keterangan ahli

Upload: eko-aprianto

Post on 07-Jul-2015

131 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Keterangan Ahli 1. Ya saya pada saat sekarang ini dalam keadaan sehat jasmani dan rohani serta bersedia memberikan keterangan sebagai ahli sesuai dengan bidang ilmu yang saya miliki. 2. ya saya sudah paham dan mengerti bahwasanya saya dimintai keterangan selaku ahli di bidang hukum pidana. 3. saya bersedia 4. ---------------------5. saya tidak kenal dengan pelapor sdri CH Sri Pudjani juga tidak kenal dengan sdr. Nunuk Palupi 6. Ya saya mengerti dan paham posisi kasus yang sedang ditangani oleh penyidik saat ini. 7. unsur-unsur Pasal 378 KUHP barangsiapa yang dimaksudkan adalah siapa saja orang yang melakukan tindak pidana di wilayah republik Indonesia unsur hendak maksud menguntungkan diri sendiri atau orang lain dengan melawan hak, maksudnya adalah menguntungkan diri sendiri atau pihak lain dengan tanpa hak baik dengan memakai nama palsu, atau keadaan palsu, baik dengan akal dan tipu muslihat, maupun dengan karangan perkataan bohong, maksudnya adalah sebagai berikut: nama palsu ialah nama yang bukan sebenarnya keadaan palsu maksudnya adalah menyebutkan dirinya dalam keadaan tidak benar dan menyebabkan korban percaya kepadanya tipu muslihat maksudnya berupa membohongi tanpa kata-kata tetapi dengan misalnya memperlihatkan sesuatu. Karangan perkataan bohong maksudnya adalah beberapa kata-kata yang tidak benar. Tetapi dalam praktek kedua cara ini yaitu tipu muslihat dan karangan perkataan bohong sering dipergunakan bersama-sama dan secara gabungan. Dikatakan bahwa tipu muslihat dapat berupa suatu perbuatan, sedangkan karangan perkataan bohong memerlukan paling tidak dua pernyataan yang bohong,sehingga merupakan suatu cerita yang seakan-akan benar. Membujuk orang supaya menyerahkan suatu barang, membuat utang atau menghapuskan piutang maksudnya adalah sebagai berikut : Membujuk maksudnya adalah menanamkan pengaruh atau mempengaruhi sedemikian rupa kepada seseorang sehingga orang yang dipengaruhi itu mau melakukan sesuatu sesuai yang dikehendakinya. menyerahkan suatu barang maksudnya adalah ada barang yang diserahkan oleh korban kepada pelaku membuat utang maksudnya semula tidak ada hutang menjadi ada hutang menghapuskan piutang maksudnya adalah semula ada piutang kemudian piutang itu menjadi hapus

8. Unsur-unsur Pasal 372 KUHP yaitu unsur barangsiapa yang dimaksudkan adalah setiap orang yang melakukan tindak pidana di wilayah hukum RI unsur dengan sengaja memiliki dengan melawan hak maksudnya adalah bahwa pelaku menghendaki memiliki sesuatu dengan tidak ada hak untuk itu suatu barang yang sebagian atau seluruhnya merupakan milik orang lain maksudnya bahwa sebagian atau seluruhnya barang itu bukan milik pelaku barang tersebut ada di tangannya bukan karena kejahatan maksudnya adalah barang itu harus ada di bawah kekuasaan pelaku, artinya barang tersebut memang dipercayakan oleh pemiliknya kepada pelaku, jadi bukan karena kebetulan de fakto ada di bawah kekuasaan si pelaku. 9. Berdasarkan kronologi kasus sesuai dengan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh penyidik seperti diuraikan di atas, maka ahli dalam hal ini berpendapat sebagai berikut : Bahwa kejadian penyerahan uang dari sdri.CH Sri Pudjani kepada Nunuk Palupi sebesar total Rp.425.330.000; (empat ratus duapuluh lima juta tigaratus tigapuluh ribu rupiah ) tidak dapat dilepaskan dari dua item kejadian sebelumnya dimana sdri CH Sri Pudjani tergerak mau menyerahkan sejumlah uang kepada Nunuk Palupi karena pengaruh dari kata-kata atau ucapan Nunuk Palupi yang menawarkan untuk menanam modal di Koperasi Karyawan PJKA (PT KAI) Stasiun Balapan dengan mengaku sebagai pengurus karyawan koperasi tersebut. Karena hasil pemeriksaan penyidik mengungkapkan bahwa ternyata pelaku bukanlah pengurus karyawan pada Koperasi tersebut, maka di sini salah satu unsur pokok dalam delik penipuan yaitu unsur keadaan atau kedudukan palsu telah terbukti, yaitu menyebutkan bahwa dirinya (Nunuk Palupi) adalah salah seorang karyawan ( PJKA) PT KAI stasiun Balapan padahal sebenarnya bukan. Bahwa unsur rangkaian perkataan bohong juga ternyata dari ucapan pelaku kepada korban yang mengaku sebagai karyawan Koperasi PJKA (PT KAI) yang kemudian menawarkan kepada korban untuk menanamkan modal dengan akan memperoleh keuntungan. Bahwa meskipun pada dua kejadian sebelumnya pelaku bisa memberikan keuntungan seperti yang dijanjikan, namun karena penanaman modal yang ketiga ini juga masih ada hubungan dengan janji memberi keuntungan sebagaimana pada item pertama dan kedua, sedangkan janji tersebut ternyata tidak bisa dipenuhi oleh pelaku,maka unsur rangkaian kata bohong ini juga terpenuhi secara hukum. Ahli berpendapat bahwa dalam unsur rangkaian kata bohong terhadap beberapa kejadian, meskipun sebagian ada yang benar, tetapi jika sebagian ada yang terbukti tidak benar maka unsur kata bohong juga sudah terpenuhi. Berdasarkan penjelasan di atas, maka ahli berpendapat bahwa kasus di atas masuk dalam ranah kasus pidana. 10.Tulisan pada kuitansi yang berbunyi UANG DAPAT DIAMBIL SEWAKTUWAKTU menurut pendapat ahli bahwa setelah penyerahan uang terjadi maka

setiap saat, kapanpun, asalkan pada waktu setelah penyerahan uang itu, maka pihak yang memiliki uang tersebut bisa mengambil atau meminta kembali uangnya kepada pelaku. Secara hukum jika dikaitkan dengan fakta yang terjadi, sebagaimana hasil penyidikan oleh penyidik,dimana keuntungan yang dijanjikan tidak diberikan serta uang yang diserahkan tidak bisa dikembalikan oleh pelaku dengan alasan menurut pengakuan tersangka dialihkan ke pihak lain yang bernama KUSUMASTUTI, maka berarti uang yang telah diserahkan tersebut telah berada dalam kekuasaan penuh pelaku terbukti dia bisa mengalihkan uang tersebut kepada pihak lain (KUSUMASTUTI) yang bertentangan dengan maksud korban menyerahkan uang kepada pelaku. Hal ini memenuhi unsur tindak pidana penggelapan Berdasarkan penjelasan di atas, adanya fakta bahwa rangkaian perkataan bohong yang dilakukan oleh tersangka serta keadaan palsu yang disampaikan tersangka guna meyakinkan pelapor sehingga pelapor tergerak untuk menyerahkan sejumlah uang kepada tersangka telah memenuhi unsur tindak pidana penipuan Pasal 378 KUHP. Sedangkan penggunaan uang milik pelapor yang berada dalam kekuasaan tersangka tidak seperti yang dijanjikan dalam kerjasama (penanaman modal ke koperasi), melainkan dipergunakan lain yang menurut pengakuan tersangka diserahkan ke orang yang bernama KUSUMSTUTI, maka ahli berpendapat bahwa perbuatan tersangka tersebut di atas, sepanjang bisa dbuktikan bahwa ada orang lain selain koperasi PJKA (PT KAI) yang menerima uang tersebut dari tersangka maka berarti dalam hal ini telah terjadi penyalahgunaan kepercayaan atas uang korban yang telah diserahkan kepada tersangka tersebut yang berakibat hukum perbuatan terangka akan bisa dikategorikan memenuhi unsur tindak pidana penggelapan Pasal 372 KUHP. Demikian keterangan ini diberikan sebagai pendapat hukum ahli atas dugaan kasus tindak pidana penipuan jo penggelapan (Pasal 378 joPasal 372 KUHP). Nama Lengkap Tempat/tgl lahir Agama Pendidikan terakhir Pekerjaan/Jabatan Alamat Kantor : SUPRIYANTA, SH.MHum : Sleman, 12 Agustus 1966 : Islam : S2 ILMU HUKUM : Dosen Fak.Hukum UNISRI SKA/KaBag.Pidana : Jln Sumpah Pemuda 18 Surakarta :