kesehatan rekayasa
TRANSCRIPT
-
7/23/2019 KESEHATAN REKAYASA
1/16
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.3 Sumber Daya Manusia Kesehatan
2.3.1 Pengertian SDM Kesehatan
Sumber Daya Manusia merupakan faktor yang sangat menentukan upaya
menciptakan pembangunan yang lebih mantap sedan maju. Karena manusialah
sebagai pelaku yang secara langsung akan memanfaatkan alam berikut seisinya.
Tanpa sumber daya manusia yang baik tidak mungkin bangsa bisa berkembang dan
mampu bersaing ditengah-tengah perputaran ekonomi dunia internasional (Kurniati,
!"#.
Universitas Sumatera Utara
-
7/23/2019 KESEHATAN REKAYASA
2/16
$ntuk memenuhi pengertian Sumber Daya Manusia (SDM# perlu dibedakan
antara pengertiannya secara makro dan mikro. %engertian SDM secara makro adalah
semua manusia sebagai penduduk atau &arga negara suatu negara atau dalam batas
&ilayah tertentu yang sudah memasuki usia angkatan kerja, baik yang sudah mampu
memperoleh pekerjaan. Sumber Daya Manusia dalam arti mikro secara sederhana
adalah manusia atau orang yang bekerja atau jadi anggota organisasi yang disebut
personil, pega&ai, karya&an, pekerja tenaga kerja dan lain-lain. Sedang secara lebih
khusus SDM dalam arti mikro di lingkungan sebuah organisasi' perusahaan (adari,
!!)#.
SDM kesehatan dapat dikatakan merupakan jantung dari Sistem Kesehatan
*asional (SK*#. Tanpa adanya tenaga yang menjadi penggerak dan melayani, maka
pilar-pilar yang lain dalam SK* menjadi tidak berjalan, begitu juga sebaliknya. SDM
Kesehatan adalah semua orang yang kegiatan pokoknya ditujukan untuk
meningkatkan kesehatan. Mereka terdiri atas orang-orang yang memberikan
pelayanan kesehatan seperti dokter, pera&at, apoteker, teknisi laboratorium,
manajemen dan tenaga pendukung lainnya (WHO, !!+#. Definisi lain dari tenaga
kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam kesehatan, serta
memiliki pengetahuan dan atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan
yang untuk jenis tertentu memerlukan ke&enangan untuk melakukan upaya kesehatan
($$ +, !!#
ang termasuk SDM Kesehatan menurut SK* tahun !" adalah kelompok
tenaga kesehatan, sesuai dengan keahlian dan kualifikasi yang dimiliki terdiri dari
Universitas Sumatera Utara
-
7/23/2019 KESEHATAN REKAYASA
3/16
tenaga medis, tenaga kefarmasian, tenaga kepera&atan dan kebidanan, tenaga
kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan lingkungan, tenaga gi/i, tenaga keterapian
fisik, tenaga ketehnisian medis, dan tenaga kesehatan lainnya, diantaranya termasuk
peneliti kesehatan.%eraturan %emerintah 0epublik 1ndonesia *omor. Tahun "+ tentang Tenaga
Kesehatan disebutkan bah&a tenaga kesehatan yaitu2
". Tenaga Kesehatan terdiri dari2
a. Tenaga Medis3
b. Tenaga Kepera&atan3
Tenaga Kefarmasian3
d. Tenaga Kesehatan Masyarakat3
c.
e.
f.
Tenaga 4i/i3
Tenaga keterapian 5isik3
g. Tenaga Keteknisian Medis3
. Tenaga Medis meliputi dokter dan dokter gigi.
. Tenaga Kepera&atan meliputi pera&at dan bidan.
6. Tenaga Kefarmasian meliputi apoteker, analis farmasi dan asisten apoteker.
). Tenaga Kesehatan Masyarakat meliputi epidemiolog kesehatan, entomolog
kesehatan, mikrobiologi kesehatan, penyuluhan kesehatan, administrator
kesehatan, dan sanitarian.
+. Tenaga 4i/i meliputi nutrisionis dan dietisien
7. Tenaga keterapian fisik meliputi fisioterapis, okupasiterapis, dan terapi &icara
Universitas Sumatera Utara
-
7/23/2019 KESEHATAN REKAYASA
4/16
8. Tenaga keteknisian medis meliputi radiografer, radioterapis, teknisi gigi, teknisi
elektromedis, analis kesehatan, refraksionis optisien, otorik prostestik, teknisi
transfusi dan perekam medis.
SK* Tahun !" telah mengidentifikasikan permasalahan strategis SDM
Kesehatan yang dihadapi saat ini dan di masa depan adalah 2
". %engembangan dan pemberdayan SDM kesehatan belum dapat memenuhi
kebutuhan SDM untuk pembangunan kesehatan terutama di daerah terpencil,
perbatasan dan kepulauan serta daerah bermasalah kesehatan3
. %erencanaan kebijakan dan program SDM kesehatan masih lemah dan belum
didukung degan tersedianya sistem informasi terkait SDM kesehatan yang
memadai3
. Masih kurang serasinya antara kebutuhan dan pengadaan berbagai jenis SDM
kesehatan, kualitas hasil pendidikan SDM kesehatan dan pelatihan kesehatan pada
umumnya masih belum merata3
6. Dalam pendayagunaan SDM kesehatan, pemerataan SDM kesehatan berkualitas
masih kurang, pengembangan karier, sistem penghargaan dan sanksi belum
sebagaimana mestinya,regulasi untuk mendukung SDM kesehatan masih terbatas 3
). %embinaan dan penga&asan SDM kesehatan dan dukungan sumber daya SDM
kesehatan masih kurang, dan dukungan SDM kesehatan pendukung masih kurang.
%ermasalahan umum dalam SDM kesehatan di 1ndonesia diantaranya sebagai
berikut2
Universitas Sumatera Utara
-
7/23/2019 KESEHATAN REKAYASA
5/16
". 9emahnya kebijakan tentang SDM kesehatan dan implementasinya3
. Kurangnya kuantitas dan kualitas SDM kesehatan3
. 0endahnya mutu dan jumlah pendidikan dan pelatihan untuk SDM kesehatan3
6. Kurangnya akses terhadap sumber pengetahuan dan informasi3
). Maldistribusi tenaga kesehatan di berbagai jenjang administrasi dan pelayanan3
+. 0endahnya moti:asi kerja3
7. 9emahnya pembinaan terhadap tenaga kesehatan3
8. Kurangnya integrasi antara pelayanan kesehatan pemerintah dengan pihak s&asta3
2.3.2 Perenanaan SDM Kesehatan
%erencanaan tenaga kesehatan diatur melalui %eraturan %emerintah *omor
Tahun "+ tentang Tenaga Kesehatan. Dalam %eraturan %emerintah ini dinyatakan
antara lain bah&a pengadaan dan penempatan tenaga kesehatan dilaksanakan untuk
memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan yang merata bagi masyarakat. %erencanaan
nasional tenaga kesehatan disusun dengan memperhatikan jenis pelayanan yang
dibutuhkan, sarana kesehatan, serta jenis dan jumlah yang sesuai. %erencanaan
nasional tenaga kesehatan ditetapkan oleh Menteri kesehatan (;apennas, !!#.
Metode penyusunan rencana kebutuhan SDM kesehatan telah ditetapkan melalui
Kepmenkes *o.8"' M
-
7/23/2019 KESEHATAN REKAYASA
6/16
". %enyusunan Kebutuhan SDM Kesehatan berdasarkan Keperluan Kesehatan
=ara ini dimulai dengan penetapan keperluan (need# menurut golongan umur,
jenis kelamin, dan lain-lain. Selanjutnya dibuat proyeksi penduduk untuk tahun
sasaran menurut kelompok penduduk yang ditetapkan, diperhitungkan keperluan
upaya kesehatan untuk tiap-tiap kelompok pada tahun sasaran.. %enyusunan Kebutuhan tenaga Kesehatan ;erdasarkan Kebutuhan Kesehatan
=ara ini dimulai dengan penetapan kebutuhan (demand) upaya atau pelayanan
kesehatan untuk kelompok-kelompok penduduk menurut golongan umur, jenis
kelamin, tingkat ekomomi, pendidikan, lokasi dan lain-lain. Selanjutnya dibuat
proyeksi penduduk untuk tahun sasaran menurut kelompok penduduk yang telah
ditetapkan, diperhitungkan kebutuhan pelayanan kesehatan untuk tiap-tiap
penduduk kelompok penduduk tersebut pada tahun tahun sasaran. Selanjutnya
untuk memperoleh perkiraan kebutuhan jumlah dari jenis tenaga kesehatan
tersebut diperoleh dengan membagi jumlah keseluruhan pelayanan kesehatan
pada tahun sasaran dengan kemampuan jenis tenaga tersebut untuk melaksanakan
pelayanan kesehatan.
. %enyusunan kebutuhan tenga kesehatan berdasarkan sasaran upaya kesehatan
yang ditetapkan. =ara ini dimulai dengan menetapkan beragai sasaran upaya atau
memperoleh perkiraan kebutuhan jumlah dari jenis tenaga kesehatan tertentu
diperoleh dengan membagi keseluruhan upaya atau pelayanan kesehatan tahun
sasaran dengan kemampuan jenis tenaga tersebut untuk melaksakana upaya atau
pelayanan kesehatan.
Universitas Sumatera Utara
-
7/23/2019 KESEHATAN REKAYASA
7/16
6. %enyusunan kebutuhan SDM kesehatan berdasarkan rasio terhadap sesuatu nilai
%ertama-pertama ditentukan atau diperlukan rasio diperkirakan rasio dari tenaga
terhadap suatu nilai tertentu, misalnya jumlah penduduk, tempat tidur rumah
sakit, puskesmas dan lainnya. Selanjutnya nilai tersebut diproyeksikan ke dalam
sasaran. %erkiraan kebutuhan jumlah dari jenis tenaga kesehatan tertentu
diperoleh dari membagi nilai yang diproyeksikan termasuk dengan ratio yang
ditentukanSecara garis besar perencanaan kebutuhan SDM kesehatan dapat dikelompokkan
ke dalam tiga kelompok besar yaitu 2
". %erencanaan kebutuhan pada tingkat institusi.
%erencanaan SDM kesehatan pada kelompok ini ditujukan pada perhitungan
kebutuhan SDM kesehatan untuk memenuhi kebutuhan sarana pelayanan kesehatan
seperti puskesmas, rumah sakit, poliklinik dan lain-lainnya.
. %erencanaan kebutuhan SDM kesehatan pada tingkat &ilayah.
%erencanaan disini dimaksudkan untuk menghitung kebutuhan SDM
kesehatan berdasarkan kebutuhan &ilayah (*asional, %ropinsi, atau Kabupaten'Kota#
yang merupakan gabungan antara kebutuhan institusi dan organisasi.
. %erencanaan kebutuhan SDM kesehatan untuk ;encana.%erencanaan ini dimaksudkan untuk mempersiapkan SDM Kesehatan saat
prabencana, terjadi bencana dan post bencana, termasuk pengelolaan kesehatan
pengungsi.
Universitas Sumatera Utara
-
7/23/2019 KESEHATAN REKAYASA
8/16
2.! Ana"isis Kebutuhan SDM Kesehatan #engan Met$#e Workload Indicator
Staff Need (WISN)
%erencanaan sumber daya manusia di bidang kesehatan diatur dalam Keputusan
Menteri Kesehatan *omor 8" Tahun !!6 tentang %edoman %enyusunan
%erencanaan Sumber Daya Manusia Kesehatan di tingkat %ro:insi, Kabupaten'Kota
serta 0umah Sakit. Salah satu metode yang sering digunakan untuk menghitung
kebutuhan pekerja dalam perencanaan SDM adalah analisis menggunakan WISN.
WISN (Workload Indicator Staff Need# adalah indikator yang menunjukkan
besarnya kebutuhan tenaga kerja di suatu tempat kerja berdasarkan beban kerja,
sehingga alokasi'relokasi akan lebih mudah dan rasional. Metode perhitungan
kebutuhan SDM berdasarkan beban kerja (WISN# adalah suatu metode perhitungan
kebutuhan SDM berdasarkan pada beban pekerjaan nyata yang dilaksanakan oleh tiap
kategori SDM pada tiap unit kerja di suatu tempat kerja. Kelebihan metode ini mudah
dioperasikan, mudah digunakan, secara teknis mudah diterapkan, komprehensif dan
realistis. >dapun langkah perhitungan kebutuhan SDM berdasarkan WISN ini
meliputi ) langkah, yaitu2
". Menetapkan ?aktu Kerja Tersedia
Menetapkan &aktu kerja tersedia tujuannya adalah diperolehnya &aktu kerja
tersedia masing-masing kategori SDM yang bekerja selama kurun &aktu satu tahun.
Data yang dibutuhkan untuk menetapkan &aktu kerja tersedia adalah sebagai berikut2
Universitas Sumatera Utara
-
7/23/2019 KESEHATAN REKAYASA
9/16
a. ari kerja, sesuai ketentuan yang berlaku di tempat kerja atau %eraturan Daerah
setempat, pada umumnya dalam " minggu ) hari kerja. Dalam " tahun )! hari
kerja () hari @ )! minggu#. (>#
b. =uti tahunan, sesuai ketentuan setiap SDM memiliki hak cuti " hari kerja setiap
tahun. (;#
c. %endidikan dan pelatihan, sesuai ketentuan yang berlaku di tempat kerja untuk
mempertahankan dan meningkatkan kompetensi'profesionalisme setiap kategori
SDM memiliki hak untuk mengikuti pelatihan'kursus'seminar' lokakarya dalam
+ hari kerja. (=#d. ari 9ibur *asional, berdasarkan Keputusan ;ersama Menteri Terkait tentang
ari 9ibur *asional dan =uti ;ersama, tahun !!-!! ditetapkan ") ari
Kerja dan 6 hari kerja untuk cuti bersama. (D#e. Ketidak hadiran kerja, sesuai data rata-rata ketidak hadiran kerja (selama kurun
&aktu " tahun# karena alasan sakit, tidak masuk dengan atau tanpa
pemberitahuan'ijin. (
-
7/23/2019 KESEHATAN REKAYASA
10/16
Keterangan 2
> A ari Kerja D A ari 9ibur *asional
< A Ketidak adiran Kerja
5 A ?aktu Kerja
; A =uti Tahunan
= A %endidikan E %elatihan
>pabila ditemukan adanya perbedaaan rata-rata ketidak hadiran kerja atau
perusahaan menetapkan kebijakan untuk kategori SDM tertentu dapat mengikuti
pendidikan dan pelatihan lebih lama di banding kategori SDM lainnya, maka
perhitungan &aktu kerja tersedia dapat dilakukan perhitungan menurut kategori
SDM.. Menetapkan $nit Kerja Dan Kategori SDM
Data dan informasi yang dibutuhkan untuk penetapan unit kerja dan kategori
SDM adalah sebagai berikut2a. ;agan Struktur Frganisasi 0S dan uraian tugas pokok dan fungsi masing-
masing unit dan sub-unit kerja.
b. Keputusan Direktur 0S tentang pembentukan unit kerja struktural dan
fungsional, misalnya2 Komite Medik, Komite %angendalian Mutu 0S.
;idang';agian 1nformasi.
c.
d.
e.
Data %ega&ai ;erdasarkan %endidikan yang bekerja pada tiap unit kerja di 0S.
%% tahun "+ tentang SDM kesehatan.
%eraturan perundang undangan berkaitan dengan jabatan fungsional SDM
kesehatan.
Universitas Sumatera Utara
-
7/23/2019 KESEHATAN REKAYASA
11/16
f. Standar profesi, standar pelayanan dan standar operasional prosedur (SF%#
pada tiap unit kerja 0S.
9angkah a&al yang dilakukan adalah membuat unit kerja dan sub unit kerja
sesuai dengan peraturan yang ditetapkan. Setelah unit kerja dan sub unit kerja di 0S
telah ditetapkan, langkah selanjutnya adalah menetapkan kategori SDM sesuai
kompetensi atau pendidikan untuk menjamin mutu, efisensi dan akuntabilitas
pelaksanaan kegiatan'pelayanan di tiap unit kerja 0S.. Menyusun Standar ;eban Kerja
Standar beban kerja adalah :olume'kuantitas beban kerja selama " tahun per
kategori SDM. Standar beban kerja untuk suatu kegiatan pokok disusun berdasarkan
&aktu yang dibutuhkan untuk menyelesaiakannya (rata-rata &aktu# dan &aktu yang
tersedia per-tahun yang dimiliki oleh masing-masing kategori tenaga.Data dan
informasi yang dibutuhkan untuk menetapkan beban kerja masing-masing kategori
SDM utamanya adalah sebagai berikut2a. Kategori SDM yang bekerja pada tiap unit kerja sebagaimana hasil yang telah
ditetapkan pada langkah kedua.
b.
c.
Standar profesi, standar pelayanan yang berlaku.
0ata-rata &aku yang dibutuhkan oleh tiap kategori SDM untuk
melaksanakan'menyelesaikan berbagai pekerjaan.
Data dan informasi kegiatan pelayanan pada tiap unit kerja.d.
Universitas Sumatera Utara
-
7/23/2019 KESEHATAN REKAYASA
12/16
;eban kerja masing-masing kategori SDM di tiap unit kerja adalah meliputi2
Kegiatan pokok yang dilaksanakan oleh masing-masing kategori SDM. Kegiatan
pokok adalah kumpulan berbagai jenis kegiatan sesuai standar pelayanan dan
standar operasional prosedur (SF%# untuk menghasilkan pelayanan perusahaan
yang dilaksanakan oleh SDM dengan kompetensi tertentu.
a.
b. 0ata-rata &aktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tiap kegiatan pokok.
0ata-rata &aktu adalah suatu &aktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu
kegiatan pokok, oleh masing-masing kategori SDM pada tiap unit kerja.
Kebutuhan &aktu untuk menyelesaikan kegiatan sangat ber:ariasi dan
dipengaruhi standar pelayanan, standar operasional prosedur (SF%#, sarana dan
prasarana medik yang tersedia serta kompetensi SDM.0ata-rata &aktu ditetapkan berdasarkan pengamatan dan pengalaman selama
bekerja dan kesepakatan bersama. >gar diperoleh data rata-rata &aktu yang
cukup akurat dan dapat dijadikan acuan, sebaiknya ditetapkan berdasarkan &aktu
yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tiap kegiatan pokok oleh SDM yang
memiliki kompetensi, kegiatan pelaksanaan standar pelayanan, standar
operasional prosedur (SF%# dan memiliki etos kerja yang baik.c. Standar beban kerja per " tahun masing-masing kategori SDM. Standar beban
kerja adalah :olume'kuantitas beban kerja selama " tahun per kategori SDM.
Standar beban kerja untuk suatu kegiatan pokok disusun berdasarkan &aktu yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan nya (&aktu rata-rata# dan &aktu kerja tersedia
yang dimiliki oleh masing-masing kategori SDM.
Universitas Sumatera Utara
-
7/23/2019 KESEHATAN REKAYASA
13/16
>dapun rumus perhitungan standar beban kerja adalah sebagai berikut2
?aktu Kerja Tersedia
Standar ;eban Kerja A
0ata-rata &aktu Kegiatan %okok
6. Menyusun Standar Kelonggaran
%enyusunan standar kelonggaran tujuannya adalah diperolehnya faktor
kelonggaran tiap kategori SDM meliputi jenis kegiatan dan kebutuhan &aktu untuk
menyelesaiakan suatu kegiatan yang tidak terkait langsung atau dipengaruhi tinggi
rendahnya kualitas atau jumlah kegiatan pokok'pelayanan. %enyusunan faktor
kelonggaran dapat dilaksanakan melalui pengamatan dan &a&ancara kepada tiap
kategori tentang2a. Kegiatan-kegiatan yang tidak terkait langsung dengan pelayanan pada customer,
misalnya2 rapat, penyusunan laporan kegiatan, menyusun kebutuhan bahan habis
pakai.
b. 5rekuensi kegiatan dalam suatu hari, minggu, bulan.
c. ?aktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan kegiatan.
Selama pengumpulan data kegiatan penyusunan standar beban kerja, sebaiknya
mulai dilakukan pencatatan tersendiri apabila ditemukan kegiatan yang tidak
dapat dikelompokkan atau sulit dihitung beban kerjanya karena tidak'kurang
berkaitan dengan pelayanan pada customer untuk selanjutnya digunakan sebagai
sumber data penyusunan faktor kelonggaran tiap kategori SDM.
Universitas Sumatera Utara
-
7/23/2019 KESEHATAN REKAYASA
14/16
Setelah faktor kelonggaran tiap kategori SDM diperoleh, langkah selanjutnya
adalah menyusun Standar Kelonggaran dengan melakukan perhitungan
berdasarkan rumus di ba&ah ini2
?aktu per faktor kelonggaran
Standar kelonggaran A
?aktu kerja tersedia
). %erhitungan Kebutuhan Tenaga %er $nit Kerja
%erhitungan kebutuhan SDM per unit kerja tujuannya adalah diperolehnya
jumlah dan jenis'kategori SDM per unit kerja sesuai beban kerja selama " tahun.
Sumber data yang dibutuhkan untuk perhitungan kebutuhan SDM per unit kerja
meliputi2a. Data yang diperoleh dari langkah-langkah sebelumnya yaitu2
"# ?aktu kerja tersedia# Standar beban kerja
# Standar kelonggaran masing-masing kategori SDM
b. Kuantitas kegiatan pokok tiap unit kerja selama kurun &aktu satu tahuan.
$ntuk penyusunan kuantitas kegiatan pokok 1nstalasi 0a&at 1nap dibutuhkan data
dasar sebagai berikut2"# Gumlah tempat tidur
# Gumlah pasien masuk'keluar dalam " tahun
# 0ata-rata sensus harian
6# 0ata-rata lama pasien di ra&at (LOS)
Universitas Sumatera Utara
-
7/23/2019 KESEHATAN REKAYASA
15/16
Data kegiatan yang telah diperoleh dan Standar ;eban Kerja dan Standar
Kelonggaran merupakan sumber data untuk perhitungan kebutuhan SDM di setiap
instalasi dan unit kerja dengan menggunakan rumus sebagai berikut2
Total produk layananKebutuhan SDM A C Standar kelonggaran
Standar beban kerja
;erdasarkan rumus perhitungan tersebut, kebutuhan SDM untuk tiap kegiatan
pokok terlebih dahulu di jumlahkan sebelum di tambahkan dengan Standar
Kelonggaran masing-masing kategori SDM.
2.% &an#asan Te$ri
>nalisis kebutuhan sumber daya manusia tenaga kesehatan di 0umah sakit
;angkatan dilakukan dengan metode WISN. WISN adalah analisis metode
perhitungan kebutuhan SDM kesehatan berdasarkan pada beban pekerjaan nyata yang
dilaksanakan oleh tiap kategori SDM kesehatan pada tiap unit kerja di fasilitas
pelayanan kesehatan. Kelebihan metode ini mudah dioperasikan, mudah digunakan,
secara teknis mudah diterapkan, komprehensif dan realistis. >dapun langkah
perhitungan kebutuhan SDM berdasarkan WISN ini meliputi ),langkah, yaitu 2
". Menetapkan &aktu kerja tersedia3. Menetapkan unit kerja dan kategori SDM3
. Menyusun standar beban kerja3
6. Menyusun standar kelonggaran3
). %erhitungan kebutuhan tenaga per unit kerja.
%ada dasarnya metode WISN ini dapat di gunakan di rumah sakit, puskesmas
Universitas Sumatera Utara
-
7/23/2019 KESEHATAN REKAYASA
16/16
dan sarana kesehatan lainnya, atau bahan dapat digunakan untuk kebutuhan tenaga di
Kantor Dinas Kesehatan. Sebagai contoh diba&ah ini disajikan penggunaan metode
?1S* di sarana pelayanan kesehatan di 0umah Sakit (Depkes, !!6#.
2.' Kerang(a K$nse)
Kerangka konsep ini menggambarkan seberapa besar jumlah tenaga kesehatan
yang diperlukan dengan menggunakan metode WISN, dimana hal yang
mempengaruhi dalam melakukan analisis dan perhitungan ini adalah &aktu kerja
tersedia yang dipunyai oleh tenaga kesehatan selama satu tahun, menetapkan unit
kerja, standar beban kerja yang dapat dikerjakan seorang tenaga kesehatan selama
satu tahun dengan rata-rata &aktu yang telah ditetapkan terhadap &aktu kerja yang
tersedia, dan standar kelonggaran yang dipunyai. Dimana keempat :ariabel ini saling
berkaitan dan akan menentukan jumlah tenaga kesehatan sesuai dengan kebutuhan
berdasarkan beban kerja.1*%$T %0FS