Proyek Blended Cement,
31
LAPORAN KERJA PRAKTEK
Oleh karena alasan tersebut maka PT. semen tonasa
berinisiatif untuk menerapkan CDM di lingkungan kerja. Hal-hal
yang dilakukan sebagai berikut:
a) Penambahan fly ash di finish mill dalam proses pembuatan semen
yang akan menurunkan penggunaan klinker di finish mill
b) Pengunaan Alternative Fuel dan Raw Material (AFR) yaitu
cangkang mete dan sekam padi, dimana penggunaan AFR dapat
menurunkan penggunaan batu bara sebanyak 5% serta menurunkan
emisi.
c) Penanaman pohon dan pembuatan taman di sekitar pabrik
Penambahan dust collector dan EP guna menurunkan debu
yang terkandung dalam gas buang yang diperkecil kuantitasnya
(ppm).
32
LAPORAN KERJA PRAKTEK
BAB III
PEMELIHARAAN KONTROL GAS ANALYZER
Teori pendahuluan
Gas analyzer yang dibahas dalam laporan ini merupakan
suatu sistem alat ukur yang terintegrasi dengan sistem PLC dengan
fungsi utamanya adalah untuk mengukur dan menganalisa unsur-
unsur kandungan gas buang hasil proses pembakaran dalam
tanur/kiln. Dalam pembahan laporan ini tidak dijelaskan sistem PLC
yang digunakan mengingat PLC disini hanya sebagai palengkap,dan
komponennya bisa dikatakan free maintenance.Pembahasan
hanyalah ditekankan pada perangkat modul analisa serta komponen
yang sangat mempengaruhi hasil pengukuran.
Perangkat gas analiser di sini dari empat macam modul yaitu
modul analisa CO,O2, NO dan SO2. Idealnya fungsi gas analiser
33
LAPORAN KERJA PRAKTEK
adalah disamping untuk membantu operator dalam mengendalikan
proses pembakaran dalam kiln agar dapat menghasilkan
terak/clinker sesuai standar,juga dapat berfungsi sebagai pengaman
peralatan Electro Presipator(EP), dimana kita tahu bahwa apabila
terlalu banyak kandungan gas CO dalam chamber EP,sangat besar
kemungkinan akan terjadi ledakan dalam EP sehingga akan
menimbulkan kerusakan terhadap EP itu sendiri.
Jadi jelas keberadaan kontrol gas analiser untuk mengukur
unsur-unsur gas buang hasil pembakaran sangat dibutuhkan oleh
operator dalam mengendalikan proses pembakaran untuk mencapai
tujuan tersebut diatas.
Gas dalam kiln terhisap oleh probe dengan menggunakan
sebuah pompa gas, dalam perjalannya gas tersebut dipanaskan oleh
sebuah heater yang terpasang pada ujung luar probe dan sekaligus
dipasaring oleh filter keramik.Gas sample panas ini kemudian
34
LAPORAN KERJA PRAKTEK
didinginkan oleh gas cooler sampai pada 50C(dapat diatur sesuai
kebutuhan), setelah itu menuju ke empat modul analisa yang
terhubung secara seri, dan saat itu juga masing-masing modul akan
menampilkan hasil analisanya sesuai fungsi masing-
masing,kemudian gas sample dibuang ke udara bebas. Untuk
mendukung kontiniutas pengukuran sistem ini dilengkapi dengan
purging system yang dikontrol oleh PLC agar tidak terjadi kebuntuan
dalam probe. Purging system ini berlangsung secara otomatis
(terprogram) dengan siklus tertentu.
Pembahasan dalam laporan ini hanya dititik beratkan pada
sisi pemeliharaan dan trouble shooting. Oleh karena itu laporan ini
tidak hanya dipelajari saat mengikuti diklat saja, akan tetapi bisa
dijadikan sebagai panduan kerja bagi pekerja lapangan khususnya
dalam perawatan kontrol gas analiser.
35
LAPORAN KERJA PRAKTEK
Standar-standar Operational Procedure
Standar Operasional Procedure Analyzer ULTRAMT 23
I. ULTRAMAT 23 (SQ 240)
Analyzer ULTRAMAT 23 alat analisa gas dapat
punuhi syarat ke 4 kompoen Gas dengan segera
Maksimun tiga gas sensitip impra merah seperti
CO,CO2,NO,SO2,CH4 atu R22 (freon, CHCIF 2)
plus O2 dengan satu oksigen takaran elctrochemical
sel. Yang digunakan adalah :
Dengan CO Component 1 setting Measurement Range
1 : 0 – 1 %
Measurement Range
2 : 0 – 5 %
Range yang digunakan setting Measurement Range 2 :
0 – 5 %
36
LAPORAN KERJA PRAKTEK
Dengan NO Component 2 setting Measurement
Range 1 : 0 – 1000 vpm
Measurement Range 2
: 0 – 2500 vpm
Range yang digunakan setting Measurement Range 2 :
0 – 2500 vpm
No kode Password Parameter di Ultramat terdapat 2
level dengan password
1. Password kode 1 : 111
2. Password kode 2 : 222
Password tersebur digunakan untuk kalibrasi & jika
ada perubahan yang dikehendaki dengan mengikuti
langkah-langkah dari parameter Ultramat 23 (lihat
manual operasi )
II. Kalibrasi Ultramat 23
1. Zero Gas Kalibrasi
37
LAPORAN KERJA PRAKTEK
Automatic Klaibrasi dengan menekan Keypad
CAL, Parameter Ultramat akan tampil “
AUTOCAL Purging with Cal Gas “ Otomatis 3
Way Selenoid Valve (Y1) akan ON & Needle
Valve RV 1 harus dalam keadaan buka ini akan
terjadi Pembuangan gas yang terdapat di
analyzer . indikasi lampu CAL akan menyala .
Tunggu sampai stabil sesuai waktu yang terlhat di
display Ultramat . Jika zero cal sukses lampu cal
akan mati & kondisi pembacaan di analyzer
ultramat akan normal tanpa gas .
2. Span gas kalibrasi
Langkah-langkah yang harus disiapkan untuk
melakukan span klibarasi pada ultramat 23 :
38
LAPORAN KERJA PRAKTEK
Buka Needle valve ( RV 2 ) Bypass
Line dari samping gas
Hidupkan Sampilng pump ( GP1 )
Persiapkan span gas dengan set regulator
span gas 0,1 Mpa
Posisikan 3 Way Ball Valve ( RB ) ke
span
Set flowmeter Ultramat 23 (A1) 11/min
Setelah semua sudah dilakukan , Kita dapat
melakukan kalibrasi satupersatu dari komponent
yang ada , melalui parameter di dalam ultramat 23
.
1. Component 1 (CO).
Tekan ENTER Calibration password kode
1 ENTER Set span gas value (Lakukan
Pengisian nilai gas yang tertera di sertifikat /
39
LAPORAN KERJA PRAKTEK
data sheet (Tru value ) Span Gas untuk CO
(3,975%)) Pengisian nilai hanya dilakukan di
span gas 1 , With AUTOCAL NO ENTER
Display akan tampil “ if readinh stabel
press ENTER “ENTER , Calibration OK
ESC , kembali ke pembacaan Analyzer akan
terbaca nilai CO harus sama dengan nilai
sertifikat span gas .
2. Component 2 (NO)
Tekan ENTER Calibration password kode 1
ENTER Set span Gas value ( Lakukan
pengisian Nilai gas yang tertera di
sertifikat /Data Sheet (True Value ) Span gas
untuk NO (2370vpm)) pengisian nilai hanya
dilakukan span gas 1 , With AUTOCAL NO
ENTER Display akan tampil “ if reading
40
LAPORAN KERJA PRAKTEK
stabel press ENTER “ENTER , Calibration
OK ESC, Kembali ke pembacaan Analyzer
akan terbaca nilai NO harus sama dengan
nilai sertifikat span gas.
Standard Operasional Procedure Analyzer OXYMAT 61
1. OXYMAT 61 (SQ 240 )
Anlyzer OXYMAT 61 alat analisa gas mengiperasikan
sesuai dengan desakan bertukar-tukar yang paramaknetik
prinsip akan dipergunakan untuk mengukur oksigen (O2)
di gas .
Dengan O2 Setting Measurement Range : 0 – 10%
No kode password parameter di Oxymat 61 adalah 111
Password tersebut digunakan untuk kalibrasi & jika ada
perubahan yang dikehendaki dengan mengikuti langkah-
41
LAPORAN KERJA PRAKTEK
langkah dari parameter Oxymat 61 (lihat manual
operasi ).
2. Kalibrasi Oximat 61
a. Zero gas kalibrasi
Langkah-langkah yang harus disiapkan untuj melakukan
span kalibrasi pada ultramat:
Buka Needle Valve (RV 2) Bypass Line dari
Sampling Gas
Hidupkan Sampling pump (GP1)
Persiapkan Referensi Gaz (N2) dengan set
regulator span gas 0,2 Mpa ( untuk referensi gas
N2 selalu digunakan oleh oxymat sebagai
reference pambacaan O2 , Regulator selalu
terbuka )
Persiapkan span gas dengan set regulator span
gas 0.1 Mpa
42
LAPORAN KERJA PRAKTEK
Posisikan 3 Way Ball Valve (RB) ke span
Set Flowmeter Ultramat 23 (A1) 11/min .( jika
tidak di set akan terjadi indikasi lampu Fault
hidup)
Set flowmeter Oxymat 61 (A2) 30 1/min
Setelah semua sudah dilakukan , Kita dapat melakukan
zero kalibrasi O2 ,melalui Parameter didalam Oxymat 61.
Dispaly Menu parameter Oxymat 61 , O2 Caliration
Zero Calibration (Lampu indikasi Cal hidup ) Star
Calibration Caliation Complete Kembali ke
pembacaan Utama (Nilai yang akan tertera pada
pembacaan Nilai O2 akan normal.
b. Span Gas Kalibrasi
Langkah-langkah yang harus disiapkan untuk
melakukan span kalibrasi pada ultramat :
43
LAPORAN KERJA PRAKTEK
Tutp Needle Valve (RV2) Bypass Line dari
sampling gas
Hidupkan Sampling Pump (GP1)
P[ersiapkan Referensi gas (N2) dengan set
regulator span gas 0,3 Mpa (untuk referensi
gas N2 selalu digunakan oleh Oxymat
sebagai Reference pembacaan O2 , regulator
selalu terbuka )
Persiapkan Span Gas dengan set regulator
Span Gaz 0,1 Mpa
Posisikan 3 Way Ball Valve (RB) ke span
Set flowmeter ultramat 23 (A1) 11/min ,(jika
tidak diset akan terjadi indikasi Lampu Fault
hidup)
Set flowmeter Oxymat 61 (A2) 30 /min
44
LAPORAN KERJA PRAKTEK
Setelah semua sudah dilakukan , kita dapat
melakukan Span Kalibrasi O2 , Melalui parameter di
dalam Oxymat 61.
Display Menu Parameter Oxymat 61 , O2
Calibration Span Calibration (lampu Indikasi
CAL hidup ) Star Calibration Calibrstion
Complete Kembali ke Pembacaan Utama
( Nilai yang Span Gas Kalibrasi digunakan 3
bulan hanya 1 kali.
Standard Operational Procedure Heat Exchanger
1. Heat Exchanger (SQ 254 )
Alat ini di desain untuk mendinginkan pengoperasian dalam
mengambil sampling Gas didalam Kiln untuk di uji dan Gas contoh
pada satu suhu di atas embun titik dari asam (appr 1300C).
45
LAPORAN KERJA PRAKTEK
Pendingin di atur oleh Micromaster Siemens. Setelah melebihi set
point dari suhu minimum,penunjukkan indikasi setting temperature
Oil pada saat normal operasi sbb:
Temperature Oil 1300C
High Temperature Oil 1700C
High Alarm Temperature Oil 2200C
Low Alarm Temperature Oil 600C
Dalam mendinginkan Probe Sampling Gas dibantu oleh Fan
Pendingin Temperature Oil,dengan setting motor fan. Temperature
Oil 1800C maka fan akan START dan jika temperature oil 1750C
akan stop.temperature oil tersebut di dapat dari temperature PT100
(B3) Range 0 - 3000C(terminal X4 1-2)
Sirkulasi Oil dapat di monitor dari Flowmeter (B2) dengan kondisi
Flow Normal 2,5 m3/h, dengan setting minimum flow oil 1
m3/h.Vessel untuk sirkulasi oil harus di monitor volumenya yang
dapat di lihat melalui level gauge yang ada di vassel, normal volume
46
LAPORAN KERJA PRAKTEK
oil harus di atas 75% dari indikasi LG. Terdapat valve berwarna biru
sebagai bypass valve tanpa melalui fan pendingin, valve tersebut di
buka pada saat temperature oil 1000C dan valve tersebut di tutup jika
temperature oil 1300C.
2. Control Heat Exchanger (SIMATIC C7-613)
Untuk melihat kondisi operasi heat exchanger melalui simatic
C7-316 OP di panel control dengan menekan keypad yang
penjelasannya sebagai berikut :
K1 - Temperature Oil (pembacaan yang tertera adalah
Temperature pada saat tersebut)
K2 – Temperature Cabinet (didalam panel terdapat PT-100
untuk mengukur Temperature panel dengan actual : .......
Temperature yang terbaca dan limit 500C sebagai
perbandingan Temperature)
K3 – Setup Password 1110 (didalam parameter ini terdapat
setting Temperature yang dibutuhkan oleh proses Heat
47
LAPORAN KERJA PRAKTEK
Exchanger : Setpoint 1700C , TemperatureMin 1300C,
Temperature Fan 1800C, Temperature Max 2200C, Min Freq
25 Hz dan Max Freq 50 Hz)
K4 – Language (pemilihan bahasa yang digunakan tampilan)
K5 – Operating Hours (jam operasional SQ 254)
K6 – Status Digital Input (hanya indikasi digital input dan 7
binary di 24.7, 25.7 dan 26.7)
K7 – Status Digital Output (hanya indikasi digital output 7 di
DO 124.7dan 125.7)
K8 – Status Analog (hanya indikasi CH0-39DO, CH1-7FFF,
CH2-7F, CH3-7FFF dan CH4-1BO)
K9 – Date/Time (tanggal dan waktu tampilan)
K10 – Info (Siemens AG)
Jika terjadi Alarm cukup lakukan ENTER di simatic C7 dan tekan
tombol RESET di panel
Standard Operational Procedure Analyzer Cabinet
48
LAPORAN KERJA PRAKTEK
1. Analyzer Cabinet (SQ 240)
Panel ini adalah Panel dimana contoh Gas dilakukan Pengecekan
yang melalui beberapa alat dalam memperoleh pembacaan gas yang
baik . juga tempat Control Analyzer meberikan datanya ke control
Room.
Alat-alat pembantu di panel Analyzer sebagai berikut beserta fungsi
& pengoperasiannya :
I. Sampel Gas Cooler (A 11)
Pengukuran akurat dari gas memerlukan contoh gas dengan
titik embun stabil bahkan pada kondisi ambient kasar .
Pengoperasian normal hanya di Set 50C.
Set Temperature Low -30C & Hight 50C , Maksimal Set
Temperatur 70C.
Dalam Parameter Tekan ENTER akan tampil A Lo & A Hi
Dengan Batas Temp Low - 10C – 130C
Temp High 10C - 70C
49
LAPORAN KERJA PRAKTEK
E = End Program (Setelah melakukan perubahan sampai E
biarkan sampai kembali ke Normal Pembacaan 50C .
Terdapat Pump untuk membuang Sisa Gas yang tidak
digunakan dengan Pump GP 11 & GP 12.
Terdapat Pengembunan di bagian bawah pada Cooler karena
Proses berlangsung.
II. Motor Drive N202 ( GP 14 )
Pengoperasian Normal hanya di set 5 rpm kecepatan .
Tergantung dari SO2 ( Sulfur ) yang terdapat dalam Sample
Gas , Jika kandungan SO2 di dalam Sample kecepatan Motor
dapat ditambahkan untuk mempercepat Cairan H202.
Dalam tampilan Motor tersebut ada berapa Keypad .
Untuk merubah Arah Motor dengan perubahan tempilan di
Segitiga yang menyala, Kontrol untuk menambah atau
mengurangi kecepatan Motor & Start / Stop jika Motor
tersebut akan digunakan, pada alat ini terdapat Switch untuk
Power sendiri . Terdapat sepesial Tube dalam proses
perpindahan H202 ke Cooler , untuk membukanya tekan ke
50
LAPORAN KERJA PRAKTEK
dalam Pin yang terdapat dibelakang dudukan Tube kemudian
tarik ke kiri maka tube tersebut akan terbuka jangan lupa
pada saat memasangnya kembali dengan pembatas Tube yang
berwarna merah ke dudukan tube .
Produk Tube Spesial Pharmerd BPT NSF-51 Max Temp
2750F
III. Fine Filter (VF 1)
Filter ini berguna hanya untuk menyaring sample gas Dari
Debu yang terbwa oleh sample Gas .
Model GF -27 dengan Max tekanan 4 Bar.
Filter ini disarankan diganti setiap bulan atau dapat dilihat
jika permakaan sudah terlihat Kotor baru diganti dengan yang
beru .
51
LAPORAN KERJA PRAKTEK
Standard Operational Procedure Valve Combination
1. Valve combination (SQ 253)
Valve combination berfungsi sebagai probe untuk mengambil contoh
gas di dalam kiln yang secara otomatis dapat mengatur waktu
pembersihan & pengambilan contoh Gas.
Karena banyaknya debu dari kiln secara otomatis katub katub( Y2 –
Y5 ) bekerja untuk membersihkannya dari debu menggunakan udara
dari compressor yang telah disiapkan.
Terdapat push button untuk melakukan purging secara manual jika
diinginkan yang sebetulnya purging sudah di set secara otomatis
pada saat SQ 257 di posisikan auto.
Didalam panel terdapat pressure gauge yang memiliki switch (S 30)
untuk mengetahui Tekanan di contoh gas dengan setting 0.02
MPa,scale yang digunakan hanya pada scale yang berwarna merah
yang berwarna hijau tidak digunakan.
52
LAPORAN KERJA PRAKTEK
Dalam pergerakan valve combination dengan motor rail (motor
retracting device) yang pergerakannya dibatasi oleh dimana letak
limit switch probe.
2. Electrical Heated Dedusting Filter ( SQ 252)
Berfungsi sebagai penyaring debu & pemanas dari contoh gas yang
diambil.
Dengan setting temperature heating low temp 600C & high temp
1500C.yang memberikan signal temperature ke control unit ( SQ
255 )
Terdapat filter di dalamnya yang dapat dibuka melalui tuas bawah
SQ 252, yang dapat dibersihkan sewaktuwaktu jika terlihat kotor dari
debu & untuk bagian luarnya terdapat heater yang memanaskan
contoh gas. Dapat dibuka dengan cara melepaskan semua sambungan
udara & kabel heated di box terminal kemudian di turunkan ke
tempat yang aman.
53
LAPORAN KERJA PRAKTEK
Standard Operational Procedure Control Unit
1. Control unit ( SQ 255)
PLC S7-300 sebagai main control untuk pengambilan contoh gas di
probe, heat exchanger ataupun secara automatis atau jika terjadi
kesalahan secara electrical maupun mechanical.
Yang dapat diketahui melalui input/output di PLC dalam proses
pembersihan contoh gas atau probe itu sendiri. Control unit ini
sendiri sebagai main power dari system analyzer.
Di panel ini juga terdapat tombol untuk melakukan purging jika akan
mencoba secara logic.
Program-program ini dapat dilihat melalui program PLC & Panel
operator SIMATIC panel OP 73.
Dengan setting Normal sebagai berikut :
Counter 0 : Batas pengaturan 1-10 menit
Setting 10 menit,
54
LAPORAN KERJA PRAKTEK
Logic : SQ 254 – SQ 251, jika temperature oli
di SQ 254<1300C probe akan secara auto
keluar dari kiln dengan delay time 10 menit.
Counter 1: Batas pengaturan 10-480 menit
Setting 30 menit
Logic: SQ 251 melakukan pembersihan atau
pembuangan debu sebelum memasuki kiln.
Counter 2: Batas pengaturan 10-480 menit
Setting 30 menit
Logic: SQ 251 melakukan pembersihan atau
pembuangan debu di dalam kiln.
Counter 3: batas pengaturan 8-64 detik
Setting 48 detik
Lpgic: lamanya pembersihan atau
pembuangan secara auto/manual.
Counter 4: Batas pengaturan 90 detik
55
LAPORAN KERJA PRAKTEK
Setting 25 detik
Logic: jika probe akan keluar dari kiln secara
otomatis Y 11 & SQ 251 akan melakukan
pembersihan atau pembuangan secara
auto/manual.
Counter 5: Batas pengaturan 1-5 kali
setting 3 kali
logic: selama melakukan pembersihan atau
pembuangan secara auto/manual akan
mengeluarkan angin sebanyak 3 kali.
Counter 6: Batas pengaturan 0-72 jam
setting untuk pengetesan cukup 1jam & untuk
pengoperasian 3jam
logic: lamanya probe pengambilan contoh gas
di dalam kiln, setelah 3jam probe akan keluar
secara otomatis. Berada diluar probe kira-kira
56
LAPORAN KERJA PRAKTEK
10 menit kemudian masuk kedalam kiln
kembali.
Counter 7: tidak digunakan (signal input daro SQ 254)
Counter 8: tidak digunakan
Counter 9: temperature oil>2200C probe secara otomatis
akan keluar dari kiln, selama 5 detik.
Counter 16, 17, 18, 19, 20, 21 : tidak digunakan.
Chanel ini dapat dirubah sesuai permintaan dari proses
pengambilan contoh gas yang dikehendaki dari pengoprasian
FLK 7 analyzer itu sendiri, sesuai situasi di lapangan.
8. Standard Operational Procedure Remote Control
1. Remote control (SQ 257)
Pada saat posisi manual, hanya dapat melakukan probe In &
probe out dalam keadaan aman.
Pada saat posisi auto, semua dilakukan oleh program lagic.
57
LAPORAN KERJA PRAKTEK
Pada saat manual pertama kali memasuki probe lakukan
tekan reset kemudian pindahkan selector ke auto, indikasi
lampu operation akan on-off selama SQ 252< 600C & SQ
254< 1300C selama posisi normal SQ 257 lampu operation
on.
Indikasi lampu fault, jika terdapat alarm dari semua proses.
Way Selenoid Valve ( Y1 )
Selenoid Valve ini berfungsi sebagai pembuangan sample
gas yang diperintah dari Analyzer Ultramat 23 dan Oxymat 61.
Dengan Needle valve ( RV1 ) yang selalu terbuka dalam
pengoperasian dan terdapat ambient filter (VR 3).
Fine Filter with Detector (VF2)
Filter ini berguna hanya untuk menyaring sample gas dari air
yang terbawa oleh sample gas Moddel J-02F0 dengan sensor air J-
LA-1S. Jika terdapat kandungan air di sample akan tersaring dan
58
LAPORAN KERJA PRAKTEK
terdeteksi oleh inverter DET dan akan memberikan sinyal ke PLC.
Lampu alarm di DET akan menyala warna merah .
Sampling Pump (GP 1)
Motor pompa yang akan membawa sample gas ke proses
pembacaan di Analyzer. Dengan proses kerja jika analyzer cabinet
(SQ 240) siap maka GP 1 akan selalu hidup. Jika analyzer cabinet
(SQ240) terjadi fault maka kontaktor K 1 akan hidup dan GP 1 akan
mati.
Needle Valve (RV 2)
Needle valve sebagai Bypass Pump (GP 1). Dengan tujuan
jika akan melakukan :
Kalibrasi, tanpa menghidupkan GP 1 maka kalibrassi dapat
dilakukan.
Menjaga kondisi sample pump, jika suara sampling pump
terdengar kencang dapat dibuka sedikit RV 2 untuk
59
LAPORAN KERJA PRAKTEK
mengurangi beban sample pump. Dalam mengirim sample
gas ke Analyzer.
WayBall Valve (RB),Valve Flowmeter Ultramat 23 (A1) dan
Valve Flowmeter Oxymat 61 (A2)
RB berguna sebagai main valve proses gas dari sample gas
atau span gas untuk melakukan kalibrasi.
A1 , berguna sebagai regulator Flow meter gas ultramat 23
yang di set 1 1/min.
A2, berguna regulator Flow meter gas untuk Oxymat 61
yang di set 30 1/min.
Pressure Gauge Referensi Gas N2 (P2)
Pressure gauge ini sebagai penunjuk tekanan referensi gas N2
yang akan digunakan di Oxymat 61. Dengan setting 0.2 Mpa Low
dan 0.4 Mpa High. Jika referensi Gas low akan terjadi FAULT
indikasi lampu akan menyala dan GP 1 sampling pump STOP.
60
LAPORAN KERJA PRAKTEK
Referensi gas harus selalu terbuka ,karena selalu digunakan ole
analyzer Oxymat 61.
Temperature Controller for Heater Cable (TC1)
Alat ini sebagai penghantar panas yang diberikan disample
line gas dari FLK probe menuju analyzer . Dengan setting :
>150 0C – 170 0C Kontak akan tutup.
<150 0C – 170 0C Kontak akan buka.
Normal operasional di set 150 0C,maksimal set 200 0C. Kabel
Heated Temperature terdapat material khusus untuk penghantar
panas dengan jarak setiap 1 meter maka panas di sample line akan
merata.
Cylinder H2O2
Dalam proses pengisian cairan H2O2 awal pun berikutnya
dapat dilakukan dengan cara, tinggikan drum H2O2 yang akan
digunakan lepas tube inlet GP 14, ganti selang yang bersih untuk
menarik udara di dalam tabungsedikit hisapan mulut, sebelumnya
61
LAPORAN KERJA PRAKTEK
hirup udara yang terdapat di Cylinder yang akan diisi cairan tube
untuk mengisi cairan H2O2 setelah selesai masukkan kembali ke
dalam tabung, agar tidak ada udara dari luar tabung yang masuk ke
dalam tabung. Jika Cylinder coklat (2) berkurang secara otomatis
maka akan ditambah melalui tube penghubung cylinder coklat (2) ke
cylinder bening (1). Cairan H2O2 ini cukup digunakan selama 2
bulan, jika berkurang hampir hampir habis harus ditambahkan
sebanyak batas yang telah ditandai di setiap Cylinder.
Lampu di dalam panel lebih baik digunakan jika
diperlukan ,jangan terlalu lama menyalakan lampu dikarenakan
H2O2 di dalam cylinder akan menguap dan terjadi embun di semua
permukaan dan tube. Pengoperasian dan pemakaian H2O2 di dalam
cylinder tergantung dari Motor Drive GP 14.
Span Gas (CO dan NO ) dan Referensi Gas (N2)
Span Gas (CO dan NO)
Span gas ini digunakan untuk melakukan kalibrasi pada :
62
LAPORAN KERJA PRAKTEK
1. Ultramat 23 : Span Kalibrasi
2. Oxymat 61 : zero dan span kalibrasi.
Span gas dengan set regulator 0,1 Mpa, jika sudah digunakan untuk
kalibrasi pastikan tutup Regulator dan P1 yang di tabung
menunjukkan 0 ( tidak ada tekanan ) lakukan pembuangan gas.
Masa pemakaian span gas ini hanya selama 1 tahun. Pastikan
cadangan span gas tersedia sebelum span gas yang digunakan akan
habis masanya. Span gas kalibrasi digunakan 3 bulan hanya 1 kali.
Referensi Gas (N2)
Referensi gas ini selalu digunakan ole Oxymat 61 sebagai
referensi pembacaan gas O2. Maka dari itu Valve Regulator di
tabung gas dan N2 selalu terbuka dengan melihat P1 di tabung dan
P2 di SQ 240.
63
LAPORAN KERJA PRAKTEK
Referensi gas ini digunakan untuk melakukan kalibrasi pada Oxymat
61 (Zero dan span kalibrasi). Masa pemakaian referensi gas ini hanya
selama kira-kira 2 bulan ,pastikan cadangan referensi gas tersedia
sebelum referensi gas yang digunakan akan habis masanya.
FLK PROBE SISTEM OPERASI
A. FLK Sistem Informasi
1. Gas sampling probe SQ251
2. Dedusting filter SQ252
3. Valve combination SQ253
4. Heat exchanger SQ254
5. Control unit SQ255
6. Retracting device SQ256
7. Local control panel SQ257
8. Analyzer cabinet SQ240
B. Operasi
64
LAPORAN KERJA PRAKTEK
Remote control (SQ257) Pilih Manual/Auto Selector Switch,
Tekan Probe in, Probe SQ251 akan menuju Kiln sampai kontak pada
limit switch (S3) Probe akan stop secara otomatis, Pilih Manual/Auto
Selector Switch Posisi Auto, Tekan tombol reset , Sistem ini dalam
pengoperasian secara Automatic.
Probe berada di dalam Kiln dalam pengambilan contoh Gas akan
mengalami kenaikan Temperature pada Oli pendingin yang akan
tampil di Heat exchanger (SQ 254) panel. Jika temperature pada oil
pendingin naik sampai 1300C akan memberikan sinyal ke Control
Unit SQ 255 dan akan dilanjutkan ke Analyzer Cabinet SQ 240.
Kemudian memerintahkan Sampling Motor (GP 1) akan ON, contoh
Gas baru akan menuju ke Analyzer Cabinet untuk dilakukan
pembacaan.
FLK Probe akan menjalankan pembersihan dan pembuangan sekali
dalam 30 menit , jika Pressure Gauge (P1 /S30 = 0.02 Mpa – SQ
253) tekanan contoh Gas nya tidak mencukupi Probe secara
65
LAPORAN KERJA PRAKTEK
otomatis akan melakukan pembersihan dan pembuangan kembali.
Secara Auto Probe akan berada di Kiln selama 3 jam dan akan keluar
dari Kiln + 5-10 menit Probe akan kembali ke Kiln.
System ini dapat di set melalui SIMATIC OP 73 di SQ 255 (C 6 –
Berapa lama Probe dalam Kiln yang di kehendaki).
Sistem Fault pada FLk jika probe keluar dari Kiln, Dengan
permasalahan sebagai berikut:
a. SQ 254 Tidak ada Aliran Oli
b. SQ 254 Volume Oil dalam keadaan rendah (B1)
c. SQ 254 Power OFF dari SQ 254
d. SQ 254 Micro Master 420 Fault
e. SQ 254 Ac Power Fault
f. SQ 254 Oil Temperature > 2200c
g. SQ 252 Filter Temperature < 600c
h. SQ 253 4 Way Valve Fault
i. All Power Off Fault
66
LAPORAN KERJA PRAKTEK
j. Limit Switch is Fault
k. SQ 255 24v Power Off G1
l. SQ 254 PLC S7 300 Stop
Alasan lain jika Probe keluar dari Kiln adalah jika Oli
temperature SQ 254 < 1300C, terdapat perbedaan waktu selama
10 detik Probe akan kwluar dari Kiln secara otomatis. SQ 257
Pilih Manual/Auto Selector Switch Posisi Manual, tekan tombol
Probe Out kemudian Probe akan keluar dari Kiln.
Tekanan Reference Gas < 0.2mpa \ A11 Temperature >80C,
contoh Gas akan terdapat Air di bawah alat tersebut dan Water
Detection akan On dan Sampling pump harus stop yang di
perintahkan dari Control PLC.
Jika tempeature Oil > 600C Analyzer Cabinet (SQ 240) GP 1
harus ON.
Sistim Operasi Auto,jika Probe melakukan Purging maka
pembacaan di Analyser Ultramat 23 akan naik menuju 21% di
67
LAPORAN KERJA PRAKTEK
karenakan pembacaan Normal Udara bebas dan Oxymat 61 akan
turun dalam pembacaan,untuk Oxymat 61 dalam waktu beberapa
jam (+ 6 jam) akan melakukan Auto Cal sendiri tanpa melalui
program.
Selama Probe akan masuk ke dalam Kiln jika ada masalah atau
StartUp Probe In ke Kiln harus dalam keadaan manual kemudian
tekan probe in, kembalikan ke auto dan reset.
FLK Maintenance
1. Setiap hari Analyzer harus dalam keadaan bersih
2. Setiap hari selalu perhatikan sirkulasi Oli di SQ 254
3. Setiap hari operator harus melakukan secara manual
untuk melihat debu di Probe, 1 kali dalam sehari. (jika
terdapat debu di Probe harus selalu di bersihkan)
68
LAPORAN KERJA PRAKTEK
4. Beri pelumas di Pump Oil 1 kali dalam masa
pemeliharaan (1 tahun- 4 kali)
5. Span Gas Analyzer dapat digunakan sekali dalam 3 bulan
(masa berlaku Span Gas hanya 1 tahun)
6. Perhatikan pembuangan Analyzer setiap hari,selalu keluar
dari ruangan Analyzer
7. Perhatikan tekanan udara dari compressor yang
seharusnya pemakaian FLK 4 – 6 Bar
8. Setiap hari operator harus melakukan pengetesan Probe
secara Manual untuk melihat fungsi Probe In dan Probe
Out.
Spare part list FLK Probe dan Analyzer
KETERANGAN JUMLAH KEGUNAAN / DIGUNAKAN DI:
Main Circuit Breaker (MCB) 20 A-
Siemens
2 pcs Spare part distribution power SQ 255 & SQ
240
69
LAPORAN KERJA PRAKTEK
Main Circuit Breaker (MCB) 6 A-
Siemens
2 pcs Spare part distribution power SQ 255 & SQ
240
Main Circuit Breaker (MCB) 10 A-
Siemens
2 pcs Spare part distribution power SQ 255 & SQ
240
Connector Bulkhead Tube o 6 4 pcs Untuk Vent &Drains Gas
Dring Hitam 4 pcs Electrica Heated Dedusting Filter (SQ 252)
Lampu 24 Vdc 4 pcs Indikasi Panel
Push Bottom - Schneidet green
ZSB3500-0AA41
ZB2-BWB 31 C & ZB2-BWB 33C
4 pcs Indikasi Panel
Ferule Tube o 6 & o 8 1 Lot
Filter 8 Pcs Pemasangan di VF1 & VF2
End tube o 6 & o 8 1 lot
Tube-Pharmed BPT-NSF-51 2 Pcs Pemasangan di Intlet Gp 14 ke A 11
Union Connector H2O2
6X Tube H202
2 Pcs Pemasangan Tube antara tube H202 ke
Tube o6
Lem UHU Plus H2O2 2 Pcs Pemasangan Tube antara Tube H2O2 ke Tube
70
LAPORAN KERJA PRAKTEK
o 6, jika tidak menggunakan Connector
Heater 2 Pcs Pemasangan di SQ 253
0 ring – hijau 10 Pcs Pemasangan di Flange Heat Exchanger
Support Sampling Pump (GP1) 2 Pcs Tatakan Sampling Pump untuk getaran
Union Connector o 6 X o 6 4 Pcs Pemasangan sambungan antara Tube o 6
T Union Connector o 6 X o 6 2 Pcs Pemasangan sambungan antara Tube o 6
Tube – NORPRENE 4 Pcs Pemasangan di GP 11 & GP 12
Male Connector ¼’’ OD X ¼’’ NPTM 4 Pcs Pemasangan di tabung Span Gas & Ref Gas
Thermostat Temperature
60*C
150*C
2 Pcs
2 Pcs
Pemasangan di SQ252 dari heater ke box
terminal
Cooling Liquid PT 300 20 Liter Pemasangan di SQ 254
Hydrogen Peroxide (H2O2) 10 Liter Pemasangan di SQ 240
Span Gas 8L 1Tabung Pemasangan di SQ 240
Reference Gas 40l 1Tabung Pemasangan di SQ 240
Cooling Cavity 1Tabung Pemasangan di SQ 240
Condensate Glass 1 Pcs Pemasangan di SQ 252, (tunggu pengiriman
71
LAPORAN KERJA PRAKTEK
dari siemens China)
Contac Switch NO 1 Pcs Pemasangan di SQ 252,Box Purging Start
(tunggu Pengiriman dari Siemens China)
FLK Probe & Analyzer Pemeliharaan
Pemeliharan berikut pekerjaan harus di selesaikan oleh pengguna
untuk mempertahankan alat-alat perlengkapan pada satu status
operasional:
Alat sampling,motor penggerak ,selang sirkulasi Oil, Pendingin Oil,
kombinasi katup dan Unit penukar panas secara menyeluruh sebagai
berikut :
no Keterangan Pemeliharaan Setiap Setiap Setiap Setiap
72
LAPORAN KERJA PRAKTEK
Hari Mingg
u
Bulan Tahun
1 Dibersihkan dari debu,baik yang
diluar maupun yang didalam Kiln
*
2 Pengecekkan pada Heat
Exchanger untuk sirkulasi Oil
*
3 Mechanical Stopper untuk Limit
Switch Probe In & Probe Out
*
4 Pengecekkan pengaturan tekanan
Gas atau Parameter-parameter
yang terdapat di alat
*
5 Membersihkan saringan Oli di
Vessel Oli
*
6 Pengecekkan aliran contoh Gas
dari SQ251 ke SQ240
*
7 Pengecekkan kebocoran udara
dari pipa-pipa yang
*
73
LAPORAN KERJA PRAKTEK
menggunakan compressor
8 SQ251
Harus selalu di coba secara
manual untuk melakukan Probe
in & Probe out.
Pengecekkan kebocoran pada
pendingin oli di Probe,
Selalu membersihkan reil Motor
Device.
Possis Stopper pada Probe in &
Probe Out.
*
9 SQ252
Pengecekkan kebocoran udara
dari pipa-pipa yang
menggunakan udara.di
kencangkan kembali.
Membersihkan Filter apakah
yang terdapat banyak debu yang
*
74
LAPORAN KERJA PRAKTEK
terbawa oleh contoh Gas.
Pengecekkan Thermostat pada
suhu rendah maupun suhu tinggi.
10 SQ253
Pengecekkan Regulator Udara
yang selalu dibersihkan.
Pengecekkan Kerja Selenoid
Valve apakah berfungsi atau
tidak.
Pengecekkan condenstate
separator apakah masih baik.
*
11 SQ254
Pengecekkan baut & nut
sambungan pipa
Pengecekkan seal yang
digunakan.
Selalu dibersihkan Sirip
Pendingin di Fan Coller dengan
*
75
LAPORAN KERJA PRAKTEK
angin.
12 SQ256
Pengecekkan Limit & fungsinya.
Pengecekkan pelumas Motor
Device & pengecekkan Udara
yang digunakan Motor Device
*
13 SQ240
Pengecekkan Analyzer dengan
melakukan Kalibrasi ulang 3
bulan sekali.
Pastikan Ref Gas (N2) masuk ke
dalam Analyzer, pastikan Spare
N2 tersedia sebelum yang di
gunakan habis.
Pastikan span Gas tersedia
*
76
LAPORAN KERJA PRAKTEK
sebelum masa berlakunya habis
(masa Span Gas 1 tahun)
Standard Operational procedure ini hanya sebagai rangkuman dari
kegiatan instalasi dan Start Up FLK Probe dan Analyzer.lebih jelas
dari langkah-langkah penanganan dan pemeliharaan dari setiap alat-
alat dapat dilihat dari buku manual dan logic program yang dapat
dilihat di Circuit Diagram. Selalu perhatikan dan pelajari dahulu
sebelum melakukan pekerjaan yang akan dilakukan. Selalu pelihara
peralatan bantu dari FLK Probe dan Analyzer.
77
LAPORAN KERJA PRAKTEK
Test kebocoran
Test kebocoran sangat penting dilakukan untuk menjamin
semua unit analiser dapat berfungsi dangan baik. Test kebocoran
sangat dianjurkan setiap selesai melakukan service pada probe atau
hose gas dan jika ada indikasi nilai O2 terlalu tinggi . dalam
melakukan proses test likage harus diperhatikan agar waktu yang
disiapkan oleh kontrol tidak terlewati karena jika habis waktunya
maka sistem akan otomatis kembali ke mode analisis . prosedur test
kebocoran dapat diberikan sebagai berikut :
- Pilih probe A atau B, kemudian pilih “Test” pada selektor
“Test Start”.
- Posisikan selektor S6 ke “Leakage”.
78
LAPORAN KERJA PRAKTEK
- Tunggu sampai proses cleaning dan purging selesai, tandanya
Y10 menunjukkan posisi analisa .
- Keluarkan probe ini dari dalam KILN dan tutup lubang dari
ujung probe, pastikan tidak bocor.
- Cek monitor aliran gas B2 menunjuk 0 I/h. Bola-bola harus
brada stabil pada dasar glass flowmeter. Jika bola-bola tidak
stabil atau kadang-kadang goyang ke atas brarti ada
kebocoran. Kebocoran dapat dipastikan sebelum gas pump
Y8 atau Y9 sisisapnya.
- Jika sudah tidak ada kebocoran maka probe masukkan
kembali kedalam kiln
79
LAPORAN KERJA PRAKTEK
Proses Pembersihan Pada Gas Analiser
1. Bawalah kunci ruagngan gas analiser inlet kiln serta
sebuah pisau dempul menuju lokasi .
2. Bawalah pipa untuk kompresor didalam ruangan gas
analiser untuk membersihkan debu yang menempel
dalam probe
3. Dari panel SQ 257 , posisikan switch berlabel “manual-
0-automatic” keposisi manual
4. Tekan tombol “probe out ” pada panel SQ 257 secara
kinstant untuk mengeluarkan probe sepenuhnya
5. Bersihkan seluruh coating yang menempel pada probe
dengan pisau dempul atau alat lainnya
6. Semprotlah probe dengan kompresor untuk
menghilangkan serpihan-sepihan yang tersisa
80
LAPORAN KERJA PRAKTEK
7. Bersihkan debu dan coating yang brada didalam lubang
inlet kiln dengan menekan “probe in” secara bertahap
8. Untuk membersihkan dust collecting filter , lakukan
prosedur berikut :
a) Bukalah serup ulir dibagian bawah dari unit
gas collecting filter
b) Ayung ke kiri sekrup ulir, biar telah kendur
untuk memberi kesempatan filter
c) Semprotkan udara bertekanan pada filter
kramik serta bagian dalam dari dust Collecting
filter sampai bersih
d) Pasangkan kembali sekrup ulirnya
1. Pastikan probe berhenti setelh switch “probe in ” ditekan.
2. Cek bila telah terjadi proses purging pada saat berpindah ke
dalam inlet kiln.
81
LAPORAN KERJA PRAKTEK
3. Lampu operating pada panel SQ 257 dan SQ 255 akan
berkedif selama proses purging pada panel SQ 257 , segera
posisikan switch “manual-0-automatic” pada posisi
automatic dan tekan tombol “reset”.
4. Cross chek dengan melihat indikator “purging” menyala
pada panel SQ 255 didalam ruangan gas analiser.
5. Tunggu dan amati brakhirnya masa purging , Pastikan hal
berikut telah terjadi :
a) Lampu tombol ”Run” menyala pada panel SQ 240
b) Bila indikator “AI flow dan “A2 Flow
c) Lampu operating panel SQ 255 menyalah
sepenuhnya
14.Bila point dipastikan telah benar bertanda gas analiser
bekerja normal, tutup dan kunci kembali ruangan.
82
LAPORAN KERJA PRAKTEK
15. bersihkan sisa coating yang menempel pada lantai dilokasi
probe (gas analiser).
83
LAPORAN KERJA PRAKTEK
BAB V
PENUTUP
A.Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan pada bab-bab sebelumnya , maka penulis dapat mengambil
kesimpulan sebagai berikut :
I. PT. Semen Tonasa adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang didirikan
pada tanggal 5 Desember 1960berdasarkan surat keputusan MPRS RI No. 2 /
MPRS / 1960.
II. Jenis struktur yang digunakan adalah bentuk garis dan staf. Dimana perusahaan
ini dipimpin oleh seorang diruktur utama yang dibantu oleh empat direktur
lainnya, kelima direksi tersebut mempunyai bawahan yang dapat membantu
dalam melaksanakan tugas untuk mencapai tujuan .
84
LAPORAN KERJA PRAKTEK
III. Bahwa kerja praktek (KP) yang penulis laksanakan sangat membantu
mahasiswa yang nantinya terjun ke masyarakat untuk mengaplikasikan apa yang
diperoleh di bangku kuliah maupun di instansi selama mengikuti praktek di PT.
Semen Tonasa .
IV. Dengan adanya program pelaksanaan kerja praktek (KP) penulisan secar
langsung membandingkan dan menyesuaikan teori yang didapat dibangku
kuliah dengan praktek pada dunia usaha atau instansi.
V. PT. Semen Tonasa sebagai pabrik semen terbesar dikawasan timur indonesia ,
telah memiliki system dan prosedur tata persuratan , prosedur kerja , prosedur
system kearsipan dan lain-lain .
B.Saran
85
LAPORAN KERJA PRAKTEK
Dengan selesainya laporan yang penulis buat, maka penulis memberikan saran-saran
sedikit dengan harapan dapat menunjang dengan era global dan kemajuan bagi semua
pihak yang berkepentingan .
Bagi Perusahaan :
Sebaiknya mahasiswa(i) yang melaksanakan praktek di beri daftar tugas
sehingga Mahasiswa(i) mengetahui yang akan dilakukan.
Kepada bapak Direksi PT.Semen Tonasa beserta para stafnya kami harapkan
kesediaannya buat rekan kami pada masa akan datang yang membutuhkan
bimbingan kerja praktek (KP).
Sebaiknya PT.Semen Tonasa sekiranya dapat meyediakan alat keselamatan
kerja (masker,helm dan sebagainya).
C.Ucapan Terima Kasih
86
LAPORAN KERJA PRAKTEK
Pada akhirnya penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Direktur PT.Semen Tonasa beserta para stafnya.
2. Kepala seksi instrumen B1 dan B2
3. Pembingbing lapangan
4. Serta seluruh pihak yang terkait di dalamnya.
Semoga apa yang penulis dapatkan pada saat melaksanakan kerja praktek
(KP) di PT.Semen Tonasa ini dapat bermanfaat buat diri pribadi dan orang
lain dalam menghadapi dunia kerja di masa yang akan datang.
87
LAPORAN KERJA PRAKTEK
DAFTAR PUSTAKA
PT.Semen Tonasa IV
Biro Pemeliharaan listrik instrumen B
Seksi Pemeliharaan Instrumen B1
Seksi Pemeliharaan Instrumen B2
88
LAPORAN KERJA PRAKTEK
LAMPIRAN
89
LAPORAN KERJA PRAKTEK
90
LAPORAN KERJA PRAKTEK
91
LAPORAN KERJA PRAKTEK
92
LAPORAN KERJA PRAKTEK
93
LAPORAN KERJA PRAKTEK
94
LAPORAN KERJA PRAKTEK
95