kesanggupan kardiovaskuler

9
III.2. KESANGGUPAN KARDIOVASKULER Dasar Teori Tekanan darah pada pembuluh darah dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor dasar yang mempengaruhinya adalah cardiac output, total tahanan perifer pembuluh darah di arteriola, volume darah, dan viskositas darah. Dengan faktor tersebut, tubuh kitamelakukan kontol agar tekanan darah menjadi normal dan stabil. Pengaturan pembuluh darah yang bekerja dalam mengontrol tekanan darah yaitu pengaturan lokal, saraf dan hormonal. Kontrol lokal (intrinsik) adalah perubahan-perubahan di dalam suatu jaringan yang mengubah jari-jari pembuluh, sehingga alirah darah ke jaringan tersebut berubah melalui efek terhadap otot polos arteriol jaringan. Kontrol lokal sangat penting bagi otot rangka dan jantung, yaitu jaringan- jaringan yang aktivitas metabolik dan kebutuhan akan pasokan darahnya sangat bervariasi, dan bagi otak, yang aktivitas metabolic ke seluruhannya dan kebutuhan akan pasokan darah tetap konstan. Pengaruh-pengaruh lokal dapat bersifat kimiawi atau fisik. A. Cold pressure test Perubahan temperatur lingkungan menjadi dingin merupakan salah satu contoh pengaruh fisik lokal pada otot, sehingga tekanan darah dapat berubah. Bila pada pendinginan, tekanan sistolik naik lebih besar dari 15 mmHg dan diastolik lebih dari 10 mmHg dibandingkan dengan tekanan basal, maka o.p tergolong hiperreaktor. Bila kenaikan tekanan darah o.p masih di bawah angka-angka tersebut, o.p tergolong hiporeaktor. B. Harvard step test Tes Harvard adalah salah satu jenis tes stress jantung untuk mendeteksi atau mendiagnosa penyakit kardiovaskuler. Tes ini juga baik digunakan dalam penilaian kebugaran, dan kemampuan untuk pulih dari kerja berat. Semakin cepat jantung berdaptasi (kembali normal), semakin baik kebugaran tubuh. Kelebihan Tes Havard antara lain peralatan yang digunakan sederhana, mudah dilakukan, dan dapat dikelola sendiri. Namun kekurangannya antara lain tingkat stress tinggi, tidak dapat dilakukan untuk anak-anak, dipengaruhi oleh variasi maksimum 1

Upload: winy-chamhada-ttaruda

Post on 20-Jan-2016

40 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

faal blok kardio

TRANSCRIPT

Page 1: Kesanggupan Kardiovaskuler

III.2. KESANGGUPAN KARDIOVASKULER

Dasar Teori

Tekanan darah pada pembuluh darah dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor dasar yang mempengaruhinya adalah cardiac output, total tahanan perifer pembuluh darah di arteriola, volume darah, dan viskositas darah. Dengan faktor tersebut, tubuh kitamelakukan kontol agar tekanan darah menjadi normal dan stabil. Pengaturan pembuluh darah yang bekerja dalam mengontrol tekanan darah yaitu pengaturan lokal, saraf dan hormonal. Kontrol lokal (intrinsik) adalah perubahan-perubahan di dalam suatu jaringan yang mengubah jari-jari pembuluh, sehingga alirah darah ke jaringan tersebut berubah melalui efek terhadap otot polos arteriol jaringan. Kontrol lokal sangat penting bagi otot rangka dan jantung, yaitu jaringan-jaringan yang aktivitas metabolik dan kebutuhan akan pasokan darahnya sangat bervariasi, dan bagi otak, yang aktivitas metabolic ke seluruhannya dan kebutuhan akan pasokan darah tetap konstan. Pengaruh-pengaruh lokal dapat bersifat kimiawi atau fisik.

A. Cold pressure test

Perubahan temperatur lingkungan menjadi dingin merupakan salah satu contoh pengaruh fisik lokal pada otot, sehingga tekanan darah dapat berubah. Bila pada pendinginan, tekanan sistolik naik lebih besar dari 15 mmHg dan diastolik lebih dari 10 mmHg dibandingkan dengan tekanan basal, maka o.p tergolong hiperreaktor. Bila kenaikan tekanan darah o.p masih di bawah angka-angka tersebut, o.p tergolong hiporeaktor.

B. Harvard step test

Tes Harvard adalah salah satu jenis tes stress jantung untuk mendeteksi atau mendiagnosa penyakit kardiovaskuler. Tes ini juga baik digunakan dalam penilaian kebugaran, dan kemampuan untuk pulih dari kerja berat. Semakin cepat jantung berdaptasi (kembali normal), semakin baik kebugaran tubuh.

Kelebihan Tes Havard antara lain peralatan yang digunakan sederhana, mudah dilakukan, dan dapat dikelola sendiri. Namun kekurangannya antara lain tingkat stress tinggi, tidak dapat dilakukan untuk anak-anak, dipengaruhi oleh variasi maksimum detak jantung (HR), dan hubungan aktivitas kerja dengan perubahan kardiovaskuler.

TUJUAN

Pada akhir latihan ini mahasiswa harus dapat:

1. Mengukur tekanan darah arteri brachialis pada sikap berbaring2. Memberikan rangsang pendinginan pada tangan selama satu menit3. Mengukur tekanan darah arteri brachialis selama perangsangan pada sub.24. Menetapkan waktu pemulihan tekanan darah arteri brachialis5. Menggolongkan orang percobaan dalam golongan hiperreaktor atau hiporeaktor6. Melakukan percobaan “naik turun bangku”7. Menetapkan indeks kesanggupan badan manusia dengan cara lambat dan cara cepat8. Menilai indeks kesanggupan badan manusia berdasarkan hasil sub.7

1

Page 2: Kesanggupan Kardiovaskuler

Alat yang diperlukan:

1. Sfigmomanometer dan stetoskop2. Ember kecil berisi air es dan thermometer kimia3. Pengukur waktu (arloji atau stopwatch)4. Bangku setinggi 19 inchi5. Metronome (frekwensi 120x/menit)

Tata Kerja

III.2.1. Tes Peninggian tekanan darah dengan pendinginan (Cold Pressure Test)

1. Suruh o.p berbaring telentang dengan tenang selama 20 menit.

P.III.2.1. Mengapa o.p harus berbaring selama 20 menit?Karena dalam percobaan ini diperlukan tekanan darah basal yaitu tekanan darah paling rendah pada o.p. Dengan berbaring selama 20 menit, tubuh akan mengalami fase istirahat sehingga tekanan darah yang dimiliki o.p. tidak dipengaruhi oleh kerja saraf simpatis. Dengan demikian, tekanan darah yang terukur setelah berbaring merupakan tekanan darah basal tanpa dipengaruhi oleh saraf simpatis.

2. Selama menunggu pasanglah manset sfigmomanometer pada lengan kanan atas o.p.3. Setelag o.p. berbaring 20 menit, tetapkanlah tekanan darahnya setiap 5 menit sampai

terdapat hasil yang sama 3 kali bertutur0turut (tekanan basal).

P.III.2.2. Apa kontraindikasi untuk melakukan Cold Pressure Test?Peningkatan tekanan darah yang menunjukkan risiko hipertensi, iskemi, dan rasa nyeri.

4. Tanpa membuka manset suruhlah o.p. memasukkan tangan kirinya kedalam air es (4oC) sampai pergelangan tangan.

5. Pada detik ke 30 dan detik ke 60 pendinginan, tetapkanlah tekanan sistolik dan diastoliknya.

P.III.2.3. Bagaimana caranya supaya saudara dapat mengukur tekanan darah o.p. dengan cepat?

Siapkan alat dan bahan sebelum percobaan dilakukan, Tentukan tekanan darah sistolik o.p. dengan cara palpasi, Pompa manset hingga tekanan + 30 mmHg di atas tekanan sistolik

tersebut pada saat waktu yang telah ditentukan (30 detik setelah perendaman),

Dengarkan bunyi yang dihasilkan dan catat hasil yang diperoleh, Tanpa melepas manset, lanjutkan mengukur tekanan darah kembali

pada waktu yang telah ditentukan (60’), Dengarkan bunyi yang dihasilkan dan catat hasil yang diperoleh.

2

Page 3: Kesanggupan Kardiovaskuler

suhu dingin

pembuluh darah

vasokonstriksi

kapasitas pembuluh

darah menurun

aliran darah

meningkat

cariac output

meingkat

tekanan darah

meningkat

P.III.2.4. Apa yang diharapkan terjadi pada tekanan darah o.p. selama pendinginan, terangkan mekanismenya.

6. Catatlah hasil pengukuran tekanan darah o.p. selama pendinginan. Bila pada pendinginan tekanan sistolik naik lebih besar dari 20 mmHg dan tekanan diastolic lebih dari 15 mmHg dari tekanan basal, maka o.p. termasuk golongan hiperreaktor. Bila kenaikan tekanan darah o.p. masih dibawah angka-angka tersebut diatas, maka o.p. termasuk golongan hiporeaktor. (Proc.Staff Meet. Mayo Clinic 7:332, 1932)

P.III.2.5. Apa gunanya kita mengetahui bahwa seseorang termasuk golongan hiperreaktor atau hiporeaktor?Untuk o.p. dengan hasil berupa hiperreaktor akan mudah terjadi hipertensi di kemudian hari. Manfaat dalam mengetahui seseorang merupakan hiporeaktor dan hipereaktor adalah sebagai tindakan preventif terhadap faktor-faktor resiko hipertensi lain yang mungkinmenjadi faktor pemicu hipertensi selain keadaan hipereaktor itu sendiri.

7. Suruhlah o.p. segera mengeluarkan tangan kirinya dari es dan tetapkanlah tekanan sistolik dan diastoliknya setiap 2 menit sampai kembali ke tekanan darah basal.

8. Bila terdapat kesukaran pada waktu mengukur tekanan sistolik dan diastolic pada detik ke 30 dan detik ke 60 pendinginan, percobaan dapat dilakukan dua kali. pada percobaan pertama hanya dilakukan penetapan tekanan sistolik pada detik ke 30 dan detik ke 60 pendinginan. Suruhlah o.p. segera mengeluarkan tangan kirinya dari es dan tetapkanlah tekanan sistolik dan diastoliknya setiap 2 menit sampai kembali ke tekanan darah basal. Setelah tekanan darah kembali ke tekanan basal, lakukan percobaan yang kedua untuk menetapkan tekanan diastolic pada detik ke 30 dan detik ke 60 pendinginan.

III.2.2. Percobaan naik turun bangku (Harvard Step Test)

1. Suruhlah o.p. berdiri menghadap bangku setingggi 19 inchi sambil mendengarkan detakan sebuah metronome dengan frekwensi 120 kali per menit.

2. Suruhlah o.p. menempatkan salah satu kakinya di bangku, tepat pada suatu detakan metronome.

3. Pada detakan berikutnya (dianggap sebagai detakan kedua) kaki lainnya dinaikkan ke bangku sehingga o.p. berdiri tegak diatas bangku.

4. Pada detakan ketiga, kaki yang pertama kali naik diturunkan.5. Pada detakan keempat, kaki yang masih diatas bangku diturunkan sehingga o.p.

berdiri tegak lagi didepan bangku.6. Siklus tersebut diulang terus menerus sampai o.p. tidak kuat lagi tetapi tidak lebih dari

5 menit. Catat berapa lama percobaan tersebut dilakukan dengan menggunakan stopwatch.

7. Segera setelah itu, o.p. disuruh duduk. Hitunglah dan catatlah frekwensi denyut nadinya selama 30 detik sebanyak 3 kali masing-masing dari 1’ – 1’30’’, dari 2’ – 2’30’’ dan dari 3’ – 3’30’’.

3

Page 4: Kesanggupan Kardiovaskuler

8. Hitunglah indeks kesanggupan o.p. serta berikan penilaiannya menurut 2 cara berikut ini:a. Cara lambat

Indeks kesanggupanbadan=Lama naik turun bangku (dlm detik ) x1002 x jumlah ketigadenyut nadi tiap 30 ' '

Penilaian :kurang dari 55 = Kesanggupan kurang55-64 = Kesanggupan sedang64-79 = Kesanggupan cukup80-89 = Kesanggupan baikLebih dari 90 = Kesanggupan amat baik

b. Cara cepat Dengan rumus

Indeks kesanggupanbadan=Lama naik turun bangku (dlm detik ) x100

5,5 x denyut nadi selama30' ' pertama

Dengan daftar

Lamanya Percobaan

Pemulihan denyut nadi dari 1 menit hingga 1 1/2 menit40-44

45-49

50-54

55-59

60-64

65-69

70-74

75-79

80-84

85-89

90-

0’-29’’0’30’’-0’59’’

520

515

515

515

515

510

510

510

510

510

510

1’0’’-1’29’’1’30’’-1’59’’

3045

3040

2540

2535

2030

2030

2025

1525

1525

1520

1520

2’0’’-2’29’’2’30’’-2’59’’

6070

5064

4560

4555

4050

3545

3540

3040

3035

3035

2535

3’0’’-3’29’’3’30’’-3’59’’

85100

7585

7080

6070

5565

5560

5055

4555

4550

4045

4045

4’0’’-4’29’’4’30’’-4’59’’

110125

100110

90100

8090

7585

7075

6570

6065

5560

5560

5055

5’0’’ 130 115 105 95 90 80 76 70 65 65 60

Petunjuk-petunjuk:

Carilah baris yang berhubungan dengan lamanya percobaan

Carilah lajur yang berhubungan dengan banyaknya denyut nadi selama 30’’ pertama.

Indeks kesanggupan badan terdapat di persilangan baris dan lajur.

Penilaian:

Kurang dari 50 = kurang

50-80 = sedang

Lebih dari 80 = baik

4

Page 5: Kesanggupan Kardiovaskuler

P.III.2.6. Hitung indeks kesanggupan badan seseorang dengan cara lambat dan cepat dengan data sebagai berikut:

Lama naik turun bangku: 4’

Denyut nadi pada

1’ – 1’30’’ = 75

2’ – 2’30’’ = 60

3’ – 3’30’’ = 40

a. Cara lambat

Indeks kesanggupanbadan=Lama naik turun bangku (dlm detik ) x1002 x jumlah ketigadenyut nadi tiap 30 ' '

¿ 240 x 1002 x (75+60+40)

=68 , maka kesanggupancukup

b. Cara cepat

Indeks kesanggupanbadan=Lama naik turun bangku (dlm detik ) x100

5,5 x denyut nadi selama30' ' pertama

¿ 240 x 1005,5 x 75

=58 ,maka kesanggupansedang

Analisa data

a. Cold pressure test

Orang percobaanPetrafredinosa H.

Setelah diberi es

5’ I 100/70 mmHg 30” I 110/90 mmHg5’ II 100/70 mmHg 30” II 110/70 mmHg

5’ III 100/70 mmHg

2 menit kemudianI 100/60 mmHg

II 100/60 mmHgO.P tidak dapat digolongkan dalam golongan hiperreaktor maupun hiporeaktor.

b. Harvard step test

Orang percobaan Monica Permata M. Hafiz A. S.Denyut nadi

pada:30” I

59 70

30” II 54 6830” III 53 57Jumlah 166 195

5

Page 6: Kesanggupan Kardiovaskuler

a. O.P. Monica PermataCara lambat

Indeks kesanggupanbadan=Lama naik turun bangku (dlm detik ) x100

2x jumlah ketigadenyut nadi tiap 30' '

¿ 65 x 1002 x 166

=19,6 ,maka kesanggupankurang

Cara cepat

Indeks kesanggupanbadan=Lama naik turun bangku (dlm detik ) x100

5,5 x denyut nadi selama30' ' pertama

¿ 65 x 1005,5 x 59

=58 , maka kesanggupansedang

b. O.P. Muhammad Hafiz A. S.Cara lambat

Indeks kesanggupanbadan=Lama naik turun bangku (dlm detik ) x100

2x jumlah ketigadenyut nadi tiap 30' '

¿ 225 x 1002 x 195

=57,7 , maka kesanggupan sedang

Cara cepat

Indeks kesanggupanbadan=Lama naik turun bangku (dlm detik ) x100

5,5 x denyut nadi selama30' ' pertama

¿ 225 x 1005,5 x 70

¿58,4 , maka kesanggupan sedang

Kesimpulan

1. Efek pendinginan menyebabkan tekanan darah seseorang meningkat disebabkan karena terjadinya vasokonstriksi atau penyempitan pembuluh darah.

2. Kesanggupan badan seseorang dapat dinyatakan dengan Indeks Kesanggupan Badan (IKB). Semakin besar nilai IKB, semakin baik kesanggupan.

6

Page 7: Kesanggupan Kardiovaskuler

Daftar Pustaka

Anonim. 2008. Harvard step test. http://www.fitnessvenues.com/uk/fitness-testing-harvard-step-test, diakses tanggal 15 Desember 2013.

Ganong, William F. 2002. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Hall, Guyton. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Kusmiyati. 2009. Mengenal Tekanan Darah dan Pengendaliannya. Vol.10 No.1. Biologi PMIPA FKIP: Unram.

Redaksi. 2012. Tekanan Darah Arteri, http://indobeta.com/tekanan-darah-arteri/3456/, diakses tanggal 15 Desember 2013.

7