kesehatan dan keselamatan kerja.doc
TRANSCRIPT
-
7/22/2019 KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA.doc
1/6
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)
I. Pengertian
Kesehatan kerja adalah usaha peningkatan derajat kesehatan para pekerja atau masyarakat pekerja baik
fisik, mental maupun sosial melalui usaha-usaha pencegahan atau pengobatan terhadap penyakit ataugangguan kesehatan disebabkan oleh faktor-faktor:
a. Jenis Pekerjaan (fisik, mental dan sosial)
b. Peralatan kerja (nyaman, ringan, ergonomis)
c. Lingkungan kerja (fisik, mekanis, kimiawi, fisiologis, pisikoiogis dan
biologis)
d. Penyakit-penyakit umum ( saluran pernapasan, pencernaan, sakit
I kepala, dll)
Hygiene Industri (Perusahaan) adalah perpaduan ilmu dan seni dalam
usaha mengantisipasi, mengidentifikasi, mengevaiuasi dan mengontrol i faktor-faktor lingkungan yang
timbul di atau dari tempat kerja yang
meungkin mengakibatkan sakit, gangguan kesehatan atau rasa i kenyamanan dan menyebabkan
menurunnya efisiensi kerja diantara
pekerja.
Ligkungan Kerja adalah area atau ruang yang digunakan untuk aktifitas industri antara lain : tempat kerja,
tempat penyimpanan bahan baku ataupun hasil produksi, tempat proses berikutnya, benda-benda
disekitarnya, misalnya: mesin, bahan-bahan baku.
Kesehatan Lingkungan Kerja adalah usaha peningkatan derajat kesehatan para pekerja atau masyarakat
pekerja dengan mengendalikan semua faktor lingkungan kerja yang berpengaruh pada alat indra tubuh.
Faktor Lingkungan Kerja adalah unsur-unsur dari lingkungan kerja yang dapat mengakibatkan sakit,gangguan kesehatan, ketidaknyamanan dan keselamatan dalam bekerja sehingga mengakibatkan efisjensi
kerja menurun.
Tenaga Kerja adalah setiap orang yang mampu meiakukan pekerjaan baik didalam maupun diluar
hubungan kerja guna menghasilkan barang atau Ujasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat denganatau tanpa imbalan.
^ Kecelakaan Kerja adalah kejadian cedera tubuh yang tidak direncanakan yang mengganggu pekerja ataumempengaruhi pekerjaannya.
Keselamatan Kerja adalah keselamatan yang bertalian dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan danproses pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungannya serta cara- cara melakukan pekerjaan.
Ergonomi adalah ilmu yang meneliti masaiah manusia dengan lingkungan pekerjaannya sehingga tercipta
keserasian dan tata kerja yang optimum.
Keamanan Kerja adalah usaha untuk membuat keadaan bebas aman dari bahaya kecelakaan dan gangguan
terhadap kesehatannya.
-
7/22/2019 KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA.doc
2/6
Nilai Ambang Batas atau NAB (Theshoid Limit Values) adalah kadar yang tenaga kerja sanggup
menghadapinya dengan baik tidak menunjukkan penyakit atau kelainan dalam perjaan mereka sehari-hari
untuk waktu jam kerja (8 jam/hari - 40 jam/minggu).
Kadar Tertinggi Diperkenankan/KTD (Maximum Allowable Concentration) adalah nilai tertinggi dari
kadar satuan zat yang pekerja tidak menderita penyakit atau gangguan kesehatan karenanya. KTD lebihmenekankan efek akut dari pada efek kumuiatif atau menahun.
. AREA DISIPLIN KESEHATAN KERJA
Area disiplin kesehatan kerja mempelajari berbagai masaiah kesehatan yang mungkin timbul karena
pekerjaan yang dilakukan oleh orang perorangan maupun kelompok masyarakat. Area lebih luas lagi,
yaitu mempelajari hubungan timbal-balik antara pekerjaan dan kesehatan baik yang positif maupun yang
negatif. Disatu pihak jenis pekerjaan atau beban kerja dengan berbagai lingkunngan pekerjaannya dapat
merupakan resiko kesehatan dilain pihak tingkat kesehatan dapat mempengaruhi penampilan seseorang.
Kajian area disiplin kesehatan kerja pada hakekatnya mempelajari kemungkinan-kemungkinan buruk
hubungan interaktif antara tiga komponen utama obyek kajiannya, yaitu :
1. Kapasitas atau kondisi tubuh seseorang atau masyarakat untuk bekerja seperti ; sex, jenis kelamin,
umur, gizi, tingkat kesehatan, postur tubuh, pendidikan, ketrampilan dan Iain-Iain.
2. Beban Kerja dan jenis pekerjaan seperti fisik ; mengangkat, berlari, memikul, mendayung, dll.
3. Lingkungan kerja yang merupakan beban tambahan seperti kebisingan, cuaca panas, debu,
kondisi jalan, tinggi meja, sempitnya ruangan dan Iain-Iain.
Tersebut berinteraksi secara tidak serasi. Misalnya sekelompok pekerja dengan beban fisik berat dan
lingkungan kerja yang panas memerlukan kapasitan kerja yang baik, bila tidak timbul masalah kesehatan
kerja.
til. PERUNDANG UNDANGAN
Dasar hukum hygiene industri dan kesehatan kerja adalah :
1.Undang-undang Nomor 14 tahun 1969 tentang ketentuan pokok mengenai tenaga kerja yang rnemuat
ketentuan pokok rnengenai tenaga kerja, mengatur hygiene Industri dan kesehatan kerja.
2. Undang-undang Nomor 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja yang rnemuat ketentuan umum
tentang keselamatan kerja yang sesuai dengan perkembangan masyarakat, industrlalisasi teknik dan
teknologi.
3. Undang-undang Nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan, pada pasal 23 rnemuat tentang : (a) tujuan
kesehatan kerja yaitu untuk mewujutkan produktifitas kerja yang optimal, (b) pelayanan kesehatan kerja
meliputi pelayanan kesehatan (pengobatan), pencegahan penyakit akibat kerja dan syarat- syarat
kesehatan kerja.
4. Selain Undanh-undang juga terdapat peraturan- peraturan pemerintah yang banyak bertalian dengan
hygiene industri dan kesehatan kerja.
GANGGUAN PADA KESEHATAN KERJA
-
7/22/2019 KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA.doc
3/6
Agar seorang tenaga kerja sehat dan produktif, maka periu ada keseimbangan yang menguntungkan
antara tiga faktor, yaitu ; beban kerja, I kapasitas kerja dan lingkungan kerja
Faktor-faktor lingkungan kerja yang berperan serta dapat menambah beban
1 kerja seseorang adaiah sebagai berikut:
1. Faktor fisik misalnya, bunyi, getaran, suhu, pencahayaan, keiembaban dan Iain-Iain
2 Faktor Mekanis misalnya pergerakan peralatan, mesin. dan lain-lain.
3. Faktor kimiawi misalnya unsur padat :gac. coir, asap dan kabut dan Iain-lain
4. Faktor Fisiologis misalnya unsur-unsur sikap kerja serta bentuk dan kontruksi peralatan kerja turut
berperan.
5. Faktor mental psikologis misalya suasana tempat kerja, hubungunan pekerja dengan pengusaha, pemilihan
tempat dan jenis pekerjaan yang sesuai dan menarik serta sikap atasan langsung atau tidak langsung yang
dapat berpengaruh.
p. Faktor biologis dii ana beberapa golc gai ui buh- tumbuhan dan jamur serta hewan terutama serangga
mengganggu kegiatan para pekerja
Untuk mencegah terjadinya gangguan kesehatan dan menurunnya daya kerja pada tenaga kerja, dapat
dilakukan antara lain sebagai berikut:
a. Substitusi,
yaitu mengganti bahan yang lebih berbahaya dengan bahan yang kurang berbahaya atau tidak berbahaya
sama sekali, misalnya tetrachlorida diganti dengan tetra chlor etilen.
b. Ventilasi umum,
yaitu mengalirkan udara sebanyak menurut perhitungan ke dalam ruang kerja, agar kadar dari bahan yang
berbahaya lebih rendah dari nilai ambang batas (NAB).
c. Ventilasi ke iuar setempat (Local Exhausters),
ialah alat yang biasanya menghisap udara di tempat kerja tertentu, agar-agar bahan-bahan yang
membahayakan dihisap dan diaiirkan ke Iuar.
d. Isolasi,
yaitu mengisolasi operasi atau proses dalam perusahaan yang membahayakan, misalnya isolasi mesin
yang sangat bising.
e. Alat pelindung diri,
yaitu masker, kaca mata, sarung tangan, sepatu, topi, dan pakaian kerja.
f. Pemeriksaan kesehatan sebelum kerja bagi calon yang akan bekerja
baik pemeriksaan fisik maupun mental.
g. Pemeriksaan kesehatan pekerja secara berkala untuk mengevaluasi
apakah faktor-faktor penyebab itu telah menimbulkan gangguan-
gangguan atau keiainan pada tubuh pekerja.
h. Penyuiuhan sebelum bekerja, agar pekerja mengetahui dan mentaati
peraturan-peraturan dan agar mereka berhati-hati.
I. Pendidikan dan latihan tentang kesehatan dan keselamatan kerja kepada pekerja secara rutin atau kontinu.
VKESELAMATANKERJA
Tujuan keselamatan kerja yaitu:
1. Melindungi keselamatan tenaga kerja dan meningkatkan produksi serta produktifitas nasional.
2. Menjamin keselamatan setiap orang lain yang berada di tempat kerja.
3. Memiihara dan rnenggunakan sumber produksifitas agar aman dan efisien. "
-
7/22/2019 KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA.doc
4/6
VI. PENCEGAHANCACATAKIBATKERJA
Cacat adalah pemindahan energi secara tiba-tiba dalam jumlah yang cukup untuk dapat menimbulkan
kerusakkan jaringan tubuh atau fungsi fisiologis alat tubuh.
Penyebab penyakit akibat kerja sering kaii sama dengan penyebab cacat akibat kerja. Perbedaannya:
1. Jumlah (intensitas) pernaparan.
2. Waktu timbul kelainan cacat sangat akut, sedangkan pada penyakit akibat kerja kelainannya biasanyabersifat kronis.
Cacat Akibat Kerja Dapat Dibagi Dalam Tiga Klasifikasi Dasar yaitu :
1. Cacat sementara (temporary disability)2. Cacat menetap sebagian (partial permanent disability)
3. Cacat menetap total (total permanent disability)
Strategi dasar pencegahan cacat sebagian besar diarahkan pada usaha pencegahan terhadap media
perantara yaitu:
1. Mencegah media perantara untuk memindahkan energi.2. Memodifikasi kontak antara energi dengan tubuh hingga intensitas
energi dikurangi dibawah ambang batas ( Threshold) cacat.
Disamping pencegahan tersebut di atas pencegahan faktor manusia juga periu karena penyebab terjadinya
kecelakaan yang berakibat timbulnya cacat adalah faktor manusia yang berupa tingkah laku. Untuk itu
pencegahannya:
1. Pendidikan dan latihan kerja secara berkala.
2. Peraturan dan pemaksaan.
3. Sangsi hukum.
VII.KEBISINGAN
Kebisingan adalah bunyi-bunyi yang tidak dikehendaki. Terdapat dua hal yang menentukan kualitas suatu
bunyi yaitu frekwensi dan intensitasnya.
Jenis-jenis kebisingan yang sering ditemukan:
1. Kebisingan kontinu misalnya bunyi mesin gergaji sirkuier, katup gas dan Iain-Iain.
2. Kebisingan terputus-putus (intermittent) misalnya suara laut, suara kapal terbang, lalu lintas dll.
3. Kebisingan impulsif (impact or impulsive noise) misalnya pukulan palu, tembakan meriam dll.
4. Kebisingan impulsif berulang misalnya, mesin tempa di parusahaan.
Alat utama dalam mengukur kebisingan yaitu Soundlevel Meter, Di Indonesia, Nilai Ambang Batas
(NAB) kebisingan di tempat kerja adalah 85 dB (A) dengan pernaparan 8 jam per hari dan 40 jam kerja
per minggu.
VIII. CUACAKERJA
Cuaca kerja adalah kombinasi antara:
a. Suhu udara
-
7/22/2019 KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA.doc
5/6
b. Keiembaban udara
c. Kecepatan gerakan udara
d. Suhu radiasi
Faktor-faktor yang menyebabkan pertukaran panas antar tubuh dengan sekitarnya yaitu : konduksi,
kenveksi, radiasi dan penguapan (evaporasi).
Suhu udara dapat diukur dengan Termometer dan disebut suhu kering. Keiembaban dapat diukur dengan
menggunakan Hygrometer, sedangkan suhu dan keiembaban dapat diukur bersama-sama dengan Sling
Psychrometer yang menunjukkan suhu basah sekaiigus. Kecepatan udara yang besar dapat diukur denganAnemometer, sedangkan kecepatan udara yang kecil dapat diukur dengan termometer kata.
Nilai Ambang Batas (NAB) cuaca kerja adalah 21-30 C suhu basah. Suhu yang terlalu tinggi di tempat
kerja, dapat menyebabkan penyakit Heat Cramps, Heat Exhaustion, Heat Stroke dan Miliaria. Sedangkan
suhu terlalu rendah menyebabkan penyakit Chilblain, Tree Foot dan Frosbite.
Tekanan udara tinggi dapat menyebabkan penyakit yang disebut "Caisson'1, terutama dialami oleh
penyelam lautan.
Ir. PNEUMOKONIOSIS
Pneumokoniosis adalah segolongan penyakit yang disebabkan oleh penimbunan debu di paru-paru.
Beberapa jenis dari penyakit ini yang dikenal antara lain:
1. Silicosis, disebabkan Si02 bebas
2. Asbestosis, disebabkan oleh debu asbes
3. Berryliosis, disebabkan oleh debu Be
4. Siderosis, disebabkan oleh debu yang mengandung Fe203
5. Stanosis, disebabkan oleh debu biji timah putih (Sn02)6. Bysinosis, disebabkan oleh debu kapas
7. Anthracosis, disebabkan oleh debu arang batu
X. FAAL DAN ERGONOMI
Ilmu tentang faal yang dikhususkan untuk manusia yang bekerja disebut faal kerja. Secara faal, bekerja
adalah hasil kerja sama dalam koordinasi yang sebaik-baiknya dari mata, telinga, peraba, perasa dan lain-
lainnya, Peralatan kerja dan mesin perlu serasi dengan ukuran-ukuran demikian untuk hasil kerja sebesar-
besarnya. Maka berkembanglah iimu yang disebut Antropometri yaitu ilmu tentang ukuran- ukuran
tubuh.
Yang sangat penting bagi pekerjaan adalah ukuran-ukuran:
1. Berdiri: tinggi badan berdir, tinggi bahu, tinggi siku, tinggi pinggang, dan panjang lengan.
2. Duduk: tinggi duduk, panjang lengan atas, panjang lengan bawah dan tangan, tinggi lutut, jarak tekuk
lutut, garis punggung, dan jarak tekuk
* lutut telapak kaki.
ERGONOMI adalah ilmu yang meneliti masalah manusia dalam lingkungan pekerjaannya sehingga
tercipta keserasian dan tata kerja yang optimum. Ergonomi peranannya adalah: mencegah cedera,
-
7/22/2019 KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA.doc
6/6
penyakit dan meningkatkan produktifitas kerja. Sedahgkan prakteknya adalah melakukan perencanaan
peralatan dan tugas agar serasi dengan anatom fisiologi dan biomekanik, kemampuan dan harapan
pekerja: