kesimpulan.docx

2
INTISARI Tujuan pemetaan ini adalah untuk memetakan kondisi geomorfologi daerah Dringo, Kabupaten Bantul. Pada pemetaan kali ini digunakan 2 metode, yaitu studi pustaka dan penelitian lapangan. Tahap studi pustaka dilakukan dengan mempelajari kondisi regional daerah sehingga dapat diperkirakan kondisi lapangan pada daerah pemetaan. Secara sistematis disusun dalam bentuk peta tentative. Tahap selanjutkan melakukan penelitian lapangan yang terdiri dari 56 stasiun pengamatan. Pada setiap stasiun pengamatan dilakukan pengamatan lokasi, morfologi, litologi, struktur geologi dan potensi kebumian. Tahap studi pustaka dilakukan pada tanggal 25- 31 Maret dilanjutkan dengan penelitian lapangan 1 April – 1 Mei 2013 Daerah ini terdiri dari 3 satuan morfologi, yaitu satuan dataran aluvial, satuan perbukitan struktural dan satuan perbukitan karst. Selain itu daerah ini tersusun oleh 3 jenis litologi, yaitu endapan aluvial, breksi dan batugamping. Pola penyaluran subdendritik berkembang pada satuan perbukitan struktural sedangkan pola penyaluran multibasinal berkembang pada satuan perbukitan karst. KESIMPULAN Daerah ini terdiri dari 3 satuan morfologi, yaitu satuan dataran aluvial dengan pelamparan dibagian barat laut, satuan perbukitan struktural dengan pelamparan di sebelah tenggara satuan dataran aluvial dan satuan perbukitan karst dengan pelamparan di sebelah tenggara satuan perbukitan struktural.

Upload: maghfira-abida

Post on 27-Oct-2015

10 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

pemetaan geomorf daerah bantul

TRANSCRIPT

Page 1: kesimpulan.docx

INTISARI

Tujuan pemetaan ini adalah untuk memetakan kondisi geomorfologi daerah Dringo, Kabupaten Bantul. Pada pemetaan kali ini digunakan 2 metode, yaitu studi pustaka dan penelitian lapangan. Tahap studi pustaka dilakukan dengan mempelajari kondisi regional daerah sehingga dapat diperkirakan kondisi lapangan pada daerah pemetaan. Secara sistematis disusun dalam bentuk peta tentative. Tahap selanjutkan melakukan penelitian lapangan yang terdiri dari 56 stasiun pengamatan. Pada setiap stasiun pengamatan dilakukan pengamatan lokasi, morfologi, litologi, struktur geologi dan potensi kebumian.

Tahap studi pustaka dilakukan pada tanggal 25- 31 Maret dilanjutkan dengan penelitian lapangan 1 April – 1 Mei 2013

Daerah ini terdiri dari 3 satuan morfologi, yaitu satuan dataran aluvial, satuan perbukitan struktural dan satuan perbukitan karst. Selain itu daerah ini tersusun oleh 3 jenis litologi, yaitu endapan aluvial, breksi dan batugamping. Pola penyaluran subdendritik berkembang pada satuan perbukitan struktural sedangkan pola penyaluran multibasinal berkembang pada satuan perbukitan karst.

KESIMPULAN

Daerah ini terdiri dari 3 satuan morfologi, yaitu satuan dataran aluvial dengan pelamparan dibagian barat laut, satuan perbukitan struktural dengan pelamparan di sebelah tenggara satuan dataran aluvial dan satuan perbukitan karst dengan pelamparan di sebelah tenggara satuan perbukitan struktural.

Selain itu daerah ini tersusun oleh 3 jenis litologi, yaitu endapan aluvial, breksi dan batugamping. endapan fluvial berada menindih breksi yang memiliki kemiringan lapisan sebesar 15˚. breksi berada dibawah batugamping dengan kemiringan lapisan sebesar 25˚.

Pada satuan perbukitan struktural terdapat sesar mayor dengan kedudukan timur laut-barat daya yang membentuk gawir dan berkembang menjadi triangular facet.