kerjasama indonesia dan tiongkok dalam ......antara indonesia dan tiongkok terus berkembang dengan...

109
KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DALAM PROYEK KERETA CEPAT JAKARTA-BANDUNG TAHUN 2015 Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh: Revy Auliya Darmaliza 1113113000062 PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1440 H/2019 M

Upload: others

Post on 05-Aug-2021

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DALAM ......antara Indonesia dan Tiongkok terus berkembang dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembentukan forum energi

KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DALAM

PROYEK KERETA CEPAT JAKARTA-BANDUNG

TAHUN 2015

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh:

Revy Auliya Darmaliza

1113113000062

PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1440 H/2019 M

Page 2: KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DALAM ......antara Indonesia dan Tiongkok terus berkembang dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembentukan forum energi
Page 3: KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DALAM ......antara Indonesia dan Tiongkok terus berkembang dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembentukan forum energi
Page 4: KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DALAM ......antara Indonesia dan Tiongkok terus berkembang dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembentukan forum energi
Page 5: KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DALAM ......antara Indonesia dan Tiongkok terus berkembang dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembentukan forum energi

iv

ABSTRAK

Skripsi ini menganalisis mengenai pengambilan kebijakan yang dilakukan oleh

pemerintah Indonesia dalam kerjasama kereta cepat Jakarta-Bandung tahun 2015.

Tujuan penelitian ini untuk menganalisis alasan yang melatarbelakangi

pengambilan kebijakan tersebut. Penelitian ini dilakukan melalui studi wawancara

dan studi pustaka sebagai sumber data primer dan data sekunder. Peneliti

menemukan bahwa Pemerintah Indonesia memilih Tiongkok dalam proyek

tersebut karena adanya penawaran proposal yang lebih menarik dibandingkan

dengan Jepang. Alasan lain Pemerintah Indonesia memilih Tiongkok karena

adanya Transfer of Technology (ToT) kepada Indonesia. Selain itu, kereta cepat

Jakarta-Bandung ini merupakan sebuah alat diplomasi komersial yang bertujuan

untuk mempromosikan negaranya ke negara lain. Argumen ini dirumuskan

melalui tahapan analisis, yakni dengan melihat kerjasama bilateral kedua negara

dan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, selanjutnya dianalisis menggunakan

kerangka pemikiran. Kerangka pemikiran yang digunakan adalah Rational Choice

Theory, Konsep Kepentingan Nasional, dan Konsep Diplomasi Komersial. Dari

hasil analisis dengan menggunakan kerangka tersebut, ditemukan bahwa adanya

penawaran proposal yang menarik dari pihak Tiongkok, yakni adanya

ketersediaan ToT dari pihak Tiongkok kepada Indonesia dan kereta cepat Jakarta-

Bandung sebagai alat diplomasi komersial.

Kata kunci: Indonesia, Tiongkok, Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Rational Choice

Theory, Kepentingan Nasional, Diplomasi Komersial

Page 6: KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DALAM ......antara Indonesia dan Tiongkok terus berkembang dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembentukan forum energi

v

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim, segala puji dan syukur senantiasa dipanjatkan

kehadiratAllah SWT karena atas berkah, rahmat, dan kemudahan yang diberikan-

Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul Kerjasama Indonesia dan

Tiongkok dalam Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung tahun 2015 ini dengan

sebaik-baiknya. Shalawat serta salam tak lupa penulis haturkan kepada junjungan

Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, sahabatnya, dan kepada umatnya

hingga akhir zaman.

Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh Gelar

Sarjana Strata 1 pada Program Studi Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulisan skripsi ini

tentunya tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari banyak pihak. Pada bagian

ini penulis dengan penuh rasa syukur mengucapkan terima kasih kepada:

1. Kedua orang tua penulis, Papa Darmawi dan Mama Ratnawilis, serta adik

Muhammad Fadillah dan Virza Anbiya yang selalu memberikan semangat,

doa, dukungan, cinta, nasehat kepada penulis sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan,

2. Bapak Ahmad Alfajri, M.A, selaku Ketua Program Studi Hubungan

Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah menyetujui permohonan penyusunan

skripsi.

Page 7: KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DALAM ......antara Indonesia dan Tiongkok terus berkembang dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembentukan forum energi

vi

3. Ibu Rahmi Fitriyanti, M.Si., selaku dosen pembimbing skripsi penulis

yang senantiasa memberikan arahan, serta perbaikan dan kritik yang

membangun untuk skripsi ini.

4. Bapak Ahmad Syaifuddin Zuhri, S.Ip.,LM., selaku dosen pembimbing

sebelumnya yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini,

5. Dosen-dosen Hubungan Internasional UIN Jakarta. Terima kasih atas

segala ilmu yang telah diberikan selama masa perkuliahan,

Penulis berharap segala dukungan dan bantuan ini mendapatkan balasan dari

Allah SWT. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, kritik

dan saran yang konstruktif sangat penulis harapkan untuk perbaikan di masa

mendatang. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi

setiap pembacanya dan bagi perkembangan studi Hubungan Internasional

Jakarta, 12 Maret 2019

Revy Auliya Darmaliza

Page 8: KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DALAM ......antara Indonesia dan Tiongkok terus berkembang dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembentukan forum energi

vii

DAFTAR ISI

PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME ......................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI ....................................................... ii

PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI .................................................... iii

ABSTRAK ......................................................................................................... iv

KATA PENGANTAR ........................................................................................ v

DAFTAR ISI ..................................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ............................................................................................... x

DAFTAR SINGKATAN ................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1

A. Pernyataan Masalah ................................................................ 1

B. Pertanyaan Penelitian .............................................................. 8

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................... 8

D. Tinjauan Pustaka ..................................................................... 9

E. Kerangka Pemikiran ............................................................. 12

a. Rational Choice Theory .................................................. 12

b. Konsep Kepentingan Nasional ....................................... 15

c. Konsep Diplomasi Komersial ......................................... 18

F. Metode Penelitian ................................................................. 20

G. Sistematika Penulisan ........................................................... 22

BAB II DINAMIKA HUBUNGAN BILATERAL INDONESIA DAN

TIONGKOK ............................................................................ 24

A. Dinamika Hubungan Bilateral Indonesia dan Tiongkok ...... 24

B. Kerjasama Bilateral Indonesia dan Tiongkok ....................... 37

B. 1. Kerjasama Bilateral Indonesia dan Tiongkok dalam Bidang

Teknologi .................................................................... 40

BAB III PROYEK KERETA CEPAT INDONESIA DAN

TIONGKOK………………………………………………….44

A. Sejarah Berdirinya Jalur Kereta Api di Indonesia ................ 44

B. Perkembangan Perkeretaapian Indonesia ............................. 49

C. Dasar Proyek Kereta Api Berkecepatan Tinggi di Indonesia ...

................................................................................................... 56

Page 9: KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DALAM ......antara Indonesia dan Tiongkok terus berkembang dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembentukan forum energi

viii

C. 1. Kereta Api Berkecepatan Tinggi Jepang ................... 62

C. 2. Kereta Api Berkecepatan Tinggi Tiongkok ............... 66

BAB IV KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DALAM

PROYEK KERETA CEPAT JAKARTA-BANDUNG TAHUN

2015 ........................................................................................... 69

A. Penawaran Tiongkok lebih Menarik bagi Pemerintah Indonesia

..................................................................................................... 69

B. Tiongkok memberikan Transfer of Technology kepada

Indonesia……………………………………………………75

C. Kereta Cepat Jakarta–Bandung sebagai alat Diplomasi

Komersial .............................................................................. 81

BAB V PENUTUP .................................................................................. 85

A. Kesimpulan ........................................................................... 85

B. Saran ..................................................................................... 87

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 89

LAMPIRAN ..................................................................................................... 96

Page 10: KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DALAM ......antara Indonesia dan Tiongkok terus berkembang dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembentukan forum energi

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar III.B.1 Diagram Panjang Jalur Kereta Api yang Beroperasi ................. 51

Gambar III.B.2 Diagram Jumlah Pengadaan Kereta KRD, KRL dan KRDE..... 54

Gambar III.B.3 Diagram Jumlah Kecelakaan Kereta Api Indonesia .................. 55

Gambar III.C.1 Peta Rencana Jaringan Kereta Cepat di pulau Jawa .................. 58

Page 11: KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DALAM ......antara Indonesia dan Tiongkok terus berkembang dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembentukan forum energi

x

DAFTAR TABEL

Tabel II.B.1 Perdagangan antara Indonesia dan Tiongkok Tahun 1990-2015 ...... 38

Tabel III.B.2 Daftar Armada Kereta Api yang Beroperasi di Indonesia ................ 52

Tabel IV.A.1 Perbandingan Proposal Tiongkok dan Jepang ................................. 71

Page 12: KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DALAM ......antara Indonesia dan Tiongkok terus berkembang dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembentukan forum energi

xi

DAFTAR SINGKATAN

DKA : Djawatan Kereta Api

KADIN : Kamar Dagang Indonesia

KRD : Kereta Rel Diesel

KRDE : Kereta Rel Diesel Elektrik

KRL : Kereta Rel Listrik

LNG : Liquid Natural Gas

MoU : Memorandum of Understanding

MP3EI : Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi

Indonesia

Perumka : Perusahaan Umum Kereta Api

PJKA : Perusahaan Jawatan Kereta Api

PT KCIC : Perseroan Terbatas Kereta Cepat Indonesia China

PT PSBI : Perseroan Terbatas Pilar Sinergi BUMN Indonesia

RIPNas : Rencana Induk Perkeretaapian Nasional

ToT : Transfer of Technology

Page 13: KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DALAM ......antara Indonesia dan Tiongkok terus berkembang dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembentukan forum energi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Pernyataan Masalah

Negara merupakan aktor dalam hubungan internasional yang memiliki

kedaulatan tertinggi. Akan tetapi, dikancah internasional negara tidak berperan

sendiri dalam melakukan tatanan sistem internasional melainkan adanya aktor-

aktor lain yang terlibat. Adanya aktor lain, negara tetap menjadi aktor paling

penting di mana negara bertindak sebagai aktor uniter yang ingin mempertahankan

kedaulatannya masing-masing. Setiap negara memiliki kewenangan yang sama

sehingga mengakibatkan sistem internasional yang bersifat anarki. Sifat anarki

merupakan sebuah keadaan yang tidak memiliki kekuatan yang absolut dan

melebihi negara yang dapat mengatur tatanan sistem internasional.1

Sebuah kebijakan yang dibuat oleh negara pasti akan mempertimbangkan

hal-hal yang menyangkut keamanan nasionalnya dan kepentingan nasionalnya.

Dalam mencapai kepentingan nasionalnya, sebuah negara akan berusaha untuk

memenuhi kebutuhannya dengan melakukan kerjasama antar negara baik dengan

negara satu kawasan maupun negara di kawasan lain. Sama halnya seperti

Indonesia yang melakukan kerjasama dengan Tiongkok dalam proyek kereta cepat

Jakarta-Bandung tahun 2015.

1 Martin Griffiths dan Terry O’Callaghan, International Relations: The Key Concepts (New

York: Routledge, 2004), 2-3.

Page 14: KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DALAM ......antara Indonesia dan Tiongkok terus berkembang dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembentukan forum energi

2

Jauh sebelum kerjasama ini, hubungan bilateral antara Indonesia dan

Tiongkok telah terjalin cukup lama. Saat Mohammad Hatta menjabat sebagai

Perdana Menteri, Indonesia merupakan negara pertama yang mengakui kedaulatan

Tiongkok pada tanggal 15 Januari 1950. Pengakuan ini tidak disambut gembira oleh

Tiongkok dikarenakan masih adanya perwakilan “Republik Tiongkok” di

Indonesia. Tiongkok menyatakan menerima pengakuan dari RI pada tanggal 28

Maret 1950, setelah adanya kepastian ditutupnya semua konsulat Republik

Tiongkok di Indonesia.2

Beberapa bulan setelah Tiongkok menerima pengakuan dari Indonesia,

Tingkok mengirim Wang Renshu ke Jakarta sebagai duta besar Tiongkok. Tahun

1953, kemudian Indonesia mengirim Arnold Manonutu sebagai duta besar RI ke

Beijing. Semenjak adanya pengiriman duta besar Indonesia pertama inilah mulai

eratnya hubungan kedua negara. Mulai adanya penandatanganan perjanjian

kerjasama antara Indonesia dan Tiongkok serta adanya pergantian duta besar

Tiongkok untuk Indonesia.

Pada awal 1960-an terciptalah sebuah poros Jakarta-Peking yang

berkembang menjadi poros Jakarta-Peking-Pyongyang. Pada tahun ini, neraca

perdagangan antarkedua negara terlihat menurun. Namun, pada tahun 1963 kembali

meningkat dan melonjak cukup pesat pada tahun 1965. Hubungan yang harmonis

antarkedua negara tidak bertahan lama karena adanya peristiwa G-30S/PKI dan

Tiongkok diyakini mendukung gerakan ini, sehingga berdampak pada hubungan

2 I Wibowo dan Syamsul Hadi, Merangkul China: Hubungan Indonesia-China Pasca-

Soeharto (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2009), 26.

Page 15: KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DALAM ......antara Indonesia dan Tiongkok terus berkembang dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembentukan forum energi

3

kedua negara ini yang mengakibatkan adanya pembekuan hubungan diplomatik

pada tahun 1967.3

Pasca terjadinya pembekuan ini, Tiongkok mencoba untuk menormalisasi

hubungannya dengan Indonesia. Tiongkok menggunakan diplomasi dagang sebagai

salah satu alat diplomasi untuk menormalisasi hubungannya dengan Indonesia.

Dengan adanya kehadiran delegasi Kamar Dagang Indonesia (KADIN) di Pameran

Dagang Guangzhou pada tahun 1977, hubungan kedua negara ini berangsur

membaik walaupun belum ada pernyataan untuk menormalisasi hubungan.4

Tahun 1985, hubungan dagang antara Indonesia dan Tiongkok resmi

dibuka. Catatan statistik tahun 1988 yang menunjukkan adanya peningkatan

kegiatan ekspor-impor diantara kedua negara.5 Setelah adanya pertemuan antara

Presiden Soeharto dan Menteri Luar Negeri Qien Qinchen, lahirlah kesepakatan

untuk menormalisasi hubungan kedua negara. Akhirnya hubungan diplomatik

kedua negara ini dipulihkan pada Agustus 1990.6

Pada tahun 1998, terjadinya kerusuhan yang menyebabkan sejumlah besar

etnis Tiongkok menjadi korban. Adanya peristiwa ini, pemerintah Beijing berharap

agar pemerintah Indonesia lebih bersungguh-sungguh dalam melindungi etnis

Tiongkok di Indonesia. Pasca Orde Baru, adanya peningkatan perbaikan hubungan

3 I Wibowo dan Syamsul Hadi, Merangkul China: Hubungan Indonesia-China Pasca-

Soeharto, 30. 4 Michael Willams, “China and Indonesia Make up: Reflections on a Troubled

Relationship,” Southeast Asia Program Publications at Cornell University (1991), 151. 5 I Wibowo dan Syamsul Hadi, Merangkul China: Hubungan Indonesia-China Pasca-

Soeharto, 33. 6 Ahmad Syaifuddin Zuhri, “Indonesia-China’s Diplomatic Relations after Normalization

in 1990,” University of Wahid Hasyim No. C10 (Agustus 2015): 74-75.

Page 16: KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DALAM ......antara Indonesia dan Tiongkok terus berkembang dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembentukan forum energi

4

antara Indonesia dan Tiongkok. Pada masa pemerintahan Presiden Abdurrahman

Wahid (Gus Dur), Tiongkok mendapat kedudukan istimewa dalam politik luar

negeri Indonesia, selain itu laju peningkatan hubungan diplomatik Indonesia dan

Tiongkok berkembang pesat.7

Saat masa pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri, kerjasama

antara Indonesia dan Tiongkok terus berkembang dengan ditandatanganinya

Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembentukan forum energi kedua

negara tepatnya pada tanggal 24 Maret 2002. Kerjasama tersebut menjadi payung

investasi Tiongkok di Indonesia dalam bidang energi.8 Kerjasama bilateral antara

Indonesia dan Tiongkok mengalami peningkatan setelah ditandatanganinya

Strategic Partnership Agreement tahun 2005.9

Indonesia dan Tiongkok selalu mendorong kerjasama di bidang budaya,

pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, pariwisata dan lainnya, serta

memelihara hubungan kerjasama yang baik dalam menangani isu-isu global dan

mempromosikan reformasi struktur pemerintahan global. Dengan adanya

penguatan kemitraan strategis antara kedua negara serta hubungan ekonomi, politik,

dan budaya semakin erat. Meningkatnya hubungan kerjasama antara kedua negara

7 Lidya Christin Sinaga, Memaknai “Tahun Persahabatan” Indonesia-Cina, (Jakarta:

Pusat Penelitian Politik, 2010); tersedia di http://www.politik.lipi.go.id/kolom/324-memaknai-

tahun-persahabatanindonesia-cina.html, diunduh pada tanggal 9 Desember 2016. 8 Lidya Christin Sinaga, Memaknai “Tahun Persahabatan” Indonesia-Cina. 9 Kementerian Luar Negeri Indonesia, Program Pengembangan Lima Tahun antara

Indonesia-China untuk Kerjasama di Bidang Ekonomi dan Perdagangan, tersedia di

http://treaty.kemlu.go.id/uploads-pub/2572_CHN-2013-0140%20b.pdf, diunduh pada tanggal 26

Oktober 2016.

Page 17: KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DALAM ......antara Indonesia dan Tiongkok terus berkembang dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembentukan forum energi

5

menjadi faktor yang sangat penting dalam upaya mempererat hubungan bilateral

serta menunjang pertumbuhan perekonomian kedua negara.

Volume perdagangan Indonesia dan Tiongkok tahun 2009 telah lebih dari

USD 30 miliar. Nilai perdagangan Indonesia pada tahun ini sebesar USD 32 miliar,

namun target itu diperkirakan baru akan tercapai pada tahun 2010. Selain itu,

investasi Tiongkok di Indonesia terus mengalami peningkatan dalam jumlah yang

signifikan serta adanya peningkatan kerjasama pembangunan di sektor lainnya.

Secara keseluruhan, investasi Tiongkok di Indonesia sektor non-migas telah

mencapai lebih dari USD 8 miliar dan Tiongkok termasuk dalam lima besar negara

investor asing ke Indonesia.10

Penjelasan singkat di atas, menerangkan bahwa Indonesia dan Tiongkok

selalu mengalami peningkatan dalam kerjasamanya di berbagai bidang, misalnya

investasi di bidang teknologi. Bagi negara-negara berkembang, negara industri

merupakan negara yang penguasaan teknologinya lebih luas dan canggih. Kesiapan

teknologi merupakan salah satu pilar untuk menentukan indeks daya saing global

seperti yang dipublikasikan oleh World Economic Forum. Pada Global

Competitiveness Report 2015/2016, Indonesia menempati peringkat ke-85. Di

bawah beberapa negara jiran, seperti Malaysia (47), Thailand (58), dan Filipina

(68).11

10 KJRI Guangzhou, Tiongkok, tersedia di

http://www.kemlu.go.id/guangzhou/id/Pages/Tiongkok.aspx, diunduh pada tanggal 26 Oktober

2016. 11 Persatuan Insinyur Indonesia, Infografis: Kesiapan Teknologi Indonesia, tersedia di

https://pii/or.id/indografis-kesiapan-teknologi-indonesia, diunduh pada tanggal 26 Oktober 2016.

Page 18: KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DALAM ......antara Indonesia dan Tiongkok terus berkembang dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembentukan forum energi

6

Maka dari itu, Indonesia sebagai negara berkembang sudah jelas adanya

keinginan untuk menyelaraskannya dengan negara-negara maju untuk

meningkatkan perekonomian dalam negerinya melalui kemajuan teknologi. Dalam

mewujudkan kemajuan teknologi di Indonesia, pemerintah Indonesia merangkul

negara-negara industri untuk melakukan kerjasama teknologi, misalnya kerjasama

dengan Tiongkok.

Salah satu bentuk kerjasama teknologi Indonesia dan Tiongkok adalah

kerjasama dalam bidang teknologi transportasi yaitu High-Speed Railway atau

kereta cepat. Perencanaan dibangunnya proyek kereta cepat di Indonesia pertama

kali digagas di masa kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyo. Pada masa

SBY, Indonesia akan bekerjasama dengan Jepang dalam proyek kereta cepat.

Proyek kereta cepat ini akan dibangun dari Jakarta hingga Surabaya.

Setelah berakhirnya periode kepemimpinan SBY, perencanaan

pembangunan kereta cepat ini diteruskan oleh Presiden Jokowi. Era kepemimpinan

Jokowi, dalam mewujudkan pembangunan kereta cepat pertama di Indonesia

adanya persaingan antara Tiongkok dan Jepang untuk berinvestasi dalam bidang

teknologi transportasi di Indonesia.

Namun seperti yang diketahui, bahwa Jepang merupakan salah satu negara

yang memiliki teknologi paling maju di dunia. Pada tahun 1964, Jepang telah

menciptakan kereta cepat untuk pertama kalinya yang diberi nama Shinkansen.

Page 19: KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DALAM ......antara Indonesia dan Tiongkok terus berkembang dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembentukan forum energi

7

Pada saat itu, Jepang hanya memiliki rel sepanjang 320 mil, kini Jepang sudah

memiliki 27.042 km atau jalur kereta terpanjang keenam dunia.12

Pada 21 April 2015, Jepang telah memecahkan rekor kecepatan dunia

dengan menciptakan kereta jenis Maglev yang memiliki kecepatan 603 km/jam.

Teknologi kereta ini mengangkat badan kereta api dari rel dan kemudian digerakkan

oleh kekuatan magnet yang dihasilkan secara elektrik.13 Salah satu keunggulan yang

dimiliki kereta cepat Jepang yaitu penggunaan piranti automatic train stop dan

automatic train control. Peralatan ini memastikan tidak akan terjadi kecelakaan

fatal. Saat terjadi gempa, maka kereta otomatis akan berhenti. Begitupula saat

kereta utama lewat, kereta otomatis akan berhenti.14 Kualitas kereta cepat buatan

Jepang sangat baik dikarenakan belum ada catatan mengenai kecelakaan kereta

dalam 50 tahun terakhir.

Berbeda dengan Jepang, kereta cepat Tiongkok pertama kali dibuka pada

tahun 2007. Dengan adanya pendanaan yang besar dari negara, Tiongkok mampu

menciptakan 8.358 km jalur pada akhir tahun 2010. Selain itu, kereta cepat

Tiongkok pernah mengalami kecelakaan kereta pada 24 Juli 2011 di Wenzhou yang

memakan korban sekitar 36 orang.15

12 Purwanto, “Apa Dampak Kereta Jepang,” Koran Tempo, 13 Maret 2012, tersedia di

https://m.tempo.co/read/news/2012/03/13/204389893/apa-dampak-kereta-cepat-jepang, diunduh

pada tanggal 08 Desember 2016. 13 Hussein Abri Yusuf, “Pecahkan Rekor Dunia, Kereta Ini Lebih Cepat Dari Shinkansen,”

Koran Tempo, 23 April 2015, Tersedia di

https://m.tempo.co/read/news/2015/04/23/061660057/pecahkan-rekor-ini-lebih-cepat-dari-

shinkansen, diunduh pada tanggal 08 Desember 2016. 14 Purwanto. Apa Dampak Kereta Jepang. 15 AA Ariwibowo, “Tabrakan KA Cepat di China Picu Kekhawatiran,” ANTARA NEWS,

27 Juli 2011, tersedia di http://m.antaranews.com/berita/269004/tabrakan-ka-cepat-di-china-picu-

kekhawatiran, diunduh pada tanggal 08 Desember 2016.

Page 20: KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DALAM ......antara Indonesia dan Tiongkok terus berkembang dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembentukan forum energi

8

Akan tetapi, pemerintah Indonesia memutuskan memilih Tiongkok untuk

menjadi partner dalam proyek kereta cepat. Proyek ini merupakan kerjasama

kemitraan yang dikhususkan pada pengembangan teknologi transportasi darat

bersama PT. Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC). Peresmian kerjasama kereta

cepat Indonesia-Tiongkok yang bernilai USD 5,5 miliar ini dilakukan pada bulan

Oktober 2015. Proyek kereta cepat Indonesia-Tiongkok ini akan dibangunnya jalur

kereta api sepanjang 142 km dari Jakarta hingga Bandung dan kereta akan memiliki

kecepatan antara 200 km/jam sampai 250 km/jam.16

Dengan demikian, kerjasama Indonesia dan Tiongkok dalam proyek kereta

cepat Jakarta-Bandung tahun 2015 mendorong menarik untuk di teliti. Judul dan

periode yang diambil dilatarbelakangi sesuai dengan pengambilan kebijakan

kerjasama Indonesia dan Tiongkok dalam proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

B. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka pertanyaan penelitian

yang akan diajukan dalam adalah “Mengapa Indonesia menjalin kerjasama

dengan Tiongkok dalam proyek kereta cepat Jakarta-Bandung tahun 2015?”

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun tujuan melakukan penelitian mengenai Kerjasama Indonesia dan

Tiongkok dalam Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Tahun 2015 adalah:

16 Persatuan Insinyur Indonesia, “Manajemen Proyek Pembangunan HSR (Kereta Cepat)

Jakarta-Bandung,” Tersedia di https://pii.or.id/manajemen-proyek-kereta-cepat. Diunduh pada

tanggal 26 Oktober 2016.

Page 21: KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DALAM ......antara Indonesia dan Tiongkok terus berkembang dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembentukan forum energi

9

1. Mengetahui berbagai latar belakang terjalinnya kerjasama proyek

kereta cepat Jakarta-Bandung antara Indonesia dan Tiongkok,

2. Mengetahui keuntungan dari kerjasama proyek kereta cepat Jakarta-

Bandung dengan Tiongkok bagi Indonesia,

3. Mengetahui pentingnya terjalin kerjasama proyek kereta cepat

Jakarta-Bandung dengan Tiongkok bagi Indonesia.

Selain itu, terardapat pula manfaat penelitian mengenai kerjasama dalam

proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, yaitu:

1. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai rujukan dalam

penelitian yang berkaitan dengan topik pembahasan mengenai kerjasama

Indonesia dan Tiongkok dalam bidang teknologi.

2. Penelitian ini diharapkan dapat menambah khazanah keilmuan

dalam bidang hubungan internasional.

D. Tinjauan Pustaka

Penelitian ini menggunakan tinjauan pustaka dari jurnal dan skripsi yang

berkaitan dengan kerjasama Indonesia dan Tiongkok dalam proyek kereta cepat

Jakarta-Bandung. Terdapat beberapa jurnal yang membahas mengenai kereta cepat

Tiongkok. Akan tetapi, yang berfokus pada proyek kereta cepat Jakarta-Bandung

belum banyak jurnal yang membahasnya. Oleh karena itu, skripsi ini akan

memanfaatkan literatur yang ada sebagai tinjauan pustaka.

Tulisan pertama yang menjadi tinjauan pustaka dalam penelitian ini adalah

tulisan Yu Hong yang berjudul China’s Eagerness to Export Its High-speed Rail

Page 22: KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DALAM ......antara Indonesia dan Tiongkok terus berkembang dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembentukan forum energi

10

Expertise to ASEAN Members, dalam jurnal Copenhagen Journal of Asian Studies

Volume 32 Nomor 2 tahun 2014. Yu Hong dalam tulisannya lebih banyak secara

khusus membahas mengenai Pemerintah Tiongkok mengadopsi strategi “going-

out” untuk mempromosikan teknologi kereta cepatnya ke luar negeri dan

memperkuat daya saing di ranah internasional. Selain itu, jurnal ini membahas

mengenai diplomasi kereta cepat Tiongkok kepada ASEAN. Di mana Tiongkok

menginginkan ikut berpartisipasi dalam pembangunan kereta api berkecepatan

tinggi dengan anggota ASEAN.

Hal itu berbeda dengan penelitian skripsi ini, yang melihat kerjasama kereta

cepat Jakarta-Bandung dengan Tiongkok sebagai suatu alat untuk memenuhi

kepentingan dalam negeri Indonesia. Sehingga ada faktor-faktor sebagai pendorong

bagi pemerintah Indonesia untuk memilih Tiongkok sebagai mitra kerjasamanya

dengan tujuan untu adanya pembangunan infrastruktur di sektor transportasi darat.

Tulisan kedua yang menjadi tinjauan pustaka dalam penelitian ini adalah

tulisan Arif Satria, Agus Maulana, dan Febrianto Wibowo yang berjudul

Architecture Strategy of High-Speed Railway Indonesia China, dalam jurnal

European Journal of Business and Management Volume 8 Nomor 20 tahun 2016.

Penelitian Arif Satria bertujuan menganalisis faktor internal dan eksternal,

kemudian dirumuskan dengan strategi alternatif dan arsitektur. Penelitian ini

menjelaskan adanya kekuatan utama dalam proyek kereta cepat ini yaitu

penyerapan tenaga kerja, akan tetapi memiliki kelemahan utama dalam

permasalahan agraria (pembebasan lahan). Adapun beberapa strategi yang

diterapkan dari strategi arsitektur dalam penelitiannya adalah penelitian dan

Page 23: KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DALAM ......antara Indonesia dan Tiongkok terus berkembang dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembentukan forum energi

11

pengembangan, implementasi pembangunan dengan tepat dan cepat, jaminan

pemerintah, pelatihan tenaga kerja, membangun hubungan yang baik antara

konsorium, pembangunan-pembangunan yang berorientasi transit.17

Hal itu berbeda dengan penelitian skripsi ini karena skripsi ini tidak

menelaah hal-hal yang bersifat arsitektur. Skripsi ini lebih menitikberatkan pada

latar belakang terjalinnya kerjasama Indonesia dan Tiongkok dalam proyek kereta

cepat Jakarta-Bandung. Selain iu, membahas mengenai peningkatan hubungan

bilateral yang terjadi antara Indonesia dan Tiongkok.

Tulisan ketiga yang menjadi tinjauan pustaka dalam penelitian ini adalah

tulisan Michella Desri Viollita yang berjudul “Dampak Peningkatan Ekonomi

Indonesia Melalui Deklarasi Kemitraan Strategis dengan China Tahun 2005 -

2011”, dalam skripsi Studi Hubungan Internasional di Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah tahun 2013. Dalam penelitiannya Michella membahas

mengenai upaya yang dilakukan Indonesia dalam meningkatkan perekonomiannya

yang dilakukan dengan menjalin kerjasama dengan Tiongkok dalam sektor

penanaman investasi asing, seperti minyak dan gas. Selain itu penelitian ini juga

menjelaskan mengenai nilai penting dari deklarasi tersebut menjadi dasar kerjasama

yang lebih kuat dalam hubungan kemitraan di sektor ekonomi antara Indonesia dan

Tiongkok. Dengan adanya perjanjian deklarasi kemitraan strategis ini, kedua negara

jelas diuntungkan dan diberikan fasilitas khusus dengan adanya jalur bilateral yang

17 Arif Satria, Agus Maulana, dan Febrianto Wibowo, “Architecture Strategy of High Speed

Railway Indonesia China”, European Journal of Business and Management Vol.8 No. 20 (2016): 1.

Page 24: KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DALAM ......antara Indonesia dan Tiongkok terus berkembang dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembentukan forum energi

12

dimiliki Indonesia-Tiongkok dalam melakukan kerjasama ekonomi yang dapat

meluaskan wilayah kekuatan Asia di berbagai sektor pemerintahan.

Hal itu berbeda dengan penelitian skripsi ini karena skripsi ini membahas

mengenai kerjasama kereta cepat Jakarta-Bandung. Selain itu, skripsi ini tidak

hanya bertujuan untuk meningkatkan perekonomian Indonesia. Kerjasama ini

bertujuan untuk meningkatkan pengaruh Indonesia dikawasan sebagai regional

power. Tidak hanya itu, kerjasama ini bertujuan untuk meningkatkan hubungan

bilateral antara Indonesia dan Tiongkok.

E. Kerangka Pemikiran

Dalam mengulas pertanyaan penelitian mengenai latar belakang Indonesia

dalam menjalin kerjasama proyek kereta cepat Jakarta-Bandung dengan Tiongkok

pada tahun 2015. Oleh sebab itu, penelitian ini menggunakan rational choice

theory, konsep kepentingan nasional, dan konsep diplomasi komersial.

E. 1. Rational Choice Theory

Rational choice theory lahir sebagai alat analisis politik di awal 1950-an.18

Rational choice theory, menjadi topik khusus di bidang studi keamanan dan

ekonomi politik internasional, namun saat ini rational choice theory merambah ke

dalam hubungan internasional. Rational choice theory merupakan salah satu teori

yang menitikberatkan pada sifat dan tingkah laku individu dalam lingkungan

internasional. Teori ini juga menjelaskan bahwa apabila sebuah negara melakukan

18 Debbie Afrianty, Foreign Policy Decision-Making Model.

Page 25: KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DALAM ......antara Indonesia dan Tiongkok terus berkembang dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembentukan forum energi

13

kerjasama akan menggunakan sebuah pertimbangan seberapa besar keuntungan

yang didapat dalam kerjasama tersebut.

Menurut Allison dan Zelikow, rational choice theory merupakan salah satu

tindakan pengambil kebijakan yang dilakukan oleh negara dengan

mempertimbangkan semua pilihan dan adanya kemungkinan untuk bertindak

secara rasional dalam memaksimalkan nilai utilitas dan keuntungan yang diperoleh

dari hasil kebijakan tersebut.19

Dalam proses pengambilan kebijakan, decision makers dihadapkan dengan

beberapa pilihan yang memiliki konsekuensi dalam setiap keputusannya. Pembuat

kebijakan akan memilih alternatif dari kebijakan yang memiliki konsekuensi

tertinggi dengan melihat adanya keuntungan yang memenuhi tujuan yang ingin

dicapai (goals and objectives). Keuntungan yang menjadi prinsip utama dan tujuan

utama dalam pengambilan kebijakan adalah keamanan nasional dan kepentingan

nasional.20

Adapun beberapa asumsi lainnya dari Sun-Ki-Chai mengenai rational

choice theory yakni21, Pertama, para pembuat kebijakan memiliki serangkaian

keyakinan yang konsisten secara logis tentang hasil yang akan dihasilkan dari setiap

tindakan mereka. Misalnya, keyakinan yang bersifat deterministic. Keyakinan

19 Graham Allison dan Phipil Zelikow, Essence of Decision Making: Explaining the Cuban

Missile Crisis, 2nd Ed (New York: Longman, 1999), 212.

20 Graham Allison, Essence of Decision: Explaining the Cuban Misile Crisis, (Boston:

Little, Brown, and Company, 1971), 33.

21 Sun-Ki Chai, Choosing an Identity: a General Model of Preference and Belief

Formation. Chapter 1. (USA: The University of Michigan Press, 2001), 5-6.

Page 26: KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DALAM ......antara Indonesia dan Tiongkok terus berkembang dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembentukan forum energi

14

deterministic yakni menetapkan satu kemungkinan hasil untuk setiap tindakan

pengambilan kebijakan yang telah diputuskan oleh decision makers.

Kedua, pembuat kebijakan memiliki preferensi yang menempatkan

keinginan relatif dari semua pertimbangan agar tidak terjadi kesalahan. Preferensi

dapat terpilih dikarenakan adanya fungsi utilitas yang memungkinkan dapat

mewakili keinginan pembuat kebijakan. Ketiga, pembuat kebijakan akan

mengopltimalkan seluruh tindakan yang menjadi prefensinya dan keyakinan.

Ketika mereka memiliki keyakinan deterministic tentang konsekuensi yang

dihasilkan dari setiap tindakan, mereka akan memilih tindakan yang diyakini

mengarah pada hasil dengan utilitas tertinggi.

Dalam rational choice theory, kebijakan yang diambil akan berdasarkan

pada perhitungan atau kalkulasi untung dan rugi (cost and benefits calculations).

Bukan pada pertimbangan moralitas baik buruk dari pembuat kebijakan, yakni lebih

kepada bagaimana seorang pembuat kebijakan dapat memutuskan sebuah kebijakan

dengan memperhitungkan secara rasional.

Rational choice theory inilah yang akan digunakan dalam melihat latar

belakang Indonesia menjalin kerjasama Kereta Cepat Jakarta-Bandung dengan

Tiongkok Tahun 2015. Skripsi ini akan melihat sikap Indonesia untuk bisa memilih

Tiongkok sebagai partner dalam kerjasama ini. Hal ini akan dibahas lebih rinci

pada bab selanjutnya dengan didukung oleh data dan fakta yang ada.

Page 27: KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DALAM ......antara Indonesia dan Tiongkok terus berkembang dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembentukan forum energi

15

E. 2. Konsep Kepentingan Nasional

Kerjasama ataupun perjanjian merupakan alat untuk pencapaian

kesepakatan antar dua negara. Adanya kerjasama atau perjanjian bilateral pada

umumnya lebih dilatarbelakangi oleh kepentingan nasional negara-negara yang

bersangkutan. Kepentingan nasional adalah tujuan-tujuan yang ingin dicapai

sehubungan dengan kebutuhan bangsa/negara atau sehubungan dengan hal yang

dicita-citakan.

Dalam hal ini kepentingan nasional yang relatif tetap dan sama diantara

semua negara/bangsa adalah keamanan (mencakup kelangsungan hidup rakyatnya

dan kebutuhan wilayah) serta kesejahteraan. Kedua hal pokok ini yaitu keamanan

(security) dari kesejahteraan (prosperity). Kepentingan nasional diidentikkan

dengan “tujuan nasional”. Contohnya kepentingan pembangunan ekonomi,

kepentingan pengembangan dan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia

(SDM) atau kepentingan mengundang investasi asing untuk mempercepat laju

industrialisasi.22 Selain itu, kepentingan nasional merupakan salah satu faktor yang

menyebabkan lahirnya sebuah kebijakan negara dalam menjalankan hubungan

internasional. Kebijakan negara dibuat karena adanya kepentingan nasional sebuah

negara, seperti keamanan, menstabilkan ekonomi, serta kesejahteraan di negara

tersebut.

22 Martin Griffiths dan Terry O’Callaghan, International Relations: The Key Concepts, 203.

Page 28: KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DALAM ......antara Indonesia dan Tiongkok terus berkembang dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembentukan forum energi

16

Menurut K.J Holsti mengidentifikasikan kepentingan nasional dalam tiga

klasifikasi yaitu core value, middle-range objective, dan long-range goals.23 Core

values merupakan sebuah hal yang bersifat penting bagi suatu negara yang biasanya

berhubungan dengan kedaulatan dan keamanan. Di mana kepentingan ini dibuat

untuk dapat bertahan dan menjaga eksistensi negaranya. Adapaun kegiatan yang

berkaitan dengan hal ini, ialah 1) keamanan nasional, di mana keamanan nasional

ini merupakan tujuan utama dari kebijakan luar negeri suatu negara yang

menyangkut pada ideologi; 2) pembangunan ekonomi, merupakan tindakan untuk

menaikkan ketertarikan negara lain pada kegiatan ekonomi tersebut agar dapat

menjalin kerjasama dalam bidang perekonomian.

Kemudian middle-range objective yang biasanya menyangkut pada

perbaikan perekonomian suatu negara. Dalam kelompok ini terdapat empat

kegiatan, ialah 1) ketertarikan kelompok penekan, keberadaan kelompok ini

merupakan hal yang baru dalam kancah politik yang dapat mempengaruhi

kebijakan luar negeri untuk pencapaian kepentingan nasionalnya; 2) kerjasama non-

politik, dalam era saat ini kerjasama dengan institusi non-politik sangat diperlukan.

Sasaran utama dalam kebijakan luar negeri ini ialah untuk mecapai kepentingan

nasionalnya dalam segala bidang; 3) promosi monumen negara, dengan adanya

monumen ini dapat menaikkan keinginan negara lain untuk bekerjasama dengan

negara yang bersangkutan; 4) ekspansi kenegaraan, kebijakan yang diambil

23 K.J. Holsti, International Politics: A framework for Analysis 6th ed, (New Jersey:

Prentice-Hall International, 1992), 168.

Page 29: KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DALAM ......antara Indonesia dan Tiongkok terus berkembang dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembentukan forum energi

17

pemerintah ini bertujuan untuk mencapai kepentingan negaranya demi melindungi

kawasan negara tersebut.

Selanjutnya long-range goals yang mana kepentingan ini bersifat ideal,

seperti mewujudkan perdamaian dan ketertiban dunia.24 Kelompok ini juga

memfokuskan kepada pembangunan kembali sistem internasional suatu negara agar

mengarah kearah yang lebih baik, sehingga dapat menyelaraskan perekonomian

dan sistem pemerintahan negara demi mencapai kepentingan nasional untuk

negaranya.

Dalam penelitian ini konsep kepentingan nasional digunakan untuk

menganalisa mengapa Indonesia memilih Tiongkok dalam proyek kereta cepat

Jakarta-Bandung. Tidak sedikit pihak, baik pengamat maupun praktisi dari

Indonesia mendukung kerjasama ini. Misalnya saja, dukungan dari Wakil Presiden

Asian Development Bank (ADB), Bambang Susanto menyatakan “kereta api cepat

ini untuk mobilitas, bukan hanya sekedar ‘Indonesia punya kereta cepat’.

Tujuannya untuk memperbaiki mobilitas.”25 Hal tersebut senada dengan tiga

klasifikasi kepentingan nasional menurut K.J Holsti, misalnya untuk pembangunan

ekonomi.

24 K.J. Holsti. 1992. International Politics: A framework for Analysis 6th ed, 169.

25 Estu Suryowati, “Kereta Cepat, Proyek Properti, dan Pembangunan yang tergopoh-

gopoh,” KOMPAS, 6 Agustus 2016, tersedia di

http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2016/08/06/174706126/kereta.cepat.proyek.properti.dan.p

embangunan.yang.tergopoh-.gopoh, diunduh pada tanggal 27 Oktober 2016.

Page 30: KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DALAM ......antara Indonesia dan Tiongkok terus berkembang dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembentukan forum energi

18

E. 3. Konsep Diplomasi Komersial

Kerjasama proyek kereta cepat Jakarta-Bandung terjadi dikarenakan adanya

kebijakan dari sebuah negara. Dalam mengimplementasikan kebijakan tersebut,

negara akan menggunakan diplomasi sebagai alat untuk kebijakan tersebut. Oleh

sebab itu, penelitian ini menggunakan konsep diplomasi komersial untuk mengulas

pertanyaan dari penelitian ini. Diplomasi komersial selalu disetarakan dengan

diplomasi ekonomi dan diplomasi perdagangan. Diplomasi komersial lebih

spesifik, berbeda dengan diplomasi ekonomi yang berkaitan dengan masalah

kebijakan ekonomi secara umum dan perjanjian perdagangan.

Diplomasi komersial merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan aktor-

aktor negara untuk mempromosikan negara asal kepada negara tujuan. Tujuan

pemerintah melakukan diplomasi komersial (perdagangan, investasi, pariwisata

serta promosi ilmu pengetahuan dan teknologi) yakni untuk menciptakan lapangan

kerja, meningkatkan pendapatan pajak dan pertumbuhan ekonomi. Selain itu,

dengan adanya bisnis yang dijalani menggunakan diplomasi komersial dapat

mengurangi risiko adanya persaingan dengan pasar asing dan mendapatkan layanan

harga yang kompetitif.26

Menurut Kostecki dan Naray, diplomasi komersial sebagai layanan

pemerintah kepada komunitas bisnis yang bertujuan untuk pengembangan usaha

bisnis internasional yang bermanfaat secara sosial. Menurut mereka, diplomat

26 Oliver Naray, Commercial Diplomacy: A Conceptual Overview [Conference Paper On-

lin] (7th World Conference of TPOs, The Hague, The Netherlands, 2008), 4.

Page 31: KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DALAM ......antara Indonesia dan Tiongkok terus berkembang dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembentukan forum energi

19

komersial melakukan sebagian besar kegiatan mereka di negara bagian, misalnya

departemen hubungan pemerintahan, parlemen, perusahaan. Para diplomat ini

biasanya adalah anggota staf dari misi diplomatik atau trade promotion

organization (TPA)/ investment promotion agency (IPA).27

Selain itu menurut Potter, diplomasi komersial sebagai alat diplomasi yang

membantu memunculkan keuntungan komersial yang spesifik melalui

mempromosikan ekspor, menarik investasi ke dalam negeri, dan mendorong

manfaat transfer teknologi.28 Diplomasi komersial sangat penting dalam ekonomi

global saat ini, kekuatan ekonomi global telah bergeser dari negara maju ke negara

berkembang. Maka dari itu, negara maju mendukung kinerja negara berkembang

yang terlibat dalam proses menginternasionalisasi dan memperluas lintas batas.

Diplomasi komersial sebagai sarana bagi pemerintah untuk meningkatkan

perdagangan internasional dan mendukung ekonomi nasional negaranya.

Dalam menjalankan diplomasi komersial, Indonesia membutuhkan

Tiongkok sebagai partner kerjasama untuk investasi teknologi di Indonesia.

Melalui kerjasama proyek kereta cepat, Tiongkok mendorong adanya Transfer of

Technology (ToT). Dengan adanya ToT, Indonesia diharapkan mampu

mengembangkan kereta cepat buatan Indonesia.

27 Guillermo Villanueva Lop, “Commercial Diplomacy in a Globalized World,” Przeglad

Strategiczny Vol 10 (20 Januari 2017), 369.

28 Huub Ruel dan Lennart Zuidema, The Effectiveness of Commercial Diplomacy: a Survey

Among Dutch Embassies andConsulates [Discussion Papers] (Netherlands Institute of International

Relations ‘Clingendael’, 2012), 3.

Page 32: KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DALAM ......antara Indonesia dan Tiongkok terus berkembang dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembentukan forum energi

20

F. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah prosedur atau langkah-langkah dalam

mendapatkan pengetahuan ilmiah atau ilmu.29 Metode penelitian yang akan

digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Artinya, data

yang dikumpulkan bukan berupa angka-angka, melainkan data tersebut berasal dari

wawancara, survei, dokumen pribadi, catatan, memo, dan dokumen resmi lainnya.

Tujuan dari penelitian kualitatif adalah ingin menggambarkan realita

empirik di balik fenomena secara mendalam, rinci, dan tuntas dengan menggunakan

teori. Menurut Creswell, metode penelitian kualitatif merupakan metode

pengamatan yang melahirkan sebuah pengetahuan misalnya dari sudut pandang

konstruktivis yaitu pemahaman ganda mengenai pengalaman individu yang

dipengaruhi oleh faktor sosial dan sejarah dengan tujuan untuk pengembangan teori

dan pola. Selain itu, sudut pandang advokasi lebih berorientasi pada politik dan

isu.30

Ada dua data yang digunakan untuk menunjang penulisan skripsi yaitu data

primer dan data sekunder. Data primer adalah pengumpulan data melalui

wawancara secara mendalam dengan beberapa ahli yang berkaitan dengan isu yang

diteliti. Dalam skripsi ini, terdapat dua narasumber yaitu Bapak Ir. Suryanto Supardi

dan Bapak Rene L. Pattiradjawane. Tujuan dari melakukan wawancara untuk

29 Suryana, Buku Ajar Perkuliahan: Model Praktis Kuantitatif dan Kualitatif, (Universitas

Pendidikan Indonesia, 2010), 22.

30 John W. Creswell, Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods

Approaches (Calfornia: Sage Publication, 2000), tersedia di

http://isites.harvard.edu/fs/docs/icb.topic1334586.files/2003_Creswell_A%20Framework%20for%

20Design.pdf, diunduh pada 18 Mei 2017, 15.

Page 33: KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DALAM ......antara Indonesia dan Tiongkok terus berkembang dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembentukan forum energi

21

mendapatkan data yang lebih akurat. Setelah data dan fakta didapatkan kemudian

akan diolah untuk menjawab pertanyaan penelitian.

Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dari berbagai literatur

yang sesuai dengan isu dalam skripsi. Cara memperoleh data ini adalah dengan

menggunakan teknik studi pustaka yang memanfaatkan jurnal, buku, artikel, karya

ilmiah, working paper, dan proceeding.31 Sumber-sumber tersebut didapatkan dari

beberapa perpustakaan yang dikunjungi untuk melengkapi data-data yang

diperlukan seperti Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

Perpustakaan FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan Perpustakaan Universitas

Indonesia.

Selain dari perpustakaan, sumber penelitian ini didapatkan dengan cara

mengaksesnya secara online yang telah disediakan oleh perpustakaan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Beberapa sumber online yang dapat diakses di perpustakaan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta seperti Journal Storage (JSTOR), Cambridge

University Press, dan Oxford Journal.

Setelah semua data terkumpul, maka langkah yang diambil selanjutnya

adalah menyesuaikan literatur dengan fakta-fakta yang ada. Setelah itu, untuk

menguji relevansinya digunakan sumber primer dan sumber sekunder. Dengan

adanya proses ini, maka dapat diketahui adanya kecocokan kedua sumber data

dengan penelitian yang akan uji. Setelah menemukan kecocokan antara sumber data

dan fakta, maka akan dilanjutkan dengan menganalisis dengan bantuan penggunaan

31 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D cet.8 (Bandung: Alfabeta,

2009), 137.

Page 34: KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DALAM ......antara Indonesia dan Tiongkok terus berkembang dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembentukan forum energi

22

teori dan konsep dalam hubungan internasional. Langkah terakhir, setelah

menemukan jawaban atas pertanyaan barulah ditarik kesimpulan dari penelitian ini.

G. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Pada Bab I akan membahas mengenai latar belakang permasalahan yang

menjadi dasar dari penelitian. Selanjutnya terdapat rumusan masalah yang

merupakan pertanyaan utama dari penelitian. Kemudian akan dijelaskan mengenai

tinjauan pustaka sebagai pedoman penelitian dan kerangka pemikiran yang akan

menjadi pisau analisis penelitian. Dan terakhir akan dijelaskan tujuan dan manfaat

dari penelitian, metode penelitian yang digunakan, dan sistematika penulisan dalam

penelitian.

BAB II DINAMIKA HUBUNGAN BILATERAL INDONESIA DAN

TIONGKOK

Pada Bab II akan memaparkan mengenai dinamika hubungan bilateral

Indonesia dan Tiongkok. Hal yang penting untuk dijelaskan sebagai landasan dasar

pengetahuan mengenai hubungan antara Indonesia dan Tiongkok, selain itu akan

menjadi dasar-dasar fakta yang akan digunakan untuk menganalisis pada bab IV.

Kemudian bab ini akan memaparkan kerjasama bilateral Indonesia dan Tiongkok

dalam sektor teknologi yang telah terlaksanakan sebelumnya.

Page 35: KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DALAM ......antara Indonesia dan Tiongkok terus berkembang dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembentukan forum energi

23

BAB III PROYEK KERETA CEPAT INDONESIA-TIONGKOK TAHUN

2015

Pada Bab III menjelaskan mengenai proyek kereta cepat Indonesia-

Tiongkok, di mana akan memaparkan mengenai sejarah berdirinya jalur kereta api

di Indonesia. Selanjutnya dipaparkan mengenai perkembangan perkeretaapian di

Indonesia. Terakhir akan dijelaskan mengenai dasar proyek kereta api berkecepatan

tinggi di Indonesia dan sedikit memaparkan mengenai kereta api berkecepatan

tinggi Jepang dan Tiongkok.

BAB IV KERJASAMA DENGAN TIONGKOK DALAM PROYEK

KERETA CEPAT JAKARTA-BANDUNG TAHUN 2015

Pada Bab IV akan menguraikan tentang alasan pemerintah Indonesia

memilih Tiongkok sebagai mitra kerjasama dalam proyek kereta cepat Jakarta-

Bandung. Maka, untuk menjawab pertanyaan penelitian, bab ini akan memaparkan

latar belakang Indonesia memilih Tiongkok dalam kerjasama ini dan akan dianalisis

menggunakan teori.

BAB V PENUTUP

Pada Bab terakhir akan berisi kesimpulan dan saran, di sini akan

menyimpulkan mengenai jawaban yang diperoleh dari pertanyaan penelitian. Bab

ini akan menjadi hasil akhir dari keseluruhan penelitian yang telah dipaparkan pada

bab-bab sebelumnya. Selain itu, akan dilengkapi dengan saran untuk menunjang

penelitian selanjutnya.

Page 36: KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DALAM ......antara Indonesia dan Tiongkok terus berkembang dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembentukan forum energi

24

BAB II

DINAMIKA HUBUNGAN BILATERAL INDONESIA DAN

TIONGKOK

Bab ini akan menjelaskan kerjasama bilateral antara Indonesia dengan

Tiongkok. Dimulai dari hubungan bilateral Indonesia dan Tiongkok sejak tahun

1950, pembekuan hubungan diplomatik hinggal normalisasi hubungan diplomatik.

Pada bagian selanjutnya, akan dilihat hasil dari hubungan bilateral kedua negara

melalui kerjasama yang telah terjalin. Dengan penjelasan yang diurutkan sistematis

maka tujuan dari penulisan bab ini untuk memberikan gambaran menyeluruh terkait

hubungan bilateral Indonesia dan Tiongkok dapat tercapai.

A. Dinamika Hubungan Bilateral Indonesia dan Tiongkok

Hubungan bilateral antara Indonesia dengan Tiongkok resmi dimulai saat

Mohammad Hatta menjabat sebagai Perdana Menteri tahun 1950. Pada tanggal 15

Januari 1990, Indonesia merupakan negara pertama yang mengakui kedaulatan

Tiongkok. Pengakuan yang diberikan oleh pihak Indonesia tidak disambut baik oleh

Tiongkok dikarenakan masih adanya perwakilan “Republik Tiongkok” di

Indonesia. Namun pada tanggal 28 Maret 1950, Tiongkok menerima pengakuan

Page 37: KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DALAM ......antara Indonesia dan Tiongkok terus berkembang dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembentukan forum energi

25

dari Indonesia setelah adanya kepastian ditutupnya konsulat Republik Tiongkok di

Indonesia.32

Empat bulan setelah Tiongkok menerima pengakuan kedaulatan dari

Indonesia, Tiongkok mengirimkan duta besarnya Wang Renshu ke Jakarta pada Juli

1950. Namun Indonesia baru mengirim duta besarnya Arnold Manonutu ke Beijing

pada tahun 1953.33 Semenjak adanya pengiriman duta besar Indonesia pertama ke

Tiongkok mulai eratnya hubungan antara kedua negara, sehingga adanya beberapa

penandatanganan perjanjian kerjasama antara Indonesia dengan Tiongkok.

Saat masa pemerintahan Presiden Soekarno, Indonesia memiliki hubungan

baik dengan Tiongkok. Pada awal 1960-an tercipta poros Jakarta-Peking yang

berkembang menjadi poros Jakarta-Peking-Pyongyang. Selain itu, pada

pertengahan 1960-an Presiden Soekarno mendapatkan dukungan dari Tiongkok

untuk mendirikan Conference of The New Emerging Forces (CONEFO) yang

bermarkas di Jakarta. Awal pertemuan CONEFO ini bertujuan untuk membuat

lembaga baru agar dapat menyaingi PBB.34

Pada tahun yang sama, politik domestik Indonesia dipengaruhi oleh tiga

kekuatan politik. Di mana saat itu, Presiden Soekarno orientasi politiknya berada

pada sayap kiri. Akan tetapi, Presiden Soekarno perlahan mendekati Partai

Komunis Indonesia (PKI) yang dikarenakan akan munculnya tentara yang dibentuk

32 I Wibowo dan Syamsul Hadi, Merangkul China: Hubungan Indonesia-China Pasca-

Soeharto, 26. 33 I Wibowo dan Syamsul Hadi, Merangkul China: Hubungan Indonesia-China Pasca-

Soeharto, 26. 34 Leo Suryadinata, “Indonesia-China Relations: A Recent Breakthrough,” University of

California Press Vol. 30, Nomor 7 (Juli 1990), 682.

Page 38: KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DALAM ......antara Indonesia dan Tiongkok terus berkembang dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembentukan forum energi

26

oleh PKI. Keputusan ini diambil oleh Presiden Soekarno untuk menyeimbangkan

kekuatan tentara PKI dan angkatan udara yang dibantu oleh Tiongkok. Namun,

keseimbangan ini berakhir saat terjadinya peristiwa gerakan 30 September 1965

yang diduga untuk melengserkan para komunis yang ada di Indonesia.35

Setelah jatuhnya Presiden Soekarno pasca G-30S/PKI, Indonesia berada di

bawah kepemimpinan Presiden Soeharto sejak 1966. Di bawah kepemimpinan

Presiden Soeharto, arah orientasi politik berubah menjadi antikomunis dan mulai

ditinggalkannya kebijakan sayap kiri. Pada era Presiden Soeharto, Tiongkok

menjadi sasaran utama-nya yang diyakini adanya keterlibatan dengan G-30S/PKI.

Sejak saat itu, hubungan kedua negara semakin memburuk dan pada Oktober 1967

Indonesia membekukan hubungan diplomatik dengan Tiongkok.36

Tahun 1973, Presiden Soeharto menyatakan bahwa:37

“..Indonesia akan menormalkan hubungan dengan Tiongkok asalkan

Tiongkok benar-benar bersahabat dengan Indonesia dan berhenti

memberikan bantuan serta fasilitas kepada mantan pemimpin PKI”.

Namun, ada beberapa kalangan yang pro dan kontra untuk

menormalisasikan hubungan dengan Tiongkok. Adapun alasan dari kalangan pro-

normalisasi yakni pengusaha yang merasa dengan adanya normalisasi akan

mendorong lebih banyak ekspor ke Tiongkok dan merangsang pertumbuhan bisnis

di Indonesia. Sedangkan alasan dari kalangan kontra-normalisasi yaitu khawatir

dengan keamanan internal Indonesia.

35 Leo Suryadinata, “Indonesia-China Relations: A Recent Breakthrough,” 683. 36 Leo Suryadinata, “Indonesia-China Relations: A Recent Breakthrough,” 684. 37 Leo Suryadinata, “Indonesia-China Relations: A Recent Breakthrough,” 685.

Page 39: KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DALAM ......antara Indonesia dan Tiongkok terus berkembang dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembentukan forum energi

27

Banyaknya kalangan yang kontra untuk normalisasi hubungan dengan

Tiongkok, membuat Indonesia tetap membekukan hubungan bilateralnya dengan

Tiongkok. Pada tahun 1974-1975 mitra Indonesia di ASEAN seperti Malaysia,

Filipina, dan Thailand mengakui Tiongkok dan menjalin hubungan diplomatik

dengan Tiongkok. Dengan kemunduran Amerika Serikat dari wilayah Asia

Tenggara, Tiongkok muncul sebagai pemain paling kuat di Asia Tenggara.

Tiongkok selalu berusaha untuk mendekati Indonesia agar normalnya

kembali hubungan bilateral kedua negara. Tiongkok menggunakan diplomasi

dagang sebagai salah satu alat diplomasi untuk menormalisasikan hubungannya

dengan Indonesia. Sejak kehadiran delegasi KADIN di Pameran Dagang

Guangzhou tahun 1977, hubungan kedua negara berangsur membaik walaupun

belum ada pernyataan untuk menormalisasi hubungan.38

Pada akhir 1980, kondisi domestik Indonesia bergerak menuju pemulihan

hubungan diplomatik dengan Tiongkok. Di mana Indonesia memulai membuat

beberapa kesepakatan dengan Tiongkok yang dikarenakan adanya penurunan harga

minyak. Di mana pada saat itu, minyak merupakan sumber terbesar pendapatan

negara sehingga Indonesia harus mempromosikan ekspor non-minyak ke negara

lain. Faktor inilah yang menyebabkan Indonesia harus memperluas pasarnya dan

memasuki pasar negara-negara sosialis seperti Tiongkok.

Pada akhir 1984, pemerintah Indonesia mulai sadar saat Tiongkok

memperkenalkan “open door policy.” Dengan adanya pembangunan ekonomi yang

38 Michael Willams, “China and Indonesia Make up: Reflections on a Troubled

Relationship,” 151.

Page 40: KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DALAM ......antara Indonesia dan Tiongkok terus berkembang dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembentukan forum energi

28

pesat, Tiongkok akan memberikan peluang besar bagi Indonesia untuk mencapai

pertumbuhan ekonomi yang lebih baik dan mengejar negara Asia Tenggara lainnya.

Tahun 1985 meredanya hubungan Indonesia dan Tiongkok, di mana pemerintah

Indonesia resmi membuka kembali perdagangan langsung antarnegara.39

Catatan statistik tahun 1988 menunjukkan adanya peningkatan kegiatan

ekspor-impor diantara kedua negara. Adanya peningkatan kegiatan ekspor-impor

membuat peran penting dalam menormalisasikan hubungan antara kedua negara.

Saat Presiden Soeharto ke Tokyo untuk menghadiri pemakaman Kaisar Hirohito

pada Februari 1989, Presiden Soeharto bertemu dengan Menteri Luar Negeri

Tiongkok Qian Qichen.40

Pertemuan ini menghasilkan sebuah kesepakatan untuk mernomalisasi

hubungan kedua negara. Dalam pertemuan ini, Qian memberikan jaminan

mengenai Tiongkok tidak akan ikut campur dalam urusan domestik Indonesia baik

di tingkat negara bagian atau partai. Selain itu, para anggota PKI yang diasingkan

ke Tiongkok tidak akan diizinkan untuk melakukan kegiatan politik.

Akhirnya hubungan diplomatik antara Indonesia dan Tiongkok dipulihkan

pada Agustus 1990. Akan tetapi, tidak ada perubahan yang signifikan dalam

hubungan politik dikarenakan Indonesia masih memiliki persepsi yang sama

terhadap Tiongkok. Seperti halnya kerusuhan anti-Tiongkok di Medan pada April

1994, Kementerian Luar Negeri Tiongkok menyampaikan keprihatinannya

39 Ahmad Syaifuddin Zuhri, “Indonesia-China’s Diplomatic Relations after Normalization

in 1990,” 74. 40 Ahmad Syaifudin Zuhri, “Indonesia-China’s Diplomatic Relations after Normalization

in 1990,” 74-75.

Page 41: KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DALAM ......antara Indonesia dan Tiongkok terus berkembang dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembentukan forum energi

29

terhadap kerusuhan yang terjadi dan pemerintah Indonesia menilai Tiongkok

mencampuri urusan dalam negeri Indonesia.

Berbeda dengan hubungan bilateral dalam bidang ekonomi, pertumbuhan

ekonomi di Indonesia lebih stabil dalam kerjasama ekonomi dengan Tiongkok.

Sejak 1991 sampai 1998, ekspor non-migas ke Tiongkok mengalami peningkatan

dari USD 580 juta menjadi lebih dari USD 1,32 miliar. Sama halnya dengan ekspor,

impor Indonesia dari Tiongkok pada 1991 sebesar USD 800 juta dan mengalami

pertumbuhan menjadi USD 1,27 miliar pada tahun 1997.41 Maka dari itu, Presiden

Soeharto lebih menekankan faktor ekonomi saat normalisasi hubungan Indonesia

dan Tiongkok karena membawa dampak yang positif untuk perekonomian

Indonesia.

Pada tahun 1998, terjadinya kerusuhan yang menyebabkan sejumlah besar

etnis Tionghoa menjadi korban. Adanya peristiwa ini, pemerintah Beijing berharap

agar pemerintah Indonesia lebih bersungguh-sungguh dalam melindungi etnis

Tionghoa di Indonesia. Pada tahun yang sama, Indonesia menglami krisis keuangan

yang membuat penurunan ekonomi secara drastis di Indonesia. Sehingga membuat

Indonesia sudah tidak diperhitungkan dalam lingkup internasional. Akan tetapi,

Tiongkok tetap menjadikan Indonesia sebagai mitra strategisnya dan Tiongkok

menilai Indonesia memiiki peran yang sangat besar di kawasan Asia Tenggara.

Setelah runtuhnya masa pemerintahan Soeharto, Presiden B.J. Habibie

menyelesaikan permasalahan domestik di sektor ekonomi dan etnis minoritas di

41 Rizal Sukma, “Indonesia-China Relations: The Politics of Re-engagement,” University

of California Press Vol. 49 No. 4 (Juli/Agustus 2009), 595-596.

Page 42: KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DALAM ......antara Indonesia dan Tiongkok terus berkembang dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembentukan forum energi

30

Indonesia. Etnis Tionghoa merupakan salah satu etnis minoritas di Indonesia.

Dalam mengatasi etnis Tionghoa ini, Presiden Habibie membuat kode inisial K-1

yang terdaftar di KTP dan menggunakan kata “Tiongkok” sebagai istilah warga

keturunan Tiongkok. Selain itu, Presiden Habibie memiliki rencana yakni ajaran

konfusianisme dan bahasa Mandarin diajarkan di sekolah.

Rencana yang dicanangkan oleh Presiden Habibie tidak berjalan dengan

baik. Namun, untuk melindungi para etnis Tionghoa yang minoritas di Indonesia.

Presiden Habibie mengeluarkan Instruksi Presiden Nomor 26 Tahun 1998, yang

berisi penghapusan istilah pribumi dan non-pribumi.42 Setelahnya dikeluarkannya

instruksi Presiden, Presdien Habibie berharap tidak adanya kesenjangan sosial

antara pribumi dengan etnis Tionghoa.

Dengan masa kepemimpinan yang singkat, Presiden Habibie digantikan

oleh Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Sejak Presiden Gus Dur menjadi

Presiden Indonesia pada Oktober 1999, kebijakan luar negerinya lebih mengarah

kepada Tiongkok, India dan negara ASEAN lainnya. Strategi ini dijuluki sebagai

strategi kebijakan luar negeri “Asia First”.43

Pada awal Desember 1999, Presiden Gus Dur melakukan kunjungan dalam

rangka peningkatan hubungan bilateral serta awalnya terbentuk kerjasama

ekonomi, politik, dan keamanan. Dalam kunjungan ini, Tiongkok bersedia untuk

42 Ahmad Syaifudin Zuhri, “Indonesia-China’s Diplomatic Relations After Normalization

in 1990,” 75. 43 Greta Nabbs-Keller, “Growing Convergence, Greater Consequence: The Strategic

Implications of Closer Indonesia-China Relations,” Security Challenges Vol. 7 No. 3 (Spring 2011),

28.

Page 43: KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DALAM ......antara Indonesia dan Tiongkok terus berkembang dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembentukan forum energi

31

menyalurkan bantuan sebesar USD 5 miliar dan menyediakan fasilitas kredit USD

200 juta untuk pembelian bahan makanan.44 Setelah Presiden Gus Dur melakukan

kunjungan kenegaraan, hubungan diplomatik kedua negara meningkat dengan

adanya beberapa kegiatan kenegaraan yang dilakukan oleh kedua negara.

Selama tahun 2000, Indonesia dan Tiongkok aktif melakukan kunjungan

kenegaraan. Seperti, penandatanganan nota kerja sama bilateral di bidang politik,

ekonomi, diplomasi, dan pariwisata. Penandatanganan ini dilakukan saat Menteri

Luar Negeri Indonesia Alwi Shihab melakukan kunjungan ke Tiongkok bulan Mei

2000. Selanjutnya pada Juli 2000, Tiongkok yang melakukan kunjungan ke Jakarta

yang diwakili oleh Wakil Presiden Tiongkok Hu Jintao.45

Pada masa pemerintahan, Presiden Gus Dur sangat mengistimewakan

Tiongkok. Sebagai seorang reformis dan pluralis, Presiden Gus Dur meminta maaf

secara langsung mengenai pembantaian dan pelanggaran hak asasi manusia

terhadap orang-orang yang diduga sebagai kaum komunis. Selain itu, kebijakan

dalam negeri yang dibuat oleh Presiden Gus Dur yaitu melakukan perubahan

Keputusan Presiden Nomor 14 tahun 1997 dengan mengeluarkan Keputusan

Presiden Nomor 6 Tahun 2000 pada tanggal 17 Januari 2000 yang berisi mengenai

agama, kepercayaan dan adat istiadat etnis Tiongkok.46

44 Ahmad Syaifudin Zuhri, “Indonesia-China’s Diplomatic Relations After Normalization

in 1990,” 76.

45 Samuel C. Y. Ku, “Indonesia’s Relations with China and Taiwan: From Politics to

Economics,” Asian Perspective Vol. 26 No. 4 (2002), 21. 46 Ahmad Syaifudin Zuhri, “Indonesia-China’s Diplomatic Relations After Normalization

in 1990,” 76.

Page 44: KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DALAM ......antara Indonesia dan Tiongkok terus berkembang dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembentukan forum energi

32

Selain adanya perubahan keputusan presiden, Presiden Gus Dur menunjuk

Kwik Kian Gie ekonom etnis Tionghoa sebagai Menteri Koordinator

Perekonomian. Dalam kalender tahunan Indonesia, Presiden Gus Dur membuat

Tahun Baru Tiongkok sebagai libur nasional di Indonesia. Selain itu, Presiden Gus

Dur mencabut larangan untuk menampilkan karakter Tiongkok dan kegiatan impor

dengan Tiongkok.

Berakhirnya masa pemerintahan Presiden Gus Dur, Indonesia dipimpin oleh

Presiden Megawati Soekarnoputri pada Juli 2001. Salah satu kebijakan luar negeri

Presiden Megawati adalah meningkatkan hubungan dengan Tiongkok. Pada saat

melakukan Asia Tour pada Maret 2002, Presiden Megawati memilih Tiongkok

sebagai tempat pemberhentian pertamanya. Saat kunjungan ini, Presiden Megawati

mencoba untuk melobi para pemimpin Tiongkok untuk memenangkan proyek

Liquid Natural Gas (LNG) di Provinsi Guangdong, Tiongkok. Di mana proyek

LNG di Guangdong merupakan persaingan antara Indonesia dan Australia.47

Diplomasi Presiden Megawati untuk mendapatkan proyek LNG dilanjutkan

saat Perdana Menteri Tiongkok Zu Rongji ke Jakarta. Saat itu, Presiden Megawati

mengirimkan Taufik Kiemas untuk memimpin delegasi pemerintah yang terdiri dari

beberapa anggota kabinet untuk membujuk Tiongkok agar proyek LNG diberikan

kepada Indonesia. Pada tanggal 8 Agustus 2002, Tiongkok mengumumkan

keputusan yang memegang proyek LNG di Guangdong. Proyek senilai USD 13,5

47 Badaruddin M, “Indonesia-China Energy Trade: Analyzing Global and Domestic

Political Economic Significance in Indonesia-China LNG Trade,” Journal of ASEAN Studies Vol. 1

No. 1 (2013), 28.

Page 45: KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DALAM ......antara Indonesia dan Tiongkok terus berkembang dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembentukan forum energi

33

miliar yang memasok 3 million tonnes/year (mtpa) LNG diberikan kepada

perusahaan energi Australia.48

Indonesia merupakan eksportir LNG terbesar, kegagalan dalam proyek ini

merupakan kegagalan pertama Indonesia. Namun, Tiongkok memberikan hadiah

kepada Indonesia sebuah proyek LNG tanpa adanya persaingan dari negara lain.

Tiongkok menjadikan Indonesia sebagai penawar tunggal untuk proyek LNG di

Provinsi Fujian. Proyek ini bernilai USD 10 miliar yang digunakan untuk memasok

2,5 mtpa LNG ke Provinsi Fujian. Akan tetapi, kontrak yang ditandatangani antara

Indonesia dan Tiongkok hanya senilai USD 8,4 miliar untuk 25 tahun ekspor jangka

panjang.49

Kerjasama kedua negara lebih difokuskan pada sektor energi dan pertanian.

Selain proyek LNG di Fujian, ada enam ladang minyak PetroChina yang diakuisisi

dari Devon Energy dan China National Offshore Oil Corporation (CNOOC)

mengakuisisi aset minyak dan gas Indonesia. Selain itu, perdagangan kedua negara

mengalami peningkatan senilai USD 8 miliar. Hingga akhir tahun 2003, investasi

Tiongkok di Indonesia mengalami peningkatan sebanyak 25 kali lipat menjadi USD

8,8 miliar.50

Setelah berakhirnya era Presiden Megawati, Indonesia berada di bawah

kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Pada masa

48 Badaruddin M, “Indonesia-China Energy Trade: Analyzing Global and Domestic

Political Economic Significance in Indonesia-China LNG Trade,” 28-29.

49 Badaruddin M, “Indonesia-China Energy Trade: Analyzing Global and Domestic

PoliticalEconomic Significance in Indonesia-China LNG Trade,” 29.

50 Rizal Sukma, “Indonesia’s Response to the Rise of China: Growing Comfort amid

Uncertainties,” NIDS Joint Research Series No. 4 (2009): 147.

Page 46: KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DALAM ......antara Indonesia dan Tiongkok terus berkembang dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembentukan forum energi

34

kepemimpinannya, SBY telah menandatangani Strategic Patnership Agreement

dengan Tiongkok di Jakarta pada 25 April 2005. Adapun isi dari perjanjian

Strategic Partnership yakni perjanjian mengenai kerjasama politik, pertahanan,

keamanan, hukum, ekonomi, dan sosio-budaya.51

Selain itu, Indonesia juga mendukung inisiatif seperti ASEAN Plus Three 14

atau East Asia Summit. Dengan keterlibatan Tiongkok dalam beberapa forum dapat

memperluas keterlibatannya di kawasan Asia Tenggara. Semakin eratnya hubungan

bilateral antara Indonesia dan Tiongkok, kerja sama kedua negara ini ditingkatkan

untuk mencakup kerjasama teknologi pertahanan, perdagangan, investasi, dan

pendidikan.

Setelah lima tahun berjalannya Strategic Partnership, pada 22 Januari 2010

Indonesia dan Tiongkok menandatangani mengenai Rencana Aksi 2010-2015

sebagai kelanjutan dari Strategic Partnership. Penandatanganan ini bertujuan untuk

memperkuat kerjasama di bidang-bidang utama, antara lain politik, pertahanan, dan

keamanan.52 Pada tahun 2011, Tiongkok dan Indonesia kembali menandatangani

MoU mengenai pertahanan. Isi dari perjanjian ini mengenai kerja sama militer yang

lebih baik, selain itu perjanjian ini lebih menekankan pada transfer teknologi,

peralatan, pelatihan bersama, kontra terhadap terorisme dan kunjungan resmi.53

51 Ahmad Syaifudin Zuhri, “Indonesia-China’s Diplomatic Relations After Normalization

in 1990,” 76.

52 Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Future Direction of Indonesia-China

Comprehensive Strategic Partnership (Indonesia: Kementerian Luar Negeri Indonesia, 2013)

[database on-line]: 1.

53 Dr Klemensits Peter and Fenyo Marton, ”The Foreign Policy of Indonesia in Light of

President Jokowi’s ‘Visi-Misi’ Program,” (Budapest: Pazmany Peter Catholic University, 2015),

44-45.

Page 47: KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DALAM ......antara Indonesia dan Tiongkok terus berkembang dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembentukan forum energi

35

Kedua Pemimpin Negara menekankan bahwa mereka akan terus

meningkatkan dukungan timbal balik tanpa melibatkan kepentingan inti dan

perhatian utama kedua negara. Seperti Presiden Yudhoyono yang menegaskan

bawha Indonesia sangat menghargai One Policy Tiongkok. Selain itu, Indonesia

mendukung mengenai pengembangan hubungan yang damai di seluruh Selat

Taiwan dan penyatuan kembali Tiongkok. Presiden Xi Jinping menghargai posisi

Indonesia dan menyatakan kembali hormat. Selain itu, adanya dukungan Tiongkok

bagi persatuan dan integritas teritorial nasional Indonesia.

Indonesia dan Tiongkok setuju untuk memanfaatkan mekanisme dialog

yang bertujuan untuk meningkatkan perencanaan dan koordinasi secara

keseluruhan. Dengan mempromosikan koordinasi tingkat Menteri dan Wakil

Menteri di bidang ekonomi dalam upaya mengeksplorasi lebih besar peluang

kerjasama dan mengatasi tantangan ekonomi dan pembangunan. Dalam mengatasi

tantangan ekonomi, Pemimpin kedua negara melakukan penandatangan China-

Indonesia Five year Development Program for Trade and Economic

Cooperation.54

Perjanjian tersebut bertujuan untuk bersama-sama mendorong maju dan

perluasan kerjasama ekonomi dan pembangunan bilateral. Kedua Pemimpin

mengakui pentingnya memperkuat kerjasama keuangan antara kedua negara.

Presiden Indonesia dan Tiongkok menugaskan para pejabat terkait kerjasama kedua

negara untuk mencapai USD 80 miliar pada tahun 2015 dengan lebih menekankan

54 Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Future Direction of Indonesia-China

Comprehensive Strategic Partnership, 2-3.

Page 48: KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DALAM ......antara Indonesia dan Tiongkok terus berkembang dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembentukan forum energi

36

pada realisasi perdagangan bilateral yang kuat, seimbang, berkelanjutan, dan stabil.

Selain itu, Kedua Pemimpin melihat bahwa kerjasama investasi antara Indonesia

dan Tiongkok memiliki potensi besar untuk tumbuh dan berkembang secara luas.55

Sejak kunjungan Presiden Gus Dur hingga Presiden SBY, telah ada tiga

belas kunjungan penting dari kedua negara. Pada tahun 2013, Presiden Indonesia

telah mengunjungi Tiongkok enam kali yang menunjukkan bahwa Tiongkok

menjadi salah satu prioritas dalam kebijakan luar negeri Indonesia. Selain itu,

Presiden Tiongkok mengunjungi Indonesia dua kali dan Pemimpin kedua negara

telah bertemu tiga kali pada kesempatan lain. Indonesia menjadi salah satu mitra

strategis penting oleh Tiongkok di kawasan Asia Tenggara.

Dinamika hubungan bilateral antara Indonesia dan Tiongkok yang telah

berlangsung sejak tahun 1950 hingga peresmian kemitraan strategis oleh kedua

pemimpin negara di tahun 2005 berjalan secara dinamis. Meskipun sempat

mengalami keretakan hubungan yang berakhir dengan pembekuan hubungan

diplomatik yang berlangsung pada era Presiden Soekarno pasca peristiwa

G30S/PKI hingga diupayakan normalisasi. Seiring dengan pergantian

kepemimpinan presiden di Indonesia, maka melalui kebijakan-kebijakan yang

diterapkan berdampak kepada hubungan kedua negara semakin mengalami

perkembangan positif.

55 Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Future Direction of Indonesia-China

Comprehensive Strategic Partnership, 3.

Page 49: KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DALAM ......antara Indonesia dan Tiongkok terus berkembang dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembentukan forum energi

37

B. Kerjasama Bilateral Indonesia dan Tiongkok

Kerjasama bilateral antara Indonesia dengan Tiongkok telah terjalin lama.

Sejak awal kerjasama antara Indonesia dan Tiongkok lebih mengarah kepada

perdagangan bilateral. Perdagangan kedua negara ini tidak selalu berjalan dengan

baik. Namun, Indonesia dan Tiongkok selalu berusaha untuk meningkatkan

perdagangan bilateralnya dengan melakukan impor maupun ekspor.

Kedua negara aktif melakukan perdagangan bilateral semenjak masa

pembekuan diplomatik berakhir. Pada tahun 1990, perdagangan bilateral kedua

negara sebesar USD 3,75 miliar dan tahun 1997 mengalami peningkatan sebesar

dua kali lipat. Namun, dengan adanya krisis yang melanda perekonomian Asia.

Perdagangan bilateral kedua negara mengalami fluktuasi yang menyebabkan

terjadinya perdagangan turun menjadi USD 2,74 miliar pada tahun 1998.56

Pada tahun 2000, volume perdagangan bilateral antara kedua negara

mengalami peningkatan yang mencapai USD 4,79 miliar. Namun, pada tahun 2001

perdagangan bilateral kedua negara mengalami penurunan sebesar 8,87% yang

hanya mencapai USD 4,04 miliar. Walaupun perdagangan kedua negara mengalami

fluktuatif, Tiongkok menempati urutan ke-5 sebagai mitra dagang Indonesia.

Sedangkan Indonesia menempati posisi ke-17 sebagai mitra Tiongkok.57

Indonesia dan Tiongkok berusaha untuk mempererat hubungan bilateralnya

dengan melakukan berbagai kerjasama. Setelah krisis keuangan Asia, adanya

56 Wu Chongbo, “Forging Closer Sino-Indonesia Economic Relations and Policy

Suggestions”, Ritsumeikan International Affairs Vol. 10 (2011), 122-123.

57 Wu Chongbo, “Forging Closer Sino-Indonesia Economic Relations and Policy

Suggestions”, 123.

Page 50: KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DALAM ......antara Indonesia dan Tiongkok terus berkembang dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembentukan forum energi

38

pertumbuhan dalam perdagangan bilateral antara kedua negara walaupun nilai

perdagangan antara Indonesia dengan Tiongkok masih di bawah negara-negara

ASEAN yang lainnya. Akan tetapi, Indonesia telah menjadi salah satu mitra penting

bagi Tiongkok.

Pada tahun 2005, Indonesia menjadi negara tujuan terbesar Tiongkok

dengan menempati posisi ke-19 yang nilai ekspor mencapai USD 5,84 miliar.

Sedangkan, Tiongkok menempati posisi ke-18 sebagai negara pengimpor yang

berasal dari Indonesia dengan nilai USD 6,6 miliar. Sejak 2002 hingga 2007,

Indonesia mengalami surplus yang dihasilkan dari kegiatan ekspor ke Tiongkok.58

Tabel II. B. 1. Perdagangan antara Indonesia dan Tiongkok Tahun 1990-

2015 (Juta USD)

Tahun Ekspor Impor Neraca

Perdagangan Total

1990 834 653 181 1,486.8

1991 1,190.9 835.0 355.9 2,025.9

1992 1,396.4 751.5 644.9 2,147.9

1993 1,250.0 864.0 386 2,114.0

1994 1,321.7 1,369.0 -47.3 2,690.7

1995 1,742 1,495 247 3,137.0

1996 2,057 1,598 459 3,655

1997 2,229 1,518 711 3,747

1998 1,832 906 926 2,738

1999 2,009 1,242 767 3,251

2000 2,768 2,022 746 4,790

2001 2,200 1,843 357 4,043

2002 2,920 2,427 493 5,347

2003 3,803 2,957 846 6,759

2004 4,605 4,101 504 8,706

2005 6,662 5,842 819 12,504

2006 8,343 6,636 1,706 14,980

2007 9,670 8,560 1,110 18,239

58 Wu Chongbo, “Forging Closer Sino-Indonesia Economic Relations and Policy

Suggestions”, 123-124.

Page 51: KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DALAM ......antara Indonesia dan Tiongkok terus berkembang dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembentukan forum energi

39

2008 11,630 15,250 -3.620 26,880

2009 11,499 14,002 -2,503 25,521

2010 15,693 20,424 -4,732 36,117

2011 22,941 26,212 -3,271 49,153

2012 21,659 29,387 -7,728 51,046

2013 22,601 29,849 -7,248 52,450

2014 17,605 30,624 -13,019 48,230

2015 15,046 30,624 -15,578 45,670

Sumber: Tabel perdagangan antara Indonesia dan Tiongkok merupakan data olahan pribadi penulis.

Tabel di atas menjelaskan mengenai perdagangan antara Indonesia dan

Tiongkok dari tahun 1990-2015. Perdagangan kedua negara tertinggi terjadi pada

tahun 2013 dengan nilai perdagangan sebesar USD 52,450 juta. Pada tahun ini, nilai

impor Indonesia lebih tinggi dibandingkan nilai ekspor sehingga menimbulkan

defisit sebesar USD 7,248 juta.59 Sedangkan, perdagangan terendah terjadi pada

tahun 1990 sebesar USD 1,486.8 juta. Walaupun nilai perdagangan terendah, pada

tahun ini Indonesia lebih banyak mengekspor sehingga negara mengalami surplus

sebesar USD 181 juta.60

Namun dapat dilihat pada tabel di atas, neraca perdagangan Indonesia dan

Tiongkok mengalami penurunan yang cukup besar sejak tahun 2008. Di mana

Indonesia lebih banyak melakukan impor dari Tiongkok daripada melakukan

ekspor ke Tiongkok. Sehingga Tiongkok menjadi salah satu negara dari Indonesia’s

top import partners. Pada tahun 2015, Tiongkok menempati posisi ketiga dalam

59 Kementerian Perdagangan Republik Indonesia, Balance of Trade with Trade Pertner

Country (Indonesia: Kementerian Perdagangan Republik Indonesia, 2018) [database on-line],

tersedia di http://www.kemendag.go.id/en/economic-profile/indonesia-export-import/balance of

trade-with-trade-partner-country?negara=116), diunduh pada 1 Oktober 2018.

60 Tiarma Fitriani P., “Indonesia-China Trade in ACFTA: Mapping of Competitiveness and

Specialization,” APINDO-ACTIVE No 1 (2013), 14.

Page 52: KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DALAM ......antara Indonesia dan Tiongkok terus berkembang dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembentukan forum energi

40

Indonesia’s top import partners setelah Jepang dan Amerika dengan nilai

persentase sebesar 10%.61

B. 1. Kerjasama Bilateral Indonesia dan Tiongkok dalam Bidang Teknologi

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki wilayah yang luas

dan menjadi salah satu negara yang berpengaruh di wilayah Asia Tenggara.

Menjadi sebuah negara yang berpengaruh di sebuah kawasan, Indonesia

meningkatkan sistem pertahanan negaranya untuk menjamin keamanan negaranya.

Dalam mengembangkan teknologi alutsista, Indonesia mengajak negara-negara lain

untuk melakukan kerjasama di bidang teknologi.

Salah satunya dengan Tiongkok, kerjasama bilateral yang dilakukan kedua

negara ini tidak hanya dalam perdagangan bilateral. Selain di sektor ekonomi,

Indonesia melakukan kerjasama bilateral dalam sektor pertahanan. Pada era

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Indonesia melakukan kerjasama dalam

rangka memperkuat kerjasama industri pertahanan kedua negara.

Pada 22 Maret 2011, Indonesia dan Tiongkok telah menandatangani MoU

mengenai kerjasama di bidang industri antara Kementerian Pertahanan RI dengan

State Administration for Science, technology and Industry for National Defence

(SASTIND). Penandatanganan MoU ini merupakan sebuah dasar untuk

meningkatkan kerjasama dalam pengadaan Alutsista.62

61 Juniar Laraswanda Umagapi, “The Rise of China-Indonesia Relationship: Soft Power,

Resources, and Prospect in the Future,” Indonesian Perspective Vol. 2 No 2 (Juli-Desember 2017),

135.

62 Kementerian Pertahanan Republik Indonesia, Menhan RI Lakukan Kunjungan ke China,

(Indonesia: Kementerian Pertahanan RI, 2012), tersedia di

Page 53: KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DALAM ......antara Indonesia dan Tiongkok terus berkembang dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembentukan forum energi

41

Saat Menteri Pertahanan RI Purnomo Yusgiantoro melakukan kunjungan

balasan ke Tiongkok pada 19 Februari 2012. Menteri Pertahanan RI melakukan

beberapa kunjungan salah satunya mengunjungi China Precision Machinery

Import-Export Corporation (CPMIEC). Mengunjungi CPMIEC untuk membahas

terkait kerjasama pembelian alutsista Rudal C-705. Tidak hanya melakukan

transaksi jual-beli, Tiongkok akan melakukan Transfer of Technology (ToT)

dengan Indonesia.63

Penggunaan rudal buatan Tiongkok bukan pertama kali bagi Indonesia,

pada tahun 2005 Indonesia telah menggunakan Rudal C-802 yang telah teruji secara

teknis, taktis dan strategis. Selanjutnya, Rudal C-705 merupakan jenis rudal anti

kapal yang diperkenalkan pada ajang Zhuhai Airshow ke-7. Dalam kerjasama

Rudal C-705, Indonesia akan mendapatkan pelatihan untuk menciptakan rudal anti

kapal buatan dalam negeri.64

Keunggulan yang dimiliki oleh Rudal C-705 yakni memiliki bobot hulu

ledak rudal yang mencapai 110 Kg HVDT-H, lebih ringan apabila dibandingkan

dengan rudal C-802 yakni sebesar 165 Kg HVDT-H. Rudal C-705 dirancang untuk

menghancurkan kapal perang yang berbobot hingga 1.500 ton. Selain itu, C-705

https://www.kemenhan.go.id/2012/05/11/menhan-ri-lakukan-kunjungan-ke-china-2.html, diakses

pada tanggal 1 Oktober 2018.

63 Kementerian Pertahanan Republik Indonesia, Menhan RI Lakukan Kunjungan ke China.

64 Erni Ambarwati, Jonni Mahroza, Supandi, “Hedging Strategy To Support Indonesian

Defense Diplomacy (Case Study: Transfer of Missile Technology C-705),” Diplomasi Pertahanan

Vol. 5 No. 1 (April 2019), 32.

Page 54: KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DALAM ......antara Indonesia dan Tiongkok terus berkembang dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembentukan forum energi

42

dirancang dengan memiliki kapabilitas sea skimming, melalui kapabilitas terbang

yang rendah dan sulit didektesi oleh radar.65

Rudal C-705 telah di uji coba kualitasnya oleh TNI Angkatan Laut pada 17

November 2017. Uji coba rudal ini ditembakan dari Kapal Republik Indonesia

(KRI) Kujang-642 dan berhasil mengenai sasaran KRI Karimata-960. Maka Rudal

C-705 menjadi salah satu alutsista strategis yang dimiliki oleh Indonesia. Alutsista

ini memiliki kemampuan untuk menghancurkan sasaran kapal permukaan dan

sasaran di daratan.66

Kerjasama bilateral yang dijalankan oleh Indonesia dan Tiongkok antara

lain dalam sektor perdagangan, pendidikan, militer dan teknologi. Dalam sektor

perdagangan, Indonesia dan Tiongkok melakukan perdagangan non-migas dan

migas. Perdagangan bilateral sejak 1990 sampai 2015 mengalami fluktuatif, neraca

perdagangan menunjukkan bahwa Indonesia membutuhkan Tiongkok. Sehingga

Tiongkok menjadi salah top impor Indonesia dengan menempati peringkat ke-3.

Salah satu kerjasama teknologi antara Indonesia dan Tiongkok adalah

transaksi jual-beli Rudal C-705 dan adanya ToT dalam kerjasama ini. Di mana ToT

dalam kerjasama ini memberikan peluang yang baik untuk Indonesia. Indonesia

diharapkan mampu untuk membuat teknologi alutsista yang canggih dalam negeri.

Selain itu, Rudal C-705 telah di uji coba oleh TNI AL dan Rudal C-705 memiliki

kualitas yang baik serta memiliki beberapa keunggulan. Salah satu keunggulan

65 Erni Ambarwati, Jonni Mahroza, Supandi, “Hedging Strategy To Support Indonesian

Defense Diplomacy (Case Study: Transfer of Missile Technology C-705),” 32.

66 Risfan Badrian, “TNI AL Berhasil Uji Coba Senjata Strategis Rudal C-705 dan Torpedo

SUT,” Radio Republik Indonesia, 17 November 2017.

Page 55: KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DALAM ......antara Indonesia dan Tiongkok terus berkembang dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembentukan forum energi

43

yang dimiliki Rudal C-705 adalah tidak dapat dideteksi oleh radar dan memiliki

berat yang sangat ringan.

Page 56: KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DALAM ......antara Indonesia dan Tiongkok terus berkembang dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembentukan forum energi

44

BAB III

PROYEK KERETA CEPAT INDONESIA DAN TIONGKOK

Bab ini akan menjelaskan mengenai asal mula kehadiran transportasi kereta

api di Indonesia sejak masa penjajahan Hindia-Belanda. Selain itu, akan dibahas

perkembangan teknologi kereta api Indonesia. Teknologi kereta api di Indonesia

juga akan berfokus pada upaya dan strategi pemerintah Indonesia dalam

mengembangkan teknologi kereta api di Indonesia untuk menciptakan trasportasi

massal yang lebih baik di Indonesia.

A. Sejarah Berdirinya Jalur Kereta Api di Indonesia

Kereta api merupakan salah satu transportasi massal yang bergerak di atas

lintasan rel dengan tenaga geraknya sendiri dan rangkaian gerbong lainnya.

Rangkaian gerbong ini memiliki ukuran yang relatif besar yang mampu memuat

banyak penumpang dan barang.67 Kereta api menjadi salah satu transportasi massal

yang sangat efektif untuk digunakan, banyak negara yang berusaha untuk

mengembangkan salah satu transportasi darat ini misalnya Indonesia.

Kereta api di Indonesia telah ada sejak zaman penjajahan Belanda. Kereta

api Indonesia lahir berkat adanya tanam paksa yang menyebabkan kas perusahaan

Nederlandshe Handelmaatschappij (NHM) mengalami surplus. Dengan adanya

67 Dewa Ayu Nyoman Sriastuti, “Kereta Api Pilihan Utama Sebagai Modal Alternatif

Angkutan Umum Massal,” PADURAKSA Vol. 4 No 1 (Juni 2015), 28.

Page 57: KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DALAM ......antara Indonesia dan Tiongkok terus berkembang dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembentukan forum energi

45

surplus ini, maka timbullah ide untuk membuat jalur kereta api yang tujuannya

untuk mempermudah dan mempercepat pendistribusian. Sejak 1808, penggunaan

jalan raya de Grote posweg yang dibuat Daendels dianggap sudah tidak optimal

lagi.68

Pada tahun 1840, Kolonel J.H.R. Carel van der Wijk mengajukan proposal

untuk membangun jalur kereta api kepada Gubernur Jenderal Carel Sirardus

Willem van Hogendrop. Akan tetapi, ide Kolonel Carel ditentang oleh orang-orang

Belanda karena dianggap belum membutuhkan kereta dan kemungkinannya hanya

sedikit orang yang memanfaatkan transportasi massal ini. Namun, tahun 1864,

gagasan ide Kolonel Carel ini terealisasikan di era pemerintahan Gubernur Jenderal

Ludolph Anne Jan Wiit Sloet van de Beele.69

Jalur kereta api pertama di Indonesia dibangun di desa Kemijen pada

tanggal 17 Juni 1864 dan diresmikan oleh Gubernur Jenderal Ludolph Anne Jan

Wiit Sloet van de Beele. Panjang jalur kereta api pertama ini sepanjang 26 km

dengan rute yang berawal dari desa Kemijen hingga Kabupaten Grobogan Jawa

tengah. Pelaksanaan pembangunan kereta api ini dilaksanakan oleh Neamlooze

Venootschap Nederlandsch Indische Maatschappij (NV. NISM) yaitu perusahaan

kereta api swasta Hindia Belanda di bawah pimpinan Ir. J.P. de Bordes.70

Pada tanggal 10 Agustus 1867, jalur kereta api pertama di Indonesia mulai

beroperasi dari desa Kemijen Semarang hingga Tanggung Jawa tengah. Waktu

68 Joko Darmawan, Sejarah Nasional “Ketika Nusantara Berbicara” (Yogyakarta:

Deepublish, 2017), 80. 69 Joko Darmawan, Sejarah Nasional “Ketika Nusantara Berbicara”, 80. 70 Joko Darmawan, Sejarah Nasional “Ketika Nusantara Berbicara”, 80-81.

Page 58: KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DALAM ......antara Indonesia dan Tiongkok terus berkembang dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembentukan forum energi

46

tempuh kereta api dari Stasiun Semarang hingga Stasiun Tanggung kurang lebih

selama satu jam dan hanya beroperasi dua kali sehari, yakni pagi dan sore. Harga

tiket kereta api dimulai dari 0.45 gulden hingga 3 gulden tergantung jenis kelas

yang dipesan.71

Pembangunan jalur kereta api Indonesia selalu dikembangkan, pada tanggal

10 Februari 1870 jalur kereta api ke Surakarta telah selesai pembangunannya dan

tanggal 10 Juni 1872 jalur kereta api Indonesia telah sampai Yogyakarta.72 Satu

tahun kemudian, tahun 1873, Pemerintah Hindia Belanda menginginkan adanya

pembangunan jalur kereta api dari Surabaya hingga Malang.73 Adapun tujuan dari

pembangunan jalur kereta api Surabaya dan Malang dikarenakan dua daerah ini

memiliki perkebunan terbesar di Jawa Timur.

Pada tahun yang sama, dibukanya jalur kereta api dengan rute Semarang-

Surakarta dan Jakarta-Bogor yang panjang lintasannya kurang lebih 250 km.

Panjang jalur kereta api yang dibangun oleh pemerintah Hindia Belanda maupun

Perusahaan Eropa di Pulau Jawa mencapai 3000 km.74 Selain mengembangkan jalur

kereta api di Pulau Jawa, Pemerintah Hindia Belanda melakukan pembangunan di

Pulau Sumatera.

71 Lintang Banun, “Semarang – Tanggung, Jalur Kereta Api Pertama Di Indonesia,”

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan, diunggah pada 19

September 2017, diakses pada 1 Oktober 2017, tersedia di

https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/jalur-kereta-api-pertama-di-indonesia/. 72 Edi Purwanto, “Kajian Arsitektural Stasiun NIS,” ENCLOSURE Vol. 7 No. 2 (Juni 2008),

99. 73 Ayatrohaedi, Tawallnuddin Haris dan Sri Sutjianingsih, Kumpulan Buklet Hari

Bersajarah II (Indonesia: Direktorat Jenderal Kebudayaan, 1994), 112. 74 Ayatrohaedi, Haris dan Sutjianingsih, Kumpulan Buklet Hari Bersejarah II, 112-113.

Page 59: KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DALAM ......antara Indonesia dan Tiongkok terus berkembang dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembentukan forum energi

47

Pembangunan jalur kereta api di Pulau Sumatera yang dilakukan oleh

Pemerintah Hindia Belanda memiliki tujuan untuk menaklukkan dan menguasai

tanah Sumatera. Saat melakukan pembangunan jalur kereta api ini, pemerintah

Hindia Belanda harus menghadapi pemberontak di daerah-daerah Pulau Sumatera.

Misalnya pembangunan jalur kereta api di Aceh, terjadinya pemberontakan

sehingga aktivitas pembangunan jalur kereta api menjadi terhambat. Namun,

pembangunan jalur kereta api di Aceh selesai dengan jalur kereta api yang

membentang sepanjang pantai utara dan timur Aceh hingga Besitang wilayah

Sumatera Timur.75

Pada 1939, panjang jalur kereta api di Indonesia mencapai 6.811 km,

membuktikan pesatnya perkembangan kereta api di Indonesia era pemerintahan

Hindia Belanda. Namun pada masa pemerintahan Jepang 1942 hingga 1945, jalur

kereta api dan jumlah kereta api di Indonesia mengalami penurunan, hal ini

dikarenakan terjadi banyak peristiwa peperangan pada masa-masa tersebut. Ketika

masa pemerintahan Jepang, berkurangnya jalur kereta api sebanyak 901 km,

sehingga saat era pemerintahan Jepang panjang jalur kereta api Indonesia hanya

5.910 km.76 Selain itu rusaknya 136 lokomotif, 274 kereta dan 385 gerbong kereta

api Indonesia. Serta dikirimnya 53 lokomotif dan 1.166 gerbong ke negara-negara

Asia lainnya.77

75 Ayatrohaedi, Haris dan Sutjianingsih, Kumpulan Buklet Hari Bersejarah II, 112-113.

76 Bambang Susantono, Revolusi Transportasi (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2014),

125. 77 Cultural Heritage Agency, “Identification Mission Historical Rolling Stock Indonesia,”

Ministry of Education, Culture and Science of the Netherlands, Oktober 2014, 5.

Page 60: KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DALAM ......antara Indonesia dan Tiongkok terus berkembang dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembentukan forum energi

48

Pada tanggal 28 September 1945, seluruh sistem perkeretaapian yang

dikelola oleh pemerintah Jepang, diambil alih oleh Indonesia. Setelah diambil alih

oleh Indonesia, kereta api Indonesia dikelola oleh Djawatan Kereta Api (DKA)

Republik Indonesia. Namun, nama perusahaan pengelola kereta api Indonesia telah

empat kali mengalami pergantian nama. Pada 1963 terjadinya perubahan nama

untuk pertama kalinya dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Pemerintah Nomor

22 Tahun 1963, surat keputusan ini berisi mengenai pergantian nama dari DKA

diubah menjadi Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA).78

Pada 1990, Pemerintah Republik Indonesia kembali mengeluarkan PP

Nomor 57 Tahun 1990 yang berisi tentang perubahan nama dari PJKA menjadi

Perusahaan Umum Kereta Api (Perumka).79 Pergantian nama terakhir dilakukan

tahun 1998 dengan dikeluarkannya PP Nomor 12 Tahun 1998 yang berisi

pergantian nama dari Perumka menjadi PT. Kereta Api Indonesia (Persero).80

Berdirinya jalur rel kereta api pertama di desa Kemijen, Jawa Tengah yang

dibangun oleh Pemerintah Hindia-Belanda merupakan awal kemajuan transportasi

di Indonesia. Bila dibandingkan dengan beberapa dekade sebelumnya, jalur kereta

api di Indonesia kian meningkat. Tidak hanya di Pulau Jawa, Pemerintah Hindia-

Belanda menggembangkan jalur kereta api hingga Pulau Sumatera. Namun, jalur

kereta api yang telah dibangun Pemerintah Hindia-Belanda sepanjang 6.811 km

78 Ayatrohaedi, Haris dan Sutjianingsih, Kumpulan Buklet Hari Bersejarah II, 110. 79 Ayatrohaedi, Haris dan Sutjianingsih, Kumpulan Buklet Hari Bersejarah II, 110. 80 Dirjen Perkeretaapian RI, Rencana Induk Perkeretaapian Nasional [database on-line]

Kemeterian Perhubungan Ditjen Perkeretaapian RI, tersedia di

http://ppid.dephub.go.id/files/dataka/RIPNAS-2030.pdf, diunduh pada maret 2011, diakses pada 20

September 2017.

Page 61: KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DALAM ......antara Indonesia dan Tiongkok terus berkembang dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembentukan forum energi

49

sejak 1864 hingga 1939 berkurang saat Indonesia di duduki oleh Jepang pada 1942.

Hingga akhirnya Indonesia merdeka, sistem perkeretaapian dikelola seutuhnya oleh

Indonesia.

B. Perkembangan Perkeretaapian Indonesia

Kereta api di Indonesia telah beroperasi sejak era pemerintahan Hindia

Belanda. Pada era pemerintahan Hindia Belanda, ada beberapa jenis lokomotif yang

dipakai yaitu Lokomotif Listrik seri 3000 buatan pabrik Swiss Locomotive and

Machine Works (SLM) dan Brown Baverie Cie (BBC), Lokomotif Listrik seri 3100

buatan pabrik Allgemaine Electricitat Geselischaft (AEG) Jerman, dan Kereta Rel

Listrik (KRL) buatan pabrik Westinghouse.81 Aliran listrik pada lokomotif

menggunakan mesin diesel dan generator, sedangkan KRL menggunakan listrik

yang berasal dari luar rangkaian kereta.

Pada awal masa Orde Baru, pemerintah Indonesia membeli kereta api

lokomotif seri CC 201 dan CC 203 yang diberikan kepada PJKA sebagai

perusahaan pengelola kereta api saat itu. Namun, pada tahun 1976 pemerintah

Indonesia mulai melakukan pergantian kereta untuk wilayah Jakarta dari kereta api

lokomotif menjadi KRL buatan Jepang. Pergantian kereta ini dilakukan karena

kondisi lokomotif yang sudah tidak memadai lagi, sehingga keberadaan KRL

merupakan tanda awal kemajuan kereta api di Jakarta dan kota penyangganya.82

81 Tri Wahyuni, “Hikayat Jalur Kereta Api Listrik di Indonesia,” CNN Indonesia, 28

September 2015, diakses pada 12 Agustus 2017, tersedia di https://www.cnnindonesia.com/gaya-

hidup/20150928130906-269-81365/hikayat-jalur-kereta-api-listrik-di-indonesia 82 Akhmad Sujadi, Si Ular Besi Antar Jonan Jadi Menteri (Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Utama, 2015), 114.

Page 62: KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DALAM ......antara Indonesia dan Tiongkok terus berkembang dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembentukan forum energi

50

KRL memiliki empat rangkaian kereta yang tiap kereta memiliki kapasitas

menampung 134 penumpang.83 Pada tahun 2000, pemerintah Jepang memberikan

KRL sebanyak 72 unit kepada pemerintah Indonesia. Saat itu, pemerintah Indonesia

langsung menerapkan sistem pengoperasian commuter terpadu di Jabodetabek.

Namun, dari 72 unit gerbong hanya 50 unit gerbong yang dioperasikan sebagai

rangkaian KRL Pakuan dengan rute Jakarta-Bogor.84

Kereta api Indonesia merupakan salah satu transportasi yang jauh tertinggal

dari negara lain. Sejak pemerintahan Presiden Soeharto lengser, kereta api

Indonesia tidak mengalami kemajuan. Akan tetapi, pada masa pemerintahan

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, kereta api Indonesia kembali bangkit dan

mulai adanya pembangunan kembali.

Pada era pemerintahan SBY dibangunnya jalur ganda dari Tanah Abang

hingga Serpong sebagai awal kebangkitan perkeretaapian di Jakarta dan kota

penyangganya. Pada 25 Juli 2007, diresmikannya jalur ganda dari Tanah Abang

hingga Serpong dan Presiden SBY mengesahkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun

2007 tentang Perkeretaapian.85

83 Agnes Rita Sulistyawaty, “Putaran Roda KRL, Bonbon, hingga Kfw” Kompas.com, 3

Oktober 2016, diakses pada 12 Agustus 2017, tersedia di

http://megapolitan.kompas.com/read/2016/10/03/18000051/putaran.roda.krl.bonbon.hingga.kfw 84 Tri Wahyuni, “Hikayat Jalur Kereta Api Listrik di Indonesia.” 85 Akhmad Sujadi, Si Ular Besi Antar Jonan Jadi Menteri, 115.

Page 63: KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DALAM ......antara Indonesia dan Tiongkok terus berkembang dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembentukan forum energi

51

Gambar III. B. 1. Diagram Panjang Jalur Kereta Api yang Beroperasi

Tabel di atas merupakan jumlah panjang jalur kereta api yang beroperasi di

Indonesia dari tahun 2007 hingga 2014. Pada era pemerintahan SBY, panjang jalur

kereta api di Indonesia yang beroperasi selalu meningkat. Pada tahun 2014, jalur

kereta api yang beroperasi sepanjang 5.196.088 m merupakan jumlah terpanjang

jalur kereta api di Indonesia.86

Namun pada 2008, Indonesia memiliki jalur kereta api yang beroperasi

terpendek dengan panjang 4.782.198 m.87 Pada tahun ini, adanya penggantian jenis

86 Kementerian Perhubungan, Statistik Perhubungan 2013 (Indonesia: Kementerian

Perhubungan, 2014) [database online], 156, tersedia di

http://ppid.dephub.go.id/files/STATHUB2013_Buku_1.pdf, diakses pada 13 April 2018.

87 Kementerian Perhubungan, Statistik Perhubungan 2010 (Indonesia: Kementerian

Perhubungan, 2011), 131, tersedia di http://ppid.dephub.go.id/files/STATISTIK_PHB-2010.pdf,

diakses pada 13 April 2018.

4,500,000

4,600,000

4,700,000

4,800,000

4,900,000

5,000,000

5,100,000

5,200,000

2007 2008 2009 2010 2011 20122013

2014

4,788,4414,782,1984,812,1724,816,4124,827,6724,861,101

5,107,785

5,196,088

Panjang Jalur Kereta Api Tahun 2007-2014

Panjang Jalur Kereta Api

Sumber: Diagram Panjang Jalur Kereta yang Beroperasi merupakan data olahan pribadi penulis

Page 64: KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DALAM ......antara Indonesia dan Tiongkok terus berkembang dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembentukan forum energi

52

rel ke seri yang lebih tinggi. Selain itu dalam hal kualitas beban poros jalur kereta

api, Indonesia menggunakan ukuran yaitu sekitar 9-18 ton yang ukurannya relatif

rendah, sedangkan bobot kereta api yaitu antara 33 kg/m sampai 54 kg/m.88

Sejak 2007 ada beberapa jenis armada kereta api yang beroperasi di

Indonesia yakni, Lokomotif kereta api, Kereta Rel Diesel (KRD), Kereta Rel Listrik

(KRL), Kereta Rel Diesel Elektrik (KRDE), kereta dan gerbong. Selain panjang

jalur kereta api, jumlah armada kereta api yang beroperasi dari tahun 2007 hingga

2014 mengalami peningkatan sebagaimana data di bawah ini.

Tabel III. B. 2. Daftar Armada Kereta Api yang Beroperasi di Indonesia

(Per Unit)

No Deskripsi 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

1. Lokomotif 333 341 366 317 410 380 484 502

2. Kereta 1,598 1,633 2,003 1,780 2,332 2,481 2,385 2,759

3. Gerbong 3,318 3,488 3,278 3,571 3,937 5,973 6,169 7,248

Total 5,249 5,462 5,647 5,768 6,679 8,834 9,038 10,509

Tabel di atas merupakan daftar armada kereta api yang beroperasi di

Indonesia. Jumlah armada kereta api selalu meningkat setiap tahunnya. Pada tahun

2014, Indonesia memiliki 10.509 unit armada kereta api. Jumlah ini merupakan

angka tertinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, misalnya tahun 2005,

Indonesia memiliki 5.249 unit armada kereta api.89

88 Dr. Suyono Dikun, Future Indonesian Railways: An Interface Report Towards The

National Railway Master Plan (Australia Indonesia Partnership, 2010), 65.

89 Kementerian Perhubungan, Statistik Perhubungan 2016, (Indonesia: Kementerian

Perhubungan, 2017), 13-14, tersedia di

Sumber: Kementerian Perhubungan, Statistik Perhubungan 2016, (Indonesia: Kementerian

Perhubungan) 2017.

Page 65: KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DALAM ......antara Indonesia dan Tiongkok terus berkembang dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembentukan forum energi

53

Berbeda hal dengan jumlah armada kereta api yang selalu meningkat. Sejak

tahun 2007 hingga 2010 jumlah lokomotif kereta api mengalami fluktuatif.

Terjadinya penurunan jumlah lokomotif tahun 2010 dikarenakan sebagian

lokomotif sudah tua, tidak adanya pasokan suku cadang dari luar negeri dan PT

Kereta Api Indonesia belum memiliki dana untuk membeli kereta api yang baru.

Namun tahun 2013, pemerintah Indonesia melakukan pengadaan lokomotif dan

gerbong baru sehingga mengalami peningkatan jumlah lokomotif dan gerbong.

Berbeda dengan lokomotif dan gerbong yang mengalami peningkatan,

jumlah kereta mengalami penurunan yang dikarenakan KRL non-AC sudah tidak

beroperasi. Selain itu pada tahun 2013, terjadinya penurunan jumlah pengadaan

armada kereta dikarenakan adanya aturan yang tercantum dalam UU 23 Tahun 2007

mengenai pemerintah hanya memiliki wewenang untuk tipe K3 (Kereta, KRD,

KRL, KRDE) atau yang diperuntukkan bagi kereta ekonomi.90

http://ppid.dephub.go.id/files/buku_statistik_perhubungan_jilid_1_2016.pdf, diakses pada 13 April

2018.

90 Kementerian Perhubungan, Statistik Perhubungan 2016, 14.

Page 66: KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DALAM ......antara Indonesia dan Tiongkok terus berkembang dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembentukan forum energi

54

Sumber: Diagram Jumlah Pengadaan Kereta, KRD, KRL dan KRDE merupakan data olahan pribadi

penulis.

Gambar III. B. 2. Diagram Jumlah Pengadaan Kereta, KRD, KRL dan

KRDE

Jumlah pengadaan kereta setiap tahunnya tidaklah sama, seperti yang

disajikan pada diagram di atas. Jumlah pengadaan kereta api terbesar terjadi pada

tahun 2012 dengan jumlah 75 unit.91 Sedangkan pada tahun 2014, tidak adanya

pengadaan kereta, KRD, KRL dan KRDE oleh pemerintah Indonesia.

Kereta api merupakan salah satu transportasi yang sering terjadinya

kecelakaan yang disebabkan oleh bencana alam atau human error, misalnya

tabrakan kereta api dengan kereta api, tabrakan kereta api dengan kendaraan, dan

terjadinya longsor. Tingkat kecelakaan kereta api di Indonesia masih terbilang

91 Kementerian Perhubungan, Statistik Perhubungan 2014 (Indonesia: Kementerian

Perhubungan, 2015), 174, tersedia di

http://ppid.dephub.go.id/files/Buku%201%20plus%20cover%202014.pdf, diakses pada 13 April

2018.

2011

2012

2013

2014

0 10 20 30 40 50 60 70 80

2011 2012 2013 2014

Jumlah Pengadaan Kereta, KRD,KRL, KRDE Tahun 2011-2014

72 75 30 0

Jumlah Pengadaan Kereta, KRD, KRL, KRDETahun 2011-2014

Page 67: KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DALAM ......antara Indonesia dan Tiongkok terus berkembang dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembentukan forum energi

55

tinggi setiap tahunnya. Namun sejak tahun 2007, jumlah terjadinya kecelakaan

kereta api mengalami penurunan.

Gambar III. B. 3. Diagram Jumlah Kecelakaan Kereta Api Indonesia

Sumber: Diagram Jumlah Kecelakaan Kereta Api Indonesia merupakan data olahan pribadi penulis.

Diagram di atas memaparkan mengenai jumlah kecelakaan kereta api di

Indonesia. Kecelakaan kereta api yang disebabkan oleh beberapa faktor

menyebabkan adanya korban jiwa. Pada tahun 2007, tercatat kecelakaan kereta api

tertinggi yaitu sebanyak 159 kali dengan jumlah korban 326 jiwa.92 Sejak saat itu,

pemerintah Indonesia berusaha menekan angka kecelakaan dengan cara

meningkatkan kualitas kereta api. Pada akhirnya, tahun 2012 menjadi tahun

terendah dengan jumlah kecelakaan sebanyak 31 kali dan 49 korban jiwa.93

Perkembangan infrastruktur kereta api Indonesia dari zaman pemerintahan

Hindia-Belanda hingga tahun 2014 lebih kepada pembangunan jalur rel kereta api.

Akhir tahun 2014, selesainya pembangunan jalur double-track sepanjang 725 km

92 Kementerian Perhubungan, Statistik Perhubungan 2010, 137.

93 Kementerian Perhubungan, Statistik Perhubungan 2013, 165.

0

20

40

60

80

100

120

140

160

2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

2007, 1592008, 147

2009, 90

2010, 682011, 55

2012, 312013, 39 2014, 39

Jumlah Kecelakaan Kereta Api

Jumlah Kecelakaan Kereta Api

Page 68: KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DALAM ......antara Indonesia dan Tiongkok terus berkembang dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembentukan forum energi

56

yang membujur di Lintas Utara Jawa. Selain pembangunan jalur kereta api,

Indonesia memulai untuk membangun kereta api akses Bandara. Kereta api akses

Bandara pertama yang beroperasi di Indonesia adalah kereta api akses Bandara

Kualanamu, Medan, kereta ini mulai beroperasi pada 25 Juli 2013. Selain itu, pada

2013, dimulainya pembangunan MRT di Jakarta merupakan bentuk kemajuan yang

diimplementasikan oleh pemerintah.94

Perkembangan perkeretaapian Indonesia dimulai semenjak Indonesia

dipimpin oleh Presiden Soeharto. Namun, pasca runtuhnya masa pemerintahan

Soeharto perkeretaapian tidak banyak mengalami kemajuan. Hingga pada masa

pemerintahan Presiden SBY, perkeretaapian Indonesia kembali bangkit. Pada masa

kepemimpinan SBY, Indonesia memiliki jalur double track dan kereta api akses

Bandara, dimulainya pembangunan MRT di Jakarta, menurunnya peristiwa

kecelakaan kereta api di Indonesia serta bertambahnya jenis lokomotif kereta api

dan armada kereta api yang beroperasi.

C. Dasar Proyek Kereta Api Berkecepatan Tinggi di Indonesia

Pembangunan perkeretaapian Indonesia dimulai sejak abad ke-18 di era

pemerintahan kolonial Belanda. Kereta api merupakan salah satu transportasi

massal yang mampu untuk mengangkut manusia dan barang dalam jumlah yang

besar. Kereta api memiliki keunggulan lain dalam segi teknologi, selain itu kereta

api mampu mengurangi polusi dan penggunaan emisi karbon. Akan tetapi,

94 Direktorat Jenderal Perkeretaapian RI, Sejarah Perkeretaapian Indonesia, Kementerian

Perhubungan Dirjen Perkeretaapian RI, tersedia di http://djka.dephub.go.id/berita?id=5, diakses

pada 23 Februari 2018.

Page 69: KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DALAM ......antara Indonesia dan Tiongkok terus berkembang dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembentukan forum energi

57

penggunaan kereta api saat ini mengalami penurunan dikarenakan adanya

penawaran menggunakan transportasi yang lain.

Pada Maret 2011, Direktorat Jenderal Perkeretaapian merancang kembali

mengenai Rencana Induk Perkeretaapian Nasional (RIPNas) tahun 2010. Adapun

beberapa strategi dalam pengembangan perkeretaapian nasional yakni, 1)

pengembangan jaringan dan layanan perkeretaapian, 2) peningkatan keamanan dan

keselamatan perkeretaapian, 3) alih teknologi dan pengembangan industri

perkeretaapian, 4) pengembangan sumber daya manusia perkeretaapian, 5)

pengembangan kelembagaan penyelenggaraan perkeretaapian, 6) investasi dan

pendanaan perkeretaapian.95

Ada beberapa sasaran yang dicantumkan dalam RIPNas tahun 2030, yaitu

Indonesia memiliki jalur kereta api sepanjang 12.100 km yang membentang di

Pulau Jawa-Bali, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Papua dan jalur kereta api

perkotaan sepanjang 3.800 km. Selain jalur kereta api, sarana angkutan penumpang

dan barang seperti lokomotif, gerbong dan kereta api jumlahnya akan ditingkatkan.

Peningkatan pelayanan yang dilakukan direncanakan akan mampu melayani

perjalanan penumpang sebesar 929,5 juta orang/tahun.96

Pengembangan jaringan kereta api saat ini sangat dibutuhkan, karena moda

transportasi seperti bus menjadi salah satu yang mendominasi di Pulau Jawa. Oleh

95 Kementerian Perhubungan Ditjen Perkeretaapian, Rencana Induk Perkeretaapian

Nasional, Maret 2011, 11, tersedia di http://ppid.dephub.go.id/files/dataka/RIPNAS-2030.pdf,

diakses pada 14 April 2018.

96 Kementerian Perhubungan Ditjen Perkeretaapian, Rencana Induk Perkeretaapian

Nasional, 24.

Page 70: KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DALAM ......antara Indonesia dan Tiongkok terus berkembang dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembentukan forum energi

58

sebab itu, dalam menyeimbangkan penggunaan moda transportasi darat

dibentuklah proyek Java double track. Proyek ini akan membangun jaringan kereta

api dengan menghubungkan dua kota yang memiliki populasi besar di Indonesia

yaitu Jakarta dan Surabaya dengan jalur sepanjang 263 km.97

Gambar III. C. 1. Peta Rencana Jaringan Kereta Cepat di Pulau Jawa

Sumber: Kementerian Perhubungan Ditjen Perkeretaapian, Rencana Induk Perkeretaapian

Nasional, Maret 2011, 34.

Peta di atas merupakan peta rencana jalur kereta cepat di Pulau Jawa pada

tahun 2030. Pada tahun 2030, jalur kereta berkecepatan tinggi akan membentang

dari Jakarta hingga Surabaya. Namun, dapat dilihat di peta terdapat garis-garis

putus yang menggambarkan jalur yang masih dalam tahap perencanaan. Terdapat

dua jalur dalam tahap perencanaan, pertama jalur yang akan membentang dari

97 Bambang Susantono, Sustainable Freight Transport Policy In Indonesia, (Indonesia:

Kementerian Transportasi RI, 25 April 2012, 8

Page 71: KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DALAM ......antara Indonesia dan Tiongkok terus berkembang dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembentukan forum energi

59

Merak hingga Jakarta dan kedua jalur yang akan membentang dari Surabaya hingga

Banyuwangi.

Dalam mewujudkan perencanaan ini, Kementerian Koordinator Bidang

Perekonomian meluncurkan Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan

Ekonomi Indonesia (MP3EI). MP3EI memiliki tiga tujuan utama yakni, 1)

membangun koridor-koridor ekonomi di Indonesia, 2) memperkuat konektivitas

dalam negeri, 3) penguatan dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).

Rancangan yang dibuat dalam MP3EI terdapat enam koridor dengan dua koridor

pusat ekonomi, yaitu Jabodetabek (Jakarta Metropolitan Area) dan

Gerbangkertosusilo (Surabaya Metropolitan Area).98

Oleh karena itu, untuk mewujudkan tujuan utama MP3EI dibutuhkannya

kereta api berkecepatan tinggi. Kereta api berkecepatan tinggi ini berguna untuk

mempermudah mobilitas dan memperkuat konektivitas setiap daerah. Dalam

MP3EI dan RIPNas, perencanaan pembangunan kereta api berkecepatan tinggi

yaitu yang menghubungkan antara Jakarta-Surabaya dan Jakarta-Bandung. Namun,

dalam RIPNas pembangunan kereta cepat yang utama adalah jalur Jakarta-Surbaya.

Berbeda dengan RIPNas, kereta api berkecepatan tinggi antara Jakarta dan

Bandung menjadi proyek utama dalam Master Plan Jabodetabek Metropolitan

Priority Area (MPA) yang dilakukan bersama pemerintah Indonesia dan Jepang.

Sebelumnya, pada 2008, Jepang telah melakukan studi kelayakan kereta api

berkecepatan tinggi antara Jakarta dan Surabaya yang memiliki jarak tempuh 700

98 Bambang Susantono, Sustainable Freight Transport Policy In Indonesia, 3.

Page 72: KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DALAM ......antara Indonesia dan Tiongkok terus berkembang dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembentukan forum energi

60

km. Namun, perkiraan biaya proyek ini sekitar JPY 2.1 triliun sehingga menurut

pemerintah Indonesia proyek kereta api berkecepatan tinggi Jakarta-Surabaya tidak

layak secara finansial dan teknis.99

Setelah gagal dalam proyek kereta api berkecepatan tinggi Jakarta-

Surabaya. Jepang melakukan studi kelayakan kembali dengan rute Jakarta-

Bandung pada tahun 2012 untuk merealisasikan Master Plan MPA yang didanai

oleh Japan International Cooperation Agency (JICA). Studi kelayakan ini

dilakukan oleh Ministry of Land, Infrastructure, Transport and Tourism (MLIT) di

Jepang.100 Dengan hasil studi kelayakan dalam proyek ini, pemerintah Indonesia

meminta pemerintah Jepang untuk melakukan pemeriksaan rute pengembangan

sebelumnya (bagian Jakarta-Bandung), kemungkinan perpanjangan di masa depan

(Bandung-Cirebon), dan skema proyek.

Sesudah rampungnya studi kelayakan kereta api berkecepatan tinggi

Jakarta-Bandung pada tahun 2014, Indonesia belum memberikan kepastian kepada

Jepang mengenai proyek ini. Akan tetapi, Indonesia membuka negara lain untuk

menawarkan diri sebagai investor dalam proyek kereta cepat di Indonesia.

Walaupun adanya investor dari negara lain, Jepang telah diperkirakan akan

memenangi proyek kereta api ini dikarenakan Jepang merupakan produsen kereta

99 Yachiyo engineering Co., Ltd., Study on High-Speed Railway Project (Jakarta-Bandung

Section), Republic of Indonesia (Japan: The Ministry of Economy, Trade and Industry), November

2012, (Report) 1.

100 Yachiyo engineering Co., Ltd., Study on High-Speed Railway Project (Jakarta-Bandung

Section), 1-2.

Page 73: KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DALAM ......antara Indonesia dan Tiongkok terus berkembang dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembentukan forum energi

61

api kelas dunia. Hingga pada akhirnya, Tiongkok menawarkan proposal kereta api

berkecepatan tinggi.

Semenjak Tiongkok memberikan proposal kepada Indonesia, Tiongkok dan

Jepang telah resmi bersaing untuk memenangi proyek kereta berkecepatan tinggi

dengan rute Jakarta-Bandung. Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung merupakan

kereta cepat pertama di kawasan Asia Tenggara. Negara yang memenangi proyek

ini memiliki peluang untuk bekerjasama dengan negara Asia Tenggara lainnya,

misalnya kereta api berkecepatan tinggi yang akan menghubungkan Kuala Lumpur

dan Singapura.101

Namun pada akhir September 2015, Indonesia mengumumkan hasil

keputusan yang telah ditetapkan oleh pemerintah Indonesia. Hal ini sesuai dengan

pernyataan Yoshiko Kijima atase urusan ekonomi di Kedutaan Jepang Jakarta,

beliau mengatakan sebagai berikut:102

“Minister Sofyan Djalil informed our chief cabinet secretary that

Indonesia welcomes the Chinese proposal and we see this as the final

decision of the Indonesian government.”

Dengan demikian, adanya proyek kereta api berkecepatan tinggi rute

Jakarta-Bandung merupakan sebuah langkah dalam mewujudkan RIPNas dan

MP3EI Indonesia. Dimana tujuan dari RIPNas dan MP3EI saling

berkesinambungan bahwa dengan adanya moda transportasi yang lebih baik akan

101 Francis Hutchinson, “The Kuala Lumpur-Singapore High Speed Rail: Costs, Contracts

and Complications,” ISEAS Perspective No 7 (Februari 2016), 4.

102 Clarence Fernandez, Indonesia to award fast train contract to China-Japanese embassy

official, Reuters, 29 September 2015.

Page 74: KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DALAM ......antara Indonesia dan Tiongkok terus berkembang dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembentukan forum energi

62

memudahkan mobilitas sehingga pembangunan ekonomi dalam negeri lebih cepat

meningkat. Sebelumnya dalam perencanaan pengadaan kereta cepat, Jepang telah

siap untuk investasi di Indonesia dan telah melakukan studi kelayakan. Namun pada

akhir tahun 2015, Indonesia mengumumkan bahwa Tiongkok yang akan menjadi

partner dalam proyek kereta api berkecepatan tinggi rute Jakarta-Bandung.

C. 1. Kereta Api Berkecepatan Tinggi Jepang

Kebijakan akhir Indonesia ialah memilih Tiongkok sebagai mitra dalam

proyek kereta api berkecepatan tinggi antara Jakarta dan Bandung. Namun seperti

yang diketahui, Jepang merupakan negara pelopor kereta api berkecepatan tinggi.

Pada 1 Oktober 1964, Tokaido Shinkansen beroperasi untuk pertama kalinya

dengan rute dari Tokyo hingga Osaka. Jarak tempuh kedua kota sejauh 515 km dan

dapat ditempuh dalam waktu 3 jam 10 menit.103 Tokaido Shinkansen dirancang

untuk beroperasi dengan kecepatan 210 km/jam, dengan satu unit electric motor

bertenaga 25 kV AC, Automatic Train Control (ATC), Centralised Traffic Control

(CTC), dan teknologi canggih lainnya.104

Rute Tokyo-Osaka ini dibangun dikarenakan adanya pertumbuhan ekonomi

Jepang yang sangat cepat. Pembangunan jalur kereta ini untuk mempromosikan

konsep tidak hanya jalur baru. Akan tetapi, memperkenalkan sistem transportasi

103 Hiromasa Tanaka, High-speed Rail Technology as Revealed by the Shinkansen, (Cenrtal

Japan Railway Company, Tokyo, Japan), 1 [doc-online], tersedia di http://www.railway-

research.org/IMG/pdf/247.pdf, diakses pada 13 Juli 2018.

104 International Union of Railways, High-Speed Rail: Fast Track to Sustainable Mobility,

4, tersedia di https://uic.org/IMG/pdf/uic_high_speed_2018_ph08_web.pdf, diakses pada 13 Juli

2018.

Page 75: KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DALAM ......antara Indonesia dan Tiongkok terus berkembang dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembentukan forum energi

63

baru sehingga dapat diperluas ke seluruh negara dan dapat menjadi transportasi

modern di masa depan.

Tidak butuh lama, Jepang memperkenalkan kereta cepat yang kedua yaitu

San’yo Shinkansen yang mulai beroperasi pada tahun 1972. Jalur kereta ini

dibangun antara Osaka dan Okayama, selain itu jalur ini diperluas ke Hakata pada

tahun 1975. Selama periode ini, sistem perkeretaapian Jepang ditingkatkan

dikarenakan adanya masalah yang menimbulkan polusi suara sehingga menggangu

warga. Sehingga antara tahun 1974 dan 1982, adanya penghentian layanan setengah

hari secara berkala untuk melalukan inspeksi dan perombakan jalur agar

Shinkansen tetap berjalan.105

Sejak saat itu, teknologi Shinkansen ditingkatkan untuk menciptakan

keamanan dan kenyamanan. Teknologi yang digunakan pada Shinkansen yakni

sebagai berikut:106

1. Early Eartquake Detection System, yaitu sistem yang mampu

mendeteksi gempa bumi dan akan segera menghentikan kereta apabila

terjadi gempa. Sistem ini merupakan salah satu teknologi yang

dikembangkan di semua Shinkansen dikarenakan Jepang menjadi negara

salah satu yang rawan gempa.

105 Nippon, “The Shinkansen Turns 50: The History and Future of Japan’s High-Speed

Train”, Nippon , 1 Oktober 2014.

106 Ministry of Land, Infrastucture, Transport, and Tourism, Shinkansen Japanese High-

Speed Rail (12 November 2018) [data online] tersedia di

http://www.mlit.go.jp/en/tetudo/tetudo_fr2_000000.html, diakses pada 1 Desember 2018.

Page 76: KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DALAM ......antara Indonesia dan Tiongkok terus berkembang dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembentukan forum energi

64

2. Noise Control, sejak adanya masalah kebisingan yang cukup tinggi

akhirnya Shinkansen telah memenuhi standar polusi suara Jepang. Dengan

menciptakan bentuk gerbong yang lebih kecil dan gerbong yang ringan.

3. Connectivity with Existing Railways, jalur Shinkansen telah

terhubung langsung dengan jaringan tranpostasi umun sehingga adanya

kemudahan yang lebih besar.

Menurut Kumagai, faktor yang terpenting untuk desain kereta api

berkecepatan tinggi adalah sistem pengereman yang aman, andal, dan berkinerja

tinggi.107 Namun, para insinyur Jepang lebih mengandalkan pembangunan margin

yang cukup di bidang saat berjalan, daya lekat, kenaikan suhu, pergerakan kereta

api, dan tinggi rendahnya tegangan listrik. Para insinyur Jepang sangat yakin

dengan menggunakan sistem ini lebih aman dan andal tanpa adanya efek negatif

yang lain.

Sampai saat ini, Jepang selalu meningkatkan kereta jenis Shinkansen. Pada

tahun 2020, Jepang akan meluncurkan kereta api Shinkansen Supreme yang

memiliki kecepatan maksimum 300 km/jam. Selanjutnya, Jepang sedang

menyiapkan kereta Shinkansen dengan kecepatan 360 km/jam.108

Selain Shinkansen, Jepang memiliki kereta jenis Maglev dengan teknologi

levitasi magnetik. Pada 21 April 2015, Jepang telah memecahkan rekor kecepatan

107 Satoru SONE, “Comparison of the Technologies of the Japanese Shinkansen and

Chinese High-Speed Railways,” Zhejiang University-SCIENCE A, Vol.10 Issue 10 (October 2015),

778.

108 Christopher P. Hood, Bullets and Trains: Exporting Japan’s Shinkansen to China and

Taiwan, Vol 5 Issue 3 (Maret 1, 2007), 3.

Page 77: KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DALAM ......antara Indonesia dan Tiongkok terus berkembang dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembentukan forum energi

65

dunia dengan menciptakan kereta jenis Maglev yang memiliki kecepatan 603

km/jam. Teknologi kereta ini mengangkat badan kereta api dari rel dan kemudian

digerakkan oleh kekuatan magnet yang dihasilkan secara elektrik.109 Selain itu,

hingga saat ini belum ada catatan mengenai kecelakaan yang fatal pada kereta api

berkecepatan tinggi hasil produksi Jepang.

Dalam meningkatkan pembangunan ekonomi, Jepang melakukan ekpor

Shinkansen. Ada tiga jenis ekspor Shinkansen yang dilakukan, yakni 1) Jepang

hanya melakukan ekspor peralatan oleh pabrikan Jepang, 2) melakukan ekspor

sistem yang lengkap, dan 3) adanya ekspor konsorium di mana adanya pelatihan

yang diekspor bersama peralatan. Salah satu negara yang telah mengimpor

Shinkansen adalah Taiwan, Taiwan mengimpor dengan melakukan adanya

pelatihan.

Dengan demikian, sebagai negara pertama pelopor kereta api berkecepatan

tinggi di dunia yang pada awalnya bertujuan untuk pembangunan ekonomi

negaranya. Jepang sangat memperhatikan tingkat keselamatan pada kereta api yang

dimiliki. Sistem teknologi yang dimiliki-pun selalu ditingkatkan misalnya,

pendeteksi gempa, ATC, dan noise control. Selain itu, Jepang bersedia untuk

mengekspor teknologi Shinkansen dengan beberapa pilihan yang dapat dipilih oleh

negara pengimpor.

109 Hussein Abri Yusuf, “Pecahkan Rekor Dunia, Kereta Ini Lebih Cepat Dari Shinkansen,”

Page 78: KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DALAM ......antara Indonesia dan Tiongkok terus berkembang dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembentukan forum energi

66

C. 2. Kereta Api Berkecepatan Tinggi Tiongkok

Pasca Jepang memperkenalkan kereta api berkecepatan tinggi, negara-

negara Eropa seperti Prancis, Jerman, Italia, dan Spanyol mengembangkan sistem

kereta api berkecepatan tinggi. Berbeda dengan Tiongkok, hingga tahun 2000

Tiongkok belum meluncurkan kereta api berkecepatan tinggi. Pada tahun 2004,

pemerintah Tiongkok mengadopsi Rencana Jangka Menengah dan Panjang untuk

pengembangan kereta api dan negara memutuskan untuk menjelajah ke dalam

pengembangan kereta api berkecepatan tinggi.110

Dalam mempercepat pengembangan kereta api berkecepatan tinggi di

dalam negeri. Pada tahun 2004, Tiongkok mulai membeli kereta dan teknologi

kereta api dari perusahaan asing seperti Kawasaki Jepang, Siemens Jerman, Alstom

Prancis, dan Bombardier Kanada. Adanya teknologi asing dan pengalaman dalam

membangun kereta, Tiongkok mulai mengembangkan teknologi kereta api

berkecepatan tinggi pada tahun 2007.111

Pada 1 Agustus 2008, Tiongkok menciptakan dimensi baru dan pandangan

baru mengenai kereta api berkecepatan tinggi dengan kecepatan sebesar 250

km/jam. Jalur sepanjang 120 km antara Beijing dan Tianjin menjadi langkah awal

bagi Tiongkok dalam mengembangkan teknologi perkeretaapiaanya. Pada tahun

110 Gerald Chan, “From Laggard to Superpower: Explaining China’s High-Speed Rail

‘Miracle,” The Japan Institute of International Affairs No. 661 (May, 2017), 1.

111 Gerald Chan, “From Laggard to Superpower: Explaining China’s High-Speed Rail

‘Miracle,” 2.

Page 79: KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DALAM ......antara Indonesia dan Tiongkok terus berkembang dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembentukan forum energi

67

yang sama, jumlah jalur kereta api berkecepatan tinggi Tiongkok mencapai 20.000

km dan memiliki 4 kereta api lebih dari 1.500 unit kereta.112

Dalam kereta api berkecepatan tinggi, Tiongkok menggunakan Intelligent

Railway Transport System (IRTS). IRTS terdiri dari beberapa teknologi seperti

sensor, komunikasi, komputasi, dan alat kontrol sistem kereta api. IRTS bertujuan

untuk memenuhi tujuan teknologi dan ekonomi yang penting seperti peningkatan

kapasitas dan pemanfaatan asset, peningkatan keandalan dan keselamatan, tingkat

layanan pelanggan yang lebih tinggi, efisiensi energi yang lebih baik dan lebih

sedikit emisi, dan peningkatan kelayakan ekonomi dan keuntungan.113

Kereta api berkecepatan tinggi Tiongkok dilengkapi Intelligent Train

Control and Dispatching System (ITCDS). Sistem ini adalah sistem yang

mengontrol kereta dan waktu keberangkatan yang terintegrasi. Sistem ini bertujuan

untuk meningkatkan kecepatan dan kepadatan lalu lintas kereta api untuk

pemanfaatan sistem kereta api yang lebih efisien. Hal ini berlaku untuk manajen,

rolling stock, personel, dan sumber daya lainnya juga.114

Selain ITCDS, kereta api berkecepatan tinggi dilengkapi Intelligent

Emergency Rescue and Safety Supervision System (IESS). Sistem IESS ini

bertujuan untuk meningkatkan keselamatan transportasi kereta api. Sebagai

112 International Union of Railways, High-Speed Rail: Fast Track to Sustainable Mobility,

5.

113 Bin Ning, Tao Tang, dan Ziyou Gao, “Intelligent Railway Systems in China,” Northern Jiaotong University, 12 November 2009, 2. 114 Bin Ning, Tao Tang, dan Ziyou Gao, “Intelligent Railway Systems in China,” 2.

Page 80: KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DALAM ......antara Indonesia dan Tiongkok terus berkembang dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembentukan forum energi

68

tindakan pencegahan yang penting, sistem ini melacak status infrastruktur rel dan

terkait dengan pemeliharaan.115

Dalam mengatasi kecelakaan dan mengurangi kerugian jika terjadi

kecelakaan, IRTS mengembangkan teknologi untuk mendeteksi kemungkinan

kecelakaan, alarm control, dan memantau kejadian yang sedang terjadi. Selain itu,

kemampuan untuk mengkoordinasikan upaya penyelamatan dan mendukung

pengambilan tindakan yang akan terjadi. Selain itu, sistem komunikasi yang telah

diterapkan dalam kereta cepat ini adalah GSM-R.

Kereta api berkecepatan tinggi, tidaklah menjadi hal yang baru bagi

Tiongkok. Tiongkok telah mengembangkan perkeretaapian negaranya sejak tahun

2008. Tiongkok melahirkan kereta cepat berdimensi terbaru, dengan teknologi yang

dibantu oleh industri kereta cepat negara lain seperti Jepang, Prancis, dan Jerman.

Tiongkok mampu mengembangkan teknologi dengan sistem IRTS, sistem ini lebih

mengutamakan keselamatan dalam pengoperasian kereta.

115 Bin Ning, Tao Tang, dan Ziyou Gao, “Intelligent Railway Systems in China,” 2.

Page 81: KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DALAM ......antara Indonesia dan Tiongkok terus berkembang dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembentukan forum energi

69

BAB IV

KERJASAMA INDONESIA DENGAN TIONGKOK DALAM PROYEK

KERETA CEPAT JAKARTA-BANDUNG TAHUN 2015

Pembahasan pada bab ini akan membahas latar belakang mengenai

kerjasama yang dilakukan oleh Indonesia dan Tiongkok dalam proyek Kereta Cepat

Jakarta-Bandung tahun 2015. Bab ini juga merupakan penjelasan dari bab

sebelumnya dengan menggunakan kerangka pemikiran yang saling melengkapi

satu sama lain. Kerangka pemikiran tersebut yakni rational choice theory, konsep

kepentingan nasional dan konsep diplomasi komersial. Di mana pada bagian awal

sub bab tersebut akan dijelaskan bagaimana konsep tersebut bekerja sehingga

memberikan penjelasan secara deskriptif analitik terkait latar belakang Indonesia

dalam menjalin kerjasama Kereta Cepat Jakarta-Bandung dengan Tiongkok tahun

2015. Teori dan konsep tersebut akan dikomparisasikan dengan pernyataan hasil

wawancara sebagai sumber data primer sehingga kesimpulan yang dihasilkan dari

penelitian ini telah dikonfirmasikan aktualitasnya.

A. Penawaran Tiongkok Lebih Menarik bagi Pemerintah Indonesia

Sebelum membahas mengenai kerjasama Kereta Cepat Indonesia dan

Tiongkok, maka perlu ditelaah sedikit mengenai rational choice theory dikarenakan

teori utama dari kerjasama tersebut. Rational choice theory merupakan sebuah

middle theory yang lahir tahun 1950-an, di masa awal Perang Dingin. Di mana teori

Page 82: KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DALAM ......antara Indonesia dan Tiongkok terus berkembang dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembentukan forum energi

70

ini merupakan salah satu alat dalam pembuatan kebijakan luar negeri yang

khususnya di bidang studi keamanan dan ekonomi politik internasional.

Dalam rational choice theory menjelaskan bahwa sebuah negara dapat

menjalankan kerjasama dengan menggunakan sebuah pertimbangan dalam

pengambilan kebijakan. Seperti yang diasumsikan oleh Allison dan Zelikow,

rational choice theory merupakan salah satu tindakan pengambil kebijakan yang

dilakukan oleh negara dengan mempertimbangkan semua pilihan dan kemungkinan

sehingga dapat bertindak secara rasional untuk memaksimalkan utilitas

(pemanfaatan kapasitas yang ada) dan keuntungan yang diperoleh dari kebijakan

tersebut.116

Perlu diperhatikan pula bahwa dalam pengambilan kebijakan dengan

menggunakan rational choice theory memiki beberapa serangkaian keyakinan.

Keyakinan yang akan dibahas yakni keyakinan yang bersifat deterministic. Di mana

deterministic menetapkan satu kemungkinan hasil untuk setiap tindakan dalam

pengambilan kebijakan dan tindakan ini diyakini mengarah pada hasil dengan

utilitas tertinggi.

Proyek kereta cepat merupakan sebuah proyek yang digagas di masa

pemerintahan SBY, selain itu Jepang menjadi partner dalam proyek ini. Pada

awalnya, proyek yang akan dibuat adalah kereta cepat rute Jakarta-Surabaya.

Setelah adanya studi kelayakan yang dilakukan oleh Jepang, pemerintah Indonesia

116 Graham Allison dan Phipil Zelikow, Essence of Decision Making : Explaining the

Cuban Missile Crisis 2nd Edition, 84-86.

Page 83: KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DALAM ......antara Indonesia dan Tiongkok terus berkembang dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembentukan forum energi

71

beranggapan bahwa proyek ini tidak layak secara finansial untuk Indonesia yang

dikarenakan membutuhkan dana yang cukup besar dalam proyek ini.

Dengan gagalnya proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya, Jepang kembali

melakukan studi kelayakan kereta api berkecepatan tinggi dengan rute Jakarta-

Bandung dengan alasan ingin membantu Indonesia untuk mewujudkan Master Plan

MPA. Namun setelah Jepang melakukan studi kelayakan kereta cepat Jakarta-

Bandung, pemerintah Indonesia belum memberikan keputusan kepada pihak

Jepang.

Setelah terpilihnya presiden Joko Widodo, pemerintah Indonesia membuat

kebijakan baru mengenai proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Dalam kebijakan

baru, pemerintah Indonesia memberikan peluang baru kepada negara lain untuk

melakukan studi kelayakan kereta api berkecepatan tinggi. Dengan dibukanya

peluang baru, Tiongkok datang menawarkan proposal kepada Indonesia. Proyek ini

menjadi persaingan antara Jepang dan Tiongkok untuk menjadi mitranya.

Adapun perbandingan penawaran proposal Tiogkok dan Jepang sebagai

berikut:

Tabel IV. A. 1: Perbandingan Proposal Tiongkok dan Jepang

Tiongkok Jepang

Biaya USD 5.5 billion USD 6.2 billion

Komitmen

dengan

Pemerintah

- Tidak ada jaminan dari

Pemerintah atau APBN

- Business to Bussiness

- Jaminan dari Pemerintah (50%

dari biaya proyek) dan

menggunakan APBN

Page 84: KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DALAM ......antara Indonesia dan Tiongkok terus berkembang dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembentukan forum energi

72

- Government to Government

Konsep Bisnis

- 25% dari saham

konsorium, 75% pinjaman

dari CDB

- Jangka waktu pinjaman:

40 tahun dan perpanjangan

waktu 10 tahun

- 75% pinjaman dari JICA, 25%

APBN

- Jangka waktu pinjaman: 40

tahun dan perpanjangan waktu 10

tahun

Jalur Kereta Api

Jalur sepanjang 142,3 km

Rute: Halim-Karawang-Walini-

Tegal luar (4 stasiun)

Jalur sepanjang 140.14 km

Rute: Dukuh Atas – Gedebage (5

stasiun)

Kecepatan 350 – 380 km per jam 320 km per jam

Waktu

Pengerjaan

Konstruksi awal: 2016

Rampung: 2018

Operasional: 2019

Konstruksi awal: 2017

Rampung: 2019

Operasional: 2021

Sumber: Wilmar Salim dan Siwage Dharma Negara, “Why is the High-Speed Rail Project so

Important to Indonesia,” 8.

Pada akhirnya kebijakan dari Presiden Joko Widodo yakni memilih

Tiongkok sebagai partner kerjasama dalam proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

Kebijakan ini sesuai dengan asumsi dari Sun-Ki-Chai mengenai rational choice

theory. Di mana Presiden Joko Widodo (Jokowi) memiliki keyakinan yang bersifat

deterministic, sehingga membuatnya untuk menetapkan Tiongkok sebagai hasil

dari tindakannya dalam mengambil kebijakan tersebut.

Sejak awal, kebijakan Presiden Jokowi dalam hal pendanaan tidak

menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) untuk proyek kereta

cepat Jakarta-Bandung. Oleh karena itu, kerjasama dalam proyek kereta cepat

Jakarta-Bandung dijalankan dengan skema Bussiness to Bussiness (B to B). Dimana

Page 85: KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DALAM ......antara Indonesia dan Tiongkok terus berkembang dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembentukan forum energi

73

skema ini melibatkan pihak Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan pihak

swasta.117

Pemerintah Tiongkok setuju untuk melakukan kerjasama sesuai dengan

kebijakan pemerintah Indonesia. Maka pada tanggal 2 Oktober 2015, dibentuknya

PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) yang terdiri dari PT Wijaya Karya, PT

Kereta Api Indonesia, PT Perkebunan Nusantara VIII, dan PT Jasa Marga. Dimana

empat konsorium ini akan menanamkan modal untuk proyek kereta cepat Jakarta-

Bandung.118

Setelah terbentuknya PSBI atau konsorium badan usaha Indonesia,

pemerintah Indonesia mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 107 Tahun 2015

mengenai Percepatan Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Kereta Cepat antara

Jakarta dan Bandung.119 Pada tanggal 16 Oktober 2015, konsorium Indonesia

melakukan penandatanganan Joint Venture Agreement (JVA) dengan CHINA

RAILWAY International Co. Ltd. Penandatanganan ini bertujuan untuk

membentuk Perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) yang bernama PT Kereta

Cepat Indonesia China (KCIC).120 Dengan sistem kepemilikan saham 60% PSBI

dan 40% CHINA RAILWAY International Co. Ltd.

117 PT Wijaya Karya, Keterbukaan Informasi, 8, tersedia di http://www.wika.co.id/po-

content/po-upload/KI_low.pdf, diakses pada 11 Mei 2018.

118 PT Wijaya Karya, Keterbukaan Informasi, 8.

119 Presiden Republik Indonesia, Salinan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor

107 tahun 2015.

120 PT Wijaya Karya, Keterbukaan Informasi, 9.

Page 86: KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DALAM ......antara Indonesia dan Tiongkok terus berkembang dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembentukan forum energi

74

Selain adanya persetujuan dalam skema pendanaan, ada keunggulan lain

yang dimiliki Tiongkok dalam segi teknologi. Dalam wawancara dengan Deputy

Chief Supervisor Consultant, Ir Suryanto Supardi menyatakan:121

“…kereta cepat ini dilengkapi dengan Early Warning System (EWS) terhadap

bencana alam, sehingga pengoperasiannya dapat dikendalikan dengan baik.

Selain itu, sistem pengoperasian kereta ini menggunakan computerize, yang

artinya adalah menggunakan keamanan kendali yang berlapis antara mekanik

dan automatic computerize..”

Alat tersebut dianggap cocok jika dipergunakan di kereta cepat Jakarta-

Bandung. Terlebih mengingat lingkungan alam Jakarta-Bandung yang rawan

terhadap bencana. Kemampuan Tiongkok dalam menciptakan teknologi tersebut

merupakan salah satu pertimbangan Pemerintah RI dalam menjalin kerjasama

tersebut dengan Tiongkok. Sehingga sesuai dengan yang disebutkan dalam rational

choice theory, di mana fungsi utilitas atau nilai kegunaan sangat menjadi

pertimbangan dalam pengambilan kebijakan.

Tidak hanya sistem EWS yang akan diterapkan pada kereta cepat Jakarta-

Bandung, teknologi Siemens yang dikembangkan oleh Tiongkok akan diterapkan

pada teknologi kereta cepat Jakarta-Bandung.122 Kereta api berkecepatan tinggi ini

akan menggunakan sistem kendali (Chinese Train Control System 3) CTCS-3 yang

telah disertifikasi oleh Loyds dan TUV. Kereta cepat Jakarta-Bandung ini akan

dilengkapi dengan teknologi Safety Implementation Level (SIL) 4, hanya Tiongkok

121 Wawancara pribadi dengan Ir Suryanto Supardi, Deputy chief Supervisor Consultant,

PT KCIC, pada tanggal 30 Desember 2018.

122 Ilyas Istianur Praditya, “Perbedaan Proposal Proyek Kereta Cepat China dan Jepang,”

20 Februari 2016, tersedia di https://m.liputan6.com/amp/2440916/perbedaan-proposal-proyek-

kereta -cepat-china-dan-jepang, diakses pada 15 November 2018.

Page 87: KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DALAM ......antara Indonesia dan Tiongkok terus berkembang dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembentukan forum energi

75

yang menggunakan teknologi ini. Kelebihan dari teknologi SIL 4 yaitu tidak ada

lagi ruang bagi kecelakaan yang disebabkan oleh human errors. Selain itu, alat

untuk telekomunikasi menggunakan sistem GSM-R.123

Data diatas menunjukkan bahwa keseluruhan penawaran yang diberikan

oleh Tiongkok dalam pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung lebih efisien dan

menguntungkan jika kerjasama tersebut dilakukan dengan Tiongkok. Maka dari itu,

dapat disimpulkan bahwa latar belakang pemerintah RI dalam menjalin kerjasama

dengan Tiongkok murni karena Tiongkok sebagai negara investor dalam proyek

tersebut memiliki keunggulan.

Keunggulannya antara lain, kemajuan teknologi, kemampuan kereta yang

sesuai dengan geografis Indonesia, tidak adanya jaminan APBN dalam proyek,

serta biaya proyek yang lebih efisien. Sehingga analisa dalam penelitian ini

menggunakan Rational Choice Theory dianggap tepat karena sesuai dengan hasil

jawaban penelitian yang diteliti dalam penulisan ini. Dikarenakan Rational Choice

Theory lebih mengedepankan adanya pertimbangan untung dan rugi, selain itu

memaksimalkan utilitas yang ada.

B. Tiongkok Memberikan Transfer of Technology Kepada Indonesia

Pada bagian kedua dalam menjawab analisa penelitian ini, akan

menggunakan konsep kepentingan nasional. Konsep kepentingan nasional yang

diperkenalkan oleh K.J. Holsti akan digunakan pada sub-bab ini. Terdapat tiga

123 Idris Rusadi Putra, “Kereta Cpeat Jakarta-Bandung diklaim gunakan teknologi

tercanggih,” Merdeka News, 29 Januari 2016, tersedia di https://m.merdeka.com/uang/kereta-cepat-

jakarta-bandung-diklaim-gunakan-teknologi-tercanggih.html, diakses pada 9 Oktober 2018.

Page 88: KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DALAM ......antara Indonesia dan Tiongkok terus berkembang dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembentukan forum energi

76

klasifikasi dalam konsep ini yaitu core value, middle-range objective, dan long-

range goals.

Akan tetapi, hanya dua klasifikasi yang akan digunakan dalam sub-bab ini

yakni, Pertama, core value merupakan sebuah hal yang bersifat penting bagi suatu

negara yang biasanya berhubungan dengan kedaulatan dan keamanan. Salah satu

kegiatan yang akan dilakukan adalah pembangunan ekonomi, sebuah tindakan

untuk menaikkan ketertarikan negara lain pada kegiatan ekonomi tersebut agar

dapat menjalin kerjasama dalam bidang perekonomian.124

Kedua, middle-range objective lebih kepada sikap pada perbaikan

perekonomian suatu negara. Dalam kelompok ini terdapat beberapa kegiatan salah

satunya adalah ketertarikan kelompok penekan, keberadaan kelompok ini

merupakan hal yang baru dalam kancah politik yang dapat mempengaruhi

kebijakan luar negeri untuk pencapaian kepentingan nasionalnya.125

Kecanggihan kereta api cepat dari Tiongkok dianggap cocok untuk

beroperasi di Indonesia, lalu efisiensi biaya dan kemudahan dalam proses

pelaksanaannya menjadi faktor-faktor penentu dalam kebijakan yang diambil oleh

pemerintah Republik Indonesia. Selanjutnya akan dijelaskan mengenai faktor lain

yang menjadikan Indonesia memilih Tiongkok dalam proyek kereta cepat Jakarta-

Bandung.

124 K.J. Holsti, International Politics: A framework for Analysis 6th ed, 168.

125 K.J. Holsti, International Politics: A framework for Analysis 6th ed, 168.

Page 89: KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DALAM ......antara Indonesia dan Tiongkok terus berkembang dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembentukan forum energi

77

Kereta api cepat sudah banyak dimiliki oleh negara-negara maju, salah satu

produsen terbaiknya yaitu Jepang yang telah menjadi simbol dari kecanggihan

kereta cepat tersebut. Saat ini Indonesia membutuhkan kereta cepat bukan hanya

untuk menyaingi negara-negara lainnya di Asia, melainkan untuk memperbaiki

mobilitas. Pengadaan kereta cepat ini erat kaitannya dengan kepentingan nasional

Indonesia.126

Pada Sub-Bab kali ini akan dijelaskan mengenai adanya Transfer of

Technology (ToT). Dari hasil wawancara dengan Ir Suryanto Supardi mengatakan

bahwa Tiongkok telah bersedia memberikan ToT berupa pemberian latihan kepada

operator kereta cepat Indonesia di Tiongkok. Bentuk ToT selanjutnya yaitu

dilakukannya pengiriman engineer dan pegawai kereta cepat ke Tiongkok, disana

mereka diberikan pelatihan seperti perawatan, training untuk operasional pasca

pembangunan proyek tersebut. Pengiriman operator kereta cepat ke Tiongkok

didalamnya juga termasuk pemberian dokumen-dokumen yang diperlukan serta

pelatihan untuk desain dan maintenance.127

Selain itu, hasil wawancara Direktur Utama KCIC Hanggoro Budi

Wirayawan dengan Jemmy Darusman. Beliau mengatakan Tiongkok akan

membangun Rolling Stock atau industri kereta cepat di Indonesia agar Indonesia

dapat menciptakan kereta cepat sendiri.128

126 Estu Suryowati, “Kereta Cepat, Proyek Properti, dan Pembangunan yang tergopoh-

gopoh.”

127 Wawancara pribadi dengan Ir Suryanto Supardi, Deputy chief Supervisor Consultant,

PT KCIC, pada tanggal 30 Desember 2018.

128 Wawancara Direktur Utama KCIC Hanggoro Budi Wiryawan dengan Jemmy

Darusman, pada tanggal 31 Januari 2016.

Page 90: KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DALAM ......antara Indonesia dan Tiongkok terus berkembang dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembentukan forum energi

78

Adanya proses ToT ini merupakan langkah awal bagi Indonesia dalam

memajukan industri kereta api dalam negeri, khususnya apabila di masa yang akan

datang akan memproduksi kereta cepat buatan dalam negeri, hal ini tentu

merupakan sebuah keuntungan bagi Indonesia apabila Tiongkok bersedia

memberikan ToT kepada Indonesia. Diharapkan, diwaktu yang akan datang,

industri kereta cepat Indonesia mampu bersaing dan berkembang, khususnya

berkembang dalam pasar Internasional.

Konsep kepentingan nasional dianggap tepat apabila dikaitkan dengan

terdapatnya ToT antara Tiongkok dengan Indonesia. Karena dalam konsep

kepentingan nasional, kerjasama merupakan sebuah kebijakan yang dibuat oleh

pembuat kebijakan. Pada umumnya, kerjasama atau perjanjian bilateral dapat

terjadi apabila dilatarbelakangi oleh kepentingan nasional negara-negara yang

bersangkutan.129

Kepentingan nasional adalah tujuan – tujuan yang ingin dicapai sehubungan

dengan kebutuhan bangsa/negara atau sehubungan dengan yang dicita-citakan.

Menurut K.J Holsti, salah satu klasifikasi dalam kepentingan nasional yaitu core

value yang bersifat penting bagi suatu negara yang biasanya berhubungan dengan

kedaulatan dan keamanan. Kepentingan ini dibuat untuk dapat bertahan dan

menjaga eksistensi negaranya.

Dengan adanya kereta cepat Jakarta-Bandung menjadi kereta cepat pertama

di Asia Tenggara. Selain itu, dalam klasifikasi ini terdapat pembangunan ekonomi,

129 Martin Griffiths dan Terry O’Callaghan, International Relations: The Key Concepts,

203.

Page 91: KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DALAM ......antara Indonesia dan Tiongkok terus berkembang dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembentukan forum energi

79

yang merupakan tindakan untuk meningkatkan ketertarikan negara lain pada

kegiatan ekonomi tersebut agar dapat menjalin kerjasama dalam bidang

perekonomian.

Adanya kereta cepat Jakarta-Bandung akan memudahkan Indonesia dalam

menciptakan pembangunan infrastruktur. Seperti visi misi Presiden Joko Widodo

yang menginginkan di era pemerintahannya adanya pembangunan infrastruktur

yang lebih baik. Dengan membangun salah satu infrastruktur yang jumlah

investasinya sangat besar akan membuat Indonesia mudah untuk mendapatkan

investor asing yang ingin bekerjasama dengan Indonesia dalam bidang

pembangunan.

Kemudian klasifikasi lainnya yaitu middle-range objective yang

menyangkut pada perbaikan perekonomian suatu negara. Dalam klasifikasi ini akan

digunakan dua kegiatan yang berhubungan dengan analisa ini. Pertama, adanya

ketertarikan kelompok penekan, keberadaan ini merupakan hal yang baru dalam

kancah politik yang dapat mempengaruhi kebijakan luar negeri untuk pencapaian

kepentingan nasionalnya.

Kebijakan pemerintah Indonesia memilih Tiongkok juga merupakan adanya

pengaruh dari salah satu kelompok penekan seperti Menteri BUMN Rini Soemarno

untuk melakukan kerjasama kereta cepat Jakarta-Bandung ini dengan Tiongkok.

Rini Soemarno menyatakan “…we live in the era of competition. A country that

acts quickly will win.”130 Adanya dukungan baik dari Menteri Rini Soemarno, visi-

130 Wilmar Salim dan Siwage Dharma Negara, “Why is the High-Speed Rail Project so

Important to Indonesia,” ISEAS No 16 (2016), 11.

Page 92: KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DALAM ......antara Indonesia dan Tiongkok terus berkembang dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembentukan forum energi

80

misi Presiden Joko Widodo dapat diwujudkan. Dibangunnya proyek ini merupakan

salah satu langkah untuk mengembangkan infrastruktur di Indonesia.

Selain untuk mengembangkan infrastruktur, visi-misi Presiden dalam Nawa

Cita yakni untuk meningkatkan daya saing bangsa dan pengembangan indutri agar

Indonesia dapat menjadi negara Industri yang baik. Maka dari itu, Presiden Joko

Widodo mampu menetapkan pilihannya kepada Tiongkok dan berani tidak

menggunakan dana APBN.

Kedua, kerjasama non-politik, dalam era saat ini kerjasama dengan institusi

non-politik sangat diperlukan. Sasaran utama dari kebijakan luar negeri adalah

untuk mencapai kepentingan nasionalnya dalam segala bidang. Dengan adanya

kerjasama non-politik sangat memudahkan para pembuat kebijakan untuk membuat

sebuah kesepakatan. Kerjasama kereta cepat Jakarta-Bandung merupakan salah

satu contoh kerjasama non-politik, di mana kerjasama ini berskema B to B.

Dalam kerjasama kereta cepat Jakarta-Bandung hanya melibatkan beberapa

konsorium yakni PT Kereta Api Indonesia, PT Wijaya Karya, PT Perkebunan

Nusantara VIII dan PT Jasa Marga. Kerjasama ini juga tidak menggunakan dana

APBN, di mana Presiden bersekukuh untuk tidak menggunakan dana dari APBN.

Dengan demikian, kerjasama non-politik ini sangat memudahkan mengambil

kebijakan. Dengan skema yang mudah dan saling menguntungkan maka Indonesia

dapat mencapai kepentingan nasionalnya dengan terwujudnya salah satu moda

transportasi yang berteknologi tinggi.

Page 93: KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DALAM ......antara Indonesia dan Tiongkok terus berkembang dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembentukan forum energi

81

Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa kepentingan nasional Indonesia

dalam mengadakan kerjasama dengan Tiongkok untuk memajukan pembangunan

infrastruktur dalam negeri. Dengan adanya visi-misi Presiden Joko Widodo dapat

terwujudnya transportasi yang canggih. Dengan adanya transportasi canggih seperti

ini mampu untuk bersaing dengan negara lainnya. Selain itu, kepentingan nasional

lainnya agar Indonesia mampu menjaga eksistensinya sebagai negara yang

berpengaruh di Asia Tenggara. Serta Indonesia mampu menciptakan kereta cepat

sendiri dengan adanya Rolling Stock di Indonesia.

C. Kereta Cepat Jakarta-Bandung sebagai Alat Diplomasi Komersial

Pada Sub-Bab ketiga akan menganalisa mengenai kereta cepat Jakarta-

Bandung sebagai alat diplomasi komersial. Diplomasi merupakan sebuah alat untuk

mengambil kebijakan. Di mana diplomasi komersial merupakan diplomasi yang

lebih spesifik, berbeda dengan diplomasi ekonomi secara umum dan perjanjian

perdagangan. Diplomasi komersial merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan

aktor-aktor negara untuk mempromosikan negara asal kepada negara tujuan.

Tujuan pemerintah melakukan diplomasi komersial, yaitu untuk melakukan

kegiatan diplomasi di bidang perdagangan, investasi, pariwisata serta promosi ilmu

pengetahuan dan teknologi. Kegiatan diplomasi komersial bertujuan untuk

menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan pajak dan pertumbuhan

ekonomi.

Kereta cepat Jakarta-Bandung merupakan salah satu kerjasama B to B, di

mana kerjasama ini tidak melibatkan negara sama sekali dikarenakan kerjasama

Page 94: KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DALAM ......antara Indonesia dan Tiongkok terus berkembang dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembentukan forum energi

82

proyek ini menggunakan konsep bisnis berbentuk joint venture company. Resiko

proyek ini akan ditanggung oleh perusahaan joint venture tersebut. Dengan adanya

skema B to B, sesuai dengan pernyataan diplomasi komersial yang menyatakan

dengan adanya bisnis yang dijalani menggunakan diplomasi ini maka dapat

mengurangi risiko adanya persaingan dengan pasar asing dan mendapatkan layanan

harga yang kompetitif.

Seperti pembahasan sebelumnya, kerjasama ini dilakukan dengan Tiongkok

yang memberi penawaran yang sangat baik kepada Indonesia. Di mana penawaran

kerjasama ini tanpa menggunakan APBN, bersifat B to B, serta Tiongkok

memberikan penawaran ToT kepada Indonesia.

Menurut Kostecki dan Naray, diplomasi komesial sebagai layanan

pemerintah kepada komunitas bisnis yang bertujuan untuk pengembangan usaha

bisnis internasional yang bermanfaat secara sosial.131 Kereta cepat Jakarta-Bandung

akan menjadi salah satu moda transportasi massal yang akan menciptakan

peningkatan pertumbuhan ekonomi yang akan membuat daerah sekitar akan

berkembang menjadi kawasan industri. Selain itu, kereta cepat Jakarta-Bandung ini

akan menimbulkan daya saing dengan negara-negara lainnya.

Sedangkan menurut Potter, diplomasi komersial sebagai alat diplomasi

yang membantu memunculkan keuntungan komersial yang spesifik melalui

mempromosikan ekspor, menarik investasi ke dalam negeri, dan mendorong

manfaat transfer teknologi.132 Adanya kereta cepat Jakarta-Bandung yang

131 Oliver Naray, Commercial Diplomacy: A Conceptual Overview, 4.

132 Huub Ruel dan Lennart Zuidema, The Effectiveness of Comercial Diplomacy, 3.

Page 95: KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DALAM ......antara Indonesia dan Tiongkok terus berkembang dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembentukan forum energi

83

disepakati oleh Indonesia dan Tiongkok merupakan sebuah landasan atau

permulaan untuk menarik investasi dari luar negeri.

Sehingga dengan adanya kereta cepat Jakarta-Bandung, salah satu

keuntungan diplomasi komersial yang dilakukan antara Indonesia dan Tiongkok

yaitu mendorong manfaat transfer teknologi. Dengan adanya kerjasama kereta

cepat Jakarta-Bandung Indonesia akan memiliki Rolling Stock sendiri di Indonesia.

Dengan adanya Rolling Stock, Indonesia akan mampu membuat kereta cepatnya

sendiri. Setelah mampu membuat kereta cepat sendiri, Indonesia akan mampu

mempromosikan kereta cepat sendirinya ke luar atau beberapa teknologi kereta

cepat buatan Indonesia.

Diplomasi komersial sangat penting dalam ekonomi global, negara maju

mendukung kinerja negara berkembang yang terlibat dalam proses

menginternasionalilasi dan memperluas lintas batas. Dengan adanya bantuan

Tiongkok untuk mewujudkan pembangunan infrastruktur Indonesia yang baik dan

berteknologi tinggi. Di mana kerjasama kereta cepat Jakarta-Bandung akan

mendukung ekonomi nasional negara dengan adanya peningkatan kawasan

industri.

Oleh karena itu, kerjasama kereta cepat Jakarta-Bandung menimbulkan

diplomasi komersial. Di mana diplomasi ini, akan mengurangi risiko adanya

persaingan dengan pasar asing dan mendapatkan layanan harga yang kompetitif.

Selain itu, kerjasama ini akan menarik investasi dari luar negeri serta mendorong

manfaat transfer teknologi yang akan membuat Indonesia mampu menciptakan

Page 96: KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DALAM ......antara Indonesia dan Tiongkok terus berkembang dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembentukan forum energi

84

kereta cepat lain. Dengan adanya diplomasi komersial yang didukung oleh

Tiongkok sebagai negara maju, Indonesia mampu mendukung perekonomian

dalam negeri dan mampu bersaing dengan negara lain.

Page 97: KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DALAM ......antara Indonesia dan Tiongkok terus berkembang dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembentukan forum energi

85

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pada 2015, pemerintah Indonesia dan Tiongkok telah mencapai

kesepakatan dalam pengadaan proyek kereta cepat Jakarta – Bandung. Pemerintah

memutuskan untuk menjalin kerjasama tersebut dengan Tiongkok dengan alasan

umum yaitu untuk efisiensi harga. Pemerintah Indonesia dan Tiongkok

menerjunkan empat konsorium, yang dimaksud adalah perusahaan-perusahaan

yang menangani kereta cepat ini.

Perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam pengadaan proyek tersebut

adalah PT. Kereta Api Indonesia, PT Wijaya Karya, PT Perkebunan Nusantara VIII

dan PT Jasa Marga. Perusahaan-perusahaan tersebut akan menjalankan kereta cepat

Jakarta – Bandung nanti ketika proyek telah selesai. Selain perusahaan dalam

negeri, pemerintah juga menggandeng China Railway International Co. Ltd.

Kerjasama proyek kereta cepat Jakarta – Bandung merupakan persaingan

industri kereta api antara Jepang dan Tiongkok. Di mana yang menjadi signifikansi

dalam penulisan ini yaitu mengapa pemerintah menjalin kerjasama dengan

Tiongkok dibandingkan dengan Jepang. Dalam sejarahnya, kereta api dari Jepang

dikenal memiliki teknologi yang mutakhir dibandingkan dengan Tiongkok. Namun,

pemerintah tetap menjalin kerjasama dengan Tiongkok.

Page 98: KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DALAM ......antara Indonesia dan Tiongkok terus berkembang dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembentukan forum energi

86

Ditengah pertumbuhan perekonomian dalam negeri, maka pemerintah

merencanakan untuk meningkatkan mobilitas masyarakat, yaitu dengan melakukan

pembangunan kereta cepat. Diharapkan, pembangunan kereta cepat ini merupakan

awal dari sejarah perkembangan teknologi kereta api di Indonesia. Dengan

meningkatnya mobilitas masyarakat, diharapkan mampu meningkatkan

perekonomian di berbagai bidang.

Menarik untuk disimak mengani faktor pemerintah menjalin kerjasama

tersebut dengan Tiongkok. Karena Tiongkok jika dibandingkan Jepang, masih

unggul Jepang dalam pembuatan kereta cepat, baik dari segi teknologi maupun

materil. Namun, alasan pemerintah memilih tiongkok dalam pengadaannya yaitu

karena saat ini kereta cepat asal tiongkok telah menggunakan teknologi SIL-4, di

mana Tiongkok merupakan pengguna pertama teknologi tersebut.

Keuntungan lain yang didapat oleh pemerintah Indonesia saat ini yaitu

Tiongkok bersedia melakukan kerjasama dengan skema B to B. Diharapkan, skema

tersebut akan mempermudah pemerintah dalam menjalankan kerjasama tersebut.

Disisi lain, pengadaan proyek ini juga tidak dibebankan kepada APBN Indonesia.

Selain itu keunggulan yang diberikan Tiongkok kepada pemerintah yaitu

dengan bersedianya melakukan proses ToT. Hal in tentu menguntungkan pihak

Indonesia, karena diharapkan pada masa yang akan datang, Indonesia akan mampu

menciptakan alat transportasi dengan teknologi tinggi, khususnya dalam pembuatan

kereta cepat. ToT merupakan cara yang positif untuk meningkatkan perkembangan

Page 99: KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DALAM ......antara Indonesia dan Tiongkok terus berkembang dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembentukan forum energi

87

pengetahuan negara berkembang dalam proses pembuatan sebuah alat transportasi,

baik itu kereta, pesawat, kendaraan militer, dan lain-lain.

Dengan demikian, kesimpulan dari penulisan ini yaitu pemerintah

menunjuk Tiongkok sebagai mitra kerjasama proyek pengadaan kereta cepat

Jakarta – Bandung karena Tiongkok bersedia memenuhi kebutuhan yang diajukan

oleh pemerintah Indonesia, seperti kecanggihan teknologi yang mutakhir, skema B

to B, lalu bersedia melakukan proses ToT. Di mana tiga alasan utama tersebut telah

disetujui dan dijalankan oleh pemerintah Indonesia, dan di akhir 2018 proyek

tersebut telah berjalan 60 %.

B. Saran

Salah satu kekurangan dari penelitian ini adalah karena sumber data primer

yang didapatkan langsung dari Menteri BUMN Rini Soemarno yang menjadi salah

satu pendukung dalam pengambilan kebijakan belum didapatkan. Apabila sumber

wawancara dengan Menteri BUMN yang terlibat langsung dengan kebijakan ini

didapatkan, maka hasil penelitian ini dapat lebih baik karena telah melakukan

konfirmasi secara langsung dengan pihak tersebut.

Meskipun demikian, penelitian dengan sumber sekunder melalui studi

pustaka ini diharapkan dapat menjadi awal yang baik bagi penelitian selanjutnya.

Hal ini tidak dapat dihindari Indoneia sebagai salah satu negara kawasan yang

berpengaruh di Asia Tenggara. Sehingga penelitian terkait dengan teknologi

transportasi masih sedikit diulas oleh peneliti lain.

Page 100: KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DALAM ......antara Indonesia dan Tiongkok terus berkembang dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembentukan forum energi

88

Melakukan wawancara dengan Ir. Suryanto Supardi praktisi dalam proyek

kereta cepat Jakarta-Bandung. Selain itu, wawancara dengan Rene L.

Pattiradjawane akademisi yang telah lama berkecimpung mengenai Tiongkok. Oleh

karena itu, disarankan bahwa penelitian terkait isu kereta cepat Jakarta-Bandung ini

dapat dilanjutkan dengan melibatkan pihak Kementerian BUMN yang terlibat

langsung dengan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung sehingga penelitian ini dapat

bermanfaat sebagai salah satu dasar ke penelitian selanjutnya.

Page 101: KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DALAM ......antara Indonesia dan Tiongkok terus berkembang dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembentukan forum energi

89

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Allison, Graham. Essence of Decision: Explaining the Cuban Misile Crisis. Boston:

Little, Brown, and Company. 1971.

Allison, Graham, dan Phipil Zelikow. Essence of Decision Making: Explaining the

Cuban Missile Crisis. 2nd Ed. New York: Longman, 1999.

Ayatrohaedi, Tawallnuddin Haris dan Sri Sutjianingsih. Kumpulan Buklet Hari

Bersajarah II. Indonesia: Direktorat Jenderal Kebudayaan, 1994.

Chai, Sun-Ki. Choosing an Identity: a General Model of Preference and Belief

Formation. Chapter 1. USA: The University of Michigan Press, 2001.

Darmawan, Joko. Sejarah Nasional “Ketika Nusantara Berbicara.” Yogyakarta:

Deepublish, 2017.

Dikun, Dr. Suyono. Future Indonesian Railways: An Interface Report Towards The

National Railway Master Plan. Australia Indonesia Partnership, 2010.

Griffiths, Martin, dan Terry O’Callaghan. International Relations: The Key

Concepts. New York: Routledge, 2004.

Holsti, K.J. International Politics: A framework for Analysis 6th ed. New Jersey:

Prentice-Hall International, 1992.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D cet.8. Bandung:

Alfabeta, 2009.

Sujadi, Akhmad. Si Ular Besi Antar Jonan Jadi Menteri. Jakarta: PT Gramedia

Pustaka Utama, 2015.

Suryana. Buku Ajar Perkuliahan: Model Praktis Kuantitatif dan Kualitatif.

Universitas Pendidikan Indonesia, 2010.

Susantono, Bambang. Revolusi Transportasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,

2014.

Wibowo, I, dan Syamsul Hadi. Merangkul China: Hubungan Indonesia-China

Pasca-Soeharto. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2009.

Page 102: KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DALAM ......antara Indonesia dan Tiongkok terus berkembang dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembentukan forum energi

90

Artikel dan Jurnal

Ambarwati, Erni, Jonni Mahroza, Supandi. “Hedging Strategy To Support

Indonesian Defense Diplomacy (Case Study: Transfer of Missile Technology

C-705).” Diplomasi Pertahanan Vol. 5 No. 1 (April 2019).

Chan, Gerald. “From Laggard to Superpower: Explaining China’s High-Speed Rail

‘Miracle.” The Japan Institute of International Affairs No. 661 (May, 2017).

Chongbo, Wu. “Forging Closer Sino-Indonesia Economic Relations and Policy

Suggestions”, Ritsumeikan International Affairs Vol. 10 (2011).

Cultural Heritxxage Agency. “Identification Mission Historical Rolling Stock

Indonesia.” Ministry of Education, Culture and Science of the Netherlands.

Oktober 2014.

Hong, Yu. “China’s Eagerness toExport Its High-speed Rail Expertise to ASEAN

members.” Copenhagen Journal of Asian Studies Vol. 32 No. 2 (2014).

Hood, Christopher P. “Bullets and Trains: Exporting Japan’s Shinkansen to China

and Taiwan”. Vol 5 Issue 3 (Maret 1, 2007).

Hutchinson, Francis. “The Kuala Lumpur-Singapore High Speed Rail: Costs,

Contracts and Complications,” ISEAS Perspective No 7 (Februari 2016).

Keller, Greta Nabbs. “Growing Convergence, Greater Consequence: The Strategic

Implications of Closer Indonesia-China Relations.” Security Challenges Vol.

7 No. 3 (Spring 2011).

Ku, Samuel C. Y. “Indonesia’s Relations with China and Taiwan: From Politics to

Economics.” Asian Perspective Vol. 26 No. 4 (2002).

Lop, Guillermo Villanueva. “Commercial Diplomacy in a Globalized World.”

Przeglad Strategiczny Vol 10 (20 Januari 2017).

M, Badaruddin. “Indonesia-China Energy Trade: Analyzing Global and Domestic

Political Economic Significance in Indonesia-China LNG Trade.” Journal of

ASEAN Studies Vol. 1 No. 1 (2013).

Ning, Bin, Tao Tang, dan Ziyou Gao, “Intelligent Railway Systems in China,”

Northern Jiaotong University. 12 November 2009.

P., Tiarma Fitriani. “Indonesia-China Trade in ACFTA: Mapping of

Competitiveness and Specialization.” APINDO-ACTIVE No 1 (2013).

Persatuan Insinyur Indonesia. “Infografis: Kesiapan Teknologi Indonesia.”

Tersedia di https://pii/or.id/indografis-kesiapan-teknologi-indonesia,

Diunduh pada tanggal 26 Oktober 2016.

Page 103: KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DALAM ......antara Indonesia dan Tiongkok terus berkembang dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembentukan forum energi

91

Persatuan Insinyur Indonesia, “Manajemen Proyek Pembangunan HSR (Kereta

Cepat) Jakarta-Bandung,” Tersedia di https://pii.or.id/manajemen-proyek-

kereta-cepat. Diunduh pada tanggal 26 Oktober 2016.

Purwanto, Edi. “Kajian Arsitektural Stasiun NIS.” ENCLOSURE Vol. 7 No. 2 (Juni

2008).

Salim, Wilmar dan Siwage Dharma Negara. “Why is the High-Speed Rail Project

so Important to Indonesia.” ISEAS No 16 (2016).

Satria, Arif, Agus Maulana, dan Febrianto Wibowo. “Architecture Strategy of High

Speed Railway Indonesia China.” European Journal of Business and

Management Vol.8 No. 20 (2016).

SONE, Satoru. “Comparison of the Technologies of the Japanese Shinkansen and

Chinese High-Speed Railways.” Zhejiang University-SCIENCE A. Vol.10

Issue 10 (October 2015).

Sriastuti, Dewa Ayu Nyoman. “Kereta Api Pilihan Utama Sebagai Modal Alternatif

Angkutan Umum Massal.” PADURAKSA Vol. 4 No 1 (Juni 2015).

Sukma, Rizal. “Indonesia’s Response to the Rise of China: Growing Comfort amid

Uncertainties.” NIDS Joint Research Series No. 4 (2009).

Sukma, Rizal. “Indonesia-China Relations: The Politics of Re-engagement.”

University of California Press Vol. 49 No. 4 (Juli/Agustus 2009).

Suryadinata, Leo. “Indonesia-China Relations: A Recent Breakthrough.”

University of California Press Vol. 30, No. 7 (Juli 1990).

Susantono, Bambang. “Sustainable Freight Transport Policy In Indonesia.”

Indonesia: Kementerian Transportasi RI. 25 April 2012.

Umagapi, Juniar Laraswanda. “The Rise of China-Indonesia Relationship: Soft

Power, Resources, and Prospect in the Future.” Indonesian Perspective Vol.

2 No 2 (Juli-Desember 2017).

Willams, Michael. “China and Indonesia Make up: Reflections on a Troubled

Relationship.” Southeast Asia Program Publications at Cornell University

(1991).

Zuhri, Ahmad Syaifuddin. “Indonesia-China’s Diplomatic Relations after

Normalization in 1990.” University of Wahid Hasyim No. C10 (Agustus

2015).

Website Resmi

Page 104: KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DALAM ......antara Indonesia dan Tiongkok terus berkembang dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembentukan forum energi

92

Direktorat Jenderal Perkeretaapian RI. “Sejarah Perkeretaapian Indonesia,”

Kementerian Perhubungan Dirjen Perkeretaapian RI. Tersedia di

http://djka.dephub.go.id/berita?id=5. Diakses pada 23 Februari 2018.

International Union of Railways. High-Speed Rail: Fast Track to Sustainable

Mobility. Tersedia di

https://uic.org/IMG/pdf/uic_high_speed_2018_ph08_web.pdf. Diakses pada

13 Juli 2018.

Kementerian Luar Negeri Indonesia. “Program Pengembangan Lima Tahun antara

Indonesia-China untuk Kerjasama di Bidang Ekonomi dan Perdagangan.”

Tersedia di http://treaty.kemlu.go.id/uploads-pub/2572_CHN-2013-

0140%20b.pdf, Diunduh pada tanggal 26 Oktober 2016.

KJRI Guangzhou. “Tiongkok.” Tersedia di

http://www.kemlu.go.id/guangzhou/id/Pages/Tiongkok.aspx. Diunduh pada

tanggal 26 Oktober 2016.

PT Wijaya Karya. Keterbukaan Informasi. Tersedia di http://www.wika.co.id/po-

content/po-upload/KI_low.pdf, Diakses pada 11 Mei 2018.

Sinaga, Lidya Christin. Memaknai “Tahun Persahabatan” Indonesia-Cina.

(Jakarta: Pusat Penelitian Politik, 2010). Tersedia di

http://www.politik.lipi.go.id/kolom/324-memaknai-tahun-

persahabatanindonesia-cina.html. Diunduh pada tanggal 9 Desember 2016.

Dokumen Elektronik

Afrianty, Debbie. “Foreign Policy Decision-Making Model.” Bahan ajar dosen UIN

Berbentuk Powerpoint.

Banun, Lintang. “Semarang – Tanggung, Jalur Kereta Api Pertama Di Indonesia.”

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan.

Diunggah pada 19 September 2017. Diunduh pada 1 Oktober 2017. Tersedia

di https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/jalur-kereta-api-pertama-di-

indonesia/.

Dirjen Perkeretaapian RI. Rencana Induk Perkeretaapian Nasional [database on-

line]. Kementerian Perhubungan Ditjen Perkeretaapian RI. Tersedia di

http://ppid.dephub.go.id/files/dataka/RIPNAS-2030.pdf. Diunduh pada 20

September 2017.

Dr Klemensits Peter and Fenyo Marton. ”The Foreign Policy of Indonesia in Light

of President Jokowi’s ‘Visi-Misi’ Program.” Budapest: Pazmany Peter

Catholic University, 2015.

Page 105: KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DALAM ......antara Indonesia dan Tiongkok terus berkembang dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembentukan forum energi

93

John W. Creswell. “Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed

Methods Approaches.” Calfornia: Sage Publication, 2000. tersedia di

http://isites.harvard.edu/fs/docs/icb.topic1334586.files/2003_Creswell_A%2

0Framework%20for%20Design.pdf, diunduh pada 18 Mei 2017.

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. “Future Direction of Indonesia-

China Comprehensive Strategic Partnership” Indonesia: Kementerian Luar

Negeri Indonesia, 2013 [database on-line].

Kementerian Perdagangan Republik Indonesia. “Balance of Trade with Trade

Pertner Country.” Indonesia: Kementerian Perdagangan Republik Indonesia,

2018 [database on-line], tersedia di

http://www.kemendag.go.id/en/economic-profile/indonesia-export-

import/balance of trade-with-trade-partner-country?negara=116), diunduh

pada 1 Oktober 2018.

Kementerian Perhubungan Ditjen Perkeretaapian. Rencana Induk Perkeretaapian

Nasional. Maret 2011. Tersedia di

http://ppid.dephub.go.id/files/dataka/RIPNAS-2030.pdf. Diakses pada 14

April 2018.

Kementerian Perhubungan. Statistik Perhubungan 2010. Indonesia: Kementerian

Perhubungan, 2011. Tersedia di

http://ppid.dephub.go.id/files/STATISTIK_PHB-2010.pdf, Diunduh pada 13

April 2018.

. Statistik Perhubungan 2013 (Indonesia: Kementerian Perhubungan, 2014)

[database online]. Tersedia di

http://ppid.dephub.go.id/files/STATHUB2013_Buku_1.pdf, Diakses pada 13

April 2018.

. Statistik Perhubungan 2014 (Indonesia: Kementerian Perhubungan, 2015).

Tersedia di

http://ppid.dephub.go.id/files/Buku%201%20plus%20cover%202014.pdf.

Diakses pada 13 April 2018.

. Statistik Perhubungan 2016 (Indonesia: Kementerian Perhubungan, 2017).

Tersedia di

http://ppid.dephub.go.id/files/buku_statistik_perhubungan_jilid_1_2016.pdf,

Diakses pada 13 April 2018.

Kementerian Pertahanan Republik Indonesia, Menhan RI Lakukan Kunjungan ke

China, (Indonesia: Kementerian Pertahanan RI, 2012), tersedia di

https://www.kemenhan.go.id/2012/05/11/menhan-ri-lakukan-kunjungan-ke-

china-2.html, diakses pada tanggal 1 Oktober 2018.

Page 106: KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DALAM ......antara Indonesia dan Tiongkok terus berkembang dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembentukan forum energi

94

Ministry of Land, Infrastucture, Transport, and Tourism. Shinkansen Japanese

High-Speed Rail (12 November 2018) [data online]. Tersedia di

http://www.mlit.go.jp/en/tetudo/tetudo_fr2_000000.html. Diakses pada 1

Desember 2018.

Naray, Oliver. “Commercial Diplomacy: A Conceptual Overview.”(7th World

Conference of TPOs, The Hague, The Netherlands, 2008 [Conference Paper

On-line].

Presiden Republik Indonesia, Salinan Peraturan Presiden Republik Indonesia

Nomor 107 tahun 2015.

Ruel, Huub, dan Lennart Zuidema, “The Effectiveness of Commercial Diplomacy:

a Survey Among Dutch Embassies and Consulates” Netherlands Institute of

International Relations ‘Clingendael’, 2012 .

Tanaka, Hiromasa. High-speed Rail Technology as Revealed by the Shinkansen.

(Cenrtal Japan Railway Company, Tokyo, Japan) [doc-online]. Tersedia di

http://www.railway-research.org/IMG/pdf/247.pdf. Diakses pada 13 Juli

2018.

Viollita, Michela Desri. Dampak Peningkatan Ekonomi Indonesia Melalui

Deklarasi Kemitraan Strategis dengan China tahun 2005-2011. 2013.

Yachiyo engineering Co., Ltd.. Study on High-Speed Railway Project (Jakarta-

Bandung Section), Republic of Indonesia (Japan: The Ministry of Economy,

Trade and Industry). November 2012.

Berita

Ariwibowo, AA. “Tabrakan KA Cepat di China Picu Kekhawatiran.” ANTARA

NEWS, 27 Juli 2011, Tersedia di

http://m.antaranews.com/berita/269004/tabrakan-ka-cepat-di-china-picu-

kekhawatiran. Diunduh pada tanggal 08 Desember 2016.

Badrian, Risfan. “TNI AL Berhasil Uji Coba Senjata Strategis Rudal C-705 dan

Torpedo SUT.” Radio Republik Indonesia. 17 November 2017.

Fernandez, Clarence. Indonesia to award fast train contract to China-Japanese

embassy official. Reuters. 29 September 2015.

Nippon. “The Shinkansen Turns 50: The History and Future of Japan’s High-Speed

Train”. Nippon , 1 Oktober 2014.

Praditya, Ilyas Istianur. “Perbedaan Proposal Proyek Kereta Cepat China dan

Jepang.” 20 Februari 2016. Tersedia di

Page 107: KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DALAM ......antara Indonesia dan Tiongkok terus berkembang dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembentukan forum energi

95

https://m.liputan6.com/amp/2440916/perbedaan-proposal-proyek-kereta -

cepat-china-dan-jepang. Diakses pada 15 November 2018.

Purwanto. “Apa Dampak Kereta Jepang.” Koran Tempo. 13 Maret 2012. tersedia

di https://m.tempo.co/read/news/2012/03/13/204389893/apa-dampak-kereta-

cepat-jepang. diunduh pada tanggal 08 Desember 2016.

Putra, Idris Rusadi. “Kereta Cpeat Jakarta-Bandung diklaim gunakan teknologi

tercanggih.” Merdeka News. 29 Januari 2016. Tersedia di

https://m.merdeka.com/uang/kereta-cepat-jakarta-bandung-diklaim-

gunakan-teknologi-tercanggih.html. Diakses pada 9 Oktober 2018.

Sulistyawaty, Agnes Rita. “Putaran Roda KRL, Bonbon, hingga Kfw.”

Kompas.com, 3 Oktober 2016. Diakses pada 12 Agustus 2017. Tersedia di

http://megapolitan.kompas.com/read/2016/10/03/18000051/putaran.roda.krl.

bonbon.hingga.kfw

Suryowati, Estu. “Kereta Cepat, Proyek Properti, dan Pembangunan yang tergopoh-

gopoh.” KOMPAS. 6 Agustus 2016. Tersedia di

http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2016/08/06/174706126/kereta.cepat

.proyek.properti.dan.pembangunan.yang.tergopoh-.gopoh, Diunduh pada

tanggal 27 Oktober 2016.

Wahyuni, Tri. “Hikayat Jalur Kereta Api Listrik di Indonesia.” CNN Indonesia. 28

September 2015. Diakses pada 12 Agustus 2017. Tersedia di

https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20150928130906-269-

81365/hikayat-jalur-kereta-api-listrik-di-indonesia

Yusuf, Hussein Abri. “Pecahkan Rekor Dunia, Kereta Ini Lebih Cepat Dari

Shinkansen.” Koran Tempo. 23 April 2015. Tersedia di

https://m.tempo.co/read/news/2015/04/23/061660057/pecahkan-rekor-ini-

lebih-cepat-dari-shinkansen. Diunduh pada tanggal 08 Desember 2016.

Page 108: KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DALAM ......antara Indonesia dan Tiongkok terus berkembang dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembentukan forum energi

96

Lampiran 1

Hasil Wawancara dengan Bapak Ir Suryanto Supardi

(Deputy Chief Supervisor Consultant – PT KCIC)

Minggu, 30 Desember 2019

Wawacara dilakukan via telepon

1. Mengapa Indonesia akhirnya menjatuhkan pilihannya dengan Tiongkok?

Apa saja keunggulan yang dimiliki dari teknologi kereta cepat Tiongkok?

Jawab : Kereta cepat ini dapat melaju dengan kecepatan 350 km perjam. Serta

kehandalan yang dimiliki oleh kereta cepat tersebut dan fasilitas yang terdapat

dalam kereta tersebut. Lalu disamping itu kereta cepat ini dilengkapi dengan EWS

(Early Warning System) terhadap bencana alam, sehingga pengoperasiannya dapat

dikendalikan dengan baik. Sistem operasi dari kereta cepat tersebut. Sistem

pengoperasian kereta ini menggunakan computerize, yang diartinya adalah

menggunakan keamanan kendali yang berlapis antara mekanik dan automatik

computerize. Disamping itu tiongkok juga akan melakukan maintenance dengan

baik dan rutin, sehingga keamanan dari kereta ini dapat terjaga dan terjadwal

dengan baik.

2. Apakah benar Tiongkok akan memberikan tot kepada Indonesia?

Jawab : Tiongkok memberikan ToT kepada pihak Indonesia melalui training

mekanik-mekanik dan seluruh calon operator kereta cepat ini. Hal ini

diimplementasikan dengan kunjungan pihak Indonesia, yang didalamnya terdapat

seluruh mekanik dan engineer ke Tiongkok, disana mereka mengunjungi fasilitas

High Speed Railway, dan disaat yang bersamaan, engineer-engineer Indonesia juga

diberikan pembekalan dan dokumen-dokumen yang diperlukan termasuk design

dan maintenance kereta cepat tersebut. Lalu mereka juga terlibat langsung dalam

fase pembangunan serta terdapat training untuk operasional pasca pembangunan

insfrastruktur tersebut.

3. Sejauh ini progress proyek ini telah sampai mana?

Jawab : PT WIKA Tbk merupakan investor bersama yang didalamnya juga terdiri

dari PT jasa marga Tbk, PT KAI persero, PTP VIII Persero. Perusahaan BUMN

juga bersinergi dengan BUMN milik Tiongkok. Ditargetkan dalam 2019 nanti,

insyallah progress pembangunan kereta cepat ini telah mencapai 60 persen. Dan

proyek ini diharapkan rampung pada akhir tahun 2021. hahak

Page 109: KERJASAMA INDONESIA DAN TIONGKOK DALAM ......antara Indonesia dan Tiongkok terus berkembang dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembentukan forum energi

97

Lampiran 2

Hasil Wawancara dengan Bapak Rene L Pattiradjawane

(Ketua Yayasan Pusat Studi China)

Senin, 24 Desember 2019

Wawacara dilakukan via surat elektronik

1. Mengapa Tiongkok menyetujui kerjasama B to B tanpa adanya jaminan

dari pemerintah?

Jawab : Karena setidaknya ada dua tujuan, pertama China ingin menjadikan proyek

mercusuar dalam konteks “One Belt One Road” (OBOR) dengan menggelar

kemampuannya untuk pembangunan HSR secara mudah, karena jaraknya tidak

jauh, yaitu 145 km, cepat dan efisien dan yang kedua untuk menyingkirkan jepang

yang selama ini dianggap memiliki icon dalam HSR dengan sistem shinkansen.

2.Apa kepentingan yang didapat Tiongkok dalam pembuatan kereta cepat

Jakarta – Bandung?

Jawab : Bahwa inisiatif OBOR sebagai konsepsi China tentang globalisasi bisa

digelar di berbagai negara Asia, dan bisa mendorong pekerja China memperoleh

proyek di luar negeri, serta menggantikan jepang sebagai model ODA.

(Overseasdevelopment assistance) yang bisa secara jelas mengikuti kepentingan

negara yang menjalin kerjasama tersebut, untuk membangun jaringan infrastruktur.

3. Menurut bapak apakah kerjasama ini sebagai salah satu upaya tiongkok

dalam diplomasi komersial? Dan apakah setelah kerjasama ini akan

memunculkan kerjasama lainnya dibidang infrastruktur?

Jawab : bagi tiongkok, HSR Jakarta – Bandung bukan perdangan, namun

merupakan sebuah kerjasama ekonomi pembangunan. Bagi tiongkok HSR Jakarta

– Bandung telah mengikuti model terbaru, serta pembiayaan yang dilakukan oleh

tiongkok secara penuh, dan tidak ada jaminan atau garansi dari pemerintah, karena

ini merupakan model B to B, dan pemerintah tidak ikut campur. Sehingga jika

terdapat kerugian dalam pembangunan maupun pengoperasian, pemerintah tidak

terlibat, karena tidak ada yang namanya sovereign loan.