kereaktifan logam natrium.pdf

5
Kereaktifan Logam Natrium LOGAM ALKALI Logam alkali merupakan logam yang sangat reaktif. Dalam sistem periodik, unsur - unsur alkali terdapat pada golongan IA, yang anggotanya terdiri atas litium (Li), Natrium (Na), Kalium (K), rubidium (Rb), sesium (Sc) dan fransium (Fr). Alkali berarti pembentuk basa. Logam Li, Na dan K berwarna putih mengkilat, sedangkan Cs berwarna kuning keemasan. Semua logam alkali merupakan logam lunak (mudah diiris dengan pisau) dan mempunyai daya hantar listrik dan panas yang baik. Keberadaannya di Alam Di alam, logam alkali terdapat dalam keadaan sebagai senyawa dengan bilangan oksidasi +1, karena kereaktifannya. Selain di air laut sebagai NaCl dan KCl, natrium dan kalium terdapat melimpah di litosfir (2,6% dan 2,4%), terutama sebagai NaCl dan karnalit (KCl.MgCl 2 .6H 2 O). Logam Li, Br dan Cs terdapat dalam jumlah yang lebih sedikit sebagai senyawa klorida dan oksida dalam batuan lepidolite dan poluccite. Unsur Fr merupakan radioaktif dengan waktu paro yang sangat pendek. Ion Na+ dan K+ terdapat di dalam cairan tubuh sebagai zat elektrolit yang sangat penting dalam proses metabolism sel. Sifat - Sifat Logam Alkali Sifat Umum Logam alkali merupakan logam reaktif, hal ini didukung oleh beberapa faktor, yaitu sebagai berikut. 1. Konfigurasi elektron valensi logam alkali adalah ns 1 . Dengan demikian, apabila melepaskan sebuah elektron membentuk ion +1, akan dapat konfigurasi elektron yang stabil (seperti gas mulia).

Upload: carlos-thomas

Post on 24-Nov-2015

156 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

by carlos

TRANSCRIPT

  • Kereaktifan Logam Natrium

    LOGAM ALKALI

    Logam alkali merupakan logam yang sangat reaktif. Dalam sistem periodik,

    unsur - unsur alkali terdapat pada golongan IA, yang anggotanya terdiri atas litium (Li),

    Natrium (Na), Kalium (K), rubidium (Rb), sesium (Sc) dan fransium (Fr). Alkali berarti

    pembentuk basa. Logam Li, Na dan K berwarna putih mengkilat, sedangkan Cs berwarna

    kuning keemasan. Semua logam alkali merupakan logam lunak (mudah diiris dengan

    pisau) dan mempunyai daya hantar listrik dan panas yang baik.

    Keberadaannya di Alam

    Di alam, logam alkali terdapat dalam keadaan sebagai senyawa dengan

    bilangan oksidasi +1, karena kereaktifannya. Selain di air laut sebagai NaCl dan KCl,

    natrium dan kalium terdapat melimpah di litosfir (2,6% dan 2,4%), terutama sebagai

    NaCl dan karnalit (KCl.MgCl2.6H2O). Logam Li, Br dan Cs terdapat dalam jumlah yang

    lebih sedikit sebagai senyawa klorida dan oksida dalam batuan lepidolite dan poluccite.

    Unsur Fr merupakan radioaktif dengan waktu paro yang sangat pendek.

    Ion Na+ dan K+ terdapat di dalam cairan tubuh sebagai zat elektrolit yang

    sangat penting dalam proses metabolism sel.

    Sifat - Sifat Logam Alkali

    Sifat Umum

    Logam alkali merupakan logam reaktif, hal ini didukung oleh beberapa faktor, yaitu

    sebagai berikut.

    1. Konfigurasi elektron valensi logam alkali adalah ns1. Dengan demikian, apabila

    melepaskan sebuah elektron membentuk ion +1, akan dapat konfigurasi elektron yang

    stabil (seperti gas mulia).

  • 2. Energi ionisasinya yang relatif rendah mengakibatkan logam alkali akan sangat mudah

    melepaskan elektron valensinya untuk membentuk ion +1.

    3. Potensial elektrodenya yang rendah menunjukkan bahwa logam alkali merupakan

    reduktor yang sangat kuat.

    Secara umum, sifat - sifat dari logam alkali tertera pada tabel berikut.

    Tabel. Sifat - Sifat Umum Logam Alkali

    Sifat - Sifat Umum Li Na K Rb Cs

    Nomor atom

    Konfigurasi elektron

    Titik leleh (K)

    Titik didih (K)

    Jari - jari atom (A)

    Energi ionisasi I (kJ mol-

    1)

    Energi ionisasi (kJ mol-1

    )

    Elektronegativitas

    Potensial elektrode (volt)

    M+(aq) + e M

    Massa jenis (g mL-1

    )

    3

    1s2 s21

    454

    1609

    1,34

    0,60

    520

    0,98

    -3,04

    0.63

    11

    [He]

    3s1

    371

    1154

    1,54

    0,95

    495

    0,93

    -2,71

    0,97

    19

    [Ne]

    4s1

    337

    1039

    3,2

    1,33

    418

    0,82

    -2,93

    0,86

    37

    [Ar]

    5s1

    312

    967

    4,2

    1,48

    403

    0,82

    -2,99

    1,53

    55

    [Kr]

    6s1

    302

    952

    3,9

    1,69

    374

    0,79

    -

    3,02

    1,95

    Dari tabel tersebut, terlihat adanya kecenderungan perubahan sifat, antara lain :

    1. Titik leleh dan titik didihnya yang relatif rendah, dari Li ke Cs semakin rendah.

    2. Energi ionisasi yang rendah, dari Li ke Cs menunjukkan perubahan yang semakin kecil,

    hal ini berkaitan dengan semakin besarnya jari - jari atom.

    3. Perbedaan energi ionisasi pertama dan kedua yang sangat besar. Hal ini menunjukkan

    bahwa logam alkali stabil dalam keadaan sebagai senyawa dengan bilangan oksidasi +1.

  • 4. Potensial elektrode yang sangat negatif dari unsur alkali menunjukkan bahwa unsur -

    unsur alkali merupakan reduktor kuat.

    5. Logam alkali merupakan logam yang ringan, dari massa jenisnya terlihat bahwa Li, Na,

    dan K akan terapung di permukaan air.

    Sifat Kimia

    Kereaktifan logam alkali ditunjukkan oleh reaksi - reaksinya dengan beberapa unsur non

    logam. Dengan gas hidrogen dapat bereaksi membentuk hidrida yang berikatan ion,

    dalam hal ini bilangan oksidasi hydrogen adalah -1 dan bilangan oksidasi alkali +1.

    Dengan oksigen dapat membentuk oksida, dan bahkan beberapa di antaranya dapat

    membentuk peroksida dan superoksida. Litium bahkan dapat bereaksi dengan gas

    nitrogen pada suhu kamar membentuk litium nitrida (Li3N). Semua senyawa logam alkali

    merupakan senyawa yang mudah larut dalam air, dengan raksa membentuk amalgam

    yang sangat reaktif sebagai reduktor. Beberapa reaksi logam alkali dapat dilihat pada

    tabel berikut.

    Tabel. Beberapa Reaksi Logam Alkali

    Reaksi Umum Keterangan

    4M(s) + O2(g) ->2M2O(s)

    2M(s) + O2(g) ->M2O2(s)

    2M(s) + X2(g) ->2MX(s)

    2M(s) + S(g) ->M2S(s)

    2M(s) + 2H2O(g) ->2MOH(aq) +

    H2(g)

    2M(s) + H2(g) ->2MNH2(s) + H2(g)

    6M(s) + N2(g) -> 2M3N(s)

    jumlah oksigen terbatas

    dipanaskan di udara dengan oksigen

    berlebihan. Logam K dapat

    membentuk superoksida (KO2).

    X adalah F, Cl, Br, I

    reaksi dahsyat, kecuali Li

    dengan katalisator

    hanya Li yang dapat bereaksi

    gas H2 kering (bebas air)

  • 2M(s) + H2(g) -> 2M3N(s)

    2M(s) + H+(aq)

    -> 2M

    +(aq) + H2(g)

    reaksi dengan asam (H+) dahsyat

    Logam alkali dapat larut dalam ammonia pekat (NH3), diperkirakan membentuk senyawa

    amida.

    Na(s) + NH3(l) ->NaNH2(s) + H2(g)

    Reaksinya dengan air merupakan reaksi eksoterm dan menghasilkan gas hidrogen yang

    mudah terbakar. Oleh karena itu, bila logam alkali dimasukkan ke dalam air akan terjadi

    nyala api di atas permukaan air.

    Dalam amonia yang sangat murni akan membentuk larutan berwarna biru, dan

    merupakan sumber elektron yang tersolvasi (larutan elektron).

    Logam - logam alkali memberikan warna nyala yang khas, misalnya Li (merah), Na

    (kuning), K (ungu), Rb (merah), dan Cs (biru/ungu). Warna khas dari logam alkali dapat

    digunakan untuk identifikasi awal adanya unsur alkali dalam suatu bahan.

    Natrium (Na)

    Kereaktifan Logam Natrium

    Semua logam alkali (golongan IA) mulai dari Li, Na, K, Rb, sampai Cs (Fr

    radioaktif) dijumpai di alam selalu sebagai senyawa baik sebagai garam sederhana seperti

    NaCl atau mineral komposit seperti kriolit, Na3AlF6. Hal ini membuktikan bahwa logam -

    logam alkali sangat reaktif, sehingga akan lebih stabil kalau berada sebagai kation +1.

    Karena kereaktifannya, logam Natrium misalnya harus disimpan dalam paraffin.

    Penyimpanan ini dilakukan untuk menghilangkan atau paling tidak mengurangi kontak

    logam Natrium dengan udara. Bila dibiarkan dengan udara, Natrium dapat bereaksi

    adengan uap air, oksigen atau CO2 yang terdapat dalam udara dan reaksi dapat disertai

    dengan terjadinya nyala atau ledakan. (hati hati : reaksi logam Natrium dengan air dapat

    menimbulkan ledakan bila reaksi berlangsung terlalu cepat). Meskipun disimpan dalam

  • paraffin, logam Natrium masih bereaksi secara perlahan dengan Oksigen yang terlihat

    dari terbentuknya lapisan putih yang menutupi logam Natrium yang seharusnya berwarna

    perak mengkilap. Warna logam Natrium yang baru saja dipotong dengan pisau akan

    berubah dari mengkilap dan menjadi abu - abu dan selanjutnya akan membentuk lapisan

    putih karena bereaksi dengan CO2 membentuk lapisan karbonat. Lapisan karbonat ini

    akan melindungi logam Natrium bagian dalam sehingga tidak terjadi reaksi lebih lanjut

    dan dengan demikian logam Natrium aman disimpan dalam waktu yang relatif lama.

    Logam Natrium dapat bereaksi secara langsung dengan berbagai unsur seperti

    unsur halogen membentuk garam halida yang larut dalam air. Reaksi ini menunjukkan

    bahwa logam Natrium adalah reduktor yang kuat. Sifat yang sama juga akan ditunjukkan

    bila logam Natrium bereaksi dengan air. Reaksi akan terjadi secara spontan dan molekul

    air akan direduksi sehingga menghasilkan gas Hidrogen disertai dengan pembentukan

    basa. Terbentuknya gas Hidrogen dapat diamati dari terbentuknya gelembung gas atau

    asap putih yang keluar dari wadah tempat reaksi karena reaksi ini disertai dengan

    pelepasan kalor yang menyebabkan sebagian air mengalami penguapan. Hasil samping

    dari reaksi logam Natrium dengan air adalah Natrium Hidroksida. Terbentuknya Natrium

    Hidroksida dapat dideteksi dengan menggunakan indikator asam basa yang umum.

    Misalnya phenolphthalein (pp) yang akan mengalami perubahan dari tidak berwarna

    menjadi merah. Warna merah yang terbentuk akan menghilang bila kontsentrasi basa

    terlalu tinggi.