kerja menurut agama
DESCRIPTION
hukum bekerja menurut agama islamTRANSCRIPT
-
5/28/2018 Kerja Menurut Agama
1/4
Dari Abu Abdullah Az-Zubair bin Al-Awwam r.a., ia berkata: RasulullahShallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: Sungguh seandainya salah seorangdi antara kalian mengambil beberapa utas tali, kemudian pergi ke gunung dankembali dengan memikul seikat kayu bakar dan menjualnya, kemudiandengan hasil itu Allah mencukupkan kebutuhan hidupmu, itu lebih baik
daripada meminta-minta kepada sesama manusia, baik mereka memberiataupun tidak. (HR. Bukhari)
Dalam sebuah hadits Rasul Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: Barangsiapa pada malam hari merasakan kelelahan karena bekerja pada siang hari,maka pada malam itu ia diampuni Allah (Hadits Riwayat Ahmad & IbnuAsakir )
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam pernah ditanya, Pekerjaan apakahyang paling baik? Beliau menjaawab, Pekerjaan terbaik adalah usahaseseorang dengan tangannya sendiri dan semua perjualbelian yang dianggap
baik, (HR Ahmad dan Baihaqi).
Dalam hadits-hadits yang disebutkan di atas, menunjukkan bahwa bekerjamerupakan perbuatan yang sangat mulia dalam ajaran Islam. RasulullahShallallahu 'Alaihi wa Sallam memberikan pelajaran menarik tentangpentingnya bekerja. Dalam Islam bekerja bukan sekadar memenuhikebutuhan perut, tapi juga untuk memelihara harga diri dan martabatkemanusiaan yang seharusnya dijunjung tinggi. Karenanya, bekerja dalamIslam menempati posisi yang teramat mulia. Islam sangat menghargai orangyang bekerja dengan tangannya sendiri.
Ketika seseorang merasa kelelahan atau capai setelah pulang bekerja, makaAllah Subhanhu Wa Ta'ala mengampuni dosa-dosanya saat itu juga. Selainitu, orang yang bekerja, berusaha untuk mendapatkan penghasilan dengantangannya sendiri baik untuk membiayai kebutuhannya sendiri ataupunkebutuhan anak dan isteri (jika sudah berkeluarga), dalam Islam orang sepertiini dikategorikan jihad fi sabilillah. Dengan demikian Islam memberikanapresiasi yang sangat tinggi bagi mereka yang mau berusaha dengan sekuattenaga dalam mencari nafkah (penghasilan).
Kerja juga berkait dengan martabat manusia. Seorang yang telah bekerja dan
bersungguh-sungguh dalam pekerjaannya akan bertambah martabat dankemuliannya. Sebaliknya, orang yang tidak bekerja alias menganggur, selainkehilangan martabat dan harga diri di hadapan dirinya sendiri, juga dihadapan orang lain. Jatuhnya harkat dan harga diri akan menjerumuskanmanusia pada perbuatan hina. Tindakan mengemis, merupakan kehinaan,baik di sisi manusia maupun di sisi Allah Subhanhu Wa Ta'ala.
Seperti hadits di atas Rasulullah menutarakan bahwa orang yang pergi kegunung dengan membawa seutas tali untuk mencari kayu bakar yangkemudian ia jual, maka apa yang dihasilkan dari menjual kayu bakar itu lebihbaik daripada ia meminta-minta kepada sesama manusia.
-
5/28/2018 Kerja Menurut Agama
2/4
Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam serta para sahabat pekerjakeras. Bahkan beberapa sahabat merupakan saudagar kaya yang kerap kalimemberikan hartanya untuk membiayai pasukan Islam tatkala harusbertempur dengan musuh-musuh Islam. Bekerja dalam Islam akanmendapatkan pahala, kenapa? Jawabannya sederhana, karena bekerja
dalam konsep Islam merupakan kewajiban atau fardhu. Dalam kaidah fiqh,orang yang menjalankan kewajiban akan mendapatkan pahala, sedangkanmereka yang meninggalkannya akan terkena sanksi dosa. Tentang kewajibanbekerja, Rasulullah bersabda, Mencari rezeki yang halal itu wajib sesudahmenunaikan yang fardhu (seperti shalat, puasa dan sebagainya), (HR ath-Thabrani dan al-Baihaqi)
Karena bekerja merupakan kewajiban, maka tak heran jika Umar binKhaththab pernah menghalau orang yang berada di masjid agar keluar untukmencari nafkah. Umar tak suka melihat orang yang pada siang hari tetapasyik duduk di masjid, sementara sang mentari sudah terpancar bersinar.
Akan tetapi perlu diingat bahwa yang dimaksud dalam hadits-hadits di atasadalah orang yang bekerja sesuai dengan ajaran Islam. Bekerja pada jalurhalal dan bukan bekerja dengan pekerjaan yang diharamkan oleh Allah. AllahSubhanhu Wa Ta'ala. telah membentangkan bumi dan langit ini adalahsebagai karunia yang teramat besar untuk seluruh umat manusia. Yuk kitamakmurkan bumi ini melalui kerja keras, kerja cerdas, dan kerja ikhlas, agarpintu keberkahan mengalir ke segala penjuru bumi ini, amin. (IbnS/Red/12/09).
Sumber:http://dakwahsyariah.blogspot.com/2012/02/konsep-bekerja-menurut-kajian-islam.html#ixzz2u3jh3J1k
http://dakwahsyariah.blogspot.com/2012/02/konsep-bekerja-menurut-kajian-islam.html#ixzz2u3jh3J1khttp://dakwahsyariah.blogspot.com/2012/02/konsep-bekerja-menurut-kajian-islam.html#ixzz2u3jh3J1khttp://dakwahsyariah.blogspot.com/2012/02/konsep-bekerja-menurut-kajian-islam.html#ixzz2u3jh3J1khttp://dakwahsyariah.blogspot.com/2012/02/konsep-bekerja-menurut-kajian-islam.html#ixzz2u3jh3J1khttp://dakwahsyariah.blogspot.com/2012/02/konsep-bekerja-menurut-kajian-islam.html#ixzz2u3jh3J1khttp://dakwahsyariah.blogspot.com/2012/02/konsep-bekerja-menurut-kajian-islam.html#ixzz2u3jh3J1k -
5/28/2018 Kerja Menurut Agama
3/4
KERJA DI KATEGORI SEBAGA I IBADAH
1. Apabila bekerja untuk keperluan diri. Sabda Rasulullah yang bermaksud; Jika seseorang di antara kamu pada tengahari mengambil kayu dibelakangnya, sehingga dia dapat bersedekah darinya dan mencegah
daripada meminta-minta maka yang demikian adlah lebih baik baginyadari meminta-minta kepada orang lain samada diberi atau tidak keranatangan yang di atas adalah lebih baik daripada tangan yang di bawah,mulailah daripada yang terdekat.
2. Bekerja untuk keperluan keluarga. Rasulullah saw bersabda bermaksud; Sesungguhnya Allah sangat cintakan kepada orang mukmin yangbekerjaSambungan
3. Bekerja untuk keperluan masyarakat. Tidak semua manusia mempunyaikepakaran dalam semua bidang. Untuk itu kemahiran individu dapatmenyumbang kepada kesejahteraan masyarakat yang diklasifikasikansebagai tuntutan fardhu kifayah sebagaimana Firman Allah yang
bermaksud Bertanyalah pada orang yang lebih tahu jika kamu tidakmengetahui.
4. Bekerja untuk memakmurkan bumi Allah. Pekerjaan yang kita lakukanmempunyai hubung kait yang rapat dengan unsur kehidupan manusia didunia selain memelihara segala nikmat Allah yang dikurniakan di mukabumi ini. Sambungan
CIRI-CIRI KERJA DIANGGAP IBADAH
1. Niat kerana Allah.2. Berteraskan iman dan taqwa.
3. Tidak meninggalkan yang wajib.4. Mendapat ganjaran di dunia dan di akhirat.
Rasulullah SAW bersabda: bekerjalah untuk duniamu seakan-akan kamu hidup
selamanya, dan beribadahlah untuk akhiratmu seakan-akan kamu mati besok.
Ethos kerja seorang muslim ialah semangat menapaki jalan lurus, mengharapkan ridha
Allah SWT.
Etika kerja dalam Islam yang perlu diperhatikan adalah
(1) Adanya keterkaitan individu terhadap Allah sehingga menuntut individu untuk bersikap
cermat dan bersungguh-sungguh dalam bekerja, berusaha keras memperoleh keridhaan
Allah dan mempunyai hubungan baik dengan relasinya.
(2) Berusaha dengan cara yang halal dalam seluruh jenis pekerjaan.
(3) tidak memaksakan seseorang, alat-alat produksi atau binatang dalam bekerja, semua
harus dipekerjakan secara professional dan wajar.
(4) tidak melakukan pekerjaan yang mendurhakai Allah yang ada kaitannya dengan
minuman keras, riba dan hal-hal lain yang diharamkan Allah.
(5) Professionalisme dalam setiap pekerjaan.
-
5/28/2018 Kerja Menurut Agama
4/4
Kerjasama
Pengertian kerja sama adalah sebuah sistem pekerjaan yang kerjakan olehdua orang atau lebih untuk mendapatkan tujuan yang direncanakan bersama.Kerja sama dalam tim kerja menjadi sebuah kebutuhan dalam mewujudkankeberhasilan kinerja dan prestasi kerja. Kerja sama dalam tim kerja akanmenjadi suatu daya dorong yang memiliki energi dan sinergisitas bagiindividu-individu yang tergabung dalam kerja tim. Komunikasi akan berjalanbaik dengan dilandasi kesadaran tanggung jawab tiap anggota.
Dari Ibnu `Umar r.a melaporkan:. Rasulullah (saw) bersabda: Seorang muslim adalah saudara (lain)
Muslim, ia tidak kesalahan dia juga tidak menyerahkannya kepada orang yang tidak dia salah Jika ada
memenuhi kebutuhan saudaranya, Allah akan memenuhi kebutuhannya, jika satu mengurangi seorang
muslim dari kesulitan, Allah akan meringankan kesulitannya pada hari kiamat, dan jika ada yangmenutupi seorang Muslim (dosa-dosanya), Allah akan menutupi dia (nya dosa-dosa) di Hari
Kebangkitan . (HR.Mutafaq alaihi)
Allah telah menjanjikan berbagai pahala dan ganjaran bagi muslim yang mampu meringankan
kesulitan muslim lainnya, menutupi dosa-dosanya, dan membantunya. Karena pada dasarnya semua
muslim itu adalah bersaudara. Allah sangat menyukai orang-orang yang tidak pernah memutuskan tali
silaturahmi. Persaudaraan itu bukan hanya harus satu darah atau senasab, akan tetapi dalam satu agama
sebenarnya kita telah menjadi saudara yaitu antara muslim yang satu dengan muslim yang lainnya.
Maka sudah sepantasnya kita selalu menjaga persaudaraan ini, dengan cara terus mempererat tali
silaturahmi diantara muslim, saling membantu dan bekerja sama dalam kebaikan dan mencegah segala
keburukan.
Hadits tersebut dapat diterapkan dalam pendidikan dengan mendidik bahwa setiap manusia harus
saling membantu karena setiap muslim dalam suatu kebaikan. Dengan rasa persaudaraan yang kuatmaka kerjasama dalam memajukan bidang pendidikan akan terlaksana. Seorang pendidik harus
membantu setiap muslim yaitu dengan memberikan nasehat yang membawa kepada kebaikan dankemajuan khususnya bagi setiap muslim yang telah kita beri nasehat dan umumnya bagi seluruh umat
muslim di dunia ini. Dan seorang pendidik harus mengajarkan kepada peserta didiknya bagaimana
suatu persaudaran dan kerjasama yang di ridhai Allah swt itu !.
Kerja sama yang baik adalah sikap orang beriman yang saling peduli, saling mendukung, saling
melancarkan, tidak jegal-menjegal, tidak jatuh-menjatuhkan, tidak rugi-merugikan dan tidak salingmemfitnah. Kerja sama yang baik juga mengandung arti kerja sama dalam hal kebaikan yang sama-
sama dikerjakan dengan baik untuk mendapatkan kebaikan bersama. Firman Allah SWT :
Dan tolong menolonglah kalian atas kebaikan dan ketaqwaan, dan janganlah tolong menolong atas
dosa dan permusuhan (QS. AlMaidah : 2)
Demikian pula kerja sama yang baik bukan sekedar yang penting sama-sama bekerja, akan tetapi ada
pembagian tugas sesuai dengan bidang keahlian masing-masing. Tidak memberi tugas kepada yang
bukan ahlinya, sehingga diharapkan mendapat hasil yang optimal.